Tumgik
#yulia latifah
yulialatifah · 7 years
Photo
Tumblr media
Day #1 Komunikasi Produktif
Komunikasi produktif dengan pasangan memang gampang-gampang susah, di mana sebuah pasangan itu terdapat dua individu berbeda yang memiliki sudut pandang, latar belakang, pengalaman, didikan yg juga berbeda.
Ada banyak cara dalam melakukan komunikasi produktif dengan orang Dewasa seperti:
1) Kaidah 2C: Clear and Clarify.
Susunlah pesan yang ingin Anda sampaikan dengan kalimat yang jelas (clear) sehingga mudah dipahami pasangan. Gunakan bahasa yang baik dan nyaman bagi kedua belah pihak.
Berikan kesempatan kepada pasangan untuk bertanya, mengklarifikasi (clarify) bila ada hal-hal yang tidak dipahaminya.
2) Choose the Right Time.
Pilihlah waktu dan suasana yang nyaman untuk menyampaikan pesan. Anda yang paling tahu tentang hal ini. Meski demikian tidak ada salahnya bertanya kepada pasangan waktu yang nyaman baginya berkomunikasi dengan anda, suasana yang diinginkannya, dll.
3) Kaidah 7-38-55.
Albert Mehrabian menyampaikan bahwa pada komunikasi yang terkait dengan perasaan dan sikap (feeling and attitude) aspek verbal (kata-kata) itu hanya 7% memberikan dampak pada hasil komunikasi.
Komponen yang lebih besar mempengaruhi hasil komunikasi adalah intonasi suara (38%) dan bahasa tubuh (55%).
Anda tentu sudah paham mengenai hal ini. Bila pasangan anda mengatakan “Aku jujur. Sumpah berani mati!” namun matanya kesana-kemari tak berani menatap Anda, nada bicaranya mengambang maka pesan apa yang Anda tangkap? Kata-kata atau bahasa tubuh dan intonasi yang lebih Anda percayai? Nah, demikian pula pasangan dalam menilai pesan yang Anda sampaikan, mereka akan menilai kesesuaian kata-kata, intonasi dan bahasa tubuh Anda.
4) Intensity of Eye Contact.
Pepatah mengatakan mata adalah jendela hati. Pada saat berkomunikasi tataplah mata pasangan dengan lembut, itu akan memberikan kesan bahwa Anda terbuka, jujur, tak ada yang ditutupi. Disisi lain, dengan menatap matanya Anda juga dapat mengetahui apakah pasangan jujur, mengatakan apa adanya dan tak menutupi sesuatu apapun.
5) Kaidah: I’m responsible for my communication results.
Hasil dari komunikasi adalah tanggung jawab komunikator, si pemberi pesan. Jika si penerima pesan tidak paham atau salah memahami, jangan salahkan ia, cari cara yang lain dan gunakan bahasa yang dipahaminya.
Saat ini saya sedang belajar untuk melakukan teknik komunikasi tersebut, namun saya memilih untuk melakukan teknik nomer 4 terlebih dahulu yaitu “Intensity of eye contact” berupa memberikan tatapan mata pada pasangan dengan lembut saat berkomunikasi, itu akan memberikan kesan bahwa yg berbicara terbuka, jujur, tak ada yg ditutupi, serta mengatakan apa adanya tidak ada yg ditutupi. Tantangan ini dilakukan dilakukan dengan pasangan halal saya selama 10 hari ke depan.
Hal menarik yg saya dapatkan yaitu ya memang banyak distraksi, apalagi kalo udh berurusan sama gadget. Lalu jika komunikasi eye contact kita berhasil maka pasangan kita akan merasakan kebahagiaan dan ketulusan dr apa yg kita ucapkan. Do it and feel it!
Perubahan yg dibuat hari ini adalah lakukan put my gadget and always look his eyes when you contact with him. Yeay semangat! Walaupun susah tapi saya belajar terus buat menggunakan gadget sesuai kadarnya. Karena saya tau ke-addict-bangetan saya sama gadget cukup tinggi sehingga saya harus mulai berubah.
#level1 #day1 #tantangan10hari #komunikasiproduktif #kuliabunsayiip
Sumber: Kuliah online Bunda Sayang Institut Ibu Profesional Batch 3
19 notes · View notes
widyaimrani · 5 years
Text
Menangkap Inspirasi-Nya
Ada yang tidak jarang membuat manusia seakan lupa makan, lupa tidur dan lupa waktu karena hanyut dalam gelombang aktivitas yang disukai: hobi. Melakukan hobi memang menyenangkan. Menulis, salah satunya.
