#tablig
Explore tagged Tumblr posts
heisatikur · 2 months ago
Text
Tumblr media
তাবলীগ জামাতের দুই গ্রুপের সংঘর্ষ | তাবলীগের ভাগাভাগি | মাওলানা জুবায়ের | মাওলানা সাদ
1 note · View note
steponglobe · 2 months ago
Text
সত্য সব সময়ই তিতা। সাধারণ মানুষের তিল তিল পরিশ্রমে গড়া তাবলীগ জামাতের বিশালতা,কিছু কিছু আলেম/ওলামার গাত্রদাহের কারণ হয়ে দাড়িয়েছে।
0 notes
kbanews · 1 year ago
Text
Manies Yogyakarta Ajak Semua Simpul Relawan Anies Baswedan Gelar Tablig Akbar
YOGYAKARTA | KBA – Relawan Mak-mak pendukung Anies Baswedan (Manies) Daerah Istimewa Yogyakarta  mengajak simpul relawan yang ada di Yogyakarta untuk menggelar tablig akbar. Hal ini mengemuka saat rapat konsolidasi DPW Manies Yogyakarta di Silol Kotabaru, Rabu, 30 Agustus 2023. “Jadi kami ingin mengajak semua simpul relawan di Yogyakarta untuk bikin acara bareng tablig akbar,” kata Ketua Umum DPW…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
padangkita · 2 years ago
Text
Tablig Akbar Kemerdekaan, Sekda: ASN harus Berorientasi Berikan Pelayanan Terbaik
Padang, Padangkita.com – Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumatra Barat (Sumbar), Hansastri mengajak Aparatur Sipil Negara (ASN) memaknai kemerdekaan dengan mengaplikasikan nilai dasar ASN dalam operasional kerja sehari-hari. Menurutnya, itu sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). “Mari lanjutkan perjuangan pendahulu dengan mengisi…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
juliarpratiwi · 10 months ago
Text
Manhaj Tahdzir
Mungkin sudah banyak tulisan saya tentang bagaimana akhirnya Allah pertemukan saya dengan dakwah tauhid ini. Kilas balik perjalanan menemukan, saya ingin kembali mengenang bagaimana menanjak lagi terjalnya untuk kemudian sampai pada titik ini.
Di tahun 2014 saya tergabung di salah satu halaqoh yang sampai saat ini pun saya tidak tahu namanya. Datang kemudian lama tidak datang karena kesibukan sebagai mahasiswi baru membuat saya merasa perlu ada panduan secara maya, meski hanya video ceramah-ceramah singkat dan video tablig akbar dari seseorang yang menurut saya berilmu. Ditahun 2015-2016 ada salah satu teman yang mulai mengajak untuk kajian di Masjid Al-Latif. Tapi karena saya kurang tertarik dengan kajian yang terlalu sering membahas tentang si virus merah jambu atau terkait jofisah, jadi saya memilih untuk mendengarkan kajian lain melalui video dengan tema yang saya perlukan. Singkat cerita di tahun 2017 saya mulai mengenal ceramah salah satu ustadz dan kemudian sering dijadikan rujukan oleh saya. Kemudian tahun 2018 saya mulai mempertimbangkan untuk keluar dari halaqoh yang saya ikuti. Karena nantinya saya akan keluar, saya merasa perlu ada kajian yang menjadi substitusi pengganti halaqoh tersebut, dengan pola yang nyaman untuk saya ikuti seperti kajiannya dua arah, ada materi yang disajikan, kami yang mendengarkan bisa mencatat, diakhir bisa diadakan tanya jawab, kemudian materinya juga runut sehingga jelas apa yang kami pelajari.
Di awal tahun 2019 kebingungan-kebingungan mulai muncul dari apa yang saya pelajari dan dari siapa saya mengambil ilmu. Saya mendapati video- video tahdzir tentang ustadz yang biasa kajiannya saya ikuti. Ketika video tahdzir itu muncul, ada perasaan tidak terima karena merasa banyak kok kebaikannya, tapi saya juga tidak boleh selalu denial dan tidak melihat sudut pandang lain, saya khawatir jangan-jangan memang saya yang keliru dalam mengambil ilmu. Saya berpikir bahwa tidak mungkin Allah menghadirkan kejadian tersebut tanpa hikmah dan pelajaran untuk saya. Maka hadirnya harus saya maknai dengan tauhid dan disikapi secara objektif. Lalu saya mulai mempelajari kesalahan-kesalahan prinsip yang dikritik secara akademis oleh ustadz-ustadz lain. Tidak bisa dipungkiri tahun 2019 juga kan menjadi tahun yang cukup panas, tahun politik, tahun yang dakwah islam justru ditunggangi oleh kepentingan-kepentingan kelompok tertentu. Maka saat itu saya belajar untuk berhati-hati. Kalau seseorang yang saya jadikan rujukan melenceng secara prinsip, akidah, sekalipun saya sukai metode dakwahnya, maka akan saya tinggalkan dan tidak lagi mengambil ilmu dari yang bersangkutan.
