#Bandara Soekarno-Hatta
Explore tagged Tumblr posts
Text
Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, 30 Agustus 2024.
Sampai jumpa lagi! Semoga kamu selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin
0 notes
Text
Penampakan Toilet Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta yang Dapat Predikat Bintang 4 Gold
Penampakan Toilet Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta yang Dapat Predikat Bintang 4 Gold
Kliktangerang.com – Pada periode Juli – September 2022, PT Angkasa Pura (AP) II bersama Asosiasi Toilet Indonesia (ATI) melakukan audit terhadap toilet-toilet di bandara AP II, sebagai upaya untuk selalu meningkatkan standar layanan dan fasilitas toilet serta menjaga aspek kesehatan. Ati sendiri merupakan lembaga non-pemerintah dan non-profit yang memiliki tujuan, untuk memberikan transformasi…
View On WordPress
#bandara soekarno-hatta#Berita Bandara Soetta#Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta#Terminal 3 Ultimate
0 notes
Text
travel bandara soekarno hatta ke cilegon
Bagi Anda yang mencari layanan travel Bandara Soekarno Hatta ke Cilegon, Mahardhika Travel adalah solusi terbaik untuk perjalanan yang aman, nyaman, dan terpercaya. Kami hadir dengan layanan door-to-door yang memudahkan perjalanan Anda tanpa perlu repot mencari transportasi tambahan. travel bandara soekarno hatta ke cilegon Kenapa Memilih Mahardhika Travel untuk Perjalanan Anda? Mahardhika…
0 notes
Text
Polres Bandara Soekarno - Hatta Berhasil Gagalkan Aksi Perdagangan Manusia
RASIOO.id – Polres Bandara Soekarno-Hatta berhasil menggagalkan aksi Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang terjadi di area Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta pada Senin, 14 Oktober 2024. Aksi tersebut terungkap setelah petugas mencurigai seorang wanita yang diduga hendak bekerja di luar negeri secara non-prosedural. Dalam operasi ini, petugas berhasil mengamankan tiga tersangka berinisial KA…
0 notes
Text
AP II Jamin Kebakaran di Terminal 3 Bandara Soetta Tak Ganggu Operasional Penerbangan
BANTEN – PT Angkasa Pura II atau AP II memastikan peristiwa kebakaran di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta tidak berdampak terhadap penerbangan. Kekinian, api kebakaran yang terjadi di area restoran itu telah padam. Executive General Manager Bandara Soetta, Dwi Ananda Wicaksana menjelaskan, adanya peristiwa tersebut otoritas bandara setempat telah melakukan penanganan secara cepat, kendati…
#Angkasa pura#Bandara soekarno hatta#Kebakaran di Bandara Soetta#kebakaran terminal 3 bandara Soetta#pt angkasa pura II
0 notes
Text
Uji Coba Gratis Transjakarta Rute Bandara Soekarno Hatta
UJI coba gratis Transjakarta rute Bandara Soekarno Hatta (Soetta) mulai 5 Juli 2023 hingga 19 Juli 2023. Hal ini merupakan respons permintaan penumpang angkutan publik. Rute baru bus Transjakarta menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta itu, berangkat dari Terminal Kalideres dan berakhir di Stasiun Kereta Bandara Soetta. Uji coba berlangsung selama dua minggu, dengan jam operasional mulai…
View On WordPress
#transjakarta kalideres-bandara soetta#transjakarta rute bandara soekarno hatta#uji coba transjakarta
0 notes
Text
Timnas Argentina Tiba di Jakarta, Langsung Dijemput Bus di Apron Bandara Soetta
Messi – Timnas Argentina akhirnya mendarat di Jakarta pada Jumat 16 Juni 2023. Pasukan Lionel Scaloni tiba di Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 21.30 WIB. Mereka datang dari China menggunakan pesawat Garuda Indonesia dengan nomor GIA891. Begitu pesawat mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, para pemain timnas Argentina langsung dijemput menggunakan bus di apron bandara. Skuad Argentina diangkut…
View On WordPress
#Argentina#Argentina Tiba di Jakarta#Bandara Soekarno Hatta#Berita Bola#indonesia vs argentina#lionel messi#timnas argentina
0 notes
Text
Umatnya Rasulullah
Bismillah. Salah satu hal yang saya sangat syukuri adalah memiliki kesempatan mengenyam dunia perkuliahan. Ekosistem perkuliahan menyajikan rantai kehidupan yang panjang, sepanjang itu lah menyimpan warna-warni atau beraneka hal, mulai dari asal daerah, anggapan status sosial, pemikiran, ilmu, program dan kesempatan belajar.
Saya pribadi, atas izin Allah memperoleh kesempatan banyak hal, sebagimana hari ini salah satunya adalah internship ke Jepang. Selama proses persiapan bahasa, keberangkatan, dan setiba nya di Jepang membuka banyak hal, banyak dinamika, yang menjadi penambah rasa syukur dan motivasi beramal, bahkan menjadi pemimpin berskala dunia.
Cerita ini akan saya peringkas, hingga pada babak keberangkatan. Saya sangat tertarik mengamati berbagai ras manusia. Sejak di Bandara Soekarno Hatta, pikiran sudah melompat-melompat, membayangkan berbagai imperium raksasa di belakangnya. Imperium-imperium yang memang masih eksis atau setidaknya tinggal nama, benar-benar mewarnai pikiran saya.
