#Aksi damai Polda Kalbar
Explore tagged Tumblr posts
Text
Lili Santi Hasan Desak Penuntasan Kasus Mafia Tanah Tanpa Intervensi
REALITANEWS.OR.ID, PONTIANAK KALBAR || Lili Santi Hasan, korban mafia tanah, bersama ratusan anggota Pemuda Pancasila menggelar aksi damai di depan Polda Kalimantan Barat pada Senin (30/9). Aksi ini bertujuan mendesak penyelesaian kasus mafia tanah yang sedang dihadapi Lili tanpa intervensi pihak luar. Mereka berharap Polda Kalbar dapat menjalankan proses hukum secara adil dan transparan. Dalam…
#AksiDamai#BebasIntervensi#HukumDanKeadilan#KasusTanahKalbar#KuasaHukum#LiliSantiHasan#MafiaTanah#PemudaPancasila#PoldaKalbar#SudjuliantoTersangka#TanahSengketa#Aksi damai Polda Kalbar#Intervensi hukum mafia tanah#Kasus mafia tanah Kalbar#Kuasa hukum Herman Hofi Munawar#Lili Santi Hasan#Pemuda Pancasila#Penegakan hukum tanah#PenegakanHukum#Polda Kalbar mafia tanah#Sertifikat hak milik vs HPL#Sudjulianto tersangka mafia tanah
0 notes
Text
Catat! Kapolda Janji Proses Hukum Pidato Bernada Provokasi Gubernur Kalbar
Catat! Kapolda Janji Proses Hukum Pidato Bernada Provokasi Gubernur Kalbar
Ribuan massa yang menggelar aksi damai bela ulama di Pontianak melanjutkan aksinya di Mapolda Kalimantan Barat (Kalbar).
Sebelumnya, massa yang berasal dari beberapa elemen Ormas Islam di Kalbar ini memulai aksinya dari Masjid Raya Mujahidin dan melakukan long march ke Mapolda Kalbar.
Tak lama menggelar aksinya, beberapa orang ulama perwakilan aksi pun bertemu dengan Kalbar Brigjen Pol Erwin Triwanto.
Dalam kesempatan itu, mereka mendesak Polda Kalbar agar memproses pengaduan 12 advokat bela ulama terkait pidato Gubernur Kalbar Cornelis di Kabupaten Landak yang diduga beraroma provokasi dan menghina simbol-simbol Islam.
Dimana dalam pidatonya itu, Cornelis mengajak warga yang hadir untuk mengusir imam besar FPI Habib Rizieq Shihab dan Wakil Sekjen MUI Tengku Zulkarnaen jika datang ke Kalimantan Barat. Pidato itu pun dinilai dapat memecah persatuan dan kehormatan antar etnis dan agama di Kalbar.
“Pertama adalah minta keadilan kepada aparat yangg diberi amanah di negeri ini untuk menegakkan keadilan kepada orang-orang yang membuat Kamtibmas menjadi tidak kondusif. Terus terang tidak ada gubernur di indonesia ini yang memproklamirkan dirinya sebagai provokator, baru Gubernur Kalbar ini,” ujar perwakilan aksi, Habib Abdurrahman bin Ali Al Mutohar.
Sementara, Kapolda Kalbar Brigjen Pol Erwin Triwanto berjanji akan segera memproses hukum terkait ucapan Cornelis.
Erwin menyebut pihaknya akan melakukan penyidikkan terkait dugaan provokasi yang dilakukan Cornelis melalui pidatonya beberapa waktu lalu itu.
“Sudah saya yakinkan kepada para ulama tadi yang datang bahwa Insya Allah penyidikan akan kita lakukan secara transparan, bisa diikuti oleh semua tim advokasi dari teman-teman pembela ulama,” pungkasnya.
sindonews
Sumber : Source link
0 notes
Text
Sempat Ada Insiden, Gawai Dayak di Pontianak Berlangsung Damai
Jakarta (SIB) -Acara Pekan Gawai Dayak diwarnai insiden. Sempat ada aksi sejumlah orang berlarian saat Pawai Gawai berlangsung di pusat kota. Pekan Gawai Dayak yang digelar hingga 27 Mei mendatang ditandai dengan acara pawai. Acara tahunan itu memang memiliki tradisi memakai busana Dayak, lengkap dengan membawa senjata maupun atribut budaya lainnya. Menurut Kepala Sub Bidang Humas Polda Kalbar, AKP Cucu Sayifudin, bersamaan dengan acara Gawai Dayak ini, terdapat juga aksi damai oleh sejumlah ulama dan simpatisan. Kepolisian memisahkan rute yang dilalui kedua pihak. "Bukan gesekan, rame kumpul massa, langsung disuruh mundur oleh petugas, tidak ada gesekan, tidak ada," ungkap Cucu saat dikonfirmasi, Sabtu (20/5). Insiden itu terjadi di sekitar Pasar Flamboyan. Awal mulanya, kata Cucu, adalah saat kelompok Pawai Gawai Dayak mengira mereka dihadang oleh kelompok massa. Namun insiden sejumlah orang yang berlarian itu disebabkan karena salah persepsi. Ada dua video tersebar mengenai insiden di Pontianak itu. Pertama memperlihatkan sejumlah orang mengenakan pakaian khas Dayak berlarian seperti sedang melakukan pengejaran. Menurut Cucu itu terjadi di Jalan Gadjah Mada. "Jadi petugas di daerah situ mengalihkan rute, harusnya sampai ke Pasar Flamboyan dipersingkat oleh petugas di lapangan. Dikira ada missed, dikira ada mau hadang. Padahal hanya dipersingkat biar cepat selesai," jelasnya. Kemudian di video kedua terlihat para petugas kepolisian juga berlarian di jalan. Ada juga