#Choqiisyraqi
Explore tagged Tumblr posts
Quote
Terkadang, berpura-pura kalah, adalah tindakan yang membuat kita terus melangkah
insight dari buku Robert Greenr “The 48 Laws of Power”
124 notes
·
View notes
Photo
"“Ah, saya mau ibadah. Tapi temen-temen saya juga nunda. Nanti aja deh.” . “Ah, saya sebenernya gak mau gibah, tapi temen-temen saya gibah juga, seru lagi bahasannya.” . “Ah, saya sebenernya gak mau ke tempat itu, tapi temen-temen semua kesana, kalau enggak kesana, dimusuhin. Gapapa lah, temen-temen juga kan kesana, gak ngapa-ngapain.” . Terkadang, saya juga mengalami hal tersebut. Kadang-kadang, hati kita yang teguh, bisa berkompromi dan melunak, karena kita mengambil inspirasi dari orang-orang yang belum tentu inspiratif dalam kebaikan . Kini, saya memahami betul, bahwa pergaulan serta sahabat-sahabat kita itu benar-benar memengaruhi perilaku kita. Maka, penting bagi kita untuk bergaul dengan orang-orang yang selalu berbuat baik serta mengingatkan pada kebaikan." . Kali ini, kami mengambil sepetik inspirasi dari tulisan Choqi Isyraqi (@choqi_isyraqi) yang berjudul, "Friend Zone". Bukan Friendzone dimana kamu dibikin PHP sama si doi. Tapii, jauh lebih penting daripada itu: soal memilih lingkungan pertemanan. Kamu bisa baca keseluruhan tulisannya dalam buku "Catatan Muslim Milenial" . Nggak hanya tulisan Choqi, tapi kamu juga akan nemu tulisan-tulisan temen-temen inspiratif yang lain kayak Nabilah Hayatina, Nadhira Arini, dan juga Meyda Syafira! . "Catatan Muslim Milenial" adalah kumpulan tulisan 19 muda-mudi inspiratif yang disarikan dari lecture Nouman Ali Khan, tokoh agama Islam ternama di dunia . Tertarik untuk memiliki bukunya? Tunggu info selanjutnya yaa! . Sumber foto dan profil: Choqi Isyraqi . #noumanalikhan #islam #buku #millennials #NAK #kutubuku #choqiisyraqi #young https://www.instagram.com/p/Bsrb50bFz_V
29 notes
·
View notes
Photo
"Mau gak dikasih ujian?"⠀ "Gak mau"⠀ "Kalau dikasih harta, atau jabatan, atau keturunan, mau?"⠀ "Mau!"⠀ "Bukannya itu juga ujian?"⠀ "emmmmh"⠀ _ Kita kadang suka lupa, segala nikmat yang kita terima itu ujian. Harta, pasangan, keturunan, jabatan, ilmu dan segala kenikmatan itu adalah ujian. ⠀ Segala nikmat yang kita terima, itu ada masanya. Ada yang baru 1 hari, diambil lagi. Ada yang seminggu, sebulan, setahun, bertahun-tahun, baru diambil. ⠀ Bagaimana kita memanfaatkan nikmat saat kita miliki, itulah letak ujiannya. ⠀ Cuman entah gimana, nampaknya kita tidak ngeuh, dimana letak ujian dan kenapa itu disebut ujian. Jadinya, kita fokus di nikmatnya, bukan di ujiannya. ⠀ Berapa banyak yang kaya tanpa sedekah? Berapa banyak yang punya keturunan tapi ditelantarkan? Berapa banyak yang punya jabatan tapi disalahgunakan? Berapa banyak yang punya ilmu tapi tak pernah dibagikan? Berapa banyak yang sehat tapi tak pernah dipakai kebaikan? ⠀ Banyak dari kita yang lalai. Sampai akhirnya, waktunya tiba, kenikmatan kita diambil, lalu kita menyesali segala waktu serta kesempatan yang kita sia-siakan. ⠀ Semoga kita, bukanlah golongan orang-orang menyesal, semoga. #choqiisyraqi #sharingprouductive https://www.instagram.com/p/Bu7o6xsnWWa/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=11jucvh9u1kfh
1 note
·
View note
Text
Tidak Sekuat Itu
Orang yang kau pikir kuat itu, tak sekuat yang kau bayangkan.
Senyumnya di hadapanmu, bukan karena ia kuat, bukan.
Ia hanya tidak senang saja, melihat orang lain sedih karenanya.
Ketabahannya di hadapanmu, bukan karena ia tangguh, bukan.
Ia hanya tak mau saja, nampak lemah di hadapanmu.
Diamnya di hadapanmu, bukan karena ia tak punya masalah, bukan.
Ia hanya tak mau saja, menambah beban pikiranmu yang nampaknya juga punya masalah.
Tapi, ia tak sekuat yang kau bayangkan.
Ia manusia biasa, ia juga merasakan kesulitan.
