Tumgik
zahrayosep-blog · 6 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Just thinking about people making year-end summaries of their accomplishments and also about reasons to keep yourself alive through the next year. Sorry, it’s a bit of a sappy comic.
[ patreon | commissions | eevachu.com ]                   do not remove comment
178K notes · View notes
zahrayosep-blog · 6 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
🌻
16K notes · View notes
zahrayosep-blog · 6 years
Text
Malam ini mendadak mataku mudah sembab. Lalu hati terasa nyesek banget. Kemudian tak terhitung berapa kali aku nangis (lagi, ah bosen) Gatau deh kenapa moodswing banget. Mana kadang aku nangis karena ada sebab ya, ini mah nggak ada apa-apa. Jadi aneh hihi
0 notes
zahrayosep-blog · 6 years
Photo
Tumblr media
Saat kau mencintai sesuatu, saat itu pula kau sedang membuka kemungkinan untuk membencinya. Orang-orang yang kau benci, adalah orang-orang yang pernah kau cintai. Orang-orang yang kau jauhi, adalah orang-orang yang pernah kau dekati.
Sebab oleh beberapa alasan dan beberapa harapan yang membuatmu kecewa, orang-orang itu meninggalkan kesan yang begitu dalam di dalam hatimu. Jika boleh jujur, mungkin kau sangat kehilangannya.
Jika kau bertanya kembali kepada dirimu sendiri, apakah kau betul-betul membencinya? Mungkin jawabannya tidak. Kau masih ingin memperbaiki hubungannya seperti sediakala, disaat semuanya masih baik-baik saja dan belum terjadi apa-apa.
Tapi egomu berpikir semuanya sudah terlambat, sudah tidak perlu ada yang diperbaiki lagi, sudah tidak perlu ada yang dibicarakan lagi. Setiap waktu kau habiskan untuk melawan dirimu sendiri, menyangkal semua kebaikan yang pernah ada.
Tanpa sadar kau sedang menyiksa dirimu sendiri dalam rentang waktu yang cukup lama. Setiap hari kau memikirkan itu, memikirkan hal yang sudah kau anggap selesai tetapi tak pernah kau selesaikan.
Padahal sebetulnya kau juga tahu, bahwa yang dibutuhkan oleh dua orang yang sedang saling membenci adalah memulai pembicaraan.
Jika ini hari terakhirmu, mau kah kau setidaknya untuk mengatakan “MAAF”?
—ibnufir
280 notes · View notes
zahrayosep-blog · 6 years
Quote
Aku hanya takut jika diri ini terlalu sibuk membuat diri terlihat baik, padahal sebenarnya aku tidak benar-benar menjadi orang baik
mfaizs (via mfaizs)
330 notes · View notes
zahrayosep-blog · 6 years
Photo
Tumblr media
0 notes
zahrayosep-blog · 6 years
Text
Yth. Pengurus OPH 2016-2017
*sudah lama, abaikan aja. Cukup jadi pembelajaran. Jangan ada yg tersinggung okee* BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM Allahumma shalli 'ala Muhammad, wa 'ala aali Muhammad. Apa yang ditulis disini bukan upaya untuk menjatuhkan, melainkan sebuah usaha kami untuk mengingatkan pemimpinnya. Karena pemimpin adalah contoh yang apabila di kemudian hari terdapat kesalahan atau kekhilafan maka barangsiapa yang melihatnya wajib untuk mengingatkan dan mendoakan. Maka adanya surat ini merupakan upaya terakhir kami untuk mengingatkan seorang PEMIMPIN Pertama, kami ingin mengingatkan perihal keadilan. Kalian adalah seornag pemimpin, tentu kalian tahu bahwa pemimpin yang baik adalah pemimpin yang adil. Adil dalam memberikan keputusan maupun hukuman, sekalipun itu keluarganya sendiri, dia tidak akan membelanya jika salah. Seperti: 1. Kami pernah mendengar salah satu kalian punya visi misi untuk menghancurkan segala kemungkaran yang ada di pondok blablabla. Tentu itu luar biasa masyaAllah. Kami sangat mendukunh. Tapi bagaimana kalian bisa menghancurkan sedangkan kemungkaran itu ada dalam DIRI KALIAN SENDIRI TANPA KALIAN SADARI? Jika kalian ingin berubah, rubahlah diri kalian sendiri. Lalu TEMAN ANGKATAN kalian, baru sebarkan pada semuanya. Apakah kalian selalu menganggap teman2 kalian sesempurna itu? Jika iya, apa kalian bisa memberi bukti? Bahkan kami sering melihat teman2 kalian melakukan hal yang sama seperti orang2 yang kalian hukum, kalian salahkan, kalian JUDGE, seakan itu adalah kesalahan yang buruk sekali. 