annsackal31

[annsackal31]

Romantisnya,

Allah itu masih begitu baik walau pun kita sering kalo ibadahnya masih setengah-setengah.

Romantisnya lagi,

Allah masih mengabulkan doa kita walau pun keadaan iman segini-segini aja.

[annsackal31]

Kita, & Syawal penuh Kemenangan

Menyambut kemenangan tahun ini disertai dengan mengikhlaskan rencana-rencana yang sudah ditulis penuh tekad di awal januari. Bahwa perbedaan situasi yang terjadi, tak membuat kita lupa mensyukuri.

Kegiatan memaafkan juga menjadi ajang evaluasi diri. Sudah mampukah kita menjadi hamba yang baik bagi Sang Ilahi? Atau sekedar nama agama di KTP yang terpatri?

Semoga ramadhan yang kemarin menghampiri, menjadikan kita lebih baik lagi. Meningkatkan ketaqwaan yang haqiqi, dan keimanan yang meninggi.

Apa pun yang telah kita lewati, semoga saat ini dan terus di kemudian hari; kita bisa menjadi sebaik-baik pribadi yang mumpuni, dalam menjadi bermanfaat di bumi.

Selamat syawal. Jangan lupa ibadah sunnahnya :)

[annsackal31]

#quotebyme #quoteoftheday #quotes #quotestagram #quote #bymepoetry #loveyourself #lovequotes #love #semangat #puisicinta #indonesia

https://www.instagram.com/p/B_-I_TaBGCE/?igshid=14mfou1w3zljv

[annsackal31]

#loveyourself #quotebyme #quoteoftheday #quotes #quotestagram #quarantine https://www.instagram.com/p/CAAsYETBZBj/?igshid=1gz5659olavs2

[annsackal31]

Allah, sebaik-baik perencana

Waktu itu umur saya 13 tahun, saya mendaftar beberapa sekolah berasrama. Tapi tak satu pun menerima, beberapa alasannya adalah karena usia saya belum cukup 15 tahun.

Saya kesal. Apa masuk sekolah lebih cepat merupakan sebuah kesalahan? Saya akhirnya masuk sekolah negeri dekat rumah. Daftar di sana awalnya karena didesak seorang teman, lulus kemudian dijadikan cadangan.

Tapi kemudian justru jadi tempat sayaf menghabiskan 3 tahun selanjutnya dalam hidup. Sekolah di sana membuat saya jadi bisa melalui banyak hal luar biasa setelahnya.

Lomba keluar negeri, nasional, naik pesawat gratis, dapat beasiswa, dan pengalaman-pengalaman yang saya yakin belum tentu saya dapat kalau jalan ceritanya persis seperti apa yang saya pinta.

Maka di sinilah, Allah benar benar menggariskan pena-Nya. Cerita yang ia lukiskan, ternyata sangat indah bila diperhatikan. Hanya seringnya, kita lupa mensyukri apa-apa yang sudah kita dapati.

Nikmati saja sekarang. Ke depan, walau pun tak seperti yang disemogakan, tapi Allah pasti beri yang paling baik untuk dilalui dalam hidup kita.

[annsackal31]

Ramadhan, dan dosa-dosa kita.

Yang paling menampar kita dari ramadhan adalah, kenyataan bahwa syaitan yang selama ini jadi kambing hitam atas dosa yg kita lakukan, dikurung Allah agar tak dapat menganggu kita.

Tapi kenyataannya malah, kita, masih saja melakukan dosa-dosa itu. Maka lalu kita tersadar seketika; bahwa kita lah penyebab dosa-dosa itu ada.

Kita tak cukup kuat untuk menahan tidak berbuat sesuatu yang melanggar. Padahal sebenarnya kita cukup pandai untuk membedakan mana yang benar mana yang salah.

Astaghfirullah, berapa sebenarnya kita hanya mencari pembenaran dalam dosa yang kita lakukan; bahwa semuanya karena hasutan syaitan.

Tapi bukankah yang terhasut tak akan pernah tergoda jika dibentengi iman yang kuat?

Astaghfirullah. Semoga kita senantiasa dilindungi Allah.

"Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan kamu berpuasa di dalamnya. Pada bulan ini pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan para setan diikat, juga terdapat dalam bulan ini malam yang lebih baik daripada seribu bulan, barangsiapa tidak memperoleh kebaikannya, maka ia tidak memperoleh apa-apa" (HR. Ahmad dan An-Nasa'i

[annsackal31]

Kayaknya jadi sedih gak sih, kalau ternyata hadirnya ramadhan ternyata hanya mengubah jam makan, kerja, dan tidur kita. Tanpa mendapatkan apa-apa lainnya.