Banyak hal yang mampu membuatnya merasa bahwa dunia itu tidak adil, banyak hal yang mampu membuatnya merasa bahwa apa yang ia lakukan itu salah, banyak hal yang mampu membuatnya bersedih, bahkan untuk sekedar senyumpun, ia enggan.
Ia manusia biasa, ia juga berkeluh kesah.
Hanya saja, kau tak pernah tahu. Karena segala masalahnya, ia ceritakan hanya pada-Nya.
Di atas hamparan tempat ia bersujud, ia lampiaskan segala kesalnya, masalahnya, keluhnya, kesahnya, kekhawatirannya, kesedihannya, ia lampiaskan segalanya kepada Tuhan-Nya. Dinginnya malam selalu menjadi waktu yang tepat untuk mengeluarkan segala hal yang mengganjal di hatinya.
Bukan, bukan karena ia tidak mau bersosial, bukan. Hanya saja, ia tidak mau menambah beban teman-temannya dengan menceritakan segala permasalahnya. Dan baginya, itu merepotkan orang lain.
Bukan, bukan juga karena ia sok suci, bukan. Tapi baginya, itu sudah cukup menenangkan jiwanya. Karena ia paham, Tuhan tidak membalas jawaban hamba-Nya dengan sebuah obrolan, tapi melalui cara-cara mengejutkan. Yang pasti, ia percaya, apapun bentuknya, pastilah jawaban Tuhan itu selalu terbaik.
Orang-orang yang nampak kuat itu, tidak sekuat yang kau bayangkan.
Ia manusia biasa, Ia juga seorang hamba, maka ia pun tak lepas dari ujian-Nya.
TIDAK SEKUAT ITU
Bandung, 15 Januari 2018
✏ @choqi-isyraqi
0 notes
Quote
Tidak semua harus dipertahankan. Terkadang, ada hal baik yang datang ketika kita melepaskan
Choqi Isyraqi
483 notes
·
View notes
Quote
Berkumpullah bersama orang-orang yang menjadikan syurga sebagai tujuannya
Choqi Isyraqi
392 notes
·
View notes
Text
UJIAN TUHAN
“Kapan lulus?” “Kerja dimana?” “Kapan nikah?” “Kapan punya anak?” ”Kapan punya anak ke-2?” _ Terkadang kita tak sadar, bahwa ujian Tuhan datang dari mulut lingkungan sekitar
Yang sabar ya kawan-kawan. Cukup senyum, dan jawab dengan tenang
=====
UJIAN TUHAN Bandung, 13 Januari 2022 @choqi-isyraqi
176 notes
·
View notes
Text
MALAMMU BUKAN UNTUK ITU
Beberapa waktu lalu, saya mendengarkan sebuah kajian dari ust. Budi Ashari tentang bagaimana hidup Rasulullah SAW.
“Rasulullah itu tidur sehari 3 kali”
“Pertama, setelah isya. Lalu setelah itu beliau terbangun di tengah malam”
“Kedua, saat adzan pertama subuh, lalu setelah itu bangun saat adzan subuh”
“Ketika, sebelum adzan dzuhur, mungkin sekitar 30 menitan, lalu terbangun saat adzan dzuhur”
“Rasulullah tak pernah begadang, tak pernah ia terbangun setelah isya”
Dalam hati saya, saya berpikir keras. Bagaimana mungkin di zaman sekarang, kita langsung tidur setelah Isya? Bukankah banyak hal yang harus kita lakukan setelah isya? Meeting, mengerjakan proyek, menulis, atau bahkan hal-hal lainnya. Bagaimanaa bisa? Sedangkan siang, saya kesulitan mencari waktunya.
Namun tiba-tiba, Ust. Budi Ashari menambahkan
“Rasulullah tak pernah terbangun setelah isya. KECUALI, jika ada urusan penting untuk umat dan untuk islam”
Di situ, diri saya mempertanyakan hal lain yang lebih penting
“Apakah yang saya lakukan selama ini, terbangun dan bahkan begadang sampai malam, adalah untuk urusan umat? Apakah untuk urusan islam? Ah, jangan terlalu jauh. Apakah yang saya lakukan, ini untuk kebaikan dan bermanfaat buat orang? Atau hanya sekedar untuk pribadi saja?”
Sebuah tamparan, apalagi bagi kita yang sering beraktivitas di malam hari.
Untuk apa dan untuk siapakah kita terbangun di malam hari?
=====
MALAMMU BUKAN UNTUK ITU Bandung, 17 Desember 2021 @choqi-isyraqi
242 notes
·
View notes
Quote
Ada orang yang ketika wafat, ia beristirahat dari dunia. Sedangkan di sisi lain, ada orang yang ketika wafat, dunia beristirahat.
178 notes
·
View notes
Quote
Begitu banyak hal yang bisa kita lakukan, begitu banya tempat yang bisa kita kunjungi, begitu banyak ilmu yang bisa kita pelajari. Namun kamu ... memilih ... untuk . . . tidak ... melakukan ... apapun.
