Tumgik
#dokter tewas dimalang
narcolepsis138 · 2 months
Text
Dokter di Malang Tewas Bunuh Diri
Langit malam di Malang yang kelam, diselimuti kabut tipis. Di balik deretan rumah tua di Jalan Kawi, sebuah kosan tua berdiri kokoh, memancarkan aura mencekam.
Di dalam kamar kosnya yang sempit, Dr. Rian, seorang mahasiswa kedokteran semester akhir, terpaku di depan laptopnya. Wajahnya pucat pasi, matanya merah karena kurang tidur. Bayangan Dr. Arum, dokter muda yang tewas gantung diri di kamar mandi kosan tersebut tepat setahun lalu, sesekali menampakan diri di cermin.
Rian teringat kembali kejadian tragis yang merenggut nyawa Dr. Arum. Dia teringat kesalahan fatalnya saat melakukan operasi yang menyebabkan komplikasi pada pasiennya. Pasien tersebut adalah pasien Dr. Arum, dan Rian yang bertugas menggantikan Dr. Arum yang sedang cuti. Kesalahan Rian membuat Dr. Arum dihantui rasa bersalah dan depresi hingga akhirnya bunuh diri.
Rian dihantui rasa bersalah yang mendalam. Bayangan Dr. Arum terus menghantuinya, di mana pun dia berada. Mimpi buruk tentang kejadian tragis Dr. Arum menghantui tidurnya setiap malam. Rian merasa bertanggung jawab atas kematian Dr. Arum.
Suatu malam, Rian melihat Dr. Arum berdiri di balkon, menatapnya dengan tatapan penuh kesedihan dan kemarahan. Rian berteriak histeris dan pingsan di tempat. Ketika dia siuman, Dr. Arum sudah tidak ada. Rian semakin yakin bahwa dia dihantui oleh arwah Dr. Arum yang gentayangan.
Rian mencari bantuan psikiater dan ustaz untuk membantunya terbebas dari teror Dr. Arum. Dia menjalani berbagai ritual dan terapi, namun bayangan Dr. Arum masih saja menghantuinya. Rian merasa dia tidak akan pernah bisa lepas dari rasa bersalahnya.
Pada suatu malam, Rian kembali diganggu oleh Dr. Arum. Kali ini, Dr. Arum tidak hanya menampakan diri, tapi juga berbicara dengannya. Dr. Arum menceritakan kisahnya yang penuh penyesalan dan dendam. Dia menyalahkan Rian atas kesalahannya yang menyebabkan kematian pasiennya.
Rian tersentuh oleh cerita Dr. Arum. Dia berjanji untuk membantu Dr. Arum menemukan kedamaian. Dengan bantuan seorang ustaz, Rian melakukan ritual untuk mendoakan Dr. Arum dan melepaskan arwahnya yang gentayangan.
Sejak saat itu, teror Dr. Arum tidak lagi menghantui Rian. Kosan tua di Jalan Kawi pun kembali tenang. Rian masih dihantui rasa bersalah, namun dia belajar untuk hidup dengan masa lalunya dan berusaha untuk menjadi dokter yang lebih baik.
Di kejauhan, Dr. Arum terlihat tersenyum damai, seolah-olah dia telah menemukan kedamaian yang dia cari. Rian tahu bahwa dia tidak akan pernah melupakan Dr. Arum, namun dia juga tahu bahwa dia harus terus melangkah maju dan menebus kesalahannya.
2 notes · View notes