#Alkahfi
Explore tagged Tumblr posts
rizqan-kareema · 3 days ago
Text
Sabar
"Kenapa sih sabar itu nggak mudah?"
Karena manusia tidak memiliki kemampuan untuk dapat langsung mengetahui hikmah di balik ujian yang Allah beri.
{وَكَيْفَ تَصْبِرُ عَلَىٰ مَا لَمْ تُحِطْ بِهِ خُبْرًا} [الكهف : 68]
Dan bagaimana kamu dapat bersabar atas sesuatu, sedang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang itu.
"Terus gimana dong caranya supaya hati tuh nggak ngerasa berat saat dihadapkan pada ujian kesabaran?"
Bersamailah orang-orang yang senantiasa mengingat Allah dan mengingatkanmu kepada Allah. Siapa mereka? orang-orang yang fokus utamanya mencari ridha Allah semata.
{وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ ....} [الكهف : 28]
Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Rabb-nya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya.
"Apa sih yang bikin manusia tuh jadi nggak sabaran?"
Ketika hati manusia sudah mulai didominasi oleh dunia, menjadi tidak sabaran lah ia. Sebab, jika ridha Allah bukan lagi yang dituju, maka hati akan ditunggangi oleh hawa nafsu. Dan nafsu yang buruk itu selalu mendorong manusia untuk tergesa-gesa (tidak sabaran).
Tergesa-gesa ingin memiliki, hingga menerabas batas-batas yang Allah beri. Tergesa-gesa dalam mengambil keputusan, hingga mengabaikan petunjuk-petunjuk yang sudah Allah spill kan. Intinya, jika hawa nafsu sudah dijadikan tuan, manusia akan dibuat tergesa-gesa dalam segala urusan.
Apalagi jika circle pertemanan yang dipilih dikelilingi oleh mereka yang hubbud dunya (terlalu cinta dengan dunia). Yang ambisinya dipenuhi dengan pencapaian-pencapaian terkait dunia saja, tanpa memikirkan bagaimana nanti di akhiratnya. Bahkan kalau berdo'a, isi do'anya semua tentang (keinginan-keinginan) dunia. Akhirnya, semakin menjadi-jadilah sifat tidak sabarannya. Karena terus di push untuk memperturutkan hawa nafsu dan mengejar pencapaian-pencapaian dunia yang semu.
Maka, indah sekali cara Allah menasihati. Allah ingatkan hamba-hamba-Nya dalam surat Al Kahfi ayat 28;
{...وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَن ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا} [الكهف : 28]
...dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (orang-orang yang menyeru Rabb-nya di pagi & senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya) karena mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.
Seakan-akan Allah ingin sampaikan pada kita, pepet terus sahabat-sahabat yang senantiasa mengingat Allah dan mengingatkanmu kepada Allah. Pepet terus orang-orang yang fokus utamanya mencari keridhaan Allah. Bersikaplah proporsional dalam urusan dunia dan urusan akhirat. Selektiflah dalam memilih teman, jangan sampai salah pergaulan. Apalagi salah pilih pasangan.
Semoga kita bisa mengambil hikmah dan pelajaran.
Wallahu a'lam..
@rizqan-kareema
6 notes · View notes
lightup0nlight · 1 year ago
Text
Tumblr media
Have you read Surah al-Kahf today (Friday)? Here are some beneficial reflections written by Imam Karim AbuZaid on the surah:
❛Surah al-Kahf addresses the topic of trials and tribulations by utilizing storytelling. If we categorize these trials, they can be divided into two areas: matters of belief, and matters of desire.
The surah provides four stories, with two focusing on matters of belief: the story of the companions of the cave, and the story of Musa and al-Khidr (may the peace and the blessings be upon both of them as prophets of Allah). These stories highlight the importance of steadfastness in faith and the acceptance of Allah's wisdom, even in challenging situations.
The other two stories in the surah revolve around matters of desire. The rich man's story and Dhul Qarnain's explore the temptations of wealth, power, and authority. These stories caution against succumbing to worldly desires, and emphasize the need for humility and righteousness.
Overall, Surah al-Kahf uses these stories to teach important lessons about remaining steadfast in faith, resisting temptations, and seeking Allah's guidance in navigating life's trials and tribulations. It serves as a reminder to prioritize spiritual values over worldly pursuits, and to seek success in the sight of Allah rather than in pursuing personal desires or positions of power.❜
3 notes · View notes
Photo
Tumblr media
#islam #alkahfi #alquran https://www.instagram.com/p/Cod9QvPLb_U/?igshid=NGJjMDIxMWI=
7 notes · View notes
ngajidenganwan · 2 days ago
Link
Sign up for UNI5G Postpaid 99 and enjoy RM99/month plans with unlimited data at https://unifi.com.my/okb/uni5g-postpaid-99?t=VbJJBt0paN. Perfect for keeping up with your spiritual journey online!
0 notes
basterarusdi · 2 years ago
Video
Surah Al Kahfi | Penenang Hati dan Pikiran
0 notes
blogalloh · 2 years ago
Text
Alloh Pernah Menasehati Nabi Muhammad Untuk Mengucapkan “Insya Alloh” #Dakwah #Islam
Tumblr media
Seorang muslim pasti sering mendengar ucapan insya Allah. Namun banyak yang bertanya, mana penulisan yang benar, “insya Allah” atau “in sha Allah”? Apa artinya dan apa saja keutamaan ucapan ini? Alloh Pernah Menasehati Nabi Muhammad Untuk Mengucapkan “Insya Alloh” Penulisan Insya Allah Banyak yang bertanya, penulisan yang benar itu “insya Allah”  atau “in shaa Allah”? Bahkan pernah beredar meme dr Zakir Naik melarang menulis “Insya Allah” dan menyerukan menulis “In Shaa Allah”. Soal meme itu, dr Zakir Naik tidak pernah mengatakan apa pun tentang penulisan “insya Allah” maupun “In Shaa Allah”. Sehingga gambar yang mencatut nama dr Zakir Naik dalam hal ini adalah hoax. Akun fan dr Zakir Naik telah mengklarifikasinya. Kedua, memang terdapat perbedaan penulisan antara bahasa Indonesia dan bahasa Arab. Bahasa Indonesia ditulis dengan huruf alfabet sedangkan bahasa Arab ditulis dengan hufur hijaiyah. Dalam bahasa Arab, penulisan yang benar adalah: إِنْ شَاءَ اللَّهُ Yang artinya “jika Allah menghendaki” atau “jika Allah berkehendak” Dalam bahasa Indonesia, huruf ش biasa ditulis dengan “sy” Sedangkan dalam bahasa Inggris, huruf ش biasa ditulis dengan “sh” Inilah yang membuat perbedaan mengapa kadang tertulis “insya Allah” dan kadang tertulis “in sha Allah”. Mana pun dari kedua cara penulisan ini, asalkan maksud dan bunyinya adalah إِنْ شَاءَ اللَّهُ maka dia benar. Hanya saja yang lebih umum dalam bahasa Indonesia adalah “insya Allah” sebagaimana kita bisa menulis “shalat isya” bukan “shalat isha”. Penulisan insya Allah dalam bahasa Indonesia pun kadang dipisah dengan spasi dan kadang disambung menjadi insyaallah. Sekali lagi, jika maksudnya sesuai dengan tulisan dalam bahasa Arab, maka keduanya tidak bisa disalahkan. Dalam artikel inipun kadang dijumpai penulisan yang disambung. Arti Insya Allah dan Penggunaannya Kata insya Allah (إِنْ شَاءَ اللَّهُ) artinya adalah “jika Allah menghendaki” atau “jika Allah berkehendak.” Maknanya adalah, segala sesuatu terjadi atau tidak terjadi adalah atas kehendak Allah. Kata ini diucapkan seorang muslim ketika ia berjanji atau berencana mengerjakan sesuatu. Sebab ia tidak tahu apakah hal yang akan dikerjakannya nanti benar-benar terjadi atau tidak. Kata insyaallah juga mengandung doa. Yakni doa isti’anah, meminta pertolongan kepada Allah agar apa yang ia janjikan atau ia rencanakan dimudahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan hamba-Nya untuk mengucapkannya ketika mengatakan akan berbuat sesuatu di masa yang akan datang. وَلَا تَقُولَنَّ لِشَيْءٍ إِنِّي فَاعِلٌ ذَلِكَ غَدًا , إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: “Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok pagi, kecuali (dengan menyebut): “Insya Allah”.. (QS. Al Kahfi: 23-24) Ketika menafsirkan ayat ini, Syaikh Wahbah Az Zuhaili membuat sub judul “tuntunan untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan umat beliau agar senantiasa mengaitkan keinginannya dengan kehendak Allah.” Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar menjelaskan asbabun nuzul ayat ini. Ketika itu, orang-orang Quraisy meminta keterangan kepada beliau apakah yang dikatakah ruh itu, bagaimana kisah ashabul kahfi dan siapa yang mengembara ke barat dan ke timur. Rasulullah berjanji akan menjawab pertanyaan-pertanyaan itu besok. Beliau berharap malamnya Jibril datang menyampaikan wahyu. Rupanya Jibril tidak datang-datang hingga lima belas hari. Lalu Allah menurunkan ayat ini agar ketika Rasulullah dan umatnya berjanji, mereka mengucapkan insya Allah. Penggunaan Ucapan yang Salah Ketika seorang muslim berjanji atau mengatakan akan berbuat sesuatu di masa mendatang, ia dituntun untuk mengucapkan insya Allah. Saat mengatakannya, keyakinannya kokoh bahwa perkara itu bisa terjadi atas kehendak Allah semata. Di saat yang sama, ia benar-benar berusaha memenuhi janjinya itu den
gan segenap ikhtiar. Terkadang kita dapati ada orang-orang yang tidak percaya ketika orang lain mengucapkan insyaallah saat berjanji. Mengapa? Karena ia beranggapan orang itu tidak serius berjanji dan menjadikan ucapan tersebut sebagai alasan saat janjinya tidak terpenuhi. Dan ternyata memang ada yang modelnya seperti itu. Mengucapkan insya Allah saat berjanji, tetapi tidak bersungguh-sungguh berikhtiar memenuhi janjinya. Ini adalah penggunaan yang salah. Sebagai seorang muslim, kita harus menunjukkan bahwa ketika kita mengucapkan insya Allah, artinya kita benar-benar serius, bersungguh-sungguh berusaha memenuhi janji tersebut. Dan sebagai seorang muslim, kita tidak boleh meragukan kesungguhan saudara kita yang mengucapkan insya Allah saat berjanji. Keutamaan Ucapan Insya Allah Salah satu keutamaan ucapan ini diriwayatkan Imam Bukhari dan Imam Muslim dalam Shahih-nya masing-masing. Yakni hadits yang mengisahkan Nabi Sulaiman lupa mengucapkan kata ini. Sulaiman bin Dawud alaihimassalam berkata: “Sungguh aku akan berkeliling (menggilir) 100 istriku malam ini, sehingga tiap wanita akan melahirkan anak yang akan berjihad di jalan Allah.” Malaikat mengucapkan kepada beliau: “Ucapkan Insya Allah.” Namun Nabi Sulaiman tidak mengucapkan dan lupa. Kemudian beliau berkeliling pada istri-istrinya. Hasilnya, tidak ada yang melahirkan anak kecuali satu orang wanita yang melahirkan setengah manusia. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam lantas bersabda: “Kalau Nabi Sulaiman mengucapkan Insyaallah, niscaya beliau tidak melanggar sumpahnya dan lebih diharapkan hajatnya terpenuhi.” (HR. Bukhari dan Muslim) Jadi keutamaan ucapan insya Allah adalah kemudahan dari Allah, dengan dikabulkannya hajat yang ia inginkan. Di sisi lain, jika janji tersebut atas takdir Allah tidak terpenuhi, maka ia tidak digolongkan sebagai orang yang mengingkari janji. Contoh lain bagaimana Allah mengabulkan keinginan orang yang mengucapkan insya Allah terdapat pada Surat Ash Shaffat ayat 102. Ketika hendak disembelih Nabi Ibrahim karena perintah dari Allah melalui mimpi, Nabi Ismail mengatakan insyaallah. يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan kepadamu, niscaya engkau akan dapati aku InsyaAllah termasuk orang-orang yang sabar. (QS. Ash Shaffat: 102) Maka Allah pun menjadikan Nabi Ismail bersabar dan lulus ujian itu dengan hasil yang baik. Beliau tidak jadi disembelih, karena Allah menggantinya dengan kambing. Demikian pembahasan mengenai insya Allah mulai dari penulisan yang benar, arti, hingga keutamaan ucapan tersebut. Semoga kita dimudahkan Allah untuk membiasakannya. [Muchlisin BK/BersamaDakwah] Sumber : https://bersamadakwah.net/insya-allah/ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم – قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ – اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ – لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ – وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ Allohumma solli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa sollaita ‘alaa aali ibroohim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohim, fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid. Allâhumma-ghfir liummati sayyidinâ muhammadin, allâhumma-rham ummata sayyidinâ muhammadin, allâhumma-stur ummata sayyidinâ muhammadin. Allahumma maghfiratuka awsa’u min dzunubi wa rahmatuka arja ‘indi min ‘amali. Alloh Pernah Menasehati Nabi Muhammad Untuk Mengucapkan “Insya Alloh”
0 notes
lantai-kampoeng · 2 years ago
Photo
Tumblr media
Mumpung hari jumat, yuk buka Al Qur'an nya, baca Surah Al Kahfi, mulai baca ayat demi ayat, coba aja dulu, InsyaAllah jumat berkah. °°° Bukankah Dari Umamah RA bahwa Nabi SAW bersabda, ''Bacalah Alquran, karena dia akan datang pada hari kiamat sebagai pembela (pemberi syafaat) bagi orang yang mempelajari dan menaatinya.'' (HR Muslim). °°° #Repost @sketsakan °°° #dakwahvisual #dakwahislam #alkahfi #jumatberkah #visualdakwah #komikdakwah #islampedia #vektorislami #quotesislamic #instadakwah #sketsakan #mediayosi #andilustrasi #illustration #seniman #art #masakecil #generasi90an #gambarkartun #karyavisual #kartunmuslimah #masakecilbahagia #selalubersyukur #vectorart #ilustrasikartun #ilustrasi #kartundakwah #quotesindonesia (di Purwokerto) https://www.instagram.com/p/Co1XyYhvEJW/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
kebumen24-com · 6 months ago
Text
Sejarah Pasar Tumenggungan Kebumen, Dulu Bekas Rumah Tumenggung Kolopaking
KEBUMEN, Kebumen24.com – Pasar Tumenggungan Kabupaten Kebumen merupakan salah satu pusat kegiatan ekonomi masyarakat atau tempat bertemunya penjual dan pembeli. Konon, menurut sejarah, Pasar Tumenggungan ini dibangun awal tahun 1900-an, di bekas Katumenggungan (Rumah Tumenggung) Kolopaking. Continue reading Sejarah Pasar Tumenggungan Kebumen, Dulu Bekas Rumah Tumenggung Kolopaking
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
manusiafajar · 1 year ago
Text
Semua sedang terlelap, sayang.
