Tumgik
#taus on tua
taus-inc · 11 days
Text
my ranking of tua seasons
1. Season 1
2. Season 3
3. Season 2
season 3 has the most rewatch quality for me even tho i think story wise season 1 is much better. season 2 was good and i really loved all the characters and development we got but (and this is based off my rewatch from last year bc i only jumped in at season 4 this time) it fell flat for me. though i would definitely watch again i would probably gravitate more towards season three on a casual watch and not a binge.
21 notes · View notes
buttercupcd · 1 month
Text
Tumblr media Tumblr media
@byrdblood
I think Abaddon would have broken Dandelion's arms, but it doesn't matter
I couldn't do more, Keegan, honey, I almost died drawing that sketch, and I even gave up on the idea of lining it
:●P
56 notes · View notes
johnmalevolent · 2 years
Text
drawing this while listening to 18 is like 💕 arthur suffering 💕
Tumblr media
[ID: Pencil-on-paper sketch of Arthur Lester from Malevolent Podcast smiling. End ID]
60 notes · View notes
Text
If five were to have a mental breakdown out of anger, frustration, and stress, I guarantee you he takes it out by crying, repeatedly hitting himself, and going to a place where no one can find him.
55 notes · View notes
imrights · 2 years
Text
Tumblr media Tumblr media
🔞 for halloween
dave x klaus
ben x klaus
34 notes · View notes
Text
OH! The forest. We are in the forest with the Swedes ya'll!
0 notes
wafi77hamzi · 2 months
Text
RAKAN SERKERJA
Apa yang aku nak citer kat korang nie memang sesuatu kisah benar... Aku nie keje kat satu opis kat KL nie... boleh dikatakan besar jugak la kompeni aku nie... kat opis aku nie ada la sorang akak nie... dia nie dah berumahtangga dan dah ada anak tapi tetek ngan cipap serta bontot dia still power lagi.. Satu ari dia mintak tolong aku repair komputer dia... so aku pun dibawa la pegi umah dia kat Petaling Jaya. Masa tengah repair tu, tiba-tiba dia datang duduk kat sebelah aku so aku buat tak kisah la lagipun nie rumah dia, dia berhak duduk mana dia suka. Aku pun terus la buat kerja aku... lama gak la dia duduk sebelah aku. Pastu dia pi dapur ambik kan air untuk aku. Masa dia datang balik tu, dia terus duduk atas riba aku... aku yang memang sedia terpacak nie pun bebuat malu-malu la.... dia duk diam macam takde ape-ape yang berlaku sedangkan aku tau dia dapat rasa konek aku dah keras macam besi waja.
Tumblr media
Aku dah takleh tahan dah masa tu... terus aku cium tengkuk dia... apalagi dia terus pusing dan mulut kami telah bertemu diantara satu sama lain buat pertama kalinya.... not bad la for a woman yang dah jadi isteri org... oh lupa lak nak kasi tau... akak nie bukan tua mana... umur dia baru 30 tahun... ala tua 5 tahun je dari aku...
Lama jugak la kitaorg bercium... aku nie satu tabiat aku... kalau bercium mesti tangan nak pegang tempat lain... so aku pun ambik peluang pegang bontot dia yang dah lama ku idamkan tu... memang pejal... kalau main ikut bontot memang sedap la kata org. Memula dia tolak jugak tapi aku terus suruh dia pegang batang aku... lepas dapat batang aku dia terus tak kisah dah... aku nak ramas apa pun dia bagi...
Aku terus pegang cipap dia.. dah basah lencun... mana boleh tahan lelama.. aku terus bukak kain dia dan terus tanggalkan panties dia.... aku tengok pantat dia nie terjaga rapi.. ye la orang dah berlaki... kena la jaga bebaik. Aku terus benamkan muka aku kat cipap dia... aku jilat abis air dia... kalau korang dapat dengar suara dia masa dia mengerang tu sure korang melancap tetiap hari la...
Tak sampai 10 minit aku jilat, aku tengok badan dia dah kejang... sure nak climax nie so senang la aku nak hentam cipap dia jap lagi... lepas jek dia climax aku tanya dia "dah puas ke kak?" dia jawab "mana leh puas lagi kalau belum kene konek" apa lagi aku pun terus sua konek aku kat cipap dia... tapi aku tak kasi habis... aku masuk kepala jek pastu aku keluarkan balik.... aku sorong tarik bahagian kepala konek aku jek... ye la.. pompuan... mana puas rasa kepala jek... dia merayu suruh aku masukkan batang aku yang besar dan panjang tu dalam cipap dia...( dia nak suruh masuk abis la tu) tapi aku tetap buat macam tadi... tapi lelama tu aku tengok muka dia macam nak nangis (agaknya dia dah stim giler tapi aku memainkan dia) so aku pun masukkan batang aku sedalam-dalamnya ke lubang pantat dia... muka dia punya la happy bercampur stim masa tu... ha.. tetek akak nie besar la jugak tapi aku tak berminat sangat sebab aku lebih berminat kat cipap dan lubang bontot dia... lama jugak la aku sorong tarik batang aku kat cipap dia dan dia pun dah klimaks 2 kali (sedangkan aku blom klimaks sekali pun) so aku nak ubah selera pulak...
