#tulisanchacha
Explore tagged Tumblr posts
Text
LUPA!!
14042020
Waktu mau nulis ini lagunya lagi i’ll never love again-lady gaga, kemarin-kemarin denger lagu ini masih senat-senut. Barusan biasa aja, fix! sembuh berarti apa mungkin lupa rasanya, tapi berarti bagus. Haha
Katanya makin bertambahnya usia ingatan kita akan menurun, tapi itu biasanya orang tua dong usia 50an ke atas mungkin. Tapi kok saya akhir-akhir ini pelupa banget ya. Wait, lagunya lagi Maroon 5 - she will be loved , tak lekang oleh waktu emg lagu ini.
Iya, ada saat lagi ngobrol santai di rumah lalu obrolan sedang flashbacklah ajaibnya aku ga inget moment itu sama sekali, padahal katanya aku ada saat itu dan ini bukan hanya disatu moment tp di beberapa moment. Gak cukup disitu tapi waktu gak sengaja buka diary jaman SD - SMP banyak moment yg ditulis aku ga inget rasa dan momentnya. Jadi seolah-olah baca tulisan baru. Ga itu aja, kemarin abis vidcall sama sahabat smp lagi cerita moment bbrp tahun ke belakang ada part yang aku lupa sama sekali, padahal mereka bilang aku ada disana.
Wajarlah manusia kan tempatnya lupa!
Iya wajar bgt! Tapi ini udah kebanyakan lupanya. Bahkan mungkin moment yg baru-baru aja udah ada yang lupa.
Sugesti? Bisa jadi, kurang asupan gizi untuk pengingat? Bisa jadi, banyak pikiran? Bisa juga, tak berkesan? Sangat bisa!, banyak terdistrak? Bisa juga jadi gak fokus. Bisa beragam faktor pemicunya. Ada positif negatifnya sih lupa ini, positifnya bagian yang moment gak enak/menyakitkan bisa lupa tanpa terungkit kan enak. Negatifnya banyak moment yang mungkin berlalu begitu saja yang mungkin disana ada hal yang menarik, kalau lg ngobrol terus flashback terus lupa agak ga enak juga (🎵Truly Madly Deeply - Savage Garden).
Jadi pertanyaan ke diri sendiri, apa jangan-jangan memang sudah tak ada yang menarik lagi momentnya sehingga ya sudah berlalu begitu saja. Selamatnya 2-3 tahun ke belakang masih ngejurnal mungkin ada moment2 yg tersimpan. Sekarang blm mulai lagi ngejurnal. Sadar betul betapa penting menulis.
Ada lagi pemikiran, kehidupan dewasa saking berbentur dengan realita sampai hilang moment2 indah. Seseru itu jaman sekolah kuliah moment2 yang dilalui meski mungkin banyak lupa. Ah rasanya kehilangan moment2 mengasyikan beberapa tahun ke belakang, ada sih tapi B aja dan ga banyak kynya.
Tapi, sisi lain juga apa penting bikin moment2 yang pada akhirnya orangpun gak akan sepenuhnya ingat. Yaudah berjalan biasa saja. 1 lagi beberapa membuat moment bukan karena ketulusan tapi hanya untuk konten medsos *ya sometime ku melakukannya*.
Ah, kesimpulan sementara kubutuh moment2 amazing yg indah inginnya untuk nanti diingat, moment yang jiwa raga utuh di dalamnya bukan hanya terlihat menikmati tapi palsu, bukan juga untuk kepentingan medsos karena banyak moment jadi hilang esensinya hanya untuk dilihat orang, bahkan uniknya aku suka hal puitis, romantis dan sweet tapi karena skr banyak di medsos berseliweran dengan latar belakang niat yang mungkin berbeda-beda jadinya bikin hal itu tidak menarik lagi haha gak salah, dari dulu juga banyak cuma gak ke ekspose aja kl dulu. (🎵westlife - flying without wing).
Minum cerebovit kali yak biar ga pelupa , sama rajin nulis jurnal lagi haha. Ada sih yang biasanya pengingat moment bagi ku ! Wangi parfum & lagu! Bisa banget flashback gegara itu. Kalau ada yang berkesan itupun. (🎵Aerosmith - I don’t wanna miss a thing) pas wkwk
Tulisan random seperti biasanya, yang bisa jadi nanti lupa pula kenapa menulis ini atau bagaimana rasanya ketika menulis ini.
