Tumgik
#sarapan pagi enak
bantennewscoid-blog · 3 months
Text
Tips Sukses Bikin Sarapan Pagi yang Enak dan Simpel
Memulai hari dengan sarapan yang lezat dan bergizi adalah kunci untuk energi dan fokus sepanjang hari. Namun, kesibukan seringkali membuat kita sulit untuk menyiapkan sarapan yang sehat dan lezat. Berikut beberapa tips untuk membantu Anda membuat sarapan pagi yang enak dan simpel: 1. Pilih Menu yang Tepat: Pilihlah menu yang kaya protein dan serat: Protein membantu Anda merasa kenyang dan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
manusiafajar · 8 months
Text
Semua sedang terlelap, sayang.
Hai kids, this is your mom's story.
Ini menyebalkan, ibumu sudah menulis banyak surat untukmu, ada di dalam map coklat itu, bersama tumpukan surat untuk ibu di masa depan. Orang - orang baru tau saja serunya sekarang, atau sekedar membuatnya agar tak terlihat ketinggalan, bahkan hanya untuk jadi gurau mencipta tawa.
Padahal perihal menyambutmu, tidak pernah sebercanda itu.
Sayang, bagaimana kabar tubuh ibu hari ini? Masih sehat dan segar kah?
Maaf ya, bila ibu mulai cepat kelelahan, mulai tidak bisa banyak bergerak. Sebab kau tahu? saat - saat ini ibu sedang menaruhkan sehat tubuh ibu, demi mempersiapkan keilmuan mendesain kehidupan bersamamu, mempersiapkan mendidik peradabanmu.
Ibu janji untuk tetap menjaga sehatnya, secara fisik, jiwa dan hatinya. Itu fokus utama yang ibu prioritaskan bersisian dengan ujian termin pertama ini. ya! kau tahu sayang? ibumu masih di tahun pertamanya menjadi mahasiswi, kamu harus lihat berapa banyak titik merah yang menghiasi wajahnya sebab banyak berpikir dan kegelisahan.
Bagaimana? sekarang wajah ibu bahkan sudah berkerut ya?
Tidak apa, semoga mereka yang akan jadi kesaksian di hadapan Allah kelak, bahwa perjalanan membeli syurga memang tidak pernah mudah. Nanti ibu ceritakan hal yang lebih menyayat dari sekedar titik merah, kau tahu sayang? Sejak sembilan puluh hari berlalu, dan Al - aqsho masih berdarah.
Bagaimana sayang? apakah hari ini kemerdakaan kita raih? apakah kita ikut andil dalam pembebasannya? kau tahu? itu mimpi ibu untuk milikimu, berperan utuh jiwa dan raga untuk menjadi yang terdepan dalam membela syariat-Nya.
Ah, meskipun setelah berkaca, ibu masih meringis penuh ragu. "Pantaskah aku?.."
Semua sedang terlelap sayang, di pagi hari yang penuh keberkahan ini, mereka memilih terlelap bersama sepuluh derajat dinginnya udara, tidak ada yang menolak rayuan selimut, kecuali ibu.
Padahal semalam, mereka pun tidur jauh sebelum ibu terlelap, hanya empat jam tubuh ibumu tergulung selimut, tidak apa ya, sementara. Nanti kita tidur sepuasnya di istana dalam syurga.
Tugas murojaah beberapa juz, dzikir pagi, alkahfi, semua tuntas sebelum kembali menunduk pada tumpukan buku dan berbagai macam warna pena, semoga kebiasaan - kebiasaan ini lestari menghiasi harimu juga, melakukannya penuh cinta tanpa paksa.
Cukup dulu ya sayang, ibu mau sarapan!
(Btw, Hari ini ibu memasak apa untukmu? Bilang enak ya meskipun biasa saja! wkwk)
49 notes · View notes
mputraff · 2 years
Text
31
“Menjadi dewasa susah ya. Apa-apa harus disiplin. Manajemen waktulah, irit uanglah, sampe-sampe harus memikirkan besok harus makan apa.” Mengapa banyak sekali orang diluar sana berkata demikian? Aku juga, sih. Hehe. Tetapi setelah dipikir-pikir pada saat kita masih dalam kandungan apakah kita memikirkan besok mau makan apa? Jangankan berpikir, dalam kandungan saja kita tidak ingat. Lalu, pada saat kecil apakah kita memikirkan hal serupa? Pagi sarapan apa? Siang, sore, bahkan malam atau besok siapa yang akan memberi makan? Tidak, kan? Tetap saja kita masih bisa menjalani hari-hari dengan senyuman dan tawa. Maksudku begini, bila waktu kecil saja kita bisa menjalani hari-hari dengan mudah. Menjadi dewasa—pun sama, toh ada Yang Maha Memudahkan. Apakah kita lupa tentang janji-Nya? Bersama kesulitan ada kemudahan. Dan benar saja, meski sudah berkepala dua, aku masih bisa menjalani hari-hari dengan bahagia, bahkan tertawa. Aku juga masih bisa makan enak. Jadi apa bedanya? Bila seorang berkata “ingin kembali seperti masa kecil?” Yang ada kita lupa bersyukur. Kita selalu saja memakai kacamata kufur. Padahal sejatinya Yang Maha Pemurah tetap memberikan kita nikmat meski kita masih jauh dari kata taat. Jadi apa bedanya? Allah memberikan kita nikmat layaknya deras hujan. Cibiru, Al - Ihsan, curhat sedikit semoga bermanfaat.
93 notes · View notes
lamyaasfaraini · 7 months
Text
Jajan sarapan sebelum puasa
Menyambut bulan puasa nih kebetulan ada long weekend udah rencana mau kerumah ortu, pasti semua libur kan.. Eee taunya nemo liburnya lebih lama lagi, seminggu cuy wuih~ yaudah kita sabtu pagi gaskeun setelah packing beberes rumah sekenanya lsg weh pergi sambil nyari sarapan, yg ke arah bdg timur mah kayanya djaya mandiri yakan yodah kesana aja utk yg ke 2x nya. Pas sampe jd inget cafe tempat kerja suami nunik di nanas jg katanya no. 32 lohhh ternyata disebrangnya, aku fotoin bener disitu cm blionya lg bukan jadwal disana (juru masak 3 resto sibuckkk wkwk).
Pas disana mayan ngantri ada kali 10 org baru giliran kita, seperti biasa nemo selalu ingin toast, disana adanya butter milo toast. Yodah order ituu. Plus lumpia kering dan gorengan, minumnya es teh susu dan kopi O buat bapak.
Nah segini aja, janlup adding chili oil.. Disana mah chili oilnya melimpah ambil sendiriii duh ay layykkk.. Gakepoto chili oilnya lg diambilin bapak.
