Text
Keburukan yang Dibiarkan
Rasanya tidak menyenangkan mendengar kabar buruk dari profesi sendiri, tetapi di sisi lain aku berharap semoga ini menjadi kesempatan untuk refleksi dan berbenah. Mau berbagi pendapat singkat mengenai berita yang akhirnya naik ke permukaan. Dokter PPDS predator tanpa empati menyalahgunakan wewenangnya dengan membius dan memerkosa seorang keluarga pasien.
Selama berkecimpung di dunia kesehatan, sulit menemukan dokter yang berani angkat bicara terkait kejadian internal dunia pendidikan dokter. Alasannya mungkin karena tekanan dari berbagai pihak yang dikhawatirkan akan menyulitkan dokter dalam melanjutkan pendidikan maupun pekerjaannya, sehingga sebagian besar memilih untuk diam. Terima kasih banyak untuk teman-teman yang memutuskan tetap bersuara meski kita semua tahu apa risikonya. Salah satu dokter yang cukup vokal di Instagram adalah drg. Mirza. Dengan jumlah followers yang cukup banyak, media sosial bisa menjadi tempat yang baik untuk menyebarkan awareness kepada masyarakat secara umum dan menjadi senjata yang dapat mendesak suatu kasus untuk segera ditangani. Terima kasih drg. Mirza sudah membantu jadi wadah bagi dokter yang butuh pertolongan dan atensi publik.
Sembari membuka lembar demi lembar story instagram drg. Mirza, sebuah halaman cukup menarik perhatian untuk dibaca ulang meski sejak pertama kali membaca aku refleks tidak setuju. Jawaban yang sepertinya diketik tanpa pikir panjang itu cukup mengganggu dan menggelisahkan. Sebelum banyak orang setuju dengan pendapat dokter, semoga tulisan ini membawa sudut pandang lain yang mencerahkan.

Pendapat bahwa perilaku selingkuh hingga pelecehan seksual yang dilakukan oleh dokter dalam masa pendidikan diakibatkan minimnya waktu libur dan waktu berkualitas dengan pasangan tentu tidak dapat dibenarkan. Pemikiran seperti itu rasanya kurang bijak dan miskin empati terhadap korban. Banyak pasangan yang LDR tetapi tidak menjadi pelaku kejahatan seksual. Banyak pekerja yang kelelahan dan kurang waktu istirahat juga tidak serta merta menjadi pelaku kejahatan seksual. Apalagi, urusan birahi. Manusia dilengkapi akal dan kemampuan mengendalikan diri, sebagai manusia dewasa maka sudah seharusnya perkara birahi ini menjadi tanggung jawab pribadi. Tidak ada sangkut pautnya dengan memerkosa keluarga pasien. Ada banyak cara positif untuk meregulasi emosi, melepas stres dan mengandalikan perilaku. Cara yang mudah dilakukan misalnya berolahraga.
Penyebab seseorang melakukan pelecehan seksual adalah kemampuan mengontrol diri yang buruk dan adanya relasi kuasa. Sudah seharusnya dokter bekerja dengan profesional dan mengikuti aturan. Kejahatan tetaplah kejahatan tak perlu dihubungkan dengan tekanan selama proses pendidikan berlangsung. Jika kejahatan seksual terjadi di lingkungan pendidikan dan profesi dokter, sudah seharusnya ditelusuri apa dan siapa saja yang membuat celah hingga hal semacam itu bisa terjadi. Sistem yang buruk, pendidikan dokter yang eksklusif dan tertutup, serta sejawat yang ikut menutup-nutupi dengan alasan aib profesi semoga bisa lekas berkaca dan memperbaiki diri.
Pasien adalah orang yang tengah sakit dan butuh pertolongan. Ketika dokter mengambil keuntungan dari seseorang yang sedang dalam kesulitan, bayangkan betapa jahat dan berdosanya menjadi dokter semacam itu.
0 notes
Text
Random kepikiran satu baris puisi Pak Sapardi waktu pulang makan sate padang, karena ada waktu maka..
0 notes
Text
Gak sabar belanja lagi ke pasar 🤣 ternyata emang makin gede pasarnya makin seru, bahannya lebih fresh dan beragam sesuai dugaan.
0 notes
Text
Gak perlu statin. Cuma perlu ✨healthy lifestyle✨ walaupun usahanya lebih banyak. Gapapa soalnya bonus punya habit yang baik. Tetap chill saat makan nasi padang, protein hewani, gak buang kuning telur dan nutrisi lainnya yang berharga. Untungnyaaaa mencari pengetahuan dulu sebelum memutuskan sesuatu itu baik atau tidak. 🤗 Peluk diri sendiri!
0 notes
Text
Gak nonton series tentang dokter karena sudah cukup menguras tenaga menjalani peran sebagai dokter setiap hari. Ngapain nonton lagi? Bikin draining aja 😂
0 notes
Text
"Bikin nasi habis."
Goal memasak harusnya bukan itu, tapi memberi nutrusi dan memuaskan 😌
0 notes
Text
Weekend ✨
Padahal udah banyak inspirasi resep, tapi karena gak ditulis jadi lupa mau bikin apa aja buat ide minggu ini 🤣
0 notes
Text

Emang sih, tiap denger kalimat kill them with kindness kayak ada yang gak pas gitu, gak nyaman rasanya. Ternyata memang salah satu bentuk pasif agresif kalau dipikirkan lebih jauh lagi. Kalau merasa dijahatin ya cut aja orangnya, move on bikin boundaries dan gak usah peduli lagi. Kebaikan yang dilakukan dengan niat agar orang lain terlihat buruk itu bukan sesuatu yang baik juga, kan?
