#silminad
Explore tagged Tumblr posts
Text
To feel good about my self
hari minggu kemarin adalah satu satunya hari dimana akhirnya aku bisa tidur lebih lama sedikit, menuntaskan lelah lelah dari hari hari sebelumnya yang pergi pergi ke luar kota atau all day meeting berakibat lembur ngerjain kerjaan sisanya. ditambah sabtu ber-commuterline-ria ke bekasi untuk ke nikahan temen. Badan yang semula gaenak, ditambah si introvert ini ketemu dengan crowd of people, rasanya lelah.
Di minggu pagi, aku bangun dengan..... jelas sakit badan, tapi seneng setelah sepekan rasanya cepet banget berlalu dengan deadline ini itu bisa terlampaui. seneng karena I feel good about my self. senang karena I've done something (even its not finished yet), that makes me feel so valuable.
Mungkin, kita punya love language untuk diri sendiri. semacam self love language (?). haha sotoy. gini sih, since aku love language nya adalah act of service, giving gift dan words of affirmation, maka I'll love my self more ketika aku sendiri:
merapikan kamar/ doing house chores, neatly.
2. olahraga teratur, get some sweat. buat jaga kesehatan, my body will thank me later.
3. minum vitamin/ makan makanan sehat, makan secukupnya dan tidak telat, cukup minum air putih.
4. bekerja secara fokus, tahu yang dikerjakan itu bagian penting dari tim, giving free food / drinks buat temen kantor, make some jokes and kalau bisa pulang tenggo biar bisa lihat matahari sebentar juga gapapa.
5. kasih diri aku sendiri hadiah atas kerja keras yang dilakukan, misal bisanya beli teh yang rada pricey/ artisan yang selalu bikin happy tiap minum. atau beli gelas keramik lucuk biat minumnya makin happy. atau benda benda keramik lainnya, gemes!
6. bikin goals upgrade device, sekaligus self award. misal nabung brp bulan buat beli hp/laptop baru. lebih happy, lebih tenang karena tidak nyicil yekan.
7. socialized enough, harus ngobrol sama orang dalam 2 hari. kalau diem diem bae, misal lagi pusing, yang ada pusingnya malah nambah karena tekanannya aku tambah tambahin sendiri dengan cara menutup diri.
8. start with yourself! nggak perlu nunggu kata kata baik datang dari orang lain, tapi mulai dengan saying kind words to my self. bikin afirmasi sore/ malam hari: you're loved, you dressed well, you've done great, lets do a better one tomorrow.
9. kasih good compliment and ask your neighbor about them self. maksudnya, instead of ngomongin orang, selain itu, ada kok topik yang lebih disukai orang orang: ngomongin dirinya sendiri. tanya kalau mereka biasanya gimana ngadepin masalah kayak gini gitu. mereka happy karena ngerasa punya temen cerita, kita pun bisa banyak belajar dari ceritanya, yes.
10. good quality sleep. aku termasuk yang suka pilih pilih benda yang ada di kasur aku. beberapa macam bantal, beberapa jenis selimut pun aku ada, dari yang berat dan tebal, berat tapi tipis, ringan tapi tebal, dll, ada untuk menyesuaikan cuaca. karena kalau tidur nggak bener, rasanya energi buat ngelakuin hal hal diatas seharian jadi keganggu.
kita nggak selalu bisa ngontrol mood kita, memang. tapi kita bisa coba untuk kerjakan hal hal yang bikin mood jadi baik <3
3 notes
·
View notes
Text
Kilas
dalam waktu yang amat terbatas. banyak hal terus bergerak. entah itu prasangka, fakta, peristiwa, dan lainnya, terus bergulir.
dalam waktu terbatas, kita hanya memiliki diri sendiri sebagai perisai. memiliki nama, yang melekat sejak lahir yang mungkin memiliki banyak makna di hari ini.
oh dia Budi! iya! dia adalah kawan baikku.
oh dia Budi! iya, dia adalah orang yang berhutang padaku.
oh dia Budi! iya? dia adalah orang yang pernah menyakiti temanku.
oh dia Budi! mahasiswa berprestasi itu? oala..
banyak peran dan karakter melekat pada kita, atau .. sebenarnya hanya pada benak orang orang yang mengenal atau mendengar tentang kita.
hanya sekilas, hidup kita yang melintas di pikiran mereka.
