#BUNGKUS (Berita Mingguan Khusus)
Explore tagged Tumblr posts
Photo
Malang Film Festival, Festival Film Tahunan yang Selalu Dinanti
MALANGTODAY.NET - Berbicara tentang film, Malang juga punya wadahnya nih. Ada Malang Film Festival (MAFI Fest) yang rutin diadakan setiap tahun di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). MAFI Fest ini adalah ruang apresiasi seni untuk film-film di Indonesia. “Kalau konsep dasar sebenarnya MAFI adalah salah satu ruang untuk mengapresiasi karya dari teman-teman pegiat film di Indonesia,” ujar Ketua Umum KINE KLUB Universitas Muhammadiyah Malang, Muhammad Zainur Rozikin. BACA JUGA: Ironi Bioskop Merdeka, Bangunan Gagah yang Kini Tinggal Puing Seperti diketahui, KINE Klub adalah kelompok studi sinematografi di UMM. Mereka menyelenggarakan MAFI Fest setiap bulan April. Setiap tahunnya, MAFI Fest mengangkat tema yang berbeda-beda. “Yang membedakan tiap tahunnya tentu tema, karena kepengurusan di Kine Klub UMM tiap tahun pasti ganti jadi segala hal di MAFI pun tiap tahun juga pasti berbeda,” imbuhnya. Film-film yang ditayangkan di MAFI Fest ini tidak sembarangan. Sebelumnya, panitia akan membuka penerimaan film untuk diputar di MAFI. Penerimaan ini dibuka sejak jauh-jauh hari. Untuk MAFI Fest ke-15 tahun 2019 mendatang saja, penerimaan karyanya sudah dimulai sejak November 2018. BACA JUGA: Bioskop Ria, Bioskop Tua yang Kehilangan ‘Keceriannya’ Film-film tersebut digolongkan dalam beberapa kategori seperti Film Fiksi pendek Mahasiswa, Film Dokumenter Pendek Mahasiswa, Film Fiksi Pendek Pelajar, dan Film Dokumenter Pendek Pelajar. Jumlah film yang masuk tergolong fantastis, sekitar 400 film. Namun, biasanya hanya diambil sebanyak 30-35 film. Film-film terpilih ini diputar setiap hari selama pelaksanaan MAFI Fest, Zens. “Kita ada open submission, lalu dari film yang masuk kita seleksi lagi untuk diputar di MAFI. Biasanya sekitar 30-35 film dari 400an film yang masuk,” sambung pria yang akrab dipanggil Ozi ini. Pembeda MAFI Fest dengan pemutaran film lainnya adalah karena kegiatan ini secara konsisten diperuntukkan bagi mahasiswa dan pelajar. BACA JUGA: Setelah Ingin Stop Kompetisi, Pentolan Bonek juga Setuju Klub Bubar! “MAFI Fest adalah penginisiasi festival buatan mahasiswa yang secara konsisten telah diselenggarakan selama 14 tahun yang dikhususkan untuk mahasiswa dan pelajar,” tegasnya. Ditambah lagi, MAFI Fest juga memiliki program Sesi Malang. Program ini ditujukan untuk mengapresiasi film-fim non kompetisi. Film-film yang dibuat oleh para sineas Malang akan dihadirkan dalam program ini.
Karet Bungkus: Kistin S Reporter: Jazilatul humda Ilustrator: Istimewa Penulis: Almira Sifak Editor: Almira Sifak
Source : https://malangtoday.net/bungkus/malang-film-festival-festival-film-tahunan-yang-selalu-dinanti/
MalangTODAY
0 notes
Photo
Gak Cuma Kreatif, 4 Film Asli Malang Ini Juga Menginspirasi
MALANGTODAY.NET - Film merupakan salah satu media massa bagi siapapun yang ingin menyampaikan informasi, opini, dan bahkan hanya untuk sekedar hiburan. Dalam sejarahnya film semakin hari semakin berkembang. Gak terkecuali para sineas yang berasal dari Malang. Gak cuma terkenal dengan baksonya, Malang juga memiliki film-film yang bisa dibanggakan lho Zens. Bukan sekedar hiburan semata, beberapa diantaranya bahkan mengandung banyak pesan moral yang bisa diambil. Mau tau apa aja film asli Malang yang cukup terkenal? Yuk simak di bawah ini! BACA JUGA: Senja Kala Bioskop Kelud, Legenda Misbar yang Ingin Dikenang Sepanjang Masa
1. Darah Biru Arema
Buat ZensTODAY yang Aremania sejati pasti hapal betul dengan film yang satu ini. Darah Biru Arema sendiri memiliki dua seri, dimana yang pertama tayang pada tahun 2014 lalu. Dirasa sukses, film Darah Biru Arema kembali hadir di tahun 2017 bertajuk Satu Jiwa Untuk Indonesia. Baik yang pertama maupun yang kedua, Darah Biru Arema bercerita tentang sosok Pacho (Amminudin). Dia adalah Aremania kecil yang begitu fanatik dalam mendukung Arema. Dengan semangat Arema, ia lantas berusaha keras wujudkan segudang mimpi dan cita-cita yang dimiliki. Yang istimewa pada Darah Biru Arema 2, ada alur cerita baru yang membuat film ini makan kaya makna. Seperti kehidupan keluarga Aremania Balikpapan dan sepasang kakak-beradik perempuan yang dikeluarganya begitu kental nuansa Arema. Film ini disajikan dengan cara yang segar lewat cerita yang diselingi oleh adegan lucu.
2. Yowis Ben
Film asli Malang selanjutnya datang dari 'tangan' seorang content creator yang baru saja menyelesaikan studinya di Universitas Negeri Malang, Sabtu (17/11/2018). Bersama Fajar Nugros, Bayu Skak sukses mengemas Yowis Ben menjadi sebuah film beraliran drama komedi yang syarat makna. Film berbahasa Jawa ini mengisahkan Bayu (Bayu Skak) yang menyukai Susan (Cut Meyriska). Namun, ia tidak percaya diri karena merasa serba pas-pasan. Demi mendapat perhatian Susan dan bersaing dengan pacarnya (Indra Wijaya), Bayu membentuk band musik bersama tiga temannya (Joshua Suherman, Tutus Thomson, Brandon Salim). Sejumlah komika di antaranya Muslim, Yudha Keling, dan Arief Didu turut meramaikan tampilan alur cerita Film Yowis Ben. Komedian senior Jawa Timur, Cak Kartolo dan Cak Sapari hadir sebagai tokoh cameo, kerap memancing gelak tawa. Sementara itu, musisi Sandy Pas Band dan Erix Soekamti hadir sebagai juri kompetisi band indie
3. Tani Maju-Berdikari
Selanjutnya ada film pendek yang juga gak mau kalah dengan film-film layar lebar yaitu Tani Maju-Berdikari. Disutradarai oleh MF Wafy, film ini menceritakan seorang guru yang terjebak dalam penggelapan dana oleh atasannya yaitu kepala sekolah. Gak berhenti disitu Zens, guru ini juga sempat hampir ditinggalkan oleh istrinya karena kondisinya yang serba kurang saat itu. Berkat usaha dan kerja kerasnya, singkat cerita guru tersebut sukses melalui bisnis peternakan ayamnya. Film berdurasi 16 menit ini mencuat setelah mengikuti Festival Film Purbalingga 2016. Sekaligus menjadikan film pendek ini satu-satunya dari luar Purbalingga. BACA JUGA: Dari Peduli Lingkungan, Bank Sampah Malang Lahir
4. Tinuk
Gak cuma itu, sineas muda Malang juga mampu menunjukan 'taringnya' lewat film pendek lain berjudul Tinuk. Di produksi oleh Mata Mata Project, film asli Malang ini berhasil menorehkan nama besarnya di ajang “Bikin Film Bareng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)”. Film berdurasi 15 menit ini bercerita tentang kejadian yang ada di sekitar kita, yakni persoalan keluarga, di mana berbagai cara dilakukan untuk menyelesaikan masalah masing-masing. Film yang disutradarai oleh mahasiswa ilmu komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang, Aprilingga Dani itu menceritakan soal keseharian keluarga kecil kalangan bawah. Sempat dinyatakan sebagai film terbaik Antikorupsi 2015 dan diputar perdana di Gedung New Majestic Bandung. Menonton bareng Tinuk juga sempat diadakan di Ringin Asri pada 18 Desember 2015 silam.