2. Perihal math'am (departemen yang mengurus segala urusan dapur dan pembagian makanan) Maaf bukannya kami ingin membandingkan, tapi kita hanya melihat dari kenyataan bahwa tahun lalu jika kekurangan lauk, petugas math'am banyak yang mengalah dengan memberikan jatah lauknya. Tapi sekarang apa? Yang kami lihat kalian sering mendapatkan LEBIH DARI APA YANG SEHARUSNYA kalian dapat. Apa kalian tidak ada rasa empati pada kakak kelas atau adik kelas? Sempat juga ada yang baru pulang bimbel, kalian bilang "Kenapa ga dari tadi?" Padahal kami sudah mengingatkan ustadzah dan memang telat keluar kelasnya. Kami bayar SPP dan uang gedung yang sama lho. Okelah kalian anggap itu imbalan atas kerja kalian, tapi apa departemen lain dapat imbalan sesuai kerjanya juga? Belajarlah untuk ikhlas. Kalian pernah dengar kan Khalifah Umar bin Abdul Aziz? Beliau bahkan rela menggunakan lilin dan mematikan seluruh penerangan istana apabila itu urusannya berkaitan dengan dirinya sendiri. Bukannya kita menuntut kesempurnaan, tapi kita berharap pemimpin kita mampu berlaku seperti itu. Kita sadar kok dimanapun tempatnya manusia tidak ada yang sempurna. 3. Jangan jadikan jabatan yang kalian pegang sebagai alasan kalian untuk bertindak sesuka hati. Ingat! Hak kalian itu dibatasi dengan hak orang lain. Jika kami salah kami tidak butuh sindiran, tapi ingatkan kami dengan perlagan. InsyaAllah kami paham. Kami percaya kok kalian ini orang2 pilihan. Dengan ditulisnya surat ini, kami berharap kalian bisa menjadi pemimpin yang lebih baik. Semoga Allah SWT selalu membanty segala kesulitan kalian dan meringankan beban-beban yang ada pada pundak kalian. Maaf kalau surat ini sedikit menyinggung, tapi dengan ini semoga kalian bisa jadikan tolok ukur untuk introspeksi diri kalian sendiri. Atau kalian juga boleh abaikan jika menurut kalian diri kalian sudah benar dan omongan kita ini banyak bohongnya :) Terserah, take it or leave it. Semangat selalu. Salam hormat kami, Santri Blablabla
0 notes
zahrayosep-blog · 6 years
Text
Malamku melambung,
Tumblr media
4K notes · View notes
zahrayosep-blog · 6 years
Text
Cerpen : Kalausaja Kamu Bersedia Bersabar Tiga Tahun Lagi
Waktu kita merajut rencana, kita masih terlalu muda untuk bertanggungjawab mewujudkannya. Mereka melihat kita masih seperti anak-anak yang tidak mengerti apa-apa. Waktu kita membangun perasaan, kita masih terlalu besar egonya, sehingga pondasinya kalah oleh hujan yang sedikit. Hujan kekhawatiran.
Sampai kemudian kita berpisah jalan. Kukatakan kepadamu berkali-kali, sembari mengingatkan diri sendiri. Kalaulah memang tujuan kita untuk mencari keridhaanNya, seharusnya dengan siapapun perjalanan ini tidak menjadi masalah, kan?
Kata-kata bijak yang keluar dari hati yang mengingkari kalimat tersebut. Berpura-pura kuat dan bisa menerima bahwa kenyataan tidak selalu sama dengan harapan. Tak berapa lama, jalan kita terpisah semakin jauh. Padahal hanya berjarak beberapa waktu. 
Kalaulah kamu bersedia bersabar tiga tahun saja, tanpa kita berucap untuk saling menunggu. Aku bersedia mengisi waktu dengan apapun untuk menunggu. Seharusnya, aku mengatakan itu di persimpangan sebelum ini, tapi kata-kata itu tercekat, kalah oleh nasihat ayah yang terngiang-ngiang di kepalaku.
Waktu kamu memilih jalanmu, aku menangis sejadinya, diam-diam. 
Kalaulah saja kamu bersedia bersabar tiga tahun lagi, mungkin akhirnya tidak akan seperti ini.