ia pikir, si Budi itu, berlimpah kehidupannya. tidak pernah merasakan sulit dan kekurangan sepanjang usianya.
ia pikir, si Budi itu, tukang selingkuh, banyak wanita ada dalam kontaknya.
atau, mereka pikir, si Budi itu, adalah seorang yang baik di lingkungannya dan suka membantu orang tua menyebrang jalanan.
kita membagikan cerita lewat makna, kita memberikan kesan lewat sapa.
kata kata mempunyai beberapa tafsiran, selalu ada lebih dari satu, jika hanya dibaca oleh sang penerima.
asumsi, seringkali lebih ataupun kurang dari aslinya.
karena yang kamu miliki, hanyalah kilas dari ia sebenarnya.
Budi,
terima kasih untuk rasa takut itu,
ternyata masih banyak yang aku takutkan dalam hidup,
salah satunya takut menjadi beban dan memiliki akhir yang dikenal tidak baik oleh orang orang.
Budi,
tak usah risau,
kita tahu, Tuhan kita, lebih kenal kita siapa, dan akan menjadi siapa kelak kita nantinya.
5 notes
·
View notes
Text
Suatu sore ketika kamu kembali sebagai bukan siapa siapa
Suatu waktu kamu pernah bertanya, "bagaimana jika aku bukan siapa siapa, masihkah kamu tetap disana?"
Tatapanmu begitu nanar dan aku sungguh tidak ingin melewatkan momen sentimental itu meski aku sungguh ingin menertawai ekspresimu kala itu.
Aku menangkap kesan yang begitu tulus, kekhawatiran yang begitu khas, serta keterikatan yang begitu erat.
Lalu tiba suatu sore ketika kamu kembali, sebagai orang biasa. Kamu melepaskan semua hal hebat yang telah melekat. Kamu kabarkan pada dunia kini kamu bukan siapa siapa.
Menurutmu, apa dunia akan percaya dengan kata kata?
Mereka telah melihatmu, menilaimu, menerima gelombang magis yang kamu tularkan. Mereka mengetahui kualitasmu, mereka mengenalmu lebih dari sekedar kata kata.
Lalu bagaimana sore itu berjalan?
Hanya seperti hari hari biasanya, dengan sedikit beban berkurang, dan mungkin perasaan rumpang serta sejumput kekhawatiran.
Aku dan orang orang lainnya akan tetap melihatmu sebagai orang besar. Memiliki hati yang suci, pemikiran besar dan tindakan yang tegas namun lembut.
Orang orang telah mengenalmu sebagai dirimu lebih dari hari hari dimana daun jati meranggas satu dua kali dalam musimnya. Hey! Ini bukan kali pertamamu terjatuh, bukan?
Yang aku lihat sore ini,
Tetaplah seseorang dengan bahu yang lebar, begitu siap menerima beban apapun dihadapannya.
Tetaplah seseorang dengan kulit yang sedikit gelap, tidak masalah dengan teriknya hari membakar disaat kamu mengusahakan harimu berjalan baik.
Tetaplah seseorang dengan senyum yang begitu menenangkan, seolah tidak ada satu hal pun yang pernah menjatuhkanmu.
Lalu, kamu masih bertanya, apakah aku masih disana? Disaat kamu bukan siapa siapa seperti menurutmu saat ini.
Bagaimana bisa aku pergi dari sana? Saat kamu tidak pernah bisa melepaskan namamu dari dirimu, kamu tetaplah kamu, sebab yang kulihat lebih dari itu.
4 notes
·
View notes
Text
Waktu subuh dan tumblr
Hal menarik yang terlintas, ternyata platform ini sudah lama ada, dan mungkin ini tahun ke 13 aku memakainya.
Tumblr, pada beberapa rentang waktu, jadi saksi banyak memori. Kadang juga menyenangkan untuk menyempatkan waktu melihat lihat arsip lama tulisan dan postinganku disini. Bukan karena se narsis itu tentu saja, tapi karena saat melihat tulisan tulisan itu, kembali aku ingat momen momen menulis kala itu.
"Teruslah bertumbuh dengan hati yang hidup"
Silminad kepada dedek Suci
Quote diatas adalah salah satu yang ada di draft tumblr ini. Mau dikembangkan jadi tulisan singkat, tapi selalu ada aja halangannya.
Setelah berlalu, bahkan halangan dalam menuliskan cerita pun dapat menjadi sebuah cerita untuk kita ambil hikmahnya, wedew, iyakah (?).