Ketika sedang asyik menangkap ide-ide yang beterbangan kesana-kemari untuk dituangkan dalam tulisan, seringkali merasa tidak mau diganggu sedikitpun, ibadah ritual pun, ditunda-tunda. Karena ide adalah sesuatu yang misterius, ia seringkali hadir pada saat yang tak diduga: saat mandi, makan, berkendara, melamun, berbincang dengan orang lain, atau bahkan saat kita diam saja.
Kadang ia manja: jika tak langsung ditanggapi, ia hilang entah kemana dan harus dicari lewat menonton film atau mendengarkan musik, misalnya.
Lalu, teringat sebuah kalimat yang berbunyi seperti ini,
"Berkarya dibela-belain sempurna, ibadah seadanya, sadar kan inspirasi datangnya dari siapa?"
Coba renungkan, jangankan inspirasi untuk menulis satu paragraf, satu kata pun, itu datangnya dari Allah, dan Allah menyampaikan inspirasi tersebut melalui ide-ide yang misterius itu.
Ramadhan 2017 silam, saya mengikuti challange 30 Days Ramadhan Writing 2017 -meski hanya sanggup 16 hari menulis diantara 30 hari. Alhamdulillah, Mba Novie Ocktavia serta Mba Yulia Latifah yang menginisiasi project tersebut sejak awal mengingatkan peserta challenge agar keikutsertaan ini jangan sampai mengendorkan ibadah yang lain alias harus tetap fokus.
Jika sedang terlena, ingatkan pada diri,
"Wahai diri, sadar kan inspirasi datangnya dari siapa?"
© Widya Imrani
0 notes
pesantrenpandeglang · 6 years
Text
Pengumuman Hasil Test Calon Santri Baru: November 2018
Pengumuman Hasil Test Masuk Calon Santri Baru Pesantren Darunnajah 2 Cipining Tahun Ajaran 2019-2010
Catatan: -Informasi lebih lanjut, hubungi 0856-5833-1556 (Ust Muammmar Khadafi) -Akhir Pelunasan Dana Pangkal; 30 Desember 2018
No Nama Santri Orang Tua Asal Kelas Nilai 1 Andini Rismayanti Andi Bogor 1 MTs 96 2 Moza Kayla Putri Taufiq Ismail Jakarta 1 MTs 93 3 Jasmine Iqbal Tangerang 1 MTs 93 4 M Hafidz Surya Bekasi 1 MTs 93 5 Tazkiya Arzalia Fithri Ahmad Azani Tangerang 1 MTs 92 6 Dias Hadi Selamet Jakarta 1 MTs 90 7 Fathiya nabila Haya R Raudi Jakarta 1 MTs 90 8 M Zhafran Hafizh Novina Jawa 1 MTs 89 9 Hukaimah Gadiza Razan Edi Sumiati Tangerang 1 MTs 88 10 Latifah Ainnur Nabila Dyah/Ahmad Depok 1 MTs 88 11 Raihana Jahra S Agus Miswanto 1 MTs 88 12 Kanaya Winova Sugito Tangerang 1 MTs 87 13 Banya Fatih Gemilang Amri Tirmizi Bekasi 1 MTs 87 14 Nayla Kharisma Suhairi Cikarang 1 MTs 85 15 Dicky Maulana Setiawan Heru Sulistiawan Bogor 1 MTs 84 16 Refandhi Hartono Elfira Pradhira Karawang 1 MTs 82 17 Izza Ma’rifah Indra Kurniawan Bekasi 1 MTs 82 18 Reva Yulia Qilba Firmansyah Tangerang 1 MTs 80 19 Dwi Suroyyah H Hardani Jakarta 1 MTs 80 20 Rafi Fahriza Ahmad Indrawati Banyumas 1 MTs 80 21 Faiza Alifa Syarif M Syarifudin Bekasi 1 SMP 80 22 Aisyah Putri Wijaya Deden Wijaya Tangerang 1 MTs 78 23 Muammar Rizki Zidane Suyatinah Bekasi 1 MTs 77 24 Imam Adi Pratama Jabarudin Bekasi 1 MTs 77 25 Ghiza Azreva Zakwan Bogor 1 MTs 75 26 Hafisah Raihan Shagir Andy Wijaya Bekasi 1 MTs 74 27 Siti Afifah Sugito Tangerang 1 MTs 73 28 Salsabila Majid Sunarto Karawang 1 MTs 71 29 Hanan Hanifah Sulis Dwi Handoko Jakarta 1 MTs 70 30 Nayla Ayudia Maman