Akun untuk translet cerita game Jepang ke bahasa Indonesia. Tolong jangan repost atau terjemahin ulang ke dalam bahasa lain tanpa izin!
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Mika Kagehira - Lagu di Tempat Sampah
Di taman
Shu : .............
Mika : Oshi-san~
Mika : Mau sampai kapan duduk disitu? Bulannya sudah muncul! Sudah kuduga, udaranya akan semakin dingin di malam hari. Ayo cepat pindah!
Mika : Kalau pulang nanti akan terasa hangat dan mengantuk
Mika : Lihat, kedai disitu menjual taiyaki! Taiyakinya masih ada yang tersisa~ Mereka menurunkan harganya. Oshi-san mau?
Mika : Rasanya manis dan enak♪
Shu : ............
Mika : Ga mau? Hm, kalau makan larut malam begini pasti akan membuat gemuk ya? Oshi-san sangat menjaga berat badannyakan?
Mika : Aku mau makan, ga masalahkan?
Mika : Fufu. Aku sudah banyak bernyanyi dan menari, perutku menjadi lapar. Pa-panas! Lidahku terbakar!
Mademoiselle : Mika-chan tadi, katanya mau pulangkan?
Mademoiselle : Shu-kun, masih mengumpulkan pikirannya, sebentar lagi selasai. Maaf ya, kunci rumahnya ada di tempat biasanya.
Mademoiselle : Kamu boleh pulang dan tidur duluan.
Mika : Ngg, Gapapa. Makasih, Mado-nee. Mado-nee juga mau pulang bersama?
Mademoiselle : Aku, masih mau menunggu Shu-kun sebentar lagi. Aku sedikit khawatir.
Mika : Hm.. Kalau Mado-nee ga pulang, aku juga akan menemanimu menunggu disini. Wah, bajumu baru ya?
Mika : Hm.. Cuma Mado-nee aja..?
Mademoiselle : Fufu, bagus bukan��� Mika-chan juga anggota klub kerajinan, jadi bisa membuat baju sendiri sesuai seleramu, bukan?
Mika : Hhm... Aku juga mau pakai baju buatan Oshi-san.
Mika : Ngomong-ngomong kalau kita duduk di taman tengan malam begini, bukankah seperti orang yang mencurgakan? Oshi-sa~n, ayo pulang?
Mika : Lagipula kita pulang ke tempat yang sama, ayo pulang bareng? Hal yang dipikirkan bisa dilanjutin lagi di rumah, aku cuma orang yang menumpang sih...
Mika : Kalau sendirian pulang ke rumah, aku merasa takut?
Mademoiselle : Mou! Kamu bukan anak kecil lagi, bukan?
Mika : Kenapa Mado-nee? Ah, siapa disitu! Hnn... Aku ga bisa liat! Aku rabun ayam!
Shu : Nito!
Mika : Huah! Kagetnya! Orang yang disitu Nito itu... Nazuna-nii bukan?
Nazuna : ..........
Mika : Aa, Nazuna-Nii! Lama tidak berjumpa~ Gimana kabarnya? Oh, mau taiyaki?
Mika : Masih sisa 3, Nazuna-nii mau?
Shu : Tutup mulutmu, Kagehira.
Shu : Jangan bicara. Kamu akan merusak wajah indahmu. Lagi-lagi gagal total!
Shu : Mulutmu hanya boleh mengucapkan kata-kata yang aku perintahkan, bukan?
Mika : Um.. Maaf ya, Oshi-san? Aku memang bodoh, jadi aku selalu melupakan apa yang baru saja diperintahkan~?
Nazuna : Seperti biasanya ya, Itsuki.
Shu : Menyapa tanpa honorifik? Kamu sudah berubah total seperti orang lain, Nito
Nazuna : Ya aku sudah berubah. Aku secara resmi sudah keluar dari Valkyrie. Oleh karena itu, aku tidak perlu berbicara dengan sopan seperti dulu.
Nazuna : Kalau aku menganggu pemandangamu, aku akan segera pergi.
Shu : Keluar? Walau kau mengingau pun, aku tidak akan mengakui hal itu!
Nazuna : Osis sudah menerima dokumennya. Biasanya dokumen pengunduran diri harus mendapatkan izin dari ketua, tapi
Nazuna : Ada pengecualian, seperti saat pemimpin menghilang dan tidak melaksanakan tugasnya.
Nazuna : Valkyrie sudah lama tidak aktif.
Nazuna : Aku memegang 2 posisi, aku bergabung ke dalam unit bernama Ra*bits.
Nazuna : Aku pikir aku juga bisa kembali ke Valkyrie, tapi. Aku belum tega meninggalkan mereka sendirian.
Nazuna : Untukku Ra*bits sudah menjadi unit yang penting. Mereka adalah anak-anak imut yang berharga bagiku.
Nazuna : Aku tidak bisa berada di 2 unit sekaligus. Aku harus memilih salah satu.
Nazuna : Aku memilih Ra*bits. Aku akan tinggal bersama mereka.
Mika : Um, bohongkan? Nazuna-nii kenapa? Kenapa kamu tidak bicara kepadaku tentang hal penting ini?!
Mika : Aku dengar kamu berganti unit. Nazuna-nii melakukan aktivitas bersama anak kelas satu yang tidak kukenal.
Mika : Tapi, itu hanya sementara bukan?
Mika : Kamu pasti akan kembali ke Valkyrie, bukan? Aku percaya itu.
Mika : Um, bukankah kita bertiga selalu bersama?
Mika : Oshi-san memang sering mengambil cuti akhir-akhir ini. Aku juga sudah bekerja paruh waktu untuk menabung dana untuk kegiatan,
Mika : Aku sudah berjuang agar kita bisa mengadakan konser bersama lagi.
Mika : Sekarang juga... aku ingin mengadakan konser, tapi Oshi-san, mau bagaimanapun masih belum pulih....
Mika : Apapun yang dilakukan menjadi kacau tapi
Mika : Kalau Oshi-san sudah sehat, kita akan bangkit! Kita akan kembali lagi menjadi Valkyrie yang terhebat!
Mika : Fine ataupun Trickstar tidak akan ada artinya. Kita, Valkyrie akan menjadi yang paling terkenal di Yumenosaki!
Nazuna : Aku paham perasaan itu. Kita adalah pusatnya Yumenosaki. Namun, itu hanya kisah lama, kejayaan masa lalu...
Nazuna : Masa kejayaan Valkyrie sudah selsai
Nazuna : Sekarang aku sudah tidak punya banyak waktu. Aku dan Itsuki juga sudah menjadi anak kelas 3.
Nazuna : Aku tidak bilang jangan menyia-nyiakan masa mudamu, tapi aku tidak bisa terus-terusan terikat selama 3 tahun, maafkan aku.
Nazuna : Aku bukan Marionette itu lagi. Aku akan mengambil kehidupanku lagi, walaupun itu hanya sesaat.
Nazuna : Bersama anak-anak itu, bersama Ra*bits. Aku, bisa tertawa dan tersenyum lagi dari hatiku yang paling dalam.
Nazuna : Banyak menangis dan tertawa pahit
Nazuna : Walaupun begitu aku merasa senang. Mika-chi... Kagehira juga, kalau mau ayo ikut pergi?
Nazuna : Bersama Itsuki juga, sudah tidak ada yang bisa dilakukan. Kalian semua juga terluka bukan? Walaupun kamu menganggap dirimu bodoh, Kagehira tidak benar-benar bodoh bukan?
Nazuna : Kalau kamu memiliki masalah seperti tempat tinggal atau yang lain kamu bisa bicara denganku. Aku akan mendukung dan membantumu semaksimal mungkin.
Nazuna : Kalian semua sudah kuanggap seperti adikku sendiri.
Nazuna : Kamu juga, bangkit dan ambil semangatmu lagi. Bukalah matamu, Valkyrie sudah tidak bisa kembali lagi seperti dulu.
Nazuna : Itsuki, mentor kita, sudah kehilangan harapannya.
Mika : Tidak! Oshi-san belum menyerah, dia hanya lelah dan banyak beristirahat! Bukankah seharusnya kita mendukungnya?!
Mika : Hei, Nazuna-nii?
Mika : Kita pasti akan bangkit kembali, Oshi-san adalah yang terhebat! Oshi-san tak terkalahkan, dia adalah idol paling terbaik di Yumenosaki!
Mika : Kamu juga berpikir begitu bukan, Nazuna-nii?
Nazuna : ...........
Mika : Katakan sesuatu! Kita sudah banyak berhutang budi kepada Oshi-san!
Mika : Jangan diam saja seperti orang bodoh!
Mika : Jangan bercanda, aku sudah percaya padamu! Aaaaaaa kamu berkhianat!!!
Shu : Cukup, Kagehira
Shu : Berapa kali aku menyuruhmu untuk diam. Itu tidak enak didengar.
Mika : Oshi-san... Tapi, tapi! Aku tidak setuju dengan perkataanya!
Shu : Sepertinya kamu perlu disetel ulang, itu akan membutuhkan banyak waktu dan tenaga. Bagaimanapun juga Nito tidak bisa berbuat apa-apa.
Shu : Dia akan menyesal dan kembali lagi kepadaku.
Shu : Nito yang malang, dia sepertinya salah paham. Dia berpikir dirinya bisa menjadi manusia.
Shu : Dia hanya merindukan seseorang dan ingin dicintai.
Shu : Bukan kah itu benar, Pinokio manisku. Jika kamu terus berbohong kalau kamu adalah manusia, hidungmu akan bertambah panjang dan kamu tidak bisa bergerak.
Shu : Kamu hanya akan sedih, menderita, dan hancur.
Shu : Sebelum itu terjadi, jika kau ingin diselamatkan. Kau bisa datang kapanpun, ke tempatku berada.
Shu : Aku akan mengatur ulang pegasnya, dengan hati-hati kupasang ulang benangnya, dan aku akan memasang bola mata yang terbuat dari permata terbaik.
Nazuna : Hari itu tidak akan pernah terjadi, selamanya tidak akan pernah! Baiklah, sampai jumpa.