Coba menulis di waktu waktu yang nyaman dan paling mudah untuk mengalirkan perasaan, pemikiran, dan ide ide yang perlu situasi tertentu untuk diwujudkan. Seperti saat ini, waktu subuh, adalah momen yang selalu menjadi momen paling mudah untuk menuliskan kata kata. Yang sambil terdengar suara burung berkicau, dengan temperatur paling nyaman (untuk lokasi depok, udara saat subuh adalah paling better untuk mendekati temperatur nyaman di bandung).
Writing has been my long time remedy.
Mungkin setelah ini, akan kembali rutin menulis, entah di waktu pagi, atau sore hari.
Cheer up to my self,
Thank you for growing up this far,
With love,
3 notes
·
View notes
Text
Rel Kereta Api
Kebayang gak sih? Waktu SMP dulu, kurang lebih 14 tahun yang lalu, mungkin saat itu kita lagi antri macet karena palang pembatas rel kereta api itu ditutup demi lewatnya KRD.
Mungkin jalanannya masih sama aja berbatu, banyak debu dan gersang. mungkin, trotoarnya juga masih dijejali motor motor yang nggak sabaran nunggu kererta habis lewat. sampai debunya belum turun setelah kereta lewat, ramai lagi debu naik karena ternyata begitu palang dibuka, kendaraan berebutan jalan melintasi rel.
"dulu tuh, kamu kalo pulang lewat sana, pasti turun dulu sebentar buat beli seblak SMP 6, terus naik angkot yang rutenya bakal ngelewatin jalan kereta itu"
HAHA. so nostalgic!
mungkin aku di saat ini belum jadi apa yang amat sangat aku impikan dulu. tapi, juga kayaknya aku lupa dulu pengen jadi apa HAHAHHA.
but I'm quite happy, untuk semuanya sampai sejauh ini, IH SILMINAD, uyuhan. <3 hebat.
Peluk erat,
sebenernya anti banget gini ginian, tapi jadi nostalgia banget gegara liat rel kereta di postingan orang. bersyukur banget, this far.. bisa beranjak. alhamdulillah.
0 notes
Text
Apa yang harus dilakukan pertama kali di tempat kerja baru?
Apa yang seharusnya aku lakukan, terkadang adalah sesuatu yang tidak sama sekali bisa aku bayangkan. kegagalan dalam melangkah di tahap awal dapat menjadi batu sandungan yang mengarahkan kita ke arah yang salah.
Seringkali, kita benar benar tidak mengetahui apa yang sebaiknya kita lakukan. berapa lamapun pengalaman kita di tempat sebelumnya, satu hal yang paling harus dihindari:
satu: jangan merasa sudah memiliki pengalaman dan ilmu yang banyak tentang bidang yang kamu geluti, lantas melakukan cara yang sama untuk tempat yang berbeda. tahulah sendiri bahwa setiap tempat memiliki aturannya masing masing, beradaptasi dan pahamilah terlebih dahulu mana lahan yang paling aman dari ranjau.
satu: jangan hanya berfokus pada komunikasi dengan atasan atau bawahan di satu tim yang sama. tetaplah menjadi manusia di tempat kerja. sapa tetangga, tenaga kebersihan, satpam, rekan antar divisi hingga mamang mamang penjaga kantin. secukupnya, sewajarnya, jangan jadi media gosip. u know u hate that so so so so so much when someone talks about you, so please never consider to do it with others.
satu: jangan terburu buru membawa gagasan serba asing dan membuat orang lain ter-alienasi dengan gagasan yang kamu bawa. sisi beruntungnya: kamu akan didukung. but most likely, saat orang sudah overwhelmed dengan apa yang ada, mendengarkan gagasan baru terkadang malah merasa diberi beban baru, bahkan kita akan dianggap “terlalu canggih dan company ini belum bisa menampung ide ide yang kamu bawa”. sudah cukup ya, bekerja sewajarnya aja, jadi manusia, seperti yang lain.
satu: jangan, sampai kapanpun, menggunakan wewenang sebagai atasan seenaknya. menyuruh-nyuruh bawahan untuk hal non teknis pekerjaan, memaksanya bekerja diluar jam kerja, apalagi memanfaatkan bawahan dengan pengaruh yang kamu punya untuk dapat benefit material/fisik. gausa rendahin lagi diri kamu hey hamba.