Aku pun tarik keluar batang aku, masa aku tarik tu muka dia cam frust jek tapi aku bagitau dia yang aku nak buat sesuatu yang lebih best lagi... so aku pun suruh dia bangun dan menonggeng... dia ingat aku nak hentam cipap dia dari belakang... dia awal-awal dah kembangkan cipap supaya batang aku senang masuk tapi aku terus benamkan batang aku ke lubang dubur dia... memula tu dia terkejut jugak tapi lelama dia suka agaknya sedap... sambil aku sorong tarik batang aku kat lubang dubur dia tu... sempat jugak la aku tanya... "sedap ke akak?" korang tau apa dia jawab? dia kata " sedap gilerrrr" sambil matanya tertutup. Sambil aku benamkan batang ke dalam dubur dia... sambil tu jugak aku masukkan jari ke dalam lubang pantat dia... masa nie dia memang stim habis sebab aku dapat rasa air mani dia meleleh kat jari aku... aku rasa malam nie dah 4 kali dia klimaks kot...
Aku pun dah nak dekat klimaks tapi aku tahan lagi sebab bontot dia sedap... rugi la bang kalau lepas cepat.... makin kuat aku menyorong batang aku ke dalam lubang dubur dia makin sedap dia kata... so aku pun hentam la kaw-kaw punya... tetiba aku rasa cam nak klimaks... aku memang dah niat dari awal lagi yang aku akan pancut dalam lubang dubur dia so lepas nie akan tercapai la cita-cita aku tu... kini masa untuk aku klimaks pun tiba... aku terus pancut dalam lubang dubur dia... dia yang dari tadi memang dah banyak kali puas tersenyum memandang aku... aku tanya dia lagi sambil kami berpelukkan "macamana akak? dia jawab "sebenarnya akak nak kau pancut kat dalam cipap akak sebab laki akak dah lama tak pancut dalam" aku terus menjawab "alaaaa... kan kita boleh buat lagi" dan dia memandang aku dengar penuh bernafsu...
Hari tu kami buat sex sampai 5 kali... ye la... mana puas buat sekali... lelabih lagi dapat cipap ngan lubang dubur baikkkkk punyaaaaaaa!!!!
543 notes · View notes
auliasalsabilamp · 5 months
Text
Tabiat kita di masa tua nanti adalah hasil dari pengkristalan karakter masa muda kita bertahun tahun, jadi mulailah saat ini ketika kita sudah tersadar untuk belajar, untuk mendekat kepada Rabb kita, sudah tau mana yang Allah larang dan mana yang Allah ridha, mulai diamalkan ilmunya, dikerjakan bertahap dan istiqomah.
Agar kelak jika Allah sampaikan kita di usia tua, dengan izinNya, kita ngga akan punya masa tua yang buruk, atau menyusahkan banyak pihak.
Mulai sekarang, perbaiki hati, perbaiki diri, perbaiki lisan, perbaiki segala praduga kepada manusia dan terutama kepada Allah.
Pemalang, 06 Syawal 1445 H.
150 notes · View notes
terusberanjak · 7 months
Text
Enak ya sepertinya menjadi seseorang yang tenang dengan masa depannya. Bukan karena sudah dipastikan masa depannya akan baik karena misal dibantu orang tua, tapi karena ia berpegang teguh pada Allah meski ia belum tau masa depannya akan seperti apa. Belum tau jalan di depan akan bagaimana. Tapi Ia yakin sepenuhnya kalau Allah akan memilihkan jalan yang terbaik bagi dirinya. Disaat orang lain begitu cemas dan riuh, ia tenang karena sudah menitipkan masa depannya kepada Allah.
@terusberanjak
332 notes · View notes
manifestasi-rasa · 10 days
Text
Kemarin temanku ada yg hampir percobaan bunuh diri. Tapi suicidal thoughts udh cukup sering mampir di kepalanya, dan ini adalah rencananya yang kesekian kali. Puncaknya, dia mau memulangkan dirinya bersama kereta-kereta yang melaju kencang di stasiun. Alhamdulillah Allah masih sayang. Alih-alih ke stasiun, dia mau belok ke poli Jiwa utk rehab. Orang tidak akan pernah menyangka jika sosok ini punya problem yg bikin dia pengen mengakhiri hidup. Dari luar dia nampak baik. Sangat baik. Sama aku seringnya kelewat tengil. Sering mancing emosi. Tapi juga berbaik hati utk berbagi lokasi jajan dan jalan.