Saya teringat, bagaimana kisah para nabi atau perjuangan para Sahabat, saat melihat orang-orang Arab atau keturunannya. Bagaimana menembus debu dan membangun peradaban dari tanah Arab. Lalu pikiran saya loncat kepada menuju Dinasti Mughal, saat bertemu dengan orang-orang atau keturunan India, hingga menyerempet kepada penguasa kerajaan Hindu di sana, bahkan sampai terbesit beberapa tokoh lama seperti Ghandi hingga era sekarang Satya Nadella, Sundar Pihcai, atau seorang pejuang Anand Kumar dengan kisah heroiknya membangun pendidikan India, dan perasaan takjub lainnya.
Ketakjuban saya langsung loncat kembali terbayangkan bagaimana bisa China bisa sehebat seperti sekarang ini. Saat berpapasan dengan orang China, selalu terpikirkan hal itu. China adalah negara yang tengah menuju adidaya. Contoh sederhananya berikut, tentu sudah tidak asing bukan dengan istilah OBOR (One Belt One Road) China. Keberanian China memasang proyek raksasa ini disebabkan karena sejarah panjang negeri China dalam mewarnai peradaban dunia, serta kebesaran China dalam membangun jalur sutra perdagangan kunonya. Dahsyatnya bayangan ini masih banyak lagi, sebab Allah izinkan mengetahui ras-ras lainnya, masyaAllah, kuasa Allah atas segalanya.
Semua ras dan berbagai orang yang saya temui menambah rasa syukur saya menjadi bagian umatnya Rasulullah. Sebab mereka-mereka juga adalah umat manusia yang sebenarnya umatnya Rasul juga. Rasulullah diutus untuk seluruh umat manusia. Bahwa begini lah potret umatnya Rasulullah.
Maka kepada kita yang telah dianugrahkan keimanan, semaikanlah serbuk-serbuk benih keimanan, karena kita tidak tahu siapa dulu yang akan tumbuh menjadi seorang yang beriman dari sekian orang yang kita temui. Pandanglah dengan gagah dan anggun karena kita adalah penerus duta-duta Rasulullah, dalam bersandang, bertutur, berpijak, senyum.
Kita dan mereka adalah umatnya Rasulullah. Allah meninggikan derajat bukan karena ras atau suku, melainkan tingkat ketaqwaan. Niatkanlah jiwa besar ini selalu dalam diri kita, berupa menjadi duta-duta risalah Rasulullah yang akan kita bawa kemana pun dan sentuhkah kepada siapa pun, sebab siapa pun berhak menerima serbuk benih keimanan tersebut. Sebagaimana tujuan rialah Rasulullah untuk seluruh umat manusia, umat manusia adalah umatnya Rasulullah.
#CeritaAwakPerahu #Cerita1
19 notes
·
View notes
Text
Dalam hidup, mungkin kita pernah melewati kejadian yang memalukan. Setelah lewati kejadian itu, buat kita belajar dan ternyata bisa menjadi cerita yang menarik untuk di kenang.
Beberapa tahun silam, ketika masa kuliah ada satu kegiatan study banding ke Negera Malaysia. Semua mahasiswa wajib untuk ikut tanpa terkecuali sebagai syarat menempuh skripsi. Aku mulai mendaftarkan diri untuk ikut, mulai mempersiapkan diri baik dari segi perbekalan financial, paspor, bahasa dan lainnya. Papa paling keras mengingatkan agar aku lebih serius kursus di salah satu lembaga sebagai bekal komunikasi.
Hari yang di nantikan tiba. Bersama teman-teman dan pihak kampus, berangkat ke bandara yang ada di Jakarta. Sebelum naik pesawat, ada perasaan gugup karena itu pertama kali naik pesawat.
Saat di pesawat aku mencoba rileks dengan menonton ataupun mendengarkan musik yang di sediakan di balik kursi penumpang. Sambil menikmati cemilan, jus, dan susu yang di berikan pramugari. Sepertinya karena terlalu banyak minum, dan gugup jadi sering bolak balik ke toilet. Entah ke berapa kali, aku dikejutkan karena tidak satu pun penumpang yang ada di pesawat.
Shock, terpisah dari rombongan dan tertinggal sendirian di pesawat. Beruntung pramugari yang baik, mengarahkan aku untuk ikut penumpang yang naik mobil kecil.
Lucu, aku nggak tahu ini kejadian malang atau memalukan. Tapi, saat terlewati kejadian itu punya sisi menarik tersendiri. Tidak pernah terpikirkan sebelumnya, merasakan tertinggal di pesawat, terpisah dengan rombongan kampus saat study banding ke Malaysia.
Saat itu bareng rombongan kampus berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta. Boarding Pass dulu, baru bisa masuk ke pesawat. Duduk di pesawat, keinget cerita Papa soal Pak Habibie. Dalam hati, akhirnya bisa naik pesawat juga. Happy, when my dream come true. Asik...
Tapi, pas di pesawat karena banyak makan dan minum di tawarin sama Mbak Pramugari, di akhir ke toilet terus dong. Pas keluar toilet, kaget banget! Orang-orang pada kemana? Apa aku kebaws pulang lagi ke Indonesia? Panik, so sad, pengen nangis tapi malu. Mana pas itu di panggil "adek" sama pramugarinya. Jiwa dewasaku bergejolak, meronta ingin bilang, "Mbak aku udah gede, udah kuliah. Panggilnya jangan Adek!" Tapi gak ada waktu buat jelasin hal itu, so pasrah aja meski hati gak terima. Hiks...
Abis itu mbak pramugari bantu carikan solusi biar aku bisa ngejar rombongan. Aku simak baik-baik arahannya, terus keluar langsung naik kendaraan kek mirip mobil mini terbuka gitu. Entah itu apa namanya, sampai sekarang nggak tahu. Hihi...
