#west nusa tenggara
Explore tagged Tumblr posts
Text
Indonesia (2) (3) (4) by Renaud Forest
Via Flickr:
(1) Kuta, Lombok (4) Ende
#coastal#landscape#hills#monkeys#mountains#forest#indonesia#lombok#lesser sunda islands#west nusa tenggara#east nusa tenggara#flores
11 notes
·
View notes
Text
Tampah Hills, Mekar Sari, Central Lombok Regency, West Nusa Tenggara, Indonesia
Taken by Kaspars Upmanis
#Tampah Hills#Mekar Sari#Central Lombok Regency#West Nusa Tenggara#Indonesia#Lombok#Asia#Tennis Court
0 notes
Text
KM Asia Glory 6
Bulker KM Asia Glory 6 ashore; no injuries #bima #indonesia #aground
View On WordPress
#Asia Glory 6#Benteng Asakota#Bima Bay#Bulk carrier#Indonesia#Ship grounding#West Nusa tenggara Province
1 note
·
View note
Text
Mount Rinjani National Park, Lake Segara Anak, Sembalun, Torean, Lombok, West Nusa Tenggara, Indonesia.
5 notes
·
View notes
Photo
Sembalun Village, East Lombok, West Nusa Tenggara, Indonesia.
2K notes
·
View notes
Text
Benarkah Donald Sihombing Pendana Anies di Pilpres 2024? Kini Sang Konglomerat Dijebloskan KPK
Konglomerat Batak Donald Sihombing ditahan KPK. Pengusaha ternama asal Lintong Ni Huta, Kabupaten Humbang Hasundutan ini telah berstatus tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan lahan Rorotan, Jakarta Utara, di era gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
TRIBUN-MEDAN.COM - Dua tahun lalu, tepatnya pada Mei 2022, lokasi wisata religi di Danau Toba, Sibea-bea, Kabupaten Samosir, Sumut, sempat heboh di media sosial karena dikunjungi seorang pria tua naik mobil mewah Ferarri.
Dia adalah teman dekat Anies Baswedan, seorang Crazy Rich Batak, yaitu Donald Sihombing. Ia membuat heboh lokasi wisata Sibea-bea ini dengan Ferrarinya.
Donald Sihombing pun tak segan-segan memberikan mobil mewahnya untuk difoto maupun direview para pengunjung.
Salah satunya pengunjung yang melakukan review mobilnya adalah pemilik akun instagram Parsamosir.
Seketika para pengunjung pun heboh dan berusaha mengabadikan mobil mewah tersebut dengan kamera ponselnya.
Sosok Donald Sihombing, Orang Terkaya Urutan ke-14 di Indonesia Tahun 2019.
Donald Sihombing sempat menjadi sorotan karena masuk sebagai orang terkaya ke-14 di Indonesia versi Majalah Forbes tahun 2019.
Forbes menaksir kekayaan Donald Sihombing mencapai 1,4 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp 19,6 triliun.
Setelah lama tak muncul ke permukaan publik, kini, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Direktur Utama PT Totalindo Eka Persada, Donald Sihombing, sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan tanah di Rorotan, Jakarta Utara.
Lembaga antirasuah pun telah menahan Donald Sihombing pada Rabu (18/9/2024).
Donald Sihombing merupakan pemegang saham terbesar PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS).
Donald sebenarnya pernah dipecat dari perusahaan itu, lalu dia kembali merintis perusahaan tersebut pada Oktober 1996.
Setahun setelah dipecat dari PT Totalindo Eka Persada, proyek pertama yang digarap yaitu Mal Taman Anggrek milik Grup Mulia.
Proyek ini memiliki konsep superblok terbesar di Asia Tenggara.
Sejak berdiri, perusahaan Donald menggarap banyak proyek di antaranya Hotel Mulia Senayan, Hotel Four Seasons Kuningan, Roxy Square, Kalibata City, Basura City Tower, Podomoro City, dan Grand Indonesia West Mall.
Yang fenomenal ketika Totalindo terlibat dalam pembangunan perumahan murah yang dicanangkan Pemrov DKI Jakarta.
Dugaan Kasus Korupsi yang Menjerat Donald Sihombing
Tidak hanya Donald Sihombing, KPK juga menahan empat tersangka lainnya kasus ini, termasuk dua petinggi PT Totalindo Eka Persada lainnya.
