#rumah 6 kamar tidur
Explore tagged Tumblr posts
Text
Gaya Kamar Tidur Berkelas
Kamar tidur adalah tempat yang sangat pribadi, sebuah ruang di mana kita menghabiskan banyak waktu untuk beristirahat, bersantai, dan mengisi ulang energi. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan suasana yang nyaman, tenang, dan tentunya berkelas. Gaya kamar tidur berkelas tidak hanya mengutamakan keindahan visual, tetapi juga menciptakan ruang yang nyaman, fungsional, dan penuh sentuhan elegan. Jika Anda menginginkan kamar tidur yang memiliki nuansa mewah dan elegan, berikut adalah beberapa ide dan tips untuk mendesain kamar tidur dengan gaya berkelas.
1. Pilihan Warna yang Elegan dan Mewah
Warna merupakan elemen pertama yang memengaruhi suasana kamar tidur. Untuk menciptakan gaya kamar tidur berkelas, pilihlah warna-warna netral dan hangat yang memberi kesan elegan dan mewah. Beberapa pilihan warna yang sering digunakan dalam desain kamar tidur berkelas antara lain:
Putih gading atau krem: Warna-warna ini memberi kesan ruang yang luas, bersih, dan nyaman. Selain itu, warna putih juga memberikan latar belakang yang sempurna untuk aksen dekoratif dan furnitur dengan warna yang lebih kaya.
Emas dan perak: Aksen warna logam seperti emas, perak, atau tembaga dapat menambah nuansa mewah pada kamar tidur. Penggunaan aksen warna ini bisa diterapkan pada bingkai tempat tidur, lampu, atau aksesoris dekoratif.
Biru tua atau navy: Warna biru tua memberikan kesan kedalaman dan ketenangan, sangat cocok untuk menciptakan atmosfer tidur yang nyaman. Warna ini juga sangat berkelas ketika dipadukan dengan warna netral atau metalik.
Abu-abu atau charcoal: Warna abu-abu memberi kesan yang lebih modern dan kontemporer, serta sangat cocok untuk menciptakan nuansa elegan dan canggih. Penggunaan aksen perak atau emas pada dekorasi dapat menambah kesan glamor pada ruangan.
2. Pemilihan Furnitur Berkualitas
Furnitur adalah elemen penting yang akan menentukan apakah kamar tidur Anda terlihat berkelas atau tidak. Untuk menciptakan gaya kamar tidur berkelas, pilihlah furnitur dengan desain yang elegan dan bahan berkualitas tinggi. Beberapa tips untuk memilih furnitur yang tepat antara lain:
Tempat tidur berkualitas tinggi: Pilih tempat tidur dengan rangka yang kokoh, seperti kayu solid atau logam dengan desain minimalis atau klasik. Headboard yang tinggi dan berlapis kain atau kulit dapat menambah kesan mewah. Tempat tidur yang tepat akan menjadi pusat perhatian dan memberi kesan elegan pada ruangan.
Lemari pakaian dan meja samping tempat tidur: Pilih lemari dengan desain simpel namun memiliki banyak ruang penyimpanan. Jika ruang terbatas, lemari dengan pintu geser atau desain built-in dapat memberi kesan lebih luas. Meja samping tempat tidur dengan material kayu, marmer, atau logam dengan desain yang ramping dan elegan dapat melengkapi tampilan kamar tidur berkelas.
Kursi atau sofa kecil: Sebuah kursi elegan atau sofa kecil di sudut kamar dapat menambah kenyamanan sekaligus memperindah ruangan. Pilih kursi dengan bahan pelapis yang mewah seperti beludru atau kulit untuk menambah kesan kelas atas.
3. Pencahayaan yang Tepat
Pencahayaan memiliki peran yang sangat besar dalam menciptakan atmosfer kamar tidur. Pencahayaan yang lembut dan hangat akan memberi kesan mewah dan nyaman. Beberapa tips untuk memilih pencahayaan dalam kamar tidur berkelas antara lain:
Lampu gantung: Lampu gantung dengan desain modern atau klasik, tergantung pada tema kamar tidur, bisa menjadi titik fokus yang menambah kemewahan. Pilih lampu dengan material seperti kristal, logam, atau kaca dengan bentuk artistik yang memberi kesan glamor.
Lampu meja samping tempat tidur: Lampu meja samping tempat tidur dengan desain minimalis namun elegan, seperti lampu dengan kap lampu dari kain sutra atau kaca, dapat memberikan pencahayaan lembut yang tidak terlalu terang. Anda juga bisa memilih lampu dengan elemen dekoratif seperti bingkai emas atau hitam.
Lampu LED atau strip: Pencahayaan LED dengan strip tersembunyi pada plafon atau di sekitar area tempat tidur dapat memberikan efek pencahayaan ambient yang membuat kamar tidur terasa lebih intim dan mewah.
4. Detail Dekoratif yang Memukau
Gaya kamar tidur berkelas sangat bergantung pada detail dekoratif yang digunakan. Aksen kecil seperti bantal, selimut, tirai, hingga karpet dapat menambah sentuhan elegan pada ruang tidur Anda. Beberapa ide dekoratif yang dapat memberikan kesan berkelas antara lain:
Bantal dan selimut mewah: Pilih bantal dengan pelapis kain yang lembut dan mewah seperti beludru, sutra, atau linen. Pilih selimut dengan material yang nyaman dan elegan seperti cashmere atau wol halus. Gunakan berbagai ukuran bantal untuk menciptakan tampilan yang berlapis dan menarik.
Karpet mewah: Karpet dengan desain sederhana dan bahan berkualitas tinggi, seperti karpet wol atau karpet berbahan sutra, dapat menambah kenyamanan dan kesan elegan pada kamar tidur. Pilih warna yang senada dengan tema ruangan untuk menjaga keharmonisan.
Cermin besar: Cermin dengan bingkai tebal dan elegan, baik berbahan logam atau kayu dengan finishing mewah, bisa menjadi elemen dekoratif yang sekaligus memberi kesan ruang lebih luas dan terang. Letakkan cermin besar di dinding utama atau di area samping tempat tidur.
Lukisan atau karya seni: Sebuah lukisan besar atau karya seni dengan bingkai mewah dapat menjadi titik fokus dalam kamar tidur. Pilih lukisan dengan tema yang elegan, seperti pemandangan alam atau seni abstrak, untuk memberi sentuhan artistik pada ruang tidur.
5. Penggunaan Material Mewah
Material yang digunakan dalam desain kamar tidur berkelas harus memperhatikan kualitas dan tampilan visual. Beberapa bahan yang sering digunakan dalam desain kamar tidur yang elegan antara lain:
Marmer: Marmer, baik untuk lantai, dinding aksen, atau meja, memberikan kesan mewah dan timeless. Penggunaan marmer dengan pola yang elegan pada bagian-bagian tertentu bisa membuat kamar tidur terlihat lebih berkelas.
Kayu solid: Kayu solid, terutama jenis kayu gelap seperti mahoni atau eboni, memberi nuansa kehangatan sekaligus kemewahan. Furnitur dan aksesoris berbahan kayu solid memberikan kesan solid dan abadi.
Sutra dan beludru: Bahan seperti sutra dan beludru sangat cocok digunakan untuk bantal, tirai, atau pelapis tempat tidur, karena keduanya memberikan tekstur lembut yang kaya dan mewah.
Kesimpulan
Gaya kamar tidur berkelas adalah gabungan antara desain minimalis yang elegan, pemilihan furnitur berkualitas, pencahayaan yang tepat, serta aksen dekoratif yang menonjolkan kemewahan. Dengan memperhatikan detail kecil seperti warna, material, dan furnitur, Anda bisa menciptakan kamar tidur yang tidak hanya nyaman tetapi juga memancarkan aura kemewahan dan keanggunan. Pilihan material yang berkualitas tinggi, pencahayaan yang lembut, dan elemen dekoratif yang tepat akan menciptakan ruang tidur yang menjadi tempat ideal untuk beristirahat dengan penuh gaya.
#desain rumah 5 kamar tidur#kamar tidur#dekorasi kamar tidur#renovasi kamar tidur#make over kamar tidur#makeover kamar tidur#kamar tidur ala korea#kamar tidur terbaru 2022#kamar tidur pria#kamar tidur mewah#rumah 6 kamar tidur#renovasi kamar tidur sedernaha#rumah 2 lantai 4 kamar tidur#kamar tidur minimalis#kamar tidur mezzanine#kamar tidur mewah dan elegan#kamar tidur sempit sederhana#desain rumah 4 kamar tidur#renovasi kamar tidur sederhana cowok
0 notes
Text
IBU DEWI YANG BERJILBAB
Sebenarnya aku tidak pernah berpikir sama sekali kalau aku bisa melakukan hubungan seks dengan wanita berjilbab seperti Ibu Dewi tetangga sebelah rumahku, namun apa mau dikata Nasi sudah jadi bubur dan bubur itu dimakan olehku sendiri. Singkat ceritanya begini.
Namaku Budi, aku tinggal disebuah perumahan yang saling berdempetan dan aku mempunyai tetangga yang bernama Ibu Dewi, orang berjilbab dan sesudah memiliki dua orang anak dan anak yang paling besar masih duduk disekolah 6 SD yang paling kecil duduk disekoalh SD kelas 4, sedangakan suami Ibu Dewi bekerja disebuah perusahaan pertamina sebagai karyawan dibagian lapangan. Dan hampir sering bertugas diluar kota.
Setiap hari Ibu Dewi ini sering berpenampilan memakai jilbab dan pakaian tertutup, boleh dibilang wanita yang sangat muslim dan tentunya aku sangatlah segan dan hormat padanya.
Suatu Ketika suaminya sudah berangkat kekantor dan aku sendiri masih dirumah dan belum berangkat kerja dan pintu rumahku sudah posisi terbuka menikmati susasan dinginya pagi yang semalam habis diguyur hujan.
“Mas Andreee….andreee”, Ibu Dewi memanggil dari sebelah rumah.
Karena hari itu aku masih malas-malasan dikursi disofa kamar tamu ketiduran karena menikmati dinginya Susana pagi, aku mendengar sedikit ada yang memanggil “Mas Andree…Andree, Ibu bisa minta tolong bisa??”, ujar Ibu Dewi dari luar tapi karena mungkin rasa ngantuku masih malas untuk bangun maka Ibu Dewi segera pelan-pelan berjalan masuk kedalam rumahku dengan pintu pagar yang tidak pernah aku kunci dan Ibu Dewi masuk.
Begitu ku dengar ada suara pintu pagar dibuka dan aku kaget melihat ternyata Ibu Dewi datang kerumah yang dan spontan pura-pura tidur menutup mataku dan sedikit melihatnya.
“Ounghhhh….”, Ujarnya spontan kaget melihat aku tidur dikursi sofa hanya memakai celana pendek saja tanpa celana dalam dan kebiasan kalau pagi pasti batang penisku lagi tegang-tegangnya, biasa penyakit kalau laki-laki dipagi hari otomatis terlihat tonjolan dari luar celanaku.
Melihat aku tidur dikursi sofa dan kebetulan terlihat jelas tonjolan penisku itu Ibu Dewi langsung balik dan melangkah dan menjauh dari rumahku. Aku coba mengintip dengan sebelah mataku…oo dia sudah tidak ada ujarku dalam hati. tapi sebelum balik kerumahnya Ibu Dewi sempat melihat-lihat seluruh bentuk tubuhku dengan posisi hanya memakai celana pendek saja.
Besok pagi setelah semuanya tidak ada dirumah, hanya Bu Dewi saja dan kudengar sayup-sayup dari belakang rumahku seperti ada yang mencuci pakaian dan kebetulan tembok rumahku dengan Ibu Dewi masih sama-sama pendek belum ditinggikan, jadi aku bisa mengintip dari belakang dan ternyata Ibu Dewi sedang mencuci pakaian hanya memakai daster terusan tapi bagian bawah seatas lutut berkain satin warna merah muda (pink) dan tetap masih memakai jilbab warna yang sama seperti dasternya dan berkain satin juga sangat mengkilap.
Baru kali ini Ibu Dewi memakai jibab tapi memakai daster yang sangat memamerkan kemolekan tubuhnya apalagi dasternya bagian atasnya terlihat belahan dadanya tanpa memakai Bra lagi. Mungkin karena dirumah dia hanya tinggal sendiri jadi Bu Dewi hanya memakai daster saja.