Nazuna : Ucapan perpisahan yang tidak menyenangkan. Aku melihat Live kalian dan itu mengerikan.
Nazuna : Kalau begitu Ra*bits yang berisi pemula lebih baik.
Nazuna : Tidak ada yang tersenyum. Seperti Valkyrie pada Live yang dulu, bukan?
Shu : Tidak usah banyak bicara, cepat pergi! Ini menjengkelkan, Nito. Jangan pernah menunjukan wajahmu lagi di depanku!
Shu : Sayang sekali, padahal kamu adalah mahakaryaku yang terbaik.
Nazuna : Karena kamu membuatnya dengan baik, hatiku juga terkadang masih berada dalam boneka itu.
Nazuna : Yah, untuk yang kedua kalinya ‘sayonara’. Byebye.... Mika-chin, Oshi-san.
Selesai
0 notes
Text
Mika Kagehira - Chapter 1
Di area taman
Mika : Nn~
Mika : Hm..... ? Hmm...?
Mika : Oh, tidak! Aku sangat gugup!
Mika : (Tidak! Tidak! Aku tidak mau bekerja dengan orang yang tidak kukenal. Aku tidak tahu harus berkata apa kalau ada orang yang membuatku tertekan, aku tidak bisa pulih.)
Mika : (Orang asing itu menakutkan!)
Mika : (Tapi Oshi-san juga tidak melakukan apapun dan dana perang Valkyrie udah mau habis.)
Mika : (Kalau begini bisa-bisa tidak mendapatkan pekerjaan.)
Mika : (Kalau terlalu santai dan tidak ada kegiatan, Valkyrie bisa bubar!)
Mika : (Apalagi sekarang anak-anak osis mengawasi dengan ketat.)
Mika : (Hah... Aku juga miskin, uang sakuku tidak cukup untuk dana kegiatan.)
Mika : (Aku tidak punya pilihan lain, selain ‘bekerja paruh waktu di sekolah’.)
Mika : (Semuanya akan sia-sia kalau Valkyrie dibubarkan ketika Oshi-san sudah bangkit.)
Mika : (Yosh! Aku harus bersemangat dan melakukan yang terbaik! Mana permennya? Memakan sesuatu yang manis akan membuatku merasa lebih baik, fufu)
Mika : (Hm? Sakuku bolong, permenku jatuh dimana, ya?”
Mika : (Aku harus memperbaiki kebiasaanku, bajuku sudah banyak yang bolong.)
Mika : (Ugh, apa aku minta tolong saja ke Oshi-san untuk memperbaikinya?)
Mika : Hm? Eh? Kamu, apa ada urusan denganku?
Mika : Hm? Barang jatuh? Kamu memungut permenku yang jatuh?
Mika : Makasih~ Umm, apa kamu juga pekerja paruh waktu yang memungut sampah?
Mika : Benarkah? Kalau begitu kamu temanku. Um, aku Kagehira.
Mika : Hm? Nama depanku? Eh.. aku tidak mengatakannya? Mi-Mika. Ditulis dalam hiragana Mika. Seperti nama perempuan. Aku kurang menyukainya.
Mika : Hm? Kamu anak perempuan? Kamu pakai rok atau semacamnya. Apa kamu dari kelas reguler? Syukurlah, aku merasa tenang.
Mika : Aku, agak takut sama laki-laki~♪
Mika : Dulu aku besar di tempat yang banyak perempuan. Jadi aku sudah terbiasa.
Mika : Jurusan idol di Yumenosaki adalah jurusan khusus laki-laki, aku tidak mau mendaftar tapi..
Mika : Oshi-san...... Seseorang yang kukenal mengundangku jadi aku ikut mendaftar ke sekolah ini.
Mika : Ah, maaf. Aku berbicara tentang diriku saja, kamu mudah asik diajak ngobrol♪
Mika : Aku orang yang cukup pemalu. Jadi, jangan ‘menatapku’ berlebihan. Aku tidak suka jika dilihat seperti itu.
Mika : Hm? Mataku indah? Makasih~ Orang yang pertama kali melihatku cenderung penasaran atau merasa takut, tapi..
Mika : Kamu memujiku, Kamu anak yang aneh ya~♪
Mika : Hm. Beberapa orang mengatakan hal jahat seperti “Apa kamu menaruh salah satu bola matamu ditempat yang salah?” Oh itu Oshi-san yang mengatakannya.
Mika : Hm? Aku tidak punya orang tua ataupun saudara perempuan.
Mika : Ini pertama kalinya aku bertemu denganmu, tapi kamu sudah menanyaiku seperti dalam omiai.
Mika : Um, boleh aku tau siapa namamu?
Mika : Hmm, Anzu? Apa aku boleh memanggilmu Anzu-chan biar lebih akrab?
Mika : Benarkah? Senangnya~ Kamu anak yang baik ya? Kamu sudah memungut permenku~♪
Mika : Sebagai terima kasih, aku berika permen. Bajuku bolong dan banyak yang jatuh jadi hanya ini yang tersisa. Ini, A~a.
Mika : Enakkan? Saat bekerja memungut sampah, aku bisa sambil mencari permenku yang jatuh, kan? Ayo kita berkerja keras bersama♪
Mika : Iya. Ini pertama kalinya aku bekerja paruh waktu memungut sampah.
Mika : Anzu-chan sepertinya sudah biasa, aku senang bisa belajar banyak hal♪
Mika : Syukurlah, aku bertemu orang yang baik. Aku menjadi bersemangat.
Mika : Dulu aku sering memungut sampah, ini tidak terlalu susah.
Mika : Hm? Kamu ingin aku mengandalkanmu karena itu adalah tugasmu sebagai ‘produser’ untuk membantu idol, eh?
Mika : Maksudmu! Jangan-jangan kamu ‘produser’ itu?
Mika : Kalau dipikir-pikir lagi, kelas A ada anak perempuan yang baru pindah dan menjadi ‘produser’. Jangan-jangan kamu ‘anak pindahan’ yang dirumorkan itu?
Mika : Kamu yang membantu dan memimpin‘Trickstar’ untuk mengalahkan osis.... ‘Fine’ itu?
Mika : Eh, kamu tidak memimpinnya? Tunggu! Aku jadi bingung! Kamu anak pindahan di kelas 2-A, bukan?
Mika : Kalau dipikir-pikir lagi masuk akal! Di departemen Idol anak-anak dari kelas reguler tidak bisa masuk begitu saja. Mereka harus masuk dengan prosedur yang merepotkan.
Mika : Kamu tidak perlu repot-repot datang ke departemen idol untuk memungut sampah. Kalau diperhatikan lagi seragammu juga bukan seragam kelas reguler?
Mika : Ah.. Jadi begitu rupanya.
Mika : AH!
Mika : Aku tertipu! Kalau aku tahu itu, aku tidak akan berbicara denganmu!
Mika : Aku dikhianati! Aku kira kamu anak yang baik, kupikir kita bisa menjadi teman!
Mika : Orang yang berhubungan dengan ‘Trickstar’ adalah musuh kami ‘Valkyrie’!
Mika : Aku tertipu, kejam, kejam, kejamnya! Apa tujuanmu? Kamu memungut permenku dan memuji mataku.
Mika : Semua itu bohongkan, itu hanya akal-akalanmu saja!
Mika : Kamu membohongiku. Buktinya kamu sedang memanfaatkanku! Aah.. Aku tidak mempercayaimu lagi!
Mika : Aku tidak suka, aku mau pulang! Ke tempat Oshi-san!
Mika : Ja-Jangan dekati aku lagi! Menyebalkan, ini tidak adil!
Mika : Eh, pekerjaannya bagaimana? Hmm... bukankah itu tidak bertanggung jawab kalau meningalkannya begitu saja.
Mika : Kalau begitu, cukup kali ini saja aku bekerja bersamamu. Aku butuh uang.
Mika : Valkyrie sedang kekurangan dana dan ‘orang yang tidak mau bekerja tidak boleh makan’
Mika : Eh? ‘Jika dalam masalah, tolong konsultasi kepadaku? Mungkin ada yang bisa aku bantu?’
Mika : Bukan seperti itu maksudku! Aku kesal saat mendegar itu keluar dari mulutmu!
Mika : Ingat ini baik-baik! Aku tidak akan mengakuimu sebagai ‘produser’!
Selesai
0 notes
Text
Valkyrie 8th Anniversary
Apakah ini bisa disebut Anniv? (lol)
Sebagai bentuk perayaan hari pertama kalinya Valkyrie muncul, aku menerjemahkan 2 cerita Idol Story pertama mereka dari scout introduction mereka (scoutnya mulai tanggal 11 Maret - 18 Maret 2016). Dulu waktu mereka muncul langsung dapat 2 card *3 dan masing-masing ada idol story.
Shu :
Chapter 1
Benang Tak Kasat Mata
Mika :
Chapter 1
Lagu di Tempat Sampah
Kedepannya aku bakal kembali nerjemahin cerita dari karakter yang kusuka, Shu. Maaf ya MikaP jangan terlalu banyak berharap kepadaku m(_ _)m .
Cerita Shu yang bersangkutan sama Mika masih banyak, cuma aku ga sanggup kalau harus nerjemahin cerita yang fokusnya ke Mika/idol story Mika lainnya.
Terima kasih
0 notes
Text
Shu Itsuki - Penyesuaian Diri Sang Master
Di Klub Kerajinan
Shu : ........
Mademoiselle : Ara, Anzu-chan ada perlu apa di klub kerajinan?
Mademoiselle! Hentikan obrolanmu. Ini menganggu.
Mademoiselle : Maaf ya, Anzu-chan. Shu-kun sedang mengerjakan pakaian baru.
Mademoiselle : Jadi kalau aku mengobrol dengan Anzu-chan, Shu-kun tidak bisa berkonsentrasi.
Mademoiselle : Sebagai sesama teman perempuan, bagaimana kalu kita keluar dan mengobrol bersama?
Mademoiselle : Aku ingin mengajakmu begitu tapi, baju yang Shu-kun buat adalah baju untukku.