Jakarta 1 MTs 70 31 Qisthy Maharani Aulia R Muchammad Kurnita Sukabumi 1 MTs 70 32 Najla Tsabita Suparno Batam 1 MTs 68 33 Rizky Dani Wibowo Suwardi Tangerang 1 MTs 67 34 M Habil Habibatullah Naswita Jawa Barat 1 MTs 66 35 Raihan Abiyyu Dzakwan Slamet Teguh Krisdianto Bekasi 1 MTs 66 36 Ahmad Haikal M H. Mahmuda Bengkulu 1 MTs 64 37 Henri Putra Pratama Adan Syaripudin Jakarta 1 MTs 64 38 M Bakhit Abdul Caris Bekasi 1 MTs 60 39 Roky Hatiabari Rindangsah Bogor 1 MTs 60 40 Zahrotul Aini Umi Hijriyah Lampung Intensive 94 41 Lutfiana Istiqomah Wagio Serang Intensive 90 42 Sarah Surya Intensive 78 43 Salma Fitri Hidayat Rofik Hidayat Depok Intensive 75 44 Azzahra Dwi Roigi D J Intensive 74 45 Aksal M Ikhsan Intensive 72 46 Humaira Surya R 4 MA 74 47 Gelsi Humaira Padriansyah Bekasi 10 SMK 69 48 Salma Nur fatimah Triono Wibowo Jakarta 10 SMK 64
from WordPress https://ift.tt/2RlOfDG via IFTTT
0 notes
theoutlierdjournal · 6 years
Text
Buibuk cerdas millenials
Gilasih, karena lahir dari keluarga yang toksisitas patriarkinya sangat tinggi saya jadi gamau banget jadi IRT. Padahal, ibu saya nyuruh saya sekolah kesehatan biar saya bisa jadi IRT, buka praktik sendiri karena perawat boleh buka praktik sendiri.
Terus kemarin pas liqo ngomongin masalah pernikahan tuh ibadah, sampai jadi perempuan setelah menikah tuh harus kek gimana. Terus saya cerita tentang betpa takjubnya saya sama beberapa senior yang sekarang sudah menjadi seorang ibuk, padahal dulunya di kampus sangat aktif dna berprestasi. Sekarang mereka jadi apa? Ibu-rumah-tangga.
Tapi the extraordinary ibuk rumah tangga.
Seperti kak siva faoziah, beliau sering kali sharing tentang stimulus2 anak agar EQ nya cepat berkembang, mengajarkan kesabaran kepada bayi berapa bulan. Terus kak dwi mustika handayani yang menerapkan prinsip-prinsip montessori untuk stimulus motorik halus dan kasar dan halus anaknya. Kak yulia latifah yang seneng read a loud ke anaknya. Ashva afkarina yang juga seneng membacakan buku dan murotal karena beliau seorang hafizoh.
Masyaa Allah...
Gue ntar bisa apaneh. Keperawatan kaga bisa. Kuliah sosiologi masih diudag-udag. Mager baca buku tentang munakahat. Merasa belom siap baca buku parenting.
Paling gue bisa mengkaji apakah anak sesuai dengan timbuh kembangnya dengan form KPSP karena kemarin gua melakukan itu juga ke sepupu bayi-bayi saya. Mengkaji bocil-bocil dengan form MTBS untuk screening awal kalau anak sakit. Terus apa lagi?
Hhhhhh... Mo ngelanjutin institut ibu profesional juga masih belom ada ghirohnya. Masih hectic sama project lah, sama kuliah lagi lah. Padahal kemarin pas di liqoan saya yang menggebu-gebu cerita tentang IIP karena terkesan dengan cerita bu septi peni saat ashoka ecosystem day bulan lalu.
Pengen banget jadi buibuk cerdas millenials, NANTI! Pengennya mah abis nikah jangan punya anak dulu gitu ya. Saya pernah baca dimana gitu, sebaiknya punya anak setelah 1 tahun pernikahan karena di periode 1 tahun itu, masih fase adaptasi antar suamik dnan istri. Kalaukit a aja belom bisa bener-bener adaptasi terus dah muncul lagi stranger, gimana hayoh?
