tarrantulaabstrak
Ruang Tumbuh
51 posts
Hallo, terima kasih sudah berkunjung, mari bertumbuh bersama.
Don't wanna be here? Send us removal request.
tarrantulaabstrak · 17 hours ago
Text
Tumblr media
Ada apa dengan aku?
Ternyata tidak semudah itu, kembali meyakinkan pada diri sendiri lukamu tidak ada orang lain yang berhak menyembuhkannya. Aku kuat, banyak hal diluar kendaliku, itu bukan tanggung jawabku, jangan merasa gak enakan.
2 notes · View notes
tarrantulaabstrak · 17 hours ago
Text
Ada beberapa anak yang ingin segera sukses, alasannya bukan karena ingin kaya atau bermegah-megahan.
Mereka ingin sukses untuk menebus beberapa sakit yang tidak akan terbayar oleh uang, mereka ingin sukses untuk menebus sakit kedua orang tuanya yang susah payah menyekolahkannya, mereka ingin sukses untuk sakit kedua orang tuanya dihina oleh dunia, mereka ingin sukses untuk sakit luar biasa yang diderita orang tua dan keluarganya, mereka ingin sukses sambil berlomba dengan umur kedua orang tuanya, mereka sangat takut sukses ketika ibu bapaknya sudah tutup usia.
Kepada anak-anak ini, mari kita doakan semoga Allah mempermudahkan jalannya.
- repost whatsapp status @andromedanisa
94 notes · View notes
tarrantulaabstrak · 2 days ago
Text
Ada banyak hal di dunia ini yang perlu kita pilih, dan terkadang pilihan itu tidak enak, tidak sebaik pilihanmu, tapi porsinya pas menurut Allah. Menjadi dewasa bukan berarti berhenti belajar, paham bukan berarti menggurui, punya batasan untuk ngurusin hidup orang lain.
Bukankah kita bertanggungjawab atas hidup kita sendiri? Bukankah seharusnya kita paham betul langkah yang harus kita ambil?
Dewasa juga mengajarkan kita untuk lebih bertoleransi. Berhenti menghakimi orang lain, berhenti menilai manusia lain hanya dari satu sisi.
Banyakin SABAR, apalagi hidup di desa. Jangan karena banyak omongan sana sini jadi tidak punya pendirian dan kehilangan diri sendiri. Yakin aja sama pilihanmu sendiri, toh mereka juga tidak ikut bertanggungjawab atas pilihan kita.
Semangat ya aku, tetap jaga kewarasan ya, utamakan kesehatan mental ya.
(ditulis pagi ini, setelah nangis semalaman)
3 notes · View notes
tarrantulaabstrak · 22 days ago
Text
“Bu, saya datang dengan niat baik untuk menikah dengan putri ibu. Jika niat baik saya ini diterima, in syaa Allah .. H+2 mgg Idul fitri, saya dan keluarga main kesana untuk bersilaturrahmi”
Aku membaca pesannya dari chat wa yang diteruskan oleh mama .
Belum sempat membaca pesannya sampai bawah, tiba-tiba mama kembali mengirimiku pesan “Bagaimana ? Kamu tidak ingin mengenalnya terlebih dahulu”
“Bismillah.. diterima saja ma toh Niatnya baik. Kalaupun nanti bukan jodoh, Allah sendiri yang akan kasi jawabannya”. Tulisku pada balasan chat di 1 menit kemudian.
Tibalah di acara khitbah. Aku yang masi menunggu di dalam kamar merasa jika degub jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya. Sampai pada akhirnya aku diminta keluar dan menyampaikan bahwa aku menerima khitbahnya. Terdengar riun suara orang-orang mengucapkan “alhamdulillah” .
Aku masih belum berani menatapnya ataupun curi-curi pandang. Fokusku hanya satu , bagaimana caraku menormalkan irama jantungku ini. Sampai kemudian neneknya memanggilku dan memakaikan cincin perak itu dijari tengahku.
Aku memeluknya sembari mengucapkan “Nek, minta ridhonya ya” ucapku dengan suara pelan ditelinga sebelah kirinya. Setelah aku mengucapkannya, beliau semakin mengeratkan pelukannya kepadaku.
Keadaan yang baik-baik saja itu di 3 minggu kemudian mulai terasa janggal satu per satu. Mulai dari tiba-tiba muncul berita hutang dari almarhumah ibunya, keluarganya yang meminta untuk dimundurkan 2 tahun dengan segala ketidakpastiannya, dia yang tiba-tiba bilang di 2 mgg setelah khitbah itu pergi ke hotel untuk mengantarkan teman perempuannya dan berakhir tanpa apa-apa.