Karet Bungkus: Kistin Septiyani Penulis: Ilham Musyafa Editor: Ilham Musyafa Ilustrator: Istimewa
Source : https://malangtoday.net/bungkus/film-asli-arek-malang/
MalangTODAY
0 notes
Photo
Ironi Bioskop Merdeka, Bangunan Gagah yang Kini Tinggal Puing
MALANGTODAY.NET – Berdiri di pusat Kota Malang, Bioskop Merdeka menyimpan cerita tersendiri bagi penikmat sinema di Kota Bunga ini. Jika sebelumnya Kelud adalah bioskop rakyat yang dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat, maka Merdeka adalah versi modern dari kelas menengah ke bawah. Bioskop Merdeka pernah berdiri gagah di kawasan Kayutangan, tepatnya di Jalan Basuki Rachmat. Namun jika ZensTODAY kini mencoba untuk melihatnya, tentunya akan sia-sia. Sebabnya, bioskop tersebut kini hanya menjadi puing-puing bangunan saja. Hal yang amat disayangkan mengingat bangunan tersebut merupakan cagar budaya yang sepatutnya dilestarikan oleh Pemerintah Kota Malang. Baca Juga: Senja Kala Bioskop Kelud, Legenda Misbar yang Ingin Dikenang Sepanjang Masa “Jika dibiarkan, pembongkaran bangunan Bioskop Merdeka bisa terjadi terhadap bangunan kuno lain di Kota Malang. Seharusnya, Pemkot Malang bisa melindungi bangunan bersejarah yang ada di Kota Malang,” terang pemerhati Cagar Budaya Kota Malang, Dwi Cahyono, dikutip Surya.co.id, pada 2014 silam. Bioskop Merdeka sendiri berdiri sejak tahun 1928 dan ditetapkan sebagai 180 cagar budaya di Malang. Bahkan meski sudah tidak beroperasi, bangunan ini pernah dialihfungsikan menjadi pujasera sebelum diruntuhkan pada tahun 2014. Kabarnya, bangunan ini akan digantikan hotel. Sebelum bernama Bioskop Merdeka, bioskop ini bernama Roxy Theater hingga tahun 1952. Pesona Merdeka perlahan luntur seiring dengan munculnya Bioskop 21 yang menghadirkan film-film terbaru dengan kualitas wahid. Pamornya benar-benar habis kala itu. Baca Juga: Dari Peduli Lingkungan, Bank Sampah Malang Lahir Ironisnya, bioskop yang tinggal puing tersebut sempat dilahap oleh si jago merah pada 2017 lalu. Bahkan sebelum benar-benar dirobohkan, terjadi sengketa kepemilikan antara pemilik yang berlangsung sejak 1984. Selamat jalan, Bioskop Merdeka!
Penulis: Raka Iskandar Editor: Raka Iskandar
Source : https://malangtoday.net/bungkus/ironi-bioskop-merdeka-bangunan-gagah-yang-kini-tinggal-puing/
MalangTODAY
0 notes
Photo
Dari Peduli Lingkungan, Bank Sampah Malang Lahir
MALANGTODAY.NET - Untuk mewujudkan Kota Malang bersih dan sehat salah satunya adalah dengan cara meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan. Saat ini kesadaran masyarakat Malang Raya tentang lingkungan yang bersih dan tampak sudah semakin meningkat, terutama kepedulian mereka terhadap penggunaan plastik. Hal ini tidak terlepas dari Peran bank sampah Malang (BSM), suatu lembaga yang berbadan hukum koperasi yang difasilitasi oleh pemerintah kota Malang melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan yang bergerak dalam hal pemberdayaan pengolahan sampah. Baca Juga: Sudah Parah, 5 Fakta Sampah Plastik Ini Bikin Kamu Tercengang! "BSM pertama kali digagas pada tahun 2012 lalu, oleh tokoh yang peduli lingkungan terutama bagaimana agar sampah buangan itu bisa dirubah agar menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis," ujar direktur BSM Kartika Ikasari. Diceritakan oleh Tika BSM dirintis oleh para tokoh di kota Malang, yaitu Wali Kota Malang pada saat itu Peni suparto dinas kebersihan dan pertamanan serta ketua TP PKK yang pada waktu itu dipegang oleh Hj. Heri Pudji Utami . "Berkat hasil kerjasama para tokoh masyarakat tersebut akhirnya BSM terwujud dan memiliki instruktur yang lengkap dan memiliki manajemen yang baik," Seiring berjalannya waktu BSM menjadi Mitra kota Malang dalam hal membina, melatih, dan mendampingi masyarakat dalam mengolah sampah dengan cara 3R yaitu reduce, reuse dan recycle. "Kami juga memiliki sistem usaha yang profesional. Sarana kami juga lengkap, seperti alat timbang, mesin penghancur botol plastik, mesin pembersih, juga alat angkut baik skala kecil dan besar," kata wanita yang akrab disapa Tika itu. Baca Juga: Waspada, Plastik Sudah Ditemukan dalam Tubuh Manusia "Selain itu BSM juga memiliki kantor dan unit unit cabang binaan, gudang serta memiliki jaringan distribusi produksi akhir sampah, jadi kita bekerjasama dengan beberapa pabrik dalam pengolahan sampahnya," jelas Tika kepada reporter malangtoday.net saat ditemui di BSM. Tidak hanya itu untuk melakukan sosialisasi gerakan lingkungan bersih dan sehat BSM juga melakukan pembinaan kepada sekolah-sekolah yang ada di wilayah Malang Raya.
Reporter: Jazilatul Humda Editor: Raka Iskandar
Source : https://malangtoday.net/bungkus/dari-peduli-lingkungan-bank-sampah-malang-lahir/
MalangTODAY
0 notes
Photo
Sudah Parah, 5 Fakta Sampah Plastik Ini Bikin Kamu Tercengang!
MALANGTODAY.NET - Indonesia merupakan negara yang penuh dengan keindahan. Namun keindahan tersebut akan percuma apabila kamu masih tega membuang sampah secara sembarangan, terutama plastik. Banyak fakta sampah plastik yang pasti bikin kamu kaget mendengarnya. Berdasarkan data dari penelitian yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sampah non organik terus meningkat. Di antara beberapa jenis, sampah plastik juga mengalami peningkatan dari segi jumlah. Namun jika dihitung angka, banyak fakta sampah plastik yang perlu kamu tau. Melansir dari berbagai sumber, berikut fakta-fakta sampah plastik yang mencengangkan! BACA JUGA: Muzaki, Penggerak Literasi Malang Inspiratif yang Membangun Galeri Kreatif
1. Jumlah sampah plastik Indonesia sama dengan 60 kali luas lapangan sepakbola
Tahun 2015, penelitian dari Universitas Georgia mengatakan bahwa Indonesia menjadi negara kedua terbesar di dunia sebagai penghasil sampah plastik ke laut. Gimana enggak Zens, menurut Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan, sampah plastik dari 100 toko/gerai anggota Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (APRINDO) selama satu tahun menghasilkan 10,95 juta lembar sampah kantong plastik. Ini berarti sama dengan sekitar 65,7 Ha kantong plastik atau sekitar 60 kali luas lapangan sepakbola.
2. Pada kota besar di Indonesia, satu orang menghasilkan 700 lembar kantong plastik per tahun
Gerai/toko yang tercatat sebagai anggota APRINDO di seluruh Indonesia, diperkirakan masing-masing menghasilkan 9,6 juta kantong plastik per hari. Jika dalam satu hari, anggaplah satu orang menghasilkan dua kantong plastik dan di kalikan 365 hari. Seperti data laman Greeneration, pada tahun 2008 satu orang menghasilkan 700 lembar kantong plastik per tahun.