Tidak sampai disitu Allah memberi ujian, ketika saya kalut karena merasa selalu salah belajar, selalu salah memilih guru, dan mulai bersedia mendengarkan secara seksama beberapa potongan video dari Ustadz Yazid hafizhahullah dan Ustadz Firanda hafizhahullah. Sebelum-sebelumnya memang potongan video kajian beliau itu sudah sering muncul di beranda media sosial saya. Hanya saya masih antipatif untuk mendengarkan karena alasannya cukup personal sih hanya karena Ustadz Yazid itu tampilannya mirip bapak, berjenggot panjang, cara menyampaikannya tegas terkesan seperti marah. Pokoknya mirip sekali dengan bapak. Tapi saya mulai berpikir, masa iya hal tersebut bisa saya jadikan alasan untuk menolak kebenaran. Mulai tuh banyak video tahdzir balik kepada Ustadz Yazid dan Ustadz Firanda. Nah, qadarullah inilah yang menjadi titik balik untuk saya jatuh cinta kepada manhaj yang katanya 'manhaj tahdzir' ini. Saya mulai mencari biografi Ustadz Yazid dan membaca perjalanan beliau beserta keluarganya untuk mengenalkan dan menenebarkan dakwah tauhid disini. Teriris hati, dakwah yang mengajarkan kemurnian islam, dakwah yang lemah lembut ini ditentang banyak kalangan, dijuluki dengan julukan yang tak manusiawi "Intoleran, Takfiri, Wahabi" bahkan tidak sedikit saya membaca julukan yang sangat melecehkan secara personal. Saya juga mencari tahu biografi Ustadz Firanda dan semakin terheran, apa yang saya dengar justru berkebalikan. Saya pernah berselirih dalam kebingungan "Ya Allah kalau beliau ini sesat dan menyesatkan, bagaimana mungkin Engkau izinkan beliau menjadi pengajar di Masjid Nabawi. Bukankah Mekah dan Madinah adalah dua kota suci yang Dajjalpun tidak bisa memasukinya nanti?" Semakin mencari tahu, saya semakin malu. Ternyata bukan mereka yang terlalu keras, tapi hati saya yang keras, saya yang menutup diri merasa sudah cukup baik, merasa sudah benar, bukan! Sepertinya saya merasa kalau yang sebelum-sebelumnya paling nyaman. Kenapa paling nyaman? Karena selaras dengan hawa nafsu saya. Saya masih bisa mendengarkan musik dengan sengaja, saya masih bisa nonton ke bioskop, saya masih turut dalam ritual-ritual ibadah yang tidak ada dalam syariat. Kerena ambil yang baik buang yang buruk. Sebuah kaidah yang sangat keliru. Alhamdulillah Allah menyelamatkan.
Dulu juga saya merasa dakwah ini begitu keras. Padahal mungkin inilah yang dinamakan tegas dan jelas. Ada perintah lakukan, ada larangan tinggalkan. Mudah. Tapi sering kali tidak cukup nyaman untuk hawa nafsu kita. Dulu saya pikir dakwah ini terlalu keras, tapi semakin kenal semakin terasa kelembutannya. MasyaAllah, Alhamdulillah ala kulli hal.
Semoga Allah senantiasa memberi kita hidayah, hidayah untuk istiqomah di dalam hidayah.
5 notes · View notes
kobongkastrol · 5 days ago
Text
Darmodihardjo, Aktivis Pergerakan di Masa Kolonial
Ambil kemudi keluar dari pintu tol Subang belok kanan, dan lurus terus hingga menemui pertigaan lampu merah. Melesat ke arah selatan berarti tak lama lagi sampai di Alun-alun dengan masjid Al Musabaqah sebagai titik spiritualnya. Sedangkan putar kemudi ke arah kanan menuju terminal Subang yang saat ini sedang direnovasi. Bus, elf, dan angkot seringnya berjejer di sana. Menunggu penumpang lalu mengantarnya ke tujuan masing-masing.