tampak sejumlah orang mengikuti para petugas polisi yang berlari tersebut. "Video yang ada mobilnya itu di Pasar Flamboyan. Yang di sana orang-orang udah pada kumpul mau nonton, tahu-tahu yang pawai dialihkan, dikira ada kejadian apa maka mereka berlarian. Karena kan emang ada kekhawatiran akan gesekan di lapangan dengan kelompok satunya (yang aksi damai). Salah persepsi. Yang lagi pawai ngira ada apa, yang mau nonton ngira apa kok pawai dialihkan, " tutur Cucu. Polda Kalbar memastikan tidak ada kejadian gesekan antara peserta Pawai Gawai Dayak dengan massa aksi. Sebab lokasi dan rute nya pun berbeda jauh. "Aksi damai di Jalan Ahmad Yani. Mereka jalan dari Masjid Mujahidin ke Polda. Yang Pawai Gawai di Rumah Radakng. Jaraknya 2 Km. Kemudian dua-duanya pawai, tapi beda rute. Beda lokasi, nggak akan ketemu," sebut dia. Bahkan saat insiden itu terjadi, menurut Cucu, massa aksi sudah berada di Polda dan sedang beraudiensi dengan Kapolda Kalbar Brigjen Erwin Triwanto. Aksi itu sendiri adalah untuk meminta pihak kepolisian mengawal pelaporan terhadap Gubernur Kalbar Cornelis. "Yang aksi damai lagi di Polda. Audiensi tokoh-tokoh ulama dengan Kapolda. Intinya menyampaikan aspirasi, kemarin ada laporan video pak Gubernur, minta ditindaklanjut, sedang ditindaklanjuti oleh Polda. Mereka komunikatif," terang Cucu. "Yang pawai, yang lari itu penonton, dibubarin sama petugas. Itu banyak foto-foto dan film-film lama disebarin," sambungnya menyayangkan beberapa broadcast hoax. Di video yang beredar memang terlihat ada sejumlah orang membawa senjata. Namun menurut Cucu itu adalah atribut yang dibawa peserta maupun panitia Pawai Gawai Dayak. Pihak kelompok aksi dari ormas memang sempat mempertanyakannya, hanya saja itu sudah menjadi budaya puluhan tahun lamanya saat pawai Budaya. "Kalau yang pawai bawa perlengkapan pawai, selain busana. Ada yang bawa pentungan juga, ada kan warga Dayak sekolah di Pontianak, ikut juga. Ada tradisinya, kalau gawai itu kelengkapannya seperti itu. Setiap tahun," urai Cucu. "Dari pihak yang satu (bilang) 'kok nggak dilarang bawa perlengkapan itu'. Mereka sudah 32 tahun melakukan tradisi itu," imbuhnya. Saat ditanyai mengenai informasi Polda Kalbar Siaga I, Cucu mengatakan hal tersebut sebagai langkah antisipasi. Dia memastikan di Pontianak kondusif. "Kita nggak mau under-estimate. Karena kan mengamankan 2 kegiatan. Polda dan Poltabes juga dibantu dari Jakarta, Brimob ada 200 orang tapi nggak di lapangan. Di tempat acara, di Masjid Mujahidin dan Rumah Radakng. Semua kondusif, pedagang pada buka biasa, aktivitas sama," papar Cucu. Kapolda Kalbar Brigjen Erwin Triwanto juga memastikan kondisi Pontianak aman dan terkendali. Sama dengan Cucu, dia juga menyayangkan banyak beredarnya foto-foto hoax yang memprovokasi. "Kegiatan pembukaan pekan Gawai Dayak sudah selesai, aman Alhamdulillah. Mereka banyak pengunjungnya tapi mereka damai, banyak sekali hoax gambar yang bukan pada acara ini," kata Erwin. "Mereka tidak mewujudkan permusuhan termasuk aksi bela ulama kegiatan hanya menyampaikan dukungan kepada Polda untuk mengusut permasalahan yang mereka laporkan," tutupnya. (detikcom/f) http://dlvr.it/PByTs6
0 notes
Text
Video Suasana Aksi Damai Bela Ulama 205 di Pontianak
Bella Nurmae Video Suasana Aksi Damai Bela Ulama 205 di Pontianak Artikel Baru Nih Artikel Tentang Video Suasana Aksi Damai Bela Ulama 205 di Pontianak Pencarian Artikel Tentang Berita Video Suasana Aksi Damai Bela Ulama 205 di Pontianak Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : Video Suasana Aksi Damai Bela Ulama 205 di Pontianak Teriakan takbir kemudian terdengar saat ribuan massa mulai bergerak menuju Polda Kalbar, sekitar pukul 12.30 WIB. http://www.unikbaca.com
0 notes
Text
Video Suasana Aksi Damai Bela Ulama 205 di Pontianak
Kinan Manja Video Suasana Aksi Damai Bela Ulama 205 di Pontianak Artikel Baru Nih Artikel Tentang Video Suasana Aksi Damai Bela Ulama 205 di Pontianak Pencarian Artikel Tentang Berita Video Suasana Aksi Damai Bela Ulama 205 di Pontianak Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : Video Suasana Aksi Damai Bela Ulama 205 di Pontianak Teriakan takbir kemudian terdengar saat ribuan massa mulai bergerak menuju Polda Kalbar, sekitar pukul 12.30 WIB. http://www.unikbaca.com
0 notes
Text
Amankan PT Freeport, Polda Papua Datangkan 200 Personil Brimob Dari Kalbar dan Bali
