#tensi darah
Explore tagged Tumblr posts
pasarinternet · 1 year ago
Text
Madu Nurutenz Cepat Menurukan Darah Tinggi
Madu Nurutenz Cepat Menurukan Darah Tinggi TEKANAN DARAH TINGGI MENJADI NORMAL KEMBALI, SETELAH RUTIN KONSUMSI MADU NURUTENZ   Madu Nurutenz Cepat Menurukan Darah Tinggi     INILAH CARA UNTUK MEMBANTU MENGATASI DAN MENURUNKAN DARAH TINGGI ATAU HIPERTENSI KELUHAN PUSING, SAKIT LEHER BELAKANG, SERTA BADAN TERASA KAKU   Diformulasikan oleh team Ahli dengan kandungan Herbal yang alami dan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
kaktus-tajam · 2 years ago
Text
Edukasi yang Sampai ke Hati
“Oh gitu ya Dok? Wah saya baru tau. Terima kasih banyak ya, Dok!”
Satu hal yang signifikan terasa setelah menjalani 2 dari 6 bulan ku di puskesmas adalah: melakukan edukasi yang sampai ke hati. Ya, hati pasien.
Aku sampai berpikir: sebervariasi itu ya manusia, spektrumnya dimulai dari apatis sampai dengan neurotis. Haha. Dari “saya tidak sakit” walau tekanan darah 220/110, sampai dengan “saya minta dirujuk” walau tak ada indikasi. Tentunya ini disebabkan aspek multifaktorial seperti level pendidikan, akses terhadap informasi, status ekonomi, dan kepercayaan.
MasyaAllaah setiap hari jadi tantangan dari Allaah untuk bisa mengakomodasi keluhan dan permintaan pasien dan keluarganya. Jadi merenung: Betapa indahnya pekerjaan ini, membuatku semakin yakin bahwa tidak mungkin hari-hari dilalui tanpa kekuatan dari Allah. Laa haula wa laa quwwata illa billaah.
Pekan ini contohnya, tugas di poliklinik umum, dengan cakupan 60-100 pasien sehari, diampu 2-3 dokter.
Setelah berjalan 2 jam pertama, ada momen ketika terbesit dalam hati: aduh ini pasien kenapa gak mau dikasih tau sih? Sudah berbusa menyarankan untuk dirujuk, tetap saja ia menolak.
Pasien lainnya, gula darah dan tensi di luar batas normal, takut minum obat karena kata orang, efek sampingnya ke ginjal.
Malam hari itu, aku ngobrol dengan beberapa temanku. Kadang frustrasi ya Hab, karena banyak hal yang di luar kendali kita. Kendatipun kita sudah berusaha maksimal. Deg. Astaghfirullah.
Ternyata hari itu lupa: berdoa meminta lisan agar dimudahkan, hati pasien dilembutkan, hati dokter dilapangkan.
Edukasi yang sampai ke hati, tentunya butuh akses dari Yang memegang hati manusia yaa?
Ternyata masih segini levelku, belum selevel Rasulullah saw. yang dalam kondisi berdarah dilempar batu di Thaif, tetap lembut lisannya, tetap berdakwah walau ke satu pemuda, tetap mendoakan kebaikan untuk mereka yang mendzaliminya.
Belum selevel ulama yang menghafal nama beserta detail kehidupan seseorang, nama anak, orang tua, asal daerah.. agar dapat menyentuh hati mereka ketika memberi nasehat.
Belum selevel dosen-dosen subspesialis kami yang super lelah, sibuk, kerja sampai larut malam, namun selagi visite mampu mengajak semua berdoa bersama untuk pasien.
Ternyata masih banyak PR ku mengelola hati.
Semoga rutinitas monoton tidak membuat stagnan, tidak berkembang, dan lalai dari meluruskan niat dan melangitkan amal.
Semoga menjadi pribadi yang bisa terus peka terhadap hikmah, dari cerita pasien tentang kebunnya, anaknya, suaminya, istrinya, orang tuanya, pekerjaannya, hewan peliharaannya, teman kerjanya, haha.
-ha.
Semoga tulisan ini pun, sampai ke hati.
125 notes · View notes
sindilestariputrisworld · 1 year ago
Text
Bahan Renungan Diri
Dua hari sebelum lebaran Qodarullah kesedak tulang. Buka sama ceker mercon yang udah diekspetasiin bakalan enak sejak lama. Alhasil tulangnya nyangkut di tenggorokan. Perasaan teliti tapi ternyata emang kurang hati-hati malah kutelen semua tulangnya.
Segala cara udah dicoba biar tulangnya bisa ikut turun. Entah dengan banyak air, nasi digulung-gulung bulet, roti, dan segala macamnya yang diharapkan bisa membawa tulang itu turun ke bawah. Qodarullah tetep engga mau turun dan setiap nelen selalu ada yang mengganjal. Dan asli, ini sakit. Mencoba sabar dan setiap hari berharap kalau tulangnya turun alhasil tetep belum juga.
Besok malamnya panas dingin, meriang, badan seperti remuk, mata susah ngebuka, nafas panas banget ditambah lemes sebadan-badan. Minum obat radang & paracetamol. Saking panasnya diri sampai engga tau ngomong apa sampe gatau gimana letak posisi tidur hingga tiba waktu sahur.
Reda sebentar paginya mulai sakit lagi. Sudah sakit akibat tulang, sakit pula sebadan-badan, meriang, tak beraturan. Memutuskan ke klinik terdekat untuk diperiksa alhasil tensi darah rendah, dokternya nyuruh diri buat buka mulut selebar-lebarnya, dibawalah dokter alatnya semacam besi panjang untuk nahan lidah dan semacam gunting untuk korek-korek tulang yang nyangkut di tenggorokan. Engga kuat nahan muntah, berkali-kali dicoba alhasil tenggorokan rusak luka-luka semua bagian kirinya subhanallah sakitnya engga ketahan sampai badan betul-betul terasa lemah. Tapi sampai saat ini apakah tulangnya masih ada atau engga, semoga ini cuma sakit bekas luka pengambilannya.
Hanya bisa mentaddaburi apa yang menimpa diri. Yang pertama betapa jumawanya kita, entah dengan ilmu, harta, jabatan, nasab, dan hal lainnya tetapi ketika ada tulang kecil saja yang menyangkut di tenggorokan kita, kita hanya bisa kembali kepada Allah untuk berdoa dan bersabar. Ini adalah bukti, ketika Allah ingin timpakan kepada kita hukuman, ujian, atau cobaan, maka tidak akan ada yang bisa menepisnya. Jika Allah ingin menimpakan kita ketidaknyamanan, hanya dengan benda sekecil itu Ia timpakan pada kita, dan kita begitu merasa amat tersiksa dan sakit karenanya, dan itu merupakan hal yang begitu mudah bagiNya. Obat semahal apapun kita beli, dokter spesialis manapun kita datangi, kita tetap harus bersabar akannya, kita belum bisa menikmati hidangan dengan nyaman, dan tidak bisa menelan ludah sebagaimana biasanya. Begitu kuasanya Engkau ya Allah. Betapa tidak berdaya hamba yang penuh jumawa ini. Dan satu hal lagi pelajaran yang bisa diambil. Benar, semua orang bisa membeli obat tetapi tidak bisa membeli yang namanya kesehatan.
