#siswa madrasah
Explore tagged Tumblr posts
kantorberita · 4 days ago
Text
Pemkab Mukomuko Akan Berikan Bantuan Seragam Gratis untuk 1.908 Siswa Madrasah
Pemkab Mukomuko Akan Berikan Bantuan Seragam Gratis untuk 1.908 Siswa Madrasah KANTOR-BERITA.COM, MUKOMUKO|| Sebanyak 1.908 siswa madrasah di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu akan menerima bantuan seragam sekolah gratis dari pemerintah daerah, Program ini merupakan bagian dari komitmen Pemkab Mukomuko dalam mendukung pendidikan dan meringankan beban ekonomi keluarga siswa, khususnya bagi…
0 notes
rahdiwae · 2 years ago
Video
youtube
TERUPDATE II TUTORIAL MUTASI MASUK SISWA DARI SEKOLAH KE MADRASAH PADA E...
0 notes
ceritadear · 5 months ago
Text
Semakin umurku mendewasa, semakin sering aku memimpikan masa remaja. Benar sekali kata orang-orang perihal "Nikmati masa-masa sekolahmu, nanti ini yang akan paling kau rindukan." Meskipun saat itu pelajaran Matematika Peminatan adalah hal yang paling berat, aku yang selalu menangis di toilet sekolah ketika tau nilai ujianku jelek, merasa bersalah pada diri sendiri dan overthinking "Gimana mau lanjut kuliah kalau nilai Matematika Peminatanku hancur kayak gini?." Dulu, bebannya hanya soal itu, sisanya aku lebih banyak senangnya. Berada di lingkungan sekolah yang religius tentu saja sangat nyaman. Meskipun nilai Bahasa Arabku biasa saja, tapi aku yang sebagai anak madrasah kala itu senang sekali. Karena berada di lingkungan yang baik itu. Oh iya sama jajanannya juga tentu saja masih teringat sampai sekarang. Dulu waktu aku masih sekolah, ada penjual minuman dingin yang selalu mangkal di depan sekolah, terkadang ia suka memberiku nutrisari gratis. Padahal di umurku saat itu, aku masih mudah sakit hanya dengan meminum nutrisari atau pop ice dingin, tapi aku selalu senang menerima pemberian beliau (meskipun harus sembunyi-sembunyi dari mama hehehe). Sampai kabar terakhir yang aku tau adalah, Penjual Minuman itu masih menetap di MAN, kini ia punya kulkas baru, jualan minumannya lebih bervariasi, dan kata adik-adik di sekolah, Beliau tetap sering membagikan minuman gratis untuk para siswa. Begitulah, Kehidupan harus tetap berjalan. Kami para siswa telah lulus, mereka pun tetap berjualan demi mencari nafkah untuk keluarga. Selain soal jajanan, tentu saja yang paling utama kurindukan adalah teman-temanku. Benar saja, bukan karena orangnya, tapi karena moment yang dilewati bersama. Terutama dengan teman-teman Excellent yang selalu penuh support. Kami punya keahlian di masing-masing mata pelajaran, maka ketika beberapa diantara kami memiliki nilai jelek di mata pelajaran tertentu, kami akan mengajarkan satu sama lain. Ah.. nyaman sekali berada di lingkungan yang positif itu. Masa remajaku benar-benar berharga karena kulewati bersama mereka. Kami seangkatan pernah main hujan di hari sabtu, saat itu hujan deras. Kami dan beberapa guru mandi hujan di lapangan. Tawa riang yang terukir di hari itu, masih menjadi ingatan favoritku ketika aku berada dalam masa sulit. Sungguh, aku ingin kembali. Tidak apa-apa jika aku harus pulang kesorean hanya karena aku masih diajari matematika oleh temanku, tidak apa-apa jika aku harus menahan kantuk, belajar semalam suntuk di hari-hari Ujian Madrasah. Tidak apa-apa jika aku harus deg-degan, keringat dingin bila telah tiba jadwal kelasku yang memimpin untuk "Iqro' Together" dan aku yang dipilih untuk tilawah. Aku ingin kembali ke masa itu, dengan orang-orang yang sama. Liqo' dengan mem fitri, dan senior rohis yang lain. Perkemahan antar organisasi, meeting class, hari guru,hari kartini, acara 17-an, Milad Madrasah. Senang sekali ketika mengingat aku punya pengalaman menjadi panitia penyelenggara kegiatan-kegiatan tersebut, meski harus berbeda pendapat dan nangis-nangis sakit hati karena habis berdebat dengan yang lain, tapi ternyata masa-masa itu yang jadi core memories di usia menjelang dewasa ini. So, here we are. Menjadi orang dewasa yang dahulu kita inginkan. Masing-masing sudah berada di perjalanan ceritanya. Ada yang sudah berhasil mencapai tujuan, ada yang masih mengusahakan, bahkan ada yang pindah haluan namun tetap dengan tujuan yang tidak kalah kerennya. Semoga mereka sehat selalu dimanapun berada. Semoga langkah mereka selalu dimudahkan dalam menjemput mimpi yang pernah kita ceritakan di masa sekolah. Semoga mereka selalu berada dalam lindungan-Nya.