Setelah sampai di dalam bandara, coba cari petugas yang bisa bantu. Ada petugasnya tapi bukan orang melayu. Otomatis harus harus pakai bahasa inggris. Untung dulu bisa bahasa inggris cukup lancar, kalau nggak bisa "Teu Kabayang ripuhna".
Sampai akhirnya di bantu petugas buat ketemu sama rombongan kampus. Temen sama dosen nyariin dong, dikira aku hilang. Udah bikin banyak orang panik, aku datang senyum-senyum antara bingung, panik, dan rasa lainnya menyatu. Sampai di situ, aku di pantau terus dong! Biar nggak ilang lagi katanya, susah nyari orang model kek aku. #limitededition heuheu
Then, aku bener-bener menikmati setiap moment di Malaysia. Saat berkunjung ke kedutaan, chocolate factory, museum, dan banyak tempat yang di kunjungi. Jujur, betah banget. Sampai minta sama Allah pengen balik lagi ke Malaysia. One day, traveling with someone go around the world. Salah satunya Malaysia...
#RutinMenulis30Hari
#rm30hari28
3 notes
·
View notes
Text
/ Mencintaimu Dengan Utuh /
Minggu pagi, tepatnya pukul lima lewat setengah. Aku bergegas mengemas diriku dari tidur semalam untuk bergegas ke mobil favoritku yang segera ingin lepas landas menuju ke bandara untuk menemui kekasihku, hanum . Aku tau, tak mudah untuk mengumpulkan nyawa saat baru saja terbangun dari tempat tidur. Tapi untuk kesekian kalinya, aku selalu menunggu weekend untuk bertemu dengannya. Ya.. benar saja, kami memang senang menghabiskan waktu hanya berdua. Kalau kata ibuku ‘ yang lain mah ngontrakk’ hahaha, tapi benar juga.
Hanum, dia kekasihku.
Hampir sewindu sudah kami saling mengenal, entah di tahun yang ke berapa kami saling jatuh suka tapi yang jelas. Aku menyukai segala wujud tentangnya.
Hanum..
Aku mencintaimu dari warna bola matamu yang coklat, lalu kau sulap jadi abu-abu sedikit pekat.
Aku mencintaimu sejak kita masih kurus kering, hingga sedikit memadat.
Aku mencintaimu saat botol minum yang kau bawa, selalu berubah wujud warnanya.
Aku mencintaimu sampai jam tanganku memudar untuk berkarat
Aku mencintaimu dari buku coklat favoritku yang kutulis tebal, dan tidak lain isinya pasti tentangmu.
Selesai mandi, bergaya didepan kaca, lalu memakai parfum favorit yang hanum suka. ( lima tahun sudah aku tidak mengganti wangi parfum ini ) untuk menggantinya saja aku tak berniat, karena hanum menyukainya. Dan, akupun sama. Aku bukan tipikal yang mudah berganti-ganti. Makanya saat aku menjalankan suatu hubungan bisa lama begini. Kuambil ponsel genggamku, mengabarimu karena aku akan menuju bandara .
Baiklah, kekasihku.. aku menjemputmuuu ( sahutku, dalam voicenote WhatsApp) di tambah lagi dengan foto gemasku takut-takut kau lupa rupaku. Hahaha
Aneh, padahal baru tiga hari aku ditinggal hanum ke Bali karena audit dari kantornya. Tapi aku sangat rindu padanya.
Pas sudah pukul enam, lewat empat puluh lima menit. Aku sampai di pintu bandara Soekarno Hatta. Hanum lending pukul tujuh lima belas. Sisa waktuku menunggu hanum tiba, aku ingin breakfast dulu sebentar, sekalian membelikan hanum makanan untuk dimakan di mobil saja nanti bersamaku.
Aku duduk di sudut biasa. Tempatku menunggunya dengan secangkir teh hangat, sepiring makanan yang berisikan telur, sosis, roti, sayuran, keju dan tak lupa saus tomat. Aku lupa mengabarinya, sebentar.. aku memberitahunya dulu.
Aku segera mengambil ponsel di tas kecilku yang hanya berisikan ponsel, debit dan parfum. Mengabarinya hanya lewat ketikan di WhatsApp saja. ‘ sayang.. aku sudah ada di resto biasa ya, aku lagi sarapan sebentar.. lima menit lagi, aku ke sana ya cintakuuu. Love youuu. ’
Aku memang tak terlalu nyaman dengan keramaian, untung saja resto langganan kami kali ini tidak begitu ramai. Aku lanjut memakan makananku, sembari melahapnya aku mendengarkan lagu di EarPods dengan playlist yang tak pernah bosan kudengar, karya Sal Priadi . ‘ kita usahakan, rumah itu .. dari depan akan tampak sederhana.. tapi kebunnya luas, tanamannya mewah megah’
Lirik-lirik lagunya, menenangkan. Kakiku pun mengetuk-ngetuk lantai bersamaan dengan iramanya, tak lama.. ada pesan masuk dengan nama kontak, Kekasihku Hanum.
‘ sayang, kamu di resto aja ya.. aku yang kesana, ini dekat pintu boarding aku sudah jalan menujumu. Love youu
Aku tersenyum, membaca kalimat terakhir itu. ‘ okee sayang, hati-hati luvvv. Aku tunggu di depan pintu resto yaa, sebentaaarr’
Segera aku minum, untuk menyambutnya di pintu depan. padahal makananku belum habis tapi rinduku tak bisa ditepis. Aku sudah berdiri membelakangi pintu masuk resto yang kami maksud, berjalaran kesana kemari dan tak lama ada yang menepuk pundak kananku. Aku lupa, sedari tadi aku masih menggunakan EarPods . Aku terkejut, sontak aku membalikkan tubuhku untuk melihat siapa yang menepuk pundakku itu.