Tau apa sebabnya? Rumah dan orangtua. Bersyukurlah orang-orang yang dapat merasakan hangatnya rumah dan kasih sayang orang tua. Bersyukurlah sesiapa yang merindukan rumah dan apa-apa yang ada di dalamnya. Bersyukurlah kamu yang menjadikan rumah sebagai tempat berpulang, serta peluk hangat Ayah-Ibu sebagai peluk ternyaman. It's such a blessing. Buat sebagian orang mungkin itu sederhana. Tapi bagi lainnya, rumah yang ramah adalah hal yang luar biasa.
Tapi teruntuk sesiapa yang luka dan trauma bertumbuh dari apa yang kita sebut rumah, percayalah, itu bukan akhir dari segalanya. Kamu boleh pergi dari rumah sejenak, tapi jangan pergi dari dunia. Kamu mungkin berpikir jika kamu adalah beban dan tidak ada yang menginginkanmu sebab perkataan" yang menusuk dari orang² yang kita sebut keluarga itu, tapi sekali lagi, percayalah, ada banyak orang yang bersyukur dengan keberadaanmu, ada orang-orang yang menyayangimu meski tak pernah berucap, ada teman-teman yang diam-diam mengulum senyum akan tingkahmu.
Stay alive and keep your life, pelukku untuk segala pelikmu 🌻
62 notes · View notes
tloaak · 7 months
Text
youtube
today we lost the great Efeso Collins, during a charity event to raise funds for clean drinking water for children in the pacific. here is his incredible parliamentary maiden speech from just last week (transcript below). i encourage you to listen, and if you can, donate to childfund's water fund here
Tēnā koe, Mr Speaker. Mai i ngā hau o Ōtāhuhu-nui-a-Rangi, o Maungarei, o Motukaroa; mai i ngā awa o Hikuwaru, o Tāmaki e rere ki te Waitematā, kei te Mānukanuka-o-Hoturoa, ko Kaiwhare, ko Taramainuku kua tau, kua tau ki ngā whenua o Ngāti Toa Rangatira, o Taranaki Whānui ki Te Ūpoko o Te Ika. Tēnā anō tatou.
[From the winds of Ōtāhuhu, of Mount Wellington, of Hamlin's Hill; from the rivers of Hikuwaru, of Tāmaki flowing to the Waitematā, to the Mānukau Harbour; Kaiwhare and Taramainuku have arrived, have arrived to the lands of Ngāti Toa Rangatira, of Taranaki Whānui in the Wellington region. Greetings to us all.]
E fakatālofa atu ki te māmālu o koutou na tamāna ma na mātua, vena foki na uho ma tuafāfine kua mafai ke fakatahi i te po nei. Vikia te Atua ko tātou kua mafai ke fakatahi venei. Mālo ma fakafetai.
Fai mai ina ua teʻi ae Iakopo i le mea sa moe ai, ona ia fai ane lea, e moni lava e i ai Ieova i le mea nei. E moni lava e i ai Ieova i le mea nei. Faafetai le Atua aua e le faaitiitia lou viiga. Ua ifo i ati malie tuʻumoega o le taeao le sa tafa i vanu tafaoga o manu sisina, ae sa faalepa le au pea, sa fili ma le manoa le fetu taʻimatagi, ae sei faalaolao le puli matagi aua ua nofoia vao tutuʻi i le malumalu ma nuʻu malumau o le maota.
Ou te le fagota la i le sao aua ua uma ona fili le utu ma uu le vao fofou. Fai mai le matematega nai tumua, ua pei o se iʻa e moemauga o le atuolo, o foliga matagofie ia ma le maualuga, maualuga lava o lenei aso aisea, ae a lea ua malutaueʻe le tiʻa sa maluʻia, ua tapu lalaga foʻi le vaʻa o le Tuimanʻua mamana ua atoa laʻau i fogaʻa.
Faafetai le Atua le Tama, le Alo ma le Agaga Sa, aua sa tu i Fagalilo tapaau o le alataua, ae sa matemate foʻi aiga sa Tagaloa pe tua ma ni a lenei aso. Ae faafetai i le Atua, aua ua tepa i ula, tagaʻi i ula, foʻi atu lou viiga e faavavau. Faafetai i le tapuaʻiga a oʻu matua ma oʻu aiga, faafetai tele i matua o si oʻu toʻalua ma ona aiga, i le latou lagolago aemaise talosaga molia. Faafetai i uo ma e masani, aemaise o le paʻia o le aufaigaluega totofi a le Atua, i soʻo se fata faitaulaga—Faafetai tatalo. Ae faapitoaugafa saʻu faafetai i si oʻu toalua Finevasa Fia aemaise si aʻu fanau pele Tapuiela ma Asalemo faafetai tatalo, malo le onosaʻi. Ae tapuaʻi maia ma le manuia.
