Hidup adalah kisah panjang dari bagaimana cara kita mati || https://about.me/choqi
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Nyoba buka tumblr lagi untuk nostalgia, dan masih banyak notif masuk. Apakah tumblr masih banyak penghuninya?
248 notes
·
View notes
Quote
Terkadang, berpura-pura kalah, adalah tindakan yang membuat kita terus melangkah
insight dari buku Robert Greenr “The 48 Laws of Power”
124 notes
·
View notes
Quote
Berkumpullah bersama orang-orang yang menjadikan syurga sebagai tujuannya
Choqi Isyraqi
392 notes
·
View notes
Text
BERSAMA-SAMA
“Musuh kita bukanlah orang, musuh kita adalah syaiton. Karena itu, jika seseorang melakukan keburukuan, saya harap dia bisa kembali ke jalan yang benar, dan kita bisa bersama-sama masuk ke dalam syurga”
---
Itulah kalimat yang mentor saya ucapkan dalam sebuah ceramah. Kalimat itu menyadarkan saya, bahwa seringkali kita ketika melihat orang lain melakukan keburukan, apalagi jika orang itu kita benci, kita doakan hal buruk bagi mereka
Padahal, di satu sisi, kita juga bisa mendoakan hal-hal yang baik untuk mereka. Tapi, kita lebih senang mengikuti hawa nafsu kita, kita doakan semoga hidup orang itu hancur, semoga dia juga dapat keburukan.
Bolehkah mendoakan yang buruk? Tentu boleh-boleh saja. Rasulullah SAW juga pernah mendoakan orang-orang yang mau menghancurkan agama islam, agar dilaknat dan diazab.
Tapi pertanyaannya, apakah orang yang melakukan keburukan di sekitarmu, dia melakukan hal sebesar itu? Atau dia begitu hanya karena kekurangan ilmunya dan ketidak dewasaannya saja?
Ya, kita berhak mendoakan orang lain apapun, bahkan saat kita didzalimi. Tapi, andai bisa memilih do’a, tentu saya berdo’a, agar mereka yang berbuat dzalim, berubah menjadi orang yang mampu berbuat amal sholeh.
Bukankah terasa senang ketika orang-orang yang pernah dzalim di dunia, lalu taubat, akhirnya saling bertemu di syurga?
=== BERSAMA-SAMA Bandung, 10 Februari 2022 @choqi-isyraqi
63 notes
·
View notes
Quote
Tidak semua harus dipertahankan. Terkadang, ada hal baik yang datang ketika kita melepaskan
Choqi Isyraqi
483 notes
·
View notes
Text
UJIAN TUHAN
“Kapan lulus?” “Kerja dimana?” “Kapan nikah?” “Kapan punya anak?” ”Kapan punya anak ke-2?” _ Terkadang kita tak sadar, bahwa ujian Tuhan datang dari mulut lingkungan sekitar
Yang sabar ya kawan-kawan. Cukup senyum, dan jawab dengan tenang
=====
UJIAN TUHAN Bandung, 13 Januari 2022 @choqi-isyraqi
176 notes
·
View notes
Text
MENJADI DIRIKU
“Bolehkah sejenak, aku menjadi diriku sendiri lagi?” “Bolehkah sejenak, aku tidak perlu berpura-pura menjadi orang lain?” _
“Tentu, tentu boleh. Hidupmu, kamu sendiri yang menentukan”
“Bukankah, berpura-pura menjadi orang lain adalah keputusanmu sendiri?”
“Kenapa kau harus meminta izin padaku? Ketika semua kamu bisa memutuskannya sendiri?”
_
“Iya, aku hanya ingin meyakinkan diriku, kalau ternyata, keputusanku selama ini salah”
_
“Kalau begitu, silahkan menjadi dirimu sendiri”
_
“Terima kasih. Dengan begitu, kita akan sama-sama menjadi diri kita sendiri”
Dialog, antara aku dengan diriku sendiri
---
Pernahkah kamu merasa tidak menjadi dirimu sendiri?
Mau sampai kapan begitu?
=====
MENJADI DIRI SENDIRI Bandung, 13 Januari 2022 @choqi-isyraqi
84 notes
·
View notes
Text
Allah tahu semua masalahmu.
Allah bahkan sudah menyediakan solusinya.
Pertanyannya
Sudahkah kamu berusaha?
