#rencana bisnis pertanian
Explore tagged Tumblr posts
Text
Selain langkah-langkah di atas, penting untuk mendapatkan masukan dan saran dari ahli pertanian atau konsultan bisnis yang berpengalaman. Mereka dapat membantu Anda dalam menyusun rencana bisnis yang komprehensif dan realistis untuk bisnis pertanian Anda.
#petani milenial#petani muda#rencana bisnis pertanian#tentukan tujuan dan strategi bisnis#identifikasi produk dan pelayanan#analisis biaya dan pendapatan#rencanakan manajemen dan operasi#analisis risiko dan keberlanjutan#keuangan dan proyeksi keuntungan#evaluasi dan pemantauan
0 notes
Text
CGTN: Tiongkok Buktikan Komitmen terhadap Kebijakan Pintu Terbuka Lewat Pameran Dagang Berskala Masif
Kamis, 7 November 2024 15:38 WIB
Beijing, (ANTARA/PRNewswire)- Perusahaan-perusahaan internasional yang ingin merambah pasar Tiongkok tengah memadati Shanghai untuk menghadiri China International Import Expo (CIIE) ketujuh, pameran dagang terbesar yang menampilkan barang-barang impor di Tiongkok. CIIE ketujuh berlangsung pada 5-10 November tahun ini.
Sebagai ajang ekonomi dan pameran dagang global, kesepakatan bisnis CIIE tercatat $78,4 miliar secara kumulatif pada tahun lalu. Angka ini naik sebesar 6,7% secara tahunan, mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah. CIIE tahun ini menampilkan 3.496 ekshibitor dari 129 negara dan wilayah yang menempati area pameran lebih dari 360.000 meter persegi--setara dengan luas 50 lapangan sepakbola standar.
Menurut pejabat Tiongkok, jumlah negara dan ekshibitor yang berpartisipasi telah melampaui rekor sebelumnya. Sorotan penting lainnya, 297 ekshibitor merupakan perusahaan-perusahaan yang tercantum dalam daftar "Fortune Global 500", angka partisipasi tertinggi dalam sejarah. Di antara peserta CIIE tahun ini, 186 perusahaan dan lembaga bahkan telah berpartisipasi selama tujuh tahun berturut-turut.
Penyelenggaraan CIIE merupakan salah satu aspek dari kebijakan pintu terbuka dan kerja sama yang dijalin Tiongkok, serta melambangkan komitmen mulia Tiongkok kepada dunia. Hal ini disampaikan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang dalam sambutannya di sesi pembukaan CIIE tahun ini, Senin lalu.
Piraeus Port Authority, operator pelabuhan terbesar di Yunani, telah mengikuti CIIE selama tujuh tahun berturut-turut. Setelah debutnya di CIIE edisi perdana pada 2018, Piraeus Port mencatat rekor tertinggi dalam volume kontainer pada 2019, dan 40% di antaranya berasal dari Tiongkok.
"Piraeus Port berpartisipasi dalam CIIE setiap tahun untuk menjajaki berbagai peluang kerja sama baru demi mewujudkan kemitraan yang saling menguntungkan dengan Tiongkok," ujar ekshibitor Evdoxia Kastrinelli kepada CMG. Menurutnya lagi, Piraeus Port akan terus mengikuti CIIE.
Apitv, vendor teknologi otomotif yang berkantor pusat di Dublin, untuk pertama kalinya berpartisipasi dalam CIIE. Selain kiprah sebagai produsen alat-alat berat industri berskala global selama 100 tahun terakhir, Apitv memamerkan lebih dari 45 inovasi teknologi mutakhir, termasuk solusi energi hidrogen, pompa hidrogen cair, serta produk-produk canggih lain, guna menjalani debut di Tiongkok.
"Kami telah menyaksikan dampak positif CIIE terhadap perdagangan global selama beberapa tahun terakhir. Di tengah perkembangan pesat industri otomotif Tiongkok, momen ini menawarkan peluang terbaik bagi kami untuk mempererat kerja sama dengan berbagai perusahaan di Tiongkok dan dunia," ujar Jiang Weihao, perwakilan Apitv.
Selain berbagai produk teknologi dan produk konsumer dari negara-negara maju, CIIE tahun ini juga diikuti banyak negara berkembang, termasuk 37 negara-negara tertinggal (least developed country). Lebih dari 120 stan pameran tersedia secara gratis bagi negara-negara tersebut. Beberapa stan pameran menampilkan komoditas pertanian Afrika, seperti kacang-kacangan, kopi, madu, dan bir.
Di ajang Summit of the Forum on China-Africa Cooperation 2024, Tiongkok mengumumkan rencana kebijakan nol-tarif atas seluruh bea yang dikenakan kepada negara-negara terbelakang yang memiliki hubungan diplomatik dengan Tiongkok, termasuk 33 negara Afrika. Setelahnya, 22 ton alpukat yang diimpor dari Afrika Selatan pun tiba di Pelabuhan Shanghai Yangshan pada awal Oktober lalu.
Dalam sambutannya, Li menekankan pentingnya langkah untuk memperkuat konsensus kebijakan pintu terbuka. Dia juga menambahkan, semua pihak harus bekerja sama mendukung tatanan regulasi ekonomi dan perdagangan internasional, serta memenuhi perjanjian ekonomi dan perdagangan multilateral dan bilateral
0 notes
Text
Unilever di Indonesia: Memimpin dalam Pertumbuhan Berkelanjutan dan Kepercayaan Konsumen
Unilever adalah perusahaan barang konsumsi cepat saji multinasional asal Inggris yang memiliki kehadiran signifikan di Indonesia, dan memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari jutaan orang Indonesia. Didirikan pada tahun 1933 sebagai Lever Brothers di Indonesia, perusahaan ini telah berkembang menjadi salah satu pemain terkemuka di sektor barang konsumsi di negara ini. Keberhasilan Unilever di Indonesia merupakan bukti pemahamannya yang mendalam terhadap pasar lokal, kemampuannya untuk berinovasi, dan komitmennya terhadap praktik bisnis yang berkelanjutan.
Portofolio produk perusahaan yang luas mencakup berbagai kategori, termasuk makanan dan minuman, perawatan pribadi, perawatan rumah, serta kesehatan dan kesejahteraan. Di Indonesia, beberapa merek Unilever yang paling dikenal antara lain Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Pepsodent, Wall's, Blue Band, dan Bango. Merek-merek ini telah menjadi nama rumah tangga, yang dipercaya oleh jutaan orang Indonesia karena kualitas dan keandalannya. Kemampuan Unilever untuk menyesuaikan produk globalnya agar memenuhi kebutuhan dan preferensi khusus konsumen Indonesia telah menjadi faktor kunci keberhasilannya. Misalnya, Lifebuoy, yang awalnya diperkenalkan sebagai sabun kesehatan, telah dipasarkan di Indonesia dengan penekanan kuat pada kebersihan dan kesehatan, yang sejalan dengan kekhawatiran penduduk setempat tentang kebersihan dan pencegahan penyakit.
Salah satu aspek terpenting dari operasi Unilever di Indonesia adalah komitmennya terhadap keberlanjutan. Perusahaan telah lama menyadari pentingnya beroperasi dengan cara yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan. Komitmen ini tercermin dalam Rencana Hidup Berkelanjutan Unilever (USLP), yang bertujuan untuk memisahkan pertumbuhan perusahaan dari jejak lingkungannya sekaligus meningkatkan dampak sosialnya yang positif. Di Indonesia, Unilever telah menerapkan berbagai inisiatif yang bertujuan untuk mempromosikan pertanian berkelanjutan, mengurangi limbah plastik, dan meningkatkan mata pencaharian petani kecil. Misalnya, perusahaan telah bekerja sama erat dengan petani lokal untuk mempromosikan produksi minyak kelapa sawit berkelanjutan, yang sangat penting mengingat status Indonesia sebagai salah satu produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Dengan memberikan pelatihan dan sumber daya kepada petani kecil, Unilever telah membantu meningkatkan praktik pertanian, meningkatkan hasil panen, dan meningkatkan kualitas hidup ribuan keluarga.
Unilever juga menjadi garda terdepan dalam upaya mengurangi sampah plastik di Indonesia, negara yang menghadapi tantangan signifikan terkait polusi plastik. Perusahaan telah berkomitmen untuk membuat semua kemasan plastiknya dapat digunakan kembali, didaur ulang, atau dibuat kompos pada tahun 2025, dan telah mengerjakan berbagai inisiatif untuk mencapai tujuan ini. Di Indonesia, Unilever telah bermitra dengan masyarakat setempat, LSM, dan lembaga pemerintah untuk mempromosikan pengurangan sampah, daur ulang, dan praktik pengelolaan sampah yang tepat. Perusahaan juga telah berinvestasi dalam mengembangkan solusi pengemasan inovatif yang menggunakan lebih sedikit plastik atau bahan alternatif. Upaya ini merupakan bagian dari komitmen Unilever yang lebih luas untuk menciptakan ekonomi sirkular, di mana produk dirancang untuk digunakan kembali atau didaur ulang, sehingga mengurangi dampak lingkungan secara keseluruhan.
Elemen kunci lain dari keberhasilan Unilever di Indonesia adalah kemampuannya untuk berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan kebutuhan konsumen. Perusahaan secara konsisten memperkenalkan produk baru dan merumuskan kembali produk yang sudah ada untuk memenuhi preferensi konsumen Indonesia yang terus berkembang. Misalnya, sebagai respons terhadap permintaan yang terus meningkat akan produk alami dan organik, Unilever telah meluncurkan berbagai merek dan lini produk yang menekankan bahan-bahan alami dan formula yang ramah lingkungan. Produk-produk ini sangat diminati oleh generasi konsumen muda di Indonesia, yang semakin peduli terhadap kesehatan, kebugaran, dan keberlanjutan lingkungan.
Jaringan distribusi Unilever yang kuat dan penetrasi yang mendalam ke daerah perkotaan dan pedesaan juga menjadi kunci keberhasilannya di Indonesia. Perusahaan telah berinvestasi besar dalam membangun rantai pasokan yang kuat yang memastikan produk-produknya tersedia di seluruh nusantara, dari kota-kota besar hingga desa-desa terpencil. Jangkauan yang luas ini memungkinkan Unilever untuk melayani basis pelanggan yang beragam, memastikan bahwa produk-produknya dapat diakses oleh konsumen dari semua lapisan masyarakat. Fokus perusahaan pada keterjangkauan juga menjadi faktor utama, dengan banyak produknya tersedia dalam kemasan yang lebih kecil dan lebih terjangkau yang memenuhi kebutuhan konsumen berpenghasilan rendah.
