Tumgik
#Berita Malang
borobudurnews · 2 years
Text
Pendapat Para Ahli : Dalam Skala Tertinggi Pun, Gas Air Mata Tidak Mematikan
Pendapat Para Ahli : Dalam Skala Tertinggi Pun, Gas Air Mata Tidak Mematikan
BNews–NASIONAL– Polemik penggunaan gas air mata yang dianggap mematikan dalam penanganan kerusuhan suporter di stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 lalu, bertentangan dengan pendapat para ahli. Menurut Sven-Eric Jordt, seorang ahli dari Universitas Duke, menyebut meskipun memberikan dampak seperti sensasi terbakar, namun tidak membawa dampak yang mematikan. Dia menjelaskan bahwa gas air mata…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
newscakra · 2 years
Text
20 Polisi Diduga Langgar Etik, Polri Tegaskan Komitmen Usut Tuntas Peristiwa Kanjuruhan
20 Polisi Diduga Langgar Etik, Polri Tegaskan Komitmen Usut Tuntas Peristiwa Kanjuruhan
MALANG – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengumumkan bahwa sebanyak 20 personel kepolisian diduga melakukan pelanggaran etik terkait dengan peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menegaskan bahwa, keputusan tegas dari Kapolri tersebut merupakan komitmen dari institusi Korps Bhayangkara yang sejak awal untuk mengusut…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
narcolepsis138 · 3 months
Text
Dokter di Malang Tewas Bunuh Diri
Langit malam di Malang yang kelam, diselimuti kabut tipis. Di balik deretan rumah tua di Jalan Kawi, sebuah kosan tua berdiri kokoh, memancarkan aura mencekam.
Di dalam kamar kosnya yang sempit, Dr. Rian, seorang mahasiswa kedokteran semester akhir, terpaku di depan laptopnya. Wajahnya pucat pasi, matanya merah karena kurang tidur. Bayangan Dr. Arum, dokter muda yang tewas gantung diri di kamar mandi kosan tersebut tepat setahun lalu, sesekali menampakan diri di cermin.
Rian teringat kembali kejadian tragis yang merenggut nyawa Dr. Arum. Dia teringat kesalahan fatalnya saat melakukan operasi yang menyebabkan komplikasi pada pasiennya. Pasien tersebut adalah pasien Dr. Arum, dan Rian yang bertugas menggantikan Dr. Arum yang sedang cuti. Kesalahan Rian membuat Dr. Arum dihantui rasa bersalah dan depresi hingga akhirnya bunuh diri.
Rian dihantui rasa bersalah yang mendalam. Bayangan Dr. Arum terus menghantuinya, di mana pun dia berada. Mimpi buruk tentang kejadian tragis Dr. Arum menghantui tidurnya setiap malam. Rian merasa bertanggung jawab atas kematian Dr. Arum.
Suatu malam, Rian melihat Dr. Arum berdiri di balkon, menatapnya dengan tatapan penuh kesedihan dan kemarahan. Rian berteriak histeris dan pingsan di tempat. Ketika dia siuman, Dr. Arum sudah tidak ada. Rian semakin yakin bahwa dia dihantui oleh arwah Dr. Arum yang gentayangan.
Rian mencari bantuan psikiater dan ustaz untuk membantunya terbebas dari teror Dr. Arum. Dia menjalani berbagai ritual dan terapi, namun bayangan Dr. Arum masih saja menghantuinya. Rian merasa dia tidak akan pernah bisa lepas dari rasa bersalahnya.
Pada suatu malam, Rian kembali diganggu oleh Dr. Arum. Kali ini, Dr. Arum tidak hanya menampakan diri, tapi juga berbicara dengannya. Dr. Arum menceritakan kisahnya yang penuh penyesalan dan dendam. Dia menyalahkan Rian atas kesalahannya yang menyebabkan kematian pasiennya.
Rian tersentuh oleh cerita Dr. Arum. Dia berjanji untuk membantu Dr. Arum menemukan kedamaian. Dengan bantuan seorang ustaz, Rian melakukan ritual untuk mendoakan Dr. Arum dan melepaskan arwahnya yang gentayangan.
Sejak saat itu, teror Dr. Arum tidak lagi menghantui Rian. Kosan tua di Jalan Kawi pun kembali tenang. Rian masih dihantui rasa bersalah, namun dia belajar untuk hidup dengan masa lalunya dan berusaha untuk menjadi dokter yang lebih baik.
Di kejauhan, Dr. Arum terlihat tersenyum damai, seolah-olah dia telah menemukan kedamaian yang dia cari. Rian tahu bahwa dia tidak akan pernah melupakan Dr. Arum, namun dia juga tahu bahwa dia harus terus melangkah maju dan menebus kesalahannya.