Hai kids, this is your mom's story.
Ini menyebalkan, ibumu sudah menulis banyak surat untukmu, ada di dalam map coklat itu, bersama tumpukan surat untuk ibu di masa depan. Orang - orang baru tau saja serunya sekarang, atau sekedar membuatnya agar tak terlihat ketinggalan, bahkan hanya untuk jadi gurau mencipta tawa.
Padahal perihal menyambutmu, tidak pernah sebercanda itu.
Sayang, bagaimana kabar tubuh ibu hari ini? Masih sehat dan segar kah?
Maaf ya, bila ibu mulai cepat kelelahan, mulai tidak bisa banyak bergerak. Sebab kau tahu? saat - saat ini ibu sedang menaruhkan sehat tubuh ibu, demi mempersiapkan keilmuan mendesain kehidupan bersamamu, mempersiapkan mendidik peradabanmu.
Ibu janji untuk tetap menjaga sehatnya, secara fisik, jiwa dan hatinya. Itu fokus utama yang ibu prioritaskan bersisian dengan ujian termin pertama ini. ya! kau tahu sayang? ibumu masih di tahun pertamanya menjadi mahasiswi, kamu harus lihat berapa banyak titik merah yang menghiasi wajahnya sebab banyak berpikir dan kegelisahan.
Bagaimana? sekarang wajah ibu bahkan sudah berkerut ya?
Tidak apa, semoga mereka yang akan jadi kesaksian di hadapan Allah kelak, bahwa perjalanan membeli syurga memang tidak pernah mudah. Nanti ibu ceritakan hal yang lebih menyayat dari sekedar titik merah, kau tahu sayang? Sejak sembilan puluh hari berlalu, dan Al - aqsho masih berdarah.
Bagaimana sayang? apakah hari ini kemerdakaan kita raih? apakah kita ikut andil dalam pembebasannya? kau tahu? itu mimpi ibu untuk milikimu, berperan utuh jiwa dan raga untuk menjadi yang terdepan dalam membela syariat-Nya.
Ah, meskipun setelah berkaca, ibu masih meringis penuh ragu. "Pantaskah aku?.."
Semua sedang terlelap sayang, di pagi hari yang penuh keberkahan ini, mereka memilih terlelap bersama sepuluh derajat dinginnya udara, tidak ada yang menolak rayuan selimut, kecuali ibu.
Padahal semalam, mereka pun tidur jauh sebelum ibu terlelap, hanya empat jam tubuh ibumu tergulung selimut, tidak apa ya, sementara. Nanti kita tidur sepuasnya di istana dalam syurga.
Tugas murojaah beberapa juz, dzikir pagi, alkahfi, semua tuntas sebelum kembali menunduk pada tumpukan buku dan berbagai macam warna pena, semoga kebiasaan - kebiasaan ini lestari menghiasi harimu juga, melakukannya penuh cinta tanpa paksa.
Cukup dulu ya sayang, ibu mau sarapan!
(Btw, Hari ini ibu memasak apa untukmu? Bilang enak ya meskipun biasa saja! wkwk)
51 notes · View notes
nurramadanims · 1 year ago
Text
Proficiat, doc!
Tumblr media
Selamat dok,
Alhamdulillah, cuma puji-pujian yang kayaknya pantes aku ucap untuk saat ini. Buat ngingetin kalau semua ini juga ujian, kalau kelulusan dokter ini nggak mungkin terjadi tanpa campur tangan Allah. Allah maha baik, Allah yang punya ilmu, Allah yang nentuin takdir. Di samping rasa bahagia ini, jujur ada sebagian rasa takut untuk menjadi takabbur, bahwasanya semua ini terjadi hanya karena aku. Maka ya Allah, iringi kebahagiaan ini dengan rasa syukur yang melimpah, yang rasa syukur itu dimanifestasikan dengan ibadah yang semakin meningkat, dengan muamalah yang semakin baik, serta kebermanfaatan yang semakin meluas. Amin ya rabbal alamin.
Kedua, semoga kelulusan dokter ini bisa membahagiakan orang-orang tersayang. Terkhusus mama, ma naning udah jadi dokter! Untuk bunda dan papa, makasiii banyak yang tak terhingga buat kasih sayang dan supportnya selama ini, buat doa-doa mujarabnya, buat kepercayaan yang udah dikasih ke naning untuk memilih, untuk bisa merantau di Bandung selama 6 tahun, untuk semua uang yang udah papa dan bunda keluarin huhu (semoga setelah kerja naning bisa kasi gaji pertama naning buat bunda dan papa), dan hal-hal kecil lain yang nggak naning ketahui. Walau nggak bisa naning ucapin langsung, tapi semoga kelulusan ini bisa jadi salah satu rasa terimakasih yang bisa naning beri ke bunda dan papa, dan buat kalian bangga.
Ketiga, buat kakak-fina-faiz. Look, your sister turn to be a doctor! Walaupun seringkali kalian nyebelin. Tapi dari hati yang paling dalem, naning-kameng tau kalau kalian juga ngedukung dan doain naning-kameng.
Lalu selanjutnya, untuk teman-teman yang selalu mengiringi dalam perjalanan hidupku huhu. Nitya, ela, hana, pina, adel, febi, riri, edina, nadsur, ami, sopi, icing, arif, drian, eko, iif, farin, huda, akang teteh fk unpad alkahfi (terkhusus ka syaq dan kang ifham, teh encoh, temen-temen kocil 3.1, kocil majalaya, teh sharon, kocil garut, kocil ikm-fm, kocil anak, temen-temen arvagata, temen-temen liqo, tim 8, adik-adik pnk, scome cimsa, warga asipa, warga kos putih dan A3. Nggak ada lagi yang bisa diucapin selain terima kasi banyak yang sebanyak-banyaknya buat kalian. Untuk kalian yang juga lulus di fase ini, proficiat doc! Untuk kalian yang masih berjuang, semangat karena semua akan terbayar pada waktunya. Makasi karena sudah menemani dalam naik turunnya hidup, makasi untuk kalimat afirmatifnya, makasi buat validasinya, untuk selalu meyakinkan keraguan-keraguan, makasi atas dukungannya, makasi udah jadi temen belajar selama berjibaku di sarjana dan koas ini huhu. Alhamdulillah, lagi-lagi hanya alhamdulillah.
Juga tak lupa untuk semua guru-guruku, terhitung sejak TK hingga detik ini. Mama, bu siti, bu tuti, bu lala, bu mila, bu dede, bu nila, bu finta, pak asep saepul, bu witri, bu rosyidah, bu suci, bu ika, ka atina, pak jalil, bu hani, bu hijri, bu rika, dr. fiva, dr. nuning, papanya teh sharon, dr. yuni, dr. eko, dr. hasan, dr. nita, dr. putri, seluruh dokter obgyn garut, dr. ivan, dr. jae, dr. gideon, dr. rico, dr. mulya, dr. deni, dr. elsa, dr. harsya, dr. desi, dr. is, dr. hartanto, dr. ghozali, dr. achadiyani, dr. insi dan semua orang dan para dokter yang telah menginspirasi aku untuk jadi dokter yang baik selama perjalanan ini. Terima kasih banyak bu/pak/kak/dok atas ilmu, dedikasi, waktu, dan doa-doan yang diberikan. Nggak ada yang bisa dibalas, selain doa agar bu/pak/kak/dok senantiasa sehat dan bahagia. 