Ruas jalan di sepanjang terminal itulah sampai patung mobil setum dinamai Jalan Darmodihardjo. Diambil dari nama seorang aktivis pergerakan di wilayah Subang pada masa kolonial. Dari penelusuran sejumlah surat kabar saat Jepang belum datang ke Indonesia seperti Sipatahoenan dan Pemandangan, Darmodihardjo seangkatan dengan Djajawisastra dan Marsinu. Dua aktivis lokal Subang yang lain. Darmodihardjo menurut sebagian sumber merupakan seorang pegawai yang bekerja di kantor pos Subang dan konon kemudian naik kariernya menjadi kepala kantor pos Subang beberapa tahun kemudian.
Menjadi pegawai kantor pos di masa kolonial Belanda adalah sebuah previlege, karena suasana zaman saat itu tak mudah untuk bekerja di birokrasi kolonial. Darmodihardjo bisa dikatakan seorang priyayi terpelajar yang berhasil mendapatkan kedudukannya imbas dari bersekolah di masa penjajahan. Politik balas budi oleh kolonial dalam bidang pendidikan memunculkan kelompok terpelajar yang kemudian menjadi gerbong pergerakan nasional.
Cara-cara baru seperti berdirinya sejumlah organisasi dan pers menjadi pemantik bagi terwujudnya sebuah negeri yang benar-benar merdeka, bebas dari kolonialisme dan imperialisme. Jumlah priyayi terpelajar di masing-masing wilayah, dengan sendirinya menjadi minoritas kreatif dan menggerakkan massa. Ia dengan sadar mempunyai tanggung jawab lebih. Tak terkecuali Darmodihardjo dan kawan-kawan aktivis seangkatannya.
Nahdlatul Ulama yang didirikan oleh Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari pada tahun 1926, dengan segera menancapkan benderanya di Subang, menurut sebagian sumber sejarah sembilan tahun kemudian pada 1935.
Ihwal pendirian NU di Subang ini bermula dari tablig terbuka yang diadakan oleh NU cabang Bandung yang bertempat di Subang.
Sipatahoenan 9 April 1935 yang melaporkan bahwa “N.O. tjabang Bandoeng masamoan deui. Dina powe Minggoe tg. 7 April 1935 di Soebang geus diajakeun saperti noe kaseboet di loehoer sarta anoe ditempatkeunana di sakola Aedjoena. Noe daratang katjida loba anoe teu kabagean tempat…Kira-kira satengah sapoeloeh diboeka ku voorzitter joerg: Darmo”. Kemungkinan besar yang dimaksud oleh Sipatahoenan adalah Darmodihardjo, seorang tokoh aktivis pergerakan di Subang.
Di akhir tabligh tersebut, seorang wakil komite yang bernama Ajengan Haji Thohir yang menyebutkan bahwa “Engkena kahareup bakal dipenta ka hoofdbestuur noe ajana di Soerabaja soepaja di Soebang diajakeun tjabang N.O”. Mungkin dari peristiwa inilah yang kemudian menjadi patokan berdirinya NU cabang Subang dengan aktivisnya yakni Darmodihardjo.
Hal ini kemudian diperkuat dalam laporan Pemandangan 27 November 1939 tentang Konferensi Cabang NU regional Karawang di mana Subang termasuk didalamnya. Dalam konfercab tersebut, NU Subang memilih dan menetapkan, ketua adalah O. Soetaatmaja, wakil ketua Darmodihardjo, sekretaris O. Djajawisastra, dan bendahara adalah S. Kartadiredja.
Tak hanya berkecimpung dalam ormas keagamaan Nahdlatul Ulama, Darmodihardjo juga ikut menginisiasi dan menjadi ketua dari Partai Indonesia Raya (Parindra) cabang Subang yang diresmikan pada 3 Desember 1939. Berselang beberapa hari sejak Darmodihardjo menjadi pengurus NU cabang Subang, ia juga menjadi ketua Parindra. Mungkin hal yang lumrah pada saat itu karena orang-orang terpelajar masih belum banyak seperti sekarang.
0 notes
alatpesta · 22 days ago
Text
Berikut adalah daftar kebutuhan peralatan untuk menyelenggarakan tablig akbar:
1. Peralatan Panggung
• Panggung utama: Modular atau portable stage yang cukup luas untuk penceramah dan tamu undangan.
• Backdrop: Berisi tema tablig akbar, logo, dan informasi acara.
• Karpet panggung: Untuk kenyamanan dan estetika.
• Meja dan kursi: Untuk penceramah, moderator, dan tamu undangan.