satu: jangan langsung mengaplikasikan hasil analisis di tempat kerja baru. iya paham pengen dapet bonus dan perhatian, tapi alangkah lebih elok nan kole, kalau lihat dulu situasi. peta-kan. bikin blok dalam kepalamu mengenai situasi politiknya, kulturnya, dan sistemnya. ketahui posisi kamu apakah bisa mengobok obok sistem ketika baru datang, atau lebih nyaman dikenal sebagai orang yang ramah dan wangi dan cakep dan lawak dan garing terlebih dahulu?
watch your word..
jangan sampai ada kata kata yang menimbulkan resistensi
hati hati memberi komentar dan memulai obrolan
bae bae pokonya.
semoga sukses
salam
super
ohya satu lagi
jangan kebanyakan kerja,
cari jodoh juga,
gak usah di tempat kerja tapi ya
karena ujungnnya malah bakal bikin ribet kerjaan dan kehidupan pribadi.
salam,
sayang.
10 notes
·
View notes
Text
being introvert is a blessing
When most of people can not spend their time alone, you enjoy it!
You're not messing with people, you rather read, think about making something better with your ideas, or write your best story.
maybe you're not so good in speech, but why not? You're still have another good skill, being patient and stay cool is a five star skill.
You never get bored with your self, okay maybe sometimes you do, but you enjoy that time when you are alone with netflix, yelling anyting when you are shocked, making any expression that are rarely shown in front of people, or doing self-talk when you feel like you're lost and need a guide to go home, a person you really know, your self knows you better than anyone else.
being introvert is not something to be changed, you dont need push your self too hard to be anyone else. Just be you, the best version of you :)
-laft
1 note
·
View note
Text
Berlawanan dengan teriknya, semua mengamini bahwa sering kali ia sangatlah dingin dan angkuh.
Berlawanan dengan semakin padatnya kota ini, alih alih dijadikan tempat tinggal, banyak yang justru menjerit tertahan ingin meninggalkannya.
Karena sebuah keharusan
Karena sebuah kebutuhan
Demi sekian banyak tuntutan
Dan entah tak ada lagi pilihan,
Kota ini tetap menjadi sasaran.
Sesekali, ia menampakkan sisi sendunya.
Senja di ibu kota,
Seolah menjelaskan betapa sulitnya mendidik manusia untuk menjadi manusia.
Terima kasih, ibu kota.
Esok, jupa lagi ya!
Semoga kali ini semakin ramah ^^
0 notes
Text
Memang hanya selalu tentang aku, dan Dia.
Sebenarnya ini ilmu jenis apa, sampai aku bisa paham tanpa perlu dijelaskan. Sampai aku tetap tersenyum bahagia meski kemarin sore rautnya penuh kesal, karena satu alasan yang sama.
Sebenarnya ini hadiah macam apa. Belum juga aku terima yang lain, degupnya memburu seperti udara. Melemah, merekah, merindu. Dan sudah lagi kubuka, semakin berbunga dunia. Sebenarnya kamu hadiah macam apa.
Sebenarnya kamu makhluk jenis apa. Kadang menyublim, menguap, mengendap, membeku, dalam pikiranku, mencair dalam darahku. Hebat kan? Sehebat itu juga sebuah keikhlasan.
Memilih untuk mengagumi bagi seorang yang sering berpikir terlalu panjang adalah pilihan penuh resiko yang tak berhenti dikalkulasi. Bukan ego sekedar mengalahkan tantangan yang dituju, bukan, ini lebih suci daripada itu.
Memilih untuk mengagumi seseorang sejatinya bukan sebenar benarnya memilih secara sukarela. Dengan sadar dan penuh kewarasan, aku memilih dia. Ah, bukan seperti itu aku dibuat paham. Ini terlalu abstrak. Bagi seorang yang cair hatinya, mengisi ruang disekitarnya, bukan hal sulit menerima seseorang. Perihal ruang yang terisi atau tidak, tak pernah ada dalam pikiran. Terlalu berisiko untuk sebuah komunikasi massa, pasti itu ujarnya.
Memutuskan untuk sukarela tunduk pada konspirasi semesta yang membuat diri tak berdaya dari menahan doa setiap pagi, setiap petang, setiap takut dan setiap harap yang terlalu tinggi. Hingga akhirnya dibalut dengan permohonan ampun, atas kadar yang tak semestinya.
