"keberhasilan akan kunjung datang,,seperti layaknya pelangi yg muncul setelah hujan 😚"
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Noted in my book📝📝
Memilih Pasangan Hidup
Setiap orang jelas memiliki valuenya masing-masing. Dan ketika kita bicara value, ini bisa bertentangan satu sama lain. Hanya saja, tulisan ini tidak ingin mempertentangkan itu. Penulis akan menggunakan sudut pandang orang pertama yang bersumber pada pengamatan, karena ini hal yang dirasa berlaku secara universal. Ada tiga hal yang mau kutulis, di luar soal bagaimana hubungan ia dengan Tuhannya. Aku mau nambahin beberapa aspek yang menurutku sangat krusial untuk dipertimbangkan secara mendalam.
Pertama, cara bicara dan apa yang dibicarakan. Karena dua hal tersebut mencerminkan isi kepalanya. Kalau kamu mendapati orang yang suka bergunjing, sindir menyindir, memfitnah, berkeluh kesah, berkata kasar, dan berbagai macam pembicaraan buruk. Pikirkan ulang untuk memilihnya sebagai pasangan hidup. Mungkin ia bisa jadi fit sama kamu, tapi apakah itu yang kamu harapkan saat kalian menjadi orang tua dan mendidik anak? Sampai sekarang, dalam berbagai kesempatan dan pengamatan. Kenapa anak-anak yang kutemui bisa sekasar itu, bisa senegatif itu, salah satunya dampak dari bagaimana bahasa dan cara bicara sehari-hari orang tuanya. Apalagi saat di level orang tua menganggap pembicaraan itu sebagai hal yang biasa, bukan hal buruk.
Bagiku, lebih penting mengajarkan anak bisa berbahasa yang baik alih-alih bisa banyak bahasa. Karena kalau ia bisa menggunakan bahasa yang baik, tahu tata bahasa, tahu kapan penggunaan dan cara menggunakannya dalam beragam situasi. Itu jauh lebih penting daripada ngajarin dia bisa bahasa macem-macem. Nanti kalau sudah besar, ia bisa belajar bahasa-bahasa yang lain. Kedua, hubungannya sama harta. Ini sebuah hal yang mungkin tidak bisa secara kasat mata dilihat, tapi bisa diamati jika sudah mengenal. Bagaimana cara pandangnya terhadap uang. Apakah segala sesuatu diukur dari uangnya. Apakah uang jadi tujuan hidupnya. Apakah pengambilan keputusannya sangat bergantung dengan ada tidaknya uang. Dan berbagai percakapan yang bisa kamu simpulkan sendiri, ini orang dikit-dikit nyingung duit. Mulai pertimbangkan lagi. Uang (harta) penting, tapi bukan segalanya. Tidak semua hal didunia ini diukur dengan uang. Nanti kita lupa untuk bisa belajar ikhlas, bisa belajar tulus. Mengira semua hal pasti ada maksud dan tujuannya. Melakukan sesuatu karena ada maunya. Karena nanti anak-anak pun akan belajar cara hidup dan cara berpikir kita sebagai orang tuanya. Dan saat itu, saat kita mulai berhitung. Semuanya akan jadi transaksional. Ketiga, bagaimana ia ngehargai dirinya sendiri dan ngenal dirinya sendiri. Orang-orang yang pandai menghargai dirinya sendiri akan mudah respect sama orang lain. Bisa membuat keputusan-keputusan penting untuk dirinya dengan lebih mudah. Nanti, saat kita jadi orang tua. Ada banyak sekali keputusan yang bakal diambil, aku nemu banyak sekali orang tua yang membuat keputusan yang bagiku aneh, bahkan cenderung tidak masuk akal untuk hal-hal yang amat sederhana. Penilaian ini memang subjetif, tapi jika mau dilihat secara objektif pun tetap aneh.
Kemampuan untuk membuat keputusan yang baik adalah bekal yang krusial saat jadi orang tua. Karena waktu anak-anak kita masih kecil, kitalah yang akan membuatkan keputusan untuk mereka. Menemukan orang yang mengenal dirinya dan menghargai dirinya sendiri jadi sesuatu yang menurutku perlu untuk diupayakan. Selain kita juga berusaha untuk jadi seperti itu. Seseorang yang tak bisa membuat keputusan justru akan merugikan dan merepotkan orang lain, entah anaknya sendiri, pasangannya, atau bahkan orang-orang di sekitarnya. Semoga membantu :) (c)kurniawangunadi
284 notes
·
View notes
Text
3 tahun terlampaui
Waktu yang amat panjang karena tidak dilalui bersama denganmu.