Ya semoga nnti pas punya suami, gak lupa kalau punya suami wkwkwk
🎵ed-sheeran - photograph
chacharaysha
1 note
·
View note
Text
Ada yg terlalu serius dalam suatu hal, sampe lupa bercanda. Ada yg kebanyakan bercanda, sampe lupa hal-hal yg harus serius.
Bijaklah dalam suatu kondisi dan situasi.
chacharaysha
28 notes
·
View notes
Text
Cerita Hari Ini
Tutup suatu benda jatoh terus menggelinding,
“Duh, lagi buru-buru. Ga usah dicarilah” dalam hati. Diganti tutupnya sama yang lama.
“Eh, tapi penasaran”
Nyalain flash hape, liat ke kolong kasur. Laaah, malah nemu manset yg ilang sebelah, ternyata selama ini ada di kolong kasur. Udah disangka ilang. Eh terus tutup yg td dicari malah ga nemu2, taunya ada ampe jauh. Diambil juga akhirnya. Seseneng itu nemu si manset.
Akhirnya, ya telat sih.
Tapi, hikmahnya
“bisa jadi kejadian yg kita alami sekarang membawa kita menemukan sesuatu yang disangka hilang selama ini”
“Jangan-jangan yang selama ini disangka hilang, hanya bersembunyi untuk nantinya ditemukan kembali”
Uwuwu~~~
1 note
·
View note
Text
Jadi, Kapan?
Bismillah
Sudah lama ingin menulis ini. Tentang sebuah perhitungan yg tak perlu dihitung karena sudah ada yang menetapkan jauh sebelum aku bisa mencoba menghitung.
Menghitung kapan? Kapan aku mati?
Bukan, bukan aku akan memprediksikan seperti para tukang bual peramal. Mana bisa aku mendahului ketetapanNya. Aku hanya mencoba berasumsi. Permisalan, karena bukankah banyak yg bilang kematian itu rata-rata di usia Rasulullah? Sekitar 63 tahun? Itu yg sering ku dengar sejak jaman kecil. Mohon koreksi jika aku salah.
Ini sebuah permisalanku, semoga jadi pengingat untuk aku pribadi khususnya mungkin bagi yang baca juga.
Almarhum ayahku meninggal di usia 39 tahun, usia tergolong muda sekali dengan meninggalkan 1 istri dan 4 anak. Anak terakhir baru berusia 2 tahun. Menikah di usia kurang lebih 27 tahun. 12 tahun bersama keluarga kecilnya. Singkat? Yaa tentu saja, almarhum tak sempat melihat anaknya tumbuh dewasa. Ibuku terpaut berbeda 5 tahun dengan almarhum. Ibuku pada saat diusia yg sama denganku saat ini, sudah memiliki aku dengan usia kurang lebih 2 tahun.
Jika direfleksikan dengan usia aku sekarang, aku belum berkeluarga sama sekali. (Mohon dibaca jangan dulu beropini sendiri). Jika, usiakupun tak jauh masanya dengan almarhum, berarti sisa usiaku 13 tahun lagi. Sampai saat ini sepertinya aku belum banyak mencapai berbagai hal. Ini permisalan,asumsi yang aku jadikan refleksi untuk diriku sendiri. Bukan untuk aku meminta usiaku hanya sampai 39, bukan! Hanya saja aku terpikirkan apa saja yg sudah aku lakukan untuk menjadi perbekalanku di akhir nanti. Sedangkan sisa 13 tahun lagi.
Mungkin ada sebagian orang akan bilang hidup jalani saja tak usah dipikirkan, ya tapi kematian menghampiri terus cuy! Gimana caranya kita hidup untuk terus menyiapkan bekal tapi jangan sampai pula kita terbebani hingga merasa desperate.
Ini sih, fungsi taunya tujuan hidup. Jika orang yg meyakini hari akhir itu ada, fase perhitungan, surga/neraka, aku yakin seharusnya setiap langkah hidupnya mencari perbekalan, karena tau dunia ini hanya sesaat. Juga dia meyakini harus selamat dunia akhirat. Bukan untuk di akhirat saja tapi dunia juga, bukan dunia saja tapi akhirat juga.
