#siroh
Explore tagged Tumblr posts
avrindah · 7 months ago
Text
Berbahagialah ...
Karena Allah yang meminta kita untuk berbahagia. Merayakan hari yang seharusnya dirayakan. Ikut bersuka cita bahkan atas hal kecil yang kita dapatkan.
Jangan sampai terbalik. Perayaan yang datangnya bukan dari Islam kita sambut dengan penuh keceriaan sementara hari rayanya ummat muslim diliputi kesedihan, bahkan ada yang mengaku hari raya ini biasa saja.
Berbahagialah ...
Ketika kita buka siroh Nabawiyyah, akan kita dapati kisah Nabi yang pernah menghibur seorang anak yatim ketika hari raya.
Berbahagialah ...
Atas hal kecil sekalipun. Sekadar melihat tetangga yang sudah tua tapi masih Allah panjangkan umurnya. Atau menemukan anak tetangga yang ternyata sudah besar -dulu kamu lihat pas masih bayi misalnya-.
Berbahagialah ...
Jangan cemari hari raya dengan ketakutan yang hanya karena sebuah pertanyaan "kapan nikah?" Atau pertanyaan berawal kata tanya yang sama. Bisa jadi bukan karena ingin menghakimi kenapa kamu tidak sesuai dengan ekspetasi sosial, tapi bisa jadi karena orang yang bertanya bersungguh-sungguh menginginkan jawaban.
Bukankah akan jadi indah jika momen ditanya seperti itu menjadi ajang untuk meraup segala doa? Minta didoakan ketika memang belum bisa menjawab "kapan". Barangkali ada satu dari sekian penanya yang doanya didengar Allah. Iya, kan?
Berbahagialah, hari ini ...
🌸 تَقَبَّلَ اللّهُ مِنَّا وَمنِْكُمْ صِيَامَنَا وَصِيَامَكُمْ 🌸
عيد الفطرى مبارك ١٣٣٥ ه
Mohon maaf lahir batin atas salah, lupa, dan segala ketidaksempurnaan ✨
🌸 Happy Eid Fithr 1445 H 🌸
~ Avrindah ~
19 notes · View notes
kphpdraisme · 1 month ago
Text
Namanya: visi
Tumblr media
Tipis tipis main di organisasi, aku jadi maklum pada terjadinya gap visi antar generasi. Ketika sang ketua berbicara satu dunia, bermimpi satu semesta, dengan luhur dan penuh menyala.
Sebuah normal, kau temukan para anggota yang berkecimpung, untuk sekedar hanya.
Hanya ingin cari teman. hanya ingin dapat tempat bermain. hanya hanya hanya.
It isnt wrong, its normal saja. toh, semua merdeka untuk menentu niatnya.
Sampai, aku mendengar kisah rustum dan rib'i bin amir kala itu. One of tarikh yang melekat sangat tajam di kepalaku.
Manakala Rib'i berteriak di hadapan komandan besar persia itu: kami (muslim) diutus untuk membebaskan manusia dari penghambaan ke sesama manusia, menuju penghambaan pada Rabb-nya manusia!
Ey, jangan meleleh dulu, bahasa arabnya lebih memabukkan. Komposisi katanya, renyah!
Menariknya, guru siroh ku berujar di kelas kami kala itu demi mengomentari aksi seorang 'prajurit' (terhitung lapisan terbawah) ini,
Dan lihatlah! lihat, kehebatan Rasul kita! Manakala tujuqn bisa tersampaikan, dipahami, diinternalisasi hingga tataran terbawah,
itu baru, visi namanya!
Wah. MashaAllah. Mungkin itulah salah satu momen aku jatuh cinta luar biasa pada sosok mulia itu. kemampuan transfer visinya, tak logis.
Sampai, Allah pertemukan aku dalam kurun waktu belakangan dengan mereka, pemilik mata menyala yang menguar kelelahannya. Semangat dan ucap yang selaras satu sama lain tiap berjumpa, benar benar mengingatkanku pada kisah tadi. padahal keseluruhan mereka, tak satu lapisan! Namun, betapa hebatnya kemampuan pemimpin mereka bisa mentransfer visi se-apik ini.
Semoga Allah jaga selalu para pemilik mata menyala itu, berikut seluruh pimpinannya dan rekan lainnya, juga keluarga yang menopang mereka.
---------
Rupanya pada teh yang manis begini, aku bisa pula ditanamkan rasa cinta. Namun untuk momen ini aku gunakan nasihat guruku kemarin saja: terkadang nikmatnya itu bukan pada 'apa', namun makan dengan siapa!
Ey. salting gue.
Thanks to sobat @sabrinand atas pantikan diskusinya. Di siang hari 'cerita' dia menjelma keresahan padaku dan menjadi kenyataan di sorenya. What a beautiful day~
3 notes · View notes
arinailma · 2 months ago
Text
Belakangan ini aku mulai kepikiran lagi kayak "kenapa sih aku harus belajar biologi?", "buat apa coba aku belajar ini?", "keknya di kehidupan mendatang apa yang kupelajari gaakan kepake-kepake amat." Yaa begitulah serentetan pertanyaan ala-ala manusia era QLC (Quarter Life Crisis).
Walaupun sebenarnya aku juga inget banget, gimana ummi ngeyakinin aku untuk memantapkan hati ambil dan belajar lebih dalam tentang Biologi. Umi bilang, semua ilmu itu muaranya cuma satu, ya siapa lagi kalau bukan Pemilik Segala Ilmu, Allah. Semakin menimba ilmu, apa yang seharusnya semakin meningkat? Iya ketakwaan seorang hamba pada Penciptanya.
Tapi balik lagi mikir, karena habis baca siroh tentang Khalifah Umar, aku jadi mikir lagi kalau hambaNya yang Allah hendaki kebaikan padanya adalah ia yang Allah cerdaskan dalam urusan Agama. Kalo gitu konsepnya, kenapa coba dari awal aku ga milih buat fokus belajar agama aja. Toh ternyata kesini-kesini bahkan ilmu terkait pra-nikah juga muaranya ke agama lagi, ke tauhid lagi, ke fiqih lagi. Nanti pas kita bermuamalah sama masyarakat, juga kan ilmu yang dipake seputar hadits lagi, fiqih lagi, sekilas siroh juga. Iyaa kann.
Ya aku gatau sih, pikiran kek gni bisa dibenarkan apa nggak. Aku tau, selagi masih muda dan masih punya banyak kesempatan aku pun bisa belajar itu semua walau bukan sebagai anak lipia atau lulusan Lc, misalnya. Tapi kek YaAllah jadi pengen kayak temen-temen yang belajar Islamnya beneran serius dan telaten kek anak-anak lipia itu.