Tumblr media
Ih jadi pengen ke belgia lagi dan explore brussels :( harus sih ke belgia lagi. Padahal jauh sebelum beneran ke belgia udh rencan banget pengen ke museum tintin, tp apa day, ndak sempet dan... Almost is never enough ya :')
1 note · View note
annisawe · 8 years
Photo
Tumblr media
PPN 31 S.Kep., Ners . . Angkat Sumpah with Yulia Latifah, Yunnisa, Tio, Dwi Andini, Izzah, Anggraeni, Dewi Juwita , Neni, Bhekti, Yatur, shiddiqoh, Fitria, Kudda, Chandra, Fadhilah, Nabila, Ikhwan, and febryani at Rektorat Universitas Padjadjaran – View on Path.
0 notes
yulialatifah · 8 years
Text
Prioritas Niat
Siang tadi saya bertemu dengan teman lama yang sudah cukup lama kami tidak bertemu. Pertemuan singkat kami membuat saya sadar akan satu kesimpulan “Kalo kamu punya kemauan keras, ya kejar sampe dapet, tapi ingat terkadang saat kita mengejar hal tersebut kita pun harus siap untuk melepas atau menunda hal lain yang memang belum jadi prioritas”. Terus saya merasa, “Iya juga sih bener, tiap orang punya prioritas yg berbeda-beda dan pasti cara usahanya pun berbeda-beda”.
Beberapa hari lagi teman saya tersebut akan pergi ke London, dia akan menggapai impiannya yang sejak beberapa tahun lalu hanya menjadi sebuah ucapan belaka dan doa. Ternyata doa-doanya terdengar hingga atas, usaha-usahanya pun selama ini untuk menabung membuahkan hasil nyata. Dia bisa mendapatkan tiket PP promo seharga kurang lebih 7 juta CGK-LHR, keren pisan ga sih????? Dia juga berhasil mendapatkan Visa Inggris yang konon sulit itu. Alhamdulillaaaaaah I’m so happy, kyakyaaaaa terus saya jadi ngahuleng.
Tapi kalo diliat lagi dari history akhirnya dia sebentar lagi menginjakan kaki di tempat Ratu Elizabeth, saya pun meng-evaluasi diri “Usaha kamu mau ke London tuh udah ngapain aja Ul?” Lalu saya mengingat-ngingat kembali dan Ya memang usaha saya belum segigih teman saya itu, effortnya belum kuat, menabungnya masih lemah, menghematnya belum disiplin, doanya belum kenceng, dan ini adalah tentang NIAT.
“I have another niat for doing something first that I want to achieve for”.
Ahhh pantesaaaaan, jadi ga boleh iri sama orang lain, ga boleh envy. Setiap orang punya rezekinya masing-masing yang udah Allah swt atur buat kita. We have a different priority, and keep spirit for everythin ya!
Btw happy traveling euy! Super happy pisan dengernya. Terus nanti langsung keingetan tempat2 syuting Sherlock Holmes atau Top Gear. Jangan lupa lari keliling bunderan Buckingham Palace. Wqwq.
Bandung, 3 Maret 2017 Yulia Latifah
16 notes · View notes
yulialatifah · 7 years
Text
Dua Garis yang Mengubah Kehidupan
#pregnancyjournaluli1
Bulan Maret 2017, adalah bulan di mana saya dan suami melangsungkan pernikahan. Setelah menikah otomatis semua pasangan menginginkan adanya buah hati yang hadir di tengah keluarga kecilnya. Namun kehadirannya itu hanyalah Allah SWT yang tau, sedangkan kita sebagai manusia hanya bisa  berusaha dan berdoa. Ada yg bisa menunggu  1 bulan, 6 bulan, 1 tahun, 2 tahun, 10 tahun, bahkan lebih. Ini benar-benar rahasia Allah.
Kurang lebih saya masih 2x menstruasi setelah menikah, rasanya ko sedih ya tiap tau datang bulan, tapi saya selalu berpikir positif bahwa ya memang belum saatnya. Jadinya saya pun masih asik sama kegiatan freelance yang aktivitasnya pulang pergi naik KRL desek-desekan, tapi dinikmati aja karena happy kerjaannya. 