2 notes · View notes
madurapost · 3 days
Text
Komitmen Kepala Bappeda Sumenep Usai Resmi Raih Gelar Doktor di Unmer Malang
SUMENEP, MaduraPost – Kepala Bappeda Sumenep, Arif Firmanto, resmi diwisuda setelah berhasil menyelesaikan studi doktoral di Universitas Merdeka (Unmer) Malang. Arif Firmanto diwisuda pada Sabtu, 21 September 2024. Dalam keterangannya, Arif menekankan pentingnya pendidikan sebagai modal utama dalam mencapai kesuksesan di masa mendatang. Arif meraih gelar doktor di bidang ilmu sosial setelah…
0 notes
ranggajurnalistik · 4 months
Text
(Hub 0819-4343-1484) Magang jurnalistik dengan penempatan di Malang
Tumblr media
Magang jurnalistik dengan penempatan di Malang
Malang, sebagai salah satu kota pendidikan di Indonesia, menawarkan banyak peluang bagi mahasiswa yang ingin mengembangkan karir di dunia jurnalistik. Magang jurnalistik dengan penempatan di Malang memberikan kesempatan emas bagi para calon jurnalis untuk merasakan langsung dinamika kerja di lapangan. Dengan adanya berbagai media lokal yang aktif, mahasiswa dapat memperdalam keterampilan jurnalistik mereka dan mendapatkan pengalaman yang berharga.
Keuntungan Magang Jurnalistik di Malang
Akses ke Berbagai Media Lokal Di Malang, terdapat berbagai media lokal yang meliputi surat kabar, stasiun radio, televisi, hingga media online. Ini memberikan mahasiswa pilihan yang luas untuk menentukan tempat magang yang sesuai dengan minat dan keahlian mereka.
Lingkungan Pendidikan yang Mendukung Malang dikenal sebagai kota pendidikan dengan berbagai universitas dan perguruan tinggi ternama. Lingkungan yang mendukung ini menyediakan berbagai sumber daya dan jaringan yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk menunjang kegiatan magang mereka.
Kesempatan untuk Membangun Jaringan Profesional Magang di Malang memungkinkan mahasiswa untuk bertemu dengan berbagai profesional di bidang jurnalistik, baik itu jurnalis senior, editor, maupun fotografer. Jaringan ini sangat penting untuk karir jangka panjang mereka.
Proses Magang Jurnalistik di Malang
Persiapan Awal Sebelum memulai magang, mahasiswa harus mempersiapkan diri dengan baik. Ini termasuk mengumpulkan portofolio, menulis CV dan surat lamaran yang menarik, serta melakukan riset tentang perusahaan media yang akan dituju.
Seleksi dan Wawancara Proses seleksi biasanya melibatkan pengiriman aplikasi dan wawancara. Mahasiswa harus menunjukkan motivasi yang kuat, kemampuan menulis yang baik, dan pengetahuan tentang dunia jurnalistik selama wawancara.
Pelaksanaan Magang Selama masa magang, mahasiswa akan terlibat dalam berbagai tugas seperti meliput berita, menulis artikel, melakukan wawancara, dan mungkin juga terlibat dalam produksi konten multimedia. Ini adalah kesempatan bagi mereka untuk menerapkan teori yang telah dipelajari di kampus ke dalam praktik nyata.
Tantangan yang Dihadapi
Tekanan Waktu Industri jurnalistik dikenal dengan tenggat waktu yang ketat. Mahasiswa harus bisa bekerja cepat dan efisien untuk memenuhi tenggat waktu yang ada.
Adaptasi dengan Teknologi Dunia jurnalistik saat ini sangat bergantung pada teknologi. Mahasiswa harus mampu menguasai berbagai alat dan platform digital untuk menyampaikan berita dengan efektif.
Etika Jurnalistik Memahami dan menerapkan etika jurnalistik adalah tantangan lain yang harus dihadapi oleh mahasiswa. Mereka harus memastikan bahwa berita yang mereka tulis akurat, tidak bias, dan menghormati privasi serta hak-hak individu.
Kesimpulan
Magang jurnalistik dengan penempatan di Malang adalah kesempatan yang sangat berharga bagi mahasiswa yang ingin meniti karir di dunia media. Dengan memanfaatkan lingkungan pendidikan yang mendukung, akses ke berbagai media lokal, dan peluang untuk membangun jaringan profesional, mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan mereka secara maksimal. Tantangan yang dihadapi selama magang akan menjadi pengalaman belajar yang berharga, mempersiapkan mereka untuk menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya.