Dunia pendidikan kontemporer udah semakin abstrak dan mungkin kita masih butuh banget tipe-tipe akademisi kayak Pak Dosen Ekologi ku itu yang saking memperdalam tentang sains dan biologi justru beliau memilih mualaf dan somehow malah punya kontribusi besar di dakwah. Iyaa mungkin aku juga bisa kayak beliau, ya:')
Akunya aja yg lagi bosen sama Biologi, hue
Kenapa sih Rinn. Udah tau semester 7 darderdor gini, minimal internal diri lu settle lah, Rin. Gosah sok2an QLC segala dehh.
4 notes · View notes
mamadkhalik · 2 years ago
Text
Menuju 1/4 Abad
Malam ke- 18 ramadan ini entah mengapa banyak sekali dapat refleksi.
Dari fenomena anak muda yang dewasa secara umur namun pikiranya masih ke kanak-kanakan. Ada yang egois, individualis, padahal hidup di lingkungan yang mengharuskan bersosialisasi.
Lain lagi, ada yang sudah kuliah, tapi hidup penuh dengan kesia-siaan. Ketika orang tua kerja banting tulang, mereka dengan sengaja sibuk mengejar dunia, lupa dengan segalanya.
Yang paling mengerikan lagi, saat bulan Ramadan adalah ketika waktu berbuka tiba, banyak dari mereka yang buka bersama namun sholat maghrib terlewat begitu saja.
Lebih lebih saat tarawih, cafe-cafe penuh anak muda yang asyik bersenda gurau, padahal tak jauh 500m ada masjid yang dipenuhi orang tua dan juga anak-anak.
Tapi, tulisan ini tak bermaksud untuk merasa lebih baik atau merendahkan orang lain. Hanya sekadar membagikan realita yang nyata adanya dan sebagian besar lebih memilih mengabaikanya.
Dalam kajian-kajian mainstream pemuda yang sering kita ikuti, selalu dijelaskan bahwa pemuda adalah pilar kebangkitan dan ketika ingin menghancurkan sebuah generasi, rusaklah para pemudanya.
Saya jadi teringat sebuah pesan dari seorang senior, binalah 1 orang, selamatkan 1 orang dari jurang kemaksiatan, karena menyelamatkan 1 orang sama dengan menyelamatkan seluruh umat manusia.
Anggapan saya dulu, kata-kata itu hanya kiasan belaka. Namun kalau berkaca dari Siroh, menyelamatkan 1 orang yang yakin akan tauhid itu lebih berarti dibanding membunuh banyak musuh. Dan kita juga tahu, dari orang-orang yang terselamatkan inilah yang nantinya akan mendukung dakwah Islam, menjadi pembelanya yang paling kokoh.
Menuju 1/4 abad ini, masih merasa banyak kurangnya, masih perlu belajar lagi, mencari sebanyak-banyaknya hikmah, untuk menjadi sebenar-benarnya manusia, yang bermanfaat bagi sesama juga mendapatkan RidhoNya.
Tumblr media
32 notes · View notes
akunkuini · 8 months ago
Text
Spil Tipis-tipis Siroh Nabawiyah
Insight "Buku Ar-Raheeq Al-Makhtum" karya Syeikh Shafiyyurrahman Al Mubarakfuri. Terjemahan Hanif Yahya, penerbit Darussalam (2008).
#1
Pas baca mukadimahnya aja aku rekomendasiin buku ini buat dibaca walaupun butuh effort lebih buat aku yg kurang suka sama sejarah wkwk. Aku harus baca ulang² sampai paham :")
Selain karena buku ini hasil dari juara 1 penelitian ilmiah juga karena isinya banyak makna dan pelajaran dari hidup seorang Rasulullah yang dapat kita contoh buat jadi Panutan dalam kehidupan sehari hari.
Di awal bab aja udah dikasih alasan kenapa risalah Nabi itu berada di jazirah Arab ya karena letak geografis, politik dan suku budayanya.
Nambah wawasan juga buat silsilah kabilah² yang diturunkan dari Nabi Ibrahim ke Ismail, hingga akhirnya Bangsa Arab mengikuti dakwah Nabi Ismail yang diturunkan dari Nabi Ibrahim yaitu keyakinan Tauhid menyembah Allah. Zaman ini udah ada Bid'ah seperti menyembah berhala, meniru haji yg mengelilingi Ka'bah tapi diganti dengan Berhala. Sampai kondisi dimana banyak ajaran/agama muncul dan membawa banyak penyimpanan yang merusak. Aku jadi paham kenapa Rasulullah diutus untuk bangsa Arab selain karena masyarakatnya jahiliah, juga untuk meluruskan ajaran tauhid Nabi Ibrahim dan Ismail yang dulu dibawa mulai berubah karena ada pengaruh luar yang merusak dan membuat musyrik.
Dan kalau dilihat, manusia² saat ini juga banyak yg jahiliah. FYI gambaran juga orang² yahudi dari dulu hingga sekarang ternyata ga jauh beda. Dulu Yahudi datang ke Yaman yang mayoritas masyarakatnya pemeluk nasrani, dan pemeluk nasrani di Yaman dipaksa masuk yahudi. Kalau mereka menolak masuk Yahudi mereka akan dicampakan, dibakar. Yahudi tidak pandang bulu, entah itu anak-anak, tua, laki-laki atau perempuan. Naudzubillah :" emang laknatullah
Alasan lain kenapa misi Rasulullah di Bangsa Arab yaitu karena aslinya Bangsa Arab memiliki moral mulia (Dermawan, menepati janji dll) tapi mereka riya' dan berbangga diri. Cara mereka berbangga diri karena telah melakukan hal baik itu dengan foya2, perbuatan zina, maksiat, nista, judi dll
3 notes · View notes
yonatanyanggara · 8 months ago
Text
Ramadan ke-4 : Jatuh Cinta Seperti di Siroh-Siroh
Kala terik matahari membumbung tinggi, langkah kian melambat. Setapak demi setapak tetap dilangkahkan meski rasanya begitu berat. Tsabit bin Ibrahim seorang pemuda sholeh sedang berjalan di pinggir kota Kuffah yang kini berada di negara Iraq. Panas kian terasa tiba tiba ia melihat sebuah apel terjatuh dari batangnya dan keluar dari pagar kebunnya. Melihat buah apel yang ranum tergeletak itu ditambah dengan cuaca yang panas Tsabit merasa sangat tertarik dan ingin memakannya. Begitu singkat ia langsung memakan buah apel tersebut hingga tersisa setengah hingga tiba-tiba ia teringat bahwa buah apel itu bukanlah miliknya dan ia belum mendapatkan izin dari pemiliknya. Ia teringat ada orang yang bersusah payah untuk menanam dan merawat pohon ini hingga berbuah. Maka tanpa berfikir panjang Tsabit langsung memasuki kebun tersebut dan berniat mencari pemilikya untuk meminta keikhlasan atas buah apel yang telah ia makan.