Mr Speaker, it is an indescribable feeling to stand up and address this House. As a son of Samoan immigrants who made the mighty Ōtara 274—Southside hard—their home, I am well aware of the giants whose shoulders I stand on and the masters whose feet I learnt at. The courage, foresight, entrepreneurial spirit, and hope of our ancestors who journeyed thousands of years ago through the vast waters of Te Moana-nui-a-Kiwa brings me here today.
My parents arrived in New Zealand in the early 1960s, told that this was the land of milk and honey. Dad started off as a taxi driver with South Auckland Taxis, and mum on the factory floor at New Zealand Forest Products in Penrose. We lived in a four-bedroom State house on Preston Road in Ōtara, and I attended local schools: East Tāmaki Primary, Ferguson Intermediate, and the great Tangaroa College. We're forever grateful for the State house that was our home for around 20 years, and the quality public education we received from our local State schools.
I did try my hand for a short period at a decile 10 school outside of Ōtara, but that experiment lasted only two weeks. It was during the time in the late 1980s, when families from poorer areas were being discouraged from going to local schools because they weren't considered up to scratch. I'm glad we changed course and decided to high school it in Ōtara, where the motto of our school was "Waiho i te tokā tu Moana"—"Steadfast like a rock in the sea".
Later, at university, I went on to write my Master's dissertation on brown flight, critiquing the Picot reforms that have wreaked havoc on our public schooling system. That period was also a challenging time for my family because we were being told by our teachers to stop speaking Samoan at home and only to speak English. My parents didn't want us to fail at school, so we were allowed to speak English at home and over time we stopped speaking Samoan altogether. In the end, I lost my language. I struggled, I was embarrassed, and I felt incomplete. Even speaking to you in Samoan this evening gives me major tremors.
There's a saying in Samoan: "E le tu fa'amauga se tagata"—no one stands alone, no one succeeds alone—and, for me, no one suffers alone. Over the past years, with the support of my family and friends, I've taken to trying to converse again in Samoan, reading more texts in Samoan, praying in Samoan, and sending our youngest to a local Samoan early childhood centre. Our beautiful language, Gagana Samoa, has returned to our home and is helping to overcome the inadequacy that had taken root in my soul.
As I speak this evening, I'm mindful of the many young people who are navigating these at times treacherous and unsettled waters in life, filled with so much potential, energy, and hope, yet too often misunderstood. In my time as a youth worker in South Auckland, I've spoken with hundreds of young people with massive dreams for the future. We need youth workers, we need social workers, and we need mentors to walk alongside our young people, and, yes, we want our youth to be responsible and caring and considerate. So it's our job in this House to resource the people and organisations who will model the behaviour to them that we expect, but who also won't give up on them and won't come with a saviour mentality.
Many of our societal challenges are driven by poverty. We can achieve greater social cohesion and lift our sense of belonging by addressing poverty. I've been honoured to run youth mentoring programmes for nearly 25 years—that's about how old I am—and to this day I mentor young people. When we undertook and published research on youth gangs some years ago, the youth we spoke to had the solutions and just needed the means to make it happen. Too many of our young people are filling our prisons, and it is wasted human potential. Give them the tools, the resources, and the means to make a meaningful contribution to the world, and they will. I was at a conference recently about the threats to democracy and an attendee spoke about their work in developing nations and used the familiar retort, "You can't eat democracy." And I couldn't agree more. This House, this centre of democracy, needs to do more to engage our people, all of our people, so that they can see this House is not just relevant but an essential part of their lives.
The greatest challenge facing our generation is climate change. The Pacific Islands nations are among the most vulnerable to climate change in the world. The world's continued reliance on fossil fuels, loss of coral reefs, rising sea levels, and increasing severe weather patterns means that our extended whānau in the Pacific are in immediate danger. We, as a collective, must do all we can to do as we say out south "flip the script". Truth is, those who've done the least to create this predicament are being the hardest hit. Our challenges, whether ecological, geopolitical, or cultural, are diverse, but we're bonded by the inextricable ties we have to our lands and our oceans. We've inherited philosophies, knowledge systems, and profound ecological wisdom that holds the answers and drives our collective resilience—from West Papua to Hawai'i. Our fight for a climate resilient, nuclear-free and independent Pacific remains as strong as ever. We are not drowning; we are fighting.
I haven't come to Parliament to learn—learning happens as a matter of course through reflection. I've come to this House to help. Helping is a deliberate act. I'm here to help this Government govern for all of New Zealand, and I'm here to open the door, enabling our communities to connect better with this House. During the election campaign, I spoke to people frustrated about their lot in life, scared for their and their children's futures, and feeling their dreams were slipping away. The people I spoke to expect the Government to do more and move faster. And I know that there are some in this House who believe Government is not the answer to these challenges and that less Government is better. But here's the thing: the Government cannot be a bystander to people suffering confusion and disenfranchisement. New Zealand must close the divide between those who have and those who have not, because the reality for my community is that those who have more money often wield more power, more health, more housing, more justice, more access, more canopy cover, more lobbyists with swipe cards, and more time. And the opposite is true for those who have fewer resources.