160 notes
·
View notes
Text
TERUS BERKEMBANG
“Masalahmu di tahun depan, itu akan lebih besar dari masalahmu tahun ini”
=====
Itu kata mentor saya. Saya kaget dan agak takut juga. Tapi ternyata, mentor saya tidak sedang menakut-nakuti saya dan para mentee lain. Saya jadi sadar, bahwa sejatinya, masalah itu terus berkembang seiring waktu. Dan tanpa disadari, masalah yang sudah pernah kita lewati, yang dulu terasa berat, kini terasa lebih mudah jika kita harus menghadapinya lagi. Bukankah begitu?
Ya, masalah ke depan akan semakin berat, tapi itu semua akan menjadi biasa saja, selama kita sendiri terus berkembang dan berproses.
Punya mental dan berani menghadapi masalah yang besar itupun, adalah sebuah proses tersendiri. Karena itu, jangan takut dengan masalah yang besar.
Yang perlu kita sadari, jangan sampai kita hanya berdiam diri, tanpa berusaha mengembangkan diri. Jangan sampai kita hanya ketakutan, tanpa mempersiapkan. Jangan sampai kita hanya mengeluh dan menyalahkan.
Masalah dan tanggung jawab, senantiasa akan terus berkembang, akan terus semakin besar, akan terus semakin berat. Karena itu, berkembanglah, jadilah diri yang semakin kuat dan mampu menghadapi masalah tersebut.
Pertanyaannya, siapkah kita untuk berkembang menjadi lebih baik?
=====
TERUS BERKEMBANG Bandung, 17 Desember 2021 @choqi-isyraqi
139 notes
·
View notes
Quote
Mohon jangan kembali jika masih belum pasti
Choqi Isyraq
118 notes
·
View notes
Quote
Marah itu laksana api. Jika kau keluarkan, ia akan membakar orang lain. Jika kau pendam, ia akan membakar dirimu. Maka, jika kau marah, redakanlah amarahmu, agar ia tak menyakiti siapapun.
Choqi Isyraqi
319 notes
·
View notes
Text
MENJADI DIRIKU
“Bolehkah sejenak, aku menjadi diriku sendiri lagi?” “Bolehkah sejenak, aku tidak perlu berpura-pura menjadi orang lain?” _
“Tentu, tentu boleh. Hidupmu, kamu sendiri yang menentukan”
“Bukankah, berpura-pura menjadi orang lain adalah keputusanmu sendiri?”
“Kenapa kau harus meminta izin padaku? Ketika semua kamu bisa memutuskannya sendiri?”
_
“Iya, aku hanya ingin meyakinkan diriku, kalau ternyata, keputusanku selama ini salah”
_
“Kalau begitu, silahkan menjadi dirimu sendiri”
_
“Terima kasih. Dengan begitu, kita akan sama-sama menjadi diri kita sendiri”
Dialog, antara aku dengan diriku sendiri
---
Pernahkah kamu merasa tidak menjadi dirimu sendiri?
Mau sampai kapan begitu?
=====
MENJADI DIRI SENDIRI Bandung, 13 Januari 2022 @choqi-isyraqi
84 notes
·
View notes
Text
BERSAMA-SAMA
“Musuh kita bukanlah orang, musuh kita adalah syaiton. Karena itu, jika seseorang melakukan keburukuan, saya harap dia bisa kembali ke jalan yang benar, dan kita bisa bersama-sama masuk ke dalam syurga”
---
Itulah kalimat yang mentor saya ucapkan dalam sebuah ceramah. Kalimat itu menyadarkan saya, bahwa seringkali kita ketika melihat orang lain melakukan keburukan, apalagi jika orang itu kita benci, kita doakan hal buruk bagi mereka
Padahal, di satu sisi, kita juga bisa mendoakan hal-hal yang baik untuk mereka. Tapi, kita lebih senang mengikuti hawa nafsu kita, kita doakan semoga hidup orang itu hancur, semoga dia juga dapat keburukan.
Bolehkah mendoakan yang buruk? Tentu boleh-boleh saja. Rasulullah SAW juga pernah mendoakan orang-orang yang mau menghancurkan agama islam, agar dilaknat dan diazab.
Tapi pertanyaannya, apakah orang yang melakukan keburukan di sekitarmu, dia melakukan hal sebesar itu? Atau dia begitu hanya karena kekurangan ilmunya dan ketidak dewasaannya saja?
Ya, kita berhak mendoakan orang lain apapun, bahkan saat kita didzalimi. Tapi, andai bisa memilih do’a, tentu saya berdo’a, agar mereka yang berbuat dzalim, berubah menjadi orang yang mampu berbuat amal sholeh.
Bukankah terasa senang ketika orang-orang yang pernah dzalim di dunia, lalu taubat, akhirnya saling bertemu di syurga?
=== BERSAMA-SAMA Bandung, 10 Februari 2022 @choqi-isyraqi
63 notes
·
View notes
Quote
Dulu, kukira impianku terlalu tinggi. Sekarang aku sadar, ternyata aku hanya salah memilih tempat bercerita.
Choqi Isyraqi
739 notes
·
View notes