Setiap kejadian pasti punya cerita, setiap rekam mata selalu miliki rahasia dan setiap kata dari kita terselip makna. ||semoga selalu ada hikmah yang kita temukan||
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Tidak semua hal serupa
Ternyata beberapa hal perlu kita sembunyikan, perlu kita garisi, penting kita evaluasi.
Ternyata gk semua hal bisa kita sulusikam dengan "terus terangkan" meski selama ini prinsip itu cocok pada semua situasi dan keadaan. Semakin kesini, menerapkan hal lain, mungkin perlu dicoba demi keberlangsungan hidup yang lebih bahagia,, seimbang dan setara.
Kehidupan memang butuh beberapa perubahan, tapi mungkin beberapa orang butuh waktu untuk merasakan perubahan itu, butuh waktu untuk menerima keadaan, butuh jeda dan jarak hingga bisa tenang agar tidak menyakiti sekitarnya.
Tapi tak semua orang bisa kita tuntut untuk memahami situasi kita yg sedang "melawan diri sendiri" untuk bisa tenang secepat mesin waktu orang lain, tak semua siap mendengar dan menjadi terus terang. Kita tidak pantas memaksa orang lain berlaku seperti itu walaupun selama ini kamu dapati begitu, tapi ternyta tak semua org sama, dan cocok dengan cara yang sama.
Pun sama dengan kesetaraan yang harus ada pada setiap jenis ikatan dan hubungan anatar manusia dengan manusia lainnya, jika berat sebelah akan terlalu melelahkan. Saat berlebihan dalam kadar tanggungannya mungkin jarak adalah salah satu cara agar tak menuntut untuk seimbang, karena apa? Karena tidak semua bisa berterus terang, pun kalau bisa, tak semua benar² ingin memegang erat tali itu lagi sekuat sebelumnya
Tak jarang sebab berterus terang itu, banyak tali yang akhirnya putus dan rapuh dari sebelumnya. Ternyata tak semua orang suka dengan cara itu. Sedang kita juga butuh waktu untuk berdamai dengan situasi ini agar bisa kembali.
Maka, Mulai mengndalikan diri sendiri adalah jalan utama, karena ternyata setiap rasa sakit butuh cara sendiri untuk sembuh. Butuh waktu untuk bisa kembali lebih baik
#healing #timewillheal #manusia
0 notes
Text
Bertemu obat setelah jeda yang lama
Setahun belakangan ini, diri selalu mengemis jeda dari segala aktivitas dan pandang mata yang bernama juang. Enggan sekali ia berusaha untuk tetap tegak dan kuat untuk hari-hari berikutnya yang sudah diprediksi akan jauh lebih sulit. Lalu lalang di negara orang sudah terlewati, ternyata belum cukup menyembuhkan, mencoba pulang ke tanah air mungkin sebuah jawaban.
Saat ini, hari jeda sudah semakin sempit, keputusan dan mimpi-mimpi belum usai ditulis rapi. Lalu mau bagaimana? Apa rencana? Masih menjadi pertanyaan dalam benak kepala. Hanya saja, lega sudah sangat bisa dirasakan beberapa waktu terakhir, mengusahakan semangatpun setidaknya juga kuat 2-3 tahun kedepan (semoga).
Saat kesedihan diluar rencana datang, menyadari bahwa keluarga adalah satusatunya tempat untuk pulang ke rangkulan manusia, saat biasanya sedih sendiri, ada banyak hati yang ternyata lebih ikut menangis dari sisi yang belum pernah kita intip. Ternyata yang sedih bukan kita sendiri. Aku jadi tau, saat kita patah atau layu, mereka yang benar mencintai akan ikut merasakan walau kita merasa sendirian.
pulang kepangkuan yang tepat 3 bulan tampaknya berhasi menarikku dari gelap lelah yang tak bertepi. Maka jangan lagi ragu atau lelah mudah menghampiri ya.
Saat kamu capek, carilah tempat pulangmu, cari dimana kamu bisa menemukan dirimu, memeluknya lebih erat lagi, meyakinkannya lagi. Cobalah pada banyak hal, tempat, orang. Temukan kunci jeda yang harus diselesaikan itu. karena ternyata obat yang harus kita segera temukan itu untuk banyak orang juga, bukan hanya kita.
0 notes
Text
TUMBUH
Berjalan sendiri menikmati sepi dan sunyi
Bukan hal mudah bagi sebagian orang
Ada yang butuh waktu agar terbiasa
Ada yang sangat cepat beradaptasi
Ada yang perlu meyakinkan diri berkali2
Semua orang pada akhirnya akan merasakan hal itu, cepat atau lambat.
Kita tak pernah bisa mempertahankan apa yang kita punya saat ini abadi hingga nanti.
Hidup ini tentang penerimaan, ada ketentuan dan masa depan yang kedepannya kita tak pernah tau apa yang akan hilang, dan apa yang akan tetap disisi.
Saat kamu tertatih berjalan mencoba fase baru dalam hidupmu, mungkin tak semua mata akan menganggapnya suatu hal yang perlu diapresiasi, hanya kamu yang tahu cara menghargai prosesmu sendiri. Maka saat riuh dan tepuk tangan tak kau dapati, tetaplah berjalan, karena kamu harus merasa cukup dengan apresiasi diri sendiri. Jangan sakit hati, karena mereka hanya tak tahu bagaimana rasanya menjadi kamu, dan kamu tidak perlu menjelaskan bagaimana perjuanganmu mengahdapi hal-hal baru itu.
Merasa cukup dengan apa yang kamu punya adalah keharusan, apresiasi kecil, self reward, prosesmu itu hanya kamu yang merasakannya. Maka hargai dirimu setiap hati, yakinkan ia bahwa semua akan baik-baik saja. Karena ada yang lebih penting dari sekedar bersunggung sungguh, yaitu yakin dengan diri sendiri sejak awal.
Kamu, akan baik-baik saja. Semua orang bertumbuh perlu banyak rasa yang kurang nyaman agar sampai pada ujungnya. Kamu akan bahagia selama kamu menerima apa yang terjadi saat ini. Peluk erat dirimu selalu untuk kuat dan bertahan.
#proses #yakinhinggaakhir #qoutes #student #studyabroad #reminder
0 notes
Text
Untuk kebersamaan yang sebentar lagi kita panggil kenangan, untuk cerita indah yang segera ingin beranjak usai.
Detik-detik itu semakin kencang bergulir, seolah tak segan untuk cepat menghampiri, memperkenalkan kita pada dunia baru masing-masing. Segala ketegantungan ini harus bisa mandiri, menata hati dikala gundah, menyemangati diri sendiri, menutup pintu keluh kesah yang terlalu banyak, apalagi kehilangan wajah penghilang duka dirantau itu takkan pernah mudah.