Di dalam kebu tersebut ia melihat seorang laki-laki tua yang sedang membersihkan kebun tersebut dan bergegas mendekatinya.
Tanpa basa basi ia langsung berkata, “aku telah memakan setengan dari buah apel ini, aku berharap Engkau  menghalalkannya.” Dengan nada penuh penyesalan sambil menunjukkan buah apel tersebut.
Orang itu berkata, “aku bukanlah sang pemilik kebun, aku hanya ditugaskan untuk merawat dan menjaga tanaman yang ada di kebun ini.”
Dengan raut wajah yang menyesal atas apa yang telah ia lakukan kemudian ia bertanya kembali, “lantas di mana kah rumah pemilik kebun ini? bisakah Engkau memberikan ku alamatnya, aku akan ke rumahnya untuk meminta agar menghalalkan buah apel yang telah aku makan ini.
Tukang kebun itu memberitahukan, “Apabila Engkau ingin pergi kesana maka Engkau harus menempuh perjalanan sehari semalam”.
Dengan penuh tekad daripada harus berurusan panjang di akhirat kelak, lebih baik menempuh perjalanan yang begitu jauh berharap agar pemilik kebun mengikhlaskan apel yang telah ia makan
Tsabit  berkata kepada orang tua tersebut, “Tidak mengapa. Aku akan tetap pergi menemuinya, meskipun rumahnya jauh. Aku telah memakan apel yang tidak halal bagiku karena tanpa izin pemiliknya. Bukankah Rasulullah Shalallahu’alaihiwasallam sudah memperingatkan kita melalui sabdanya: ‘Siapa yang tubuhnya tumbuh dari yang haram, maka ia lebih layak menjadi umpan api neraka.’”
Akhirnya Tsabit pun berangkat memulai perjalanan yang sangat jauh dan penuh rintangan itu. Ia telah bertekad sehingga jarak yang jauh bukan menjadi penghalang bagi dirinya untuk menyelesaikan permesalahan yang bisa berbuntut hingga ke akhirat ini.
Singkat cerita sesampainya Tsabit di rumah sang pemilik kebun, ia mengetuk pintu dan mengucapkan salam dengan sopan. Hingga keluarlah sang pemilik kebun dan Tsabit langsung mengabarkan, “Wahai tuan yang pemurah, saya sudah terlanjur memakan setengah dari buah apel mu yang jatuh ke luar kebun. Karena itu maukah tuan menghalalkan apa yang sudah saya makan itu?”
Pemilik kebun tersebut  mengamati Tsabit dengan cermat, telihat bahwa ia telah menempuh perjalanan yang begitu jauh dari kebunnya. Lalu dia berkata tiba-tiba, “Tidak, aku tidak akan menghalalkannya kecuali engkau mau memenuhi satu syarat.”
Mendengar perkataan sang pemilik kebun tersebut Tsabit merasa khawatir dengan syarat itu karena takut ia tidak dapat memenuhinya. Maka segera ia bertanya, “sekiranya apakah itu syaratnya tuan?”
Lelaki itu menjawab, “Engkau harus menikahi putriku!”
Tsabit tidak memahami apa maksud dan tujuan lelaki itu, maka dia berkata, “Apakah hanya karena aku makan setengah buah apelmu yang keluar dari kebun, aku harus menikahi putrimu?”
Namun pemilik kebun itu tidak menggubris pertanyaan Tsabit. Ia malah menambahkan, “Sebelum pernikahan dimulai engkau harus tahu dulu kekurangan-kekurangan putriku itu. Dia adalah seorang yang matanya buta, lisannya bisu, dan juga tuli pendengarannya. Lebih dari itu ia juga seorang yang lumpuh!”
Tsabit amat terkejut dengan penjelasan si pemilik kebun. Ia berkata dalam hatinya, ‘apakah wanita seperti itu patut aku persunting sebagai isteri gara-gara setengah buah apel yang tidak dihalalkan kepadanya?’
Kemudian pemilik kebun itu menyatakan lagi, “Selain syarat tersebut  aku tidak bisa menghalalkan apa yang telah engkau makan!”
Tsabit kemudian menjawab dengan mantap, “Aku akan menerima pinangannya dan perkawinannya. Aku telah bertekad akan mengadakan transaksi dengan Allah Rabbul ‘alamin. Untuk itu aku akan memenuhi kewajiban-kewajiban dan hak-hakku kepadanya karena aku amat berharap Allah selalu meridhaiku dan mudah-mudahan aku dapat meningkatkan kebaikan-kebaikanku di sisi Allah Ta’ala, semoga dengan jalan inilah aku dapat memasuki surga Allah Subhanahuwata’ala”.
Maka pernikahan pun dilaksanakan. Pemilik kebun menghadirkan dua saksi yang akan menyaksikan akad nikah mereka. Sesudah Ijab Qabul selesai, Tsabit dipersilahkan masuk menemui isterinya. Sewaktu Tsabit hendak masuk ke kamar istrinya, dia berfikir akan tetap mengucapkan salam walaupun isterinya tuli dan bisu, karena bukankah malaikat Allah mengelilingi dalam rumahnya tentu tidak tuli dan bisu juga. Maka iapun mengucapkan salam, “Assalamu”alaikum…” Tak disangka sama sekali wanita yang ada di hadapannya dan kini resmi jadi isterinya itu menjawab salamnya.
Ketika Tsabit masuk hendak menghampiri wanita itu , dia mengulurkan tangannya  untuk menyambut tangan wanita tersebut. Sekali lagi Tsabit terkejut karena wanita yang telah menjadi isterinya itu menyambut uluran tangannya. Tsabit begitu terkejut dan kehabisan kat-kata menyaksikan kenyataan ini.
“ayahnya menjelaskan bahwa dia wanita yang tuli dan bisu tetapi mengapa dia menyambut salamku dengan baik. Jika demikian berarti wanita yang ada di hadapanku ini dapat mendengar dan tidak bisu. Ayahnya juga mengatakan bahwa dia buta dan lumpuh tetapi ternyata dia menyambut kedatanganku dengan ramah dan mengulurkan tangan dengan mesra pula,” kata Tsabit dalam hatinya.