Saat aku sedang mengintip dari tembok belakang rumah kuperhatikan Bu Dewi sedang terus mencuci pakaian dan saat dasternya terkena sedikit air otomatis dasternya sedikit basah yang dipakaianya kemudian dia mengangkat dasternya serta mencopot celana dalamanya dan langsung dicuci sekalian. Begitu aku melihatnya pikiran sehatku hilang dan aku langsung memutar otaku bagaimana rasanya aku bisa mencicipi tubuhnya yang berdaster itu karena otaku sudah benar-benar kotor. Tanpa pikir Panjang aku langsung menyapa Bu Dewi dari sebelakang tembok rumahku.
“Maaf Bu Dewi…kemarin ibu cari saya ya, apa ada bisa saya bantu”, tanyaku mengagetkan Bu Dewi yang sedang mencuci dan langsung merapikan dasternya yang tersingkap sampai ke paha.
“Ya Mas Budi, kemarin Ibu mau minta tolong pasangi lampu yang ada dikamar”, kata Bu Dewi.
“Kalau gitu mumpung masih dirumah dan belum berangkat kerja hari ini saja aku ganti lampunya”, sambal kedua mataku melihat daternya dan jilbabnya yang sangat mengkilap dan licin.
“Ya Mas Budi”, begitu lampu hijau aku langsung naik dari tembok belakang agar tetangga tidak ada yang melihat.
Begitu aku sudah masuk kedalam halaman belakang rumah Bu Dewi aku langsung mengikuti jalan Bu Dewi dari belakang mengarah kedalam kamarnya. Melihat tubuhnya yang hanya memakai daster tanpa Bra dan Cd lagi, pikiranku semakin bernafsu sekali dan bagaimana rasanya vagina dan pantatnya bila aku sodokan dengan batang penisku yang sudah sangat tegang ini.
“Ini lampunya Mas Budi”, kata Bu Dewi sambil menyodorkan lampu.
Aku langsung memasang lampu yang ada dikamar dan Bu Dewi Kembali melanjutkan cucianya, setelah selesai memasang lampu kamarnya aku langsung berpamitan untuk pulang dan saat Bu Dewi sedang mau beranjak berdiri, tiba-tiba dia terpeleset pas kearahku dan seketika itu aku langsung menagkap tubuh Bu Dewi dan tanganku mengenai kedua buah dadanya dan tangan satu lagi mengenai bagian pantatnya yang tidak memakai celana dalam dan hanya terhalang oleh kain satin dasternya.
“Maaf Mas Budi agak licin lantainya”, ujarnya tersipu-sipu.
“Hati-hati Bu”. Kataku.
“Mas Budi jangan pulang dulu, Ibu bikini teh”, Bu Dewi langsung berjalan kedapur dan dari belakang aku mengikuti secara pelan-pelan.
Saat teh manis dibuat oleh Bu Dewi didapur pelan-pelan aku memberanikan diri untuk memeluk Bu Dewi dari belakang karena pikiran kotorku sudah dikuasai oleh setan. Begitu kupeluk tubuh Bu Dewi.
“Mas Budi, apa-apa ini”, sentak Bu Dewi.
“Maaf Bu saya melihat ibu terlihat sangat cantik dan seksi dengan pakaian daster dan jilbab itu”.
“Jangan Mas Budi, aku sudah punya suami” tapi Bu Dewi tidak melepas pegangan tangaku yang memeluk pingganya dan dadanya.
“Mas Budi jangan”, tapi aku terus mencium dari belakang dibagian lehernya dan menyikap jilbab satinnya keatas.
“Ounghh….Mas Budiii….jangannnn….ounghhh….jangannn”, tapi dia tidak sedikitpun menolak atau menolak dan suara semakin sedikit mendesah.
Tubuh Bu Dewi langsung kuputar menghadapku dan saat dia mau mengucapkan sesuatu aku langsung cium bibirnya dan tak lama Bu Dewi langsung merepon ciumanku dan langsung kita saling berlumatan antara bibir dan lidah. Bunyi mulutnya dan mulutku yang beradu menjadi satu tanpa melepas jilbab dan dasternya yang berkain satin itu sambil tanganku mulai menggerayangi buah dadanya yang telihat menonjol putting susunya menjeplak dikain satin dasternya. Tanpa ku buka dasternya yang menutupi kedua putting susunya langsung kujilat dan kuhisap kedua putting susunya secara bergantian hingga membasahi oleh air liurku dibagian dasternya.
“Ounghhh…Mas…Budiiii….Unghhhh” kudengar desahan kecil saat kedua putting susunya ku hisap dan kusedot dengan mulutku.
Sambil menjilat dan menyedot susunya aku tetap tidak membuka daster dan jilbabnya yang berkain satin itu dari tubuhnya tapi tanganku tetap menarik dasternya sedikit keatas karena Bu Dewi tidak memakai celana dalam maka dengan muda bagian klistorinya aku gesek-gesekan dengan tanganku.
“Ohhh…ohhh…unghhhh….anghhhh”, desahan Bu Dewi semakin aku bergairah.
Sedotan diputing susunya mulai kulepas dan wajahku segera turun kebagian bawah selangkanganya kemudian kakinya kurenggangkan dan pelan-pelan kujilat bagian lubang vaginanya dan klistorinya dengan lidahku.
“Unghhh….anghhh…ahhhh…ohhh….Mas Budiiiii…..Ounghhhh” terdengar teriakan Bu Dewi yang semakin panas.
Kulihat kepalanya telah bergoyang ke kanan dan kekiri dan pelan-pelan lidahku bermain kedalam rongga dalam vaginanya. Sambil terus kuputar-putar lidahku didalam vaginanya kemudian Kubuka celana pendeku dan batang penisku yang sudah tegang itu siap untuk segera masuk kedalam kandangnya. Bu Dewi tidak menyadari kalau celana pendeku sudah terlepas dari tubuhku dan pelan-pelan aku mulai berdiri dan Kembali mulutnya aku lumat dengan bibirku. Bu Dewi segera membalasnya dengan lumatan yang semakin panas, lidah dan bibirku sudah menjadi satu dan saling menghisap dalam-dalam.
Saling terus berciuman dan berlumatan, tubuh Bu Dewi aku angkat keatas meja makan dan kusandarkan tubuhnya dipinggir meja. Tangan kananku segera mengarahkan batang penisku kebagian belahan vaginanya yang sudah becek itu dan sekali kugesek-gesekan kepala penisku dan sedikit menekan Blessss….Ounghhhh…..penisku dengan mudahnya masuk kedalam vagina Bu Dewi.
Teriakan Bu Dewi seakan penisku kudiamkan sebentar didalam vaginaya dan Bu Dewi spontan melihat wajahku.
“Mas kenapa dimasukan”, tanpa kujawab lagi pertanyaan itu.
Aku langsung mempompa penisku keluar masuk kedalam vaginanya…Slep…slep…slep…Unghhh enak banget punya Ibu…bikin aku ketagihan…Slep…slep…slep…sambil terus kupandangi wajahnya yang semakin menikmati tusukan-tusakn penisku keluar masuk vaginanya. Bu Dewi yang tadinya sedikit menolak rupanya sudah mulai menikmati permainan batang penisku yang terus tanpa henti mengesek-gesek lubang vaginanya.
Nafsu dan birahi kami sudah sama-sama menjadi satu diatas meja makan, desahan dan kenikmatan sama-sama kita rasakan. Kemudian kutarik tubuh Bu Dewi turun dari meja dan kubalikan tubuhnya menungging dangan kedua tangganya memegang pinggir meja makan lalu dari belakang langsung kutusukan penisku kedalam lubang vaginanya dan Blesss…..Ounghhhh….teriakan Bu Dewi saat penisku Kembali masuk.
Kuhujamkan sekeras-kerasnya batang penisku keluar masuk lubang vaginanya dan kedua tangganku langsung meremas-remas buah dadanya yang masih terhalang dasternya. Aku lihat dari belakang aku sangat bergairah melihat Bu Dewi menungging masih memekai daster dan jilbab berkain satin yang sengaja tidak kulepas. Hingga kurang lebih setengah jam Bu Dewi mengatakan.
“Anghhh….Unghhh….Masss….Budiii…..ibu sudah ngak tahan lagi….Mas….”.
“Ya…Bu….aku juga bentar lagi mau keluar…juga…..anghhh….ahhhh”.
Genjotan semakin kupercepat dan terasa sekali bagian dalam vaginanya yang menjepit batang penisku semakin berdenyut-denyut.
“Anghh….anghhh….Masss…Budiii…..anghhhh…..anghhhhh”, tubuh Bu Dewi mengejang-ngejang saat merasakan orgasme dan tak lama lagi akupun juga menyusul.
Crott…crott…crot…cairan spermaku keluar sangat banyak sekali didalam vagina Bu Dewi….Anghh….ahhh…Buuu….aku keluarrr……aanghhhh….ahhhh, tubuhku juga mengejang-ngejang saat cairan spermaku muncrat.
Setelah sama-sama merasakan kepuasan sambil mengatur nafas yang sedikit ngos-ngosan sambil kupeluk tubuh Bu Dewi dari belakang dan kurasakan vaginanya terlihat becek oleh sisa-sisa cairan spermaku yang juga meleleh keluar dari sela-sela vaginanya dan jatuh menetes kelantai. Kucabut batang penisku dari dalam vaginanya lalu kubalikan tubuh Bu Dewi saling berhadapan dan langsung kupeluk dengan posisi berdiri dengan penisku yang masih sedikit tagang dan kugesek-gesekan didaster satin yang licin itu.
“Bu Dewi, aku minta maaf kalau sudah berani menodai tubuh suci Ibu, sekali lagi maaf aku benar-benar khilaf”, kataku sambil memanangi wajahnya.
“Ngak papa Mas Budi, ibu juga yang salah mengooda Mas Budi dengan penampilan ibu seperti ini”
Alu langsung pamit Kembali kerumahku dan mandi karena siap-siap untuk segera berangkat kerja. Sebelum berangkat aku menghampiri Bu Dewi yang masih menjemur pakaian dibelakang rumahnya yang masih memekai daster satin yang tadi dipakai saat aku melakukan hubungan seks denganya. Tampak kulihat noda spermaku yang melekat dikain satin dasternya yang sudah mengering dan sebelum pamit Bu Dewi tersenyum saat aku mendekati tubuhnya.
Kucium bibirnya dan kupeluk tubuhnya dan semenjak kejadian itu aku mulai ketagihan untuk mengulangi dengan permainan yang sama disaat suami dan anak-anak Bu dewi tidak dirumah. Setiap pagi Bu Dewi suka menggoda biarhiku dengan selalu berpenampilan memakai daster dan jilbab satin.
340 notes
·
View notes
Text
Mama Mertuaku Haus Akan Belaian
Sudah dua tahun ini aku menikah dengan Virni, dia seorang model iklan dan enam bulan lalu, dia menjadi seorang bintang sinetron, sementara aku sendiri adalah seorang wiraswasta di bidang pompa bensin. Usiaku kini 32 tahun, sedangkan Virni usia 21 tahun. Virni seorang yang cantik dengan kulit yang putih bersih mungkin karena keturunan dari ibunya. Aku pun bangga mempunyai istri secantik dia. Ibunya Virni, mertuaku, sebut saja Mama Mona, orangnya pun cantik walau usianya sudah 39-tahun. Mama Mona merupakan istri ketiga dari seorang pejabat negara ini, karena istri ketiga jadi suaminya jarang ada di rumah, paling-paling sebulan sekali. Sehingga Mama Mona bersibuk diri dengan berjualan berlian.
Aku tinggal bersama istriku di rumah ibunya, walau aku sndiri punya rumah tapi karena menurut istriku, ibunya sering kesepian maka aku tinggal di “Pondok Mertua Indah”. Aku yang sibuk sekali dengan bisnisku, sementara Mama Mona juga sibuk, kami jadi kurang banyak berkomunikasi tapi sejak istriku jadi bintang sinetron 6 bulan lalu, aku dan Mama Mona jadi semakin akrab malahan kami sekarang sering melakukan hubungan suami istri, inilah ceritanya.
Sejak istriku sibuk syuting sinetron, dia banyak pergi keluar kota, otomatis aku dan mertuaku sering berdua di rumah, karena memang kami tidak punya pembantu. Tiga bulan lalu, ketika istriku pergi ke Jogja, setelah kuantar istriku ke stasiun kereta api, aku mampir ke rumah pribadiku dan baru kembali ke rumah mertuaku kira-kira jam 11.00 malam. Ketika aku masuk ke rumah aku terkaget, rupanya mertuaku belum tidur. Dia sedang menonton TV di ruang keluarga.
“Eh, Mama.. belum tidur..”
“Belum, Tom.. saya takut tidur kalau di rumah belum ada orang..”