7 notes · View notes
khainay24 · 1 year ago
Text
Bisakah MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah Menerapkan Pendidikan Inklusi?
karya: Khairiah Nayla
            Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia merupakan salah satu prototipe madrasah unggulan berbasis asrama di Indonesia. Pendirian MAN Insan Cendekia bertujuan untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dalam bidang Keimanan dan ketakwaan (IMTAK), menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). MAN Insan Cendekia menyeleksi secara ketat calon siswanya dengan mengadakan SNPDB (Seleksi Nasional Peserta Didik Baru) yang dilaksanakan di seluruh Indonesia. Tujuan penyeleksian dilakukan guna mendapatkan siswa siswi terbaik seperti visi dan misi dibangunnya MAN IC oleh B.J Habibie.
                Hasil seleksi penerimaan murid baru tahun ajaran 2023/2024 di MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah sedikit berbeda dari tahun tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan adanya salah satu murid dengan kebutuhan khusus yang berhasil lolos SNPDB. Dengan demikian, dibutuhkan pendidikan inklusi untuk menunjang pendidikan terhadap siswa tersebut. Pendidikan inklusi sendiri merupakan pendidikan yang dirancang dan disesuaikan dengan kebutuhan semua peserta didik, baik peserta didik yang normal maupun peserta didik berkebutuhan khusus. Namun, penerapan pendidikan Inklusi memerlukan persiapan yang matang. Mulai dari persiapan guru, infrastruktur yang menunjang, konsep pendidikan maupun para siswa yang ada di sekolah tersebut.
                Sedangkan di MAN Insan Cendekia bengkulu Tengah, belum adanya guru atau pembimbing bagi anak berkebutuhan khusus (ABK). Hal ini dikarenakan penyeleksian guru pada umumnya dilaksanakan sesuai dengan visi misi ditegakkannya MAN Insan Cendekia, sehingga setiap guru yang ada di MAN Insan Cendekia berfokus pada terbentuknya siswa dengan kemampuan yang unggul. Selain itu, infrastruktur yang ada di MAN Insan Cendekia bengkulu Tengah belum memadai untuk diterapkannya pendidikan inklusi.
                Di samping itu, MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah juga menerapkan sistem “Boarding School” yang mengharuskan para siswanya tinggal di asrama. Hal ini mengakibatkan anak berkebutuhan khusus (ABK) susah untuk beradaptasi dengan keseharian dan lingkungan sosial yang baru. Hal itu menambah PR bagi MAN Insan Cendekia Bengkulu tengah untuk menyediakan pembimbing yang bisa membimbing siswa tersebut di kesehariannya.