Mademoiselle : Shu-kun harus mengukurku agar bisa membuat polanya.
Mademoiselle : Kamu ingin melihat karya Shu-kun lebih dekat? Apa kamu memahami isi hati gadisku ini?
Shu : Mademoiselle, diamlah! Bagaimana kalau aku salah memasukan jarum? Yah, itu tidak mungkin terjadi padaku.
Shu : Kalau hanya pakaian Mademoiselle aku bisa membuatnya dengan mata tertutup, kakakakaka!
Mademoiselle : Mou! Kamu terlalu sombong, bukan? Tapi aku tidak bisa membantahnya karena itu benar.
Mademoiselle : Aku juga tidak bisa bergerak tanpa Shu-kun. Jadi tolong jangan katakan hal-hal yang tidak menyenangkan.
Mademoiselle : Apa kamu cemburu karena aku dekat dengan Anzu-chan? Fufu Shu-kun juga punya sisi yang manis♪.
Shu : Mau sampai kapan kamu berdiri di pintu, komusume? Kamu tidak ada urusannya denga klub kerajinan yang suci ini. Cepat pergi!
Mademoiselle : Nee, Shu-kun. Sepertinya Anzu-chan datang kemari bukan untuk meledek kita. Lihat, tangannya memegang kain yang besar, bukan?
Mademoiselle : Itu kain pesanan Shu-kun, bukan?
Shu : Hm, Aku tidak mengerti kenapa kamu mau mengatarnya ke klub kerajinan. Beda dengan Kagehira, Anzu bukan anggota klub ini.
Shu : Sudah menjadi tugas ‘produser’ untuk membantu para idol. Sampai segitunya kamu melakukan itu.
Shu : Yah, daripada seorang ‘produser’ kamu hanya seorang amatir.
Shu : Menjengkelkan! Rencanaku untuk mengalahkan Tenshouin Eichi diganggu oleh anak perempuan seperti itu! Kalau begini bagaimana aku bisa membalas dendam!
Mademoiselle : Shu-kun, Anzu-chan terlihat pegal! Tarik nafas yang panjang! Tenanglah dan kembali menjadi Shu-kun seperti biasanya, ya?
Shu : Hmph! Kamu hanya boneka tau apa tentangku?
Mademoiselle : Aku tahu semuanya tentang Shu-kun. Shu-kun juga tahu semua tentangku, bukan?
Mademoiselle : Kamu selalu membuat pakaian yang kusuka dan aku sangat berterima kasih untuk itu.
Mademoiselle : Seperti yang kamu lihat, aku bukan boneka baru dan sudah usang.
Mademoiselle : Pakaian baru ini membuatku terlihat lebih baru.
Mademoiselle : Semuanya berkat Shu-kun yang tidak pernah bosan membuatkan pakaian baru untukku.
Shu : Tentu saja. Mademoiselle bukan boneka murahan. Kamu adalah boneka kesayanganku, sudah semestinya kamu memiliki pakaian yang bagus.
Shu : Kalau perlu, aku akan memajang dan menghiasmu. Sekarang belum waktunya.
Mademoiselle : Kalau aku terus-terusan disimpan di lemari pajangan aku akan merasa pengap.
Mademoiselle : Aku tahu Shu-kun akan selalu datang menemuiku, tapi aku lebih suka diajak berbicara.
Mademoiselle : Bagaimana menurutmu, Anzu-chan? Kamu mungkin belum tahu apa-apa tentang Shu-kun, tapi aku menyukaimu.
Mademoiselle : Anzu-chan juga menyukaiku? Senangnya♪ fufu, kita serasi.
Shu : Apa kamu bermaksud mau merebut Mademoiselle? Jangan sombong! Mademoiselle juga, kamu mengkhianatiku dan berteman dengan murid pindahan yang aku benci!
Mademoiselle : Mou! Aku buka kah aku sudah bilang kalau aku tidak akan pernah mengkhianati Shu-kun.
Mademoiselle : Ara? Anzu-chan, kamu gemetaran apa kainnya berat?
Mademoiselle : Benar, Shu-kun membeli banyak kain, pasti itu menjadi berat. Maaf ya aku tidak menyadarinya.
Mademoiselle : Shu-kun, ayo ambil kain yang dibawa Anzu-chan. Aku tidak bisa membawanya, nanti tanganku bisa rusak...?
Shu : Hmph! Aku tidak memintanya untuk membawakannya ke sini. Karena kamu mau ke klub light music jadi kamu membawanya?
Shu : Memang benar klub light music ada di lantai yang sama. Di klub light music apakah ada Rei...... apakah dia baik-baik saja?
Shu : Aku tidak punya banyak teman dan Rei adalah salah satu temanku. Akhir-akhir ini aku jarang berinteraksi dengannya, aku menghawatirkannya.
Shu : ..Lebih baik aku menemuinya? Itu yang kamu sarankan. Aku akan datang saat ada urusan denganya, bukan karena mengikuti saranmu.
Shu : Urusanmu disini sudah selesai, bukan? Taruh saja kain itu di atas meja dan pergi. Aaah, taruh kain itu dengan hati-hati seperti kamu menaruh barang pecah.
Shu : Pakaian yang terbaik harus dibuat dari kain berkualitas. Aku tidak akan membiarkan sidik jarimu tertinggal disana.
Shu : Lihat lah, aku akan membuat pakaian yang indah dan berkualitas tinggi, kakakaka♪
Part 2 On progress
0 notes
Text
Shu Itsuki - Benang Tak Kasat Mata
Di Doujou
Kuro : Hmm... jadi begitu, nona tenkousei sudah bertemu dengan Itsuki itu.
Kuro : Anak itu sudah lama tidak masuk sekolah. Aku sudah lama tidak melihat wajahnya, aku jadi khawatir.
Kuro : Terima kasih kembali, sudah mendengarkan ocehaku seperti biasanya.
Kuro : Itsuki, orang yang aneh bukan? Aku sudah mengenalnya dari lama, meskipun dia laki-laki tapi dia suka bermain dengan boneka.
Kuro : Dari kecil dia sering diganggu karena hal itu.
Kuro : Hm? Ya benar, dia dan aku adalah teman masa kecil. Yah, kami cukup dekat.
Kuro : Kami tinggal di area yang sama. Dari tk sampai sd kami satu sekolah.
Kuro : Dulu, Itsuki adalah orang yang suka bermain sendiri dengan bonekanya.
Kuro : Sedangkan aku adalah tipe anak yang suka bermain di luar.
Kuro : Aku biasa melindungi Itsuki dari anak-anak yang suka menganggunya.
Kuro : Makanya aku menarik tangannya untuk bermain lumpur bersama.
Kuro : Saat itu aku juga masih kecil, belum berpikir panjang. Aku merusak baju eropa boneka kesayangannya karena gegabah.
Kuro : Matanya berkaca-kaca lalu menangis
Kuro : Dari dulu aku lemah ketika melihat orang lain menangis. Jadi itu sebabnya, aku meminta ibuku untuk mengajariku menjahit pakaian boneka.
Kuro : Aku lalu meminta maaf dan dia memaafkanku.
Kuro : Itsuki lalu tertarik dan ingin menjadi murid ibuku.
Kuro : Dia terus-menerus menjahit, kadang-kadang aku juga ikut bergabung.
Kuro : Itsuki selalu mendengarkan apa yang dikatakan ibuku.
Kuro : Terkadang ibuku memarahi kami untuk bermain di luar, karena tidak baik terus-terusan berada di dalam rumah. Dia terpaksa ikut bersamaku jalan-jalan mengelilingi bukit dan lapangan.
Kuro : Nostalgia sekali... Yah, itu yang membuat kami bisa berteman.
Kuro : Dia anak orang kaya, jadi saat SMP dia masuk di sekolah privat. Kami hilang kontak sampai bertemu lagi di SMA ini.
Kuro : Yah.. kalau aku sih masuk ke SMP biasa.
Kuro : Aku juga mengalami masa-masa sulit di SMP. Semuanya sudah berubah. Dia menjadi salah satu dari “Gokijin” dan memiliki dunianya sendiri.
Kuro : Aku tidak tahu bagaimana berinteraksi dengannya, tapi bukan berarti aku membencinya.
Kuro : Ada banyak hal yang terjadi dan membuatnya depresi. Aku berusaha menghiburnya tapi..
Kuro : Kami juga bukan anak-anak lagi dan aku berada di posisi yang tidak baik.
Kuro : Oh, Maaf ya Ojou-chan. Aku jadi membuatmu bosan.
Kuro : Hm? Kamu senang bisa mendegarkan keluh-kesahku? Begitu ya, padahal aku ingin terlihat keren di depan para gadis.
Kuro : Yak, sudah selesai ♪
Kuro : Aku sudah selesai mengerjakan kostumnya. Biar aku bantu bagianmu, sudah sampai mana?
Kuro : Sebenarnya aku bisa menjahit semuanya dengan cepat, tapi ini pekerjaanmu bukan?
Kuro : Oh, aku bukan hobi menceramahi orang. Aku hanya ingin kamu tidak berlebihan mengambil pekerjaan.
Kuro : Banyak orang yang menangis karena tidak bisa memenuhi deadline sehingga kamu membantunya?
Kuro : Aku tidak menyalahkan mereka, menjahit baju memang menyenangkan...
Kuro : Faktanya banyak yang meminta bantuanmu berarti pekerjaan Jou-chan diakui kualitasnya.
Kuro : Namun, jangan terlalu memaksakan dirimu sampai sakit, aku tidak ingin itu terjadi.
Kuro : Walaupun aku belum terbiasa, tapi kamu bisa mengandalkanku. Kamu bisa meminta bantuanku kapan saja.
Shu : Kiryuu, apa aku bisa bicara denganmu?!
Kuro : UO! Kamu mengejutkanku. Kali ini ada apa Itsuki? Baru saja kami membicarakanmu.
Shu : Hohou, Kiryuu membicarakanku. Yah, tapi aku sudah bosan mendengar pujian dari orang-orang sepertimu. TAPI!
