Tumgik
Photo
Tumblr media
1 note · View note
Text
Desa Lamongrejo, Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur
Tumblr media
Desa Lamongrejo adalah desa yang terletak di Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan Provinsi Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Jombang.memiliki luas wilayah sekitar 950.571 Ha.
Tumblr media
Sebagian besar penduduk di wilayah Lamongrejo berprofesi sebagai Petani dan buruh pabrik. Kebanyakan petani di Lamongrejo menanam padi, tembakau, jagung, tebu semenjak adanya pabrik Gula di wilayah Lamongrejo ada beberapa petani yang beralih dari padi menjadi menanam tebu, dikarenakan harga jual yang ditawarkan oleh pabrik gula di wilayah Lamongrejo cukup mahal.
Tumblr media
ilustasi
Terdapat situs-situs peninggalan berupa prasasti yang masih terawat dan terjaga. Para arkeolog juga meyakini bahwa Kecamatan Ngimbang merupakan bekas pusat pemerintahan Prabu Airlangga mengingat banyak ditemukannya bukti-bukti napak tilas Prabu Airlangga. Banyaknya jejak Prabu Airlangga di Lamongan membuat daerah ini berpotensi untuk dijadikan wisata sejarah karena seperti yang kita tau banyak arkeolog mengatakan bahwa Lamongan adalah salah satu daerah potensial dimana banyak ditemukan napak tilas Prabu Airlangga seperti prasasti, reruntuhan candi, arca, dan berbagai artefak lainnya. Salah satu napak tilas yang pernah ditemukan adalah arca Rondo Kuning dan Arca Dewa yang ditemukan di Pemakaman Umum di Dusun Kambangan, Desa Lamongrejo, Kecamatan Ngimbang. 
Lamongrejo masih sangat memegang erat culture dan budaya masih banyak upacara-upacara yang sering dilakukan oleh masyarakat setempat seperti sedekah bumi dan wiwitan. Terdapat juga 2 yayasan besar di Lamongrejo yaitu pondok pesantren
Tumblr media
1 note · View note
Text
Desa Keniten, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur
Tumblr media
Desa Keniten adalah salah satu desa yang terletak di provinsi paling timur pulau jawa. Desa ini beralamat lengkap di Desa Keniten Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri Provinsi Jawa Timur. Desa keniten berjarak 12 km disebelah selatan pusat Kota Kediri.
Desa Keniten adalah desa terluas ketiga di Kecamatan Mojo dengan luas sekitar 2.818 Ha dan jumlah penduduk 6.063 jiwa. Terletak di lereng Gunung Wilis membuat sebagian besar wilayah Desa Keniten merupakan wilayah yang subur dan asri. Hampir 70% wilayah desa ini merupakan lahan yang yang masih hijau nan asri dengan segala tanamannya. Sebagian besar tanah di Desa Keniten berupa perwasahan dan perladangan yang menghasilkan berbagai hasil bumi seperti padi, jagung, tebu, singkong, kedelai, kacang tanah, pisang, pepaya, jeruk dan aneka sayuran (cabai, terong, kacang panjang, tomat, dsb)
AGROWISATA KENITEN
Tumblr media Tumblr media
Desa Keniten ini memiliki sebuah tempat wisata yang berpotensi untuk dikembangkan. Nama dari tempat wisata ini adalah Agrowisata Keniten. Agrowisata keniten adalah salah satu destinasi wisata yang masih tersembunyi namun sangat indah dan memanjakan mata. Letaknya yang berada di perbukitan lereng gunung wilis kediri membuat destinasi ini dapat dijadikan alternatif saat ingin melepas penat dan ingin menenangkan diri sejenak dari segala hiruk pikuk perkotaan. Agrowisata ini menawarkan berbagai jenis tempat untuk rekreasi. Didalamnya terdapat taman asri dengan berbagai macam bunga dan wahana bermain untuk anak-anak. Agrowisata ini juga menawarkan wisata petik buah jeruk. Pengunjung dapat memetik buah dan bisa dimakan ditempat tanpa dipungut biaya alias gratis. Pengunjung juga bisa membawa pulang buah jeruk hasil petikannya sendiri. Namun, jika dibawa pulang pengunjung akan dikenakan tarif biaya. Tapi jangan khawatir karena panitia wisata sudah membandrol dengan harga yang murah meriah dan tentunya dengan kualitas jeruk yang bagus. Dan jangan lupakan bahwa ada destinasi yang paling populer dan paling dicari pengunjung di agrowisata ini adalah tempat camping yang menyuguhkan pemandangan kediri raya dari atas perbukitan. Jika malam hari tiba, pengunjung disuguhkan dengan gemerlap cahaya lampu yang berasal dari seluruh penjuru kediri. Namun, akses yang harus dilalui untuk mencapai agrowisata ini masih cukup sulit dengan jalan yang masih terjal. Meskipun begitu, kita masih bisa menikmati perjalanan dengan menikmati pandangan sekitar.
