coretanbaik
31 posts
Tentang aksara yang tak mampu terucap secara lisan.
Last active 4 hours ago
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Time flies...
Gak kerasa ya, sekarang udah 2025 aja. Perasaan baru kemarin haha hihi. Eh tau-tau dunia udah semakin tua.
Alhamdulillah banyak banget pelajaran yang bisa diambil. Jujur, dari tahun 2023 itu adalah masa-masa aku bertumbuh. Jadi, kalau aku mau bilang hidupku masih gini-gini aja, tentu tidak. Dari 2023 hidupku mengalami banyak perubahan, Alhamdulillah.
Satu-persatu mimpiku terwujud, biidznillah. Aku bisa survive di Bogor selama dua tahun tanpa bantuan saudara sedikitpun. Bogor seakan menjadi rumah kedua ku. Dari sanalah aku bertumbuh dan menemukan orang-orang yang saling support.
Semoga di tahun ini semakin banyak hal baik berdatangan. Doa dan harapan terwujud menjadi kenyataan. Aamiin...
1 note
·
View note
Text
Doa kita sedang mengudara
Satu-persatu doa kita sedang menuju tujuan. Mungkin kita telah lupa, tapi takdir Allah tidak akan pernah melesat. Cepat atau lambat, kita akan merasakan bahwa doa itu nyata adanya. Sesuatu yang terlihat mustahil sekalipun, tidak akan pernah salah dalam takaran-Nya.
0 notes
Text
Semoga selalu ada hal baik yang sedang kita usahakan. Apapun itu, tetaplah tenang! Tetap hiduplah dengan doa.
4 notes
·
View notes
Text
Terkadang, seorang pendosa seperti ku merasa tidak pantas meminta apapun pada Allah. Tapi, Allah selalu memandang hambanya dengan cinta. Apapun yang diminta selalu di kasih, bahkan bisa lebih dari apa yang di harapkan nya. Sebaik itu Allah sama kita. Maasyaa Allaahh...
5 notes
·
View notes
Text
Ikhlas itu ketika hati dan lisan kita sama. Tidak saling mengeluh, tapi bersabar terhadap apa yang telah terjadi. Serta tidak mengkhawatirkan apa-apa yang akan terjadi. Cukup dijalani sambil berpikir yang baik-baik. Maka semua akan berjalan baik-baik saja.
3 notes
·
View notes
Text
Tidak perlu khawatir tentang apapun. Ketika kita yakin dengan segala ketetapan Allah, maka semua akan berjalan baik-baik saja. Teruslah berusaha, hasil akan mengikuti kemana kita berpijak.
3 notes
·
View notes
Text
Allah always together with me.
At first, i always overthinking about life in future. I always thinking what i can do best tomorrow. I not confident, i dont have partner for sharing to my story. I need partner for sharing, improve my skill, and grow up together.
I struggling alone. Not helped. I also never sharing about my struggle with my parent. It's okay. I trust to Allah's plan for me. Allah never leave me. Allah always help me. Sad or happy, only Allah always together with me. Allah enough for me.
1 note
·
View note
Text
I have been do the best.
Finally, i did it! This year, i trough challengs it's so heaviness. I dont surrender. Even i have a dreams achieved, i never stop to be efforts. I trust to Allah's plan. In fact, i sad and angry because i can't achieve goal as fast anyone else.
Iam happy, insha Allah. And i believe my dreams will do come true in future. Slow or fast, i will see my dreams achieved one by one. Not my efforts, but this is help by Allah for me.
0 notes
Text
Story my daily activity weekend
Today i want to tell about my daily activity. My daily activity not a lots. As usual, i sweep house start at 07.00 am. And than, i cooking fried rice.
Iam alone again in the house. My mom in hospital because my little brother sick, and my father in ricefield.
After that, iam scroll tiktok in my room until sleep. Iam wake up 15.00 pm. Next, i taken a shower. Finished taken a shower, i make diary speaking for journaling my self.
Iam not alone again, because my father arrived in house and cooking for our dinner.
Okayy thats all for me, thank youu!
Dont forget to stay health all. Dont be sick, okay?
0 notes
Text
Pare not jahat, but in pare feel people come and go.
You know? Until now, i miss everything in pare. I want back do activity as usual. Me and friends always wake up to 5 pm because we should follow morning club with my tutor.
After that, we are class activity as usual. Iam start class to 08.30 until 11.30 pm. First class iam study prenoun 1 with sister Fanny. And second class iam study Tik Talk with brother Uncle.