JAYAPURA, WOL – Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpaw, meminta karyawan PT Freeport Indonesia dan berbagai perusahaan privatisasi serta kontraktornya agar menunggu keputusan pemerintah, terkait masa depan operasi perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu. Pernyataan tertulis yang disampaikan orang nomor satu di jajaran Kepolisian Daerah Papua tersebut, merujuk pada aksi damai yang digelar ribuan karyawan ... http://dlvr.it/NQ1LdD
0 notes
Text
Pemuda Pancasila dan Korban Mafia Tanah Gelar Aksi di Polda Kalbar : Tuntut Penuntasan Kasus Tanpa Intervensi
RELASIPUBLIK.OR.ID, PONTIANAK KALBAR || Ratusan anggota Pemuda Pancasila bersama Lili Santi Hasan, korban mafia tanah, menggelar aksi damai di depan Polda Kalimantan Barat pada Senin (30/9). Aksi tersebut bertujuan untuk mendukung penuntasan kasus mafia tanah yang tengah diproses Polda Kalbar tanpa intervensi dari pihak manapun. Dalam orasinya, Lili Santi Hasan menegaskan harapannya agar Kapolda…
#AksiDamai#BeritaKalbar#KasusMafiaTanah#KuasaHukum#LiliSantiHasan#MafiaTanahKalbar#PemudaPancasila#PoldaKalbar#SengketaTanah#Intervensi penyidikan mafia tanah#Kasus tanah di Kalimantan Barat#Kuasa hukum mafia tanah#Lili Santi Hasan Aksi damai di Polda Kalbar#Mafia tanah Kalbar#Pemuda Pancasila#PenegakanHukum#Penuntasan kasus mafia tanah#Polda Kalbar usut mafia tanah#Sengketa tanah PT. BIR
0 notes
Text
Aksi Damai Pemuda Pancasila dan Korban Mafia Tanah di Polda Kalbar, Tuntut Keadilan
KABARDAERAH.OR.ID, PONTIANAK KALBAR || Ratusan anggota Pemuda Pancasila bersama Lili Santi Hasan, seorang korban mafia tanah, menggelar aksi damai di depan Polda Kalimantan Barat pada Senin (30/9). Mereka menuntut keadilan dan meminta agar proses hukum terkait kasus mafia tanah berjalan tanpa intervensi dari pihak mana pun. Dalam orasinya, Lili Santi Hasan menyuarakan harapannya agar Kapolda…
#AksiDamai#HukumIndonesia#KapoldaKalbar#KasusMafiaTanah#LiliSantiHasan#MafiaTanah#PemudaPancasila#PoldaKalimantanBarat#TuntutKeadilan#Aksi damai Pemuda Pancasila#Kapolda Kalbar#Kasus mafia tanah PT. BIR#Korban mafia tanah#Kuasa hukum Lili Santi Hasan#Lili Santi Hasan#Mafia tanah Kalbar#Penyidikan mafia tanah#Polda Kalimantan Barat#SP2HP#SP2HP Polda Kalbar
0 notes
Text
Korban Mafia Tanah Lili Santi dan Pemuda Pancasila Gelar Aksi Minta Keadilan di Polda Kalbar
REKONFUNEWS.COM, PONTIANAK KALBAR || Lili Santi Hasan, korban mafia tanah, bersama ratusan anggota Pemuda Pancasila menggelar aksi damai di depan Polda Kalimantan Barat, Senin (30/9), untuk menuntut penyelesaian sengketa tanah yang telah menimpanya selama bertahun-tahun. Aksi ini bertujuan mendesak Polda Kalbar agar memproses kasus tersebut secara adil, tanpa intervensi yang dapat merusak…
#AksiDamai#KalimantanBarat#KeadilanTanah#KuasaHukumLiliSanti#LiliSanti#MafiaTanah#PemudaPancasila#PoldaKalbar#ProsesPenyidikan#ProtesHukum#SengketaTanah#TanahHakMilik#Aksi Pemuda Pancasila Polda Kalbar#Kejanggalan penyidikan Wassidik#Korban mafia tanah#Mafia tanah Kalimantan Barat#Pemuda Pancasila aksi damai#Penyidikan Polda Kalbar#Protes hukum tanah#PT BIR dan sertifikat tanah#Sengketa tanah Lili Santi#Tuntutan keadilan sengketa tanah
0 notes
Text
Aksi Bela Islam Terbesar Sepanjang Sejarah di Kalimantan Barat, Tuntut Gubernur Cornelis Minta Maaf
Aksi Bela Islam Terbesar Sepanjang Sejarah di Kalimantan Barat, Tuntut Gubernur Cornelis Minta Maaf
Aksi Bela Islam Terbesar Sepanjang Sejarah di Kalimantan Barat, Tuntut Gubernur Cornelis Minta Maaf
Harianpublik.com – Aksi Damai Terbesar Sepanjang Sejarah Kalimantan Barat Berlangsung Hari ini Sabtu 20-05-2017.
Titik Kumpul Masjid Mujahidin Pontianak Kalimantan Barat Long March Menuju Polda Kalbar.
Aksi ini dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1438 H serta menuntut Cornelis, Gubernur Kalimantan Barat minta maaf atas pidato Provokatif nya yang telah menyakiti hati Jutaan Umat Islam, Pemecah Belah Persatuan dan Keharmonisan antar Etnis dan Agama di Kalbar.
Video:
[opinibangsa.id / ngi]
Sumber : Source link
0 notes
Text
Beredar Isu Demo Besar di Pontianak, 400 Anggota Brimob Didatangkan dari Kelapa Dua
Beredar Isu Demo Besar di Pontianak, 400 Anggota Brimob Didatangkan dari Kelapa Dua
Beredar Isu Demo Besar di Pontianak, 400 Anggota Brimob Didatangkan dari Kelapa Dua
Harianpublik.com – Polda Kalimantan Barat akan mendatangkan sebanyak 400 personel anggota Brimob dari Kelapa Dua. Bantuan dari Brimob Kelapa Dua tersebut, klaim dia hanya sebagai bentuk antisipasi terkait beredarnya isu aksi di Pontianak, Sabtu (20/5).