Tsabit berfikir, mengapa ayahnya menyampaikan berita-berita yang bertentangan dengan yang sebenarnya?
Setelah Tsabit duduk di samping isterinya, dia bertanya, “Ayahmu mengatakan kepadaku bahwa engkau buta. Mengapa ia menggambarkan mu seperti itu?”
Wanita itu kemudian berkata, “Ayahku benar,aku buta karena mataku tidak pernah melihat apa-apa yang diharamkan Allah”.
Tsabit bertanya lagi, “Ayahmu juga mengatakan bahwa Engkau tuli, lantas mengapa?
” Wanita itupun menjawab, “Ayahku benar, kerana telingaku tidak pernah ku gunakan untuk mendengar berita dan cerita orang yang tidak membuat ridha Allah. Ayahku juga mengatakan kepadamu bahwa Aku bisu dan lumpuh, bukan?” tanya wanita itu kepada Tsabit yang kini telah sah menjadi suaminya.
Tsabit mengangguk perlahan mengiyakan pertanyaan isterinya.
Selanjutnya wanita itu berkata, “Aku dikatakan bisu karena lisan ku dalam banyak hal Aku hanya menggunakan lidahku untuk menyebut asma Allah Ta’ala saja dan tidak pernah digunakan untuk mengatakan hal-hal yang dilarang. Aku lumpuh karena kakiku tidak pernah pergi ke tempat-tempat yang dapat menimbulkan kemurkaan Allah Ta’ala.”
Alangkah bahagianya Tsabit mendapatkan isteri yang ternyata sangat soleh dan wanita yang memelihara dirinya.
Tsabit menggambarkan wajah istrinya bagaikan bulan purnama di malam yang gelap
Tsabit bin Ibrahim dan isterinya yang salihah dan cantik itu hidup penuh rukun dan bahagia. Tidak lama kemudian mereka dikurniai seorang putra yang ilmunya tersebar  ke seluruh penjuru dunia, beliau adalah Al Imam Abu Hanifah An Nu’man bin Tsabit, senior para Imam besar, yakni  imam Malik, imam Syafi’I dan imam Ahmad Radhiyallahu’ahhum.
Setidaknya ada 3 hikmah yang dapat kita ambil dari kisah ini,
Yang pertama, bahwa harusnya kita berhati hati dalam halal haramnya makanan atau benda yang kita ambil. Karena sesuatu hal yang bukan milik kita apabila kita gunakan tanpa seizin pemiliknya maka dapat menjadi penghalang bagi kita memasuki surga.
As Saa’ib bin Yazid meriwayatkan dari bapaknya bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah salah seorang di antara kamu mengambil tongkat saudaranya baik main-main maupun serius. Jika salah seorang di antara kamu mengambil tongkat saudaranya, maka kembalikankah.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi dan ia menghasankannya. Hadits ini dihasankan pula oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih Abi Dawud dan Shahih At Tirmidzi)
Dalam hadits yang lain yang diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Umamah secara marfu’ disebutkan, “Barangsiapa yang mengambil harta saudaranya dengan sumpahnya, maka Allah mewajibkan dia masuk neraka dan mengharamkan masuk surga. Lalu ada seorang yang bertanya, “Wahai Rasulullah, meskipun hanya sedikit?” Beliau menjawab, “Meskipun hanya sebatang kayu araak (kayu untuk siwak).“
Yang kedua, bahwa kita harus mempermudah urusan pernikahan seseorang. Apabila telah datang seorang pemuda yang sholeh untuk meminang anak kita, maka haruslah kita mempermudah urusannya agar tidak terjadi kerusakan di muka bumi seperti yang diterangkan dalam hadi Nabi Shalallahu’alaihi wasallam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Apabila seseorang yang kalian ridhai agama dan akhlaknya datang kepada kalian untuk meminang wanita kalian, maka hendaknya kalian menikahkan orang tersebut dengan wanita kalian. Bila kalian tidak melakukannya niscaya akan terjadi fitnah di bumi dan kerusakan yang besar.” (HR. At-Tirmidzi no. 1084, Ash-Shahihah no. 1022)
Yang ketiga, bahwa untuk mendapatkan keturunan yang sholih haruslah dimulai dari keshalihan orang tuanya. Apabila orang tuanya sholih maka ia akan mampu mendidik anak-anaknya untuk menjadi pribadi yang ta’at dan bertaqwa kepada Allah Subhanahuwata’ala
4 Ramadhan 1445 H
*Tulisan ini adalah bagian dari project kecil : 29 hari menulis yang sudah berjalan sejak 7 tahun yang lalu. Tulisan-tulisan sederhana ini  akan diterbitkan setiap hari selama Ramadhan 1445 H, bertepatan tahun 2024. Selamat membaca, semoga lingkaran kebaikan ini senantiasa terus bertunas:)
——————-
(1)Referensi Tulisan : https://wahdah.or.id/hikmah-kisah-fenomenal-orang-tua-imam-abu-hanifah-rahimahumullah/
5 notes · View notes
ummuruman · 2 years ago
Text
Pesan ahli ilmu
Hanya syariat lah yang menjadikan bumi ini makmur. Alfatih lahir dari dua hal 1.tarbiyah dan 2. Himmah
Alfatih bisa tumbuh klo ada guru2 yg bervisi misi sama. Kita hari ini menapaki jalan itu maka butuh keseriusan.
Kita sama2 punya tujuan. Jangan sampai yg satu sibuk memperbaiki dan yg satu sibuk membolongi. Tugas kita terus ilmui diri.
Satu amal sholeh ini menjadi satu amalan besar yg kita perjuangkan bersama2.
Pesan ust Brian :
1. tetaplah menjadi ahli ilmu tetap niat menjadi ahli ilmu, karena kalo kamu tidak menjadi ahli ilmu maka pastikan kamu menjadi penuntut ilmu. Klo tidak mampu menjadi penutut ilmu. Maka pastikan kamu mencintai kafilah org2 yg menutut ilmu. Kalo kamu tidak bisa mencintai mereka maka paling tidak jangan sampai membenci.
2. Terus mengupgrade diri. Tuntaskan kitab siroh nabawiyah. Sehingga km punya statment menjadi bahan bakar km knpa bisa mengajar disini.