FAQ
Q: Apakah semua mahasiswa jurnalistik bisa mendapatkan magang di Malang?
A: Tidak semua mahasiswa jurnalistik akan mendapatkan magang di Malang, karena tempat magang terbatas dan persaingan cukup ketat. Mahasiswa perlu mempersiapkan diri dengan baik dan menunjukkan kemampuan serta motivasi yang tinggi.
Q: Berapa lama durasi magang jurnalistik di Malang?
A: Durasi magang bisa bervariasi, biasanya antara 1 hingga 3 bulan, tergantung pada kebijakan perusahaan media dan program magang yang ditawarkan.
Q: Apakah magang jurnalistik di Malang berbayar?
A: Tergantung pada perusahaan media tempat magang. Beberapa mungkin menawarkan kompensasi, sementara yang lain mungkin tidak. Namun, pengalaman dan jaringan yang diperoleh selama magang sangat berharga bagi karir mahasiswa di masa depan.
Q: Bagaimana cara mendaftar untuk magang jurnalistik di Malang?
A: Mahasiswa dapat mendaftar dengan mengirimkan CV, portofolio, dan surat lamaran ke perusahaan media yang dituju. Informasi lebih lanjut biasanya tersedia di situs web perusahaan atau melalui pusat karir universitas.
Q: Apa saja keterampilan yang dibutuhkan untuk sukses dalam magang jurnalistik di Malang?
A: Keterampilan yang dibutuhkan termasuk kemampuan menulis yang baik, keterampilan wawancara, kemampuan menggunakan alat dan platform digital, serta pemahaman tentang etika jurnalistik. Selain itu, kemampuan bekerja di bawah tekanan dan tenggat waktu juga sangat penting.
1 note · View note
Text
Gelar Sarasehan Penguatan Media, Kabidhumas Sampaikan Kebijakan Kapolda Jatim Terkait Kamtibmas di Jawa Timur
MALANG – Bidang Hubungan Masyarakat ( Bidhumas ) Polda Jatim menggelar Sarasehan Penguatan Media Bidhumas Polda Jatim, yang mengambil tema “Jurnalis Cerdas Untuk Pemilu Damai” di Kota Batu, Malang Jawa Timur, Minggu (3/9). Pada Sarasehan Penguatan Media Bidhumas Polda Jatim bersama dengan puluhan jurnalis dari berbagai Perusahaan media itu, Kabidhumas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto juga…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
batasmedia99 · 1 year
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
0 notes
ceritasannah · 9 months
Text
Tumblr media
Mahasiswa Jangan Salah Melihat Akar Masalah Muslim Rohingya
[ Nur Hasannah | @ceritasannah ]
Mari kita garis bawahi,
“Sadari peran dan bersuara menyerukan kebenaran dengan substansi yang jelas kebenarannya. Karena tindakan pastilah sesuai isi pemikiran.”
Peran Mahasiswa
Mahasiswa sebagai Sosial Control tentu memerlukan kejelasan akar dan pijakan agar posisinya sebagai Mahasiswa menjadi lebih mantap dan jelas dalam mengkaji sebuah realita masalah.
Namun sayang baru-baru ini jagad media dihebohkan dengan aksi mahasiswa yang melancarkan demo pengusiran para pengungsi Muslim Rohingya di Aceh dengan tindakan nirmoral.
Padahal Mahasiswa adalah kaum intelektual yang punya andil sebagai penggerak perubahan yang memiliki moralitas tinggi. Karena tingkat intelektual yang dimiliki Mahasiswa akan sejajar dengan moralitas yang ia miliki saat menghadapi persoalan.
Siapa Muslim Rohingya
Muslim Rohingya adalah etnis minoritas dengan populasi mencapai 1,3 juta jiwa. Mereka tinggal di Rakhine, Myanmar. Dalam UU kewarganegaraan 1982 etnis Rohingya tidak diakui keberadaannya, mereka dianggap kaum ilegal di Myanmar.
Mereka tidak mendapatkan akses pelayanan dan perlindungan dari kekejaman Junta Militer Myanmar. Etnis Rohingya mengalami pemusnahan etnis alias genosida.
Muslim Rohingya diburu seperti hewan buruan, dipenjara, disiksa, kaum muslimahnya diperkosa oleh militer Myanmar. Kekejian tidak berhenti disitu, pemukiman dan masjid-masjid Muslim Rohingya dibumihanguskan oleh pasukan militer dan Budha Radikal yang dipimpin oleh Biksu Ashin Wiratu.
Pada tahun 2017 cleaning etnis terjadi, dalam waktu sebulan 6700 jiwa Muslim Rohingya terbunuh. Sedangkan yang selamat terpaksa menyeret diri mencari suaka ke Bangladesh, namun malang keadaan mereka juga tidak pulih.
