#takut ditelfon
Explore tagged Tumblr posts
cryinghappymeal · 1 year ago
Text
season coolyeah equals rasa anxious dan cemas habis ngechat dosen perihal x,y,z
0 notes
ffaa · 2 years ago
Text
Kena protes banyak orang terutama keluarga karena susah dihubungi via whatsapp. Chat lama balesnya giliran ditelfon pun nggak pernah diangkat, kata mereka.
Iya, itu fakta.
Saya tidak akan menjelaskan mengapa, hanya ingin menyampaikan saja bahwa saya tidak suka keramaian ataupun kebisingan. Sesuatu yang berisik akan sangat mengganggu telinga saya sampai ada saat di mana respon tubuh saya akan aneh ketika mendengar suara yang keras. Itu sudah saya rasakan dari lama tapi saya sendiri tidak memikirkannya sebagai hal serius padahal itu serius.
Dan bunyi notif HP bagi saya pada akhirnya juga termasuk suara yang saya tidak sukai. Selain mengganggu saya pribadi, itu juga akan menganggu anak ketika tidur lalu tiba-tiba ada telfon masuk. Menghindari itu, saya memutuskan untuk mengaktifkan mode silent sejak punya anak. Iya, sudah hampir dua tahun ini HP saya berada di mode silent, jadi mohon maaf apabila respon saya kurang gercep saat dihubungi.
Pertama, terkadang saya memang benar-benar tidak tau kalau ada chat atau telfon karena tidak selalu pegang HP. Maklum, sekarang lebih banyak pegang anak.
Kedua, terkadang HP sedang saya pegang tapi posisi sedang DBF. Jadi kalaupun ada telfon tetap tidak saya angkat karena takut mengganggu anak.
Ketiga, terkadang HP memang saya pegang dan saya tau ada chat ataupun telfon tapi saya memang tidak ingin meresponnya saja. Malas. Hehe.
Pasti banyak kontra. Tidak apa-apa, saya terima.
4 notes · View notes
wadahmenulispribadi · 2 years ago
Text
Dunia Baru#2
Tumblr media
Hidup didalam keluarga yang berpoligami menuntutku untuk tidak banyak berharap, anak laki-laki satu-satunya di keluarga membuatku harus berjuang diperantauan. Untuk biaya kuliah saja aku bersyukur ibuku masih bisa membiayai, namun dibelakang ibu aku menyembunyikan banyak hal. Berpura-pura menjadi asisten profesor dikampus ketika libur semester padahal aku pergi ke Bali menjadi barista di salah satu cafe terkenal. Pergi sore pulang pagi, pernah menjadi pekerja serabutan di pasar, menjadi driver go**k banyak hal yang aku sembunyikan dari ibu. Pikirku, yang penting ibu bisa tenang tanpa khawatir pada diriku diperantauan dan aku masih bisa membelikan barang-barang bagus untuk adik-adikku.
Hari ini, hari dimana aku menerima kelulusanku setelah sidang pagi tadi. Banyak teman-temanku yang mengucapkan selamat, banyak bouquet bunga maupun makanan, dan dimalam harinya aku traktir semua teman seperjuangan maupun adik tingkatku. Namun, keceriaan itu sirna setelahku kembali ke kosan. Pikiranku mengawang, mau dibawa kemana hidupku ini?
Usia tepat 22 tahun dibulan ini, usia yang membuatku gelisah karena title yang aku sandang sekarang, lulusan perguruan tinggi ternama di Jogja. Namun aku merasa tidak memiliki skill yang mumpuni. Tekanan sebagai seorang laki-laki sangat besar mengarah padaku. Aku semakin takut menatap masa depan.  “Bu, doakan abang cepat dapat kerja yang sesuai mimpi abang yah bu” Ucapku ditelfon minggu pagi, “Bang percaya sama ibu, abang akan mendapatkan semua yang abang inginkan” ucap ibu, “Bang kangen ingin pulang, tapi ini masih ada urusan dikampus” ucapku lirih. “Bang, yang penting kamu sehat nak, ibu dan adik-adikmu disini jangan kamu khawatirkan, kami baik-baik saja. Titip nak fokus dulu ke masa depan kamu yah, jangan mengenal dulu perempuan” Ucap ibu. “Baik bu, abang ingat pesan ibu ini” jawabku sebelum menutup telfonku dengannya. Semoga doa ibu dan doaku Tuhan kabulkan yah bu...
(Bersambung....)
2 notes · View notes
rochmahmawaddah · 10 months ago
Text
Aku tahu, kakak pasti tidak bisa tidur memikirkanku. Sudah biasa. Sudah kutelpon pun dia tetap masih khawatir. Aku bisa merasakannya , lewat nada suaranya ditelfon, lewat pertanyaan-pertanyaan yang dia tanyakan padaku, apapun itu aku tau. Kak.. kakak harus belajar melepaskan. bukan melepaskanku, tapi melepaskan rasa takut kakak, takut aku pergi, takut aku hilang, takut aku kenapa-kenapa. Semua yang kakak takutkan mengenai diriku. jangan khawatir, aku tidak akan kemana-mana, aku tidak akan kenapa-kenapa. Janji. 🙂
0 notes
cerita2023putri · 11 months ago
Text
9 Desember 2023
pagi-pagi diprotes dan diceramahin kenapa ga pernah telfon duluan
terus ke barra kan, beli makjay, ngobrol-ngobrol sama pak oos ttg si kakak
terus sorenya baru menyadari salah satu hal yg bikin takut telfon, takut bilang sayang tuh krn dulu suka dimarahin
terus karena kakak tanya terus, aku cerita kenapa
terus ditelfon
kakak bilang
"kamu tuh skrg pacarannya sama aku, ga boleh treat aku dengan cara yang orang lain pengen. kalau kayak gini mah aku jadi kayak ngerasa berjuang sendirian di hubungan ini"
potek loh aku..
😔
maaf kak
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
malamnya mam pangsit dan tiarbah bedua bapak ehe
0 notes
niant111 · 1 year ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
100623 • Aprodite reunion.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Kali terakhir kumpul offline 2018. Belum ada yang nikah. Setelah itu, beberapa kali cuma video call.
Teman satu band aku yang aku bersyukur menjadi salah satu anggotanya sebab mereka saksi hidup happy-nya masa puber remaja. Haha.
Ya nangis ya sedih ya seneng ya gaji pertama ya menang. Ah, kalau diinget-inget, mungkin itu yang bikin sampai sekarang persahabatan kita masih awet. Semoga awet selamanya.
I wanna impersonate mereka 1/1 mumpung lagi post tentang mereka. Juarang banget kaan.
1. Vanada
Vokalis eksotis yang paling jarang banget ngobrol sama aku padahal kita pernah sekelas. 8B. Kayaknya ngajak omong Vanada cuma setahun sekali soalnya aku inget ultahnya Januari. Tgl 24? CMIIW.
Aku lupa apa hal yang paling berkesan yang aku lalui sama Vanada selama kita se-band. Tapi aku paling inget pas kami camping. Kami satu tenda. Sama Olla&Carla Cupez juga. Vanada bilang kalau "enak yo umur-umur gini due sahabat koyok kalian". Aahh waktu itu kita deket sekali! Foto bareng berempat pakai kaos putih celana pendek jeans. But yea, it was a good memories eventho kita nggak se-bestie itu sekarang. Semoga selalu dekat sama Allah ya, Van.
