#rawat inap RS Eka Hospital
Explore tagged Tumblr posts
Text
Jadwal Jam Besuk RS Eka Hospital Bekasi
Mengunjungi keluarga atau teman yang sedang dirawat di rumah sakit merupakan bentuk dukungan moral yang sangat berarti bagi pasien. Salah satu rumah sakit yang memiliki fasilitas unggulan di Bekasi adalah RS Eka Hospital Bekasi. Agar kunjungan Anda berjalan lancar, penting untuk mengetahui Jadwal Jam Besuk RS Eka Hospital Bekasi yang berlaku saat ini. RS Eka Hospital Bekasi adalah rumah sakit…
View On WordPress
#alamat RS Eka Hospital Bekasi#biaya rawat inap RS Eka Hospital#dokter spesialis RS Eka Hospital#fasilitas RS Eka Hospital Bekasi#IGD 24 jam RS Eka Hospital#jadwal dokter RS Eka Hospital Bekasi#jadwal jam besuk RS Eka Hospital#Jadwal Jam Besuk RS Eka Hospital Bekasi#layanan medis RS Eka Hospital#lokasi RS Eka Hospital Bekasi#pendaftaran pasien RS Eka Hospital#rawat inap RS Eka Hospital#RS Eka Hospital Bekasi#rumah sakit di Kota Harapan Indah#rumah sakit modern di Bekasi#rumah sakit terbaik di Bekasi
0 notes
Text
Punya Asuransi Kesehatan Tapi Harus Bayar Rumah Sakit?
Masih banyak beberapa nasabah asuransi kesehatan yang tidak mengerti, bahwa meski telah berasuransi kesehatan, tetap saja kaget saat menikmati fasilitas kesehatan di rumah sakit, dan masih harus membayarnya, meski begitu terdapat pengecualian polis di asuransi kesehatan, beberapa diantaranya perlu diketahui.
Biaya Pendaftaran
Hal yang paling utama adalah registrasi saat memasuki rumah sakit, meski begitu bagi pelanggan asuransi kesehatan dengan paket khusus, hal ini masih di cover oleh perusahaan asuransi, berdasar pengalaman penulis seperti di rumah sakit Omni Alam Sutera atau Bethsaida, pasien baru yang memiliki asuransi kesehatan, sepenuhnya di tanggung oleh pihak asuransi.
Berbeda dengan RS Permata Cibubur atau Eka Hospital BSD dikenakan biaya pendaftaran pasien baru yang seperti kartu member gym.
Excess Fee
Adalah selisih biaya antara plafon yang dimiliki tertanggung dengan biaya perawatan, ternyata tagihan kamu melebihi limit dengan asuransi kesehatanmu, contoh apabila asuransi kesehatan menjamin biaya kunjungan dokter Rp 400,000 ternyata kebutuhanmu sampai Rp 500,000 tentu kamu harus membayar Rp 100,000
Penyakit Kritis atau Rawat Jalan
Apabila paket asuransi kesehatanmu hanya menjamin penyakit umum dan rawat inap saja, apabila kamu harus perawatan penyakit kritis ataupun rawat jalan, tentu hal ini tidak di cover oleh asuransi, dan kamu harus membayar biaya perawatanmu sendiri.
Masa Tunggu
Terdapat periode yang harus dilewati terleih dulu bagi tertanggung agar dapat menggunakan manfaat dari asuransi kesehatan, hal ini disebut dengan masa tunggu :
Preliminary Waiting, masa tunggu yang ditentukan di awal pertama kali mendaftar asuransi, umumnya 14 - 30 hari, tapi apabila klaim akibat kecelakaan masih dapat di proses. Pre-Existing Period, apabila tertanggung memiliki kondisi kesehatan atau riwayat yang dialami, umumnya 1-2 tahun tidak bisa mengajukan klaim atas penyakit yang pernah diderita.
Waiting Period Critical Illness, Bagi penderita yang memiliki penyakit kritis terdapat masa tunggu 3 hingga 12 bulan, bergantung jenis kritisnya.
Maternity Waiting Period, adalah jangka waktu masa tunggu 9 - 12 bulan.