In second period, iam start class to 07.00 and 10.00 pm. First class iam study Walky Talky with sister Lia. And second class iam study prenoun 2 with brother Alfa.
Brother Alfa is kind with other tutor. Because in class brother Alfa, iam so happy and funny. In the class, iam not sleepy, iam not bored, and iam not lazy.
Iam so excited in class bro Alfa. Yeah, even iam not smart, but bro Alfa never compare me with other member. Bro Alfa always support all members.
And than, i miss moment in my camp with friends. Because our always support each other. Ups and downs our live it together.
Iam really miss with them. With my tutor in camp and tutor class. With sis Pasha, sis Fanny, sis Lia, bro Uncle, and bro Alfa.
With my friends in camp, sis Taqi, sis Yana, sis Dinda, sis Ocha, sis Rindy, sis Sherina, sis Fitria, sis Wulan, sis Marsha, sis Maudy, and sis Zizah.
I hope, they are always happiness in anytime. And hopefully they are can do dreams come true.
Aameen...
0 notes
Text
Sudah bersyukur apa aja hari ini?
Kadang, kita lupa bahwa syukur adalah bagian dari ketenangan. Seolah kita-lah orang yang paling menderita itu. Padahal tidak demikian.
Jangan jauh-jauh untuk melihat orang lain, coba lihat orang yang masih menjadi bagian dari keluarga kita. Salah satu dari mereka ada yang berkeluarga tapi tidak lengkap. Sedangkan kamu, lengkap bukan?
Mereka tidak punya sosok ibu sedari kecil. Mereka harus berjuang sendiri sedari kecil. Disaat orang lain hendak sekolah prepare dibantu ibu, mereka mandiri menyiapkan semuanya sendiri. Belum lagi masih membereskan rumah. Belum lagi beli ini, belanja itu. Belum lagi tugas sekolahnya.
Ternyata, dunia kita masih baik-baik saja selama ibu masih ada.
Alhamdulillah tsumma alhamdulillahh.
Untuk ibu kita semua, semoga diberi umur panjang dan barokah. Semoga kita bisa mewujudkan mimpi dengan doa ibu yang tiada hentinya untuk kita. Dan semoga, ibu melihat doanya menjadi kenyataan.
Sehat selalu untuk ibu di seluruh dunia.
0 notes
Text
Personal branding vs stay privat
Akhir-akhir ini lagi bingung sama kehidupan. Hidup di zaman sekarang susah banget. Kadang standar hidup pun ada ukurannya. Kayak apa-apa tuh harus sesuai dari apa yang orang lain lihat dan komen.
Lagi dan lagi, kadang orang lain juga gak suka kalau melihat nikmat yang pernah kita share di status misalnya. Kayak gitu kan bahaya 'ain.
Aku yang lagi di fase membangun personal branding, ternyata ada saatnya juga aku capek. Dan akhirnya aku pengen stay privat aja.
You know apa yang aku rasakan setelah stay privat? Tenang. Yup, aku merasakan ketenangan karena orang lain gak tau apa yang sedang aku usahakan, apa yang sedang aku lakukan, dan segala nikmat yang aku jalani.
Tapi di sisi lain, aku merasa gak berkembang di personal branding. Niat awal buat personal branding untuk mendapatkan pekerjaan ataupun networking.
Tapi makin kesini makin capek.
Dan yaudahlah stay privat.
0 notes
Text
I more calm than usual, Alhamdulillaah...
Bahkan dalam takdir yang tidak kita sukai, selalu ada hal yang patut di syukuri.
Hidup bahagia ternyata mudah. Menjalani apa yang terjadi, dan tidak melihat nikmat orang lain.
Jika orang lain diberi nikmat lebih, Alhamdulillah. Jika Allah memberikan kita musibah yang tak di duga, Alhamdulillah. Semua cukup Alhamdulillah untuk dijalani. Karena memang tidak ada terlalu susah, jika kita mensyukurinya.
Masih ada yang lebih berat hidupnya, namun tak seberisik kita ngeluhnya. Rasanya malu jika kita yang lebih tidak tahu diri. Karena apa yang telah terjadi, adalah bagian dari doa-doa yang mungkin telah kita lupakan.
Selamat bertumbuh semuanya.
0 notes
Text
Please, someone take me back to moment that.
i miss it.
Aku rindu saat-saat jam pelajaran.
Aku rindu saat waktu makan siang tiba.
Aku rindu saat tiba-tiba malas masuk kelas.
Time flies...