2. Lia
Gitaris rebel yang sudah sangat emak-emak sekarang. Pinter cari duit sih kayaknya soalnya bisnisnya awet dari SMA sampe sekarang. Rame. Blak-blak-an. Batu. Kadang annoying tapi baik hati suka memberi. Makasih Li atas piyamanya buat anakku. Murah rezeki selalu!
3. Hanip
Melodyst keceng yang kayaknya gapernah lah aku manggil pake f selalu pake p. Hanip banip switip, kataku pas jaman SMP. Orang yang gak kalah keras sama Lia thats why mereka sering betengkar saat tukar pikiran. LOL. Pak haji yang punya nyali kayak nggak ada takut-takutnya sama hal apapun. Thankyou udah pernah jadi customerku pas jualan kue&jualan kambing.
Pernah bertengkar sama aku juga pas SMP. Di pojok lapangan voli. Sampai bilang "lek kon mati aku gak nangis", kujawab "aku pisan, matio kono". Terus pas aku di rumah, aku ditelfon pakai telfon rumah, doi minta maaf. Hahaha lucu sekali. Jelas nangislah! Doi udah kuanggap kayak kakak gitulo.
4. Ellyza Uyut
Drummer with a good soul yang kayaknya nih seumur hidup nggak punya haters. Hidupnya lempeng hijrahnya keren. Dari dulu sampai sekarang ternyata masih jadi pecinta es batu. Hidup di Londo tapi masih punya rasa sungkan.
Wah, debest pokoknya. Seneng banget punya temen kayak Uyut yang aku gak mau melewatkan satupun update-an storisnya karena penuh makna. Wakakak.
Paling berkesan sih pas kita menyebut diri kita sebagai Miss Gaya Cipta karena kita guaya tok. Wkwk. Aduh kok bisa sealay itu ya. Uyut 2x sekelas sama aku. Sekelompok biologi. Hidupnya selo. Beda SMA tetep contekan lewat HP. Wes pokoknya I adore her so much!
5. Tambun van Aka
Bassist humoris cinta monyet yang nulis. Lol. Makasih udah profesional banget pas ketemu suami aku. Aku sama suami emang bener-bener nggak pernah bahas mantan. Mungkin suamiku nggak tahu & nggak mau tahu juga past love story-ku gimana.
Banyak hal yang berkesan. Ceilah. Mulai dari ngobrol di bawah pohon ceri sebelum ngeband di Boerdoes, di motor pas buber pas kita SMA pas sama-sama jomblo tapi sama-sama ragu buat membuat peluang untuk kita yang lalu kita ketemu lagi malemnya di Jami'. Haha.
Terakhir deep talk sih pas di mobil pas aku udah kenal suamiku sekarang ini. I told him that he might be my last. Dan doi seneng sih, langsung kasih wejangan-wejangan mulia.
Tambun mungkin nggak tahu kalau aku udah khatam bacain semua blognya, Senja di Manilla. All the best buat salah satu temen cowok aku ini. Makin kesini makin keliatan pinter emang, padahal dulu aljabar w yang ajarin. Makasih banyak ya buat popcorn-nya. Haha
--
Setelah bersuami aku bener-bener membatasi diriku. Nggak lagi punya sahabat cowok karena ya ngapain?
Ada beberapa cowok yang pernah dekat dan kuanggap sahabat: Aka, Hanip, Ryan, Mas Aji, Mas Eng. Sekarang udah nggak ada sih. Cuma Mas Hatta seorang.
--
Ah, indahnya masa SMP. Kalau boleh dibilang, setelah masa wfh mom warrior seperti sekarang, masa SMP adalah masa yang paling ingin kuulangi. The best time I ever had.
Rasanya pengin diinget terus segala memori tentang itu. Disetrap bareng Aprodite sama Pak Rokhim. Manggung sana sini. Syuting di Malang TV. Latihan dari studio ke studio. Urunan. Ngangkot bareng. Bertengkar. Inlove.
Wah, sehat-sehat ya gais. Jangan bosen buat sekedar say hi. WAG bareng Aprodite adalah salah satu yang nggak pernah aku clear chat soalnya lucu terusss. Semoga kita bisa bertetangga di surga. Aamiinn yaAllah.
0 notes
koumy0428 · 2 years ago
Text
21 februari 2023
nah karena seharian abis pamit mau ke kilo gak ada kabar kan, terus aku kan ada balas aku bilang aku sakit tapi gak ada tanggapan dari dia, nah abis tu siang2 dia baru buka wassapnya dia dan dia baru baca pesan yang aku tulis yang aku bilang sakit itu. akhirnya dia siang2 abis makan siang istirahat itu dia nelfon aku lah “sakit apa??????” langsung aja nanya kayak gitu tanpa basa basi. aku jawab “enggak udah gapapa kok”. trus dia agak marah gitu, eh gatau si marah apa enggak, kayaknya gak marah sih, tapi agak ngegas dikit “lhooo yang betul orang ditanyain kok”. aku jawab “iyaa udah gak apa apa”. trus dia langsung ngejelasin kenapa dia baru aja ngabarin. “iyanih aku semalem pulang jam 1 dari kilo”. trus aku nanya “ngapain?”, dia bilang “abis nganter mobilnya bang irul”. aku bingung lagi harus nanggepin apa karena jujur aja aku sekarang was was banget kalo ditelfon di kantor gitu jd kayak buron. yaudah langsung aku jawab “ohhhh”.
trus dia nanya lagi “yang sakit apa sihhh? orang ditanyain kok”. aku karena males ngejelasin cuma kujawab “iya nanti aja”. dia ngerengek jawab “kok gitusi? gasuka ya di telfon?”. aku lagi2 gak menjawab dan cuma memperdengarkan suara seperti sedang tertawa kecil.
trus dia nanya lagi “sayang sudah makan kah?” aku jawab “sudah kok, kamu?” dia jawab “belum lah.... kayaknya aku tuh lama lama puasa aja deh yang, soalnya aku juga makan baru magrib” lagi lagi aku kicep gatau mau jawab apa padahal ada banyak hal yang mau aku sampaikan di kepala, karena kebetulan aku malu kalo aku harus ngomong karena aku aku lagi di kantor kan, takut kedengeran obrolanku sama dia huftttt.
trus abis itu untuk mengakhiri percakapan, aku langsung aja suru dia lanjutin kerjaannya. “kamu dimana?” dia jawab “ini lagi di lampu merah”. “aku mau ke bsb, mau ke pantai bsb”. trus aku bilang “idih mo ngapain?”. “mau maen lah ke pantai”. aku senyam senyum doang enggak ngjawab trus dia bilang “ini lhooo mau nganter barang absolute”. yaudah karena kelamaan diem dan gatau mau ngomong apa lagi, aku langsung aja bilang “yaudah sana lanjutin kerjanya”. “iyaaa yaudah, byeee muachhhhh” waowakowakowkaokwoakwoakw jijik banget ya allahhhhh tolong banget deh. aku sekarang kejijik-an gitu kan, tapi setelah itu kalo misal dia gak gitu lagi kayaknya aku malah ngerasa ada yang kurang deh waktu percakapan sama dia. wkwkwkw udah ahhhh geli bangettt hijssssssss :”
0 notes
salsabilabelaa · 2 years ago
Text
Bukan Mimpi tapi Mimpi
Sebenarnya banyak yang ingin kuceritakan soal perjalanan hari Jumat ke Gembor bersama Kak Zahra. Tapi, aku nggak ada energi untuk menulisnya. Perasaanku juga sudah terluapkan semuanya saat cerita ke Abel dan Kak Amel.