Keempat tersangka lain itu, yakni mantan Direktur Utama Perumda Pembangunan Sarana Jaya, Yoory Corneles Pinontoan; Senior Manager Divisi Usaha atau Direktur Pengembangan Perumda Pembangunan Sarana Jaya, Indra S. Arharrys; Komisaris PT Totalindo Eka Persada, Saut Irianto Rajagukguk; dan Direktur Keuangan PT Totalindo Eka Persada, Eko Wardoyo.
Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu mengatakan, kelima tersangka ditahan di Rutan Gedung Merah Putih KPK untuk 20 hari pertama.
"KPK selanjutnya melakukan penahanan kepada para tersangka untuk 20 hari pertama, terhitung sejak tanggal 18 September 2024 sampai dengan 7 Oktober 2024. Penahanan dilakukan di Rutan Cabang Gedung KPK Merah Putih," kata Asep dalam jumpa pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.
Asep memaparkan, PT Totalindo Eka Persada merupakan salah satu perusahaan yang menawarkan tanah kepada Perumda Pembangunan Sarana Jaya yang salah satu usahanya membeli tanah di Jakarta untuk dijadikan sebagai bank tanah atau land bank.
Lahan seluas total 12,3 hektare di Rorotan dibeli Perumda Pembangunan Sarana Jaya dari PT Totalindo Eka Persada senilai Rp 371,5 miliar pada 2019 lalu.
Padahal, tanah itu sebelumnya dibeli PT Totalindo dari PT Nusa Kirana Real Estate atau PT NKRE dengan nilai yang jauh lebih murah.
Lahan seluas sekitar 11,7 hektare dibeli PT Totalindo Eka Persada dari PT NKRE seharga Rp 950.000 per meter persegi yang diperhitungkan sebagai pembayaran utang PT NKRE kepada PT Totalindo Eka Persada dengan nilai transaksi total Rp 117 miliar.
Akibatnya, negara dirugikan sekira Rp 223,8 miliar akibat penyimpangan dalam proses investasi dan pengadaan tanah Perumda Pembangunan Sarana Jaya pada 2019–2021.
"Nilai kerugian negara atau daerah tersebut berasal dari nilai pembayaran bersih yang diterima PT Totalindo Eka Persada dari Perumda Pembangunan Sarana Jaya sebesar Rp 371,5 miliar dikurangi harga transaksi riil PT Totalindo Eka Persada dengan pemilik tanah awal, PT Nusa Kirana Real Estate setelah memperhitungkan biaya terkait lainnya seperti pajak, BPHTB dan biaya notaris sebesar total Rp147,7 miliar," kata Asep.
Tak hanya mark up harga, Asep menyatakan, pengadaan tanah di Rorotan itu dilakukan dengan berbagai penyimpangan.
Beberapa di antaranya, Yoory mengarahkan untuk tidak perlu menunjuk kantor jasa penilai publik (KJPP) independen untuk menilai harga tanah.
Selain itu, PPSJ juga belum melakukan kajian internal terkait penawaran KSO dari PT Totalindo Eka Persada.
Tak hanya itu, pihak Totalindo Eka Persada juga mengetahui enam SHGB tanah Rorotan masih atas nama PT NKRE dan belum ada peralihan hak kepemilikan atas tanah dari PT NKRE ke PT Totalindo.
Berbagai penyimpangan dalam proses pengadaan lahan di Rorotan itu diduga lantaran Yoory menerima fasilitas dari PT Totalindo Eka Persada.
Yoory diduga menerima valas dalam dolar Singapura senilai Rp3 miliar dari PT Totalindo Eka Persada.
Selain itu, Yoory diduga mendapatkan fasilitas atau kemudahan dalam penjualan aset milik pribadi yang segera dibeli oleh pegawai PT Totalindo Eka Persada.
"Pembelian aset Saudara YCP berupa satu rumah dan satu unit apartemen oleh pegawai PT TEP tersebut atas instruksi Saudara EKW dan sumber dananya berasal dari kas perusahaan dalam bentuk pinjaman lunak kepada pegawai yang membeli aset tersebut," sebut Asep.
Adapun pengerjaan proyek ini di era pemerintahan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Diketahui, Donald Sihombing punya hubungan dekat dengan Anies Baswedan. Bahkan, saat Pilpres 2024 lalu, Donald Sihombing diisukan sebagai salah satu pendananya di belakang layar, namun hal ini belum terkonfirmasi kebenarannya.
Atas dugaan tindak pidana tersebut, Yoory Corneles Pinontoan, Donald Sihombing, Saut Irianto Rajagukguk, Indra S. Arharrys, dan Eko Wardoyo dijerat dengan Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
FAKTA-FAKTA DONALD SIHOMBING
Donald Sihombing lahir dan tumbuh di Kota Medan, Sumatera Utara, 23 Juli 1956.
