#rumah dari kayu
Explore tagged Tumblr posts
Text
Variasi Model Rumah Kayu Bongkar Pasang - Rumah Kayu Knock Down.
1 note
·
View note
Text
0896-9827-1234 WA, Rumah Dekat Tol Padalarang Cicilan Mulai dari 4 Jutaan Di Kayu Ambon Bandung Barat
0896-9827-1234 WA, Rumah Dekat Tol Padalarang Cicilan Mulai dari 4 Jutaan Di Kayu Ambon Bandung Barat
ORDER KLIK WA http://wa.me/6289698271234 , Rumah Dekat Tol Padalarang Cicilan Mulai dari 4 Jutaan Di Kayu Ambon Bandung Barat, Jual Rumah Ada Kolam Harga 1 M Di Pasirhalang Bandung Barat, Akses Mudah, Rumah Modern Minimalis Dekat Tol Padalarang Di Tanimulya Bandung Barat, Akses Mudah, Rumah Modern Minimalis Dekat Tol Padalarang Di Cempakamekar Bandung Barat, Akses Mudah, Rumah Modern Minimalis Dekat Tol Padalarang Di Ciburuy Bandung Barat, Akses Mudah, Rumah Modern Minimalis Dekat Tol Padalarang Di Cimerang Bandung Barat, Akses Mudah, Rumah Modern Minimalis Dekat Tol Padalarang Di Cipeundeuy Bandung Barat, Akses Mudah, Rumah Modern Minimalis Dekat Tol Padalarang Di Jayamekar Bandung Barat, Akses Mudah, Rumah Modern Minimalis Dekat Tol Padalarang Di Kertajaya Bandung Barat
Hunian Nuansa Villa yang masih berkabut karena berada di ketinggian 867 mdpl,dengan konsep rumah Modern Minimalis di dekat Pusat Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat.
LOKASI STRATEGIS:
1 Hunian Nuansa Villa yang masih berkabut karena berada di ketinggian 867 mdpl,dengan konsep rumah Modern Minimalis di dekat Pusat Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat.
LOKASI STRATEGIS:
1 menit ke kantor DPRD Bandung Barat
7 menit ke stasiun kereta cepat Padalarang
9 menit ke pintu tol Padalarang
10 menit ke IKEA
30 menit ke Wisata Lembang
Tipe 57/72:
Luas bangunan 57m
Luas tanah 72m
2 kamar tidur
1 kamar mandi
Privat Mini POOL
HARGA 779.880.000 JUTA
HARGA CASH DISKON JADI 710.880.000 juta
PROMO DP 19 juta all in
Cicilan mulai 5 jutaan
Promo Free biaya KPR, pajak BPHTB, Free Notaris, AJB, & PBG.
Hubungi Marketing Kami Segera
Nita WA 0896-9827-1234
#RumahDekatTolPadalarangCicilanMulaidari4JutaanDiKayuAmbonBandungBarat, #JualRumahAdaKolamHarga1MDiPasirhalangBandungBarat, #AksesMudahRumahModernMinimalisDekatTolPadalarangDiTanimulyaBandungBarat, #AksesMudahRumahModernMinimalisDekatTolPadalarangDiCempakamekarBandungBarat, #AksesMudahRumahModernMinimalisDekatTolPadalarangDiCiburuyBandungBarat, #AksesMudahRumahModernMinimalisDekatTolPadalarangDiCimerangBandungBarat, #AksesMudahRumahModernMinimalisDekatTolPadalarangDiCipeundeuyBandungBarat, #AksesMudahRumahModernMinimalisDekatTolPadalarangDiJayamekarBandungBarat, #AksesMudahRumahModernMinimalisDekatTolPadalarangDiKertajayaBandungBarat
0 notes
Text
TERLARIS, WA 0851-7968-8806, Jual Toko Peredam Suara Terdekat Di Sukabumi
KLIK Link https://wa.me/6285179688806, Toko Peredam Suara Terdekat, Toko Peredam Suara Ruangan Terdekat, Toko Peredam Suara Di Bandung, Toko Peredam Suara Mobil Terdekat, Toko Peredam Suara KEDAPIN Distributor Utama Segala Macam Produk Peredam Suara & Jasa pembuatan ruang akustik seperti studio musik, studio recording, studio radio, home theater, ruangan karaoke / ruang karaoke / karaoke room, ruang rapat, hall, auditorium, ballroom hotel Komplek Pondok Jurang Mangu Indah Jl. Dahlia Raya A19/9 Pondok Aren Tangerang Selatan Banten 15222 Langsung OWNER : WA/Tlp 0851-7968-8806 (bpk HADI) Atau KLIK Link https://wa.me/6285179688806 #peredamsuara, #peredamsuaramobil, #peredamsuararuangan, #peredamsuarajogja, #peredamsuaramobilberkualitas peredam suara kamar tidur, peredam suara kamar murah, peredam suara kamar mandi, peredam suara kamar gaming, peredam suara kamar harga, peredam suara kamar hotel, peredam suara kamar kos, peredam suara kamar dari luar
#Peredam Suara Kamar Mandi di Tangerang Selatan#Peredam Suara Lantai di Bogor#Peredam Suara Lantai Kayu di Depok#Peredam Suara Luar di Bekasi#Peredam Suara Dari Luar di Serang#Headset Peredam Suara Luar di Lebak#Alat Peredam Suara Dari Luar Rumah di Jakarta#Lapisan Peredam Suara di DKI Jakarta
0 notes
Text
wedang uwuh beverage, WA 0813-5812-3335, Jual Wedang Uwuh Solo
Wedang Uwuh adalah minuman tradisional Indonesia yang berasal dari daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Minuman ini terbuat dari campuran rempah-rempah seperti jahe, kayu manis, biji pala, cengkeh, dan kapulaga, yang kemudian direbus bersama-sama dengan air dan gula aren.
Wedang Uwuh sering disajikan dalam acara-acara tradisional Jawa, seperti pernikahan, upacara adat, atau saat berkumpul dengan keluarga dan teman. Selain itu, minuman ini juga dianggap memiliki manfaat kesehatan, seperti membantu menghangatkan tubuh, meredakan sakit kepala dan flu, serta membantu meredakan stres dan kecemasan.
Selain khasiatnya yang bermanfaat, Wedang Uwuh juga memiliki rasa yang khas dan nikmat. Rasa manis dari gula aren dan aroma rempah-rempah yang harum menjadikan minuman ini sangat cocok disajikan dalam cuaca yang dingin atau pada saat sedang bersantai.
Wedang Uwuh dapat ditemukan di banyak warung atau kedai kopi di Jawa Tengah dan Yogyakarta, dan kini telah mulai dikenal di berbagai wilayah di Indonesia. Bagi Anda yang ingin mencoba minuman tradisional ini, Wedang Uwuh dapat dengan mudah dibuat sendiri di rumah dengan resep yang sederhana dan mudah diikuti.