Selain operasi bisnisnya, Unilever telah memainkan peran penting dalam memberikan kontribusi terhadap pembangunan sosial dan ekonomi di Indonesia. Perusahaan ini telah terlibat dalam berbagai inisiatif pengembangan masyarakat, dengan fokus pada bidang-bidang seperti pendidikan, kesehatan, dan kebersihan. Unilever juga telah menjadi pemberi kerja utama di Indonesia, menyediakan lapangan pekerjaan bagi ribuan orang di seluruh pabrik manufaktur, pusat distribusi, dan kantornya. Melalui berbagai program dan inisiatifnya, Unilever telah memberikan dampak positif pada kehidupan banyak orang Indonesia, yang berkontribusi pada pembangunan negara secara keseluruhan.
Komitmen Unilever terhadap tanggung jawab sosial perusahaan dan keberlanjutan juga telah diakui melalui berbagai penghargaan dan pengakuan. Perusahaan ini secara konsisten menduduki peringkat di antara perusahaan-perusahaan teratas di Indonesia untuk praktik bisnis yang etis, pengelolaan lingkungan, dan dampak sosialnya. Pengakuan ini mencerminkan dedikasi Unilever untuk beroperasi dengan cara yang tidak hanya menguntungkan para pemegang sahamnya, tetapi juga masyarakat dan lingkungan tempat ia beroperasi.
Singkatnya, keberhasilan Unilever di Indonesia dapat dikaitkan dengan pemahamannya yang mendalam tentang pasar lokal, komitmennya terhadap keberlanjutan, dan kemampuannya untuk berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan kebutuhan konsumen. Portofolio produk perusahaan yang luas, jaringan distribusi yang kuat, dan fokus pada keterjangkauan telah menjadikannya merek tepercaya di antara jutaan orang Indonesia. Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan Indonesia, Unilever berada pada posisi yang tepat untuk tetap menjadi pemain utama di sektor barang konsumsi negara ini, yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial. Melalui upaya berkelanjutan untuk mempromosikan keberlanjutan, mengurangi limbah plastik, dan mendukung masyarakat setempat, Unilever tidak hanya memastikan keberhasilan jangka panjangnya tetapi juga memberikan dampak positif pada masa depan Indonesia.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi kami di: Kerja di Unilever
Gaji Unilever
Okku.co.id
0 notes
Text
Menghadapi Tantangan Transisi Energi di Daerah Penghasil Batubara Indonesia, Titan Infra Energy
Indonesia, sebagai salah satu pemain utama dalam ekspor batubara dunia, memiliki produksi batubara yang terkonsentrasi di empat provinsi utama: Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, dan Sumatera Selatan. Sektor pertambangan, khususnya batubara, memainkan peran krusial dalam perekonomian daerah-daerah ini.
Namun, agenda transisi energi global menghadirkan potensi penurunan permintaan terhadap batubara. Ini menjadi ancaman serius bagi provinsi-provinsi penghasil batubara, membutuhkan respons strategis untuk mengatasi dampak potensial.
Menyikapi Tren Penurunan: Kunci Persiapan Daerah Penghasil Batubara
Fabby Tumiwa, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), mengungkapkan proyeksi penurunan produksi batubara mulai tahun 2025. Dalam Media Dialogue: Transisi Berkeadilan di Daerah Penghasil Batubara di Indonesia, Tumiwa menyoroti empat aspek kunci transisi energi di daerah penghasil batubara: sektor pekerjaan, ketergantungan ekonomi masyarakat lokal pada industri tambang, penerimaan APBD, dan dampak pada perekonomian daerah secara keseluruhan.
Pentingnya persiapan sejak dini diakui oleh Tumiwa. Menurutnya, daerah penghasil batubara perlu memahami konsekuensi ekonomi signifikan yang dapat terjadi jika transisi tidak dielaborasi dengan matang.
Kesenjangan Kontribusi dan Kesadaran: Perlu Komunikasi dan Kolaborasi
Syahnaz Nur Firdausi, analis iklim dan energi IESR, menyoroti temuan penting dalam kajiannya. Kontribusi besar sektor pertambangan pada Pendapatan Daerah Bruto (PDRB) mencapai 50% di Muara Enim dan bahkan 70% di Paser. Namun, hal ini tidak sebanding dengan nilai tambah pada upah tenaga kerja atau efek pengganda lainnya.
Martha Jessica, analis sosial dan ekonomi IESR, menambahkan bahwa kesenjangan pemahaman antara masyarakat, pemerintah daerah, dan perusahaan tambang perlu diatasi. Perusahaan tambang sudah menyadari tren untuk beralih ke energi terbarukan, tetapi diperlukan komunikasi yang efektif agar rencana transisi dan model bisnis baru dapat diakomodasi oleh pemerintah daerah dan masyarakat.
Dukungan dan Pendampingan: Kunci Sukses Transisi Bagi Daerah Penghasil Batubara
Studi IESR diakui oleh perwakilan pemerintah daerah Muara Enim dan Paser. Mat Kasrun, Kepala Bappeda Muara Enim, mengungkapkan pertumbuhan ekonomi yang eksklusif di daerahnya. Meskipun pertumbuhan ekonomi mencapai 8,3% pada 2023, tingkat kemiskinan ekstrem masih tinggi, mencapai 2,9%. Kasrun menyoroti perlunya dukungan khusus untuk memastikan transisi energi tidak mengorbankan pertumbuhan ekonomi.
Rusdian Noor, Sekretaris Bappeda Kabupaten Paser, menggarisbawahi kebutuhan akan pendampingan khusus di tengah kontribusi besar sektor pertambangan pada pendapatan daerah. Sebanyak 75% pendapatan kabupaten Paser disumbangkan oleh sektor pertambangan dan pertanian, dan transisi ini memerlukan pendekatan yang hati-hati untuk menjaga stabilitas ekonomi daerah.
Tantangan dan Peluang: Mendukung Transisi Energi Berkeadilan
Reynaldo G. Sembiring, Direktur Eksekutif Indonesian Center for Environmental Law (ICEL), menyoroti keterbatasan wewenang pemerintah daerah dalam urusan energi. Untuk memastikan transisi berjalan berkeadilan, Sembiring menekankan perlunya pendekatan komprehensif yang menyelaraskan kebijakan pusat dan daerah.
Nikasi Ginting, Sekretaris Jenderal DPP FPE Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia, menyoroti kesenjangan kebutuhan jumlah pekerja selama transisi energi. Dia mengingatkan bahwa perhatian bersama diperlukan untuk melindungi nasib ribuan pekerja yang dapat terdampak negatif oleh transisi ini.
Peran Penting Titan Infra Energy dalam Mendukung Transisi
Indonesia, seperti negara lain, menghadapi tekanan untuk beralih ke sumber energi ramah lingkungan. Meskipun batu bara tetap menjadi penopang utama, langkah-langkah menuju energi terbarukan terus diambil. Dalam perjalanan ini, peran titan infra energy masih sangat penting. Setiap pemangku kepentingan dalam industri batubara Indonesia, termasuk titan infra energy, memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga kesinambungan industri sambil berkontribusi pada upaya mencapai target energi terbarukan.
Strategi Pemulihan Ekonomi: Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Dalam konteks transisi energi, penting untuk merinci strategi pemulihan ekonomi yang tidak hanya mempertahankan tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Perlu adanya inovasi dalam mengintegrasikan sektor-sektor baru yang muncul seiring dengan transisi ini.
Merampingkan Kontribusi Sektor Pertambangan: Diversifikasi Ekonomi Daerah
Untuk mengurangi ketergantungan pada sektor pertambangan, daerah penghasil batubara perlu menggencarkan upaya diversifikasi ekonomi. Pengembangan sektor-sektor seperti pariwisata, pertanian berkelanjutan, dan industri manufaktur dapat menjadi langkah positif menuju ekonomi yang lebih stabil.
Kolaborasi Efektif: Membangun Jembatan antara Pemerintah, Perusahaan, dan Masyarakat
Martha Jessica menyoroti perlunya kolaborasi efektif antara pemerintah, perusahaan tambang, dan masyarakat. Komunikasi yang terbuka dan transparan dapat membantu menciptakan pemahaman bersama tentang rencana transisi dan mengatasi ketidakpastian yang mungkin timbul.
Pendidikan dan Pelatihan: Menyiapkan Tenaga Kerja untuk Era Baru
Dalam menghadapi perubahan ekonomi, pendidikan dan pelatihan menjadi kunci. Memberikan akses pendidikan dan pelatihan kepada masyarakat untuk mengembangkan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja baru dapat membantu mengurangi dampak sosial ekonomi yang mungkin timbul selama transisi.
Peran Sosial dan Kesejahteraan: Menciptakan Dampak Positif
Penting untuk memastikan bahwa transisi energi tidak hanya memberikan dampak positif pada aspek ekonomi tetapi juga pada aspek sosial dan kesejahteraan. Keterlibatan masyarakat dalam proses transisi dapat menciptakan rasa memiliki dan meningkatkan dukungan terhadap perubahan.
Model Bisnis Baru: Berinovasi untuk Keberlanjutan
Perusahaan tambang perlu berinovasi dalam menciptakan model bisnis baru yang mendukung keberlanjutan. Penerapan praktik bisnis yang ramah lingkungan dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan dapat menjadi kunci kesuksesan dalam menghadapi tantangan transisi energi.
Peran Pemerintah: Menciptakan Kebijakan yang Mendukung
Pemerintah daerah memiliki peran penting dalam menciptakan kebijakan yang mendukung transisi energi yang berkeadilan. Kebijakan progresif yang mendorong investasi di sektor-sektor baru dan memberikan insentif bagi praktik berkelanjutan dapat menjadi dorongan besar bagi transisi ini.
Riset dan Inovasi: Mendorong Perubahan Positif
Investasi dalam riset dan inovasi dapat menjadi pendorong utama perubahan positif. Pengembangan teknologi baru dan solusi inovatif dapat membuka pintu bagi peluang baru dan mengarah pada transisi energi yang lebih mulus.