Yang kedua, sejak awal aku mentaddaburi pada doa kesembuhan. Bahwa tidak mengapa semoga saja dengan sakitnya bisa menggugurkan dosa-dosa. Aku berharap sakit ini menghapuskan sebagian banyak dosa-dosaku. Aku merenungi sakit ini mungkin ada seseorang yang tak kusengaja dilukai hatinya atas perkataanku maka ini balasannya untukku, aku mencoba merenungi dan menerimanya. Atas dasar ini aku malu sekali mengeluhkannya. Tetapi yaAllah rasanya sakit sekali aku takut luka yang ditorehkan atas kata-kataku pada seseorang lebih menyakitkan.
Ya Allah terima kasih telah memberiku kesempatan untuk dihapuskannya dosa-dosaku. Aku tau Engkau menyayangiku. Ya Allah redakan sakit ini sesungguhnya aku telah menangis di hadapan kedua orang tuaku dan aku membuat mereka kesusahan merawatku. Aku merindukan khusyuk berdoa di awal waktu, sekarang aku lemah ya Allah bantulah aku menyelesaikan apa yang akan kuhadapi. Engkau Maha Pengasih Maha Penyayang.
25 notes · View notes
vanilachocolate · 2 months ago
Text
Cek Darah dan Dokter "Senior"
Kamis lalu, aku malem-malem ke klinik karena nyeri badan yang nyerii banget daripada bulan-bulan sebelumnya setiap kali mau datang bulan. Bahkan, pijitan the one and only Lilis di Kaori pun cuma bertahan sehari, dan besokannya nyeri lagi.
Malem-malem itu dateng jam 19.30an, ketemu dokter yang cowo. Aku jelasin kalau lagi sakit kepala dan nyeri badan yang lumayan sakit dibeberapa titik. Dan tentu aku juga bilang kalau aku lagi minum obat psikiatri. Siapa tau, bisa jadi informasi penting kenapa kok aku bisa senyeri itu badannya ngga ilang-ilang semingguan lebih.
Tensi normal dan dokternya bilang kalau aku disuruh cek darah. Takut-takut kalau sebenernya mungkin itu efek jangka panjang dari minum obat psikiatri. Disini tuh aku lebih mengkhawatirkan jangan-jangan diabetes. Mengingat betapa manisnya aku hhahaha berat badan aku yang sangat overweight. Malam itu aku cuma dikasih metilprenidsolon, sama vitamin buat saraf. Dan dibilang 3 hari lagi, disuruh tes darah yang sebelumnya puasa 12 jam. Dimana itu aku lakuin hari senin kemarin.
Pas tes darah kemarin, venanya tipis sekali. Kanan dan kiri. Tapi untung mba-mba kliniknya jago. Dan tentu aku takut yak. Menggenggam tangan yang kenceng banget sampe mbanya bilang "lepas aja ganggamannya gpp" hahaha. Terus aku ditanya
"Emang ngga pernah ranap ka? Venanya tipis banget kaya gini"
"Terakhir SD ka, ranapnya."
Sebenernya hasilnya udah ada pas sore. Cuma pas aku chat tuh balesannya wa nya eror jadi ngga bisa kirim hasilnya via chat. wkwk. Aneh banget. Yaudah aku bilang aja besok aku ambil sembari konsul sama dokternya.
Hari ini balik ke klinik lagi. Klinik antriannya banyak. Terus pas jatah aku dan aku cerita kalau kemarin aku udah chat dan bilang kalau yg kemarin bales bilangnya ngga bisa kirim wa karena eror tuh, mba-mba yg jaga pagi merasa aneh juga wkwk.
Ternyata hasilnya ada yang ditandai. Setidaknya glukosa ku masih sangat amat aman banget. Alhamdulillah. Yang ditandai ini tuh nilainya emang plus minus 1% dari spesifikasi sih. Terus pas masuk ke ruang dokternya, ternyata pagi ini yang jaga dokter senior, a.k.a sudah sepuh.
Aku nyerahin hasilnya, terus ditanya kenapa kok awalnya bisa disuruh cek darah tuh yaa aku jelasin juga. Dari yang ngerasa nyeri lama banget dan minum obat psikiatri. Dan sudah agak berkurang setelah minum obat dan vitamin yg dikasih pas hari kamis.
"Secara umum sebenernya ngga ada yang harus dikhawatirkan dari hasilnya. Ini yang ditandai juga cuma plus minus 1% aja dari seharusnya, jadi ngga bermasalah juga."
"Mungkin karena virus chikungunya yang nyerang tulang. Jadi rasanya bakal sakit. Beberapa pasien saya perlu 3 minggu buat bener-bener sembuh. Ini saya resepkan lagi vitamin dan pereda nyeri yang lain ya. Terus jangan kedinginan, jangan mandi air dingin, nanti pembuluh darahnya mengkerut jadi bikin makin sakit."
Terus lanjut dokternya
"Tapi sebagai dokter saya perlu ngasih tau. Beliau mengutip surat Alquran (nyebut surat dan ayatnya aja, tapi aku lupa tadi yg beliau bilang), kalau obat psikiatri tuh cuma bantu aja. Sisanya ya segimana kita. Kita sendiri yang harus lawan. Ngga mungkin di hidup kita ngga ada masalah. Pasti ada masalahnya. Jadi kita perlu melepaskan, memaafkan blablablabla..."
Salah ngga dokternya ngomong gitu? Nggak kan? Tapi aku ngga suka dengernya. Congkak banget ya aku? hehe. Soalnya beliau tidak tau apa-apa, dan rasanya tuh kaya dikasih saran yang ngga seharusnya, yang ngga aku minta. Istighfar sia chintya. Kesel sama omongan dokter tuh. ckck.
Apa ya, ngga nyaman aja dengernya dari beliau. Walau ya sebenernya mungkin itulah kebenaran. Cuma jadi mempertanyakan diri sendiri juga aja. Apakah selama 5 tahun ini tuh ada yang salah sama diri aku yang mungkin memang tidak benar-benar memaafkan dan melepaskan makanya udah 5 tahun masih minum terus itu obat psikiatri. Walau ya membantu. Sangat membantu. Setidaknya kaya ngasih efek plasebo mungkin. Yang mana setiap kali merasa ada banget yang salah sama diri aku, dan aku sendirian, aku tuh kaya "it's oke, ini ntar juga reda. jangan aneh-aneh, jangan ngapa-ngapain yang ngga perlu. tadi juga udah minum obat dan obatnya bekerja baik buat kamu."
Selalu bikin jadi agak sedih aja sih setiap denger ada yang ngomong tentang yaa pengobatan psikiatri aku tanpa aku minta. Karena jadi mempertanyakan dan menyalahkan diri sendiri akhirnya. Padahal aku bisa sampe hari ini pun salah satunya karena bisa ngga peduli sama omongan orang-orang waktu aku awal-awal ke psikiatri.
hmm.
Emang dokter senior yang kata-katanya sangat bisa diterima tanpa diminta tuh baru dokter Endang. Masya allah sekali. Semoga Allah ngasih sehat yang banyak buat dokter Endang.