3. Tahun 2050, jumlah plastik di laut lebih banyak dari ikan
Melansir dari laman dw.com, saat ini rasio perbandingan antara plastik dan plankton diperkirakan 1:2. Jika dibiarkan begitu saja Zens, volume plastik akan melebihi ikan pada tahun 2050. Jumlah plastik di laut saat ini sekitar 150 juta ton, ini seperlima dari bobot total ikan yang ada.
4. Jumlah sampah sedotan di Indonesia bisa tiga kali kelilingi Bumi
Menurut data yang dikumpulkan oleh Divers Clean Action, perkiraan pemakaian sedotan di Indonesia setiap harinya mencapai 93.244.847 batang. Sedotan-sedotan tersebut datang dari restoran, minuman kemasan, dan sumber lainnya (packed straw). Jumlah sedotan sebanyak itu jika direntangkan akan mencapai jarak 16.784 km, atau sama dengan dengan jarak yang ditempuh dari Jakarta ke kota Meksiko. Dihitung per minggu, pemakaian sedotan akan mencapai 117.449 km, atau hampir tiga kali keliling bumi. Jarak satu keliling Bumi adalah 40.075 km. BACA JUGA: Serunya Taman Baca di Kota Batu, Mulai yang Agamis hingga Kekinian!
5. Ada lebih banyak mikroplastik di laut dibanding bintang di Bima Sakti
Kamu tau gak Zens, berapa jumlah bintang di langit? Galaksi Bima Sakti atau "Milky Way" di mana tempat Bumi kita ini berada, diperkirakan memiliki 100-400 milyar bintang. Sementara menurut Clean Seas, ada 51 trilyun mikroplastik di lautan dunia. Hal tersebut otomatis membuat jumlah plastik hampir 10 kali lipat lebih jumlah bintang.
Karet Bungkus: Syauqi Ayyash Ilustrator: Nanda Tri Pamungkas Penulis: Ilham Musyafa Editor: Ilham Musyafa
Source : https://malangtoday.net/bungkus/fakta-mencengangkan-sampah/
MalangTODAY
0 notes
Photo
Waspada, Plastik Sudah Ditemukan dalam Tubuh Manusia
MALANGTODAY.NET - Sebuah hasil studi mengejutkan datang dari Wina, Austria Oktober 2018 lalu. Penelitian ini mengungkapkan bahwa terdapat plastik dalam tubuh manusia. Penelitian ini dilakukan oleh para gastroenterologis yang dipimpin oleh Philipp Schwabl dari Medical University of Vienna. Mereka melakukan eksperimen terhadap 8 orang manusia. Dikutip dari The New York Times, delapan orang tersebut berasal dari Austria, Finlandia, Italia, Jepang, Belanda, Polandia, Rusia, dan Inggris. BACA JUGA: Muzaki, Penggerak Literasi Malang Inspiratif yang Membangun Galeri Kreatif Hasilnya, feses masing-masing orang tersebut terbukti mengandung rata-rata 20 partikel mikroplastik per 10 gram fesesnya. Mikroplastik adalah potongan plastik yang berukuran kurang dari 5 milimeter. Sedangkan pada kedelapan objek eksperimen ditemukan partikel plastik yang berukuran 50-500 mikrometer atau 0.05-0.5 milimeter. Kemudian, peneliti memberi uji tertentu pada 11 feses berbeda. Hasilnya ditemukan sembilan jenis plastik. Dua diantaranya adalah polypropylene (PP) dan polyethylene terephthalate (PET). Dua plastik ini sangat umum kita temukan di kehidupan sehari-hari. PP biasa digunakan sebagai bahan baku tutup botol, dan tali. Sedangkan PET biasa ditemukan pada botol minum dan serat tekstil. Selain dua tersebut, juga ditemukan polystyrene dan polyethylene yang merupakan bahan baku kantong plastik. Jenis plastik ini memiliki porsi kandungan tertinggi dari yang lain, mencapai 95%. Diduga, partikel-partikel plastik ini berasal dari makanan laut dan pembungkus makanan. Peneliti tersebut menyatakan bahwa penelitian ini merupakan tema baru dalam bidangnya. Awalnya ia hanya ingin mengetahui apakah semua mikroplastik dapat terdeteksi. Ia pun mengumpulkan orang-orang yang bersedia menjadi objek eksperimennya. Orang-orang tersebut diminta untuk mencatat seluruh menu yang mereka makan termasuk seafood. Seluruh makanan yang dikonsumsi tersebut dibungkus plastik. Kemudian mereka menyetorkan sampel fesesnya. Hasilnya sangat mengagetkan. Ternyata partikel-partikel plastik dapat masuk dan tersebar dalam pencernaan manusia. BACA JUGA: Awas! Ada Isu yang Rawan Dijadikan Hoax Sebelumnya, penelitian ini telah dilakukan terhadap hewan. Hasilnya konsentrasi plastik tertinggi ditemukan dalam usus dan mampu masuk dalam peredaran darah. “Konsentrasi plastik tertinggi dalam penelitian pada hewan ditemukan di usus. Partikel mikroplastik mampu memasuki aliran darah, sistem limfa, dan bahkan masuk ke dalam hati,” ungkap Schwabl dilansir dari CNN. Lambat laun plastik akan semakin banyak diproduksi dan difungsikan manusia. Namun sejauh ini, masih ada penelitian yang mengungkapkan dampak plastik di dalam tubuh manusia terhadap kesehatan.
Karet Bungkus: Syauqy Ayyash Ilustrator: Nanda Tri Pamungkas Penulis: Almira Sifak Editor: Almira Sifak
Source : https://malangtoday.net/bungkus/waspada-plastik-sudah-ditemukan-dalam-tubuh-manusia/
MalangTODAY
0 notes
Photo
Jumlah Sampah Plastik di Dunia Jika Ditumpuk Bisa Bikin Ratusan Tower Sampai ke Bulan
MALANGTODAY.NET - Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh majalah Science Advances memperkirakan bahwa jumlah plastik yang diporduksi di seluruh dunia meningkat mencapai 8.300 juta metrik ton. Ironisnya, tiap tahun jumlah ini terus bertambah. Tak ada bayangan seberapa banyak 8,3 miliar metrik ton itu? Nih, berimajinasilah saja jika semua sampah di dunia itu ditumpuk jadi satu, tingginya bisa 147.200 kali lebih tinggi dari patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang baru nan kokoh itu. Baca Juga: Jadi Jalan Masuk Limbah Plastik, 4 Hewan Laut Ini Riskan Bila Dikonsumsi Belum terbayang? Jadi ya, kalau seluruh sampah plastik bekas itu dikumpulkan jadi satu, maka bisa membentuk 190 tower yang tingginya bisa sampai ke bulan. Mau coba? Dan kalian tahu apa yang lebih ironis dari persoalan ini? Sekitar 90 persen dari seluruh limbah plastik tidak akan terurai sampai setidaknya 500 tahun ke depan. Sampah-sampah yang tidak terurai ini bukan hanya diam-diam saja selama ratusan tahun menunggu untuk terurai. Sambil menunggu proses penguraian, sampah-sampah plastik ini mencemari makanan, air, dan udara. Tak cukup sampai di situ, setiap tahunnya produksi plastik berbagai macam bentuk terus meningkat. Hal ini tentu selaras dengan semakin meningkatnya limbah sampah yang dihasilkan setiap tahunnya pula. Baca Juga: Plastik Lama Diurai, Makin Lama Pula Penderitaan Manusia Jika bisnis-bisnis dan beberapa lingkungan terkait masih menggunakan plastik konvensional terus menerus, maka polusi plastik akan terus melipat ganda dalam puluhan tahun mendatang. Anda pun mulai harus bersiap sejak saat ini. Pilih mengganti kebiasaan mengonsumsi plastik sekali pakai atau menikmati lautan yang ekosistem di dalamnya lebih banyak sampah plastik daripada ikan-ikan. Kalau aku sih, no. Kalau kamu?