Aku sudah berusaha untuk menyiapkan ini dari jauh hari, memperkuat hati agar tetap kokoh, tapi kedekataan itu mau tak mau mempengaruhi segala gerak gerik, membuatnya juga harus mengeja hari-hari sepi yang harus siap dihadapi. Kalian itu ternyata punya andil besar dalam hidup ini🙃
Fitrah manusia yang satu ini memang sulit sekali aku hadapi, dengan kedekatan yang sudah kita bangun sebaik mungkin. Mencari pengganti bukan solusi dan bukan hal yang mudah, karena hidup berjalan di umur sekarang haruslah bisa sendiri dalam banyak hal. Tapi mensyukuri kehadiran kalian sejauh ini juga sangat berarti, perjuangan itu tak sia-sia, lelah yang datang masih bisa menjadi kekuatan saat ngecas ketemu bareng kalian. Ternyata hadir kalian seberdampak itu pada hari-hari ditanah rantau.
Bersama kalian itu, stanby ditelpon 24 jam tanpa ada urusan apa-apa bahkan cuma sekedar iseng, dengan nyolek doang udah ngerti kenapa, ngeduseldusel nggak jelas, jadi kompor, api, gas satu sama lain, harus benar2 jadi diri sendiri, gk ada yang boleh pendiem, ada peran masing2, kang masak, kang nyuci piring, kang bikin kue, kang bayar dan itung2an, kang belanja kumpul tiap minggu walau cuma dirumah sekre seharian, nginep bulanan. Pokoknya klau sama klian gk usah segan dan mikir kalau mau minta tolong, minta dimasakin, ketemu kalian aja healing bgt, mau apa2 juga tinggal request. Beres. Liburan rancangan yang harus ada tiap tahun walaupun 2 tahun terakhir udah gk ada. Saling bantu dalam banyak hal. Im so lucky.
Sifat saling melengkapi ini sering bgt bikin orang tua bilang "jangan keasyikan berteman nanti lupa nikah"😭 saking udh melengkapi dan selalu ngumpul2 dirumah.
Aduuhh jadi sedih gitu kalau diingat momen-momen itu, tapi mau gimanapun hidup harus tetap berjalan, demi kesuksesan dan menghargai jalan pilihan masing-masing tanpa keterpaksaan semoga dimudahkan ya jalan-jalan kita semuanya.
Karena kebersamaan tak selalu dapat terukur dari intensnya pertemuan, semoga hangatnya cerita tetap layaknya rumah yang selalu mendekap kuat, perjalanan kita yang kemana saja nantinya semoga selalu Allah ridhoi, Allah kuatkan dan berkahi.
Sampai jumpa di waktu terbaik yah.
1 note
·
View note
Text
Wasilah
Ini cerita tentang ikhtiyar, meyakini wasilah dengan izin Allah, bisa menyembuhkan. PERCAYA HANYA ALLAH YANG BERKHENDAK, tapi sebagai manusia kita perlu berusaha semampu kita dan berdoa karena 2 hal inilah tugas manusia.
Setahun belakangan, saat musim dingin datang, beberapa kita diuji dengan sakit, baik flu, batuk ataupun demam. Ya, langganan sakit saat musim dingin datang, sebenarnyaa itu memang ada kehendak Allah dan cara kita merawat diri kita di musim dingin. Sejak beberapa temen mulai umroh dan ngasih air zam-zam, nggak pernah sedikitpun kepikiran bahwa ia bisa jadi wasilah kesembuhan. Tapi faktanya entah angin apa yang membuatku hari itu ingin sekali meminum zam-zam, dengan meyakininya sebagai air yang berasal dari tanah haram yang tak pernah kering, dan memiliki ph yang sangat bagus dari air manapun. Sambil membaca doa yang disunnahkan ketika minum air zam-zam, aku meminumnya, beberapa teguk saja. Tapi semua hal itu memang mudah bagi Allah, aku bangun dalam keadaan seolah tak ada bekas flu dan sakit seperti hari sebelumnya. Masyaallah. Kita memang hanya perlu yakin bahwa pertolongan Allah itu ada dengan wasilah yang kita yakini juga akan berkhasiat sebgai bentuk usaha kita memilih sesuatu yang sangat mungkin untuk membantu sembuh. Dan jadinya tiap sakit, baru air zam-zamnya diminum wkwkwkkw. Biar kerasa banget berkahnya dan bertambah rasa syukurnya.
Jadi berikhtiyarlah semampu kita, kita harus yakin adanya pertolongan Allah dari setiap wasilah yang kitaa pakai. Karena bentuk pertolongan Allah itu luas. Kita punya Allah yang maha menyembuhkan.
0 notes
Text
Ter-Qatar-Qatar
Hampir setiap pekan aku membahasnya bersama teman berbagiku, tentang konsep dakwah yang ternyata kita sadari bentuknya bisa dari event manasaja, bahkan international.
Kalau kita lihat bagaimana Qatar bersikap, teguh pendirian, aku ingat bagaimana perjuangan pemuda ashabul kahfi mempertahankan bentuk keimanannya ditengah terjadinya pembantaian atas orang yang menyelisihi keimanan kerajaan.
Mereka memilih mempertahankan iman yang tak terlihat itu untuk tetap menyelamatkan mereka nanti di akhirat saat Allah mempertanyakannya, rela lari kedalam gua yang klau kita bayangkan mungkin kita takkan kuat untuk kokoh seperti mereka, tapi dengan kisah yang ada, kita percaya bahwa iman sedahsyat itu efeknya, sebesar itu dampaknya, walau saat ketegangan dan kematian di ujung mata, mereka mebuktikan bahwa Allah dan keimanan kita kepadaNya lah yang akan benar2 menyelamatkan. Disaat semua penduduk bumi itu lebih memilih selamat di dunia.
Atau seperti suhaib arrumi, seorang sahabat yang rela semuaa hartanya ia berikan pada orang kafir quraisy agar bisa ikut hijrah bersama nabi dan sahabat ke madinah, rela tak membawa apa2 dan bahkan kekuatannya hanya berasal dari imannya dan cintanya pada rasulullah, hingga akhirnya ia tiba di madinah.
Hubungannya dengan Qatar???
Saat ini banyak sekali orang muslim yang butuh motivasi untuk kembali merefleksikan dirinya, pada suatu hal yang harusnya ia tahu bisa kerjakan. Ia tahu untuk kehidupannya.
Dengan adanya piala dunia dengan tuan rumah Qatar tahun ini terasa berbeda, bahkan aku sendiri yang tak pernah tertarik kali ini sangat candu mendengar berita baiknya.
Qatar si teguh prinsip, memulai acara bergengsi itu dengan bacaan qur'an oleh seorang anak setengah badan, yang ternyata jauh lebih bisa menggunakan nikmat Allah untuk berdakwah di hadapan dunia, mampu menjadi saksi bahwa tak ada rintangan berarti untuk tetap tersebarnya dakwah di bumi Allah ini.
Belum usai kekaguman itu Qatar punya prinsip bahwa siapa yang memasuki tanahnya haruslah ikut dengan peraturan negeri itu, layaknya tuan rumah, maka tamulah yang harus mengerti dan menyesuaikan kondisi dengan negara tuan rumah tersebut, kalian pasti sudah dengar kan tentang berita itu seberapa kuat qatar menjadi penentang atas hal itu. wkwkwkwk
Lalu qatar tak hanya mengagumkan bagi para muslimin, ia juga berhasil mengislamkan ribuan orang dalam beberapa hari sejak piala dunia itu dimulai. Qatar membuktikan bahwa islam adalah agama rahmatalil 'alamin, agama yang tidak memaksa, tapi punya prinsip yang kuat. Qatar memberikan tempat2 sholat di sekitaran stadion itu, membuat suara azan didengar sampai ke stadion/lapangan tanding, bahkan memberi aturan haruslah berpakaian sopan ketika menonton pertandingan.