GETHUK PISANG
Tumblr media
Selain menyediakan tempat untuk bersenang-senang yang menarik, Desa Keniten juga menawarkan jajanan yang diproduksi langsung di Desa Keniten. Jajanan paling terkenal yang ditawarkan adalah gethuk pisang yang merupakan salah satu makanan khasnya kediri. Produksi gethuk pisang ini sudah menjamur di Desa Keniten sehingga cukup mudah ditemui. Mengingat pisang merupakan salah satu hasil bumi yang melimpah di Desa Keniten, masyarakat pun memutuskan untuk mengolah pisang menjadi gethuk agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Gethuk pisang adalah olahan pisang yang memiliki cita rasa manis dan legit. Dalam proses pembuatannya, pisang akan diolah dan dicampur dengan berbagai macam bahan dan dibungkus menggunakan daun pisang yang kemudian dikukus. Jenis pisang yang paling banyak diolah menjadi gethuk adalah pisang raja nangka karena memiliki citarasa yang khas dibandingkan pisang lainnya. Gethuk pisang ini bisa menjadi solusi masalah saat ini dimana kebanyakan orang malas makan buah-buahan. Dengan memakan gethuk pisang ini orang-orang akan tetap bisa menikmati buah pisang namun dengan citarasa yang berbeda.
Tumblr media
2 notes · View notes
Text
Desa Kaligono (Dewi Kano), Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah
Tumblr media
Desa Wisata Kaligono (Dewi Kano) merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kulon Progo,  Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kecamatan Kaligesing menjadi salah satu daerah yang strategis dan kaya akan potensi unggulan Purworejo mulai dari hasil bumi hingga keindahan alamnya. Tak heran apabila Kaligesing disematkan sebagai desa wisata, terutama Dewi Kano. Desa ini ditetapkan sebagai kawasan pengembangan agropolitan sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Purworejo Nomor 27 Tahun 2011.  Lalu, Pemerintah Desa Kaligono mencanangkan sebutan Desa Wisata Kaligono (Dewi Kano) pada tahun 2012 dengan ikon utamanya yakni Curug Siklothok, didukung dengan objek wisata tak kalah menarik lain seperti Curug Silangit, Taman Sidandang, Wisata Alam Gunung Condong/Bukit Wukir Kencana serta Goa Seplawan, dan masih terus berkembang hingga sekarang.
Menurut informasi resmi yang saya dapat, luas Desa Kaligono/Dewi Kano yakni sekitar 893,310 Ha. Dengan ketinggian 240 meter di atas permukaan laut, membuat udara disana terasa sejuk cenderung dingin dan berkabut, lingkungan yang masih asri, pepohonan yang sehat menyelimuti, serta kedamaian yang menyeruak. Terletak jauh dari perkotaan, terlihat hamparan pemandangan alam pegunungan menoreh yang indah dan subur mengelilingi Desa Kaligono. Salah satu hasil bumi yang menjadi komoditi utama dan perlu terus dikembangkan adalah buah durian dan manggis serta kambing peranakan etawa (PE). Dengan ini, Desa Kaligono tak hanya memiliki potensi wisata alamyang menakjubkan, namun juga agrowisata, wisata religi, wisata kuliner dan wisata sosial budaya.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Menurut observasi dan literasi yang telah saya lakukan, sebuah jurnal (http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/Isi_Artikel_986930718882.pdf) menyebutkan hasil analisis wilayah, beberapa aspek yang diamati di lokasi seperti aspek abiotik, aspek biotik dan aspek budaya.