‘Sayang, tuhkannnn. Udah sering aku bilang jangan dengar laguuu kalo lagi nungguin orang, dari tadi aku manggilin kamu tauuu’
Nafasku berhembus, sedikit lega karena yang menepuk tadi ternyata hanum. Aku tak tau apa yang sedang ia guamkan, tapi bibirnya manis sekali. Wajahnya yang sedikit cemberut sambil menggenggam ransel di pundaknya’ jujur gemas seklaiiiii.
‘Yaampun sayang, maaf yaa tadi aku dengar laguuu. Yuk yuk kita masuk dan makan dulu, nii pagi pagi biasanya lapar kan makanya wajahnya di tekuk gituuu’ aku merangkulnya, membawakan tas yang tak seberapa berat itu. Entah, aku suka dengannya yang memang simpel. Kami jalan ke meja tempat dimana aku meninggalkan sarapanku tadi.
‘ kamu mau aku ambilin teh lagi gak? Rayuku,membujuknya ..
Ia hanya menggelengkan kepalanya, sedikit senyum tapi masih diam. Mungkin ingin fokus makan dulu. Aku memperhatikan caranya kesal, lucu. Kutau ia tak bisa kesal padaku, rautnya sungguh menggemaskan. Kulesatkan topi di kepalaku untuk menggodanya yang sedang makan. Tatapannya sinis,tapi senyumnya tak bisa bohong padaku
‘ kalo mau ngambek tu yang bener gitu lho.. mana ada orang ngambek tapi senyum, cantik gitu lagi. Jangan gitu ah, masa baru sampai akunya di cuekin nih ? Sahutku..
‘ siapa yang ngambek, orang aku lagi makan . Wleee’
Aku membersihkan saus di bibirnya, tisue ini kalah halus dengan bibir yang ingin kau sapu dengan tisue yang kupegang. ‘Maaf sayang, sebentar ku bersihkan saus di bibirmu’ senyuman kami membalas, wajahnya sedikit mendongak ‘ terima kasih ganteng’ ucapnya padaku.
‘ Abis ini kita istirahat dulu ya sayang, kasihan kamu capek pasti baru sampai’ nanti siang kita jalan-jalan. Okee ?’ Sahutku sambil mengangkat alis dan kedua jemariku
‘ iya sayang, tapi bantuin aku antar laundry dulu yaa biar pas pulang abis jalan sudah selesai laundry nya’ kami mengangguk dan saling sepakat.
Setelah selesai makan, kami pergi ke mobil untuk menuju ke apartemen. Dimobil, Hanum membelikan oleh-oleh untukku. Untuk ibu, adik, seluruh anggota di rumahku. Tak hanya cantik, pintar,baik, dia juga penyayang. Sama sepertiku.
‘ sayang, aku bawakan khusus pie susu kesukaanmu mau dimakan sekarang atau nanti? Aku suapin ya, sambil jalan’ ucap hanum..
‘ boleh sayang, tapi satu aja ya.. aku masih kenyang’ ucapku.
Matanya menatapku, senyumnya meledek. ‘ kita liat saja, benar satu atau satu kotak..’ ujar hanum.
Kasih sayangnya, perhatiannya, tutur katanya, kelembutan hatinya, yang ada pada dirinya. Aku terlanjur jatuh suka padanya, Hanum Ayun Salsabila. Wanita yang telah aku nikahi sejak empat tahun lamanya, sampai detik ini di mataku ialah wanita yang sangat aku cintai setelah ibu. empat tahun menikah, rasanya baru kemarin aku menjabat kedua tangan ayahnya untuk melanjutkan hubungan kami ke akad pernikahan. Ini cerita, dan perjalanan hidup kami.
#5cc #5cc16 #bentangpustaka #cerpencareerclass #writingcareerclass
3 notes
·
View notes
Text
US TRIP 2022
Part 1
Yes! Finally saatnya kita share perjalanan terpanjang ke sebuah negara dari Kota Makassar!Maybe akan jadi 4 part? Soalnya ini aja baru perjalanan.
Berangkat dari Makassar ke Jakarta, 2 jam. Sampai di Jakarta kita nunggu di airport sampai semalaman. Jujur ini part yang sangat tidak nyaman. Sorry to say, kalo ada tante dan om dokter THT yang baca blog ini hehehehe.
Sebenarnya jauh lebih comfy kalau kita itu nginep di hotel bandara, hotel capsule gitu. Pertama lebih nyaman karena bisa rebahan dulu harus menghadapi 18 jam perjalanan ke US. Yang kedua, lebih aman juga buat barang bawaan. Yang ketiga, bayarnya juga bisa per 6 jam. Yang keempat ada kamar mandi, jadi bisa mandi dan skincare dulu sebelum bobo dan sebelum berangkat. Apalagi waktu berangkat itu ku lagi haid, jadi sangat comfy kalau memang nginap di hotel dulu.
Tapi harus maklum di dunia kedokteran yang menjunjung seniortitas tinggi, harus solid, harus ga enakan sama senior (SO SORRY TO SAY). Jadilah, tidak ada yang mau ikut bersamaku untuk nginap hehehehe.