Dengan adanya anak berkebutuhan khusus (ABK) ini MAN Insan cendekia harus menerapkan pendidikan inklusi yang dimana penerapan pendidikan tersebut memerlukan tenaga kerja dan berbagai fasilitas yang sulit untuk diterapkan. Untuk mencegah hal tersebut terulang kembali, MAN Insan Cendekia seharusnya menyaring kembali beberapa siswa yang sudah lulus tahap SNPDB. Seperti melakukan wawancara bagi orang tua maupun siswa setelah SNPDB dilaksanakan. Agar siswa yang telah lulus SNPDB benar benar layak untuk menerima pendidikan di MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah, sesuai dengan visi dan misi terbentuknya MAN Insan Cendekia.
                Oleh karena itu, MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah bisa dikatakan belum siap untuk menerapkan pendidikan inklusi. Sebaiknya, sistem SNPDB ditingkatkan kembali. Demi terwujudnya visi dan misi terbangunnya MAN Insan Cendekia.
@Desmiya12
3 notes · View notes
chaireani · 1 year ago
Text
BISAKAH MAN INSAN CENDEKIA BENGKULU TENGAH MENERAPKAN PENDIDIKAN INKLUSIF ?
   Pendidikan Inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya. endidikan Inklusif memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anak untuk mendapat pendidikan tanpa memandang kondisi anak. Hal ini memungkinkan peserta didik berkebutuhan khusus bersekolah di sekolah regular.
   Pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 ayat (1) yang menegaskan “setiap warga  berhak mendapatkan pendidikan”; Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 ayat (2) yang menegaskan “setiap warga ank a wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 5 ayat (1) yang menegaskan “setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu”. Undang-undang inilah yang menjadi bukti kuat hadirnya pendidikan inklusi ditengah masyarah.
   Pada pendidikan dasar, kehadiran pendidikan inklusi perlu mendapat perhatian lebih. Pendidikan inklusif sebagai layanan pendidikan yang mengikutsertakan anak berkebutuhan khusus (ABK) belajar  bersama anak normal (non-ABK) usia sebayanya di kelas ank ar/biasa yang terdekat dengan tempat tinggalnya.  Menerima ABK di Sekolah Dasar terdekat merupakan mimpi yang indah yang dirasakan orang tua yang memiliki anak dengan kebutuhan khusus.
   MAN Insan Cendekia (MAN IC) adalah model satuan pendidikan jenjang menengah yang  memadukan Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan pengayaan pada bidang  ilmu pengetahuan dan  teknologi sebagai ciri khas utamanya. Keunggulan MAN Insan Cendekia dibanding madrasah lainnya adalah: Pertama, pengembangan kurikulum dan pembelajaran mengacu kepada standar mutu di atas standar nasional pendidikan  dan berbasis  keunggulan lokal; Kedua, dikelola berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dengan dukungan pendidik dan tenaga kependidikannya memenuhi kualifikasi yang disyaratkan; Ketiga, fasilitas pembelajaran yang tersedia memenuhi persyaratan kesehatan, keselamatan, kenyamanan, dan keamanan; Keempat, peserta didik wajib tinggal di asrama (Asrama Insan Cendekia) yang dikelola secara profesional; Kelima, mewajibkan  peserta didik  berkomunikasi sehari-hari di lingkungan madrasah dengan  meggunakan  bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab.
   Kembali ke permasalahan dimana MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah menerapkan penerimaan siswa baru yang berkebutuhan khusus. Hal inilah yang menyebabkan system pembelajaran yang kurang efektif. Hal ini disebabkan karena guru/pengajar lebih focus kepada anak-anak yang memilki kebutuhan khusus, sehingga proses KBM tidak kondusif dan membuat guru-guru kesulitan akan hal itu.
   Solusinya adalah dengan melakukan wawancara siswa dan orang tua/wali baru agar tidak terjadi kesalahan lagi. Selain melakukan wawancara, sekolah juga dapat mendatangkan seseorang yang ahli anak atau psikolog. Yang dimana akan dilakukannya sebuah pelatihan untuk guru agar dapat mengajar siswa yang memiliki kebutuhan khusus.