Tapi, ada lagi ketetapan Allah mengenai hal-hal dalam kehidupan ini, yang semua memang hanya Dia yang tahu. Contoh ya almarhum hanya hidup 39 tahun sudah berkeluarga, ada juga Allah menetapkan seseorang panjang umur tapi Allah amanahkan jabatan yang tinggi. Merefleksikan ke diri mungkin Allah pun punya ketetapan khusus untuk diriku sendiri entah itu perihal duniawi atau akhirat, contoh diusia sampai saat ini aku belum berkeluarga atau diusia saat ini aku belum hapal juz 30 acan (😭 mau banget ini). Aku meyakini semua ada ketetapanNya, awalnya aku merasa ragu dan muncul pertanyaan kenapa sih kenapa sih kenapa sih. Tapi, heeeyy! Bangun! Jangan sampai terbelenggu semua punya timeline masing-masing.
Nah, tapi kembali lagi ke kematian, hal yg aku refleksikan yaitu jika sisa umur aku 13 tahun lagi? Apasaja yg akan aku persiapkan untuk segala ketetapan-ketetapan Allah yg akan datang? Misal sebuah amanah? Jabatan? Gelar? Apa aku siap?
Jadi, ya beriringan kita harus punya apa yang ingin kita capai untuk dunia akhirat, tapi kita harus ingat bahwa Allah juga punya ketetapan. Salah satu pengingat yang jelas adalah kematian. Hal pasti yang akan menghampiri kita tanpa kita tahu kapan.
Jadi, kalau usiaku sisa 13 tahun lagi, apa saja yang akan aku lakukan??? *selfreminder*
Bandung, 12 Juni 2019
5 notes
·
View notes
Text
Sabar,
Ini cuma sebentar,
Nanti juga udahan.
😊
chacharaysha
4 notes
·
View notes
Text
L E L A H
Hanya ingin berucap itu
Hanya itu yang sedang dirasa
Dari segala hal yang terjadi
Dari segala rasa yang berkecambuk
Dari segala pikiran yang terpikir
Entah salah apa aku
Entah sedang menghadapi ujian apa
Entah juga bagaimana sikap seharusnya
Sulit ya jadi dewasa
Mungkin ini hanya secuil permasalahan
Entah masalah diri
Masalah dengan lingkaran luar
Lelah dengan perasaan-perasaan ini
Apa benar ada bahagia?
Pertanyaan menyeramkan sebenarnya
Hanya selintas
Masih ada kenyakinanku
Ya Allah🥺 aku memohon :(
8 notes
·
View notes
Text
Bahayanya sebuah rasa, bisa membuat seorang yg pecicilan diam seribu bahasa. Ajaib memang.
chacharaysha
2 notes
·
View notes
Text
Heran!
Jadi, sebenernya maunya gmn deh Raysha? yg kasih motivasi banyak, trigger ? Banyaak bgt. Kesempatan? Ada aja.
Kenapa sih?
Takut? Takut apa coba.
Waktu trs berjalan masa km msh disini aja?
Kl km bergerak siapa tau bnyk yg tertolong loh.
Semangaaat? Segitu bnyk yg nyemangatin. Pdhl g bnyk tuntutan jg dr org luar.
Katanya bnyk mimpi tp ga bangun2.
Gimana sih km teh?
Heran!
Chacharaysha
1 note
·
View note
Text
Segera tanpa tergesa.
chacharaysha
3 notes
·
View notes
Text
Hasil breakdown permasalahan hidup (haha lebay). Asli saat ini terasa lebih plong ya. Bismillah semogaa aja tetap semangat menjalani hari-hari.
Sampai menghasilkan hesteg untuk bulan ini sebagai penyemangat diri yang masih sendiri ini😂 #WAYAHNAWE (apa ya bahasa Indonesianya?) sangat tidak cantik sih, tapi ya ini yang terasa.
Menurunkan dulu ego, realistis, dan menerima keadaan, tapi ini semua untuk menunjang semua yang diinginkan sebenarnya, hanya saja kemarin masih tidak terima kenyataan bahkan hanya berpasrah pada Tuhan (Tuhan aku Allah) tidak ada usaha maksimal, (ya kek mana mau maju Juliet!).
Oke, jadi gimana kelanjutan jika ditanya lagi pertanyaan itu?