Shu : Kalau kamu mengenalku lebih baik akan kupuji, tapi aku tidak akan mengakuinya! Aku tidak peduli berapa banyak kamu memujiku..... Kiryu!!
Kuro : Bukan, kami sedang tidak memujimu. Kalau kamu senggang bantu kami menjahit baju-baju ini.
Kuro : Ini keahlianmu bukan? Apalagi kamu ketua klub kerajinan tangan.
Shu : Seperti biasa, kamu itu tidak sopan ya Kiryuu. Baiklah!
Shu : Kamu bisa mengandalkanku sebanyak mungkin. Lagipula dari dulu Kuro tidak bisa melakukan apapun tanpaku.
Shu : Wuah!!
Kuro : Kenapa tiba-tiba mundur, Itsuki? Seperti biasa kelakuanmu itu selalu mencolok, jangan membuat keributan di doujou!
Kuro : Kamu agak menyebalkan, ayo mulai bekerja.
Shu : Ki-Ki-Kiryu!! Siapa perempuan itu! Ini tidak seperti kamu! Bukankah doujou tempat sakral, aku kecewa kepadamu!
Shu : K-kamu!! Anak peremupan yang tidak sopan, kemarin itu!
Kuro : Orang yang tidak sopan itu kamu! Jangan buat keributan, aku akan membuatmu bungkam dengan tinjuku.
Shu : Huh, pakai kekerasan! Dasar manusia liar!
Shu : Percuma saja mengharapkan sopan santun dari orang yang hanya ahli berkelahi. Ini sama saja meminta sepeda untuk ‘terbang’.
Shu : Non! Aku menentang kekerasan! Bukankah kamu dan aku adalah teman! Apakah kamu tidak ingat hari dimana kita menjahit renda ketika masih kecil?
Shu : Persahabtan kita yang indah.....
Shu : Kamu sudah berubah, Kuro! Ahh.. tragedi yang menyedihkan! Padahal aku percaya hanya kamu yang tidak akan menyakitiku!
Kuro : Berisik sekali... Kalau kamu ingin diperlakukan seperti orang yang rapuh, hargailah orang lain dulu.
Kuro : Aku tidak akan menyakitimu dan aku bukan orang yang baru mengenalmu.
Shu : Hmm.. Aku suka saat kau mengetahui posisimu, Kuro.
Shu : Komusume itu! Memperlakukan Mademoiselleku yang sangat berharga dengan kasar. Aku ingin menghumunnya dengan merebusnya di kuali!
Kuro : Kamu masih bermain dengan bonekamu? Karena kamu sudah bertemu dengannya jadi tidak perlu berkenalan lagi, bukan?
Kuro : Jou-chan ini terlempar ke tempat yang penuh dengan laki-laki. Setiap harinya penuh dengan perjuangan.
Kuro : Dia berjuang keras untuk menjadi ‘produser’
Kuro : Dia mengerjakan banyak hal, seperti membuat kostum dan membantu yang lain. Bukankah kamu ingin menyemangati dan mendukungnya?
Kuro : Kamu juga bantu aku Itsuki, kamu lebih mahir daripada aku.
Shu : Hmm, benar puji aku terus!
Shu : Pujian dari sesama pengrajin lebih berharga daripada pujian dari orang biasa.
Shu : Mereka tidak mengerti apapun! Ucapan orang yang tidak mengerti seni tidak ada bedanya dengan dengan kicauan bayi burung!
Shu : Semuanya konyol!
Kuro : Haha, Jou-chan memuji pakaian bonekamu itu. Aku bukan orang yang bisa membuat gaya seperti itu.
Kuro : Maksudku sesuatu yang imut, banyak disukai anak perempuankan.
Kuro : Itsuki, tolong ajari teknikmu itu. Jou-chan ini akan menyerap semua yang diajarkan.
Kuro : Aku yakin itu akan menyenangkan, bukankah menyenangkan bisa membicarakan hobi yang sama?
Shu : Hmph! Aku kira kamu memahamiku! Kamu selalu seperti itu, Kiryu!
Shu : Ini tidak menyenangkan, aku permisi! Aku tidak mau sedetikpun bernafas di ruangan yang ada penganggunya!
Shu : Selamat tinggal, sahabatku dan Komusume yang vulgar!
Kuro : Hah, orang itu! Dia hanya ingin mengatakan apa yang dia inginkan dan pergi. Dia pria yang egois seperti biasanya.
Kuro : Maaf ya, Jou-chan..?
Kuro : Hm? Benar juga, Itsuki itu ada perlu apa denganku? Aku tidak tahu karena dia pergi dan tidak menjelaskan apa pun.
Kuro : Jika dia dalam masalah, aku akan membantunya. Walaupun dia orang seperti itu dia tetaplah temanku.
Selesai
Notes :
Kuro memanggil Anzu dengan sebutan Ojou-chan/Jou-chan (嬢ちゃん) yang bisa diartikan sebagai 'Nona'
Shu memanggil Kuro dengan panggilan 'Kuro' saat merasa dekat, bernostalgia, senang dan 'Kiryuu' saat merasa jengkel atau untuk menandakan adanya jarak diantara mereka.
K-kamu!! pada dialog itu menggunakan kata Kisama (貴様) yang berarti 'kamu' dan memiliki makna yang tidak sopan/umpatan.
1 note
·
View note
Note
Halo kak
Yumekuronya masih dilanjutin ga?
Makasih dan semangat buat translet cerita yang lain ❤️
Hai anon!
Maaf untuk sementara storynya aku hold/tunda dulu karena udah uninstal gamenya. Appnya terlalu besar dan hpku ga kuat :'(
Apalagi dialog yumekuro banyak. Mungkin bakal dilanjut nanti kalau project kali ini selesai. Minimal rute bulannya dulu yang udah ada draftnya.
Sekarang project yang lagi aku kerjain itu Enstars - Idol Story, Shu Itsuki era !
Kalau mau baca silahkan, karakternya mirip sama Adel xixixi
Terima kasih kembali Anon ❤️
0 notes
Text
Masterlist
Saya hanya menerjemahkan cerita dari karakter yang saya suka ke dalam bahasa Indonesia. Jadwal update tidak teratur tergantung kesibukan dan mood saya. Apabila ada miss translasi, saya mohon maaf dan bisa dikoreksi melalui inbox.
Yumekuro - Adel
Awal dari mimpi
Rute Matahari
Rute Bulan (On hold)
Ensemble Stars - Shu Itsuki
Idol Story Era !
Whiteday 2019
Birthday Present
Chapter 1
Benang tak Kasat Mata
Penyesuaian Diri Sang Master (1/2)
Master Boneka (on progress)
Gadis Musim Panas (on progress)
Seseorang yang Belum Dewasa (on progress)
0 notes
Text
Shu Itsuki - Chapter 1
Di ruang latihan kedap suara
Shu : ~.....♪
Shu : ♪~♪~♪
Shu : .........
Shu : Non! Tidak boleh! Aku meleset setengah langkah lagi dan kaki kananku terlambat tiga persepuluh detik!
Shu : Ahh, katakan kepadaku Mademoiselle! Dimana roda gigi yang rusak di sirkuit Itsuki Shu yang sudah disetel sempura ini!
Shu : Sekarang aku tidak bisa melihat kejayaanku yang dulu.
Shu : Aku tidak bisa melihatnya! Aku tidak bisa melihat benangnya, benangnya sudah robek berkeping-keping! Aku dan dunia ini terhubung melalui benang yang bisa mengendalikan orang lain untuk melakukan apa yang mereka mau!
Shu : Benang itu terputus! Aku tidak bisa melihat benang itu lagi!
Shu : Non! Kau tahu itu Mademoiselle! Ini hanya kekacauwan sementara. Uraikan benang kusut ini dan kembalikan ketanganku.
Shu : Aku.. akan kembali ke takhta itu....
Mademoiselle : Sekarang itu tidak penting, Shu-kun. Kamu sudah melebihi waktu sewa untuk ruangan ini, bukan?
Shu : Apa maksudmu “itu tidak penting”, padahal aku sedang menderita!
Shu : Dasar boneka, kau tidak mendengarkanku! Semua boneka sama saja!
Mademoiselle : Jangan khawatir, Shu-kun. Aku selalu menjadi kawanmu ♪
Shu : Kawanku? Non! Kamu sudah berkhianat! Kamu memotong benangku dari belakang.......!?
Shu : …………
Mademoiselle : Shu-kun? Ara, Ada apa? Kamu tiba-tiba terdiam?
Mademoiselle : ….. Apa kamu mati?
Mademoiselle : Hmm? Ah, ada tamu!
Mademoiselle : Selamat siang! Aku adalah boneka yang tidak memiliki nama. Shu-kun biasa memanggilku Mademoiselle!
Mademoiselle : Dari tempatmu disebelah kanan, kamu bisa melihat boneka perempuan yang manis bukan?
Mademoiselle : Itu aku, Mademoiselle! Ventrilokuisme? Fufu, kau pasti berpikir seperti itu, bukan?
Mademoiselle : Shu-kun itu anak yang pemalu. Jadi aku yang mengantikannya untuk berinteraksi dengan orang-orang yang tidak dikenal baik olehnya.
Shu : Jangan sentuh itu, Komusume!
Mademoiselle : Oh tidak! Ini mungkin sedikit merepotkan tapi bicaralah kepadaku saja, bukan Shu-kun, ya?
Mademoiselle : Shu-kun sedang sakit, jadi dia merasa panik saat ada orang yang mau menyentuhnya.
Mademoiselle : Aku akan mendengarkanmu, karena kita sesama perempuan, ayo kita berteman ♪
Mademoiselle : Fumu, fumu? Begitu rupanya, aku mengerti!
Mademoiselle : Nee, Shu-kun. Anzu-chan sedang bekerja paruh waktu di sekolah, katanya dia harus membersihkan ruangan ini.
Mademoiselle : Maaf menganggumu, ayo kita ‘pulang’?
Mademoiselle : Maaf ya, Anzu-chan. Duduk dulu ya. Tunggu? Namamu Anzu?