Tumblr media
Segini bertiga kenyang? Ya tentu ngga, cukup aja utk sarapan mah haha, tadinya mau sama bakmie cuma takut kekenyangan ahhh.
The vibes~
Tumblr media
Lanjut lagi perjalanan menuju timur~ cuaca hari ini enak bgt buat lari, ceudeum berangin td banyak yg lari jg di jalan. Pas nyampe kesini langitnya msh sama biasanya batim suka beda planet deh ih cuacanya wkwkwk. Udah di rumah baru hujan beberapa menit kemudian..
4 notes · View notes
aurorabreeze · 2 months
Text
Misteri
selalu; setiap harinya, secara tiba-tiba dikejutkan oleh apapun yang dapat mengingatkanku tentangnya,.
>makna apapun diatas bisa tempat, barang, vibes, bahkan nada bicara seseorang.
aku ingin bercerita; tadi pagi sekitar jam 6 an, seperti biasa aku sudah pergi keluar rumah untuk membeli sarapan. Sebelum pergi, ketika aku bersiap-siap, ibuku memberi uang dan mengatakan sisa uangnya untuk membeli kerupuk. (tempat beli kerupuk berdekatan dg tempat beli sarapan, penjual kerupuk keliling dg motor)
Setelah itu, aku aku bergegas mengambil kunci di atas meja dan pergi menggunakan sepeda motor. Sesampainya di warung, aku melihat sekitarnya; belum nampak penjual kerupuk~ ah mungkin belum datang, pikirku. Lalu akupun tidak menghiraukannya dan segera memesan menu yang biasa kubeli ditambah menu lainnya, karna akupun tidak tau kapan penjual kerupuk itu datang. Saat hendak pulang, dari kejauhan aku melihat motor dg angkutan yang banyak menghampiri di sebelah motorku.
Yap benar, itu dia penjual kerupuk. Akupun langsung mengecek sisa uang yang ada ditangan ku, sisa 9.000. Tapi dengan sigap tanpa basa basi, ku katakan pada penjualnya, "Mas, mau beli" .
Masnya yang sedang berbicara dengan penjual burjo pun menoleh mendengar suaraku dan menjawab, "Ya, mau beli berapa?"
"Saya adanya 9.000 mas, bisa ngga ya?" -aku dengan polosnya mengatakan seperti itu,
"Oh, ini aja" -masnya menyerahkan kerupuk yang ada distang motornya, sedikit terlihat ragu karna kerupuknya banyak
"wah, harusnya harganya berapa ni mas?" merasa tidak enak, diberikan kerupuk yang banyak
"ini harganya 10.000" -ucap masnya; ya seperti dugaanku, uangku harusnya kurang 1.000, merasa tidak enak, ku pastikan lagi boleh tidak ku ambil dg seharga 9.000
"gapapa mas? ini uangnya kurang mas, cuma ada 9.000" -ucapku; intinya seperti itu
"gapapa" -ucap masnya lagi dengan santainya; dengan nada bicara yang seperti ku kenal sebelumnya. *padahal aku pertama kali beli disana dan pertama kali berinteraksi dg nya.
mendengar ucapan nya, seketika teringat seseorang yang ada di masa lalu. orang yang ingin aku lupakan. kepala ku jadi penuh momen saat bersamanya, lagi.
heranku, hanya 'nada bicara' seseorang bisa menjadi, apapun itu.
3 notes · View notes
vanilachocolate · 4 months
Text
Tumblr media
Mie goreng + buah naga, tetanggaaaa ...
Padahal masih ga enak badan walau masih bisa kemana-mana. Tapi eneg makan nasi. Jadi cuma kepikiran makan 2 ini. Bahkan tadi pagi mau sarapan ngga jadi, karena udah keburu sakit pas nelen, terus eneg duluan.
2 notes · View notes
xxxselly · 1 year
Text
Kemarin dadaku dagdiggdug cepet dan berasa sesak, karena dapat kabar kalau aku tidak lolos interview.
Sedih sekali
Tapi hari ini setelah bangun pagi dan masih bisa makan sarapan enak buatan ibu aku merasa semua akan baik-baik saja.
9 notes · View notes
gelaskuning · 4 months
Text
Sayur sop.
Jadi ceritanya hari kamis pagi aku tuh mau masak sop ayam. udah beli sayurannya, udah beli ayamnya, udah tau bumbunya.
Pengen banget makan sop ayam, yang ayamnya tuh ikutan nyatu di sop, lembut lembut gimana gitu kan wkwk
Niat udah 100% hadir, fisik dan mental juga udah oke banget wkwk ehhh ndilalah kami mau pergi nengokin temennya mas dan juga temenku.
Yaudah intine gak jadi masak, karena kalo aku masak dulu, bakalan lama wkwk
Belum bisa masak sat set cepet bunddds
Yaudah deh akhirnya mas masak nasi doang, terus lauk dan sayurnya beli.
Trus kami pergi……((sehariannnnnnn))
Tadinya, aku pikir kami pergi sebentar aja, dari jam 10…. mungkin bakalan pulang jam 1 atau jam 2 an, ternyata kami pulang malam, jam 9 malam baru nyampe rumah.
Karena satu dan lain hal, dan dan dan kaget banget ternyata aku tuh udah ngeluarin ayam dari kulkas pas pagi-pagi, udah tak taro luar, biar ga beku kan.
Pas aku cek, ayamnya gak bisa nih kalo gak di masak sekarang. yaudah tak ungkep malem itu juga, alhamdulillah gak capek banget gitu loh, capek aja.
Jadi masih ada energi buat ngungkep ayam. nah pagi ini aku buat sayur sop nya, sayur sop tanpa ayam, ayamnya tak goreng.
Trus ayamnya kan tak ungkep pake bumbu racik ayam kalasan, ternyata enak cuuuy, ada manis-manis rempahnya gitcuuu.
Sarapan pagi tadi aku sungguh sangat menikmati ayam gorengnya wkwk sambil nonton spongebob pulak.
Kalo sayurnya tak bawa, buat maem siang ajaaa.
Cukup sekian.
2 notes · View notes
babblingpipit · 5 months
Text
Happy Eid (and Eclipse!)
Pertama tama, Eid Mubarak untuk seluruh warga tumblr dan mohon maaf lahir batin! Semoga ibadah di bulan Ramadan kemarin berkah dan membawa banyak hikmah ya.
Lebaran ini aku ga cuti karena lagi megang kelas yang jadwalnya Rabu 3pm, terus Selasa 4.30am juga ada section. Mau izin tapi pas banget giliran aku yang presentasi dan ini silabusnya udah dikirim dari jauh-jauh hari jadi ga enak kalo dadakan batalin. Asalnya aku sama Adit mau lowkey aja buat opor seperti tahun-tahun lalu dan undang tetangga-tetangga buat makan pagi-siang bareng.