“Oh, Maaf Ma, saya tadi mampir ke rumah dulu.. jadi agak telat..”
“Virni.. pulangnya kapan?”
“Ya.. kira-kira hari Rabu, Ma.. Oh.. sudah malam Ma, saya tidur dulu..”
“Ok.. Tom, selamat tidur..”
Kutinggal Mama Mona yang masih nonton TV, aku masuk ke kamarku, lalu tidur. Keesokannya, Sabtu Pagi ketika aku terbangun dan menuju ke kamar makan kulihat Mama Mona sudah mempersiapkan sarapan yang rupanya nasi goreng, makanan favoritku.
“Selamat Pagi, Tom..”
“Pagi.. Ma, wah Mama tau aja masakan kesukaan saya.”
“Kamu hari ini mau kemana Tom?”
“Tidak kemana-mana, Ma.. paling cuci mobil..”
“Bisa antar Mama, Mama mau antar pesanan berlian.”
“Ok.. Ma..”
#ceritadewasa
11 notes
·
View notes
Text
Flashbacking
Ya Allah namanya ujian idup ada aja kan ya :”) tapi rasanya 2024 ini bener2 kaya??? Ada aja gebrakan ujiannya ya Allah??
Ujian adaptasi, ujian akademik, ujian pekerjaan suami, ujian finansial, sampe ujian orangtua meninggal, DAN GONGNYA ORANGTUA MENINGGAL DENGAN KONDISI MASIH BANYAK UTANG 🙃🙃🙃
Kemarin sempet ngerasa hidup Alhamdulillah udh bs menerima kl masih punya utang tp Alhamdulillah pelan2 bs dicicil. Udh bs menerima kehidupan kl emg hrs juggling in between house chores-mengurus anak dan akademik. Udh mulai bs menerima kl suami kerjanya casual buka tetap. Idup udh mulai bs agak santai krn acceptance, eh ditingkatin lg ujiannya sm Allah 🗿🗿🗿🗿
Tapi kemarin ku kaya meditas bentar di kamar mandi. Mencoba flashbacking hal-hal berat yg udh kulalui, buat meyakinkan diri bahwa :
Banyak kok ujian lain yang saat dijalanin berat banget tapi yaudah, emang gak ada miracle Allah yg gimana-gimana sehingga ✨tring✨masalah✨kamu✨menghilang✨ tapi yaudah emang harus dijalanin hidup aja (sambil minta pertolongan Allah tentu saja).
Mungkin, seperti lagunya Done Maula “Tugasmu hanya bertahan.”
2017
Di bulan April, ulang tahun ke 22 gatau kenapa tiba-tiba kepikiran bahwa akan memasuki usia-usia punya hubungan yg serius sama orang. Terus kaya ngebuka kotak pandora di diri gue yg ternyata gue tuh insecure banget sama sebuah relationship.
Abis gitu kaya keinget penyebab kenapa gue punya insecure attachment sama orang karena pengasuhan kedua orangtua gue. Dibesarkan sama bapak yg abusive dan ibu yang punya mental victim.
Setelah bermalam-malam nggak bisa tidur karena kalau tidur mimpi bunuh diri, lompat dari lantai 4 asrama, akhirnya ku memutuskan untuk ke psikolog. Rutin seminggu sekali.
Inget bgt pernah ngirim email gini ke temen deketku…..
At that moment, Gue kaya Kehilangan banyak minat di dalam hidupku. Menarik diri dari hampir semua kegiatan dengan alasan sakit (mental).
Tapi in betwen the theraphy with my psychologist dan ketidakminatan gue akan apapun, demi Allah gue masih bisa ikut fellowship ke Belgia di bulan november😭 emg wkt itu udh agak lumayan, krn udh 6 bulan lebih terapi sih. Tapi yaAllah kl dipikir2 ujiannya tuh cm hitungan bulan 😭
2020
Bukan pandemi tapi anakku yang pertama meninggal. Bayiku yang kutunggu-tunggu, kurawat sepenuh jiwa, harus meninggal ketika dilahirkan…
Padahal perjuangan hamilnya juga masyaAllah :”) aku ngerjain skripsi sambil mual, muntah, di trimester awal. Tiba-tiba nggak bisa ambil data karena pandemi (dan cm pake data seadanya dr sekolah aja 😭).
Gak punya meja dan kursi yang proper, sambil hamil gede, berjam-jam depan laptop sambil lesehan :”)
Pas bayiku meninggal juga rasanya duniaku runtuh, tapi sialnya ternyata hidup tetep harus jalan.
Semua ruangan udh disiapkan utk menyambut bayi tapi tiba-tiba bayinya gak jadi ada, Demi Allah sakit bgt…..
Belom lagi ASI ku yg terus2an keluar sampe 3 bulan kemudian……..
Hampir tiap malem rasanya nangis, dan tentu salah satu mengelola rasanya adalah dengan journaling sampe Alhamdulillah bs jadi e-book tentang perjalanan healing-ku kehilangan anakku.
But you know what, it just 5 months! Di bulan keenam aku hamil lagi! Walau dengan perasaan masih sedih, trauma dan bahagia, akhirnya kami memutuskan untuk didampingi Doula untuk kehamilan dan kelahiran saat ini. Dan alhamdulillah Allah mampukan :”)
Dan perjalanan melahirkan anak kedua bener-bener masyaAllah banget, hari H nya tuh beneran hampir gak ada effort, tiba2 lahir 😭 Allah maha baik bangettt 😭
2021
Ceritanya agak overlapping sama yang diatas, intinya setelah anakku meninggal aku ambil studi lanjut profesi ners padahal aku gak suka jadi ners 😭
Alhamdulillah nya karena masih pandemi, jadi kelasnya 1 semester online dan 1 semester offline (ALHAMDULILLAH BANGET!!)
Tapi even cm 1 semester rasanya like hell banget!
Dinas malam sambil hamil, gak duduk berjam-jam, tugas yang menggila, agak dibully sama senior-senior! Sehingga hampir setiap hari aku ke rumah sakit tuh rasanya anxiety! Bahkan sampe beberapa kali nangissssss karena se-gak suka itu 😭
Apalagi pas praktik di RS Jiwa Marzuki Mahdi ya Allah 😭😭 udh mah pasiennya ODGJ, susah banget. Supervisornya najis galak dan perfeksionis banget. DAN JAUH DARI SUAMI KRN HARUS STAY DI WISMA RS!
Jujur tiap pagi mau praktik gue kaya meditasi dulu buat nenangin diri bahwa this was just 2 weeks! This too shall pass!
Tapi pas ngejalaninnya gila sih 😭 mana nilainya juga gak bagus2 amat jadi kaya ngerasa percuma bgt belajar ya Allah 😭
Jujur sih, profesi ners itu worse of the worse masa-masa belajar yg gue alamin! Gak lagi2 deh praktik2 di RS dgn modelan jadi kacung kek gitu.
Tapi ya itu, alhamdulillahnya cuman 6 bulan dan Alhamdulillah-nya selama kehamilan baik2 aja gak gimana2 😭
2022
Pindah dari Yogya kita harus co-living sama mertua karena kita nggak bs afford kontrakan rumah 🗿
8 bulan!
Masalahnya rumah mertua gue tuh yang beneran siapa aja bisa masuk, bisa tinggal gitu. Awal2 stres bgt krn aku tuh dtg dr keluarga yg lumayan privat gitu. Belom lagi harus pake kerudung terus, bau rokok, duh!
Tapi ya Alhamdulillah-nya krn ada mertua, di masa-masa ini aku jd bs belajar persiapan sekolah. Les IELTS, ngerjain Essay, dkk 🥺
————
So Ainna, if you are flashbacking. This is just another “check point” that you need to pass!
And just like another check point, there will be sooo many challenges. Tapi kalau kamu lihat lebih dekat, pasti ada hal2 baiknya juga toh? Kamu jadi bs bawa ibu kamu kesini, walau masih ngutang tiket pesawatnya. Kamu jadi gak usah capek sama masak dan house chores, sehingga kamu bs fokus ngerjain assignments?
Ya Allah ampuni kami yg lemah dan masih suka mengeluh ini 😭 sesungguhnya kami nggak ada apa2nya tanpa pertolonganmu dan semoga kami selalu berada dalam rahmat dan kasih sayangMu selalu.
Aaminn yaa rabbal alamiin 😭
4 notes
·
View notes
Text
ISTRIKU CANTIK BERJILBAB
(Kisah Istri Berjilbab dan Binal)
Namaku Anton, Istriku bernama Maya dan kami sudah dikaruniai 2 orang anak prempuan yang cantik-cantik.
Anak yang prempuan pertama berusia 6 tahun sedangkan adiknya baru 3 tahun. Kami tinggal disebuah komplek perumahan ditengah kota Malang dan aku bekerja sebagai staff marketing disebuah perusahaan swasta sedangkan istriku adalah sebagai ibu rumah tangga.
Kehidupan seks kami selalu hangat, bahkan kami selalu bermain berbagai gaya seperti adegan yang ada difilm-film porno. Walaupun tidak tiap hari kami melakukanya karena kadang aku capek dan sibuk urusan pekerjaan.
Istriku sehari-hari mengenakan hijab terutama saat diluar rumah sedangkan saat dirumah hanya kadang-kadang saja. istriku memiliki paras hampir seperti artis bunga citra lestari dan tingginya istriku 170 cm dan masih mempunyai tubuh yang tidak terlalu gemuk masih ideal, payudara terbilang besar karena masih menyusui anak kami yang masih kecil sehingga putting susunya sangat besar dan Panjang seperti buah biji salak dan kecokelatan.
Istriku seorang yang muda bergaul dalam urusan seks dia tak segan mengungkapan keinginanya bila lagi horny, dia sangat pandai sekali membikin aku selalu terpesona dan bergairah kepadanya karena aku selalu melakukan hubungan seks sehari-hari dengan istriku pasti selalu memakai hijab satin dan daster-daster yang serba licin seperti kain satin.
Seperti malam ini kami aku sedang melakukan hubungan seks saat kedua anak-anaku sedang tidur pulas, dan kami lakukan di kamar depan dengan istriku yang selalu memakai hijab satin masih melekat dikepala istriku dan daster satin berwrna merah muda seperti warna hijabnya, aku memang lebih menyukai saat berhungan seks dengan istriku masih mengenakan hijab satin dan daster satin.
Saat itu aku sedang berhubungan seks dengan istriku posisi dari belakang dengan posisi berdiri dengan satu kakinya diatas ranjang.
“Anghhh….papaa…genjot terus lebih dalam lagi mama mau keluar”. Cplak cplok suara gesekan antara gesekan penisku dengan lubang vagina istriku.
“Iya Mamaaa….aanghhhh…punya mama makin enak dan hangat”, aku genjot semakin capat penisku keluar masuk kedalam lubang vaginanya.
Aku remas-remas kedua buah dadanya yeng masih terhalang dasternya sampai air susunya mucrat membasahi kain satin dasternya.
“Papaa….anghh…ciuma leher mama jilat Papa” istriku suka kalau lagi berhubungan seks suka minta dijilati lehernya kadang aku bikin cupang.
“Papaa….Anghh….ahhh…aahhhh…akuuuu…mauuuu….nyampeeee”, tak lama tubuh istriku megejang-ngejang kenikmatan hingga beberapa kali sampai-sampai kurasakan batang penisku yang ada didalam vaginanya terasa berdenyut-denyut saat dia orgasme.
“Terussss…..Maaa…..ini…juga….papaaa….mau keluar juga”, tak lama cairan spermaku mucrat didalam vaginanya yang masih berkedut-kedut juga saat dia juga orgasme.
Lalu kami terbaring diatas ranjang sampai kelelahan sambil berbaringan dan menonton video porno yang kami putar sambil ngobrol-ngobrol.
“Pah banyak banget keluarnya punya kamu, ini sampai meleleh dilantai dan diranjang” kulihat cairan spermaku Sebagian keluar dari lubang vagina istriku.
“Iya Ma…soalnya Mama hot banget malam ini”.
“Bukanya Mama tiap malam selalu hot pah”.
“Iya Mama tapi kayaknya daster sama hijab Mama bikin Papa hot lihat warna nya kayaknya baru ya”.
“Ya Pah tadi pas jalan diMall aku lihat kok seksi dasternya dan kebetulan hijabnya juga dengan warna yang sama jadi Mama beli buat Papa biar Papa selalu tertarik sama Mama”.
“Emang mama selalu ngerti kesukaan Papa” malam itu aku lakukan sampai dua kali bermain seks dengan istriku dan aku akhiri dengan aku nodan hijan dan dasternya sengan cairan spermaku.