Karet Bungkus : Syauqy Ayyash Penulis : Swara Mardika Editor : Swara Mardika Ilustrator: Nanda Tri Pamungkas
Source : https://malangtoday.net/bungkus/jumlah-sampah-plastik-di-dunia-bisa-sampai-ke-bulan/
MalangTODAY
0 notes
Photo
Mengerikan! Begini Dampak Plastik pada Kesehatanmu!
MALANGTODAY.NET - Plastik menjadi pilihan favorit masyarakat saat ini untuk membungkus segala sesuatu. Namun, siapa sangka di balik penggunaan yang praktis dan murah, plastik memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan. Mengutip Jurnal Forum teknologi berjudul Bahaya Plastik terhadap Kesehatan dan Lingkungan yang ditulis oleh Nurheun Karuniastuti, beberapa jenis plastik memerlukan sejenis zat pelembut untuk membuatnya lebih lentur. Nah, zat pelembut inilah yang dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Baca Juga: Jadi Jalan Masuk Limbah Plastik, 4 Hewan Laut Ini Riskan Bila Dikonsumsi Penggunaan bahan pelembut ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Dari kematian jaringan, hingga kanker pada manusia. Di Jepang, keracunan yang muncul akibat bahan pelembut ini disebut dengan yusho. Keracunan ini menyebabkan pigmentasi pada kulit dan benjolan-benjolan, gangguan pada perut, serta tangan dan kaki yang lemas. Pada Ibu hamil keracunan zat ini dapat menyebabkan kematian janin dan kecacatan pada anak yang dilahirkan. Jika plastik dengan bahan pelembut semacam ini digunakan untuk membungkus makanan, maka sifat karsinogennya akan menular ke dalam makanan. Jika makanan yang sudah tercemar tersebut dikonsumsi makan zat tersebut akan berpindah ke dalam tubuh. Salah satu penelitian yang pernah terjadi dilakukan di Amerika, ada plastik yang diproduksi dengan bahan pelembut yang disebut DEHA. Zat tersebut merupakan zat yang akan lumer dalam suhu 15 derajat celcius saja. Akibatnya, saat digunakan untuk membungkus makanan, zat tersebut akan mengontaminasi makanan tersebut. Baca Juga: Plastik Lama Diurai, Makin Lama Pula Penderitaan Manusia Meski belum diketahui secara pasti bagaiman dampak DEHA ini terhadap tubuh manusia, zat ini bisa menyebabkan kanker hati pada hewan. Oleh sebab itu penggunaan bahan ii patut diwaspadai. Untuk menghindari semua itu, alangkah lebih baiknya kita mengganti berbagai peralatan plastik dengan bahan yang lebih aman, seperti logam, keramik atau kain. Kurangi juga penggunaan kantong plastik, dan mari beralih ke kantong belanja yang lebih efisien.
Karet Bungkus : Syauqy Ayyash Penulis : Kistin S Editor : Kistin S Ilustrator: Istimewa
Source : https://malangtoday.net/bungkus/mengerikan-begini-dampak-plastik-pada-kesehatanmu/
MalangTODAY
0 notes
Photo
Meningkat, Ini Jumlah Sampah Plastik yang Dihasilkan Indonesia Tiap Tahunnya
MALANGTODAY.NET - Plastik saat ini seolah menjadi salah satu benda yang tak bisa lepas dari kehidupan masyarakat. Pasalnya berbagai kemasan produk kini seakan semua terbuat dari bahana yang satu ini. Selain lebih murah, penggunaannya yang praktis membuat plastik menjadi pembungkus primadona di masyarakat. Meski praktis dan murah, penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya menimbulkan kerugian yang sangat besar. Dengan penggunaan yang terus meningkat, potensi plastik menjadi sampah tentu juga menjadi lebih besar. Baca Juga: Plastik Lama Diurai, Makin Lama Pula Penderitaan Manusia Mengutip dari Kompas.com pada Sabtu (10/11/2018), data Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), setiap tahunnya Indonesia menghasilkan sampah plastik hingga 64 juta ton. Dari jumlah tersebut kantong kresek atau kantong plastik masih mendominasi dengan jumlah mencapai 10 miliar lembar atau setara dengan 85 ribu ton. Bahkan dari tahun 2002 sampai 2016 lalu, jumlah sampah plastik di Indonesia mengalami kenaikan dari 11 persen menjadi 16 persen.
Bahaya sampah plastik untuk lingkungan
Sebagaimana ditulis dalam Jurnal Forum Teknologi berjudul 'Bahaya Plastik terhadap Kesehatan dan Lingkungan' karya Nurhenu Karuniatuti, sampah plastik ini menimbulkan kerusakan lingkungan yang teramat besar. Dalam jurnal tersebut dijelaskan, setidaknya memerlukan waktu 1000 tahun untuk menguraikan satu sampah plastik agar dapat menyatu dengan tanah. Baca Juga: Ironi Plastik, Juru Selamat Dunia yang Kini Ancam Kelangsungan Umat Manusia Selain itu, sampah plastik yang ada di darat, sebagian besar juga akan mencemari lautan. Menurut pernyataan Menteri Perikanan dan Kelautan, Susi Pujiastuti, sebanyak 3,2 juta ton sampah plastik yang ada di darat berakhir di lautan. Oleh sebab itu, sampah plastik menjadi salah satu ancaman yang sangat merugikan tak hanya untuk kehidupan manusia di darat tetapi juga kehidupan dan ekosistem yang ada di laut. Dengan jumlah yang sedemikian besar, sampah plastik bisa menjelma sebagai mimpi buruk bagi keberlangsungan hidup manusia ke depannya. Oleh sebab itu perlu adanya penanganan sampah plastik dengan tepat dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam upaya mencegah peningkatan jumlah sampah ke depannya.
Karet Bungkus : Syauqy Ayyash Penulis : Kistin S Editor : Kistin S Ilustrator: Nanada Tri Pamungkas
Source : https://malangtoday.net/bungkus/meningkat-ini-jumlah-sampah-plastik-yang-dihasilkan-indonesia-tiap-tahunnya/
MalangTODAY
0 notes
Photo
Jadi Jalan Masuk Limbah Plastik, 4 Hewan Laut Ini Riskan Bila Dikonsumsi
MALANGTODAY.NET - Salah satu pelengkap 'empat sehat lima sempurna' ialah daging hewani. Daging juga masih terbagi lagi menjadi daging unggas, hewan ternak, dan berbagai hewan laut alias seafood. Banyaknya sampah plastik di laut, membuat sedikitnya ada kandungan plastik dalam makanan. Melansir dari laman BBC, tahun 2010, jumlah sampah plastik yang masuk ke lautan antara 4,8 sampai 12,7 juta ton. Indonesia menduduki nomor kedua penghasil sampah plastik dunia, setelah Cina. Penelitian yang dilakukan oleh tim ilmuwan dari University of Ghent di Belgia menunjukkan bahwa orang yang mengkonsumsi seafood secara rutin bisa menelan hingga 11.000 potongan-potongan kecil plastik setiap tahunnya. BACA JUGA: Muzaki, Penggerak Literasi Malang Inspiratif yang Membangun Galeri Kreatif Lebih dari 99 persen mikroplastik yang tertelan memang diekskresikan, namun sisanya terperangkap dalam jaringan tubuh. Mikroplastik yang terakumulasi dalam tubuh dari waktu ke waktu bisa menimbulkan risiko kesehatan jangka panjang. Berpotensi miliki kandungan plastik dalam makanan ketika diolah, berikut hewan yang riskan bila kamu konsumsi!