Untuk keluarga besar. Le nung, mbu amimi, wa luk, keluarga besar timo, makasi juga udah doain naning, alhamdulillah naning bisa jadi dokter pertama di keluarga timo ini. Untuk mami, nenek, ka nanda, yaya, om asnal, mama jirah, pak haji samad, kaka anti, dan keluarga besar sidrap, makasi juga udah mengiringi langkah naning selama pendidikan. Untuk manusia-manusia baik yang kehadirannya mungkin sering dilupakan, mbu yayah, teh rena, teh euis, bi iroh, makasi udah mengurus naning di masa kecil dan dewasa ini. Tanpa kehadiran kalian, sungguh naning nggak mungkin jadi apa-apa. Untuk sosok yang tidak tertulis tapi juga telah berjasa, terima kasih banyak untuk kehadiran kalian. 
Sungguh aku berdoa dan berharap, semoga kebahagiaan ini Allah selipkan keberkahan, Allah iringi dengan kebermanfaatan, Allah sandingkan dengan rasa syukur yang aku panjatkan. Nggak ada yang nyangka impianku dari kecil ini akhirnya terwujud, semua perjuangan, tangisan, keluh kesah, campur aduknya hidup, semua terbayarkan ya Allah. 
Juga semoga tulisan ini menjadi pengingat, di kala susah bahwa diri ini telah mampu melewati ujian yang juga susah, di kala senang bahwa dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdaya. Semoga diri ini selalu ingat, bahwa di atas langit masih ada langit, juga ingat untuk selalu melihat ke bawah. Semoga hati ini ikhlas dan semangat untuk tantangan lain kedepannya, dan selalu percaya bahwa kita pasti bisa. Terakhir, semoga gelar dokter ini bisa menjadi wasilah untuk kehidupan yang selama-lamanya. Once again, all praises only to Allah SWT.
Tertanda, dr. Nur Ramadani (Bogor, 30 Juni 2023, pukul 13.24)
10 notes · View notes
nityasal · 2 years ago
Text
Kalau ada orang yang gue kenal di sini atau ada temen deket gue atau mama atau ayah atau siapapun yang bisa jadi tempat gue ngerilis emosi ini pasti lega banget yaAllah.
Ngga bisa mendefinisikan pake satu kata kalo ini kesepian? Atau takut? Atau khawatir? Pokoknya campur aduk deh.
Rasanya kayak anak pesantren, lu abis pulang dari rumah berminggu2 untuk liburan terus balik dianterin ke alkahfi, abis itu sebelum ketemu temen temen kan pamitan dulu sama orangtua sampe mereka pulang. Terus ngerasa ditinggal, sepi, beda suasana. Nah ituuu nyeseknya kayak gitu!!!! Tapi kalau di alkahfi pas balik ke kamar bisa balik seneng dan nyaman lagi karena ada zona nyaman kedua yaitu tukeran cerita sama temen-temen.
Entah kenapa proses adaptasi gue menghadapi stase mayor (skrg obgyn) hampir selalu kayak gituuuuu tuh. Gue gatau apa sih yg sebenernya gue takutin dan tangisin, terus rasanya sepi aja, tapi kayaknya gue bakal tau sih kalo udah gue rilis emosinya, mungkin sekarang karena ditahan-tahan aja jadi kurang bisa mendefinisikannya. Terus biasanya apa yang gue pikirin tuh ga seburuk apa yang terjadi gituuu, kalo ini lagi berusaha terus buat kasih afirmasi positif terus buat diri sendiri.
Terus apalagi ya, yaudah gitu. Semoga gue tahan 9 minggu ke depan, ngga lama kok Nit. Gapapa struggle duluuu yaaaaaaa. Semoga lu bisa adaptasi dengan baik, semoga grow stronger and smarter! Hehehehe
6 notes · View notes
lokerjogja · 12 days ago
Text
Tumblr media
ICYMI: Lowongan Kerja Marketing & Content Creator di Penerbit Alkahfi Kids December 2024 http://dlvr.it/TGkn3c
0 notes
quransurahverses · 5 months ago
Text
18:9
أَمْ حَسِبْتَ أَنَّ أَصْحَـٰبَ ٱلْكَهْفِ وَٱلرَّقِيمِ كَانُوا۟ مِنْ ءَايَـٰتِنَا عَجَبًا ٩
Have you ˹O Prophet˺ thought that the people of the cave and the plaque[1] were ˹the only˺ wonders of Our signs?
— Dr. Mustafa Khattab, The Clear Quran
[1] Ar-Raqîm is the plaque that was placed at the entrance of the cave with the names and story of the People of the Cave. This is the story of a group of Christian youths who hid inside a cave outside the city of Ephesus around 250 C.E., to escape persecution at the hands of pagans during the reign of the Roman emperor Decius. The Quran does not give an exact number of the youths, although many scholars believe there were seven in addition to a dog. The youths slept for 300 years, plus nine (300 solar years equal 309 lunar years).
Am hasibta anna as-habaalkahfi warraqeemi kanoo min ayatinaAAajaba
— Transliteration
18:10
إِذْ أَوَى ٱلْفِتْيَةُ إِلَى ٱلْكَهْفِ فَقَالُوا۟ رَبَّنَآ ءَاتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةًۭ وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًۭا ١٠
˹Remember˺ when those youths took refuge in the cave, and said, “Our Lord! Grant us mercy from Yourself and guide us rightly through our ordeal.”
— Dr. Mustafa Khattab, The Clear Quran
Ith awa alfityatu ilaalkahfi faqaloo rabbana atina minladunka rahmatan wahayyi/ lana min amrinarashada
— Transliteration
18:11
فَضَرَبْنَا عَلَىٰٓ ءَاذَانِهِمْ فِى ٱلْكَهْفِ سِنِينَ عَدَدًۭا ١١
So We caused them to fall into a dead sleep[1] in the cave for many years,
— Dr. Mustafa Khattab, The Clear Quran
[1] lit., We cast a cover of ˹deep˺ sleep over their ears.
Fadarabna AAala athanihimfee alkahfi sineena AAadada
— Transliteration
18:12
ثُمَّ بَعَثْنَـٰهُمْ لِنَعْلَمَ أَىُّ ٱلْحِزْبَيْنِ أَحْصَىٰ لِمَا لَبِثُوٓا۟ أَمَدًۭا ١٢
then We raised them so We may show which of the two groups would make a better estimation of the length of their stay.[1] 
— Dr. Mustafa Khattab, The Clear Quran
[1] The People of the Cave themselves disagreed on how long they had slept in the cave. See 18:19.
Thumma baAAathnahum linaAAlama ayyualhizbayni ahsa lima labithoo amada
— Transliteration
18:13
نَّحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَأَهُم بِٱلْحَقِّ ۚ إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ ءَامَنُوا۟ بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَـٰهُمْ هُدًۭى ١٣
We relate to you ˹O Prophet˺ their story in truth. They were youths who truly believed in their Lord, and We increased them in guidance.
— Dr. Mustafa Khattab, The Clear Quran
Nahnu naqussu AAalaykanabaahum bilhaqqi innahum fityatun amanoobirabbihim wazidnahum huda
— Transliteration
18:14
وَرَبَطْنَا عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ إِذْ قَامُوا۟ فَقَالُوا۟ رَبُّنَا رَبُّ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ لَن نَّدْعُوَا۟ مِن دُونِهِۦٓ إِلَـٰهًۭا ۖ لَّقَدْ قُلْنَآ إِذًۭا شَطَطًا ١٤
And We strengthened their hearts when they stood up and declared, “Our Lord is the Lord of the heavens and the earth. We will never call upon any god besides Him, or we would truly be uttering an outrageous lie.”