Qatar tak pernah tau seberapa berdampak dakwahnya pada banyak orang. Tapi ia mengusahakan yang terbaik untuk dakwah itu, karena sisanya,ditangan Allahlah segalaNya.
Kita bangga dengan Qatar, ternyata piala dunia bisa jadi wasilah dakwah, walaupun ia banyak ditentang karena sistemnya tak pernah seperti tahun ini. Dari sini kita paham dan harus tahu bahwa kita sebagai seorang muslim haruslah sadar dan berpegang atas prinsip yang islam ajarkan.
Kolerasinya dengan cerita suhaib dan ashabul kahfi
Kita patut mencontoh; sekalipun tak pernah ada yang berbuat seperti ini sebelumnya dan hanya qatar satu2nya yang baru memulai, maka disinilah bukti keimanan itu tampak, dsinilah terlihat siapa yang berani walau menentang kaum yang banyak, Siapa yang ingin memenangkan agama ini dan meraih cinta Allah.
Bagaimana mereka ashabul kahfi dan suhaib tadi mengerahkan segala bentuk usahanya agar tetap pada prinsipnya; Menjaga kebenaran dan iman mereka.
Suatu masa imam hasan al bashri pernah berkata, jika aku diberi satu doa yang ijabah, maka aku akan berdoa untuk kesholihan dan kemushlihahan pemimpin, karena ia menentukan bagaimana rakyat dan kaumnya berbuat.
Jadi dari qatar kita sudah tau dan paham bagaiman cara pemimpinnya bersikap dan teguh pendirian dengan menyuarakan prinsip keislamannya di hadapan dunia, sehingga rakyatnya akan mengikuti.
Jangan hanya kagum, tapi jadilah seperti qatar yang berani memasuki zona yang rasanya tidak mungkin menjadi sangat mungkin untuk berdakwah.
0 notes
Text
Bentuk Allah menjaga hambaNya.
Allah memang selalu punya cara untuk menyayangi hambanya, Allah selalu membuka pintu ampunannya selagi kematian belum mendatangi hambaNya.
mungkin kita lupa dunia ini hanya tempat beramal; sementara. kalau istilah organisasinya sih kita ini lagi ngerjain proker selama hidup di dunia untuk di pertanggungjawabkan nanti di hadapan Allah. Hal apa yang tuntas, sempurna, kurang, terkendala. Lalu akan dibalas sesuai hasil akhir dari LPJ yang kita susun di dunia untuk di setor dan di presentasikan di hadapan Allah kelak.
Maka dengan rahmat Allah yang masih dan terus luas untuk kita mengejarkan amalan di dunia ini, selama itu pula kesempatan untuk memperbaiki dan kembali padanya selalu terbuka. Maka disini lingkungan, pertemanan, tontonan, idola itu menjadi sebuah hal membentuk pola pikir dan karakter kita. Ketika kita punya circle yang mendukung kita untuk selalu ingat pada Allah, maka itu merupakan nikmat besar dan cara Allah untuk selalu memberi sinyal kepada kita mendekat terus padaNya. Ketika kita punya teman yang baik dan mau mengingatkan, maka itu nikmat dan cara lain Allah menguatkan kita untuk tetap berdiri kokoh pada jalanNya.
Mungkin sifat lupa memang melekat pada kita; manusia, tapi sudahkah kita sadari dan lihat apakah lingkungan kita, pertemanan kita yang baik tidak cukup untuk jadi pengingat ? apakah kita sudah sadar untuk menjaga diri dari hal2 yang mungkin akan menjerumuskan kita pada dosa? kita butuh pengingat semacam apa untuk kembali dan tetap pada garisNya? kalau Allah saja memberi kita sinyal dan pertolongan agar tak terjatuh pada lubang dosa, maka apa usaha kita untuk menjaga diri kita? sudahkah kita menyadari dan langsung berpaling dari godaan itu?
Maka jangan heran jika pertemanan kita mengarah pada hal yang saat kita sendiri ternyata "hal"/ "pandangan" circle kita itu tak selaras dengan nilai2 yang kita tau kebenarannya bahwa itu salah. Karena pertemanan dan lingkungan memang seberpengaruh itu untuk membuat hal yang biasa luar biasa, hal yang tidak biasa menjadi biasa, bahkan hal yang haram bisa terlihat halal karena pergaulan kita.
jika memang pertemanan/lingkungan tak pernah bisa mendukung, apakah Allah punya cara lain untuk menyelamatkan dan menjaga hambaNya agar tetap pada koridornya?
Ya, selalu dan akan jika kita menyadari dengan baik. Saat kita ingin berbuat dosa yang mungkin kita sudah berdoa untuk meninggalkan dosa itu, contoh mendengar/melihat/ mengidolakan sesuatu yang kita sadar itu melalaikan dan mendatangkan banyak mudharat untuk kita, Allah buat kita mengantuk, atau ada yang tiba2 ngajak pergi atau ada telepon dari orang tua. itu contoh kecil dari bentuk Allah menghindarkan dan menjaga hambanya, dan aku salah satu orang yang pernah merasakan hal itu, aku mungkin lupa pernah meminta pada Allah untuk menguatkan azzam terhadap sesuatu yang ingin aku tinggalkan.
Mungkin setiap orang pernah merasakan hal2 seperti ini, tapi percayalah bahwa niat keburukan/kemudhorotan yang ingin kita kerjakan pasti mendapat sinyal kurang baik dalam diri, selalu menemukan keraguan. Maka harusnya kita juga harus sadar bahwa semesta selalu membantu kita menjauh dari perkara yang merusak kita, tapi mungkin bisa jadi selalu gagal karena nafsu yang kita miliki selalu kita menangkan, dan sinyal itu kita abaikan.
jadi di momen ramadhan yang penuh berkah ini, mari kita kuatkan lagi tali kita untuk semakin dekat dengan Allah, meminta dengan sungguh pintu maaf dari Allah, saling mengingatkan satu sama lain, karena disurga kita ingin tetap ditemani org2 yang kita cintai juga di dunia juga kan?.
pintu ampunannya sudah terbuka lebar, jadi usahamu untuk memberatkan timbangan amal sudah sebesar apa?
0 notes
Text
Seni Memainkan Peran
salah satu waktu yang tepat untuk menyadari "peran kita" adalah Ramadhan.
