#thatsmilingface
Explore tagged Tumblr posts
Photo
#thatsmilingface #onthestreets of #hancheng #shaanxi #china (hier: Hancheng, Shaanxi)
1 note
Ā·
View note
Photo
Hereās Track Number 80 Of My ElEcTr0 Du0 Mix Seriesā£ļøā£ļøā£ļø SāExpress vs. Camouflage SāExpress - That Smiling Face (WhiLLThriLLMiX) https://soundcloud.com/whillyem_thrillwell/s-express-vseds-camouflage-s-express-that-smiling-face-whillthrillmix Click On The Link In My Bio To Hear This Track And ALL My Other Mixes. ššššā”ļø EnJoY #SExpress #ThemeFromSExpress #MarkMoore #Camouflage #ThatSmilingFace #SoundcloudMix #WhillyemThrillwell #Remix #MusicSamples #KarenFinley #IGotTheHotsForYou #DropThatGhettoBlaster #DJWhillyemIKillYou #DJWhillyem #NewWave #DanceMusic #EnjoyThisTrip #OutrageNYC #SExpressvsCamouflage #SExpressThatSmilingFace #ElectronicMusic #Disco2000 #Classics #HouseMusic #80sMusic #AcidHouse #Sampling #ElEcTrODuOs #WhiLLThriLLMiX #WhillThrillKult (at New York, New York) https://www.instagram.com/p/BzAwIF8hwYA/?igshid=4eacb0864oa4
#sexpress#themefromsexpress#markmoore#camouflage#thatsmilingface#soundcloudmix#whillyemthrillwell#remix#musicsamples#karenfinley#igotthehotsforyou#dropthatghettoblaster#djwhillyemikillyou#djwhillyem#newwave#dancemusic#enjoythistrip#outragenyc#sexpressvscamouflage#sexpressthatsmilingface#electronicmusic#disco2000#classics#housemusic#80smusic#acidhouse#sampling#electroduos#whillthrillmix#whillthrillkult
0 notes
Text
San - ćć® ē¬é” (That Smiling Face)
Satu senyuman darimu saja sudah sangat berarti bagiku. Hei, bisakah senyuman itu hanya untukku saja?
"NaniĀ (apa)? Nani te itta noĀ (apa kamu bilang)?" Satoshi menatap Karina bingung. Tadi.. sepertinya ia mendengar gadis itu mengatakan sesuatu seperti...
"KamuĀ budhegĀ ya? Aku bilang kamu itu kayak stalker!" sahut Karina judes. Ia memalingkan wajahnya dari Satoshi dan merapikan roknya yang sedikit berantakan.
"Su..to--ka--?" eja Satoshi.Ā Stalker?Ā "Hey, did you say that I'm a stalker?"
"Nah, baru nyambung dia." sahut Karina cuek tanpa mengalihkan pandangannya dariĀ notebook-nya.
Satoshi terdiam. "Well, mungkin bagimu aku memang stalker, tapi sesungguhnya aku tak pernah bermaksud seperti itu. Mungkin, ini sebuah takdir?" ia mengerling jahil ke arah Karina.
Karina mendelik heran ke arah Satoshi. Mukanya memerah. "Ih.. apaan, sih? Norak. Lebay. Dasar cowok playboy!"
"Lebay? Nani kore (apa itu)?" tanya Satoshi bingung.
"Ah, lupakan saja!"
Satoshi masih menatap Karina yang asyik mengetik di notebook-nya. Karina merasa risih dilihat terus seperti itu. Ia mengangkat wajahnya.
"Lihat apa?"
Satoshi menggeleng. "NandemonaiĀ (bukan apa-apa, kok). Oh iya, kita belum kenalan, 'kan? Satoshi desu. Anata waĀ (kamu)?" ia mengulurkan tangannya.
Karina menimbang-nimbang untuk menyambut uluran tangan itu atau tidak. "Hm.. Karina desu." Ā ia pun menyambut tangan itu ragu-ragu.
Satoshi tersenyum. Senyum pertama yang pernah dilihat Karina dari dekat. "Hai, douzo yoroshikuĀ (oke, salam kenal ya), Karina-chan!"
Karina terpana. Senyum termanis dan ter-adorable yang pernah dia lihat. Senyuman itu... sangat menagih.
***
"Kamu hobi banget ya, ngetik di sini?" tegur Satoshi di lain hari. Ini sudah minggu kedua sejak Satoshi pindah ke SMA Negeri 1 Jakarta.
"Hmm... yah.. habis tenang sih, daripada di kelas." sahut Karina tanpa melepaskan pandangannya dari tulisannya. "Kamu sendiri, ngapain di sini? Beneran jadi stalker-ku ya?" ia melirik curiga ke arah Satoshi.
"OreĀ (aku)? Kamu nggak lihat itu?" tunjuknya ke arah lapangan bola. "Aku tadi sedang main bola."
Karina memutar bola matanya gemas. "Iyaa... aku juga tahu itu. Tapi kenapa kamu sekarang ikut-ikutan duduk di sini dan bukannya main bola, sana."
Satoshi menatap Karina sedih. "Jadi, kamu mengusir aku, nih?"
Karina salah tingkah. "Bukan itu maksudku...."
Satoshi tertawa. "Hai, haiĀ (iya, iya). Aku cuma bercanda, kok. Hmm.. lagi pengen istirahat aja. Capek main bola terus. Aku mau berbaring sebentar.."
Karina hanya mengangkat bahunya dan melanjutkan menulis cerita. Tanpa ia sadari, mata Satoshi tak pernah lepas dari dirinya sejak tadi. Ia terus mengamati sosok gadis itu. Rambut hitam ikal sepinggang, mata yang sedikit sipit, hidung yang cukup mancung, bibir mungil, alis yang tebal, dan juga tangan yang mungil seperti anak bayi yang menari-nari dengan lincah di atas keyboard notebook miliknya.
Satoshi tersenyum. "Kawaii desu neĀ (manisnya)~"Ā
"Eh, kamu bilang apa tadi?"
"Bukan apa-apa, kok." jawab Satoshi cepat sambil masih mengamati gerak-gerik gadis itu. Kali ini ia ganti mengamati ekspresi dan gerakan Karina.
Mulai dari gerakan tangannya yang lincah, ekspresi wajahnya yang kadang bingung dan kadang tersenyum senang, juga desahan puas saat ia berhasil menyelesaikan tulisannya.
"Yak, untuk saat ini bab ini selesai!" Karina menghela napas lega.
Satoshi masih tersenyum memandang Karina. Karina menyadari hal itu dan berkacak pinggang, menatap penuh selidik ke arah cowok itu. "Hei, kamu ini. Dari tadi ngelihatin apa, sih? Senyum-senyum sendiri kayak gitu."
"Aku sedang melihat malaikat yang sangat cantik."
"Hah?"
Satoshi bangkit dari tidurnya. "Ano tenshi wa Karina desuĀ (Dan malaikat itu bernama Karina). Jya neĀ (Dah), Karina-chan!" ia pun bergegas berlari ke arah lapangan bola, bergabung kembali bersama teman-temannya.
Karina masih terpaku di tempatnya. Senyuman Satoshi itu tadi.. senyuman yang sama yang pernah dilihatnya waktu itu. Senyuman yang sangat menagih. Dan, apa katanya tadi...?
"Tenshi (malaikat)...?"
***
bersambung
0 notes