“Kami sudah melakukan antisipasi secara maksimal dengan melibatkan semua komponen, bahkan kita mendatangkan personil dari Brimob Kelapa Dua, termasuk komponen masyarakat pun membantu kita untuk menjaga situasi Kamtibmas di Kalbar,” kata Kapolda Kalbar Brigjen Polisi Erwin Triwanto di Pontianak, Kamis (18/5).
Sebanyak 4.033 personel pada aksi 20 Mei mendatang pun siap dikerahkan, yang terdiri dari sebanyak Polri 1.400 personel, Brimob 933 personel, TNI sebanyak 1.300 personel, bantuan dari Brimob Kelapa Dua sebanyak 400 personel.
Sampai saat ini situasi Kamtibmas di Kalbar, klaim dia lahi masih aman. Sejumlah kelompok masyarakat sudah melapor kepada pihak kepolisian bahwa mereka tidak akan ikut pada ajakan yang sifatnya provokatif.
Sebelumnya, Rabu (16/5) berbagai elemen masyarakat Kalbar melakukan deklarasi damai di Markas Polda Kalbar.
Dalam kesempatan itu, Erwin berharap dengan telah ditandatangani komitmen perdamaian tersebut, tidak ada lagi tindakan yang memicu terganggunya Kamtibmas di tengah masyarakat.
Acara Deklarasi Perdamaian tersebut berlangsung di Mapolda Kalbar yang ditandatangani oleh Gubernur Kalbar Cornelis, Kapolda Kalbar Brigjen Polisi Erwin Triwanto, Pangdam XII-Tanjungpura Mayjen TNI Andika Perkasa, Forum Kerukunan Umat Beragama, pimpinan Ormas, tokoh masyarakat, agama, perwakilan mahasiswa, pemuda, serta perwakilan masyarakat lainnya yang dianggap berpengaruh. Hadir juga pada acara tersebut Wakil DPD RI, Oesman Sapta Odang.
Adapun isi deklarasi damai yang ditandatangani bersama tersebut, di antaranya, menghentikan semua bentuk konflik, perselisihan, fitnah dan hasutan, saling menghormati dan menghargai serta mengedepankan musyawarah mufakat dalam menyelesaikan permasalahan di masyarakat, guna terwujudnya kerukunan dan kedamaian.
Kemudian, menghormati dan menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku serta senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara, dan membangun komitmen bersama dalam menangkal dan melawan setiap bentuk provokasi serta upaya memecah belah persatuan. [opinibangsa.id / akt]
Sumber : Source link
0 notes
Text
Saling Lapor-melapor, Hubungan Gubernur Cornelis dan Orang Melayu Memanas
Saling Lapor-melapor, Hubungan Gubernur Cornelis dan Orang Melayu Memanas
Harianpublik.com – Laporan Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Cornelis ke Polda Kalbar berbuntut panjang. Orang Melayu membalas laporang itu dengan melaporkan balik Gubernur Cornelis ke polisi.
Saling lapor membuat hubungan Gubernur Cornelis dan Orang Melayu di Kalbar memanas. Cornelis melapor ke Polda Kalbar terkait pelanggaran UU ITE. Sedangkan Orang Melayu yang diwakili 12 advokat Bela Ulama melaporkan Cornelis atas dugaan ujaran kebencian.
Polda Kalbar telah memanggil beberapa saksi untuk diperiksa terkait laporan Cornelis. Salah satu yang dipanggil untuk diperiksa yakni Ketua Persatuan Orang Melayu (POM) Agus Setiadi.
Agus mengatakan, selain dirinya, polisi juga memanggil Wakil Ketua POM Lukman al-Hakim, Ketua Gerakan Masyarakat Kalbar Untuk Jakarta (GMKUJ) Bambang Widianto dan warga asal Ketapang, Isa Anshari.
“Kalau di sini (suratnya) klarifikasi, bukan tersangka,” terang Agus saat ditemui di sekretariat POM, Jalan Putri Candramidi, Gang Saptajaya, seperti dilansir prokal.co.
Agus membenarkan bahwa pemanggilan tersebut terkait laporan Cornelis mengenai pelanggaran UU ITE.
“Saya tak tahu, saya pun tak paham apa yang dipermasalahkan ini, makanya saya penasaran,” tuturnya tanpa bisa merinci lebih jauh tentang hal yang dilaporkan oleh Gubernur Kalbar tersebut.
Agus memastikan dia akan memenuhi panggilan Polda Kalbar. “Datanglah, tak kan tak datang, inikan surat cinta dari polisi,” ujarnya berkelakar.
Dia sendiri mengaku tidak ada persiapan khusus, termasuk belum merasa perlu pendampingan hukum. Tapi Agus menegaskan, jika ada upaya pihak kepolisian melakukan kriminalisasi, maka dia akan siap menghadapinya.
“Tapi kalau melihat ini ada dipaksakan oleh kepolisian, ada kriminalisasi, maka kita akan tempuh jalur-jalur itu, baik secara hukum, maupun dengan menggelar aksi protes,” tegasnya.
Agus Tuding Cornelis Penghasut dan Provokatif
Agus melaporkan Gubernur Cornelis ke Mapolda Kalbar pada Jumat lalu. “Laporannya untuk tuduhan menghasut dan provokatif, pokoknya seputar pidatonya lah,” imbuh Agus.
Disebutkan Agus, dampak dari pidato Gubernur Cornelis yang mengatakan menolak kehadiran Imam Besar FPI Habib Rizieq dan Wakil Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnaen di Kalbar, membuat ulama yang datang beberapa waktu yang lalu dipulangkan oleh kepolisian.