Ternyata eh ternyata undangan "open house"nya nyebar karena kebetulan tetangga kita pun banyak yang mahasiswa Indonesia kan. Karena kita udah lebih lama disini jadi kenal lebih banyak orang dan pas ngitung headcount siapa aja yang mau dateng jumlahnya berkisar di 20-30 orang. Yaudah sekalian masak yang rada banyak aja biar meriah. Jujur karena selasa-rabu ga cuti, jadi masaknya bare minimum opor sama ketupat aja gapake tambahan menu lain. Untung ada pressure cooker dan blender bumbu jadi masaknya ga begitu repot. Kebetulan hari minggunya Hamidah ngajakin bikin nastar (alhamdulillah!) dan dia yang bikin selai nanasnya. Luv banget senangg rumah jadi wangi mentega dan nastarnya pun enak!
Pas banget senin lagi ada gerhana matahari total lewat Amerika. Tempat paling deket yang dilewatin path of totality tuh Vermont, sekitar 3jam dari Boston. Asalnya ngajak Adit tapi dia gabisa ambil cuti Senin karena lebaran dia ambil cuti. Udah pasrah mau nonton di Boston aja yang partial EH kak diah ngajakin nonton total dia yang nyetir alhamdulillahh. Walhasil berangkat senin pagi, macet, nyampe pas banget lunch time di jam gerhananya. Jam 4 udah cabs balik Boston dan baru nyampe jam 11-12 malem wakaka.
Selasa kerja seperti biasa tapi WFH, jadi bisa siap2in rumah buat lebaran. Adit wara-wiri ke supermarket beli ayam, terus rebus ketupat, dll, malemnya kita bukber di SOCH buat takbiran juga. Kelar sekitar jam9 terus baru mulai kupas-kupas bawang dan blender bumbu opor. Sebelum tidur sempet bikin satu batch opor pake pressure cooker. Rabu pagi cetek pressure cooker lagi sebelum berangkat solat eid di SOCH. Alhamdulillah rameee ketemu temen-temen solat eidnya, ada breakfast buffetnya juga (tapi sarapan bule gt scramble eggs and friend). Abis foto-foto anak-anak meluncur kerumah buat makan opor.
Senang sekalii rame-rame makan opor dirumah berasa banget vibes lebarannya. Banyak yang bawa kueh jg dan nastarnya laku keras. Temen-temen pun datengnya bergelombang giliran gitu karena banyak yang ada kelas dan ada open house di tempat lain juga. By the time batch terakhir kelar makan, udah hampir jam 3 terus aku sekalian berangkat kelas.
Ngajar di kelas lancar lumayan (meskipun ga latihan sama sekali setelah bikin slidesnya). Inilah the power of kepepet ya. Kelar kelas diajak ke pub dan ditraktir satu tim. Karena hamidah dan listia belum kerumah dan makan opor (karena siangnya mereka langsung kerja abis solat eid), jadi kuundang dinner dirumah. Senangg rumpi-rumpi sampe malem terus abisnya aku tidur nyenyakkk banget kayak pingsan wkwk. Karena dari Senin udah kurang tidur dan selasa pun masak sampe tengah malam.
Terus Kamis aku ada meeting banyakk jadi ga bisa WFH. Ajaibnya bahan meeting-meeting tsb kelar loh, bener-bener dengan bantuan Allah. Sebelum berangkat aku colok pressure cooker lagi dan masak opor batch 3 buat dibawa silaturrahmi kerumah mba Dhini pulang kerja. Dari kantor langsung kerumah beliau, Adit yang bawa dan angetin opornya dari rumah. Terus dijamu rendang, sayur labu siam, dan ketupat lagi! Senangnyaa.
Jumat ini aku ga ada agenda khusus kerjanya. Mau grading esay mahasiswa sama lanjut nulis draft paper aja jadi agak santay. Bener-bener stay di kasur sampe jam 9-10 kali terus sarapan pastry yang dibawain neta sama teh panas. Alhamdulillah nikmat bangett bisa chill spt ini setelah seminggu hectic. Tapi walau sibuk seperti itu alhamdulillah semua lancar! Perfect weather pun hangat dan tidak berawan jadi vibesnya beneran celebratory banget. Luvv.
5 notes · View notes
dearneptunus · 1 year
Text
Tentang Bisa Makan Enak
Tadi pagi aku ngga sarapan, ngga ngebekel juga, padahal udah ada niatan mengolah kangkung yang dikasih sama tetangga dan ternyata di kulkas ada ikan bakar pemberian orang. Biasanya aku mengurungkan membawa bekal kalau tahu ngga ada nasi baru termasak. Yep, bukannya masak nasi tapi ya berharap ada aja gitu. Kalau ada, lauk seada-adanya aku bekel ((jika sedang ingin)). Diluar bekel-bekel yang di plan.
Menjagakan Kak Lel untuk cari sarapan ternyata setelah ditunggu agak siangan, kakak bawa bekel. Begitu juga Mbak Anik. Jadi karena aku ngga laper-laper amat dan ngga tahu juga sih kayaknya jarang berasa laper. Hehe. Aku tahan aja sampai agak siang baru cari makan.
Aku ke warung nasi rames. Aku bisa memilih 3-4 lauk, bahkan masih bisa nomboki Mas Yudha ataupun minum dingin titipan Kak Lel. Aku ngga tahu kenapa aku menengok isi piring pak gojek sekilas banget, selintas aja, kayaknya cuman ada sayur dan lauk atau 2 jenis. Setelah itu aku melewati mbah-mbah yang makannya sama sayur aja nasinya dibanyakin. Aku sedih aja. Gatahu muasalnya apa.
Mungkin, aku keinget pernah beli nasi sayur minum 7000 setelah bayar sendiri uang kuliah karena tambah semester dan pernah ngepress banget punya uang sampai ngga beli lauk waktu di kantin YIA sampai beli es teh aja cemas walaupun akhirnya di bayarin. Atau dalam gerakan penghematan aku milih menu hemat 20 ribu di Warung Steak saat sama Nabila dan Mas Nabhan.
Mungkin gajiku sekarang dan segenap tambahannya belum yang banyak banget, tapi aku bener-bener bisa memilih makan. Kondisi-kondisi ngga bisa milih makan apa dan harga berapapun itu bisa di hitung jari dewasa ini. Mungkin dulu ya, beli nasi olive aja mewah banget waktu siaran radio anak Jogja. Dan aku bayarin anak yang uang sakunya udah 50 ribu lebih, sedangkan aku punya pecahan 20 sama 10 kayaknya.