— Dr. Mustafa Khattab, The Clear Quran
Warabatna AAalaquloobihim ith qamoo faqaloo rabbunarabbu assamawati wal-ardilan nadAAuwa min doonihi ilahan laqad qulna ithanshatata
— Transliteration
18:15
هَـٰٓؤُلَآءِ قَوْمُنَا ٱتَّخَذُوا۟ مِن دُونِهِۦٓ ءَالِهَةًۭ ۖ لَّوْلَا يَأْتُونَ عَلَيْهِم بِسُلْطَـٰنٍۭ بَيِّنٍۢ ۖ فَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ ٱفْتَرَىٰ عَلَى ٱللَّهِ كَذِبًۭا ١٥
˹Then they said to one another,˺ “These people of ours have taken gods besides Him. Why do they not produce a clear proof of them? Who then does more wrong than those who fabricate lies against Allah?
— Dr. Mustafa Khattab, The Clear Quran
Haola-i qawmuna ittakhathoomin doonihi alihatan lawla ya/toona AAalayhim bisultaninbayyinin faman athlamu mimmani iftara AAalaAllahi kathiba
— Transliteration
18:16
وَإِذِ ٱعْتَزَلْتُمُوهُمْ وَمَا يَعْبُدُونَ إِلَّا ٱللَّهَ فَأْوُۥٓا۟ إِلَى ٱلْكَهْفِ يَنشُرْ لَكُمْ رَبُّكُم مِّن رَّحْمَتِهِۦ وَيُهَيِّئْ لَكُم مِّنْ أَمْرِكُم مِّرْفَقًۭا ١٦
Since you have distanced yourselves from them and what they worship besides Allah, take refuge in the cave. Your Lord will extend His mercy to you and accommodate you in your ordeal.”
— Dr. Mustafa Khattab, The Clear Quran
Wa-ithi iAAtazaltumoohum wamayaAAbudoona illa Allaha fa/woo ila alkahfiyanshur lakum rabbukum min rahmatihi wayuhayyi/ lakum minamrikum mirfaqa
— Transliteration
18:17
۞ وَتَرَى ٱلشَّمْسَ إِذَا طَلَعَت تَّزَٰوَرُ عَن كَهْفِهِمْ ذَاتَ ٱلْيَمِينِ وَإِذَا غَرَبَت تَّقْرِضُهُمْ ذَاتَ ٱلشِّمَالِ وَهُمْ فِى فَجْوَةٍۢ مِّنْهُ ۚ ذَٰلِكَ مِنْ ءَايَـٰتِ ٱللَّهِ ۗ مَن يَهْدِ ٱللَّهُ فَهُوَ ٱلْمُهْتَدِ ۖ وَمَن يُضْلِلْ فَلَن تَجِدَ لَهُۥ وَلِيًّۭا مُّرْشِدًۭا ١٧
And you would have seen the sun, as it rose, inclining away from their cave to the right, and as it set, declining away from them to the left, while they lay in its open space.[1] That is one of the signs of Allah. Whoever Allah guides is truly guided. But whoever He leaves to stray, you will never find for them a guiding mentor.
— Dr. Mustafa Khattab, The Clear Quran
[1] While they slept in the open space of the cave, fresh air blew through the cave, but they were protected from the heat of the sun.
Watara ashshamsa itha talaAAattazawaru AAan kahfihim thata alyameeni wa-ithagharabat taqriduhum thata ashshimaliwahum fee fajwatin minhu thalika min ayatiAllahi man yahdi Allahu fahuwa almuhtadi waman yudlilfalan tajida lahu waliyyan murshida
— Transliteration
18:18
وَتَحْسَبُهُمْ أَيْقَاظًۭا وَهُمْ رُقُودٌۭ ۚ وَنُقَلِّبُهُمْ ذَاتَ ٱلْيَمِينِ وَذَاتَ ٱلشِّمَالِ ۖ وَكَلْبُهُم بَـٰسِطٌۭ ذِرَاعَيْهِ بِٱلْوَصِيدِ ۚ لَوِ ٱطَّلَع��تَ عَلَيْهِمْ لَوَلَّيْتَ مِنْهُمْ فِرَارًۭا وَلَمُلِئْتَ مِنْهُمْ رُعْبًۭا ١٨
And you would have thought they were awake,[1] though they were asleep. We turned them over, to the right and left, while their dog stretched his forelegs at the entrance. Had you looked at them, you would have certainly fled away from them, filled with horror.
— Dr. Mustafa Khattab, The Clear Quran
[1] This is because, during their long sleep, their eyes were open, their hair grew long, and their bodies rolled over to the right and left to prevent bedsores.
Watahsabuhum ayqathanwahum ruqoodun wanuqallibuhum thata alyameeni wathataashshimali wakalbuhum basitun thiraAAayhibilwaseedi lawi ittalaAAta AAalayhimlawallayta minhum firaran walamuli/ta minhum ruAAba
— Transliteration
18:19
وَكَذَٰلِكَ بَعَثْنَـٰهُمْ لِيَتَسَآءَلُوا۟ بَيْنَهُمْ ۚ قَالَ قَآئِلٌۭ مِّنْهُمْ كَمْ لَبِثْتُمْ ۖ قَالُوا۟ لَبِثْنَا يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍۢ ۚ قَالُوا۟ رَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَا لَبِثْتُمْ فَٱبْعَثُوٓا۟ أَحَدَكُم بِوَرِقِكُمْ هَـٰذِهِۦٓ إِلَى ٱلْمَدِينَةِ فَلْيَنظُرْ أَيُّهَآ أَزْكَىٰ طَعَامًۭا فَلْيَأْتِكُم بِرِزْقٍۢ مِّنْهُ وَلْيَتَلَطَّفْ وَلَا يُشْعِرَنَّ بِكُمْ أَحَدًا ١٩
And so We awakened them so that they might question one another. One of them exclaimed, “How long have you remained ˹asleep˺?” Some replied, “Perhaps a day, or part of a day.” They said ˹to one another˺, “Your Lord knows best how long you have remained. So send one of you with these silver coins of yours to the city, and let him find which food is the purest, and then bring you provisions from it. Let him be ˹exceptionally˺ cautious, and do not let him give you away.
— Dr. Mustafa Khattab, The Clear Quran
Wakathalika baAAathnahumliyatasaaloo baynahum qala qa-ilun minhumkam labithtum qaloo labithna yawman aw baAAdayawmin qaloo rabbukum aAAlamu bima labithtum fabAAathooahadakum biwariqikum hathihi ila almadeenatifalyanthur ayyuha azka taAAamanfalya/tikum birizqin minhu walyatalattaf walayushAAiranna bikum ahada
— Transliteration
18:20
إِنَّهُمْ إِن يَظْهَرُوا۟ عَلَيْكُمْ يَرْجُمُوكُمْ أَوْ يُعِيدُوكُمْ فِى مِلَّتِهِمْ وَلَن تُفْلِحُوٓا۟ إِذًا أَبَدًۭا ��٠
For, indeed, if they find out about you, they will stone you ˹to death˺, or force you back into their faith, and then you will never succeed.”