Pagi-pagi aku terbangun, anaku yang paling gede sudah siap-siap mau pergi kesekolah dan aku mau segera mandi. Selesai mandi kulihat istriku masih didapur masih memakai daster satin yang semalam dipakai dan hijab yang sama masih dikenakan dikepalanya membuat batang penisku yang hanya memakai handuk tiba-tiba langsung berdiri dengan kokonya.
Kupeluk tubuhnya dari belakang “Papah bikin kaget Mama saja, awas kalau horny lagi”.
“Iya Mamah pagi-pagi lihat mama pakai daster dan hijab yang semalam kok jadi pingin nih Ma”
Aku cium istriku bagian lehernya dengan bibirku kemudian handuku langsung aku lepas dan jatuh kelantai. Batang penisiku aku gesek-geseknya dibagian belahan pantantnya yang terselip dikain satin dasternya yang sangat licin itu.
“Mamah…..pingin ngetot terus kalau gini sama Mama”.
“Ya Papa entot terus Mamah biar Papa puas, enak Pah gesek disitu”.
“Enak Ma….licin banget kain satin daster punya Mama bikin ketagihan Mama…unghhhh”.
“Terus digesek papa sampai punya Papa keluar”.
“Iya Mamah…..”, sambil aku perluk tubuhnya dari belakang dan kuremas-remas buah dadanya dan kuciumi bagian lahernya dan batang pensiku terus aku gesek-gesekan dikain satin dasternya.
10 menit kemudian cairan spermaku mucrat keluar membasahi kain satin daster istriku dibagian belahan pantatnya itu “Mamahhh…..anghhh…aahhh….ahhhh aku keluar Mamaa…” crot…crottt cairan spermaku keluar membasahi kain satin dasternya.
“Teruss…papa….keluari sampai Papa puas” kemudian aku terdiam sejenak menikmati sisa-sisa cairan spermaku sampai habis keluar.
“Makasih ya Mama, Maaf mama aku ngak masuki kedalam punya Mama soalnya jamnya sudah nagk keburu takut Papa telat”.
“Iya Papah…ngak papa yang peting Papa puas”.
“Nanti malam kita lanjut lagi Ya Mama…jangan lupa pakai daster ini lagi sama hijabnya juga ya mama sayang”.
“Ya jalas dong Papa pasti Mama pakai biar Papa horny terus sama Mama”.
“Jangan lupa sperai yang dikamar depan diganti dengan Sperai satin juga dengan warna yang sama seperti daster Mama biar seperti malam pertama itu”
“Ya Papa pokoknya malam ini serba satin Ya pah biar sama-sama hot”.
“Iya sayang”.
Sampai saat ini fantasi istriku selalu mengerti apa yang aku mau kalau aku melakukan hubungan seks dengan nya dan terimakasih kepada istriku Maya I LOVE YOU.
2 notes
·
View notes
Text
"Tanggung jawab Abi hanya sampai teteh menikah"
Curug Cipanas, 14 Juli 2024.
-
Libur singkat 6 hari kemarin menjadi hal yang sangat disyukuri. Mulai dari semangat adik, abi, dan ummi untuk menjemput putri satu-satunya kembali ke rumah. Suguhan serta obrolan hangat yang sangat dirindukan, pun dengan makanan favorit yang sengaja disediakan.
Bukan hanya itu, banyak sekali untaian mutiara terlontar dari abi dan ummi. Tak melihat situasi, ketika makan, perjalanan, beres-beres, sebelum tidur, pun selesai sholat selalu ada nasihat. Setiap hari asupan yang ku dapat lebih dari cukup, satu minggu untuk satu tahun ke depan.
"Konsep hidup itu gampang,
ارحموا من في الأرض، يرحمك من في السماء
sayangi siapapun yang ada di dunia, maka yang di langit akan menyayangimu,
kamu tahu siapa penduduk langit?
Allah, begitupun para malaikat akan berseru mendoakan kebaikan untukmu, jangan berhenti jadi baik, ya."
Pesan pertama Abi ketika makan siang hari pertama di Bandung kala itu.
Sayang sekali tak langsung ku catat apa-apa yang ia beri, namun yang membekas selalu teringat. Berbeda dengan hari terakhir liburan, sepulang kami berendam air panas di tengah malam Curug Cipanas yang dingin itu, kalimat yang ia beri sangat membuka pikiran namun menyayat hati,
"Belajar terus ya teh, kabari Abi jika kamu perlu sesuatu, kabari Abi hak kamu yang belum Abi penuhi, tanggung jawab Abi hanya sampai teteh menikah, maka Abi beri pesan taati siapapun yang menjadi surga teteh nanti"
Dinginnya malam itu membuat bibir tak sanggup bergerak, bergegas diriku menuju tumpukkan kayu dengan api di atasnya untuk menghangatkan diri.
Kata-katanya tak salah, namun pikiran gadis yang katanya sudah dewasa ini masih saling beradu, ya Allah, ia tak memandangku sebagai putri kecil yang suka merengek lagi, ia tak melihatku sebagai anak kecil yang sering ketiduran diatas buku lalu memindahkannya ke kamar ketika malam, diikutsertakannya diri pada beberapa masalah krusial keluarga menjadi pertanda bahwa ia sudah mulai mempercayai anaknya. Jauh sekali diri ini belum mengerti maksud dan tujuannya.
Sedih dan merasa kecewa menjadi teman perjalanan dini hari itu,
21 tahun apa yang sudah kuberi untuknya,
kalimat surga yang kan berpindah, menjadi PR besar untukku, siapapun yang kan menjadi surgaku nanti, tolong izinkan diri agar tetap berbakti, hanya tanggung jawab yang dialihkan, kasih sayang dan cintanya masih tetap mengalir dalam nadi.
Abi, terima kasih untuk segala dedikasi yang kau beri. Beliau sempat bertanya "teteh pernah kepikiran ga sih, kenapa Abi kasih nama teteh Risalah Az-Zahra?". Pertanyaan itu Abi tunggu sejak kalian kecil. Ku jawab, "Kenapa bi? Kenapa Risalah? Dan kenapa Az-Zahra?"
Sejak itu, Fatimah Azzahra bintu Rasulullah, sangat Abi kagumi, Ia berbakti pada kedua orang tuanya dan taat pada suaminya. Sesederhana itu, ku ingin kau menjadi penerusnya.
Dengan bimbingan dan ridhomu, Fatimah Azzahra yang kau kagumi, bisa kau dapati dalam putrimu, aku berjanji.
Kota Hujan, 21.25 | 19 Juli 2024
#selfproject #day1
3 notes
·
View notes
Text
Air Mata di Stase Psikiatri
Apa yang terbayang olehmu ketika pertama kali bertemu dengan pasien psikiatri? "Menyapa pasien, memperkenalkan diri, melakukan anamnesis, melakukan pemeriksaan, menelusuri status psikiatri nya lalu menentukan gejala gejala psikosis atau mood (afek) yang masuk di dalamnya," benakku menjawab diri sendiri ketika akan bertemu mereka pada saat jaga poli pertama kalinya.
Gimana, semudah itu ya, Nad? Tidak! Tidak sama sekali. Aku salah.
Nyatanya, aku terdiam ketika menemui mereka saat anamnesis pertama kali, di ruang dokter, hanya aku dan pasien. Beratatap mata. Kemudian pasien menangis lalu tersenyum lalu menangis lagi dan berteriak teriak lanjut tertawa. Allahuakbar! Aku menitikkan air mata sambil tetap menguatkan diri. Juga mempertegas diri, memberanikan anamnesis lebih lanjut dengan gaya yang kokoh juga kuat, tapi tetap saja, karena tidak memungkinkan untuk dilakukan lebih, autoanamnesis dialihkan ke heteroanamnesis.
Ibu pasien menyatakan sudah 6 bulan pasien seperti itu, sulit makan, tidak lapar, tidak mengantuk bahkan memaki maki semua orang yang ada di depannya, merasa dikejar bayangan, suara bergema juga berbisik bisik ada di telinganya. Pasien juga tidak merasa sakit, merasa sehat, enggan berobat, malas ke rumah sakit. Aku mengajukan diagnosis skizofrenia paranoid juga diagnosis banding skizoafektif tipe manik, quetiapine dan olanzapin aku ajukan dengan dosisnya.
Lanjut pada saat pasien diperiksa oleh Sp. KJ kami, aku melihat juga mengobservasi cara beliau memeriksa juga menelusuri, alhamdulillah, diagnosis yang aku ajukan berserta pilihan terapi yang aku sematkan, diapproved oleh beliau. Tapi, disisi lain,
Aku menitikkan air mata lagi, lalu berusaha keras menahannya. Bersamaan dengan menatap mata pasien, aku tidak sanggup. Aku sangat lemah. Melihatnya terus tersenyum dan perubahan emosinya. "Bagaimana hendak sembuh jika tidak merasa sakit? Bagaimana motivasinya?
"Rasanya berbeda. Setiap stase menawarkan hikmah, sejauh ini hikmah terbesar ada di stase forensik, tapi di stase ini, hikmahnya begitu berbeda, begitu kental, begitu lain, Ukh". Imbuhku saat berdiskusi dengan teman koass ku, yang kami sebut grup itu sebagai Para Pencari Hikmah Koass
Sejatinya, mereka sama. Mereka sama seperti pasien lain, pasien di poli bedah, poli saraf, poli interna. Mereka juga sakit, tapi stigma masyarakat kita begitu besar. Merasa takut, menyepelekkan, lari dan tidak peduli. Padahal sejatinya mereka adalah pasien. Mereka butuh bantuan, mereka butuh dukungan, dan mereka butuh tindakan.
Aku melanjutkan tangisku di kamar kos. Sambil menyelami kembali makna pekerjaan yang aku cita-citakan sejak kelas kelas 2 SD ini. Sebagai seorang dokter, care-giver, pelaku tindakan, desicion maker. YaAllah betapa lemahnya hamba yang sedang belajar ini.
Memahami bahwa begitu sulitnya kondisi pasien dengan tilikan pada diri yang begitu rendah. Mereka bahkan tidak merasa sakit. Berbeda dengan pasien yang terlihat jelas defisit sakitnya, misal pasien orthopedi, mereka paham mereka sakit dan mau untuk sembuh. Walaupun, bisa jadi juga pasien itu akan berkembang dengan gangguan mental karena sakit fisiknya yang berkepanjangan, tapi apa kabar apabila gangguan mental lebih dahulu dan yang menjadi masalah utamanya? Bahkan untuk melakukan perawatan diri minimal makan, mandi dan tidur saja, mereka tidak bisa. Apalagi untuk sembuh dan meneruskan mimpinya? Bangun dan mendirikan ibadah kepada Rabbnya. Bangkit juga melakukan aktivitas bersama keluarga dan orang-orang terkasihnya?
Gangguan jiwa: distress, disability, juga disfungsi.
Lalu, apa yang kamu lakukan ketika suatu saat nanti kamu berjaga di puskesmas, atau mendiami IGD di klinik-klinik di perbatasan itu, juga misal ditugaskan menjadi ujung tanduk rumah sakit daerah itu? Apakah kamu akan diam dan kebingungan? Apakah kamu akan melangkah dengan pasti sesuai keilmuanmu, menenangkan sembari memberikan obat obat gawat darurat psikiatri? Mana yang akan kamu pilih Nad?
Maka, berjanjilah pada diri, untuk belajar dengan sungguh-sungguh.
Untuk pasien mu nanti, untuk semua orang yang memerlukan bantuan mu nanti, untuk orang-orang yang disayangi juga orang orang yang terkasihi. Sebagai perpanjangan atas ilmu Allah yang anugerahkan dirimu kesempatan ntuk mempelajarinya. Juga tanggungjawab mulia mu sebagai seorang dokter. Niatkan semua sebagai perbaikan generasi juga sebagai modal menuju golden ummah.
picture : dinas sosial kabupaten jember, 6 juni 2024, 09.38 wib
Dan pada kesempatan lain pula, aku berkesempatan untuk memeriksa pasien di Dinas Sosial, dinas yang menaungi juga merawat pada ODGJ terlantar juga lansia terlantar.
Maaf, kali ini aku tidak bisa menahan. Air mata itu terus keluar saat aku melihat bagaimana kondisinya. Merasa tendiri tanpa keluarga. (Maaf) kotor karena kurang kebersihan diri. Suram tanpa kebahagiaan juga kasih sayang. Seolah tidak ada sinar matahari yang masuk, begitu gelap. Sekali lagi, maaf aku menangis. Aku benar-benar menangis saat anamnesis. Rasa iba ku kian memuncak, rasa ingin membantu sangat besar, tapi apa daya, kondisinya sedemikian gelapnya. Maafkan dokter muda ini yang masih butuh belajar mengenai profesionalitas.