  Kesimpulannya, MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah belum bisa menerapkan Pendidikan Inklusif bagi siswanya yang memilki kebutuhan khusus. Siswa yang memilki kebutuhan khusus tidak dapat mengembangkan potensinya di MAN Insan cendekia di karenakan  MAN Insan Cendekia menerapkan system pembejaran mandiri, selain itu untuk siswa yang berkebutuhan khusus sangat membutuhkan perhatian lebih dan membutuhkan pendamping yang memang bisa atau memang ahli di bidang tersebut. Sedangkan guru yang mengajar di man insan cendekia bukanlah guru yang berkeahlian dalam bidang tersebut. @Desmiya12 #Desmiya12 #MANICBENGKULUTENGAH
3 notes · View notes
qilah25m · 1 year ago
Text
BISAKAH MAN INSAN CENDEKIA BENGKULU TENGAH MENERAPKAN PENDIDIKAN INKLUSIF ?
   Pendidikan Inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya. endidikan Inklusif memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anak untuk mendapat pendidikan tanpa memandang kondisi anak. Hal ini memungkinkan peserta didik berkebutuhan khusus bersekolah di sekolah regular.
   Pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 ayat (1) yang menegaskan “setiap warga  berhak mendapatkan pendidikan”; Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 ayat (2) yang menegaskan “setiap warga ank a wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 5 ayat (1) yang menegaskan “setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu”. Undang-undang inilah yang menjadi bukti kuat hadirnya pendidikan inklusi ditengah masyarah.
   Pada pendidikan dasar, kehadiran pendidikan inklusi perlu mendapat perhatian lebih. Pendidikan inklusif sebagai layanan pendidikan yang mengikutsertakan anak berkebutuhan khusus (ABK) belajar  bersama anak normal (non-ABK) usia sebayanya di kelas ank ar/biasa yang terdekat dengan tempat tinggalnya.  Menerima ABK di Sekolah Dasar terdekat merupakan mimpi yang indah yang dirasakan orang tua yang memiliki anak dengan kebutuhan khusus.
   MAN Insan Cendekia (MAN IC) adalah model satuan pendidikan jenjang menengah yang  memadukan Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan pengayaan pada bidang  ilmu pengetahuan dan  teknologi sebagai ciri khas utamanya. Keunggulan MAN Insan Cendekia dibanding madrasah lainnya adalah: Pertama, pengembangan kurikulum dan pembelajaran mengacu kepada standar mutu di atas standar nasional pendidikan  dan berbasis  keunggulan lokal; Kedua, dikelola berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dengan dukungan pendidik dan tenaga kependidikannya memenuhi kualifikasi yang disyaratkan; Ketiga, fasilitas pembelajaran yang tersedia memenuhi persyaratan kesehatan, keselamatan, kenyamanan, dan keamanan; Keempat, peserta didik wajib tinggal di asrama (Asrama Insan Cendekia) yang dikelola secara profesional; Kelima, mewajibkan  peserta didik  berkomunikasi sehari-hari di lingkungan madrasah dengan  meggunakan  bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab.
   Kembali ke permasalahan dimana MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah menerapkan penerimaan siswa baru yang berkebutuhan khusus. Hal inilah yang menyebabkan system pembelajaran yang kurang efektif. Hal ini disebabkan karena guru/pengajar lebih focus kepada anak-anak yang memilki kebutuhan khusus, sehingga proses KBM tidak kondusif dan membuat guru-guru kesulitan akan hal itu.
   Solusinya adalah dengan melakukan wawancara siswa dan orang tua/wali baru agar tidak terjadi kesalahan lagi. Selain melakukan wawancara, sekolah juga dapat mendatangkan seseorang yang ahli anak atau psikolog. Yang dimana akan dilakukannya sebuah pelatihan untuk guru agar dapat mengajar siswa yang memiliki kebutuhan khusus.
  Kesimpulannya, MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah belum bisa menerapkan Pendidikan Inklusif bagi siswanya yang memilki kebutuhan khusus. Siswa yang memilki kebutuhan khusus tidak dapat mengembangkan potensinya di MAN Insan cendekia di karenakan  MAN Insan Cendekia menerapkan system pembejaran mandiri, selain itu untuk siswa yang berkebutuhan khusus sangat membutuhkan perhatian lebih dan membutuhkan pendamping yang memang bisa atau memang ahli di bidang tersebut. Sedangkan guru yang mengajar di man insan cendekia bukanlah guru yang berkeahlian dalam bidang tersebut.