Hal diatas dapat di jadikan pengetahuan tambahan bagi para peserta asuransi kesehatan atau calon pembeli asuransi kesehatan, agar lebih memahami mengapa meski telah memiliki produk asuransi kesehatan, tapi masih harus di wajibkan membayar sejumlah uang di rumah sakit.
0 notes
Text
Si Usus yang Buntu
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/79295f3cf7383ce7c99269c80b239a81/tumblr_inline_ppa1lfM47K1sw37sy_540.jpg)
Ok, if the journal before was about my grateful feelings of things happened to me.
This time it would be more about the chronology, facts, and details, why i ended up having my surgery.
Who knows it would be advantage for anyone who might have similar experience with me.
Tapi sebelumnya, kita cari tahu dulu yuk. Apa sih usus buntu itu?
“Penyakit usus buntu adalah peradangan yang terjadi pada usus buntu atau apendiks. Usus buntu merupakan organ berbentuk kantong kecil dan tipis, berukuran sepanjang 5 hingga 10 cm yang terhubung pada usus besar. Saat menderita radang usus buntu, penderita dapat merasa nyeri di perut kanan bagian bawah. Jika dibiarkan, infeksi dapat menjadi serius dan menyebabkan usus buntuh pecah, sehingga menimbukan keluhan rasa nyeri hebat hingga membahayakan nyawa penderitanya.”
Source: https://www.alodokter.com/penyakit-usus-buntu.
Jadi, peradangan usus buntu bisa terjadi kapanpun, dimanapun. Makanya beberapa dokter memilih untuk mengambil tindakan cepat sebelum terjadi proses perlengketan dan naudzubillah pembocoran yang akan menyebabkan usus buntu bernanah. Kalau sudah bernanah, harus dilakukan operasi besar sekitar 5 - 10 cm dan usus harus dicuci untuk benar-benar disterilkan. Ngeri kan? Hiiii ngebayanginnya aja udah syerem.
Setelah nyeri yang bertubi-tubi, akhirnya sayapun memutuskan pergi ke rumah sakit terdekat., RS Eka Hospital.
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/35f9708660e0c82fd64e648f9748223f/tumblr_inline_ppa3hbHQvY1sw37sy_540.jpg)
Sesampainya di rumah sakit, berbagai observasi langsung dilakukan, diantaranya periksa darah, tes urine (untuk memastikan gangguan bukan pada ginjal ataupun saluran kencing), dan yang terakhir adalah CT Scan. In my case, i passed the blood and urine test, but stuck in CT Scan.
Untuk temen-temen yang masih ragu tentang gejala usus buntu. Here i give you link that might help you:
“Gejala utama pada penyakit usus buntu adalah nyeri pada perut. Rasa nyeri tersebut dapat berawal dari pusar, lalu bergerak ke bagian kanan bawah perut. Namun, posisi nyeri dapat berbeda-beda, tergantung usia dan posisi dari usus buntu itu sendiri. Dalam waktu beberapa jam, rasa nyeri dapat bertambah parah, terutama saat kita bergerak, menarik napas dalam, batuk, atau bersin. Selain itu, rasa nyeri ini juga bisa muncul secara mendadak, bahkan saat penderita sedang tidur. Bila radang usus buntu terjadi saat hamil, rasa nyeri bisa muncul pada perut bagian atas, karena posisi usus buntu menjadi lebih tinggi saat hamil.
Gejala nyeri perut tersebut dapat disertai gejala lain, di antaranya:
- Kehilangan nafsu makan - Perut kembung - Tidak bisa buang gas (kentut) - Mual - Konstipasi atau diare - Demam
Source: https://www.alodokter.com/penyakit-usus-buntu
Tapi hati-hati juga, karena gejala awalnya mirip banget sama mag dan masuk angin. Karena jujur, pada awalnya saya hanya berfikir mungkin hanya masuk angin biasa. Bedanya, biasanya kan setelah buang angin, atau buang air besar/ kecil, perut harusnya terasa lebih lega, kalau ini nyerinya masih ada bahkan rasanya keliyengan pas harus berdiri atau berjalan, dan nyerinya tuh nyeri banget nget nget nget. Nah, karena rasanya udah mau pingsan, akhirnya saya pun langsung bergegas pulang untuk langsung cari obat mag.
