Text
“If I tell you I need you, do not take it lightly. I do everything I can to never have to depend on anyone, to never show weakness. and if I say I that I need you it means I am trusting you to catch me if I fall.”
— ilovemylsi
601 notes
·
View notes
Text
Ternyata membersamaimu butuh lebih dari sekedar rasa.
Butuh untuk meredakan ego agar tak selalu dimenangkan.
Butuh untuk membunuh gengsi agar tak melulu dibesarkan.
Butuh untuk terus memahami meski diri ini selalu ingin dimengerti.
Usahaku jauh sudah. Namun tak pernah menjadi cukup bagimu.
Kepadamu, rasa ini masih ingin terus berlabuh.
Kepadamu, entah raga ini apa masih mampu 'tuk mengayuh.
Jakarta, 17 September 2019
23:03
211 notes
·
View notes
Text
2K notes
·
View notes
Text
Aku menginginkan seseorang yang dapat membuatku lupa kapan terakhir kalinya aku menangis 😔
Anggi,2019
0 notes
Text
Dia yang menyayangimu, tak akan kehabisan cara untuk membahagiakanmu
Anggi,2019
0 notes
Photo
2K notes
·
View notes
Text
4K notes
·
View notes
Quote
Bagaimana caranya untuk, meruntuhkan kerasnya hatimu. Kusadari ku tak sempurna, ku tak seperti yang kau inginkan
0 notes
Text
there are so many super nice people on the internet with basically no audience and there are people who are so rude and mean who get treated like gods
178K notes
·
View notes
Text
Satu pintaku: aku hanya ingin seseorang yang memperjuangkanku dengan benar. Maksudnya, perlakuan dan sikap yang diberikan di awal akan tetap selalu sama, tidak berubah.
Anggi,2019
1 note
·
View note
Text
just having fun dengan teman kencan terbaik wkawkawka ini di Miss Bardot, Malang. Interiornya cafenya pas banget si buat foto, makanannya juga worth it.
0 notes
Text
"Ih manja banget si jadi cewe"
Sini sini biar aku jelaskan
Apa yang salah sih dari sebuah cewe yang mengharapkan bisa dimanja sama pasangannya sendiri?
Mau tau alasannya? berbagai cewe diluar sana punya opini masing-masing ya tapi kali ini akan kujelaskan alasan dan opini ku
Aku mengeluarkan sifat manja karena suatu alasan, yaitu kurangnya perhatian dan posisi serta peranku di dalam keluarga ku yang tidak memungkinkan aku untuk bermanja
Di dalam keluargaku, aku dijadikan sebagai panutan dan contoh untuk adik-adikku. Aku yang tertua dan bisa memandu adik-adikku dengan baik, dan aku juga harus mandiri.
Nah jadi ketika diriku mengeluarkan sisi yang berbeda saat didepanmu, seperti bermanja di depanmu. Itu karna selama ini aku tidak dapat merasakan hal itu, oleh karenanya aku bermanja kepada pasangan yaitu kamu.
Aku tidak selamanya bermanja kepada pasangan, namun di beberapa kondisi aku ingin merasakan hal itu untuk melepas sisi lelah di diriku dari keluargaku.
Jadi sekarang, apakah kamu mengerti?