Tantangan dalam Transisi: Keterlibatan dan Dukungan Seluruh Stakeholder
Reynaldo G. Sembiring menekankan pentingnya keterlibatan seluruh stakeholder dalam transisi ini. Keterlibatan aktif dan dukungan dari pemerintah, perusahaan, masyarakat, dan buruh menjadi kunci keberhasilan untuk mencapai transisi energi yang berkelanjutan dan adil.
Kesimpulan: Mengukuhkan Keberlanjutan dan Keberhasilan
Dalam menghadapi tantangan transisi energi di daerah penghasil batubara Indonesia, keseluruhan kesuksesan bergantung pada kolaborasi, inovasi, dan komitmen semua pihak terlibat. Dengan merangkul perubahan dan merancang solusi yang holistik, Indonesia dapat mencapai transisi energi yang tidak hanya berkelanjutan tetapi juga memberikan dampak positif pada masyarakat dan lingkungan.
0 notes
Text
Harga Tanah per Meter di Ciwidey Terbaru - Peluang Investasi Properti Bandung
Jika Anda tertarik untuk berinvestasi di Ciwidey dan sedang mencari informasi tentang harga tanah, maka Anda telah sampai di tempat yang tepat. Dalam artikel ini, kami akan mengulas berbagai aspek terkait harga tanah di Ciwidey, mulai dari harga per meter persegi hingga jenis-jenis tanah yang tersedia. Mari kita mulai dengan pemahaman mendalam tentang harga tanah bersertifikat per meter persegi di Ciwidey.
Harga Tanah per Meter di Ciwidey: Berapa Kisarannya?
Rata-rata harga tanah bersertifikat di Ciwidey saat ini adalah sekitar 1.700.000 Rupiah per meter persegi. Namun, perlu dicatat bahwa harga tanah dapat berfluktuasi bergantung pada lokasi, fasilitas di sekitarnya, dan tujuan penggunaan tanah tersebut.
Mengetahui harga tanah per meter persegi sangat penting bukan hanya bagi para investor properti, tetapi juga bagi mereka yang bermaksud membangun rumah, villa, atau bisnis di Ciwidey. Dengan pemahaman yang baik tentang harga tanah, Anda dapat menghitung perkiraan biaya total proyek Anda.
Harga Tanah Komersial per Meter di Ciwidey: Peluang Bisnis
Bagi mereka yang berencana membuka bisnis di Ciwidey, investasi dalam tanah komersial bisa menjadi langkah cerdas. Tanah dengan lokasi strategis, dekat dengan objek wisata atau berada di sepanjang jalan raya, memiliki kisaran harga antara 4 hingga 15 juta Rupiah per meter persegi. Meskipun harga ini mungkin lebih tinggi, peluang bisnis yang sukses dapat memberikan pengembalian investasi yang menguntungkan.
Contoh konkretnya, jika Anda bermaksud mendirikan restoran atau toko di Ciwidey, memiliki lokasi yang dekat dengan atraksi wisata dapat meningkatkan jumlah pelanggan. Oleh karena itu, berinvestasi dalam tanah komersial dapat berpotensi menghasilkan pendapatan yang stabil dan meningkatkan nilai properti Anda seiring berjalannya waktu.
Harga Tanah Kebun Pertanian per Meter di Ciwidey: Potensi Pertanian Modern
Bagi mereka yang tertarik pada sektor pertanian, harga tanah pertanian di Ciwidey juga menarik untuk dipertimbangkan. Harga tanah kebun pertanian yang telah bersertifikat di Ciwidey biasanya berkisar antara 500 ribu hingga 1,5 juta Rupiah per meter persegi. Ini adalah peluang bagi mereka yang ingin berinvestasi dalam pertanian modern dengan menggunakan teknologi terkini untuk meningkatkan produktivitas.
Dengan tingkat kesuburan tanah yang tinggi, tanah kebun pertanian di Ciwidey memiliki potensi untuk menghasilkan hasil panen yang berlimpah. Meskipun, seperti investasi lainnya, risiko selalu ada. Perubahan kondisi cuaca atau fluktuasi harga komoditas pertanian dapat memengaruhi pendapatan Anda. Namun, dengan manajemen yang bijaksana dan pengetahuan yang cukup, investasi dalam pertanian bisa menjadi sumber pendapatan yang berkelanjutan.
Potensi Kenaikan Harga Tanah di Ciwidey: Alasan dan Manfaatnya
Salah satu hal yang menarik dari investasi tanah di Ciwidey adalah potensi kenaikan harga. Meskipun tidak dapat dijamin, ada beberapa alasan yang mendukung mengapa harga tanah di Ciwidey dapat meningkat seiring berjalannya waktu:
Pertumbuhan Pariwisata: Ciwidey dikenal karena keindahan alamnya dan atraksi wisatanya. Pertumbuhan industri pariwisata dapat meningkatkan permintaan akan properti di daerah ini, termasuk tanah.
Pengembangan Infrastruktur: Perkembangan infrastruktur seperti pembangunan jalan raya baru, rencana pembangunan jalan tol Soreang-Ciwidey-Pangalengan, atau fasilitas umum dapat meningkatkan aksesibilitas ke Ciwidey, yang berpotensi meningkatkan nilai tanah di sekitarnya.
Peningkatan Permintaan: Semakin banyak orang yang tertarik untuk tinggal atau berinvestasi di Ciwidey. Permintaan yang meningkat dapat mendorong kenaikan harga tanah di Ciwidey.
Tips dan Strategi untuk Mengoptimalkan Keuntungan Investasi Tanah di Ciwidey
Untuk mengoptimalkan keuntungan dari investasi tanah di Ciwidey, berikut beberapa tips dan strategi yang bisa Anda pertimbangkan:
Pilih Lokasi dengan Bijak: Pertimbangkan dengan cermat tujuan penggunaan tanah dan potensi pertumbuhan di sekitarnya.
Teliti Peraturan Zonasi: Pastikan Anda memahami peraturan zonasi yang berlaku di wilayah tersebut.
Pertimbangkan Masa Depan: Pikirkan tentang perkembangan wilayah Ciwidey dalam jangka panjang.
FAQ tentang Investasi Tanah di Ciwidey
Apakah Investasi Tanah di Ciwidey Aman? Investasi tanah memiliki risiko seperti investasi lainnya. Namun, dengan risiko juga datang potensi keuntungan yang menguntungkan, terutama jika Anda melakukan riset dan perencanaan yang matang. Carilah juga tanah yang legalitasnya sudah bersertifikat atau SHM untuk lebih memproteksi Anda dari segala tindakan penipuan dalam jual beli tanah di Ciwidey.
Bagaimana Cara Memilih Lokasi yang Tepat untuk Investasi Tanah? Pilih lokasi yang dekat dengan atraksi wisata, fasilitas umum, atau memiliki potensi pertumbuhan di masa depan. Konsultasikan dengan ahli properti untuk saran yang lebih spesifik.
Apa Manfaat Investasi dalam Tanah Pertanian? Investasi dalam tanah pertanian dapat memberikan peluang untuk berpartisipasi dalam industri pertanian yang terus berkembang. Dengan teknologi modern, hasil panen bisa lebih menguntungkan.
Apakah Saya Bisa Mengandalkan Kenaikan Harga Tanah di Ciwidey? Kenaikan harga tanah di Ciwidey tidak dapat dijamin. Namun, dengan faktor-faktor pertumbuhan dan perkembangan di Ciwidey, potensi kenaikan harga cukup tinggi.
Apakah Saya Perlu Berkonsultasi dengan Ahli Sebelum Berinvestasi? Ya, berkonsultasi dengan ahli properti atau finansial dapat membantu Anda membuat keputusan yang lebih bijak dan mengurangi risiko investasi.
Bagaimana Cara Memastikan Investasi Tanah Saya Menguntungkan? Lakukan riset menyeluruh tentang pasar properti di Ciwidey terutama harga tanah di Ciwidey, pilih lokasi dengan bijak, dan pertimbangkan tujuan investasi Anda.
Demikianlah gambaran tentang harga tanah di Ciwidey beserta peluang investasinya. Apapun tujuan Anda, pastikan untuk melakukan riset menyeluruh dan berkonsultasi dengan ahli sebelum mengambil keputusan investasi.
Jika Anda sedang mencari tanah kavling strategis dengan peruntukan hunian pribadi, komersial, atau kebun pertanian produktif, Anda bisa mempertimbangkan Granada Hills Ciwidey. Kavling ini terletak dalam area wisata, memiliki legalitas SHM, dan dikelola oleh pengembang berpengalaman.
#harga tanah per meter ciwidey#harga tanah ciwidey#jual tanah murah ciwidey#harga kavling granada hills ciwidey#granada hills ciwidey#ciwidey#harga tanah#bandung#harga tanah kebun di ciwidey
0 notes
Text
Pandangan Yasa Adi Susanto untuk Membangun Masa Depan Bali yang Cerah
Sebagai salah satu tujuan wisata terkemuka di seluruh dunia, Bali memiliki tantangan dan peluang unik dalam menentukan arah pembangunannya ke depan. Pandangan dari calon anggota DPRD Bali, seperti Yasa Adi Susanto, memiliki peran kunci dalam mengidentifikasi rencana pembangunan yang harus dijalankan dan dikembangkan oleh gubernur baru dalam lima tahun mendatang.
1. Pariwisata Bertanggung Jawab untuk Masa Depan Bali
Yasa Adi Susanto mengakui pentingnya sektor pariwisata dalam perekonomian Bali. Namun, beliau menegaskan perlunya pembangunan pariwisata yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Yasa Adi Susanto berpendapat bahwa upaya untuk meminimalkan dampak lingkungan dan sosial dari pariwisata harus terus dilanjutkan. Penerapan praktik pariwisata berkelanjutan, perlindungan lingkungan, serta pemberdayaan masyarakat lokal perlu menjadi fokus utama dalam rencana pembangunan.
1.1 Menjaga Keseimbangan Antara Pariwisata dan Lingkungan
Salah satu aspek utama yang harus diperhatikan adalah menjaga keseimbangan antara pertumbuhan pariwisata dan perlindungan lingkungan alam Bali yang indah. Dengan memperhatikan upaya pelestarian alam, pariwisata bisa berlanjut tanpa mengorbankan kekayaan alam yang ada.
1.2 Mendorong Pariwisata Bertanggung Jawab
Pariwisata bertanggung jawab melibatkan edukasi turis tentang pentingnya menjaga lingkungan dan budaya Bali. Yasa Adi Susanto mendukung program-program pendidikan bagi turis dan kerjasama dengan industri pariwisata untuk mencapai tujuan ini.