Solusi Tuntas Muslim Rohingya
Ujian keimanan terhadap konflik Muslim Rohingya benar-benar menggoncang iman banyak kaum Muslim Indonesia terutama Muslim Aceh, disusul dengan berita yang terus menggiring seruan memboikot Muslim Rohingya sehingga mengalihkan fokus kita pada seruan mandat kaum Muslim yaitu “Tetaplah bersatu!”.
Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda,
“Saudara Muslim adalah saudara bagi Muslim yang lain. Tidak boleh ia mendzalimi saudaranya itu.” (HR. Muslim)
Haram hukumnya seruan boikot, menebar kebencian, pengusiran apalagi melakukan serangan fisik secara brutal kepada Muslim Rohingya.
Fokus kepada akar persoalan terusirnya Muslim Rohingya bukan fokus kepada masalah turunan berupa minimnya pengetahuan mereka terhadap agama dan keterbatasan mereka dari sisi adab.
Dua Solusi Tuntas Persoalan Muslim Rohingya
Pertama, menghapus sekat-sekat nasionalisme yang membelenggu kaum Muslim memberikan pertolongan kepada sesama Muslim lainnya. Paham nasionalisme atau Negara-Bangsa pemicu utama munculnya fobia pada bangsa asing seperti halnya ketakutan kepada para pengungsi Muslim Rohingya.
Kedua, menciptakan perlindungan sejati bagi umat secara internasional. Terbukti bahwa tidak ada satu pun kekuasaan saat ini yang mampu mencegah dan menghentikan genosida yang dialami kaum Muslimin baik itu kaum Muslim Rohingya, Muslim Suriah, Muslim Afganistan, Muslim Sudan, Muslim Kashmir, Muslim Palestina bahkan Muslim Uyghur.
Kaum Muslim ibarat anak ayam yang kehilangan induknya, tercecer dan terancam. Tidak ada yang bisa melindungi kaum Muslim kecuali induknya yaitu Khilafah.
Dengan tegas Rasulullah SAW bersabda,
“Sungguh imam (Khilafah) adalah perisai; orang-orang berperang di belakangnya dan menjadikan dia sebagai pelindung.” (HR. Muslim)
Khilafah yang akan menyatukan serta menjaga kehormatan, jiwa, harta dan darah kaum Muslim. Bukan hanya kaum Muslim bahkan Khilafah juga turut menjaga dan melindungi umat beragama lain. Sebagaimana tinta emas yang tertoreh pada sejarah gemilang Khilafah Utsmaniyah, Sultan Beyazid II memberikan suaka untuk kaum Yahudi yang terusir dari Spanyol oleh penguasa Kristen.
Muslim Rohingya bukan musuh dan bukan pula orang kafir, mereka tidak sedang membuat makar busuk seperti para pemimpin Muslim yang hidup melanggengkan sistem dzalim.
Kaum Muslim Rohingya tidak sedang mengacungkan moncong senjata pada kepala kita seperti Junta Militer Laknatullah dan mereka tidak terbukti merampas tanah milik warga Aceh.
Kaum Muslim Rohingya hanya meminta perlindungan dan pertolongan, tidakkah membuat hati kita bergetar merasa takut akan gelar yang Allah berikan kepada umat Islam yaitu,
“Ummatan Wasathan, umat yang menjadi saksi bagi manusia. Bagaimana bisa kita bersaksi jika kita bagian dari pelaku kedzaliman yang keji!”