Sesampainya di rumah, saya langsung minum Polysilane, dan istirahat tidur. Tapi jam 12 malam perut kok rasanya masih sangat nyeri, dan sangat sulit untuk bergerak. Karena merasa ada yang tidak beres, akhirnya saya memutuskan untuk membangunkan ibu saya dan pergi memeriksakan diri ke IGD.
Untuk cari cara tahu lainnya, temen-temen juga bisa coba tekan perut bagian kanan bawah dengan menggunakan dua jari, tekan secara perlahan, lalu cabut secara cepat dan instan. Jika dirasa nyeri dan menyakitkan, maka kemungkinan besar kenyerian tersebut berasal dari usus buntu.
In my case, setelah CT Scan keluar dokter juga melakukan uji klinis dengan menekan perut kanan bawah tersebut, dan hasilnya? yes, its appendicitis man.
Akhirnya setelah dokter dan perawat langsung menginstruksikan untuk operasi jam 6 sore. Mau ga mau jadi harus nahan laper dan haus deh karena harus puasa sebelum operasi. Tujuannya supaya tidak tersedak saat operasi berlangsung, kalau sampai tersedak akan sangat berbahaya bagi keselamatan.
Kenapa bisa tersedak? Nah itu ceritanya lain lagi. Saat dibius total kan otomatis otak juga akan berfungsi minimal, termasuk dalam menjalankan tugasnya untuk mencerna dan bernafas. Nah kalau ada sejumlah makanan yang belum tuntas dicerna, ditakutkan dengan fungsi yang minimal tersebut, tubuh salah mengomunikasikan saraf pencernaan malah menuju ke pernafasan yang akan mengakibatkan makanan tersedak. Singkat cerita, udah meningan puasa aja deh! hhaha...
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/81dbbfc2de591c1e697d0585a876da53/tumblr_inline_ppa3q6289D1sw37sy_540.jpg)
Untuk jenis operasinya sendiripun ada 2 macam:
- Operasi usus buntu terbuka. Apendektomi terbuka dilakukan dengan membuat irisan pada bagian kanan bawah perut sepanjang 2-4 inci. Usus buntu diangkat melalui irisan ini kemudian irisan ditutup kembali. Apendektomi terbuka harus dilakukan jika usus buntu pasien sudah pecah dan infeksinya menyebar. Apendektomi terbuka juga merupakan metode yang harus dipilih bagi pasien yang pernah mengalami pembedahan di bagian perut.
- Operasi usus buntu laparoskopi. Apendektomi laparoskopi dilakukan dengan membuat 1-3 irisan kecil di bagian kanan bawah abdomen. Setelah irisan abdomen dibuat, dimasukan sebuah alat laparoskop ke dalam irisian tersebut untuk mengangkat apendiks. Laparoskop merupakan alat berbentuk tabung tipis panjang yang terdiri dari kamera dan alat bedah. Pada saat dilakukan apendektomi laparoskopi, dokter akan memutuskan apakah dibutuhkan apendektomi terbuka atau tidak.
In my case, i choose laparoskopi. Memang biayanya bisa 2x lipat lebih mahal, tapi kalau dibandingkan dengan kerugian non materialnya, saya rasa hasilnya seimbang. Kalau operasi terbuka memang lebih murah, tapi proses sembuhnya lebih lama. Kalau proses sembuhnya lebih lama, berarti biaya rawat inap rumah sakitnya akan jadi lebih mahal, semakin lama rawat inap berarti obat dan infus yang berjalan juga akan semakin banyak, plus bekas luka pasca operasi juga jauh lebih besar. For single lady like me it is clearly sound terrifying.
Untuk laparoskopi sendiri, luka yang saya dapat hanya 3 titik. Di pusar, dan dua titik ke bawahnya. Saat ini memang balutan saya belum dibuka, tapi bisa dipastikan kalau lukanya sangatlah kecil. Soalnya dokternya sendiri juga cuma menggunakan plester yang berukuran kecil.
Sakit pasca operasinya?