📲 0813-5812-3335
https://wa.me/6281358123335 Dan bisa langsung ke lokasi kami di :
Jl. Phospat no 31, Pandean 2 , Purwantoro, Blimbing, Malang, Jawa Timur, Indonesia
Terimakasih dan happy shooping…
#Wedang Uwuh adalah minuman tradisional Indonesia yang berasal dari daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Minuman ini terbuat dari campuran remp#kayu manis#biji pala#cengkeh#dan kapulaga#yang kemudian direbus bersama-sama dengan air dan gula aren.#Wedang Uwuh sering disajikan dalam acara-acara tradisional Jawa#seperti pernikahan#upacara adat#atau saat berkumpul dengan keluarga dan teman. Selain itu#minuman ini juga dianggap memiliki manfaat kesehatan#seperti membantu menghangatkan tubuh#meredakan sakit kepala dan flu#serta membantu meredakan stres dan kecemasan.#Selain khasiatnya yang bermanfaat#Wedang Uwuh juga memiliki rasa yang khas dan nikmat. Rasa manis dari gula aren dan aroma rempah-rempah yang harum menjadikan minuman ini sa#Wedang Uwuh dapat ditemukan di banyak warung atau kedai kopi di Jawa Tengah dan Yogyakarta#dan kini telah mulai dikenal di berbagai wilayah di Indonesia. Bagi Anda yang ingin mencoba minuman tradisional ini#Wedang Uwuh dapat dengan mudah dibuat sendiri di rumah dengan resep yang sederhana dan mudah diikuti.#📲 0813-5812-3335#https://wa.me/6281358123335#Dan bisa langsung ke lokasi kami di :#Jl. Phospat no 31#Pandean 2#Purwantoro#Blimbing#Malang#Jawa Timur#Indonesia#https://g.page/griya-mint-malang?gm
1 note
·
View note
Text
Pabrik Rak Tempel Ban Mobil Telaga Asih cikarang barat bekasi
#Anti Karat!#CALL/WA 0813–2868–0537#Rak Bunga Tempel Dinding Dari Kayu#KLIK https://wa.me/6281328680537#Rak Tv Minimalis#Rak Piring Tempel Minimalis#Rak Dinding Tempel Murah#Rak Tempel Pelastik Murah#Rak Tempel Rumah Minimalis#PT V ONE Sumber Ghani Jaya Deket Agen Rak tempel Cibitung Per. Alam Pesona Wanajaya#Blok P33 No21 Rt 002 Rw 011#Wanasari Cibitung Jawa Barat 17520#229.000#https://g.co/kgs/iYpDdt#https://shopee.co.id/sitiromelah021088?v=014&smtt=0.124702465-1657512402.3#https://shopee.co.id/vianaksesoris05?v=055&smtt=0.175074586-1657778727.3#https://www.bukalapak.com/u/geraiperabot#https://tokopedia.link/839O0jUiErb#https://linktr.ee/produsenrakdanperabot#raktempelonosogremshop#raktempellampung#raktempellaundry#raktempelmurah#raktempelminimalis#raktempelmagnet#raktempelmultifungsi#raktempelmalang#raktempelnew#raktempelodol#Rak Tempel Dinding Dari Kayu
0 notes
Text
Ohhh auntie.....muuaahhhh
Nama ku khalil, sekarang aku berumur 25 tahun kisah benar ini berlaku semasa aku berumur 20 tahun waktu itu aku tinggal menyewa bersama berapa orang kawan di bandar k. Jiran sebelah rumah ku adalah sepasang suami isteri berbangsa cina yang mempunyai sepasang anak aku hanya memanggil mereka dengan panggilan uncle dan auntie dan anak lelaki mereka sebagai ah bee dan anak perempuan mereka ahling sahaja manakala mereka mengenali aku sebagai mi. Uncle berumur 40+ manakala auntie 30+ anak mereka 8 dan 10 tahun dan aku sendiri 20+. Aku tidak tahu apa pekerjaan uncle tetapi ku lihat dia jarang berada dirumah, isterinya tidak bekerja dan anak mereka bersekolah.
Kawasan perumahan itu kebanyakan penghuni berbangsa cina dan india, tuan rumah ku pun berbangsa cina. Walaupun begitu jiran aku tu boleh dikata peramah juga malah ahbee sering datang ke rumahku untuk belajar bersama ku. Walaupun telah berumur 30+ auntie memang cantik dan sexy. Ku lihat dia sering berpakaian yang mengghairahkan ku dengan skirt pendek yang ketat atau yang longgar sehingga boleh menampakkan seluar dalamnya dan berblaus yang longgar lehernya yang boleh menampakkan 1/2 dari teteknya.
Aku sering mencuri pandang semasa dia menyidai/mengambil pakaian diampai di rumah mereka. Bila ku lihat dia hendak menyidai/mengambil pakaian dijemuran, aku dengan sengaja pura pura menyidai/mengambil pakaian juga ataupun membasuh motosikalku. Semasa itu aku akan bersembang dengannya hal hal semasa. Bila petang autie akan duduk di kerusi batu di depan rumahnya dgn seluar pendek longgarnya ataupun skirt pendeknya masa itu aku akan keluar dan pura pura tunduk menyapu laman agar aku dapat mengintai cipapnya. Memanglah tak nampak cuma nampak seluar dalam aje tpi cukuplah buat modal melancap aku.
Suatu ari water tank dirumahku rosak (over flow) air melimpah keluar akibat flow kontrol yang telah rosak. Water tank tu terletak diatas syiling diatas bilik mandi ku. Aku pun memanjat atas siling bilik mandi untuk menggantikan dengan flow kontrol yang baru. Semasa aku berada di atas syiling selepas membaiki water tank tersebut aku terdengar bunyi orang mandi dirumah sebelah. Barulah aku tahu bahawa bilik mandi ku terletak bersebelahan dengan bilik mandi jiran ku. Terlintas fikiran ku untuk membuat lubang untuk membolehkan akau mengintai jiran sebelah. Aku pun membuat lubang dan dapat ku lihat ah bee sedang mandi – buang karen betul.
Esoknya aku mengambil cuti emergency semata2 nak mengintai sepanjang hari. Aku naik di atas siling dan menunggu mangsa. Ahling masuk untuk mandi, walaupun masih kecil tapi tetek yang baru nak tumbuh itupun menggairahkan ku. Aku menunggu auntie masuk bilik mandi……….yess auntie mandi dengan buih sabun tu dia mengusap ngusap teteknya dan cipapnya. Hulamak besar juga tetek dia ni tapi aku tak nampaklah cipap dia coz aku intai dari atas. Yang kelihatan cuma bulunya yang lebat tu. Adik ku terus mengeras minta dikemut cipap apakan daya cipap sape nak ku tikam ni, apa lagi melancaplah aku.
Pas ari tu dah jadi ketagih aku nak mengintai, asal ada masa dan kawan serumah tiada dirumah aku akan menjalankan aktiviti ku. 2 minggu selepas tu aku mc walaupun begitu tak bermakna aktiviti ku terhenti.lepas makan ubat sebaik sahaja balik dari klinik aktiviti bermula. Wah tayangan perdana auntie bagai kan …………….mengerang apabila dia main sabun dengan cipapnya.sebelah kakinya terangkat di singki dan ku lihat dia menjolok sabun ke dalam cipapnya. Aku apa lagi terpaksalah ku goncang adik ku yang satu ni tiba tiba prak kayu syiling patah kelam kabut aku turun dari siling.
Besok paginya aku masih lagi dalam mc aku menyidai baju ku di ampaian, auntie keluar dan menyidai baju. Dia menegorku aku hanya senyum sahaja, bukan tak de mood cuma aku takut dia tahu aku mengintainya semalam. Akhirnya aku terpaksa memberitahu bahawa aku mc selama 2 ari. Auntie bertanya siapa dirumah semalam terkedu aku nak menjawapnya. Dengan senyum yang di buat2 aku menjawap aku sorang pas tu dia tanya lagi siapa ada dirumah selain aku ari ni, aku kata tak de orang melainkan aku. Tiba2 dia kata sapa naik atas siling semalam aku terkejut beruk memberitahu aku yang naik untuk membaiki water tank padahal water tank tu dah ku baiki 2 minggu lepas. Dia memberitahu silingnya dah pecah sedikit terpaksalah aku kata aku akan baiki.
Dengan rasa serbasalah aku kata biar aku tengok siling rumah dia, dia pun menjemput aku masuk dan melihat siling yang pecah tu. Auntie bertanya samada aku ada girl fren atau tidak, aku hanya menggelengkan kepala. Dia tanya lagi samada aku ada video player atau tidak, aku menggangguk. Dia tanya lagi samada aku pernah tengok video lucah, aku dengan muka seposen senyum je tiba2 bagai nak pengsan aku bila auntie bertanya samada aku ada mengintai dia semalam, aku tak jawap. Pas tu dia minta aku bercakap benar kerana bukan dia nak marah cuma nak tau aje. Aku pun mengangguk then dia kata lain kali jangan mengintai, tak baik………….kalau mahu tanya saje. Aku bagai tak percaya dengan apa yang ku dengar lalu berkata betul ke?, dia hanya senyum sahaja.
Bila ku lihat dia hanya tersenyum, berahiku datang adik ku terus bangun. Aku perasan auntie memandang ke arah seluar ku yang menampakkan adikku dah melintang didalam seluar. Sememangnya aku jarang memakai seluar dalam melainkan sekiranya aku pergi keluar. Aku cuba mengalihkan pandangannya dengan bertanya samaada dia ada menyimpan tukul besi atau tidak untuk ku gunakan bagi membaiki siling rumahnya. Auntie menjawab tukulbesi tak ada kalau tukul mi, tu ada dalam seluar.