Kayaknya jadi sedih gak sih, kalau ternyata ramadhan kemudian hanya menjadi bulan seperti biasa. Tanpa ada lebih dari yang lainnya.

Kayaknya jadi sedih gak sih, kalau ternyata bulan suci ini tak menjadikan kita pribadi yang sama saja. Tanpa perubahan baik dari diri kita

Kayaknya jadi sedih gak sih, kalau ternyata ramadhan kali ini tak menggetarkan hati kita. Tanpa membuat kita jadi lebih dekat dengan Allah.

Kayaknya jadi sedih gak sih, kalau kita gak dapat apa-apa saat ramadhan tiba?

Kayaknya jadi sedih gak sih?

Ramadhan 2020.

[annsackal31]

Waktu itu saya pernah sedih luar biasa. Karena kesulitan sekali menghafal beberapa surah yang saya coba hafalkan. Berkali-kali tak hafal hafal. Setelah hafal, susah sekali mengulangnya.

Lalu saya liat sebuah post di Instagram yang isinya kira-kira begini:

"Bagaimana jika tidak hafalnya kamu akan ayat Al-Qur'an disebabkan karena Allah tidak mau kamu menghafal ayat suci-Nya"

Mak jleb saya.

Apakah Allah mendiskualifikasi saya? Itu pikiran yang ada saat itu.

Lalu kemarin seorang teman mengirimi sebuah reminder di grup yang isinya begini

Saya lalu tertampar.

Bagaimana bisa saya selama ini suudzon dengan berfikir Allah tak mengizinkan saya menghafal ayatNya? Padahal barangkali mungkin Allah hanya ingin saya berlama-lama dengan Al-Qur'an.

Bukankah lebih baik jika tidak berprasangka buruk? Bukanlah lebih baik ketika kita berprasangka baik?

Astaghfirullah :")

Semoga Allah senantiasa meridhoi setiap langkah kita.

[annsackal31]

Jatuh Cinta pada Allah

Rasa suka pada seseorang seringkali tercipta karena sesuatu yang mereka lakukan. Baik pada kita secara langsung, atau hanya karena kita melihat mereka melakukannya.

Bisa jadi begitu banyak hal, atau barang satu dua hal saja yang menarik perhatian kita untuk bisa menyukainya. Lalu melihat kebaikan lain pada dirinya, dan kemudian kita bisa jatuh cinta

Mungkin karena dia begitu ramah, atau begitu penyayang pada anak kecil. Mungkin karena dia sangat cerdas, atau karena ia begitu rajin membantu orang lain.

Hal-hal itu bisa dengan sekejap membuat kita menyukai, menyayangi, bahkan mencintai seseorang. Dari hal-hal sederhana, sampai yang luar biasa; yang dilakukannya.

Sehingga kalau begitu, bukan kah kita seharusnya bisa berkali-kali jatuh cinta pada Allah? Karena segala hal yang Ia punya, karena segala sesuatu yang Ia berikan pada kita.

Bukankah Allah itu bahkan lebih romantis dari siapa-siapa yang pernah membuat kita jatuh cinta? Karena ada begitu banyak alasan untuk kita mencintai Allah.

Allah lah pemilik cinta itu. Allah lah sumber cinta itu. Allah lah yang bisa membuat kita jatuh cinta dengan mudah karena segala sesuatu yang ada pada-Nya.

5 Ramdhan 1441H

[annsackal31]

Ramadhan & apa yang dikejar di dalamnya.

Tak semua orang punya target yang sama dalam berlayar di Ramadhan penuh berkah ini.

Memang sebagian mungkin bersikukuh dengan tilawah berhalaman-halamannya, beberapa lainnya mungkin fokus pada perkara lain.

Tak apa, ramadhan tak harus selalu tentang sebanyak apa kita mengaji mengejar lipat ganda pahalanya. Barangkali ada perubahan lain yang ingin dilakukan, pun tak apa.

Ada beberapa orang yang ramadhan ini fokusnya menghafal ulang juz 30, atau memperbaiki bacaan Qur'an nya, ada yang berusaha mengkhusyuskan solatnya, belajar sejarah Islam, shirah Nabawiyah, atau solat solat sunnah. Semua orang tentu saja punya target dan fokus yang berbeda.

Tak apa, tak melulu tentang siapa mengaji paling banyak. Jangan hanya ikut-ikutan target orang lain, tapi buatlah target yang benar-benar ingin kita improve dalam kehidupan kita.