2. Diversifikasi Ekonomi untuk Kesejahteraan Lebih Besar
Selain pariwisata, Yasa Adi Susanto mendorong diversifikasi ekonomi Bali. Mengembangkan sektor ekonomi lain seperti pertanian, perikanan, budidaya, dan teknologi akan membantu mengurangi ketergantungan pada satu sektor dan menciptakan peluang kerja yang lebih luas. Beliau berkeyakinan bahwa menggerakkan sektor-sektor ini akan mengurangi disparitas ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat Bali.
2.1 Peningkatan Produksi Pertanian
Salah satu langkah penting adalah meningkatkan produksi pertanian lokal. Hal ini tidak hanya akan mendukung ketahanan pangan Bali tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi petani.
2.2 Promosi Industri Budidaya
Industri budidaya seperti perkebunan dan perikanan dapat memberikan lapangan pekerjaan yang signifikan. Yasa Adi Susanto mengadvokasi promosi dan dukungan untuk sektor ini.
3. Investasi dalam Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Yasa Adi Susanto memandang pentingnya investasi dalam pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia. Melalui peningkatan kualitas pendidikan, pelatihan kerja, dan pembangunan kapasitas, masyarakat Bali dapat lebih siap menghadapi perubahan ekonomi global. Pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas akan menjadi modal utama dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
3.1 Meningkatkan Akses Pendidikan
Meningkatkan akses pendidikan berkualitas untuk semua lapisan masyarakat adalah prioritas Yasa Adi Susanto. Ini termasuk memperkuat sistem pendidikan umum dan vokasional.
3.2 Pelatihan Kerja
Program pelatihan kerja yang relevan dengan kebutuhan pasar akan membantu mengurangi pengangguran dan meningkatkan keterampilan tenaga kerja Bali.
4. Pembangunan Infrastruktur untuk Pertumbuhan Lebih Baik
Yasa Adi Susanto menyoroti perlunya pembangunan infrastruktur yang mendukung konektivitas baik di dalam pulau maupun dengan pulau-pulau lain. Infrastruktur yang baik akan mempermudah mobilitas barang dan orang, serta mendukung pengembangan sektor-sektor ekonomi yang berbeda. Ini juga akan membuka peluang investasi baru dan membantu distribusi hasil produksi.
4.1 Pembangunan Jalan dan Transportasi
Pembangunan jalan yang baik akan memudahkan pergerakan barang dan orang di seluruh Bali, membuka peluang bisnis baru dan meningkatkan aksesibilitas.
4.2 Pengembangan Pelabuhan dan Bandara
Pengembangan pelabuhan dan bandara akan memperkuat konektivitas Bali dengan negara-negara lain, mendukung industri pariwisata dan perdagangan.
5. Keberlanjutan Budaya dan Identitas Bali yang Kaya
Menjaga budaya dan identitas Bali adalah prioritas bagi Yasa Adi Susanto. Beliau mendukung inisiatif yang melindungi, melestarikan, dan mengembangkan kekayaan budaya Bali. Dalam rencana pembangunan, upaya untuk menjaga kearifan lokal, kesenian, dan tradisi akan mendukung pariwisata berkelanjutan sambil memperkaya identitas pulau ini.
5.1 Mendukung Seni dan Budaya Bali
Yasa Adi Susanto akan memastikan dukungan berkelanjutan untuk seniman dan budayawan Bali agar tradisi seni dan budaya tetap hidup dan berkembang.
5.2 Pelestarian Bahasa Bali
Pelestarian bahasa Bali adalah bagian penting dari identitas budaya Bali. Yasa Adi Susanto akan mendukung program-program yang melestarikan dan mengajarkan bahasa Bali kepada generasi muda.
Dalam kesimpulan, pandangan Yasa Adi Susanto sebagai calon anggota legislatif DPRD Bali menyoroti pentingnya pembangunan berkelanjutan, keberlanjutan pariwisata, diversifikasi ekonomi, pengembangan sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur, serta perlindungan dan pelestarian budaya lokal. Dalam rencana pembangunan lima tahun ke depan, kerjasama yang erat antara anggota legislatif, gubernur baru, dan seluruh masyarakat Bali akan menjadi kunci untuk mencapai visi ini dan menghadirkan masa depan yang lebih baik bagi pulau ini.
0 notes
Text
TURISIAN.com - Ada kabar menggembirakan bagi para pencinta alam dan pesona lokal! Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah menggagas sebuah konsep revolusioner. Mereka akan mengangkat potensi wisata daerah mereka. Dengan kearifan lokal yang memukau. Kalurahan/Desa Karangasem menjadi pusat dari sebuah proyek ambisius yang bertujuan meningkatkan kunjungan wisatawan di wilayah ini. Wakil Bupati Gunungkidul, Heri Susanto, dengan penuh semangat menyampaikan rencana mengembangkan wisata terpadu. BACA JUGA: Pantai Kukup, Destinasi yang Lagi Hits di Gunungkidul Guys Yakni, menggabungkan keindahan pantai, gunung, gua, susur sungai, pertanian, peternakan, seni, dan budaya yang khas. "Kami berharap potensi lokal yang telah diolah dalam wisata terpadu ini akan menjadi magnet menarik bagi para wisatawan,” kata Heri Susanto, hari ini. “Sehingga mereka bisa merasakan pesona alam Gunungkidul, terutama di Kalurahan/Desa Karangasem," sambungnya bersemangat. Tak hanya melibatkan pemerintah, kolaborasi dalam proyek ini melibatkan berbagai pihak. Termasuk akademisi, media, pelaku bisnis, dan komunitas. BACA JUGA: Kabupaten Gunungkidul Lagi Heboh Nih, Ada Hidden Kuliner, Seperti Apa Sih? Persoalan mendasar Mereka bersama-sama berkomitmen untuk menyelesaikan persoalan-persoalan mendasar yang dihadapi pemerintah,. Seperti kemiskinan, kekerdilan, pengangguran, dan permasalahan sosial lainnya. Dengan tekad yang kuat, mereka berusaha merangkul seluruh elemen masyarakat untuk memperkuat ekonomi daerah. Sementara itu, Pelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Harry Sukmono, juga turut berbicara tentang upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul. Utamanya, untuk mengelola dan memanfaatkan sepenuhnya potensi wisata lokal. BACA JUGA: 34.501 Wisatawan Mengunjungi Objek Wisata Gunungkidul Selain pengelolaan potensi alam, Dinas Pariwisata juga memfokuskan pada pengembangan sumber daya manusia. Serta, melibatkan masyarakat dalam penyediaan kegiatan pariwisata. Dengan demikian, memberikan nilai tambah bagi warga setempat dan kesan tak terlupakan bagi para wisatawan. Peningkatan Kualitas Infrastruktur Dibagian lain, Ketua PHRI Gunungkidul, Sunyoto, memberikan pandangannya terhadap kebijakan yang bisa diambil untuk meningkatkan kunjungan wisata. Salah satunya adalah peningkatan kualitas infrastruktur untuk mendukung kelancaran pariwisata. BACA JUGA: Pantai Watunene, Hidden Gem di Gunungkidul yang Memukau Selain itu, dia juga menyarankan pentingnya fasilitas umum yang dapat diakses secara gratis oleh para wisatawan, seperti toilet yang bersih. Baginya, inilah bentuk imbal balik yang seharusnya diberikan kepada para wisatawan yang sudah memberikan kontribusi melalui pembayaran retribusi. Potret wisata terpadu berbasis potensi lokal ini sungguh menggugah semangat untuk merasakan keindahan alam dan kearifan lokal Gunungkidul. BACA JUGA: Jalur Wisata di Gunungkidul Mulai Dipetakan, Antisipasi Libur Lebaran Dengan kolaborasi sinergis antara pemerintah, akademisi, media, pelaku bisnis, dan masyarakat. Semoga tujuan mulia pemberdayaan ekonomi dan pengembangan pariwisata di wilayah ini dapat tercapai dengan gemilang. Ayo, jelajahi pesona alam Gunungkidul dan nikmati pengalaman wisata tak terlupakan di Kalurahan/Desa Karangasem! ***
0 notes
Text
MenKopUKM: Koperasi Jadi Solusi untuk Kendalikan Inflasi Pangan
PIPJatimNews, Surabaya - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM )Teten Masduki mengatakan koperasi dapat menjadi salah satu solusi untuk mengendalikan inflasi pangan karena perannya sebagai offtaker sehingga para petani mendapatkan kepastian pasar dan harga. MenKopUKM Teten Masduki dalam Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Jawa Timur 2023 di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (17/3), mengatakan struktur pertanian Indonesia saat ini didominasi oleh petani kecil berlahan sempit. Hal ini menyebabkan produksi pertanian Indonesia tidak efisein. Baca Juga : Potensi Over Likuiditas, Bukop Majapahit Perlu Gandeng GKPRI Bangun Konsorsium Bisnis Wujudkan Kesejahteraan Rakyat dan Menjaga Inflasi "Produksi pertanian kita tidak efisien dan produktif. Masalahnya struktur pertanian kita didominasi petani kecil perorangan. Dari data BPS (Badan Pusat Statistik) hanya 0,3 hektare lahan pertanian per orang. Dibandingkan dengan corporate farming dunia, kita enggak mungkin menjaga komoditas kita," kata MenKopUKM Teten. Lebih lanjut, Menteri Teten menambahkan bahwa Presiden Joko Widodo telah menugaskan untuk mengembangkan konsep korporatisasi petani. Menurutnya, petani tidak dapat berusaha sendiri-sendiri. Maka dari itu, pihaknya mulai menginisiasi korporatisasi petani agar mereka tidak lagi berusaha sendiri-sendiri dan lebih efisien. "Di Lampung kami membangun koperasi pisang skala 400 hektare. Offtaker-nya ada di Jepang dan Singapura. Di Ciwidey kami mendandani koperasi yang sudah ada, ada 1.200 petani sayur lalu bermitra dengan 90 pesantren. Di Aceh juga ada koperasi kopi, di Jawa Tengah koperasi beras, dan di Jawa Timur akan kami petakan yang bisa dikembangkan dalam korporatisasi petani," kata Menteri Teten. Selain mengonsolidasi petani dalam skala ekonomi, sistem pembiayaan juga dikatakan menjadi salah satu hal yang penting. Permasalahannya saat ini perbankan masih enggan memberikan pembiayaan kepada petani kecil. Maka dari itu, Menteri Teten mencoba menerapkan sistem pre-financing yang sudah diuji coba di Koperasi Pondok Pesantren Al Ittifaq yang berlokasi di Jawa Barat. "Kami tiru Amerika Serikat. Mereka sudah bisa memastikan tahun depan untuk tiga komoditas yaitu jagung, gandum, dan kentang. Karena di sana departemen pertanian punya pre-financing dan petani sana sudah punya rencana produksi lalu dengan mudah mengajukan pembiayaan. Sehingga biaya produksi sudah ada satu tahun sebelumnya" ujar Menteri Teten. "Kami coba adopsi itu karena kita punya dana bergulir koperasi. Di Al Ittifaq ini kita perkuat koperasinya untuk bisa beli tunai. Ini dampaknya kepastian harga karena koperasi sebagai offtaker dan mampu membeli secara tunai. Dampaknya bank mau membiayai petani kecil karena ada kepastian harga dan pasar. Potensi macet enggak ada," kata Menteri Teten. Di tempat yang sama, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung mengatakan bahwa inflasi pangan akan sangat berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat. Jika tidak ditangani, hal ini dikatakan akan merembet pada persoalan sosial dan politik. "Sehingga GNPIP ini menjadi bagian komitmen bersama memperkuat langkah pengendalian inflasi pangan," ujar Juda Agung. Baca Juga : Dekopinwil Jatim Ajak Gerakan koperasi Utamakan Pelayanan dan Percepat Adaptasi Teknologi Untuk memperkuat langkah pengendalian inflasi pangan, BI memiliki tujuh program unggulan yang terdiri dari dukungan pelaksanaan kegiatan operasi pasar/pasar murah/SPHP, penguatan ketahanan pangan strategis, perluasan Kerja sama Antar Daerah (KAD), dukungan untuk subsidi ongkos angkut, peningkatan pemanfaatan alsintan dan saprotan, penguatan infrastruktur Teknologi, Informasi, Komunikasi (TIK) di antaranya neraca pangan daerah, serta penguatan koordinasi dan komunikasi untuk menjaga ekspektasi inflasi. Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan, program GNPIP merupakan arahan langsung dari Presiden Jokowi agar para kepala daerah bersama BI mampu mengendalikan inflasi yang saat ini menjadi permsalahan di dunia. "Forum ini jadi peran penting dalam menyiapkan strategi untuk pengendalian inflasi pangan. Semoga pada GNPIP kali ini ada rekomendasi penguatan inflasi pangan dari daerah satu ke daerah lain," ucap Khofifah. Surabaya, 17 Maret 2023 Humas Kementerian Koperasi dan UKM Read the full article
0 notes
Text
Pendapatan Nasional Pengertian dan Konsep
Pendapatan nasional, Pengertian dan Konsepnya
Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk menilai keadaan perekonomian suatu negara adalah pendapatan nasional.