1. Kerang
[caption id="attachment_263717" align="alignnone" width="750"] Sejumlah kerang siap konsumsi @ trubus[/caption] Cara kerang makan ialah dengan menyaring sekitar 20 liter air laut per hari. Dengan begitu kerang dapat menelan sejumlah mikroplastik tanpa sengaja. Meski, sebagian besar bisa diekskresikan, namun rata-rata, seekor kerang mengandung satu partikel plastik dalam jaringan tubuhnya. Seiring meningkatnya plastik di lautan, jumlah itu akan kian bertambah.
2. Ikan Kaleng
[caption id="attachment_263718" align="alignnone" width="499"] Ikan kaleng @ worldofbuzz[/caption] Mikroplastik dapat juga ditemukan di dalam ikan kalengan meski jumlahnya masih sangat rendah. Dikutip dari Science Alert melalui laman Kumparan, rata-rata pengonsumsi ikan kaleng memakan lima mikroplastik dalam setiap porsi ikan. Tak hanya dari tubuh ikan yang memakan langsung mikroplastik, plastik berukuran mikro itu juga bisa masuk ke iikan kalengan melalui proses pengalengan ataupun dari udara.
3. Lobster
[caption id="attachment_263719" align="alignnone" width="650"] Lobster @ CNN Indonesia[/caption] Seorang koki asal Skotlandia bernama Claudia Escobar sebagaimana dilansir di laman National Geographic pernah menemukan potongan plastik berwarna oranye (biasa digunakan pada tutup tabung gas) di dalam tubuh lobster saat ia membelahnya. Ahli biologi kelautan mengatakan, krustasea itu mungkin mengira potongan plastik sebagai remis di laut. Warna oranye-nya yang terang juga menarik perhatian lobster hingga akhirnya memakannya. BACA JUGA: Serunya Taman Baca di Kota Batu, Mulai yang Agamis hingga Kekinian!
4. Gurita
[caption id="attachment_263720" align="alignnone" width="960"] Gurita laut @ brilio[/caption] Hewan yang juga sering mengonsumsi plastik ialah gurita. Sampah plastik yang bertebaran di lautan seringkali terlihat seperti ubur-ubur atau hewan laut lain bagi mereka.
Karet Bungkus: Syauqi Ayyash Ilustrator: Nanda Tri Pamungkas Penulis: Ilham Musyafa Editor: Ilham Musyafa
Source : https://malangtoday.net/bungkus/limbah-plastik-hewan/
MalangTODAY
0 notes
Photo
Yuk Belajar Sembuhkan Demam Gadget Pada Anak di LAB Inspirasi Al-Fatih
MALANGTODAY.NET- Demam gadget ternyata tak hanya menjangkiti generasi muda di perkotaan saja. Namun, juga sudah mulai menyerang anak-anak emas generasi penerus bangsa di pelosok-peloksok desa. Termasuk yang dialami oleh anak-anak di Dusun Krajan, Desa Ngebruk, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang yang masih banyak menghabiskan waktu untuk berwain gadget. Mereka seakan-akan lupa dengan kehidupan nyata mereka yang seharusnya dihabiskan dengan berbagai kegiatan yang mengembangkan fisik motorik mereka. Jika ini diteruskan, tentu akan berdampak buruk kepada masa depan mereka, dan tidak menutup kemungkinan juga masa depan bangsa Indonesia dalam ambang bahaya. Baca Juga: Iqbaal Ramadhan Unggah Foto Cumbui Kekasih di IG, Netizen Cewek Patah Hati [caption id="attachment_262974" align="alignnone" width="1040"] Kegiatan di LAB Inspirasi Al-Fatih (Istimewa)[/caption] Berdasarkan pengalam itulah, sosok inspiratif mucul ditenggah-tengah masyarakat Dusun Krajan yang sadar akan bahaya demam gadget. Dia bernama, Anis Suryani yang tergugah hatinya untuk berusah menyembuhkan demam gadget terutama di lingkungannya. Awalnya Anis memulai dari ponakannya sendiri dengan membelikannya beberapa buku. Dengan harapan buku mampu mengalihkan perhatian sang ponakan terhadap gadget yang sudah sangat akrab dalam kehidupan sehari-harinya. “Keponakan saya sangat suka bermain gawai, baik handphone maupun laptop, baik untuk nge-game ataupun sekedar menonton video Upin-Upin di YouTube. Suatu hari, saya belikan buku anak-anak. Tak disangka, sambutannya sangat luar biasa. Dia (keponakan) masih TK A itu langsung minta untuk dibacakan hingga habis,” ungkap Anis. Setelah itu, Anis kemudian sadar, bahwa masih banyak anak-anak lain di sekitar rumahnya yang belum bisa sembuh dari demam gadget. Dia berfikir bagaimana cara bisa mengurangi pemakaian gadget yang berlebihan dan bisa bermanfaat bagi masyarakat luas. Bersama sahabat-sahabatnya, Anis berusaha mengumpulkan buku dari kerabat, saudara, ataupun teman-teman yang dia kenal dalam rangka mendirikan Taman Bacaan Masyarakat. Baca Juga: Iqbaal Ramadhan Unggah Foto Cumbui Kekasih di IG, Netizen Cewek Patah Hati [caption id="attachment_262976" align="alignnone" width="1280"] Kegiatan di LAB Inspirasi Al-Fatih (Istimewa)[/caption] Tepat pada hari Minggu, 18 Februari 2018 secara resmi bedirilah Taman Bacaan Masyarakat bernama LAB Inspirasi Al-Fatih di Jalan Kauman II RT. 15 RW. 03 Dusun Krajan Desa Ngebruk Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang. Anis menceritakan, pemilihan nama LAB Inspirasi Al-Fatih bukan sembarangan. Proses panjang menemani pemilihan nama TBM tersebut. Dirinya yakin dan tidak sepakat dengan kata-kata William Shakespeare yang pernah mengucapkan "What's in a name? That which we call a rose by any other name would smell as sweet." (Apalah arti sebuah nama? Andaikata kamu memberikan nama lain untuk bunga mawar, ia tetap akan berbau wangi). Menurut Anis dan teman-temannya, nama sangatlah penting untuk mempertimbangkan tujuan dan alasan pendiriannya. “Pemilihan nama LAB Inspirasi Al-Fatih ini telah melewati beberapa kali polling LAB yang dikenal sebagai singkatan dari laboratorium, bermakna ilmiah sebagai tempat kita untuk sama-sama berkreasi, berkarya, bereksperimen, dan tentunya terus mencoba untuk menjadi lebih baik. Inspirasi bermakna singkat sebagai ilham, yang harapannya memang bisa menjadi wadah untuk menampung pemikiran yang lebih luas. Sedangkan Muhammad Al-Fatih merupakan tokoh pemuda pejuang paling fenomenal pada zaman kejayaan Islam,” ungkap perempuan berkacamata ini. LAB Inspirasi Al-Fatih memang masih seumur jagung, namun berbagai kegiatan sudah dilakukan oleh TBM satu ini. Dari kegiatan yang berhubungan dengan literasi tentunya, hingga kegiatan-kegiatan yang menyenangkan. Harapannya, kegiatan yang diprogramkan oleh LAB Inspirasi Al-Fatih mampu mengurangi, dan bahkan menghilangkan demam gadget itu sendiri. Baca Juga: Iqbaal Ramadhan Unggah Foto Cumbui Kekasih di IG, Netizen Cewek Patah Hati Hingga sekarang Anis dibantu dengan sahabat-sahabat relawan yang berjumlah kurang lebih 28 orang. Relawan-relawan ini berasal dari berbagai latar belakang, ada yang dari Sekolah Menengah Pertama (SMP), adapula dari PT. Merekalah yang berada dibalik layar kesuksesan LAB Inspirasi Al-Fatih dalam memberi manfaat kepada masyarakat Desa Ngebruk. “Semoga usia kami yang masih seumur jagung ini tidak menjadi penghambat bagi kami untuk bergerak secara akselerasi dalam memajukan desa kami, demi Indonesia lebih baik, aamiin,” tutup perempuan alumnus Universitas Negeri Malang ini. [gallery td_gallery_title_input="Kegiatan di LAB Inspirasi Al-Fatih (Istimewa)" td_select_gallery_slide="slide" size="full" ids="262979,262978,262977,262976,262974"]