Mademoiselle : Jadi kamu adalah ‘anak pindahan’ yang membantu ‘Trickstar’ mengalahkan ‘Fine’?
Mademoiselle : Oh.. begitu
Shu : Cih! Cih! Cih!
Mademoiselle : Ah, Shu-kun berdecih kesal! Itu berarti suasana hatinya buruk. Shu-kun tidak suka obrolan yang tidak penting. Maaf ya, bisakah kamu keluar sebentar?
Mademoiselle : Ya, Shu-kun sepertinya mau ganti baju dan beres-beres. Bisakah kamu menunggu di lorong?
Mademoiselle : Ya, dadah~ ♪
Shu : Mademoiselle!
Mademoiselle : Ada apa, Shu-kun? Ngomong-ngomong jangan membuatku berbicara terus-terusan, yang lain akan menatapku aneh.
Shu : Jangan konyol! Kamu tidak perlu khawatir dengan tatapan dari orang vulgar itu! Daripada itu, apa yang kamu pikirkan? Dia murid pindahan yang dirumorkan itukan?
Shu : Aaah! Menyebalkan, aku ingin merobek perutnya dan mengisinya dengan kapas!
Mademoiselle : Kejamnya! Dia tidak merebut apa-apa, semuanya karena Shu-kun lambat. Jadi kamu didahului, bukan?
Mademoiselle : Tapi bukankah itu percuma saja mengeluh ketika nasi sudah menjadi bubur?
Shu : Ini tidak baik! Aku tahu itu, tapi aku sangat menderita! Aah.. seluruh tubuhku rasanya hancur berkeping-keping!
Shu : Fine, Tenshouin Eichi yang kubenci!
Shu : Aku tidak percaya akan dikalahkan oleh kuda hitam itu, mereka menganggu rencanaku!
Shu : Apa yang harus kulakukan dengan rasa melankolia ini? Amarah ini! Katakan kepadaku, Mademoiselle!
Shu : Haruskah aku mengubah hasrat kreatifku menjadi pertunjukan boneka yang indah?
Mademoiselle : Tenanglah, Shu-kun! Anzu-chan sudah kembali. Maaf! Sebentar lagi!
Mademoiselle : Biarkan Shu-kun melakukan drama kecilnya ini sekitar satu jam lagi, ini adalah ritual pentingnya!
Mademoiselle : Eh, kamu tidak bisa menunggu lagi? Aku mengerti! Aku juga terkadang merasa muak dengan Shu-kun yang egois ini!
Mademoiselle : Kamu mau bersih-bersih? Kami menghalangimu ya? Eh-eh?
Shu : Jangan sentuh Mademoiselle! Komusume!
Shu : Kalian manusia-manusia vulgar tidak mengerti nilai suatu benda! Kamu sama saja, kamu tidak mengerti keindahan ini! Kalian Marionette murahan yang mudah terbawa suasana!
Mademoiselle : Ahaha. Maaf ya, Anzu-chan. Aku adalah boneka antik yang sudah tua.
Mademoiselle : Terlepas dari usiaku, sekalinya aku terjatuh aku bisa hancur berkeping-keping.
Mademoiselle : Eh? Aku boneka yang manis? Terima kasih, kamu baik sekali♪
Shu : Kakaka! Tentu saja Mademoiselle adalah boneka yang sangat manis, kamu punya mata yang tajam. Namun, aku tidak mau mengakuinya! Aku bersikeras!
Shu : Aku tidak berniat berteman denganmu, itu tidak akan pernah terjadi!
Mademoiselle : Benar! Kamu tau ya, bajuku ini dibuat oleh Shu-kun. Dibandingkan kulitku, baju ini terlihat baru bukan?
Mademoiselle : Shu-kun adalah anggota klub kerajinan! Tangannya sangat berbakat. Apakah kamu juga suka menjahit?
Shu : Aku dengar itu! Kamu belajar dibawah bimbingan Kiryuu untuk membuat baju Trickstar dan yang lainnya, bukan?
Shu : Kiryuu tidak pernah berubah, dia masih saja membantu orang- orang lemah.
Mademoiselle : Benar! Kuro-kun dan Shu-kun adalah teman masa kecil ♪
Shu : Hmph! Dia menyia-nyiakan bakatnya!
Shu : Kalau kamu datang kepadaku, aku bisa membuatnya dengan lebih cepat dan cermat!
Shu : Sekarang hubungan itu sudah terputus bersama dengan benangnya!
Mademoiselle : Hah.... Seperti yang kamu lihat, Shu-kun anak yang cukup merepotkan. Semoga kita bisa berteman dengan baik, Anzu-chan.
Mademoiselle : Aku tertarik denganmu ♪
Shu : Aku benci dia! Jangan ganggu keharmonisan sekolah ini!
Mademoiselle : Ya, benar! Sama seperti bajuku, baju yang dikenakan Shu-kun adalah buatanya sendiri!
Mademoiselle : Karena kamu murid pindahan, mungkin kamu belum tahu tentang Valkyrie.
Mademoiselle : Valkyrie sudah lama tidak aktif. Shu-kun, Mika-chan, dan Nazuna-chan....
Mademoiselle : Mereka bertiga adalah unit veteran yang cukup terkenal, bukan?
Shu : Jangan banyak bicara, Mademoiselle!
Shu : Keluar kamu, Anzu! Aku harus menyelaraskan jiwa dan hatiku. Bernyanyi, menari, dan selesai!
Shu : Seperti namanya ‘Valkyrie’, aku akan membawamu ke surga (Valhalla)
Mademoiselle : Hentikan, sudah kukatakan kalau kita menganggu Anzu-chan yang sedang bekerja.....
Mademoiselle : Maaf ya, Anzu-chan. Shu-kun memang anak yang egois ♪
Selesai
Notes :
Shu menyebut dirinya dengan Boku (僕). Boku diterjemahkan sebagai 'aku' karena merupakan kata ganti orang peratama yang bersifat sopan tapi informal. Kata Boku biasa digunakan oleh anak laki-laki dan perempuan yang tomboy.
Kata 'benang' berasal dari kanji Ito (糸). Ito (糸) bisa diartikan sebagai tali, benang, atau senar. Untuk terjemahanku aku pakai Ito (糸) sebagai benang.
Mademoiselle disuarakan oleh Shu menggunakan suara yang feminim.
Shu memanggil Anzu dengan sebutan Komusume (小娘) yang secara harfiah bisa diartikan sebagai gadis kecil, anak perempuan.
"....ayo kita 'pulang' " kata 'pulang' disini menggunakan kata 'Oitoma (おいとま)' Oitoma (おいと/まお暇) memiliki arti yang mirip dengan Kaeru (帰る) yaitu pulang. Penggunaan Oitoma digunakan sebagai penekanan akan meninggalkan tempat itu dan tidak memiliki tujuan pulang yang jelas. Kalau Kaeru digunakan sebagai penekanan akan pulang dan jelas tujuannya pulang ke rumah atau ke tempat asal.
kuda hitam adalah Trickstar.
5 notes
·
View notes
Text
Shu Itsuki - Hadiah Ulang Tahun
Di tempat perayaan Ulang tahun
Shu : Hmm, hadiah ulang tahunku? Ini bukan pilihan yang buruk bagi Komusume untuk memilihnya.
Shu : Bunga ini sangat indah. Aku tidak akan pernah bosan melihatnya setiap hari. Oh, maafkan aku karena terlambat mengucapkan terima kasih. Terima kasih, Komusume.
2 notes
·
View notes
Text
Shu Itsuki - White Day 2019 (Hadiah Spesial)
Di depan air mancur
Shu : Komusume, terimalah ini! Kamu sudah banyak membantuku, aku ingin berterima kasih padamu. Ini adalah tanda terima kasihku.
Shu : Hmm.. kurasa kue kering saja tidak cukup. Yah, aku ingin memberikan sesuatu yang pantas untukmu. Jadi aku sudah menyiapkan yang lain.
Shu : Ini adalah kotak musik antik. Saat aku melihatnya, kupikir itu cocok untuk gadis kecil sepertimu. Kalau tidak mau kamu tidak usah menerimanya.
5 notes
·
View notes
Text
Adel (Rute Matahari) Episode 3 - Pekerjaan yang Hanya Bisa Dilakukan Oleh Saya
Beberapa hari kemudian, saat pengantaran pesanan.
Sesuai undangan pangeran Ralph, Adele-san dan aku datang ke Rotria lagi.
Emma : Pangeran Ralph terlihat bermartabat dan luar biasa.
Pangeran Ralph berhasil melaksanakan upacaranya dengan lancar.
Beliau mendapatkan tepuk tangan dan pujian yang hangat dari rakyat maupun para keluarga raja dari tamu kerajaan.
Emma : Kostum buatan Adel-san menjadi sangat populer.
Adel : Hm! Tentu saja. Pekerjaan saya selalu sempurna.
Adel : Itu sepadan untuknya.
Adel-san tertawa dan tiba-tiba berhenti.
Adel : Untuk saya yang terpenting adalah saya tidak menerima permintaan dari orang yang tidak bisa memakainya.
Emma : Maksudnya?
Adel : Pakain itu, saat dikenakan mengambarkan batin dan keinginan orang yang memakainya.
Adel : Dari awal saya tidak ingin menambahkan sesuatu yang tidak sesuai.
Adel : Saya hanya membuat sesuatu yang tidak disadari pangeran itu.
Emma : Itu memang pekerjaan yang hanya bisa dilakukan oleh Adel-san.
Adel : “Kami yang memilih raja.” Adalah pekerjaan Yume Tsumugi.
Setelah menjelaskan itu, Adel-san menguap.
Emma : Karena akhir-akhir ini sering lembur, silahkan tidur lebih awal malam ini.
Adel : Kamu, akhir-akhir ini banyak bicara ya.
Emma : Saya adalah Guild Keeper yang bertugas membantu Meisternya
Adel : Jangan-jangan kamu menyimpan dendam kepadaku?