Rasanya banyak sekali tragedi dan peristiwa yang terjadi.
Ingin sekali bercerita semuanya kepadamu.
Jarak jauh, hingga cerita ini tak tersampaikan kepadamu.
Pesan mendalam untukmu, kalau kami rindu denganmu.
Hingga kerinduan ini bergejolak tanpa arah.
Semua kacau, karena tidak sesuai di atas jalurnya.
Menafsirkan rasa rindu semau-maunya.
Lupa kalau semua yang terjadi atas kehendak Yang Maha Kuasa.
Ternyata menjadi anak kecil yang selalu di dekatmu dan digandeng kemana saja kau pergi, ini adalah momen yang sangat dirindukan.
Momen yang penuh kesan di hati masing-masing setiap anakmu.
Kami rindu, bercengkerama bersama.
Membuat koneksi hati yang saling bertautan.
Hingga memiliki sinyal unik yang hanya bisa dirasakan hatinya sendiri.
Sebuah naluri dan telepati.
Tentu karena kuatnya koneksi dengan Sang Illahi Rabbi.
Perjalananku selama 3 tahun ini, penuh dengan cerita.
Aku masih di sini sendirian.
Lagi-lagi di tanah perantauan.
Cerita di tanah rantauku, kini berbeda.
Lebih banyak cerita yang terpendam dan aku lebih memilih untuk menulis menjadi sebuah karya.
Tempat pulangku, kini hanya Rabb Yang Maha Kuasa dan Maha Hebat.
Semua hanya aku bisa curahkan ke Rabb Al-‘Aziiz.
Karena aku tidak ingin keluargaku sedih karena melihat raut mukaku yang sedih.
Tapi sesedih itu melanjutkan sisa hidup, tanpa sosok penyejuk dalam hidup.
Terasa hampa dan sepi.
Bagai malam yang sepi ditemani hembusan angin.
Sudah 3 tahun lamanya, kita tak saling bertemu dan bercerita.
Dengan problemku di umurku yang tak lagi muda, membuatkan makin sesak.
Rasanya aku ingin kembali pulang.
Doa-doamu yang terus melangit di semasa hidupmu, bagai panah semangat yang kau berikan untukku.
Semoga Rabb Pemilik Langit dan Bumi meridhai semua doa-doamu yang baik nan indah.
3 notes
·
View notes
Text
Setujuu bgt✨✨
Laa hawla walaa quwwata illa billah🩵🩵
Allaah itu baik banget, kala kita pikir rasanya berat sekali menjalani hidup. satu persatu Allaah akan datangkan orang-orang baik dalam hidup kita untuk membantu persoalan yang begitu berat dan rumit.
bener, Allaah itu baik banget, everything happened for a reason, pernah nggak mengamati semua hal yang terjadi dalam hidup selama ini dan rasanya bahagia sekali setiap kali menemukan alasan dibalik semua hal yang terjadi.
kayak, dibalik motor kita yang mogok saat akan berangkat bekerja, kita naik transportasi umum, lalu bertemu dan berkenalan dengan orang baik, menambah relasi, atau mungkin meluaskan rejeki kita.
kayak, sesuatu yang kamu tangisi pada hari ini, barangkali akan kamu syukuri nantinya.
siapapun yang saat ini sedang terluka dengan hebatnya, maka biarkan hatimu sembuh dulu dengan utuh, dengan tenang, dan tidak terburu-buru. jangan pernah lagi mengulangi hal-hal yang kadang kita pikir baik tapi jalannya rumit. sederhanakan saja, melembutkan hati, agar bisa lapang setelahnya..
377 notes
·
View notes
Text
Berharap Penantianku Terhindar Dari Fitnah
Perjalanan penantianku terasa makin sulit
Takut, khawatir
Perasaan yang campur aduk, tak karuan
Aku tetap menanti
Berharap penantianku jauh dari fitnah
Aku masih di sini
Di jalanMu yang lurus
Semoga keistiqomahan ini tetap berhasil kupegang teguh
Sampai pada pelabuhan akhirku
Yang kan berlayar hingga ke surgaMu, surga firdaus
Sabar dalam penantian
Menanti yang terbaik datang untukku
Laa hawla walaa quwwata illa billah
3 notes
·
View notes
Text
Relate dengan apa yang aku rasakan saat ini. Berusaha tuk bertahan padahal ingin ‘menyerah’ saja.