“Padahal kenyataannya yang datang kan bukan dua orang itu, tetapi KH. Sobri Lubis. Dan kalau kita buka video-video ceramahnya, orangnya kalem, tak ada beringas-beringas macam gimane, mungkin cuma karena die Ketua FPI dampaknye jadi ke situ, orang yang tak bersalah itu jadi ikut-ikutan kena,” jelas Agus.
Dia juga menegaskan, seharusnya Gubernur Cornelis tidak melarang FPI, karena organisasi tersebut masih termasuk organisasi sah di Republik Indonesia.
Selain itu, jika memang Cornelis menilai kedua tokoh tersebut melakukan kesalahan, harusnya diselesaikan lewat jalur hukum.
“Lalu Habib Rizieq dan Tengku Zulkarnaen, ade ndak nyinggung-nyinggung yang lain, ade buktinye ndak? Kalau ade, laporkan ke polisi, lengkapi alat buktinya, selesai perkara,” tegasnya.
Agus meminta agar semua pihak tidak mudah menebar propaganda soal radikalisme dan perpecahan.
“Habib Rizieq dan Tengku Zulkarnaen itu juga, kalau kite lihat ceramahnya selalu NKRI harga mati, Pancasila, bukan dia ade ideologi sendiri mau bikin khilafah, die sudah final NKRI dan Pancasila, jadi masalah itu dimane?” tanya Agus
Maling Teriak Maling
Ketua GMKUJ Bambang Widianto yang dihubungi via pesan singkat juga membenarkan bahwa dia mendapat panggilan dari Polda Kalbar terkait laporan Cornelis.
“Iya Mas benar, saya akan datang besok sebagai saksi atas laporan Cornelis,” ujarnya.
Bambang sendiri mengaku, sejauh yang dia tahu, dari GMKUJ hanya dirinya yang mendapat panggilan. Sebagaimana Agus, dia juga mengaku belum ada persiapan khusus terkait pemanggilan tersebut.
“Saya sih mengalir saja, saya mau lihat apa materi pemeriksaannya,” imbuh Bambang.
Dia juga mengaku akan menyikapi laporan ini, karena laporan ini tidak ubahnya maling teriak maling. Sebab dia menilai sumber masalahnya adalah pernyataan Cornelis yang akan menolak kehadiran sejumlah ulama dan merupakan pelanggaran HAM.
“Kami masih menghormati beliau sebagai kepala daerah, namun kalau beliau ingin menanamkan kebencian, kami akan bersikap tanpa rasa hormat lagi,” tegas Bambang.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Kalbar AKBP Sugeng Hadi Sutrisno ketika dikonfirmasi terkait kabar panggilan tersebut, dia tidak memberikan jawaban.
Sebelumnya, Kapolda Brigjen Pol Erwin Triwanto mengungkapkan bahwa laporan Gubernur Cornelis yang masuk ke Polda sedang diproses jajarannya.
“Kemarin Pak Gubernur sudah kita lakukan pemeriksaan, pemeriksaan awal, selanjutnya kita akan melakukan pemeriksaan saksi-saksi, sebelum kita memeriksa terlapor,” kata Erwin usai Deklarasi Damai di Mapolda Kalbar, Rabu (17/5).
Dia memastikan semua pengaduan masyarakat tak terkecuali Gubernur Kalbar akan ditangani secara profesional. Dikatakannya, ada dua akun sosial media yang dilaporkan oleh Cornelis ke Polda Kalbar.
“Yang dilaporkan itu individu, bukan ormas, dari akun media sosial, dan mungkin minggu ini akan kita lakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi,” ungkap Erwin.
Gubernur Cornelis Lapor Polisi
Sebelumnya, Gubernur Kalbar Cornelis melapor ke Polda Kalbar, Senin (15/5) lalu. Cornelis melapor ke polisi terkait dugaan pelecehan dan penghasutan, serta orasi yang dilakukan salah satu ormas di Bundaran Untan, Pontianak, beberapa waktu lalu.
Lepas jam makan siang, Cornelis mendatangi markas Polda Kalbar. Tak sendiri, ia didampingi penasehat hukumnya, Martinus Ekok.
Tidak langsung ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), Cornelis terlebih dahulu menemui Kapolda Irjen Erwin Triwanto.
Kepada Erwin, Cornelis langsung menyerahkan sejumlah alat bukti. Paling tidak, bukti itu berjumlah 14 item postingan di media sosial yang dianggapnya bernada penghinaan, pelecehan, dan penghasutan.
Termasuklah, video isi orasi yang dilakukan salah satu Ormas di Bundaran Digulis Untan Pontianak. Sayang, gubernur enggan menyebutkan Ormas yang ia maksud.
Pertemuan yang dilakukan di ruangan Kapolda itu tertutup dan berlangsung hanya beberapa menit. Erwin kemudian mengarahkan Cornelis untuk membuat laporan polisi ke SPKT dengan didampingi olehnya.
“Saya laporkan semuanya itu berkaitan dengan UU ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik),” jelas Cornelis.
“Ada yang melakukan penghinaan, pelecehan dan penghasutan. Dan orasi langsung di Bundaran Untan. Itu yang saya laporkan,” tambah Cornelis.
Giliran Gubernur Cornelis Dilaporkan ke Polisi
Gubernur Cornelis dilaporkan ke Polda Kalbar, Jumat (19/5) sekitar pukul 14.30 WIB. Orang nomor satu di Kalbar itu dilaporkan oleh 12 kuasa hukum yang menamakan diri sebagai Tim Advokat Bela Ulama.
Cornelis dilaporkan terkait video dugaan ujaran kebencian yang dilakukannya saat pidato di Kabupaten Landak beberapa waktu yang lalu, yang viral di media sosal.