3. Alfatih terus bertumbuh. Kmu sering2 bertanya kepada org2 awal yg telah memulai. Karna dalam alquran 1/3 nya kisah.
4. Jaga betul sulhu kedekatan kita pada Allah karna itu sumber energi yg paling real yg paling kita butuhkan.
Barokallah fiik. Semoga Allah jaga beliau
11 notes · View notes
kayyishwr · 1 year ago
Note
rekomendasi buku siroh nabawiyyah yg lengkap
Buku siroh punya ciri khasnya masing-masing sesuai konsep, metodologi, dan tujuan penulisnya
Sejauh ini yg paling umum direkomendasikan adalah Ar Rahiq Al Makhtum karya Syaikh Mubarak Fury
Untuk rekomendai yg lain, silakan simak di youtube Sirah TV bersama Ustadz Asep Sobari
5 notes · View notes
himawariqurrotaaini · 1 year ago
Text
Memilih Guru (2) : Farah Qoonita
Pontianak. 08:15. 24092023.
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Alhamdulillaah, saya sedang naksir orang baru.
🙈🙈🙈🙈🙈
Sebenarnya dengar namanya ndak baru-baru amat saya dengar. Bahkan alhamdulillaah tahun 2018 sudah punya bukunya.
Tumblr media
Jadi yaaa kenapa sekarang benar-benar jatuh hati yaaa karena... Allah atur waktunya di saat yang tepat.
Namanya Farah Qoonita.
Coba deh nonton ini:
Allahumma baarik, cantik sekalii hatinya 💛.
Bisa jadi saya ngefans karena opposite attract ya, liat Qoon yang bicara begitu tenang, lembuuuuuut, saya yang kalau bicara hmm cenderung cepat dan ekspresif, jadi seperti menemukan sosok kakak (whew padahal mah ini, saya yang lebih tua dari Qoon 😄). Lebih tua memang bukan jaminan lebih dewasa ya. Terbiasa sebagai cucu perempuan tertua di keluarga memang ada beban tersendiri untuk berusaha menjadi contoh. Hehe.
Ataaaau bahkan bisa jadi karena saya ketemu beberapa persamaan: Qoon juga senang naik gunung, Qoon juga senang menulis, daaan... ini yang bikin saya merasa hangat: Qoon juga tertakdir bukan sebagai yang tersembunyi.
Ada fase sebulan terakhir, saya tuh ingiiin deh jadi muslim yang tersembunyi saja, seperti teman-teman baik saya. Bukankah muslim yang tersembunyi itu dicintai Allah SWT? Tapi justru di saat-saat tersebut, malah semakin muncul hal-hal yang meluaskan keberadaan saya.
Di saat saya mulai ingin mundur dari dunia voice over instagram karena tidak nyaman dengan pujian-pujian, qadarullah malah dapat tawaran beberapa kali jadi pembawa acara ke luar kota. Barakallah. Lucu ya, dunia yang dulu saya impikan kok malah was-was untuk dijalani.
Tumblr media
*ingin sekali bisa seperti Qoonit yang tulisannya seperti memeluk ini
Salah satu hikmah belajar siroh adalah untuk bercermin diri, adakah tokoh muslim yang mirip dengan kita? Saya cari tau nih, adakah istri Rasulullaah SAW yang mirip-mirip saya si ayu modal lucu. Kok rasanya masih jauuuh dari yang demikian. 🥲
Saya jadi mesti kenalan dengan diri sendiri lagi. Bagian mana yang sebaiknya ditanggalkan. Bagian mana yang diniatkan untuk tumbuh. Peran yang sudah diberikan dan peran mana yang perlu diambil. MashaAllah. Begitu luaaaass sayangnya Allah ar Rahmaan ar Rohiim.
Tumblr media
Melihat Qoonit yang tampak sibuk dan beredar ke sana ke mari, menjadi pengingat saya bahwa memang untuk mencapai tujuan yang besar, mesti menapak kecil satu-satu. Persis seperti ketika kita melihat masalah tampak besar, dipecah-pecah dulu menjadi small bites, atau dalam ukuran yang bisa "dikunyah". Seizin Allah, akan Allah bantu perbaiki.
Tumblr media
Kalau saya belum mampu menjadi semulia Khadijah RA, pelan-pelan mencuri ilmu dari Qoonit yang senang membaca, yang mimpinya menjadi sebaik-baik seluas-luas manusia bermanfaat. Sepengetahuan saya, Qoonit ini cita-citanya memiliki keturunan sebagai pembebas Baitul Maqdis, luar biasa besarnya. Qoonit yang tulisannya memeluk pembacanya, sungguh terasa apa yang ditulis dari hati akan sampai ke hati. Kan ada Allah yang berkenan menciptakan kita dengan potensi amal masing-masing.
Semoga Allah ridha.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
*masih mencuri tulisan Qoonit di IG tadi pagi 🌱✨.
Salam,
ayuprissa kartika
2 notes · View notes
zayyan-aprilian · 1 year ago
Text
Tumblr media
𝙏𝙖𝙙𝙖𝙧𝙧𝙪𝙟 𝙛𝙞𝙞 𝙏𝙝𝙤𝙡𝙖𝙗𝙞𝙡 '𝙄𝙡𝙢𝙞
Poin :
• Memulai dari yang paling bawah/mudah
• Istimror, tidak berhenti karena ilmu tidak ada batasnya
Mulai dari yang ke dua
• Istimror
Ketika seorang menggambarkan suatu masalah sehebat apapun permisalan/penjelasan dari masalah tsb maka pasti ada penjelasan yang lebih baik/tinggi dari itu. Karena ilmu bisa jadi faham(fakih), hafalan, menghasilkan hukum dari satu dalil.
Imam Al-Zuhri guru dari Imam Malik yang semoga Allah merahmatinya mengatakan "ilmu itu jika kamu berikan seluruh darimu ,ilmu akan memberikan sebagian darinya".
Imam Dzahabi dalam risalahnya ketika menjelaskan siroh Sufyan Atsauri menjelaskan bahkan ketika ia mau wafat dan dilepas ikat pinggangnya ada torf-torf hadist, padahal kita tau sufyan adalah ulama yang ahli hadist tetapi ia masih memurojaahnya.
Tanbih :
[Kalimat pernah bukan ciri khas tolabul ilmi (aku pernah belajar ini dan itu, aku pernah hafal ini dan itu)]
• Memulai yang dari bawah
  * Kitabullah
    Seseorang menemui imam Ahmad yang dia bertanya apakah kami mendengarkan hadist beliau menjawab tidak tetapi Al-Qur'an terlebih dahulu
    Yang pertama harus dipelajari dari Al-Qur'an adalah I'rob Qur'an, yang dimaksud disini adalah membaca dengan benar.