63 notes
·
View notes
Text
Rasanya ingin menyerah
Tapi perang saja belum dimulai
Kalau kau menganggapku adalah musuh
Kau salah
Perjuanganku memang tak bermakna bagimu
Hanya rintihan dan keluhanku yang kau anggap
Ini kan sebabnya kau menjadikanku seorang musuhmu?
Lawan saja aku, bahkan sebelum itu aku sudah menyerah tersungkur
Aku memang bukan orang yang baik, yang kau inginkan dalam hidupmu
Tapi aku memilih untuk bertahan
Sampai saatnya aku dipanggil Rabbul ‘Aalamiin untuk kembali
Maafkan aku kalau aku menyebalkan dan tidak bisa diandalkan
Aku hanya kerdil yang sangat malang
Tinggalkan saja aku
Kepergianku pun, mungkin tak kau ketahui nantinya
Maafkan aku kalau aku banyak melukai hatimu
Aku berusaha bertahan dan berubah menjadi pribadi yang lebih baik
Kalau kau tetap menjadikanku musuhmu
Tak mengapa, aku harus lapang dengan keputusanmu
Yang perlu kau tau aku tetap menyayangimu karena Allah
Kelak aku pun tetap ingin kita semua kumpul bersama di surga-Nya Rabb Pemilik langit dan bumi
1 note
·
View note
Text
Semoga Allah menjagamu dalam kebaikan selalu kakak yang di sana^^ tulisanmu begitu mengharukan, aku pun tetap berjuang menanti yang kelak akan menjadi kekasihku di dunia dan semoga berkumpul hingga jannahNya Rabb Semesta Alam^^
Menuliskan doa..
Ustadz Syafiq riza basalamah hafidzhahullaah said :
Ketika Allaah menentukan sebuah takdir yang berat untukmu, Yakinlah itu sudah ditakar sesuai kekuatanmu,
tidak ada beban yang engkau angkat melebihi kekuatanmu,
Jika merasa putus asa karna tidak punya siapa siapa, ingat engkau punya Allaah.
Allaah, pada penghujung Jumat hari ini dibulan Rajab. Maka terimalah permohonan kami yang sungguh mengharap akan pertolongan dan keajaiban dariMu. Sebab kemana lagi akan ku ketuk pintu kalau bukan pintuMu.
Allaah, pada semua harap dan doa yang tercurahkan. Hanya Engkau sebaik-baik penolong dan sebaik-baik yang mengabulkan sebuah pinta.
aku sungguh berharap kebaikan, kabar baik, keajaiban dan kebahagiaan besar itu datang diperiode ini. Perihal penantian yang telah ditunggu oleh banyak orang-orang baik yang menyayangi diri ini. aku masih terus berharap akan kemurahan yang Engkau curahkan kepada diri ini, ya Allaah.
Berkali-kali aku menangis dan menghapus air mataku, aku tegakkan kembali diriku, aku besarkan lagi harapku, semua aku tujukan hanya kepadaMu. Sebab tiada lagi yang bisa menolongku kecuali Engkau. Karena setiap ketetapan Engkau adalah pasti dan baik untuk diri ini.
Perasaan, harap, dan doa-doaku kini melangit dan tiada berhenti kepadaMu. sebab aku yakin, Engkau tidak akan meninggalkanku sendiri, Engkau Mendengar pintaku, Engkau memahami perasaanku lebih baik bahkan diriku sendiri kala memahaminya.
Allaah, akan aku buktikan bahwa jalur langit tidak akan mengecewakan. aku percaya pada janjiMu, bahwa Engkau pasti akan mengabulkan doa para hamba yang memohon dan terus meminta kepadaMu tanpa henti.
Allaah, harapan itu terus tumbuh seiring waktu. Bukan kepada makhluk, namun kepada Engkau. Hanya Engkau, tidak ada yang lain. Sebab manusia sungguh melelahkan. Dan pada akhirnya hanya Engkau yang tetap kekal dan tinggal dengan abadi.
aku hanya punya Engkau ya Allaah, aku hanya mengandalkan Engkau dalam hidupku ini. aku tak kuasa sedikitpun atas diriku sendiri. Maka tolong aku, kabulkanlah harapku, pintaku, yang tengah merajut banyak pinta ini kepadaMu.
aku hanya merayu kepadaMu, aku tak punya kekuatan untuk merayu makhluk bernama manusia. Sebab itu hanya kesia-siaan belaka.
