#rapid antigen terdekat
Explore tagged Tumblr posts
Text
Kami mengubah jam operasional kami pada bulan Ramadhan agar kami selalu ada untuk melayani Anda. Lihat waktu yang tersedia!!
Jam Pelayanan :
Buka Puku 08:00 – 17:00 WITA & 20:30 – 23:00 WITA
Hotline :
081917744448
KLINIK PRATAMA PMI Kabupaten Lombok Timur melayani :
- Poli Umum (Dokter Umum)
- Poli Gigi
- Poli Kebidanan
- Laboratorium
- Farmasi
- Perawatan Luka Modern
- Home Visite & Home Care
- Medical Check Up
- Rapid Antigen
Alamat : Jl. Prof. M Yamin SH No.53, Selong, West Nusa Tenggara 83612
Googe Map : Link di bio
#klinikpratamapmilomboktimur #rapidantigen #rapidtest #mudik #mudiklebaran2022 #mudik2022 #ramadhan #ramadhan2022 #lomboktimur #infolombok #info #infolomboktimur
#health#klinikpratamapmilomboktimur#health & fitness#healthy eating#illustration#klinik#nutrition#klinik pratama pmi kabupaten lombok timur#klinik pratama pmi lombok timur#klinikbersalin#mudik lebaran 2022#mudik lebaran#rapid test#rapid antigen#antigen#rapid antigen di lombok timur#rapid antigen terdekat#rapid test di lombok timur#rapid test di selong#rapit antigen murah
0 notes
Text
Cerita Juli Ini
“Papa sama aku termasuk golongan rentan. Papa perokok dan belum berhenti, aku pernah sakit paru. Jadi benar-benar harus diperhatikan”, isi obrolan Whatsapp saya ke akungnya Nambi, 30 Maret 2020 lalu.
*
Mengikuti berita tentang Covid lebih sering menguras energi. Meskipun begitu, saya tetap melakukannya sejak awal pandemi. Saya lebih sering mengikuti info tentang pandemi di Twitter karena di sana saya follow beberapa dokter dan tenaga kesehatan yang infonya lebih real aja. Meski kadang menyakitkan dan bikin emosi (banget!)
Akhir Juni 2021 saya mulai membeli kasur busa, oximeter dan thermogun untuk jaga-jaga barangkali diperlukan, maksud saya. Ah iya, saya juga install dan langganan Netflix! Hahaha.
*
Sebagai seorang yang masih keluar-masuk rumah karena harus bekerja (meskipun ada juga beberapa waktu mengikuti jadwal WFH-WFO) dan suami masih bekerja di Jakarta, saya lebih strict perkara “jangan lupa tetap memperhatikan protocol kesehatan” atau “Mama nggak usah keluar kalau mau beli itu. Kalau bisa online, beli online aja”. Bukan apa-apa, karena saya sama Nambi masih tinggal di rumah orang tua otomatis saya harus bisa menjaga gimana caranya orang serumah memiliki potensi seminimal mungkin bisa terpapar virus jahatun ini.
Kalau ada yang bilang nggak gampang memberi masukan ke orang tua di masa pandemi dengan informasi hoax bertebaran di luar sana yang menyebarnya semudah memencet tombol copy-paste di group Whatsapp (celakalah kalian para penebar hoax. Hih!), saya setuju.
Namun, alhamdulillah orang tua saya bukan tipikal yang menolak vaksin dengan banyak argumen. Kami mendapat kesempatan vaksin lebih mudah. ART saya juga. Utinya Nambi dan ART sudah mendapat vaksin dosis pertama, sedang menunggu panggilan vaksin dosis kedua.
*
Singkat kata, awal Juli 2021 ada tenaga bantuan di kantor yang positif. Saya yang parno, akhirnya Sabtu, 3 Juli 2021 memutuskan untuk antigen di Kimia Farma. Hasilnya alhamdulillah negatif. Senin, saya masuk kantor karena dapat jadwal untuk WFO tapi hari itu saya merasa ada yang nggak biasa sama kondisi badan saya. Sampai pulang kantor, di rumahpun saya memakai masker. Tidur sama Nambi juga nggak lepas masker. Tenggorokan saya sakit kala itu, sakit yang nggak biasa. Badan juga agak greges. Mama sama papa saya sempat beberapa kali mengecek kondisi saya ke kamar namun saya larang memegang dahi atau kaki saya pun. “Kayaknya ini Covid”, saya udah feeling aja.
Selasa pagi saya WFH dan langsung memutuskan untuk daftar antigen di Kimia Farma untuk Rabu, 7 Juli 2021. Sejak Selasa pagi, saya mulai membatasi aktivitas. Saya beraktivitas di lantai dua, Nambi saya drop di tangga terbawah begitu dia bangun tidur untuk kemudian dihandle oleh ART saya. ART saya sejak akhir Juni 2021 saya minta untuk tinggal di rumah saya, sebelah rumah orang tua saya karena saya rasa kalau ART saya PP rumah ortu-rumah beliau, potensi terpapar akan besar.
Rabu saya antigen. Sesuai dugaan saya, saya positif. Panik kan, panik kan? Panik dong, masa enggak. Hahahaha. Panik? Iya, karena saya belum sedia obat, vitamin dan lainnya. Untungnya buleknya Nambi langsung sigap membantu saya. Memberi tahu saya bagaimana memisahkan cucian kotor dan cara mencucinya, bagaimana cara yang aman untuk bisa tetap tidur dengan Nambi karena Nambi masih menyusu saya. Suami saya mulai kontak toko elektronik di Gresik, mencari air purifier yang bisa diletakkan di kamar.
Kamis pagi saya swab PCR, difasilitasi kantor. Hari itu juga, mama, Nambi dan ART saya kirim untuk rapid antigen. Alhamdulillah hasilnya negatif dan memang semuanya tidak menampakkan gejala apapun. Senin, 12 Juli 2021 papa mama PCR karena tracing dari saya, alhamdulillah hasilnya negative. Semoga sehat terus! Aaamiin.
Karena saya baru dapat obat dari RS kantor ketika hasil PCR saya benar positif, sedangkan saya baru Kamisnya swab PCR yang hasilnya pasti nggak mungkin bisa keluar hari itu juga kan, butuh waktu apalagi ketika kasus meningkat seperti sekarang ini, saya mulai berpikir obat apa yang sebaiknya saya konsumsi. Saya ingat ada orang farmasi yang saya follow di Twitter. Saya mengikuti nasehatnya untuk konsumsi obat sesuai gejala. Gejala saya waktu itu radang tenggorokan dan pilek sedikit. Anosmia muncul di hari ke lima sejak hari pertama muncul gejala. Plus dia merekomendasikan untuk konsumsi vitamin.
*
Trus gimana, Shel?
Ya udin nggak gimana-gimana :”)
Kantor meminta saya melakukan isolasi mandiri di rumah karena alhamdulillah gejala saya termasuk ringan. Idealnya beberapa aktivitas seperti mencuci baju, mencuci piring dan lainnya ini dibantu sama orang lain, hanya saja saya rasa akan lebih aman kalau saya melakukannya sendiri. Toh juga ruang aktivitas kami berbeda.
Saya memasukkan sampah ke kresek dan mengikatnya erat-erat. Kalau sudah agak banyak, saya memasukkannya ke dalam trash bag yang lebih besar kemudian menjemurnya di balkon plus menyemprot bagian luar trashbag dengan desinfektan. Apabila sudah cukup terpapar cahaya matahari, sampah kemudian dibawa keluar atau dibuang ke TPA dengan tangan yang terlapisi sarung tangan. Jangan lupa menginformasikan kepada petugas pengambil sampah kalau itu sampah isoman.