Pernyataan-pernyataan yang keluar dari para pasien semakin membuat hati ini lemah. "Kok bisa ya, keluarganya tidak mencari?" tanyaku berulang-ulang pada diri. Semakin aku menyadari, bahwa nikmat yang Allah berikan kepadaku sungguh sangat luar biasa. Dilingkupi ayah ibu yang sangat menyayangi. Kakak adik yang begitu merangkul tangis juga bahagia. Kakek Nenek yang doanya brgitu kuat untukku. Yang istilahnya, tanganku tergores pisau sedikit saja, banyak keluarga yang langsung turun tangan. YaAllah, betapa kurangnya diri ini untuk bersyukur.
YaAllah, semakin dalam hamba mempelajari semakin dalam juga hamba terfikir dan menyadari. Atas agungnya kebesaran dan kekuasaan Allah, atas terhampar luas lagi kompleksnya semesta alam, juga dalam dan rumitnya semesta diri manusia.
Maka, tidakkah engkau berfikir?
Di perenungan waktu dhuha saat tidak berjaga, Masjid Darusy Syifa, RSD dr. Soebandi Jember, Selasa 11 Juni 2024, 09.45-waktu adzan dhuhur.
4 notes
·
View notes
Text
Cerpen: Dapur Itu Terbuat Dari Rindu dan Pulang
-------------------------------------***----------------------------------
Hari itu di rumah yang luasnya tak seberapa, usai ibadat natal di geraja. Keadaan haru yang membukus rumah tak dapat dihindarkan. Semua berkumpul, tak ada pesta. Hanya upacara megasah doa-doa sebagai penangkal bala. Rekat doa di jemari emak dan bapa di hari baik, bersepakat menerima nasib yang diam-diam dikerjakan tuhan.
Belum puas merayakan rindu, waktu memangil untuk kembali melanjutkan hidup dengan versinya masing-masing; kedua adik Mecy kembali melanjutkan masa setudy-nya di kota, kedua kakaknya (pertama & kedua) kembali pada keluarga kecilnya. Namun kali ini kakak kedua mengajak serta emak (ke papua).
Ini menjadi bulan-bulan yang paling sunyi. Karena 6 bulan setalah emak memilih ikut bersama kakak ke papua, kedua kakaknya pun memilih kembali mencari pengalaman baru di kota yang berbeda. Sehingga di rumah hanya menyisahkan Mecy dan bapak. Mecy sendiri kebetulan mendapat pekerjaan disalah satu instansi di kabupaten. Meski dengan status pegawai kontrak paling tidak cukup untuk perpanjang hidup sekaligus menemani bapak di rumah
Pagi itu, di luar masih gelap. Mecy meraih hp di samping tempat tidur dan dengan susah payah membuka mata untuk melihat angka-angkanya. Masih pukul 05.00, baru 4 jam usahanya mencoba tidur setelah mengerjakan beberapa laporan kerja semalaman. Tapi suara dari arah dapur membuatnya urung kembali terlelap.
Dengan langkah belum ajek ia menuju dapur, menyambar segelas air di atas meja makan yang mungkin milik bapak yang belum dihabiskan, mereguknya perlahan, mencoba menghilangkan kantuk yang masih bergelayut di kedua mata. Kemudian duduk di samping bapak yang sedang mengaduk kopi yang diseduh sendiri.
“tadi suarah apa, pak?”
“Ow itu suara panci, tadi bapak mau buatin kopi tapi tidak ada air panas. Jadi bapa jerang airnya dipanci.”
“kenapa ngak panggil mecy, pak? Kan ada mecy di kamar.” Kata nya mengerutu.
“tidak apa-apa, kan nona juga banyak kerjaan semalam. Bapa tahu nona baru tidur,bapak tidak mau ganguin nona. lagipula bapa bisa buat sendiri.” Jelas bapak dengan senyum tulusnya.
Mecy hanya menarik bibir sambil mengangkat bahu dan melirik ke arah bapak yang menatap kosong ke arah jendela. Ia lalu beranjak menuju tunggku dengan sisa api yang dibuat bapak, memasak sekedar untuk sarapan sekaligus bekal siang untuk dibawa bapak ke kebun, karena Mecy bekerja sampai sore bahkan kadang harus pulang malam.
Usai memasak dan membereskan rumah, Mecy kembali mendiamkan diri di dapur. Mencoba membaca isi pikiran bapak yg masih diam menatap jendela. Dalam hatinya ia bergumam asal, mungkin bapak sedang merindukan kopi buatan emak.
Karena dapur menjadi tempat yang paling teduh bagi emak dan bapa kala membuka dan menutup hari dengan obrolan yang romanatis. di dapur, emak tak ubahnya seperti dewi yang keelokannya menawan hati bapak tak henti. Dapur adalah tempat paling nyaman untuknya berlama-lama menemani emak.
Bukan sekadar memuji kepiawaian emak meracik bumbu, memasak, dan menghidangkan makanan. Tetapi dapur juga menyimpan air mata tragis dari getirnya kehidupan yang coba dirahasiakan emak dan bapak. Semata-mata tak ingin menggangu aktivitas belajar anak-anaknya.
Hari demi hari Mecy belajar banyak hal dari apa yang sudah dilakukan dapur dalam kehidupan-nya. Bahkan dari tempat kerja, tempat pertama yang dikunjungi adalah dapur. Mecy bahkan menghabiskan waktu dengan menatap semua benda yang ada di sana, ia melihat lemari tua yang lapuk masih di tempat yg sama.
Disimpan persis disamping mejah makan dengan bagiaan pintuh yang diganti kain karena habis dimakan rayap, sedangkan meja makan itu sengaja disandarkan ke dinding karena bagian kakinya tak lagi utuh dan sebagiannya lagi diganjal batu. Bapak belum sempat menggantikannya, karena jatah biaya perabotan dapur emak sudah dikirim bapak untuk biaya kulianya di kota.
Mecy mungkin tidak tak akan pernah tahu, apa yang bisa dilakukan dapur ke dalam kehidupannya, dan untuk mengetahuinya, Ia harus memulai dengan mencintainya.
Tentu saja cinta Mecy tidak sebesar cinta emak. Bagimana bisa ia sekuat emaknya yang mengdaikan hidupnya untuk dapur? Mungkian emak punya mimpi tapi sudah ia rebus bersama ubi yang dibawa bapak dari kebun untuk membesarkan mimpi anak-anaknya.
Mecy lalu mengerti bahwa, “Kita mungkin tak akan pernah tahu, apa yang bisa dilakukan dapur ke dalam kehidupan kita, dan untuk mengetahuinya, kita harus memulai dengan mencintainya.”
Dan jika ada yang bertanya apa itu cinta, mungkin ia akan menyebut dapur sebagai kata yang menyempurnakan kalimat lainnya. Bagi Mecy dapur menjadi muasal ia memahami bahwa cinta adalah sesuatu yang akan terus mengantarkan kita pada apa yang disebut sebagai rindu dan pulang.
NLA
7 notes
·
View notes
Text
🍂قدّر اللّه وما شاء فعل🍂
Singkut, 01 Mei 2024
🍂قدّر اللّه وما شاء فعل🍂
Kalimat inilah yang tak henti²nya kami ucapkan atas apa yang terjadi hari ini di rumah kami tercinta. Di saat sore hari hujan badai diiringi dengan petir telah mengguyur daerah Singkut dan sekitarnya. Dan tak lama setelah suara petir yang amat dahsyat dengan kehendak Allah Ta'ala tiang tower yang berada tepat dibelakang rumah roboh mengenai atap rumah kami. Alhamdulillah tidak semua bagian di rumah kami yang terkena, hanya sebagian kecil ruangan di rumah kami yang terkena imbasnya yaitu dapur, kamar mandi serta satu kamar tidur.
Tower yang roboh menimpa rumah kami adalah tower jaringan internet dan wifi yang dikelola oleh Tim Kakak keduaku yang sudah dibangun cukup lama hampir 6/7 tahun berjalan.
Dan قدّر اللّه وما شاء فعل tepat di awal bulan ini tower tersebut terjatuh. Jatuhnya tower terjadi atas kehendak Allah Ta'ala. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dan pihak keluarga lain yang dirugikan. Kami sekeluarga tak henti-hentinya bersyukur karena tragedi ini tidak merugikan orang lain/tetangga kami dengan izin Allah Ta'ala.
Kami yakin Allah Ta'ala tidak akan memberikan ujian/cobaan di luar batas kemampuan hamba-Nya, dan kami yakin disetiap musibah yang saat ini menimpa keluarga kami pasti ada hikmah di balik ini semua.
Semoga usaha kakak keduaku beserta timnya senantiasa diberikan kemudahan dan keberkahan rezeki oleh Allah Ta'ala dan diberikan kesabaran yang seluas-luasnya atas musibah yang terjadi.
Dan tentunya dalam menjalani kehidupan di dunia ini tidak lain dan tidak bukan hanya untuk mengharapkan keridhoan dari Allah Ta'ala semata.
Karena kehidupan di dunia ini adalah tempat ujian/cobaan serta tempat untuk mencari bekal amal sholih yang akan kita bawa kelak di kehidupan akhirat.
Karena kehidupan akhirat lebih kekal dan disanalah tempat kebahagiaan yang abadi.
.
.
.
Secuil pesan dari adek bungsumu tercinta💕
Bogor, 01 Mei 2024 | 23.16 WIB
#musibah#bencana#kesabaran#rezeki#kehendakAllahTaala#kehidupan#hujan lebat#petir#motivasi#rumahtercinta#qaddarullah wa ma sya'a faala
2 notes
·
View notes
Text
Start lari jam 6 pagi. Setelah lari mampir ke pasar, beli bubur ayam untuk emak dan abahku. Sesampainya di rumah jam setengah 8 pagi. Langsung mandiin emak dan abahku, siapin sarapan emak Abahku. Beres suapin emakku, aku langsung selonjorin kaki. Kakiku rasanya nyut-nyutan sekali hahahaha.
Istirahat setengah jam, aku langsung beberes rumah dan cuci piring. Jam setengah 10 pagi, kerjaan rumah sudah beres.
Goreng singkong untuk cemilan emak Abahku.
Semuanya beres, aku langsung ke kamar buat tidur hahaha.
- 21 Januari 2024
5 notes
·
View notes
Text
Tektoknya Cetho Stravanya Engga
Tadi sore kelar tektok Lawu via Cetho, fiuh.
Perjalanan yang memorable adalah perjalanan yang cenderung tidak biasa, ada cerita, dan hikmah. Contohnya kalau saya, salah satunya ya ini.
Awal perencanaan tektok ini kurang lebih setelah turun slamet (maaf cerita slamet tertunda kawan). Mas Nihri belom pernah ke Lawu, oke gas, tapi via Cetho, soale yg belom pernah saya ya hanya itu saja. Selain itu, katanya Cetho indah, ga kaya yg laen, ini ada sabananya, dan ya, saya pun beberapa kali lihat di story temen dan lainnya.
H-1 malam keberangkatan, jiwa jiwa mager mulai bermunculan, dan bagai kanker, bermetastasis memunculkan berbagai alasan masuk akal, yg dalam kasus ini didominasi oleh keluhan di lutut dan kepentingan untuk jogmar pekan depan, tapi kok, agak kureng sinkron, kalo ahad nya saya long run terakhir dari rumah ke ibas putra yang kurleb 30an km.
Daripada pusing, mending saya tidur. Keesokan paginya entah kenapa, muncul rasa, hmm kok agak gaenak badan ya, ini sebenere antara beneran ada atau engga kalo objektifnya, tapi terus karena rasa mager yg cukup hebat, menghubungkan kejadian kipas angin di kamar dengan masuk angin, oke juga.
Akhirnya kuberanikan diri menge chat nihri, "Nih, kok iki sedikit mager ya" dalam dua balon kata terpisah... pun juga menitnya. Tampak sedikit mencurigakan. Tapi beliau sepertinya tida peka dan malah ijin buang air tidak kecil sebentar. Okelah, karena usaha sekuat tenaga dan keberanian melawan ke pekewuh an membatalkan agenda h-sekian jam telah diberikan, sisanya hanyalah mengikuti alur dan kujawab, oke barkabar.
Menit berlalu tanpa kabar, berbekal asumsi beliau sakit perut begitu dahsyat, tak ada follup, hingga tiba tiba dibalas, "otw" . waduh.