Ini di Bandara Soekarno Hatta, sekitar jam 3-4an subuh. Pokoknya sebelum waktu subuh Jakarta, kita dibagiin passport dan luggage tag. Kelihatannya kayak terkatung-katung gitu yaaaaa😆
Di bandara juga belum bisa turun kan ke gate. Jadi masih terlunta-lunta di terminal. Harus skincare di toilet umum yang hm…. Kemarin waktu ke Korea lebih asik skincareannya karena di toilet gate keberangkatan dan banyak eonni-eonni juga yang ikutan skincarean, toiletnya wangi dan bersih.
Oke next, setelah selesai dengan bagasi etc kita berangkat ke US. Rutenya itu kita transit di Singapore (dan Jepang). Sebenarnya, hanya transit Changi aja tapi tiba-tiba cabin crew minta kami turun juga di Narita. Aneh banget soalnya labil gitu pihak maskapainya. Awalnya ga usah, terus harus turun. Padahal ini sekelas Singapore Airlines, tapi labil gini. Sampai ada bule yang ngomel gitu kan sama cabin crewnya.
Here’s some dumps from Changi and Narita Airport. Jadi ingin ke Jepang🥹
Setelah perjalanan panjang dengan makanan yang enak, sampailah kita di Los Angeles. Nah, bandaranya itu LAX, ternyata milik swasta loh! Jetlagnya parah banget sih, yang sampai ngantuk berat dan sembelit. Heran sama temenku yang kuliah di US, kuat banget sama penerbangannya!
Ini pas mendarat di LAX, super jetlag. Sangat tidak nyaman karena di pesawat ya cuma bisa pake deodorant aja, belum ganti baju, mandi, etc. Mana harus lanjut lagi ke Santa Monica Pier hahahaha aneh banget kan masa pake sweater sm ransel ke Santa Monica?
That’s it for part 1, lanjut ke part 2!
5 notes
·
View notes
Text
Cerita Cintaku
1
Dulu waktu naik gunung, aku pernah terbengong ketika ada seorang laki-laki yang bilang, "Biar saya bawain tasmu." Karena dia kakak kelas dan kami tidak berteman dekat, jadi kusegan lalu berusaha mati-matian untuk menolak.
Tetapi ketika teman laki-laki sekelasku berpas-pasan, "Bawain tas aku dong!" kuteriaki, hahaha. Ya tentu saja mereka menolak mentah-mentah.
Di pertengahan jalan, laki-laki tadi sering membersamai, kadang menawarkan bantuan, kepadaku, kepada teman-teman yang lain. Berulangkali juga menawarkan kembali 'mau dibawakan nggak tasnya'. Sikapnya membuatku terdiam. "Kenapa Akang baik?" tanyaku.
"Lah? Bukannya sesama manusia harus berbuat baik?"
Aku mengangguk-angguk. "Tapi kukira cuma cewek cantik aja yang pantes dapet kebaikan dari cowok," celetukku sambil nyengir.
Itu dulu. Saat kata insekyur tidak begitu dikenal luas. Saat usiaku masih 12. Seorang anak perempuan SMP yang keheranan, kenapa ada kakak kelas yang mau-maunya menyakan kakinya ketika mendaki gunung. Padahal, kakak kelas yang lain sedang membersamai langkah-langkah cewek cantik di depan sana. Membawakan tas, memberi semangat, makanan, dan minuman.
Tapi itu bukan cerita cinta. Itu adalah kebaikan laki-laki yang tidak terlalu kukenal, begitu pun sebaliknya. Dan begitulah kebaikan, meski sederhana, jika dilakukan dengan tulus tanpa memandang mana, maka akan terasa penuh cinta.
2
Aku sering pergi-pergi sendirian, berkereta sendirian. Pernah suatu ketika seorang laki-laki duduk di sampingku, "Ini kosong, Mba?" tanyanya. Lalu entah bagaimana kami larut dalam obrolan.
Dia sarjana teknik yang bekerja di Bandara Soekarno-Hatta, tidak ada keluhan dalam setiap jawabannya. Berbeda denganku. Meski begitu, entah kenapa percakapan kami tidak terputus. Aku sampai tahu besaran gajinya, masa kerjanya, begitu pun sebaliknya.
Keretaku tiba lebih dulu, dia ikut berdiri, "Saya antar," katanya. Aku menolak sekuat tenaga tapi dia benar-benar mengantar sampai gerbong. "Kamu naik di sini aja, terus jalan ke gerbong kamu di dalem kereta, ujan," katanya sedikit teriak, karena hujan cukup lebat.
Aku ke Bandung, dia ke Surabaya. Gambir menjadi saksi obrolan kehidupan kami mengalir meski tanpa tahu nama. Ya, dari sekian panjangnya bertukar cerita, tidak ada satu pun dari kami yang bertanya nama, apalagi nomor WA.
Tapi mungkin itulah definisi mendengarkan dengan penuh cinta. Tanpa peduli kamu siapa.
3
Ada seorang laki-laki yang memanggilku Nona, hanya karena aku pernah menulis puisi. Hai, Nona. Silakan, Nona. Datang ke kafeku, ya, akan kutraktir apa pun yang kamu pesan.
Karena dia orang pertama yang memanggil dan memperlakukanku demikian, aku jadi terharu. Aku nggak cantik. Aku kayaknya jarang banget dapet perlakuan unik dari laki-laki, hahaha. Tapi aku tidak boleh baper, sebab begitulah puisi bekerja.
"Sorry, A. Tapi kalo aku nggak cantik nggak papa? Tetep ditraktir? Soalnya temen-temen Aa mah kan cantik-cantik semuaa." tanyaku agak sangsi.
"Eh, kok gitu? Ya gapapa, kan tulisanmu cantik. Lagian semua cewek cantik kok. Jangan lupa datang ya."