3 notes · View notes
putikashfar · 2 years
Text
Berpindah tempat
Sejenak membuka Twitter dan menemukan berita bahwa McD di Kayutangan-Malang akan ditutup dan dipindah. Kenangan tentang masa kecilku di sekitar tempat itu bermunculan kembali. Aku yang hafal betul bagaimana senangnya berbalanja di Toko AVIA hanya untuk mendapatkan es krim petit rasa anggur atau permen kapas koala. Ramainya lalu-lalang di depan RSU Saiful Anwar, atau menunggu lampu merah saat akan menyebrang di depan AVIA sepulang dari TK. Maklum karena saat itu aku tinggal bersama nenekku dan keluarga besarnya di sekitar sana sejak usia tiga sampai kurang lebih lima tahun. Asrama polisi yang kami tinggal terletak di depan RSU Saiful Anwar, yang sekarang sudah menjadi kantor Polresta Malang sejak tahun 1999-2000. Tinggal di tengah kota yang tidak pernah sepi, bahkan suara lalu lalang kendaraan yang masih terdengar saat aku tidur. Bagaimana rukunnya orang-orang yang ada di gang-gang rumah. Ramainya anak-anak kecil yang bermain dari sore hingga malam. Kamar mandi, bilik wc, dan tempat mencuci bersama yang selalu ramai tiap pagi dan sore dimana orang mengantri dan bergantian memakainya. Kamar mandi disana tidak ada di setiap rumah, jadi kami harus mengantre untuk mandi, buang air dan mencuci. Tapi dengan kondisiku yang masih kecil saat itu, aku tidak terlalu mempermasalahkannya. Kalau diingat-ingat sekarang, kondisi tersebut sungguh tidak layak dan mempunyai kamar mandi di dalam rumah adalah sebuah hal yang mewah. Orang-orang menyebut daerah tersebut Asrama Polisi Celaket. Tapi ditengah semua kekurangan itu, orang-orang saling membantu, aku bisa belajar naik sepeda roda dua disana. Walaupun meminjam jalanan di depan Sekolah Frateran tiap hari minggu untuk berlatih bersama orang tuaku. Melihat perjuangan orang tuaku membesarkanku dengan kondisi yang sulit sampai di titik sekarang, rasanya kurang pantas jika aku tidak bisa memaafkan mereka atas kesalahan yang meraka lakukan dalam pengasuhan. Mereka tidak tumbuh di lingkungan yang ideal. Ada himpitan masalah sandwich generation dan ekonomi yang membuat mereka terus mementingkan pekerjaan daripada bisa membersamai tumbuh kembang anaknya secara langsung. Tapi aku yakin mereka berusaha, dan berdoa untuk anak-anaknya. Terutama soal pendidikan, dan bagaimana cara orang tuaku membesarkanku untuk masuk sekolah-sekolah favorit yang awalnya kukira hanya untuk memenuhi gengsi mereka. Ternyata setelah lama aku mencoba berdamai dan mencari alasannya, mungkin mereka hanya ingin anak-anaknya mendapatkan lingkungan pendidikan yang terbaik. Aku setuju jika sekolah tidak menjamin kesuksesan karir kita, tapi pendidikan akan membukakan banyak pintu-pintu kebaikan, kematangan berpikir, wawasan yang luas, dan lingkungan yang membangun. Bagaimana mereka berusaha untuk memenuhi biaya sekolah bahkan masih memberi kami uang saku pula ditengah kondisi ekonomi yang pas-pasan. Tidak pernah terpikirkan, barangkali semua usaha mereka mengantarkan anaknya ini ke banyak tempat, bertemu berbagai macam manusia dengan beragam pola pikir. Kadang aku merasa tersesat ketika harus pergi ke tempat-tempat yang jauh. Kehilangan arah dan jati diri ketika berkali-kali tinggal di tempat baru untuk beradaptasi kembali. Masih belum mengetahui hakikat bahwa sejatinya sejauh apapun kita pergi, hakikatnya adalah untuk berpulang. Jika orang tuaku tahu bahwa anak yang dulu mereka besarkan sambil dibawa berbelanja ke Pasar Oro-oro Dowo, berjalan bersama untuk ikut bekerja bersama pagi-siang-sore, nantinya akan pergi jauh sekali ke banyak tempat meninggalkan mereka. Ayah dan ibuku pergi memberi les sepulang mereka mengajar. Kadang aku harus pulang terlambat karena sama-sama ikut les di tempat lain, atau menunggu mereka selesai memberi les dan pulang berjalan bersama ibuku mencari angkot jika ayah tidak bisa menjemput kami karena mengajar. Ternyata perjalanan ke banyak tempat itu hanya untuk mencari hikmah bahwa dimanapun kita pergi, ilmu Allah itu sungguh luas, dan keberagaman dunia membuat kita semakin yakin akan kebenaran ilmu-Nya. Dua atau tiga bulan lagi insyaAllah akan berpindah tempat tinggal lagi, ke benua jauh yang belum pernah kudatangi. Tidak pernah terpikirkan bahwa akan pergi ke negara ini, tapi begitulah takdir Allah yang harus dijalani. Jauh-jauh hari sudah menyiapkan barang-barang yang aka dibawa.Terbiasa berpindah-pindah tempat tinggal membuatku semakin mengerti untuk meninggalkan kemelakatan, dan rasa memiliki terhadap apa-apa yang kita anggap milik kita. Pada akhirnya kita hanya bisa membawa pengetahuan, kesiapan mental dan bekal-bekal seadanya yang bisa bermanfaat untuk diri dan orang-orang disekitar kita. Sekaligus membuatku berpikir bahwa perjalanan dunia saja sudah membuat kita bersiap menyiapkan banyak bekal, bagaimana dengan perjalanan kita menuju alam selanjutnya? Sesungguhnya kita itu cuma berpindah pindah fase dan tempat, entah kapan kita akan berangkat. Tidak melekatkan diri dengan hal-hal di dunia adalah cara terbaik menghindari rasa sakit karena harus meninggalkan dunia ini nantinya. Sudahkah kita menyiapkan bekal terbaik kita untuk berangkat ke tempat yang lebih jauh ?