Dan akhirnya kami berangkat, satu motor, hemat bensin, minimal polusi, cinta lingkungan, go green. Jam 6 rencana sarapan di TW. kami be dua Gaada yang pernah ke Cetho. Tapi kami, cukup optimis, semua pendakian Lawu pasti searah sama pasar tawangmangu dan dengan kami dengan pd nya ga buka maps kalo blom sampe pasar.
Tiwas munggah tekan pasar, pas ngecek maps, lha kok, belok kiri, terus kiri lagi. Udah ikutin, lha kok turunnya sampe Isyka, belok dan masih beberapa km. Dari situlah kami mengerti bahwa, Tawangmangu ga cuma dari pasar sampe cemoro sewu, ternyata Kemuning itu beda lokasi dan itu ga searah sama pasar TW. catat itu atau sarapan anda dan teman anda akan dikorbankan.
Sampe beskem sekitar pukul 7. Baru kali ini, liat tempat regis tu agak jauhan sama beskemnya. wow unik. Sampe tempat regis, petugas e gaada. Okelah istirahat dulu gapapa, tapi sebenere agak panik, karena khawatir larut malam kelarnya kalo petugas e dateng telat.
Sambil menunggu, eh ada anjing, bentuknya kaya anjing anjing film yang di salju salju. Keren, tapi mager mau foto sampe nihri omong, ra mbok foto? oke gas kita keluarkan sony a6000 yg sudah melalang buana ke alam bebas, dari tingginya puncak hingga dalamnya goa. Kamera dikeluarkan dan cekrek
NO CARD.
asem, tiwas ngisi 2 batre full semalaman. Bawa jauh jauh ke Cetho. Ternyata memori cardnya ketinggalan. Sampai jumpa foto kamera, assalaamualaikum xiaomi redmi note 9.
Singkat cerita, kami memulai langkah dengan penuh semangat mengejar sabana indah nan luas di sana. Candi Kethek terlewati, santai ga mungkin secepat itu Ferguso. Pos warung bukak terlewati, kalem. Pos satu lewat, weh udah pos satu aja, 4 lagi dan summit. Pos 2 lewat, sabana nya mungkin di pos 3, sabana i am coming. Pos 4, buset iki sabane ngendi toh! Sambil makin berharap ketemu karena makin dekat, alhamdulillah akhirnya ketemu
Ternyata emang sabana lumayan indah, kalo kata Nihri, dadi pengen turu ng rumput e. Tapi emang iya, kalo dibandingin sama cemoro cemoro, wah, ini nilai plus besar si. Tapi ya itu
Berbekal hanya lihat story, reels, dan sebagainya tanpa diimbangi membaca caption dan catper serta vlog pendaki sebelumnya. Kukira Sabana tuh kek yang, baru naik nih, eh, Sabana! soalnya pada bikin srory disana jadi kukira itu kek yang mudah terjangkau ternyata realita cukup berbeda tapi alhamdulillah, masih dipertemukan dan tentunya dengan cuaca yang cerah. fiuh.
Oiya, selama perjalanan menuju pos 3 dari awal, kami rasa, penggunaan sepatu running cukup merepotkan. Karena walau kami suka berseluncur tapi entah kenapa yang satu ini seluncurnya, engga dulu. Licin sekali sodara. Apalagi setelah dilanda hujan. Maka dari itu, kami sarankan bagi siapapun yang mendaki jalur dan gunung yang sama, harap menggunakan sepatu yang sol nya cukup menggigit dan tidak sehalus 910 kanzaki dan geist ekiden serta jalan masa depan kita semua, aamiin.
Lanjut, pendakian Pos 4-5 cukup indah namun lebih indah 5-puncak. Kalau di 4-5 ada sabana, di 5-puncak, sabananya lebih luas, dan bertebaran bunga kuning. Kalau di 4-5 ada sesi berjalan di antara dua bukit, di 5-puncak? gaada, adanya nyasar ke makam. Ya semua ada plus minusnya. Alhamdulillah di 5-puncak ada puncaknya. Jelas.
Kelar sampai puncak pukul 12.03 berangkat sekitar pukul 8 kurang dikit. Dan disinilah ujian selnajutnya dimulai.
Sebagai remaja yang alhamdulillah suka berlari, kami berdua mempunyai nyeri dengkul. Oke, sebagai informasi, tak selamanya berlari itu indah kawan, terutama bagi yang mungkin, bisa dibilang porsi latihannya cukup sangat progresif dari sisi kecepatan dan jarak tanpa diimbangi latihan form dan strength dengan baik, mampu menyebabkan cedera, dan bisa jadi ini salah satunya. Dan seringkali kambuh ketika dengkul menahan beban, seperti contohnya turun tangga dan gunung.
Yak cerita selanjutnya yang cukup terkenang adalah bagaimana kami, eh saya lebih tepatnya, menuruni gunung dengan berputar kanan dan kiri, membelakangi jalur, berusaha semaksimal mungkin mengurangi beban pada dengkul yang suka berteriak. Dari puncak, sampai beskem sekitar 3 jam. Lanjut motoran ke Rumah
Ada pepatah bilang, No Pap Hoax.
Bukanlah sebuah perjalanan, apabila tak terekam oleh strava. Kurang lebih itu motto penulis. maka dari itu full naik turun terekam, naik pake strava karena masih cukuo batrenya, turun pake jam tangan. Namun, apalah daya, terkadang bahkan strava pun bisa salah, seperti pria.
Mungkin kesalahan ini terdengar positif tapi sebagai manusia berintegrias yang sesungguhnya, maka kebohongan tetaplah kebohongan! apa yang 4 jam tetaplah 4jam, bukan satu! yak dan ini cukup disesalkan.
Apakah ini sebuah teguran untuk berhenti posting story wa dan insta berlari? wallaahu a'lan bishhowaab. Insyaa allah tetep mau berusaha mengajak temen temen untuk berlari atau setidaknya berolahraga. Semoga kita dimudahkan untuk meluruskan niat kita dalam beramal, aamiin
Oiya bekal selama pendakian beng beng, cokicoki, yupi, jajanan isi marsmelo yg terkenal, 2 botol 600ml air, dan 2 pocari 500ml, jas hujan, hedlem, tas, jaket, dan barang penting lainnya. Kamera dan tasnya ditinggal di pos. Semoga membantu, Jangan lupa pamit ortu kalo mau daki. Gas tektok aja, ngapain nge camp, habisin duit, waktu, tenaga, dan waktu nonton wanpis.
7 notes
·
View notes
Text
7 Agustus 2023
Gue bangun dengan keadaan linglung setelah kemaren tetep maksain latihan dance meskipun seminggu ini padet bolak-balik keluar kota buat wawancara. Semalem mimpi PC gue dicolong orang, padahal gue aja nggak punya PC, cuma punya laptop. Tapi tetep aja di mimpi itu gue nyesek banget.
Bangun tidur masih dalam keadaan gak percaya. Satu keluarga sehat, gak ada musibah apa-apa sejak tanggal 1 kemaren yang terjadi ke hidup gue. Gue menjalani pagi hari seperti biasa. Cek hp, nonton bentar, sarapan, terus bantu potong buah buat salad. Bukan melon semangka melon semangka aja, tapi berbagai macem buat gue potong dan masukkin. Mama ngundang sekeluarga besar buat makan-makan. Syukuran nanti sore karena katanya agustus tahun ini banyak banget menerima keberkahan.
Masakannya udah setengah jadi di jam set 10 pagi. Gue balik tidur lagi bentar dan bangun jam 10 terus lanjut mandi. Sengaja keramas hari ini, gue ngerestart diri lagi sebagai marking kalo kapanpun gue bisa terlahir kembali. Terus gue pake outfit full item dari atas sampe bawah. Hari ini juga gue pake make up terus anter adek dulu buat beli kertas nasi sama gelas plastik disuruh mama, terus pulangnya mampir dulu ke starbucks buat redeem potongan 50% minuman sama free birthday cakenya mereka.
Begitu kuenya dikasih, gue diucapin ultah. Terus gue duduk dulu bentar, sengaja mau nulis dan bawa diary, pulpen, beserta headsetnya. Baru nyetel “What was I made for” beberapa detik, mata gue langsung ngeblur. Belum sempet gue ambil tisu, air mata gue jatuh.
Gue terharu.
Ini agustus pertama gue dalam 6 tahun dimana gue gak menerima musibah di hari ulangtahun. Sejak ulangtahun ke 17, gue selalu nangis tanggal awal begitu menginjak bulan agustus sampai tanggal 7. Selalu ada musibah datang. Entah anggota keluarga sakit silih berganti, orangtua dalam tiba-tiba harus dirawat di rumah sakit, nyampe nangis tiup lilin ulangtahun sendiri karena gak ada satu orangpun yang ngucapin.
Semakin gue coba berhentikan, semakin berdesakkan air mata gue keluar. Gue kewalahan dengan emosi asing ini. Perasaan seneng tanpa curiga. Rasa syukur tanpa harus was-was. Tahun ini di tanggal awal agustus gue menerima panggilan interview, adek gue lulus masuk PTN, dan di tanggal 7 keluarga gue sehat semua. Bahkan gue menerima kado dari mereka berupa barang yang memang selama ini sering gue pakai.
Gue merasa sangat diperhatikan.
Meskipun belum tentu, tapi gue sempet bergumam di dalem hati, “Apa mungkin kebahagiaan ulangtahun gue 6 tahun belakangan ini diambil untuk dikasih sekaligus di hari ini? Doa mana yang Tuhan kabulin buat menggantikan rasa sakit dan kesepian gue bertahun-tahun kemarin?”
Selain karena gue bersyukur atas nggak ada musibah apa-apa terjadi di hari ini, gue juga seneng dengan bertambahnya umur semakin deket gue sama mati. Yang berarti penderitaan kehidupan yang gue alami selama ini sebentar lagi akan berakhir. Meskipun gue belum tentu hidup nyampe tua dan gue sangat membenci kehidupan, gue bersyukur gue memilih untuk merayakan ulangtahun sebagai perayaan mendekati kematian daripada memilih untuk mengakhiri hidup gue sekarang juga.
Gue menuliskan seluruh perasaan gue di buku diary yang gue bawa. Gue juga sengaja membuat tulisan khusus untuk gue posting di media sosial. Setelah itu gue pulang dan langsung take video tren-tren ulangtahun yang udah gue bookmark dari lama.
Kue gue makan sambil dengerin lagu Hindia setelah take beberapa videonya selesai. Setelah itu tenangin ponakan gue yang sempet tantrum, lalu menuliskan tulisan ini di meja kamar gue yang berantakan itu.
Memang hari ini sebenernya nggak beda jauh kayak hari-hari biasa gue sebelumnya. Tapi ini 7 agustus pertama gue yang nggak terjadi musibah apa-apa, setelah 6 tahun sebelumnya gue selalu menerima kesialan di tanggal yang sama.
5 notes
·
View notes
Text
Mrs. Chatterjee vs Norway; Rasisme Berkedok Perlindungan Anak
Tulisan ini mengandung Spoiler
Baru kali ini saya benar-benar kesal pada sebuah film dari detik pertama film. Film yang diperankan oleh Rani Mukerji ini dibuka dengan penculikan anak yang dilakukan oleh Pemerintah Norwegia. Ya kamu tidak salah baca, mereka benar-benar diculik oleh pemerintah dengan alasan keluarga tersebut tidak mampu membesarkan anak disertai tuduhan-tuduhan yang tidak berdasar atau diskriminatif.
Selain itu masalah seperti KDRT, budaya patriaki serta keluarga suami yang toxic menjadi “sulutan” emosi. Film yang sangat cocok bagi kamu ingin berkata-kata kasar dan marah-marah sejak awal. Karena emang semengesalkan itu.
Rangkuman Cerita
Berlatar di Negara yang memiliki reputasi maju, demokratis, feminis dan paling membela Hak Asasi manusia yakni Norwegia. Debika dan Amirud memiliki dua orang anak bernama Suchi (5 bulan), Subh (Sekitar 6/7 tahun). Mereka didatangi oleh dua orang perwakilan dari pemerintah Norwegia dari Children Walfare mengevaluasi tata cara imigran membesarkan anaknya di Norwegia. Sudah hampir 2 bulan mereka berada disana dan “mengamati” bagaimana keluarga ini membesarkan kedua anaknya. Pengamatan yang dari awal sudah sangat subjektif membuat semua temuan digunakan membentuk narasi salah sehingga menjustifikasi bahwa mereka boleh mengambil anak dari keluarga dengan alasan “Negara wajib melindungi generasi ke depan”. Hilih!