1. Aspek lingkungan abiotik Dewi Kano. 
Desa Kaligono memiliki dua musim yakni penghujan dan kemarau. Dalam satu tahun memiliki 60-200 hari hujan dengan 2-27 hari/bulan. Curah hujan rata-rata 12-691 mm. Ketinggian wilayahnya berada pada 240 m di atas permukaan laut dengan lingkungan abiotik yang masih belum banyak perubahan.  Geomorfologi daerah berupa bentuk asal denudasional yang terdiri dari perbukitan denudasional dan lembah denudasional. Stratigrafi terdiri dari satuan lava andesit, satuan breksi vulkanik, dan satuan batu gamping. Jenis tanah yang dimiliki cocok dan subur untuk ditanami berbagai jenis tumbuhan sehingga memungkinkan untuk dijadikan pengembangan agrowisata dan geowisata terutama durian dan manggis. Kondisi topografi yang sangat memungkinkan dilakukan pengembangan kawasan serta didukung dengan dibangunnya sarana dan prasarana penunjang maupun menganalisis suatu kawasan secara umum.
2. Aspek lingkungan biotik Dewi Kano. 
Jenis vegetasi Dewi Kano bervariasi sehingga sangat mendukung pengembangan Agrowisata seperti durian, manggis, duku, langsat, petai, kelapa, pisang, cengkih, panili, temulawak, kopi dan lain-lain yang merupakan tanaman warisan turun temurun sehingga berumur puluhan hingga ratusan tahun. Komoditas unggulannya yang menjadi maskot adalah durian dan manggis. Ada juga potensi peternakan peranakan kambing etawa (PE) hasil dari persilangan antara kambing lokal di Kaligesing dengan kambing keturunan Etawa yang dibawa oleh penjajah. Kambing ini dianggap istimewa dan ‘mahal’ karena  kualitas susu dan daging yang baik hingga dapat menyembuhkan beberapa penyakit. Berdasarkan data statistik hortikultura tahun 2017, jumlah tanaman yang mendominasi berturut-turut yaitu manggis (107.049 pohon), durian (97.777 pohon), rambutan (93.855 pohon), salak (32.573 rumpun), nenas (10.146 rumpun), duku/langsat/kokosan (10.150 pohon), pisang (9.367 pohon), petai (2.551 pohon), pepaya (4.950 pohon), melinjo (1.851 pohon), nangka/cempedak (1.799 pohon), manga (1.242 pohon), sukun (648 pohon), jambu biji (491 pohon), jeruk siam/keprok (137 pohon), jengkol (150 pohon), alpukat (99 pohon) dan jeruk besar (44 pohon). Sedangkan jumlah kambing kaligesing menurut data Dinas Pertanian tahun 2016 di Kecamatan Kaligesing sebanyak 50.089 ekor (21.393 jantan dan 28.696 betina). Hampir setiap warga Desa Kaligono mempunyai kambing ras PE dengan berbagai kualitas yang digunakan sebagai tabungan bagi sebagian besar masyarakat, untuk diikutkan kontes, juga sebagai penghasil susu etawa.
3. Aspek Sosial Budaya Masyarakat Dewi Kano. 
Tatanan pola kehidupan masyarakat Dewi Kano hidup berdampingan rukun dan damai dengan mengedepankan musyawarah mufakat dan sikap gotong royong serta tetap berpegang teguh terhadap norma dan adat istiadat budaya setempat. Kelembagaan berupa kelompok tani (poktan) yang berjumlah 22 poktan, kelompok sadar wisata (pokdarwis) nuansa alam yang mengelola curug siklothok dan pokdarwis joko kendil yang mengelola taman sidandang, serta badan pengelola desa wisata. Perawatan dan pengembanganserta pengelolaan desa selalu melibatkan masyarakat sekitar. Masyarakat yang memiliki lahan di sekitar obyek wisata juga memberikan izin penggunaan lahan mereka kepada sebagai wujud partisipasipengembangan wilayah. Adat istiadat yang masih kental yakni tradisi “merti dhusun” yang bertujuan memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk keselamatan dari ancaman bencana alam dan sekaligus sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat atas rizki, kesehatan, dan ketentraman. Selain sebagai ungkapan rasa syukur, acara ini juga sebagai tolak balak. Upacara tradisi merti dhusun di Dusun Tugono rutin dilaksanakan pada bulan Sapar. Adapun urutan prosesinya adalah membersihkan dusun dan bersih kubur, ziarah makam, tayub siang, pengumpulan jolen, dan kirab dilanjutkan tayub hingga pagi hari. Potensi budaya yang dimiliki juga cukup menarik yakni ada tari Dolalak, Jatilan, Kuda Lumping, Soyar Maole, dan lain sebagainya.