Setiap kita punya kelebihan yang ketika kita menyadari memilikinya maka ia akan menjadi sebuah iconic milik kita, menjadi ladang amal, ataupun nilai kita sebagai manusia yang hidup bersosial.
maka poin utamanya adalah sadar, peka, dan bergerak mencari arah kebaikan darimana saja untuk bisa kita kelola menjadi sebuah hal yang bernilai. Utamanya untuk Allah, dan orang-orang sekitaran kita.
hubungan memainkan peran dengan sadar akan kelebihan dan potensi diri adalah sebuah paket 2 in one dalam diri, tapi apakah kepekaan juga punya peran untuk mendukung keduanya?
kepekaan akan menghasilkan sebuah komponen dan elemen-elemen dalam diri bergerak dan terpengaruh, cepat dalam berfikir dan bertindak, karena kegelisahan dalam peka tadi akan membuat seseorang bertindak dan mencari suatu solusi yang menghasilkan kebaikan bersama.
misal saat kita mengadakan sebuah acara, kita tahu diri kita punya kelebihan memasak, sementara orang lain ada yang tidak bisa memasak, tapi bisa bantu-bantu dalam memasak, ada juga yang hanya bisa mengambil peran cuci piring. apakah semuanya sebanding? atau hanya yang memasak saja yang paling jagoan dan hero sesungguhnya? tentu tidak karena tak semua orang punya kelebihan dalam memasak bisa jadi di waktu lain ia yang punya potensi yang tidak kita miliki. Ada orang yang pandai mengedalikan sebuah kelompok, mengatur agar acara bisa berjalan dengan baik, dan ada yang butuh arahan dan kita butuh dua komponen ini untuk bersatu dalam sebuah bidang agar tetap pada tujuan yang sama.
ada juga orang yang senang membagikan paket takjil walaupun harus bolak balik dapur dan mengantar ke orang2. ada yang bermain di belakang layar seperti memasak makanan untuk berbuka, menyiapkan dan membungkusnya sebelum dibagikan pada orang2. maka tujuan kebaikannya tersampaikan dengan baik. sama2 berjuang, tidak ada yang "paling". cukup Allah yang menjadi seadil2 hakim dan penilai terhadap sebuah amal.
maka setiap peran punya nilai tersendiri. setiap diri pasti punya peran penting dalam suatu hal.
maka janganlah mengahakimi diri tak bisa apa2, ataupun memandang diri adalah yang paling berperan. saat orang permu bimbingan, maka aksi kita jadi contoh. Setiap orang sedang belajar bagaiman menjalani peran dengan baik. bagaimana agar ritme dan gerak kita senada. Jadi sadar akan peran yang kita miliki akan bisa bermanfaat bagi kita, bagi dakwah kita, bagi orang sekitar kita. Ini juga salah satu bentuk kita msnsyukuri pemberian Allah, menggukannnya dengan sebaik2nya.
Maka momentum ramadhan ini akan sangat menjadi sebuah ladang untuk bermain peran. untuk menyebarkan banyak kebaikan, dengan cara kita sendiri,dengan peran yang kita miliki.
0 notes
Text
Tahan!.
kita punya banyak jenis emosi dalam diri, yang akan keluar sesuai kondisi dan situasi yang kita hadapi, salah satunya marah. cobalah Menahannya.
Menahan dan menekan sedikit rasa yang meluap-luap itu, kondisi itu membuat pikiran kita tak jernih, dan hati kita condong pada suatu hal yang bisa dibilang buruk; karena jika kita ikuti maka akan ada penyesalan-penyesalan yang akan melambai sesaat setelah kesadaran kita kembali, dan perasaan kita tenang.
Saat emosi-emosi dalam diri sedang berlomba-lomba ingin didengar dan ditumpahkan, saat bayang2 keburukan orang itu mulai diputar ulang oleh akal. Tahan. keluarkanlah dalam bentuk yang "aman". jangan biarkankah benang kusutmu semakin runyam.
Tahanlah sejenak meski air mata adalah bentuk dari semuanya, itu lebih baik daripada berkata yang tidak patut atau melakukan tindakan yang ada dipikiranmu.
karena kalimat/keputusan yang kamu keluarkan atas ketidaksadaran itu bisa mengundang banyak sakit hati dan luka batin yang tak terlihat oleh dua bola matamu.
0 notes
Text
Memaksa Ikut yang Trending
Lagi baca-baca, tetiba bertemu nasihat Abu Darda yang sangat cocok untuk keadaan kita hari ini, "siapa yang memaksakan dirinya untuk menjadi seperti apa yang orang-orang mau, maka sedihnya akan panjang, dan amarahnya tak akan reda."
(diriwayatkan Abu Dawud dalam Az Zuhd)
"Sedihnya akan panjang", sebab kebahagiannya ia tumpukan pada apa kata orang, pada yang trending di khalayak. Tertinggal sedikit saja, runtuhlah klaim bahagia itu.
"Amarahnya tak akan reda", sebab ambisinya ingin terus membuat semua manusia ridha. Dan, kau tahu, itu mustahil.
Di zaman kita, mungkin itu yang dinamakan "Fear Of Missing Out" (FOMO) yakni rasa takut merasa “tertinggal” karena tidak mengikuti aktivitas tertentu.
Media sosial yang cepat melaju itu membuat kita tertatih, dan mungkin itu penyebab kita susah senang. Karena apa? Tidak tenang.
Sudah saatnya kita punya waktu untuk lepas dari aliran berita yang deras itu. Punya ruang untuk rileks dari tren yang diikuti orang dengan terkaget-kaget itu.
Mengikuti apa yang selalunya dibicarakan manusia perlu; sebatas jadi obrolan penghangat suasana, bukan patokan bahagia.
320 notes
·
View notes
Text
Hari Ayah.
Hari ini Hari Ayah, banyak sekali kulihat orang-orang memajang foto bersama ayah diikiuti kata-kata gambaran sayang, cinta dan ceritanya bersama ayah. Dan kebanyakan menceritakan ayah itu adalah sosok yang "diam" dalam semua ekspresi yang hanya mata hati yang merasakan setiap pergerakan yang ayah lakukan, ataupun lewat cerita ibu yang jadi tempat bercerita ayah untuk memahamkan kesalahpahaman arti dalam menerjemahkan bahasa cinta ayah. Wkkwkwkw.
Aku juga orang yang setuju dengan pernyataan bahwa ayah adalah sosok misterius yang semua aktivitas dan bentuk cintanya tak terdefenisikan saat itu, bisa jadi kita memahaminya setelah beberapa jam, hari ataupun setelah bertahun-tahun kemudian. Intinya ayah pasti melakukan segala sesuatu untuk menjadi tameng keluarga, melakukan yang terbaik walau kita belum bisa sepenuhnya memahami maksud dan tujuannya.
Ceritaku bersama ayah kali ini yang sangat membekas adalah ketika liburan bulan April kemarin. Aku merasa kejadian seperti ini membuat chemestry bersama ayah lebih terasa. Saat itu aku pulang kerumah diantar oleh supir travel dari bandara, saat itu ayah tak bisa menjemputku seperti 2 tahun yang lalu saat aku pulang, kata ibu ayah kurang sehat. Aku yang saat itu di bandara hanya diam, menahan sedih yang entah kenapa lalu menangis. Padahal aku tergolong anak yang terbiasanya kesana kemari sendiri kalau liburan antar kota. Sampai akhirnya tiba dirumah, kulihat ayah bergegas keluar rumah sambil tergopoh-gopoh menyambutku bersama ibu. Ada raut yang menyakitkan sedang menyerang ayah yang tergambarkan dari wajahnya yang pucat dan badan yang agak mengurus. Dari situ aku tahu ayah sakit, bukan kurang sehat.