— Dr. Mustafa Khattab, The Clear Quran
Innahum in yathharoo AAalaykumyarjumookum aw yuAAeedookum fee millatihim walan tuflihooithan abada
— Transliteration
18:21
وَكَذَٰلِكَ أَعْثَرْنَا عَلَيْهِمْ لِيَعْلَمُوٓا۟ أَنَّ وَعْدَ ٱللَّهِ حَقٌّۭ وَأَنَّ ٱلسَّاعَةَ لَا رَيْبَ فِيهَآ إِذْ يَتَنَـٰزَعُونَ بَيْنَهُمْ أَمْرَهُمْ ۖ فَقَالُوا۟ ٱبْنُوا۟ عَلَيْهِم بُنْيَـٰنًۭا ۖ رَّبُّهُمْ أَعْلَمُ بِهِمْ ۚ قَالَ ٱلَّذِينَ غَلَبُوا۟ عَلَىٰٓ أَمْرِهِمْ لَنَتَّخِذَنَّ عَلَيْهِم مَّسْجِدًۭا ٢١
That is how We caused them to be discovered so that their people might know that Allah’s promise ˹of resurrection˺ is true and that there is no doubt about the Hour.[1] When the people disputed with each other about the case of the youth ˹after their death˺,[2] some proposed, “Build a structure around them. Their Lord knows best about them.” Those who prevailed in the matter said, “We will surely build a place of worship over them.”
— Dr. Mustafa Khattab, The Clear Quran
[1] Their antique silver coins gave them away. People rushed to the cave to greet the youths, who finally passed away and were buried in the cave. The King decided to build a place of worship at the cave to commemorate their story.
[2] Some pagans suggested that a wall should be built to seal off the cave, whereas the believers decided to build a place of worship at the cave to honour those youths.
Wakathalika aAAtharnaAAalayhim liyaAAlamoo anna waAAda Allahi haqqunwaanna asaAAata la rayba feeha ithyatanazaAAoona baynahum amrahum faqaloo ibnooAAalayhim bunyanan rabbuhum aAAlamu bihim qala allatheenaghalaboo AAala amrihim lanattakhithanna AAalayhimmasjida
— Transliteration
18:22
سَيَقُولُونَ ثَلَـٰثَةٌۭ رَّابِعُهُمْ كَلْبُهُمْ وَيَقُولُونَ خَمْسَةٌۭ سَادِسُهُمْ كَلْبُهُمْ رَجْمًۢا بِٱلْغَيْبِ ۖ وَيَقُولُونَ سَبْعَةٌۭ وَثَامِنُهُمْ كَلْبُهُمْ ۚ قُل رَّبِّىٓ أَعْلَمُ بِعِدَّتِهِم مَّا يَعْلَمُهُمْ إِلَّا قَلِيلٌۭ ۗ فَلَا تُمَارِ فِيهِمْ إِلَّا مِرَآءًۭ ظَـٰهِرًۭا وَلَا تَسْتَفْتِ فِيهِم مِّنْهُمْ أَحَدًۭا ٢٢
Some will say, “They were three, their dog was the fourth,” while others will say, “They were five, their dog was the sixth,” ˹only˺ guessing blindly. And others will say, “They were seven and their dog was the eighth.” Say, ˹O Prophet,˺ “My Lord knows best their ˹exact˺ number. Only a few people know as well.” So do not argue about them except with sure knowledge,[1] nor consult any of those ˹who debate˺ about them.
— Dr. Mustafa Khattab, The Clear Quran
[1] Based on what has been revealed in the Quran.
Sayaqooloona thalathatun rabiAAuhumkalbuhum wayaqooloona khamsatun sadisuhum kalbuhum rajmanbilghaybi wayaqooloona sabAAatun wathaminuhumkalbuhum qul rabbee aAAlamu biAAiddatihim ma yaAAlamuhumilla qaleelun fala tumari feehim illamiraan thahiran wala tastaftifeehim minhum ahada
— Transliteration
18:23
وَلَا تَقُولَنَّ لِشَا۟ىْءٍ إِنِّى فَاعِلٌۭ ذ��ٰلِكَ غَدًا ٢٣
And never say of anything, “I will definitely do this tomorrow,”
— Dr. Mustafa Khattab, The Clear Quran
Wala taqoolanna lishay-in innee faAAilunthalika ghada
— Transliteration
18:24
إِلَّآ أَن يَشَآءَ ٱللَّهُ ۚ وَٱذْكُر رَّبَّكَ إِذَا نَسِيتَ وَقُلْ عَسَىٰٓ أَن يَهْدِيَنِ رَبِّى لِأَقْرَبَ مِنْ هَـٰذَا رَشَدًۭا ٢٤
without adding, “if Allah so wills!” But if you forget, then remember your Lord, and say, “I trust my Lord will guide me to what is more right than this.”
— Dr. Mustafa Khattab, The Clear Quran
Illa an yashaa Allahuwathkur rabbaka itha naseeta waqul AAasaan yahdiyani rabbee li-aqraba min hatha rashada
— Transliteration
18:25
وَلَبِثُوا۟ فِى كَهْفِهِمْ ثَلَـٰثَ مِا۟ئَةٍۢ سِنِينَ وَٱزْدَادُوا۟ تِسْعًۭا ٢٥
They had remained in their cave for three hundred years, adding nine.[1]
— Dr. Mustafa Khattab, The Clear Quran
[1] Three hundred years in the Gregorian calendar equal three hundred and nine years in the Islamic lunar calendar.
Walabithoo fee kahfihim thalathami-atin sineena wazdadoo tisAAa
— Transliteration
18:26
قُلِ ٱللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا لَبِثُوا۟ ۖ لَهُۥ غَيْبُ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۖ أَبْصِرْ بِهِۦ وَأَسْمِعْ ۚ مَا لَهُم مِّن دُونِهِۦ مِن وَلِىٍّۢ وَلَا يُشْرِكُ فِى حُكْمِهِۦٓ أَحَدًۭا ٢٦
Say, ˹O Prophet,˺ “Allah knows best how long they stayed. With Him ˹alone˺ is ˹the knowledge of˺ the unseen of the heavens and the earth. How perfectly He hears and sees! They have no guardian besides Him, and He shares His command with none.”
— Dr. Mustafa Khattab, The Clear Quran
Quli Allahu aAAlamu bimalabithoo lahu ghaybu assamawati wal-ardiabsir bihi waasmiAA ma lahum min doonihi minwaliyyin wala yushriku fee hukmihi ahada
— Transliteration
18:27
وَٱتْلُ مَآ أُوحِىَ إِلَيْكَ مِن كِتَابِ رَبِّكَ ۖ لَا مُبَدِّلَ لِكَلِمَـٰتِهِۦ وَلَن تَجِدَ مِن دُونِهِۦ مُلْتَحَدًۭا ٢٧
Recite what has been revealed to you from the Book of your Lord. None can change His Words, nor can you find any refuge besides Him.
— Dr. Mustafa Khattab, The Clear Quran
Watlu ma oohiya ilaykamin kitabi rabbika la mubaddila likalimatihiwalan tajida min doonihi multahada
— Transliteration
18:28
وَٱصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ ٱلَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِٱلْغَدَوٰةِ وَٱلْعَشِىِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُۥ ۖ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۖ وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُۥ عَن ذِكْرِنَا وَٱتَّبَعَ هَوَىٰهُ وَكَانَ أَمْرُهُۥ فُرُطًۭا ٢٨
And patiently stick with those who call upon their Lord morning and evening, seeking His pleasure.[1] Do not let your eyes look beyond them, desiring the luxuries of this worldly life. And do not obey those whose hearts We have made heedless of Our remembrance, who follow ˹only˺ their desires and whose state is ˹total˺ loss.
— Dr. Mustafa Khattab, The Clear Quran
[1] lit., seeking His Face.
