#30hbc1914
Explore tagged Tumblr posts
Photo
ma·af [n] 1 pembebasan seseorang dari hukuman (tuntutan, denda, dan sebagainya) karena suatu kesalahan; ampun. minta-- 2 ungkapan permintaan ampun atau penyesalan. Saya punya pegalaman mengenai maaf--yang membuat saya memilah-milih untuk mengeluarkan kata-kata ini. Semata agar tepat sasaran dan tepat guna sebagaimana maknanya. Arti dari maaf yang saya kutip dari KBBI sudah cukup menjelaskan, bahwa maaf adalah kata yang digunakan oleh mereka yang berbuat salah untuk mengungkapkan rasa bersalahnya dan bentuk permohonan ampun. Sayangnya 'maaf' seringkali bergeser. Hati memegang peran penting. Yang keras akan sulit meminta maaf meski sudah menyakiti. Yang terlampau lunak akan mudah sekali meminta maaf walaupun tak melakukan kesalahan apapun; 'agar semua baik-baik saja' 'agar ia tidak meninggalkanku' dan alasan-alasan lain yang mendekati kurang logis. Dan saya pernah menjadi satu di antara manusia yang hatinya lunak ini. Meminta maaf atas apa-apa yang bukan salah saya. Meminta ampun atas kesalahan seseorang--yang keras hatinya--sungkan melontarkan maaf meski sudah menyakiti berkali-kali, dalam sekali. Hanya agar tidak ditinggalkan pergi. Hanya agar hubungan kembali baik. Hanya agar semua kembali pada semula. Ya. Sepintar itu saya melukai diri sendiri. Dulu. Sekarang tidak lagi. Saya lebih memilih jika ingin meminta maaf. Saya hanya ingin meminta maaf atas kesalahan yang saya perbuat. Saya hanya ingin meminta maaf atas sesuatu yang membuat orang lain tersakiti. Saya tidak mau meminta maaf hanya untuk menahan-nahan langkah orang yang ingin pergi. Saya tidak mau memohon maaf atas kesalahan yang tidak saya perbuat. #aksarannyta #30haribercerita #30hbc1914 @30haribercerita https://www.instagram.com/p/Bsm5jcaAKrd/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=v85yhza3s6ci
91 notes
·
View notes
Text
#14 : Resah
Sekarang, ketakutan bukan hanya perihal ruang gelap dan sendirian. Rasa takut itu bukan lagi tentang terjatuh atau tenggelam. Ternyata semakin hari keresahan kecil yg dirasakan pun berbuah ketakutan.
.
Dia pernah takut berbuat salah, namun sekarang hal itu berkembang menjadi sebuah keresahan berarti; tentang keputusan. Tiba-tiba untuk menjalani sebuah hari pun diwarnai dengan perasaan resah meskipun sepele. Bagaimana jika dia tidak bangun pagi, bagaimana jika terjadi sesuatu padanya dalam perjalanan, bagaimana jika dia melakukan kesalahan dalam pekerjaannya, bagaimana jika apa yg dia ucapkan hari ini menyakiti hati orang lain. Dan keresahan lainnya yg terus berkecambuk ricuh dalam pikiran.
.
Itu baru satu hari.
Dia bahkan merasa takut mengambil keputusan untuk masa depannya, merasa takut salah langkah dan terlanjur tidak bisa memperbaikinya lagi. Dia takut tidak dapat mengulang hal baik yg dia tinggalkan demi memilih jalan yg baru. Dia takut kecewa dan terlanjur menjalani sesuatu yg tidak dia inginkan. Ya, bahkan untuk memilik bahagia saja sekarang dia merasa takut, resah yg tidak berkesudahan.
.
Begitu banyak pertimbangan yg kian dipikirkan, dalihnya adalah persiapan. Dia tidak ingin hanya berkata “ya sudahlah” namun menyesali keputusan pasrahnya di kemudian hari. Entah, apakah banyak pertimbangan di awal itu akan tambah mempersulit atau memudahkan langkahnya ke depan. Hanya saja, jika terlalu banyak takut maka dia tidak akan pernah merasa siap. Karena selalu datang ragu, karena terlalu tidak bernyali untuk menentukan proyeksi masa depannya sekarang. Dia terus mengulur waktu entah sampai kapan. Semoga keresahan ini membuat dia belajar arti berserah yg sesungguhnya.