Setelah beberapa hari dirumah, sakit ayah semakin parah, lemah dan hanya tiduran sepanjang hari kecuali saat waktu sholat masuk, dan waktu pagi saat orang kantor meminta tanda tangan ayah yang sering membuatku kesal karena ayah sedang sakit tapi masih saja disuguhi pekerjaan walau hanya tanda tangan, karena untuk sekedar duduk ayah pun hanya tahan beberapa saat. Kebetulan kami saat itu hanya bertiga dirumah, dan ibu harus mengajar setiap pagi kesekolah, otomatis memang aku yang sangat memungkinkan full mengurus ayah. Melihat ayah seperti itu dan tak mau kerumah sakit, ayah dibekali oleh dokter beberapa obat yang setiap waktu minum obat alarmku akan berbunyi, agar ayah tak melewatkan jadwal minum obatnya. Tamu pun mulai banyak berdatangan dari berbagai lingkar pertemanan ayah, yang tak jarang juga memberi saran pengobatan yang terbaik yang mungkin membuat ayah sembuh, bahkan ada yang datang langsung mengundang orang yang bisa mengobati secara tradisonal. Aku yang saat melihat ayah dalam masa-masa itu hanya bisa terus berdoa sambil terus mengurus keperluan ayah, bahkan aku sampai pada titik "Ya Allah, aku belum siap kehilangan ayah, aku berhusnudzon padamu bahwa ada kesembuhan untuk ayah". Di saat yang sama aku tak tertarik sama sekali memegang hp bahkan tak jarang aku lupa dimana terakhir kali aku melihatnya. Aku juga merasa sakit melihat ayah selemah itu pertama kalinya dalam hidup. Selama ayah sakit aku tak pernah melihat ayah mengeluh,bahkan beliau hanya menikmati rasa sakit sebagai bentuk anugerah dari Allah untuk orang yang suka kerja agar beristirahat sejenak.
Alhamdulillah Allah berikan ayah kesembuhan di hari ke 25 sejak ayah sakit, ayah sudah bisa tidur nyenyak, makan makanan yang diinginkan dan melakukan aktivitas ringan. Hingga di hari ke-40 ayah sembuh total hingga bisa kesana kemari melakukan aktivitas layaknya orang sehat.
Saat ayah sembuh, giliranku yang diberi Allah nikmat sakit. Cukup lama, sekitar seminggu di 10 malam terakhir ramadhan dengan penuh drama yang membuatku hanya bisa menangis saat itu kenapa di hari istimewa ini. Singkat ceritaa aku sakit karena stress dan jarang makan, bagaimana tidak itu semua karena ayah.wkwkkwkwk.
Giliran ayah dan ibu yang merawatku, untungnya ada 2 orang adikku yang sudah pulang saat itu. Selama sakit malamnya aku tak pernah bisa tertidur, aku selalu meminta ibu untuk tidur bersamaku setiap malam, hanya untuk menemani agar rasa sakit tak dihantui oleh pikiran buruk, dari awal sakit aku sudah lemah dan bertambah lemah setiap hari, bahkan untuk sekedar duduk saja tidak bisa, tidur aja sakit. Aku sendiri bingung panyakit apa ini, dan aku tak pernah merasakan ini sebelumnya, dsaat itu ayah mulai mengantarku berobat kesana kemari sampai membuatkan obat dari ramuan tradisional yang aku sendiri takkan mau meminumnya lagi saking aneh rasanya. Bayangin aja aku disuguhi air kunyit dicampur bawang. Ih, kan jadi kerasa lagi rasanya.kwkwkw.
Di hari kelima aku sakit, itu adalah hari yang cukup kritis bagiku, aku selalu memuntahkan apa yang masuk dari mulutku setiap aku makan. Sampai aku terus melemah lalu diinfus untuk pertama kalinya karena sudah kehilangan nutrisi tubuh yang cukup banyak. Keadaaanku sempat membaik beberapa jam lalu kembali dengan sakit yang bertambah jenisnya yang aku kira aku alergi infus, sedangkan kata dokternya tak ada yang alergi infus.wkwkwkkw.
Karena keadaanku yang seperti itu, ayah semakin bersungguh meminta Allah untuk menyembuhkanku, Ibu saat itu bercerita ayah sholat tahajud lama sekali sambil kemudian berdoa, dan malamnya ayah sempat bergumam "belum siap kehilangan aku". Persis aku saat ayah sakit. Alhamdulillah, Setelah melawati masa-masa itu, di hari ke-8 aku sudah membaik, terutama 2 hari terakhir ayah sudah mengetahui sakit apa yang sedang hinggap ditubuhku, lalu rutin memberiku air kunyit dengan gula merah.ini enak, tidak seperti yang dicampur bawang tadi wkkwkw. Ternyata itu asam lambung. Abisnya, ciri2nya di awal tak seperti sakit itu dan baru ketahuan sejak aku muntah tak berkesudahan.
Nah, sampailah lebaran tiba dan alhamdulillah kami berkesempatan pulang kampung, karena aku sudah sembuh, Kalau belum ya lebaran dirumah. Setelah sakit itu, ayah cukup sering ketahuan memperlihatkan kalau ayah selalu ingin bersamaku.wkkwk. Buktinya, saat lebaran ke 3 ayah, besoknya ayah harus kembali kerumah karena jadwal kerja sudah dimulai. Tapi aku ingin lebih lama dirumah nenek karena aku ingin bertemu teman-teman yang saat itu di hari ke 7 lebaran baru bisa berjumpa, dan aku berdalih tak mau pulang duluan bersama ayah dan ibu karena aku belum beli oleh-oleh kerupuk yang aku suka. Ayah hanya mengangguk seolah tidak masalah, toh aku dan adikku biasa seperti itu suka melebihkan waktu agar bisa menemani nenek juga,pun setiap liburan kami sering bolak balik rumah dan rumah nenek pakai angkutan umum walau jaraknya 3 jam an. Dan ayah adalah tipe orang yang pleasure anak2nya berpegian sendiri; dengan catatan, dan agar terbiasa mandiri kemana2, apalagi kerumah nenek selalu yes!. Besoknya ayah pergi pagi sekali menyelesaikan polesan cat mobil yang tertunda kemarin hari, saat siang ayah kembali sambil memberekan semua barang-barang untuk pulang kerumah bersama ibu dan si bungsu. Aku yang saat itu sedang duduk santai di sofa di tegur ayah, "Yan, ayok siap-siap, gk ikutan pulang? Ayah udah beli kerupuk2 yang kamu suka, liat aja di mobil". Aku bergegas mengecek ke mobil dan ya, ayah beli semua jenis dan totalnya itu 5 kg. Aku hanya bingung dan tak menyangka ayah membeli semua ini, dan ayah bilang kalau temankku (yang ingin aku jumpai) yang sedang diluar provinsi belum bisa masuk ke provinsi lain dalam waktu dekat. Aku yang tak punya alasan dan tahu saat itu ayah sedang ingin menyuruhku ikut pulang bersama mengingat waktuku dirumah tersisa 2 minggu saja, langsung ikut pulang bersama. Wkwkkwkw.
