tempat aku bersembunyi, meluapkan apa yang sulit untuk aku lupakan.
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
apakah menjadi baik itu harus selalu mengorbankan diri sendiri?
5 notes
·
View notes
Text
“People don’t always get what they deserve in this world.”
— Lemony Snicket
2K notes
·
View notes
Text
layaknya sebuah lagu yang indah dengan lirik yang menyedihkan. beberapa hati mungkin saling mencinta, namun tak semua kisahnya bahagia.
0 notes
Text
kayaknya, beberapa orang, termasuk diriku sendiri, salah dalam menempatkan rasa takut saat mewujudkan mimpi-mimpi kita selama ini.
dibanding takut gagal saat memperjuangkan mimpi kita, seharusnya, kita lebih takut dengan penyesalan yang kita rasakan nanti.
saat kita enggak mencoba untuk memperjuangkan mimpi serta khayalan-khayalan liar itu sama sekali.
0 notes
Text
semakin ke sini, kayaknya semakin lelah untuk mempermasalahkan hal-hal yang enggak sejalan dengan pandangan. karena setelah dipikir-pikir, ternyata semuanya bisa sederhana saja.
apa yang tak kita sukai, ya hindari. bukan malah mencaci maki lalu menyakiti hati orang lain atas dasar pandangan pribadi.
0 notes
Text
yah, sepeti kata pepatah yang selalu kita dengar: hidup itu enggak selalu di bawah, enggak selalu juga di atas. kita cuma perlu memposisikan diri dengan baik, karena kita enggak tahu kapan kita ada di masa yang pelik.
mungkin saat kita di atas, semua bisa saja jadi teman. namun saat di bawah, mereka kadang lupa kalau mereka pernah berkata "bilang saja jika kau susah".
0 notes
Text
dunia menyimpan sejuta masalah di setiap kepala manusia di dalamnya, dan aku selalu berpikir "manusia bodoh mana yang mau mendengarkan masalah orang lain disaat dia hampir mati karena masalahnya sendiri, ha?"
0 notes
Text
semoga kita bisa sampai pada "titik" kita masing-masing setelah melewati banyak koma dan tanda tanyadi hidup kita.
0 notes
Text
mulai kebingungan
tulisan ini aku tulis pukul dua pagi di penghujung bulan Agustus dua ribu dua puluh satu.
bulan Juli mungkin menjadi akan menjadi bulan yang aku benci untuk beberapa tahun ke depan. entahlah, terlalu banyak kejadian pahit yang kerap terjadi di bulan ini. banyaknya penolakan, kebingungan, tangisan, dan hal-hal lain sedih lainnya yang kerap kuterima dan terjadi di bulan ini dari beberapa tahun ke belakang.
akhir-akhir ini aku mulai risau dengan masa depanku. melihat beberapa teman yang sudah berpenghasilan, menyelesaikan masa pendidikan atau bahkan sampai pelaminan, benar-benar membuat mataku terbuka lebih lebar dan kepalaku berpikir lebih keras dari biasanya, hingga timbulah sebuah tanya: apa saja ya, yang sudah kucapai dan kudapatkan?
hal tersebut akhirnya membuatku kelabakan mencari-cari banyak peluang untuk mempertaruhkan masa depanku. entahlah, akhir-akhir ini aku lebih banyak merefleksikan banyak pertanyaan yang dulu aku takutkan, pertanyaan yang selalu aku hindari mati-matian. sebab hal tersebut tak sejalan dengan prinsipku seperti:
"ikuti saja arusnya".
aku tahu, setiap orang memiliki porsi dan waktunya masing-masing.
aku tahu, aku hanya perlu sedikit bersabar hingga nanti giliranku tiba.
aku tahu, aku pasti bisa melewati masa-masa sulit ini dan berdiri di atas kakiku sendiri.
yah, setidaknya itulah mantra-mantra yang biasa aku ucapkan kepada diriku sendiri saat semua terasa berat, bingung dan mulai meragu pada diriku sendiri. meski belum ada dampak yang terlalu besar, setidaknya itu membuat perasaanku sedikit lebih baik.
sepertinya aku harus mulai berhenti membandingkan dan terlalu fokus terhadap pencapaian orang lain, atau aku benar-benar akan tertinggal karena aku lupa untuk membenahi diriku sendiri. aku percaya, dunia punya caranya sendiri dalam mewujudkan mimpi pada setiap niat baik yang tertanam dalam diri seseorang.
hai, siapapun yang telah menyempatkan untuk membaca tulisan ini hingga akhir, semoga banyak hal baik menyertaimu selalu ya. ❤️
0 notes
Text
jika pelukanku adalah penjara yang menyesakkan, Tuhan, buatlah pelukan itu memeluk diriku lebih erat, sampai aku tak lagi membutuhkan siapapun untuk singgah di dalamnya.