Saya ga sampe ikut program hamil cepet sih, hanya berusaha melakukan usaha-usaha yg direkomendasikan temen yg udah nikah aja. Contohnya yg sudah saya lakukan adalah:
(1) Mulai konsumsi susu hamil emesis sejak setelah menikah. Termakan iklan ini mah haha, jadinya konsumsi Prenagen emesis sih hampir abis 2 kotak waktu itu.
(2) Konsumsi makanan mengandung tinggi asam folat: >>Sayur-sayuran hijau seperti bayam, brokoli, sawi hijau.; >> Buah-buahan seperti alpukat, buah bit, jus jeruk, jus tomat, pepaya, pisang. >> Kedelai dan kacang-kacangan, seperti kacang kedelai, kacang merah, kacang hijau, kacang polong, kacang tanah. ; >> Biji-bijian seperti gandum dan produk olahan gandum (pasta), jagung atau tepung jagung, dan sereal. ; >> Ikan salmon. ; >> Hati sapi. ; >> Susu dan produk olahannya. ; >> Telur.
Ga rutin juga sih, tapi ya kadang kalo masak memilih banyak makan sayuran gitu hehe. Kalo bosen juga kadang makan junkfood kok, masih bandel haha. Jadi ga strict banget gitu, tetep ada bandelnya.
(3) Melakukan hubungan seksual saat masa subur dan mengikuti tips dan trik dari temen (eh ini ma gausah diceritain ya wqwq). Tau tanggal masa subur akibat download aplikasi kalender hamil. Jadi bakal dikasih tau tgl berapa aja saat subur.
(4) Berdoa dan meminta sama Allah SWT. Ini sih yang paling menentukan mah.
Sampai tiba akhirnya yg dikira akan mens yg ke-3, ternyata qadarullah Allah SWT maha baik telah mempercayakan sebuah janin yang tumbuh di dalam rahim ini. Saya telat 5 hari!!!!!! Masih ga percaya sih, tapi suami udah yakin lalu beliin tespek dan minta ulang tespek kedua kalinya dan hasilnya sama.
Tumblr media
image source: todaysparent.com
Saya takut, sedikit cemas, tapi bahagia. Saya minta suami buat jangan menyebarkan berita ini dulu kecuali ke masing2 orang tua. Everything can be happen sebelum benar-benar janin ini tumbuh dalam rahim, jd saya dan suami diem2 aja dulu sampe akhirnya usia 4 bulan janin beneran tumbuh berkembang, jika ada yg bertanya ya kami jawab tapi kami berusaha untuk tidak mengumbarnya karena saya takut. Tapi Lahaula wala quwwata illabillaaah. “Kan ada Allah” kalo kata Suami, jadi saya diminta buat berdoa aja sama Allah SWT. 
Untuk kontrol pertama kali yaitu tanggal 5 Juni 2017 saya dan suami pergi ke RS Meilia Cibubur, saat itu kebetulan lagi bulan Ramadhan jadi kami memutuskan buat buka puasa di luar deket RS sekalian nunggu antrian. Antrian pun masih panjang, jadi kami juga sempet sholat tarawih di Mesjid RS. 
Atas nama Ny. Yulia Latifah pun dipanggil oleh suster, saya dan suami masuk ruang praktik dr. Rina (katanya dokter favorit, pantesan pasiennya buanyak), ditanya HPHT (hari pertama haid terakhir), lalu diminta berbaring buat USG. MasyaAllah ternyata betul, kantung janinnya sudah terlihat, usia kandungannya sudah 4 minggu.
Dug Dug Dug dug…
Jantung saya berdegup kencang. 
Saya diminta untuk kontrol 4 minggu kemudian untuk dilihat apakah janin tumbuh dan berkembang dengan baik atau tidak. Duh ko rasanya saya degdegan saat dokter menyampaikan hal itu, takut kalo janin ada apa-apa, takut ini, takut itu, banyaaaak bgt takutnya, termasuk takut saat lihat bill tagihan RS nya hahaha (gadeng becanda :p).
Saya dan suami pun pulang dengan dibekali vitamin folamil genio + susu prenagen hamil dari RS, setelah membayar bill yg memang membuat kami kaget kalo kontrol kehamilan jaman sekarang ke dokter ternyata mencapai ½ juta. Haha. langsung kepikiran, apa kabar mereka yg ga mampu ya mau ke dokter pasti sulit. Saya aja putar otak ini buat bisa kontrol di bulan berikutnya (maklum emak-emak, eh calon deng).