Malamnya, aku menginap lagi di kantor. Nggak punya tenaga buat pulang. Bahkan membayangkan pesan antar makanan dan harus mengambilnya turun dari lantai tiga aku nggak sanggup. Semangatku banyak, energiku yang tak bersisa.
Sabtunya kami makan bubur garut dan es teler walau hujan deras. Aku nggak menyesal. Pun pulang dengan hujan yang begitu kerasnya jatuh padaku jelas membuatku kedinginan tapi nggak mengantuk. Terima kasih blackpink.
Rencananya memang hari Sabtu akan digunakan untuk tidur seharian. Karena subuhnya, tulang punggungku berasa mau copot. Until I Found You yang dicover Rosé memang jadi pengantar tidur yang kuputar terus menerus.
Tapi satu hal yang nggak aku perkirakan dalam dua jam waktu tidurku itu aku bermimpi buruk. Rasanya benar-benar nyata sampai sesak dadaku. Aku menangis begitu keras setelahnya sampai-sampai aku takut suaranya terdengar ke dapur. Untungnya aku anak psikologi. Nggak nyambung sih, cuma aku sangat bersyukur bisa jadi teman yang baik untuk diri sendiri.
Sorenya aku masih merasa sesak jadi aku memutuskan untuk jajan sekalian belanja bulanan yang harusnya kulakukan di awal bulan. Aku pergi makan lalu beli haus. Outlet haus yang di daerah Ramawangun kayaknya memang outlet terbaik yang pernah aku datangi karena rasanya lebih enak dari yang lainnya. Apalagi di sana dia juga jual es krim. Tapi bisa jadi juga karena suasana hatiku.
Malamnya aku ditelfon mama dan paginya aku ditelfon abi. Semesta mendukung. Rasanya jadi tenang.
Semua mimpi itu cuma mimpi. Kita kan yang punya kontrol terkait kehidupan. Bagian yang memang bisa kita kontrol. Nggak perlu khawatirkan yang belum terjadi.
"sebelum kau menjaga, merawat, melindungi segala yang berarti. yang sebaiknya kau jaga, adalah dirimu sendiri." -bungsu, kunto aji
0 notes
yasmijn · 2 years ago
Text
3. Imigran-imigran kesepian
Sambil menyusuri trotoar, Mar mendekap kantong kertas berisi burger, kentang goreng, dan juga soda. Makan malamnya hari ini. Hari ini genap enam bulan ia mulai bekerja, HR baru menginformasikan bahwa mereka akan mulai mengurus perpanjangan visanya, dan ia sudah mulai bisa menyesuaikan diri dengan pekerjaannya. Tapi mood-nya hari ini sedang benar-benar tidak baik. Kadang ia berharap bahwa ia sedang berjalan pulang ke rumahnya di Indonesia, dimana paling tidak ia tidak hanya disambut dengan piring kotor bekas sarapan dan selimut yang belum dilipat. Atau ketika ia masih bisa dengan mudah bertemu dengan para teman-temannya di perpustakaan atau di kampus.
Sekarang semuanya sudah terpencar, banyak yang kembali ke Indonesia dan beberapa pindah ke kota lain. Jaraknya terlalu jauh, dan Mar sudah mulai lelah berkomunikasi dengan manusia tanpa bisa bertatap muka langsung. 
Apartemennya tinggal berjarak kurang dari dua blok, dan Mar sudah bisa melihat halte bus tempat biasanya dia turun. Tepat di seberang jalan.
Mar tertegun. Ada sosok familiar yang sedang merokok di samping halte kosong itu. Wajahnya berpaling ke arah lain sehingga Mar hanya bisa melihat sisi kirinya saja. Hidung dan matanya sama-sama merah. 
Seperti dirinya di setengah perjalanan pulangnya hari ini. Seperti dirinya malam tadi. 
*
Tumblr media
Seperti manusia kebanyakan, Mar banyak takutnya. Takut salah bicara. Takut nggak diterima. Takut memulai. Takut mengakhiri. Takut kecewa. Takut ditolak. Takut mengganggu. Takut membuat tidak nyaman. Takut disalahpahami. Takut salah mengerti. Takut kesepian. 
"Wira.” Akhirnya Mar memberanikan diri untuk menyeberang jalan dan menyapanya. Wira nampak terkejut, dan wajahnya agak memerah ketika ia tersadar bahwa Mar memergoki dirinya yang sedang bersedih. Buru-buru ia berdeham dan menyeka kedua matanya. 
“Oh, hai Mar. Lo baru balik kantor?”
“Yup. Gue habis jalan kaki.”  
“Kantor lo di...?” Mar menyebutkan alamat kantornya dan Wira mengangkat alisnya. “Itu kan jauh?”
“Lima kilo lebih sedikit. Lagi bosen banget gue di rumah, nggak ada kegiatan dan nggak ada temen. Makin lama gue jalan, makin sebentar waktu yang mesti gue habiskan di rumah.”
Wira tersenyum getir. “Paham. Gue lagi betul-betul homesick. Belum pulang hampir dua tahun, dan tadi gue ditelfon nyokap dapet kabar bahwa kakek gue masuk rumah sakit.” 
Tangan Mar refleks menyentuh lengan jaket Wira. “So sorry to hear that... Beliau nggak apa-apa?” 
“Kata nyokap gue gak apa-apa sih, cuma agak lemes aja. Tapi weekend ini gue bakal balik ke Indo.”
Sebuah bis berhenti di depan halte, dan dua orang turun dari pintu. “Eh, Mar. Ini bis gue. Gue duluan ya.”
Mar mencengkeram lengan jaket Wira, membuat cowok itu menatapnya bingung. 
“Mau makan di tempat gue dulu, gak?” 
Setelah dengan randomnya menemukan wajah familiar di tengah belantara Amsterdam, Mar benar-benar tidak ingin makan sendirian hari ini.
6 notes · View notes
hellopersimmonpie · 4 years ago
Text
Bentuk-Bentuk Cinta
Saya sampai sekarang nggak pernah goreng deep frying karena dilarang sama ibu. Beliau khawatir kalau percikan minyak kena mata. Ibu juga suka ngelarang saya ikut study tour karena khawatir kalau misal saya mabuk darat, ntar nggak ada yang ngurusin saya. Kalau saya pergi jauh, ibu harus ikut.
Ini berlawanan banget sama Bapak. Saya belajar sepeda dan jatuh, tapi sama beliau malah dipaksa tetep ngelanjutin belajar. Saya takut banget pas ngidupin korek api, sama beliau juga tetep dipaksa belajar.
kalau dipikir-pikir, bentuk cintanya ibu sama bapak beda.