Buat aku hamil, dan memiliki keturunan ditahun ini ya Allaah. aku ingin menjadi ibu. aku ingin mendidik anak-anakku untuk taat dijalanMu. Dan kemustahilan itu hanya akan terwujud dengan doa yang selalu ku pinta kepadaMu. aku tak peduli lagi kala aku menuliskan ini. aku hanya membutuhkan kemurahan mu kepada diri ini wahai Rabbku...z
285 notes
·
View notes
Text
Rindu tetaplah rindu, mana kala rasa rindu datang dan pergi.. Aku sedang belajar mengikhlaskan semua takdir yang telah digariskan untukku^^ satu persatu hikmah indah kian aku rasakan.. rindudenganmumamahkuterkasih;((
kamu ikhlas, kamu senang akhirnya bisa memulai menerima semuanya. walau terkadang ada waktu dimana ketika teringat, kamu kembali menangis. sebab memendam pedih tak pernah benar-benar mudah untukmu.
Jika ditanya apakah dirimu kuat? Jelas tidak sekuat itu. Allaah yang kuatkan, Allaah yang mampukan. kamu hanya terus memupuk percaya bahwa takdir Allaah jauh lebih baik dari apa yang kamu rencanakan.
langit tetaplah langit, mana boleh kamu ingin memeluknya...
297 notes
·
View notes
Text
Wahai رَسُوْلُ الله mengapa engkau menangis.tanya sahabat nya,makam di hadapan ku ini adalah makam ibu ku,allah mengizinkan aku berziarah di makam ini kata رسول الله .
-tulisan kakak hawa yang berusia 6 tahun ^^
0 notes
Text
#welcomeback
Yuk, dengerin juga di spotify LEPARASI podcast..
Dan tunggu episode-episode menarik selanjutnya✨✨
0 notes
Text
Suara Dari Sambungan Telepon
Aku tahu rasanya menunggu lama
Kesal, capek dan khawatir
Terus bertanya dan bergumam,
Mengapa sambungan teleponnya bukan untukku?
Mereka lupa kah, dengan aku yang sedang berjuang di tanah rantau
Tak lagi peduli, dengan sekadar bertanya kabar untukku
Atau sekadar bertanya lancarkah sekolahku
Atau topik sepele lainnya.
Perlu kau tahu, kalau aku di tanah rantau seperti sebatang kara
Tak ada tempat bercerita
Yang bisa aku lakukan hanyalah berdoa dan menulis keluh kesahnya
Rindu terus berkali lipat
Rasanya ingin cepat pulang
Dan masih banyak dilema lainnya.
Berbeda memang
Ketika zamanku di rantau
Sambungan telepon yang aku tunggu sangatlah lengkap
Semua suara menemani ceritaku
Termasuk suaramu
Aku ingat bagaimana suasananya
Tentu kau sangat merindukan suara-suara itu
Suasana sambungan telepon seperti milikku
Waktu terus berjalan
Dan suara itu satu persatu akan menghilang
Termasuk suaraku dan suaramu
Maafkan aku yang belum maksimal
Semuanya aku titipkan kepada Sang Kuasa Pemilik Jiwa dan Ruh
Laa haula wa laa quwwata illa billah✨
1 note
·
View note
Text
Bertahan Dalam Kerinduan
Pagi ini, rinduku datang lagi
Membuat sesak di dada
Air mata pun jatuh tanpa permisi
Aku rindu dengan suara ketika menyapa
Aku rindu dengan perhatiannya yang tiba-tiba menelponku
Dengan kerinduan yang sama kami bertukar cerita
Aku ingin tetap bersama
Seperti keluarga lainnya yang saling bercengkerama
Rinduku semakin dalam
Penantian yang begitu lama
Tapi, aku harus tetap bersyukur
Alur kehilangannya tetap terukir indah dengan suratan takdir yang telah ditetapkan
Bagaimana dengan anak-anak Palestina?
Mereka pun kehilangan
Tangisan mereka menggambarkan kesedihan yang amat dalam
Mereka pun rindu dengan ibunya, rindu dengan keluarganya yang hangat dalam keridhaanNya
Atau kesedihan ibu yang kehilangan anaknya
Ini lebih pedih
Tapi mereka yakin pertolongan Allah akan datang
Dan mulai saat ini, aku pun ingin bertahan
Dan hidupku, hanyalah sebuah dedikasi kepada Sang Kuasa Alam Semesta
Yaa Rabb..