2 notes
·
View notes
Text
My happiness, biarpun sering gak akurnya. Mereka lah alasanku kenapa aku harus cepat menyelesaikan kuliahku. Agar apa? Agar aku bisa segera mencari rupiah untuk mengurangi beban hidup orang tuaku dan untuk membahagiakan 3 saudara perempuanku. Ingat! kebutuhan perempuan itu banyak, jadi yang ditanggung juga banyak. Orang tua gak selamanya sehat dan kuat. Anak pertama harus bisa membuktikan ke orang tuanya kalau dia berhasil kelak untuk menjadi sebuah panutan kepada adik-adiknya. Karna anak pertamalah yang diharapkan dari orang tua sebagai keberhasilan dari hasil didikannya. 💪💪
0 notes
Text
Otak dan hati yang tak sejalan
Terkadang, apa yang ada dalam dibenakku sulit diterjemahkan bahkan untuk diungkapkan
Bingung, bingung rasanya berada dalam situasi dimana ketika pemikiran ini sudah tidak karuan di dalam sebuah hubungan
Ketika otak mengatakan untuk pergi, namun hati mengatakan untuk tetap tinggal
Sebuah sinkronisasi yang gagal antara keinginan otak dan hati
Di dalam sebuah hubungan, tidak selalu hal-hal yang dilewati bersama berjalan dengan mulus
Banyaknya batu gronjalan, jurang dan badai yang juga dilewati
Mungkin jika dihitung, lebih banyak menerpa badai dan jurang dibandingkan dengan menikmati alam semesta
Namun, sebuah kalimat yang sejenak melewati lintasan pikiranku "Ingat, sebuah masalah hadir karna kamu diuji dan karna kamu bisa untuk melewati ujian tersebut!"
Maka aku selalu beranggapan bahwa masalah-masalah yang kulewati adalah sebuah pembelajaran dan pengalaman
Yang akan menjadi sebuah perbaikan dan perubahan yang baik kedepannya
Namun, ketika hati sudah lelah. Hati sering berkata "sudahi menyakitiku, tidakkah kamu cukup untuk membuat cadangan air matamu habis?" dan otak yang menjawab "dibalik ini semua ada pembelajaran dan hikmah yang dapat dipetik". Tiba-tiba hati dan otak bertukar peran.
Otakku dan hatiku serentak menjawab "Aku tersakiti, kecewa, karena sebuah komitmen yang kita bangun bersama. Ini adalah sebuah resiko."
Dan otak-otak lain yang berkata "tidakkah kau lihat bagaimana hatimu tidak bahagia dan mengapa kau masih saja menyiksanya?"
Well sebenarnya alasan dibalik itu semua karena diriku percaya bahwa dibalik kesedihan dari sebuah permasalahan pasti ada jalan keluarnya dan hikmahnya
1 note
·
View note
Text
Sudut pandang yang berbeda
Jangan selalu membenarkan bahwa apa yang menurutmu benar itu benar dan yang menurutmu salah itu salah.
Setiap orang mempunyai cara berpikir dan memaknai sebuah peristiwa atau masalah dari berbagai sisi dan sudut pandang yang berbeda.
Mungkin si A mengatakan jangan lakukan ini karena tidak baik dan bla bla bla ..
Namun si B berpikiran bahwa dengan dia melakukan ini dia akan bla bla bla ..
Pola pikir setiap individu saja sudah berbeda, apalagi antara laki-laki dan perempuan
Sudah sewajarnya dan sebisa mungkin harus memaknai pemikiran lelaki dan wanita itu berbeda
Jangan selalu merasa pemikiranmu itu benar, persepsi mu itu benar, dan jangan juga selalu merasa pemikiran dan persepsi orang itu salah.
Kita punya sisi dan memaknai suatu hal dengan cara dan pandang yang berbeda-beda setiap individunya.
3 notes
·
View notes
Text
Apakah salah menaruh harapan pada seseorang yang kita yakini bisa berubah menjadi lebih baik kedepannya?