___________________________________________________
Lima tahun berlalu, jalan kita sudah jauh berbeda. 
Aku ingin mengucapkan terima kasih kepadamu karena kamu pernah menjadi bagian dari proses pendewasaan, tanpa kehadiranmu aku tidak akan pernah mengalami masalah itu, juga tidak akan pernah menemukan pemahaman terbaik yang ku miliki saat ini.
Kalau saja kamu bersedia bersabar tiga tahun saja, aku tidak tahu apakah jalan ceritanya akan masih sama. Takdir, kita mengimaninya kan? ©kurniawangunadi
1K notes · View notes
zahrayosep-blog · 6 years
Text
Alhamdulillah, Sah hehe
Hari ini Dilan menikahiku, Kenapa harus Dilan? Karena tahun 2019 lalu dia menjelma dalam bentuk syariat Tuhanku. Dia berbisik: "Jangan pacaran. Dosanya berat. Kita nggak akan kuat." -catatan zahro di masa depan. Yakali kalo dikasih umur :,)
0 notes
zahrayosep-blog · 6 years
Text
Calon Suami
Seperti biasa, kadang ayahku selalu meneror dengan pertanyaan aneh. Kali ini pertanyaannya simpel tapi juga agak berat. "Zahro. Kriteria suamimu gimana? Selain agamanya baik, kaya, nasab bagus, pinter, dll. Sebutkan. Tapi ga boleh lebih dari 5." Kaget dong aku wkwk. Gimana bisa mendefinisikan teman akhir hayat dalam 5 hal, itupun yg menyangkut agamanya baik, nasab, harta, dan rupa harus dihilangkan. "Oke sek aku tak mikir" Nggak sampe 3 menit berlalu, akhirnya aku cukup merangkumnya dalam 3 hal: 1. Takut sama Allah 2. Bisa diajak diskusi 3. Enak dipeluk wkwk Terkejut ayah terheran-heran, apalagi yg bagian terakhir. Bisa-bisanya sudah mikir ke arah sana wokwokwok. Eh tapi nggak gitu maksudnya. Semua ada esensinya dong. Jadi begini, yang pertama ya. Kenapa harus takut sama Allah? Yaa banyak banget orang yang agamanya baik tapi kadang masih lalai sama keluarganya. Atau mungkin hafal al quran tapi nggak begitu mengimplementasikan maknanya. Sehingga bagiku, takut ke Allah aja udah cukup kok. Dengan takut dia bakal lebih berhati-hati membimbingku (yang agak bengkok ini). Dengan itu juga dia mau diajak belajar terus. Yang kedua bisa diajak diskusi. Nah kalo ini penting. Bagiku, orang yang bisa diajak diskusi itu nggak melulu mementingkan egonya. Mungkin dia punya pride, tapi koorperatif. Lagipula tandanya dia pendengar yang baik, bisa dipercaya, smart enough untuk diajak ngobrol kesana kemari. Bisa ngasih kesimpulan. Dan terakhir diskusi itu membuat kita jadi bisa berubah ke arah yang lebih baik. Ketiga, tentang enak dipeluk wkwk. Sebenernya ini lebih ke fisik ya. Tapi aku ga butuh kok cowo ganteng ala ala artis atau selebgram. Noo, yang penting enak dipeluk udah cukup. Nggak usah tinggi2 banget, ga masalah. Mau gendut atau kerempeng juga oke. Bagiku enak dipeluk itu yang bisa bikin betah. Orang betah dipeluk pasti karena dia wangi, rapi, kuat, dan bisa buat nyaman. Hmm pole pengen nikah kan wkwk. Semoga ya, 3 ini dikabulkan sama Allah. Aamin aamin.
