#quickcount
Explore tagged Tumblr posts
Text
Revolutionize Counting
Quick Count is here to revolutionize your counting process. Prepare to be amazed by its speed and accuracy. #QuickCount #RevolutionizeCounting
0 notes
Text
I fear for my fucking life rn.
The quickcounts result shows Prabowo-Gibran leads.
Tomorrow, on February 14th, 2024, Indonesia will hold "the world's biggest single-day election", and people are anxious. How can they not? From before the candidates are announced, there were behind the scene deceit happening which was exposed in a documentary just a few days before the election day.
The situation is dire. It is reported that a big portion Indonesian citizens who stay in London and Malaysia can't vote because the Electoral Commision claim they ran out of ballots, which doesn't make sense because all eligible voters are automatically registered and ballots should be provided accordingly. Meanwhile, just today, there are a few academist, experts, author, and others who have spoken about the documentary, Dirty Vote, were reported/sued by people who supported the very candidate whose the documentary was exposing.
If you want to know why people are panicking, and why there's a very strong movement to push against candidate no. 02, Prabow-Gibran, I recommend you to read this succint and bold report by Allain Nairn. But in short, that candidate has cheated their way against the law even make a whole new constitution court ruling so that the son of the incumbent president is eligible to be the candidate of the vice president. Not only that, he's also a war criminal that rebrands himself as "cuddly grandpa", in hope that he can gather support from citizens from lower education and the working class. Which, he massively did btw, his electability score is the highest among the three candidates.
We are preparing for the worst. We are nervous and afraid. Our democracy is on the line. I just want to say that in times like these, it's important to be even more aware about what's happening around you. Because people with power can fuck you up for a lifetime without you noticing.
I try to be hopeful for tomorrow. I'm still not giving up yet, not until the final result is announced.
5 notes
·
View notes
Photo
Hasil #quickcount pemilihan takjil favorit 2019 s/d hari selasa 14 mei 2019... Ga curang loh ini kecuali yg makan 5 ngaku 2 😉😉😉 https://www.instagram.com/p/BxcejS2AnounAA4VLURcHyDKK7ZB6EGjemDGHM0/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1ephj0w0kzf0l
0 notes
Photo
⭕ Hanya orang yang berilmu bisa menjawab dan orang tak berilmu bicaranya mengada-ada. . 🤫 Buat "Pradana dan Wahidin" saya tahu sekali identitas anda !. . #forum . Follow akun @101kfe.id ✅ Quote berbobot hanya di Instagram kami. . Follow akun @101kfe.id ✅ Quote berbobot hanya di Instagram kami. . Follow akun @101kfe.id ✅ Quote berbobot hanya di Instagram kami. . #flatearthsociety #flatearth101 #ask #flatearthisreal #flatearthers #flat_earth_society #flatearth #bumidatar #bumibulat #101kfe #globeearth #flatearthdisciples #pemilu2019damai #matematikawan #modernscience #quickcount #quickcountpilpres2019 #elektromagnetik #science #fisika #quickcountpemilu2019 #jokowi #prabowo #flatearthinternational #pemiludamai2019 #pemilu #pemiludamai #pemilu2019 https://www.instagram.com/p/Bw250EeADXZ/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1qyx54l5tmj18
#forum#flatearthsociety#flatearth101#ask#flatearthisreal#flatearthers#flat_earth_society#flatearth#bumidatar#bumibulat#101kfe#globeearth#flatearthdisciples#pemilu2019damai#matematikawan#modernscience#quickcount#quickcountpilpres2019#elektromagnetik#science#fisika#quickcountpemilu2019#jokowi#prabowo#flatearthinternational#pemiludamai2019#pemilu#pemiludamai#pemilu2019
0 notes
Text
Kata Mahasiswa USU soal Pemilu 2019: Fenomena Nurhadi-Aldo hingga Golput
Inanews - Pemilihan umum ( pemilu) 2019 sudah berlalu sejak 17 April 2019 lalu. Saat ini, KPU sedang melakukan penghitungan suara, melaksanakan pemungutan suara ulang (PSU) hingga pemungutan suara lanjutan (PSL). Ada banyak pelajaran dipetik dari pemilu serentak tahun ini. Inanews berkesempatan mewawancarai sejumlah mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) terkait pandangan mereka terhadap pelaksanaan pemilu 2019 pada Jumat (26/4/2019). Berikut hasilnya.