Tumblr media
image source: google
Folamil Genio ini vitamin yang kandungannya super lengkap. Mulai dari multivitamin dan mineral yang dibutuhkan pada masa kehamilan di antaranya asamfolat, zat besi, vitamin D, kalsium.
Harga vitaminnya emang lumayan sih 100 sekian, tapi kandungannya emang lengkap dan ga perlu makan vitamin tambahan lainnya lagi. Vitamin ini juga ternyata bagus untuk yang sedang promil, ibu hamil, dan ibu menyusui juga.
Dengan perasaan haru, bahagia, dan ngantuk hampir jam 10 malam, saya dan suami akhirnya bisa pulang setelah 3 jam antri di dokter. Kami pun tak lupa menyampaikan kabar baik ini kepada kedua orang tua kami masing-masing untuk meminta doanya selalu. 
Malam itu saya dan suami tidur diiringi dengan cerita-cerita sebelum tidur berupa rasa syukur kami berdua kepada Allah SWT atas nikmatNya ini. Padahal bulan sebelumnya saya masih nangis karena ditanya soal hamil terus.
Kami berdua amazed, Alhamdulillaah kami dipercaya begitu cepat untuk dititipkan amanah ini, kami masih belum yakin bisa dimampukan (terutama saya banyak banget khawatirnya ga bisa jaga kandungan, takut ini, takut itu), tapi kami berusaha untuk terus ikhtiar dan berdoa. Suami selalu menjadi support terbaik dan meyakinkan diri ini kalo ada Allah SWT yang ga pernah tidur, jadi ya berdoa dan minta sama Allah SWT.
Alhamdulillaah Alla Kulli Hal.
Semoga teman-teman yang sedang berusaha dan berdoa mendapatkan buah hati dimudahkan juga ya oleh Allah SWT.
Aminya rabbal alamiin.
Oia tulisan #pregnancyjournaluli ini dibuat berdasarkan beberapa teman yang rikues tulisan saya terkait selama kehamilan melakukan aktivitas apa, nutrisi apa, dan giat-giat apa saja yg perlu dilakukan. Semoga apa yg saya tuliskan bisa bermanfaat yakk.
_____
Bandung, 23 Februari 2018
©yulialatifah
19 notes · View notes
yulialatifah · 8 years
Text
Menuju Ibu Profesional
Sudah hampir 4 minggu berjalan saya mengikuti kelas IIP (Institut Ibu Profesional) Batch 3 yang merupakan kelas online buatan Ibu Septi Peni yang dibuka untuk para ibu pembelajar, para perempuan (single juga tak apa) yang mau belajar seputar menjadi ibu profesional.
Pertama kali saya akhirnya memutuskan ikut kelas online ini adalah karena saya galau jika nanti saya menikah saya sebenarnya mau jadi wanita seperti apa sih, mau wanita karirkah? ibu rumah tangga kah? atau duaduanya? sungguh hal tersebut ternyata sudah mulai dipikirkan saat ini. Lalu alasan lainnya juga karena saya mau belajar parenting. Saya mau banget punya anak memiliki kedekatan super intim dengan kedua orang tuanya, keluarganya, khususnya ibunya. Saya mau mendidik anak saya dengan tangan saya sendiri. InsyaAllah.
Setiap minggunya kelas IIP ini ada pemberian materi/ review tugas, dan pengumpulan tugas di mana deadline nya hari Sabtu Pkl 16.00 WIB yang disebut Nice Home Work. Semakin lama, tugasnya semakin membutuhkan otak yang keras untuk berpikir. hehe. Tapi dari tugas itu saya belajar banyak tentang diri saya sendiri, saya jadi tau apa kebutuhan yang sebenarnya saya butuhkan, saya tau potensi yang saya miliki, saya tau apa yang seharusnya saya lakukan karena saya dituntut untuk membuat sebuah perencanaan.
Saya juga jadi sadar kalo selama ini saya super serabutan dalam menjalankan aktivitas. Saya super semangat anak muda banget lah pokoknya, semua kegiatan diikutin, tapi saya harus ingat jikalau nanti sudah menikah akan ada hal-hal yang harus dikurangi proporsinya. Setelah menikah akan ada amanah baru, serta hak dan kewajiban yang harus saya lakukan sebagaimana mestinya. Well, mari mulai memfilter apa-apa yang sebelumnya random saya lakukan. Karena katanya kalo mau menjadi orang yang sukses, kita harus punya sesuatu yang menjadi fokusan kita dalam beraktivitas. Jangan semua dijalankan. Fokus Fokus Fokus.
