Shelly Devina Anggraeni - ISFJ - penyuka buku tapi bukan penyuka kambing (Hahaha!) Sampai jumpaaa dan semangat menebar kebaikan ;)
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Di kimia, ada istilah "Like dissolve like", bahwa sesuatu itu akan terlarut pada sesuatu yg sama. Itulah kenapa air dan minyak tidak pernah bercampur, karena mereka beda jenis kepolaran nya.
Kalau dalam konteks manusia, seseorang pernah menyampaikan ttg "Value attract value", bahwa apa yg kita jadikan nilai pada diri kita itulah yg akan mendekatkan kita pada orang² yg serupa.
Karena"kamu akan menemukan apa yang kamu cari, maka carilah sesuatu yang baik diantara banyaknya hal yang bisa dicari"~~~
1K notes
·
View notes
Text
Aku: Nak, kalau siram tanaman jangan jauh-jauh ya. Yang terlihat oleh Ibuk ya.
Nambi: Oh gitu. Kenapa, Buk?
Aku: Kuatir nanti Nambi hilang, kalau nggak terlihat oleh Ibuk bisa diculik orang juga. Jangan jauh-jauh ya.
Nambi: Kalau Nambi hilang, Ibuk jadi nggak punya anak ya nanti? Ibuk sedih kah nanti?
Aku: Iya, Nak
0 notes
Text
Hari Ini
Aku masih ingat waktu itu tanggal 1 September 2022. Siang hari itu aku mendapat kabar tentang si Ijal, teman kuliahku, kecelakaan. Kalau sebelumnya aku membaca berita tentang truk yang meluncur cepat kemudian menabrak kendaraan yang ada di depannya, kali itu temanku yang mengalami jadi korban.
Deg banget pas dengar kabar itu. Untungnya aku simpan nomor WA istri Ijal juga beberapa istri teman kuliah lainnya yang kebetulan se-kota dengan keluarga Ijal, jadi aku bisa mencari update kabar tentang Ijal.
Sebenernya aku dan Ijal nggak dekat-dekat amat tapi setelah aku ingat-ingat ya cukup dekat juga (ngelab bareng, presentasi berkali-kali, ditipu beberes kosan, jogging di GSP, ditraktir dadakan dijemput malam hari untuk ke Dixie ketika dia keterima kerja-karena dia harus segera keluar dari Jogja dan banyak hal embuh lainnya yang embuh juga sampai susah diingat). Dari kedekatan yang mbuh itu membuatku sedih (banget) dengar kabar Ijal waktu itu.
Karena ingin tahu kabar Ijal, beberapa hari aku spam chat di WAG biasanya meski no response. Sekian hari di ICU, alhamdulillah tanggal 16 September 2022 Ijal mengirim chat lewat WAG kami yang juga biasanya :''''''')
Sempat belajar jalan (videonya dishare oleh salah seorang teman angkatan di WAG angkatan kuliah), alhamdulillah Ijal sehat. Jal, kita belum pernah ketemu lagi sejak nikahan Awe 2016 lalu.
Hari ini, aku mengalami kejadian serupa. Mataku kabur karena air berkumpul di pelupuk mata tanpa rencana (kenapa jadi berima).
Semoga semua yang sedang sakit diberi kesembuhan oleh Allah SWT, pun juga yang mendampingi semoga selalu diberi kekuatan oleh-Nya. Amiiin ya Rabb :'''')
Kantor, 26 April 2024 pukul 12.12 tanpa diskonan
0 notes
Text
Pada akhirnya yang paling bisa kamu andalkan ya diri kamu sendiri 🤷🏻
178 notes
·
View notes
Text
Pelaku Utama adalah Diri Sendiri
Memang sulit sekali mengakui bahwa ada hal-hal yang salah di dalam diri ini. Pengedalian diri terhadap emosi, terhadap ekspektasi, terhadap lisan, terhadap pikiran, dan hal-hal yang selama ini merusak banyak sekali hal dalam hidup sendiri.
Membuat tangisan, menjauhkan orang-orang baik, menjauhkan rezeki, membuat orang tak ingin dekat, hingga menutup kesempatan-kesempatan yang tak kita tahu sama sekali.
Memang sulit mengakui bahwa segala sesuatu yang terjadi selama ini - yang sering kali diri merasa sebagai korban, ternyata diri adalah pelaku sebenarnya. Pelaku yang selama ini tak pernah belajar dari satu kesalahan ke kesalahan lainnya.
Bahkan saat diri sedang membaca tulisan ini pun, diri menolak bahwa apa yang tertulis ini benar. Seketika muncul di dalam benak, ragam alasan dan pembenaran yang selama ini menjadi bentuk pertahanan diri. Bertahan dari rasa bersalah karena tidak bisa menerima bahwa selama ini diri bukan korban, tapi pelaku utama.
452 notes
·
View notes
Text
Setelah mengambil pilihan, kuat-kuat ya menjalaninya.
356 notes
·
View notes
Text
Terima kasih postingannya, mas Gun.
Memberdayakan Potensi Diri adalah Bagian dari Peran Penciptaan
Judulnya agak berat, tapi ini adalah salah satu diskusiku sama istri dalam rangka evaluasi 5 tahun terakhir, khususnya pasca pandemi COVID19. Pergeseraan jenis pekerjaan, aktivitas, kemudian kondisi keluarga yang juga berkembang (dulu anak masih kecil, sekarang udah mau SD). Dan berbagai faktor lain yang membuat aktivitas individu dan keluarga kami menjadi sangat beragam. Mencoba berbagai macam hal, gagal - berhasil menjadi sesuatu yang sama-sama dirayakan. Sampai dititik kalimat : Akar kita adalah menulis. Membuat tulisan, membuat buku.