Pulang tahun ini memang sangat banyak mengajarkan hikmah hidup dan mengenal lagi bahasa cinta ayah. Terima Kasih sudah selalu ada dan menjadi tonggak bersandar paling kokoh didunia ini. Akan kupastikan ayah membaca tulisanku ini. Haha
1 note
·
View note
Text
Kita dan Tujuan
Tiap orang memang memiliki perbedaan dalam menghadapi tantangan yang datang, beda jenisnya, beda juga responnya, beda juga pandangannya terhadap tantangan itu sendiri. Beberapa ada yang memandangnya sebagai ajang uji coba, uji nyali, uji kualitas diri, ajang berbagi, dll. Sebagian lagi ada yang melihat sisi lainnya yaitu sebagai alarm untuk menutup diri, untuk tidak terlihat sama sekali; menakutkan.
Perbedaan ini tentu saja mempengaruhi jalan dakwah yang nantinya akan di hadapi, berani menerima tantangan berarti juga siap dengan resikonya, namun kaya nilai pengalaman untuk perbaikan ke depan. Sejatinya kita belajar memang bukan untuk diri sendiri, tapi untuk berbagi, jika rasanya belum siap hanya karena malu, ataupun tidak terbiasa maka semua orang yang sering kita lihat berbagi ilmu di televisi ataupun orang yang bagus dakwahnya pun pernah mengalami grogi/rasa takut bertemu tantangan-tantangan baru sebelumnya. Tapi ingat itu hanya di awal saja, sementara.
Ketika kita memutuskan untuk menuntut ilmu jauh disana maka artinya kita juga siap untuk mengepakkan dakwah ini lebih besar lagi, berbagi dalam lingkar yang lebih luas.
Rasa ketidaksiapan hanya datang karena kita belum pernah mencoba, belum terbiasa, tetapi yakinlah lama-lama nanti juga bisa dan biasa.
Yang perlu kita yakinkan adalah diri kita, lihatlah tak semua orang punya kesempatan yang sama, ketika seseorang mempercayakannya padamu berarti memang ada kemampuan diiri yang harus dibagi untuk orang banyak, ada bisikan Tuhan padanya untukmu diberi kesempatan, maka coba pikirkan lagi, kira-kira kalau bukan sekarang kapan lagi, katanya mau bermanfaat bagi sekitar, mau membantu dakwah untuk ummat yang lebih baik.
Kesempatan tak pernah datang dua kali apalagi kalau yang pertama langsung ditolak, jadinya kesempatan kedua juga sulit untuk ada.
Ini hanya tamparan untuk diri sendiri ketika banyak alasan dijadikan tameng untuk menghindar lagi dan lagi.
Jika memang tidak bisa, dengan alasan yang memang tidak mendukung ya gpp, hanya saja kadang alasan yang tak melogika terasa masuk akal untuk dijadikan alasan.
Kita tidak dituntut "tidak boleh salah" karena memang tanpa sadar kita mengucapkan kesalahan-kesalahan dalam penyampaian, its okey, manusiawi dan itu terasa jika kamu sudah mencoba terlebih dahulu, belajar dari kesalahan lalu perbaiki untuk kedepan.
Manfaatnya besar sekali ketika kamu ingin menerima tantangan itu, yaa kamu bisa kenal banyak orang, ruang lingkup pergaulan betambah, pengalaman berbagi juga ada dan ini catatan penting untuk pengalaman dan perbaikan kedepan, terbiasa untuk menyusun materi, membaca referensi lebih banyak dan jadi ada ilmu yang bertambah juga, waktumu juga jadi produktif, fikiranmu terasah agar nanti dalam penyampaian bisa maksimal dan terarah sehingga bisa dimengerti banyak orang.
Semoga aku, kamu, kita termasuk orang-orang yang mau mencoba dan berani menghadapi tantangan kedepan karena amanah kita juga besar menjadi seorang penuntut ilmu :)
0 notes
Text
Karena Rasa Takut
Tanpa disadari, ternyata rasa takut itu membangun dan menantang jiwa untuk lebih baik.Ketidaknyamanan memang jadi teman saat-saat kita merasakan takut, tapi justru dengan itu kita ingin selalu bamgkit, selalu ingin yang terbaik, seolah ingin lebih mempersiapkan dan matang dalam sesuatu yang kita hadapi.
Memang Tak adaa ciptaanNya yang sia-sia. Ini baru tentang satu rasa, yang punya banyak manfaat untuk diri. Aku jadi tahu bahwa kekuatan semakin tumbuh seiring rasa takut menghampiri, nah justru ini yang benar - benar membuat otak lebih kriris berfikir, bagaimana jalan dan langkah yang akan ditempuh agar rasa takut tadi hanya tersisa karena menghadapi hal barusaja bukan takut akan persiapan yang belum matang.
0 notes
Text
Meyakinkan diri
Ada saatnya hati punya keinginan sendiri, punya kecendrungan pada sesuatu, termasuk memutuskan perkara yang kadang bertolak dengan "keinginan" sesaat semata.
Jadi kadang-kadang hati tak selalu kuat dalam memutuskan, butuh penguatan dari yang lain maka mengikutsertakan akal sehat adalah solusi agar menemukam jawaban yang tepat, karena keputusan yang baik adalah melibatkan keduanya agar bertemu titik yang penuh pertimbangan, andai setelah cara itu belum juga kau temukan juga jawaban berdoalah, ada sholat istiqarah untuk memilih satu jawaban terbaik dari 2 atau lebih pilihan yang ada, apapun jenis pertimbangan dalam masalahnya, sholatlah karena ia dianjurkan saat kita kebingungan memilih satu jawaban terbaik untuk kita tentukan.
Dan saat kita menemukan jawaban terbaik yang ternyata hati menolak untuk menerimanya, disaat itulah ternyata setan juga ikut bertengkar dengan pikiran sehat kita menghasut hati agar tak mau kalah, maka kita kuatkan lagi doanya, dibaca-baca lagi pertimbangan baiknya supaya kuat melawan keinginan "sementara" atau terbawa "euforia" sesaat itu.
Hidup itu masing-masing yang menjalani, keadaan setiap orang berbeda-beda, alasannya juga beranekaragam, saat keputusan berbanding terbalik dengan kebanyakan orang bukan berarti kita harus mengikuti suara terbanyak; mengalah pada suara terbanyak dan bisikan yang terdengar "sok menguatkan" itu, karena kita sudah tahu pertimbangan terbaik untuk diri sendiri apa. Cobalah percaya pada keputusan diri sendiri, menyakininya adalah bagian dari kamu mencintai diri sendiri.
Ingatlah, bahwa "TIDAK" juga bagian dari jawaban terbaik dan tak selalu buruk dalam pemaknaan, ia punya kekuatan dalam keadaan tertentu termasuk menentukan sebuah keputusan. Hatimu juga lama kelamaan bakal nurut sama akal sehatmu, lama-lama ia juga akan belajar kuat mengalahkan bisikan setan yang melambai-lambai hingga terbiasa percaya dengan keputusan sendiri nantinya.