Dan dengan sederhana, aku dibuat mengerti.
Bahwa mengikhlashkan dan meninggalkan adalah bukan pilihan, tapi keharusan. Jika memang itu mengarah kepada kebaikan.
Ada yang mengerti, bagaimana cara-Nya membuat hati tetap tenang meski ketidakpastian menjadi satu satunya kepastian yang ada?
Sebab entah mengapa aku mengerti, bahwa ini adalah tanda cinta-Nya yang terlampau manis. Hingga tak perlu ada perselisihan ataupun berat di hati. Dengan sederhana, aku dibuat yakin bahwa segala sesuatu yang menghampiriku, adalah cara-Nya untuk mendekatkanku pada-Nya.
Maka tersebab akulah, jika dia menjauh.
Maka tersebab akulah, jika dia mendekat.
Bukan karena aku dan dia pernah berselisih pendapat.
Bukan karena aku dan dia pernah ada dalam kolaborasi yang hebat.
Tapi karena aku dan Dia,
Memang selalu hanya tentang aku, dan Dia.
0 notes
Text
Untuk sepiring kupat tahu padalarang.
I put my heart on it :")
Bikin kuah santan yang kaya rasa, yang berhasil bring back childhood memory, I must be tearing when the first time I tasted it :")
Kuah kental yang udah jarang banget kamu temukan di padalarang sekalipun,
Heres how I made it:
Bumbu halus:
Cabai rawit 4
Cabai tanjung 5
(Tapi aku skip cabe tanjung, jadi cabe rawit 10)
Kemiri 1 buah
Ketumbar 1/2 sdt
Bawang merah 5 siung
Bawang putih 2 siung
Bawang bombay 1/4 piece
Panaskan wajan dengan 5sdm minyak sayur, masukkan bumbu yang sudah dihaluskan, masak dengan api sedang sampai wangi, lalu tambahkan air 1L.
Setelah air mendidih, kecilkan api dan tambahkan cengkeh 4pcs, dan parutan biji pala 1/2 butir, merica secukupnya, kaldu jamur secukupnya, santan kental, garam 1/2 sdm, gula 1 sdm. Aduk dan tunggu 5-10 menit sampai wangi.
Setelah rasa semakin stabil, matikan api dan saring kuahnya.
Untuk melengkapi, rebus telur, sohun, goreng tahu dan buat bawang goreng.
Akan lebih pol kalau ada kupatnya hehe. Cuma karena bikin kupat tuh lama, aku skip disini :)
Selalu senang makan kupat tahu padalarang. Feels like, I'm loved, I'm fulfilled 🤍 so warm.
Apa makanan yang menceritakan masakecilmu?
Pasti ada makanan yang rasanya bring back memories gitu kan :)
Semoga menemukan dan selalu bisa menghadirkan rasa yang tidak asing itu ya ☺️
1 note
·
View note
Text
Kata cinta dapat berwujud dalam doa, di waktu kapan pun itu.
Kata cinta dapat berwujud sebuah usaha, sebesar dan sekecil apapun tindakannya.
Kata cinta dapat berwujud sebuah ketenangan dalam hati, tanpa keraguan.
Mulailah banyak berterima kasih atas semua hal baik yang selalu datang tanpa henti.
Manusia manusia dengan hati lembut dan membuat nyaman..
Meski kadang ada kesalahpahaman..
Semoga Allah tetapkan yang terbaik di waktu yang tepat.
Sabar dong sabar ya aku :”
Silminad,
Desa Cipongkor kabupaten Bandung Barat
19 November 2021.
3 notes
·
View notes
Text
Eid al adha dan Perasaan yang Rawan
Pagi ini aku banyak sekali termenung, jauh lebih banyak dibanding saat sendiri di kosan. Padahal disini senang karena ada umi dan yang lain. Ah iya, ini idul adha.
Tidak seperti idul fitri yang umumnya dirayakan dengan semarak, idul adha untukku pribadi punya makna lebih dalam dibanding kegembiraan. Ada campuran perasaan haru, sedih, bahagia, syukur, juga perasaan iri.
