#wasalam
Explore tagged Tumblr posts
Note
hello and salaams to you my friend! ramadan mubarak <3 ❤️!!
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/cc7e4fcfc6eb163a883f77b28260d1f6/4093a82701b84732-1d/s500x750/f4f92c47368b7a12ac1f2c69d29182ab0f49696e.jpg)
THIS PHOTO?!?!?!?!
15 notes
·
View notes
Text
Semua Masalah Pasti Punya Solusi
Pasti.
Saya percaya begitu karena premis berikut:
1. Dibutuhkan kecerdasan tertentu untuk menyelesaikan masalah. Semakin kompleks sebuah masalah, semakin tinggi requirement kecerdasannya. Kecerdasan di sini bukan sebatas kecerdasan akademis atau intelektualitas, tapi kecerdasan dalam makna luas. Jadi jangan insecure kalau IQ kita biasa aja.
2. Kita gak tahu batas maksimal dari POTENSI kecerdasan kita. Manusia itu didesain Allah untuk bisa belajar dan berkembang. Jadi jangan berpikir kamu yang sekarang adalah versi final. Kamu bisa jadi lebih cerdas dari yang sekarang. Kamu itu gak diciptakan sekali jadi, terus beres. Kamu itu masih dalam proses penciptaan. Tiap hari ada sel baru yang diciptakan di tubuh kamu. Adilnya Allah, sekarang kamu punya andil untuk ikut membentuk diri kamu.
3. Solusi suatu masalah itu bisa banyak dan bisa dalam bentuk yang berbeda dengan bayangan kita. Jadi jangan fixated alias ngotot solusinya harus sama dengan yang kita mau. Misal, seseorang yang kita cintai meninggal dunia dan kita berduka. Kita mau orang yang kita cintai itu hidup lagi. Apakah ada solusinya? Ada. Apakah solusinya menghidupkan orang mati? Bukan. Solusinya bisa jadi belajar memproses rasa duka, konsultasi ke psikolog, ikut komunitas, atau yang lain. Maaf, bukan bermaksud menggampangkan. Poinnya, solusi gak selalu bisa sama dengan kemauan kita. Tapi toh pada akhirnya ada cara untuk menghadapi masalah itu kalau kita cukup terbuka dan mau berusaha nyari.
Ini kesimpulan untuk menjahit semua premis itu.
Kalau kita terjebak sama suatu masalah, bisa jadi karena level kecerdasan kita saat ini ga cukup untuk menghadapi masalah itu. Kita butuh level kecerdasan yang lebih tinggi.
Kata Einstein, kita gak bisa menyelesaikan suatu masalah dengan tingkat berpikir yang sama dengan saat masalah itu tercipta. Karena bisa jadi asumsi, perspektif, dan metode kita adalah bagian yang membuat masalah itu tetap ada.
Kita perlu tanya diri kita sendiri:
"Apa hal fundamental yang belum aku tau tentang masalah ini?"
"Bagaimana orang lain menghadapi masalah ini?"
"Kenapa ada orang lain yang bisa sementara aku gak bisa?"
"Apa bedanya antara aku dan mereka?"
"Gimana hal-hal bekerja dalam situasiku sehingga menyebabkan masalah ini?"
"Apa hal-hal yang bisa aku intervensi yang kemungkinan mengubah keadaan?"
"Apakah solusi yang aku bayangkan memang satu-satunya solusi?"
"Apa aja hasil yang bisa aku harapkan kalau solusiku emang ga mendatangkan hasil yang kuharapkan?".
Tapi kalau kita udah berpikir, "Aku emang ga becus", "Emang nasibku gini", yaudah wasalam. Kamu baru saja membatasi nasib kamu sendiri.
Semua yang saya bicarakan ini pada dasarnya implementasi dari growth mindset.
Sepenting itu lho growth mindset.
53 notes
·
View notes
Text
Manipulatif
Eh pernah nggak ketemu sama orang yang manipulatifnya nggak karuan, dia yang sebenarnya salah, tapi dia membuat dirimu terus merasa bersalah. Padahal kamu nggak salah. Terus menerus begitu, sampai kamu berpikir "apa benar aku yang salah?" Capek banget emang berinteraksi sama orang yang manipulatif. Apalagi terjebak dalam relasi dengan orang manipulatif, beuhhh wasalam. Selain akan membuat banyak dampak negatif, perasaan berhargamu mungkin akan hilang perlahan demi perlahan. Bahkan kamu jadi tidak bisa memvalidasi bahwa apa yang sebenarnya benar, jadi bingung.