Aku bertambah berani lalu memegang teteknya, dia tidak mengelak sebaliknya menarik ku masuk kedalam biliknya. Selepas menutup pintu dia membuka bajunya dan menarik tangan ku dan diletakkan keatas teteknya. Tanpa membuang masa aku meramas teteknya itu, dia mengeluh dan membisik kan ketelinga ‘now u get it’. Sambil tangan nya mengelus kepala ku tangan yang sebelah lagi meraba kepala adikku. Aku dah tak tahan macam nak terpancut air ku, maklumlah ini kali yang pertama. Dia menolakku keatas katil dan membuka seluar ku tanpa membuka bajuku. Aku bagaikan dalam mimpi bila ku rasa adikku telah dijilat sesuatu yang suam dan mengasikkan. Dia telah menjilat adikku bagai anak kecil menjilat lolipop, teteknya yang lembut menekan lututku menyebabkan semangatku terbang entah kemana. Dia terus menyedut dan mengisap adikku membuat aku geli sedap yang teramat sangat. Ke2 biji telurku juga dijilatnya malah lubang buritku juga tidak ketinggalan dijilatnya. Aku dah tak tahan alamak terlepas air maniku didalam mulutnya. Auntie ku lihat agak kecewa dan berkata ‘apasal lu tak cakap mahu keluar’. Aku menjawap dengan perlahan ‘tak sempat manyak silap’ meniru telonya. Aku merasa serbasalah melihat raut mukanya itu lalu aku berkata ‘don’t worry be happy, i’ll serve u better than u’
Aku berehat sebentar sambil berbaring manakala dia terus menjilat saki baki air mani ku dikepala adikku. Bila dah rasa lega aku menolaknya terlentang di atas katil. Ku kuak kakinya mengangkang, pussynya berbulu lebat sampai lubangnya pun langsung tidak kelihatan. Sahnya tak pernah kena trim ni aku berkata didalam hati. Aku rapatkan hidungku ke pussynya, baunya agak hapak namun masih menyelerakan. Ku cium pussynya dan ku jilat sampai ke kakinya, auntie mula menggelisah. Aku tahu dia mula bernafsu semula. Seluruh badannya ku jilat tak de seincipun ketinggalan. Adikku cergas semula bila melihat pussy yang merah dengan kelentit yang panjang terjojol keluar dari celah lubang pussynya itu. Air mani entah air mazi meleleh dari dalam pantatnya, pemandangan yang sungguh indah. Jika dulu aku hanya melihat di kaca tv kini its live.
Aku dah tak tahan aku arahkan kepala adikku ke dalam pantatntya dan ku tekan perlahan. Ketat juga pantat auntie ni walhal dua budak dah keluar dari lubang ini. Aku tekan lagi masih tak boleh masuk, aku peduli apa aku tetap nak masukkan kepala butuhku kat dalam lubang pantatnya. Emmm auntie mengerang, kepala butohku dah berjaya masuk ke dalam pantatnya. Terasa suam kepala butuhku dikemut oleh pantat auntie. Sorong tarik sorong tarik aku masih boleh bertahan pasal baru sekejap tadi maniku dah keluar. Aku suruh auntie meniarap dan aku menonggangnya dari belakang, lebih mengasyikkan aku rasa. Kau tahu sajelah bila cina kena kongkek, bising betul. Aku takut juga kalau jiran yang lain dengar rengekkannya.
Auntie menyuruh aku terlentang dan dia menonggangku pula, aku ramas teteknya sekuat hatiku tapi dia tak kisah je. Tentu sedap sangat dia tu, aku relax je bila dia mengangkat dan menekan pantanya ke butuhku berulang kali. Macam nak terikut butuhku dikemut pantat auntie. Aku balikkan dia pula, aku nak taji lubang buritnya. Auntie menolak dia kata ‘apasal lu mau taruk sana taruk lah dalam sini’ dia menuding pantatnya. Aku pun tak mau lah nak kecoh, lalu ku tikam pantatnya berulang kali. Aku dah tak tahan, nak ku pancut kat dalam kang jadi budak lalu ku halakan butohku ke mukanya. 1 2 3 tembak……. Muka auntie basah dek air mani aku. Terus dia meratakan air mani ku dimukanya macam orang pakai masker.
Aku tahu dia dah puas, cepat2 aku mengenakan seluarku. Barulah aku tahu sebenarnya auntie dah lama tak dapat, pasal tu dia horny sangat. Untungnya aku dapat pantat, walaupun bini orang tapi masih ketat. Selepas kejadian tu aku sering mencari peluang untuk kerumahnnya. Tapi tak beranilah ikut pintu depan takut orang nampak, aku masuk kerumahnya ikut pintu belakang. Pantang ku lihat kereta uncle tiada tentu auntie akan memberi isyarat kepadaku.
767 notes
·
View notes
Text
Seumur hidup aku merantau, belum pernah sama sekali bawa baju kotor ke rumah. Baru kemarin ini aja. Saking penuhnya hidup ga sempat tenggo buat nyuci, entah tiba-tiba dinas, ada acara divisi, dan kemarin karena pulang lama jadi rasanya tolol aja gitu kalau ninggal baju kotor sebanyak itu. Mana seragam baju senin belum dicuci pula.
Tapi daridulu Ibuk selalu ngegampangin, malah lebih cenderung kalau emang ada baju kotor bawa aja ke rumah. Mungkin, Ibuk udah sampai di fase kangen nyuci baju anak-anaknya. Bisa jadi, sih. Aku aja kalau bisa pengen loh dianter ke kantor sama Ibuk seperti dulu lagi.
Pertama kalinya juga, aku pulang pake kereta eksekutif. Saking udah habisnya dan rindu banget sama Ibuk, yaudalah trabas PP sejuta aowkaokwoa.
Enak sih dapet selimut, tapi pas tak ambu kok mampu penguk, akhirnya aku gapake deh berhubung sweaterku uda cukup hangat meski tak cukup untuk menghangatkan suasana politik di negara ini.
Aku memperhatikan, kalau naik dari Gambir itu slot atas rapi penuh dengan koper-koper gagah dan mahal. Kalau dari Pasar Senen, itu bisa kardus indomie, kresek, tas belanja pasar, keranjang ayam, kotak-kotak kayu, kotak suara pemilu, kertas suara yang uda dicoblos, telur untuk serangan fajar, dan lain lain.
Yaa walaupun diriku terlihat sebagai menungso paling ndeso di kereta itu, tapi seengganya pernah mencicipi Bima Suites aowkaokwoakwoak.
Ini dibayarin perusahaan kok ~
Dah aku mah apa atuh cuma manusia biasa yang tak sempurna dan kadang salah.
Hal yang paling aku tunggu di rumah adalah melihat sofa baruku, nggak mahal sih, tapi cukup lah buat beli 2 ultraboost. Berhubung sofa rumah uda jelek dan berdebu, jadi kayanya oke-oke aja kalo diganti.
Pas kemarin uda liat sofa di depan mata, sumpah ya Jatuh Cinta Seperti Di Film-film itu nyata banget gaes. Untuk merasakan bahagia setelah orang yang kita sayangi pergi tuh agak aneh, bukan merasa berdosa, lebih ke sedih. Kaya “seandainya Bapak masih ada di sini ngerasain sofa baruku” dan kurang lebih demikian. Sedih, bahkan saking sedihnya seketika pengen kuganti sofanya jadi sofa latjuba. Duh.
Aku bawa banyak kalender dari kantor dan beberapa mitra, perlu diakui kalender KB Bukopin lucu banget waaakkk. Sewaktu masang kalender 2024 di tempat lain, aku liat di belakang kalender 2024 dekat kulkas masih ada kalender PLN 2023, satu lembar, bulan April, dan tanggal 23-nya dilingkari pake spidol merah.
Kayanya aku juga ngerasanya demikian, ketika ada orang yang kita sayang pergi, pengennya waktu tuh nggak berjalan terus, diem di tempat, freeze. Semakin jauh rasanya semakin sedih. Bahkan ketika tau udah mau April lagi aja kaya bawaannya sendu-sendu konyol gitu.
Mungkin Ibuk pengennya 23 April 2023 selalu terkenang di rumah itu. Mungkin ya, akusih sok tau yes.
Untungnya, kemarin Ibuk malah kedatangan teman baru.
Kayanya sih kucing tetangga, tapi emang sejak dulu kucing-kucing komplek seneng banget nongkinya di teras rumah, bahkan nelek dan pipisnya sekalian. Mungkin karena menghadap selatan, jadinya silir dan isis.
Filosofi Bapak dalam membeli rumah: harus menghadap selatan dan jemuran gaboleh ada di luar.
Yah, semoga si uching ini seengganya jadi teman Ibuk waktu lagi sendirian di rumah. Sama Ibuk sih ga dibolehin masuk, takut nyakar-nyakar sofa, hahayyy.
Uching bersama Ibyuk ~
Hadehh, pokoknya banyak cerita yang mestinya kau saksikan lah, Pak.
Yang jelas, aku bener-bener belum siap kalau harus melanjutkan hidup tanpa Ibuk juga.
42 notes
·
View notes
Text
rumah tanpa pintu.
️️️️
aku ini rumah tanpa pintu. desir angin saban kali menjalar masuk melalui rongga-rongga serta sela-sela dari kayu yang terkoyak-moyak dilahap rayap, namun halimun di dalam rumah tetap sirna dilahap rawi yang mengintip pukul enam pagi.
️️️️
️️️️
aku ini rumah tanpa pintu. daun kering sering mengetuk gagang pintu rumahku melalui ranting yang dikejar angin, tidak jarang beberapa lembar daun kering itu tak sengaja mampir dan menjadi hijau ketika tergeletak di bibir pintu rumahku. namun, akar tidak pernah berhasil menyelinap ke dalam rumahku.