Wasbir nafsaka maAAa allatheenayadAAoona rabbahum bilghadati walAAashiyyiyureedoona wajhahu wala taAAdu AAaynaka AAanhumtureedu zeenata alhayati addunya walatutiAA man aghfalna qalbahu AAan thikrinawattabaAAa hawahu wakana amruhu furuta
— Transliteration
18:29
وَقُلِ ٱلْحَقُّ مِن رَّبِّكُمْ ۖ فَمَن شَآءَ فَلْيُؤْمِن وَمَن شَآءَ فَلْيَكْفُرْ ۚ إِنَّآ أَعْتَدْنَا لِلظَّـٰلِمِينَ نَارًا أَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَا ۚ وَإِن يَسْتَغِيثُوا۟ يُغَاثُوا۟ بِمَآءٍۢ كَٱلْمُهْلِ يَشْوِى ٱلْوُجُوهَ ۚ بِئْسَ ٱلشَّرَابُ وَسَآءَتْ مُرْتَفَقًا ٢٩
And say, ˹O Prophet,˺ “˹This is˺ the truth from your Lord. Whoever wills let them believe, and whoever wills let them disbelieve.” Surely We have prepared for the wrongdoers a Fire whose walls will ˹completely˺ surround them. When they cry for aid, they will be aided with water like molten metal, which will burn ˹their˺ faces. What a horrible drink! And what a terrible place to rest!
— Dr. Mustafa Khattab, The Clear Quran
Waquli alhaqqu min rabbikum faman shaafalyu/min waman shaa falyakfur inna aAAtadnaliththalimeena naran ahatabihim suradiquha wa-in yastagheethoo yughathoobima-in kalmuhli yashwee alwujooha bi/sa ashsharabuwasaat murtafaqa
— Transliteration
18:30
إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ إِنَّا لَا نُضِيعُ أَجْرَ مَنْ أَحْسَنَ عَمَلًا ٣٠
As for those who believe and do good, We certainly never deny the reward of those who are best in deeds.
— Dr. Mustafa Khattab, The Clear Quran
Inna allatheena amanoowaAAamiloo assalihati inna lanudeeAAu ajra man ahsana AAamala
— Transliteration
18:31
أُو۟لَـٰٓئِكَ لَهُمْ جَنَّـٰتُ عَدْنٍۢ تَجْرِى مِن تَحْتِهِمُ ٱلْأَنْهَـٰرُ يُحَلَّوْنَ فِيهَا مِنْ أَسَاوِرَ مِن ذَهَبٍۢ وَيَلْبَسُونَ ثِيَابًا خُضْرًۭا مِّن سُندُسٍۢ وَإِسْتَبْرَقٍۢ مُّتَّكِـِٔينَ فِيهَا عَلَى ٱلْأَرَآئِكِ ۚ نِعْمَ ٱلثَّوَابُ وَحَسُنَتْ مُرْتَفَقًۭا ٣١
It is they who will have the Gardens of Eternity, with rivers flowing under their feet. There they will be adorned with bracelets of gold, and wear green garments of fine silk and rich brocade, reclining there on ˹canopied˺ couches. What a marvellous reward! And what a fabulous place to rest!
— Dr. Mustafa Khattab, The Clear Quran
Ola-ika lahum jannatu AAadnintajree min tahtihimu al-anharu yuhallawnafeeha min asawira min thahabin waylbasoonathiyaban khudran min sundusin wa-istabraqinmuttaki-eena feeha AAala al-ara-iki niAAma aththawabuwahasunat murtafaqa
— Transliteration
0 notes
lallulalnews · 6 months ago
Video
youtube
#lallulal #lallulalnews @lallulalnews Alka Yagnik Hearing Disorder: अलका याग्निक ने खोई सुनने की क्षमता, जानें अचानक बहरे होने का कारण, लक्षण और बचाव #alkayagnik #alka #alka_yagnik #alkayagniksong #alka_yagnik_song_status #alkaline #alkayagniksuperhitsong #alkahfi #alkayagniksongs #alkaram alka yagnik hearing loss,alka yagnik,alka yagnik hearing loss emotional post,alka yagnik hearing loss reason,alka yagnik rare disease,alka yagnik covid hearing loss,alka yagnik bimari,alka yagnik news,alka yagnik songs,alka yagnik hearing loss disease,alka yagnik news today,alka yagnik rare hearing loss,alka yagnik disease,alka yagnik behrapan,singer alka yagnik,hearing loss,alka yagnik rare sensorineural hearing loss,alka yagnik hearing Lallu Lal (लल्लू लाल)- हे भैया सच्ची खबर तो लल्लू लाल ही देंगे..भारत के हर कोने से चुनी गई खबरों का संग्रह। भारत के राजनैतिक, सामाजिक और आर्थिक मुद्दों पर गहराई से जानकारी देना हमारा लक्ष्य है। हम यहाँ पर हर विषय को गहराई से देखते हैं, ताकि भारत के करोड़ों Online User के पास सही खबर मिले।
0 notes
ngajidenganwan · 2 days ago
Link
Sign up for UNI5G Postpaid 99 and enjoy RM99/month plans with unlimited data at https://unifi.com.my/okb/uni5g-postpaid-99?t=VbJJBt0paN. Perfect for keeping up with your spiritual journey online!
0 notes
Text
🍃🕊🍃 Sha’ban Daily Salawat
~ Shajaratun Nabuwa
~ Recited daily at Noon time
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ
allahumma salli `ala muhammadin wa ali muhammadin
O Allah, (please do) send blessings to Muhammad and the Household of Muhammad;
شَجَرَةِ ٱلنُّبُوَّةِ
shajarati alnnubuwwati
the tree of Prophethood,
وَمَوضِعِ ٱلرِّسَالَةِ
wa mawdi`i alrrisalati
the trustees of the (Divine) Mission,
وَمُخْتَلَفِ ٱلْمَلاَئِكَةِ
wa mukhtalafi almala'ikati
the frequently visited by the angels,
وَمَعْدِنِ ٱلْعِلْمِ
wa ma`dini al`ilmi
the core of knowledge,
وَأَ��ْلِ بَيْتِ ٱلْوَحْيِ
wa ahli bayti alwahyi
and the Household of the Divine Revelation.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ
allahumma salli `ala muhammadin wa ali muhammadin
O Allah, (please do) send blessings to Muhammad and the Household of Muhammad,
ٱلْفُلْكِ ٱلْجَارِيَةِ فِي ٱللُّجَجِ ٱلْغَامِرَةِ
alfulki aljariyati fi allujaji alghamirati
the sailing ships through the abysmal waves.
يَأْمَنُ مَنْ رَكِبَهَا
ya'manu man rakibaha
He who embarks on will be saved
وَيَغْرَقُ مَنْ تَرَكَهَا
wa yaghraqu man tarakaha
but he who abandons will be drowned.
ٱلْمُتَقَدِّمُ لَهُمْ مَارِقٌ
almutaqaddimu lahum mariqun
He who precedes them will miss the Right Path
وَٱلْمُتَأَخِّرُ عَنْهُمْ زَاهِقٌ
walmuta'akhkhiru `anhum zahiqun
and he who misses them will lose,
وَٱللاَّزِمُ لَهُمْ لاَحِقٌ
wallazimu lahum lahiqun
but he who adheres to them will win.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ
allahumma salli `ala muhammadin wa ali muhammadin
O Allah, (please do) send blessings to Muhammad and the Household of Muhammad,
ٱلْكَهْفِ ٱلْحَصِينِ
alkahfi alhasini
the impregnable shelter,
وَغِيَاثِ ٱلْمُضْطَرِّ ٱلْمُسْتَكِينِ
wa ghiyathi almudtarri almustakini
the succorers of the helpless, distressed ones,
وَمَلْجَإِ ٱلْهَارِبِينَ
wa malja'i alharibina
the haven of the fugitives,
وَعِصْمَةِ ٱلْمُعْتَصِمِينَ
wa `ismati almu`tasimina
and the asylum of those who seek refuge.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ
allahumma salli `ala muhammadin wa ali muhammadin
O Allah, (please do) send blessings to Muhammad and the Household of Muhammad
صَلاةً كَثِيرَةً تَكُونُ لَهُمْ رِضاً
salatan kathiratan takunu lahum ridan
so many blessings that please them
وَلِحَقِّ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ أَدَاءً وَقَضَاءً
wa lihaqqi muhammadin wa ali muhammadin ada'an wa qada'an
and settle all (our) duties towards Muhammad and the Household of Muhammad,
بِحَوْلٍ مِنْكَ وَقُوَّةٍ يَا رَبَّ ٱلْعَالَمِينَ
bihawlin minka wa quwwatin ya rabba al`alamina
by Your might and power, O Lord of the worlds!