Pendapatan nasional adalah jumlah akhir barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu perekonomian dalam suatu periode waktu tertentu, yang dihitung berdasarkan nilai pasar.
Data pendapatan nasional yang dihasilkan dapat digunakan untuk membuat prediksi tentang ekonomi masa depan negara tersebut.
Perkiraan ini dapat digunakan untuk melakukan bisnis, merencanakan kegiatan ekonomi masa depan, dan mengembangkan rencana ekonomi untuk mewujudkan pembangunan masa depan.
Pendapatan nasional dapat digunakan untuk menentukan struktur ekonomi suatu negara. Hal ini terlihat dari kontribusi masing-masing sektor ekonomi terhadap pendapatan nasional.
Pendapatan Nasional juga dapat digunakan untuk mengambil dan merumuskan tindakan yang dianggap perlu. Misalnya, di sektor pertanian, berbagai kebijakan dapat dikembangkan untuk penyediaan pangan, industri pupuk, irigasi, dll.
Selain itu pendapatan nasional dapat digunakan untuk menunjukkan dan membandingkan aktivitas ekonomi individu selama periode waktu tertentu. Hal ini berkaitan dengan pergerakan arus kehidupan ekonomi.
Pendapatan Nasional menurut para ahli
Arthur Cecil mengartikan, Pendapatan nasional adalah pendapatan objektif rakyat suatu negara, termasuk pendapatan luar negeri yang dapat diukur dengan uang tunai.
Irving Fisher mendefinisikan, pendapatan nasional adalah sebuah pendapatan dasar yang dikonsumsi langsung pada tahun yang sama
Alfred Marshall menjabarkan, Pendapatan nasional adalah tenaga kerja dan modal yang digunakan suatu negara untuk mengolah sumber daya alam dengan tujuan menghasilkan hasil yang berwujud dan tidak berwujud.
Menurut KBBI : Pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode, biasanya selama satu tahun
Konsep pendapatan nasional
Produk Domestik Bruto(Gross Domestic Product) GDP adalah nilai akhir barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi yang berada dalam suatu Domestik ./ Wilayah yang diukur dengan satuan uang selama 1 tahun.
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) GNP adalah nilai akhir barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara dari suatu negara yang diukur dengan satuan uang selama satu tahun.
Produk Nasional Neto (Net National Product) NNP adalah nilai akhir barang dan jasa bersih yang sudah dikurangi penyusutan /depresi modal
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) NNI adalah keseluruhan pendapatan atau balas jasa yang dihasilkan oleh pemilik faktor produksi.Besarnya NNI merupakan hasil pemotongan pajak tidak langsung dari NNP. Pajak tidak langsung mengacu pada pajak yang dapat diteruskan kepada orang lain, seperti pajak konsumsi dan pajak hadiah.
Pendapatan Personal (Personal Income) PI adalah pendapatan yang diterima perorangan namun belum dapat dibelanjakan karena masih harus dikurangi dengan pajak langsung.
Pendapatan Disposabel( Disposable Income) DI adalah pendapatan personal yang sudah siap dibelanjakan karena sudah dikurangi dengan pajak langsung.
sumber : https://feb.umsu.ac.id/pendapatan-nasional-pengertian-konsep/
0 notes
Text
Selain langkah-langkah di atas, penting untuk mendapatkan masukan dan saran dari ahli pertanian atau konsultan bisnis yang berpengalaman. Mereka dapat membantu Anda dalam menyusun rencana bisnis yang komprehensif dan realistis untuk bisnis pertanian Anda.
#petani muda#petani milenial#rencana bisnis pertanian#riset dan evaluasi pasar#tentukan tujuan dan strategi bisnis#identifikasi produk dan pelayanan#analisis biaya dan pendapatan#rencanakan manajemen dan operasi#analisis risiko dan keberlanjutan#keuangan dan proyeksi keuntungan#evaluasi dan pemantauan
0 notes
Text
Kendaraan listrik dalam transformasi ekonomi
Oleh Suwanti
Rabu, 16 Oktober 2024 11:25 WIB
Jakarta (ANTARA) - Cita-cita Indonesia Emas sudah di depan mata. Berbagai aspek krusial dalam pembangunan bangsa ini harus satu jalan menuju arah berdaulat, maju, dan berkelanjutan, sebagaimana Visi Indonesia 2045.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyiapkan peta jalan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, dengan 17 tujuan, 8 agenda pembangunan, dan 45 indikator.
Dari banyaknya agenda tersebut, dua hal yang menjadi sorotan adalah transformasi ekonomi dan ketahanan sosial budaya serta lingkungan. Keduanya kemudian bisa dirinci lagi menjadi tiga aspek utama.
Pertama, produktivitas terkait ilmu pengetahuan teknologi, inovasi, dan ekonomi. Kedua, penerapan ekonomi hijau. Ketiga, kualitas lingkungan dan masyarakat.
Tujuan terdekat dari transformasi ekonomi, sebenarnya, adalah menjadi game changer untuk mengeluarkan Indonesia dari jebakan pendapatan menengah (middle income trap).
Dengan tujuan itu pula, transformasi ekonomi akan dijalankan secara bertahap hingga 20 tahun mendatang dalam empat tahapan. Setiap tahapan tercakup dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) lima tahunan.
“Tahap pertama yang kita harapkan untuk tahun 2025-2029 adalah penguatan pondasi bagi transformasi ini,” tutur Direktur Sumber Daya Energi, Mineral, dan Pertambangan Bappenas Nizhar Marizi dalam lokakarya bagi jurnalis yang digelar Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) bersama Korea Foundation.
Pemerintahan Presiden Jokowi memfokuskan caranya pada hilirisasi untuk tiga kelompok sumber daya alam, yakni pertanian-perkebunan-perhutanan, pertambangan, dan kelautan. Dari ketiganya, yang belakangan sangat populer adalah hilirisasi tambang.
Program ini akan terus digalakkan pada pemerintahan mendatang. Asta Cita, delapan butir misi yang dibawa oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto, mencantumkan kelanjutan hilirisasi dan industrialisasi “untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.”
Ekosistem EV
Nilai tambah diberikan pada sejumlah mineral unggulan yang melimpah di Tanah Air. Karena itu, pemerintah bersikap “galak” dengan menyetop ekspor mineral mentah. Pertama, nikel pada 2020. Dilanjutkan dengan bauksit pada 2022 dan tembaga pada 2023.
Mesin transformasi ekonomi berbentuk hilirisasi tambang ini secara hitung-hitungan mampu melipatgandakan nilai ekspor dengan sangat signifikan, bahkan lebih dari 11 kali lipat.
Ekspor produk berbahan baku nikel mencatatkan 34,5 miliar dolar AS (Rp537 triliun) pada 2023, padahal tiga tahun sebelumnya nikel “hanya” laku 2,9 miliar dolar AS (Rp45 triliun), demikian menurut penuturan Presiden Jokowi dalam acara peringatan Hari Ulang Tahun ke-79 Pertambangan dan Energi, belum lama ini.
Pencarian nilai tambah nikel itu terus meningkat hingga memunculkan cita-cita Indonesia sebagai negara pemasok baterai kendaraan listrik (EV).
Gayung bersambut. Juli silam, pabrik sel baterai pertama dan terbesar se-Asia Tenggara diresmikan di Karawang atas investasi bersama dari Hyundai Motor Group dengan LG Energy Solution. Keduanya asal Korea Selatan.
Indonesia meyakini kerja sama besar tersebut akan tercatat sebagai tonggak sejarah yang menempatkan negara ini sebagai salah satu pemain dalam ekosistem kendaraan listrik global.