0 notes
Text
ada sesuatu yang membuat dadaku sesak sore itu sebelum aku pergi untuk buka puasa bersama di luar dengan beberapa kawanku yang lain. sore itu Mama terheran-heran melihatku memakai pakaian rapih bukan main untuk pertama kalinya di bulan Ramadan ini. Ia berhenti sejenak saat hendak menyiapkan bukaan untuk keluarga kami.
"mau ke mana?" tanyanya.
"bukber, Mah. di luar sama temen"
"yah, Mama sendirian dong?"
(((DEGH)))
mulut dan sebagian tubuhku yang lain sontak mematung untuk sementara waktu. aku sulit mencerna kata-katanya barusan, ditambah mataku tertuju pada matanya yang menyimpan banyak hal yang selama ini ia pendam, sendirian. aku melihat matanya lelah, dengan kantung mata yang memberat dan sedikit gelap.
oh, Tuhan, berapa malam yang ia habiskan untuk menangis dan meminta dalam sujud Mu saat ia sulit terlelap, Tuhan?
aku paham betul apa yang ia rasakan akhir-akhir ini. ia merasa asing dengan orang-orang di sini, di bangunan berpilar yang kita sebut rumah ini. aku kerap melihat pipinya sedikit basah akhir-akhir ini. aku tahu, mungkin ada banyak yang mengganjal dalam hati dan pikirannya belakangan ini.
mungkin tak semuanya bisa memahami apa yang sedang ia rasakan. mungkin tak semuanya tahu, ada banyak hal yang ia sembunyikan hanya karena tak ingin membebani siapa pun. mungkin tak ada yang memahami jika ia merindu hangat pelukan yang dulu selalu ia rasakan.
Tuhan, jaga malaikatku yang satu ini, ya. dia hidupku, Tuhan. dia duniaku. jangan buat ia bersedih lagi.
kabulkan setiap doa yang ia panjatkan, Tuhan. aku berani bersumpah jika dia adalah manusia paling baik selama aku hidup di dunia ini, Tuhan.
jaga dia selalu ya, Tuhan.
4 notes
·
View notes
Text
Lihatlah Lebih Dekat
"Aku selalu senang bareng aku, di mana pun itu," tulis seorang teman di salah satu salindia di Insta story-nya beberapa waktu lalu. mungkin terdengar sederhana bila dibaca sekilas, tapi bagiku, ada makna lain yang bisa aku gali.
tentang ketergantungan terhadap seseorang. akhir-akhir ini aku melakukan kesalahan fatal dalam hidup; menggantungkan kebahagiaanku terhadap seseorang. seolah tidak pernah belajar, bahwa sudah hukumnya saat kita menyimpan harapan besar di tangan lain, maka kekecewaan akan hadir pada setiap apa yang akan kita dapatkan nantinya.
maka dari yang sudah sering kali terjadi, aku memutuskan untuk berdiri dan berpegangan hanya pada diriku sendiri, mengandalkan apa pun yang ada pada diriku, dan menikmati setiap apa yang membuatku tak nyaman pada saat memulainya.
semakin bertambahnya usia, aku menyadari, orang-orang di sekelilingku akan menemukan jalannya masing-masing. lambat-laun, sebagai ucapan selamat datang di masa kedewasaan, kita akan dikenalkan dengan suatu perasaan yang mungkin tedengar menyedihkan--namun aku menikmatinya sekarang-- seperti kesendirian.
mungkin terdengar buruk dan menakutkan, tapi setelah beberapa waktu berada dalam fase ini, aku mulai menemukan titik nyamanku di sini. aku lebih belajar dan menggali banyak hal tentang diriku. sehingga secara tidak sadar, aku menemukan beberapa hal kecil yang perlu aku asah lagi dan beberapa hal yang harus aku perbaiki.
saat menemukan hal baru yang perlu aku pertajam, aku menemukan semangat baru dan memikirkan bagaimana aku mengasah hal itu supaya menjadi sesuatu yang berguna bagi diriku dan orang-orang di sekitarku.
namun, aku cukup sedih tentang penemuan lain dalam diriku; yang harus aku perbaiki. aku menyesal mengingat aku baru menemukannya sekarang. aku membayangkan berapa banyak orang yang mungkin merasa tidak nyaman atas kerusakan yang ada dalam diriku. maafkan aku, Tuhan dan teman-teman. semoga aku bisa memperbaiki atau mungkin menggantinya menjadi sesuatu yang lebih baik, ya.
sekarang aku paham betul saat seorang kawan pernah berkata perihal fungsi suatu peristiwa bagi penyadaran seseorang. bahwa penyadaran paling mujarab bagi seseorang adalah saat seseorang tersebut disadarkan oleh dirinya sendiri. biasanya seseorang akan sadar dan berubah seiring keburukan yang ada pada dirinya menimpa dirinya sendiri dibanding dengan mendengar nasihat dari orang lain.
hei, bersyukurlah jika ada seseorang yang masih mau memberi masukan kepadamu. jangan menahan hal baik masuk hanya karena kau berpegang erat pada egomu yang tinggi.
bergegaslah saat orang disekitarmu kerap bungkam dan enggan untuk menasihatimu lagi, cobalah untuk lihat dirimu sendiri. cari apa yang mengganjal, dan perbaiki selagi sempat.