.
Cr : We Heart It
5 notes
·
View notes
Text
Berjuang melawan perasaan adalah proses mendidik yang tidak mudah. Melawan rasa kepo yang berlebihan, melawan rasa lapar dan haus, menahan rasa marah yang sedang berkecamuk, juga melawan hati yang berkata iya tapi langkah harus berkata tidak. Begitulah perjalanan ini, tak ada yang mulus. Satu hal, ketika mampu melawan di jalur yang sesuai ajaranNya, maka hati mu akan menang. Menang merayakan kebahagiaan yang tidak langsung kamu dapatkan. Mungkin esok, lusa, beberapa tahun yang akan datang, atau bahkn setelah kita telah tidak ada di dunia ini.
Makassar, Januari 14 th 2019
Irfiani Triastari
10 notes
·
View notes
Text
Pergi dan Hilang
Sejauh apapun kamu pergi, aku yakin di suatu masa nanti kamu akan kembali. Mungkin sekarang hanya rasaku yang sendiri, tetapi kamu selalu di hati dan membersamai langkahku. Senyummu yang penuh arti, sabarmu menyikapi sikapku ini, nasihatmu padaku tak lain untuk perbaikan diri tanpa sedikitpun menyakiti padahal apalah Aku yang lebih banyak menyebalkan, keras kepala, membuat kecewa, dan hanya sering meminta maaf karena tak kunjung berupaya lebih baik (lagi).
Aku sama sepertimu. Mudah melemah, rapuh, putus asa, jenuh, lelah dengan segala rutinitas yang ada. Namun sungguh sayang sekali, jika sekarang ini kita justru terkalahkan sebelum peristirahatan yang membahagiakan tercapai. Tempat ini bukanlah untuk bergurau. Kita masih jauh ke tepi perbatasan. Pemisahan antara hidup dan mati. Maukah kamu bersabar sedikit saja? Aku berupaya, kamu berusaha. Dua kekuatan akan menghasilkan sinar benderang tidak peduli segala hambatan meredupkan. Cukup jalankan peran yang ada untuk simpanan keabadian.
Jika saat ini kamu rehat sejenak, tak mengapa. Tidak akan ada yang memaksa. Semua memang ada masanya. Aku paham hal itu dan jangan keliru bahwa tanganku selalu siap mengandengmu walau untuk menyemangati diri aku pun perlu kamu. Namun jangan pernah untuk menghilang apalagi pergi dari pilihan yang telah diikrarkan.
Dan kamu perlu tahu, dekapanku selalu terbuka untuk memeluk jiwamu, menguatkan agar tak ada yang pergi dan hilang kecuali kematian. Aku tetap disini menanti kamu kembali menapaki langkah bersama-sama seperti dulu (lagi). Berdoa, agar aku dan kamu tetap diluruskan jalan hidupnya, dikuatkan niatannya dari belokan kehancuran.