Tim advokat bela ulama membawa sejumlah alat bukti, di antaranya sejumlah CD yang berisikan video pidato Cornelis yang diunduh dari media sosial dan sejumlah artikel yang memberitakan ujaran kebencian tersebut. -kabarviral/gemar Sumber : Source link
0 notes
Text
Saling Lapor, Hubungan ''Gubernur Cornelis'' dan ''Orang Melayu'' Memanas
Saling Lapor, Hubungan ''Gubernur Cornelis'' dan ''Orang Melayu'' Memanas
Harianpublik.com – Laporan Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Cornelis ke Polda Kalbar berbuntut panjang. Orang Melayu membalas laporang itu dengan melaporkan balik Gubernur Cornelis ke polisi.
Saling lapor membuat hubungan Gubernur Cornelis dan Orang Melayu di Kalbar memanas. Cornelis melapor ke Polda Kalbar terkait pelanggaran UU ITE. Sedangkan Orang Melayu yang diwakili 12 advokat Bela Ulama melaporkan Cornelis atas dugaan ujaran kebencian.
Polda Kalbar telah memanggil beberapa saksi untuk diperiksa terkait laporan Cornelis. Salah satu yang dipanggil untuk diperiksa yakni Ketua Persatuan Orang Melayu (POM) Agus Setiadi.
Agus mengatakan, selain dirinya, polisi juga memanggil Wakil Ketua POM Lukman al-Hakim, Ketua Gerakan Masyarakat Kalbar Untuk Jakarta (GMKUJ) Bambang Widianto dan warga asal Ketapang, Isa Anshari.
“Kalau di sini (suratnya) klarifikasi, bukan tersangka,” terang Agus saat ditemui di sekretariat POM, Jalan Putri Candramidi, Gang Saptajaya, seperti dilansir prokal.co.
Agus membenarkan bahwa pemanggilan tersebut terkait laporan Cornelis mengenai pelanggaran UU ITE.
“Saya tak tahu, saya pun tak paham apa yang dipermasalahkan ini, makanya saya penasaran,” tuturnya tanpa bisa merinci lebih jauh tentang hal yang dilaporkan oleh Gubernur Kalbar tersebut.
Agus memastikan dia akan memenuhi panggilan Polda Kalbar. “Datanglah, tak kan tak datang, inikan surat cinta dari polisi,” ujarnya berkelakar.
Dia sendiri mengaku tidak ada persiapan khusus, termasuk belum merasa perlu pendampingan hukum. Tapi Agus menegaskan, jika ada upaya pihak kepolisian melakukan kriminalisasi, maka dia akan siap menghadapinya.
“Tapi kalau melihat ini ada dipaksakan oleh kepolisian, ada kriminalisasi, maka kita akan tempuh jalur-jalur itu, baik secara hukum, maupun dengan menggelar aksi protes,” tegasnya.
Agus Tuding Cornelis Penghasut dan Provokatif
Agus melaporkan Gubernur Cornelis ke Mapolda Kalbar pada Jumat lalu. “Laporannya untuk tuduhan menghasut dan provokatif, pokoknya seputar pidatonya lah,” imbuh Agus.
Disebutkan Agus, dampak dari pidato Gubernur Cornelis yang mengatakan menolak kehadiran Imam Besar FPI Habib Rizieq dan Wakil Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnaen di Kalbar, membuat ulama yang datang beberapa waktu yang lalu dipulangkan oleh kepolisian.
“Padahal kenyataannya yang datang kan bukan dua orang itu, tetapi KH. Sobri Lubis. Dan kalau kita buka video-video ceramahnya, orangnya kalem, tak ada beringas-beringas macam gimane, mungkin cuma karena die Ketua FPI dampaknye jadi ke situ, orang yang tak bersalah itu jadi ikut-ikutan kena,” jelas Agus.
Dia juga menegaskan, seharusnya Gubernur Cornelis tidak melarang FPI, karena organisasi tersebut masih termasuk organisasi sah di Republik Indonesia.
Selain itu, jika memang Cornelis menilai kedua tokoh tersebut melakukan kesalahan, harusnya diselesaikan lewat jalur hukum.
“Lalu Habib Rizieq dan Tengku Zulkarnaen, ade ndak nyinggung-nyinggung yang lain, ade buktinye ndak? Kalau ade, laporkan ke polisi, lengkapi alat buktinya, selesai perkara,” tegasnya.
Agus meminta agar semua pihak tidak mudah menebar propaganda soal radikalisme dan perpecahan.
“Habib Rizieq dan Tengku Zulkarnaen itu juga, kalau kite lihat ceramahnya selalu NKRI harga mati, Pancasila, bukan dia ade ideologi sendiri mau bikin khilafah, die sudah final NKRI dan Pancasila, jadi masalah itu dimane?” tanya Agus
Maling Teriak Maling
Ketua GMKUJ Bambang Widianto yang dihubungi via pesan singkat juga membenarkan bahwa dia mendapat panggilan dari Polda Kalbar terkait laporan Cornelis.
“Iya Mas benar, saya akan datang besok sebagai saksi atas laporan Cornelis,” ujarnya.
Bambang sendiri mengaku, sejauh yang dia tahu, dari GMKUJ hanya dirinya yang mendapat panggilan. Sebagaimana Agus, dia juga mengaku belum ada persiapan khusus terkait pemanggilan tersebut.
“Saya sih mengalir saja, saya mau lihat apa materi pemeriksaannya,” imbuh Bambang.
Dia juga mengaku akan menyikapi laporan ini, karena laporan ini tidak ubahnya maling teriak maling. Sebab dia menilai sumber masalahnya adalah pernyataan Cornelis yang akan menolak kehadiran sejumlah ulama dan merupakan pelanggaran HAM.
