Tumgik
fajarkelana · 4 years
Text
Utarakan
Lihatlah bunga di sana bersemi. Mekar meski tak sempat kau semai. Dan suatu hari badai menghampiri. Kau cari kemana dia masih disana
Walau tak semua tanya datang beserta jawaban. Dan tak semua harap terpenuhi. Ketika bicara juga sesulit diam. Utarakan...
Dengarlah kawan di sana bercerita. Pelan dia berbisik pelan dia berkata-kata. Dan hari ini tak kan kau menangkan. Bila kau tak berani mempertaruhkan
(Banda Neira)
3 notes · View notes
fajarkelana · 4 years
Text
Guest Lecture: Financing Sustainability, Ideas for Action, Prof. Djordjija Petkoski
0 notes
fajarkelana · 4 years
Text
Yahya bin Abi Katsir rahimahullah berkata,
ولا يستطاع العلم براحة الجسد
“Ilmu tidak akan diperoleh dengan tubuh yang santai (tidak bersungguh-sungguh)”
Semakin tinggi impian dan cita-cita kita, maka semakin sedikit juga waktu luang dan semakin sedikit waktu untuk tubuh kita bersantai-ria. Karena tidak ada langit yang terlalu tinggi dan tembok yang terlalu tinggi untuk mimpi yang baik. Menangkan!
1 note · View note
fajarkelana · 5 years
Video
youtube
“Di dalam hidup ada saat untuk berhati-hati atau berhenti berlari. Tawamu lepas dan tangis kau redam di dalam mimpi yang kau simpan sendiri. Sumpah serapah yang kau ucap tak kembali. Semua harap yang terucap kan kembali. Saat kau menerima dirimu dan berdamai dengan itu. Kau menari dengan waktu tanpa ragu yang membelenggu.” (Taifun - Barasuara)
0 notes
fajarkelana · 5 years
Text
Lalu meracau, tak setuju maka beda kubu, tak sepaham lantas baku hantam, yang seiman saling menerakakan. Mereka lah kerumunan yang lupa
FSTVLST
0 notes
fajarkelana · 5 years
Text
Benci Jika Dipuji, Suka Jika Dinasihati
“Dulu ada seorang sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang apabila dia dipuji mengucapkan:
اللَّهُمَّ لا تُؤَاخِذْنِي بِمَا يَقُولُونَ، واغْفِر لِي مَا لَا يَعْلَمُونَ واجْعَلْنِي خَيْراً مِمَّا يَظُنُّونَ
“Ya Allah, jangan lah Engkau menghukumku disebabkan pujian yang dia ucapkan, ampunilah aku atas kekuranganku dan aib-aib ku yang tidak mereka ketahui. Dan jadikan lah aku lebih baik dari pada penilaian yang mereka berikan untukku.”
2 notes · View notes
fajarkelana · 5 years
Text
The more you look, the less you see. The more you know, the less you understand.
Kelana
3 notes · View notes
fajarkelana · 5 years
Text
"And in the end the love you take is equal to the love you make." (The Beatles)
Tumblr media
0 notes
fajarkelana · 5 years
Video
youtube
Semoga
0 notes
fajarkelana · 5 years
Text
Tad viddhi praņipātena. Paripraśneņa sēvayā
(Kejarlah kebijakan itu dengan kerendahan hati, dengan bertanya-tanya dan dengan pengabdian - Bhagavadgita)
0 notes
fajarkelana · 5 years
Video
youtube
INDONESIA Yang memerah darah, yang memutih tulang, kerinduan untuk Indonesia tempat ku berpulang. Mengakar sejak ku lahir, semangat yang tak akan lekang hingga akhir. Indonesia hidup bernafas dalam geram tubuh ku, meski ke tanah seberang ku habisi waktu. Tetap raga ini mengantar mimpi Ibu Pertiwi, menjunjung nama baik tinggi-tinggi
1 note · View note
fajarkelana · 5 years
Text
Tumblr media
A Story of Andrea
Once in Lajatico, a municipality in the Province of Pisa in the Italian region Tuscany, there was a young pregnant wife that was hospitalized because of simple attack of appendicitis. The doctors had to apply some ices on her stomach. And when the treatments ended, doctors suggested the woman to abort the child. They told her it was the best solution because the baby would be born with some disabilities. But this young woman decided not to abort, and the child was born. The baby was diagnosed with congenital glaucoma.
That woman is Andrea Bocelli's mother, and he is the child. A living legend singer, a tenor, a songwriter, a record producer. He is a diffable, different ability person, he lost his sight totally at twelve, but he thanks to God and his mom who let him to live and got bunch of love. He hopes this could encourage many mothers that sometime find themselves in difficult situations. In those moments when life is complicated, but want to save the life of their baby
Stai qui vicino a me. Quaggiù, quaggiù. Vedrai, vedrai, vedrai. Tu vali si per me. Qualcosa più dell'oro, qualcosa come un'alba che io aspetto
Stay here, close to me. Over here, right here. You'll see, you'll see, you'll see. What you mean to me. Something more than gold, something like the dawn that I wait for
0 notes
fajarkelana · 5 years
Text
HIJRAH
Hijrah. Teringat sabda Rasul, "Sesungguhnya perbuatan itu tergantung pada niatnya, dan seseorang akan memperoleh apa yang telah diniatkannya." Hijrah, karena Allah dan untuk Allah. Bukan sejurus secepat kilat, seperti membalik telapak tangan, instan meloncat dari satu panggung gelap menuju panggung penuh sorot cahaya, semata berubah tampilan fisik. Rasul hijrah hingga sekitar 10 tahun, bukan hitungan sekejap mata. Bersama sahabat, ia harus hadapi tantangan dan ujian yang sungguh luar biasa beratnya, sebuah gambaran.