140 notes
·
View notes
Quote
Terlalu asik membahagiakan orang lain, hingga lupa untuk membahagiakan diri sendiri
Choqi Isyraqi
113 notes
·
View notes
Quote
Mohon jangan kembali jika masih belum pasti
Choqi Isyraq
118 notes
·
View notes
Text
AGAMA VS SAINS
"Sains itu lebih baik, mereka hasil penelitian. Kalau agama, ya itu kan abstrak, gak jelas” ----
Sudah sering kita dengar perdebatan, antara agama dan juga sains. Ada orang yang bilang, agama pasti benar, tapi ada yang bilang bahwa sains itu di atas segalanya, bahkan agama sekalipun.
Jika ada orang yang masih memperdebatkan agama vs sains, itu tandanya, mereka tidak mempelajari keduanya secara bersamaan dan secara dalam.
Apa-apa yang agama ajarkan, itu bukan buah pemikiran manusia, itu adalah perkataan Allah SWT. Begitu pula sains, apa-apa yang sains temukan, itu bukan buah pemikiran manusia, itu adalah ilmu Allah SWT, yang manusia temukan dengan cara penelitian.
Tidak mungkin keduanya bersebrangan, karena baik Qur’an dan Hadits, serta ilmu sains, keduanya itu bersumber dari Allah SWT. Karena itu, jika dianggap bertentangan, maka mereka tidak memahami hubungan antara agama & sains secara dalam.
---
Qur’an dan Hadits, itu memberikan sebuah hipotesa atau gambaran. Sedangkan sains, itu menunjukkan kebenaran dari hipotesa tersebut.
Contohnya, Agama sudah menjelaskan tentang fase perkembangan manusia dari sperma hingga pertumbuhan dalam kandungan. Beberapa abad setelahnya, para ilmuwan membuktikan proses tersebut.
Contoh lainnya, dalam Qur’an dijelaskan tentang dua lautan yang bertemu tapi tak bersatu. Beberapa abad setelahnya, para ilmuwan meneukan fenomena tersebut, dan menjelaskan alasannya.
Contoh lainnya, Qur’an menyebutkan tentang proses lebah, dimana madu itu mengandung obat. Beberapa abad setelahnya, para ilmuwan menemukan bahwa kandungan obat dalam madu sangat tinggi.
Itu baru dari Qur’an, belum juga dari hadits, kita nanti akan melihat tentang teori sosial, ekonomi, dan banyak lainnya.
---
Agama, memberikan gambaran, dan sains menunjukkan kebenarannya.
Jika kita masih berfikiran agama dan sains itu bertolak belakang, maka itu tandanya kita belajar kurang dalam.
Semoga orang-orang jadi lebih paham tentang menyikapi agama dan sains
=====
AGAMA VS SAINS
Bandugn, 22 Desember 2022 @choqi-isyraqi
107 notes
·
View notes
Text
TERUS BERKEMBANG
“Masalahmu di tahun depan, itu akan lebih besar dari masalahmu tahun ini”
=====
Itu kata mentor saya. Saya kaget dan agak takut juga. Tapi ternyata, mentor saya tidak sedang menakut-nakuti saya dan para mentee lain. Saya jadi sadar, bahwa sejatinya, masalah itu terus berkembang seiring waktu. Dan tanpa disadari, masalah yang sudah pernah kita lewati, yang dulu terasa berat, kini terasa lebih mudah jika kita harus menghadapinya lagi. Bukankah begitu?
Ya, masalah ke depan akan semakin berat, tapi itu semua akan menjadi biasa saja, selama kita sendiri terus berkembang dan berproses.
Punya mental dan berani menghadapi masalah yang besar itupun, adalah sebuah proses tersendiri. Karena itu, jangan takut dengan masalah yang besar.
Yang perlu kita sadari, jangan sampai kita hanya berdiam diri, tanpa berusaha mengembangkan diri. Jangan sampai kita hanya ketakutan, tanpa mempersiapkan. Jangan sampai kita hanya mengeluh dan menyalahkan.
Masalah dan tanggung jawab, senantiasa akan terus berkembang, akan terus semakin besar, akan terus semakin berat. Karena itu, berkembanglah, jadilah diri yang semakin kuat dan mampu menghadapi masalah tersebut.
Pertanyaannya, siapkah kita untuk berkembang menjadi lebih baik?
=====
TERUS BERKEMBANG Bandung, 17 Desember 2021 @choqi-isyraqi
139 notes
·
View notes
Text
MALAMMU BUKAN UNTUK ITU
Beberapa waktu lalu, saya mendengarkan sebuah kajian dari ust. Budi Ashari tentang bagaimana hidup Rasulullah SAW.