Maksimum 2 hari aja nyeri dalamnya terasa. Awalnya memang sangat sulit untuk bangun dari posisi tidur, tapi 12 jam pasca operasi saya sudah bisa berjalan ke kamar mandi sendiri, tanpa bantuan. Dan hari ke tiga, nyerinya sangat jauh berkurang. Yang lebih terasa malah nyeri luarnya, lebih ke luka sayatan kulitnya, tapi saya sudah bisa berjalan, duduk, tidur dengan berbagai posisi tanpa masalah. Hmm, nyerinya tuh kaya ibarat ada luka di dengkul yang belum kering tapi dengkulnya gerak gerak jadi ya agak nyeri tapi ya cuma sekedarnya.
Oh ya, dan satu lagi. Perut saya mengalami pembengkakan ke kanan (karena usus buntu ada di kanan bawah). Saya kira memang saya aja yang tambah gendut hha, tapi ternyata itu hanya proses normal yang terjadi saat dilakukan operasi. Lekuk pinggang kanan saya jadi lebih besar dari si kii, but its totally not painful, karena emang yang dirasa kaya cuma nunggu luka sayatan kering aja.
Jadi, seberapa urgensinya sih pengoperasian ini? Setelah dokter kasih obat nyeri, I feel fine, I feel totally fine.
Yup, sempet ragu sih untuk operasi, ngga, operasi, ngga. Karena ngebayangin jarum dan gunting-guntingannya aja uda lemes tcoy... apalagi sakit pasca operasinya, hiiii...... (padahal ternyata ngga sakit-sakit amat abis laparoskopi hhaha)
Tapi,
Sebenernya, untuk pengambilan langkah operasi ini, dokter menyerahkan kembali ke pasien dengan 2 pilihan:
- operasi secepatnya, atau
- Boleh pulang cukup dengan antibiotik saja, tapi dengan resiko perlengketan usus, dan peradangan yang sewaktu-waktu bisa bocor kapan saja.
Nah, untuk yang satu ini. Ibu saya tidak mau mengambil resiko, dan berhubung 80% pembiayaan dibantu asuransi, jadilah akhirnya bulat untuk operasi.
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/38f79dcb23417a03ce5405f164993796/tumblr_inline_ppa3rhE6ee1sw37sy_540.jpg)
Untuk yang mau tahu penyebabnya, nih aku kasih lagi beberapa detail yang aku kutip dari www.cnnindonesia.com:
Beberapa faktor penyebab usus buntu:
1. Akumulasi feses: Mengutip berbagai sumber, usus buntu juga disebabkan oleh adanya obstruksi pada apendiks. Obstruksi ini sering disebabkan oleh adanya akumulasi feses. 2. Infeksi saluran cerna: Infeksi saluran cerna yang disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, atau cacing Enterobius vermicularis yang sudah menyebar ke apendiks akan menyebabkan masalah pada usus buntu, berupa penyumbatan atau infeksi. 3. Cedera atau trauma di perut juga bisa menjadi alasan terjadinya usus buntu. 4. Adanya benda asing yang masuk ke saluran cerna, khususnya usus. 5. Iritasi atau bisul di saluran pencernaan. 6. Penelitian pada 2013 yang dimuat dalam Enviromental Health Perspectives mengungkapkan bahwa polusi udara dan ozon juga dikaitkan dengan peningkatan risiko apendisitis. 7. Makanan juga dianggap berpengaruh pada terjadinya peradangan usus buntu. Beberapa makanan yang disinyalir menjadi biang kerok adalah makanan instan, gorengan, makanan yang dibakar langsung, makanan yang terlalu asin, dan makanan yang pedas.
Intinyaa makan makanan yang sehat itu penting banget ya gaesss. I admit i love junk food, indomie is my boyfriend, abon cabe is the love of my life. Well, probably those ‘junks’ have been working well together in creating disaster inside my tummy and yeah here i am, ended up having my appendicities problem.
Mudah-mudah cerita pengalaman ini bisa bermanfaat yaa... Dan tentunya semoga semuanya juga sehat-sehat dan bahagia sentosa selalu! haha
Anw, If you have something in your mind, just let me know, share, or comment. Thank you for reading! :)
0 notes