Berikut merupakan beberapa tanggapan dari masyarakat serta wisatawan yang telah mengunjungi Desa Wisata Kaligono.
“Wisata Purworejo gua exotic dgn panorama yg menawan di sekitarnya”
“Tempat wisata yang nyaman”
“Sejuk nyaman bersih..jalan menuju lokasi lumayan extreme, tapi terbayar lelahnya jika sudah sampai lokasi. Mantap”
“Air terjun yang masih alami,namun aset jalan yg kurang bagus dan perlu diperbaiki”
“Saya cukup merekomendasikan sekali sebagai tempat tujuan gowes atau wisata. Akses jalan menuju tempat wisata juga sudah diberi paving blok, fasilitas juga kini bertambah, mulai bangku taman dan juga gazebo untuk beristirahat sejenak karena jalan menuju air terjun cukup melelahkan, lalu ada mushola, toilet, tempat sampah di beberap titik, dan juga ada tambahan wahana flying fox. Tiket cukup terjangkau, hanya 3rb rupiah saja.”
Tumblr media
1 note · View note
Text
Agrowisata Belimbing Desa Watesari , Balongbendo , Sidoarjo
Tumblr media
Agrowisata Belimbing Desa Watesari terletak di Jl. Mayjen Sungkono, Besuk, Watesari, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo
Tumblr media
Dilihat dari potensi yang bisa dikembangkan, tanah di desa ini mampu untuk dikembangkan menjadi desa wisata yaitu agrowisata belimbing. Salah satu penggeraknya adalah Pemerintah Desa setempat. Seperti beberapa informasi yang telah kami dapatkan , desa ini memiliki 2000 pohon belimbing yang ditanam di Tanah Kas Desa (TKD) dengan luas 2 hektar. Tidak hanya berisikan pohon belimbing, agrowisata ini juga berisikan tempat pengolahan belimbing sebagai hasil panennya guna diperjualbelikan dan juga terdapat pusat edukasi.
Pembangunan agrowisata ini tentunya mendapat dukungan dari banyak pihak salah satunya mantan Bupati Sidoarjo Saiful Ilah. Beliau berharap dana yang digunakan dapat dipertanggung jawabkan dan dapat bermanfaat bagi warga setempat.
Tumblr media
Mengenai panen, banyak sekali yang bisa dikembangkan dan dihasilkan misalnya sirup belimbing, campuran sup udang supaya semakin segar, asinan belimbing pedas, es belimbing, jus belimbing dan olahan makanan dari belimbing lainnya. Karena belimbing memiliki ukuran yang sangat besar dan manis.
Tumblr media
1 note · View note
Text
Desa Pulo, Kecamatan Kebayoran Baru, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Tumblr media
Pulo adalah kelurahan di kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jakarta, Indonesia.