Untuk cucian kotor, saya masukkan langsung ke kresek dan mengikatnya erat-erat. Ketika akan dicuci menggunakan mesin cuci, masukkan semua cucian kotor di dalam kresek tersebut ke dalam mesin cuci, rendam dengan air hangat cenderung panas dalam kondisi mesin cuci tertutup. Baru kemudian setelah cukup direndam, masukkan detergen dan cuci dalam kondisi mesin cuci tetap tertutup. Lakukan seperti biasa.
Cuci piring juga dilakukan terpisah dengan orang rumah lainnya. Segera cuci begitu alat makan selesai digunakan. Bilas dengan air hangat.
Untuk makan, saya disuplai logistik dari bawah. Orang tua saya meletakkan makanan di tangga, saya yang akan turun untuk mengambilnya. Makanan juga dibungkus dengan kertas minyak, jadi ketika selesai makan saya membayar 20.000 karena kadang pakai minum teh hangat atau jahe merah hangat. Hahaha. Bukan deng, kalau itu warteg!
Karena masih tidur sekamar sama Nambi, saya mengakalinya dengan tidur di kasur terpisah. Ketika Nambi mulai terbangun minta minum susu, saya pindah tidur disebelahnya. Ketika selesai, saya kembali ke kasur busa.
Saya mulai membangun ritme kapan cuci piring sendiri, kapan cuci baju sendiri, kapan berjemur, kapan jam makan, makan buah, minum vitamin, minum obat, semprot-semprot permukaan barang dengan desinfektan, ngepel lantai dan kapan goler-goler nonton drama korea di Netflix. Hahaha!
Masih ingat akhir Juni saya beli apa? Ya betuul, semuanya terpakai: kasur busa, oximeter, thermogun bahkan Netflix sekalipun! Hahahaha *cry*
Kamis, 15 Juli 2021 saya PCR untuk kedua kalinya. Sabtu keluar hasilnya alhamdulillah saya sudah negatif. Meski begitu dokter pemantau meminta saya tetap menghabiskan masa isoman dan tetap menggunakan masker sampai habis masa isoman saya di samping karena saya masih anosmia. Masyaa Allah.
Hari ini, 23 Juli 2021, masa isoman saya sudah habis. Insyaa Allah rekomendasi mulai kerja dari dokter tanggal 25 Juli 2021. “Dok, tapi itu Minggu Dok”. “Rekomendasi dokter memang 3 hari dari hari isoman terakhir Bu”. Oke baiklah. Saya juga nggak akan ngantor Minggu-Minggu sih! Ehe.
*
Melalui postingan ini, saya ingin berterima kasih kepada semua teman, kerabat dan keluarga yang tidak henti mendoakan saya agar lekas sembuh. Mas Adi, Mama-Papa, Nambi (yang sudah pintar sekali, nggak pernah rewel dan selalu mengikuti gerakan saya mengusap tangan dan kaki menggunakan tisu basah setiap saya akan menurunkan Nambi. I love you, Nak!), Bulek Eyen-Om Kemal, Kiki (yang selalu aku repotin perihal antigen-PCR dan segala rupa), Riris (atas kontak Apotek Brotonegoro andalan), Fitri-Yunita (terima kasih kirimannya Buund!), Bu Anggi (sehat terus ya Buu! Aku masih berhutang kirim orderan. Insyaa Allah weekend depan!), Sobat Isomanku (Mas Into, Sandi sekeluarga, Mbak Tia-Mas Odd, Mbak Mei, Mbak Lin), Tante Siska dan Fidi (makasih banyak kirimannya tantee!), Ninis sekeluarga (Makasih Nisdit! Aku udah mulai bisa membau lagi ini haha!), Fifi (sehat terus Fiii!), Rekan-Rekan Bangha (Hahahaha! Thank you karena ada mainan nyempil di antara buah dan susu kotak!), Rekan-Rekan Cangun yang selalu menanyakan kabar dan nggak pernah menginterupsi masa isoman saya! Juga semua yang sudah kirim doa lewat IG, Twitter (Bu Feb, Pika, Suci, Avina semuanya!) dan Whatsapp. Terima kasih banyak semuanya ya! Semoga kebaikan semuanya diberi balasan oleh Allah SWT.
*
Untuk siapapun yang sedang sakit, semoga lekas sembuh. Untuk yang alhamdulillah sehat, semoga sehat terus dan jangan lupa tetap kenakan masker kemanapun pergi. Begitu muncul gejala atau perasaan ada yang aneh dengan kondisi tubuh, segera putuskan untuk mengenakan masker saat itu juga meskipun di rumah bahkan gunakan juga ketika tidur. Mencegah penularan itu lebih baik dari pada mengobati yang sudah telanjur tertular! Langkah selanjutnya segera tes: Antigen dan PCR.
Saya kadang geregetan kalau ada ibu-ibu di group WA bilang “Aku nggak dibolehin suamiku tes, nanti dicovidkan”. Gileee, you mau sembuh tapi nggak (mau) tahu sakitnya. Gimana sih? Saya sendiri kalau nggak tes mungkin akan nggak aware sama sakit saya, bisa jadi saya akan tetap keluyuran tanpa masker dan itu berbahaya untuk keluarga terdekat saya. Dan rasanya akan sedih banget kalau kita nggak ikhtiar di awal :”)
Jangan lupa untuk selalu konsultasi kepada ahlinya ya!
Sehat selalu semuanya ya! Semoga pandemi ini segera berakhir! Aaamiin ya Rabb.
Have a nice weekend. Tetap di rumah aja ya, Kawan, kecuali ada hal super duper urgent!
Rumah, 23 Juli 2021
Shelly
4 notes
·
View notes
Photo
Terbaik Klik wa.Me/6289695425929 Perusahaan Pembuat Ipal Melayani Klinik Malang Antigen,Klinik Malang Terdekat,Klinik Malang 24 Jam,Klinik Malang Kota Malang Jawa Timur,Klinik Malang Rapid Test,Klinik Malang Vaksin,Klinik Mata Malang,Klinik Melati Malang,Klinik Bromo Malang,Klinik Patimura Malang
BIOPRIMA IPAL
Puri Kartika Asri I 13
Kec Lowokwaru Kota Malang Jawa Timur
INFORMASI ORDER
NO TELP 0899-717-3518
No Telp 0896-954-259-29
Kunjungi
https://linktr.ee/bioprimaipal
https://linktr.ee/bioprimaipal
https://www.instagram.com/produsenipalklinik/
https://www.instagram.com/jualipalmedisdanipalpabrik/
REKOMENDASI Klik Wa.Me/6289695425929 Produsen Ipal Sistem Biofilter Dekat Klinik Malang Antigen,Jual Ipal Sistem Biofilter Dekat Klinik Malang Terdekat,Vendor Ipal Biofilter Dekat Klinik Malang 24 Jam,Pembuat Ipal Biofilter Anaerob Aerob Dekat Klinik Malang Kota Malang Jawa Timur,Kontraktor Ipal Biofilter Klinik Dekat Klinik Malang Rapid Test
Produsen Ipal Biofilter Tank Dekat Klinik Malang Vaksin,Jual Ipal Biofilter Dekat Klinik Mata Malang,Vendor Ipal Biofilter Anaerob Aerob Dekat Klinik Melati Malang,Pembuat Ipal Biofilter Klinik Dekat Klinik Bromo Malang,Kontraktor Ipal Biofilter Tank Dekat Klinik Patimura Malang
Jasa Kontraktor IPAL, STP, WWTP, WTP, Sewage, Waste, Water Treatment Plant, Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik & Kebutuhan Air Bersih Industri.