️️️️
aku ini rumah tanpa pintu. pekarangan di rumahku asri, pukul delapan pagi akan kusapa mereka dengan air yang segar. namun, air yang tumpah di atas meja makanku tidak pernah kering kendati telah berkali-kali aku sapu.
️️️️
aku ini, rumah tanpa pintu. jelaga yang tak sengaja masuk melalui jendela tidak menjadi alasanku untuk malas membersihkan jendela. namun, asap yang mengepul dari kompor di rumahku kian pekat tanpa angin yang mengejar. dan aku, selalu tidak mampu memadamkannya seorang diri.
aku, ini, rumah tanpa pintu. iya, rumah tanpa pintu.
️️️️
rumah ini metafora kepalaku.
️️️️
7 notes
·
View notes
Text
Suara malam mengantarkan kantukku sedikit terlambat malam ini. Sedang kelam telah cukup lama menyelimuti langit, membiarkan bintang-bintang menjadi corak, berkelip setiap detik.
Dari kamar ibu kudengar sayup firmanNya mengalun. Menjadi senandung pejam yang akan selalu kurindukan saat raga ini dan rumah saling berjauhan.
Sudah terlalu lama aku mencari bahagia di luar rumah. Bahkan pernah pada sosok yang ternyata tak pantas kupercaya. Sampai akhirnya kusadar, bahagia itu, yang bisa kurasakan di dunia, berada di bawah atap seng, di balik dinding batu, yang kusebut rumah.
Bahagia itu teraduk dalam wangi aroma masakan ibu di kuali, larut dalam segelas teh manis hangat milik ayah, memantul di senyum keduanya.
Bahagia itu tepat di depan mata, di balik pintu kayu yang terkuak setiap waktu, kala kupulang membawa rindu dalam tas ransel pemberian ibu.
Bahagia itu tersimpan di hati yang tak pernah ragu akan kasih sayang Allah yang mengalir lewat kasih ayah dan ibu.
Betapa lelahnya selama ini kucari bahagia di tempat yang salah.
Batusangkar, 10122023
#coretansebelumtidur#selfreminder#selftalk#desembernulis#writers on tumblr#writingproject#30 day challenge#30 day writing challenge
17 notes
·
View notes
Text
Kapal yang itu memang belum siap untuk berlayar. Kayu-kayunya masih saya kumpulkan dari hutan. Memang masih perlu yang banyak. Karena tujuan kita juga jauh, sehidup sesurga.
Kapal yang itu masih saya jahit layarnya. Benang yang kemarin baru saja habis. Belum saya beli lagi. Saya usahakan cari yang berkualitas agar layarnya tak mudah robek diterpa angin.
Kapal yang itu masih kosong isinya. Saya pun juga masih belajar cara menjadi nahkoda yang gagah berani. Bagaimanapun, ganasnya ombak tak mengenal, "Oh antum lulusan azhar? Sini saya permudah" haha
Kau ingin kapal yang seperti apa? Pinisi atau kora-kora? Buritannya seperti apa? Sejumawa Pencalang punya Hang Tuah kah? atau semewah kapal pesiar? Atau sekuat pinisi suku Mandar?
Pesan saya hanya satu : "Sebesar apapun ombaknya nanti, jangan sampai lompat dari kapal"
Kairo, 15 September 2023, sepulang konsultasi di rumah kak Joko
47 notes
·
View notes
Text
Selamat memperingati hari perempuan untuk kita semua yang luar biasa, yang biasa aja, yang capek dan segala polemik tentang keperempuanannya.
-----
Setara bagi aku adalah, samanya kesempatan untuk berekspresi dan mengaktualisasi diri di ruang publik bagi setiap manusia tanpa diskriminasi seksualnya. —@yhharahap
Setara adalah tentang mengabdi pada Tuhan. Menjalankan setiap peran, memberikan kebermanfataan, tanpa memandang titik kekuatan. —@coklatjingga
Menurutku setara itu bukan berarti kita harus sama dalam cara berpenampilan, tingkah laku dan sebagainya, tapi lebih kepada kesempatan untuk berkarya dan berkontribusi dengan pembawaan masing-masing. Bahkan kita juga memiliki kesetaraan dalam kesempatan dimuliakan di sisi Tuhan. —@penaalmujahidah
Setara menurut ku adalah saat hak keduanya sama-sama dianggap dan di penuhi. Tidak ada pemboikotan peran dalam masyarakat baik itu laki-laki maupun perempuan. Serta menghargai dan mengetahui apa itu harkat dan Martabat masing-masing. —@ceritajihan
Kita semua sama, diciptakan untuk beriman kepada-Nya. Masing-masing dari kita memiliki kesempatan untuk meraih mimpi yang setara. —@sitijubaedahputrimanguntur
Setara bagiku adalah ketika aku bisa merdeka memilih, bertindak, mengambil keputusan tanpa takut diskriminasi juga perasaan mendominasi maupun didominasi pihak lainnya. Setara sebagai hamba dengan pemaknaan syariatNya. —@tulisanmimi
Perempuan berhak punya ruang yang bebas dan mendapatkan kesempatan untuk berekspresi tanpa diskriminasi apapun terkecuali yang melakukan penyimpangan dan merugikan khalayak umum maupun negara. —@aisyatulr
Berbicara tentang setara, kacamataku menolak kedudukan yang sama. Bagiku setara adalah mengerti kodrat masing-masing gender. Perempuan berpendidikan tinggi harus mengerti bahwa iya tinggi bukan untuk menyaingi laki-laki, tapi untuk mengimbangi laki-laki sebagai pendamping yang menyeimbangkan. Laki-laki di tuntut menjadi imam juga bukan untuk menginjak-injak perempuan, melainkan menjadi tameng dikala lemahnya perempuan naik kepermukaan. Jadi setara, adalah ada pada porsinya masing-masing. —@laannisa
Dan sesungguhnya perempuan sama berdayanya dengan bekerja ataupun berada di dalam rumah tangga. Lewat berbagai peran tangguh yang diemban, ia tetaplah seorang Perempuan. —@midnight-thought-and-daydreaming
Sama tak harus serupa. Kurasa maksud dari setara adalah sama-sama berperan untuk dapat mencipta harmoni. Jika kaum adam merakit balok kayu menjadi meja makan, maka para hawa menyulap bentangannya dengan vas bunga menawan juga hidangan lezat. —@rhmandina
Ruang Puber, 08 September 2023
61 notes
·
View notes
Text
Rumah Impian itu
Selepas kakak-kakak menikah dan memiliki kehidupan masing-masing, banyak sekali pelajaran yang aku dapatkan dari mereka. Banyak informasi, cerita, pengalaman yang membuatku banyak terdiam dan berfikir. Rutinitas video call satu sama lain selepas sholat isya' adalah saat yang ditunggu untuk bercerita satu sama lain, apalagi saat aku tidak sedang ada tugas/jaga.
Salah satu yang aku antusias untuk berdiskusi ialah, perihal rumah. Rasanya penuh akan kesyukuran dan kebahagiaan ketika kakak-kakak ku menceritakan rumah impian mereka yang sudah mulai tercapai. Satu satu mereka memperlihatkan bagaimana design yang mereka inginkan, tema yang mereka usung, dan nuansa yang mereka idamkan.
Mbak pertama (kakak kedua) menceritakan tentang nuansa yang diusung, yaitu tema gold. Mulai dari gorden, meja, taplak, dan lain lain yang diselaraskan. "MasyaAllah, nampak sangat modern mbak"- komentarku ketika kakak memperlihatkan satu per satu detail rumahnya.
Mbak kedua (kakak ketiga) menceritakan tema rumah yang diimpikan dan sedang dalam renovasi oleh sebuah jasa interior design, dengan tema Japandis (Japan and Scandinavian). Sama dengan mbak pertama, mbakku yang satu ini juga mengumpulkan pernik² kecil untuk menunjang cantiknya rumah sesuai tema "MasyaAllah, nampak sangat hangat mbak, nuansa kayu itu" - komentar yang kuberikan saat vidcall bersama.
Semua indah, semua penuh doa. "Semoga tiap tiap rumah kakak kakakku, menjadi baiti jannati, menjadi sumber keberkahan, menjadi nafas kebahagiaan, bersinar dengan iman dan taqwa" doa ku menutup panggilan sambil berkaca kaca saking terharunya.
Beberapa saat setelah menutup panggilan, sambil membaca buku, aku terdiam dan menanyakan pada diri sendiri,
Lalu, bagaimana dengan rumah impianmu nad?