     I'rob wajib
     ✓ Menguasai makhorijul huruf
     ✓ Membaca dengan bacaan yang benar
Baru setelah itu baru menghafal yang dimulai dari surat yang wajib pada sholat yaitu
      ✓Al-Fatihah
      ✓Al-Mufashol
      ✓Ayat-Ayat Ahkam (untuk mengetahui istinbat)
   Setelah itu baru memulai menghafal hadist terkhusus hadist Ahkam karena terdapat lafadz yang berbeda maka hukum fiqhnya berbeda bahkan harokatnya.
       ✓ Al-Arbaun Annawawi
       ✓ Umdahtul Ahkam
           * Sughro  * Kubro
       ✓ Bulughul Marom
       ✓ Al Muntadzor
       ✓ Shohih Bukhori dan Muslim
   Jika kita ingin menjadi faqih harus tertib juga dalam belajar(dengan mengetahui marhalah atau tingkatan kita dalam belajar).
       ✓ Marhalah ta'liq (mempelajari memahami tanpa menyebutkan dalil)
       ✓ Marhalah tahqiq (mengenali dalil dalil harus menguasai makna/lafadz/istilah2nya terlebih dahulu)
       ✓ Marhalah tarqib (mengenai masalah khilaf khilaf)
Allahua'lam Bisawab
Catatan Faedah
Ust. Fida' bin Munadzir, B.A
2 notes · View notes
innnnna · 1 year ago
Text
Tumblr media
Rasanya teriris dan sedikit ga sanggup buat baca siroh. Siroh madani kali ini membahas bagaimana rasulullah shallallahu alaihi wasalam memutuskan dan diperintahkan Allah taala untuk berhijrah dengan berbagai keadaan sebenarnya kejadian - kejadian perang itu benar benar bukan keinginan rasulullah dan para sahabat tapi hanya saja beliau ingin mengambil hak² dari barang² yang dimiliki kaum muhajirin dengan baik² tapi apa hasilnya? Kaum musyrikin Mekah selalu terbebas karena adanya mata² yg tau kalo utusan rasulullah mengintai mereka.
Oke, kembali ke peperangan sebenarnya ga semua itu berbentuk bener2 perang bisa jadi hanya perebutan kembali barang² milik muhajirin dengan menghalang-halangi mereka untuk pergi ke Syam atau mereka sudah tau kalo para sahabat mengintai dari jauh , makanya kabur duluan dengan melewati jalur lain atau juga perdamaian tanpa ada pertumpahan darah. Ingetkan perdamaian hudaibiyah? Karena mereka para musyrikin Mekah tidak terima dengan rasulullah yang menegakkan dan mendakwahi dengan ajaran Islam yang kamil.
Serta tidak melulu perang di sini saling serang dengan pedang yang besar²an kayak perang badar seperti halnya sebab yang sudah disebutkan di atas tadi, oiiya sebenarnya ada 3 perang atau pergerakan pengepungan sebelum terjadinya perang besar perang badar. Maka, ketika itu pertama kali rasulullah mengeluarkan para prajuritnya yang terlatih dari kalangan sahabat muhajirin untuk berperang.
Kejadian yang sedang saya baca ialah masa -masa mendekati Fathu Makkah ketika terjadinya perang Mu'tah, yang mana sahabat khalid bin walid terkena 9 sayatan pedang dan Jafar bin Abi Thalib terkena 90 sayatan dan pukulan pedang. Saya ga sanggup beneran buat lanjut baca. Itu 1 tusukan jarum aja sakit apalagi 90 😭😭😭😭
Ya Allah betapa mereka para sahabat pantes banget dapet julukan derajat 'udul dan dapet balasan surga.
Semoga kita bisa ambil banyak pelajaran dari berbagai kisah para sahabat di masa lalu dan menjadikan teladan juga dari apa yang mereka korbankan terhadap orang yang sangat Allah muliakan dan puji² namanya. Dan percayalah kita tuh harus sering2 baca siroh emang dan bangga dengan agama kita dengan yakin bahwa Islam satu-satunya agama yang benar, lurus, rahmatan lil alamin. Banyak insight yang saya ternganga setelah benyak belajar, mendengar, dan membaca. Ternyata umat Islam sekarang banyak mudah terbuai, terdistraksi, dan terbawa² pada hal² yg tidak seharusnya.
Teruslah bertumbuh, berkembang, berdigdaya dengan tangguh dan bakoh selama jalan itu benar insyaAllah akan dimudahkan hehhe. Selamat belajar all!!
Selengkapnya bisa banget nonton reverensi siroh nabawiyah di bawah ini
youtube
6 notes · View notes
ahmadzakikarim · 2 years ago
Text
Hidup Berdampingan dan Bersahabat dengan Kondisi Tidak Ideal
Kalau kita mau membuka lembaran buku-buku siroh, sejatinya didapati pembelajaran lengkap akan hidup sebab apa yang terjadi (sekarang) ialah proyeksi dari kehidupan yang telah terjadi di zaman yang lalu. Karakteristik manusia, interaksi sosial, sampai pengelolaan pemerintahan negara.
Tak bisa dielak pendidikan 6 tahun secara intensif kala itu memberikan pandangan spesifik tentang bagaimana cara bersikap menghadapi segala hal yang selalu "baru" tiap harinya
Salah satunya ialah tentang cara melangkah secara tepat dan bijak dalam spektrum keislaman dunia saat ini
Dalam pandangan dan kesimpulan pribadi kami, ruang paling ideal dalam memandang sebuah permasalahan ialah di ruang ketidaknyamanan dan ketidakamanan, yang dalam kacamata Islam zaman ini berada di Bumi Syam
Bagaimana pendidikan itu ditanamkan sejak usia belia, sejak dari rumah, sejak dari kandungan ibu.
Bagaimana kekokohan iman itu dipatrikan, diperlihatkan dengan begitu jelas keberagaman sikap manusia yang langsung mereka hadapi ataupun yang tidak, yaitu bagaimana dunia melihat mereka di sana.
Bagaimana setiap intrik perlu dipertanyakan dan diperhitungkan, bahwa keinginan dari berbagai pihak untuk mengambil hak yang mereka pegang, tidak sembarangan.
Bagaimana berada dalam situasi yang sempurna bertahan, terjepit dari dua musuh dua arah. Tak bisa sekenanya karena hal ini akan berdampak panjang, bukan hanya pada mereka, tapi juga pada citra Islam di mata dunia.
Bagaimana bentuk nyata nan konkret dari implementasi Kitabullah, pemegang dan pemahaman sempurna atas pesan Rasulullah, menjadi ruh juang yang mengalir bersamaan dengan segenap berat langkah, Isak tangis, deras darah, pekikan takbir dan desaran tarji' yang senantiasa mengisi langit mereka.