RUMAH KENTANG
Tumblr media
Salah satu tempat wisata yang berada di desa saya, tepatnya Desa Pulo yang terletak di Kebayoran Baru pada kota Jakarta Selatan, yaitu Rumah Kentang. Untuk penyuka film horor, mungkin "Rumah Kentang" terdengar familiar. Rumah Kentang merupakan judul film horor yang diluncurkan pada tahun 2012. Pada 2019, film horor tersebut dibuat dan ditayangkan ulang dengan judul Rumah Kentang: The Beginning. Tidak hanya film horor semata, Rumah Kentang merupakan kisah urban yang terdapat di tiga lokasi di Indonesia, yaitu Jakarta Selatan, Bandung, dan Yogyakarta. Ketiga lokasi tersebut memiliki cerita mistis yang berbeda-beda. Rumah Kentang yang berada pada Desa Pulo memiliki kisah urban sebagai berikut " Konon di rumah ini pernah ada ART yang kesal dengan anak majikan karena kenakalannya. Ia lalu memasukkan anak itu ke dalam kuali yang digunakan untuk merebus kentang dan memutilasi jasadnya. Parahnya, sang pengasuh menyajikan daging anak itu di pesta yang digelar majikannya. Daging anak itu dinikmati para tamu undangan termasuk kedua orang tuanya. Sejak saat itulah rumah kentang Dharmawangsa sering berbau kentang di malam hari". Oleh karena itu, tidak heran jika Rumah Kentang menarik wisatawan, terutama penyuka horor. Sayangnya, setelah melakukan riset, saya menemukan bahwa Rumah Kentang bukanlah rumah tak berpenghuni, melainkan terdapat keluarga yang tinggal disana bersama supir dan ART. Salah satu satpam Rumah Kentang, Joko Budi, berkata bahwa "Anak-anak sekolah sering mengunjungi rumah ini pada malam hari. Saya suruh saja tunggu di luar. Mereka lalu menunggu lama dan pamit pulang. Saya tidak izinkan masuk, karena ini kan rumah orang". Saya memercayai bahwa Rumah Kentang memiliki potensi bisnis besar, terutama karena lokasinya yang strategis dan sangat terjangkau dari pusat kota. Tempat Wisata ini mampu menarik wisatawan penggemar cerita urban ataupun horor tanpa banyak perubahan yang perlu dilakukan pada rumah tersebut. Sedikit perubahan memerlukan sedikit dana yang perlu dikeluarkan. Ditambah lagi, pendapatan dan hasil yang didapat dari potensi tiket masuk dan souvenir dapat berguna bagi warga setempat.
THE DHARMAWANGSA SQUARE
Tumblr media
Selain Rumah Kentang, The Dharmawangsa Square juga merupakan tempat wisata yang berada pada Desa Pulo. The Dharmawangsa Square menarik perhatian karena desain bangunannya yang unik, yakni bergaya Eropa klasik. Interiornya menghadirkan suasana baik terutama untuk sosialita, traveler, dan juga keluarga. Ditambah lagi, The Dharmawangsa Square berhubungan dengan hotel The 101. The Dharmawangsa Square menawarkan kenyamanan berbelanja. Di dalamnya terdapat berbagai hiburan, butik, resto, swalayan, ballroom, dsb. Salah satu hiburan yang terdapat pada The Dharmawangsa Square yaitu Subtitle yang terletak pada basement The Dharmawangsa Square. Mari kita bahas lebih lanjut. Subtitle merupakan bioskop rumahan dengan 5 viewing room dengan ukuran 4 x 4 meter. Di sana, pengunjung dapat menyewa ruangan dengan layar besar. Satu ruangan dapat berisi 6--8 pengunjung. Pilihan film yang ditontonpun beragam dan dapat dipilih langsung oleh pengunjung. Selama menonton, pengunjung dapat memesan makanan yang disediakan oleh pihak Subtitle. Jadwal operasi Subtitle setiap harinya pukul 10.00--22.00 WIB (pemesanan terakhir). Pemesanan dapat dilakukan melalui Instagram, membooking, maupun langsung datang ke lokasi. Disarankan untuk melakukan pembookingan sebelum datang. Tiket masuknya dapat dibilang tinggi untuk menonton film, yaitu Rp150.000 untuk kunjungan pertama; Rp185.000 untuk senin hingga kamis; 240.000 untuk jumat hingga minggu dan hari libur lainnya. Namun, saya memercayai bahwa hal itu sepadan dengan apa yang didapat. Menyewa "bioskop" bersama keluarga ataupun teman terdekat ditambah tidak perlu khawatir akan lapar karena ada opsi makanan. Konsep ini sangatlah menarik dan unik. Pengembangan dapat dilakukan dengan memperluas cabang terutama pada Kebayoran Baru sebagai pusat dari Kota Jakarta Selatan.