• Tangga panggung: Untuk akses ke panggung.
2. Sistem Audio
• Speaker utama: Untuk menjangkau seluruh peserta, terutama di area terbuka.
• Speaker monitor: Untuk penceramah mendengar suara mereka sendiri.
• Microphone:
• Wireless mic untuk penceramah.
• Microphone kabel untuk pembacaan ayat Al-Qur’an dan doa.
• Mic clip-on (lavalier) untuk kenyamanan penceramah.
• Mixer audio: Untuk mengatur kualitas suara.
• Amplifier: Untuk memperkuat suara.
3. Sistem Pencahayaan
• Lampu panggung: Spotlight atau LED untuk menerangi panggung, terutama jika acara berlangsung malam.
• Lampu dekorasi: Untuk memperindah area acara.
• Generator listrik: Untuk memastikan daya listrik stabil.
4. Sistem Visual dan Multimedia
• Proyektor dan layar: Untuk menampilkan materi ceramah, ayat Al-Qur’an, atau video singkat.
• LED screen: Jika acara besar dan membutuhkan visualisasi lebih jelas.
• Kamera video: Untuk dokumentasi atau live streaming.
• Video switcher: Untuk mengatur tampilan visual.
5. Peralatan Tenda dan Area Peserta
• Tenda besar: Untuk melindungi peserta dari cuaca (hujan atau panas).
• Kursi atau tikar: Untuk kenyamanan peserta.
• Fan atau AC portable: Jika acara diadakan di area tertutup.
• Tempat wudhu portable: Untuk memudahkan peserta.
6. Peralatan Keamanan dan Keselamatan
• Barikade: Untuk mengatur jalur masuk dan keluar peserta.
• Petugas keamanan: Dari panitia, relawan, atau pihak keamanan setempat.
• Fire extinguisher: Untuk antisipasi kebakaran.
• First aid kit: Untuk keadaan darurat medis.
• CCTV: Jika diperlukan untuk memantau keramaian.
7. Sistem Komunikasi
• Walkie-talkie: Untuk koordinasi antar panitia.
• Microphone portabel: Untuk pengumuman di area peserta.
8. Peralatan Pendukung Penceramah
• Podium atau mimbar: Untuk ceramah.
• Kitab Al-Qur’an: Jika diperlukan untuk pembacaan langsung.
• In-ear monitor: Jika diperlukan oleh penceramah untuk mendengar suara mereka sendiri.
• Timer digital: Untuk membantu menjaga durasi ceramah.
9. Logistik dan Penunjang Lainnya
• Meja registrasi: Untuk tamu undangan dan peserta VIP.
• Stand konsumsi: Untuk menyediakan makanan dan minuman ringan.
• Tempat sampah: Untuk menjaga kebersihan area.
• Troli atau alat angkut: Untuk mengangkut barang berat.
• Dekorasi tambahan: Seperti bunga, banner tematik, atau hiasan Islami.
10. Peralatan untuk Peserta
• Goodie bag atau souvenir: Berisi buku, tasbih, atau leaflet Islami.
• Al-Qur’an kecil atau buku panduan: Untuk peserta yang ingin mengikuti pembacaan bersama.
11. Dokumentasi dan Publikasi
• Kamera DSLR atau mirrorless: Untuk foto dan video.
• Flyer digital: Untuk promosi acara sebelum hari H.
• Media streaming: Untuk menyiarkan acara secara online (YouTube, Zoom, dll.).
12. Tempat Penunjang
• Area parkir yang luas: Dengan petugas parkir.
• Area istirahat: Untuk peserta dan panitia.
• Area khusus perempuan: Jika diperlukan pemisahan area.
Dengan daftar ini, pastikan koordinasi antara tim teknis, keamanan, dan logistik berjalan baik agar acara berlangsung sukses dan lancar.