2 notes · View notes
lamyaasfaraini · 1 year ago
Text
Ke PMI lanjut Arisan
Sampe dong ngebut ke PMI udah ada Anis (teteh agit) dan suaminya pada cuti kerja eh apa izin setengah hari ya tadi tuh. Donor darahnya udah atas nama agit, suamiku lsg ngisi form dulu lalu screening sama dokter cek tensi dll. 2 pendonor lg berdatangan temen2 kantornya Agit yg dulu, baru terakhir adik iparku. 2 lolos adik iparku ngga lolos karena aah kalo diceritain mah bodorlah wkwk.
Tumblr media Tumblr media
Suamiku setahun belakangan ini ngga donor darah padahal tahun 2022 blio udah 2x donor darah di PMI, tp tiap lewat ke PMI selalu keingetab belom donor lg.. Eeh taunya jadi di tahun ini berikut utk sesuatu yg urgent, alhamdulillah td prosesnya cpt bgt kata suamiku cuma 3 menit, karena tiap org beda2 durasi wkt keisi labu sampe penuhnya. Itu status suamiku di WA, guru2 pada replies dan ngedoain Agit cenah MasyaAllah yaa wlpn stranger Agit banyak yg doain huhu. Semoga doa baiknya berbalik ke guru2 yg doain semua yaa. Makasih perhatiannya..
Suamiku kirim foto ini via WA. Sarapan pasca donor
Tumblr media Tumblr media
Katanya Agit butuh 2 labu tapi alhamdulillah dapet 3 labu.
Tindakan SC akhirnya dilakukan jam 12. Ikut tegang dirumah juga, alhamdulillah darah AB nya lsg dipake. Ya Allah lancarkanlah persalinan adikku.
Alhamdulillah di jam 12.26 gt ya, lahirlah anak ke 2 agit, bayi laki2 kasyeeeeep. Sepasang deeeh anaknya. Lega bgt pas udah lahir ya Allah.
Menuju ruang OP. Halo adik Zeeshan!
Tumblr media Tumblr media
Sebetulnya hari ini jadwal arisan, karena tadi lg urgent aku nyusul weh mudah2an keburu. Abis ngurusin ini itu dan slesei pendonor terakhir kita sarapan ngebubur PMI di belokan dkt cihapit. Jam 10 beres bubar aja kita, nanti ktemu lg di RS Melinda 2. Msh ada wkt kayanya aku nyusul buibu ternyata kumpul di Jardin, dkt kan dari PMI mamenit doaaang ternyata buibu sengaja milih di Jardin biar aku dkt nyusul hahaa makasih buibuu memudahkankuuu.
Pas udah disana eeh taunya dikitan bgt, asalnya cuma berdua mam Zen dan fatih, nyusul mam kembar krn ada urusan dulu baru aku deeeh edun rekor cuma ber4 laaah. Lesgow lah ngocok dulu yuuu~ bener dong di spin sama mama kembar menang doi wkwk sama mama Jav. Yeaaay selamaaat~
Tumblr media Tumblr media
Janlup putu2 dulu wlpn cm ber4
Tumblr media
4 notes · View notes
ajeournal · 1 year ago
Text
in frame: tembok ratapan yang sedang kosong
2013, 10 Tahun lalu di bulan yang sama mungkin aku sedang bersiap-siap untuk libur semester dan pulang ke rumah selama 2 minggu. Mengitari dulu sudut kampus dan mengambil memori sebanyak-banyaknya melalui hp dengan casing berwarna biru yang kubeli dari menyisihkan beasiswa dengan harga 600 ribu. Rasa haru sebelum tahu bahwa nilai di ratapan tembok fisika dan laman olx itb itu lebih kecil dari tensi darah rendahku.
Satu dekade berlalu dan banyak hal terlewati setelah itu. Ujian fisika yang sangat susah sudah tak lagi membayangiku. Stasiun Kiaracondong dengan warna-warni jahim-jafak sudah lama tak memenuhi retina mataku. Bau seblak dan kotoran kuda juga sudah tak lagi mampir di indra penciumanku. Aku akui, belajar di kampus gajah adalah salah satu memori terbaik di hidupku.
Aku menulis ini setelah tak sengaja membaca blog stranger di tahun 2019 dan sedang bernostalgia tentang memori terbaiknya 1 dekade lalu saat SMA. Lalu, ia juga menceritakan hal konyol yang ia lakukan pada masanya.
Aku juga punya hal semacamnya. Saat OSKM, bisa-bisanya naksir mas-mas tambang taplok sebelah karena wajahnya yang manis tapi jadi lucu karena kaos kuning yang dikenakannya. Bahasan ini juga yang menjadi topik awal dengan kawan dekatku saat TPB setelah lama tak bertukar pesan di social media. Bahkan saat itu terpikir, kenapa dulu gak ambil FTTM lalu masuk tambang sesuai rencana awal saja. Padahal kan bisa saja kalau aku masuk kesana, ternyata ia malah masuk minyak gimana. Atau bisa juga malah gak keterima. Semua itu sudah ada garisnya, tapi begitulah pemikiran anak yang baru lulus SMA dan baru punya KTP beberapa bulan lamanya. Namun, perasaan itu berlalu begitu saja setelah dihantam mafiki yang harus dipelajari lewat buku yang kurasa lebih enak dijadikan bantal dibanding materi. Tebal sekali dan harus dipahami berkali-kali.
Tumblr media
Akhirnya ikutan jadi taplok/mentor setahun kemudian hahaha (facebook ada juga nih kenangannya). Saat menulis ini kebetulan sedang memakai kaos coklat yang sama (kaos ke13umian). Hal yang kusuka menjadi taplok adalah menyanyikan yel-yel nya. Favoritku angkatan 2009, yang 2013 tuh banyak banget lirik dan koreo-nya.
Tulisan ini tidak ada maknanya, jadi tidak perlu dibaca dengan seksama. Aku juga gak tau arahnya mau kemana. Mari kita akhiri saja dengan menyanyikan lagu berikut untuk bernostalgia!
youtube
3 notes · View notes
nadyadmyanti · 2 years ago
Text
Awal bulan yang ku pikir akan lebih baik dijalani justru menjadi awal sedih dan kekhawatiran baru yang kuyakin akan terus terpikir sepanjang waktu.
Hipertensi. Ibu pernah cerita bahwa riwayat hipertensinya memang turunan dari mbah. Sepanjang saat aku ada disampingnya, ibu selalu sehat, selain memang keluhan pusing yang berkepanjangan hampir setiap hari kalau memang rutinitas ibu lagi padat. Selain istirahat dan minum obat pereda nyeri tidak ada treatment khusus yang ibu jalani.
Sampai pada kemarin sore, bapak menghubungi kalau ibu harus rawat inap karena hipertensinya kambuh bahkan darah keluar dari hidungnya. Padahal pagi hari ibu masih sehat, rutinitas kami setiap sabtu untuk video call menanyakan aku belanja & masak apa hari itu masih biasa dilakukan. Aku kaget, sedih, khawatir dan binggung harus berbuat apa. Bagaimana tidak, ini kabar yang sangat aku hindari terdengar justu terjadi.