Terima kasih ya. Beberapa waktu lalu dia menikah, tapi tetep manggil aku Nona, dan istrinya fine-fine aja. Terima kasih sudah mau menerima tulisanku dengan penuh cinta. Hihi.
4
Perkenalan singkat dengan dokter baik hati. Istrinya cantik sekali, MC tetap Jabar, bekerja dengan Gubernur Ridwan Kamil, di mana ada Bu Atalia, di situ ada si teteh cantik.
Secara tidak langsung dan mungkin tanpa disadari, dokter itu yang meyakinkan aku bahwa aku mampu menghadapi apa pun. Bahwa aku bernilai, bahwa aku berharga dan penilaian orang lain atas aku itu di luar kuasaku.
Terima kasih ya. Untuk pertama kalinya dipanggil Neng, tidak oleh seorang bapak-bapak, hahaha. Belum menjadi bapak, kan, Dok. Semoga segera ya, melahirkan generasi sebaik dokter dan secantik-secerdas si teteh MC Jabar, pokoknya.
Terima kasih karena sudah menjadi dokter yang penuh cinta untuk pasien-pasiennya, juga, untuk mitra kerjanya.
5
Sebenernya masih banyak kok kebaikan laki-laki yang aku tidak akan pernah lupakan. Tapi kalo dituliskan semua, kan mungkin tidak akan cukup.
Inti dari tulisan ini adalah ... aku hampir tidak pernah jatuh cinta, maksudku, hampir tidak pernah tahu rasanya dicintai orang lain selain keluarga dan sahabat.
Hampir tidak pernah merasa cantik di hadapan orang lain, tetapi di depan cermin sendiri tentu sering memuji betapa besar kuasa-Nya.
Kadang juga, hampir tidak pernah merasa pantas menerima kebaikan dari orang lain. Hampir selalu melihat betapa beruntungnya menjadi cantik, bisa mendapat perlakuan baik dari banyak laki-laki.
Aku yang jarang mendapat perlakuan itu. Selalu terdiam sebentar saat mendapatkannya. Selalu berpikir bahwa ternyata nggak semua cowok pilih-pilih dalam berbuat baik. Beberapa benar-benar berlaku baik pada siapa pun. Dan terima kasih Tuhan telah mempertemukan aku dengan cowok-cowok luar biasa itu. Kadang aku sampai ingin menangis menerima kebaikan mereka, hahaha.
Suatu hari nanti, mungkin, saat ada seorang laki-laki yang dengan bodohnya mencintaiku, saat aku mulai merasa dicintai dan jatuh cinta. Mungkin aku juga akan terus menangis. Menangis penuh syukur.
Jadi beberapa waktu lalu aku menonton show Raditya Dika, Cerita Cintaku. Jangan ditanya komedinya mah udah pasti pecah tanpa celah. Nah yang jadi masalah, aku nggak punya cerita cinta, karena tidak pernah pacaran. Lalu ternyata di sana ada banyak yang sama. Hahaha.
Noted:
Ini bukan aku berharap diperlakukan baik oleh orang lain atau laki-laki, tapi justru aku sama sekali nggak pernah berharap. Kaarena ya ... gak papa, aku mah kan gak cantik, lagian aku kuat dan mandiri kok, nggak perlu ini-itu. Dan ternyata aku nggak berharap pun, Tuhan selalu mempertemukanku dengan orang-orang baik. Dan aku sebenernya seneng banget menuliskan kebaikan-kebaikan orang lain biar nggak lupa.
4 notes
·
View notes
Text
Mengangkasa (1)
Kutatap lorong rumah sakit. Bau obat, karbol pembersih lantai, hingga bau orang sakit terasa menusuk hidungku yang cukup sensitif terhadap bau-bauan ini. Dari dulu aku memang tidak suka dengan tempat bernama rumah sakit. Segala hal yang berbau rumah sakit terasa berlebihan. Suasananya terlalu ramai, terlalu banyak orang berlalu-lalang. Dinding dan langit-langitnya terlalu putih. Dokternya terlalu serius. Obatnya terlalu pahit. Senyum perawatnya terlalu dipaksakan. Tangis keluarga pasien terlalu menyakitkan. Bahkan bentuk bangunannya pun terlalu kaku. Ah, katanya semua yang terlalu berlebihan itu tidak baik. Dan di rumah sakit, berkumpul semua hal yang terlalu berlebihan. Namun, di sinilah aku sekarang. Dan menjadi bagian dari tangis keluarga pasien yang terlalu menyakitkan itu. Kuingat-ingat bahwa kurang dari 10 jam yang lalu, aku masih di pulau seberang, menjalani aktivitas yang sama sekali berbeda. Tak pernah terpikirkan olehku bahwa satu panggilan telepon di pagi buta akan mengubah garis perjalanan hidupku. Mulai hari ini, hingga seterusnya.
***
"Halo, assalamualaikum. Ya, kenapa, Bang?" Jam digital di ponsel menunjukkan pukul 3 pagi. Aku berusaha mengumpulkan nyawa yang masih tertinggal di alam mimpi. Tak biasanya abangku menelepon, sepagi ini pula. Paling hanya berkirim pesan lewat aplikasi WhatsApp. Fakta bahwa dia menelepon di jam yang tidak lazim menunjukkan bahwa ada sesuatu yang tidak beres.
"Ibu sakit." Kudengar suaranya bergetar. Ada tangis yang ditahan. Fakta bahwa abangku menangis merupakan ketidaklaziman selanjutnya. Yang kutahu, abangku merupakan sosok laki-laki kuat yang hampir tidak pernah meneteskan air mata. Apalagi di hadapanku. Aku hanya melihatnya menangis sewaktu dia selesai mengucapkan ijab kabul. Saat dia menikah, 2 tahun yang lalu. Kesadaranku mulai terkumpul.