Aku, 14 Januari 2018
@aisyazaira
4 notes
·
View notes
Photo
#14 TANGAN ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ Tentu saja tak semua ingin, bisa kugenggam. Lihatlah, tali takdir semakin besar, bola kehidupan semakin berduri, tanganmu yang rindu semakin licin, seperti rembulan setia angkuh di antara mataku dan bintang-bintang. Tentu saja tak semua angan, bisa kugapai. Lima bukan angka yang banyak untuk jari tangan, tapi cukup? Entah. Di atas bantal telapak, ada rencana yang malu-malu. Di kepal cangkang tanganku, ada nasib meronta-ronta. Sang Maha menguji sekuat apa aku bisa mencengkram. Meski; tak bisa kutangkap angin, tak bisa kupegang air, tak bisa kutahan tanganku untuk tak meremuk dada di kala rindu menjadi-jadi. Meski, tanganku hanya lima jari satu telapak. Lebar mungkin lima senti, tinggi lima belas senti paling tidak. Meski sangat sedikit yang bisa ia genggam. Tapi, di luar ukuran itu, akan selalu ada rencana-rencana Sang Maha, yang hitungannya di luar jangkauan manusia. ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ (Al Ayubi, 2019) ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ @30haribercerita #30hbc19 #30hbc1914 #empatbelas #tangan #jurnalsederhana #perjalanan #beranjak #langkah #berkata #catatan https://www.instagram.com/p/BsnjlCiFmKv/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1xp6juaj2n4h5
3 notes
·
View notes
Photo
Ada yang menghubungimu karena rindu Ada pula yang menghubungi, hanya demi menghabiskan waktu Ada yang mencintaimu dengan sungguh Ada pula yang mencintai tapi tak pernah utuh Ada yang datang karena hatimu adalah apa yang ia tuju Ada pula yang datang hanya singgah untuk menunggu Ada yang pergi karena luka Ada pula yang pergi karena memang, baginya kau hanya sesaat temu Ada yang menujumu karena pilihan utama Ada pula yang menujumu sebab pilihan lain tak lagi ada Percayalah.. Segala engkau adalah alasan-alasan utama dihidupku Sementara aku, sudahlah.. malam ini kau membuatku menyadari alasan-alasan kedua pada baris-baris tadi. PluviLyu @30haribercerita #30haribercerita #30hbc1914 #30haribercerita2019 #penulis #wanita https://www.instagram.com/p/BsnawKEBgao/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1l42q6v977dd9
3 notes
·
View notes
Photo
(14/30) #Senja Terlalu banyak sudah puisi yang diciptakan untuk senja. Kalian tentu setuju, bahwa kian hari kian menjamur para pengagum senja. Candu yang ditebar terlalu luas, apalagi semenjak ada sosial media. Objek yang menggambarkan kefanaan dunia ini, menjadi tempat para pujangga melabuhkan berjuta sajaknya. Akupun iya. Aku salah satu dari jutaan penikmat senja. Padahal hanya 5 hingga 10 menit senja menyapa, sudah cukup rasanya mencharge tubuh yang letih seharian. Seolah pertanda alam merasuk ke otak, mengingatkan raga untuk istirahat. . . Senja yang lekat dengan pergantian, butuh proses yang tidak instan untuk dapatkan peralihan dari terang menuju gelap, mengikhlaskan hari menuju malam. Layaknya fase dalam kehidupan, melepaskan dan kehilangan. Pengingat bahwa Abadi adalah Fana. Semua hanya sesaat. Maka sigap dan bersiap bukan sebuah pilihan, melainkan keharusan untuk perubahan. Begitulan senja dengan segala pesonanya. Keindahan yang tak pernah menuntut pengakuan. Tidak perlu sesumbar untuk disuarakan. Biarkan mata dan hati yang rasakan. Tertanda : si jari metal🤘🏼 . #30haribercerita #30hbc19 #30hbc1914 @30haribercerita (at Merese Hill) https://www.instagram.com/p/Bsnl3gvnmFQ/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=qnzu0tqyy1wa
2 notes
·
View notes
Text
Selalu Saja
Awal musim hujan, Desember 2018
Sore itu, Fisipmart tidak terlalu ramai. Aku ada janji untuk mengerjakan tugas UAS bersama teman sekelompok. Mereka belum ada yang datang, jadi aku menunggu di salah satu meja sambil membuka laptop.
“Lho, Rak. Ngapain di sini?” ada yang menyapa.
Aku menoleh. Oh, ternyata kamu.
“Ini, lagi nunggu temen-temen, mau kerja kelompok. Lha kamu ngapain di sini?” aku bertanya balik.
“Aku lagi nunggu jam 4, Rak. Abis ini mau ke maskam,” jawabmu.
Kita lanjut membicarakan beberapa obrolan ringan. Sudah lumayan lama kita tidak berpapasan. Ini seperti reuni singkat yang menyenangkan.
“Eh, itu temenku udah pada dateng,” kataku saat melihat temanku tiba.
“Oh iya, udah lewat jam 4 juga. Aku pergi dulu ya, Rak,” katamu.
Kita sempat saling menyemangati, sebelum akhirnya kau menuju pintu keluar.
Aku menghela nafas, dan sekejap berandai.
Selalu saja.
Ada kebanggaan tatkala melihatmu sedang berjuang menatap dunia.