0 notes
Text
Mau jadi pengguna ig yang pasif aja deh, lumayan hemat energi dan tidak menyita banyak perhatian. Hehe. Belakangan ini jadi lebih banyak yang dikerjain (gak bisa dibilang signifikan sih tapi tetap ada progress) dan gak mudah terdistraksi dengan cara uninstall ig dan tiktok. Selain karena memori hp yang terbatas buat menampung beberapa aplikasi, aku ngerasa kemampuanku buat fokus jadi berkurang, fokus untuk baca dan nulis juga jadi pendek banget 🥲
Cukup seneng karena awal tahun dimulai dengan jogging dan nemu soto ayam yang enak, deep cleaning setiap sudut rumah bersama suami, nonton 1 movie yang cukup menyenangkan, istirahat juga 😌
Akhir tahun kemarin diisi dengan marathon 2 series netflix, leyeh-leyeh, beberes dan mencoba banyak resep. Ngurus banyak hal juga. Kalau diinget lagi cukup banyak yang dikerjain ternyata. Tengah malam pas pergantian tahun apakah bepergian dan nonton fireworks atau BBQ? Tentu tidak. Istirahat yang cukup adalah prioritas jadi kami memutuskan untuk turu seperti seharusnya dilakukan manusia di malam hari.
Sempet periksa lab juga dan hasilnya serem. Semoga bisa lebih sehat lagi. Semoga hasil lab bulan depan membaik. Amin.
0 notes
Text
Bisa mengatasi rasa sepi dan bosan adalah skill yang istimewa ✨
0 notes
Text
Waktu seminar beberapa bulan lalu bersama dokter spesialis gizi klinik disebutkan satu bahan makanan ekonomis yang kaya protein yaitu tempe. Sebagai upaya penanggulangan gizi buruk yang masih banyak terjadi di beberapa tempat, telur dan tempe bisa jadi alternatif sumber protein bagi keluarga dengan keadaan ekonomi yang kurang baik.
Makanan asli Indonesia ini sudah ada sejak abad ke-16. Kabarnya saat pendudukan Jepang tawanan yang mengonsumsi tempe terhindar dari malnutrisi dan gangguan pencernaan. Selain tinggi protein dan serat, tempe juga mengandung vitamin B kompleks, mineral dan antioksidan. Karena diproses dengan cara fermentasi, maka tempe juga menjadi sumber probiotik yang baik bagi pencernaan.
Barusan ngumpulin resep tempe yang gak digoreng dan ditepungin (karena tempe tepung dan goreng sudah lazim ditemui). Aku share di sini beberapa resepnya sekalian buat arsip pribadi hehe.
Sate Tempe
Bahan :
Tempe 1 papan kecil potong dadu (ada versi dikukus dulu/langsung marinasi bumbu)
Saos cocolan (bumbu kacang, sambal kecap)
Air secukupnya
Bumbu halus :
Bawang merah 4 siung
Bawang putih 2 siung
Merica 1/2 sdt
Ketumbar 1 sdt
Garam, gula, kecap manis sesuai selera
Saos sambal (optional)
Langkah memasak :
Haluskan bawang merah, bawang putih, ketumbar dan merica
Didihkan sedikit air kemudian masukkan bumbu halus, tambahkan gula, garam dan kecap manis aduk hingga rata
Campurkan tempe dengan bumbu
Tusuk seperti sate lalu panggang/bakar sampai matang
Tips : boleh ditambahkan potongan batang daun bawang/tomat/jamur di antara sate
Botok Tempe
Bahan :
Tempe 1 papan potong kecil kemudian haluskan
Kelapa parut 1/2 kepala
2 lembar daun jeruk iris halus
Garam, gula, merica bubuk sesuai selera
1 genggam daun kemangi
Bumbu halus :
3 siung bawang putih
4 siung bawang merah
2 cm jahe
2 cm lengkuas
3 butir kemiri
1 cm kunyit
Cabai keriting/cabai rawit (optional)
Langkah memasak :
Campur bumbu halus dengan tempe, daun jeruk, daun kemangi dan kelapa parut. Tambahkan gula, garam dan merica aduk rata
Bungkus dengan daun pisang sekitar 3 sendok makan/bungkus
Kukus selama 20 menit
Tips : boleh ditambahkan telur/udang/teri nasi basah dll sebagai protein tambahan
Tempe Asam Pedas
Bahan :
Tempe 1 papan potong kotak
Tomat hijau 2 buah
1 lembar daun salam
3 lembar daun jeruk
1 batang sereh geprek
2 cm lengkuas geprek
Air secukupnya
Garam, gula, merica bubuk sesuai selera
Air asam jawa 1 sdm
Cabai rawit sesuai selera
Daun bawang secukupnya
Bumbu halus :
6 siung bawang merah
3 siung bawang putih
Cabai keriting dan cabai rawit sesuai selera
Langkah memasak :
Tumis bumbu halus, setelah harum masukkan daun salam, daun jeruk, sereh, lengkuas, masak hingga bumbu matang matang
Tambahkan tempe aduk rata, tuang air secukupnya tunggu sampai mendidih
Beri garam, gula, merica bubuk, air asam jawa, tomat, cabai masak hingga matang
Terakhir tambahkan daun bawang
Tips : bisa ditambahkan potongan buncis sebagai pelengkap dan sumber serat
3 resep di atas cukup menarik buat dicoba. Cukup ramah bagi yang menghindari tepung dan minyak. Selamat memasak dan melestarikan bahan pangan dari negeri sendiri 💛.
0 notes