Ibu ngasih semua perhatiannya seolah beliau akan terus hidup menjaga anak-anaknya. Sementara Bapak selalu memaksa anak-anaknya bisa melakukan semua hal sendiri seolah beliau akan pergi besok.
Sebagai anak, di usia remaja, saya sering denger Ibu sama Bapak berdebat perkara ngasih izin saya pergi ~XD ibu selalu punya what if dengan kekhawatiran macem-macem. Sementara Bapak selalu bilang:
“Ya biarinlah. Anak udah gedhe“
Saya pernah pergi ke Sampang dari Surabaya pake motor bareng temen-temen. Tapi pas minta izin ke ibu, saya bilang kalo perginya naik bis hanya demi mengurangi rasa khawatir beliau ~XD
Pas Ibu udah nggak ada, Bapak bukan tipe orang yang minta dipamiti kemanapun saya pergi. Jadi sering nelfon dan tiba-tiba aja bilang:
“Aku lagi di Bali, Bapak nitip apa?”
....
Pernah suatu hari, saya mau tugas ke Singapore. Sampe Juanda baru inget kalo harus ngabarin Bapak biar nggak panik kalo misal nggak bisa ditelfon soalnya nomor saya harus ganti beberapa hari.
Temen-temen yang tahu kalo saya baru pamit langsung ngebayangin hubungan kami jauh banget. Sebenernya enggak juga sih. Emang pas awal-awal ibu pergi, saya baru nyadar kalo saya sama bapak agak jauh dari sisi emosi. Saya lebih nyaman cerita banyak hal ke ibu dan nggak bisa banyak cerita ke Bapak.
Bapak sempet bilang ke saya biar kalo ada apa-apa, cerita ke beliau aja. Tapi yhaa emang susah sih. Nggak bisa dipaksa. Sebagai gantinya, saya kadang-kadang nemenin beliau gowes atau nemenin makan di warung.
Belakangan, Bapak bilang ke saya kalau misal saya pengen kuliah di luar negeri ya silahkan pergi aja hha. Sementara di sisi lain, saya sendiri yang kesulitan meninggalkan keluarga. Saya takut kalau jadi sulit dijangkau karena jarak yang terlalu jauh.
Ketika dewasa, saya sadar bahwa bentuk cinta itu bermacam-macam. Nggak semua orang tua bisa bicara dengan proper ke anak-anaknya, nggak semua orang tua bisa mengikuti arah berpikir anak-anaknya, tapi bagaimanapun kita harus tetap berusaha dekat dan saling hadir di masa-masa sulit.
78 notes · View notes
andromedaulfa · 4 years ago
Text
"Teruntuk Ulfa, perempuan yang telah menciptakan mimpi-mimpi.... "
Aku pernah patah hati karna puisi. Di dalamnya tak ada satupun ungkapan cinta ataupun putus. Tapi, di dalamnya ada aku yang gemilang, riang dan juga menyenangkan. Mengetahui bahwa ada manusia lain yang mengerti diri kita untuk pertama kalinya. Saat itu masih remaja. Aku terharu dan patah seketika. Sebab aku tahu pengirimnya adalah yang diam-diam kupandang dari jauh dan kupalingkan segera jika ia mendadak berpaling. Patahnya sebab apa? Sebab jarak dan kondisi yang sudah kubaca sebelum ada pembicaraan apa-apa.
"Perempuan dengan rindu jalang"
Aku juga pernah bingung dengan puisi nudis seperti itu. Bagaimana aku mau dilabeli dengan sesuatu yang walau dibaca bagaimanapun tetap tidak enak. Kecuali, setelah kupelajari ilmu-ilmu kesusasteraan setelahnya. Barulah kupahami bentuk "jalang" dalam puisi itu apa. Rupanya, seseorang juga mengerti diriku di luar kemampuanku menilai diriku sendiri. Rupanya, aku digambarkan sebagai perempuan dengan rindu yang tidak ada habisnya. Seperti hujan kepada tanah. Banyak jeda yang harus ditunggu dan ditengadahkan.
Kemarin selembar surat dari sahabat-lawan debat yang siap ditelfon setiap saat nyaris terbuang. Ingin kuposting di story, tapi mendadak kubatalkan. Takut sampul amplopnya menyita perhatian orang-orang.
"Kepada Ulfa, perempuan dengan cinta yang tolol"
Di kamar yang sepi, di tengah hirup pikuk.
Manusia macam mana kalau bukan teman akrab-menyebut temannya "tolol"? Kalau aku tidak memahaminya sebagai seorang penulis-terkadang penyair, mungkin aku akan tersinggung dan memaki-makinya balik. Tapi itulah hikmahnya, tidak ada gunanya mudah tersinggung kepada penyair.
Ketika membaca isi suratnya, seperti biasa manusia itu membuatku tua lebih cepat karna keseringan mengerutkan dahi. Sebab memahami "semangat ya" -nya beliau dalam bentuk filosofis, konstruktif dan bengal itu sulit. Tapi tak apa, manusia memang punya keunikannya masing-masing. Sedikit mengherankan memang, di tahun ini dimana manusia lebih mudah menggunakan gawai untuk panggilan video.
2 notes · View notes
regulusky · 4 years ago
Text
[Kereta Ini Melaju Terlalu Cepat - Nadin Amizah]
Finally, we reach this point, at the end of 2020.
Cuma bisa ngomong, "alhamdulillah ya Allah" akhirnya, kita bisa sampai di titik ini, titik di mana kita- mungkin kebanyakan orang, ngerasa kalau tahun ini adalah tahun paling-paling-paling buruk di antara semua tahun. banyak sekali yang benci dengan tahun ini, begitu juga, dengan gw.
It was the worst year of my life.
Tapi, segala sesuatu yang buruk, pasti selalu ada hal-hal baik yang datang.
Seperti lagunya Nadin, kalau diibaratin, kereta ini adalah "waktu kehidupan" yang terus berjalan dengan cepat. nggak peduli kita bisa ngikutin ritme nya atau nggak, tapi kehidupan terus berlanjut. kondisi gw, mungkin kita, sangat relate dengan lagu ini. lagu yang menyimpan banyak ketakutan akan sesuatu yg akan datang nanti, tapi mau tidak mau, harus tetap kuat buat jalaninnya, sampai nantinya kita akan ketemu "sesuatu" itu. yuk, bisa!
2020.. gimana ya deskripsiin tahun ini? Too many good-bad things to come up with this year. Nggak pernah nyangka kalau ternyata, tahun ini sebegitunya. iya, sebegitunya.
sebegitu buruknya, sebegitunya bikin mental dan mungkin, mindset orang jadi berubah.
Diawal tahun 2020, gw pergi ke rumah saudara gw di kota Bekasi, awal tahun, disambut dengan banjir se tinggi-berapa ya? gw lupa. intinya setinggi pintu rumah dan harus ngungsi ke lantai 2, listrik mati, hp mati, barang-barang hanyut, dan semua jalanan di Komplek, penuh air. bisa balik ke Depok aja, naik Getek buat bisa keluar dari Komplek. iya, GETEK. things i did for the first time in my life, seru. kalau airnya jernih tapi.