Kayak soal beli makan ini, aku jarang sih beli yang mahal banget sekali makan, tapi sebenernya kalau dijumlah dalam sehari ya jumlah uang buat makan lumayan besar, dan masih cukup. Walaupun kadang jajan zonk. Kadang bayarin dulu. Dan lain-lain uangku masih cukup. Nulisnya mau nangis tapi yaudah karena udah mau bimbingan jurnal jadi cukup dulu ya. Hehehe
8 notes · View notes
Text
Peaking
Hola amigos…
Sudah memasuki minggu ke-2 bulan September WOW… 2023 ini cepet banget gaksih, apa perasaan w aja…
Ni hari Senin awalnya mau wfh aja karena semaleman diare kebangun 2x jam 2 pagi dan 4 pagi padahal baru tidur jam 1… Akhirnya juga bangun jam 8.30 karena pengin ke belakang lagi HUHU. Yang jam 2 langsung minum Imodium 2 tablet + tolak angin, terus yang jam 4 minum norit 5 biji + oralit. Ku tuh sebetulnya punya 1 strip neo-entrostop pas kemarin otw ke UK juga sakit perut tapi gatau nyelip di mana itu obat… Yaudahlah abis ini beli lagi aja di Boots… Kemudian jam 9-an Oliv ngajak lunch bareng karena dia sudah kembali ke Oxford… Ku yang ekstrovert ini tentu saja tidak bisa resist the urge untuk ngobrol dan ketemu orang sehingga ku memutuskan untuk mandi dan berangkat jam 12 teng, setelah sebelumnya sarapan es kopi (di rumah masih panas banget) dan sandwich telor + gimbap beef dibikinin Listi huhu terharu.
Di linacre barusan makan fish dan cabbage + carrot (gaada karbonya samsek baru sadar w), lalu ke office deh sekarang. Ini tuh lagi bingung selain 1 stip obat hilang, gunting kuku juga gatau ada di mana… Padahal ini kuku udah mulai panjang (terutama kaki)… Semoga ada di pouch makeup deh ya, nanti sampai rumah cek lagi.
Kemarin weekend lumayan lah ya istirahatnya… Walaupun ku sebetulnya belum merasakan efek relaxing dari rumah yang sekarang seperti rumah Headington sih… Apa karena panas banget ya? Di rumah headington tuh buka gorden langsung view halaman belakang pohon-pohon dan emang under shade banget sih, window kamar tuh, ngadepnya ke utara jadi gapernah dapet direct sunlight, dan apa karena di ground floor juga ya, beneran ADEMMM banget, to the level it gets REALLY cold sih kalau lagi winter, tapi ya gapapa juga, I prefer cold tinggal layering aja yang banyak daripada kepanasan gabisa di-apa-apa-in.
Sabtu ke rumah Bu Yani PANAS-PANASAN HUHU. Untungnya dari rumah cuma sekali sih naik X1 dari stasiun… TAPI jalan ke stasiunnya yang HELLISH banget. I eventually decided to pake payung aja deh tu jalan… bebas deh orang mau nge-judge apa gimana gua mah ga peduli ye, yang penting ni sunlight ga directly menyerang my skin… Terus di rumah Bu Yani banyak makan enak (walaupun pedas sekali, which might’ve been contributing to my diarrhea now). Ada es teler juga!!! Sangat senang. Kayanya di rumah bisa deh ini bikin es buah/es teler kalau masih panas juga ke depan… Kemarin habis dikasih kalengan buah-buahan sama Wian… Tapi barusan cek weather forecast harusnya ke depan udah mulai masuk weather autumn sih (HAMDALAH). Yaudah itu buah buat buka puasa aja kali ya tahun depan… Semoga belum expired deh.
Dari rumah Bu Yani, Nadia ikut pulang karena mau nginep di rumah. Malemnya ya curhat-curhat relationship aja biasa, dilanjut nonton Jeongwaja dan Workman sangat lucu ternyata nonton video absurd youtube tu memang lebih enak kalo ramean ya, kalo sendirian ada aja yang lucu tapi missed. Lalu tidur. Kepanasan juga sih ini beberapa kali kebangun saking keringetannya. Paginya Nadia ada meeting terus I decided to look at pics from SKZ albums I bought from Nadia (karena udah lewat juga sih fasenya dia). Sekarang juga lagi mikir gimana caranya naroh ni poster-poster without ruining the wall…
[Dari sini udah mulai teks yang ditulis besoknya aka 12/09/2023 yaitu ulang tahunnya Kim Namjoon, karena kemarin udah keburu harus cabs ketemu sama teman dari London]
Barusan seharian ini literally belom buka kerjaan wkwk malah ngurusin akun abal geologi gitu lagi HUHU. Semua cerita lengkapnya ada di akun X aku ya ges.
Duh ni post tuh awalnya dikasih judul “peaking” karena mau bahas periode di mana orang-orang peaking bisa beda-beda: ada yang di high-school, [PELATNAS!], kuliah S1, kuliah S2, kerja di tempat A, B, dst. Terus pengennya sih bahas panjang lebar gimana ciri-cirinya orang-orang yang peaking di past ini dan mau bilang kalo kasian ya mereka... tapi sekarang otak udah dipenuhi hal-hal lain huhu (saking banyaknya yang terjadi pada hidupku dalam 24 jam terakhir). Intinya tapi doaku untuk semua orang semoga kalian selalu peaking in the present! Jadi semoga sekarang kalian lagi merasa peaking: “I’m at my best in my life!” Terus besok datang dan kalian peaking lagi. Jadi grafiknya akan naik terus! Walaupun ga mungkin sih ya, life kan akan ada ups and downs, tapi minimal general trendnya selau naik! Ku salah satu yang ngerasa Alhamdulillah hidup selalu peaking sampai sekarang: pas high school ya senang sekali, lalu pelatda pelatnas juga senang, masuk ITB senang, ke Paris S2 senang, ke UI kerja senang, sekarang Alhamdulillah di Oxford walaupun depressed kadang-kadang tapi tetap senang juga in general. Senangnya to the level yang bisa bilang “Oh ini kayanya the best period of my life deh, the best achievement I am working on.” Semoga bisa gini terus sampai meninggal. Selalu ada yang bisa dikerjain with me being proud and happy doing it. AAMIIN.
Btw postingan ini ku-akhiri di sini ya karena berikutnya akan bahas hal yang berbeda lagi juga dan pengin dikasih judul beda sendiri. Ciao!
VHL, 18:16 12/09/2023
6 notes · View notes
himawariqurrotaaini · 8 months
Text
Hari yang dimulai dari Kemarin.
Pontianak. 22:13. 23012024.
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Alhamdulillahilladzi bini'matihi tattimush shalihaat.
Sejujurnya sudah sangat mengantuk.
Sejujurnya selasa biasanya adalah hari yang sangaaaaaaatt melelahkan. Saya bukan kaum "I hate Monday", bukankah Senin adalah hari yang sangat baik, bahkan Abu Lahab diringankan siksaannya di hari Senin, karena pada hari tersebut beliau pernah sangat berbahagia atas kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tapi yaaa gitulah, kenyataannya selasa tu seringkali capeeeeekkk rasanya.