Apresiasi antusiasme masyarakat
Rinaldi Hasibuan, seorang mahasiswa di ekstensi fisika mengatakan, sebagai seorang mahasiswa, dia turut menganalisis perkembangan dan jalannya demokrasi khususnya pemilu 17 April kemarin, menarik untuk melihat bagaimana antusias masyarakat dalam menyambut pesta 5 tahunan ini. Bukan saja dari kalangan akademisi, bahkan peran serta masyarakat seperti bapak-bapak dan Ibu-ibu yang selama ini cenderung pasif, justru malah sebaliknya. "Saya rasa ini perkembangan yang sangat baik, dan harapan kedepan semoga segala elemen dapat memantau dan mengawal segala kebijakan pemerintah," katanya. Persoalan dan polemik antara quick count dan real count, menurutnya masih dalam batas kewajaran. Sebab saat ini, untuk mendapatkan segala bentuk informasi bisa diakses dengan mudah dan secara tidak langsung menyebabkan masyarakat terlibat dalam pengawasan pemilu. Yang terpenting adalah bagaimana menyikapi setiap polemik agar tidak terjadi tindakan-tindakan inkonstitusional. Berbicara soal kriteria presiden ideal, dia melihat kondisi politik hari ini cenderung liar. Sengaja membenturkan perbedaan demi satu kepentingan. Sehingga menyebabkan masyarakat yg berbeda pandangan rawan terjadi perpecahan. Dia berharap siapapun presiden ke depan, mampu menstabilkan kembali kondisi pasca-pemilu ini. "Juga pemimpin yang mendapat rasa hormat yang tinggi dari masyarakatnya. Kemudian berkomitmen untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI," katanya.
Survei pemilu menciptakan polemik
Inanews Ilustrasi Menurut Fadlan Alfiansyah Lubis, mahasiswa Fisip 2015, pemilu 2019 menarik bagi mereka yang memiliki kepentingan kelompok tertentu dalam mengakomodir seluruh aspek sosial, ekonomi politiknya. Hal ini bisa dilihat dari akses ruang publik yang kerap di privatisasi dalam menerapkan sistem oligarkinya, sehingga terlihat secara jelas kepentingan itu tidak merata bagi seluruh rakyat Indonesia. Terlebih lagi masyarakat tidak diberikan pendidikan politik secara khusus untuk memberikan kesadaran secara kolektif. Hanya saja, sambungnya, bentuk-bentuk sosialisasi praktek politik yang dilakukan lembaga penyelenggara pemilu masih kurang sehingga pemilih minim kesadarannya untuk memberikan kontribusi positif untuk perubahan ke depannya. Selain itu, survei pemilu sangat membingungkan dan menciptakan polemik karena negara tidak memberikan kontrol penuh terhadap lembaga survei swasta dalam melakukan kegiatan organisasinya. Menurutnya, mungkin bisa berkaca dari quick count yang terjadi pada pemilu di Amerika Serikat pada beberapa tahun silam. "Di situ terlihat jelas hasil quick count memberikan info yang jelas secara serentak dan tidak menimbulkan kontradiksi Dia menambahkan, sosok pemimpin yang dibutuhkan untuk lima tahun mendatang, harus memenuhi beberapa kriteria yakni, memberikan kesejahteraan yang merata di seluruh daerah. Memberikan pendidikan yang tidak berbasis industri kapitalis dan menggenjot literasi pada peserta didik. Sistem ketatanegaraan dan aparatur pegawai sipil harus diperbaiki untuk memberantas korupsi dam menjunjung tinggi transparansi. "Tegakkan prinsip-prinsip Pancasila. Pemimpin dan pejabat negara harus menjamin kebebasan berekspersi, kritik serta memberikan masyarakat forum evaluasi pada pemimpin dan pejabat negara lainnya di ruang publik," katanya.
Soal sosok presiden ideal
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A Capres nomor urut 01 Joko Widodo dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto usai mengikuti debat capres putaran keempat di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019). Debat itu mengangkat tema Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan dan Keamanan, serta Hubungan Internasional. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc. Sementara itu, Agung Adhi Laksana, mahasiswa fakultas ilmu sosial dan politik (Fisip) menilai, hal yang menarik dari penyelenggara pemilu 17 kemarin masyarakat yang ikut pemilu sangat berpartisipasi dan rasa ingin tahu besar karena sistem pemilu tahun ini sangat baru dan berbeda tidak seperti tahun lalu. "Kebetulan saya ikut turun ke lapangan untuk meneliti bagaimana partisipasi pemilu 17 ini," katanya. Mengenai polemik real count, menurutnya sangat tidak objektif dilakukan karena hanya sebagian TPS saja sehingga tidak real dari keseluruhan maka banyak dari masyarakat beranggapan tidak sah, masyarakat beranggapan sangat ingin hasil yang mutlak. Dia menambahkan, Indonesia membutuhkan sosok presiden yang siap untuk (menjawab) kebutuhan dan keresahan masyarakat. "Soalnya, kebutuhan secara umum dan kusus untuk kerasahan yang harus diterima oleh presiden ialah jeli melihat masyarakat desa yang saat ini masih jauh dari demokrasi yang diterapkan dan otonomi daerah yang sudah di tentukan," katanya. Sementara itu, Thomas Rocky Nainggolan, mahasiswa USU lainnya mengatakan, pemilu 2019 masih terasa biasa saja karena masih terjadi beberapa masalah seperti surat yang sudah tercoblos sebelum hari H. Kemudian dia juga menyesalkan masih terjadinya polemik terkait quick countdan real count. Seharusnya, proses pemilu bisa berjalan secara transparan. "Saya berharap, pemimpin ke depan bisa membuat kita semakin baik. Kepemimpinan harus dijalankan dengan nilai-nilai Pancasila. Jujur dan adil," katanya.