Butuh 5 tahun untuk menemukan statement tersebut. Setelah menguji diri ke sana kemari, mencoba berbagai macam peran. Semua bermuara pada, tulisan.
Tulisan-tulisan yang mempertemukan kami dengan banyak orang, yang menjadi jalan rezeki, yang diingat-ingat dari orang lain tentang kami. Sebanyak apapun pekerjaan yang sedang kami jalani, yang diingat-ingat adalah tulisan kami. Selama proses menemukan ini, kami telah melewati berbagai macam dinamika. Tidak menutup kemungkinan untuk mengerjakan hal-hal lain, tapi memahami akar diri adalah sesuatu yang membuat kami lebih "mindfull" dalam menjalani usia dewasa.
Saat orang lain memiliki peran berbeda, peran yang mungkin menghasilkan materi yang lebih banyak, peran yang membawa manfaat langsung ke masyarakat, dan sebagainya. Kami tetap pada peran kami dan yakin dengan apa yang dijalani.
Setiap peran dalam hidup ini memiliki fungsi dan potensi ibadah yang sama besarnya. Mau jadi petani, karyawan, guru, dokter, termasuk menjadi anak, orang tua, istri, suami, ibu, ayah, dsb. Apapun yang saat ini diperankan memiliki fungsi dan potensi tersebut.
Dan krisis ini mirip kayak waktu QLC kemarin, mau jadi apa nanti? Sekarang lebih ke pertanyaan, "Aku akan menjalani seumur hidupku dengan cara bagaimana?"
Cara tersebut merujuk pada peran dan fungsi tadi, sesuatu yang akan kita jalani seumur hidup, sampai ditepian kubur. Sesuatu yang membuat diri merasa hidup ini menjalani tugas penciptaan. Dalam konteks berkeluarga, ini menjadi sebuah catatan bersama bahwa dipasangkannya suami dan istri, memiliki peran dan fungsi satu sama lain, tapi juga memiliki potensi manfaat yang besar bagi alam semesta ini.
Renungan ini belum selesai ....
208 notes
·
View notes
Text
2024
Dulu Tumblr jadi yang pertama aku tuju di antara media sosial lainnya. Kayak heboh banget diri ini ketika dulu Tumblr diblokir. Belakangan malah terlupakan. Hehehe.
Aku kembali!
0 notes
Text
Sembuh Sendiri
Saya: (menemukan telapak kaki Nambi ada luka yang sudah hampir mengering) Lho, ini kenapa Nak? Duh, sakit ya? Nambi: Nggak papa kok buk Saya: Ini karena mas Nambi kalau main pakai sandal biru ya? Ibu kemarin kan sudah bilang, pakai sandalnya yang abu-abu aja. Nambi: Iya, Abi pakai sandal yang biru, Buk Saya: Itu kan udah kekecilan Nambi: Iya Saya: Bilang lah, kalau ada yang sakit Nak Nambi: Nggak papa kok Buk, nanti ini sembuh sendiri
7 notes
·
View notes
Text
Ya Allah, tanpa sadar, diri ini udah makin jauh dari-Mu.
Dulu apa-apa inget Engkau. Sekarang, rasanya pikiranku duniawi banget.
Dulu kalau ada masalah selalu melibatkan Engkau. Sekarang, seolah aku bisa menyelesaikan semuanya sendiri. Padahal nggak, nggak bisa.
Tapi aku sadar, Engkau selalu hadir dalam kehidupan kami.
Banyak keberkahan yang bahkan kami ngga usahakan, tapi Engkau berikan.
Maafkan aku, ya Allah.
Terima kasih karena tidak pernah meninggalkan kami.
Izinkan aku kembali menghadirkan-Mu dalam hidup kami.
682 notes
·
View notes
Photo
ﷲ
Lama tertimbun di draft sejak 2016 lalu. Masyaa Allah :’’)
1 note
·
View note
Text
Ibuk, aku sayang sekayi sama ibuk
Nambi
3 notes
·
View notes
Text
Dear Mas Nambi,
Untuk setiap "Kenapa kok...."
Untuk setiap "Oh begitu ya, Buk?"
Untuk setiap "Baiklah, Buk"
Untuk setiap "Ibuk, kerjanya lama ya ini tadi?"
Untuk setiap "Ibuk, Abi senang sekali hari ini karena ibu kerja di rumah"
Untuk setiap kecupan tiba-tiba yang mendarat di pipi ibu sambil kamu berkata "Aku sayang sama Ibuk"
Bahkan untuk setiap teriakanmu "Mau sama Ibuuk. Sama Ibuk ajaaaa"
Ibu cuma mau bilang... Ibu juga sayang sekali sama kamu, Nak! Tumbuh jadi anak sholih dan baik ya, Nak. Insyaa Allah Allah lindungi :')
Rumah Uti, 15 April 2023
Sambil memandangi wajah Mas Nambi yang sedang tidur :")
3 notes
·
View notes
Text
Lama nggak menulis di sini. Lama banget sampai Nambi sudah bisa bercerita banyak dan aku yang mulai tenggelam di kesibukan online meeting seharian 🥲
3 notes
·
View notes