Tapi hari ini alhamdulillahilladzi bini'matihi tattimush shalihaat, ringaaaan rasanya. Padahaaaal... tadi pagi dimulai dengan rencana-rencana olahraga yang batal. Kemarin malam tuh saya niat ambisius, pagi ini mau jalan di taman beberapa km kemudian strength training di rumah. Eh malah batal dua-duanya. Biasanyaaaa, sebagai orang yang senang ketipak ketipuk aktif pagi-pagi, kalau pagi ndak produktif rasanya agak uring-uringan. Apalagi ini, batal blasss semua rencana karena manajemen waktu yang salah. Eeeh ternyata alhamdulillaah Allah perkenankan saya tetap tenang dan senang.
Saya pikir-pikir, nampaknya ini dimulai dari kemarin, ketika sore-sore saya memaksakan diri berjalan kaki sendiri. Sambil mendengar video youtube yang sudah saya siapkan sebelumnya.
Tumblr media
Video yang kedua ini loh, setengah memaksa, cobalah bismillaah teman-teman tonton atau dengarkan.
youtube
Setelahnya saya mencari-cari lagi bacaan doa tersebut. Jika beberapa bulan lalu saya 'sekedar' membacanya, atas kebesaran Allah al Hadi yang disampaikan melalui video dauroh tersebut, alhamdulillaah jadi terasa maknanya.
Tumblr media Tumblr media
Please ditonton yaaa youtubenya, saya rasa ini mesti didengar langsung. Kurang lebihnya nih... agar teman-teman terpancing untuk dengar... guru saya pernah mengajarkan bahwa ketika meminta sesuatu kepada Allah, sebutkan dulu sifatNya Allah. Ingin rezeki, ucapkan Al Wahab, Al Fattah, Ar Rozzaq. Ingin pengampunan, ucapkan al Ghaffur, al Goffar, al Afuww. Nah pada doa di atas, Rasulullah SAW memohon dengan seeeeemua nama Allah, bahkan melebihi 99 Nama yang sudah Allah perkenankan kita untuk tau. Bayangkan dahsyatnya.
Lompat deh ke hari ini.
Tadi kan udah cerita bahwa sebenarnya pagi-pagi udah rentan berperasaan tidak nyaman. Tapi adaaaaaa saja caranya Allah menenangkan dan menghibur hati.
Tumblr media
Pak Ika ini adalah sesama PNS yang sudah laaaama tidak berkabar dengan saya. Kenalnya dulu karena beliau sebagai juri tanaman obat di tempat saya bekerja. Lihatlah chat terakhir tanggal 3 Januari tahun lalu. Ealaaaaah muncul lagi tadi Bapaknya, kirim foto panen. Tanpa tulisan apapun. Manalah saya ingat dulu pernah membahas apa saja, karena sungguhlah saya pelupa. Tapi mungkin pernah membahas impian Bapak ini untuk menanam sorghum, superfood yang seru kalau kita googling.
Tumblr media Tumblr media
Konsumsi-konsumsi rapat yang mashaAllaah enaaaak sekali. Beberapa hari ini dengan alasan siklus bulanan, rasanya pengeeen deh sarapan nasi padang ayam bakar. Iya, sarapan, bukan makan siang. Tapi kan ini sekedar mimpi. Eh mashaAllah bisa dikasi yang mirip (sama-sama ada ayamnya), senaaaang alhamdulillaaah. Betapa Allah Maha Mengetahui yang mengabulkan doa, sesederhana ingin ayam pun dikabulkan.
Beli kue untuk rapat, yang dari kemarin tumben saya bingung pengennya kue apa. Pagi-pagi alhamdulillaah Allah kasi ilham pesan kue ke teman lama, sudahlah kuenya enak, eeeh dikasi bonus.
Tumblr media
Tentu ada saja "lucu-lucunya" hari ini. Istilah lucu saya gunakan untuk kejadian-kejadian plot twist tak terduga yang biasa terjadi di keseharian saya.
Tumblr media
*sampai di screen capture dan dimasukkan jadi pengingat atas ajaibnya hari.
Beli kain malah jadi berteman dengan kakaknya. Allah Maha Penyayang ya, abang kakak yang pasti capek karena kerjanya berdiri seharian, jadi terlatih menghibur diri sendiri 😅.
Tumblr media
Pakpikpuk ke tukang jait, eeeeh kenalan dengan Ibu (yang ternyata istri petinggi polisi), yang banyaaaaak cerita kisah hidupnya (waduh padahal baru sekali ketemu) dan saya ditraktir kerupuk 🙈.
Berjemur setengah harian rasanya segar sekali alhamdulillaah. Langit ceraaaaahhh. Menciptakan langit seindah ini saja mudaaaah bagi Allah, apalagi menghapus kesedihan kita kan?
Tumblr media
Menutup jam kerja dengan rapat persiapan MTQ. Apapaun posisi saya, tetap menjadi si paling bungsu. Yawes alhamdulillaaah. Jadi punya banyak orang tua. Alhamdulillahilladzi bini'matihi tattimush shalihaat.
---
Demikianlah sejatinya ketika kita mengumpulkan bekal ya, tak akan ada ilmu di jalan Allah yang sia-sia, kita saja yang tak tau kapan akan dipakainya. Semoga Allah ridha untuk memberikan taufiq dan hidayahNya, memberi manisnya iman, hingga kelak semoga Allah ridha kita meninggal husnul khotimah.
Salam,
ayuprissakartika.
2 notes · View notes
skyrettes · 1 year
Text
Alex Marini
Tumblr media
Menghabiskan waktu enam puluh sampai sembilan puluh jam dalam sepekan sebagai residen pediatri, kadang kala membuat seorang Regina Alyskia Bahrain kelelahan. Sebagai calon dokter spesialis anak, Regina nampaknya harus sering berlatih untuk tetap mengedepankan profesionalitas ditengah rasa kantuk yang sering kali datang sebab kurangnya waktu istirahat.
Weekend, hari yang seharusnya menjadi waktunya beristirahat kali ini nampaknya tidak sesuai dengan perkiraan, sebab ia baru ingat jika orang tuanya memiliki agenda yang harus dihadiri olehnya.
"Shit..." Sambil menggosok-gosok matanya yang setengah terbuka, Regina pun bangkit dari kasurnya. Ia menghela nafas panjang ketika suara sang Ibunda yang menggelegar terdengar dari luar kamarnya.
"Iya, Mi! Udah bangun!" Seru Regina yang tak lama setelah itu suara yang mengganggu tidurnya berangsur menghilang bersamaan dengan suara tapak kaki yang juga ikut menjauh.