Momen terakhir hipertensi ibu kambuh parah adalah ketika kami sekeluarga sakit (aku dan bapak juga). Saat itu hanya aku dan ibu yang berobat ke klinik karena memang kondisi kami cukup parah. Selain keluhan batuk dan demam tinggi, tidak ada pikiran lain saat itu selain memang sakit biasa. Ketika ibu diperiksa ternyata tensi darahnya sangat tinggi, sampai semua jari tangan ibu harus di suntik untuk dikeluarkan darahnya supaya tidak terlalu tinggi dan dokter menyarankan untuk dirujuk ke rumah sakit, tapi ibu menolak.
Dan saat ini, saat aku tidak ada disampingnya, ada perasaan bersalah kenapa aku harus jauh dari mereka, ketakutan itu terjadi dan aku tidak bisa apa-apa. Bapak bilang ibu hanya kecapean, bapak masih bisa menjaga, selain memang transportasi di sini sulit, jadi alasan kenapa aku tidak dibolehkan pulang, bapak (dan aku juga) yakin ibu bisa sembuh.
Aku sering mempertanyakan takdir dan cara Allah dalam menuntun jalan seorang hamba. Sempat terpikir bahwa Allah mungkin salah dalam memberi ujian kepadaku-sebab aku bukan orang sekuat itu.
Ini kali pertama ibu rawat inap (semoga yang terakhir) sudah 2 hari lamanya, tidak ada keluhan berarti atau entah memang ibu sengaja menutupi. Hanya lemas karena seharian berbaring, rekam jantung dan cek darah normal, sisanya ibu hanya cerita kalau makanan di rumah sakit masih bisa dimakan olehnya. Aku tenang, tapi tidak bisa menutupi perasaan bersalah dan pikiran negatif lain mengenai kesehatan ibu setelah ini. Aku takut, ini awal dari hal-hal yang tidak aku inginkan terjadi. Aku takut rencana-rencana bersama ibu tidak bisa terealisasi. Aku takut kondisi ibu menurun setelah ini.
Aku ingin ibu dan kami sekeluarga sehat. Itu saja. Bahkan jika Allah tidak memberi kebahagiaan lain dalam hidupku, asal mereka ada dan kami selalu bersama; aku ikhlas.
Terakhir ibu bertanya soal kapan aku bisa pulang, secepatnya ya bu; kalau bisa seterusnya aku bisa ada disamping ibu sama bapak.
3 notes · View notes
dewiningtias · 2 years ago
Text
Tubuh Perempuan Bab PerKB an Duniawi
Kenalan sama dunia perKB an sejak memutuskan untuk menikah. H-2 mingguan menikah aku dan pak su konsul ke dokter online tentang masalah kb karena kita sepakat untuk tidak buru-buru punya anak.
Karena hanya bertujuan untuk menunda dan kita sama-sama baru akan pertama kalinya melakukan HS maka dokter menyarankan untuk KB alami yang resikonya lebih rendah. Karena KB kimia seperti obat dan suntik akan membuat kandungan kering dan menyebabkan aku susah hamil kedepannya. Oke kita sepakat.
KB alami ada 2 pilihan
1. KB kalender
2. Buang diluar
3. Menggunakan pelindung bagi yang pria (masuknya semi alami) wkwk
Menikah bulan mei, bulan juli aku merasa ada yang beda dengan tubuhku. Mual muntah di pagi hari dan telat mens sehari. Memutuskan untuk membeli tespack dan hasilnya garis 2. Wow rencana menunda gagal. Yasudah rejeki anak kita terima. Diminggu itu langsung cek ke dokter kandungan kata dokter janinku berusia 6 minggu. Masyaallah.
Bulan februari anak lahir. Mengurus bayi secapek itu. Aku kayaknya babyblues. Sering merasa sedih dan tiba" bangun di malam hari untuk nangis di kamar mandi.
Aku melahirkan secara normal, dengan jahitan di vagina. Waktu kontrol ada jahitan yang kurang bagus jadi aku butuh waktu lama untuk pulih. Orang normal katanya sebulan akan pulih kondisiku beda aku tidak tahu apa yang menyebabkannya. Sekitar 2 bulan baru terasa baik dan pulih. Di buku panduan nifas ibu melahirkan sekitar 40 hari. Aku hitung nifasku sekitar 3 bulanan an. Capek sekali.
Aku periksa ke dokter kata dokter karena darahku rendah malah banyak yang keluar yang menyebabkan aku pendarahan terus menerus. Aku diberi obat penambah darah, dianjurkan tidak minum kopi dan teh karena kopi dan teh menguragi penyerapan zat besi sehingga darahku makin rendah makin pusing dan makin tidak berhenti nifasnya. Aku harus banyak makan telur, kacang hijau dan susu.
Bulan Juni 2022 Aku mens pertama setelah nifasku berhenti. Aku dan suami sepakat untuk pasang KB agar tidak menjadi bayi sepeti anak pertamaku hehe.
Ada 4 pilihan kontrasepsi :
1. IUD : tidak kupilih karena aku trauma di cek pembukaan sewaktu akan melahirkan. Efektif sampai 95 % bisa digunakan hingga 5th.
2. Suntik rutin : tidak kupilih karena aku takut gemuk hehe
3. Pil : tidak dipilih karena takut lupa minum pilnya
4. Implan (susuk) : efektif sampai 98% jangka waktu 3 tahun. Di pasang di lengan dan dibius saat pemasangan. Ini yang aku pilih.
Oke KB di pasang. Kata bidan nanti kalau pakai kb ini kemungkinan haidnya jadi jarang-jarang. Bisa 3 bulan sekali atau tidak haid sama sekali. Jadi sitem kerja KB ini penebalan dinding rahim. Karena dinding rahim menebal sehingga tidak terjadi peluruhan (mens). Iyap paham.
Entah tidak cocok atau apa sejak pasang KB hingga bulan Agustus aku mens terus nonstop. Ya Allah..
Dan sejak itu tubuhku gatal-gatal. Di sekujur tubuh. Bahkan kalau parah sampai ke mata dan bibir.
Bulan September atau Oktober aku periksa ke dokter faskes 1. Dokter memberi obat stop pendarahan dan pereda nyeri aku dilarang makan seafood agar tidak gatal. Tiap minum obat darah tidak keluar tapi saat aku lupa aku haid lagi. Capek banget.