Aku menjawab diri, "Masih jauh untuk memikirkan hal ini. Sedang ada di posisi lagi belajar-belajarnya, belajar ilmu agama di antara nya aqidah, fiqh, hadist, tasawuf, sirah dll. Jua masih memperjuangkan mimpi menjadi seorang dokter. Apalagi ujian kompetensi kedokteranku yg sepertinya baru bisa diindra di tahun depan sekitar batch Mei/Agustus. Mmm masih lama." Lalu, aku tutup halaman buku yang sedang kubaca, dan menarik pandangan jauh ke luar jendela kamar kos, seraya berkata dalam hati. "Kalau aku bisa bermimpi,
Aku menginginkan sebuah rumah sederhana, yang minimalis, yang berhias dengan ilmu,
Rumah yang ketika engkau mengetuk pintunya, engkau akan menjumpai sebuah serambi surga lengkap dengan taman taman ilmu di setiap jangkahnya,
Rumah yang ketika engkau memasukinya, engkau akan terselimuti oleh nuansa ketenangan dan ruh keilmuan,
Rumah yang ketika engkau susuri per ruangannya, engkau akan mendapati ilmu di pojok-pojok dindingnya,
Rumah yang ketika engkau dengarkan dinding nya, akan mengalun murottal/hadist/kajian/adzkar/ sholawat yang terus diputar agar anak anak terbiasa dengannya; menjadi hafal dengannnya,
Rumah yang ketika engkau pandang, akan tercitra ruh kecintaan kami akan ilmu, menjadi sebuah tempat tumbuhnya seorang ulama dan ahli ilmu,
Yang berdiri ruang perpustakaan keluarga, ruang mushola, ruang bermain anak-anak, ruang praktik dokter, ruang dapur, ruang beristirahat yang terhubung dengan dasar iman dan ilmu.
Untuk saat ini, aku tidak terlalu memusingkan bagaimana bentuknya, tapi yang aku impikan, ialah rumah sebagai taman ilmu yang bersinar iman dan taqwa dari tiap tiapnya.
Semoga Allah mengabulkan doa doa dan mimpi itu, untuk menjadikan anak anak dan keturunan kami menjadi mujahid bagi umat, meneruskan tradisi ilmu, dan menjadikan iman sebagai sinaran hati. Aamiin yaAllah
3 notes
·
View notes
Text
Foto masa kecil
Sejenak meluangkan waktu untuk pulang ke kampung halaman, menengok ibu yang tinggal seorang diri selepas bapak meninggalkan dunia ini. 3 tahun terakhir. Berada dalam masa kebingungan dan kekalutan hidup, pulang, bertemu ibu adalah sebuah obat yang paling mujarab. Satu satunya harta paling berhargaku selama di dunia ini adalah rumah yang didalamnya ada kehangatan seorang ibu.
Beberapa hari dirumah dengan tidak ada kegiatan yang menurutku produktif saat itu. Namun terus mencoba bergerak untuk mengembalikan spark dalam diri setiap harinya.
Akhirnya aku tertarik pada lemari kayu jadul khas lemari jaman dulu dengan beberapa ukiran dan ornamen hijau. Didalamnya ada beberapa album foto, dan salah satunya ada foto foto masa kecilku.
Tidak banyak fotoku masa kecil, namun sangat terasa sekali kehangatan dan memori memori masa kecil yang muncul di benakku. Ada foto perayaan ulang tahun ke 5 ku, disitu ter capture hanya ada bapak dan mas (ibu yang mem foto jadi tidak tercapture wajah), ada juga foto sendiri didepan rumah, foto pakai topi toga milik bulik dengan terusan baju putih dan celana pendek sepertinya usia 3 tahunan (udah ambis wisuda dari kecil ternyata hahaha), ada juga fotoku masih kecil yang digendong ibuk dengan kacamata bulat jadul dengan rok bunga bunganya. Dulu ibu belum berjilbab seperti sekarang. Cantik banget ibuku, pantes bapak kesengsemsem ya. Dan ada foto aku bayi saat aku digendong bapak saat momen potong rambut. Ada banyak tetangga mendoakan, pak ustads yang jadi guru ngajiku saat SD, ikut serta memotong rambutku. Ada payung biru warna warni diberikan hiasan bunga, itu adalah momen aku saat bayi namun entah kenapa aku masih ingat rasa hangatnya itu, ada lantunan sholawat disaat beberapa orang ikut memotong rambut tipisku saat aku bayi. Lama lama netes juga ini air (dasar anaknya melankolis yeee). Kangen bapak. Al Fatihah. (yang baca boleh minta doakan bapak saya juga ya, makasih)
Ternyata diri ini saat kecil sangat narsis, percaya diri ya, senyuman bibirnya sangat lepas sekali. Kemudian aku bandingkan dengan hasil foto wisudaku beberapa hari yang lalu yang ada di gawai, yang baru banget dapat hasil editan dari vendor fotografer.
Ternyata aku sudah sedewasa ini ya, sudah banyak hal yang aku lalui, sudah cukup banyak pengalaman pahit, manis, asam, dan ternyata aku mampu juga melewati segala pengalaman buruk itu. memang tertawa masa kecil dan masa sekarang memiliki senyum merekah yang berbeda, tapi senyum yang sekarang adalah senyum yang patut aku syukuri. (mungkin aku bandingin sama foto saat tahu HP hilang saat wisuda, jadi senyumnya gak maksimal ya wkwk).
Sebagai pertanda bahwa, ayo bangkit lagi, segala hal pahit dalam hidup pasti terlewati dan menjadikan kamu jadi lebih upgrade. Biarkan alam semesta yang akan menggiring segala takdir takdir baik itu. Tetap jaga pikirannya ya . Semangat <3 - Kutoarjo, 7 November 2024 | 11.48 AM -
2 notes
·
View notes
Text
---
Bukan sebuah kebetulan, jika perjalanan-perjalanan itu membawanya pada beberapa kisah untuk direkam dalam tulisan. Bahkan, sebagian barangkali cukuplah saja mendekam dalam ingatan diam-diam.
Ia berkata lirih pada dirinya sendiri, "Ayo kita pulang, tersesat pada banyak perjalanan lagi."
Maka, ia bergegas mengemas pakaian ke dalam ransel hitam kesayangannya. Peralatan sabun mandi, kosmetik, krim siang krim malam, uang tunai, lengkap dengan baju tidur dan kaos kaki motif kucing kesayangannya. "Untuk beberapa hari saja, (lagi) aku ingin minggat dari kota yang membosankan ini," gumamnya.
Sudah terbayang di kepalanya perjalanan berjam-jam di kereta ekonomi tipe C ; hiruk pikuk orang-orang, bau keringat, bau pesing toilet kereta, bau nasi bekal penumpang di dalam tas kresek, suara mesin roda kereta; sementara dirinya sibuk tenggelam dalam pikirannya sendiri. Menatap kosong ke luar jendela: di depannya pemandangan gersang bukit-bukit, sawah-sawah hijau, rumah-rumah kayu mungil di pemukiman penduduk atau pinggiran rel kereta api, sambil membayangkan hal-hal jauh yang tak terpikirkan sebelumnya. Pikirannya larut melebur tenggelam dalam perjalanan yang panjang dan melelahkan itu. Dan kalau sudah bosan, dibacanya buku kesayangan untuk mengusir kebosanannya itu.
Dengan sebuah kebetulan yang dituliskannya juga, ia mengepak hari-hari bahagia tanpa dibayang-bayangi beban kerja; membunuh waktu sendirian di sebuah kota yang asing, yang dimana orangorang tak kenal dan bahkan tak tahu siapa namanya. Malam hari, ia akan tertidur tanpa perlu memikirkan apa-apa. Melupakan rasa sakit sebentar, ngilu-ngilu yang diciptakan oleh rasa kecewa pada keadaan, dan di pagi hari ia akan terbangun dengan semangat menyala-nyala; mencari sarapan enak di kedai kuliner yang disarankan orang-orang di internet, lalu setelahnya pulang ke penginapan dengan perut kenyang sambil memikirkan nanti mau makan malam di mana dan makan apa.
Perjalanan-perjalanan itu tentu membuatnya kecanduan. Tak pernah dipikirkannya bahwa bepergian sendirian sungguh seseru ini. Dulu ia hanyalah perempuan naif yang takut kemana-mana sendirian. Tak pernah dipikirkannya bahwa perjalanan-perjalanan ini justru bisa membantunya membunuh kesepian. Tak pernah disangkanya perjalanan-perjalanan ini justru memberinya keberanian baru. Ia seperti menemukan lagi gairah hidup dan dirinya yang baru. Tak pernah diduganya perjalanan-perjalanan ini akan membawanya pada pelarian dan penolakan sekaligus; keramaian yang kadang bikin mual tapi sepi yang asing, ia juga menikmatinya.