Hijrah sungguh hanya satu hal, istiqamah di dalamnya sungguh tak kalah susahnya. Hijrah, kemesraan insan dengan Tuhan nya. Bukan hasil akhir, sebagaimana berIslam sungguh adalah sebuah proses lintasan teramat panjang hingga detak jantung degupnya berhenti. Yang ujungnya, babak finalnya, bukan di dunia melainkan kelak di akhirat. Dengan satu harapan, amalan kita diterima dan wafat dalam khusnul khotimah.
Hijrah ukurannya akhlak. Sungguh menuntut pada diri sendiri, bukan kepada orang lain. Untuk tak henti memperbaiki diri, tak putus belajar, dan ujungnya akhlak nan mulia. Menghilangkan ego, menjadi rahmat bagi semesta, yang karena cinta Ilahi telah menemani jalannya. Hanya sibuk bertahmid memuji Ilahi, sehingga tak ada waktu lagi untuk memuji diri sendiri, merasa lebih dari yang lain. Menjadi rahmat bagi semesta, yang tak putus bertasbih mensucikan Zat-Nya, hingga tak sedetik pun punya waktu lagi merasa lebih suci dari makhluk yang lainnya. Menjadi rahmat bagi semesta, yang membawa takbir membesarkan nama Ilahi semata, hingga tak akan lagi sanggup untuk menjadi makhluk yang takabur.
Hijrah. Kerendahan hati, akhlak mulia, rahmat bagi semesta. 'Minaz zulumati ilannur'. Dari gelap menuju cahaya
0 notes
fajarkelana · 5 years
Text
Tumblr media
"Orangtua saya selalu mengatakan, 'Nduk jadi lah orang yang titenan. Meniteni adalah bagian dari kata sifat membaca. Yaitu bagaimana kita selalu observe dan menggunakan kemampuan batin maupun intelektual kita untuk memahami berbagai hal. Ingat, Al-Qur'an turun sebagai penghapus seluruh masalah yang ada di dadamu. Karena manusia di dalam dadanya banyak sekali nafsu, ambisi, kadang-kadang juga iri hati dan amarah. Oleh karena itu kita memerlukan suatu petunjuk untuk mengingatkan kita agar menjadi manusia yang lebih mulia'."
Sri Mulyani Indrawati, S. E., M. Sc., Ph. D.
3 notes · View notes
fajarkelana · 5 years
Text
Tumblr media
JANGKRIK VS TIKUS
Mendengar kata teror disebutkan, yang langsung saya bayangkan adalah hewan peneror, TIKUS, yang tampak bak makhluk pemakan segala. Gigi depan tikus tumbuh 3.5 sampai 4.5 inchi per tahun, karenanya harus terus meneror, menggerogoti benda-benda di sekitarnya agar gigi depannya terkikis. Bila tidak, giginya akan terus menembus bibir dan mulutnya, dan akan mati karena tidak bisa makan dan mengalami infeksi.
Karakter alami tikus itu diikuti tikus berkaki dua. TIKUS KANTOR, KORUPTOR. Kalau tidak mengerat uang rakyat meski sudah bergaji besar, taringnya bakal terus memanjang bak vampire. Supaya tidak terlihat seperti makhluk penghisap darah, masih bisa tersenyum manis menebar kepalsuan. Ia terus saja merasa kurang, mengerat isi berangkas tak puas-puasnya.
Dan salah satu cara mengusir tikus adalah memelihara JANGKRIK, yang suaranya sangat mengganggu pendengaran tikus yang tak suka suara bising. JANGKRIK itulah KPK. Kodratnya memang harus terus bising dan harus didukung publik yang juga bising agar tikus-tikus kantor tidak merajalela. Keduanya sama-sama harus diberantas. Tikus got menyebabkan sakit pes. Tikus kantor juga sama menyebarkan pes. Bikin kantong negara kempes, rakyat apes, dan nilai-nilai moral kembang kempes.
Dan tak boleh ada kata menyerah, meski ada seribu potensi ancaman. Terus berani berisik, membuat koruptor tak boleh hidup tenang. Demi membebaskan bangsa dari belenggu korupsi.
Di tengah banyaknya kepalsuan dunia, dunia butuh banyak pemberani. Dan puncak keberanian itu adalah JUJUR, TEGAK, KUKUH MEMBELA KEBENARAN.
0 notes
fajarkelana · 5 years
Text
Menjadi Tenang
Belakangan saya belajar. Ada sesuatu yang meskipun saya berusaha sekeras apapun dan berdoa sekuat apapun tidak akan pernah bisa berhasil atau tidak bisa didapatkan. Pun saya belajar untuk menjadi pribadi yang lebih tenang, tidak langsung berbagi kabar kepada siapa pun walaupun mendapat berita yang sangat menggembirakan. Juga sebaliknya, saya belajar untuk menyimpan rapat-rapat kesedihan dan masalah besar yang saya hadapi, sekalipun dengan Ibu. Menjadi pribadi lebih tenang layaknya satu-satunya manusia yang layak dijadikan suri tauladan, Rasulullah Muhammad salallahu alaihi wassalam.
3 notes · View notes
fajarkelana · 5 years
Text
Kulihat ibu pertiwi sedang bersusah hati. Air matanya berlinang, mas intannya terkenang. Hutan gunung sawah lautan simpanan kekayaan. Kini ibu sedang lara, merintih dan berdoa.
0 notes