Bulan desember aku minta di rujuk ke rumah sakit. Di sana aku di usg di periksa mata ku pula, tensi darah dll. Kata dokter kondisiku normal, sehat semua. Aku menceritakan riwatku sejak melahirkan hingga aku minta rujukan. Dokter menyimpulkan aku tidak cocok KB. :'(
2 notes · View notes
intijatim2022 · 2 months ago
Text
Jelang Arus Mudik, Jasa Raharja Gelar Pemeriksaan Gratis di Terminal Kertonegoro Ngawi
NGAWI | INTIJATIM.ID – Jelang arus mudik lebaran Idul Fitri 1446 H, Jasa Raharja Cabang Madiun menggelar pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis bagi sopir dan kru bus maupun calon penumpang di Terminal Kertonegoro Ngawi pada Rabu sore (12/3/25). Pemeriksaan kesehatan itu meliputi cek tensi, gula darah, asam urat dan kolesterol. Pun, mendapat obat-obatan gratis sesuai anjuran dari…
0 notes
gooselacom · 2 months ago
Text
Bawaslu Sumut Medical Chek-Up Pasca Pemilu dan Pilkada Tahun 2024
Medan – Feri Mulia Siagiaan Intruksikan Jajaran Sekretariat melaksanakan kegiatan pemeriksaan kesehatan tahun 2024 di Rumah Sakit Putri Hijau Kec. Medan Barat Kota Medan (12/12/2024) pagi. Drs. Feri Mulia Siagian,M. Si Sampaikan pada kegiatan tersebut “jajaran sekretariat melaksanakan pemeriksaan kesehatan berupa pengambilan darah, Tensi dilanjutkan dengan pemeriksaan urine, EKG, rontgen, mata,…
0 notes
pseudologues · 3 months ago
Text
Jumat kemarin kantor gue ngadain vaksin influenza + suntik vitamin C. Karena gue kira mirip vaksin covid yang sat-set, gue ngajuin diri lah jadi orang kedua yang divaksin. Iya, vaksin influenzanya sih sekali kedip kelar. Tapi engga dengan vitamin C dong.
Shock pertama adalah ketika gue tau cairan yang akan masuk itu sebanyak 10ml (yang adalah vitamin C pure + pelarut). Kalo vitamin C pure ga pakai pelarut, bakal perih banget, ceunah. Kebayang ya ngemut vitamin C-nya IPI aja sesepet itu, apalagi langsung masuk pembuluh darah. Tapi tapi, 10ml tuh banyak 😭
Ga berhenti sampai situ. Karena kurangnya research gue soal ini, gue shock banget setelah tau kalau suntikan itu dilakuin di lipatan tangan. Bukan di lengan lagi 🥹
Dang it! Ini mah kayak donor darah, ga sih? Hal yang masih gue takutin di umur segini.
Kayaknya di detik itu deh tensi gue mulai turun. Gue nervous parah. Mungkin harusnya gue dengerin dorongan buat berhenti. Tapi sialnya fungsi kognitif Ne (Extroverted Intuition) gue lebih dominan. Jadi ketimbang dengerin suara hati, untuk case ini gue mau nekat. Siapa tau kalo gue ‘survive’, gue akhirnya bisa donor darah?
Gue ga inget udah berapa detik sejak jarum yang ga seberapa gedenya itu masuk. Impresi pertama, emang perih sih. Tapi perihnya ga sebanding sama kepala gue yang tiba-tiba kayak naik tornadonya dufan.
Fase pertama: Pusing, kayak kapala lo beneran ada di bawah tapi lo dalam posisi melayang. Gue inget gue masih sempet mensugesti diri supaya ga panik. Tapi berikutnya masuk ke fase kedua, gue ngalamin kehilangan pendengaran sementara. Jadi bayangin lo letakin kedua tangan lo di telinga. Persis begitu. Lo bisa denger samar suara di sekeliling lo, tapi rasanya kayak di dalam botol. Gue bahkan ga denger suara temen gue yang nanyain “Nggit, lo ga pa-pa?”, yang jaraknya mungkin cuma 2 meter dari gue duduk. Dan puncaknya, gue ngerasain mual yang tiap detiknya makin berasa jelas. Jelas kalo lo mau muntah. Yup, gue muntahin makan siang gue hari itu.
Setelah fase ketiga lewat—VOILAAA, gue bakal sadar sepenuhnya seakan ga terjadi apa-apa.
Ketiga fase tadi adalah reaksi fisik yang selalu gue alamin tiap gue lihat darah (fase ketiga ga selalu berakhir muntah, cuma mual aja). Ya, gue hemophobia.
Tapi percaya atau engga, phobia gue itu sebenarnya udah sembuh (meskipun belum berani donor darah). Gue udah bisa cek gula darah sendiri, tanpa bereaksi tiap liat gumpalan darah keluar dari jari gue. Gue bahkan bisa nonton drama Namib yang ada adegan Ryeoun self-harm. Padahal di tahun 2022, gue beneran hampir pingsan pas nonton scene suicide-nya Gooryeon di drama Tomorrow.
Ditambah, kalo gue tau gue masih phobia darah, gue ga bakal nekat buat ngelanjutin injeksi vitamin C ini. Karena gue melihat kemungkinan, gue ga akan bereaksi meski gue lihat darah, jadi GAS LAH!
Lalu pertanyaannya: Kenapa gue masih beraksi? Apa phobia gue belum sembuh sepenuhnya?
Untuk pertanyaan kedua, gue perlu ngelakuin case study lagi di lain waktu untuk menjawab ini. Bahkan gue perlu konsul langsung ke Dokter Jiwa. Someday, hopefully.
Tapi pertanyaan pertama—jika mengesampingkan phobia gue, selalu ada faktor yang memungkinkan hal itu bisa terjadi:
1. Di beberapa case, suntik vitamin C bisa memberi efek samping pusing dan mual jika dilakukan terlalu cepat.
2. Kurang asupan air putih yang ternyata benar, karena gue belum ngabisin setengah botol 1,2L gue hari itu.
3. Seorang dengan gangguan lambung—yang adalah gue juga, bisa merasakan efek samping mual.
4. Terakhir—gue gugup, that’s it! Doing anything for the first time is nerve-wracking 🥲
Well, meski setelah gue muntah itu gue ga pingsan dan kembali normal, gue memutuskan ga ngelanjutin injeksi. Pada akhirnya vitamin C yang berhasil masuk ke badan gue cuma sekitar 1ml per 10ml. Tapi gue cukup puas dengan trial-and-error ini. Seengganya, satu anak tangga berhasil gue naiki.
Meskipun kedepannya gue bakal ngalamin sensasi ‘nyaris pingsan’ lagi, tapi goal gue ga berubah. Gue bakal jadi pendonor darah rutin.
0 notes
aisaayiah · 4 months ago
Text
Review operasi sesar
Setelah review hamil, mari kita review lahirannya.
Dari awal hamil udh menetapkan mau lahiran sesar, pertama karena gue ada ambeien, kedua karena gue merasa lebih sedikit risikonya. Kenapa?
1. Gue ada asthma, udh gak pernah kambuh tapi ya takut aja ntar gak kuat
2. Lahiran normal tuh gue takut ketuban pecah dini, sungsang, proses pembukaan yg lama, takut sakit pas jahit perineum nya, takut kontraksi pas gue kerja atau pas tengah malem, dll
Yaudah sesar. Untungnya asuransi kesehatan suami di tempat kerjanya pun mencukupi.
Dramanya adalah pas kontrol masuk kehamilan 9 bulan ke dokter itu kan Desember ya, udh pertengahan Desember lah. Waktu itu hari rabu atau selasa deh lupa lupa inget, eh trus ditembak dong sama dokternya, besok aja sesarnya mau gak? Duerrrrrr, ya kali dok, blm ada persiapan apapun hadehhh. Akhirnya ditetapkan lah seninnya (karena kalo weekend lebih mahal wkwk).