Tumblr media
1 note · View note
Text
Desa Dersono, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur
Tumblr media
Desa Dersono adalah salah satu dari 13 desa yang berada di Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur dan terletak sekitar 12 Km ke arah barat dari kota kecamatan. Desa Dersono terdiri dari 19 dusun dengan luas wilayah sekitar 1.370 Ha dan berpenduduk 3.232 jiwa. Sebagian besar wilayah Dersono didominasi oleh pegunungan, sehingga banyak masyarakat yang mengandalkan alam untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti menjadi pekebun atau petani tadah hujan. Komoditas pertanian dan perkebunan di desa Dersono cukup beragam, misalnya padi, jagung, ketela pohon, dan lain sebagainya.
SUNGAI MARON
Tumblr media
Kabupaten Pacitan memang dikenal dengan wisata pantai. Dengan panjang garis pantai 70.709 Km dan terdapat paling tidak 68 pantai yang tersebar di tujuh kecamatan, seperti pantai Banyutibo, pantai Klayar, pantai Watu Karung, dan pantai Srau. Selain itu, Pacitan mendapat julukan sebagai kota 1001 goa karena banyaknya goa wisata yang terdapat di Pacitan, seperti goa Gong, goa Tabuhan, dan goa Kalak. Namun, sayangnya kita tidak bisa menemukan pantai di desa Dersono. Meskipun demikian, desa Dersono memiliki wisata alternatif yaitu Sungai Maron. Sungai tersebut terletak 40 Km dari pusat kota Pacitan atau sekitar 1 jam perjalanan menggunakan kendaraan pribadi.
Sungai Maron menjadi wisata andalan, baik di desa Dersono maupun di kabupaten Pacitan, karena memiliki konsep wisata yang berbeda dari tempat wisata lain yang ada di Pacitan. Sungai tersebut mengusung konsep susur sungai di mana wisatawan dapat menyewa perahu seharga Rp 100.000,00/perahu dengan jumlah maksimal 5 orang penumpang. Wisatawan akan diajak untuk menyusuri keindahan alam di sekitar sungai Maron sepanjang kurang lebih 4,5 Km yang bermuara di pantai Ngiroboyo, desa Sendang, Kecamatan Donorojo. Wisata susur sungai tersebut biasanya berlangsung selama 30-45 menit. Selama perjalanan wisata perahu, wisatawan akan disuguhkan dengan pemandangan unik nan menarik, bahkan banyak wisatawan yang menyatakan bahwa sungai Maron merupakan miniatur dari sungai Amazon yang terletak di Amerika Selatan.
GULA JAWA
Tumblr media
ilustrasi
Desa Dersono memiliki topografi yang unik yaitu berada di pegunungan, tetapi cukup dekat dengan wilayah pantai, sehingga tanaman kelapa dapat tumbuh subur di daerah tersebut. Tanaman kelapa sendiri dikenal sebagai tanaman yang memiliki banyak kegunaan dan hampir dari semua bagian kelapa dapat dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari. Maka dari itu, banyak masyarakat Dersono yang memanfaatkan pohon kelapa, salah satunya adalah untuk membuat gula jawa.
Bahan baku utama dari pembuatan gula jawa adalah nira. Nira merupakan cairan manis yang bisa didapatkan dari batang tanaman tebu, bit, sorgum, maupun dari getah tandan bunga tanaman keluarga Palmae, seperti kelapa, aren, dan kurma.
Masyarakat Dersono biasanya mengambil nira kelapa di pagi atau sore hari dan bergantian antara pohon satu dan yang lainnya agar produksi nira tetap maksimal. Para pemanen nira biasanya menggunakan peralatan sederhana. Nira  dikumpulkan dan dimasak sekitar 4 hingga 5 jam di tungku besar dengan api dari kayu bakar. Adonan nira panas akan dituangkan ke dalam cetakan dari batok kelapa yang berbentuk setengah lingkaran. Adonan kemudian ditunggu hingga mengeras agar dapat dipisahkan dari cetakannya. Proses tersebut  memakan waktu satu malam hingga adonan benar-benar keras dan menjadi gula jawa yang siap dikonsumsi maupun diedarkan di warung-warung tradisional atau pasar. Setiap 1 Kg nira biasanya dijual seharga 15-20 ribu rupiah tergantung dari kualitasnya.
Tumblr media
3 notes · View notes