Perjalanan-perjalanan itu, telah memberi kejut-kejut baru dalam kehidupannya. Melintas laut; bertemu orang-orang asing di stasiun, di peron kereta, di warung-warung kopi yang ia singgahi. Dilipatnya rasa muaknya pada kehidupan, kecewanya pada orang-orang; kini ikut berpindah ke dalam ransel hitam di punggungnya. Ia bahkan tak sempat mencari persembunyian dalam jejak-jejak perjalanan, di tanah yang kering dan bau asap-asap bus kota yang memenuhi rongga paru-parunya.
Perjalanan ini akan membawanya ke banyak perjalanan-perjalanan yang lain lagi. Masih begitu banyak tempat yang ingin ia singgahi. Dengan sebuah kebetulan yang lain, yang juga dituliskannya. begitulah, janjinya. Ia akan menabung ingatan perasaan; pada seseorang yang pernah ditemuinya. Yang kepada sepasang bibirnya, ia mendaratkan ciuman yang kikuk dan sebentar-sebentar. Yang di hamparan dadanya, ia menawarkan setangkup dekapan di tengah-tengah percakapan yang hangat dan panjang. Yang kepada dirinya, ia memberikan buku sebagai kado manis awal perjumpaan.
Hingga demikianlah perjalanan itu akan menuliskan semua kebetulan-kebetulan ke dalam dirinya. Ia akan mengingat betapa canggungnya mengakhiri perjalanan tanpa pelukan-pelukan dan ciuman selamat tinggal.
"sebab aku akan kembali," desahnya, di dalam kereta kepulangan.
"Sebab aku akan kembali lagi mengecup sepasang bibir yang kikuk,itu lagi."
/2024
2 notes
·
View notes
Text
WALLMOULDING MEWAH DI MALANG
Jangan biarkan dinding anda kosong pasanglah wallmoulding.wallmoulding adalah teknik dekorasi dinding yang menggunakan cetakan atau panel untuk menciptakan ilusi yang memperindah ruangan.
Moulding ini terbuat dari berbagai bahan, seperti kayu, plaster, atau PVC, dan digunakan untuk memberikan sentuhan estetika pada dinding, langit-langit, atau perabot. Sehingga dinding rumah anda akan terlihat lebih menarik, bagus, dan elegan.
Rincian wallmoulding Bahan : Kayu, plaster, pvc Minimal Pemasangan : 5 m2 Paket Jasa Pasang+Wallpaper Custom : 50.000/m
Jadikan dinding Anda menjadi lebih elegan dan berkelas dengan wall moulding. Menciptakan suasana yang memikat di setiap ruangan. Wall moulding bukan hanya dekorasi, tetapi juga sentuhan akhir yang membuat rumah Anda terasa istimewa dan menarik. Segera hubungi kami untuk konsultasi dan informasi lebih lanjut: WhatsApp: 0878-0314-4655 Instagram: wallpapermalang.id
WALLMOULDING
#jasapasang#wallmoulding#wallpapermalang#desain interior#dekorasi#wallpapercustom#lantai vinyl#wallpapervinyl#woodpanel#kacabevel
2 notes
·
View notes
Text
PUcUK MUDA
Ini adalah kisah benar yang terjadi pada diriku lebih kurang 18 tahun yang lampau.Waktu itu aku berusia hampir 18 tahun dan baru saja menamatkan zaman persekolahan aku. Selepas menduduki peperiksaan SPM, aku bekerja sementara dengan sebuah syarikat pembalakan. Tugas aku memerlukan aku tinggal di hutan untuk mengira hasil kayu balak yang dikeluarkan. Lokasi tempat aku bekerja lebih kurang 70 km dari pekan terdekat mempunyai lebih kurang 25 pekerja.
Disitulah tempat aku berkenalan dengan Hajjah Zainon, tukang masak di kongsi tersebut. Aku paggil dia Kak Non. Janda berumur lebih kurang 55 tahun. Orangnya agak awet muda, pakaian selalu menutup aurat dan aku tengok dia beriman orangnya. Maklumlah, sembahyang dan puasa, tidak pernah tinggal. Kak Non ni orangnya agak pendiam tetapi yang aku hairan, walaupun umurnya 55 tahun, tapi tak nampak pula kedut kedut pada wajahnya. Mungkin kuat makan jamu agaknya.
Selain dari tugas aku mengira hasil kayu balak, aku juga perlu ke pasar untuk membeli barang keperluan dapur. Dalam seminggu adalah 2 kali aku ke pasar. Jadi selalu jugalah Kak Non temankan aku. Dia lebih arif dalam soal memilih lauk pauk yang sesuai untuk makanan pekerja balak. Tukang masaklah katakan. Aku turutkan saja apa kemahuannya kerana dia yang lebih memahami hal masakan. Oleh kerana perjalanan pergi dan balik ke pasar amat jauh, lebih kurang 2 jam menggunakan kenderaan pacuan 4 roda, selalu jugalah kami berbual-bual masa tersebut. Setelah mengenali Kak Non lebih kurang 3 bulan, barulah sikap pendiamnya agak berubah sikit. Mahu juga dia berbual panjang dengan aku. Maka terbukalah kisah hidupnya yang boleh tahan juga hebatnya. Setelah pulang dari menunaikan fardu haji, dia bercerai dengan bekas suaminya setelah dimadukan. Dia rela dimadukan tapi bekas suaminya lebih sayangkan isteri mudanya. Kak Non ni anak orang yang agak berada, tidak pernah bekerja seumur hidupnya. Jadi tukang masak ni pun kerana bosan hidup sendirian di rumah. Anak-anaknya sudah berumah tangga dan hidup sendiri. Oleh kerana sendirian di rumah, dia bekerja di hutan. Ada ramai kawan, katanya. Antara ramai pekerja di kongsi balak itu, akulah yang paling rapat dengannya. Mungkin juga kerana aku selalu ke pasar dengannya. Mungkin juga kerana aku selalu berbual panjang dengannya.
Nak dijadikan cerita, masa itu penghujung tahun, jadi musim hujan berlarutan. Bila musim begini, kerja balak tidak dapat diteruskan dengan sempurna. Jadi tidak ramailah pekerja di kongsi balak. Hari itu, sudah dua hari hujan berterusan, jadi ramailah pekerja yang balik kampung. Tinggallah kami berdua saja. Ini adalah peraturan kongsi balak dimana dalam satu satu masa, sekurang-kurangnya mesti ada dua pekerja untuk mengawal kongsi. Tidak boleh ditinggalkan kosong tanpa penghuni.
Hari itu, hujan turun tanpa henti. Lepas makan tengahari, aku duduk sendirian di dapur. Entah macam mana, terus tertidur atas pangkin kayu depan bilik Kak Non. Bila aku sedar, hari sudah petang. Aku dapati Kak Non duduk berhampiran dengan aku sambil tersenyum memandang aku. Sumpah aku cakap, gaya senyumannya, raut wajahnya memang menawan hati. Awet mudalah katakan. Kalau dia tidak beritahu umurnya 55 tahun, memang aku agak lebih kurang 40 lebih saja. Dah lewat ni, pegilah mandi, nanti kita makan malam sama sama, kata Kak Non. Aku terus bingkas bangun dan menuju ke sungai untuk mandi.
Lepas makan malam, kami duduk berbual-bual dekat pangkin kayu depan bilik Kak Non. Masa itu, langit sudah gelap, hujan turun semula. Hanya lampu pelita yang menerangi suasana di dapur. Kak Non minta diri untuk sembahyang isyak. Lebih kurang setengah jam, dia kembali semula duduk berhampiran aku. Kali ini, dia memakai baju tidur labuh berbunga batik tanpa tudung. Rambutnya separas belakang dibiarkan ditiup angin. Wangi sungguh.
Sambil kami berbual sempat juga dia bergurau senda dengan aku. Kadang-kadang dia mengusik dan sekali sekala sempat juga dia mencubit peha aku. Hairan juga aku, belum pernah Kak Non berkelakuan begini. Mungkin Kak Non agak berani kerana tiada orang lain di situ agaknya, kataku dalam hati.
Kak Non panggil aku adik, maklumlah umur kami berbeza jauh. Aku layak jadi anaknya kalau hendak dikira umur kami. Masa berbual, Kak Non banyak bertanya soal-soal peribadi aku. Hairan aku masa itu. Aku masih ingat lagi soalan-soalannya. 'Adik, dah ada girl friend?' tanyanya. 'Belum' jawabku denga ikhlas. Memang aku tiada girl friend masa itu, maklumlah aku ini budak kampung sikit, kurang social, tambahan pula tempat tinggal aku bukan di kota besar macam KL. Aku tidak pandai soal-soal dating, internet, chit chat macam budak-budak zaman sekarang. 'Ye ke ni?' Tanya Kak Non lagi. 'Betul kak' jawabku. 'Tak pernah romen?' Tanya Kak Non lagi. Tersentak aku sambil tunduk tersipu-sipu. Memang aku tiada pengalaman kerana aku sememangnya masih teruna masa itu. 'Tak' jawapku perlahan. 'Ye ke ni?' Tanya Kak Non. 'Betul, tak pernah romen tapi pernah tengok video blue' jawapku. Kak Non ketawa kecil. 'Kenapa kak ketawa?' Aku bertanya perlahan. 'Masa tengok tu stim tak?' Tanya Kak Non. Aku hanya tersenyum tanpa menjawab soalannya.