Semangat meyakinkan diri, tetap tenang dan kuat karena selalu ada Allah yang Maha Menguatkan dan tempat memohon pertolongan.
0 notes
Text
Untuk kamu si "Pemikir"
Kita tak pernah bisa "mengatur" bagaimana perlakuan orang terhadap kita, tapi kita bisa mengatur bagaimana kita ingin bersikap pada orang lain, setidaknya mulailah dari diri sendiri untuk baik bersikap pada orang lain tanpa mengharapkan perlakuan baik dari orang tersebut.
Memang kadang kita jengkel dengan orang-orang yang seperti seolah menyepelekan kita, mengesampingkan kita, menomorsekiankan kita, tak dianggap ada, berlagak tak mengenal kita, dan perlakuan tidak mengenakkan lainnya. Kita tak pernah tahu bagaimana penilaian seseorang terhadap diri kita,bagaimana ia memandang kita,bagaimana standarnya untuk memperlakukan baik seseorang, atau ada hal yang membuatnya hanya tidak ingin baik dengan kita. Itu kendali orang, takkan pernah kita bisa mencapai semua orang akan menyukai kita,mencintai kita, dan selalu memahami kita.
Di saat kita diusik rasa gelisah akan hal itu, kita harus ingat ridhonya manusia terhadap sikap baik kita bukanlah tolak ukur untuk bersikap pada seseorang, ketika kita mencerminkan sikap yang baik pada seseorang setidaknya itu gambaran diri kita,itu akhlak kita dalam bermuamalah sebagai makhluk sosial dan seorang muslim.
Bagaimanapun, orang-orang yang membenci ataupun tidak baik dalam memperlakukan kita adalah orang-orang yang mungkin hanya mengenal secara sekilas saja tanpa tahu bagaimana kita sebenarnya, misalnya kita dikenal sebagai sosok yang periang dan ceria tapi dianggap sebagai orang yang hanya main-main saja dan tak bisa diandalkan dalam hal serius, atau kita dikenal sebagai seseorang yang pendiam, pasti ada aja yang bilang kalau kita cupu ataupun tak bisa berteman, ingat bahwa tidak ada satu orang pun di dunia ini sebaik apapun sikapnya dan seramah apapun dia disukai oleh semua orang.
Itulah indahnya hidup, kita bisa mengambil hikmahnya, dari orang-orang yang membenci kita atau bersikap buruk pada kita kita belajar sabar. Dari orang-orang yang mencintai kita belajar indahnya ukhwah dan menyayangi.
Nggak ada yang harus dipikirkan dalam hidup kalau hanya permasalahannya begini, karena di belahan dunia manapun kamu, siapapun kamu pasti akan ada orang baik dan kurang baik. Yang pasti apapun dan siapapun yang hadir di hidup kita pasti tak luput dari pembelajaran, hikmah dan rencana terbaik dari Allah.
Kita hanya bisa mengendalikan diri kita dalam menyikapi sesuatu atau seseorang.
#katakata
#mungkinkitalupa
#manusiabiasa
#sukadukakehidupan
0 notes
Text
Pesan Kebaikan
Tantangan dalam berdakwah itu banyak jenisnya dan terasa ada jika kita sudah mulai dari sekedar mengingatkan, memperbaiki dan mencoba menyebarkan lebih banyak dan intens, kita juga akan bertemu dengan orang-orang yang membenci kita entah itu karena dakwah kita, atau karena nasehat-nasehat kita yang menurut dia mencampuri urusan pribadinya, karenaa ya pada hakikatnyaa mencapai ridho manusia enggak akan pernah terwujud. Makanyaa fokus kita ketika berdakwah adalah ridho Allah.
Terus ajaa berdakwah semampu dan sebisa kita dan lewat jalan apapun yang bisa kita geluti, tetap memperbaiki banyak hal disekitar kita pelan-pelan dengan cara yang baik karena proses menerima dan berubah itu butuh waktu.
Menjadi baik saja tidak cukup dalam dakwah ini, kita juga harus berani memperbaiki hal-hal sekitar kita yang harusnya juga merasakan manfaat dengan adanya kita disekitar mereka.
Dakwah itu kewajiban kita bersama sebagai seorang muslim.
Dalam praktik mengingatkan kita juga harus tahu bagaimana cara menyampaikan nasehat tersebut dengan baik seperti tidak mengingatkannya di keramaian, melewati pendekatan emosional, intinya kita pahami dulu sikap seseorang ini agar pesan kita juga bisa sampai dan diterima oleh hatinya, ini adalah bentuk usaha kita menyampaikan sebaik mungkin terlebih dahulu dengan memakai kalimat-kalimat yang tidak terdengar menghakimi.
Ketika kita mulai mengingatkan orang lain kita juga sudah berlepas diri nantinya dari pertanyaan Allah dalam mencegah nahi munkar yang ada, meluruskan kesalahan serta menyampaikan pesan kebaikan kepada sesama. Kita memang tidak bisa memaksa seseorang untuk menjadi baik dengan cara dan nasehat kita tapi kita berusaha terus selagi bisa dan juga mendoakannya semoga Allah beri dia hidayah.
Lagi-lagi menjadi baik saja tidak cukup untuk bekal nanti, tapi dengan menjadi baik dakwah juga insyallah akan lebih mudah masuk ke orang2 yang secara logikanya suka melihat perbuatan orang yang menyampaikan terlebih dahulu, walaupun pada fakta dan anjuraannya kita harus mendengar kebaikan itu tanpa melihat/menilai siapa yang menyampaikan.Baik dsini juga harus sejalan dengan tuntunan Al-Quran dan sunnah.
Belajar dari kisah paman nabi, Abu Thalib kita tahu bagaimana sedihnya nabi ketika detik-detik kematian pamannya, beliau berusaha membisikkan kalimat syahadat di akhir masa kehidupan, tapi kita tahu bahwa Allah memberi hidayah pada siapa saja yang Dia kehendaki, sekalipun nabi tidak bisa menyelamatkan pamannya jika memang tidak Allah kehendaki.
Sebagaimana firman Allah:
"إنك لا تهدي من أحببت و لكن الله يهدي من يشاء"
Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi hidayah kepada orang yang kamu sayangi, Tetapi Allah memberi hidayah kepada orang yang Dia kehendaki" (Q.S Al Qashash/28:56)
Jadii jika ditemui tantangan dakwah dalam jalan kebaikan itu adalah hal yang sangat wajar, kita hanya bisa mngingatkan dan menasehati serta mendoakan diluar itu bukan kuasa kita.
Jadi terus aja lakuin kebaikan yang bisa kita lakukan sekalipun kita sendiri belum baik dan sempurna, nasehat yang kita sampaikan juga harus jadi catatan buat diri kita, terus saja menyampaikan pesan kebaikan karena kita tidak pernah tahu perkataan atau perbuatan kita yang mana yang menyadarkan seseorang dan kebaikan mana yang menjadi tameng penolong kita di mata Allah nanti.