Rutinitas pagi Regina sangatlah sempurna. Teriakan sang Ibunda yang tak pernah absen setiap pagi sudahlah cukup membuatnya kenyang tanpa harus sarapan. Mungkin saja jika ia memutuskan untuk tetap tinggal di apartemen, paginya akan terasa damai. Dan justru hal itulah yang malah membuatnya merasa tidak betah tinggal sendirian, sebab suara teriakan sang Ibunda jauh lebih membuatnya merasa seperti di rumah.
Regina beranjak dari kasur miliknya untuk kemudian merapikan bantal dan juga selimut miliknya yang kusut sambil melamun memikirkan agenda hari ini.
Ia tahu mereka akan pergi untuk bermain golf, hanya saja perkataan sang Ayahanda tentang seseorang yang ingin sekali bertemu dengannya membuat gadis itu sedikit khawatir. Ia khawatir jika asumsinya sejak kemarin menjadi kenyataan. Meskipun sebetulnya kedua orang tuanya tidaklah menyinggung apapun terkait perjodohan. Namun tetap saja ia tidak bisa menghilangkan rasa was-was itu saat kedua orang tuanya terlihat mencurigakan ketika ditanyai siapa yang ingin bertemu dengannya.
Regina
Selalu ada banyak hal yang bikin hari Sabtu gue terganggu. Entah itu karena Mami yang tiba-tiba minta diantar ke pasar traditional pagi-pagi buta, Refal yang kadang nyuruh gue ini itu, atau kalau nggak Papi minta ditemani pergi ketemu temannya.
Gue nggak pernah ngerti olahraga golf, pun ini juga pertama kalinya gue datang langsung buat lihat gimana bentukan lapangan golf. Ternyata sama aja, ya? Iya, sama aja kayak lapangan-lapangan pada umumnya — hijau. Gue pikir bakalan beda karena katanya olahraga ini punya budget yang lumayan fantastis. Mungkin kalau dilihat baik-baik, yang bikin beda dari lapangan pada umumnya adalah lapangan golf cenderung nggak landai. Ada bagian sisi lapangan yang kelihatan bergelombang dibandingkan dengan lapangan bola yang semua orang tahu dari berbagai sisi kelihatan rata.
"Kamu tahu ndak kenapa olahraga golf itu mahal?" Gue menoleh kearah Papi begitu selesai meneliti apa Istimewanya tongkat golf yang ada di tangan gue sekarang.
"Tongkatnya mahal?" ujar gue dengan asal yang bikin Papi terkikik kecil. Kayaknya orang juga bakalan berpikir sama kayak gue waktu ngeliat baja mengkilap satu ini deh?
"Bukan tongkat aja yang mahal, tapi semua peralatan yang dipakai juga sama mahalnya. Ada juga lapangan." Gue lumayan agak ternganga ketika lapangan masuk dalam list yang bikin golf jadi malah. Ini lapangan loh? Cuma hamparan tanah kosong sama rumput?
"Jangan salah kamu. Sewa lapangan golf itu juga mahal, pemeliharaan sama air untuk bikin lapangannya tetap bagus juga butuh uang yang banyak."
Nggak salah. Iya, nggak salah. Perspektif orang soal golf itu olahraga mahal emang nggak salah kalau lapangan aja jadi alasan kenapa olahraga satu ini punya orang-orang berduit.
"Ngomong-ngomong ini teman Papi kok nggak datang-datang, ya?" celetuk gue karena udah hampir dua puluh menit kita berdua nunggu.
Mami hari ini nggak jadi ikut karena Refal nggak jadi pergi dan malah pacarnya yang mau datang ke rumah. Mungkin pikir Mami nggak bakal enak kalau tuan rumah semuanya pergi dan biarin tamu yang jauh-jauh datang dari Surabaya nggak disambut langsung.
"Sabar, pasti udah dijalan."
Yang nyebelin disini adalah Refal selalu lepas tanggung jawab kalau udah berkaitan sama orang-orang yang ada di bisnis Papi. Kalau ditanya kenapa alasannya, dia bilang jokes mereka nggak masuk di telinganya. Ya... Nggak salah juga, namanya bapak-bapak? Maksud gue adalah, Isn't is good opportunity for him, buat belajar hal baru? Kalau gue yang pergi kan makin nggak ngerti, karena ranah gue bukan di bisnis?
"Emang Papi kenal sama orangnya dimana?" tanya gue penasaran, karena kayaknya sejak kemarin kelihatan excited banget dibandingkan ketemu teman-temannya yang lain.
"Di Bali. Papi dikenalin sama Pandu waktu itu. Terus Papi ngobrol-ngobrol banyak sama beliau soal properti." Skill bapak-bapak tuh gitu, ya? Paling gampang nyari teman, asalkan nyambung aja.
"Mas Haris, gimana kabarnya..." Gue dan Papi spontan menoleh kearah sumber suara.
Deg.
Gue terdiam seribu bahasa ketika sadar siapa orang yang ada didepan gue saat ini. Oke, katakanlah gue bodoh atau lupa, did my father mentioned his name before or I'm just being deaf at the moment?
Sial, jadi yang dimaksud Papi itu Regis Marini...
"Mas Regis... Gimana tadi perjalanannya?"
"Puji Tuhan bisa keluar dari macet." Otak gue tiba-tiba ngeblank begitu pandangan gue dengan beliau bertemu.
"Ini anakku, namanya Regina." Dengan senyum kikuk gue menjabat tangan beliau. Agaknya beliau juga sadar kalau gue sedikit tremor.
"Dia jadi residen di rumah sakitmu." Ujar Papi yang bikin Om Regis kelihatan makin penasaran.
"Departemen apa kalau saya boleh tahu?"
"Saya di bagian Pediatric, Pak." Jawab gue yang membuat Pak Regis langsung mengangguk-angguk kecil.
Dalam hati gue cuma bisa senyum karena gue yakin beliau nggak kenal gue. "Mungkin Pak Regis belum lihat saya karena tidak lama setelah itu Pak Theodore yang jadi direktur." Gue ingat pernah bertatap muka dengan Pak Regis itu cuma tiga kali, itupun bukan cuma gue sama beliau, tapi seluruh residen yang ada di rumah sakit. Jadi kemungkinan buat beliau tahu Regina yang mana udah kelihatan susahnya kayak gimana.
"Benar juga. Gimana rasanya punya atasan seperti Theodore?" Jebakan. Benar-benar salah gue ikut Papi kesini hari ini...
"Sejauh ini menurut saya Pak Theodore sangat bertanggung jawab. Beliau juga bukan tipe orang sungkan dengan bawahannya." Jawab gue nyari aman karena gue tahu kalau gue ngomong banyak karir gue udah pasti berakhir.