Anggi,2019
0 notes
Quote
Masalah dari sebuah hubungan apapun, selalu diawali dari kata aku. Karena hubungan apapun untuk berhasil mau tidak mau harus memperbanyak kata kita, sedang kata aku dan kita memang berbeda rasa. Karena makna menjalin sebuah ikatan, apapun namanya adalah menemukan dan menciptakan kata kita sebanyak mungkin dari kata-kata aku yang ada. Tidak mudah. Hampir terlihat tidak mungkin terkadang. Tapi bisa, dan memang harus jika ingin menjadikan hubungan tadi menjadi langkah-langkah kaki-kaki yang seirama. Langkah kaki-kaki kita, bukan langkah kaki-kaki yang saling meng-aku-kan. Sehingga yang terjadi kata kita hanya tercipta di awal kita memulai sebuah hubungan dan di akhir kita memutuskan tidak melanjutkan. Padahal kalau kita berhasil menciptakan kata kita yang banyak pada proses ditengahnya, hubungan tadi bisa lebih kuat untuk bertahan. Akan banyak rasa sakit ketika kita mengupas ke-aku-an, tapi tanpa kita mengupas kulitnya tidak akan bisa dijadikan menjadi kita. Rasa sakit itu datang dari ego yang harus kita lepas, menaruh perspektif kebenaran kita untuk berusaha menerima perspektif baru yang mungkin berbeda dan dianggap salah sebelumnya. Rasa sakit bisa jadi datang dari kita sendiri yang awalnya merasa aman dibungkus kulit ego, menjadi merasa lemah tanpa kulit, menyalahkan bahkan membenci diri, malu, gengsi dan lain-lain sehingga membatalkan niat untuk meng-kita-kan ke-aku-an kita masing-masing. Akan banyak rasa tidak nyaman karena merasa bukan menjadi diri sendiri, karena memang aku dan kita itu dua kata yang berbeda. Tapi sebenarnya yang terjadi ketika aku-aku tadi dijadikan kita, hanya perluasan dan penambahan volume pada diri bukan perubahan yang meninggalkan diri yang lama. Ketidaknyamanan karena kita harus menemukan keseimbangan diri lagi karena pertambahan luas dan volume tadi. Akan banyak rasa takut karena kata aku sudah pasti begitu lama menemani kita dari lahir. Melepas kata aku akan membuat kita merasa sendirian karena menerima aku lain untuk dijadikan kita membutuhkan rasa percaya yang sangat banyak bahwa semua akan baik-baik saja meski prosesnya tidak mudah. Dan rasa percaya sangatlah tidak mudah didapat ketika kita merasa sendirian, karena umumnya temanlah yang membawa rasa aman, dan kulit aku selama ini adalah teman yang paling mampu memberi kita rasa aman. Padahal ketika kita nanti berhasil meng-kita-kan aku-aku yang ada, rasa aman yang didapat akan lebih solid dan besar. Begitu banyak yang harus diatasi dalam menciptakan kata kita. Ke-aku-an yang saling membutuhkan karena saling menyayangi sebenarnya adalah modal utamanya, tapi tentu saja masih banyak ke-aku-an yang harus diramu agar bisa menjadi kita-kita yang lain. Kita yang saling membutuhkan, dan kita yang saling menyayangi memang modal utama, tapi tidak cukup. Kita perlu saling memahami. Kuncinya di kata saling. Memahami itu sangat kompleks dan banyak elemennya. Karena sangat banyaknya yang harus dilakukan dalam memahami, ke-aku-an kita kadang akan bilang sudah merasa memahami sedang ke-aku-an yang lain bilang belum memahami. Dan dua-duanya tidak salah, karena sedang dalam proses dan bisa jadi sangat lama. Di sinilah saling mendengarkan adalah menjadi sangat penting, agar tahu sampai di mana proses berlangsung dan masih berapa jauh perjalanan harus ditempuh. Sekali lagi kuncinya di kata saling. Karena mendengarkan pun kalau hanya satu sisi ke-aku-an saja tidak akan menyelesaikan. Apalagi tidak sama sekali, semua saling ingin berkata yang ingin dikatakan, dan semuanya tidak sadar tidak sedang mendengarkan. Dalam memahami sudah tidak lagi ditemukan benar dan salah, sudah dan belum, ada dan tidak. Memahami melampaui semua itu, karena semua adalah sebuah proses panjang yang indah jika kita bisa memaknai rasa sakit, ketidaknyamanan dan rasa takut yang ada. Jadi, mari menjadi kita?
Guruh Nusantara (via lensasatumata)
92 notes
·
View notes