Dan semoga keridhoan Allah semakin mengelilingi kita senantiasa membersamai terhadap apapun yg kita lakukan
Insyallah kalau niatnya ikhlas lillahi taala dakwah sekecil apapun tidak akan pernah terasa sia-sia.
1 note
·
View note
Text
Insecure
Mungkin kita sudah akrab sekali dengan kata yang satu ini, yang mana kalau istilah bahasa indonesianya itu "kurang percaya diri", tak bisa dipungkuri bahwa memang banyak sekali orang-orang sekitar kita yang fokus melihat kekurangan yang ada pada diri saja hingga itu jadi alasan untuk tak berbuat apa-apa, merasa tak punya kelebihan yang bisa dibagikan dan berguna, bahkan ada juga yang sampai tak merawat potensi dan kelebihan hingga duduk saja terdiam menyaksikan proses orang-orang yang semakin gemilang, seolah-seolah dia ingin membunuh potensinya dan memupuk mindset bahwa "kamu nggak bisa apa-apa dan tidak berguna", bahkan ada yang sampai merasa lupa diri dan hari-hari dipenuhi penyalahan terhadap diri sendiri karena tak pernah merasa pantas memberi kebaikan dan kebermanfaatan pada banyak orang.
Efeknya adalah dia perlahan-lahan membawa dirinya pada kehancuran yang disebabkan oleh fikiran dia sendiri, bentuk tidak bersyukur pada kelebihan yang ada pada diri alias kufur nikmat, dia merasa tak ada tanggung jawab dalam menyampaikan kebaikan, dia membangun dan menciptakan rasa takut pada dirinya sendiri sehingga ya, dia menjadikan itu alasan untuk tidak berbuat banyak dalam kebermanfaatan.
Aku pernah baca sebuah statement,
"Jika kamu menyia-nyiakan kesempatan yang datang sedang kamu punya kelebihan yang bisa diandalkan maka kamu sama saja menghabiskan umur tanpa benar-benar hidup."
Menurutku yang termasuk faktor mengapa orang banyak dijangkiti insecure adalah omongan orang-orang terutama tentang per shaming -an.Wahh begitu dahsyatnyaa yaa kata-kata bisa membunuh seseorang.Tapi kita yang diciptakan dengan otak untuk bisa berfikir tahu bahwa mustahil untuk membuat semua orang mendukung dan mencintai kita, selagi cemoohan mereka hanyalah bualan untuk menjatuhkan maka katakan pada diri kita bahwa itu tak layak masuk telinga, apalagi hati, cukup fokus dengan orang-orang yang membuat kita bisa terus maju dan melihat masa depan.Cukup jadikan mereka yang terus saja menghalangimu dengan menyebut kekuranganmu selalu sebagai batu loncatan bahwa kamu takkan sama dengan dugaan dan perkataan mereka.
Oke lanjut lagi ke insecure, sebenernya banyak hal yang harus kita pahami terlebih dahulu sebelum terkena infeksi insecure yang berlebihan.Jadi insecure itu boleh ya? Ada porsinya? Eitss adaa dong apalagi nih kalau insecurenya malah membuat kita bangkit dan semakin menggali potensi diri yang ada, bisa disebut itu salah satu insecure yang positif dan membangun.wkwkwk
Poin-poin penting yang harus kita pahami sebelum disapa insecure "pembunuh" adalah:
1. Pahami dan yakinkan diri bahwa kita diciptakan tak pernah tanpa alasan, setiap kita punya kelebihan dan kekurangan dan harus tahu tujuan penciptaan kita di muka bumi ini adalah menebar kebaikan seluas-luasnya melalui kelebihan yang kita punya.Contohnya apa? Kalau kamu hobi nulis yaa berdakwahlah dengan menulis, kalau hobinya bikin video yaa berdakwahlah dengan penyampaian video, kalau suka dengan photografi kamu ya berdakwah disana entah itu lewat penjabaran makna foto atau pesan tersirat tentang potret yang kamu ambil. Apapun pekerjaan dan hobimu selalu ada peluang kebaikan disana jika kamu benar-benar berniat menyampaikan kebaikan.
2. Jangan melihat kelebihan orang lain jika sudut pandangmu menilai bahwa hanya mereka yang berhak berdakwah dan kamu tidak dan jangan fokus pada pencapaian mereka hingga jadi alasan untukmu berdiam diri, ubah sudut pandangmu dan jadikanlah mereka itu sosok yang bisa menyemangati kamu agar bersemangat menggali potensi juga, lihatlah orang-orang itu dari bagaimana mereka bisa berani memulai, dan bisa menebar banyak manfaat seperti yang kamu lihat, dan yakinkan diri bahwa mereka yang kamu lihat hari ini pasti banyak proses yang ia lewati termasuk mengalahkan ketakutan-ketakutan dalam diri. jadi bertemanbaiklah dengan proses dalam segala hal karena tak ada yang instan.
3. Jangan membandingkan kelebihan dirimu dengan orang lain yang menurutmu lebih banyak dan lebih pantas, karena setiap orang punya potensi berbeda-beda dan sesuai kemampuannya, mungkin jika kamu di posisi mereka kamu tak sanggup melakukan kebaikan seperti yang sekarang ini kamu rutin kerjakan, begitu juga sebaliknya.Yang penting niatnya tetap satu tujuan.
4. Berhenti mendengarkan cemoohan orang-orang yang mendatangkan sakit hati dan membuatmu berfikir ulang ketika ingin istiqomah melakukan kebaikan.Karena kamu bisa memahami bahwa omongan orang-orang itu hanya akan mengundang keburukan untukmu.Jadi biarkan saja mereka berkicau sedang kamu tetap fokus pada proses diri yang lebih baik.
5. Ingatlah bahwa kelebihan yang kamu miliki adalah anugerah yang diberikan Allah kepadamu, semata-mata hanya ingin kamu bersyukur lewat panggalian potensi tadi dan memanfaatkannya sebagai wasilah penyampai kebaikan.
6. Tumbuhkan "self love", karena dengan ini kamu lebih bisa menghargai apa yang kamu miliki, berdamai dengan kekurangan dan fokus dengan apa yang bisa kamu lakukan, harus diingat bahwa kekurangan itu bukan untuk di ratapi tapi diterima dengan lapang hati, karena di balik kekurangan kita pasti punya kelebihan yang bisa dibanggakan lalu menjadi sebuah hal yang harus di rawat dan di kembangkan hingga bisa bermanfaat untuk diri dan banyak orang
Yuk mulai hari ini nggak ada lagi alasan untuk merasa tidak pantas menyebar kebaikan, bagaimana pun keadaan diri jika kita terus fokus menggali potensi maka takkan ada celah untuk merasa insecure yang tidak berkejelasan lagi, apalagi menunggu hingga baik dulu baru memulai kebaikan, jangan yaa.Mulailah dengan apa yang bisa dilakukan, gali terus potensi yang ada, perhatikan perubahan apa saja yang sudah dan berpotensi kamu kerjakan untuk kebaikan.
Sayangi diri, terus bersyukur dengan apa yang kita miliki.
0 notes