Keterima internship di PT. Prudential selama tiga bulan, yang gw gak pernah kepikiran juga bakal kerja di sana. jam 3 sore apply CV, jam 5 sore nya udah ditelfon buat interview. how lucky i am! kantornya enaaak karena di Kokas, kerjanya, alhamdulillah nggak sulit (walaupun banyak dan sibuk), punya temen baru yang, alhamdulillah lagi, baik-baik dan sangat supportive, dan bisa ngasih ke orang tua dari gaji kita itu rasanya, hangat banget hati. pertama kalinya intern dan digaji. bangga sama diri sendiri. Ah, kangen banget. :")
Punya kakak ipar perempuan yang kedua kalinya, alias abang gw yang kedua, akhirnya, nikah :") setelah didesak dan sering diomongin sm keluarga, "kapan nikah?" and finally, he found the right person to live with (dan skrg udah hamil 7 bulan). semoga tahan ya sama abang gw👍
Diputusin ketika lagi skripsian dan pandemi? HAHA! salah satu yang membuat gw, aduh.. kalau inget 2020, inget kalau gw pernah di fase ini. hubungan gw ini gak lama-lama banget, tapi membekasnya luar biasa. pisahnya pun baik-baik sekali, nggak ada gimana-gimana. tapi rasanya, sakiiiit banget. WKWKWK. tapi gak apa-apa, namanya juga hidup, bund. intinya, memories stay, people don't. itu saja.
Skripsian di saat pandemi, wuih. susahnya ampun-ampunan, bingung cari referensi, gak bisa kemana-mana, ngandelin E-Book aja juga percuma, repot sekali pada saat itu. dapet Dospem yang.. ah mantap pokoknya. tapi alhamdulillah lagi, punya temen-temen yang sangat supportive dan saling bantu satu sama lain (especially Stradidarius). nikmat mana lagi yang kau dustakan?😉 (btw skripsi gw tentang Kopi Kenangan lho. #duniaharustau)
NGERASAIN SIDANG ONLINE. gak pernah terbayang kalau gw sidang skripsi harus online dan sidang di kamar Aura, pake blazer dia pula. Winda si tidak modal memang. but anyway, sidang gw lancaaaar seperti jalan tol. cuma 40menit. belajar sampe tengah malem, pagi masih berlanjut. tapi alhamdulillah, semuanya lancar. temen-temen gw pun lancar, and finally, jadi sarjana juga di saat pandemi. Gustia Dewinda S.I.Kom 😉✨
Intern di Digital Agency as Social Media Intern. gak pernah terpikir juga, kalau bisa kerja di Agency, karena gw takut aja kerja di Agency. tapi alhamdulillah, akhirnya bisa. :")
Dapet banyak teman baru yang sangat asik dan baik! jujur, gw seneeeeng banget dapet banyak temen baru. temen buat sekedar nongkrong, atau cerita-cerita, temen buat ketawa dan seru-seruan bareng, atau sekedar telfonan bareng-bareng di malam hari, tapi nggak bikin gw jauh sama sahabat-sahabat gw yang lain, malah semakin dekat juga. alhamdulillah lagi🤗
Lebih deket sama keluarga, i think? karena pandemi yang mengharuskan semua orang ada di rumah, mau tidak mau, akan lebih sering ketemu orang rumah. mau tidak mau, akan lebih sering juga buat interaksi di rumah. alhamdulillah, gw masih ada di sini, sama keluarga. mungkin keluarga gw bukan keluarga yg sangat harmonis, tapi setidaknya, tetap jadi tempat gw untuk "pulang".
Belajar masak dan lebih rajin beberes dibanding biasanya. gw punya kebiasaan kalo lagi gak enak hati atau lagi kesel, beberes rumah. pernah lagi nangis banget, gw nyikat kamar mandi karena ya enak aja nangis sambil nyikat kamar mandi. berasa sedih sama capeknya. cobain aja dech!
Adopsi anak kucing, untuk yang pertama kalinya, gw ngurusin kucing sampe dia pergi, dari mulai makanan, dan semua perlengkapan dia, serta obat-obatannya, gw yang beli. seneng rasanya bisa sempet ngurus dan nemenin dia dari kecil sampe dia pergi buat selamanya. maafin gw ya, bon. maafin kesalahan gw selama ini. gw kangen banget. :")
Tetap waras dan aman as in sehat sampe detik ini juga termasuk anugerah. nggak tertular covid dan imun tetep bagus, itu sangat alhamdulillah. walaupun gw tidak baik-baik saja (in mentally) gw masih bisa berpikir rasional dan "normal".
Aaand many more things! intinya, i'm so grateful for everything thats happened to me. Terima kasih ya Allah. atas semua yang telah kau berikan, buruk atau baik, tetap ada hikmahnya. bener, memang selalu ada hikmah dibalik semua kejadian. 2020 ini, walaupun bangsat banget, juga ngajarin kita banyak hal yang gak pernah kita lihat, gak pernah kita rasain, dan gak pernah kita sadari juga.
Mental yang rapuh dan fisik yang jadi gampang sakit, bikin kita jadi belajar kalau kita harus aware sama kesehatan, bukan hanya fisik, tapi mental juga harus diperhatikan. banyak banget yang "sakit mental" karena pandemi ini. gw cuma bisa berdoa supaya covid ini cepet hilang, walaupun akan sangat susah. tapi, seenggaknya kita berdoa dan usaha. huh.. i hope so. :(
semoga, kita semua, bisa lewatin ini semua (apapun yg sedang terjadi dan sedang diperjuangkan) dengan hati yang ikhlas, ya.. gw berharap kita semua, terutama orang-orang terdekat gw, tetap aman dan sehat. semoga banyak kebahagiaan yang dateng ke kita, aamiin. ✨
Thank you, 2020, for all the things you've given to us, for good-bad things, and a falling-long struggle to stay alive today. percayalah, we become a stronger, man!
Good Bye, 2020. we hope 2021 will be better than 2020. aamiin. ✨
[December 31, 2020, Depok]
1 note · View note
dialogsenja · 4 years ago
Text
Jadi, apa kabar?
Sudah sepekan berlalu sejak obrolan terakhir kita yang sengaja tidak saya balas. Karena saya sadar, obrolan itu hanya satu arah. Kamu benar-benar membatasi diri dari saya. Dan bodohnya, bukan nya bersyukur karena semestinya itu mempermudah langkah saya menjauh darimu namun malah membuat saya sedih. Saya sedih mampu melihat tembok yang kamu bangun sudah semakin tinggi, saya hampir tidak bisa melihatmu karena tingginya sudah sekepala saya.
Iya, sudah sepekan. Bagaimana kabarmu? Kabar saya tidak baik. Saya rindu. Benci untuk mengakuinya namun ternyata memimpikanmu semalam membuat saya semakin rindu. Hm, mungkinkah saya pernah hadir dimimpimu? Mungkin tidak, tapi mungkinkah ada hari dimana anganmu tertuju pada saya?