0 notes
zahrayosep-blog · 6 years
Text
Tentang Umi dan Buku-Bukunya
Tentang Umi dan Buku-Bukunya Kemarin petang aku lagi duduk-duduk di ruang depan. Tiba-tiba di depan rumah ada yang teriak 'PAKEET'. Aku keluar sudah berkerudung, sedikit mengintip dibalik pagar. Ternyata di depanku pak paket membawa kardus besar yang agak berat. Pagar aku buka sedikit lebih lebar, sambil mempersilahkan bapak itu masuk dan meletakkannya diatas lantai teras. Aku baru sadar ternyata ini kurir ekspedisi kargo biasa. "Ini mbak tanda tangan disini ya." kata si Bapak sambil menyerahkan bon. Aku teliti sebentar. Cek namanya sudah benar, atas nama umiku ternyata. Alamat juga benar. Dan, eh? Tiba-tiba aku kaget lihat totalan akhir invoice dari pihak tokonya. -Total item = sekian juta berapa ratus ribu -jasa kurir = sekian puluh ribu x 9 kg                   Total sekian ratus ribu -Total keseluruhan = x juta xxx ribu rupiah "Eh pak? Ini udah dibayar kan ya?" aku shocked. Agak bingung soalnya nggak pegang duit sebanyak itu. Si bapak juga bingung "gak tau mbak. Sudah kayaknya. Saya cuma nganter." Aku cek lagi, ternyata sudah ada tulisan lunas yang sebelumnya aku nggak sempet baca . Akhirnya aku tanda tangan, bilang terimakasih, lalu masuk ke rumah sambil angkat kardus yang ternyata emang berat banget. "Mii umi, umi beli apa ini? Kesinio ta." Ibu yang aku panggil umi ini keluar dari kamar. Lihat paket datang wajahnya langsung cerah. "Umi serius beli? Tau harganya berapa?" "Ya tahulah wong mbayar, cari gunting atau pisau zah." Aku yang juga penasaran sama isinya segera ke dapur. Mending pisau ajalah, kalau gunting kelamaan carinya. "Mik ini apa se kok segini harganya?" "Buku. Buat adekmu. Buat kita juga baca-baca ringan." jawab ibuku sambil cekatan menyobek bubble wrap. "Kok umi ada uang? Kmrn aku minta beli (sesuatu) katanya nanti dulu." aku mulai ungkit-ungkit keinginanku sebelumnya. "Bantuin ini lho, cerewet banget maghrib-maghrib." Aku tertawa. Ikut hati-hati membuka lakban kardus sementara ibuku sebagai pemilik mulai mengeluarkan isinya. Sekotak puzzle, 12 ekslempar buku cerita sahabat nabi dengan judul yang berbeda, dan selembar surat retur kerusakan halaman. Unboxing selesai, umi terlihat sangat bahagia. Penasaran sama isinya, aku ambil satu buku. Terkejut, aku terheran-heran saat mengetahui bahsa itu komik cerita Nabi. "Ya Allah mik ini komik segini?" "Iyaa. Bagus ya? Bagus kan?" "Ya bagus sih, tapi apa ya, eman gitu." Ibuku senyum, "Halah zah. Nggak pernah ada yang eman kalau urusan buku. InsyaAllah nilai nya lama." Disitu aku tertohok. Tiba-tiba ingat aku ini pelit banget urusan buku. Apalagi yang receh sebangsa novel, komik, atau majalah. Lihat harga 100 ribu keatas langsung bilang "Mahal ah. Males." Eman gitu, toh kadang aku baca seharian beres. Tapi lihat umi sore itu aku kayaknya akan berubah pikiran soal memperjuangkan buku bacaan. Lagipula umi nggak pernah sekedar asal majang buku di rak buku. Bebas sebebas-bebasnya dibaca siapapun. Adek sering baca sampai halamannya terlipat, aku protes "Dek kamu lho hati-hati kalau balik halaman. Rusak nanti." Umi jawab "bilangnya yang baik ke anak kecil. Kalau gitu caranya adekmu bakal mikir bahwa buku itu cuma boleh dipajang bagus-bagusan. Nggak boleh dibaca." **** Ayah datang abis maghrib. Penasaran, bertanya apa itu, beli dimana, harganya berapa. Umi jawab dengan baik sambil dikasih penjelasan. Dan ya- karena si ayah emang lebih perhitungan dari umi muncullah perbedaan pendapat: "Woh, ngapain kamu habis duit segitu cuma buat beli begituan." kata ayah. "Aku udah pernah bilang, akang aja yang lupa. Lagian aku belinya pake uangku sendiri, tahu mana yang baik buat anakku sendiri." jawab umi dengan santai.  Ayah diam. Disitu aku salut, dan akan selalu kagum dengan para ibu yang bisa membela hak diri dan anaknya :,)
1 note · View note
zahrayosep-blog · 6 years
Photo
Tumblr media
Ada yang seketika berdoa agar bisa ditakdirkan kembali berjumpa. Pada Tuhan, untuk seseorang, entah siapa, yang beberapa waktu lalu ada di hadapannya. . Sambil menyimpan harapan kecil, kalau nanti kembali dipertemukan, ia tidak lagi disibukkan dengan keraguan.