Kontraktor IPAL, STP, WWTP, WTP, Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik, Industri, Pabrik, Rumah Sakit & Supplier Chemical di Surabaya, Jakarta,Kediri,Madiun,Bandung,Kabupaten Bangkalan,Banyuwangi,Blitar,Bojonegoro,Bondowoso,Gresik,Jember,Jombang,Kediri,Lamongan,Lumajang,Madiun,Magetan,Malang,Mojokerto,Nganjuk,Ngawi,Pacitan,Pamekasan,Pasuruan,Ponorogo,Probolinggo,Sampang,Sidoarjo,Situbondo,Sumenep,Trenggalek,Tuban,Tulungagung serta Kota Batu,Blitar,Kediri,Madiun,Malang,Mojokerto,Pasuruan,Probolinggo,Surabaya.
#Produsenipalsistembiofilterdekatklinikmalangantigen
#Jualipalsistembiofilterdekatklinikmalangterdekat
#Vendor ipalbiofilterdekatklinikmalang24jam
#Pembuatipalbiofilteranaerob aerobdekatklinikmalangkotamalangjawa timur
#Kontraktoripalbiofilterklinikdekatklinikmalangrapidtest
#Produsenipalbiofiltertankdekatklinikmalangvaksin
#Jualipalbiofilterdekatklinikmatamalang
#Vendoripalbiofilteranaerobaerobdekatklinikmelatimalang
#Pembuatipalbiofilterklinikdekatklinikbromomalang
#Kontraktoripalbiofiltertankdekatklinikpatimura malang
#Pembuatipalbiofilterklinikdekatklinikbromomalang#Kontraktoripalbiofiltertankdekatklinikpatimuramalang#Produsenipalbiofiltertankdekatklinikmalangvaksin
0 notes
Text
Ini Harga Tes Rapid Antigen di Klinik Pratama
Rapid test antigen adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah seseorang atau Anda telah terinfeksi virus COVID-19 atau tidak. Jika dibandingkan dengan rapid test antibodi, rapid test antigen dinilai lebih akurat untuk mendeteksi keberadaan antigen virus yang berasal dari sampel yang diambil dari hidung dan tenggorokan pasien. Anda bisa mendapatkan rapid antigen di rumah sakit atau klinik terdekat di kota Anda, salah satunya yaitu Klinik Pratama.
Tes rapid antigen sendiri merupakan salah satu jenis dari metode tes cepat yang dapat digunakan untuk mendeteksi apakah seseorang sudah terinfeksi COVID-19 atau belum. Namun, tes rapid antigen tetap memiliki kelemahan, yaitu cenderung memiliki kinerja yang lebih optimal saat seseorang sudah mengalami gejala COVID-19 selama beberapa hari. Metode kerja dari tes antigen yaitu dengan cara mendeteksi adanya potongan protein yang dapat membentuk virus.
Saat menjalankan prosedur tes rapid antigen di klinik seperti Klinik Pratama, maka sampel pasien akan dikumpulkan oleh petugas kesehatan. Sampel tersebut didapat dengan metode usap nasofaring oleh petugas kesehatan, dari lendir di hidung, tenggorokan, atau area lain pada saluran pernapasan. Biasanya, hasilnya akan didapat dalam waktu yang relatif singkat karena tes antigen ini hanya memakan waktu yang cukup singkat yaitu beberapa menit sampai satu jam atau lebih. Namun, terkadang sampel tersebut juga akan dikirim ke laboratorium pusat untuk melakukan pengujian.
Meski begitu, hasil yang didapat dari tes antigen tetap memerlukan tes PCR untuk melakukan konfirmasi hasil tes antigen. Tes antigen juga pada umumnya tidak memerlukan banyak peralatan khusus.
Tes rapid antigen dapat digunakan sebagai langkah skrining awal untuk mengetahui apakah tubuh telah terinfeksi virus COVID-19 atau belum. Selain itu, tes rapid antigen juga diperlukan untuk memeriksa orang-orang yang lebih berisiko terkena COVID-19.
Tes antigen juga perlu dilakukan oleh orang-orang dengan kondisi seperti berikut.
Orang dalam pemantauan atau ODP
Pasien dalam pengawasan atau PDP
Seseorang yang telah mengalami gejala mirip flu seperti suhu tubuh yang meningkat bahkan mencapai 38 derajat Celcius atau lebih, dan mengalami batuk-batuk
Seseorang yang rentan terkena atau terpapar COVID-19 dari penderita
Seseorang yang memiliki kondisi kesehatan tertentu atau penyakit komorbid seperti sakit jantung, paru-paru, diabetes, gangguan hati, kelainan darah, dan sebagainya
Seseorang yang memiliki tugas atau pekerjaan yang membuatnya harus bertemu dengan banyak orang seperti kurir paket, tukang ojek, petugas bandara, dan sebagainya.
Hasil Positif atau Reaktif
Hasil tes antigen yang positif menandakan bahwa saat dites, pasien sedang atau sudah terinfeksi virus. Biasanya, petugas kesehatan akan meminta tes lanjutan untuk mengkonfirmasi apakah benar-benar terinfeksi COVID-19 atau tidak lewat tes PCR.
Hasil Negatif atau Nonreaktif
Jika seseorang atau pasien mendapatkan hasil tes rapid antigen negatif, itu artinya seseorang tersebut saat dites tidak sedang terinfeksi virus. Biasanya untuk mengkonfirmasi hasil, petugas kesehatan akan menyarankan untuk melakukan tes lanjutan yaitu tes PCR karena memiliki diagnosis yang lebih akurat.
Risiko melakukan tes rapid antigen biasanya berupa sensasi tidak nyaman saat alat pengambil sampel masuk ke dalam hidung. Namun, hal ini tidak akan menyebabkan masalah atau efek samping yang serius. Untuk Anda yang ingin melakukan tes rapid antigen, Anda bisa melakukannya di rumah sakit atau klinik seperti Klinik Pratama. Pada Klinik Pratama, ada harga khusus untuk peserta BPJS kesehatan faskes Klinik Dompet Dhuafa Tangerang dengan harga tes antigen sekitar Rp75.000 saja.
0 notes
Text
Layanan Rapid Antigen buka setiap hari
#klinikpratamapmilomboktimur #rapidantigen #rapidtest #klinikpratama #lombokisland #lomboktimur #lombok #selong #clinic #klinik #tarifrapidtest #tarifrapidtestantigen #tarifrapidantigen #rapidtest
#health#klinikpratamapmilomboktimur#health & fitness#healthy eating#illustration#klinik#nutrition#klinik pratama pmi kabupaten lombok timur#klinik pratama pmi lombok timur#rapidantigen#rapid antigen#rapid test#rapidtest#klinik di selong#klinik di lombok timur#klinik termurah#klinik terdekat#rapid test murah#rapid antigen murah#rapid test termurah#rapid antigen termurah#trend#trending
0 notes
Text
severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2)
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.
Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, seperti lansia (golongan usia lanjut), orang dewasa, anak-anak, dan bayi, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui.
Infeksi virus Corona disebut COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan.
Hal tersebut membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona. Di Indonesia sendiri, diberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini.
Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia).
Virus ini menular melalui percikan dahak (droplet) dari saluran pernapasan, misalnya ketika berada di ruang tertutup yang ramai dengan sirkulasi udara yang kurang baik atau kontak langsung dengan droplet.
Selain virus SARS-CoV-2 atau virus Corona, virus yang juga termasuk dalam kelompok ini adalah virus penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan virus penyebab Middle-East Respiratory Syndrome (MERS). Meski disebabkan oleh virus dari kelompok yang sama, yaitu coronavirus, COVID-19 memiliki beberapa perbedaan dengan SARS dan MERS, antara lain dalam hal kecepatan penyebaran dan keparahan gejala.
Bila Anda memerlukan pemeriksaan COVID-19, klik tautan di bawah ini agar Anda dapat diarahkan ke fasilitas kesehatan terdekat:
Rapid Test Antibodi
Swab Antigen (Rapid Test Antigen)
PCR
Tingkat Kematian Akibat Virus Corona (COVID-19)
Virus Corona yang menyebabkan COVID-19 bisa menyerang siapa saja. Menurut data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Republik Indonesia, jumlah kasus terkonfirmasi positif hingga 03 Mei 2021 adalah 1.677.274 orang dengan jumlah kematian 45.796 orang. Tingkat kematian (case fatality rate) akibat COVID-19 adalah sekitar 2,7%.