5 notes · View notes
borobudurnews · 2 years
Text
Polri Pastikan Tindak Tegas Pelaku Anarkis Di Luar Stadion Kanjuruhan
Polri Pastikan Tindak Tegas Pelaku Anarkis Di Luar Stadion Kanjuruhan
BNews–NASIONAL— Polri memastikan menindak tegas seluruh pelaku anarkis yang menyebabkan kerusuhan di luar Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengungkapkan, dalam proses penyidikan tragedi di Kanjuruhan, terdapat dua peristiwa yang akan didalami oleh tim investigasi. Yakni, yang terjadi di dalam dan luar lapangan Kanjuruhan. Untuk di luar lapangan, kata…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
newscakra · 2 years
Text
153 Orang Jadi Korban dalam Laga Arema FC vs Persebaya
153 Orang Jadi Korban dalam Laga Arema FC vs Persebaya
MALANG – Jumlah orang yang menjadi korban dalam insiden kerusuhan dalam laga Arema FC vs Persebaya terus bertambah. 100 orang lebih tewas dalam kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang. Data ini dikonfirmasi oleh kepolisian yang dihimpun dari beberapa rumah sakit yang menjadi tujuan jenazah. Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta memastikan ada 127 orang yang…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
bungajurang · 2 years
Text
luka
Pertandingan sepak bola seharusnya bisa berlangsung damai, aman, dan menyenangkan bagi pemain, staf, serta pendukung tim. Saya sedikit banyak bisa memahami kekecewaan para pendukung, atau supporter, saat klub jagoannya kalah. Saya juga kecewa, sedih, atau paling parah merasa kesal sambil memaki-maki klub lawan, saat Chelsea FC kalah bertanding melawan klub lain di Premier League. Padahal waktu itu saya sedang sayang-sayangnya dengan The Blues. Saking sayangnya saya rela beli jersey tiruan di Selokan Mataram pakai uang tabungan semasa SMP. Namun saya selalu menyayangkan cara pendukung yang melampiaskan emosi dengan merusak fasilitas umum, bahkan sampai melukai satu sama lain. Sebuah pertandingan sepak bola tidak sebanding nilainya dengan nyawa dan keselamatan seseorang. 
Saya merupakan penggemar kasual sepak bola, dan tidak terlalu mengikuti liga selain Premier League. Apalagi liga di Indonesia, saya tidak pernah menonton pertandingan lokal secara langsung. Entah bagaimana caranya, saya merasa tidak nyaman saja. Mungkin ketidaknyamanan itu timbul dari hasil memperhatikan kabar terkait kondisi dunia sepak bola tanah air. Saya jadi enggan...dan malas mengikuti sepak bola Indonesia. Meski tidak bisa dipungkiri saya masih punya keinginan nonton PSS di stadion. Salah satu yang jelas bikin keinginan itu belum terwujud adalah kemungkinan ricuh pasca pertandingan. Selama tinggal di Jogja bagian Sleman, saya sering mendengar kabar pertikaian antarsuporter, Slemania dengan Brajamusti, misalnya. Kecintaan pada klub sepak bola tidak bisa menjadi alasan untuk membahayakan nyawa dan keselamatan seseorang. Begitu pula alasan apapun.
Suatu hari saya akan menonton pertandingan sepak bola di stadion. Sebelum itu terwujud, saya ingin memastikan keselamatan saya dan semua orang yang berada dalam jangkauan stadion terjamin. Setidaknya, kalaupun sesuatu yang mengancam keselamatan terjadi, hal itu bukan disebabkan oleh kericuhan di stadion, apalagi kelalaian dan kebodohan pihak berwajib yang berakibat fatal. 
Sebelum saya mewujudkan keinginan nonton pertandingan sepak bola di stadion bersama orang terkasih, terlebih dulu saya ingin lihat perubahan dalam dunia sepak bola Indonesia. Saya berharap para pendukung bisa legowo saat timnya kalah. Masih ada pertandingan lain, sehingga masih ada harapan. Hal terbesar yang saya harapkan, yaitu hal yang paling utama, saya harap protokol keamanan dan penanganan kericuhan di stadion Indonesia diperbaiki. Kericuhan akibat kekecewaan pendukung itu satu hal yang sulit dihindari (meski tidak saya harapkan juga), baik di Indonesia maupun di negara dengan protokol keamanan tercanggih sekalipun. Maka, hal yang seharusnya dapat dihindari adalah timbulnya korban dan risiko terancamnya keselamatan seseorang.   