Fokuskan apa yang ingin dirubah dan diistiqomahkan.

Semoga ramadhan ini membuat kita jadi pribadi yang lebih baik lagi dari kita sebelumnya.

[annsackal31]

"ah, pake hijabnya pas ramadhan tok"

"bulan puasa aja baru ke masjid"

"ngajinya pas bulan puasa doang nih?"

Stop talking things like that.

Kalau ada orang yang berubahnya baru pas bulan ramadhan tiba, jangan dihujat.

Tapi support mereka, doakan. Semoga perubahan itu kekal hingga bulan-bulan selanjutnya.

Ramadhan itu penuh rahmat. Kalau ada yang berubah sekarang, ya gapapa. Namanya juga ajang latihan. Alhamdulillah sudah dapat hidayah. Semoga keterusan dan istiqomah.

[annsackal31]

'Kun', kata Allah.

Kalau kita lihat lagi kisah-kisah Nabi, kita akan paham sekali kalau Allah itu sangat Maha Pengasih dan Maha Pemurah. Bahwa memang Allah Maha Kuasa yang bisa menjadikan apa saja.

Senjata yang biasa digunakan para Nabi dalam berdakwah adalah doa. Dan dalam ketulusan berdoa itu, Allah ridhai, sehingga dikabulkan lah apa yang diminta.

Banyak yang terjadi kala itu sesuatu yang tidak diduga oleh kaumnya para Nabi, tapi dengan mudah Allah buat terjadi.

Seperti apa yang terjadi pada kaum Luth? Kaum Nuh?

Bukan kah Allah sebaik-baik tempat meminta?

Kalau pada zaman dahulu saja Allah mampu mengabulkan permintaan seperti punya anak ketika mandul atau menghidupkan lagi burung-burung yang mati, apatah lagi sekedar membolak-balik kan hati seseorang.

Berdoalah. Teruslah berdoa.

Minta Allah kuatkan iman kita, istiqomah kan proses hijrah kita.

Semoga Allah permudahkan segalanya.

[annsackal31]

Credit: @ThinkAnneThink

[annsackal31]

Makin kesini, makin sedih sama negara sendiri.

Semua sudut kacau balau, kerusuhan tak terhalau.

Banyak sekali yg berdemo, sebab pada RUU mereka tak ridho.

[annsackal31]

Kalau nanti kamu berdoa, jangan minta untuk diringankan bebannya.

Tapi mintalah, "yaAllah lapangkanlah dadaku dan kuatkanlah pundakku untuk menghadapi beban yang berat"

[annsackal31]

aku sempat merasa lelah, selelah-lelahnya pada hal yang membuat keringat bercurah.

ingin sekali menyerah.

ingin sekali marah.

ingin berkata sudah.

lalu aku ingat, aku punya Allah.

[annsackal31]

amanah, & pundak yang memikulnya.

Memiliki banyak amanah, bagi sebagian orang merupakan kebanggaan. Sebagian pembuktian atas kemampuan diri sendiri. Sebagian lagi, mengganggapnya sebuah beban yang harus segera diselesaikan.

Setidaknya itu yang aku percayai. Sampai pada suatu malam dalam sebuah diskusi singkat, seorang teman berkata,

“Dulu ada yang pernah bilang sama aku, kalau kita sedang megang amanah di organisasi atau kepanitiaan itu artinya kita lagi banyak dosa”

Aku memandang bingung.

“Makanya karna lagi banyak dosa, Allah kasi kita amanah di suatu tempat biar jadi ladang kebaikan bagi kita untuk dapat pahala kalau kita ikhlas melakukannya”

Aku tersentak sekali, mengingat amanah-amanah yang bertengger di kedua pundakku.

“Aku kalau ada yang minta tolong kayak jadi ini atau jadi itu, aku jadinya langsung mikir “wah aku lagi banyak dosa nih, Allah pengen aku melakukan kebaikan” gitu”

Aku kebingungan, lalu tersenyum sedikit sadar akan apa yang dikatakan. Iya juga ya, bisa jadi selama ini Allah terus-terus memberikan kesempatan untuk menebar kebermanfaatan di setiap lingkaran kebaikan dengan amanah-amanah yang ada. Karena dalam setiap kalimat “amanah tak pernah salah memilih pundaknya”, tidak hanya sekedar memuji, tapi juga menguji. Tentang seberapa besar hati yang kita letak di setiap proses untuk menuntaskannya.

~~

Semoga kita senantiasa diberi kemudahan untuk memikul amanah yang ada.