0 notes
Text
Tentang Kesederhanaan
Akhir-akhir ini Facebook menjadi salah satu aplikasi yang sering kubuka untuk melirik grup-grup ikan cupang atau menjelajahi beberapa lapak yang menjual barang-barang bekas yang sedang aku cari. Tidak menutup kemungkinan kalau aku bisa saja melihat beberapa unggahan orang-orang yang kukenal di sana. Entah itu status atau unggahan foto dengan berbagai macam untaian kata yang turut menjadi pemanis di dalamnya.
Aku senang saat beberapa orang, atau khususnya pengguna yang sudah berumur seperti orang tua, bisa menggunakan media sosial dengan baik dan sebagaimana mestinya. Setidaknya, aku bisa turut mengetahui bagaimana kehidupan mereka tanpa perlu repot-repot bertanya dan bertemu secara langsung. Kadang hal-hal seperti itu jadi sesuatu yang bikin hatiku senang; bikin senyum-senyum dan ketawa sendirian. Itulah mengapa aku selalu kagum kemajuan teknologi.
Beberapa menit lalu, usai aku puas dengan beberapa grup dan lapak yang aku jelajahi, tibalah aku pada bagian beranda Facebook, tempat di mana kita bisa melihat semua aktifitas yang diunggah oleh relasi kita dalam kurun waktu tertentu. Mataku terpana pada unggahan seorang kerabat yang mengunggah beberapa foto sekitar beberapa jam yang lalu. Walaupun bukan berlatarkan di tempat yang mewah, namun aku merasakan betul kalau mereka tampak bahagia dan menikmati hal-hal sederhana yang hadir dalam hidup mereka. Setidaknya, aku melihat kebahagiaan mereka terpancar dari wajah mereka, wajah-wajah tulus itu. Sungguh, aku selalu merasa senang saat mendapati perasaan seperti ini. Perasaan yang muncul kala melihat beberapa manusia bisa bahagia dengan hal-hal kecil yang Tuhan berikan saat hal-hal besar yang ada mungkin terasa menyiksa bagi mereka. Damai sekali.
Unggahan tersebut sontak membuat aku berdoa tentang kebahagiaan semua orang. Walaupun aku ragu dengan kemanjuran doaku sendiri, namun aku berdoa semoga Tuhan senantiasa menyadarkan setiap umat-Nya untuk bisa berbahagia dan bersyukur dengan hal-hal sederhana yang ada disekitarnya.
0 notes
Text
Pesan untuk Manusia Kecil
hai, Manusia Kecil.
semoga di masa depan nanti kamu bisa senantiasa menyempatkan diri untuk bisa tertawa dan bahagia dengan hal-hal sederhana seperti halnya kamu saat ini, ya.
tak apa, kadang pencapaian seseorang bisa buat kamu sedih dan merasa tertinggal beberapa langkah di belakang. tak apa, Manusia Kecil. selama kamu tahu apa yang terbaik untukmu, kemana arah tujuan kakimu melangkah, maka sebetulnya kamu tidak pernah tertinggal oleh siapa pun. kamu hanya belum sampai saja. mungkin Tuhan sedang mengajakmu untuk mengitari semesta sedikit lebih lama, sampai kau merasa hidupmu penuh warna dan penuh cerita sebelum kamu sampai pada apa yang kau damba.
Manusia Kecil, jika nanti kamu terlanjur menjatuhkan harapmu pada dunia dan yang kau dapat ternyata jauh dari yang kau impikan, tak apa, Manusia Kecil. dunia terkadang memberi apa yang kita butuhkan, bukan sekadar angan. satu yang harus kau ingat bahwa sesungguhnya Tuhan selalu punya rencana yang terbaik; yang lebih baik dari apa yang kita rencanakan.
saat dunia terasa tidak adil, jangan lupa untuk melihat sekitarmu, ya, Manusia Kecil. seperti pesanku di awal tadi, semoga kamu bisa senantiasa bahagia dan tertawa pada hal-hal kecil sederhana yang kau punya nanti. jangan biarkan dirimu kalah oleh dunia, Manusia Kecil.
tak apa, Manusia Kecil. luka dan tawa senantiasa beriringan selama kita masih hidup di dunia. jangan membenci apa yang terjadi, jangan pernah berhenti. masih ada banyak hari yang Tuhan beri untuk kita coba lagi.
Paham, ya, Manusia Kecil?
1 note
·
View note
Text
sejauh mana pun langkahku, sebesar apa pun perubahanku, selalu dekatkan aku dengan yang cantik dan teduh hatinya ya Tuhan.
0 notes
Text
when i get hurt
i never asked "am i deserve it?" anymore.
i said yes, I deserve it.
i deserve to get hurt, to be stronger while the times change this wound became a scar.
0 notes