Buatlah rindu ini menjadi ibadah terindah untukku
Aku akan bertahan
Bertahan untuk tetap bisa mendoakannya
Mendoakan kaum muslimin yang sedang berjuang
Jangan lupa sisipkan doa yaa teman-teman^^
1 note
·
View note
Text
Rutinitas Baruku
Sempat terbayang bagaimana rutinitasku setelah kuliah selesai.
Capek, jelas terasa.
Semua orang pun bilang, kalau bekerja itu capek.
Apapun jenis profesinya.
Masalah, jangan ditanya deh.
Ini akan datang tanpa diundang.
Dan sekarang aku sedang merasakan fase ini.
Semua ini akan terus berjalan.
Beralur sesuai takdir.
“Bersyukurlah maka akan ditambah”.
1 note
·
View note
Text
Perasaan ini muncul kembali
Malam yang panas
Air mataku pun lepas
Tangisan pun mulai terdengar lirih
Aku sedang tidak baik-baik saja
Tapi aku lebih cemas
Jikalau kau khawatir dengan kondisiku
Aku butuh kamu
Kamu yang terkasih
Bagiku kau sosok mamah yang terbaik
Aku tau kamu pun merindukan kami
Kami pun sangat merindukanmu
Aku memang belum menghadirkan kehangatan ketika kau masih ada
Aku menyesal
Menyesal tidak menjadi anak yang pemberani
Berani mengungkap cinta kasih kepadamu
Aku ingin mengulangnya
Aku ingin menghadirkan kehangatan untukmu
Aku ingin membuatmu nyaman dengan pelukan kami
Pelukan keempat anakmu
Tapi kesempatan itu tidak kumanfaatkan ketika kau masih ada
Aku minta maaf
Maaf yaa, Mah
Kami sangat mencintaimu
Tapi kami hanya anak yang pengecut
Yang tidak berani mengungkapkan kasih sayang ini
Kami ingin kau terus bahagia
Tunggu kami yaa, Mah
Aku akan terus berusaha menjadi anakmu yang shaliha dan manis akhlaknya
Sesuai harapanmu
Hanya pemilik akhlak yang baik yang pantas menjadi anakmu
Rindu ini terus bertumbuh dan mekar sempurna sampai saatnya pertemuan itu tiba^^
Love,
Anakmu ‘eneng’
9 notes
·
View notes
Text
Aku tidak tau harus senang atau sedih.
Kehilangan semakin nyata adanya.
Dan kau yang terkasih kini benar-benar tak lgi ada di sampingku.
Kalau aku boleh meminta, Yaa Rabb..
Aku ingin peluk sosok terkasihku, sosok penyejukku.
Aku benar tak kuasa menerima kehilanganmu.
Tak lagi ada di dunia dan tidak lagi bersama.
Semoga kau bahagia dan tenang di sana, ibunda terkasih.
Kekasihmu kini akan lebih tenang.
Walau kau tak lagi bersama dengannya.
Yaa Rabb..
Aku mohon, sampaikan salamku untuknya.
Aku mohon kumpulkanlah kami di surga-Mu yang indah dan abadi.
Aku rindu dengan mamah terkasih, ibunda kami yang kami cintai.
Rindu ini semakin lama dan tak berujung.
#rindumamah #mamahterkasih #kehilanganitunyata #kiniakutengahmerasakannya
1 note
·
View note
Text
2021-2022
Satu tahun ini terasa amat lama rasanya.
Dan aku baru sadar kalau kita tak lagi bersama.
Setiap kali aku sampai rumah, kau tak lagi duduk di sana.
Senyuman nan elok kini tak ada rupanya.
Hanya ada kenangan yang tersisa.
Sekian kalinya rindu ini amat terasa berat.
Kehilangan memang begitu menyakitkan.
Membuat sesak di dada.
Kami rindu.
Rindu dengan kau wahai ibunda terkasih.
Kau adalah sosok terkasih yang mempesona.
Sosok penyejuk yang sangat mendamaikan suasana.
Dulu aku tak ingin memaksamu hadir di acara wisudaku.
Tapi, kini aku rindu dengan pertanyaanmu.
Kau yang selalu menanyakan momen ini.
Kau sangat ingin hadir di sampingku.
Mendampingiku untuk pelepasan wisuda.