Nak dipendekkan cerita, selepas minum air kopi, Kak Non minta diri untuk kemas tempat tidur. Aku diam saja. Lebih kurang 10 minit, dia muncul semula lalu berkata, ' Adik, kak takut tidur sorang, hujan lebat ni, guruh dan kilat pulak tu, temankan kak tidur dalam bilik ye?' Aku terdiam sambil merenung wajahnya yang tersenyum. Sumpah aku cakap, tidak terlintas dalam otak aku mengenai seks masa itu. Aku betul-betul tiada pengalaman dalam hal ini. 'Alaaa, bolehlah adik, tolong kak ye?' rengek Kak Non dengan begitu manja sekali. Tak sampai hati aku nak hampakan permintaannya. Aku masih terdiam sambil merenung wajahnya. Tiba-tiba tanpa diduga, dia menarik tanganku terus agak rapat ketubuhnya. Dadaku tergesel sedikit dengan buah dadanya. Aku masih lagi terdiam sambil berdiri depan pintu biliknya. Kak Non terus menarik tanganku masuk kebiliknya. 'Adik, tidur kat sini, kakak tidur sebelah sana, ok?' kata Kak Non. Aku angguk saja. Bilik itu tidaklah sebesar mana tapi kalau tidur sebaris dalam keadaaan memanjang, bolehlah tidur lebih kurang empat orang. Jadi aku tidur tepi dinding sini, Kak Non tidur tepi dinding sana, jarak antara kami berbaring adalah lebih kurang 5 kaki lebih.
Aku terus baring sambil berselimut. Aku nampak Kak Non pun sama tapi masih lagi memandang aku sambil tersenyum. Aku diam saja. Suasana dalam bilik agak samar-samar yang hanya diterangi lampu pelita. Masa itu pula, hujan turun dengan lebat disusuli dengan guruh dan kilat yang sabung menyabung. Angin pula bertiup agak kencang. Tiba-tiba, lampu pelita padam. Mungkin kehabisan minyak agaknya. Aku bingkas bangun untuk menyalakan semula api tapi Kak Non cakap, 'tak payahlah adik, dah lewat malam ni, tak payahlah pasang lagi, tidurlah'. Aku pun baring semula. Masa baring, aku masih lagi terdengar Kak Non agak gelisah. Kejap baring mengiring, kejap menelentang dan sekejap lagi meniarap. Aku diam saja sambil memejamkan mata untuk tidur.
Tiba-tiba aku terasa ada sesuatu yang menghimpit tubuhku. Aku cuba bingkas bangun tapi terasa ada tangan yang menekan dadaku supaya berbaring semula. Belum sempat aku berkata-kata, tapak tangan sudah menekup mulutku. "Shhhh adik, diam la akak ni" aku terdengar suara Kak Non berbisik di telinga aku. "Kenapa ni kak?' tanyaku. 'Kak takutlah bunyi guruh tadi tu, bagi akak tidur sebelah adik ye?' tanya Kak Non. Sambil bercakap tu, Kak Non terus tidur mengiring sambil tangan sebelahnya memeluk erat tubuhku. Kepalanya dirapatkan ke lenganku. Buah dadanya pula terus menghimpit tubuhku. Terasa masih keras lagi. Hidung aku terasa segar dengan bau minyak wangi yang dipakai oleh Kak Non. Aku hanya diam sambil memejamkan mata. Hairannya, mataku enggan tidur walau dipaksa keras olehku.
Aku terasa pelukkan Kak Non makin lama makin kemas. Dalam kegelapan malam, aku dapat merasakan Kak Non menarik selimut yang membaluti tubuhku dan merapatkan tubuhnya padaku. Sambil membetulkan selimut, tangannya antara sengaja dengan tidak menyentuh pelirku beberapa kali. Apa lagi, mulalah keras tegak pelirku dibuatnya. Pelukkan Kak Non makin erat dan hairannya, aku seperti tidak boleh berkata-kata lagi. Aku hanya diam seribu bahasa.
'Dik, tolong akak ye?' kata Kak Non. 'Apa dia kak?' jawabku dengan perlahan. 'Akak dah lama tak main, dekat 5 tahun tak rasa pelir, akak betul-betul nak malam ni, tolong jangan hampakan harapan akak ye?'. Masa itu, tangan Kak Non sudah menjalar ke dalam kain pelikat yang aku pakai. Sudah tabiat aku tidur tanpa memakai seluar dalam. Tangan Kak Non sudah menggengam erat pelirku yang tegang. 'Adik tak pernah main dengan orang lain sebelum ini kak, adik tak reti' jawapku. Aku betul-betul ikhlas kerana sememangnya aku tiada pengalaman dalam seks. 'Tak apa, adik duduk diam aje, biar akak ajar, adik buat aje apa yang akak suruh' , jawap Kak Non berbisik ke telinga aku.
Kak Non bingkas bangun, menyalakan lampu pelita yang terpadam awal tadi. Dia menarik selimut yang membaluti tubuhku. Aku terlentang dengan kain pelikat yang sudah longgar ikatan. Aku masih berbaju singlet. Kak Non baring meniarap atas tubuhku. Terasa berat juga hempatan tubuhnya, tapi dia pandai mengimbangi berat badannya. Lututnya ditekan ke tilam bagi meringankan berat tubuhnya. Kak Non mengucup mulutku dan aku terasa lidahnya dijalarkan ke dalam mulutku. Kak Non mencium pipiku kiri kanan bertubi-tubi. Selepas itu, Kak Non duduk mengiring dan menanggalkan baju tidur labuhnya. Maka terserlahlah buah dadanya yang sederhana besar tapi masih lagi dibaluti coli. Aku baru sedar ketika itu Kak Non tidak memakai seluar dalam. Dengan pantas Kak Non memegang tanganku dan dilekatkan ke celah kelangkangnya. Terasa bulu burit Kak Non yang lebat dan kasar itu. Masa itulah, Kak Non menanggalkan colinya. Tanpa berkata apa-apa, Kak Non sekali lagi baring meniarap atas tubuhku tapi kali ini agak tinggi sedikit parasnya. Buah dada Kak Non betul-betul di atas mukaku. Kak Non menghempapkan buah dadanya ke mukaku dan berkata, 'adik, hisap puting akak, sebelah lagi adik ramas kuat-kuat, ye?' Aku terus mengulum puting Kak Non dan meramas-ramas sebelah lagi. Sambil itu Kak Non menggesel celah kangkangnya ke arah pelirku. Pelirku makin lama makin keras aku rasa. Aku terasa air lendir Kak Non meleleh terkena pelirku. Mulutku terus mengulum puting buah dadanya sambil sebelah lagi tanganku meramas-ramas. 'hiiisssssshhh sedapnya adik, hisap lagi, hisap lama lama, sedapnya, hiiissssssssshhhhhhhh'. Kak Non tak henti henti mengerang dan merintih. Kuat betul suaranya, hinggakan tak sedar hujan di luar makin lebat. Guruh dan kilat saling sabung menyabung. Selepas 10 minit, Kak Non baring di sebelah pahaku. Mulutnya terus mengulum kepala pelirku. Ikhlas, aku belum pernah merasa kenikmatan seperti ini. Melancap tu biasalah, tapi pengalaman pelirku dihisap adalah kali pertama. Tak boleh aku bandingkan kenikmatannya dengan perkara lain dalam dunia ini. Agaknya, inilah yang dikatakan syurga dunia. Sambil mengulum kepala pelir, tangan Kak Non meramas ramas mesra buah pelir. Aduh, nikmatnya tak boleh nak diceritakan. Bila Kak Non memasukkan kesemua pelirku dalam mulutnya, punggungku terangkat tanda nikmat yang teramat sangat. Kak Non terus mengulum tanpa henti, sambil hujung lidahnya dijelir jelirkan menyentuh kepala pelirku. Mataku pejam rapat. Inilah kali pertama aku merasa kenikmatan seks yang sebenarnya. Selama ini aku hanya pernah tengok blue film saja.