"Sakit apa?" tanyaku. Sepengetahuanku, Ibu kami memang sudah lama tidak sehat. Yeah, sakit-sakitnya orang tualah. Entah itu demam, nyeri sendi, hingga sakit gigi datang bergantian. Namun, kali ini, sepertinya bukan itu.
"Belum tahu. Kakak bilang Ibu nggak sadar. Sudah dirujuk ke RS di kota kabupaten. Dibawa ke UGD, diperiksa, tetap tidak ada kemajuan. Sekarang mau dirujuk ke RS di provinsi untuk pengecekan lebih lanjut. Kita pulang, ya. Pesawat pagi. Masih bisa Abang pesan sekarang. Kamu siap-siap, ya."
"Hah? Pulang? Sekarang? Oh, iya, iya. Ima siap-siap." Kesadaranku sudah kembali seutuhnya meskipun aku masih belum sepenuhnya memahami apa yang terjadi. Aku bahkan tidak sempat untuk bersedih seperti abangku. Yang kuingat adalah, aku beranjak ke kamar mandi, menguatkan hati untuk mengguyurkan air dingin ke seluruh tubuhku. Berharap dinginnya air juga mengguyur segala hal negatif yang ada pada pikiranku. Sungguh, pikiranku berkecamuk. Memikirkan segala macam kemungkinan adalah hal yang aku ahli di dalamnya, sekaligus aku benci.
Seusai salat subuh, aku memesan taksi online. Aku berangkat dari kosanku di Depok, Jawa Barat, sementara abangku dari rumah kontrakannya di Ciputat, Tangerang Selatan. Kami berjanji untuk langsung bertemu di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang. Sesampainya di Bandara, kami tidak banyak berkata-kata. Seperti yang sudah disampaikannya, abangku sudah memesan tiket pesawat untuk kami berdua. Pesawat pagi ke Padang. Itulah tujuan kami pagi ini. Ibu kota provinsi Sumatera Barat itu sedang menunggu Ibu yang sedang diantar dengan mobil ambulans dari RS di kota kabupaten kami. Kota itu juga sedang menunggu kami, anak-anaknya yang sedang merantau di seberang pulau, untuk menemui ibunya.
Aku selalu suka naik pesawat. Aku akan memilih kursi di dekat jendela dan memandang ke luar. Rasanya, aku dekat sekali dengan awan. Rasanya, aku bisa menyentuh awan dan langit. Aku selalu suka awan, langit, dan perjalanan dengan pesawat. Namun, kali ini tidak. Perjalanan CGK-PDG yang hanya 1,5 jam terasa sangat lambat bagiku. Entah kenapa, pilotnya seperti berkonspirasi dengan semesta untuk menyiksaku dengan pemikiranku akan segala kemungkinan tentang penyakit ibuku. Mengapa Ibu harus sakit sekarang? Mengapa aku harus pulang sekarang? Dan pertanyaan-pertanyaan mengapa lainnya terus bermunculan, hingga pesawat mendarat dan kami melanjutkan perjalanan dengan taksi ke rumah sakit.
Perjalanan dari bandara ke rumah sakit memakan waktu 2 jam. Aku dan abangku sampai duluan. Sementara ambulans yang membawa ibuku masih di perjalanan. Ibuku ditemani kakak perempuanku. Kebetulan kakakku menetap di ibu kota kabupaten kami. Jadi, dialah yang menemani ibu. Kami menunggu dengan cemas. Aku diam, abangku bungkam. Namun, aku yakin isi kepalanya tidak jauh berbeda denganku. Atau tepatnya, aku yang mirip dia. Kata orang-orang, hampir dalam segala hal, aku mirip abangku. Mulai dari wajah, cara berpikir, buku bacaan, film yang ditonton, hingga pandangan hidup. Kemiripan itu pulalah yang membuatku mengikuti jejak sekolah abangku. Mulai dari SD sampai kuliah, kami satu almamater. Hanya saja, abangku tidak pernah jadi seniorku secara langsung karena usia kami terpaut 7 tahun. Aku masuk sekolah saat abangku sudah lulus di sekolah itu. Namun, tetap saja, guru-guru selalu mengingat abangku sebagai anak emas di sekolah mereka.
"Oh, ini Ima adiknya Fahmi, ya? Harus pintar kayak abangnya, ya!" Sering sekali aku mendengar kalimat itu terlontar dari guru-guru. Tidak hanya sekali dua. Aku sih, senang-senang saja dikenal guru sebagai adiknya Fahmi si pintar. Ada rasa tertekan juga, sih. Sejauh ini, aku masih bisa mengimbangi prestasi abangku di sekolah. Saat kuliah, aku juga mengikuti jejak abangku untuk merantau ke tanah Jawa. Berkuliah di salah satu kampus terbaik di negeri ini. Hanya saja, aku akhirnya memilih jurusan yang berbeda dengannya. Aku tidak kuat kalau harus mengambil jurusan yang laki banget alias Teknik Sipil seperti abangku itu. Aku dari dulu suka sastra dan memilih untuk berkuliah di jurusan Sastra Inggris seperti yang kuinginkan. Tak kusangka, di balik banyaknya persamaan kami, sejak hari ini kami akan ditakdirkan menghadapi garis nasib yang berbeda. Jauh berbeda.