Kepala Departemen Bisnis Hyundai Motor Asia Pasifik, Hendry Pratama, dalam lokakarya FPCI dan Korea Foundation mengungkpkan bahwa Hyundai juga meyakini pembangunan rantai pasok ini akan mengamankan pasar EV di kawasan ASEAN.
Sejalan dengan aspek ekonomi yang disasar itu, tidak dikesampingkan pula target nol emisi Indonesia 2060. Artinya, aspek penyelamatan planet bumi juga berkelindan di dalam pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik.
Hal yang coba dilakukan untuk terus bergerak maju adalah lebih banyak hilirisasi, termasuk untuk membangun infrastruktur pengisian daya EV hingga daur ulang dan penggunaan kembali baterainya.
Sejauh ini, Hyundai memiliki stasiun pengisian baterai EV terbanyak kedua di Indonesia setelah PLN, dengan penempatan di lebih dari 150 lokasi.
Meskipun EV adalah salah satu jenis kendaraan terbersih dan juga solusi mobilitas yang berkelanjutan, baterainya tetap saja berpotensi menjadi limbah atau masalah lingkungan lain di masa mendatang.
Teknologi kendaraan listrik saat ini memang relatif telah maju, namun masih perlu kajian dan regulasi lebih lanjut mengenai siklus hidup baterai EV.
Idealnya, dalam 10-15 tahun penggunaannya, baterai EV yang dibuat dari bahan tambang mentah itu bisa dimanfaatkan kembali untuk penggunaan yang sama atau penggunaan lain dengan cara diekstrak bahan mentahnya.
Inilah pekerjaan rumah (PR) yang mesti dikerjakan oleh Indonesia, juga negara mitranya—Korea Selatan, sebagai bagian dalam membangun ekosistem EV di tengah kerangka ekonomi hijau
0 notes
Text
Menyikapi Tantangan Transisi Energi di Daerah Penghasil Batubara Indonesia
Indonesia, sebagai salah satu pemain utama dalam ekspor batubara dunia, memiliki produksi batubara yang terkonsentrasi di empat provinsi utama: Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, dan Sumatera Selatan. Sektor pertambangan, khususnya batubara, memainkan peran krusial dalam perekonomian daerah-daerah ini.
Namun, agenda transisi energi global menghadirkan potensi penurunan permintaan terhadap batubara. Ini menjadi ancaman serius bagi provinsi-provinsi penghasil batubara, membutuhkan respons strategis untuk mengatasi dampak potensial.
Menyikapi Tren Penurunan: Kunci Persiapan Daerah Penghasil Batubara
Fabby Tumiwa, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), mengungkapkan proyeksi penurunan produksi batubara mulai tahun 2025. Dalam Media Dialogue: Transisi Berkeadilan di Daerah Penghasil Batubara di Indonesia, Tumiwa menyoroti empat aspek kunci transisi energi di daerah penghasil batubara: sektor pekerjaan, ketergantungan ekonomi masyarakat lokal pada industri tambang, penerimaan APBD, dan dampak pada perekonomian daerah secara keseluruhan.
Pentingnya persiapan sejak dini diakui oleh Tumiwa. Menurutnya, daerah penghasil batubara perlu memahami konsekuensi ekonomi signifikan yang dapat terjadi jika transisi tidak dielaborasi dengan matang.
Kesenjangan Kontribusi dan Kesadaran: Perlu Komunikasi dan Kolaborasi
Syahnaz Nur Firdausi, analis iklim dan energi IESR, menyoroti temuan penting dalam kajiannya. Kontribusi besar sektor pertambangan pada Pendapatan Daerah Bruto (PDRB) mencapai 50% di Muara Enim dan bahkan 70% di Paser. Namun, hal ini tidak sebanding dengan nilai tambah pada upah tenaga kerja atau efek pengganda lainnya.
Martha Jessica, analis sosial dan ekonomi IESR, menambahkan bahwa kesenjangan pemahaman antara masyarakat, pemerintah daerah, dan perusahaan tambang perlu diatasi. Perusahaan tambang sudah menyadari tren untuk beralih ke energi terbarukan, tetapi diperlukan komunikasi yang efektif agar rencana transisi dan model bisnis baru dapat diakomodasi oleh pemerintah daerah dan masyarakat.
Dukungan dan Pendampingan: Kunci Sukses Transisi Bagi Daerah Penghasil Batubara
Studi IESR diakui oleh perwakilan pemerintah daerah Muara Enim dan Paser. Mat Kasrun, Kepala Bappeda Muara Enim, mengungkapkan pertumbuhan ekonomi yang eksklusif di daerahnya. Meskipun pertumbuhan ekonomi mencapai 8,3% pada 2023, tingkat kemiskinan ekstrem masih tinggi, mencapai 2,9%. Kasrun menyoroti perlunya dukungan khusus untuk memastikan transisi energi tidak mengorbankan pertumbuhan ekonomi.
Rusdian Noor, Sekretaris Bappeda Kabupaten Paser, menggarisbawahi kebutuhan akan pendampingan khusus di tengah kontribusi besar sektor pertambangan pada pendapatan daerah. Sebanyak 75% pendapatan kabupaten Paser disumbangkan oleh sektor pertambangan dan pertanian, dan transisi ini memerlukan pendekatan yang hati-hati untuk menjaga stabilitas ekonomi daerah.
Tantangan dan Peluang: Mendukung Transisi Energi Berkeadilan
Reynaldo G. Sembiring, Direktur Eksekutif Indonesian Center for Environmental Law (ICEL), menyoroti keterbatasan wewenang pemerintah daerah dalam urusan energi. Untuk memastikan transisi berjalan berkeadilan, Sembiring menekankan perlunya pendekatan komprehensif yang menyelaraskan kebijakan pusat dan daerah.
Nikasi Ginting, Sekretaris Jenderal DPP FPE Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia, menyoroti kesenjangan kebutuhan jumlah pekerja selama transisi energi. Dia mengingatkan bahwa perhatian bersama diperlukan untuk melindungi nasib ribuan pekerja yang dapat terdampak negatif oleh transisi ini.
Peran Titan Infra Energy dalam Mendukung Transisi
Indonesia, seperti negara lain, menghadapi tekanan untuk beralih ke sumber energi ramah lingkungan. Meskipun batu bara tetap menjadi penopang utama, langkah-langkah menuju energi terbarukan terus diambil. Dalam perjalanan ini, peran titan infra energy masih sangat penting. Setiap pemangku kepentingan dalam industri batubara Indonesia, termasuk titan infra energy, memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga kesinambungan industri sambil berkontribusi pada upaya mencapai target energi terbarukan.
0 notes
Text
Pandangan Yasa Adi Susanto dalam Mengembangkan Bali ke Arah Masa Depan yang Lebih Cerah
Sebagai destinasi pariwisata terkemuka di seluruh dunia, Bali memiliki tantangan dan peluang unik dalam menentukan arah pembangunan masa depannya. Pandangan dari calon anggota DPRD Bali, seperti Yasa Adi Susanto, memainkan peran kunci dalam mengidentifikasi rencana pembangunan yang harus diteruskan dan dikembangkan oleh gubernur baru dalam lima tahun mendatang.
1. Pariwisata yang Bertanggung Jawab untuk Masa Depan Bali
Yasa Adi Susanto mengakui pentingnya sektor pariwisata dalam perekonomian Bali. Namun, beliau menegaskan perlunya pembangunan pariwisata yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Yasa Adi Susanto berpendapat bahwa upaya untuk meminimalkan dampak lingkungan dan sosial dari pariwisata harus terus dilanjutkan. Penerapan praktik pariwisata berkelanjutan, perlindungan lingkungan, serta pemberdayaan masyarakat lokal perlu menjadi fokus utama dalam rencana pembangunan.
1.1 Menjaga Keseimbangan Antara Pariwisata dan Lingkungan
Salah satu aspek utama yang harus diperhatikan adalah menjaga keseimbangan antara pertumbuhan pariwisata dan perlindungan lingkungan alam Bali yang indah. Dengan memperhatikan upaya pelestarian alam, pariwisata bisa berlanjut tanpa mengorbankan kekayaan alam yang ada.
1.2 Mendorong Pariwisata Bertanggung Jawab
Pariwisata bertanggung jawab melibatkan edukasi turis tentang pentingnya menjaga lingkungan dan budaya Bali. Yasa Adi Susanto mendukung program-program pendidikan bagi turis dan kerjasama dengan industri pariwisata untuk mencapai tujuan ini.
2. Diversifikasi Ekonomi untuk Kesejahteraan Lebih Besar
Selain pariwisata, Yasa Adi Susanto mendorong diversifikasi ekonomi Bali. Mengembangkan sektor ekonomi lain seperti pertanian, perikanan, budidaya, dan teknologi akan membantu mengurangi ketergantungan pada satu sektor dan menciptakan peluang kerja yang lebih luas. Beliau berkeyakinan bahwa menggerakkan sektor-sektor ini akan mengurangi disparitas ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat Bali.
2.1 Peningkatan Produksi Pertanian
Salah satu langkah penting adalah meningkatkan produksi pertanian lokal. Hal ini tidak hanya akan mendukung ketahanan pangan Bali tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi petani.
2.2 Promosi Industri Budidaya
Industri budidaya seperti perkebunan dan perikanan dapat memberikan lapangan pekerjaan yang signifikan. Yasa Adi Susanto mengadvokasi promosi dan dukungan untuk sektor ini.
3. Investasi dalam Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Yasa Adi Susanto memandang pentingnya investasi dalam pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia. Melalui peningkatan kualitas pendidikan, pelatihan kerja, dan pembangunan kapasitas, masyarakat Bali dapat lebih siap menghadapi perubahan ekonomi global. Pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas akan menjadi modal utama dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
3.1 Meningkatkan Akses Pendidikan
Meningkatkan akses pendidikan berkualitas untuk semua lapisan masyarakat adalah prioritas Yasa Adi Susanto. Ini termasuk memperkuat sistem pendidikan umum dan vokasional.
3.2 Pelatihan Kerja
Program pelatihan kerja yang relevan dengan kebutuhan pasar akan membantu mengurangi pengangguran dan meningkatkan keterampilan tenaga kerja Bali.
4. Pembangunan Infrastruktur untuk Pertumbuhan Lebih Baik
Yasa Adi Susanto menyoroti perlunya pembangunan infrastruktur yang mendukung konektivitas baik di dalam pulau maupun dengan pulau-pulau lain. Infrastruktur yang baik akan mempermudah mobilitas barang dan orang, serta mendukung pengembangan sektor-sektor ekonomi yang berbeda. Ini juga akan membuka peluang investasi baru dan membantu distribusi hasil produksi.