Selepas kira kira 15 minit, Kak Non mengubah kedudukan tubuhnya. Dia meniarap atas tubuhku tapi cara terbalik, stail 69. Mulutnya terus mengulum pelirku sambil buritnya digeselkan ke mukaku. 'Adik, jilat burit akak, tolonglah, akak betul betul gian ni, tolonglah dik'. Aku terus merapatkan mulutku ke burit Kak Non. Terasa air lendir meleleh di bibirku. Tak tahu aku nak cerita bagai mana rasa air lendir itu. Masin ada, pahit ada, pendek kata macam macam rasalah. Aku terus menjilat bibir burit Kak Non sambil tanganku meramas ramas kedua dua daging punggungnya. 'aduuuhhhhh sedapnya, hiiissshhh haaaaaaaahhhhhh sedapnya adik, jilat lagi, lama lama, aduuhhhhhhh sedapnya dik, hiiiiiiiii huuuuuuuuuuuu' Kak Non terus menerus mengerang dan merintih. Bila aku jelirkan lidahku ke dalam lubangnya, terus Kak Non membenamkan celah kangkangnya rapat ke mukaku. Hampir hampir lemas aku dibuatnya. 'Adik, hisap kelentik akak, cepat cepat'. Aku terus merapatkan bibirku dan menghisap biji kelentitnya. 'aduuuhhh wuuuuuu sedapnya, sedapnya adik, hisap lagi, hisap lagi, huuuuuhh wwwwuuuuuuuu sedapnya' Kak Non terus merintih dan mengerang tak henti henti. Punggungnya kejap tinggi kejap rendah. Aku terus memaut kemas punggung Kak Non sambil mulut dan lidahku terus menerus menjilat buritnya.
Seketika kemudian, Kak Non bingkas bangun. Tangannya melancap pelirku. Kemudian Kak Non duduk mencangkung atas tubuhku. Celah kangkangnya betul betul di atas pelirku. Dua tapak kakinya memijak tilam. Kak Non mengangkat tinggi punggungnya sambil tangannya memegang erat batang pelirku. Bila punggungnya direndahkan, aku terasa kepala pelirku menyentuh bibir burit kak Non. Tangan Kak Non terus menggesel gesel kepala pelirku pada bibir buritnya.
Aku terasa air lendir Kak Non meleleh. Bila kepala pelirku menyentuh biji kelentit, kak Non merintih. 'aduhhh sedapnya dik, sedapnya, lama dah akak tak rasa sedap macam ni'. Seketika kemudian, Kak Non memegang erat batang pelirku, dihalakan ke arah lubang buritnya, terus dia menekan punggungnya ke bawah. Aku terasa batang pelirku masuk ke dalam lubang burit, ketat sikit tapi kerana licin air lendir, senang saja terus rapat ke pangkal. Maka hilanglah teruna aku di tangan (burit ?) Hajjah Zainon. Sedapnya tak boleh nak diceritakan.
Bila pangkal pelirku rapat ke tundunnya, Kak Non mengerang, 'hhhuuuuuuuhssss sedapnya adik, tak sangka besar pelir adik, panjang pulak tu, sedapnya …….' Aku terasa Kak Non mengemut ngemut, kepala pelirku kembang dibuatnya. Nikmatnya tak boleh nak dibayangkan. Aku terus meramas ramas buah dadanya dengan geram sambil menggentel gentel putingnya. Kak Non terus mengangkat punggungnya dan kemudian dibenamkan kembali rapat ke pangkal. Mataku pejam tanda nikmat yang bukan kepalang.
Selepas beberapa kali duduk bangun, aku terasa batang pelirku agak basah. Mungkin kerana air lendir Kak Non yang banyak. Bila Kak Non mengangkat punggungnya, terdengar bunyi air berdecik dan bila punggungnya dihempapkan kembali, bunyi itu berulang kembali. Seolah olah berjalan dalam lumpur yang becak. Mulut Kak Non tak henti henti merintih dan mengerang. 'adik ….. sedapnya adik, dah lama akak tak rasa sedap macam ni, hhhuuuuuuuuuhh hiiiisssssssshhh sedapnya, sedapnyaaaaaaa………'
Kira kira 15 minit kemudian, Kak Non mengangkat punggungnya agak tinggi dan tercabutlah pelirku dari dalam lubang buritnya. 'akak penatlah, biar akak baring, adik pula yang buat'. 'adik tak reti' jawabku ikhlas, sememangnya aku tiada pengalaman dalam seks. 'Tak apa, nanti akak ajar' Kak Non pantas menjawab. Aku bingkas bangun dan Kak Non baring terlentang di atas tilam. Kangkangnya terbuka luas. 'Baring atas akak, cepat' katanya. Aku terus baring meniarap atas tubuh Kak Non. Muka kami bersentuh dan dadaku menghempap buah dadanya. Sepantas kilat, Kak Non memaut tengkukku dan bibirku terus dikucupnya. Aku terasa lidahnya menjalar ke dalam mulutku dan kemudian lidahku terus dikulumnya.
'Angkat punggung adik' kata Kak Non. Bila punggungku terangkat, tangan Kak Non terus memegang batang pelirku dan digesel geselkan ke bibir buritnya. Aku terasa licin memandangkan air lendir Kak Non keluar dengan banyak. Bulunya sudah basah kuyup seolah olah tikus jatuh dalam air. Bila kepala pelirku menyentuh biji kelentitnya, Kak Non mengerang dan merintih lagi. 'hhhaaaaaahh waaaah sedapnya dik, tekan pelir adik dalam lubang akak'. Bila punggungku dirapatkan, aku terasa batang pelirku menjunam laju ke dalam lubang burit Kak Non. Mungkin kerana air lendir yang banyak, senang saja pelirku sudah rapat ke pangkal. 'waaaaaaaaa sedapnya adikkkkkkkkk, hhhaaaaaaaa hussssssssssssss
sedapnyaaaaaaaaa' rintih Kak Non. 'Sedapnya, adik sorong tarik macam akak buat tadi' kata Kak Non. Walaupun aku tiada pengalaman seks, tapi aku selalu menonton video lucah jadi aku faham apa makna kata kata Kak Non tadi. Aku terus mengangkat punggungku, bila terasa kepala pelirku hampir terkeluar dari lubang burit, aku terus membenamkan kembali punggungku. Bila pelirku rapat ke pangkal, Kak Non mengemut ngemut dengan kuat membuatkan kepala pelirku kembang. Nikmatnya sedap bukan kepalang. Sambil merintih dan mengerang, kedua dua tangan kak Non terus memaut erat belakangku. Kangkangnya dibuka seluas yang boleh bagi memudahkan aku menyorong dan menarik pelirku. Mulutnya dilekatkan ke bibirku dan kemudian mengulum lidahku. Aku terus menyorong dan menarik sambil kak Non tak henti henti mengerang. 'addduuuuuuuhhh sedapnya, sedapnya, cepatlah kak tak tahan ni, rasa nak sampai dah, tolonglah adik, sedapnyaaaaaaaaa hhhhuuuhhhhhhhh hhhhiiiiiiiiissshh waaaaaaaaaaaa sedapnya'.
Kira kira 20 minit, aku terasa air maniku hendak terpancut. 'akak, adik rasa nak keluar air ni' kataku. 'eloklah tu dik, akak pun nak sampai dah ni, hiiiiisssssssshhh adik sorong tarik laju laju ye, cepatlah, akak tak tahan dah ni, waaaaaaaa sedapnya adik' kata Kak Non. Aku terus menyorong dan menarik dengan laju, sambil itu Kak Non terus mengangkat ngangkat punggungnya, kejap tinggi kejap rendah, seirama dengan sorong tarik pelirku.
'hhaaaahhhh Akak, nak keluar air ni' kataku dan dibalas olehnya, 'yelah, akak pun nak sampai dah ni'. Seketika kemudian, aku terasa air maniku hendak terpancut, aku terus menyorong tarik dengan laju, dan bila air maniku terpancut, aku membenamkan pelirku rapat ke dalam lubang burit Kak Non. 'hhahhhhhhhh sedapnya akak, sedapnyaaaaaaaaaa' kataku. Kak Non memelukku dengan erat. 'hhuuuuuuuuhhhh wwwwaaaaaaaaa sedapnyaaaaaaaaaaaaa adik. Sedapnya akak dah ssampai ni, wwwwwwwwuuuuuh sedapnya, kata Kak Non. Aku terasa pelirku hangat dan bau air mani menusuk ke lubang hidungku. Aku terdampar lesu di atas tubuh Kak Non yang juga aku nampak seolah olah pengsan. Matanya pejam rapat, nafasnya aku rasa keluar masuk dengan cepat sekali.
Selepas 15 minit, barulah kami dapat bersuara. 'Adik, sedapnya akak dapat main dengan adik, dah lama akak tak main macam ni, tau, sedapnya tak boleh nak dibayangkan, nanti lain kali kita buat lagi ye' kata Kak Non. Aku hanya senyum sambil terus memeluknya dengan erat. Kak Non membalas pelukkanku dan pipiku dicium bertubi tubi. 'Terimakasih dik kerana sudi puaskan nafsu akak, akak sayang adik, tau'.
679 notes
·
View notes