#sore #senja #sholat https://www.instagram.com/p/BlVUNHRlDfe/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=120vwie6mcnwc
274 notes · View notes
zahrayosep-blog · 6 years
Text
Dia (lagi)
Sudah lama aku tahu ini, sejak awal mengenalmu lebih tepatnya. Bahwa kamu cenderung tertutup, benar2 tertutup soal perasaan dan segala yang terjadi dalam hidupmu Tertutup baik pada orang lain Maupun tertutup untuk sekadar menuliskannya, disamping memang kamu enggan terlalu pandai dalam berkata-kata Lalu aku melihat sisi lainmu, waktu aku dgn sukarela menemani, entah ini hanya perasaan pede semata, atau memang nyatanya, tapi sejak itu aku tau bahwa aku memiliki beberapa porsi yang berbeda diluar kebiasaanmu Kita bicara hingga larut, kamu banyak bercerita tentang dirimu, cerita yang aku nggak pernah dengar dari teman atau kakakmu Kamu sedikit banyak menggodaku, memberi sinyal terkait perasaan itu, walau tidak sebegitu jelas, tapi aku merabanya dengan hati Sejak itu aku merasa bahwa aku sudah berbeda di hidupmu. Kamu bilang kamu nyaman, dan aku bilang bahwa aku sayang. Tapi sepertinya Tuhan terlalu muak melihat hubungan kita. Sejenis hubungan yang membawa-bawa nama serta berbual ibadah kepadaNya, namun enggan mengikuti aturanNya Tuhan menjauhkan kita, kamu menjauh, mendadak acuh, dingin, lalu kembali asing. Aku meraba-meraba dalam ruang memori, mengais kenangan yang barangkali apabila kuingatkan kamu tertarik untuk kembali, sejenak menyapaku untuk bertanya kabar aku makan apa siang ini Tapi kamu tetap begitu saja. Walau kamu engga pernah izin untuk menemani sehingga kalau kamu pergi meninggalkan juga itu hakmu- hey tapi aku merasa snagat ditingalkan Aku malu terhadap Tuhanku yang namanya kusebut hanya saat aku sepi atau rindu. Malu ketika aku menghabiskan setiap malam untuk menangis, tertidur dengan sisa air mata menempel pada gulingku. Esoknya aku bangun untuk membuka handphone dan menemukan bahwa semalam aku ketiduran sambil membaca chatmu. Mungkin itu cara Tuhan menegur kita. Dan cintaku sama aja akan kebas apabila tanpa perbuatan, sedang aku percaya bahwa perbuatan haruslah bertujuan. Maka apabila aku kali ini berusaha menujumu, ingatkan aku agar mendasarinya karena Tuhanku. Bertanyalah kabar tentang ibadahku. Semoga apa yang hendak kita perjuangkan dihitung amal kebaikan disisi Rabbul arsy. Bila memang itu tertulis untukku dan kamu, kelak nantinya kita akan saling membahagiakan. Bila tidak, semoga kita bisa saling mengikhlaskan.
0 notes
zahrayosep-blog · 6 years
Text
Hello-Goodbye.
Hai Tumblr.
Maafkan aku yang datang setelah lelah bergemerlapan di instagram. Selalu kamu, tempat aku pulang.
Biarlah yang bahagia-bahagia itu terlihat dan yang gundah ini terbaca.
Setelah keramaian hari sebelum jam sembilan malam, aku kesepian. Ealah wkwkwk
Tiap menjelang malam terpejam selalu ada saja pikiran-pikiran liar yang datang. Ingatan-ingatan yang tiba-tiba keluar padahal sudah terkubur dalam. Ingatan-ingatan pertemuan pertama beberapa orang. Bagaimana dulunya hanya saling sapa, kini jadi teman dikala suka duka. Dulunya selalu bersama, sekarang sudah tak tahu apa kabarnya.
Aku benci mengingat pertemuan-pertemuan pertama yang membahagiakan. Aku benci mengingat pertemuan pertamaku denganmu. Aku benci bagaimana kita saling tatap dulu, dan aku benci masih mengingat bagaimana kita saling tatap terakhir kalinya.
Aku benci aja gitu. Benci kali pun.
304 notes · View notes
zahrayosep-blog · 6 years
Photo
Tumblr media
4K notes · View notes
zahrayosep-blog · 6 years
Text
Yang paling epic adalah ketika kamu patah hati akibat ulah manusia, namun kamu tak pernah berhenti berdo'a,
“Warhamni, Ya Allah! Sayangi aku, Ya Rabb!”
— Taufik Aulia
1K notes · View notes