Emma : (Saat itu aku tidak bisa mengatakan apa-apa waktu itu, tapi sekarang…)
Flash back
Adel : Anak baru. Kesampingkan kekuranganmu, kita lakukan kali ini saja.
Adel : Karena itu adalah urusanmu
Adel : Bukankah tugas Guild Keeper adalah menjadi asisten Meister?
Emma : (Sekarang aku tahu apa yang harus aku lakukan untuk membantu Adel-san.)
Emma : Sudah menjadi tugas saya untuk memastikan Meister sehat dan dapat bekerja dengan baik.
Adel : Sekarang kamu sudah berani ya.
Berlawanan dengan ucapannya, Adel-san terlihat tersenyum puas.
Emma : (Apakah akhirnya aku diakui olehnya? Ngomong-ngomong akhir-akhir ini aku tidak dipanggil “Anak baru” lagi olehnya.)
Mungkin karena pekerjaanya sudah selesai, hari ini dia terlihat lebih tenang dari biasanya.
Lalu kami berdua berjalan-jalan di taman.
Adel : Kereta kudanya lama sekali.
Emma : (Adel-san… Jangan-jangan dia sudah ingin pulang dan mulai bekerja lagi..)
Emma : Mari kita tunggu di gazebo itu. Saya yakin keretanya akan datang sebentar lagi.
Dia mengela nafas panjang dan ikut duduk di sampingku.
Kemudian, aku merasakan beban di pundakku-
Emma : Eh..?!
Rambut peraknya menyentuh pipiku dan membuat hatiku berdebar-debar.
Adel : Saya mau tidur sebentar sampai keretanya datang. Jadi jangan bergerak.
Emma : Ini untuk menggantikan bantalkan?
Walaupun aku tahu jawabanya, tapi rasa hangat yang datang ini membuatku gugup.
Adel : Oi.. ceritakan sesuatu…
Emma : Eh.. Tidak jadi tidur?
Adel : Itu masalahnya, ceritakan sesuatu yang membosankan yang bisa membuat saya mengantuk dan tidur dengan cepat.
Emma : Permintaan ini terlalu absurd...
Adel : Bukankah ini tugasmu untuk menjaga kesehatan saya?
Adel : Jadi kenapa tidak mencoba membuat saya mengantuk dan tidur?
Emma : Baiklah. Ini cerita yang membosankan dan membuatmu mengantuk.
Emma : Suatu hari, saya bertemu Volks-san di aula…
Adel : Terus..?
Emma : Disaat yang bersamaan Rose baru saja lewat….
Adel : …………
Beberapa saat kemudian, aku bisa mendengar suara nafas Adel-san yang sedang tidur.
Emma : (Cepat sekali… Dia benar-benar kelelahan.)
Saat bekerja Adel-san akan lupa makan dan tidur, dia seorang workaholic.
Aku menghormati antusiasmenya tapi disaat yang sama aku merasa khawatir.
Emma : (Aku… aku akan mendukung orang ini dengan caraku sendiri!)
Emma : (Pertama, mulai dari cara menangani workaholicnya.)
Adel : Oi, saya sudah membuat polanya…. Jadi potong itu….
Emma : Di dalam mimpi juga bekerja?!
Tanpa sadar aku bersuara dan buru-buru menutup mulutku agar tidak membangunkannya.
Emma : (Ini tantangan besar, tapi aku harus bisa melakukannya agar Adel-san bisa hidup sehat.)
Adel : Oi, apa kamu mendengarkanku, Emma…
Emma : !!
Emma : Oh.. ternyata hanya mengigau…
Ketika dia memanggil namaku, aku merasa hatiku berdebar-debar, tapi tadi itu mungkin hanya perasaanku saja.
0 notes
Text
Adel (Rute Matahari) Episode 2 - Bekerja Tanpa Istirahat
Sambil menunggu kainnya tiba, Adel-san sibuk mengerjakan perkerjaannya yang lain.
Dan akhirnya, kain yang ditunggu-tunggu tiba
Adel : Mulai hari ini aku akan menginap di studio ini.
Setelah para junior pulang, hanya ada kami berdua.
Adel : Pekerjaan yang lain sudah selesai. Para junior sudah saya beri hari libur.
Adel : Hubungi saya jika ada sesuatu yang penting dan mendesak.
Emma : Baik.
Mulai hari ini dia benar-benar menginap di studio.
Emma : Selamat pagi. Saya membawa benang baru.
Adel : Pas sekali benang disini sudah mau habis. Terima kasih.*
Emma : Jika Adel-san membutuhkan sesuatu, apapun itu, tolong beri tahu saya.
Adel : Kalau begitu, berikan saya makanan yang berkalori tinggi.
Adel : Bukan, bawakan sup sayur lagi untuk makan malam.
Emma : Baik!
Emma : Adel-san, saya membawa manik-manik dan dekorasi yang lain.
Adel : Masukan ke dalam kotan itu. Setelah itu kamu boleh pulang.
Emma : Tapi, kalau ada apa-apa..
Adel : Sekarang biarkan aku fokus.
Emma :Baik..
Saya sangat bersemangat untuk membantunya. Lagipula, hanya beberapa hal yang bisa aku lakukan.
Malam hari
Adel : Kamu, akhir-akhir ini kurang tidur?
Adel-san mengangkat alisnya, ketika melihatku membawa sup untuk makan malam.
Emma : Waktu tidur saya kurang lebih sama seperti biasanya.
Adel : Bodoh. Ini bukan tentang berapa lama waktu kamu tidur, tapi ini tentang kualitas tidurmu.
Emma : !!!
Adel-san mengangkat daguku.
Aku menatap ke arah lain dan merasa suhu tubuhku perlahan naik.
Emma : Ano…?
Adel : Kamu punya mata panda. Wajahmu terlalu tegang.
Adel : Kamu juga punya pekerjaan lain di luar. Jaga kesehatanmu.
Emma : (Mungkinkah dia khawatir?)
Emma : Maaf… Saya pikir saya bisa selalu siap membantu ketika terjadi sesuatu.
Adel : Kalau itu masalahnya, lebih baik kamu beristirahat di kamarmu.
Raut wajah yang Adel biasanya muram berubah.
Adel : Saat ini, saya butuh waktu sendiri untuk berkonsentrasi.
Adel : Ketika aku memakan makanan buatanmu, aku merasa lebih pintar dan lebih fokus dari biasanya.
Adel : Kira-kira itu yang kurasakan.
Emma : !
Tiba-tiba suara lembutnya berubah.
Adel : Kalau kinerjamu berkurang karena kurang tidur, saya tidak akan memaafkanmu.
Emma : Baik, saya mengerti. Saya akan isitirahat di kamar saya.
Adel : Iya, saya menantikan sarapan buatanmu.
Pagi harinya
Emma : Eh..? Adel-san?
Tidak ada siapa-siapa disini, dan ketika aku melihat sekeliling
Adel : ….
Adel-san terlihat tertelungkup di lantai.
Emma : Adel-san, apa anda baik-baik saja?!
Saat aku berteriak dan berlari mendekatinnya, pelan-pelan dia membuka matanya dan mentapku kesal.
Adel : Berisik. Saya hanya istirahat sebentar…
Ketika dia mengatkan kalimat pedas seperti biasanya, aku merasa lega.
Aku lalu melihat rancangan kostum yang dibuatnya.
Emma : (Kostum ini tidak memiliki warna yang mencolok atau bentuk yang aneh, tapi aku tidak bisa mengalihkan pandanganku dari kostum ini.)
Saat melihat kostum dan dekorasi yang indah, tanpa sadar aku mengeluarkan rasa kekagumku.
Adel : Tanpa kain itu, kostum ini akan berbeda. Dekorasinya juga tidak bisa diganti dengan yang lain.
Adel : Pakaian formal itu adalah hasil dari keterampilan para pengrajin.
Emma : Ini hebat. Ketika saya melihatnya, bayangan Pangeran Ralph mengenakan pakaian ini langsung muncul dipikiran saya.
Adel : Awalnya saya harus menyesuaikannya dengan Ralph berkali-kali, dengan waktu yang terbatas.
Adel : Bentuk tubuh, ekspresi, dan perilaku Ralph. Itu cukup melelahkan untuk mensimulasikan semuanya di dalam kepala tapi..
Adel : Itu semua layak diukur
Adel : Saya yakin. Ini jelas kostum yang cocok untuk Ralph.
Hasilnya memang luar biasa. Aku merasa kesal dengan diriku karena hanya bisa terkesan dan tidak menyadari kerja kerasnya.
Aku sangat senang bisa melihat karya buatan Adel-san.
Episode 3
0 notes
Text
Adel (Rute Matahari) Episode 1 - Harga Diri Seorang Penjahit
Beberapa hari kemudian setelah mendapatkan kabar dari junior Adel-san.
Aku dan Adel-san dipanggil ke kantor Volks-san, ketua Guild Yume Tsumugi.
Adel : Kalau ada yang ingin dibicarakan cepat katakan. Di tempat kami sedang sibuk.
Volks : Maaf menganggumu waktumu, baiklah langsung saja ke intinya..
Volks : Apakah benar kain yang akan digunakan untuk kostum Pangeran Ralph mengalami masalah sehingga terlambat datang?
Adel : Ah itu...
Adel : Aku sudah bertanya ke pengrajin Galassia, dia sedang sakit sehingga pekerjaannya terhambat.
Emma : (Aku dengar pengerajin veteran itu sakit dan sempat berhenti bekerja.)
Waktu itu junior Adel-san memberi tahu kami bahwa pengerajin itu ditemukan pingsan dan tak sadarkan diri.
Untungnya itu bukan gejala penyakit serius dan sekarang kondisinya sudah membaik, tetapi pekerjaan menjadi terhambat dan tidak bisa selesai tepat waktu.
Volks : Bagaimana kalau saya membeli kain yang sama dari pengerajin lain?
Volks : Daripada menunggu pengiriman kain itu, kain baru ini bisa menghemat waktu.
Adel : Kain yang saya pesan kali ini hanya bisa dikerjakan oleh orang itu.