"Santai saja dengan saya. Theodore hari ini tidak ikut saya karena ada urusan lain, jadi kamu tetap aman hahaha." Mau nggak mau gue ikutan ketawa kaku dengan perasaan bingung. Bingung kalau tiba-tiba gue cuma di prank terus Pak Theodore beneran datang.
"Datang sendirian Mas berarti?" tanya Papi ingin memastikan.
"Nanti anakku Alex nyusul. Kamu kenal Alex, kan?" Senyum gue seketika memudar saat itu juga, berbarengan dengan sosok tinggi berpakaian serba hitam tak lupa leather jacket miliknya yang tertangkap oleh indra penglihatan gue berjalan mendekat.
Astaga, kenapa gue nggak kepikiran kalau dia juga kemungkinan ada disini...
"Ini dia anaknya..." Alex sempat beradu tatapan dengan gue untuk sesaat lalu kemudian menyunggingkan senyum ke arah Papi.
"Alex, ini Om Haris. Ini orang yang Papa ceritain kenal di acara Pandu." Mereka berjabat tangan dan saling menyapa satu sama lain.
"Terus ini ada Regina, dia juga residen di rumah sakit kita kayak kamu." Gue sempat diam lumayan lama waktu Alex menyodorkan tangannya didepan gue untuk mengajak jabatan tangan.
"Alex." Katanya yang gue balas dengan senyum kaku, "Regina."
Alex Marini...
Nggak banyak yang bisa gue ungkapkan soal cowok satu ini. Berawal dari hilangnya kunci apartemen gue waktu itu, gue akhirnya tahu kita bertetangga. Pun setelah itu kita nggak benar-benar mengenal satu sama lain karena nggak ada hal yang mendasari, gue tetap senang dia bukan tipe orang yang dingin.
Setahun menjadi tetangga seorang Alex Marini nggak membuat gue akhirnya bisa berteman baik dengan dia. Kita cuma akan bertegur sapa singkat ketika bertemu, lalu kembali dengan urusan masing-masing.
"Lo suka golf?" Gue sedikit terperanjat ketika suara miliknya itu berada di sekitar gue.
"Menurut lo?" tanya gue balik yang bikin dia terkikik geli setelah melihat gimana cara gue memegang baja mahal satu ini.
Senyumnya...
Alex punya sesuatu didalam senyumnya itu. Tapi gue nggak tahu itu apa.
"Lo tahu bokap kita temenan?" tanya gue sambil memperhatikan dua orang insan di ujung yang sedang asik bercanda tawa, sebelum akhirnya menoleh menatap Alex yang sedang mengambil ancang-ancang bak seorang pro dengan mata yang fokus pada bola putih sebagai sasaran pukulannya.
"Mungkin?" ujarnya sebelum akhirnya mengayunkan tongkat miliknya itu yang mengenai tepat sasaran.
Begitu memutuskan untuk nggak lagi tinggal di apartemen dan kembali tinggal ke rumah, interaksi antara gue dan juga Alex pun juga ikut berhenti. Gue ingat kita kembali bertegur sapa setelah Damian dan Alessia pacaran. Pun memang ketika ada kesempatan.
"Kenapa pindah?"
"Pardon?" Dia kembali tertawa kecil yang bikin gue pun seketika terdiam.
"Lo kenapa pindah apartemen?" Ini nggak salah kan? Dia nanya kayak gini setelah setahun berlalu?
"Pengen balik ke rumah aja. Suka kangen masakan Mami." jawab gue klise yang dia respon dengan anggukan kecil.
One of the worse thing about homesick itu ya ini. Sekalipun gue bisa aja bolak-balik ke rumah, tapi feelsnya beda banget waktu gue mampir cuma buat minta makan, dibandingkan pulang yang benar-benar pulang terus langsung disuguhi masakan Mami.
"Kenapa?" tanya gue bingung. "Kenapa apa?" respon dia balik.
"Kenapa baru nanya sekarang?" Karena harusnya dia nanya hal ini begitu tahu gue nggak lagi tinggal di lingkungan apartemen yang sama kayak dia lagi.
"What's stopping you?"
What's stopping him to ask me those questions at the first place?
"You."
8 notes · View notes
lamyaasfaraini · 4 months
Text
Saturday morning couple jog~
Tebus foto dulu pov JPO
Tumblr media Tumblr media
Sebelum subuh tp mepet ke subuh aku kebangun dan lsg aja solat tahajud dulu. Pas tahiyat akhir eeh adzan, mudah2an keburuu huhu. Bangunin suami siapa tau mau ke mesjid wlpn ngga wanti2 semalem sih, pas bangun ternyata mau. Selama suami di mesjid, aku solat sendiri lalu baca quran udah sminggu ngga bacaa. Setelah balik dr mesjid kita semua siap2 deh buat jogging pagi. Tetep yaa persiapan dr subuh jg dan ujung2nya pergi jam 6 lebih, prepare buat bekelan nemo aja. Biasa mau nitipin dirumah mertua, alhamdulillah anaknya nurut gamau ikut haha asal ada hp neneknya huft. Ke rumah mertua jg makan wkt kan jadi kita start jam 7an lebih. Bingung nentuin rute kami tuhh.. Yaudahlah yaa city run aja, akunya jg nafasnya msh tersengal ini pasca sakit. Skrg kita parkir di saparua aja, warm up di parkiran sana. Rutenya ke banda lurusss blkg gedung sate, vibe nya msh persib juara lahhh bekas2 party bobotoh semalem jg ada..
Captured by suami. Idem
Tumblr media Tumblr media
Sepanjang pasopati sampah kembang api bnyk belom sempet dibersihin petugas. Dpn gedung sate udah dibikin panggung penyambutan para pemain persib, finishednya iring2an disitu. Lanjut lari lagi ke ariajipang, ke kiri arah per4an dago marii kita kebawah dago dgn segambreng FG nya siap2 pasang cengiran2 dahsyat sambil hah heh hoh wkwk, rute arah dago bawah enakeun mudun.. Sambil bergaya dong~ sampe bawah jalan merdeka, lanjut lg BIP msh ada ni 2 FG, liat ke JPO yuksssss senyuumm wkwkwk. Dah ah pas di belokan aryaduta berakhir. Lanjut lagi lurussss melewati saparua lg, lurus lewatin Hampton lg haha jalan aceh, karena belom 5k puterin lg ke tongkeng belok kiri gandapura lurus riau, planning finished di cihapit nyari mam di pasarnya. Loohh taunya aku kurang 1k, suami udah 5k lebih malah. Jd aku lari sendiri deh ngitarin area cihapit aja.. Suami nunggu di polseknya. Haaa lari skrg beneran ngga enakeun, nafas ngos2an HR agak meninggi capai 160 lebih itu kan jarang2 padahal huhu. Cooling down dipinggiran polsek sama suami, foto2 dulu weeyy..