Kisah bagaimana nabi ibrahim berani menaati perintah Allah untuk mengurbankan anaknya, dari tahun ke tahun, aku semakin bisa memahami betapa sulitnya mengambil keputusan itu untuk sebuah definisi tauhid. Tidak ada satupun di dunia yang bisa mengalihkan kecintaan kita dari Allah. Sekalipun itu adalah darah daging kita yabg dinanti nanti dengan penantian yang teramat sangat panjang, kenapa rasanya semuanya seperti permainan dengan durasi waktu yang selalu terasa amat singkat? Belum berapa lama anak itu ditimang ayahnya lalu ditinggalkan karena perintah tuhannya, lalu saat bertemu kembali ia harus memberikan nyawanya dengan tangan ayahnya? Ah.. nangis dah kalau di posisi itu gatau segila apa jadinya aku sebagai seorang ibu (misal), mana rela ngasih anak buat diambil nyawanya oleh ayahnya sendiri. Drama kolosal proyek 3T juga gak bisa nandingin sakitnya konflik batin ibu itu. Coba lihat dari sisi ibunya. Kalau ayah atau ibu sang anak meninggal, mungkin sang anak disebut yatim atau piatu. Kalau ibu atau ayahnya kehilangan satu sama lain mungkin akan disebut duda atau janda. Tapi kalau orang tua kehilangan anaknya, tidak ada kata penyemat yang bisa disebut karena rasa sakitnya tidak pernah cukup didefinikan dengan kata kata. Ah bahas anaknya udah disitu aja pengen nangis lagi kan :(
Sebelum bahas kegembiraan, aku ingin nambahin alasan sedih. Entah kenapa, dan entah ini boleh atau tidak, aku selalu sedih dengan ayat yang turun di hari arafah kemarin, 9 zulhijjah. Ya, al maidah ayat 3. Yang kamu tahulah isinya, sejak sd baca buku sejarah islam, aku nangis ditempat. Mungkin itu adalah kabar gembira sebagaimana banyak muslimin saat itu bersorak sorai karena telah sempurna ajaran islam yang dibawa rasulullah saw, dan hanya abu bakar as yang bersedih saat itu. Oh I can relate :” apa arti dari kesempurnaan proses di dunia?
Apa arti dari telah lengkapnya semua yang telah dilakukan, telah rampungnya semua tugas yang diberikan..
Apa artinya?
Perpisahan akan segera tiba..
Seperti saat SD sudah penuh 6 tahun kita belajar lalu selepas ujian maka perpisahan kita lakukan.. dan selanjutnya.. sama. Namun kabar lainnya adalah, di posisi kenabian, tidak ada nabi selanjutnya setelah rasulullah. Tidak ada lagi hati yang begitu tenang seperti telaga, tidak ada lagi jiwa yang begitu kuat sepertinya, tidak ada lagi manusia yang bahkan alam pun bersukacita karena kehadirannya.
Dan sedihnya, kenapa aku nggak hidup di masa itu sih kenapaa :”( this may sounds so fool, but I want to meet and watch our prophet right at the time when he was live. Dan kenyataan bahwa qadarullah silmi nurul adilah dapet jatah lahir 8 maret 1995 pukul 8.35 pagi di Cileunyi adalah fakta yang tidak dapat diubah kecuali diedit sama disdukcapil, tapi gamungkin aku minta editin akte kelahiran buat dilahirin di masa kenabian kan gak mungkin gituloh silmiii jangan sedih sama hal kayak gini sih kayak punya banyak waktu luang aja :”(
Disamping semua kesedihan itu, aku bersyukur lahir di keluarga ini, memiliki ibu yang ini, dibesarkan dengan pemahaman seperti ini, dan lain lain, kebanyakan kalo ditulis. Kenapa kita selalu kehilangan kata kata ketika perasaan amat meluap? Apa kata kata yang banyak hanya lahir dari orang kurang berperasaan? Heeeh apasi.
Mungkin yang lain bermaaf maafan di hari ini, mungkin ya tak apa apa juga sih minta maaf adalah suatu hal yang baik. Tapi di hari ini, aku lebih banyak diam.. dan merenung. Allah.. Rabbi..
Alhamdulillahirabbil’alamin..
Subhanaka..
La illaha illa anta.. :”
10.zulhijjah.1441H
Silminad, yang mellow tapi ngelawak gatau gapaham :” pengen nangis tapi otak aku serius dengan cara yang receh bgt sad tapi happy. :”
Selamat tinggal mbe...
1 note
·
View note
Text
Reward
Kemarin siang seseorang melemparkan tanya yang sebenarnya cukup sering dibahas
“Nduk, kamu kalau berhasil buat formula gini, dikasih reward gak?”