Karet Bungkus: Endra Kurniawan Reporter: Jazilatul Humda Penulis: Endra Kurniawan Editor: Kistin Septiyani Ilustrasi: Nanda Tri Pamungkas
Source : https://malangtoday.net/bungkus/yuk-belajar-sembuhkan-demam-gadget-pada-anak-di-lab-inspirasi-al-fatih/
MalangTODAY
0 notes
Photo
Mengenal Santoso Maaharagono, Sosok Penggiat Literasi Malang Raya
MALANGTODAY.NET - ZensTODAY pernah mendengar GO READ? Hmm mungkin yang terlintas di pikiran adalah salah satu penyedia jasa transportasi online ya. Tapi ini bukan salah satu layanan dari jasa tersebut. Go read adalah suatu upaya Forum Komunikasi Taman Bacaan Masyarakat (FKTBM) Malang Raya untuk mobilisasi bacaan bagi masyarakat. Inisiatornya adalah Santoso Maaharagono, salah seorang penggiat literasi di Malang Raya. Walaupun saat ini ia tercatat sebagai PNS di Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip daerah Kota Malang sejak 2010, ia tetap peduli dengan literasi di masyarakat. Awalnya ia ingin ikut andil di masyarakat, tapi statusnya sebagai PNS membuatnya tertantang. "Saya sebagai pustakawan bisa membantu bagaimana? Saya kerja mulai 8 sampai 4 sore. Kalau ada piket bahkan sampai malam jam 8. Sabtu-Minggu juga piket,” ungkapnya kepada MalangTODAY.net. BACA JUGA: Yuk Kenalan dengan MAGER, Inisiator Angkot Baca dan Angkot Cerdas di Kota Malang
View this post on Instagram
A post shared by MalangTODAY (@malangtodaynet) on Nov 2, 2018 at 5:32am PDT
Namun pada akhirnya ia berhasil menjawab tantangan tersebut. Ia berkumpul dengan para penggiat literasi di Malang dan Batu. Kemudian tercetuslah suatu forum bernama Forum Komunikasi Taman Bacaan Masyarakat (FKTBM) Malang Raya. Forum ini resmi dideklarasikan pada 17 Mei 2016. Dari forum tersebut total ada 70 orang penggiat literasi, 50 anggotanya memiliki rumah baca. Hingga kini anggotanya terus berkembang. “Berkembang di tahun 2017 bertambah anggota seperti mahasiswa non perpus, wartawan, relawan disabilitas, guru paud, guru ngaji, pak camat, peneliti, penerbit, dll sampai saat ini pengelola sampai 160, yang bukan pengelola 50 orang,” imbuhnya. Umumnya dulu para penggiat literasi pendiri Taman Baca Masyarakat (TBM) berjuang sendiri dan kurang pengalaman dalam dunia taman baca. Padahal seharusnya ada pustakawan yang terlibat “Menurut saya literasi, minat baca, inklusi sosial, harusnya ada pustakawan yg terlibat,” tandasnya. Inklusi sosial yang dimaksud yaitu literasi tidak hanya sekedar baca, tulis, dan hitung akan tetapi hingga taraf kesejahteraan masyarakat. Ditambah lagi sekarang sudah mulai digalakkan Sustainable Development Goals (SDG) oleh UNESCO sehingga literasi kian tertanam di masyarakat. "Masyarakat kekurangan buku, dan seperti berjuang sendiri, tidak memiliki pengalaman yg dinamis (taman baca saja selesai) padahal ada materi tentang kemasyarakatan lain," sambung penulis berita di website perpus Kota Malang ini. Adanya FKTBM ini telah dirasakan manfaatnya bagi para relawannya maupun masyarakat terkait. “Dengan begini bagi penggiat TBM mendapat teman saudara baru, ilmu baru, jaringan baru, tambahan ilmu, dan jaringan ekonomi,” ujar alumni S1 Perpustakaan Wijaya Kusuma Surabaya ini. Dari komunikasi-komunikasi yang terjalin sejak terbentuknya FKTBM, muncullah ide program GO READ (ojek buku). Ada 15 relawan yang membantu jalannya GO READ sejak diresmikan 6 November 2016 ini.
View this post on Instagram
A post shared by MalangTODAY (@malangtodaynet) on Nov 2, 2018 at 4:41pm PDT
BACA JUGA: Serunya Taman Baca di Kota Batu, Mulai yang Agamis hingga Kekinian! Program ini menerima dan membuka donasi buku dari masyarakat, lembaga pendidikan, dan bank. Hasilnya, ada 3000 eksemplar buku yang terkumpul. Genre bukunya pun beragam. Adanya GO READ ini juga menfasilitasi rolling buku bacaan dari TBM satu ke TBM lainnya di Malang Raya. Menurut peraih Juara 2 Lomba Pustakawan Berprestasi Tingkat Nasional tahun 2018 ini, masyarakat Indonesia masih banyak yang peduli dengan literasi. “Menurut saya di Indonesia rata-rata orang yang ekonominya menengah ke bawah malah lebih peduli,” jelasnya.
Karet Bungkus: Endra Kurniawan Ilustrator: Nanda Tri Pamungkas Reporter: Andika Fajar Kurniawan Penulis: Almira Sifak Editor: Almira Sifak
Source : https://malangtoday.net/bungkus/mengenal-santoso-maaharagono-sosok-penggiat-literasi-malang-raya/
MalangTODAY
0 notes
Photo
5 Taman Bacaan Masyarakat di Kota Malang Ini Wajib Banget Kamu Kunjungi!
MALANGTODAY.NET - Membaca buku adalah kegiatan yang kini mulai ditinggalkan oleh banyak orang. Sekarang orang-orang lebih suka membaca tulisan-tulisan di portal digital yang lebih mudah dan murah. Namun jika kamu adalah salah satu orang yang masih hobi membaca buku, Empat taman bacaan masyarakat di Kota Malang ini wajib banget kamu kunjungi.
1. TERAS Kota Malang
[gallery td_gallery_title_input="TB, TERAS Kota Malang" td_select_gallery_slide="slide" size="full" columns="6" ids="261354,261355,261353,261352,261351,261350"] Taman Bacaan Masyarakat (TBM) ini terletak di Jalan Sebuku, Gang IV No. 1 Kota Malang. TBM yang satu ini setidaknya memiliki 9.000 buku. Selain itu, taman bacaan ini juga punya kegiatan rutin yaitu belajar bersama setiap hari Senin sampai dengan Rabu, dari selepas Maghrib sampai jam 20.00 malam. Selain itu, kamu juga bisa ikut latihan Banjari setiap hari Jumat dan bershalawat pda hari Sabtu. Hari Sabtu dan Minggu juga dimanfaatkan untuk mengajak masyarakat untuk membaca buku dan mempraktikan isinya bersama-sama. Kegiatan ini disebut dengan Giat Literasi Masyarakat. Baca Juga: Awas! Ada Isu yang Rawan Dijadikan Hoax
2. Gubuk Tulis
[gallery td_gallery_title_input="TBM Gubuk Tulis" td_select_gallery_slide="slide" size="full" columns="4" ids="261340,261343,261342,261341"] Kalau taman bacaan masyarakat yang satu ini cocok bagi anak-anak ya, Zens. Taman bacaan yang terletak di Jalan Joyoutomo V Blok F No. 1, Merjosari ini memiliki 400 koleksi buku yang berisi seputar sastra dan buku anak. Berdasarkan penuturan Al Muiz Lidnillah, pengelola taman bacaan tersebut, pihaknya menerima sumbangan atau donasi buku. Taman Bacaan ini memiliki agenda rutin seperti Jagongan, Tebar Baca, Bedah Buku, Bedah Film, dan Launching Album. Setiap Minggu Gubuk Tulis juga membuka lapak buku gratis di taman-taman yang ada di Kota Malang.