Selfie muka keringetan dulu. Sweat together bgt yakaann~ oiyaa sengaja pake baju biru2 kompaq untuk persib! Haha
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Fotoin kaki gatau buat apa biar ada aja. Oiya mau pamer koskaki kembaran yg 1 hasil order salah kirim krn harusnya bukan warna itu krn udah pny, kang packing 910 nih salah nih mau protes gmn harga promo malu jg huft. Itu foto ngga sengaja lg nyetting hp di senderin, aku capturein dari jam ternyata delay, kepencetnya drtd ke capture nya bbrp detik kemudian jd begitu kek lg jalan model. Kata suamiku, aku tinggi bgt disitu hahaha.
Ini hasilku dan suami beti lah, huawei healthnya error kayanya masa pace aku 11 dong padahal ngga jalan itumah pace jalan aku 11, 12 haha alhasil cuma 5k. Di strava ternyata capai 6. Maps jg presisi jd gps aman yaa synced well jg.. Capai 10rb langkah juga~
Tumblr media
Trus kita mau makan dmn? Kata suami pasar cihapit penuh bgt, yaudah kita cari di area saparua aja deketin ke tmpt parkir kita. Dari cihapit jalan kaki, lewatin sinar pagi ituu yg viral, penuuuh aja dong, lewatin ambon lurus terus udah saparua, deket yah. Bingung mau sarapan apa, ramai jg disitu lg ada acara belom lg yg lg olga dan yg jualan, kita ke area dalemnya ke dkt lapangan basket, setelah bingung kita ke tempat soto banjar yg jualan lontong sayur jg, hemm menggiurkan. Order 2 bukkk!
Enak cuy! Kenyang~. Minta kang parkir potoin~
Tumblr media Tumblr media
Alhamdulillah udah deh pulang jam 9an. Waktunya jemput nona manis, siang2 pulang mau siap2 nyegat iring2an pemain persib cenaaah..
2 notes · View notes
atifadhilah · 2 years
Text
Gratitude journal.
Alhamdulillaah akhir-akhir lagi banyak banyak bersyukur, lagi banyak banget rasanya nikmat Allaah menyelimuti hidup, daridulu sebenernya, cuma suka ga sadar aja, astagfirullaah.
Sasederhana bisa bangun di pagi hari dengan badan yang enak, napas yang bebas, sarapan bergizi, bisa ibadah dengan mudah, bisa kerja dengan leluasa, tempat tinggal yang nyaman dan bisa diapain aja.
Belajar ngeliat segala sesuatu lebih positif, sekaligus dengan menerima segala emosi negatif. Buka perspektif lebih luas. Belajar supaya ga sumbu pendek.
Allaah Maha Baik. Bismillaah.
31 notes · View notes
adwiyatunnafisah · 9 months
Text
Katanya ini hari ibu. Tapi,
Tau ga sih? Atau pernah ga sih? Punya rasa kekesalan yang memuncak2, Ya allah, rasanya hari ini lagi ga mood banget liat kondisi rumah tuh.
Dari pagi udah males ngapa ngapain, bangun tidur scrolling, sarapan sisa makanan semalem diangetin.
Terus siangan dikit mandi, ke alfa, jajan dan makan snack barenghilwa.
Sepanjang jajan di alfa tuh mikir lagi kenapa ya hari ini, rasanya ga pengen pulang.
Abis jajan, lanjut ngajar, sampe jam 2. Jam 2 hilwa lapar minta ke hokben.
Tapi menjelang ke hokben pun ya allaah dramanyaa, Hp lobet, koneksi jelek, berkali2 dicancel , uang cash ga ada, padahal jarak rumah murid sama hokben cuma sekilo, tapi gegara koneksi dll jadi nunggu setengah jam. Udah sampe hokben cabang yang dituju, ternyata mayonesnya abis
Hwaa, apalah hokben tanpa mayo . Gabakal enak dan hilwa gamau.
Demi menghemat uang di akhir bulan (padahal jajan sama makan hokben aja udh boros, wkwk) naik angkot sampe ke halte deket penvil. Jalan kaki, hilwa rewel laper dan ngantuk. Sampe di penvil hilwa pipis di celana (untuk yg kedua kali) dan ga ada celana ganti lagi.
Ya allaah, aku mo nangis saking keselnya. Aku kucek2 dan kasih sabun supaya gabau. Mau gamau hilwa pake celana basah.
Terus wa suami, supaya dia pulang kerja langsung ke hokben, karna aku blm beberes dan masak.
Tapi dia marah2 karna udh sampe hokben cabang a dan aku di penvil (padahal kan searah) tp dia kadung badmood dan mau pulang aja. Sampe rumah, dia wa lagi karna rumah berantakan.
Ya allaaaah, aku sepanjang makan mendengus dan mendesah panjang. Ya allaah aku mau nangiiiis, kesel banget ya allah. Tp sepanjang aku kesel, hilwa ngomong terus, tanya ini, tanya itu, a, b, c , aku berusaha ga ngegas jawabnya, tapi dia minta hp yg tinggal 3 persen lah, apa lah , apalah,
Ya allaah, ampun.
Pulang sampe rumah jam 4 sore, langsung mandiin hilwa, mandi sholat siap siap dan cuss kondangan. Menjelang maghrib baru sampe rumah lagi, baru inget bada maghrib ada kelas malam. Yassalaaaam, yaudah nidurin hilwa dan  buka laptop lagi.
Baru dah jam 8, selesai dan bisa selonjoran dan rebahan diantara kondisi rumah yang kaya kapal pecah wkwk.
Jadi refleksiku di hari ibu kali ini bukan narasi2 hebat. Tapi sungguh realistis. Ada masanya rasanya mau stop, stop beberes rumah, stop ngurusin anak dan suami, sehari aja. Wkwk
Aku tau pada akhirnya pun aku sendiri yang akan menyelesaikan kekacauan disini, di rumah.
Besok mau nginep sampe minggu, rasanya mau rehat liat rumah dan refresh liat yg lain hahaha.
Aku pernah buat tulisan, kalau ibu memilih untuk menjadi hebat. Ternyata lebih tepatnya mereka bertahan. Karna hebat itu sebutan oranglain untuknya, bukan sesuatu yang bisa diniatkan dan dinamai sendiri.
Mereka bertahan, untuk dirimereka sendiri, untuk anak, untuk suami dan keluarganya. Dengan cara masing2.
Meski capek, lelah kadang muak. Yaaaa bertahan jadi satu satunya cara untuk melanjutkan hidup. Bertahan tidak sama dengan berkorban, karna tidak selamanya bertahan berkonotasi negatif atau melelahkan.
Bertahan hanya salah stu reaksi alamiah seseorang untuk tetap hidup dan berkembang.
Jadi, ku namai hari ini Salah satu hari penuh cara untuk bertahan.
3 notes · View notes