Tak ayal mereka ialah pemegang terkuat dalam menagih janji Allah. Menjaga Agama dengan seluruh daya dan upaya, dengan segenap lahir dan batin. Sungguh termulialah para penduduk Syam. Dan sungguh Allah tak kan pernah mengkhianati Janji
4 notes · View notes
arinailma · 3 months ago
Text
Kalo demam, rasul pun meninggalnya karena demam. Yaa walaupun menurut para ahli siroh, demamnya efek dari sihir sih. Tapi kalo demam keingetnya itu ga si wkwk.
2 notes · View notes
mamadkhalik · 1 year ago
Text
3 HAL PENTING
Saat pandemi dulu, muncul anggapan bahwa organisasi mahasiswa akan turun peminatnya atau bahkan bubar, tak terkecuali KAMMI sebagai lembaga dakwah.
Tumblr media
Anggapan itu tak seluruhnya benar, nyatanya masih banyak orang yang mendaftar organisasi mahasiswa. Di KAMMI sendiri, Komsat masih eksis, perekrutan tetap jalan, penjenjangan masih berlanjut, meskipun banyak dinamika di dalamya.
Saya percaya, masih banyak orang di barisan ini, mereka yang ikhlas melangkahkan kaki menuju tempat ini, mengorbankan waktu, harta, dan pikiran, mereka yang akan menyambut generasi-generasi penerus kelak, untuk melangkah bersama menuju keridhoanNya.
Pasca Covid, Gerakan Dakwah dituntut adaptif merespon perubahan, namun sebelum itu, setidaknya ada 3 hal penting yang harus menjadi perhatian bagi setiap kader dakwah agar gerakan dapat muntijah, juga agile menyikapi perubahan:
1. Kader Yang Militan
Ustadz Hilmi Aminuddin Rahimahullah menjelaskan bahwa aset terbesar dakwah bukan lah gedung, uang, dan hal duniawi lainya, melainkan para kader yang membuat gerakan ini bertumbuh dengan segala potensi yang dimiliki, yang akhirnya dapat mengoptimalkan segala kemungkinan-kemungkinan yang ada di dalam organisasi.
Setelah ini, kuatkan lagi ikatan antara kader-kader di komisariat, ingatkanlah kembali apa yang akhirnya membuat kita ada di barisan ini.
Di mulai dengan Realisasi Syahadatain : ketundukan yang mutlak atas perintahnya, niat yang ikhlas, sampai pada amalan yang maksimal.
“Ruh-ruh bagaikan tentara yang tersusun. Jika saling mengenal maka akan bersatu, dan jika saling mengingkari maka akan berpisah.” (Bukhori dan Muslim)
2. Struktur Yang Kuat
Dengan segala potensi yang dimiliki kader, struktur yang efektif dan efisien merupakan kunci untuk menghadapi dinamika zaman.
MK Khos memainkan peran penting di dalam gerakan kita, Bidang Komander perlu menjadi perhatian khusus, di mulai dari proses pengenalan, pembinaan, sampai kepada pengkaryaan, agar tidak muncul kader karbitan, intelektual salon, atau kader yang puber intelektual.
Tentunya peran komander perlu ditopang mekanisme organisasi yang efektif oleh bidang internal, rumah tangga, atau sejenisnya.
Kalau dulu organisasi banyak menerapkan sistem top down/bottom up, cobalah untuk melakukan mengkombinasikan dengan pendekatan kultural kolaboratif yang lebih egaliter antar sturuktur hierarki, semisal PD-Komsat, Ketum-staff, kolaborasi antar bidang, yang intinya membuka sekat agar tidak terkesan ekslusif antar lini.
3. Amal Jamai
Amal Jamai itu dalam makna lebih dalam bukan hanya bergerak secara bersama-sama dalam barisan yang rapi, tapi juga tidak mengedepankan sentimen!
Kejatuhan Turki Usmani menjadi pelajaran besar dakwah kita di tingkat mihwar daulah, bagaimana sentimen antara ras bangsa menjadi jurang pemisah dalam kepentingan dakwah juga umat Islam.
Kepentingan dakwah haruslah menjadi utama di atas kepentingan pribadi atau golongan.
Dalam sebuah dialog dengan seorang Al-Akh, Syaikh Fathi Yakan ditanya :
“Saya tidak memungkiri bahwa saya memiliki ambisi pribadi, dan apakah Islam melarang itu? Setiap Aktivis dakwah pasti memiliki ambisi, bukankah anda juga seperti itu?”
Syaikh menjawab, “Saya tidak memahami Islam seperti itu, tetapi yang saya pahami adalah bahwa Islam mengikis segala ambisi pribadi dan melebur egoisme untuk mencapai tujuan Islam yang tinggi dan mulia. Apabila saya memiliki ambisi, maka ambisi saya adalah ingin melihat bendera Islam tegak dan berkibar.”
“Apa salahnya kalau kita bisa mewujudkan 2 hal sekaligus, ambisi pribadi dan Islam?” Tanya Al-Akh lanjut,
Jawaban Syekh :
Telah diriwayatkan dari Siroh, “Ya Rasulullah, saya menempati suatu posisi untuk mengharap keridhaan Allah, dan aku suka kalau kedudukanku dilihat orang.”
lalu turunlah ayat yang berbunyi :
Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".
Cita-cita bersama menjadi yang utama, maka di gerakan ini bukan siapa yang menjadi Si Paling Dakwah, Si Paling Intelektual, Si Paling Diskusi, tapi Si Paling Istiqomah.
"Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh." (Ash-Shaff : 04)
***
3 hal diatas merupakan penerapan dari Arkanul Baiah yang dimulai dari Al-Fahmu, Al-Ikhlas, Al-Amal, Al-Ukhuwah sampai Tsiqoh.
Untuk mencapai itu dibutuhkan komitmen yang kuat juga kesabaran dalam berjuang. Hari ini kita perlu revitalisasi orientasi kita.
Sungguh, harusnya kita takut dan malu atas amanah yang diberikan meliputi ilmu dan juga kepahaman. Bukankah amanah itu hadir dari Allah dan setiap amanah akan dimintai pertanggungjawaban?
Kita tak akan pernah tahu kapan dipanggil olehNya, tapi semoga apa yang kita lakukan untuk dakwah hari ini menjadi amalan unggulan dan alasan kita untuk berkumpul kembali di Rumah Kita, di JannahNya kelak. Amiin.