3. Perpustakaan Trotoar Kota Malang
[gallery td_gallery_title_input="TBM Perpustakaan Trotoar" td_select_gallery_slide="slide" size="full" columns="6" ids="261349,261348,261347,261346,261344"] Perpustakaan yang berpindah-pindah tempat ini memiliki berbagai jenis bacaan. Dari bacaan umum, bacaan untuk orang dewasa, dan bacaan untuk anak-anak. Perpustakaan ini memang memiliki konsep perpustakaan bergerak yang menargetkan orang-orang di ruang publik. Uniknya, perpustakaan ini memiliki anggota yang beragam. Perpustakaan Trotoar Kota Malang ini memiliki agenda rutin setiap Sabtu sore dan Minggu pagi di Alun-alun Kota Malang, berupa kegiatan mewarnai bersama. Baca Juga: Dari Perpecahan hingga Adu Domba, Ini Efek dari Berita Hoax
4. Perpustakaan Rumah Belajar Aqil
[gallery td_gallery_title_input="Perpustakaan Rumah Belajar Aqil" size="full" td_select_gallery_slide="slide" ids="262301,262297,262300,262299,262298"] Perpustakaan yang terletak di Jalan Cempaka No. 1, Lowokwaru ini memiliki koleksi buku hingga 3.788 buah. Perpustakaan ini juga membuat sebuah kelas belajar yang disebut dengan KELASUKA. KELASUKA ini hadir sebagai wadah belajar bagi anak-anak. Di sini mereka bisa mengembangkan potensi diri serta menyalurkan minat dan bakat yang mereka miliki. Seluruh kegiatan yang dilakukan KELASUKA bersifat gratis dan terbuka.
5. TMB TL
[gallery td_gallery_title_input="TBM TL" td_select_gallery_slide="slide" size="full" ids="262306,262305"] Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Teras Literasi (TL) berlokasi di perumahan PNS Kota Malang di Kelurahan Lesanpuro, Kecamatan Kendungkandang, Kota Malang. Uniknya TBM ini memanfaatkan teras rumah milik Suyanti yang merupakan seorang guru di SMPN 27 Kota Malang. Selain kegiatan membaca, di TBM TL ini juga memiliki berbagai macam kegiatan setiap minggunya. Dari membuat majalah dinding hingga membuat sebuah karya yang akan meningkatkan aspek psikomotorik anak.
Karet Bungkus : Endra Kurniawan Reporter : Rosita Shahnaz Penulis : Kistin Septiyani Editor : Endra Kurniawan Ilustrator: Nanada Tri Pamungkas
Source : https://malangtoday.net/bungkus/5-taman-bacaan-masyarakat-wajib-dikunjungi/
MalangTODAY
0 notes
Photo
Yuk Kenalan dengan MAGER, Inisiator Angkot Baca dan Angkot Cerdas di Kota Malang
MALANGTODAY.NET - Tak bisa dipungkiri bahwa minat baca masyarakat Indonesia tergolong rendah. Hal tersebut yang membuat beberapa komunitas literasi tergerak untuk mendorong minta baca masyarakat. Berbagai komunitas literasi pun didirakan sebagai penggerak kebiasaan dan kultur membaca masyarakat. Baca Juga: Terkait Hoax di Malang, Humas Polresta: Masih Landai-landai Nah, untuk di Kota Malang sendiri, ada komunitas Mahasiswa Penggerak Malang (MAGER) yang memang berbasis gerakan sosial masyarakat terfokus dalam gerakan literasi. Tagline mereka keren, lho. Literasi kerakyatan! [caption id="attachment_261401" align="alignnone" width="1068"] Kegiatan Mager@Mager for MalangTODAY.net[/caption] Sesuai dengan misi mereka yang ingin menciptakan dampak perubahan berkelanjutan terhadap permasalahan sosial masyarakat, MAGER memiliki dua program kerja. Dua proker itu adalah angkot baca dan angkot cerdas.
Angkot Baca dan Angkot Cerdas
Angkot baca sendiri merupakan perpustakaan di dalam angkot yang diperuntukkan bagi semua golongan, khususnya golongan menengah ke bawah. Sudah pernah mendapati angkot yang di belakangnya banyak berjajar buku-buku belum ZensTODAY sekalian? Nah, kalau sudah pernah, ya MAGER ini salah satu inisiatornya. Baca Juga: Dari Perpecahan hingga Adu Domba, Ini Efek dari Berita Hoax [caption id="attachment_261402" align="alignnone" width="800"] Kegiatan Mager@Mager for MalangTODAY.net[/caption] Kalau angkot cerdas merupakan program MAGER yang mengajak anak panti asuhan untuk berkeliling di Kota Malang menggunakan angkot sambil belajar tentang literasi semesta. Literasi semesta ini adalah program MAGER yang mencoba mengajari anak-anak usia didik tentang literasi ide, literasi lingkungan, literasi sosial, dan literasi media yang tentunya hal-hal ini sangat jarang untuk diajarkan di sekolahan. "Untuk mewujudkan angkot baca itu tidak mudah karena kami harus memulai komunikasi dengan mengubah pola pikir supir angkot yang notabenenya fokus untuk mencari nafkah. Tapi alhamdulillah masih ada beberapa supir angkot yang menjadi penggagas dan memiliki pemikiran yang terbuka terhadap literasi," cerita koordinator MAGER Noor Fajrinna Mardatihillah saat ditemui tim redaksi MalangTODAY.net. [caption id="attachment_261399" align="alignnone" width="1068"] Kegiatan Mager@Mager for MalangTODAY.net[/caption] MAGER sendiri pertama kali diinisiasi oleh kader-kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Namun sebagai komunitas yang bergerak di bidang sosial, seiring berjalannya waktu MAGER mempersilakan mahasiswa dari berbagai kampus yang ingin bergabung sebagai relawan. Baca Juga: Awas! Ada Isu yang Rawan Dijadikan Hoax Hingga saat ini, jumlah relawan MAGER sudah ada total 36 orang dari berbagai universitas. Bagi kalian yang ingin bergabung langsung aja kepoin mereka di instagram dengan akun @mahasiswa_penggerak_malang.