Ada rasa khawatir ketika mengetahui kau sedang tidak baik-baik saja.
Ada detak yang memburu saat menatapmu dari kejauhan.
Ada senyum yang terukir setiap kali berpapasan denganmu.
Kalau saja kau mengetahui itu semua.
Ah, tidak. Memang lebih baik kau tidak tahu sama sekali.
2 notes
·
View notes
Photo
Dan terima kasih lebih memilih untuk bahagia, meluaskan syukur. Terima kasih tidak ada dengki di pagi, siang, dan malammu. Terima kasih telah memilih menutup rapat-rapat sedih dan lelahmu. Berpasrah sepenuhnya kepada Yg Maha Kuat dan Menguatkan. Buktikan semua rasa syukur dengan amalan-amalan yg membuat-Nya semakin cinta kepadamu. Buktikan pada-Nya bahwa kamu pantas mendapatkan nikmat-nikmat itu dan mampu menjaganya. Juga mintakanlah penjagaan agar tak ada sombong yg melekat pada diri meski sebesar biji zarrah. Mohonkanlah perlindungan agar terbebas dari rasa berbangga diri dan merasa lebih baik dari manusia lainnya. Dan semoga diri tak pernah luput dari ber-istighfar kepada Al-Ghaffar. Laa hawla walaa quwwata illaa billaah🌙 #30haribercerita #30HBC1914 https://www.instagram.com/p/Bsnn4rugvsH/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1v3ckzbny0o64
2 notes
·
View notes
Photo
Kapan terakhir kali kamu dicari karena seseorang sungguh-sungguh ingin tahu kabar mu? Barangkali, Ada yang mau tahu, tapi kamu tidak mau berbagi. Pada yang tak mau tahu, mengapa begitu sibuk merasa seolah sendiri? Bukankah kamu kurang berkaca sepenuh diri? Bukankah, kamu itu kurang memahami? Allah cemburu, kan Dia tak pernah membiarkanmu sendiri. Kalau punya waktu luang Bercerminlah menghadap kiblat -susah juga ya? Biar gampang Angkat tangan, berdoa Katakan dalam kepala “aku ini kesayangan Allah” Lakukan lagi, hingga berkali. Kalau begitu. Tak perlu pertanyaan orang lain perilah “kabarmu hari ini” Allah sudah sering tanya -tak terhitung kali. Kamu, yang jarang jawab Entah tidak mengerti Atau tidak lebih mengerti. Kalau kamu sedih karena rasanya tak ada yang peduli, coba ditanya-tanya lagi. Pantas tidak sedih? Allah kan sudah sebaik itu sepanjang hari. @30haribercerita #30HBC1914 #30haribercerita •telat 15 menit• https://www.instagram.com/p/BstBZTzldMPzaAWkT2UqsgysowgR7GMtgXSJow0/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=3ew3ussbcuj9
1 note
·
View note
Photo
Banyak orang, telah terbiasa atas kehadiran orang lain. Seseorang yang barangkali baginya adalah segalanya—hingga seakan selamanya. Tempat atas keluh bersemayam, suka tertumpahkan warna, hingga naluri lumpuh di hadapnya. Lalu ketika perpisahan memenggal segala temu dan kebersamaan. Selaiknya masuk dalam jurang tanpa ujung. Kegelapan memeluk erat tanpa jeda. Jerit memanggil segala kenang atas seseorang yang selalu bersama. Rasa tak rela selalu menggelantung manja. Kekosongan dan kehampaan mengalir dalam aliran darah yang ada. Menjadi amnesia bahwa segala ketidakberdayaan atas kekosongan, adalah buah dari keputusan. Kita yang membiasakan kehadiran, kemudian menganggap seseorang itu segalanya—hingga seakan berlabel selamanya. Kita enggan memastikan, apakah benar-benar akan selamanya? Aih, kita juga amnesia bahwa selamanya pun tak pernah benar-benar ada kan? Semua hanya sementara. Kita bahkan tak pernah benar-benar memiliki apa-apa. Termasuk diri kita sendiri juga bukan milik kita.🍁 . . Purworejo, 14 Januari 2019 —desinuristanti— . . @30haribercerita #30haribercerita #30HBC1914 #30HBC19 #parviscandelis #selfreminder #nulishappy #nulisyuk https://www.instagram.com/p/BsoZ-OZhM8Z/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1fsz1omar2q33