Tanpa nunggu aba - aba, aku menggeleng, mengangkat kedua alis dan memasang bibir meraut seperti tanda tutup kurung.
Aku diam sejenak, ‘memangnya, sampai sejauh ini, bahan bakar aku untuk bertahan dan semangat disini apakah karena mengejar bonus atau reward kah?’
Aku pernah bekerja dengan atasan yang sangat baik, bahkan terlalu baik sampai kamu akan kebingungan menerima banyak kebaikannya. Pada akhirnya, itu juga yang membuat aku tidak bisa bertahan bekerja dengannya. Tentu bukan karena aku masokis :”)
Aku masih ingat jelas momen disaat aku dapat hadiah satu buah flash drive ketika bekerja. Biasa sekali memang hadiahnya, tapi cara penyampaian dan reason kenapa hadiahnya adalah flash drive lah yang membuatnya terasa luar biasa spesial. Hitunglah kata kata yang baik, pemilihan waktu yang tepat, dan rasa yang sampai membuat aku terharu menerimanya. Bahkan flashdrive itu sampai ku foto, loh! Untuk ukuran aku yang bahkan menerima coklat dari laki laki saja tidak akan aku makan, dapat kado apapun dari lawan jenis biasanya aku berikan pada orang lain tanpa berpikir dua kali. Kali itu, hadiahnya hanya flash drive dan ajaibnya aku terharu dan menyimpan baik baik flash drive itu seperti harta karun paling berharga saat itu. “Flash drive dari manokwari” ujarku. Padahal pasti juga itu dibeli di pertokoan bilangan Jakarta.
Reward, tidak melulu soal nominal bulanan dalam rekening (meski sejujurnya aku senang juga sih kalau ditambah).
Tapi juga bisa melihat produk yang aku buat bisa laku di pasaran, melihat orang orang yang bekerja denganku semakin antusias, dan melihat diriku sendiri semakin bertumbuh, adalah juga hadiah yang besar untukku.
Sejak kecil aku terbiasa memberi self reward untuk diri sendiri. Saat saat aku paling merasa terlalu sedih atau bahagia dengan alasanku sendiri, aku tahu bagaimana cara membuat diriku merasakan bahagianya sambil mengenang masa masa sulit kemudian bersyukur, mini Selebrasi ala anak introver.
Saat ini, saat bonus belum berupa nominal angka di rekening bulanan, aku mencukupkan syukurku pada hal hal dasar yang teramat baik seperti:
Atasan yang selalu mendukung untuk meningkatkan ilmu dan skill
Peraturan kantor untuk makan siang bersama dan shalat dzuhur dan ashar bersama
Kajian kantor setiap Jumat siang
Dan benefit kondisional dimana aku bisa membuat skincare sesuai kehendakku sendiri.
Kantor yang mengizinkan kita untuk berpakaian sesuai syariat islam
Sampai sejauh ini, urgensi dasar dasar itu masih membuat hati aku tenang.
Semoga syukur ini selalu ada, dan selalu bertambah.
Aamiin.
Ciawi, 10 April 2020.
Silminad, setelah sekian ton produksi Hand sanitizer.
1 note
·
View note
Text
Malu
Dijalan pulang tadi aku dan adikku Fakih melihat seorang pedagang kerupuk Gurilem yang menanggung barang dagangannya sambil berjalan dipandu oleh tongkat. Tongkat? Ya, ia meraba jalanan didepan dengan tongkatnya sebagai pengganti indra penglihatannya. Seketika aku bilang "AYO KITA BELIIIIIII" padahal jaraknya agak jauh dari kita turun angkot, tapi Fakih gak protes kita jalan cukup jauh demi menyusul penjual tadi.
Akhirnya kita bertemu. Karena penjualnya ganteng (asli ganteng wkwkw) jadi aku minta Fakih buat panggil dan bilang mau beli (karena dia pasti gak notice kita datang). Penjualnya pun merapat ke sisi trotoar, aku bertanya harga dan mengambil beberapa bungkus Gurilem kemudian Fakih kasih uangnya. "Uangnya pas nggak ya?" sambil meraba uang 5 lembar dua ribuan itu penjualnya nanya, "iya pas" jawab aku dan Fakih. Tanpa menghitung terlebih dahulu, uang itu langsung ia masukkan ke sakunya. Kami bantu ia mengaitkan kayu pada tali untuk tanggungan barang dagangannya.