Adel : Sampai saat ini, apakah saya pernah bisa diajak berkompromi untuk masalah pekerjaan?
Volks : Tidak.... Mungkin kalau itu terjadi saya curiga sedang bermimpi.
Volks : Tapi, pelanggan kita adalah bangsawan. Apalagi kostum itu nanti akan dipakai untuk upacara.
Volks : Saya tidak ingin pekerjaan itu tidak selesai tepat waktu. Saran tadi bisa membantu memperbaiki keadaan.
Volks : Itu yang ingin saya sampaikan, kalian bisa melanjutkan pekerjaanya.
Emma : (Seperti yang dikatakan Volks, kami tidak boleh gagal)
Emma : (Kalau kostumnya tidak selesai tepat waktu, itu juga seperti mengkhianati kepercayaan Pangeran Ralph)
Aku mulai perpikir yang tidak-tidak dan semakin cemas. Lalu-
Adel : Hmm.. tidak perlu memikirkan tentang “Bagaimana kalau...” atau “Kalau nanti gagal..”. Saya akan menyelesaikannya dengan sempurna.
Adel : Karena itu adalah harga diri saya sebagai seorang penjahit.
Volks-san menghela nafas. Dia seperti sudah menduga Adel-san akan menjawab seperti itu.
Volks : Baiklah. Setidaknya kita sebagai Yume Tsumugi punya rencana cadangan untuk masalah itu.
Volks : Emma. Maaf kalau kamu tidak keberatan, bisakah aku minta tolong kepadamu untuk menjaga Adel?
Emma : Eh..?
Adel : Oi, jangan dengarkan itu. Siapa yang akan “menjaga” siapa?
Volks : Bukankah dia yang memberimu sup sayur? Bukankah dia orang yang tepat?
Volks : Kalau Adel tumbang, kita akan kehilangan semuanya. Jadi ini untuk memastikan tidak terjadi hal seperti itu.
Adel : Ugh…!
Volks : Emma bisa fokus membantu Adel dan pekerjaan lainnya bisa menyesuaikan. Mohon bantuannya ya.
Emma : (Volks-san.. mungkin ini alasan sebenarnya beliau memanggil kami ke ruangan ini.)
Emma : Baik, saya mengerti. Saya akan melakukan yang terbaik untuk membantu Adel-san.
Emma : (… Walaupun aku bilang begitu. Aku merasa masih belum bisa banyak membantunya.)
Tentu saja, aku akan melakukan apapun yang aku bisa.
Di Lorong
Melihat dia berada di posisi itu, aku tidak bisa menghilangkan rasa cemasku.
Emma : …….
Adel : Jangan memasang wajah cemas. Memangnya kamu kira saya ini siapa?
Adel : Saya tidak pernah mau berkompromi. Baik itu tentang kualitasnya atau pengirimannya. Saya akan membuat pakaian yang cocok untuk klien dan mengirimkannya tepat waktu.
Matanya penuh dengan rasa percaya diri yang kuat.
Melihat tatapannya itu membuat hatiku menjadi tenang.
Emma : (Untuk saat ini, aku percaya pada Adel-san)
Episode 2
0 notes
Text
Adel (Awal dari Mimpi) Episode 5 Prioritas Kerja Setiap Hari
Malam hari, aku mendapatkan masalah di dapur
Emma : Dia bilang “Bawakan saya sesuatu yang memiliki kalori yang tinggi.”
Adel-san memintaku untuk membuatkan makanan di malam hari, tapi aku masih belum bisa menentukan menu yang pas.
Emma : (Kalau terus-terusan bergadang dan memakan makanan manis seperti itu tidak baik untuk tubuh.)
Setelah berpikir lama, akirnya aku mengumpulkan bahan-bahan yang dibutuhkan.
Ruang Kerja
Adel : Oi, Bukankah saya sudah bilang bawakan makanan dengan kalori yang tinggi!
Adel mengerutkan keningnya sambil melihat sup sayur yang baru aku buat.
Emma : Saya tahu tapi....
Emma : Kalau memakan makanan yang sulit dicerna selarut ini, itu akan membuat perut Adel-san sakit!
Emma : Itu akan membuat Adel-san kesulitan tidur dan tidak dapat bekerja dengan baik!
Adel : Hmm, saya mengerti maksudmu.
Adel terlihat tidak puas dan menatap sup sayur itu. Dia terlihat frustasi saat aku bilang kata ‘bekerja’.
Adel : Meskipun begitu, akubencisayur.*
Emma : Seperti anak kecil saja….
Adel : Apa?
Emma : Tidak! Intinya-
Tidak apa-apa menciobanya satu suap saja.
Ini makanan yang bergizi.
Emma : Satu suap saja tidak apa-apa.
Adel : Menyebalkan! Saya sudah bilang tidaksukasayur.
Emma : Kenapa membencinya?
Adel : Sayuran itu, tidak enak. Aku merasa mual hanya dengan mengingat rasa dan baunya.
Emma : Saya membuatnya menjadi sup. Jadi saya pikir baunya sudah hilang.
Emma : Adel-san, apa tidak mau mencoba mencicipinya?
Adel : Hahh… kamu ini memaksa sekali. Jika kamu bilang begitu saya akan mencicipinya sedikit saja!
Adel-san mengambil sendok dari tanganku dan mencicipi sup sayuran itu.
Adel : Hmm..?? Apa ini?
Adel-san lalu mencicipinya lagi untuk memastikan.
Adel : Ini aneh. Sayuran tidak bisa seenak ini.
Adel : Apa kamu sengaja memasukan sesuatu yang aneh?
Emma : Tidak. Saya hanya menggunakan bahan-bahan yang ada di dapur.
Adel : Ini samakin aneh. Saya menjadi tidak percaya….
Sambil terus bergumam, Adel memakan sup itu, seolah-olah rasa bencinya kepada sayur tadi adalah bohong.
Emma : (Aku senang dia menyukainya)
Emma : (Makanan itu membuat perut nyaman. Kalau diubah rasanya nanti, dia pasti tidak akan bosan memakan sup sayur setiap malam.)
Adel : Apa yang kamu lihat?
Emma : Ti-tidak, tidak ada.
Saat dia menyadari pandanganku aku langsung mengalihkan pandangan.
Pandanganku tertuju pada satu desain yang dipajang.
Emma : (Itu desain untuk Pangeran Ralph.)
Emma : Omong-omong, apakah pekerjaan untuk pakaian Pangeran Ralph berjalan dengan baik?
Adel : Saya baru saja selesai memasang toile*.
Emma : (Toile��. Kain yang digunakan untuk uji coba desain.)
Satu baju terdiri dari banyak potongan kain, dan Adel-san mengerjakan sebagian besarnya sendirian.
Emma : Saya harap saya bisa membantu Adel-san membuat pakaian tapi…
Adel : Bodoh. Kamu tidak bisa mengikuti kemampuan saya.
Kata-katanya terdengar arrogan tetapi pasti ada maksudnya.
Seperti kata Pangeran Ralph, Adel-san adalah orang yang berbakat.
Adel : Anak baru, ingatlah kalimat “Orang yang tepat berada di tempat yang tepat.”
Adel : Kamu sudah melakukan pekerjaan yang hanya bisa dilakukan olehmu.
Emma : Eh?
Adel : Ini pertama kalinya aku memakan makanan yang enak di malam hari.
Adel : Selain itu, kotak alat dan meja kerjaku menjadi lebih mudah digunakan.
Adel : Kamu bisa mengamati dan belajar sesuatu secara mandiri. Anehnya hanya sedikit orang yang bisa seperti itu.
Adel : Orang-orang di sini banyak yang merasa takut dan benci kepada saya.
Emma : Itu karena…. Adel-san bisa melakukan sesuatu yag luar biasa sendirian. Jadi saya ingin tahu apakah saya bisa membantu atau tidak.
Adel : Itu sebabnya saya menghargai perkerjaan kecil dan sikapmu.
Adel : Bahkan sampai membuatku makan sayuran*
Emma : (Apa aku mulai diakui sebagai asistennya?)
Kata-kata pujiannya membuatku senang.
Adel-san terlihat puas memakan sup sayur itu.
Junior : G-gawat, Adel-san!!
Pemuda itu datang tergesa-gesa dan mengubah suasana di ruangan ini.
Rute Matahari
Catatan!
"akutidaksukasayur." Sengaja ga dikasih spasi karena di dialog aslinya Adel ngomongnya cepet.
Aku kurang paham sama Toile. Kalau dicari Toile itu kain yang dipake buat sampel baju. Jadi sebelum buat potongan kain yang mau dipake, biasanya buat pakai Toile dulu.
* Kalimatnya sengaja dikecilin ukurannya karena Adel ngomongnya pelan & kayak bergumam.
0 notes
Text
Adel (Awal dari Mimpi) Episode 4 Pekerjaan Asisten
Keesokan paginya, setelah aku dan Adel-san pergi ke Rotria.
Emma : (Aku senang, bisa bekerja menjadi asisten)
Kemarin
Adel : Ha??
Emma : Umm, maksudku, aku ingin tahu apakah aku bisa bekerja bersama Adel-san lagi?
Adel : Apa kamu ngelindur? Bukankah kamu bekerja sebagai Guild Keeper?
Emma : Bu-bukan sebagai Guild Keeper, tapi saya ingin menjadi asisten jahit.
Adel : Ditolak!
Emma : Langsung dijawab……
Adel : Hanya ada orang-orang hebat disekitarku. Saya tidak butuh pemula sepertimu.
Aku tidak akan menarik perkataanku, Aku menunggu Adel-san untuk memikirnya lagi.
Mungkin permintaanku terlihat merepotkan untuknya, Adel-san terlihat berpikir sambil memegang kepalanya.
Emma : (Karena aku yang memaksa untuk bekerja. Mari berusaha lakukan yang terbaik agar dapat diakui sebagai asistenya!)
Aku datang lebih pagi, ternyata Adel-san sudah ada disana.
Dia terlihat sedang mengambar sesuatu dengan ekspresi serius. Meja kerjanya dipenuhi oleh kertas dan pensil warna yang berserakan.