Awalnya aku merasa jika ini terlalu tiba-tiba . Dalam waktu 3 mgg setelah khitbah, semua Allah buka dan tunjukkan kepadaku. Sempat ragu, dan memutuskan kembali menerima semuanya juga berani menunggu selama apapun itu. Tapi lagi-lagi, Allah tidak mengizinkannya.
Sampai pada akhirnya aku menyadari bahwa “serangkaian peristiwa hidup ku ini dari mulai gagal, jatuh, merasa rendah diri, tidak pantas untuk siapapun, tidak layak menikah, dan lain sebagainya adalah jawaban dari Allah atas doa-doaku yang meminta untuk diselamatkan dari jalan yang salah dengan cara apapun sekalipun itu menyakitiku. Lantas jika Allah sudah mengabulkannya, kenapa aku kembali memintanya ?”
Seseorang yang dulunya aku gadang-gadangkan bahwa harus dia orangnya , namun saat ini aku telah sampai kepada kalimat, “tidak harus ada dia, untuk allah kabulkan doamu agar sampai ke pernikahan. Namun, harus ada Allah di dalam setiap doamu untuk melangkahkan kakimu dari sebelum menikah atau sampai setelahnya dan bahkan selamanya”
Kehilangan dia bukan berarti kamu kehilangan segalanya. Namun, saperkian detik, setelah kamu kehilangan Allah, kamu akan kehilangan segalanya.
147 notes · View notes
tarrantulaabstrak · 1 month ago
Text
Sedihnya beda ya.
Dengan sombongnya aku merasa semua bisa diatur dalam kendaliku sendiri. Tertampar bukan? Yang Maha Besar cuma Allah, kamu bisa apa?
Kesalahan kecil, tapi fatal. Meluakai orang-orang yang kamu sayang. Buat pelajaran ya. Besuk jangan sampai terjadi lagi. Mau senyum rasanya berat.
Maaf, pak, buk. Nambahi beban pikiran.
2 notes · View notes
tarrantulaabstrak · 2 months ago
Text
Mungkin hariku sedang berantakan.
Jarang sekali tidur seharian, biasanya begadang sampai kelewat malam. Kemarin suatu hal besar telah terjadi, tanggal 10 November 2024 lebih tepatnya. Tiba-tiba tes SKD CPNS, banyak hal tak terduga dari berangkat yang hujan angin dari rumah sampai Jogja, penginapan, dll.
Hahaha seru juga ya, akhirnya terlewati juga. Passing Grade tapi nilainya mepet. Bukan itu masalahnya, sedari awal memang tidak begitu tertarik mau daftar, doa ku beberapa hari "Ya Allah, jika memang jalanku disini mudahkan". Bukankah gaji tetap menggiurkan?
Ini bukan tentang gaji, jadi PNS apalagi formasiku, tanggung jawab nya ke masyarakat besar, aku sadar potensiku, belum mampu untuk itu. Aku belum siap. Aku masih ingin bebas, dan hidup tenang.
Belajar sudah maksimal, ketemu teman kanan kiri, ada mbak-mbak disampingku yang sudah ikut tes 3 kali, dan ini tahun terakhirnya. Satunya lagi, beliau sedikit menyesal kerja honorer di instansi sudah 4 tahun harusnya ikut tes PPPK saja, tapi sudah terlanjur ikut tes CPNS, pengumuman PPPK baru keluar. Dan aku kurang minat tapi ikut tes. Sungguh kontras sekali pikirku.
1 note · View note
tarrantulaabstrak · 2 months ago
Text
Berteman dengan siapa pun, bukankah begitu?
Hari ini dapat insight baru tentang dunia perdekoran, dan sound system. Apa manfaatnya bagiku? Banyak hehehe
2 notes · View notes
tarrantulaabstrak · 3 months ago
Text
Ya Allah jika takdirku mudahkan, jika bukan berikan keikhlasan. Jika bukan perjelas semua keraguanku YA Rab.
4 notes · View notes
tarrantulaabstrak · 3 months ago
Text
Yaa Malikul Quddus. Lindungilah kami dari kejahatan diri kami sendiri. Jauhkanlah kami dari rasa cinta berlebihan terhadap segala hal fana yang akan membutakan kami dari rahmat Engkau yang begitu luas.
147 notes · View notes
tarrantulaabstrak · 5 months ago
Text
Cara Pandang Baru Saat Dewasa
Menuju dewasa yang kemudian melihat kehidupan ini bergeser Point of View-nya " 1. Mulai memahami kalau nggak ada yang terlambat dalam hidup, selama kita masih hidup. Itu adalah takdir terbaik yang kita miliki, kalau kita baru memulainya sekarang karena memang sekarang saatnya, bukan karena kita terlambat. Namun, itulah perjalanan hidup kita. Jadi, jangan takut kalau orang lain udah sampai mana, kitanya baru mulai
2. Belajar untuk merasa cukup. Dunia ini nggak ada ujungnya kalau dikejar. Nasihat terbaik yang kudapatkan di umur 34 ini adalah kalau kita gagal satu dua hal terkait urusan dunia, kita masih bisa ngulang. Tetapi kalau gagal di akhirat, ngak akan bisa ngulang buat memperbaikinya.