Baiklah senin subuh-subuh udah sampai RS, urus administrasi, masuk kamar, ambil darah, pasang infus, tes alergi udh pernah jadi kayaknya gak diulang, mandi pake sabun antibiotik, ganti baju, puasa, nunggu sampai jam 2 siang.
Nah pasang infus nih sakit nih. Emg vena gue tuh kecil kayaknya jadi susah nyarinya dan salahnya gue tuh pas lagi nyari vena dan sakit gue gak ngomong. Akhirnya infus dipasang padahal gue merasa sakit, jadilah infusnya juga ngalirnya gak lancar. Gue udh menawarkan untuk cari vena lain tapi kata perawatnya gpp. Yowislah gue tahan aja tuh.
Pas sampai ruang operasi kan ada perawat biasa yg ikut buat ngurus bayinya, ditanyalah sama perawat operasi kok infusnya lambat, kenapa gak dicari lagi biar lancar. Waduh udh kuatir aja gue. Akhirnya sih tetap lanjut operasi pake infus itu.
Lalu tiba saatnya bius spinal. Mendengar cerita teman-teman, gue takut bgt nih sama infus spinal ini. Katanya sakit tapi gak boleh gerak. Udah gitu yg megangin gue cuma seorang doang, cewek pula (perawat operasinya yg gua liat ada 4 dan 3 nya tuh cowok). Tapi ternyata gak sakit sama sekali huhuhu. Legaaa. Pas biusnya kerja tuh rasanya kaki gue panas-panas dan kayak ada yg jalan gitu, trus kaki gue terasa berat.
Next step adalah kateter. Kasian bgt temen gue cerita dia dipasang kateter tuh pas blm bius spinal jadi sakit bgt. Untungnya gue udah jadi gak kerasa sama sekali.
Udh siap semua, dimulailah operasinya. Dokter obgyn gue nyuruh gue berdoa dan operasi pun dimulai. Gue gak nyaman karena gue bisa liat perut gue dari pantulan lampu besar yg buat operasi. Untungnya perawatnya ngeh kayaknya, dia tinggiin kain penutup operasinya sampai gue gak bisa lihat lampunya lagi 👍🏻👍🏻👍🏻
Digunting-guntinglah tuh perut gue sampai akhirnya tiba saatnya bayi gue dikeluarin. Agak susah kayaknya karena sayatan yg kurang lebar. Perut gue juga didorong dari atas sana perawat (buat beberapa orang ini gak nyaman katanya gaes, engap gitu, tapi kalo di gue gak berasa apa-apa). Setelah agak struggle akhirnya kedengeran tangisan bayi. Huhuhu langsung mbrebes mili akuuu. Trus bayinya gatau diapain dulu sama perawat, pas udah dikasih ke gue, disuruh cium, trus disuruh nyusu tapi kayaknya masih susah dia wkwk. Udah lalu perawat operasi bilang ini ditidurin dulu ya, soalnya infusnya lambat, takut berpengaruh sama tensi. Berasa ngedip doang tapi pas buka mata tuh dokter obgyn dan bayi gue udh gak ada, tinggal perawat operasi aja lagi ngejait kulit gue. Gak lama lalu selesai dan gue didorong ke ruang observasi. Masih gak percaya rasanya sih dan gak sabar mau liat anak gue lagi.
Kemudian abis itu selama 24 jam dari bius blm bisa berdiri.
Tapi segera setelah kakinya berasa gue langsung gerakin kaki gue.
Trus jahitan operasi sih biasa aja ya, gak yg sakit gmn gitu.
Karena...
Ketutupan sama rasa bahagia
Boong deng
Ketutupan sama sakit ambeien wkwkwk. Asli dah, suakit bgtttt bgttt bgtttt
VAS 9 deh karena gue gak sampe nangis-nangis juga. Di dalem hati aja nangisnya wkwkwk.
Pas kateter dicabut juga gak sakit, kaget doang.
Yaudah sekian. Aku mendukung kalian para perempuan yg mau sesar tapi kalo mau normal juga gak apa-apa. To each their own.
0 notes
amleviosa · 4 months ago
Text
Patah hati yang paling patah adalah ketika donor darah tapi darahnya tidak mencukupi. Alias woylah, kirain kontrol tensi dan hb doang udah cukup:")
0 notes
dehaeajeueneesteyea · 4 months ago
Text
Cerita Dedek alias Adek 2
Dari judulnya membingungkan yah. Sama, saya sekeluarga juga dibikin bingung. Wkwk
Jadi.. setelah lahiran adek dibulan Juli 2023, sebulan setelahnya saya langsung pasang IUD. Menurut saya dan suami sudah cukup anak 2. Kami juga sudah planning pembagian dana pendidikannya bagaimana.. rencana mau umroh bareng.. rencana mau upgrade ini itu. Sampe akhirnya.. hari ini (20 Mei 2024) saya dinyatakan HAMIL LAGI 7 minggu. Nah loh.. itu KB kemana?? Hilang dong :'D
Sebelumnya saya info ke suami.. kok udah sebulanan blm haid yah. Pas banget kakak ultah itu keluar merah2 ya saya pikir haid dong.. pede aja pake softex. 2 3 hari kok gak ada yg keluar.. cuman sekali aja pas saya pikir haid itu aja. Kemudian mulailah eneg2 mau muntah. Suami blg testpack aja tapi saya denial. Nganggap kayaknya karena maag karena pas kakak ultah gak sarapan sama sekali saking riweuh nya. Tapi kok maag nya awet sampe 3 minggu yah wkwk. Sampe akhirnya pas pak suami dinas, nge wa senin kita ke dokter.. dianter.. kita cek dulu ke dokter kandungan kalo memang gak hamil kita ke dokter umum buat minta rontgen perut. Wakakak katanya sih karena kita udah tua jadi jaga kesehatan itu penting. Uuh
Pergilah kami ke RS. Di administrasi sampe dibagian ngecek tensi saya bilang mau kontrol IUD. Pas udah di ruangan dokter.. akhirnya langsung saya keluarin kebingungan saya.. kenapa gak haid2 padahal pasang IUD. Pas dicek.. udah ada kantongnya dong.. dicek lagi.. udah ada detak jantungnya dong. Ya Allah.. saya sama suami kebingungan. Dokter pun bingung ini kemana IUD nya. Karena (untungnya) disekitaran janin gak ada itu IUDnya. Berarti antara copot sendiri barengan pas BAB atau haid atau kedorong sampe masuk ke perut. PR lagi nanti setelah lahiran mesti rontgen perut buat ngecek keberadaan IUD kalo2 nyangkut di perut.
(Lanjut 30 November 2024)
Wkwk lama bener yah baru update lagi. Dan skrg tau tau udah masuk itungan 36 minggu. Alias udah mau lahiran LAGI aja. Alhamdulillah lancar di trimester 2 nya. Kalo di trimester 3 seperti biasanya.. mimisan dan kaki bengkak mesti terjadi. Berhubung jarak hamilnya deketan, jd jarang banget wa dokter. Paling pas mimisan aja yg karena barengan sm flu jd over ngucur darahnya. Dan yg hasil labnya ternyata anemia.
Untuk fetomaternal udah dilakuin di trimester 2. Saya ceritakan perihal IUD yg hilang ke dr feto.. alhasil nanti pas hbs lahiran mesti segera rontgen perut dan sementara kb suntik dulu. Fyi, dicari2 sm dr feto pun gak nemu guys itu IUD ada dimana :,)
Untuk jenis kelamin.. kalo dr hasil usg terakhir msh gak keliatan 'monasnya'. Kalo kata dokter, hamil gak terencana yg berkah ini.. insyaAllah jd cucunya aki nini tercantik. Tapi sampe sekarang.. sy belum beli apapun yg spesifik ke gender perempuan. Baju dll pun msh netral.. soalnya takut surprise aja gak sesuai prediksi.
Minggu ini sebenernya sy sudah request WFH, karena jalan udah begah.. dan lebih capek. Alhamdulillahnya diksh izin atasan. Di minggu lalu pun pas ngecek ke dokter, posisi dedek sudah masuk panggul. Jd mesti rajin2 senam hamil biar bs klik di panggulnya.. cuman ya itu, antara waktu istirahat dan waktu senam, sungguh setipis tisu. Berhubung masih ada anak cilik (alias adek 1) yg sedang aktif2nya.. jadi yaa begitulah. Paling ke sini2 sy belajar lagi atur nafas.. apalagi skrg lagi flu lagi flu lagi. Semoga dedek lahiran lancar yaaah :)
Tgl 2 desember jadwalnya kontrol mingguan, krn msh itungannya 36 w 5 d.. jd dokter gak mau cek dalem apalagi liat riwayat kakak2nya yg hbs cek dalem lahiran. Akhirnya pergi lah sy CTG buat cek kontraksi. Tapi ternyata.. di ruang bersalin sama bu bidan di cek dalem dan udah pembukaan ketiga >.<
Alhasil di ranap. Ditaro di kamar transit. Diinduksi bawah lanjut ke infus. Dan ditransfusi darah karena Hb sy rendah, msh di poin 9. Dari dzuhur kontraksi perlahan naik.. mulai pembukaan 4 ke 5 baru dipindahkan ke kamar bersalin 1. Tangan suami akhirnya jd korban gegara nyerinya makin2. Sampe akhirnya tepat pukul 20.00 dedek lahir.. dengan tenaga yg udah sisa2, ngeden sampe beberapa kali gagal :'D n bisa2nya bilang udah cukup gak mau lagi haha
Sekitar 2-3 jam observasi dan urus administrasi.. baru jam 11an masuk kamar inap. Bebersih sebentar, dan baru ngeh muka kenapa bintik2 merah, bahu juga spt itu. Apa karena efek transfusi? Baru dapet jawabannya dari bidan besoknya karena pernah ketemu kasus yg sama. Jd karena kelamaan ngeden. Wakakak
Berhubung iud sy hilang.. jd dr dokter kandungan diarahkan rontgen perut dulu. Dan ternyata ada dong haha.. posisinya di luar rahim, diantara usus. Malam dokter visit menjelaskan dan menginfokan untuk segera diangkat karena takut menyebabkan usus bocor. Keputusannya bs operasi laparoskopi esok hari atau setelah nifas. Sy dan suami pun diskusi dan diputuskan tindakan esok hari (tgl 4). Fyi, dr dokter kasus sy 1:1000.. karena di indonesia biasanya iud geser pun bs jd ketempel di janin. Tapi case di luar ketika dokter studi di belanda justru banyak. Bisa jd karena tidak dilaporkan makanya jd tidak terdata.
Sekarang ini.. sambil nulis di tgl 5 des sy masih pemulihan. Masih belajar lagi jd ibu anak 3, ibu anak perempuan
Bismillah, kita sama2 belajar yah dedek DKZ :*
0 notes
satlantaspolresjepara · 6 months ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Momen Hari Pahlawan, Polisi Ikuti Donor Darah di Kodim 0719/Jepara
Sinergitas TNI-Polri, Polisi Ikuti Donor Darah Dalam Rangka Hari Pahlawan di Kodim 0719/Jepara
Perkuat Sinergitas TNI-Polri, Puluhan Personel Polres Jepara Ikuti Donor Darah di Kodim 0719/Jepara
Jepara - Polres Jepara | Sinergitas TNI dan Polri di Kabupaten Jepara semakin kokoh dengan partisipasi Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan mengikuti donor darah.
Selain Kapolres, sebanyak 20 personel perwakilan Polres Jepara juga terlihat menyumbangkan darahnya saat kegiatan sosial yang digelar Kodim 0719/Jepara dalam memperingati Hari Pahlawan 2024, pada hari Rabu (20/9/2024).
Dalam kesempatan itu, Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan bersama Dandim 0719/Jepara Letkol Arm Khoirul Cahyadi beserta jajaran Forkopimda turut menyumbangkan darah mereka sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama.
Sebelum dilakukan donor darah, para peserta terlebih dahulu melakukan pemeriksaan kesehatan dasar seperti tensi. Selanjutnya bagi para peserta donor darah yang dinyatakan memenuhi syarat langsung melaksanakan proses pengambilan darah.
Saat ditemui disela-sela kegiatan, Kapolres Jepara AKBP Wahyu mengatakan, keikutsertaannya dalam aksi donor darah tersebut merupakan bentuk nyata dukungan dari Polres Jepara terhadap TNI dalam upaya menjaga ketersediaan darah untuk kepentingan medis dan kemanusiaan.
“Dalam rangka memperingati hari Pahlawan 2024, hari ini saya bersama dengan jajaran Forkopimda dan puluhan anggota Polres Jepara mengikuti donor darah yang digelar Kodim 0719/Jepara,” ujar Kapolres.
Dalam acara itu, berbagai elemen masyarakat juga turut berpartisipasi untuk mengikuti kegiatan donor darah.
“Dengan mengikuti donor darah, kami berharap dapat membantu dan memberikan manfaat bagi masyarakat Jepara yang membutuhkan darah,” ucap AKBP Wahyu.
Selama kegiatan donor darah berlangsung, antusiasme para peserta sangat tinggi. Hal itu, menunjukkan kesadaran akan pentingnya mendukung stok darah yang cukup untuk keperluan medis di wilayah ini.
Kapolres berharap semangat kepedulian dan kerjasama antara TNI dan Polri khususnya Kodim 0719/Jepara dan Polres Jepara dalam kegiatan positif seperti ini akan terus berlanjut.
“Semoga kekompakan TNI Polri di Jepara, selalu terjaga dengan baik. Terlebih kedepannya nanti kami akan bersama-sama melakukan pengamanan Pilkada serentak tahun 2024,” tandasnya. 
(hms)
1 note · View note
niketriendah · 6 months ago
Text
Cerita Melahirkan (2)
"Bu, ini harus dilahirkan lebih awal. Jika tidak, kandungan akan semakin besar dan beresiko pendarahan saat melahirkan." Ucap bu bidan langgananku, yang sudah tahu riwayat melahirkan sejak kehamilan pertamaku.
Padahal, kandunganku ini masih berusia 32 minggu, artinya masih 8 bulan dalam kandungan.