Aqilah Murdifra Salsabila XI-3
2 notes · View notes
adelaagr · 1 year ago
Text
Bisakah MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah Menerapkan Pendidikan Inklusi?
Oleh: Adela Anggraini, Malika Jadwa Fionila, Khairiah Nayla Fajri
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia merupakan salah satu prototipe madrasah unggulan berbasis asrama di Indonesia. Pendirian MAN Insan Cendekia bertujuan untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dalam bidang Keimanan dan ketakwaan (IMTAK), menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). MAN Insan Cendekia menyeleksi secara ketat calon siswanya dengan mengadakan SNPDB (Seleksi Nasional Peserta Didik Baru) yang dilaksanakan di seluruh Indonesia. Tujuan penyeleksian dilakukan guna mendapatkan siswa siswi terbaik seperti visi dan misi dibangunnya MAN IC oleh B.J Habibie.
              Hasil seleksi penerimaan murid baru tahun ajaran 2023/2024 di MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah sedikit berbeda dari tahun tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan adanya salah satu murid dengan kebutuhan khusus yang berhasil lolos SNPDB. Dengan demikian, dibutuhkan pendidikan inklusi untuk menunjang pendidikan terhadap siswa tersebut. Pendidikan inklusi sendiri merupakan pendidikan yang dirancang dan disesuaikan dengan kebutuhan semua peserta didik, baik peserta didik yang normal maupun peserta didik berkebutuhan khusus. Namun, penerapan pendidikan Inklusi memerlukan persiapan yang matang. Mulai dari persiapan guru, infrastruktur yang menunjang, konsep pendidikan maupun para siswa yang ada di sekolah tersebut.
              Sedangkan di MAN Insan Cendekia bengkulu Tengah, belum adanya guru atau pembimbing bagi anak berkebutuhan khusus (ABK). Hal ini dikarenakan penyeleksian guru pada umumnya dilaksanakan sesuai dengan visi misi ditegakkannya MAN Insan Cendekia, sehingga setiap guru yang ada di MAN Insan Cendekia berfokus pada terbentuknya siswa dengan kemampuan yang unggul. Selain itu, infrastruktur yang ada di MAN Insan Cendekia bengkulu Tengah belum memadai untuk diterapkannya pendidikan inklusi.
              Di samping itu, MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah juga menerapkan sistem “Boarding School” yang mengharuskan para siswanya tinggal di asrama. Hal ini mengakibatkan anak berkebutuhan khusus (ABK) susah untuk beradaptasi dengan keseharian dan lingkungan sosial yang baru. Hal itu menambah PR bagi MAN Insan Cendekia Bengkulu tengah untuk menyediakan pembimbing yang bisa membimbing siswa tersebut di kesehariannya.
Dengan adanya anak berkebutuhan khusus (ABK) ini MAN Insan cendekia harus menerapkan pendidikan inklusi yang dimana penerapan pendidikan tersebut memerlukan tenaga kerja dan berbagai fasilitas yang sulit untuk diterapkan. Untuk mencegah hal tersebut terulang kembali, MAN Insan Cendekia seharusnya menyaring kembali beberapa siswa yang sudah lulus tahap SNPDB. Seperti melakukan wawancara bagi orang tua maupun siswa setelah SNPDB dilaksanakan. Agar siswa yang telah lulus SNPDB benar benar layak untuk menerima pendidikan di MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah, sesuai dengan visi dan misi terbentuknya MAN Insan Cendekia.
              Oleh karena itu, MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah bisa dikatakan belum siap untuk menerapkan pendidikan inklusi. Sebaiknya, sistem SNPDB ditingkatkan kembali. Demi terwujudnya visi dan misi terbangunnya MAN Insan Cendekia.