4.1 Pembangunan Jalan dan Transportasi
Pembangunan jalan yang baik akan memudahkan pergerakan barang dan orang di seluruh Bali, membuka peluang bisnis baru dan meningkatkan aksesibilitas.
4.2 Pengembangan Pelabuhan dan Bandara
Pengembangan pelabuhan dan bandara akan memperkuat konektivitas Bali dengan negara-negara lain, mendukung industri pariwisata dan perdagangan.
5. Keberlanjutan Budaya dan Identitas Bali yang Kaya
Menjaga budaya dan identitas Bali adalah prioritas bagi Yasa Adi Susanto. Beliau mendukung inisiatif yang melindungi, melestarikan, dan mengembangkan kekayaan budaya Bali. Dalam rencana pembangunan, upaya untuk menjaga kearifan lokal, kesenian, dan tradisi akan mendukung pariwisata berkelanjutan sambil memperkaya identitas pulau ini.
5.1 Mendukung Seni dan Budaya Bali
Yasa Adi Susanto akan memastikan dukungan berkelanjutan untuk seniman dan budayawan Bali agar tradisi seni dan budaya tetap hidup dan berkembang.
5.2 Pelestarian Bahasa Bali
Pelestarian bahasa Bali adalah bagian penting dari identitas budaya Bali. Yasa Adi Susanto akan mendukung program-program yang melestarikan dan mengajarkan bahasa Bali kepada generasi muda.
Dalam kesimpulan, pandangan Yasa Adi Susanto sebagai calon anggota legislatif DPRD Bali menyoroti pentingnya pembangunan berkelanjutan, keberlanjutan pariwisata, diversifikasi ekonomi, pengembangan sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur, serta perlindungan dan pelestarian budaya lokal. Dalam rencana pembangunan lima tahun ke depan, kerjasama yang erat antara anggota legislatif, gubernur baru, dan seluruh masyarakat Bali akan menjadi kunci untuk mencapai visi ini dan menghadirkan masa depan yang lebih baik bagi pulau ini.
0 notes
Text
Gubernur Wayan Koster Buka Bali Fab Festival 2022
BALIPORTALNEWS.COM, BADUNG - Gubernur Bali, Wayan Koster secara resmi membuka Fab City Summit atau Bali Fab Festival 2022 pada, Senin (17/10/2022) di Jimbaran, Badung, sekaligus menjadikan Pulau Bali sebagai Fab Island pertama di dunia guna mendukung ekosistem teknologi digital di Provinsi Bali. Acara Pembukaan Bali Fab Festival 2022 turut juga dihadiri Ilham Akbar Habibie selaku Steering Committee Bali Fab Fest & Founding Partner Meaningful Design Group, Prof. Neil Gershenfeld selaku Director At Mit's Center For Bits And Atoms, dan Thomas Diez Selaku Executive Director of Fab City Foundation. Dalam sambutannya, Gubernur Bali menyampaikan terpilihnya pulau Bali sebagai tempat pelaksanaan acara Fab City Summit atau Bali Fab Festival 2022 merupakan suatu kepercayaan, sekaligus kehormatan bagi dirinya. “Mewakili pemerintah daerah dan masyarakat Bali, saya mengucapkan selamat datang di Bali. Pulau Dewata yang kita cintai bersama. Semoga dengan keindahan alam, keramahtamahan masyarakat, dan kekayaan, serta keunikan budaya Bali, akan memberikan vibrasi yang kuat bagi para peserta untuk mengikuti acara dan berbagai kegiatan selama berada di Bali,” ujar Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini yang disambut tepuk tangan. Sesuai sengan Visi Pembangunan Bali, yaitu ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ Melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru, pelaksanaan Bali Fab Festival 2022 diharapkan dapat berkontribusi terhadap pembangunan Bali, khususnya dalam mendukung Program Bali Smart Island sebagai bagian dari Program Transformasi Perekonomian Bali. Konsep Fab City yang mendorong tumbuh kembang Circular Economy dengan spirit agar daerah dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, dengan memproduksi sendiri produk-produk yang dibutuhkan melalui dukungan teknologi canggih, ia rasa sangat sejalan dengan visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’, yang salah satu prinsip dalam Tri Sakti Bung Karno, yaitu Berdikari Secara Ekonomi. “Saya menyambut baik ajakan Fab City Network untuk mendeklarasikan Bali sebagai Fab Island, Pulau Fab Pertama di dunia dan berkomitmen untuk mensukseskan program ini. Dengan mendeklarasikan diri sebagai Fab Island, Bali menjadi bagian dari jaringan global teknologi, inovasi, dan entrepreneurship, guna memberdayakan masyarakat sampai ke akar rumput. Saya juga menyambut baik ajakan untuk bersama-sama membuat kesepakatan Bali terhadap upaya pencapaian pembangunan rendah karbon menuju Net Zero Emission pada Tahun 2045,” ujar Gubernur Koster. Terkait dengan transformasi digital, Pemerintah Provinsi Bali telah mengambil langkah-langkah strategis dan taktis untuk pembangunan rendah karbon menuju Net Zero Emission pada Tahun 2045, yang diantaranya : 1) Mengembangkan Kebijakan Sistem Pertanian Organik Melalui Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 8 Tahun 2019; 2) Memberlakukan Kebijakan Bali Energi Bersih yang Diatur Dalam Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2019; 3) Memberlakukan Kebijakan Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai yang Diatur Dalam Peraturan Gubernur Bali Nomor 48 Tahun 2019; dan 4) Memberlakukan Kebijakan Pelindungan Danau, Mata Air, Sungai, dan Laut dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 24 Tahun 2020. Berbagai kebijakan atau regulasi di bidang pembangunan digital telah dan sedang dilaksanakan, yaitu; peta rencana transformasi digital, tata kelola dan kelembagaan, telah menjalin kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, dan telah menjadikan skala prioritas terhadap sistem pemerintahan berbasis elektronik dalam berbagai aspek pembangunan. Saat Ini, Pemerintah Provinsi Bali sudah dan sedang menjalankan 4 (Empat) Skenario Skema Transformasi Digital, yaitu: transformasi proses, transformasi model bisnis, transformasi domain, dan transformasi budaya/organisasi, dengan menempatkan teknologi digital tidak hanya sebagai supporting, namun juga sebagai enabler, dan bahkan sebagai driver, yang membawa solusi dan arah baru dalam Pembangunan Bali. Agar event ini memiliki keberlanjutan, ada beberapa hal ke depan yang dapat disinergikan antara Pemerintah Provinsi Bali dengan Fab City Network yang ada di seluruh dunia, antara lain: Mendorong lahirnya inovasi Desa Adat, dengan memanfaatkan Balai Desa Adat atau Balai Banjar di Desa Adat yang jumlahnya mencapai lebih dari seribu Balai Banjar tersebar di seluruh Bali, sebagai ruang untuk berkreativitas dan berinovasi. “Sebagai tindakan awal, kami telah memasang sebanyak 1.493 Wifi Gratis di semua Desa Adat yang ada Di Bali,” kata Gubernur Bali Asal Desa Sembiran, Buleleng ini; 2) Mendorong pemanfaatan teknologi tepat guna pada 6 Sektor Unggulan Ekonomi Kerthi Bali, yaitu: (1) Sektor Pertanian dalam arti luas dengan Sistem Pertanian Organik, (2) Sektor Kelautan/Perikanan, (3) Sektor Industri Manufaktur dan Industri Berbasis Budaya Branding Bali, (4) Sektor IKM, UMKM, dan Koperasi, (5) Sektor Ekonomi Kreatif dan Digital, (6) Sektor Pariwisata, yaitu Pariwisata Berbasis Budaya, Berkualitas, dan Bermartabat; 3) Berkolaborasi untuk dapat mencetak sumber daya manusia (SDM) kreatif berbasis teknologi melalui program pada jenjang Pendidikan Dasar dan jenjang Pendidikan Menengah di Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK); dan 4) Kerjasama Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Bali, serta juga melibatkan seluruh Perguruan Tinggi yang ada di Bali. Dengan Bali menjadi Fab Island, Sektor Pariwisata yang saat ini mendominasi perekonomian Bali, akan dikembangkan/diberdayakan jenis pariwisata baru, yaitu pariwisata berbasis teknologi atau technology tourism. Pariwisata berbasis teknologi ini akan berkolaborasi dengan komunitas lokal untuk mencari solusi terhadap tantangan yang dihadapi melalui penelitian, pengembangan, dan produksi bersama. Dalam dinamika global, Bali harus terbuka terhadap ide, sumber daya, dan inovasi global, sehingga Bali akan memiliki model ekonomi baru, yang bisa menjadi contoh untuk pengembangan model ekonomi nasional. “Oleh karena itu, saya sangat berharap sekaligus mengundang Fab City Network untuk berkontribusi secara nyata dalam pengembangan platform digital Bali, termasuk mendukung pelaksanaan event Bali Digi Fest yang dilaksanakan setiap tahun oleh Pemerintah Provinsi Bali, guna mewujudkan visi Digital Kerthi Bali, dengan spirit Enabling Bali As Digital Creative Paradise,” tambah Gubernur Koster. Mengakhiri sambutannya, Gubernur Bali, Wayan Koster mengucapkan selamat dan sukses atas pelaksanaan Bali Fab Festival 2022, semoga dapat menemukan rumusan hasil yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa dan negara Indonesia, serta dunia.(bpn) Read the full article
0 notes
Text
Proyek Besar untuk Menata Indonesia Masa Depan
Indonesia adalah negara dengan keragaman penduduk yang tinggi, baik dari aspek budaya, suku, agama, bahasa, adat istiadat dan beragam latar belakang lainya. Heterogenitas penduduk Indonesia merupakan potensi sekaligus bukti sejarah akan kemajemukan Indonesia. Indonesia adalah negara dengan keajaiban dan anugerah Tuhan Yang Maha esa, dengan tingkat keragaman yang tinggi. Bagaimana tidak, negara dengan berbagai latar belakang agama dan suku, mampu berdiri sebagai NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Apabila kita melakukan rasionalisasi secara ilmiah, tentunya ini hal yang sulit untuk ditelaah. Ternyata perbedaan yang besar dan tinggi adalah sumber kekuatan bagi sebuah bangsa.
Saya ingin menjelaskan beberapa gagasan untuk merancang Indonesia masa depan, tentunya dengan memperhatikan beberapa potensi besar Indonesia dari berbagai sektor untuk dijadikan strategi dan pijakan pembangunan bangsa. Berikut adalah tiga segmentasi bidang yang menjadi gagasan saya menata Indonesia masa depan. 1) Potensi Maritim Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia dan strategi pembangunanya, 2) Potensi agraris Indonesia menuju kedaulatan pangan yang sesungguhnya, dan 3) Potensi Indonesia dengan bonus demografi usia produktif untuk menyongosong kebangkitan menuju negara maju melalui peningkatan kualitas SDM.
Pembangunan suatu bangsa adalah proyek besar dan kerja peradaban, sehingga diperlukan suatu visi besar dan narasi yang terukur. Pembangunan pada berbagai sektor adalah keharusan, serta kebutuhan setiap bangsa dan negara. Namun, kita perlu meramu strategi yang matang dalam kaitannya dengan prioritas sektor yang akan dibangun. Hal ini tentunya berkorelasi positif dengan potensi yang dimiliki suatu negara untuk menjadi perhatian khusus fokus pembangunan. Arab Saudi negara yang kekurangan air dan bahkan dalam setahun bisa dihitung dengan jari tangan frekuensi banyaknya hujan yang turun. Namun, Arab Saudi melakukan assesment dan kebijakan yang tepat sehingga mereka fokus pada potensinya yang ada di bawah tanah-tanah padang pasirnya, yaitu minyak bumi. Hari ini kita melihat Arab Saudi dengan sumber daya minyak terkaya di dunia dan diperebutkan oleh berbagai negara besar Eropa dan Amerika.
Kemudian Jepang negara dengan kekayaan SDA terbatas, namun mereka berhasil menjadi negara dengan kekuatan teknologi transportasi terbesar di dunia. Negeri sakura ini juga pernah tercatat sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat sepanjang sejarah dunia. Dua negara di atas adalah hanya sekelumit contoh kecil untuk menjadi inspirasi kemajuan dan strategi pembangunan suatu negara.
Potensi Maritim Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia dan strategi pembangunanya
Berbicara tentang Indonesia maka kita akan dihadapakan pada sebuah paradigma negara dengan potensi maritim terbesar di dunia. Menurut Baransano et.al (2011) Indonesia adalah negara kepulauan terbesar dan garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada, yaitu 81.00 km terbentang dari Sabang hingga Merauke, dan memiliki sejumlah 17.508 pulau. Diperkirakan 60% dari penduduk Indonesia tinggal di wilayah pesisir (Arbi 2008). Tentunya ini bukan merupakan sebuah kebetulan semata, melainkan anugerah dan tanda-tanda dari Tuhan Yang Maha Esa, Allah subhanallahu wa ta'ala agar Indonesia memanfaatkan potensi ini untuk menjadi negara besar dan maju. Wilayah laut Indonesia 70%-nya adalah wilayah perairan. Saya berpandangan bahwa fokus pembangunan maritim bisa ditujukan beberapa hal yakni penguatan kedaulatan maritim dan pengelolaan sumber daya alam laut secara mandiri dan berkelanjutan, pengembangan infrastruktur secara mandiri dan terpadu, pengembangan sumber daya manusia (SDM), serta IPTEK dan budaya maritim juga diperlukan dalam pembangunan maritim.
Indonesia menjadi satu dari sedikit negara yang dianggap memiliki kapasitas dan potensi untuk menggunakan teknologi revolusioner yang mampu memberikan akses kepada lokasi gas yang paling sulit dijangkau ini. Pengembangan pelabuhan-pelabuhan Indonesia yang kompetitif, efisien dan maju di segenap wilayah negeri yang mampu mendorong terbangunnya aktivitas ekonomi di seluruh kepulauan maupun jalur Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI). Menurut Baransano et.al (2011), peningkatan kapasitas dan infrastruktur pelabuhan mampu memberikan dampak positif bagi mata rantai suplai dan diyakini dapat mendongkrak PDB hingga 5 persen. Beberapa data di atas adalah bukti potensi maritim Indonesia yang bisa di optimalkan untuk masa depan. Tentunya ini kita juga harus serius menyiapkan strategi ini, apalagi kebijakan terbaru presiden Joko Widodo yang bermaksud memasukan Indonesia menjadi anggota TPP (Trans Pasific Partnerhsip) sebagai momentum untuk menyiapkan Indonesia untuk menjadi poros maritim dunia untuk strategi visioner dan jangka panjang Indonesia
Potensi agraris Indonesia menuju kedaulatan pangan yang sesungguhnya
Sejarah Indonesia tidak terlepas dari sektor agaris (menghasilkan bahan baku seperti padi, jagung, sagu, dll) dan perkebunan (menghasilkan buah-buahan). Pada masa kolonial penjajahan Belanda kegiatan pertanian dan perkebunan menjadi penentu tingkat sosial dan perekonomian seseorang. Berdasarkan data BPS (2010), bidang pertanian di Indonesia menyediakan lapangan kerja sekitar 44,3% bagi penduduk meskipun hanya menyumbang sekitar 17,3% dari total pendapatan domestik bruto.
Hari ini Indonesia belum berdaulat pada pangan, kita masih rajin melakukan impor pangan, termasuk beras, dan daging. Padahal Indonesia negara agraris dan potensi pertanian yang sangat besar. IPB sebagai perguruan tinggi yang mengambil tanggung jawab ini berperan besar dalam mendukung kedaulatan pangan Indonesia, tentunya dengan kerjasama dengan semua pihak. Bahkan Soekarno, ketika pidato peletakan batu pertama pembangunan IPB mengatakan bahwa pangan adalah persoalan hidup atau mati suatu bangsa.
Daerah asal saya di Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki potensi besar untuk pengembangan teknik Syilvopastura (model agroforestry dengan peternakan), sehingga kebutuhan akan daging dan beras bisa dipenuhi. NTB juga memiliki sejarah perdagangan sapi yang sukses sejak beberapa ratus tahun lalu, sehingga tidak salah jika NTB dipilih sebagai pusat kajian pengembangan sapi di Indonesia (Republika 2017). NTB juga memiliki potensi lahan pertanian yang besar, dan terkenal dengan sebutan BUMI GORA karena kemandirian dalam menghasilkan produk pertanian, di antaranya adalah beras. Ini hanya salah satu contoh daerah potensial, walaupun kita tidak bisa memungkiri bahwa Indeks pembangunan manusia (IPM) NTB masih rendah. Namun pembangunan tidak boleh berhenti dan sektor agraris ini harus menjadi rencana kerja strategis yang serius dan berkelanjutan, apalagi Indonesia akan menghadapi momentum bonus domegrafi sehingga SDM unggul juga harus disiapkan di segmen ini. Model pembangunan sektor agraris ke depanya harus memiliki jiwa enterpreneurship sehingga mampu beradapatasi dengan era dirupsi yang sedang menguat.
Potensi Indonesia dengan bonus demografi usia produktif untuk menyongosong kebangkitan menuju negara maju melalui strategi peningkatan kualitas SDM
Bonus demografi adalah peluang yang dinikmati suatu negara sebagai akibat dari besarnya proporsi penduduk produktif (rentang usia 15-64 tahun) dalam evolusi kependudukan yang dialaminya (Kementrian PPN/ Bappenas 2017). Indonesia akan mengalami bonus demografi ini pada rentang waktu 2020-2030 dan puncaknya adalah pada tahun 2030 di mana 70% dari jumlah penduduk Indonesia adalah usia produktif. Hal ini memberikan data bahwa jumlah tanggungan usia produktif lebih kecil sehingga ini adalah potensi besar Indonesia untuk menjadi negara maju dengan jumlah usia angakatan kerjanya yang dominan. Kondisi ini pernah dialami oleh negara Jepang pada tahun 1950 dengan 70% penduduknya adalah usia produktif, mereka berhasil memanfaatkan moment itu untuk maju sehingga menjadi negara kekuatan ekonomi terbesar ketiga di dunia pada tahun 1970.
Saya mengutip Siaran Pers Bappenas (2017) tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, Indonesia fokus pada dua isu, yakni tenaga kerja dan pendidikan. Terkait tenaga kerja, salah satu arah kebijakan adalah memperkuat daya saing tenaga kerja dalam memasuki pasar tenaga kerja global. Kebijakan tersebut diimplementasikan melalui empat strategi utama. Pertama, harmonisasi standardisasi dan sertifikasi kompetensi melalui kerja sama lintas sektor, lintas daerah, dan lintas negara mitra bisnis, dalam kerangka keterbukaan pasar. Kedua, pengembangan program kemitraan antara pemerintah dengan dunia usaha/industri dan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah untuk peningkatan kualitas tenaga kerja. Ketiga, peningkatan tata kelola penyelenggaraan program pelatihan untuk mempercepat sertifikasi pekerja. Keempat, perluasan skala ekonomi ke arah sektor/sub-sektor dengan produktivitas tinggi.
Indonesia harus segera bergerak merumuskan strategi kerja jangka panjang untuk menyambut momentum ini, namun hari ini saya melihat belum ada narasi secara terukur, serius dan jelas dari pemerintah untuk mempersiapkan potensi ini, sebab bonus demografi hanya terjadi sekali dan jangka waktu kembalinya bisa berabad-abad. Tentunya bonus demografi ini harus didukung oleh kualitas SDM yang kompeten, pakar diberbagai bidang yang akan mengisi banyak sektor penting negeri ini. Salah satu strategi kuat adalah pendidikan yang merata, dan kemerataan kesempatan sekolah bagi warga Indonesia. Strategi bonus demografi melalui pendidikan perlu ditangani secara serius, karena tantangan kemerataan pendidikan masih jauh dari kata baik. Daerah saya NTB IPM masih rendah berada pada posisi 29 dari 34 provinsi di Indonesia. Potensi SDA yang besar ini harus dikelola oleh SDM yang berkualitas, memberikan dampak kemajuan ekonomi, dan meningkatkan taraf hidup serta IPM masyarakat NTB.
Indonesia harus bisa memulai kemandirian di bidang kemaritiman, kedaulatan pangan, dan kekuatan ekonomi secara bertahap melalui momentum bonus demografi ini. Sehingga gagasan saya di awal tiga sektor prioritas pembangunan Indonesia adalah satu kesatuan strategi dengan potensi bonus demografi Indonesia. Sekian. Terima kasih
1 note
·
View note