Karena tidak terima, Debika berjuang mencari keadilan agar anaknya kembali. Butuh 3 tahun akhirnya Debika mendapatkan hak asuh anak kandungnya sendiri. Ngebayangin aja udah emosi, tidak hanya pemerintah norwegia yang membuat Debika kesusahan tapi juga suami dan keluarga dari suaminya yang ikut berkonspirasi agar Debika tidak mendapatkan hak asuh anaknya menjadi hal yang membuat kita mengelus dada.
Masalah yang di “framing” Pemerintah Norwegia
Menyuapi anak dengan tangan
Dalam budaya India, menyuapi anak dengan tangan merupakan kepercayaan terhadap Dewa mereka. Tangan ibu merupakan perpanjangan dari Dewa itu sendiri agar anak mendapatkan berkat dalam hidup. Selain itu Debika juga selalu mencuci tangan serta anaknya hanya mau makan jika disuapi menggunakan tangan. Namun Children Wallfare menganggap ini bentuk kekerasan terhadap anak.
Tidak menyediakan tempat tidur sendiri untuk anak
Selain masih 5 bulan, kepercayaan mereka kepada Dewa juga menganjurkan mereka untuk menemani anaknya tidur di pangkuan mereka. Sehingga mereka belum memberikan kamar khusus untuk anaknya.
Domestic Violance suami dan ibu ke anak
Tuduhan ini benar, karena Suami Debika memang sangat patriakis dan cukup abbusive, meski benar pihak Child Wallfare tidak memperdulikan Debika yang mengalami kekerasan oleh suaminya sendiri. Dia sibuk framing-framing dan framing. Debika juga dituduh sebagai istri yang melakukan kekerasan kepada suaminya hanya karena ia marah kepada suaminya karena tidak berbuat banyak saat anaknya diambil.
PLISS SIAPA YANG GA MARAH KALAU LAKIK LU MODEL GINI.
Ia juga dituduh melakukan kekerasan pada anaknya dengan menutup pintu yang videonya dipotong padahal Debika melakukan itu karena anaknya cedera karena sebelumnya memecahkan kaca pintu. Kayaknya Children Wallfare ini gemini deh!, manipulatif :(
Mental ibu yang tidak stabil
Debika dituduh memiliki mental yang tidak stabil dan dibuktikan dengan reaksi dia ketika anaknya diambil. Ya coba kalian berpikir deh, ibu mana yang tenang idupnya dan masih scroll shopee disaat anaknya diculik. Emosi kan???
Tidak memperdulikan anak karena “sering” tidak berpartisipasi dalam tugas anak.
Selain mengasuh anak, Debika dan Amirud tidak memperkerjakan pembantu rumah tangga, seluruh pekerjaan rumah tangga mulai mencuci, masak, bersih-bersih rumah ia lakukan sendiri. Sedangkan suaminya hanya bekerja saja dan merasa apa yang ia lakukan sudah sangat cukup. Karena melakukan itu semua, Debika sering kelelahan dan lupa membawa tugas Subh ke sekolah yang akhirnya menjadi justifikasi Childreen Wallfare bahwa ia menelantarkan anaknya.
Tidak mempedulikan anak yang Autis
Sebenernya bukan mewajarkan kalau orang tua boleh tidak melakukan tes autisme pada anaknya. Artinya orang tua tersebut tidak aware terhadap perkembangan anaknya. Tapi bayangkan jika kamu tidak tahu, dan tiba-tiba ada pihak luar yang menyalahkanmu karena tidak peduli. Bukan karena kamu tidak peduli, tapi karena beban demestikmu yang berat, suami yang abusive serta seorang imigran yang belum 100% paham budaya disana adalah sesuatu yang “wajar” jika anaknya belum mendapatkan tes tersebut.
Masalah yang sebenarnya
Suami yang sangat Patriaki
Budaya India yang masih patriaki masih menjadi bawaan bagi Amirudh. Ia merasa sebagai laki-laki tidak perlu melakukan perkerjaan rumah tangga yang seharusnya dilakukan oleh wanita. Inilah yang membuat Debika akhirnya harus kelelahan secara fisik dan mental karena mindset yang dimiliki oleh suaminya. Fakta bahwa Debika dipaksa menikah padahal dia sendiri punya mimpi sebagai seorang sarjana sains.
Mertua Toxic
Bayangkan ketika mereka datang ke rumah, disaat Debika sedang berada pada puncak kesedihan ia malah dikatakan “emang kamu perempuan yang ga benar” “suami kamu terlalu memberi kebebasan”, “anakku kelaparan karena kamu” dan pernyataan-pernyataan misoginis yang menyalahkan perempuan mulai tidak becus mengurus anak, menuntut segalanya. Yah tipical mertua toxic yang wajib kalian hindari kalau mau nikah ma pasangan.
Beban Domestik yang besar
Karena patriaki tadi akhirnya semua urusan domestik harus dilakukan oleh Debika membuat ia harus menjadi seorang guru, psikolog, teknisi, tukang laundry, bahkan ia memasak untuk bekal suaminya setiap pagi.
Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Amirudh bahkan pernah memukul Debika hingga tangannya patah. Selain itu bukannya menenangkan istrinya karena bereaksi saat anak-anaknya diambil, ia justru mengurung istrinya di kamar. Selain itu ia juga bekerja sama dengan adiknya agar anak-anaknya tidak bisa kembali ke Debika. Ia bahkan memberikan kesaksian palsu dan mengatakan istrinya tidak stabil mentalnya hanya karena obsesinya untuk mendapatkan permanent resident di Norwegia. Hati-hati jika pasanganmu udah red flag gini guys!
Diskriminasi dan Rasisme
Sebenarnya sangat tidak apa-apa jika pemerintah ikut campur dalam perkembangan anak, namun masalah di film ini adalah hal itu dilakukan atas dasar argumen bahwa negara berkembang tidak mampu membesarkan anak dengan budaya mereka. Mereka melihat budaya yang mereka lakukan adalah salah, tidak modern serta konyol. Hal itu adalah bentuk dari rasisma itu sendiri, ingat rasisme bukan hanya soal warna kulit tapi juga tentang memandang suatu budaya tidak capable melakukan sesuatu adalah bentuk rasisme juga.
Akhirnya mereka menggunakan itu untuk “mengevaluasi dan melindungi” anak, padahal tujuan mereka hanya ingin menjual anak-anak terebut ke orang-orang kaya di Norwegia dengan narasi “kedermawanan”. Ntah kenapa bule-bule kulit putih ini suka banget ngadop orang-orang dari asia dan afrika biar dibilang baik. Akhirnya menciptakan supply and demand dan membuat mereka membuat konspirasi. Menggunakan narasi perlindungan anak padahal ya rasis aja! Moral Story!
JANGAN RASIS! , karena pemikiran rasis hanya akan membawamu pada ketidak-adilan dan membuat orang lain menderita. Selain itu tinggalkan nilai-nilai patriaki yang menjadi akar dari KDRT, kebencian terhadap perempuan. Pembagian tugas di Rumah Tangga bukanlah hal yang mutlak. Kalian bisa berbagi satu sama lain dan penting untuk melakukan bersama. Sekian dan meskipun saya kesal dengan film ini, tapi film ini sangat rekomended buat di tonton.
5 notes
·
View notes
Text
Menembus Waktu (6)
“Irma tidak mau menikah, Pak. Irma masih ingin sekolah” setelah seminggu dari obrolan waktu itu bersama Arina, akhirnya Irma memberanikan diri mengatakan yang sejujurnya tentang apa yang dia inginkan. Arina yang meyakinkan Irma untuk berani memilih masa depannya sendiri.
Mata Ayah Irma terbelalak, segelas kopi yang tadinya ingin ia minum, diletakkan kembali di atas meja “Maksudmu piye? Kok teko ra gelem rabi?” nada suara ayahnya meninggi.
“Nggeh kulo mboten saged kalih Mas Herman, Pak. Kulo tasih pengen sekolah” nada suara Irma bergetar, dia menunduk tidak berani menatap wajah ayahnya.
“Kowe nek wani karo bapakmu. Ora bakal bapak gelem bayar sekolahmu” ayahnya meradang. Dia berdiri di depan Irma, menggebrak meja makan.
Ibu Irma yang ada di ruang makan itu, berusaha menenangkan ayahnya “Wis tho, Pak. Nek pancen bocahe ora gelem rabi yoh ojo dipekso”
“Kowe kok malah bela anakmu, Bu? Kok malah ra bela aku? Anakmu kae arep ajar bangkang karo wong tuane” kini giliran ibu Irma yang terkena ledakan emosi ayahnya. Ibu Irma yang sudah mengenal tabiat suaminya, hanya terdiam. Dia memberi kode kepada Irma untuk masuk kamar.
Irma segera masuk ke dalam kamar. Air mata membasahi pipi Irma. Di dalam kamar, Arina bisa mendengar semuanya, ia menguping di balik pintu kamar itu.
Arina melihat seorang perempuan memakai dress putih dengan beberapa aksen bunga, masuk ke dalam kamar dengan mata sembab. Dia kemudian menghampiri Arina yang sedang duduk di ranjang tempat tidur Irma. Dari dalam masih terdengar suara Pak Budi yang marah-marah, entah apa saja yang diucapkan Pak Budi untuk melampiaskan kekecewaan dan kemarahannya karena putri satu-satunya tidak mau menuruti perintahnya.
“Aku bener tho,Rin?” Irma masih mengusap air matanya yang sesekali membasahi pipinya.
“Iya bener kok, Ma. Kamu berhak memilih apa yang kamu inginkan”
Dia menunduk, suaranya terdengar lirih, “Tapi sekarang bapak marah sama aku, Rin”
“Ma, ya wajar kalau bapakmu marah. Bapakmu pasti merasa sakit hati karena anaknya menolak permintaannya. Tapi Ma, kamu juga berhak memilih untuk masa depanku. Kamu harus buktikan kepada bapakmu bahwa pilihanmu itu tepat. Kamu harus buktikan itu dengan semangat belajar, raih nilai bagus, dan kejar cita-cita yang kamu inginkan” Arina memegang bahu Irma berusaha menguatkannya.
“Bapakmu juga suatu saat akan mengerti, Ma. Dia juga tidak mungkin marah lama dengan anaknya sendiri. Kamu kana nak kesayangan bapakmu” ucap Arina sembari tersenyum di hadapan Irma.
Irma teringat kejadian tiga hari lalu. Saat Mas Herman datang berkunjung ke rumah dan Irma menjelaskan apa alasan dia membatalkan pernikahan mereka dan tanpa perdebatan panjang, Mas Herman mengiyakan permintaan Irma.
“Tidak apa kalau kamu belum siap menikah denganku. Kamu juga masih sangat muda, aku pun sebenarnya ragu karena kuliahku belum selesai. Jadi, selesaikan saja sekolahmu dan kejar apa yang menjadi mimpimu, Ma. Perkara jodoh, kalau memang kita berjodoh juga pasti akan bertemu lagi” jawaban Mas Herman yang bijaksana cukup membuat Irma tenang.
Hal itu yang membuat Irma mantap untuk akhirnya membicarakan hal ini kepada ayahnya. Sudah saatnya Irma memilih sendiri jalur hidup apa yang dia inginkan.
“Masa muda cuma sekali, Ma. Wajar kalau kamu ingin memilih yang terbaik untuk hidupmu. Jangan ragu lagi. Buktikan kepada semua orang” Arina memeluk Irma.
“Makasih ya, Rin”
Semua terjadi di hadapan Arina. Melihat orang tuanya membatalkan pernikahan mereka. Mendengar jawaban ayahnya yang ternyata sangat “legowo” menerima keputusan ibunya. Arina sangat merindukan almarhum ayahnya, melihat masa muda ayahnya adalah hal yang sangat Arina syukuri. Meskipun rasanya Arina ingin memeluk ayahnya tetapi jelas itu tidak mungkin, Arina hanya memperkenalkan diri sebagai teman Irma. Itu saja.
Mereka melepaskan pelukannya.
“Terimakasih karena Ibu lebih memilih masa muda Ibu. Terimakasih karena Ibu lebih yakin untuk mengejar cita-cita Ibu. Terimakasih karena Ibu lebih berani untuk menyuarakan keinginan Ibu meskipun itu artinya harus mendengarkan kemarahan kakek. Terimakasih ya, bu. Ibu harus selalu bahagia karena Arina bahagia bisa menjadi anak Ibu. Mungkin setelah ini akan ada hal yang berubah tapi semoga Arina tetap bisa menjadi anak Ibu di masa depan” air mata haru membasahi pipi Arina. Ia mengucapkan semua itu tanpa jeda hingga Irma yang ada di depan Arina merasakan kebingungan.
“Maksudnya apa, Rin?” Irma menatap Arina.