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ
allahumma salli `ala muhammadin wa ali muhammadin
O Allah, (please do) send blessings to Muhammad and the Household of Muhammad,
ٱلطَّيِّبِينَ ٱلأَبْرَارِ ٱلأَخْيَارِ
alttayyibina al-abrari al-akhyari
the pure, pious, and righteous
ٱلَّذِينَ أَوْجَبْتَ حُقُوقَهُمْ
alladhina awjabta huquqahum
whose rights have been made incumbent upon us by You
وَفَرَضْتَ طَاعَتَهُمْ وَوِلايَتَهُمْ
wa faradta ta`atahum wa wilayatahum
and the obedience to whom and whose (divinely ordained) leadership have been (also) deemed obligatory upon us by You.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ
allahumma salli `ala muhammadin wa ali muhammadin
O Allah, (please do) send blessings to Muhammad and the Household of Muhammad,
وَٱعْمُرْ قَلْبِي بِطَاعَتِكَ
wa`mur qalbi bita`atika
fill my heart with obedience to You,
وَلاَ تُخْزِنِي بِمَعْصِيَتِكَ
wa la tukhzini bima`siyatika
do not disgrace me due to my acts of disobedience to You,
وَٱرْزُقْنِي مُوَاسَاةَ مَنْ قَتَّرْتَ عَلَيْهِ مِنْ رِزْقِكَ
warzuqni muwasata man qattarta `alayhi min rizqika
and grant me the feeling of sympathy towards those whom You have decided to straiten their sustenance
بِمَا وَسَّعْتَ عَلَيَّ مِنْ فَضْلِكَ
bima wassa`ta `alayya min fadlika
for You have blessed me with affluence in livelihood
وَنَشَرْتَ عَلَيَّ مِنْ عَدْلِكَ
wa nasharta `alayya min `adlika
since You have displayed Your justice on me
وَأَحْيَيْتَنِي تَحْتَ ظِلِّكَ
wa ahyaytani tahta zillika
and bestowed life on me to live under Your shade.
وَهٰذَا شَهْرُ نَبِيِّكَ سَيِّدِ رُسُلِكَ
wa hadha shahru nabiyyika sayyidi rusulika
This is the month of Your Prophet and the Master of Your Messengers.
شَعْبَانُ ٱلَّذِي حَفَفْتَهُ مِنْكَ بِٱلرَّحْمَةِ وَٱلرِّضْوَانِ
sha`banu alladhi hafaftahu minka bilrrahmati walrridwani
It is Sha`ban, which You have encompassed with Your mercy and pleasure
ٱلَّذِي كَانَ رَسُولُ ٱللَّهِ صَلَّىٰ ٱللَّهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ
alladhi kana rasulu allahi salla allahu `alayhi wa alihi wa sallama
and on which the Messenger of Allah, peace and blessings be upon him and his Household,
يَدْأَبُ فِي صِيَامِهِ وَقِيَامِهِ
yad'abu fi siyamihi wa qiyamihi
used to observe fasting painstakingly and used to spend it with acts of worship
فِي لَيَالِيهِ وَأَيَّامِهِ
fi layalihi wa ayyamihi
on all of its days and nights
بُخُوعاً لَكَ فِي إِكْرَامِهِ وَإِعْظَامِهِ
bukhu`an laka fi ikramihi wa i`zamihi
on account of Your honoring and dignifying this month,
إِلَىٰ مَحَلِّ حِمَامِهِ
ila mahalli himamihi
up to his death.
اَللَّهُمَّ فَأَعِنَّا عَلَىٰ ٱلإِسْتِنَانِ بِسُنَّتِهِ فِيهِ
allahumma fa-a`inna `ala alistinani bisunnatihi fihi
O Allah, (please do) help us follow the example of him (i.e. the Holy Prophet as regards the honoring of this month)
وَنَيْلِ ٱلشَّفَاعَةِ لَدَيْهِ
wa nayli alshshafa`ati ladayhi
and help us attain his intercession for us.
اَللَّهُمَّ وَٱجْعَلْهُ لِي شَفِيعاً مُشَفَّعاً
allahumma waj`alhu li shafi`an mushaffa`an
O Allah, (please do) decide him as my interceder (before You) whose intercession for me is acceptable
وَطَرِيقاً إِلَيْكَ مَهْيَعاً
wa tariqan ilayka mahya`an
and as my clear path toward You,
وَٱجْعَلْنِي لَهُ مُتَّبِعاً
waj`alni lahu muttabi`an
and make me follow him
حَتَّىٰ أَلْقَاكَ يَوْمَ ٱلْقِيَامَةِ عَنِّي رَاضِياً
hatta alqaka yawma alqiyamati `anni radiyan
until I meet You on the Resurrection Day in such a state that You are pleased with me
وَعَنْ ذُنُوبِي غَاضِياً
wa `an dhunubi ghadiyan
having overlooked my sins
قَد�� أَوْجَبْتَ لِي مِنْكَ ٱلرَّحْمَةَ وَٱلرِّضْوَانَ
qad awjabta li minka alrrahmata walrridwana
and confer upon me with Your mercy and good pleasure
وَأَنْزَلْتَنِي دَارَ ٱلْقَرَارِ وَمَحَلِّ ٱلأَخْيَارِ
wa anzaltani dara alqarari wa mahalla al-akhyari
settling me in the Eternal Abode and the Place of the Righteous.
🕌¸•*`*•.¸🕌¸.•*`*•.¸🕌
🍃🕊🍃 References 🍃🕊🍃
🍃 It is narrated in several of the main books of Ahadith. Some of them are the following:
1. Eqbal al amal by Seyed Ebn Tavoos (688)
2. Al-Balad al-Amin by Allame Kafami (186)
3. Al-Mesbah by Allame Kafami (544)
4. Mesbah Al-Mojtahed by Sheikh Tossi
(45, 838)
5. Jamal Al-Osbooe by Seyed Ebn Tavoos
(405)
6. Vassayel Al-Shia by sheikh Hor Ameli
(10/492)
7. Bihar al-Anwar by Allame Majlesi (87/20)
Our Imams repeatedly recited this supplication. In the words of Sheikh Toosi,
"کان علي بن الحسين عليه السلام يدعو عند کل زوال من ايام شعبان وفي ليله النصف منه ويصلي علي النبي صلي الله عليه واله بهذه الصلوات"
month of Sha’ban, Ali Ebn al-Hussein, Zein Al-Abedin would read this supplication every noon and on the fifteenth night (and in the whole month) he sent Salawat in the form of this Salawat.”[1]
🕌¸•*`*•.¸🕌¸.•*`*•.¸🕌
🍃🕊🍃 al-Islam.org 🍃🕊🍃
.
Tumblr media
0 notes