1 note
·
View note
Photo
Mempertanggungjawabkan Hidup (14) MasyaAllah Tabarakallah... Allah Maha Baik dipenghujung senja ini pun masih dapat kebahagiaan yang dilimpah limpahkan. Alhamdulillah.. seperti mendapatkan semangat baru dari email yang dikirim Teh Husna sore ini. Nabi SAW bersabda, "Tidak akan bergeser kaki manusia di hari kiamat sehingga ia ditanya tentang lima hal; tentang umurnya dalam apa ia gunakan, tentang masa mudanya dalam apa ia habiskan, tentang hartanya dari mana ia peroleh dan dalam apa ia belanjakan, dan tentang apa yang ia amalkan dari (ilmu) yang ia ketahui." (HR. At-Tirmdzi) Sejatinya semua milik Allah, manusia hanya dititipi. Termasuk jasad dan hidup kita, juga adalah titipan-Nya untuk dipergunakan sesuai dengan tujuan penciptaannya. Dan setiap titipan, kelak akan Allah tanya, digunakan untuk apa? Kalau kata Gurunya Teh Husna, arti dasar dari kata taqwa adalah takut. Dan sebutan muttaqin(orang yang bertaqwa) adalah sebaik-baik gelar dari Allah untuk manusia. Semuanya berasal dari rasa takut. Takut mengkhianati titipan Allah kepada dirinya. Dititipi harta oleh Allah, takut dibelanjakan selain untuk keperluan ibadah dan berjuang di jalan Allah. Dititipi kemampuan dan kesehatan, takut dipergunakan selain untuk kepentingan ibadah dan dakwah. Dititipi masa muda dan waktu luang, takut dipergunakan selain untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat dan disukai-Nya. Dititipi usia dan kesempatan hidup di dunia, takut dipergunakan selain untuk mengabdi kepada Allah dan memberikan persembahan dan karya yang terbaik untuk-Nya. Ternyata, kehidupan yang mulia dan kepulangan yang selamat dimulai dari rasa takut. Takut mengkhianati amanah dan titipan-Nya. Wahai jiwa! Persiapkan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) terbaik untuk dibawa ke hadapan Allah. Sungguh, waktumu tidak banyak.. Nuhun Teh Husna #SELFREMINDER #30haribercerita #30hbc19 #30hbc1914 https://www.instagram.com/p/BsnW0LagP9G/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=r5pezs0e6j4h
1 note
·
View note
Photo
Hari ke-14. Bagaimana kabarmu? Kulihat kamu masih sendiri Tidak ada seseorang yang menemani di sampingmu Kecuali teman-teman perempuanmu. Bagaimana kabarmu? Kudengar kabar kau tengah mempersiapkan diri Itu kabar yang baik. Kudengar kabar bahwa di sepertiga malam terakhir kamu selalu menyebut nama seseorang dalam doamu. Ada yang mengatakan bahwa itu aku. Benarkah? #30haribercerita #30hbc1914 https://www.instagram.com/p/BsnVPG7j6Lu/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=d1obxz4bwhh0
1 note
·
View note
Photo
Hidup kita seperti pelangi, ada mendungnya, petir dan badainya, serta hujan yang berkepanjangan. Warna-warninya ibarat bentuk aneka kebahagiaan. Hidup juga seperti senja, perlu melalui pagi yang panjang dan siang yang tak sebentar untuk bisa melihat keindahannya. Semburat jingganya yang meneduhkan didapatkan setelah adanya penantian. Artinya untuk setiap hal-hal yang kita inginkan, sesuatu yang sangat indah bagi kita, maka butuh proses serta kesabaran untuk bisa mencapainya. Bagimu, hidup itu seperti apa? #30haribercerita #30hbc1914 https://www.instagram.com/p/BsmozE6gnVm/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1l22gqppcob6p
1 note
·
View note
Photo