Oiya, 2 hari yang lalu saya melihat postinganmu. Lancangkah saya merasa itu tertuju pada saya? Sebab lagu itu mirip kisah yang lalu. Walaupun....kamu memilih bait yang sungguh jelas mengenai melepaskan. Entah benar atau tidak, namun intuisi saya mengatakan kamu ingin menjadi asing. Suara mu ditelfon 2 hari yang lalu sungguh kaku, tidak bersahabat seperti biasanya.
Dan tadi saya posting lagu merayakan perpisahan. Untukmu, saya sungguh berharap kamu mendengar hingga lirik terakhir, namun ternyata tidak. Kamu sungguh ingin melenyapkan saya dari hidupmu kah? Saya menjadi sedikit takut. Takut ini benar-benar selesai. Saya takut menjadi asing. Bagaimana saya mampu menjadi asing dengan seseorang yang sudah jauh masuk kedalam jiwa saya?
Tapi tenang, saya berjanji pada diri saya ini akan menjadi kesempatan terakhir berharap kamu akan datang pada saya. Hari terakhir dimana setiap detiknya saya habiskan berangan-angan akan mimpi dan kenangan tentangmu. Oiya, sampai lupa, tadi malam saya memimpikan kamu. Dimimpi itu kita sungguh akrab, bercengkrama, hangat. Mengingatkan saya akan kisah pada dini hari 12 september. Lucu ya, bagaimana bisa 2 orang asing menjadi saling dalam waktu yang singkat, kemudian dipaksa menjadi asing kembali. Jika waktu bisa diulang, saya ingin sedikit lebih lama mengenalmu. Saya ingin berkata jangan pergi.
2 notes · View notes
npshab · 5 years ago
Text
Menjadi Ibu.
Halo!
Sebelum 2019 ini berakhir, ada hal yang sangat penting banget yang pengen saya ceritain. Hal terjadi dalam hidup saya di tahun 2019 ini. Alhamdulillah... tahun ini saya resmi menyandang status menjadi ibu:')
Tumblr media
29 April 2019
Hari senin itu saya dan ka Aldi tidur lebih cepet, jam 8 malem udah masuk kamar. Emang ga langsung tidur sih, saya mijitin dulu ka Aldi (yang hamil gede siapa, yg dipijitin siapa😌 wkwk) lupa sampe jam berapa terus ketiduran bentar dan kebangun jam 10 malem karena mules. Saya pikir emang ya mules karna mau buang air aja gitu. Terus saya ke kamar mandi aja karna gabisa tidur juga mulesnya ga ilang ilang. Udah ditongkrongin rada lama tapi ga ada apa apa (fyi: semenjak hamil kalo mau buang air udah ga pernah ngeden lagi). Terus balik lagi ke kamar mencoba tidur, tapi ternyata mules lagi, lalu balik lagi ke kamar mandi, ternyata ga ada apa apa lagi, balik ke kamar lagi. Udah rada rada curiga, lalu saya coba pake aplikasi buat ngitung waktu pas kontraksi. Tiap mules coba pencet, saat itu mulesnya 15 menit sekali. Sebenernya belum terlalu gimana gimana banget sih mulesnya, cuma ya namanya juga pertama kali jadi rasa mulesnya ya lumayan juga.
30 April 2019.
Sampe sekitar jam 12an saya coba bangunin ka Aldi.
"Ay ay kayanya aku kontraksi deh"
"Mau ke rumah sakit?", dia tanya masih sambil merem.
"Bentar deh tunggu dulu lagi sampe beberapa kali lagi"
Ga lama saya ngerasa makin lumayan nih si gelombang cinta. Saya mulai siap siapin barang barang buat ke rumah sakit. Kali aja emang udah mau lahiran sekarang. Sampe akhirnya jam st 2 pagi saya coba telfon mama, tapi ga aktif. Terus telfon bapa dan diangkat.
"Pa bade nambut mobil"
"Bade kamana wayah kieu?"
"Bade ka rumah sakit"
"Oh enya sok"
Ga lama ternyata dijemput sama bapa dan mama ke rumah. Akhirnya kita berempat ke rumah sakit ibu dan anak, langsung ke igd. Disuruh tunggu, dicek tekanan darah, cek dalem, cek detak jantung, nunggu lagi hasilnya, ternyata saya udah bukaan satu! Berarti ini emang udah mau lahiran nih. Pihak igd telfonin dokter yg biasa meriksa saya, kontraksi, turun lagi, kontraksi, turun lagi, hasil rekam detak jantung keluar, katanya "bu ini kontraksinya belum hebat ko masih biasa aja" GIMANAAA SUSSS???!!!☹️
Sekitar jam 4 pagi disuruh pulang lagi aja, dan balik lagi jam 8 karna katanya pembukaan bisa dicek lg setelah 4 jam. Baiklah kami pulang lagi. Di rumah masih kontraksi yang sama sih, masih lumayan bisa ada 'enjoy' nya. Pagi pagi masih bisa mandi dulu meskipun mandinya jadi lama karna selama mandi sempet 3 kali kontraksi. Beres mandi masih bisa dandan dan mikir "hm pake baju apa ya". Terus ditelfon lagi sama pihak igd katanya gausah ke rs dulu aja soalnya masih kemungkinan saya ngelahirin masih lama, tunggu dulu aja di rumah. Lalu mama mertua dateng pake gojek, katanya beliau emang ga mau dikabarin pas udah lahiran doang tapi kepengen nungguin dari jelang lahiran. Sekitar jam 10 pagi, saya ke rs lagi ke igd lagi, ditemenin sama ka Aldi, mama, dan mama mertua. Cek dalem lagi. Katanya masih bukaan satu mau ke dua. Hufttt. Jam 12 siang pulang lagi dan disuruh balik lagi jam 4 sore, sekalian beli makan siang dulu dan kepengen beli es krim.
Tumblr media
Lalu drama gelombang cinta dimulai, sudah makin makin terasa... pas kontraksi bener bener tak sanggup buat ngapa-ngapain lagi, harus diem dan pegangan. Di jalan rasanya lama banget padahal jarak rs ke rumah tuh deket beb. Saat itu saya mendadak sebel banget sama yg namanya polisi tidur, mantap betul rasanya beb pas melewati itu saya terguncang wkwk. Di rumah udah diem doang di kasur dasteran, udah ga mikirin lagi kaya apa penampilan saya saat itu. Makan tuh lama banget karna kontraksi udah makin bentar jedanya. Sakittttt sampe nangis yang "huhuhuhuhuhuhuuu..." paham gaksi? Wkwk. Diem di kasur ditemenin mama dan mama mertua. Mama mertua yang hatinya sensitif juga ikutan nangis ngeliat aku menangis. Jam 3 sore udah gelisah banget pengen ke rs lagi karena ini sakit sekali kontraksinya, akhirnya siap siap terus jam setengah 4 caw lagi ke rs. Cek dalem dan udah bukaan 4 mau ke 5, WAAWWW pantesan rasanya semakin mantap. Akhirnya udah ga disuruh pulang lagi, langsung dikasih baju rs biar memudahkan persalinan dan menunggu di ruang bersalin. Rasanya semakin semakin mantap, dan saya semakin semakin mudah marah dan keselan banget. Pas itu ga mau ada yang berisik dan plis banget jangan ada yang ngomong pas saya lagi kontraksi. Masih kebayang keadaan saat itu. Seneng juga soalnya ditemenin terus sama ka Aldi, mama, dan mama mertua. Lewat magrib... rasanya udah gausah ditanya lagi gimana rasanya, makin nikmat. Pas lagi kontraksi tuh bener bener definisi lupa caranya nafas. Kendala saya waktu itu adalah karena saya ngantukkk banget karna dari kontraksi pertama yang jam 10 malem kmarinnya itu, saya belum tidur lagi, jadi pas kontraksi turun saya nundutan, terus tiba tiba kontraksi tinggi lagi dan jadilah saya susah bernafas, lupa gimana sih nafas teh???!!!