Donald Sihombing asal Kabupaten Humbang Hasundutan.
Donald Sihombing diketahui sempat menjadi orang terkaya ke-14 di Indonesia versi Majalah Forbes tahun 2019.
Forbes menaksir kekayaan Donald mencapai 1,4 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp 19,6 triliun.
Ia merupakan pemegang saham terbesar PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS).
Donald Sihombing sebenarnya pernah dipecat dari perusahaan itu.
Namun, ia kembali merintis perusahaan tersebut pada Oktober 1996.
Setahun setelah dipecat dari PT Totalindo Eka Persada, proyek pertama yang digarap yaitu Mal Taman Anggrek milik Grup Mulia.
Proyek ini memiliki konsep superblok terbesar di Asia Tenggara.
Sejak berdiri, perusahaan Donald menggarap banyak proyek di antaranya Hotel Mulia Senayan, Hotel Four Seasons Kuningan, Roxy Square, Kalibata City, Basura City Tower, Podomoro City dan Grand Indonesia West Mall.
Perusahaan juga mengerjakan proyek perluasan Plaza Indonesia hingga proyek di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, yaitu City of Light All-Reem.
Yang menjeratnya ketika Totalindo terlibat dalam pembangunan perumahan murah yang dicanangkan Pemrov DKI Jakarta.
Donald Sihombing merupakan pemegang saham terbesar PT Total Bangun Persada Tbk (TOPS). PT Total Bangun Persada merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi.
Perusahaan ini telah mengerjakan proyek seperti Taman Anggrek, perluasan Plaza Indonesia hingga proyek di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, yaitu City of Light All-Reem.
Dikutip dari SWA, relasi antara Donald Sihombing dan Djoko terjalin semasa Donald Sihombing berkarier di Total. Ia bekerja di perusahaan konstruksi itu tahun 1990-95.
Nah, selama bekerja di Total, ia pernah menangani sejumlah proyek pembangunan properti milik Grup Mulia, di antaranya Wisma GKBI di Jakarta dan Menara BRI di Surabaya, Jawa Timur.
Donald Sihombing tidak memiliki trah pengusaha atau mewarisi bisnis keluarga.
Ayahnya berprofesi sebagai pegawai negeri sipil dan ibunya adalah wanita rumah tangga. Jadi dipastikan profesi yang dijalani adalah hasil rintisan pribadinya.
Ketika berusia 9 tahun, ia hijrah ke Jakarta. Ia bersekolah di SD-SMA di Ibu Kota. Selulus SMA, ia kuliah di Jurusan Ilmu Politik Columbia University, AS.
Kuliahnya ini berhenti di tengah jalan karena ia pindah haluan ke Ilmu Teknik Sipil di University of Akron Ohio, AS. Gelar sarjana digenggamnya pada 1984.
Ia merintis karier di berbagai perusahaan, yakni Shimizu Contractors (1985-86), Balfour Beatty Sakti (1986-90), dan Total (1990-95).
Saat ini, Donald Sihombing mengatakan, Totalindo berada di jajaran elite perusahaan konstruksi swasta yang mampu menyelesaikan proyek konstruksi yang nilai proyeknya triliunan rupiah.
"Bisnis Totalindo berkembang karena owner properti sudah mengenal reputasi kami sehingga mereka sering repeat order (kontrak ulang). Kami dipercaya dan hasilnya memuaskan owner properti," kata Wakil Ketua Dewan Pertimbangan di Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) ini.
Saat merayakan ulang tahunnya di kampung halaman di Lintong Ni Huta, Kabupaten Humbang Hasundutan, Donald Sihombing bercerita tentang rahasia suksesnya.
"Pak Donald, bagaimana caranya agar sukses seperti bapak? Saya menjawab, semua dapat sukses apabila ada kemauan bekerja keras dan tekun berdoa kepada Tuhan."
"Saya bekerja dengan waktu 20 jam sehari. Dari 20 jam, saya meluangkan waktu berdoa kepada Tuhan dengan waktu 8 jam satu hari, pagi, siang sore dan malam saya bagi waktu berdoa dalam waktu 8 jam, dan bahkan saya belum dapat menandai ayat Alkitab apabila belum dapat saya pahami dan hayati apa isi ayat yang tertulis," bebernya.
"Jadi rahasia kesuksesan saya juga adalah sifat saling berbagi, tidak ada hari saya kalau tidak membantu orang susah tiap harinya."