It's hard to be poor, it's expensive to be poor, and moreover, public discourse is making it socially unacceptable to be poor. Whether it's bashing on beneficiaries, dragging our feet towards a living wage, throwing shade on school breakfast programmes, or restricting people's ability to collectively bargain for fairer working conditions, we must do better to lift aspirations and the lived realities of all our people. To that end, I want to say to this House with complete surety that the neoliberal experiment of the 1980s has failed. The economics of creating unemployment to manage inflation is farcical when domestic inflation in New Zealand has been driven by big corporates making excessive profits. It's time to draw a line in the sand, and alongside my colleagues here in Te Pāti Kākāriki, we've come as the pallbearers of neoliberalism, to bury these shallow, insufferable ideas once and for all. And this, sir, is our act of love.
Paolo Freire, in his seminal work Pedagogy of the Oppressed, said love is an act of courage, not fear; love is a commitment to others. No matter where the oppressed are found, the act of love is a commitment to their cause, the cause of liberation. The most recent election campaign left many in our Māori communities bruised and targeted for the perceived privileges supposedly bestowed upon them. Shared governance is a rich concept about how we include those who've been excluded for far too long in the work of this House and the democratic institutions that are fundamental to our collective wellbeing. We are Tangata Tiriti and we have nothing to fear. As a New Zealand-born Samoan living in South Auckland, I've experienced, written about, and spoken about racism in this country. I've also been on a well-publicised journey in understanding the needs and views of our rainbow communities, and I have a long way to go. And my message to whānau who often experience the sharp end of discrimination—disabled, ethnic, rainbow, brown, seniors, and neurodiverse—is thank you for trusting us with the responsibility of facilitating a new discussion on how we move forward together and make possible what was once deemed impossible.
The American civil rights activist James Baldwin said, "Not everything that is faced can be changed, but nothing can be changed until it is faced." We commit to working across this House as a nation and with each other irrespective of our post code, income bracket, skin colour, or level of qualification attained. But, in order for that work, we must come with humility, the desire to listen, and dare I say it, maybe speaking last. If I was to inspire anyone by getting to this House and my work over the next three years, I hope that it's the square pegs, the misfits, the forgotten, the unloved, the invisible—it's the dreamers who want more, expect more, are impatient for change, and have this uncanny ability to stretch us further.
200 notes · View notes
mylancap1 · 10 months
Text
CELEB'S WIFE DARKSIDE: NITA THE MILF (Part IV)
NITA
Di sebalik nafsu yang fappers releasekan untuk Tasha, Alisha, Atul, Bella... ada seorang lagi sebalik tabir yang underrated. Iaitu Nita, mommy kepada Bella & her siblings. Nita bukan la terlalu tua. Masih dalam lingkungan 40 lebih, cuma sebab kawin awal buatkan dia dah rasakan semua kenikmatan dunia.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Peminat MILF akan tau menilai Nita yang dah melahirkan 3 kids yang dah menawan semua fappers. Maka hakikatnya Nita la yang boleh diangkat paling bernafsu. Pada umur dia sekarang, dia masih idamkan dick besar & keras yang mampu lenjan dia sampai cum.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Dah berpuluh tahun dia explore dunia sexual. Macam-macam yang dia tahu & pernah buat. So pada fasa dia sekarang, dia akan perturunkan semua pengetahuan dia kepada her daughters. Mommy Nita sangat open minded. Imagine that Mommy Nita naked bersama-sama 3 daughters. Dan ada lelaki perkasa yang akan buat apa saja. Termasuk menantu kesayangan dia. Nita open dalam sex. Sex tu macam air dan nasi. Wajib setiap hari untuk puaskan batin. Taste Nita memang luar biasa. Dia sangat obses dengan interracial. Mungkin umur dia sekarang, dia dah rasa terlalu banyak Malay meat. So dia nak beralih kepada dick lain. Black dick antara yang diidam-idamkan. Fuck.
Dia akan ajar dan guide semuanya kepada her kids. Dia akan story semua taste & preferences.
Tumblr media
Like mommy like daughter. Arghhhh boobs berlaga. Memang baka aura sex yang sangat power. Damn hot.
RATING
Face 5/10
Muka bukan keutamaan Nita. Tapi kalau dia makeup & buat muka horny, boleh pergi sampai 6 atau 7.
Boobs 7.5/10
Aset penting bagi seorang MILF. Boobs yang tak sempurna sebab dah berapa ribu kali kena lenyak. Tapi kesempurnaan tak penting untuk MILF. Nita ada boobs yang besar, sikit saggy tapi nipples size besar macam eraser. Very nice to suck.
Butt 7.5/10
Sama macam boobs. Bontot Nita juga dah ada pengalaman berpuluh tahun kena lenjan. Masih solid & memang bila pussy MILF dah tak seketat dulu, anal sex jadi keutamaan. Nita lagi banyak dapat orgasm daripada anal sex sekarang daripada pussy. Kalau both lagi padu. So yeahhh DP satu pilihan.