5 notes · View notes
malikajadwa · 1 year ago
Text
Bisakah MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah Menerapkan Pendidikan Inklusi?
               Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia merupakan salah satu prototipe madrasah unggulan berbasis asrama di Indonesia. Pendirian MAN Insan Cendekia bertujuan untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dalam bidang Keimanan dan ketakwaan (IMTAK), menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). MAN Insan Cendekia menyeleksi secara ketat calon siswanya dengan mengadakan SNPDB (Seleksi Nasional Peserta Didik Baru) yang dilaksanakan di seluruh Indonesia. Tujuan penyeleksian dilakukan guna mendapatkan siswa siswi terbaik seperti visi dan misi dibangunnya MAN IC oleh B.J Habibie.
               Hasil seleksi penerimaan murid baru tahun ajaran 2023/2024 di MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah sedikit berbeda dari tahun tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan adanya salah satu murid dengan kebutuhan khusus yang berhasil lolos SNPDB. Dengan demikian, dibutuhkan pendidikan inklusi untuk menunjang pendidikan terhadap siswa tersebut. Pendidikan inklusi sendiri merupakan pendidikan yang dirancang dan disesuaikan dengan kebutuhan semua peserta didik, baik peserta didik yang normal maupun peserta didik berkebutuhan khusus. Namun, penerapan pendidikan Inklusi memerlukan persiapan yang matang. Mulai dari persiapan guru, infrastruktur yang menunjang, konsep pendidikan maupun para siswa yang ada di sekolah tersebut.
               Sedangkan di MAN Insan Cendekia bengkulu Tengah, belum adanya guru atau pembimbing bagi anak berkebutuhan khusus (ABK). Hal ini dikarenakan penyeleksian guru pada umumnya dilaksanakan sesuai dengan visi misi ditegakkannya MAN Insan Cendekia, sehingga setiap guru yang ada di MAN Insan Cendekia berfokus pada terbentuknya siswa dengan kemampuan yang unggul. Selain itu, infrastruktur yang ada di MAN Insan Cendekia bengkulu Tengah belum memadai untuk diterapkannya pendidikan inklusi.
               Di samping itu, MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah juga menerapkan sistem “Boarding School” yang mengharuskan para siswanya tinggal di asrama. Hal ini mengakibatkan anak berkebutuhan khusus (ABK) susah untuk beradaptasi dengan keseharian dan lingkungan sosial yang baru. Hal itu menambah PR bagi MAN Insan Cendekia Bengkulu tengah untuk menyediakan pembimbing yang bisa membimbing siswa tersebut di kesehariannya.
Dengan adanya anak berkebutuhan khusus (ABK) ini MAN Insan cendekia harus menerapkan pendidikan inklusi yang dimana penerapan pendidikan tersebut memerlukan tenaga kerja dan berbagai fasilitas yang sulit untuk diterapkan. Untuk mencegah hal tersebut terulang kembali, MAN Insan Cendekia seharusnya menyaring kembali beberapa siswa yang sudah lulus tahap SNPDB. Seperti melakukan wawancara bagi orang tua maupun siswa setelah SNPDB dilaksanakan. Agar siswa yang telah lulus SNPDB benar benar layak untuk menerima pendidikan di MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah, sesuai dengan visi dan misi terbentuknya MAN Insan Cendekia.
               Oleh karena itu, MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah bisa dikatakan belum siap untuk menerapkan pendidikan inklusi. Sebaiknya, sistem SNPDB ditingkatkan kembali. Demi terwujudnya visi dan misi terbangunnya MAN Insan Cendekia.