Sudah sepantasnya jika seluruh pihak yang memiliki wewenang dalam terselenggaranya pertandingan berkoordinasi dan bertanggungjawab atas hal-hal yang terjadi. Saya pengin melihat hal itu terwujud, sebelum saya mewujudkan keinginan pribadi untuk pergi ke stadion. Saya akan menunggu sambil mendukung sebisanya, sampai pertandingan sepak bola di Indonesia betul-betul jadi ajang olahraga yang aman dan ramah bagi semua orang. Perempuan, anak-anak, remaja, lansia, pada dasarnya semua orang. Harapan ini terdengar muluk-muluk dan rasanya butuh waktu lama untuk bisa terwujud. Sampai itu terwujud, saya bakal terus berharap dan mendukung sebisanya.
Sejak pagi halaman media sosial dan portal berita dipenuhi kabar yang menyakitkan, kabar yang menjadi highlight hari ini. Ratusan orang meninggal pasca pertandingan Arema vs Persebaya yang diselenggarakan di stadion Kanjuruhan, Malang. Ratusan orang itu terbunuh dalam kepanikan dan kekacauan akibat gas airmata yang ditembakkan polisi di dalam stadion. Saya pribadi sudah tidak terkejut mendengar pertandingan sepak bola di Indonesia berakhir ricuh karena luapan kekecewaan pendukung klub yang kalah. Namun saya, dan saya yakin banyak orang lainnya, sedih tiap kali kericuhan itu menimbulkan korban. Pendukung klub mesti berbenah dan sadar bahwa pertandingan apapun tidak akan sepadan dengan nyawa orang. 
Hal yang lebih penting dan utama dari narasi berbenah diri pendukung, yaitu perombakan, tanggung jawab, dan perubahan besar-besaran semua institusi yang terlibat dalam peristiwa hari ini. Harus ada pihak yang bertanggungjawab, polisi dan institusi penyelenggara harus menjadi pihak dengan beban tanggung jawab terbesar. Aparat keamanan di pertandingan sepak bola seharusnya hadir untuk memberi rasa aman. Polisi seharusnya pintar, punya empati, dan selalu mengutamakan nyawa serta keselamatan di atas segalanya. Mereka seharusnya bisa belajar. Termasuk pula orang-orang di dalam institusi sepak bola yang bobrok. Mereka seharusnya paham bahwa tidak ada satu pertandingan pun yang sepadan dengan nyawa orang. Honorable mention, media yang sekilas seperti banting stir menjadi awak Divisi Humas polisi--semoga, yah, semoga, ada perbaikan. 
Semoga korban beristirahat dengan tenang dan dalam damai. Semoga keluarga korban diberi ketabahan, serta kekuatan untuk turut mendesak pihak berwenang bertanggungjawab. Semoga seluruh kesedihan, kemarahan, dan kekecewaan ini dapat menjadi bahan bakar untuk menuntut keadilan dan perubahan. (Saya akan jujur bahwa kalimat terakhir tersebut ditulis dengan penuh keraguan. Saya juga sedang merasa powerless. Saya bingung dan tidak tenang. Saya sedang sedih dan marah. Namun emosi yang saya rasakan tidak sebanding dengan emosi keluarga korban peristiwa ini DAN korban kekejaman aparat dan negara lainnya. Saya...berharap semuanya akan membaik.)
2 notes · View notes
madurapost · 14 days
Text
Dianggap Jadi Calon Paling Visioner, Mahasiswa Malang Asal Sampang Dukung Mandat di Pilkada 2024
MALANG, MaduraPost – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Malang asal Kabupaten Sampang mendeklarsikan diri mendukung pasangan Kyai Muhammad Bin Muafi dan Abdullah Hidayat untuk calon Bupati dan Wakil Bupati Sampang periode 2024-2029 pada pemilihan kepala daerah. Deklarasi tersebut digelar disalah satu cafe di Tlogomas Malang, Sabtu (14/09/2024). Dalam acara deklarasi tersebut mereka…
0 notes
Text
Hub :082228278964 Ulasan Pelatihan Jurnalistik di Nganjuk: Apakah Layak Dicoba?