[Keajaiban Sebuah Kata Bijak: Maaf, Tolong, Terimakasih, dan Permisi] Masih ingat dulu ketika momen PMB Fakultas, dimana panitia mengajarkan 4 (empat) kata yg ajaib kpda para pesertanya yakni maaf, tolong, terimakasih, dan permisi. Sebuah kata-kata yg sederhana namun memiliki arti yang sangatlah besar dan bermakna positif bagi siapapun baik yg mengucapkan & mendengarkannya. Lantas, mengapa terkadang kita sulit dan sungkan tuk mengungkapkannya? Pertama, kata maaf yang berarti kita menyadari sebagai insan manusia adalah tmpat salah dan lupa. Dengan kata maaf membuat kita meraih sebuah kemenangan karena dengan maaf bisa mengharmoniskan hbungan permusuhan, tnda tidak sombong, dan tanda sbuah sikap rendah hati. Namun ketika kita tinggalkan kata (maaf) artinya kita merasa paling sempurna Kedua, kata tolong yang berarti kita menyadari sebagai manusia saling mmbutuhkan bantuan orang lain, Sebuah kata yang mengajarkan kita menyadari akn keterbatasan dan kelemahan yg kita miliki. Namun ktika itu kita melupakan kata (tolong) artinya kita merasa yg paling berkuasa Ketiga, sebuah kata terimakasih yg berarti kita menyadari sebagai manusia kita (harus) selalu bersyukur kepada sang pencipta kehidupan ini melalui perantara manusia. Coba ucapkan kata terimakasih terhadap sekecil apapun kebaikan orang lain kpada kita. Namun tatkala kita udah singkirkan kata terimakasih artinya kita merasa saling berjasa Dan terakhir, kata permisi yng berarti kita akan belajar bagaimana tata karma dan kesopanan kita internalisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kata permisi ini juga mengajarkan kita akn sebuah makna mnghargai. Namun tatkala kita lupakan sbuah kata permisi artinya kita merasa mempunyai derajat yg tinggi mengenai makna penghargaan Penutup, itulah empat hal yang menjadi ukuran keegoisan kita. Dimana ketika kita tinggalkan kata maaf artinya kita mrasa paling sempurna. Kita melupakan kata tolong artinya kita merasa yang paling berkuasa. Kita menyingkirkan kata terimakasih artinya kita merasa paling berjasa. Dan saat kita me(lupa)kan kata permisi artinya kita pun merasa mempunyai derajat yg tinggi Pic: @serikat_fotografi_indonesia #30haribercerita #30HBC1914 @30haribercerita (di Indonesia) https://www.instagram.com/p/Bsl2bYSn974/?igshid=n2xd7198te86
0 notes
Photo
[KEEP ENJOY] . Yeahh! Ketika kala itu masih senang berkutat dengan ujian2 mtk, biologi dan rekan-rekannya. Berbeda dengan hari ini harus berkutat dengan ujian akuntansi dan segala yang berbau ekonomi.. . Hm, hidup memang terus berputar, nikmati apa yang sekarang ada di depan matamu. Btw disini gada yg linear ternyata, semua pindah haluan. Tiga diantaranya bergelut dengan ekonomi di UNJ, STIE PGRI, satu lagi di STAI Smi. Hm, gimana? Nikmat yak? Yahh asyik sih bisa ngerasain belajar science sebelumnya dan sekarang belajar dengan rumpun social.. Ngeri-ngeri sedap 😎 ahaha Wohoho, hari ini ujian UAS terakhir di kampus. Bersiap dengan ujian2 berbau tingkat akhir yang sudah mengahantui sedari dini.. Hmm Keep enjoy *katanya sih selow ae gitu 😅 Meetup dadakan di acara Cinema Basic Training angkatan 2 nya @kammi.smi nih 😎 kapan meetup sama exoscione yg lainnya ? Hm kuy agendakan 😉 . @30haribercerita #30hbc19 #30hbc1914 #iniitu30hbc19 #ejoy #selow #loveyourself #remind #instagram #today #photography #study #organisation (di ADZKIA Integrated islamic school) https://www.instagram.com/p/Bs36NTSHfiZ/?igshid=9jsixoueo0y5
#30hbc19#30hbc1914#iniitu30hbc19#ejoy#selow#loveyourself#remind#instagram#today#photography#study#organisation
0 notes