Aku tau betul, kalau kau selalu berusaha untuk sehat.
Melawan penyakitmu yang amat menyiksa.
Aku ingin kau bahagia.
Hingga kelak kita dipertemukan kembali.
Pertemuan terakhir yang amat indah.
Yaa Rabb..
Pertemukanlah kami di surga-Mu nan indah.
Buatlah ibundaku menunggu kami dengan tenang.
Dan sampaikan rinduku untuknya, ibunda tercinta.
Love,
Dari anakmu, eneng.
اللهم اغفرلها وارحمها وعافها واعف عنها وأدخلها في الجنة وأعذها من عذاب القبر ومن عذاب النار
1 note
·
View note
Text
Aku pun masih terus belajar akan hal ini,
Kehilangan sosok yang kami cintai, sosok yang terkasih^^
Terimakasih^^
Motivasi ini sangat sampai untukku yang sedang bersedih..
‘Selamanya’ ada di persepsi.
Kabar kehilangan seseorang yang disayang adalah sebuah keniscayaan. Cepat atau lambat, suka atau tidak, kita akan mendapatkan giliran untuk mendengarnya. Sebuah perputaran takdir yang tak dapat kita hindari, sebagai manusia.
Dewasa kini, menyikapi kabar kehilangan dari sekeliling rasanya lebih sulit daripada dahulu saat kecil. Kini, mendengar berita kehilangan menciptakan perasaan yang termaknai sendiri dengan sangat dalam. Membuatku merenung dan berpikir, ‘kehilangan tidak akan pernah sederhana bagi kebanyakan orang’.
Bagaimana perasaan mereka yang ditinggalkan orang tersayang? Pasti sangat hancur, dan yang lebih menyedihkannya lagi, mungkin tak semua orang bisa mengerti betapa sedih perasaannya.
Namun, lagi-lagi kehilangan adalah bagian dari takdirNya yang juga indah. Seni menerima kehilangan, adalah hal yang harus kita pelajari dan asah hingga saat waktunya tiba.
Aku selalu kagum dengan mereka yang tetap bisa tersenyum walaupun sedang kehilangan. Aku selalu terpana mendengar mereka yang berkata, “kehilangannya memang berat, tapi ia telah memberiku alasan untuk tetap kuat menjalani hidup.” Sungguh hati yang sangat kuat dan tegar.
Hingga akhirnya, setelah merenung barulah aku paham. Bagi sosok yang pernah ditinggalkan oleh orang tersayang, kehilangan hanya seperti ilusi.
Raganya mungkin sudah pergi, tapi jiwanya akan terus hidup di lubuk hati mereka yang ditinggalkan. Menemani setiap hari yang mereka jalani, menjadi sebuah kekuatan baru.
Kehilangan hanyalah soal jarak bathin. Kita bisa berada di tempat yang berbeda dengan sosok tersayang, namun hadirnya terasa dekat karena bathin yang sudah menyatu. Begitupun kehilangan, walau dunia bukan lagi tempat bertemu, namun hati yang selalu terpaut tidak akan pernah lelah mencari alasan untuk selalu tersenyum.
Kekuatan kasih dan cinta itu, yang membuat kehilangan serasa hanya ilusi.
Lantas aku mengerti, apa arti senyuman yang terukir di raut wajah mereka yang telah ditinggalkan. Mereka sudah menemukan keterikatan jiwa dengan sosok yang pergi, mereka sudah menemukan cara lain untuk berbicara; yaitu melalui hati, bukan lagi kata. Hingga mereka sampai di satu titik, bahwa kata ‘selamanya’ bukanlah soal raga yang selalu bersama hingga nanti, namun soal persepsi.
Selamanya; kata indah yang selalu terucap dari manusia yang saling mengasihi. Anak kepada orang tuanya dan sebaliknya, suami pada istrinya dan sebaliknya, sesama sahabat, dan hubungan lain dengan kasih yang serupa.
Kata ‘selamanya’ perlu diucap secara sadar penuh dengan konsekuensinya: kehilangan. Lalu, saat waktu tak lagi berpihak pada kita, saat raga tak lagi dapat bertemu, semoga kehilangan hanyalah ilusi, karena selamanya adalah persepsi.
Mari menyiapkan kehilangan dengan cara terbaik, mari berlatih memiliki ‘selamanya’ dalam persepsi.
@faramuthiaa
Kairo, 12 Juni 2022 || 22.54 clt
143 notes
·
View notes