Rezeki kita itu cukup, tapi nggak akan cukup buat ambisi dan ketakutan kita akan kemiskinan. Ya Allah, kita berdoa setiap hari biar dikasih hati yang benar-benar terus bisa merasa cukup. Biar nggak hasad sama orang, nggak iri sama rezeki orang lain, dan lebih bersyukur sama apa yang kita miliki sekarang.
3. Pondasi agama sangat penting. Sebagai generasi yang tumbuh di lingkungan yang biasa-biasa aja dalam beragama, dulu di sekolah negeri juga agama tidak menjadi materi yang prioritas. Di umur sekarang dan menjadi orang tua, baru ngerasa banget kalau pondasi agama sedari kecil itu penting sekali sebagai panduan hidup. Agar melihat dunia ini lebih bijak dan prioritas hidup lebih benar dan terarah.
Mungkin itu yang bikin sebagian besar orang tua di generasiku sekarang yang milih anaknya sekolah di sekolah berbasis agama. Sebab di fase dewasa ini, sadar jika pemahaman hidup atas landasan spiritual ini yang benar-benar menyelamatkan diri dari masalah-masalah anxiety (kecemasan), feeling lonely (kesepian), depresi, dan beragam isu kejiwaan lain. Itu yang kurasain.
4. Belajar jujur sama diri. Badan itu pasti punya sinyal tertentu sebagai respon terhadap situasi/hal yang lagi jadi beban pikiran. Jangan sampai dzalim sama diri sendiri karena hal-hal yang sebenarnya bisa diputus tapi tetap dipertahankan karena rasa nggak enakan. Dan berujung pada langganan IGD, obat antidepresan, dan segala macam.
Jangan lupa menolong diri sendiri dengan kejujuran. Dan jangan takut buat minta tolong ke orang lain, ke profesional, dsb. (c)kurniawangunadi
924 notes · View notes
tarrantulaabstrak · 6 months ago
Text
Kalau salah akui salah ya. Jangan mencari alasan lain untuk berdalih. Hehehe simple sih tapi susah ya.
2 notes · View notes
tarrantulaabstrak · 6 months ago
Text
Jadi mikir lagi kan? Siapa yang betah dengan keras kepala ku ini?
2 notes · View notes
tarrantulaabstrak · 6 months ago
Text
Kejujuran yang Bohong
Barangkali kamu akan sulit mendapatkan kejujuran dari seseorang yang selama ini terus menerus berbohong pada dirinya sendiri. Orang yang terus menerus mengatakan bahwa dirinya kuat ternyata adalah orang yang selama ini menangisi kehidupannya sendiri ketika sendirian di kamar. Orang yang bilang bahwa ia baik-baik saja ternyata adalah orang yang selama ini traumanya tak kunjung sembuh.
Kalau kebetulan kamu bertemu dengan mereka, kamu mungkin tidak akan bisa membedakan apakah mereka jujur atau tidak. Kecuali, kamu sendiri yang ternyata mengalaminya.
279 notes · View notes
tarrantulaabstrak · 6 months ago
Text
Salah satu keputusan besar.
Aku memilih untuk tidak mengambil kesempatan bertemu hari ini. Semoga ada kesempatan lain. Diwaktu yang tepat. See you. Semoga selamat sampai tujuan. ✨
3 notes · View notes
tarrantulaabstrak · 7 months ago
Text
Orang gila mana yang baru mulai udah nebak endingnya. Wkwkwk bakal sama lagi gak ya.
2 notes · View notes
tarrantulaabstrak · 7 months ago
Text
Jika kamu tidak bisa menyelamatkan dunia, selamatkan orang sekitarmu. Jika kamu tidak bisa menyelamatkan orang sekitarmu, setidaknya selamatkan dirimu sendiri.
3 notes · View notes
tarrantulaabstrak · 7 months ago
Text
Entah kamu atau bukan.
Terlalu cepat atau tidak. Barang kali aku egois kesannya. Frist Imperation yang ingin ku bangun memang begini. Biar kamu tau aku dari awal. Batas yang lumayan tinggi untuk menyelamatkan diriku sendiri. Bukankah tanpa cinta itu bagus di awal? Bukankah penilaian kita lebih obyektif tanpa jatuh cinta? Tidak ada yang ingin ku tutup tutupi. Mohon kerjasamanya.
Jika belum selesai dengan masa lalumu dan belum siap memuali hubungan baru, jangan datang padaku. Aku bersusah payah menyelamatkan diriku sendiri. Aku berhak menemukan orang yang tepat. Entah kamu atau bukan.
2 notes · View notes