Arina tersenyum sembari melambaikan tangan kepada Irma. Terlihat cahaya putih berpendar di sekujur tubuh Arina dan kemudian Arina menghilang. Tepat di hadapan Irma, Arina menghilang. Belum sempat Arina menjawab kebingungan Irma tapi Arina menghilang begitu saja. Irma bingung, tidak mengerti tapi satu hal yang pasti. Ada rasa sedih menyeruak di hati Irma. Irma menangis, menangisi kepergian Arina.
***
Sebuah mobil Alphard dengan nopol B 4312 HJ itu berhenti di sebuah lobi salah satu gedung tinggi di Jakarta. Perempuan berusia 36 tahun turun dari mobil itu, tubuhnya sedikit berisi, badannya cukup tinggi, dengan mengenakan jilbab berwarna biru dengan beberapa corak abstrak, blazer warna hitam menutupi bahunya beserta celana bahan yang membalut kaki jenjangnya dan heels warna biru tua membuat tampilan perempuan ini terlihat classy dan elegan.
“Selamat pagi, Bu Irma” setiap orang dalam gedung itu menyapa perempuan ini.
Perempuan ini menaiki lift menuju ruangannya yang ada di lantai 26. Ada dua orang asisten pribadi yang berdiri di belakangnya dan mengikuti setiap langkahnya. Langkahnya terhenti di salah satu ruangan yang ada di depan lift tersebut.
Perempuan itu duduk di kursi kerjanya yang empuk dengan bantalan kursi di bagian kepala. Ruangannya sangat luas, ada beberapa rak buku berjejer rapi, ada Televisi besar terpampang menempel di dinding ruangan ini, sofa empuk berwarna coklat dengan bahan kulit juga ada di ruangan perempuan ini. Di atas meja kerjanya, ada beberapa dokumen yang menumpuk beserta laptop. Dia mengecek beberapa dokumen yang ada di mejanya.
“Triing” terdengar suara ponselnya berbunyi menandakan ada whatsapp baru masuk.
“Nanti kamu pulang awal kan? Aku juga pulang jam 5 dari kantor. Ingat, kita ada janji dengan anak-anak” itulah pesan yang muncul di aplikasi whatsapp perempuan itu.
“Iya, sayangku. Siap” perempuan itu mengetik balasan di ponselnya dan mengirimkan ke salah satu kontak di ponselnya yang ia beri nama “Ayahnya anak-anak”
Perempuan tersebut tersenyum sambil memandangi wallpaper ponselnya. Terlihat ada foto mereka berempat yang terpasang di layar depan ponselnya.
5 notes
·
View notes
Text
Apakah Anda sedang mencari peluang investasi emas yang menguntungkan di Malang? Kini saatnya untuk memanfaatkan konsep rumah kost yang strategis! Kami menawarkan rumah kost eksklusif dengan lokasi prime di depan Kampus UIN 3 Malang, Premium Permata Kost sangat cocok untuk mahasiswa dan keluarga yang membutuhkan hunian nyaman.
Dengan 6-8 kamar tidur yang masing-masing dilengkapi dengan kamar mandi dalam serta fasilitas water heater, investasi ini menjanjikan kenyamanan dan kepraktisan bagi penghuni. Tidak hanya itu, setiap kamar sudah dilengkapi dengan full furniture, sehingga penghuni tinggal membawa barang pribadi saja.
Untuk kenyamanan ekstra, terdapat carport yang memadai dan rooftop untuk bersantai atau berkumpul. Rumah kost ini juga menggunakan akad syariah, memberikan rasa aman dan nyaman bagi Anda yang menginginkan investasi yang halal.
Jangan lewatkan kesempatan langka ini! Segera lakukan survey lokasi dan rasakan sendiri potensi keuntungan yang bisa Anda dapatkan. Hubungi kami sekarang untuk informasi lebih lanjut!
WA 0817-1738-1586
Jl LOcari Sumbersekar Dau Malang
#dijualrumahkostdekatkampus#jualkost#kostdijual#dijualrumahkostdimalang#jualkostdekatkampus#jualkostdekatuin#jualkostdibatu#jualkostdimalang#jualkostdisumbersekar#dijualkostdimalang#pemiumpermatakost
0 notes
Text
Biaya Desain Interior
Desain interior merupakan bagian penting dalam menciptakan ruang yang nyaman, fungsional, dan estetis. Baik untuk rumah pribadi, kantor, atau ruang komersial lainnya, memiliki desain interior yang tepat dapat memberikan suasana yang lebih baik dan meningkatkan kualitas hidup. Namun, banyak orang sering kali bingung tentang biaya yang diperlukan untuk mendesain interior. Artikel ini akan membahas kisaran biaya desain interior dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta memberikan beberapa tips untuk mengelola anggaran Anda.
Faktor yang Mempengaruhi Biaya Desain Interior
Biaya desain interior bisa sangat bervariasi tergantung pada sejumlah faktor. Beberapa faktor utama yang memengaruhi biaya desain interior antara lain:
1. Ukuran dan Jenis Ruangan
Ukuran ruang yang akan didesain mempengaruhi biaya secara langsung. Desain interior untuk ruangan yang lebih besar seperti ruang tamu, ruang keluarga, atau ruang komersial cenderung lebih mahal dibandingkan dengan ruangan kecil seperti kamar tidur atau kamar mandi. Demikian juga, ruang dengan banyak sudut atau area yang sulit dijangkau dapat meningkatkan biaya desain.
2. Jenis Desain yang Diinginkan
Desain yang lebih sederhana dan minimalis biasanya lebih terjangkau, sedangkan desain yang lebih rumit dan mewah dengan elemen custom-made, seperti furnitur khusus, material premium, dan pencahayaan yang canggih, tentu akan mempengaruhi biaya secara signifikan.
3. Material yang Digunakan
Jenis material yang dipilih untuk furnitur, finishing dinding, lantai, dan aksesori interior sangat mempengaruhi biaya. Material premium seperti marmer, kayu solid, atau granit tentu akan lebih mahal dibandingkan material seperti laminasi atau MDF (Medium Density Fiberboard). Jika Anda memilih material dengan kualitas lebih tinggi, tentu akan meningkatkan biaya keseluruhan.
4. Tingkat Kesulitan Proyek
Proyek desain yang lebih kompleks, seperti renovasi total, pembuatan furniture custom, atau integrasi sistem teknologi canggih (seperti smart home) akan memerlukan lebih banyak waktu dan tenaga ahli, sehingga harganya lebih tinggi. Sebaliknya, desain sederhana yang hanya melibatkan pengecatan atau pemilihan furnitur akan lebih terjangkau.
5. Pengalaman dan Reputasi Desainer
Desainer interior berpengalaman dan yang memiliki reputasi baik biasanya mengenakan tarif lebih tinggi karena mereka menawarkan desain yang lebih inovatif dan kualitas pekerjaan yang lebih terjamin. Jika Anda memilih desainer terkenal atau studio desain yang sudah mapan, biaya desain interior biasanya akan lebih mahal dibandingkan dengan desainer yang baru memulai karirnya.
6. Lokasi
Lokasi proyek juga mempengaruhi harga. Di kota-kota besar seperti Jakarta atau Surabaya, biaya desain interior akan lebih tinggi dibandingkan di kota-kota kecil atau daerah dengan biaya hidup yang lebih rendah. Hal ini berkaitan dengan biaya operasional, ketersediaan material, dan permintaan pasar di wilayah tersebut.
Kisaran Biaya Desain Interior
Berikut ini adalah gambaran kisaran biaya desain interior berdasarkan beberapa tipe proyek dan ruang yang umum di desain.
1. Desain Interior Rumah
Desain Kamar Tidur: Untuk desain interior kamar tidur, biaya mulai dari IDR 3.000.000 hingga IDR 10.000.000, tergantung pada ukuran ruangan dan jenis material yang digunakan. Desain sederhana tanpa banyak elemen custom akan lebih terjangkau.
Desain Ruang Tamu: Harga desain ruang tamu biasanya berkisar antara IDR 5.000.000 hingga IDR 15.000.000. Biaya ini bisa lebih tinggi jika Anda memilih furnitur custom atau material premium.
Desain Dapur: Desain interior dapur, terutama jika melibatkan pembuatan kitchen set custom atau renovasi besar, dapat mulai dari IDR 7.000.000 hingga IDR 20.000.000.
Desain Seluruh Rumah: Desain untuk rumah dengan 3-4 kamar tidur, ruang tamu, dapur, dan area lainnya dapat berkisar antara IDR 15.000.000 hingga IDR 50.000.000 atau lebih. Biaya ini bergantung pada tingkat kompleksitas dan material yang digunakan.
2. Desain Interior Komersial
Desain Kantor: Biaya untuk desain interior kantor mulai dari IDR 5.000.000 hingga IDR 20.000.000 per ruang, tergantung pada ukuran dan desain. Kantor dengan tema unik atau desain open space mungkin memerlukan biaya yang lebih tinggi.
Desain Restoran atau Kafe: Desain untuk restoran atau kafe cenderung lebih mahal karena melibatkan banyak elemen dekorasi dan kebutuhan fungsional tertentu. Biaya dapat berkisar antara IDR 15.000.000 hingga IDR 50.000.000 atau lebih, tergantung pada ukuran dan konsep.
Desain Toko atau Showroom: Desain untuk toko atau showroom dapat dimulai dari IDR 10.000.000 hingga IDR 40.000.000, tergantung pada luas area dan tingkat kesulitan desain.
3. Layanan Desain Berdasarkan Jam atau Proyek
Tarif per Jam: Beberapa desainer interior menawarkan tarif berdasarkan jam, yang biasanya berkisar antara IDR 300.000 hingga IDR 1.500.000 per jam, tergantung pada pengalaman dan lokasi desainer.
Tarif Per Proyek: Untuk biaya desain interior per proyek, harganya bisa mulai dari IDR 5.000.000 hingga IDR 50.000.000 atau lebih, bergantung pada ruang dan tingkat kesulitan desain.
Cara Menghemat Biaya Desain Interior
Jika Anda memiliki anggaran terbatas namun tetap ingin mendesain interior dengan hasil yang memuaskan, berikut adalah beberapa tips yang bisa membantu menghemat biaya desain interior:
1. Fokus pada Ruang Utama
Alih-alih mendesain seluruh rumah sekaligus, Anda bisa mulai dengan ruang utama seperti ruang tamu atau kamar tidur. Setelah itu, Anda dapat melanjutkan ke ruang lainnya secara bertahap.
2. Pilih Material yang Terjangkau
Pilih material yang lebih terjangkau namun tetap berkualitas, seperti laminated wood, MDF, atau penggunaan vinil untuk lantai dan dinding. Hindari menggunakan material premium jika anggaran terbatas.
3. Gunakan Furnitur Multifungsi
Furnitur multifungsi atau modular yang hemat ruang bisa mengurangi biaya. Sebagai contoh, memilih lemari dengan laci yang bisa disesuaikan atau tempat tidur dengan ruang penyimpanan bisa mengurangi kebutuhan furnitur tambahan.
4. Desain DIY
Jika Anda memiliki keterampilan dan kreativitas, Anda bisa mencoba mendesain beberapa elemen interior secara mandiri, seperti mengecat dinding atau memilih dekorasi DIY yang unik.
5. Bandingkan Penawaran dari Beberapa Desainer
Mintalah penawaran harga dari beberapa penyedia jasa desain interior dan bandingkan. Pilih desainer yang menawarkan solusi yang sesuai dengan anggaran Anda dan pastikan untuk berkomunikasi dengan jelas mengenai batasan biaya.
Kesimpulan
Biaya desain interior sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk ukuran ruang, jenis desain, material yang dipilih, dan pengalaman desainer. Meskipun harga dapat bervariasi, dengan perencanaan yang matang dan komunikasi yang baik dengan desainer, Anda dapat mendapatkan desain interior yang sesuai dengan anggaran dan tetap memuaskan. Jangan ragu untuk mendiskusikan anggaran dan harapan Anda secara terbuka dengan desainer interior, sehingga Anda bisa mendapatkan hasil terbaik tanpa melampaui batasan biaya yang ada.
#desain interior#jasa desain interior rumah#desain rumah interior#desain rumah warna merah#desain rumah bagian depan#jasa desain interior#arsitek medan#desain rumah idaman mewah#desain rumah mewah 1 lantai#desain interior ruang tamu#desain interior minimalis#desain rumah yang unik#desain interior jakarta#desain rumah sederhana#desainer interior#desain rumah mewah#desain interior kamar tidur#interior desain rumah sederhana#desain interior rumah type 36#rumah minimalis
0 notes