“Kami masih menghormati beliau sebagai kepala daerah, namun kalau beliau ingin menanamkan kebencian, kami akan bersikap tanpa rasa hormat lagi,” tegas Bambang.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Kalbar AKBP Sugeng Hadi Sutrisno ketika dikonfirmasi terkait kabar panggilan tersebut, dia tidak memberikan jawaban.
Sebelumnya, Kapolda Brigjen Pol Erwin Triwanto mengungkapkan bahwa laporan Gubernur Cornelis yang masuk ke Polda sedang diproses jajarannya.
“Kemarin Pak Gubernur sudah kita lakukan pemeriksaan, pemeriksaan awal, selanjutnya kita akan melakukan pemeriksaan saksi-saksi, sebelum kita memeriksa terlapor,” kata Erwin usai Deklarasi Damai di Mapolda Kalbar, Rabu (17/5).
Dia memastikan semua pengaduan masyarakat tak terkecuali Gubernur Kalbar akan ditangani secara profesional. Dikatakannya, ada dua akun sosial media yang dilaporkan oleh Cornelis ke Polda Kalbar.
“Yang dilaporkan itu individu, bukan ormas, dari akun media sosial, dan mungkin minggu ini akan kita lakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi,” ungkap Erwin.
Gubernur Cornelis Lapor Polisi
Sebelumnya, Gubernur Kalbar Cornelis melapor ke Polda Kalbar, Senin (15/5) lalu. Cornelis melapor ke polisi terkait dugaan pelecehan dan penghasutan, serta orasi yang dilakukan salah satu ormas di Bundaran Untan, Pontianak, beberapa waktu lalu.
Lepas jam makan siang, Cornelis mendatangi markas Polda Kalbar. Tak sendiri, ia didampingi penasehat hukumnya, Martinus Ekok.
Tidak langsung ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), Cornelis terlebih dahulu menemui Kapolda Irjen Erwin Triwanto.
Kepada Erwin, Cornelis langsung menyerahkan sejumlah alat bukti. Paling tidak, bukti itu berjumlah 14 item postingan di media sosial yang dianggapnya bernada penghinaan, pelecehan, dan penghasutan.
Termasuklah, video isi orasi yang dilakukan salah satu Ormas di Bundaran Digulis Untan Pontianak. Sayang, gubernur enggan menyebutkan Ormas yang ia maksud.
Pertemuan yang dilakukan di ruangan Kapolda itu tertutup dan berlangsung hanya beberapa menit. Erwin kemudian mengarahkan Cornelis untuk membuat laporan polisi ke SPKT dengan didampingi olehnya.
“Saya laporkan semuanya itu berkaitan dengan UU ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik),” jelas Cornelis.
“Ada yang melakukan penghinaan, pelecehan dan penghasutan. Dan orasi langsung di Bundaran Untan. Itu yang saya laporkan,” tambah Cornelis.
Giliran Gubernur Cornelis Dilaporkan ke Polisi
Gubernur Cornelis dilaporkan ke Polda Kalbar, Jumat (19/5) sekitar pukul 14.30 WIB. Orang nomor satu di Kalbar itu dilaporkan oleh 12 kuasa hukum yang menamakan diri sebagai Tim Advokat Bela Ulama.
Cornelis dilaporkan terkait video dugaan ujaran kebencian yang dilakukannya saat pidato di Kabupaten Landak beberapa waktu yang lalu, yang viral di media sosal.
Tim advokat bela ulama membawa sejumlah alat bukti, di antaranya sejumlah CD yang berisikan video pidato Cornelis yang diunduh dari media sosial dan sejumlah artikel yang memberitakan ujaran kebencian tersebut.
[mediabangsaku.com / obi]
Sumber : Source link
0 notes
Text
Catat! Kapolda Janji Proses Hukum Pidato Bernada Provokasi Gubernur Kalbar!
Catat! Kapolda Janji Proses Hukum Pidato Bernada Provokasi Gubernur Kalbar!
Harianpublik.com – Ribuan massa yang menggelar aksi damai bela ulama di Pontianak melanjutkan aksinya di Mapolda Kalimantan Barat (Kalbar).
Sebelumnya, massa yang berasal dari beberapa elemen Ormas Islam di Kalbar ini memulai aksinya dari Masjid Raya Mujahidin dan melakukan long march ke Mapolda Kalbar.
Tak lama menggelar aksinya, beberapa orang ulama perwakilan aksi pun bertemu dengan Kalbar Brigjen Pol Erwin Triwanto.
Dalam kesempatan itu, mereka mendesak Polda Kalbar agar memproses pengaduan 12 advokat bela ulama terkait pidato Gubernur Kalbar Cornelis di Kabupaten Landak yang diduga beraroma provokasi dan menghina simbol-simbol Islam. Dimana dalam pidatonya itu, Cornelis mengajak warga yang hadir untuk mengusir imam besar FPI Habib Rizieq Shihab dan Wakil Sekjen MUI Tengku Zulkarnaen jika datang ke Kalimantan Barat. Pidato itu pun dinilai dapat memecah persatuan dan kehormatan antar etnis dan agama di Kalbar.
“Pertama adalah minta keadilan kepada aparat yangg diberi amanah di negeri ini untuk menegakkan keadilan kepada orang-orang yang membuat Kamtibmas menjadi tidak kondusif. Terus terang tidak ada gubernur di indonesia ini yang memproklamirkan dirinya sebagai provokator, baru Gubernur Kalbar ini,” ujar perwakilan aksi, Habib Abdurrahman bin Ali Al Mutohar.
Sementara, Kapolda Kalbar Brigjen Pol Erwin Triwanto berjanji akan segera memproses hukum terkait ucapan Cornelis.