Belajar memang banyak sekali godaannya, but tidak belajar jauh lebih membosankan. Mending menyesal masa muda dibuat lelah karena belajar, daripada masa tua tidak mengerti banyak hal.
Aku setuju dengan statement 'Ambil risikonya, atau kita gak akan kemana-mana'. Itu benar banget. Masa muda penuh kepahitan memang sudah biasa. Justru itulah tantangan kita agar bisa survive di kehidupan yang akan datang.
Hal yang gak pernah aku sesali di umur 20-an adalah datang ke pare. For your information, aku ke pare sebagai self reward dengan uang tabunganku selama kerja dua tahun. Yeah, meskipun hanya satu bulan di pare, itu sangat worth it. Sebuah keputusan yang gak akan pernah aku sesali selama hidup.
Aku berjanji, suatu saat ketika Allah memberiku rezeki lebih aku akan kembali lagi. Menikmati masa-masa belajar dan mencari makan hehe...
0 notes
Text
Welcome Desember! Hopefully lots of good news everyday.
Gak muluk-muluk yang diminta, cukup semoga setiap hari selalu ada kabar baik yang berdatangan. Apapun itu.
Kayak udah capek banget mikirin hal yang gak penting. Terlebih hal-hal yang terjadi di luar kendali kita. Kayak yaudahlah. Yang terjadi, terjadilah. Yang penting saat ini masih bersama Allah. Itu sudah lebih dari cukup.
Mau hidup seadanya aja. Hidup yang benar-benar hidup sebagai hamba. Yang tidak melulu diatur oleh standar sosmed. Karena so tired. Gak pernah ada habisnya.
So, iam just need peacefuly heart. Where i don't worry about things that have been designed by Allah. Because, Allah knows what is best for me.
0 notes
Text
Not plan me, but Allah's plan
Terkadang kita lupa bahwa apa yang terjadi sekarang karena mau-Nya. Memang tidak berjalan sesuai rencana kita, tapi semua berjalan sesuai rencana-Nya.
Dalam keadaan seperti ini, tidak khawatir terhadap apa yang sudah ditetapkan oleh-Nya adalah jalan terbaik. Mungkin memang sedih, tapi tidak seharusnya kita khawatir terhadap sesuatu yang telah dirancang oleh skenario terbaik sepanjang hidup. Dia Maha Mengetahui dari kita. Dia lebih berhak atas kehidupan kita sendiri. Jadi, bagaimana mau khawatir jika semuanya sudah berada di tangan yang tepat?
Percayalah, semua akan baik-baik saja. Ikhlaskan apa-apa yang sudah terjadi. Tidak akan pernah tertukar jika itu sudah rezeki kita.
Yakinlah!
0 notes
Text
Mental pressure
Aku gak meminta dari rahim siapa aku dilahirkan. Aku pun gak meminta kepada Tuhan untuk diciptakan sebagai manusia. Aku gak tahu akan terlahir sebagai seorang perempuan. Yang aku tahu, kini aku merasa menyesal telah terlahir di muka bumi.
Mengapa harus aku?
Bentakan demi bentakan telah aku alami sejak kecil. Suara yang menggelegar itu telah membuat aku takut. Bahkan hingga aku tumbuh dewasa, aku takut mendengar bentakan yang tercipta dari siapapun. Batinku meronta setiap mendengar suara yang membuatku ingin mengakhiri hidup.
Aku tahu, bahwa aku tidak boleh menyalahkan siapapun dalam hal ini. Bagaimana juga, orang tuaku manusia biasa. Tentunya mereka pasti berhak salah.
Tapi, apakah dosa jika aku membencinya?
Tuhan, ini sungguh menyakitkan. Jika teman-teman yang lain bisa merasakan mempunyai orang tua yang berlemah lembut kepada anaknya, mengapa orang tuaku tidak bisa?
Sungguh, aku ingin pergi. Aku sudah mencoba mengikuti arahan ibuku. Aku sudah mencoba untuk berbakti kepada ibuku. Tapi mengapa masih ada hal yang membuat ibuku marah dan mengeluarkan kata-kata tidak baik?
Aku sakit mendengarnya. Aku ingin pergi. Tolong Tuhan, bawa aku pergi menjauh dari keluarga ini. Bukan karena aku malu memiliki keluarga sepertinya, tapi karena aku yang tak sanggup menahannya.
Sungguh sakit rasanya jika terus-menerus bersamanya.
Aku ingin pulang ke pelukan-Mu...
0 notes