“Jawabannya, yaa aku akan jelaskan berbagai plan yang sudah dirinci di atas”
Bismillahirahmanirahim.
Semoga Allah kasih jalan dan petunjuknya selalu.
Ohiya! Selalu ingat ini takdir Allah, Qodarullah, jadi pasti akan ada hikmah dan maksud Allah.
Keep Husnudzon sama Allah💕
6 notes
·
View notes
Text
Berharap yang Salah
Ketika kamu menaruh harap kepada manusia, ketika tak sesuai dengan harapan, kamu akan kehilangan keobjektifitasan. Hanya subjektifikas yg ada pada matamu.
Sedangkan jika seseorang sudah ragu dengan seseorang atau suatu hal, bisa jadi melihat hasil atau segala halnya nanti entah itu baik sekalipun akan selalu merasa tidak puas/buruk.
Sampai kapan kamu akan mencari kesempurnaan? Setiap hal memiliki poin-poin kelebihan dan kekurangan. Bukankah hanya Allah yang memiliki kesempurnaan?
Bukankah kepada Allah saja kita berharap?
31 Maret 2019
6 notes
·
View notes
Text
Pernahkah kamu merasakan sesuatu yang sangat kamu inginkan ada di depan mata, tapi saat itu pula kamu ikhlas jika sesuatu itu tidak jadi milikmu?
chacharaysha
4 notes
·
View notes
Text
Aku udah segede gini, gak tau udah sholehah apa belum. Masih berusaha jadi Sholehah. Masih berusaha buat semua yg disini bahagia.
Nanti kita bisa ketemu lagi kan? Rindukan sama aku ? Nanti aku masakin ya kalau kita ketemu lagi. Iya, aku udah bisa masak sekarang. Hehe.
Tapi, sayang belum ada yang berani kenal dirimu, entah kenapa.
Kalau dirimu masih ada, apa ya tanggapanmu ketika ada yang datang meminta izinmu? Haha tidak terbayang olehku bagaimana ekspresimu.
Sayang, aku gak bisa merasakan bagaimana melihat cinta pertama seorang anak perempuan menyerahkan anak perempuannya pada orang lain. Tapi gak apa-apa, itu sudah ketentuanNya.
Eh, aku jadi ingat gimana waktu dirimu masih ada, terus jaman SD ada teman laki-laki yang telepon aku. Aku ingat ekspresi wajahmu yang sekarang baru aku sadari, mungkin itu cemburu. Hehe.
Suatu hari nanti, kalau sudah ada yang berani datang ke rumah dan ingin berbagi kehidupan sama aku, aku pasti kenalkan pada dirimu, dia harus tau dirimu adalah seseorang yang spesial dan tak terganti.
Hehe aku udah sedewasa itu loh. Terakhir kita ketemu aku masih SD, masih gak banyak paham. Tapi, dirimu sudah banyak mengajarkanku bagaimana menjadi seseorang yang baik hati, jujur, ramah, dan terpenting adalah SABAR.
Dulu aku sangat memimpikan bisa berbagi kehidupan dengan seseorang yang mungkin bisa sama atau mirip denganmu. Tapi, sekarang aku sudah menyerahkan padaNya, Dia lebih tahu bagaimana yang tepat untukku.
Aku juga sekarang semakin paham apa yang bisa aku lakukan untuk dirimu. Aku selalu mendoakanmu, semoga dirimu disana mendapatkan cahaya dalam kegelapan, mendapat kehangatan dalam kesendirian, dan mendapatkan ampunan atas apa segala yang telah dirimu perbuat selama ada disini.
Sampai kita bertemu lagi.
Semoga kita semua terselamatkan dan kembali berkumpul di surga-Nya.
Aamiin aamiin Ya Rabb.
7 April 2004-7 April 2019
4 notes
·
View notes
Text
Mencari kesempurnaan tapi tak terasa, tak peka, tak memperhatikan tutur kata kita yang akhirnya menyakiti perasaan orang sekitar. Miris.
chacharaysha
3 notes
·
View notes
Text
Orang begitu ke kita.
Kita ga boleh begitu ke orang.
chacharaysha
3 notes
·
View notes
Text
Netral. Ga asam ga basa.
chacharaysha
1 note
·
View note