Erwin menyebut pihaknya akan melakukan penyidikkan terkait dugaan provokasi yang dilakukan Cornelis melalui pidatonya beberapa waktu lalu itu.
“Sudah saya yakinkan kepada para ulama tadi yang datang bahwa Insya Allah penyidikan akan kita lakukan secara transparan, bisa diikuti oleh semua tim advokasi dari teman-teman pembela ulama,” pungkasnya. -muslimber1 Sumber : Source link
0 notes
Text
Sepi Pemberitaan; Aksi Bela Ulama di Pontianak Diikuti Ribuan Massa, Berikut 2 Tuntutan yang Disampaikan
Sepi Pemberitaan; Aksi Bela Ulama di Pontianak Diikuti Ribuan Massa, Berikut 2 Tuntutan yang Disampaikan
Harianpublik.com, PONTIANAK – Aksi Bela Ulama diikuti ribuan massa berlangsung damai, di Pontianak, Kalbar, Sabtu (20/5).
Massa menuntut kepolisian untuk melakukan proses hukum terhadap siapa saja mencoba memecah belah persatuan dan kesatuan di Kalbar.
Maassa berkumpul di Masjid Raya Mujahidin. Seusai melakukan salat dzuhur berjamaah, massa bergerak menggunakan kendaraan, baik roda dua maupun roda empat ke Mapolda Kalbar, Sabtu (20/5) siang.
Setibanya di lapangan Bhayangkara Polda Kalbar, massa melakukan orasi dan tututan. Memang saat memasuki lapangan Polda Kalbar, massa nyaris bentrok dengan aparat kepolisian.
Keributan dipicu salah satu oknum peserta aksi melakukan pelemparan botol air terhadap aparat yang berjaga. Beruntung, aksi dapat diredam sehingga bentrokan terhindarkan.
Selanjutnya, sejumlah perwakilan dari peserta aksi dipersilahkan untuk berdialog langsung dengan Kapolda Kalbar Brigjen Pol Erwin Triwanto dan beberapa pejabat utama Polda Kalbar.
Setidaknya ada dua poin tuntutan dalam aksi tersebut. Salah satunya adalah proses hukum terhadap Gubenur Kalimantan Barat karena pidatonya dianggap bisa memecah persatuan dan kesatuan di Kalbar.
“Terus terang, tidak ada gubernur di Indonesia ini yang memproklamirkan dirinya sebagai provokator. Baru di Kalbar ini lah. Kami datang ke sini (Polda Kalbar) untuk menegaskan siapun dia, pejabatkah aparatkah. Kalau mereka coba-coba menodai Pancasila, merusak Pancasila dan menghina sibol-simbol agama, kami akan tempuh jalur hukum,” kata Habib Abdurahman bin Ali ditemui sejumlah wartawan usai berdialog dengan Kapolda Kalbar.
Tuntutan kedua adalah, tidak ada lagi “pengusiran” terhadap ulama. Menurutnya, hingga saat ini sudah dua kali terjadi “pengusiran” terhadap ulama yang datang ke Kalimantan Barat.
“Kami minta tidak ada lagi pengusiran ulama. Ulama itu diamankan, bukan diusir,” lanjutnya.
Kendati demikian, pihaknya sangat mengapresiasi Kapolda Kalbar karena telah berkenan berdialog dengan perwakilan massa aksi.
“Saya kagum dan bangga dengan Kapolda yang sekarang. Beliau minta jika kami akan mendatangkan ulama, dibangun koordinasi terlebih dahulu. Dan beliau santun kepada kami,” katanya.
Sementara itu Kapolda Kalbar Brigjen Erwin Triwanto mengatakan, kedatangan para perwakilan aksi ini dianggap sebagai dukungan kepada para penyidik, agar dalam melakukan penyidikan dilakukan secara netral.
“Saya sudah yakinkan, penyidikan akan dilakukan secara transparan,” kata Erwin. “Intinya pertemuan itu, dalam penyidikan tidak ada diskriminasi,” tegasnya.
Disinggung soal adanya insiden nyaris bentrokan antara massa di luar aksi damai dengan aparat kepolisian, di beberapa lokasi di Kota Pontianak, Erwin menegaskan bahwa pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan panitia.
Di mana pada hari yang sama juga digelar kegiatan pawai Pekan Gawai Dayak yang rute pawainya telah ditentukan. Demikian juga dengan rute aksi damai “Bela Ulama”.
“Namun setelah saya tanyakan, mereka yang nyaris bentrok di luar kendali mereka (massa aksi damai). Tapi tidak sampai bentrok. Karena kita sudah sekat dengan anggota Kodam dan Brimob,” pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, Kapolda Kalbar menghimbau kepada masyarakat agar tidak mudah terprovokasi, terlebih oleh media sosial. (arf/jpnn) Sumber : Source link
0 notes
Text
Aksi Bela Islam Terbesar Sepanjang Sejarah di Kalimantan Barat, Tuntut Gubernur Cornelis Minta Maaf
Aksi Bela Islam Terbesar Sepanjang Sejarah di Kalimantan Barat, Tuntut Gubernur Cornelis Minta Maaf
Aksi Damai Terbesar Sepanjang Sejarah Kalimantan Barat Berlangsung Hari ini Sabtu 20-05-2017.
Titik Kumpul Masjid Mujahidin Pontianak Kalimantan Barat Long March Menuju Polda Kalbar.
Aksi ini dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1438 H serta menuntut Cornelis, Gubernur Kalimantan Barat minta maaf atas pidato Provokatif nya yang telah menyakiti hati Jutaan Umat Islam, Pemecah Belah Persatuan dan Keharmonisan antar Etnis dan Agama di Kalbar.
Video:
[gr]
Sumber : Source link
0 notes