Jam 8 malem udah makin nikmaaattt masya Allah. Ni dokter kemana siiii???!! Ko otwnya lama amat???!!! Bulak balik panggil suster karena rasanya udah ga tahan banget. Kalo pengen tau rasanya kontraksi kaya apa, bayangin aja ketika lagi mules banget melebihi nahan sampe panas dingin gitu, tapi ga boleh ngeden, kudu nahan... atur nafas😌 emang tidak semudah itu.
"Sus udah boleh ngeden belum?"
"Jangan dulu dong bu belum waktunya..."
"Tapi ini sakitnya udah ga tahan suss"
"Ayo bu atur nafas lagi... tarik nafas.. tahan 2 detik.. keluarin dari hidung"
Saya berusaha ikutin yang suster arahin. Tangan ka Aldi abis sudah saya remes remes nahan sakit.
"Kalo terasa lagi, jangan lupa atur nafas ya bu, jangan bicara apalagi teriak. Kalo teriak nanti bayi yang didalem ga dapet oksigen, kan kasian bu nanti dia ga punya tenaga buat ngedorong ke bawah... kalo ibunya atur nafas, bayinya dapet oksigen dan dia bisa punya energi buat ngedorong ke bawah mencari jalan lahir" gitu kata susternya.
Baiklah nak, mari kita berjuang bersama.
Sampai akhirnya menuju jam 9 malem dokter masuk ruangan dan bersiap buat proses persalinan. Bismillahiraanirrahiim.... saya ngeden. Saya gabisa ngontrol diri saya, barbar banget rasanya, pake acara teriak segala terus dimarahin dokter pas lagi lahiran. Sampe akhirnya... terdengarlah suara tangisan bayi kecil itu. Tangisan yang melegakan. Saya biasa aja, masih berusaha mencerna "barusan itu abis ngapain ya??".
Terus saya dicium suami hehe "buu liat itu debay udah keluar", katanya suami sambil nangis:') terus IMD (inisiasi menyusui dini, yg diteplokin di dada ibu), terus diadzanin. Officially ayah ibu nih kita, masya Allah alhamdulillah.
Momen haru itu tidak berlangsung lama, karna saya kembali jerit jerit merasakan dijait huhuhuhuhu sakit sekali linu banget kayanya ga dibius deh itu hiks. Kalo ada yg bilang, "rasa sakitnya ilang pas liat anak lahir" bisa jadi ada benernya, karena emg kaya ga kerasa apa apa gitu loh pas keluar tuh... ya mungkin licin karna bayi keluar bersama air ketuban kali ya dan yaa itu mah emang kebesaran Allah sih, masya Allah... tapi tentu tidak dengan jaitannya, tetep kerasa cuy. Engga dengan diteplokinnya bayi lalu jd mati rasa ya, enggaa...
Proses persalinan selesai. Lalu saya udah bisa cengar cengir lagi. Keluarga yang nungguin di luar udah pada bisa masuk ke ruangan. Semuanya tersenyum dan bilang saya hebat. Terharu sekali rasanya, belum pernah se-di-apresiasi kaya gini.
Disuruh tiduran dulu tapi saya rasanya kepengen pipis, terus dibolehin sm suster dan dituntun sama suami, pas pipis darah semua ya tentu saja dong ibok😌 langsung pusing dan gelap! Panik banget abis itu lemes selemes lemesnya, jalan pun ga sanggup. Disitu saya ngerasa takut, pertama kalinya saya merasakan ketidakmampuan terhadap diri saya sendiri. Emang terlalu cepet buat turun dari kasur setelah melahirkan, kepengen pipis itu cuma sugesti sebenernya. Rasanya bingung banget loh nano nano. Bagian atas badan kaya yaudah biasa aja gitu, pusing karna kurang tidur aja. Tapi bagian bawah kaya apa ya wkwk geus teu puguh rarasaan lah mantap😂
Sekitar jam 11 malem akhirnya udah bisa masuk ke ruang rawat inap. Dianterin sama mama, bapa, adik, dan suami. Setelah semuanya pulang, tinggal lah berdua sama suami. Baru perasaan melow itu muncul, ketika saya liat suami yang tidurnya duduk di kursi sebelah kasur saya. Haru. Baru disitu saya nangis, terus usap usap tangan suami. Huhuhuhuhuuu... terharu banget, ternyata ada loh lelaki yang mau berjuang buat saya selain bapa saya. Rasanya bersyukur banget punya kamu di hidupku.
Tumblr media
Jadi anak soleh dan selalu bahagia ya nak. Ibu & ayah love u.
Alhamdulillah alhamdulillaah... insya Allah saya siap buat belajar menjadi seorang ibu yg terrrrrbaik yg saya bisa.
❤️
11 notes · View notes
vaanngone · 5 years ago
Text
Setahun yang lalu, tiap aku mau tidur selalu ditemenin. Eh ditemeninnya lewat telfon kok bukan langsung. Kalau langsung takut diarak seperti ogoh-ogoh.
"Aku ngantuk mau tidur"
"Yaudah tidur aja"
Percakapanku bersama dia kalau mau tidur kaya gitu. Tapi tetap aja berakhir dengan aku yang tetap ngomong. Kalau udah ngantuk dan memaksakan diri untuk ngobrol ya obrolannya gak jelas kaya lagi ngigo. Setengah sadar setengah gak.
Dia yang paham kalau aku dah menuju alam bawah sadar langsung mematikan telfon. Tapi kadang kalau masih setengah sadar, ingetnya masih ditelfon jadi tiba-tiba ngomong sendiri. Lalu ngerasa aneh kok ga ada yang nyaut. Eh ternyata dah mati;(
Iya itu setahun yang lalu. Dulu awal-awal berpisah ya sulit. Di kosan sendiri, gak ada teman ngobrol jadi gak adanya dia rasanya aneh. Sedih, bingung rasanya jadi satu. Pengen banget nangis tapi ketahan di ujung tenggorokan. Pas lagi awal-awal putus, rasanya pengen banget telpon talu gengsiku tinggi sekali. Ah pokoknya aku harus bisa tanpa dia.
Tumblr media
Terima kasih Podcast Bagi Horror udah mampir di hidupku dan menggantikan peran dia yang pernah mendampingi tidurku. Sejak saat ini, setiap malam kalau aku gak bisa tidur ya nyalain podcast. Oiya jangan lupa pasang sleep timer biar gak bunyi terus.
Akhirnya aku menemukan solusi atas keputusasaanku. Aku menemukan sebuah podcast yang bisa bikin aku beneran tidur. Kalau kalian penggemar horror, sila mampir di podcast bagi horror. Pembawaan hostnya bikin kalian ngerasa lagi di dongengin.