(Amanat Apel Jambore KAMMI Solo Raya dengan sedikit penambahan)
18 notes · View notes
aimanhilm · 2 years ago
Text
Tumblr media
Taman Kehidupan
Memulai menulis review buku, so when I see the post, I can feel and imagine, hikmah yang didapat ketika membaca buku tsb.
Start with the book by Ust. Amar Risalah, tentang hikmah2 cerita siroh yg jarang dibahas secara tekstual. Why? Karena selama ini buki siroh yg kubaca sebagian besar menceritakan kronologis sehingga tak semua bagian bisa kumaknai hikmahnya dengan jelas.
Buku ini bercerita dibalik kisah2 Rasulullah SAW. dan sahabat2 beliau r.a. dengan menitikberatkan hikmah yg bisa kita petik untuk kehidupan kita.
Here's some of them!
1. Sang Ayah dan Putri²nya
Pernahkah kita terbesit bagaimana POV putri² Nabi SAW dalam pendidikan dari beliau sebelum dan setelah masa nubuwah? This book told us about it! Bagaimana Rasulullah SAW dan Khadijah r.a. mengajarkan putri²nya tentang kebaikan2 terhadap masyarakat Makkah saat itu, saat Rasulullah SAW dilekatkan gelar Al-Amin. Rasulullah SAW mengajarkan dengan amalan yang bisa dilihat dan dipraktikkan oleh putri²nya. Namun, ketika turun Ayat pertama turun, kehidupan mereka tak akan sama seperti sebelumnya.
Mereka melihat sisi jahiliyyah kota Makkah saat itu, terutama terhadap perermpuan, dan mereka sadar akan Misi kenabian ayah mereka. Allah memilih mereka sebagai perempuan di sekitar Nabi SAW yg akan mengembalikan hak2 orang pada tempatnya.
Setelah diturunkan perintah nubuwah, mereka mendapati berbagai tekanan yg berat, dari boikot, harta yg makin menipis, hijrah, hingga tahun kesedihan sepanjang membersamai dakwah ayah mereka.
Sebab, ayah dan ibu mereka membuat mereka paham bagaimana hanya berharao pada kasih sayang sejati hanya kepada Allah, berharap pada manusia adalah hal yg sia2. Mereka adalah putri kandung dakwah yg tak sedikitpun mencela perjuangan ayah dan ibu mereka.
2. Cita²
Ingatlah kisah perang khandaq, dimana umat muslim dikepung di Madinah dengan parit di sekelilingnya. Dalam keadaan paling mendesak, Rasulullah SAW menyampaikan impian2 islam yg akan diraih kedepannya, penaklukkan persia dan roma.
Seorang muslim adalah mereka yg penuh cita2 dan tidak berhenti sejenak pun untuk mewujudkannya. Mereka yakin cita2 itu pasti akan terwujud!
3. Tekad dan Tawakkal
Ingat kisah perang uhud, dimana chaos sudah terjadi sejak rapat menentukan bertahan di dalam kota atau berperang di luar, diikuti pengkhianatan Abdullah bin Ubay, turunnya pasukan pemanah, hingga sahabat2 yg berjuang hingga akhir di dekat Rasulullah SAW.
Meski sebelumnya Rasulullah SAW sudah bermimpi tentang kejadian yg akan terjadi, Beliau SAW tidak terlalu lama meratap, karena Allah berfirman dalam surat Ali Imran : 167 tentang ketetapan Allah.
Keteguhan hati dalam dakwah untuk menghadapi pengkhianatan, kelalaian, maupun kekosongan tentu akan menimpa kita. Sehingga akan tampak siapa yg nyata berjuang karena-Nya dan siapakah yg dibelokkan oleh-Nya
Untuk keutuhan gerakan, bersabarlah. Bila ada hasil syuro, bertawakkallah. Maju dan biar Allah yang memutuskan!
4. Teman
Ingatlah kisah Isra' Mi'raj, dimana Nabi SAW didustakan banyak orang, kecuali Abu Bakar Ash-Shiddiq!. Di medan dakwah carilah Ash-Shiddiq yang siap membela islam yang sedang kau perjuangkan, membenarkan dirimu, saat orang2 menertawakanmu.
Dan saat semua orang menertawakan dakwah ini, jadilah Abu-Bakar Ash-Shiddiq yang membenarkannya!
5. Kota dan Desa
Coba baca kisah Zahir dari desa yang bercakap dengan Nabi SAW. Kisah tsb menceritakan bahwa Nabi SAW memiliki mu'jizat jawami'ul kalam, bisa dipahamu orang 'kota' tapi juga diakrabi orang 'desa'
Bisa dikutip scr ilmiah, mudah dipahami dengan sederhana untuk pelosok. Ini juga tugas kita sebagai da'i, khususnya diri ini yg menempuh karir dalam kedokteran. Bahasakan edukasi yg ilmiah namun mudah dipahami!
6. Meninggalnya seorang pahlawan
Haruskah heroik? Penuh darah? Akibat pengkhianatan orang lain?
Tidak. Rasulullah SAW meninggal di atas kasur di dalam pangkuan istri beliau. Namun, beliau meninggalkan generasi yg sudah siap berkembang dan tidak meninggalkan kekosongan.
Kematian seorang pahlawan sejati adalah kematian yang telah mempersiapkan kehidupan orang yg selama ini bersamanya. Akhiri generasi/kepemimpinan kita dengan barisan baru yang sudah siap melanjutkan kisah kita.
To be continued...
6 notes · View notes
sarkub · 2 years ago
Photo
Tumblr media
Kitab Iqdullul, karya Habib Muhammad bin Hasan A-lHadad, tentang siroh kisah Sayidah Fatimah Zahro dirangkai dlm sastra yg indah. » Diantara sebagian isinya sbb: * Fasal 3: Jihadnya Sayyidah Fatimah * Dari kecil Sayidah Fatimah sudah merasakan beratnya perjuangan dakwah, seperti Rasul dilempari kotoran, lalu Sayyidah Fatimah yang bersihin. Dalam berbagai medan perang Sayidah Fatimah ikut serta. Di perang uhud beliau berperan mengobati para mujahid. Beliau adalah orang yg sangat kuat kesabarannya, sebagaimana beliau ikut kedua orang tuanya ketika di boikot selama 3 tahun. Dan sikap beliau menerima semua itu dengan tenang tanpa keluhan. Alfatehah ❤️ #SayidahFatimah #Sirah #manaqib #Refrensi #Sarkub (di Thariqat Sarkubiyah) https://www.instagram.com/p/Cn3sc9xpZsC/?igshid=NGJjMDIxMWI=
2 notes · View notes