Tumblr media
 
 Lowongan Kerja Jurnalistik di Nganjuk: Peluang Karir yang Tak Boleh Dilewatkan
Nganjuk, sebuah kota yang terletak di Jawa Timur, mungkin tidak seterkenal Surabaya atau Malang. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kota ini mulai menonjol sebagai salah satu pusat perkembangan jurnalistik yang dinamis. Bagi para pencari kerja di bidang jurnalistik, Nganjuk kini menawarkan berbagai lowongan yang menjanjikan dan penuh tantangan. Artikel ini akan mengupas tuntas tentang peluang karir jurnalistik di Nganjuk serta tips untuk melamar posisi yang sesuai dengan impian Anda.
### Mengapa Nganjuk Menjadi Tujuan Menarik bagi Jurnalis?
Nganjuk memiliki posisi strategis dan sedang mengalami perkembangan pesat di berbagai sektor, termasuk media dan komunikasi. Dengan berkembangnya media lokal dan kebutuhan akan informasi yang akurat dan relevan, permintaan akan tenaga kerja di bidang jurnalistik semakin meningkat. Tidak hanya itu, dengan suasana kota yang lebih tenang dibandingkan dengan kota besar, Nganjuk menawarkan keseimbangan yang ideal antara karir dan kualitas hidup.
**Temukan lowongan kerja jurnalistik terbaru di Nganjuk dan segera lamar posisi impianmu. Jangan lewatkan kesempatan ini!** Dengan peluang yang semakin terbuka, tidak ada alasan untuk menunda langkah Anda dalam mengejar karir jurnalistik di kota ini.
### Jenis Lowongan Jurnalistik yang Tersedia
Saat ini, ada berbagai posisi yang tersedia di bidang jurnalistik di Nganjuk. Beberapa di antaranya termasuk:
1. **Reporter:** Posisi ini cocok bagi mereka yang senang berada di lapangan dan meliput berbagai peristiwa. Sebagai seorang reporter, Anda akan bertanggung jawab untuk mencari berita, melakukan wawancara, dan menulis laporan yang objektif dan mendalam.
2. **Editor:** Untuk Anda yang memiliki keterampilan menulis dan editing yang kuat, posisi editor menawarkan kesempatan untuk mengawasi konten yang diproduksi oleh tim reporter. Editor juga berperan penting dalam memastikan bahwa semua berita yang dipublikasikan memenuhi standar kualitas dan etika jurnalistik.
3. **Fotografer Jurnalistik:** Jika Anda memiliki mata yang tajam dalam menangkap momen penting dan mengemasnya dalam bentuk visual, menjadi fotografer jurnalistik bisa menjadi pilihan yang tepat. Posisi ini tidak hanya membutuhkan keterampilan fotografi, tetapi juga kemampuan untuk bercerita melalui gambar.
4. **Content Creator:** Di era digital, kebutuhan akan content creator yang kreatif semakin meningkat. Posisi ini melibatkan pembuatan konten yang menarik dan relevan untuk platform online, termasuk media sosial, blog, dan situs web berita.
5. **Jurnalis Freelance:** Bagi Anda yang menginginkan fleksibilitas dalam bekerja, menjadi jurnalis freelance bisa menjadi pilihan. Anda bisa bekerja untuk berbagai media, baik lokal maupun nasional, dan memiliki kebebasan untuk memilih topik yang ingin diliput.
**Temukan lowongan kerja jurnalistik terbaru di Nganjuk dan segera lamar posisi impianmu. Jangan lewatkan kesempatan ini!** Peluang ini terbuka lebar bagi siapa saja yang memiliki passion di dunia jurnalistik.
### Tips Melamar Lowongan Jurnalistik di Nganjuk
Melamar pekerjaan di bidang jurnalistik memerlukan persiapan yang matang. Berikut beberapa tips yang bisa membantu Anda dalam proses melamar:
1. **Perbarui Portofolio Anda:** Pastikan portofolio Anda mencerminkan kemampuan dan pengalaman Anda di bidang jurnalistik. Sertakan contoh-contoh tulisan, liputan, atau proyek lain yang pernah Anda kerjakan. Portofolio yang kuat akan menjadi nilai tambah saat melamar.
Dewi maya cholida amaliya - SMKPGRI 2 KEDIRI
0 notes
Text
Penguatan Pengawasan Polresta Malang Kota Adakan Tes Urine Dadakan Bagi Personel
KOTA MALANG– Mendadak Polresta Malang Kota gelar pelaksanaan tes urine yang diikuti oleh pejabat utama dan anggota Sipropam yang bertempat di Mapolresta Malang Kota pada Kamis, (20/7/2023 ). Sebanyak 32 personel ikut serta dalam pemeriksaan yang di lakukan secara insidental setelah pelaksanaan apel pagi yang dilaksanakan pada pukul 08.15 WIB. Operasi Gaktibplin dipimpin langsung oleh Kapolresta…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
batasmedia99 · 2 years
Text
0 notes