@Desmiya12
3 notes · View notes
jenteranews · 2 days ago
Text
Aksioma 2025: Bupati Sukabumi Ajak Siswa Salurkan Minat dan Bakat
JENTERANEWS.com – Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (Aksioma) Tahun 2025 tingkat Kabupaten Sukabumi resmi dibuka oleh Bupati Sukabumi, H. Marwan Hamami, pada Sabtu (1/2/2025). Bertempat di Pondok Pesantren Modern Assalam Putri Warungkiara, acara ini mengusung tema “Membangun di Atas Pondasi Spiritualitas” dan akan berlangsung selama dua hari, 1-2 Februari. Sebanyak 17 kontingen dari…
0 notes
intijatim2022 · 3 days ago
Text
Ngawi Belum Dapat program MGB, Kantin Sekolah Madrasah Berharap Dilibatkan
NGAWI | INTIJATIM.ID – Program Makan Bergizi Gratis (MGB) yang dicanangkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto, sampai saat ini belum dinikmati semua siswa di Madrasah Kabupaten Ngawi. Program ini digadang menjadi andalan pemerintah guna mempersiapkan generasi emas dalam memenuhi gizi pada anak sekolah. Berdasarkan data yang dihimpun oleh awak media intijatim.id, total siswa Madrasah di Kabupaten…
0 notes
locusonline · 3 days ago
Text
10 Sekolah di Garut Rusak Akibat Cuaca Buruk, Pemda Butuh Anggaran Besar untuk Rehabilitasi
LOCUSONLINE, GARUT – Sebanyak 10 sekolah dasar dan madrasah di Garut, Jawa Barat, membutuhkan perbaikan besar akibat dampak cuaca buruk. Pemerintah Daerah Garut mengakui bahwa rehabilitasi sekolah yang terdampak tidak dapat dilakukan secara cepat karena memerlukan alokasi anggaran yang besar. Namun, berbagai upaya akan dilakukan mengingat sarana pendidikan sangat penting agar siswa dan guru dapat…
0 notes
beritaborneo · 4 days ago
Text
MTs Al-Madani Pontianak Sukses Gelar Peringatan Isra’ Mi’raj di luar Madrasah
BERITABORNEO.CO.ID – Pontianak, 30 januari 2025 – Dalam rangka Tingkatkan Spiritualitas dan Moralitas Siswa, MTs Al-Madani adakan acara peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Kegiatan tersebut pertama kali di Selenggarakan di luar Madrasah. acara yang diikuti oleh guru, staf dan semua siswa tersebut, diselenggarakan di luar madrasah yaitu di masjid Muhtadin Untan pada Kamis 30/01/25. Kegiatan…
0 notes
kebumen24-com · 12 days ago
Text
Ajang AKSIOMA 2025 Kabupaten Kebumen, MTsN 2 Kebumen Raih 9 Medali
KEBUMEN, Kebumen24.com – Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Kebumen kembali menorehkan prestasi gemilang dalam Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (AKSIOMA) tingkat Kabupaten Kebumen tahun 2025. Dengan penuh semangat, para siswa berhasil membawa pulang sembilan medali dari berbagai cabang perlombaan. Continue reading Ajang AKSIOMA 2025 Kabupaten Kebumen, MTsN 2 Kebumen Raih 9 Medali
0 notes
mariberdamai · 14 days ago
Text
Hari yang berbeda
Hari senin beda dengan hari senin sebelumnya karena di titipi 2 anak sekolah juga rumah karena kedua orang tuanya sedang menjalani ibadah umroh.
Bangun pagi² selesai sholat shubuh membangunkan anak-anak Masya Allah seperti ini ternyata membayangkan menjadi seorang istri dan mempunyai anak, jadi inget ke mama sendiri mungkin waktu kecil aku seperti mereka untuk membangunkan pun butuh kesabaran.
Kegiatan di mulai setrika baju seragam merah putih, masak nasi goreng + telur, mencuci piring, mencuci baju namun tidak langsung di bersihkan, memberi bekal uang jajan.
Pulang ke rumah cuci piring lagi, menyiapkan seragam untuk ke sekolah tiba di sekolah menuliskan tabungan yaa biasanya menulis di buku PR sama majalah namun kali berbeda beberapa orang tua siswa mengirimkan pesan.
Pulang sekolah jam 10 langsung membersihkan baju lalu mengantarkan anak RA yang lumayan lokasi rumahnya dari sekolah sembari belanja ke grosir di suruh mama, lanjut mengemas oleh² umroh dan terakhir mengemas ada yang kurang "kismis" penasaran semuanya di buka kembali ternyata masuk ke dus lain 2 bungkus kismis selasai sekitar jam 3 kurang.