Body Cutting 6/10
Ada sisa-sisa body cutting yang cantik dan perfect macam her daughters. Tapi bila dah jadi MILF, ada sedikit penurunan. Walau macam mana pun, masih boleh buat fappers turn on.
Sexual Attractiveness 7.5/10
Dah ada level lain sebab sex yang biasa-biasa dan advanced dah dicuba semua. Level lain macam interracial jadi pilihan Nita. So walaupun pussy dah tak seketat dulu, libido masih sangat tinggi.
Others
Dah jadi guider untuk anak-anak muda dalam dunia sexual. Very experienced person in sex.
OVERALL RATING
7.5/10
Arghhhh, still very hot lady... fuck you MILF
208 notes · View notes
semutmerahlagi · 3 months
Text
Tumblr media
[Kisah Benar] Dia Ikut Aku
.
Cukup la sekadar aku kenalkan diri aku sebagai anne…kejadian ni berlaku 2 tahun y lepas..aku ni seorang palajar ipta mase tu..macam biase bile cuti semester aku akan kerja..kali ni aku kerja kat klang dekat jb..aku tinggalkan boyfren dan family aku…2 bulan aku kerja kat sana…aku kerja shif malam…jadi siang kadang2 aku xboleh tido…
Aku biase nye g cc untuk chatting..kali ni aku chat ngan mamat ni umo dia 28 tahun..8 tahun beza ngan aku…name dia M..chat punye chat dia pon mintak no tepon aku..aku mule2 berat nak bagi..ye la aku dah ade boyfren..die pujuk2 ak pon last2 bagi la….sok pon dah abes keje dan balik semula ke ipta aku..
Sejak tu dia contact aku..selalu col..ak pon tau serba sikit pasal dia..dia ni tak tinggal solat..baik la jugak kan…selalu nasihat aku..tapi nasib baik aku tak penah kantoi ngan boyfren aku…dia selalu call dan cakap pasal feel..aku ni malas nak melayan..sampai kadang2 dia letak talifon sebab terasa ngan aku…dia selalu pujuk aku jumpa dengan dia..
sepanjang aku kawan dengan dia aku dapat rasa dia ikhlas..tapi aku tak boleh buat apa2 sebab aku dah ada boyfren…
Sampai satu hari dia telefon aku mintak tolong temankan dia pergi party sambut kejayaan dia dapatkan tender untuk staf syarikat kerajaan.aku mmg la akan jawab xnak..aku bukan penak kenal dia..jumpa pun tak pernah…dia pujuk aku…merayu kat aku..dia kata dia tak de kawan perempuan..tergelak aku dengar..dia kata dia betul2 mtk tlg…dia juagak cakap dia terima kalau lepas ni aku tak nak jumpa dia lagi..aku pon last2 setuju la..
Hari di tunggu tiba..dia datang ambil aku dekat campus aku…mula2 aku malu la..cakap ponmalu2 lagi..tapi lame2 aku buat biasa je..aku tgk dia ok je..dalam hati aku takut nak mampos..ye la kalu kantoi ngan boyfren aku tak ke nmampos..tak lame pas 2aku pon sampai tempat yang di tuju…tempat peranginan XXXXXXXX..
Bile sampai dia bawak aku masuk dalan satu banglo…perh!!!!besar gile..semua ada..bar..karaoke..complete semua nya.. dalam tu aku tengok de laki n pempuan yg umo da jauh sangat ngan aku..lewat 20-an sampai la lewat 40 an..malu bukan main mase 2..semua orang ingat aku girlfen si mamat ni…aku buat tak dengar je…pas 2 dia bawak aku pegi satu bilik..memeng cantik gile…terpegun aku..macam puteri aku rase..
Dia suruh aku mandi n bersiap untuk makan dan karaoke..dia pon keluar tutup pintu…dia kate bilik dia dekat sebelah..dalam hati aku tertanya2 lagi betul ke mamat ni..perasaan takut memang ak pernah hilang dari hati aku…tapi dah penat sangat aku malas nak layan perasaan aku…aku pon pegi mandi…dalam setangah jam aku pun keluar..aku pakai coli ngan panties..aku make up dulu baru aku pakai seluar…tengah2 aku pakai seluar tibe2 pintu bilik aku kena ketuk..aku ape lagi..gelabah la..ye la separuh bogel..tak sempat aku ciap pakai seluar pintu bilik aku terkuak..tergamam aku..dah la tak pakai baju..seluar tak berzip..aku tengok M pon terkejut..dia terus tutup balik pintu..Ya Allah malu bukan kepalang mase tu..tiba2 handpone aku berbunyi..M bagi msg mintak maaf..dia kata tak sengaja..aku tak balas pon…15 minit lepas tu pintu bilik aku di ketuk lagi..kali ni aku dah siap berpakaian..aku pun buka pintu..malu nye tak tahu aku nak cerita..aku tak pandang pun muka M..
Aku pun turun makan2..boring gilerr!!!ye la lepak ngan orang tua…aku cume jadi peneman dia sebab party 2 di wajibkan bawak partner…pas2 sesi karaoke…smapai lebih kurang 3 pagi deorang layan karaoke..aku nyanyi sikit2 je..nati orang kate x sporting pulak..aku dah mengantok sangat..aku ckap dekat M dan dia suruh aku masuk bilik..tido..lepas mtk diri aku pon masuk bilik..kali ni aku dak kunci untuk mengelak benda yang tak di ingini berlaku..
Aku salin baju pakai seluar pendek yang menampak kan peha aku dan bju body fit…tapi aku tak boleh tido..tempat ni memang sejuk sangat..kebetulan aku tak bawa baju sejuk..aku pon sms M mtk baju sejuk..tak lama lepas 2 M ketuk pintu..aku buka dan dia masuk..aku duduk di katil….aku pakai baju tu..besar sampai menutup seluar pendek ku..bila aku berdiri seolah2 aku tak pakai sluar..dia gelak tengok aku..aku duduk bersandar di katil..aku memang tak fikir apa2..kami borak2..dia duduk sebelah aku…aku tak selesa duduk berdua atas katil.aku pun keluar ke bahagian beranda an berdiri menghadap luar..pura2 tgk suasana kat luar padahal dalam hati takut gile!!!!
Dia ikut aku..tiba2 dia pegang pinggang aku dan pusing kan aku ke menghadap dia..terkejut aku..dia pandang tepat mata aku..mase tu dia luahkan perasaan dia kat aku..aku jadi serba salah..aku bukan datang nak berasmara..cuma jadi teman dia je..aku diam mase 2..lepas tu dia peluk aku..aku diam tak balas pun pelukan dia..lepas 2 dia lepaskan aku..aku diam..tak tahu nak cakap ape…dia angkat muka aku pandang dia..bergetar jantung aku…tiba2 dia cium pipi aku..dia ckap dia ikhlas pada aku..aku diam lagi..lepas tu tiba2 dia cium mulut aku..tergamam aku sekali lagi..aku cuba menolak tapi aku kalah dengan nafsu sendiri..aku balas ciuman dia..dia main2 lidah aku sambil tangan dia meraba2 belakang aku…
Aku mula rasa badan aku bertukar panas..dari mulut dia trn ke leher aku..dia cium dan jilat sampai aku tak tertahan dalam sedar tak sedar..yang aku sedar bdn aku terasa sejuk sebab baju sejuk tadi dah tak de kat badan aku..dia semakin asyik mecuim dan jilat lehar dan telinga aku..aku dah stim sangat ble dia jilat telinga aku..tangan dia perlahan2 masuk dalam baju aku..dia ramas tetek aku!!tak tahan dah aku mase 2..aku sedar aku dah ats katil..dia cium mulut aku lagi..sambil tangan dia bukak butang coli aku…dia lepas 2 bukak baju ngan coli kau..terserlah lah 2 gunung yang aku simpan selama ni.
Lepas 2 dia trus jilat-jilat tetek aku..dia isap puting aku..aku tak tahan..nikmat tak terkata..aku peluk dia kuat2 sambil tangan aku yg lagi satu mencari2 senjata dia…aku gosok2 batang dia dari luar seluar..aku dengar dia mngeluh..makin stim aku..makin lama makin rakus dia gomol dua-dua tetek aku…smbil dia isap dan jilat puting aku,aku bukak baju dia…aku tiba2 tersentak bila tangan dia pegang cipap aku…dia gosok2 sambil isap tetek aku..aku mengeluh…aku btl2 dah tak tahan..dari tetek aku dia turun ke pusat sambil tangan dia melurut seluar pendek dan panties aku..aku bogel sepenuh dan terserlah lah cipap aku y tak berbulu….
Dia gosok2 dan gentel bijik kelentit aku..argh..aaaa..!!tu je mampu terkeluar dari mulut aku..m teruskan kerja nya..sekarang muka dia betul2 berada celah kangkang aku…dia sembam kan muka dia kat cipap aku..dia jilat lubang aku..aku betul2 rasa nikmat masa 2..dia jilat pulak biji kelentit aku…dia main2 dengn lidah dia..aku cme mampu mengerang manahan kesedapan…..sedap nye….!!!!nikmat!!!!
Tiba2 aku rase tak tahan sangat…jadi macam kejang…aku mengeliat..rupa nya aku dak klimax bile dia main biji kelentit aku…M terus bukak seluar..aku nampak batang dia dah tegak…dia mainkan2 batang dia kat biji kelentit aku…aku merengek tanda sedap…
Dia terus masukkan batang dia dalan lubang aku..argh!!!aku manjerit!!!keluar air mata aku..sakit!!! merapu rapu aku ucapakan pada masa 2…kali pertama batang masuk dalam lubang aku…dia tarik semula batang dia…dia peluk aku n bisik supaya tenang..mula2 memang sakit..dah masuk tak sakit lagi..dia turun ke cipap aku semula..di jilat2 lubang aku..aku stim lagi..pas2 dia trs masukkan batang dia dalam lubang aku…sakit….!!!Aku jerit sakitttttttttttttt.
M terus jolok tanpa peduli jeritan aku…tiba aku rasa sesuatu dalam lubang aku..rupanya batang dia dah masuk sepenuhnya dalam lubang aku…dia tarik dan sorong batang dia dalam lubang aku..sakit bercampur sedap yang aku rasa….dalam setangah jam lepas tu dia cakap “ah…nak keluar”..aku takut..aku tolak badan dia tapi tak berganjak..
Dia masih enjut..aku pon dah nak sampai klimax..aku biar je..dia enjut laju2 n tarik batang dia dari lubang aku..tersembur cecair putih yang selama ni tak pernah aku tengok depan mata aku. Dalam terasa pedih lubang cipap aku, aku terasa sedap pulak bila batang M keluar masuk dalam lubang cipap aku. Memang sedap aku sayang kau M.
M kemudian terbaring sebelah aku..dia ada cakap sesuatu tapi aku tak dengar sebab aku letih sangat dan terus tertido.. pagi esok ku terjaga aku tengok dia tengah peluk n usap rambut aku…dia senyum..aku sedar yang aku dah hilang dara malam tadi…aku diam..dia bisik kat telinga aku ni lah kali pertama dia tido dengan pempuan..aku x mampu ckp apa2..menangis je yg aku mampu..aku tewas dengan nafsu aku sendiri…dia pujuk aku dan jnji akan jd kan aku isteri dia.dia ikhlas dengan aku…dan sekarang dia sah menjadi suami aku….lepas peristiwa tu aku putus kan hubungan dengan boyfren aku..walaupun rasa bersalah tapi aku terpaksa kerana aku dah jdi milik M
69 notes · View notes
Text
Hey do you ever wonder what would've happened if maybe five's family also survived in the apocalypse. They have all the time they can to resolve all the issues they've been trying to fix but dont have the time to, right here, right now, but the thing is, none of them try to.
The air not only smells of ashes but also guilt, anger, sadness. Guilt from just letting their sibling run away, anger from all the times they've fought and rememebered, sadness from the never ending pain they had to go through just to survive an apocalypse,
But most of all there's the littlest bit of relief and happiness because they found eachother again,
They are a family again
17 notes · View notes
nisakhairunnisa · 7 months
Text
Tiga Nasihat Pernikahan
1. Tujuan Nikah -> Ibadah + Cari Berkah
Berkah = Bertambahnya Kebaikan
Dibalik awal do'a keberkahan untuk mempelai ada dua makna mendalam :
"Barakalahu laka", berkah saat bahagia. Saat Bahagia tetap ingat Allah.
"Wa baraka 'alaika", berkah saat prahara. Saat ada prahara tetap ingat Allah.
2. Jangan pernah tinggalkan sholat.
Allah tau Rasul akan mendapat masalah besar dalam dakwahnya, maka Allah menguatkan perjalanan beliau dengan syariat sholat.
Haji, puasa, dan zakat bisa ditinggalkan kalau hambatannya jelas. Sementara sholat gaboleh ditinggalin apapun keadaannya. Clear.
Agama aja bisa runtuh kalau kita gak sholat - apalagi keluarga ?
Kalau Allah lewat sholat aja ditinggalkan, apalagi apapun selainnya : keluarga, karier, dan seterusnya. Bisa dengan mudah diabaikan hak - hak nya.
Hal yang paling ngeri dari seorang suami apa ? para suami yang gak takut Allah, korban terdekatnya adalah istri dan anak-anaknya 😢
3. Jangan lupakan bakti kepada orang tua.
" Kami perintahkan manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tua nya". ( Q.S Al Ahqaf : 15 )
Masih ada masalah sama orang tua ? Jangan kaget kalau Allah akan "Tutup Mata" terhadap sebanyak kebaikan apapun yang kita lakukan.
Bukti ? Cari kisah Malik bin Dinar dengan seorang ahli ibadah bernama Muhammad bin Harun yang 40 tahun ibadah dengan fokus dan gigih tapi bernilai 0 karena pernah membunuh ibunya 😭
Prioritaskan penyelesaian masalah dengan orang tua, biar Allah utus yang lainnya. Jangan salah prioritas mengurus masalah selainnya.
( Tulisan ini diambil dari story instagram kang @satriamaulana )
Bandung, 12 Februari 2024
145 notes · View notes
Text
Why is black glasses and hat dude hanging out in the lab? Will they make this make sense?
...
0 notes