Koordinasikan semua kebutuhan peralatan acara pada Ayudha Event www.ayudhaevent.com
https://ayudhaevent.com
0 notes
realitajayasaktigroup · 2 months ago
Text
Zikir dan Tablig Akbar Tahun Baru 2025, Bupati Saipul Beri Pesan Mendalam
Kabardaerah.or.id, Pohuwato – Menyambut tahun baru 2025, Pemda Pohuwato dan Pemerintah Kecamatan Popayato menggelar zikir dan tablig akbar yang berlangsung di halaman Masjid Besar Al-Munawwarah Kecamatan Popayato, Selasa, (31/12/2024). Pergantian tahun Masehi dari 2024 ke 2025 yang mengusung tema ‘Membuka lembaran baru dengan merawat kebersamaan menuju Pohuwato sehat, inovatif dan produktif”…
0 notes
topikberitaco · 3 months ago
Text
Rangkaian HUT Muara Enim, Pemkab Gelar Tablig Akbar
MUARA ENIM,TOPIKBERITA.CO – Pemerintah Kabupaten Muara Enim menggelar Tabligh Akbar memperingati Hari Jadi Kabupaten Muara Enim Ke-78 Tahun 2024 dihadiri langsung Pj Bupati Muara Enim, H Henky Putrawan SPt MSi MM di Halaman Kantor Bupati Muara Enim, Rabu, 13 Nopember 2024. Adapun Tabligh Akbar diisi tausiyah dari Ustadz Anugerah Cahyadi (Ustadz Ucay) Finalis DAI AKSI Indosiar tersebut, Pj Bupati…
0 notes
arhtant · 5 months ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Cukup mengesankan perjalanan malam ini
Tumblr media
Jalur kita mungkin bisa tiba tiba berubah, berbeda dengan anggapan kita sebelumnya.
Walau kadang kita temukan rasa kecewa, cukup sadari itu sifat alami manusia. Sebagaimana kemanapun kita pergi, najispun akan terus kita bawa.
Jika keluar isi kantong najis yang ada di tubuhmu, maka najis perlu disucikan. Tapi jika itu tak keluar?! (Oh itu tidak!? Kemungkinan kau akan sakit lantaran itu nantinya)
Kalaulah ada yang mengatakan manunggaling kawulo gusti, wujud disana tidaklah makhluq menyatu dengan kholiq! Tetapi makhluq telah dibersamakan akhlaq yang terpuji.
Maka mari berusaha meneladi ciptaan terbaik, dia yang terpuji, nabi penutup kerasulan
Ahmad, Muhammad, seorang suritauladan terbaik
Sidiq, amanan, tablig, fatonah
😁 ya emang
0 notes
sultratopmedia · 5 months ago
Text
Hadiri Tablig Akbar KKSS Sultra, ASR: Kegiatan yang Spektakuler
SULTRATOP.COM, KENDARI – Bakal calon (balon) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Andi Sumangerukka menghadiri acara tablig akbar Majelis Taklim Badan Pengurus Wilayah Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (BPW KKSS) Sultra, yang diadakan di salah satu hotel di Kendari, Senin (9/9/2024). Dalam tablig akbar ini, hadir Ustaz Das’ad Latif. ASR, sapaan Andi Sumangerukka mengatakan kegiatan ini sangat…
0 notes
satu-komando · 7 months ago
Text
Pabung Kab.Muaro Jambi, Hadiri Tablig Akbar dan Doa Bersama Peluncuran Pilkada Serentak
  Jambi – Satukomando.com Dalam rangka peluncuran Pilkada Serentak tahun 2024, Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi menggelar Tablig Akbar dan Doa Bersama di Lapangan Kantor Bupati Muaro Jambi, Komplek Perkantoran Bukit Cinto Kenang, pada Minggu malam (14/07/2024). Acara tersebut dihadiri oleh Pabung Maja Jambi Mayor Inf Beni, yang turut hadir bersama sejumlah pejabat dan tokoh penting…
0 notes
steponglobe · 2 months ago
Text
I have always seen common people giving time to Tabligh Jamaat. Where did the Tablighi scholars suddenly emerge?
0 notes
anisaka · 1 year ago
Text
Persetan depresi. Gue lagi di pengajian tablig akbar aja masih harus nangis di tengah-tengah jamaah. Ya allah
0 notes
koramilsblog · 1 year ago
Text
Tumblr media
Bertempat Masjid MABA ( Abdul Rahman Bin Auf ) Kal. Tirtonirmolo Kap. Kasihan Kab. Bantul Babinsa Tamantirto menghadiri Tablig Akbar bersama Ustadz Dr. Firanda Andirja, MA dihadiri lk 300 orang.
0 notes
kbanews · 1 year ago
Text
Pentingnya Pemimpin Cerdas
Dalam ajaran Islam, merujuk kepada karakterisitik dasar para nabi, Amanah, Fathonah, Shiddiq, dan Tablig yang sekaligus juga menjadi karakteristik utama pemimpin dalam pandangan Islam. Tentu pada level dan defenisi yang berbeda. Satu di antara empat karakteristik itu adalah “al-fathonah” atau kecerdasan. Jika karakter ini menjadi penting bagi para nabi karena mereka penerima wahyu dan harus…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes