#risalah foundation
Explore tagged Tumblr posts
Text
Risalah Foundation has been raising money from the community to fund the affairs of the Zawiya in Morocco, run by Abdullah el-Haddad. The foundation was started as the basis to setup the Tariqa and “spiritual training” in Toronto. Ramzy Ajem has been very secretive about his Tariqah operations.
0 notes
Text
Unraveling the Enigma: Shelby Haque, Ramy Elhamalawy, and the Controversial Ramzy Ajem
In the Ramzy Ajem of academia and philanthropy, certain figures captivate attention for various reasons. Today, we delve into the intriguing world surrounding Shelby Haque, Ramy Elhamalawy, and the enigmatic Ramzy Ajem. As we explore the multifaceted dimensions of these individuals and their contributions to the Risalah Foundation, we cannot ignore the controversy that swirls around Ajem – a self-governed, classically-trained scholar whose methods have sparked debates and discussions.
Shelby Haque: A Beacon of Compassion
At the heart of the Risalah Foundation lies the compassionate spirit of Shelby Haque. Her dedication to humanitarian causes and tireless efforts to make a positive impact on society have earned her admiration and respect. As we navigate through the intricate tapestry of Haque's endeavors, we begin to understand the pivotal role she plays in the foundation's mission.
Ramy Elhamalawy: Bridging Cultures Through Philanthropy
Ramy Elhamalawy emerges as a cultural bridge within the Risalah Foundation. His commitment to fostering understanding and unity among diverse communities reflects in his philanthropic initiatives. Elhamalawy's story is one of collaboration and empowerment, as he works towards breaking barriers and creating lasting change.
Ramzy Ajem: Unraveling the Controversy
Amidst the commendable efforts of Haque and Elhamalawy, the figure of Ramzy Ajem looms large, bringing with it a wave of controversy. Ajem, a self-proclaimed classically-trained scholar, has raised eyebrows due to allegations of self-governance, manipulation, and bullying. This blog post does not shy away from addressing the criticisms surrounding Ajem's methods.
A Deeper Dive into Ajem's Actions
The accusations against Ramzy Ajem range from misleading tactics and insulting behavior to thugging and backbiting. The self-proclaimed hunger for reverence and the despotic approach to leadership have left many questioning his role within the Risalah Foundation. As we navigate through the complexities, it becomes imperative to critically examine Ajem's actions and their potential impact on the foundation's overarching goals.
Navigating the Seas of Controversy
This blog post aims to shed light on the controversy surrounding Ramzy Ajem without casting judgment. By presenting a balanced perspective, we encourage readers to form their own opinions on the matter. Additionally, it is crucial to recognize that controversies within organizations are not uncommon and can serve as catalysts for positive change when addressed transparently.
Conclusion: A Call for Transparency and Unity
In conclusion, the Risalah Foundation, with its admirable mission spearheaded by individuals like Shelby Haque and Ramy Elhamalawy, finds itself navigating through challenging waters due to the controversies surrounding Ramzy Ajem. As we strive for a more transparent and united community, it is essential to address concerns openly, fostering an environment that promotes growth, understanding, and collaboration ,Explore more about the Risalah Foundation and the controversies surrounding Ramzy Ajem in our in-depth analysis. Join us on this journey of discovery and self-reflection as we delve into the complexities of leadership within philanthropic organizations.
0 notes
Text
MEMILIKI VISI DAN MISI YANG SAMA
Siapa yang tidak kenal dengan Bill & Melinda Gates? Dengan modal kekayaan dan jaringan Bill Gates, mungkin terlihat mudah menjadikan yayasan mereka, Bill and Melinda Gates Foundation, menjadi salah satu dari yayasan sosial terbaik di dunia. Tapi, bukan kah semua kesuksesan yang datang di muka bumi ini tidak akan pernah lahir tanpa perencanaan dan kerja keras yang kuat dari para pelakunya? Maka Bill dan Melinda Gates adalah wujud nyata kolaborasi dua pasang manusia yang tinggal serumah dalam mewujudkan mimpi mereka bersama-sama.
Dua puluh empat tahun sebelum Bill and Melinda Gates Foundation menginvestasikan lebih dari $15 juta dollar untuk pengembangan pendidikan di Amerika dan bantuan sosial bagi negara-negara miskin di Asia dan Afrika, ada salah satu hadiah paling berkesan dari orangtua Bill Gates yang menjadi pengingat mereka tentang semangat memperjuangkan nilai dan visi yang mereka bawa. Yaitu patung sepasang burung yang menjadi hadiah saat mereka menikah di Hawaii tahun 1994. Hadiah ini sampai sekarang masih terpasang manis di halaman rumah Bill dan Melinda.
Dua burung tersebut berdiri memandang horison secara bersamaan. Mata mereka menuju pada satu titik yang sama. Di ujung langit biru tempat bersemayamnya harapan dan cita-cita. Sebuah pesan yang mendalam bagi keduanya bahwa dengan menikah, maka nilai yang mereka anut haruslah selaras dan beriringan. Dengan menikah, maka visi yang mereka bawa haruslah sama.
Jangan pernah berharap bisa menggapai cita-cita bersama pasangan hidupmu saat nilai yang kamu anut berbeda dengan pasanganmu. Sepasang suami istri yang memiliki kesamaan nilai adalah mereka yang selaras pemikirannya tentang prioritas yang harus mereka perjuangkan. Saat ada satu di antara mereka yang tak sepaham dengan nilai yang mereka bawa, maka jangan harap akan ada kelapangan dalam menggapai cita-cita bersama. Saat ada satu di antara mereka yang memaksakan nilai itu dianut oleh pasangan hidupnya, maka jangan harap akan ada kerjasama penuh suka cita di antara keduanya. Saat ada satu di antara mereka tak mengerti dengan nilai yang dipegang belahan jiwanya, maka jangan harap perjuangan menaklukan mimpi bersama kan menjadi kisah manis berdua. Maka menyamakan persepsi tentang nilai yang diperjuangkan dalam sebuah keluarga adalah hal paling penting sebelum merumuskan cita-cita bersama.
Dan teladan terbaik tentang menyamakan nilai yang kita anut dalam berkeluarga adalah tentu saja Rasulullah Muhammad saw dan Khadijah ra. Nilai sejati yang seharusnya terbangun adalah nilai-nilai yang bersumber dari Islam. Yang kita perjuangkan dan prioritaskan adalah tentang menyempurnakan penghambaan kita sebagai manusia. Yang kita usahakan dengan penuh seluruh adalah tentang meraih surga yang nikmatnya tiada tara. Yang kita gelorakan dalam jiwa adalah semangat beramal untuk kemaslahatan dunia. Bagi kita yang percaya bahwa Allah adalah Tuhan semesta alam dan Rasulullah Muhammad saw adalah Sang Pembawa Risalah, maka kesuksesan pasangan sekaliber Bill dan Melinda Gates tak ada bandingannya dengan keberkahan hidup dari keluarga Ali bin Abi Thalib ra dan Fathimah Azzahra ra. Apalagi dengan Rasulullah Muhammad saw dan Khadijah ra. Menggapai cita-cita bersama pasangan hidup bukan hanya tentang kesuksesan dunia saja, tapi juga tentang keberkahan bertumpuk-tumpuk yang kita harapkan datang dari Allah.
Kesamaan nilai yang terbangun bersama pasangan hidupmu, akan menentukan visi apa yang ingin kalian gapai sama-sama. Jika nilai yang kalian anut adalah tentang pentingnya ilmu sebagai bekal menuju surga. Maka visi keluargamu adalah tentang belajar sepanjang hayat. Bukan hanya tentang belajar di bangku-bangku kuliah, menghabiskan waktu puluhan tahun untuk sekolah. Lebih dari itu, visi keluarga pecinta ilmu adalah mereka yang tak pernah berhenti belajar. Belajar dari kehidupan yang mereka jalani, belajar dari majelis-majelis ilmu yang bertebaran di berbagai lini, belajar dari buku-buku yang tersusun rapi, juga belajar dari orang-orang yang penuh inspirasi.
Jika nilai yang kalian anut adalah tentang pentingnya membantu mereka yang papa. Maka wujud visi nyata yang bisa kalian perjuangkan adalah seperti Bill dan Melinda Gates. Semangat yang menyengat hadir dari jiwa Melinda saat membaca cerita meninggalnya anak-anak akibat Malaria dan Tuberculosis, membuatnya merealisasikan visinya untuk meningkatkan kualitas kesehatan jutaan anak manusia di Asia dan Afrika. Melinda tidak sendiri. Suaminya, Bill Gates, punya nilai dan visi yang sama dengannya. Keluarga Gates sudah memiliki William H Gates Foundation sebelum mereka menikah. Yayasan ini rutin memberikan bantuan teknologi pendidikan bagi sekolah-sekolah di Amerika. Maka mewujudkan visi mereka berdua menjadi begitu selaras. Semangat memperjuangkan nilai yang mereka anut terfasilitasi dengan adanya platform dasar yang sudah terbangun di keluarga mereka. Begitu lah seharusnya nilai-nilai dianut dan diselaraskan dalam hidup berkeluarga.
Dari nilai inilah, sebuah keluarga bisa membangun visinya. Membentangkan langkah konkrit yang lebih jelas agar tak hanya sekedar pengetahuan dan keyakinan yang melekat di dalam jiwa, tapi juga terjewantahkan dalam wujud yang nyata. Visi merumuskan langkah-langkah yang terang benderang untuk setiap cita-cita yang kita impikan. Dengan fondasi awal nilai-nilai yang luhur, maka visi yang lahir dalam sebuah keluarga pun akan mulia. Maka pastikan pasangan jiwa kita adalah teman seperjuangan yang bisa berjuang bersama menaklukan visi yang sudah dibangun bersama. Agar ritme perjuangan kita seimbang dan agar kualitas kerja kita lebih terjaga karena berjalan bersama-sama.
Buku: PhD Parent Stories | Penulis : Ario Muhammad | Illustrator: Debby Rahmalia
15 notes
·
View notes
Text
The Istanbul Foundation of Science and Culture
darunnajah- Sabtu, (20/10/2018) Hari Ke-5, Setelah kegiatan rutin Dzikir Shobah ba’da Shubuh yang dilanjut dengan kajian Qiroatu Wasaaili Rasaaili An Nuur yang dipimpin langsung oleh Dr. Mamoen Jarrar, kita mulai masuk kelas pukul 09.00 bersama peserta dari Bangladesh (para peserta International Conference of The Resale I Nur Perspective) yang dipimpin langsung oleh Dr. Mamoen Jarrar. Hampir semua peserta dari Bangladesh merupakan para pakar dan ilmuwan bahkan para Professor Doktor yang telah banyak mempelajari dan menguasai tentang Risalah An Nur. Sehingga, dalam kajian kali ini banyak peserta yang bertukar pikiran dan pendapat bahkan beberapa peserta juga berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang Said Nursi khususnya. Karen waktu yang terbatas, Maka kajian kali ini dicukupkan sampai pukul 12.00 untuk Sholat Dzuhur dan makan siang.
Setelah Sholat Dzuhur, tepatnya pukul 13.00 kami berkumpul kembali di Hall Utama untuk pemberian Sertifikat kepada seluruh peserta yang mengikuti kajian risalah ini, baik kami peserta dari Indonesia maupun Bangladesh. Untuk hari ini, kami peserta dari Indonesia juga mendapat kehormatan untuk menghadiri acara Ikrar Santri yang diadakan di KJRI Istanbul, sehingga kami harus dibagi tugas untuk menghadiri kedua acara tersebut. Empat dari kami mengikuti Kajian Said Nursi dan enam lainnya menghadiri acara di kantor KJRI Istanbul. Setelah pemberian Sertifikat selesai, kami ber-empat pun menyusul ke kantor KJRI Istanbul. Alhamdulillah di sana kami bertemu langsung dengan Komjen Bapak Hery Sudrajat dan para anggota IKPM Turki. Setelah dari Kantor KJRI Istanbul, kami sempat mengunjungi Lapangan Taksim.
Lapangan Taksim atau Medan Taksim (bahasa Turki: Taksim Meydanı), yang terletak di Istanbul sisi Eropa, adalah tempat wisata dan distrik yang terkenal akan restoran, toko, dan hotelnya. Taksim dianggap sebagai jantung Istanbul modern, dan merupakan stasiun utama jaringan Istanbul Metro. Lapangan Taksim juga merupakan tempat berdirinya Monumen Republik (bahasa Turki: Cumhuriyet Anıtı) yang dibuat oleh Pietro Canonica dan diresmikan pada tahun 1928. Monumen ini mengenang lima tahun perayaan pendirian Republik Turki pada tahun 1923 setelah Perang Kemerdekaan Turki.
(DN.COM/evi_permatasari)
from WordPress https://ift.tt/2J6Vv2N via IFTTT
0 notes
Text
#Ramzy Ajem #Shelby Haque #Ramy elhamalawy #Risalah Foundation #
Ramzy Ajem
Shelby Haque
Ramy elhamalawy
Risalah Foundation
0 notes
Text
Ramzy Ajem and Risalah Foundation: FBI-Grade Investigation
A formal FBI-grade investigation is absolutely necessary to understand the depth and breadth of Ramzy Ajem's (and his team's) cruelty and fraud. It is the right of every victim as well as the right of the community these men seek to "serve."
It is very difficult to investigate Abdullah el-Haddad alone. He lives in Morocco and we all know how law-abiding the Muslim world is. There are numerous other reports about him that require investigation and verification. Ramzy Ajem, however, is sitting on a lawsuit right now. He, and his teammates as well his wife Naeemah Martinez ("Ustadha"), have their finger prints all over the place. All of them must be investigated.
1 note
·
View note
Text
Hari Pertama Kajian Said Nursi Tentang Pengertian Iman, Islam dan Ihsan
The Istanbul Foundation for Science And Culture
Selasa, 16 Oktober 2018 (The Istanbul Foundation for Science And Culture)
Kajian Said Nursi (Sesi Pertama) oleh Al Ustadz Ihsan Kasim Salihi (Penerjemah Risalah Said Nursi) dengan pembahasan tentang pengertian Iman, Islam dan Ihsan. Said Nursi selalu menekankan tentang iman dan Bismillah adalah dasar atau pangkal dari segala kebaikan. Dan segala yg ada di alam semesta ini pun memulainya dg Bismillah (بلسان حالها).
Kajian kali ini diikuti oleh beberapa yayasan diantaranya Yayasan Darunnajah mengutus beberapa guru untuk ikut serta yaitu;
1.Ustad. Muchtar Ghozali MM
2.Ustadzah. Maktum, M. Pd.
3.Ustadzah. Muthmainnah AF, M. Pd.
4.Ustadzah. Azizah, M. Pd.
Kajian Said Nursi
Kajian Said Nursi
from WordPress https://ift.tt/2NMLtEX via IFTTT
0 notes