Udah segitu aja ceritaku supaya bisa tidur nyenyak. Selamat tidur dan jangan lupa berdoa ya.
1 note · View note
moccalate · 5 years ago
Text
Kamis, 2 Januari 2020
Diriku sayang.
Aku menulis ini karna ingin menceritakan banyak hal kepada mu. Banyak sekali. Dan aku hampir saja menyerah pada hidup.
Diriku sayang. Di usia hampir kepala tiga ini orang-orang menjadi tidak ramah. Mereka selalu mengusik, mencari tahu (tanpa peduli) kemudian merendahkan. Aku sebenarnya tidak keberatan ketika orang2 bertanya kapan aku menikah, tapi kalimat setelahnya merusak hati bahkan kepercayaan diri ku.
Sedih sekali seolah2 aku tidak punya hal2 baik yg lainnya.
Dan beberapa orang laki-laki mencoba merendahkan ku dan aku terlalu lambat untuk mengerti. Sial aku masih teralu naif.
Salah seorang cleaning service di kantor yg sudah aku anggap teman mencari kesempatan atas itu. Dia selalu menakuti ku berkata umur begini begitu, tentang perawan tua, kadang kadang juga mengomentari tubuh ku yg mulai gemuk atau aku yg tidak menggunakan make up. Tapi kamu tau tidak, dia selalu bercanda agar aku jadi istri keduanya saja. Aku masih bersopan santun di awalnya tapi lama-lama aku menjadi risih dan menggerogoti kepercayaan diri yg sudah aku bangun. Dia mulai bertingkah tidak sopan. Menelfon mengajak keluar, bicara berkali kali agar aku mau jadi istri keduanya. Apa? Aku jadi mulai merasa direndahkan, seolah olah aku se putus asa itu mencari jodoh. Tapi kamu jangan khawatir aku sudah menjaga jarak dengannya.
Salah seorang bos ku yg sekarang pindah ke Pusat berkata bibir ku seksi, ingin sekali merasakan bibir ku, dan berkata jadi istri keduanya saja. Aku sedih sekali.
Kemudian ketika di perjalanan aku bertemu seorang laki laki. Awalnya kami mengobrol asik. Dia bilang dia bekerja di dinas tertentu yg notabene adalah rekan kerja instansi ku. Kami ngobrol asik. Dan aku memang mencoba untuk mengobrol dg siapa saja. Aku berfikir mungkin dari berkenalan dg banyak orang, sapa tau aku ketemu jodoh ku, karna tak kunjung dapat kepastian dari sidia dan berjalan tanpa ikatan.
Di perjalanan dia mulai tidak sopan. Tangannya mencoba memegang tangan ku. Aku kaget setengah mati. Belum ada yg berani seperti itu. Bahkan sidia laki-laki yg dekat dg ku sekrang. Dia mencoba beberapa kali memegang tangan ku. Aku takut sekali. Duduk menggencet ku sampai aku kesempitan di dinding. Dan sesekali dia mencoba menjatuhkan tangan di paha ku. Di perjalanan dia berkata akan mengajak ku keluar di malam minggu depan. Dan berkata akan menemui orang tua ku dan berkata akan menikahi ku segera dan dia tidak mau pacaran. Aku sakit hati sekali. Mengatakan tidak mau pacaran tapi mencoba menyentuh ku. Dan bilang langsung mau menikahi ku, halooo, siapa yg suka kamu? aku ramah masih dalam tahap wajar dan di usia ini aku tidak se desperate itu untuk menikah sehingga mau saja dengan orang yg segera menemui orang tua ku tanpa mengenal dulu?
Beberapa kali dia meneror ku ditelfon dan wa. Mengajak keluar, dan mengatakan aku tega padanya karna tidak menjawab telfonnya. Intuisi ku tidak salah, dia bukan orang baik. Kemudian aku mendapat info. Istrinya sudah dua, anaknya dua. yg pertama sudah bercerai karna dia memperkosa istri kedua. Aku mengucap sukur aku selamat diperjalanan malam itu dan intuisi ku benar.
Hal ini memberi pelajaran untuk ku yg tidak banyak mengenal laki2. Bahwa Allah mengajarkan banyak hal kepada ku.
Kemudian tentang seorang teman dikantor, awalnya aku mulai percaya padanya tapi aku mulai berhati hati padanya. Dia orang yg sangat ambisius, kompetitif dan tidak segan mendorong ku kejurang asal dia mendapat nama. Bagi ku cukup tau saja. Dan pelajaran lagi untuk ku untuk tidak mudah percaya pada orang lain.
Kemudian dia yg kucintai. Aku merasa tidak penting baginya, dia tidak peduli pada ku, selalu bilang aku lebay jika curhat dengannya dan selalu bilang, untuk apa hal tidak penting ini? Dan bercanda keterlaluan. Di satu sisi dia mungkin ada punya sedikit perasaan pada ku. Tapi, dia tidak menjadikan aku prioritas ada masalah yg lebih berat baginya. Untuk masalah ini, sebaiknya aku mundur perlahan dan aku ingin fokus saja ke pada diri ku. Mengikhlaskannya pada Tuhan.
Tentang Ibu, Yg memaksa meminjamkan uang ku pada paman karna buruk sangkanya pada ku. Aku terluka. Sangat terluka, tapi syukurlah ibu cepat sadar dan meminta maaf pada ku. Karna ternyata paman mempermainkan dan memanfaatkan ku setelahnya. Meminta membayarkan ini itu, bahakan cicilan motor anaknya.
Diri ku sayang, maafkan aku yg masih naif dan tidak percaya pada intuisi ku. Ku yakin ini jadi pembelajaran berharga untuk kita.
Aku tidak akan pernah lagi begitu polos dan jujur menceritakan tentang pribadi dan perasaan ku pada orang lain. Mereka mencoba memanfaatkan ku setelahnya. Aku akan berhati hati pada orang lain.
Aku akan mencintai diri kita dengan dengan lebih baik.
Aku tidak akan berharap untul laki2 segera menikahi ku dengan menurunlan nilai2 kebaikan yg ku punya. Aku akan menikah dg laki laki baik, yg menghargai ku dan mensyukuri keberadaan ku. Aku tidak akan berharap laki-laki datang untuk membela ku dan melengkapi ku. Kita bisa membela diri kita sendiri dan kita sudah menjadi pribadi utuh dan komplit tanpa butuh orang lain untuk melengkapi.
Dan aku akan menikah ketika menemukannya, tidak diburu2 waktu.
Diri ku sayang, aku minta maaf selama ini mengabaikan mu dan fikiran2 buruk yg menghampiri. Bahkan ingin mengakhiri hidup
Diri ku sayang.
Aku akan hidup dengan baik, beribadah dg baik, menjaga penampilan, berolahraga, akan makan dengan baik, akan merawat mu, akan ku pastikan tidur mu cukup, akan mensyukuri setiap detiknya, aku akan membahagiakan mu tanpa memintanya dari orang lain. Akan menjaga nama baik mu, dan mencintai mu sedalam dalamnya.
Peluk cium
Diri mu
2 notes · View notes