"Sebab sifat saya saling berbagi,sebab masa kesusahan telah saya jalani,dan semua itu kembali pada kepercayaan pada diri kita terutama kepada Tuhan. Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena dia akan mendapat kemurahan dari Tuhan."
"Itulah kata Tuhan yang saya jalankan, sebab apabila ada seseorang menyampaikan beban pikirannya kepada saya, dan itu sudah saya anggap menjadi beban saya, dan itulah prinsip hidup saya melalui kata Tuhan," ujarnya.
(*/Tribun-medan.com)
2
0 notes
Link
0 notes
Text
Kenduri Rasa presentation by Fajar Abadi and Yudha Kusuma P. /// 켄두리 라사 프레젠테이션 - 파자르 아바디와 유다 쿠수마 P.
Kenduri Rasa is a series of gatherings between friends, academics, experts, and anyone with an interest in exploring various tastes, processes, and techniques which come from the socio-cultural context of Nusantara gastronomy. Kenduri Rasa went to Mandar (West Sulawesi), Samosir (North Sumatra), and Timor (East Nusa Tenggara). In October 2023, Kenduri Rasa was presented in Jakarta through Pekan Kebudayaan Nasional (The National Culture Week) via Dapur Bangsa, an open kitchen available for volunteers and visitors to experience the tastes of Mandar, Samosir, and Timor. In the Pavilion, Kenduri Rasa is presented by Yudha Kusuma P. and Fajar Abadi. Fajar Abadi performs sambal jamming during the opening day of Indonesia Pavilion. After the opening day, a few sets of stone grind will be left on display so the visitors can make their own sambal sounds. Yudha Kusuma P. creates series of collages which show the food, culture, and ecological context of Mandar, Samosir, and Timor. The collages are printed as posters and available for visitors to take.
Kenduri Rasa is made possible through the work of Enin Supriyanto, Grace Samboh, JJ Rizal, Fajar Abadi, Titis Sekar, Rhea Laras, Putri Siswanto, Yudha Kusuma Putera, Ary ‘Jimged’ Sendy, M Revaldi, Khairunnisa.
The archives of Kenduri Rasa can be accessed through Instagram by following @jejaringrimpang.
Photo Credit: Yudha Kusuma P.
켄두리 라사는 누산타라 요리의 사회문화적 맥락에서 비롯된 다양한 ���, 과정, 기술을 탐구하는 데 관심이 있는 친구들, 학자들, 전문가들, 그리고 누구나 참여할 수 있는 일련의 모임입니다. 켄두리 라사는 만다르(서 술라웨시), 사모시르(북 수마트라), 티모르(동 누사 틍가라)를 방문했습니다. 2023년 10월, 켄두리 라사는 자카르타에서 열린 국가문화주간(Pekan Kebudayaan Nasional)을 통해 다푸르 방사에서 소개되었습니다. 다푸르 방사는 자원봉사자들과 방문객들이 만다르, 사모시르, 티모르의 맛을 경험할 수 있는 열린 주방입니다. 파빌리온에서는 유다 쿠수마 P.와 파자르 아바디가 켄두리 라사를 선보입니다. 파자르 아바디는 인도네시아 파빌리온 개막일에 삼발 잼밍을 선보입니다. 개막일 이후에는 방문객들이 직접 삼발 소리를 만들 수 있도록 몇 세트의 돌절구가 전시될 예정입니다. 유다 쿠수마 P.는 만다르, 사모시르, 티모르의 음식, 문화, 생태적 맥락을 보여주는 일련의 콜라주를 만듭니다. 이 콜라주들은 포스터로 인쇄되어 방문객들이 가져갈 수 있도록 제공됩니다.
켄두리 라사는 에닌 수프리얀토, 그레이스 삼보, JJ 리잘, 파자르 아바디, 티티스 세카르, 레아 라라스, 푸트리 시스완토, 유다 쿠수마 푸테라, 아리 '짐겟' 센디, M 레발디, 카이룬니사의 노력으로 가능해졌습니다.
켄두리 라사의 아카이브는 인스타그램에서 @jejaringrimpang을 팔로우하여 접근할 수 있습니다.
사진 제공: 유다 쿠수마 P.
0 notes
Photo
Sumba
Island in Indonesia
August 2003 NASA satellite photograph of the Lesser Sunda Islands; Sumba is in the bottom centre
Sumba, natively also spelt as Humba or Hubba is an Indonesian island located in the Eastern Indonesia and administratively part of the East Nusa Tenggara provincial territory.
Traditional Sumbanese houses near Bondokodi, West Sumba
Tanggedu Waterfall, East Sumba
Area: 11,006 km²
Coordinates: 9°40′S 120°00′E / 9.667°S 120.000°E
Ethnic groups: Predominantly Sumbans
Highest elevation: 1,225 m (4019 ft)
Highest point: Mount Wanggameti
Location: Indonesia
Population: 799,771 (mid 2022 estimate)
Sumba Island, Indonesia by Anastasia Saul
11K notes
·
View notes
Text
MXGP 2024: HIGHLIGHTS WEST NUSA TENGGARA.
MXGP 2024: HIGHLIGHTS WEST NUSA TENGGARA.
youtube
View On WordPress
0 notes
Text
Challenging First Stop of MXGP of West Nusa Tenggara Double-Header
Elzinga Ninth at Challenging First Stop of Indonesian Double-Header Monster Energy Yamaha Factory MX2’s Rick Elzinga delivered consistent race results for ninth overall at the MXGP of West Nusa Tenggara despite not feeling 100%. The [...] The post Challenging First Stop of MXGP of West Nusa Tenggara Double-Header appeared first on Total Motorcycle. http://dlvr.it/T8zMWw
0 notes
Text
Lombok, October 1996 (2) (3) (4) by ian mason
8 notes
·
View notes
Text
Komodo Island, Komodo, West Manggarai Regency, East Nusa Tenggara, Indonesia
Lisa van Vliet
4 notes
·
View notes
Text
Sumbawa Island: A Jewel in the Indonesian Archipelago
Sumbawa Island: A Jewel in the Indonesian Archipelago Location and Geography Sumbawa is a remarkable island situated in the Lesser Sunda Islands, forming part of the East Nusa Tenggara province in Indonesia. Positioned between Lombok to the west and Flores to the east, Sumbawa is known for its diverse and stunning landscapes, encompassing everything from lush green rice fields to stunning…
View On WordPress
0 notes
Text
Bali Officials Hold Press Conference to Destroy Sex Toys Confiscated From Tourists
Bali Officials Hold Press Conference to Destroy Sex Toys Confiscated From Tourists
Next time you plan a trip to one of Bali’s premiere surf breaks, make sure to leave the dildos at home. In a bizarre press conference on Tuesday, Bali officials destroyed cigarettes, illegal weapons, alcohol, and 27 prominently displayed sex toys. The goods had all been confiscated by the West Nusa Tenggara and East Nusa Tenggara Customs Office from passengers entering Bali from January to July 2023, and were worth approximately $221,650 USD.To get more news about viagra 100mg, you can visit herbal-hall.com official website.
In a video posted to Instagram, officials can be seen posing behind artfully presented contraband items. While there are the aforementioned piles of cigarettes, alcohol and sex toys, some standouts include a motorized dildo and a few rather large animal skulls. The officials then set about destroying the haul. Cigarettes were torched in barrels, bottles of alcohol were broken with hammers, and one clip appears to show an official cutting a dildo with a miter saw. In 2008, Indonesia passed a bill that outlawed “pornographic acts and images,”spanish gold fly with an incredibly broad definition of pornography that included “man-made sexual materials in the form of drawings, sketches, illustrations, photographs, text, voice, sound, moving pictures, animation, cartoons, poetry, conversations and gestures.” It also outlawed public performances which could “incite sexual desire.” The bill also recommends harsh penalties for those in violation of the laws, such as a four-year prison sentence for downloading pornography online. However, as Coconuts Bali reports, the law actually does not specifically ban sex toys, and the airport confiscations are a result of officials deeming them to be in “violation of cultural and religious norms.”
The public demonstration comes at the same time as Bali attempts to crack down on unruly tourists. In July, the Indonesian government announced that all international tourists will be charged a $10 tourist tax, starting next year. The money is to be used to preserve the province’s culture and environment.
0 notes
Text
Lombok, Indonesia
The vibrant culture of Lombok is revealed today on my exploration of Mataram, where I will visit a large Hindu temple complex, shop for freshwater pearls farmed in Lombok, wander the bustling local art market, and then spend some time in the museum for the West Nusa Tenggara Province.
My Mataram city tour starts with a visit to Lingsar, a large temple complex built in 1714 and the most important temple on the island for the Balinese and the local Sasak people, who adhere to the Islam Wetu Telu. I remember this is a sacred sight and I wore appropriate clothing.
I will stop to view the fountain in the temple grounds that contains fish that are believed to appear only when a person’s wish is going to be granted. Will this be my lucky day.
Looking forward to find out why Lombok is renowned for its pearls, as I visit the pearl shops in the center of Mataram, where you can browse excellent-quality pears at bargain prices.
0 notes