“Rasulullah itu tidur sehari 3 kali”
“Pertama, setelah isya. Lalu setelah itu beliau terbangun di tengah malam”
“Kedua, saat adzan pertama subuh, lalu setelah itu bangun saat adzan subuh”
“Ketika, sebelum adzan dzuhur, mungkin sekitar 30 menitan, lalu terbangun saat adzan dzuhur”
“Rasulullah tak pernah begadang, tak pernah ia terbangun setelah isya”
Dalam hati saya, saya berpikir keras. Bagaimana mungkin di zaman sekarang, kita langsung tidur setelah Isya? Bukankah banyak hal yang harus kita lakukan setelah isya? Meeting, mengerjakan proyek, menulis, atau bahkan hal-hal lainnya. Bagaimanaa bisa? Sedangkan siang, saya kesulitan mencari waktunya.
Namun tiba-tiba, Ust. Budi Ashari menambahkan
“Rasulullah tak pernah terbangun setelah isya. KECUALI, jika ada urusan penting untuk umat dan untuk islam”
Di situ, diri saya mempertanyakan hal lain yang lebih penting
“Apakah yang saya lakukan selama ini, terbangun dan bahkan begadang sampai malam, adalah untuk urusan umat? Apakah untuk urusan islam? Ah, jangan terlalu jauh. Apakah yang saya lakukan, ini untuk kebaikan dan bermanfaat buat orang? Atau hanya sekedar untuk pribadi saja?”
Sebuah tamparan, apalagi bagi kita yang sering beraktivitas di malam hari.
Untuk apa dan untuk siapakah kita terbangun di malam hari?
=====
MALAMMU BUKAN UNTUK ITU Bandung, 17 Desember 2021 @choqi-isyraqi
242 notes
·
View notes
Quote
Begitu banyak hal yang bisa kita lakukan, begitu banya tempat yang bisa kita kunjungi, begitu banyak ilmu yang bisa kita pelajari. Namun kamu ... memilih ... untuk . . . tidak ... melakukan ... apapun.
160 notes
·
View notes
Quote
Ada orang yang ketika wafat, ia beristirahat dari dunia. Sedangkan di sisi lain, ada orang yang ketika wafat, dunia beristirahat.
178 notes
·
View notes
Quote
Marah itu laksana api. Jika kau keluarkan, ia akan membakar orang lain. Jika kau pendam, ia akan membakar dirimu. Maka, jika kau marah, redakanlah amarahmu, agar ia tak menyakiti siapapun.
Choqi Isyraqi
319 notes
·
View notes
Text
BAKTI PADA ORANGTUA
“Aku gak mau melawan apapun perkataan atau permintaan orangtuaku, takut durhaka. Aku berbakti saja sama orangtua”
Pernah dengar kalimat ini? Atau mungkin adakah yang punya prinsip seperti ini?
Jika berbakti pada orangtua itu memiliki arti selalu mengikuti perkataan orangtua ataupun tidak melawan perkataan orangtua, lantas jika orangtua meminta kita mencuri, namun kita menolaknya, apakah kita dianggap durhaka?
---
Berbakti, bukan berarti mengikuti segala perkataan dan permintaan orangtua, bukan begitu. Karena tidak semua perkataan dan permintaan orangtua itu membawa pada kebaikan.
Berbakti pada orangtua, artinya kita berbuat baik pada orangtua dan juga menjaga orangtua dalam jalan kebaikan dan kebenaran, menjaga orangtua di jalan yang Allah Ridhoi
Jika orangtua kita melakukan kesalahan atau melakukan hal yang keliru, lantas kita mengingatkannya, maka itu juga bagian dari berbakti pada orangtua, sekalipun itu dilakukan dengan cara berkonflik.
---
Karena itu, jangan sekedar manut dan mengikuti perintah orangtua, tapi pikirkan juga. Karena orangtua juga manusia biasa, bisa jadi dia meminta atau memerintahkan sesuatu yang ternyata tidak baik bagi kita.
Ketika itu terjadi, ingatkanlah orangtua, karena mengingatkan orangtua untuk berada dalam jalan kebenaran, adalah bakti yang sesungguhnya.
____
BAKTI PADA ORANGTUA Bandung, 27 Juli 2021 @choqi-isyraqi
122 notes
·
View notes