Jika dilihat dari persentase angka kematian yang di bagi menurut golongan usia, maka kelompok usia 46-59 tahun memiliki persentase angka kematian yang lebih tinggi dibandingkan golongan usia lainnya.
Sedangkan berdasarkan jenis kelamin, 56,6% penderita yang meninggal akibat COVID-19 adalah laki-laki dan 43,4% sisanya adalah perempuan.
Gejala Virus Corona (COVID-19)
Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyerupai gejala flu, yaitu demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala dapat hilang dan sembuh atau malah memberat. Penderita dengan gejala yang berat bisa mengalami demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus Corona.
Secara umum, ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus Corona, yaitu:
Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)
Batuk kering
Sesak napas
Ada beberapa gejala lain yang juga bisa muncul pada infeksi virus Corona meskipun lebih jarang, yaitu:
Diare
Sakit kepala
Konjungtivitis
Hilangnya kemampuan mengecap rasa
Hilangnya kemampuan untuk mencium bau (anosmia)
Ruam di kulit
Gejala-gejala COVID-19 ini umumnya muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah penderita terpapar virus Corona. Sebagian pasien yang terinfeksi virus Corona bisa mengalami penurunan oksigen tanpa adanya gejala apapun. Kondisi ini disebut happy hypoxia.
Guna memastikan apakah gejala-gejala tersebut merupakan gejala dari virus Corona, diperlukan rapid test atau PCR. Untuk menemukan tempat melakukan rapid test atau PCR di sekitar rumah Anda, klik di sini.
Kapan harus ke dokter
Segera lakukan isolasi mandiri bila Anda mengalami gejala infeksi virus Corona (COVID-19) seperti yang telah disebutkan di atas, terutama jika dalam 2 minggu terakhir Anda berada di daerah yang memiliki kasus COVID-19 atau kontak dengan penderita COVID-19. Setelah itu, hubungi hotline COVID-19 di 119 Ext. 9 untuk mendapatkan pengarahan lebih lanjut.
Bila Anda mungkin terpapar virus Corona tapi tidak mengalami gejala apa pun, Anda tidak perlu memeriksakan diri ke rumah sakit, cukup tinggal di rumah selama 14 hari dan membatasi kontak dengan orang lain. Bila muncul gejala, baru lakukan isolasi mandiri dan tanyakan kepada dokter melalui telepon atau aplikasi mengenai tindakan apa yang perlu Anda lakukan dan obat apa yang perlu Anda konsumsi.
Bila Anda memerlukan pemeriksaan langsung oleh dokter, jangan langsung ke rumah sakit karena itu akan meningkatkan risiko Anda tertular atau menularkan virus Corona ke orang lain. Anda bisa membuat janji konsultasi dengan dokter di rumah sakit melalui aplikasi ALODOKTER agar bisa diarahkan ke dokter terdekat yang dapat membantu Anda.
ALODOKTER juga memiliki fitur untuk membantu Anda memeriksa risiko tertular virus Corona dengan lebih mudah. Untuk menggunakan fitur tersebut, silakan klik gambar di bawah ini.
Penyebab Virus Corona (COVID-19)
Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus, coronavirus hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun, kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke manusia.
Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:
Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita COVID-19 batuk atau bersin
Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh benda yang terkena cipratan ludah penderita COVID-19
Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19
Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang memiliki penyakit tertentu, perokok, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah, misalnya pada penderita kanker.
Karena mudah menular, virus Corona juga berisiko tinggi menginfeksi para tenaga medis yang merawat pasien COVID-19. Oleh karena itu, para tenaga medis dan orang-orang yang memiliki kontak dengan pasien COVID-19 perlu menggunakan alat pelindung diri (APD).
Diagnosis Virus Corona (COVID-19)
Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi virus Corona, dokter akan menanyakan gejala yang dialami pasien dan apakah pasien baru saja bepergian atau tinggal di daerah yang memiliki kasus infeksi virus Corona sebelum gejala muncul. Dokter juga akan menanyakan apakah pasien ada kontak dengan orang yang menderita atau diduga menderita COVID-19.
Guna memastikan diagnosis COVID-19, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan berikut:
Rapid test untuk mendeteksi antibodi (IgM dan IgG) yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus Corona. Namun, rapid test antigen sekarang dianggap lebih akurat dibandingkan rapid antibodi. Meski demikian, pemeriksaan rapid test atau swab antigen tidak dianjurkan untuk dilakukan mandiri di rumah dan harus oleh petugas medis.
Swab test atau tes PCR (polymerase chain reaction) untuk mendeteksi virus Corona di dalam dahak.
CT scan atau Rontgen dada untuk mendeteksi infiltrat atau cairan di paru-paru.
Selain itu, tes menggunakan alat GeNose juga bisa digunakan sebagai skrining atau pemeriksaan awal untuk mendeteksi virus Corona.
Hasil rapid test COVID-19 atau tes GeNose positif kemungkinan besar menunjukkan bahwa Anda memang sudah terinfeksi virus Corona, namun bisa juga berarti Anda terinfeksi kuman atau virus yang lain. Sebaliknya, hasil rapid test COVID-19 negatif belum tentu menandakan bahwa Anda mutlak terbebas dari virus Corona.
Pengobatan Virus Corona (COVID-19)
Belum ada obat yang benar-benar efektif untuk mengatasi infeksi virus Corona atau COVID-19. Pilihan pengobatan akan disesuaikan dengan kondisi pasien dan tingkat keparahannya. Beberapa pasien dengan gejala ringan atau tanpa gejala akan di sarankan untuk melakukan protokol isolasi mandiri di rumah sambil tetap melakukan langkah pencegahan penyebaran infeksi virus Corona.
Selain itu, dokter juga bisa memberikan beberapa beberapa langkah untuk meredakan gejalanya dan mencegah penyebaran virus corona, yaitu:
Merujuk penderita COVID-19 yang berat untuk menjalani perawatan dan karatina di rumah sakit rujukan
Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai kondisi penderita
Menganjurkan penderita COVID-19 untuk melakukan isolasi mandiri dan istirahat yang cukup
Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih untuk menjaga kadar cairan tubuh
Komplikasi Virus Corona (COVID-19)
Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan beberapa komplikasi berikut ini:
Pneumonia (infeksi paru-paru)
Infeksi sekunder pada organ lain
Gagal ginjal
Acute cardiac injury
Acute respiratory distress syndrome
Kematian
Selain itu, saat ini muncul istilah long haul COVID-19. Istilah ini merujuk kepada seseorang yang sudah dinyatakan sembuh melalui hasil pemeriksaan PCR yang sudah negatif, namun tetap merasakan keluhan seperti lemas, batuk, nyeri sendi, nyeri dada, sulit berkonsentrasi, jantung berdebar, atau demam yang hilang timbul.
Pencegahan Virus Corona (COVID-19)
Saat ini, Indonesia sedang melakukan vaksinasi COVID-19 secara berkala ke masyarakat Indonesia. Meskipun vaksinasi sudah mulai di jalankan, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu:
Terapkan physical distancing, yaitu menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain, dan jangan dulu ke luar rumah kecuali ada keperluan mendesak.
Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian, termasuk saat pergi berbelanja bahan makanan dan mengikuti ibadah di hari raya, misalnya Idul Adha.
Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung alkohol minimal 60%, terutama setelah beraktivitas di luar rumah atau di tempat umum.
Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
Meningkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara rutin, beristirahat yang cukup, dan mencegah stres.
Hindari kontak dengan penderita COVID-19, orang yang dicurigai positif terinfeksi virus Corona, atau orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.
Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke tempat sampah.
Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan, termasuk kebersihan rumah.
Untuk orang yang diduga terkena COVID-19 (termasuk kategori suspek dan probable) yang sebelumnya disebut sebagai ODP (orang dalam pemantauan) maupun PDP (pasien dalam pengawasan), ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar tidak menularkan virus Corona ke orang lain, yaitu:
Lakukan isolasi mandiri dengan cara tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara waktu. Bila tidak memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar mandi yang berbeda dengan yang digunakan orang lain.
Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.
Bila ingin ke rumah sakit saat gejala bertambah berat, sebaiknya hubungi dulu pihak rumah sakit untuk menjemput.
Larang orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda sampai Anda benar-benar sembuh.
Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang sedang sakit.
Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta perlengkapan tidur dengan orang lain.
Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau sedang bersama orang lain.
Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu segera buang tisu ke tempat sampah.
Kondisi-kondisi yang memerlukan penanganan langsung oleh dokter di rumah sakit, seperti melahirkan, operasi, cuci darah, atau vaksinasi anak, perlu ditangani secara berbeda dengan beberapa penyesuaian selama pandemi COVID-19. Tujuannya adalah untuk mencegah penularan virus Corona selama Anda berada di rumah sakit. Konsultasikan dengan dokter mengenai tindakan terbaik yang perlu dilakukan.
Apabila Anda ingin mendapatkan lebih banyak informasi mengenai gejala, pencegahan, dan penanganan infeksi virus Corona, silakan download aplikasi ALODOKTER di Google Play atau App Store. Melalui aplikasi ALODOKTER, Anda juga bisa chat langsung dengan dokter dan membuat janji konsultasi dengan dokter di rumah sakit.
0 notes
Text
REKOMENDASI Klik wa.me /6289695425929 Vendor Ipal Biofilter Anaerob Aerob Dekat Klinik Melati Malang
Terbaik Klik wa.Me/6289695425929 Perusahaan Pembuat Ipal Melayani Klinik Malang Antigen,Klinik Malang Terdekat,Klinik Malang 24 Jam,Klinik Malang Kota Malang Jawa Timur,Klinik Malang Rapid Test,Klinik Malang Vaksin,Klinik Mata Malang,Klinik Melati Malang,Klinik Bromo Malang,Klinik Patimura Malang
BIOPRIMA IPAL
Puri Kartika Asri I 13
Kec Lowokwaru Kota Malang Jawa Timur
INFORMASI ORDER
NO TELP 0899-717-3518
No Telp 0896-954-259-29
Kunjungi
https://linktr.ee/bioprimaipal
https://linktr.ee/bioprimaipal
https://www.instagram.com/produsenipalklinik/
https://www.instagram.com/jualipalmedisdanipalpabrik/
REKOMENDASI Klik Wa.Me/6289695425929 Produsen Ipal Sistem Biofilter Dekat Klinik Malang Antigen,Jual Ipal Sistem Biofilter Dekat Klinik Malang Terdekat,Vendor Ipal Biofilter Dekat Klinik Malang 24 Jam,Pembuat Ipal Biofilter Anaerob Aerob Dekat Klinik Malang Kota Malang Jawa Timur,Kontraktor Ipal Biofilter Klinik Dekat Klinik Malang Rapid Test
Produsen Ipal Biofilter Tank Dekat Klinik Malang Vaksin,Jual Ipal Biofilter Dekat Klinik Mata Malang,Vendor Ipal Biofilter Anaerob Aerob Dekat Klinik Melati Malang,Pembuat Ipal Biofilter Klinik Dekat Klinik Bromo Malang,Kontraktor Ipal Biofilter Tank Dekat Klinik Patimura Malang
Jasa Kontraktor IPAL, STP, WWTP, WTP, Sewage, Waste, Water Treatment Plant, Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik & Kebutuhan Air Bersih Industri.
Kontraktor IPAL, STP, WWTP, WTP, Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik, Industri, Pabrik, Rumah Sakit & Supplier Chemical di Surabaya, Jakarta,Kediri,Madiun,Bandung,Kabupaten Bangkalan,Banyuwangi,Blitar,Bojonegoro,Bondowoso,Gresik,Jember,Jombang,Kediri,Lamongan,Lumajang,Madiun,Magetan,Malang,Mojokerto,Nganjuk,Ngawi,Pacitan,Pamekasan,Pasuruan,Ponorogo,Probolinggo,Sampang,Sidoarjo,Situbondo,Sumenep,Trenggalek,Tuban,Tulungagung serta Kota Batu,Blitar,Kediri,Madiun,Malang,Mojokerto,Pasuruan,Probolinggo,Surabaya.
#Produsenipalsistembiofilterdekatklinikmalangantigen
#Jualipalsistembiofilterdekatklinikmalangterdekat
#Vendoripalbiofilterdekatklinikmalang24jam
#Pembuatipalbiofilteranaerob aerobdekatklinikmalangkotamalangjawa timur
#Kontraktoripalbiofilterklinikdekatklinikmalangrapidtest
#Produsenipalbiofiltertank dekatklinikmalangvaksin
#Jualipalbiofilterdekatklinik matamalang
#Vendoripalbiofilteranaerobaerobdekatklinikmelatimalang
#Pembuatipalbiofilterklinikdekatklinikbromomalang
#Kontraktoripalbiofiltertankdekatklinikpatimura malang
1 note
·
View note
Text
8 Maret 2021
We never know yha. We’re really never know. 8 Maret 2021. Sedetik setelah membuka mata, saya segera memeriksa pesan di ponsel. “Bapak postif, dut. Doain ya,” bunyi pesan dari sepupu saya. Pesan itu dikirim pukul empat dini hari.
Membaca pesan itu, saya bingung, tentu. Saya bertanya-tanya soal keadaan pakde saya. Walaupun kami dua keluarga, interaksi kami sangat intens. Sebab, rumah kami--yang kira-kira posisinya letter L--dihubungkan oleh satu pintu belakang. Jadi, kami bisa saling mengunjungi tanpa memutar lewat jalan depan.
“Bismillah, kita doakan cepat sehat,” kata saya membalas pesan dari sepupu.
Saya pun mandi lalu berangkat ke kantor. Sebenarnya ada keraguan: should I do antigen test?
Sekitar pukul 07.55, usai finger print di kantor, saya kembali cek ponsel. Ada panggilan tidak terjawab dari ibu. Saya segera telepon balik. Ibu yang mengangkat tidak bicara salam pembukaan. “Pakde meninggal,” hanya itu.
Saya duduk, seperti bingung, antara mau nangis, tetapi sudah lama tidak bisa menangis saat berkabung. Saya cuma tutup wajah. Benar-benar bingung.
Pertama, saya tau saya berisiko karena kontak erat. Kedua, saya tidak bisa melakukan apa-apa. Ketiga, saya tidak menyangka ini terjadi di keluarga saya.
Firasafat bahwa pakde terpapar Covid-19 sebenarnya sudah ada. Sekitar seminggu, keluarga sepupu memang mengalami batuk dan pilek. Kami pikir itu hanya flu biasa. Ayah dan ibu saya pun yang mengantar pakde ke RS menggunakan mobil beliau. Kami, dua keluarga tidak ada yang menduga bahwa ini semua karena Covid-19.
Sebelum pakde sakit, bude, istri pakde juga sakit. Bude dan anak laki-lakinya melakukan rapid test dengan hasil nonreaktif. Covid? Enggak terpikirkan. Bude pun sudah memeriksakan pakde ke klinik terdekat. Hari itu tidak langsung dilakukan pengecekan Sars Cov-2. “Lihat empat hari, kalau ada gejala kami sarankan tes,” kurang lebih begitu kata dokter.
Kondisi pakde di klinik saat itu sudah jauh lebih baik dari sebelum-sebelumnya. Jika sakit, pakde suka mengigau. Selama lima hari itu pun dua keluarga saling berkabar kondisi kesehatan.
Akhirnya, 7 Maret 2021 pagi, keluarga memutuskan membawa pakde ke RS. Sampai di sana, tidak boleh ada satu pun anggota keluarga yang menemani. Para medis segera memasang tabung oksigen. Pemeriksaan Covid pun baru bisa dilakukan malam hari-yang hasilnya baru saya dengar menjelang subuh.
---
Semuanya terjadi begitu cepat. Bahkan saya masih suka geleng-geleng kepala kalau menyadari anggota keluarga kami meninggal karena Covid.
Tidak ada pertemuan terakhir,
Rumah pun sepi. tanpa pelayat. tanpa pengajian. tanpa ada bendera kuning.
yang saya tidak habis pikir, di TPU Jombang Tangerang Selatan, tempat saya beberapa kali bertugas meliput pemberian bantuan APD dan apresiasi kepada petugas makam, tempat saya sering melihat status WA kepala makam soal pemakaman korban Covid-19, mejadi tempat salah satu keluarga saya dimakamkan juga, dengan cara yang sebelumnya hanya saya lihat dari jauh, oleh orang-orang yang tidak sengaja saya kenal karena pekerjaan.
Cukup sudah, jangan lagi
Al Fatihah....
0 notes
Text
KLIK https://wa.me/6281222451122, Klinik 24 Jam Terdekat, Klinik Rapid Antigen Terdekat, Klinik Rapid Test Terdekat, Klinik Laboratorium Terdekat, Permata Hati Klinik, Klinik Kecantikan Terdekat, Klinik Pratama, Klinik Terdekat
Klinik Pratama Rawat Inap Sentra Medika
Jl. Wadaslintang Km 5,
Mulyosri,
Prembun,
Kebumen,
( Batas Desa Mulyosri Pesuningan )
www.sentramedikagroup.com,
https://g.page/Sentra_Medika?share
https://sentramedikagroup.com
TAGAR
#klinik24jam#klinikkebumen #klinikkebumenprofesional#kebumenkeren #kebumenhits #kebumenkekinian #kebumenbest
1 note
·
View note
Text
KLIK https://wa.me/6281222451122, Klinik 24 Jam Terdekat, Klinik Rapid Antigen Terdekat, Klinik Rapid Test Terdekat, Klinik Laboratorium Terdekat, Permata Hati Klinik, Klinik Kecantikan Terdekat, Klinik Pratama, Klinik Terdekat
Klinik Pratama Rawat Inap Sentra Medika
Jl. Wadaslintang Km 5,
Mulyosri,
Prembun,
Kebumen,
( Batas Desa Mulyosri Pesuningan )
www.sentramedikagroup.com,
https://g.page/Sentra_Medika?share
https://sentramedikagroup.com
TAGAR
#klinik24jam#klinikkebumen #klinikkebumenprofesional#kebumenkeren #kebumenhits #kebumenkekinian #kebumenbest
0 notes
Text
KLIK https://wa.me/6281222451122, Klinik 24 Jam Terdekat, Klinik Rapid Antigen Terdekat, Klinik Rapid Test Terdekat, Klinik Laboratorium Terdekat, Permata Hati Klinik, Klinik Kecantikan Terdekat, Klinik Pratama, Klinik Terdekat Klinik Pratama Rawat Inap Sentra Medika Jl. Wadaslintang Km 5, Mulyosri, Prembun, Kebumen, ( Batas Desa Mulyosri Pesuningan ) www.sentramedikagroup.com, https://g.page/Sentra_Medika?share https://sentramedikagroup.com TAGAR #klinik24jam#klinikkebumen #klinikkebumenprofesional#kebumenkeren #kebumenhits #kebumenkekinian #kebumenbest
0 notes
Photo
KLIK bit.ly/AdminKSM, Klinik Terdekat 24 Jam, Klinik Rapid Antigen Terdekat, Klinik Rapid Test Terdekat, Klinik Buka 24 Jam Terdekat, Klinik Sentra Medika 24 Jam
Melayani: - Poli Umum - Poli Gizi - Poli Gigi - KIA & KB - EKG - Laboratorium - Bedah Minor - Khitan Modern - Homecare - Hello Clinic
Klinik Sentra Medika Hubungi bit.ly/AdminKSM Jl. Raya Wadaslintang KM.5 Mulyosri, Prembun, Kebumen 54394
(https://g.page/Sentra_Medika?share) Facebook : Klinik Sentra Medika (https://www.facebook.com/sentramedika.pt/) Instagram : @klinik.sentra.medika (https://www.instagram.com/klinik.sentra.medika/) Website : https://sentramedikagroup.com/
0 notes
Photo
Bagaimana pendapat kalean bosku..?? . Polda Metro Jaya menyatakan acara pesta yang dihadiri sejumlah pesohor, mulai dari Raffi Ahmad hingga Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahja Purnama alias Ahok tak melanggar protokol kesehatan pencegahan Covid-19. _ Pesta tersebut digelar di sebuah rumah, kawasan Prapanca, Jakarta Selatan, Rabu (13/1). Raffi menjadi sorotan karena diduga melanggar protokol kesehatan di acara tersebut usai divaksinasi Covid-19 bersama Presiden Joko Widodo. _ "Unsur pasal 93 tidak ada, karena memang hanya 18 orang di situ. Masuk dengan protokol kesehatan ada, kami sudah periksa semua," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus kepada wartawan di Depok, Senin (18/1). _ Yusri menyebut 18 orang yang menghadiri pesta tersebut juga wajib melakukan rapid tes antigen sebelum memasuki ruangan. Menurutnya, pesta tersebut juga digelar terbatas dan tak mengundang masyarakat luas. _ "Sudah melihat langsung, itu adalah kegiatan privacy yang dihadiri orang-orang terdekat. Semua sudah kita mintai keterangan," ujarnya. _ Sebelumnya, polisi menyelidiki dugaan pelanggaran protokol kesehatan Covid-19 dalam pesta yang digelar di sebuah rumah, kawasan Prapanca, Jakarta Selatan, Rabu (13/1). _ Raffi yang hadir dalam acara itu setelah menjalani vaksinasi Covid-19 dilaporkan ke Polda Metro Jaya. Namun, laporan itu dilimpahkan ke Polres Metro Jakarta Selatan. _ Selain itu, Raffi juga digugat ke Pengadilan Negeri Depok untuk menyampaikan permintaan maaf di tujuh stasiun televisi dan koran nasional. Gugatan tersebut telah diterima dan teregister dengan nomor perkara 13/ Pdt G/ 2021/ PN Dpk. Rencananya, suami Nagita slavina itu dijadwalkan menjalani sidang perdana pada 27 Januari. _ Artikel : CNN Indonesia #Balikpapan #Samarinda #Surabaya #Tarakan #Berau #Yogyakarta #Jakarta #Medan #Makassar #Bali #Penajam #TanahGrogot #Bontang #Wartabpn #Kabarbalikpapan #Bandung #Malang #Infotarakan #Banjarmasin #Borneo #Semarang #viral #wartabpn #taukahbosku https://linktr.ee/wartabpn 🤭 https://www.instagram.com/p/CKNRsTmH-a6/?igshid=nrvowip2a48z
#balikpapan#samarinda#surabaya#tarakan#berau#yogyakarta#jakarta#medan#makassar#bali#penajam#tanahgrogot#bontang#wartabpn#kabarbalikpapan#bandung#malang#infotarakan#banjarmasin#borneo#semarang#viral#taukahbosku
0 notes
Text
Ups and downs banget hari ini
1. Ke kantor suami dan ribet ngurusin segala berkas beasiswanya doi. Mulai darinelponin dan searching lembaga bahasa inggris yang hasilnya bisa rapid, bantuin scan berkas, sampe dengan bikin draft motivational letter. Alhamdulillah dapet kemudahan, bahwa bisa submit tes toefl yg terdahulu eventho udh 4 tahun yg lalu. Bismillah semoga Allah mudahkan.
Ohiya nyari tempat yg bs kasih surat keterngan sehat pake bhs inggris dan dapet di RSPI dan besok insya Allah akan kesana
2. Lagi jalan menuju kantor suami yg lama utk lihat laptop yg akan kami beli. Nikmat banget masyaa Allah lewat jalan sudirman gak macet, tp ternyata di underpass kami salah jalan dan berhenti mendadak dan menyebabkan beberapa motor di belakang kami tabrakan ringan. Abang gojek minta pertanggungjawaban spakbor bagian belakang patah. Kami diberhentiin di tengah underpass, motor di parkir melintang. Gak suka bgt sama kelakuan "kampungannya" Sorry to say, tp kaya, gak perlu lah bikin macet di tengah underpass yg sempit, woy, well manner aja, pake common sense kalau lo bikin sempit jalan. Ajak menepi setrlah underpass, kek. Elah. Jujur itu sih yg bikin gak nyaman, padahal yg ngalangin jalan markir melintang, bukan yg jadi korban, cm yg ikut2an aja bleh, norak, kampung, weekkk. Bodo amat mau marah2 krn tadi udh nahan diri gak marah2.
Yaudah akhirnya menepi, tanpa emosi, minta maaf dan lsg nyari bengkel utk benerin spakbor tsb. Unfortunately gak ada bengkel yg bs dan akhirnya dibeliin lah via tokped sm suami dan dikasih ongkos pasangnya. Well, gausah pake "sikap norak" kaya gitu kita jg bakal tanggung jawab kok heiiiiii, ingin sekali sambat dgn kata yg lebih kasar tp kok ya kayanya gak ahsan, heu.
3. Di ex-kantor suami menimbang2 utk beli macbook air keluaran 2013. Really, macbook air is kinda laptop impian gue banget. Kecil, compact, tipis, i5, huhuhu masyaa Allah. Eventho udh agak penyok, tp entah knp ngerasa harga 5 juta agak kemahalan. Apalagi setelah tau ada senior yg beli keluaran th 2015 dengan harga 5 juta jg, lsg colek-colek suami lg sebelum bertransaksi. Untunglah ngobrol2 dulu sblm transaksi, dan masyaa Allah akhirnya turun sampe harga 3.5 juta! Hwaaaa masyaa Allah walhamdulillah! Karena beli dari ex boss-nya jd dikasih harga murah bgt huhuhu masyaa Allah walhamdulillah. Semoga performa kamu baik yaaa macbook. Our first macbook wkwkwk!
4. Makan sate padang enak walau harganya agak mahal ya bund, 32ribu seporsi tppas dicobain worth it bgttttt ternyata huhuhu pas bgt mana lg laper 😭 feels so right gttt porsinya juga cukup
5. TAPIII TIBA-TIBA KAMI DPT WA KALAU TEN KANTOR ADA YG SWAB ANTIGENNYA POSITIF.
Jeder!
Lsg cari tmpt swab antigen terdekat (dan termurah) krn kontaknya sgt erat sekali. And stupid us, bukannya belajar dari pengalaman di eka hospital ya, bund. Murah sudah pasti ramaiii dannnn benar saja! Ya Allah kesel bgt mo nangis. Rame bgt rumah sakitnya. Udah nunggu di taman, nunggu di RS, nunggu di mobil, hhhh ttp gak dipanggil-panggil dan baru dipanggil 3.5 jam kemudian 🙂 semoga kedepan lebih aware sama waktu ya!!!!
Mending mahal 100-150 ribu deh drpd buang waktu sumpah mana udh capek dan besok ada deadline utk beasiswa suami huhuhu jd rungsing bgtttttt!!!
Well, ada baiknya, sih, selama menunggu iu saya pakai untuk ngikut kelasnya dokter herlin setelah sekian lama terabaikan di whatsapp grup. Pelan-pelan nyicil, lumayan juga, agar gak terlalu tertinggal.
Jujur rasanya kaya mau marah bgt sm proyek WP yg bikin suami jadi WFO, yg bikin terpaksa hrs interaksi sm banyak org, yg bikin pusing org2. Dalem hati juga saya sebenenrya blaming tuh proyek yg gak selesai-selesai! Sekarang bikin ulah lagi bikin repot sekantor karena ada yg positif dan semua org hrs swab. Bete bgt.
Tp ditengah ingin sambat itu, saya menengok ke kanan saya saat saya sedang duduk di mobil, ada sepasang suami istri yg bergantian tidur, terkantuk-kantuk entah menunggu siapanya dan dimana, tidur diemperan UGD, sedangkan saya alhamdulillah masih ada mobil utk rebahan walau panas. Seengganya lebih nyaman dibandingkan kursi kayu yg kecil dan hrs tidur bergantian... Ah, Allah, menegurnya suka dgn cara yg beda-beda, deh.
Saya langsung malu, kenapa saya mengeluh dgn segala ketidaknyamanan ini, padahal saya msh punya privilge utk memilih tempat tes yg lebih mahal, sedangkan bisa jadi pasnagan suami istri ini tidak memiliki pilihan lain dan bs jadi this is the best that they could access.
Astaghfirulloh.. Harus banyak2 taubat, minta maaf dan bersyukur pada Allah atas apapun yg terjadi hari ini. Semoga Allah ridho.. Semoga kami selalu mjd hamba yg bersyukur 😖 aamiinn yaa rabbal alamiinn
Udah jam 1.05, tanggal 14 januari.
Larut malam dan saya belum tertidur. Sebagai penutup. Saya bersyukur atas kesempatan saya mandi air hangat sebelum tidur sehingga saya dapat tidur lebih nyaman hari ini.. Ditambah dgn ac kamar yg sgt sejuk, masyaa Allah walhamdulillah. Huhuhu maafin aku ya Allah kl msh suka gak sabar atas segalanya 😭😭😭😭😭
1 note
·
View note
Text
Menunggu
Menunggu hanya dilakukan oleh orang-orang yang yakin. Ya, dia yakin bahwa kelak akan ada sebuah kabar yang datang menghampiri. Ah, mungkin ia tak paham bahwa "tidak ada kabar adalah sebuah kabar", kata penulis favoritku sih begitu. Ya, dia yang ku maksud adalah aku.
Aku sedang menunggu sebuah kabar
Setelah pekan lalu seminggu lebih hidup ku habiskan di luar Pulau Jawa, tepat di hari Minggu dini hari akhirnya ku menginjakkan kaki di tanah tinggalku, Kemayoran; hari ini aku memutuskan untuk tes rapid antigen.
Tes antigen cepat atau tes cepat adalah test diagnostik cepat yang cocok untuk pengujian di tempat perawatan yang secara langsung mendeteksi ada atau tidaknya antigen. Biasanya digunakan untuk mendeteksi SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19.
Begitulah menurut wikipedia saat kutuliskan kata kunci "rapid antigen adalah".
Aku berangkat dari rumah diantar bapak sepulang beliau dari masjid setelah melaksanakan shalat zuhur, mungkin sekitar pukul 1 siang. Tepat 13.30 WIB aku sudah duduk menunggu namaku dipanggil setelah melakukan pendaftaran. Empat puluh menit kemudian, setelah menyelesaikan administrasi pembayaran dan menunggu sembari membaca satu bab 'Perjalanan Pertama' dari buku yg berjudul 'Peraduan' --karya seorang kenalanku di salah satu kegiatan kerelawanan yang sempat kuikuti di Bandung sekian tahun silam-- namaku dipanggil untuk melakukan tes. Aku masuk ke dalam bilik sederhana berisi sebuah kursi yang ditutupi kotak akrilik dengan dua lubang di sisi depan. Dua menit aku menarik nafas, mempersiapkan diri sambil menunggu suster menyiapkan peralatan yang dibutuhkan. Ini kali kedua aku duduk di sana. Masih dengan ketegangan yang sama, mencoba untuk tenang dan santai. Namun tak dapat dipungkiri, saat suster mendekat, membuka plastik berisi lidi panjang dan memasukan tangannya melalui lubang bilik, seketika jantungku berdegup sangat kencang. Aku memejamkan mata sembari mengucap "bismillahirrohmanirrohim" dalam hati dan memasrahkan hidungku ditusuk oleh lidi panjang yang dipegang suster, dalam, dalam sekali tusukannya hingga ku sedikit bergidik dan hampir mengeluarkan air mata. Kupikir sudah selesai, namun seketika ku teringat proses ini harus dilakukan dua kali, tidak hanya pada satu lubang melainkan dua lubang hidung. Ku teriak dalam hati "Allah!" dengan mata terpejam. Tak berlangsung lama, proses itu sangat singkat. Suster langsung bilang "sudah selesai" dan aku yang masih menutup mata tak berani membukanya. Perlahan tapi pasti, kulihat dengan samar suster memasukan lidi berisi ingusku (ups) ke dalam tabung dan kurasakan ujung tenggorokanku seperti habis disentuh sesuatu. Aku berdehem. Karena malu, aku langsung memasangkan kembali masker yang telah kubuka saat masuk dalam bilik. Ternyata, seorang wanita --usianya mungkin beberapa tahun di atasku, tapi gayanya terlihat masih single, aku tak tahu pasti-- menontonku dari awal hingga akhir. Aku mendapatinya masih terbengong fokus menatapku yang seketika langsung memalingkan wajah saat kutatap wajahnya sambil tersenyum ramah dari balik masker. Ah, wajar betul bilik ini menjadi tontonan. Toh sebelumnya juga aku menonton balita yang nangis meronta menolak dites dari dalam bilik hingga samg ayahnya membujuk namun tetap tak berhasil. Alhasil, suster ikut masuk ke dalam bilik, mencoba mengajak si adik mengobrol sambil menusukan lidi ke dalam hidungnya. Selanjutnya, aku tak tahu. Mataku kembali fokus membaca buku sembari mendengar backsound tangisan adik yang berteriak "gak mau" berkali-kali disauti bujukan ayahnya dan juga sang suster.
Setelah tes, aku menunggu ojek online yang kupesan. Ohiya, bapak hanya mengantarku datang ke rumah sakit lalu pulang, mau jenguk adik dan iparnya yang katanya sakit sambil mengantar vitamin. Saat ojek tiba, aku mendapati diriku dengan bangga "mandiri sekali aku, datang ke rumah sakit sendiri (diantar bapak, tapi nunggu dan urus semua sendiri) pulang dijemput ojek, tidak langsung pulang, tapi aku tujuanku di aplikasi mengarah pada mal kecil terdekat dari rumah. Aku bingung harus menyebutnya apa, sebab mal itu kini sudah berganti nama, beralih pemilik, dan aku belum tahu siapa pemilik barunya dan akan jadi apa gedung tua itu saat ini, selain tempat belanja bulanan dan beberapa restoran cepat saji di dalamnya.
Tujuan pertamaku adalah yogurt. Aku memesan menu jcool couple, yogurt dingin dengan dua toping di atasnya, buah kiwi dan stroberi favoritku. Sambil menghabisinya, aku menjawab beberapa pesan di whatsapp, mengedit video, lalu ku publikasikan dalam akun tiktok milikku. Videonya tentang potongan beberapa video singkat saat aku tes rapid antigen hari ini.
Setelah puas duduk sendiri dan menghabiskan seporsi yogurt dingin dengan dua toping favoritku, aku berjalan menuju lantai basement. Aku hafal betul letak toko-toko dalam gedung ini. Toko obat dan kecantikan tujuan utamaku. Saat perjalanan menuju toko, aku sudah menghafalkan produk apa saja yang akan kubeli; sun screen, bb cream, masker, make up remover. Setiba di sana, aku hanya mengingat 2 di antaranya. Malu aku dengan mbak penjaga toko yang menanyai dan membuntutiku mengelilingi sambil bengong di satu tempat brand kecantikan yg halal. Aku bertanya satu dua, mengambil beberapa barang, memutari setiap koridor toko, melihat tanpa mengambil satupun karena dalam otaku "ini udah semua, aku hanya ingim lihat-lihat saja" dan syukurlah jiwa hematku mengalahkan nafsu borosku yang sedari awal berteriak "ambil mel" atau "beli mel, belum punya nih" dalam pikiranku.
Usai transaksi, aku membawa belanjaanku. Mereka tidak menyediakan plastik dan akupun lupa membawa shopbag. Syukurlah, mbak kasir berbaik hati membagikan paperbag peoduk kecantikan halal secara cuma-cuma padaku. Mungkin karena aku membeli beberapa produknya. Lantas aku naik ke lantai satu, menuju restoran ayam goreng favoritku. Aku pesan take away menu paket hemat 5 ayam, 3 nasi, dan 3 minum dengan tambahan es krim cokelat karena aku harus menunggu 20 menit bagian ayam yang kuinginkan digoreng terlebih dahulu. Es krim habis, pesananku selesai, aku duduk lagi dan menunggu bapak menjemputku di bagian belakang gedung.
Setiba di rumah, pertanyaan yang sama kudapati dari seorang mama "tesnya udah dikirim?" Gelenganku memberikannya jawaban. Aku menghabiskan waktu mendengar mama bercerita tentang utang tetangga pada bapak. Sesekali aku bercerita tentang seseorang yg dekat denganku saat aku naik gunung Rinjani pekan lalu. Berandai-andai bagaimana jika aku berhubungan dengannya lalu tetap sebuah penolakan yang mama berikan. Masih kecil, usianya terlalu jauh denganku. Alasan mama yang sudah kudengar belasan kali selalu berhasil membuatku tersenyum lebar sedikit dengan sedikit tawa kecil. Aku tahu itu. Tapi ... entahlah. Bagaimana ke depannya nanti, aku pasrah.
Saat ini, sudah pukul 7 malam. Saat kalimat ini ditulis, aku langsung tersadar bahwa aku harus mengecek kembali surelku. Memastikan apakah hasil tes ku sudah dikirim atau belum. Aku degdegan. Hasilnya ternyata sudah ada namun masih belum kubuka. Bismillah...
Entah apa hal yg menjadi kendala. Aku masoh belum dapat membukanya. Ah sudahlah. Tulisan ini aku akhiri sampai di sini. Biarlah kamu yang membaca ikut merasakan dagdigdug. Mungkin besok akan kulampirkan hasil tes ku dan kuceritakan dengan detail hasil dan perasaan yang kualami. Sampai bertemu esok, insya Allah. Selamat menunggu 😁
Kemayoran, 6 Januari 2021
Pukul 19.22 WIB | @meldaijw
0 notes
Text
KLIK https://wa.me/6281222451122, Klinik 24 Jam Terdekat, Klinik Rapid Antigen Terdekat, Klinik Rapid Test Terdekat, Klinik Laboratorium Terdekat, Permata Hati Klinik, Klinik Kecantikan Terdekat, Klinik Pratama, Klinik Terdekat
Klinik Pratama Rawat Inap Sentra Medika
Jl. Wadaslintang Km 5,
Mulyosri,
Prembun,
Kebumen,
( Batas Desa Mulyosri Pesuningan )
www.sentramedikagroup.com,
https://g.page/Sentra_Medika?share
https://sentramedikagroup.com
TAGAR
#klinik24jam#klinikkebumen #klinikkebumenprofesional#kebumenkeren #kebumenhits #kebumenkekinian #kebumenbest
1 note
·
View note