Karet Bungkus: Endra Kurniawan Reporter: Jazilatul Humda Penulis: Swara Mardika Editor: Swara Mardika Ilustrasi: Nanda Tri Pamungkas
Source : https://malangtoday.net/bungkus/mager-angkot-baca-dan-angkot-cerdas-kota-malang/
MalangTODAY
#BUNGKUS (Berita Mingguan Khusus)#komunitas kota malang#Literasi Kota Malang#Mahasiswa Penggerak Malang
0 notes
Photo
Darurat Literasi, Bangsa Indonesia Gampang Kena Hoax
MALANGTODAY.NET – Bicara soal pendidikan, dapat dikatakan bahwa negara kita Indonesia belum sepenuhnya berjaya di pentas internasional. Di Asia Tenggara saja, Indonesia masih belum mampu berbicara banyak karena hanya duduk di peringkat 5. Seperti apa memang kualitas pendidikan di Indonesia? Mari kita jabarkan berdasarkan data terlebih dahulu. Salah satu media Jerman Deutsche Welle di tahun 2018 merangkum bahwa kualitas pendidikan di Indonesia masih kalah dari Singapura, Malaysia, Thailand, dan Brunei Darussalam. Dalam skala internasional, negara-negara seperti Palestina, Samoa, dan Mongolia mampu mengungguli Indonesia yang hanya mampu duduk di peringkat 108 dunia. Wajar saja, 44 persen masyarakat Indonesia tidak menuntaskan pendidikan menengah. Sedangkan 11 persen murid gagal menyelesaikan masa studinya. Baca Juga: Dari Perpecahan hingga Adu Domba, Ini Efek dari Berita Hoax Bukan suatu rahasia jika literasi merupakan salah satu faktor yang menyokong kualitas pendidikan suatu negara. Urusan literasi, Indonesia sama sekali tertinggal dari negara lain. Dalam survei yang dilakukan oleh Central Connectitut State University yang bertajuk Most Littered Nation in the World, Indonesia menduduki peringkat 60 dari 61 negara minat baca. Sekali lagi, nomor 60 dari 61 negara minat baca. Dilansir dari Tirto.id, Duta Baca Indonesia, Najwa Shihab menyebutkan bahwa indeks minat baca di Indonesia sangat rendah. Ia membandingkan Eropa dan Amerika yang indeks bacanya rata-rata mencapai 25 – 27 persen. Sedangkan Jepang mencatatkan 15 – 18 persen indeks baca.“Sementara di Indonesia, jumlahnya hanya mencapai 0.01 persen per tahun,” ujar Najwa. Membaca memang bukanlah aktivitas yang begitu digemari di Indonesia. Perpustakaan Nasional Indonesia (Perpusnas) pada 2017 mencatatkan data bahwa rata-rata orang Indonesia membaca buku 3-4 kali per minggu dengan durasi waktu 30 – 59 menit. Sebagai data bandingan, masyarakat Indonesia menghabiskan waktu menonton televisi selama 300 menit per hari. Bayangkan, warga Australia saja hanya menghabiskan 150 menit per hari dan Amerika Serikat hanya 100 menit per hari. Fenomena ini diperkuat data BPS di 2015 yang menyebutkan pembaca surat kabar di Indonesia hanya mencapai 13,1 persen, sementara penonton TV bisa mencapai 91,5 persen. Ok, bisa dipahami? [caption id="attachment_261376" align="alignnone" width="644"] Tingkat minat baca di Indonesia@Nanda Tri Pamungkas/MalangTODAY.net[/caption] Jadi, Indonesia bisa dikatakan sedang krisis literasi. Benarkah? Sebelumnya, mari kita luruskan definisi literasi terlebih dulu. Kantor Staf Presiden Indonesia menyebutkan bahwa indikator literasi bukan sebatas kemampuan baca dan tulis saja. Literasi berarti kemampuan memaknai teks dalam berbagai dimensi, di antaranya adalah huruf, angka, dan simbol kultural lainnya. Baca Juga: Awas! Ada Isu yang Rawan Dijadikan Hoax Ilmu seputar pemaknaan dalam studi wacana kritis pernah dipaparkan oleh Teeun A. Van Dijk. Van Dijk mengedepankan konsepsi teks sebagai simbol kultural yang tak hanya dipahami sebatas pada bentuknya saja, melainkan pada aspek-aspek kultural yang melingkupi penciptaan teks tersebut. Singkatnya, literasi adalah pemaknaan dan penafsiran teks. Bukan sebatas bisa membaca, bisa menulis, atau melek huruf. Dengan menekankan pada ‘pemaknaan’, maka literasi menjadi salah satu kunci untuk mencegah terjadinya kedangkalan informasi. Lalu apa yang terjadi jika literasi rendah? Sebenarnya, sudah terjadi. Satu hal yang paling kentara saat ini adalah merebaknya hoax atau kabar bohong. Yap, kasus Ratna Sarumpaet terakhir mungkin bisa jadi contoh mudahnya. Sederhananya begini, sebagian masyarakat serta merta mempercayai kabar yang mengatakan bahwa Ratna dipukuli di salah satu bandara di kota Bandung. Tanpa ada konfirmasi dan klarifikasi, kabar tersebut heboh seketika sebelum akhirnya pihak Ratna sendiri mengakui bahwa kabar ia dipukuli adalah hoax. Setelah tahu kenyataannya, publik langsung menyerang Ratna dengan berbagai ujaran kebencian. Secara hukum, Ratna sudah bersalah. Selesai. Namun, mari kita merenung sejenak. Apa kita juga tidak bersalah? Baca Juga: Makin Marak, Ini Ciri Berita Hoaks! Begini, pengertian literasi barusan adalah pemaknaan teks. Teks yang dimaksud juga bukan sekedar teks, melainkan bisa mencakup hingga simbol-simbol kultural yang perlu ditelaah lebih lanjut. Kasus Ratna semacam bukti bahwa Indonesia memang pantas menyandang status sebagai negara dengan budaya literasi rendah karena emosi didahulukan daripada logikanya. Wong buat mengonfirmasi saja belum dilaksanakan, mau sok-sokan ngeles bahwa negara kita sudah berliterasi dengan benar. Ok, ZensTODAY. Jadi sejauh apa literasi di negara kita? Ini dia BUNGKUS, Berita Mingguan Khusus MalangTODAY.net. Pantengin terus, ya!
Karet Bungkus : Endra Kurniawan Penulis : Raka Iskandar Editor : Raka Iskandar Ilustrator : Nanda Tri Pamungkas
Source : https://malangtoday.net/bungkus/darurat-literasi-bangsa-indonesia-gampang-kena-hoax/
MalangTODAY
0 notes
Photo
Makin Marak, Ini Ciri Berita Hoaks!
MALANGTODAY.NET - Di era digital seperti ini, orang dapat dengan mudah mengakses dan menyebarluaskan informasi. Tak jarang, informasi-informasi tersebut berifat palsu alias hoaks. Nah, karena akhir-akhir ini begitu marak hoaks yang beredar, masyarakat sering dibuat bingung dengan informasi yang ada. Berikut ini adalah ciri berita hoaks yang beredar di masyarakat. Baca Juga: Jaga Sikapmu di SosMed! Tim Cyber Kepolisian Juga Patroli di Dunia Maya
Bahasa provokatif
Bahasa provokatif cenderung lebih mampu menimbulkan dampak tertentu pada para pembacanya. Sebagaimana kita ketahui, hoaks memiliki berbagai tujuan dan kepentingan yang biasanya berhubungan dengan merubah persepsi publik. Oleh sebab itu kebanyakan berita hoaks menggunakan bahasa yang profokatif. Selain itu, berita hoaks biasanya secara jelas berdiri di sebuah pihak dan bernada memojokkan atau bahkan menjatuhkan pihak lainnya.
Sumber tidak jelas dan tak terpercaya
Ciri hoaks yang selanjutnya adalah berasal dari sumber yang tidak jelas. Kebanyakan hoaks ditulis atau dipublikasikan oleh sumber-sumber yang belum terpercaya. Untuk berjaga-jaga pilih sumber yang telah memiliki lembaga hukum serta terverifikasi. Karena media yang telah memiliki lembaga hukum dan terverifikasi dapat dijamin kredibilitasnya.
Foto Palsu
Saat ini dengan perkembangan teknologi, foto dan video yang beredar bisa saja merupakan hasil editan dari sebuah aplikasi. Yang paling marak adalah, video dan foto yang mengatasnamakan suatu peristiwa atau kejadian. Padahal bisa saja foto dan video tersebut diambil di waktu dan tempat yang berbeda dengan saat kejadian itu berlangsung. Nah, untuk yang satu ini kamu bisa memanfaatkan fasilitas Google Images. Kamu bisa melakukan drag-and-drop di kolom pencariannya. Fitur ini akan membantu kita memastikan sumber dan keaslian gambar tersebut. Baca Juga: Maraknya Hoaks, Ini Himbauan Polres Malang Terkait UU ITE Lebih lanjut, Kepala Bidang Informasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informasi, Ismintarti menyaktakan konfirmasi sumber adalah cara yang paling benar dalam mencegah penyebaran hoaks. "Cara mengetahui kebenrannys kita hrs konfirmasi benar dan tidak nya berita tersebut kepada pihak yang disebutkan dalam berita," Ucap Ismintarti.
Karet Bungkus : Jazilatul Humda Reporter : Jazilatul Humda, Fajar Andika Penulis : Kistin Septiyani Editor : Kistin Septiyani Ilustrator: Nanda Tri Pamungkas
Source : https://malangtoday.net/bungkus/makin-marak-ini-ciri-berita-hoaks/
MalangTODAY
0 notes