Adel : ………..
Emma : Ano….
Osewani narimasu*
Selamat pagi
Emma : Selamat pagi
Adel : Hm,… apa, sudah pagi?
Emma : Iya ini sudah pagi. Apakah Adel-san bergadang semalaman?
Adel : Ohh.. Saya ingin menyelesaikan desainya. Ini baru saja selesai.
Setelah memberi salam. Aku bergegas mendekati meja kerjanya, untuk melakukan tugas pertamaku.
Adel : Susun desain-desain ini agar mudah dibandingkan.
Emma : (Ada banyak lembaran desain yang bagus dengan model yang sama. Apakah ini desain-desain untuk hanya untuk satu baju?)
Emma : Desain ini, untuk siapa?
Adel : Kamu sudah lupa? Bukankah kemarin kamu juga ikut mendengar permintaanya?
Emma : Kemarin…. Pangeran Ralph? Adel-san sudah mengambar sebanyak ini??
Adel : Lebih baik mengambarnya selagi masih memiliki gambaran yang jelas.
Adel : Semakin lama, gambarannya akan hilang.
Sambil menjawab pertanyaanku, tatapannya terus terfokus pada desain-desainnya.
Adel : Hm…. Yang ini.
Adel-san mengangkat wajahnya dan mengambil selembar desain.
Adel : Aku sudah memutuskan kain mana yang akan dipakai. Ambilkan sampelnya di tumpukan file itu.
Emma : A-apakah sampel yang ini?
Adel-san membuka file yang aku bawa.
Banyak kain kecil yang ditempel di setiap halamannya.
Emma : Galaksi Amakawa, Sutra Kyuyo.
Emma : (Semua nama dan tempat asalnya tercatat dengan lengkap.)
Emma : Apakah Adel-san yang membuat semua ini?
Adel : Tentu saja. Apa aku perlu menjelaskan sesuatu yang sudah jelas terlihat?
Adel : Kalau kamu ada disini hanya untuk menganggu, saya akan mengusirmu.
Emma : A-akan saya ambilkan sampel yang lain…
Dihari pertama aku sudah diusir. Aku pergi meninggalkanya agar tidak menganggunya.
Beberapa hari kemudian
Setelah melewati hari-hari yang sibuk, akhirnya aku dapat bernafas lega.
Emma : (Akhirnya aku bisa terbiasa dengan kesibukan ini. Pekerjaan yang diberikan Adel-san untukku juga semakin bertambah.)
Emma : Otsukaresama. Saya permisi dulu.*
Adel : Tunggu. Apa kamu yang mengubah isi kotak peralatan saya?
Emma : I-iya. Saya yang menanta ulang kotaknya.
Adel : ………….
Emma : (Apa aku membuat kesalahan?!)
Aku sudah mempersiapkan diri untuk dimarahi olehnya tetapi….
Adel : Tadi itu menjadi lebih mudah digunakan.
Adel : Saya pikir ada peri yang datang ke tempat ini.
Adel : Ternyata itu ulahmu.
Wajahnya yang biasa terlihat tegas, berubah menjadi tersenyum ramah.
Emma : (Adel-san tersenyum)
Adel : Kamu sebagai asisten paruh waktu, aku menghargai pekerjaanmu.
Adel : Kalau aku tidak memikirkan lagi permintaanmu, mungkin kamu tidak akan ada disini.
Emma : Terima kasih banyak!
Aku tidak menduga akan diberi pujian olehnya.
Senyuman pertamanya kepadaku, akan selalu aku ingat di dalam hatiku.
Episode 5
Catatan!
お世話にります (Osewani narimasu) artinya tergantung konteks percakapanya. Ini 'bahasa pekerjaan'/biasa digunakan di lingkungan kerja. Kalau di cerita ini bisa diartikan "Terima kasih atas kerja kerasnya." Atau "Terima kasih sudah mau direpotkan oleh saya."
"Saya permisi dulu." teks aslinya お先に失礼します (Osaki ni shitsureishimasu) artinya permisi untuk pergi atau pulang duluan. Biasa diucapin ke rekan kerja atau senior yang masih bekerja di ruangan itu.
0 notes
Text
Halo! Salam kenal!
Kalian bisa panggil aku Rin
Saat ini aku belajar bahasa Jepang secara formal di suatu universitas. Secara 'harfiah' aku paham bahasa Jepang. Akun ini dibuat untuk meninggkatkan kemampuanku.
Maaf kalau nanti terjemahanku terkesan kaku atau aneh.
Aku berusaha semampuku dan akan aku perbaiki kedepannya (•̀ᴗ•́)و ̑̑
Terima kasih
0 notes
Text
Adel (Awal dari Mimpi) Episode 3 Mereka yang Diakui Keluarga Kerajaan
Pelayan 1 : Kasar sekali!
Pelayan 2 : Meskipun Anda Meister Yume Tsumugi, tapi ini keteralaluan!!
Aku merasa tidak ingin berada di sini.
Tempat ini dipenuhi oleh pelayan-pelayan yang sedang marah.
Adel : ……………
Orang yang mengatakan kata-kata kasar kepada Pangeran Ralph tadi terlihat tenang.
Adel : Berisik sekali. Kalian seperti anjing yang menggonggong.
Pelayan : Apa?!!
Para pengawal hendak mendekati Adel-san tetapi....
Ralph : Seperti rumornya…. Anda berbicara apa adanya.
Pangeran Ralph mengangkat tangannya untuk menghentikan para pengikutnya dan tersenyum pahit.
Ralph : Memang benar, seperti yang Anda katakan.
Ralph : Dari dulu sampai sekarang, saya masih tidak percaya diri.
Adel : Tidak percaya diri,
Adel : Jika pernah mendengar rumor tentang saya, seharusnya kamu tahu
Adel : Saya hanya membuat pakaian untuk orang yang saya akui.
Adel : Bahkan jika itu pakaian untuk orang yang tidak percaya diri?
Aku merasa pusing mendengar ucapan dan sikap Adel-san yang seenaknya.
Emma : (Bagaimana kalau kami tertangkap karena penistaan?)
Aku melihat Pangeran Ralph, dia terlihat kebingungan.
Ralph : Saya juga tahu tentang itu….
Ralph : Di antara para bangsawan, dikatakan bahwa keluarga kerajaan menjadi lengkap apabila diakui oleh Adel-san dari Yume Tsumugi.
Adel : Kalau begitu apa alasanmu?
Ralph : Upacara ini adalah pertama kalinya saya bertanggung jawab untuk mengelar upacara.
Ralph : Sejujurnya, saya masih merasa cemas dan bahkan sekarang, kaki saya terasa gemetar setiap mengingat tentang upacara itu.
Ralph : Saya tahu, saya tidak bisa berubah secara tiba-tiba, tapi…
Ralph : Saya ingin berubah perlahan-lahan.
Ralph : Saya merasa pakaian buatan Adel-san akan membantu saya memberikan sedikit dorongan.
Adel-san terlihat menatap Pangeran Ralph dan mengamatinya sejenak.
Adel : Hm.. begitu rupanya. Kamu tampaknya memiliki semangat dan ambisi yang kuat.
Adel : Baiklah, saya terima permintaan ini.
Ralph : Te-Terima kasih banyak!
Di kereta kuda
Emma : (Capeknya..)
Ralph : A-apakah Anda masih mengukur?
Adel : Tentu saja. Kerangkamu, lemakmu, dan pembuluh darahmu akan saya amati.
Adel : Setelah itu saya akan mengamati caramu berdiri dan berjalan.
Adel : Selama satu hari ini, saya akan mengamatimu. Kamu baru boleh pergi saat saya selesai mengamatimu.
Ralph : Hiii~…
Pelayan : Pangeran!!
Emma : (Ini melelahkan, selama setengah hari ini, aku tidak bersemangat.)
Emma : (Adel-san terlihat tidak peduli sama sekali)
Adel : Ada apa? Jika ada yang ingin dikatakan, katakanlah.
Saya merasa tidak memiliki semangat hidup.
Apakah biasanya seperti ini?
Emma : Saya merasa tidak memiliki semangat hidup.*
Adel : Itu terlalu dilebih-lebihkan. Apa hatimu hanya sebesar peniti?*
Emma : Tadi itu! Pelayan-pelayan terlihat sangat marah!
Adel : Memangnya aku peduli! Tadi itu saya hanya membuat mereka menggonggong tanpa izin.*
Adel : Saya biasa menangani klien seperti itu. Kamu mulailah membiasakan diri.
Adel-san mengalihkan panadangannya ke luar jendela, seolah-olah tidak ingin membahasnya
Emma : (Sebaliknya, aku merasa tidak akan bisa terbiasa dengan hal seperti itu….)
Di sisi lain, fakta bahwa keluarga bangsawan memiliki kepercayaan terhadapnya telah disampaikan oleh Pangeran Ralph.
Emma : (Seandainya aku bisa bekerja bersama Adel-san lagi, mungkin aku akan mendapatkan banyak pengalaman sebagai Guild Keeper.)
Emma : (Tidak, sepertinya itu sulit!)
Setelah mengalami konflik batin, aku mengambil keputusan dan mengangkat wajahku.
Emma : Kumohon. Bisakah saya bekerja bersama Adel-san lagi?
Adel : …….
Adel : .….. Hah?
Adel-san menoleh dan menatapku sambil mengerutkan keningnya.
Episode 4
Catatan!
"Saya merasa tidak memiliki semangat hidup.*" Teks aslinya adalah 生きた心地がしなかったです. Kalau diterjemahkan secara 'harfiah' artinya "Aku tidak merasa hidup." . Sengaja diubah jadi tidak bersemangat.
Kalimat "Apa hatimu hanya sebesar peniti?*" Itu semacam perumpamaan, mental yang lemah(ke lawan bicara) atau kasarannya mental krupuk.
Kalimat "Tadi itu saya hanya membuat mereka menggonggong tanpa izin.*" Artinya, menyindir pelayan(anjing) yang marah-marah sebelum Pangeran Ralph(pemilik anjing).
0 notes