Setelah itu kami pergi, tapi rasa malu ini tetap tinggal.
Sampai di rumah aku bilang sama umi, "umi kemarin pengen Gurilem kan?" iya, aku ingat kemarin umi ingin Gurilem, tapi entah kita bisa dapat dimana itu. Plastik isi Gurilem itu pun aku kasihkan, lalu datang Fakih cerita tentang penjualnya tadi dan dijawab 'Hmm hmm' sama umi, mungkin ini uminya sabyan family.
Aku malu, sungguh. Orang yang memiliki keterbatasan yang jelas saja ia memiliki alasan untuk menyerah, ia memilih bergerak untuk bekerja. Sementara beberapa hari lalu saat proses seleksi kerja, dalam hati aku ada sedikit rasa pesimis diterima karena ada pertanyaan untuk melepas atribut agama saat bekerja, itu artinya aku harus melepas jilbab. Oh tentu saja tidak akan aku lanjutkan kalau harus seperti itu. Lalu sepulang dari seleksi itu aku kembali menyusun siasat abcd, aku gak tau mana yang akan dikabulkan duluan, tapi aku ingin ikhtiarkan biar gak malu punya banyak plan tapi gak gerak :')
Terima kasih untuk pengingatnya,
Emang gurilem~
Sing payu daganganna~
Semoga orang orang baik membeli dagangannya, biar gak ada yang curang bilang ngasih uang sekian tapi ambil lebih :')
Semoga semua orang yang berpeluh untuk keluarganya, senantiasa diringankan kelak timbangan dosanya, diberatkan timbangan amal baiknya.. Dan dimudahkan jalan menjemput rezekinya, aamiin :')
Kelurahan Cicendo,
26 April 2019
0 notes
Photo
[PERTEMANAN TAK TERDOKUMENTASIKAN]
Ada yang diam diam sejak awal ramadhan menahan diri mengajak buka bersama, karena sedang sama sama paham, setiap kita sedang memaksimalkan ibadah dan meminimalkan buka bersama di luar.
Ada yang diam diam ingin bertemu, meski tak berani menentukan titik temu. Menyisakan aku selalu untuk mengambil keputusan yang mau tak mau diamini bersama.
Ada yang menumpahkan isi perjalanan hidup sepanjang tidak bertemu, hanya demi menghilangkan rasa kaku. Ada yang terus berdoa agar pertemanan ini terus berjalan dengan baik, terus bersama hingga syurga, terus tumbuh dan mendewasa bersama dalam karir dan kehidupan pribadinya. Ada yang selalu menunggu kabar baik dan berdoa untuk kebaikan kalian semua, ada yang selalu tidak sabar untuk kembali bertemu di lain harinya, ada yang rela pergi jauh demi bertemu bersama.
Yaitu kita,
Sisa sisa manusia di batas rasa. Yang paham bahwa tidak akan benar jika kita bersama sebagai lebih dari teman, yang paham bahwa berteman dan saling membangun diri nyatanya jauh lebih membahagiakan. Namun tetap, tak dapat kita umbar, agar tak ada yang salah menduga apa yang sebenarnya ada diantara kita.
Untuk kalian yang selalu menerimaku apa adanya dan membuatku merasa spesial, terima kasih karena selalu menceritakan hal hal luar biasa dalam hidup kalian. Terima kasih untuk segalanya, terima kasih.
Silminad, your "feels like home" Thank you for seeing another side of me, which is anyone can't do that.
3 notes
·
View notes
Quote
Orang-orang memang bisa datang dan pergi sesuka hati mereka, yang harus dipagari bukan halaman di hatimu, tapi cukup pada pintu menuju inti hatimu. Biar mereka lihat, meskipun banyak orang berlalulalang, halamanmu kian hari bunga-bunganya kian semerbak. Karena setiap ada luka dan kenangan buruk, kau kubur dalam dalam untuk memaafkan. Tentu saja, memaafkan bukan berarti melupakan. Dengan semakin pahamnya kamu tentang berbagai macam tabiat manusia, kamu semakin pandai mengelola halamanmu agar tidak mudah muncul lubang baru untuk mengubur perasaanmu. Pada akhirnya, yakinlah jika memang halamanmu dan rumahmu mampu memengaruhinya dengan cara yang tidak pernah kamu paksakan, ia akan diam untuk menetap.
Silminad-Resillient
2 notes
·
View notes