Sesudah ashar pergi ke madrasah diniyah meski hujan tapi anak-anak semangat mengaji , sudah magrib pulang ke rumah dan mencuci baju karena paginya tidak nyuci selesai kembali lagi ke rumah yang di titipan.
Selamat istirahat diriku banyakin syukurnya, nikmati setiap prosesnya, sehat-sehat yaaaa
💦20 Januari 2025
1 note · View note
acupofhoneytea · 18 days ago
Text
Tumblr media
高校生活といえば、薔薇色。薔薇色といえば、高校生活。
Hmm, entah mengapa, walaupun maknanya sedikit berbeda bagi saya, saya mempercayai kutipan Hotaro dalam novel Hyouka tersebut. Rasanya, kalau melintas kembali ke zaman SMA dulu, kehidupan SMA saya bukanlah barairo atau 'warna mawar' bagi saya. Namun, saya yakin kehidupan SMA saya saat itu merupakan titik balik kehidupan saya hingga saat ini.
Bahkan ketika 2025 telah dimulai, saya masih tidak melupakan kehidupan SMA itu. Ah, kalau dibilang SMA, mungkin lebih tepat "MAN" atau madrasah aliyah negeri, karena sekolah saya di bawah naungan Kementerian Agama saat itu.
Jadi, mengapa kehidupan MAN masih begitu membekas?
Saya murni mendaftar sekolah ini dengan keinginan sendiri. Saya masih ingat bagaimana mempersiapkan mengajukan surat rekomendasi pada kepsek SMP saya untuk bisa mendaftar di sekolah ini. Saya masih ingat bagaimana saya dibuat mabuk mengerjakan tes masuknya yang merupakan kombinasi tes IQ, olimpiade, bahkan bahasa arab yang awam bagi saya yang bersekolah di SMP negeri kala itu. Kesulitan itu, bahkan sebelum menjadi siswa secara resmi, hanya secuil batu di kehidupan tiga tahun selanjutnya.
Kembali pada kutipan Hotaro, kehidupan SMA itu barairo. Warna merah yang menggelora dan semanis wangi bunga mawar. Cocok sekali untuk anak-anak yang baru saja sedang di puncak keremajaannya. Namun tidak, tidak, bukan kehidupan MAN saya. Saat saya berada di puncak kejayaan remaja saya, saya belajar bersama satu atap dengan 78 santri. Saya belajar di bawah dedikasi ustadz dan ustadzah. Saya belajar bertukar pikiran dengan teman sebaya, ustadz-ustazah saya, dan adik-adik angkatan. Saya belajar memahami diri saya lebih baik. Saya belajar menyusun impian-impian saya, di sana.
Kini, tahun 2025, saya sudah satu tahun setengah terjun langsung sebagai shakaijin atau 'working adults' di kehidupan masyarakat. Meskipun begitu, saya tetap berani berpendapat bahwa kehidupan MAN sayalah kala itu merupakan masa tersulit saya, lebih dari masa menjadi mahasiswa miskin atau sebagai pencari kerja. Saya ditempa dalam kehidupan tersulit bagi saya kala itu, sehingga kini bisa tetap maju dengan bangga menghadapi masa depan saya apapun itu kelak.
Itulah makna barairo saya. Bukan kehidupan SMA yang menggelora, tetapi kehidupan penuh tantangan yang memaksa saya untuk terus mengasah diri hingga saat ini.
0 notes
holopiscom · 1 month ago
Text
MAN 4 Jakarta Raih 10 Medali Emas di Ajang I2ASPO
JAKARTA – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan siswa madrasah di kancah internasional. Peserta didik Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Jakarta meraih 10 medali emas Indonesia International Applied Science Project Olympiad (I2ASPO). Ajang ini diselenggarakan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bekerja sama dengan Indonesian Young Scientist Association (IYSA). Kegiatan yang berlangsung di…
0 notes