Perhatikan baik-baik sekitarmu.
Kalau kamu merasa bahwa justru semua parameter itu ada di dalam dirimu, coba datang ke layanan kesehatan mental untuk melakukan asesemen. Agar jangan sampai, kita merasa sebagai korban, tapi sebenarnya kitalah pelakunya. Kita yang berkontribusi besar pada badai hidup orang lain.
Semakin dewasa, saat kita memerlukan kualitas hubungan yang semakin baik, jangan ragu untuk memutus manusia-manusia manipulatif di sekitarmu. Jangan ragu juga untuk datang ke profesional, jika kamu khawatir bahwa itu adalah dirimu. Demi kebaikanmu dan juga orang-orang yang kamu sayangi.
527 notes
·
View notes
Text
Sekali lagi, ini tentang sebuah ketenangan.
nyari yang sama-sama suka tenang itu penting. Kayak, "oh iya aku nggak boleh begini, nanti dia sakit hati, nanti bikin dia tidak bisa tenang."
Sebab ketenangan adalah hal yang membahagiakan dalam kehidupan berumah tangga. kehidupan yang tenang akan membuat orang-orang didalamnya bisa bertumbuh bersama-sama dalam kebaikan..
Satu sama lain akan mengupayakan dan menghadirkan rasa tenang untuk pasangannya. dan menurutku ini penting. berapa banyak orang yang saling mencintai namun gagal untuk saling memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi satu sama lainnya. dan akhirnya mereka mencari ketenangan itu disudut manapun yang akhirnya membuat keduanya saling menyakiti pada akhirnya.
Rasa cinta akan hadir dan terus bertumbuh bila keduanya memahami dan mengupayakan untuk menghadirkan rasa tenang bagi satu sama lain. bukankah rumah dikatakan tempat pulang sebab didalamnya kita menemukan sebuah ketenangan?
jika rumah bukanlah tempat paling nyaman dan tenang untuk pulang. maka harus kemana lagi ia akan berlabuh? dan rasa tenang itu hadirnya ada diantara rasa syukur sebab Allaah mempertemukan dua orang yang sebelumnya asing menjadi pasangan untuk melengkapi satu sama lain. rasa syukur akan hadirnya seseorang yang membuat kita akan mengupayakan kebahagian dan ketenangan untuk orang yang kita cintai.
itulah mengapa Rasulullaah Shallaahu 'alaihu wasalam selalu ditenangkan oleh Khadijah radhilyallahu anha saat-saat Rasulullaah mengalami masa sulit dan genting dalam hidupnya. ibunda Khadijah tidak pernah bertanya mengapa begini mengapa begitu. yang beliau lakukan adalah memberikan yang terbaik untuk Rasullaah, menenangkan Rasulullaah yang dalam kondisi ketakutan ketika menerima Wahyu pertamanya.
rasa tenang itu perlu diupayakan, dengan jalan satu sama lain memohon kepada Allaah agar dikarunia hati yang cukup..
jadilah rumah yang memberikan ketenangan untuk seseorang. yang didalamnya kamu akan melihat orang-orang yang kau cintai bertumbuh tanpa rasa khawatir. jadilah rumah tenang dan nyaman untuk seseorang yang kau cintai.
yach.. i'll be your home, dear...
230 notes
·
View notes
Text
Iblis cried loudly four times, first when Allah declared him as cursed, second when he was thrown out, Third When Prophet (salallaho alaihi wasalam) was born and fourth when Surah Fatiha was revealed
[Ibn Kathir in Al Bidayah wan Nihayah, Volume 2, Page No. 166]
. . .
#islamic#islam#allah#muslim#islamicquotes#quran#muslimah#allahuakbar#deen#dua#makkah#islamicpost#islamicreminders#sunnah#prophetmuhammad#love#alhamdulillah#muhammad#islamicreminder#muslims#instagram#satan#iblees#madinah#satanic#islamicquote#explorepage#reelsinstagram#quotes#iblis
8 notes
·
View notes
Note
salam
Wasalam
16 notes
·
View notes
Text
The Messenger of Allah (Salalahu alayhi wasalam) said:
Supplicate to Allah while you are certain that He will answer you,
and know that Allah does not answer supplication from a heart that is heedless of Him.
[Sahih al-Jami, no. 245]
9 notes
·
View notes
Text
Karena terganggu liat pantat teflon item banget karena emang kompornyaa suka bikin gosong, akhirnyaaa
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/6e9116552cb85efce7630f1aed058168/c4e2e59e096ba3f0-69/s640x960/a393ac41787ffeece14bb9a5fda2668637b2028a.jpg)
Percobaan kesekian naburin baking soda sama cuka. Tadi berhasil ke teflon yg kecil sama burner kompor. Klo yg ini ga berhasil yaudah, wasalam, terima aja pantat teflonnya gosong
3 notes
·
View notes
Note
Assalamoalaikum, I read your blog and find you to be very wise and experienced, your words are so delicately gathered.
Do you have any advice on how to navigate attention from the opposite gender without being rude ?
I am 19 F and in school and out and about I have encountered boys who like me. When I was younger and more immature I didn't know how to deal with it so I was rude in my rejection yet I felt bad for behaving in such a way as I was aware this is unlike the person I want to be.
Later on and recently, I have been more respectful and kind to those around me but it has resulted in boys developing feelings on me and confessing them to me.
I hate this problem as I know whatever Allah SWT gave you is what he is going to test you with and what you will have to account for. If Allah swt created me in a way where those around me find attarctive, I am simply being tested and it has nothing to do with me.
Do you have any suggestions on how to reject in a way which doesn't hurt the other or better even how to avoid this in the first place?
Wasalam.
السلام عليكم
I truly appreciate your kind words; they mean a lot to me! Thank you ☺️
Regarding your query, I do have some advice on that topic.
Navigating attention from the opposite gender in a respectful and Islamic manner can be challenging, especially in a school environment where interactions are frequent and often unavoidable.
In educational or professional settings, it's nearly impossible to avoid interactions with individuals of the opposite gender. To entirely sidestep these interactions would require not being in such environments at all. This doesn't imply these environments are negative, but rather highlights the inevitability of cross-gender interactions within them.
Here are some suggestions to handle such situations effectively:
1. Understand and Embrace Islamic Principles:
Islam provides clear guidelines on interactions between genders. The principles of modesty, lowering the gaze, and avoiding unnecessary interactions are emphasized in the Qur'an and Hadith.
2. Maintain Modesty and Professionalism:
Dress modestly and behave in a way that aligns with Islamic teachings. This may include wearing a niqab to cover your Face if you don’t already.
3. Set Clear Boundaries:
Be polite yet firm in setting boundaries. If someone expresses their feelings, respond kindly but clearly, indicating that you are not interested in pursuing any romantic relationship.
4. Dua:
Pray to Allah ﷻ for guidance and strength to handle these situations with wisdom and patience. Ask for His help in maintaining your modesty and staying true to your values.
5. Avoiding Unwanted Interactions:
- Consistent Behaviour: Be consistent in how you interact with everyone. Be clear and direct.
- Group Interactions: Spend more time with like-minded female friends.
- Avoid Eye Contact: Minimize eye contact with the opposite gender.
Practical Example of Polite Rejection:
When rejecting someone's feelings, it's important to be gentle yet clear. Here is an example of how to do so:
"No thank you, I’m not interested in pursuing any relationship." This short and direct response makes your answer clear while keeping the interaction brief and respectful.
Remember that maintaining your Islamic values and being respectful can coexist. Your goal is to embody the character of a good Muslim, which includes kindness, modesty, and clarity in interactions. By setting clear boundaries and being consistent in your behavior, you can navigate these situations effectively without being rude or causing unnecessary hurt.
If your intention is to handle these situations in a way that pleases Allah ﷻ, He will surely assist you and provide you with the strength and wisdom needed.
Remember, many men are driven by their ego and arrogance. The weakest thing on the planet is a man’s ego, and it’s easily hurt.
Always remember that your intention (niyyah) is crucial. As long as you know in your heart that you are doing this for the sake of Allah ﷻ and have good intentions, don’t worry too much about setting clear and firm boundaries.
Do not “hate the problem”; it’s not a problem but a test. Tests from Allah ﷻ come in many forms, and every test is to increase you in patience, faith and love for Islam.
Lastly, strive to be like Hazrat Sayyidah Fatimah Az-Zahra رضي الله عنها. Read the biography and lifestyle, study the way she lived. You’ll definitely be inspired to live a life closer to Allah ﷻ
I hope this helps you with your situation, if not, do let me know with any specifics or any questions you may have! May Allah ﷻ keep you steadfast in your Deen آمین ثم آمین
4 notes
·
View notes
Text
Suatu saat akan didatangkan kepadamu dan dihadirkan untukmu agar kamu bisa bertumbuh bersama dan berjalan bersama yang saling, satu tuju, satu visi, meneduhkan dari apa yang dituturkan maupun dipandangnya serta cintanya pada Allah lalu Rasulullah – shallallahualaihi wasalam — tidak pernah diduakannya kepada makhlukNya. Begitupula lembut cara dan perangainya yang selaras dengan apa yang diajarkan ; tidak berbelok dari yang seyogyanya.
Semoganya Allah mengijabah doaku untuk berumur panjang karena ingin sekali ku ceritakan dalam goresan - goresan tentang kesholehanmu , teruntuk nya di masa yang akan datang, wahai.
Cairo, 17 Juli 2024
6 notes
·
View notes
Text
Mengatur Waktu, Kunci Tertatanya Hati
Imam Al-Ghazali di dalam Bidayatul Hidayah juga memberikan maklumat penting mengenai cara agar dapat menjaga diri baik lahir maupun batin, untuk senantiasa berada di jalan yang Allah ridhai.
Beliau berpesan bahwa kita tidak akan dapat menjaga diri -baik lahir maupun batin- untuk senantiasa berada di jalan yang Allah ridhai, kecuali dengan mengatur waktu secara baik dan disiplin, rajin mendawamkan wirid di waktu pagi dan sore, serta berbagai ketaatan rutin baik di waktu siang maupun malam.
Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi Wasalam juga pernah bersabda, bahwa tanda baiknya keislaman seseorang ialah saat ia dapat meninggalkan hal yang tidak bermanfaat bagi dirinya.[1] Menyibukkan diri dengan hal-hal yang tidak bermanfaat merupakan Kesia-siaan dan tanda lemahnya iman. Terlebih, di akhirat kelak kita akan ditanya mengenai apa yang dilakukan dengan nikmat waktu yang telah Allah berikan.
Kemudian, dalam surat al-Ashr, Allah Ta’ala bersumpah dengan salah satu makhluk-Nya yaitu waktu atau massa, dimana manusia akan berada dalam kerugian jika tidak menggunakan waktu dengan baik. Maksud tidak digunakannya waktu dengan baik, tidak lain ialah mengisinya dengan melakukan keburukan. Keburukan itu juga yang akhirnya menjadi sumber kecelakaan yang menjerumuskan manusia ke dalam kebinasaan.
Maka, sebagai seorang muslim, hendaknya kita memperhatikan kegiatan apa yang dipilih untuk mengisi waktu dalam satu harinya. Berusaha untuk selalu mengisi waktu dengan hal-hal positif, dan tidak terlena dengan waktu luang.
Waktu luang yang ada seharusnya dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan diri sesuai dengan kecenderungan atau minat, bukan justru menghabiskannya dengan kegiatan nir-faidah lagi bernilai maksiat.
Jadikan ibadah wajib sebagai check point dalam membuat jadwal kegiatan harian. Mulai dari shalat wajib lima waktu yang dijadwalkan untuk selalu didirikan di awal waktu. Alokasikan waktu sesaat sebelom adzan berkumandang, agar masih dapat mengikuti shalat berjamaah di masjid. Sesuaikan berbagai kegiatan lainnya dengan jadwal waktu shalat yang hari ini dapat dengan mudah kita ketahui, baik melalui aplikasi maupun informasi yang didapatkan dari internet.
Setelah menjadwalkan shalat di awal waktu, kemudian jadwalkan kewajiban personal lain yang setiap orang bisa saja berbeda, misalnya jadwal sekolah atau kuliah, bekerja, berdagang, mengajar dan lain sebagainya. Berusahalah untuk fokus mengerjakan satu hal, dengan tidak memikirkan hal lain yang bersebrangan di waktu yang sama. Selain membuat kita kesulitan untuk berkonsentrasi, hal itu juga akan menurunkan kualitas dari hasil pekerjaan yang dilakukan.
Ketika sedang shalat, maka fokus dan khusyuklah dengan shalat yang dilakukan. Begitu juga saat sedang melakukan aktifitas lain, seperti misalnya belajar satu ilmu, maka fokus dengan hal itu tanpa perlu memikirkan hal lain semisal pekerjaan yang hanya akan membuat kita kesulitan untuk berkonsentrasi. Berikan perhatian secara penuh dengan apa yang sedang dilakukan, sehingga hasil terbaik pun akan lebih mungkin didapatkan.
Sleman, 8 April 2023
[1] HR Imam At-Turmudzi dalam Kitab Arba’in Nawawi
16 notes
·
View notes
Text
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/28fded0e5f0889378f0c7c6f56ee2954/ad142935b79ef3e5-30/s540x810/1017223e0871ea6f47cd197d1f549456d29a8f50.jpg)
RasulAllah (salAllahu alayhi wasalam) is reported to have said that Allah Ta'ala says, 'O son of Adam, perform 4 Rakats of Salat (Ishraq) in the early part of the day. I shall help you in accomplishing all your responsibilities during the rest of the day.' [Mishkaat pg.116]
In another narration of at-Tirmidhi, RasulAllah (salAllahu alayhi wasalam) is reported to have said, 'He who performs Fajr Salat with Jamaat and remains seated in the same place while engaging in Dhikr until after sunrise and thereafter performs 2 Rakats Nafil Salat, (Ishraq), he will obtain the reward of one Hajj and one Umrah.' [at-Tirmidhi]
#islam#quran#islamic#muslim#islamicquotes#pakistan#islamic group#muslim community#muslim countries#istanbul#hadith#allah#makkah#salah#deen#dua#arabic dua#ramadan#urdu zone#quran verse#salatul ishraq#islamicpost#islamicreminder#muslim ummah#muslimah#jannah
7 notes
·
View notes
Note
Salam sister, I’m married with no kids. Since last 6 months I’m having an extra marital affair with my boss who is white. He has been extra demanding in Ramadan but I’ve been avoiding to meet him in this month. He wants me to spend this Friday with him in some hotel and I know what will happen.
I want to avoid this and can meet him starting next week but he is not listening. Do you have any advice?
Thanks
Wasalam. I barely check tumblr anymore and just saw your question. Feel free to msg me and we can talk further. Or if you like you can update me here.
11 notes
·
View notes
Text
1. What are some of the challenges you face during fasting month and how do you overcome them?
Untuk Ramadan 2019-2020, itu tantangan yang kerasa banget adalah puasa super lama sih karena udah deket-deket summer. Paling panjang itu subuh jam 3 pagi dan magrib jam 10 malam. Lebih ke... bosen aja sih ngga bisa mengunyah. Terus capek nungguin magrib, jadi kalo gak salah inget kayaknya waktu itu aku seringkali makan sekali aja ngerapel sahur dan buka.
Cara overcome-nya adalah... I guess I just spent a lot of times hanging out with friends. Dan juga masak untuk buka bersama. Atau join acara makan dimana gitu. Selama jadi grad student pokoknya kegiatan memang diisi sama ngumpul dan makan bareng, tak terkecuali pas Ramadan. I love it. Dan paling sambil nonton film sih, ngabuburit yang kurang bermakna.
Kalau tantangan lain yang susah banget di-overcome adalah mengatur emosi. Hehe. Kenapa ya w gampang banget kesel sama orang, bikin senewen aja gitu. Terutama dalam konteks pekerjaan. Sebagai manusia yang satset, w emang gak suka banget liat orang-orang letoy yang kerjanya iya nanti iya nanti. Gak sadar apa ya kita tuh bekerja sebagai sebuah sistem, kayak tim lari estafet gitu loh. Lah ini, jam 10 WA bilangnya lagi nyetir. Jam 4 sore w follow up, bilangnya lagi nyetir lagi. Situ driver Grab, ya? Duh jadi emosi lagi.
Istigfar.
Tantangan lainnya... berusaha untuk khatam quran tiap Ramadan - yang berarti harus konsisten nyicil 10 lembar per hari dan itu tuh susah juga nih sebagai manusia sok sibuk. Idealnya adalah baca 2 lembar setiap habis solat, tapi karena kadang w mager seringnya dirapel aja. Selama tiga tahun terakhir w alhamdulillah berhasil khatam selama Ramadan hehe semoga tahun ini bisa lagi. Cara untuk overcome-nya ya.. cuma ngasih batasan ke diri sendiri kalau tiap hari ya harus beres 10 lembar, karena kalau di-ntar-ntar jadi besok jadi numpuk jadi wasalam banget deh untuk ngejarnya lagi nanti.
Kalau secara overall yah tantangan paling besar adalah menjaga kualitas ibadahku - semoga di Ramadan ini bisa mendapatkan lebih dari sekedar lapar dan dahaga, dan semoga bisa menjadi muslim yang lebih baik :)
10 notes
·
View notes
Text
Sejak awal kamu masuk kamar tadi, sebenernya udah keliatan kalo kamu lagi gelisah, banyak pikiran, bahkan udah keliatan kalo lagi nahan nangis. Maaf ya kalo aku ga langsung nanya, sampe akhirnya kamu beneran nangis deh. Aku gabisa banget meluk orang nangis, kek harus ikutan nangis juga. Antara ketularan nangis, sama emang sebenrnya we feel the same, aku juga lagi cape🥹.
Usia² mendekati masa selesai sekolah emang usia yang tingkat khawatirnya lumayan tinggi yah. Usai mengusahakan untuk lulus, ternyata membayangkan untuk memulai suatu fase "yang baru" itu lumayan menguras pikiran. Tapi aku rasa ini normal. Meski ga enak banget untuk dibayangkan. Kadang sebenernya kita cuma terlalu takut dan khawatir. Padahal sudah banyak juga takut dan khawatir yang berhasil kita lalui dengan baik kan? Mungkin juga Allah sengaja memberi kita khawatir supaya kita nggak kehilangan harap. Supaya Allah masih jadi yang terus dimintai jawab.
Aku juga masih setakut itu, meski berusaha mengubur ketakutan itu dengan iman dan yakin yang sedikit demi sedikit berusaha aku pupuk. Kemarin sewaktu pelajaran hadits membahas hadits ke4 arbain nawawi, ada satu slide yang membekas di benakku. Sebuah sabda dari Rasulullah sallallahualaihi wasalam yang menyatakan bahwa
"Sesungguhnya rizki akan mengejar seorang hamba seperti ajal mengejarnya" HR Ibnu Hbban (1057-Mawand) dan lainnya, dihasankan oleh Syaikh al Albani dalam Silsilah al-Ahadiits ash-Shalhah no. 952
Dari seluruh khawatir ini, benar katamu tadi, "kita harus kembali ke tujuan kita hidup" "buat beribadah" "iya". Semoga kita bisa selalu seterbuka itu, pada kebermanfaatan² kecil yang bisa kita lakukan dalam hidup. Meski kecil di mata orang lain, bahkan mungkin kita sendiri masih memandangnya sebelah mata, semoga apa² yang diniatkan untuk beribadah bernilai besar di mata Allah. Semoga besok², kita udah ga se takut dan se khawatir ini lagi ya. Semoga Allah jaga kamu selalu, dan menghidupkan mimpi-mimpimu seperti yang kamu mau, dan juga Allah mau🤍
Terimakasih ya sudah cerita dan menumpahkan air mata bersama. Aku jadi berasa lagi melepas penat juga😊
8/11/23
2 notes
·
View notes
Quote
Dari mereka saya belajar, bahwa kematian bukanlah suatu hal yang harus ditangisi. Kematian itu hadiah dari Allah, karena lewat kematian kita punya jalan bertemu Allah. Punya peluang untuk berkumpul dengan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasalam. Terlebih lagi kematian-kematian syahid bisa tanpa hisab, dan dijamin masuk surga, juga bisa membantu 70 orang saudara.
Peggy Melati Sukma
#daribuku *Kun Fayakun! Menembus Palestina* - Peggy Melati Sukma, Penerbit Noura
7 notes
·
View notes