***
Pandanganku dari lorong rumah sakit teralihkan ke gerbang masuk. Suara ambulans meraung-raung. Di badan mobil ambulans itu tertulis nama rumah sakit daerah kami. Pasti itu ambulans yang membawa Ibu! Aku tersentak. Kucengkeram lengan abangku kuat-kuat. Kami berjalan mendekati ambulans tersebut. Benar saja, di dalamnya ada Ibu dan Kakak. Kupikir, aku hanya akan sebentar saja di sini. Ternyata, saat tubuh Ibu diusung dari ambulans ke ruang UGD, saat segala hasil pemeriksaan laboratorium keluar esok hari, hari-hariku tak akan pernah sama lagi. Semuanya akan berbeda. Garis nasibku sudah dituliskan. Dan rasanya aku belum siap untuk menjalani semuanya. Namun, begitulah takdir. Siap tak siap, ia tetap memaksa siapa pun untuk menerimanya. Entah itu dengan terpaksa atau lapang dada. Aku tidak tahu, aku akan menjadi bagian yang mana di antara keduanya.
20230212
4 notes
·
View notes
Text
rekomendasi travel bandung bandara soekarno hatta
Jika Anda mencari layanan travel terbaik dari Bandung menuju Bandara Soekarno Hatta, Mahardhika Travel hadir dengan layanan berkualitas yang menawarkan kenyamanan,rekomendasi travel bandung bandara soekarno hatta ketepatan waktu, dan harga bersaing. Sebagai penyedia layanan travel door-to-door, Mahardhika Travel memastikan setiap perjalanan berjalan lancar dengan fasilitas dan layanan yang…
0 notes
Text
Pemberangkatan.
Pada hari Kamis (05/1/2023), saya beserta keluarga berangkat ke Bandara Soekarno Hatta sekitar pukul 04.00 WIB sebelum shubuh. Kami melakukan perjalanan sekitar ±6 Jam sehingga bisa sampai ke Bandara, tepatnya kami sampai pada pukul 10.00 WIB.
Sesampainya di Bandara, kami langsung menuju kantor Lion Air untuk melakukan Check-In pesawat, karena takut akan mengalami keterlambatan. Dikarenakan Take-Off Pesawat masih lama, sekitar pukul 16.35 WIB, akhirnya kami jalan-jalan dulu di sekitar bandara sambil beristirahat.
Setelah menunggu beberapa jam, akhirnya waktu keberangkatan tiba. Saat itu Aku langsung bersiap dan berpamitan kepada Ayah, Ibu dan Adik-adikku yang ikut serta mengantarkanku ke Bandara. Jujur, ini adalah moment yang sangat mengharukan. Perjalanan pertama dimana Aku harus meninggalkan rumah ±1 tahun lamanya. Tapi Aku yakin, berkat do'a dan dukungan dari keluargaku, Aku pasti bisa menyelesaikan amanah pengabdian ini sampai akhir.
Ketika Aku hendak bersalaman dengan kedua orangtua, jujur bahwa mataku berkaca-kaca, hatiku sangat sedih karena harus merantau dan tinggal jauh dari mereka. Saat memasuki ruang tunggu, mataku berkaca-kaca sambil melambaikan tangan sebagai tanda perpisahan. Lalu keluargaku semuanya berjalan keluar meninggalkan bandara.
Sambil menunggu kedatangan pesawat di ruang tunggu, mataku terus berkaca-kaca bahkan sampai meneteskan air mata, mengingat bagaimana terharunya saat berpamitan kepada Ayah Ibu, seraya mereka berkata, "Kabari saja kalau sudah sampai di tempat! Semoga tetap sehat dan jaga pola makannya" ujarnya. Setiap mengingat ucapan tersebut, hatiku sangat tersentuh sampai-sampai Aku tidak sadar bahwa air mata menetes hingga membasashi pipi. Aku hanya mengusapnya dengan tissue yang kubawa.
Pada pukul 17.00 WIB, akhirnya kami semua di panggil untuk memasuki pesawat yang sudah bersiap untuk take-off. Kami semua langsung beranjak dan memasuki pesawat serta menduduki kursi yang sudah disediakan. Perjalanan yang di tempuh antara Jakarta-Bengkulu adalah sekitar 1 Jam 15 Menit. Sehingga kami semua sampai di Bandara Fatmawati pada Pukul 18.15 WIB. Sesampainya di Bandara, akhirnya saya langsung menelpon Ayah untuk memberikan kabar bahwa Aku sudah sampai di Bengkulu, dan akan melanjutkan perjalanan ke lokasi pengabdian bersama salah seorang pengurus yang sudah stand by menunggu kedatanganku di Bandara.
Dalam perjalanan menuju lokasi pengabdian ternyata cukup lama, hampir memakan waktu skitar ±5 Jam. Setelah melakukan perjalanan panjang, akhirnya kami sampai di lokasi pada pukul 01.30 WIB.
Bagiku ini adalah perjalanan yang mengesankan dan akan menjadi cerita indah di kemudian hari. Semoga Aku diberikan kesehatan dan kelancaran dalam melaksanakan pengabdian di desa ini. Aamiin
#ceritapengabdian-2
Muko Muko, 2023
3 notes
·
View notes
Text
188 Ribu Pemudik Pulang Kampung Melalui Bandara Soetta
BANTEN – Dalam akhir pekan Sabtu (6/4/2024), pergerakan arus Mudik Lebaran 2024 yang menggunakan jasa transportasi udara melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten diprediksi mencapai 188.795 penumpang. Hal ini disampaikan Agus Wialdi, Direktur Utama Angkasa Pura II (Persero), sebagaimana dikutip dari kantor berita Antara. “Sementara pada puncak arus mudik…
View On WordPress
0 notes