Aku dan suami saling bertatap saat kontrol bulanan kehamilan kali ini. Agak terheran tapi menyetujui pula saran dari bu bidan. Karena kami yakin, bu bidan lebih paham kondisi medisnya.
"Mulai pekan depan, kita suntik pematangan paru ya pak bu agar paru-paru baby siap jika memang harus dilahirkan lebih awal (prematur). Suntik dilakukan sebanyak 3x, setelah itu kita persiapan kelahiran. Tolong banyak olahraga ringan supaya kepala bayi tidak sungsang."
Ya, begitulah kondisi kehamilan kedua ini yang cukup membuat jantung selalu dag dig dug. Posisi sungsang (bokong di bawah), tekanan darah tidak stabil, ukuran baby jumbo dan harus dilahirkan sebelum waktunya agar tidak bertambah besar ukuran baby nya yang beresiko menyulitkan proses persalinan.
Pekan ke 33, jadwal USG rutin sebelum kelahiran. Nampaknya si baby tidak mau muter lagi posisi kepalanya. Posisi kepala diatas dan bokong stuck di bawah karena sudah masuk ke pinggul. Agak khawatir dengan situasi ini, hingga tekanan darah ku pun naik. Tapi aku harus tetap semangat dan tidak terlalu panik dan stress.
Akhirnya aku mengurus surat rujukan untuk berjaga jika harus mengalami kondisi terburuk, yaitu caesar. Alhamdulillah proses pembuatan surat tidak terlalu ribet, dan Allah permudah semua. Tapi keinginanku untuk melakukan persalinan normal, tetaplah menjadi yang utama.
Aku dan suami terus berkonsultasi dengan bidan langganan kami.
"Bu, apakah dengan kondisi sungsang dan bayi jumbo ini, kami tetap bisa melakukan persalinan dengan normal?"
"Jika ibu yakin ibu mampu dan bisa, kami pun mengusahakan untuk bisa membantunya." Jawab bu bidan.
Entah mengapa, dengan jawaban bu bidan ini, aku yakin dan menetapkan keputusanku untuk persalinan normal. Bismillah saja... Ujarku dalam hati.
Tibalah di usia 34 minggu. Bu bidan meminta kami untuk rutin melakukan induksi alami. Tiba pula di hari suntik pematangan paru ketiga. Sekitar bada isya aku disuntik, badanku mulai merasa pegal, tidak nyaman, dan gelisah.
Tiba di hari jumat 11 November 2022, pukul 12 malam aku tidak bisa tidur nyenyak, rasanya gelisah sekali. Sambil sesekali perut rasanya tidak nyaman. Hingga pukul 2 malam di tanggal 12 November, perutku mulas intens 5 menit sekali. Aku tak tega membangunkan suamiku, karena baru saja ia tertidur setelah berjaga menungguku tidur dengan nyaman. Setelah aku hitung, pukul 3 pagi mulasnya semakin intens 2 menit sekali. Aku rasa ini sudah waktunya melahirkan. Akhirnya ku bangunkan suamiku.
Bercak darah mulai keluar dari jalan lahir, perutku rasanya tidak karuan. Mules dahsyat. Kemudian suamiku segera ambil mobil dan kita menuju bidan. Qadarullah, bu bidan sedang berjaga di klinik dan klinik masih buka. Alhamdulillah rejeki si baby.
Pak suami menelpon mamaku dan mama mertua. Akhirnya datanglah mama dan mama mertuaku ikut menemani proses persalinan.
Mulesnya semakin menjadi. Tensiku dicek ternyata tinggi sekali. Proses persalinan dimulai. Aku menuju ruang persalinan, rebah di atas kasur persalinan. Pembukan lambat laun semakin membesar.
Proses kelahirannya tidak mudah karena posisi sungsang, sehingga kontraksi tidak sekuat jika posisi di bawah. Dorongan bayi pun lemah, tidak kuat karena bokong yang akan keluar duluan. Aku berusaha sekuat tenaga membantu mendorong baby.
"Ayo bu semangat, dikit lagi ya.." Ujar bu bidan dan asistennya yang sembari menyuguhkan minuman dan snack. Karena kondisiku yang mulai melemah
"Bidan kiki, tolong siapkan infus.." Kata bidan putri
Nampaknya kondisi tubuhku sudah lelah karena sudah terlalu lama kontraksi namun tidak ada kemajuan.
Dipasanglah infus untuk tensi darah, infus untuk gula darah (karena tensi dan gula darah tetiba naik dan tidak stabil), dan juga dipasangkan selang oksigen.
Dadaku rasanya sesak sekali, seperti kehabisan nafas rasanya. Nampaknya aku lelah dan kehabisan tenaga. Tapi aku tetap optimis dan semangat.
"Ayo bu nike, insyaAllah subuh jam 5 babynya launching ya. Tetap semangat bu." Ujar bu bidan
Aku kembali bersemangat. Aku harus bisa. Bayiku harus selamat. Akupun harus sehat.
Jam 5...
Jam 6...
Jam 7... Belum juga berhasil untuk dilahirkan.
Sampai akhirnya bu bidan memutuskan hal terburuk..
"Bu,maaf ya saya harus melakukan ini, agar bayi cepat dilahirkan, karena kondisi air ketuban sudah pecah dan kering."
Diambilah gunting, dan sreeeek. Diguntinglah jalan lahirnya. Kemudian aku kembali berjuang. Lalu lahirlah si baby sungsang dengan bokongnya terlebih dahulu yang muncul.
Alhamdulillah...
Namun, tunggu. Kenapa tidak ada suara tangisan?
Aku menangis, mamaku menangis. Suamiku berdzikir. Ya, bayinya tidak menangis sama sekali. Akhirnya bu bidan menepuk-nepuk kaki, bokong dan punggung baby agar segera menangis. Namun tidak ada tanda-tanda tangisan.
Kemudian bu bidan mengambil selang untuk membersihkan jalur nafas baby. Sambil menepuk-nepuk kembali badan baby. Baby nampak pucat dan hitam.
"Ya Allah.. Selamatkan bayiku.." Tangisku dalam hati sambil berdoa yang baik-baik.
Tak lama, terdengarlah tangisan bayiku. Aku bersyukur dan menangis bahagia. Sabtu, 12 November 2022, pukul 07.30, baby jumboku lahir dengan selamat, seorang bayi laki-laki dengan BB 4,5kg dan PB 53,5cm
Selamat datang ke dunia ini, anakku sayang. Terima kasih sudah berjuang bersama. Bunda dan ayah selalu menyayangimu, sampai kapanpun nak. Bahkan bunda rela mempertaruhkan nyawa bunda untukmu. Jadilah anak sholeh nak, berbaktilah nak, cerdaslah nak, bahagialah nak, panjang umur dan sehat selalu. Hadirmu menjadi berkah bagi ayah, bunda, kakak, dan semua ❤
Semua ini karena kebaikan Allah. Allah mudahkan semua prosesnya. Allah beri hadiah seindah ini, agar kita merenungi betapa Allah Maha Kuasa, Allah yang menjadikan mudah segala yang sulit 🤍
___
Ditulis saat kamu berulang tahun ke-2, agar memori ini teringat selalu...
Jakarta, 12 November 2024
#Your beloved ayah bunda#
1 note · View note