Oia karena IIP ini juga saya jadi punya perspektif lain tentang seorang ibu rumah tangga. Menjadi seorang ibu rumah tangga itu tetap bisa produktif loh, tetap bisa bermanfaat untuk umat loh, tetap bisa berbuat sosial dengan sekitar loh, tetap bisa melakukan ini itu, asaaaaaal jangan lupa untuk mengerjakan tugas sebagai istri dan ibu terlebih dahulu, barulah memikirkan lingkungan sekitar. Jadi tetap memprioritaskan keluarga dan anak tentunya. Ahhh semakin haus akan ilmu berikutnya yang akan dibahas di IIP ini, mungkin nanti saya akan mencicil menulis tentang tugas NHW yang ditugaskan setiap minggunya.
Bandung, 19 Februari 2017
Yulia Latifah
4 notes · View notes
yulialatifah · 8 years
Text
Saya hari ini
Mungkin saya di hari ini sangat jauh berbeda dengan saya di beberapa tahun sebelumnya. Saya merasa ada satu perubahan besar yang terjadi pada kehidupan saya beberapa tahun ke belakang ini. Saya sangat bersyukur dengan segala yang telah diberikan, baik itu rezeki maupun masalah yang pernah menimpa. Ya, masalah pun harus saya syukuri keberadaannya karena dengan adanya masalah pundak saya lebih dikuatkan oleh sang pemberi nikmat. Saya pun dihadapkan untuk dapat mengatur strategi untuk bisa menyelesaikan masalah tsb.
Saya pernah iri, kesal, benci, marah, sedih, kecewa, galau. Saat itu saya hanya mengandalkan curhat kepada sesama manusia, curhat di medsos, dan rasanya saat itu saya terlihat sangat lemah sebagai seorang perempuan, so menye-menye huhu. Saya pernah merasa sangat down dan tidak percaya diri, saat itu adalah saat titik terendah dalam hidup saya. Yaitu saat saya gagal dalam SNMPTN tertulis dan saat saya mengalami kegagalan lainnya.
“Jangan pernah berhenti mencoba sebelum 21x” -Elmir Amien-
Begitu lah quote yang selalu dikumandangkan oleh Pak’E, Bapak bersamanya anak FIM se-jagat raya. Jadi jangan pernah menyerah sebelum kamu mencoba kesempatan yang ada sampe 21x banyaknya.
Saat ini saya lebih belajar tentang mengelola sebuah perasaan, mengelola sebuah kekecewaan, mengelola sebuah ekspektasi, dan yang lebih penting adalah mengelola hati terhadap sang Pencipta. Wah sungguh aduhai mengelola beberapa aspek teresbut. Jangan dianggap sulit, namun jangan diremehkan.
Mau tau rahasianya?
to be continue......
Bandung, 23 Februari 2017
Yulia Latifah
2 notes · View notes
yulialatifah · 8 years
Text
“Ya, sepertinya kamu sedang tidak fokus”
Entah terlalu banyak to do list yang sedang dikerjakan hingga akhirnya membuat otak ini terlalu full volumenya, tapi kenapa hari ini bisa leyeh-leyeh tanpa merasa banyak tugas ya? hemmmm....
Arrrgggg.... mungkin sedang tidak bisa fokus. Maklum tipikal random dan mau semua selesai, jadi pekerjaan satu belum selesai udah loncat ke perkerjaan lainnya, eh pekerjaan dua belum selesai udah loncat lagi aja ke sana sini, sampe akhirnya malah bikin blunder dan menjerumuskan ke hal yang kurang tepat. Bahkan jadi bingung mau kerjain yg mana.
Apa ini berhubungan dengan tingkat ibadah belakangan ini ya? setelah periode menstruasi biasanya tingkat ibadah jadi semakin menurun drastis, jadi malu liat laporan amalan yaumi per harinya. hiks. Bisa jadi sih, jadi Allah pun melihat si manusia ini (re: saya sendiri) kenapa jadi begini dan akhirnya begitu. Jadi sensitif bawaannya. Huft. Udah tau salah sendiri kenapa jadi ikut sensitif sama orang ya. Think, think, think.
Okey saya minta maaf jika ada yang kena cipratnya.
Bandung, 9 Januari 2017
Yulia Latifah
0 notes