Fenomena Nurhadi-Aldo hingga film Sexy Killers
Inanews /GARRY LOTULUNG Calon presiden fiktif nomor 10, Nurhadi (kiri), .di Menara Inanews, Palmerah, Jakarta Barat. Nurhadi bersama Aldo, merupakan pasangan capres-cawapres fiktif yang hadir di tengah persaingan pilpres 2019. Roby Dwi Hermawan yang juga aktifis mahasiswa mengatakan, yang menarik dari pemilu kali ini adalah semakin tinggi antusias masyarakat terhadap keadaan bangsa dan negara dengan cara-cara yang di luar dugaan. Hadirnya pasangan calon fiksi Nurhadi-Aldo yang membuat gelak tawa di mana dianggap antimainstream. Apalagi kemudian, muncul film Sexy Killers yang menggambarkan akan masing-masing kandidat para kontestan politik terkait pertambangan batu bara. Menurutnya, polemik quick count dan real count merupakan hal yang lumrah dalam sebuah pertarungan politik seperti ini, akan tetapi alangkah baiknya terkait quick count tidak perlu ditampilkan di media-media yang ada, baik itu menguntungkan 01 maupun 02. Pasalnya, mengganggu konstelasi bangsa, di mana saat ini bangsa ini menurutnya belum dewasa dalam menyikapinya sehingga lebih baik menunggu hasil resminya dan tetap mengawal agar tidak ada kecurangan. "Mengenai pemimpin, yang benar-benar berpihak pada yang lemah saja sudah jauh lebih baik untuk Indonesia, ya kita juga harus jujurlah terhadap bangsa ini, yang kaya semakin kaya begitu juga yang miskin semakin miskin, ditambah lagi jumlah yang miskin lebih dominan, maka dari itu jarak ketimpangan semakin besar dan kebanyakan hal ini cuma dijadiin isu yang pilu dikala pemilu," katanya.
Memilih golput
Berbeda dengan Yael Stefani Sinaga. Aktivis pers mahasiswa ini mengaku golput dan karenanya dia merasa tidak merasa ada yang menarik dalam pemilu kali ini. Semua yang terjadi hanya euforia semata dan kepentingan berbagai pihak. Di mulai dari banyaknya serangan fajar H-1 pemilu dan maraknya diskon baik barang dan makanan untuk orang-orang yang memilih dengan hanya menunjukkan tinta di jari tanda telah memilih. Quick count menurutnya menjadi masalah karena belum resmi dan tidak bisa dijadikan pedoman. Seharusnya masyarakat tak terpaku dengan hasil quick count karena pada akhirnya keputusan yang diakui dan resmi nantinya pastilah berasal dari pengumuman oleh KPU. "Kalau saya ditanya yang tidak hanya janji selalu. Yang benar paham apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Klasik sebenarnya karena aku pun masih pesimis untuk presiden Indonesia. Tak bisa dipegang perkataannya," katanya. Read the full article
0 notes
Photo
Selamat atas terpilih nya JO-RUF Presiden dan Wakil Presiden Quick Count 2019 😁😂🤣✌️ #QuickCount #2019 #Presiden #Jokowi #Tsah.. (at Kota Batam) https://www.instagram.com/syaifulcam/p/BweNZwvHQHh/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=12iccycl43p0n
0 notes
Text
Quick Count Sudah Kelihatan, tapi Sabar Tunggu KPU Kata Jokowi
Mantapps.com - Sabar menanti, Joko Widodo (Jokowi) meminta para pendukungnya tetap menunggu penghitungan resmi KPU atas hasil perolehan suara Pilpres 2019. Jokowi, yang didampingi cawapres Ma'ruf Amin dan elite parpol koalisi, menyampaikan apresiasi terhadap KPU, Bawaslu, dan DKPP. Pemilu Serentak 2019 dinilai sudah berjalan dengan jujur dan adil. Dikutip Mantapps dari detik, Jokowi mengatakan indikasi exit poll dan juga quick count tadi sudah kita lihat semua, tapi kita harus bersabar, bersabar menunggu penghitungan dari KPU secara resmi. Ucapan terima kasih juga disampaikannya kepada TNI dan Polri yang telah mengamankan keamanan dan ketertiban sehingga semuanya bisa berjalan dengan baik. Contributor: Mantapps Read the full article
0 notes
Photo
#quickcount #2019 https://www.instagram.com/p/BwWdVjvh6D-/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=rjr5iw4vwrks
0 notes
Text
Counting Speed With Quick Count
Get ready to boost your counting speed with Quick Count! ⚡️ Say goodbye to slow and hello to rapid calculations. #QuickCount #CountingSpeed
0 notes
Photo
Ayo nyoblos pada tanggal 17 April 2019 dan dapatkan diskon 10% untuk belanja di Arcobaleno Laweyan Our store : Jl.Dr rajiman no 553 Laweyan Surakarta Khusus tgl 17 April 2019 buka jam 10.00 - 21.00 Arcobaleno - simply luxury #pilpres #agendasolo #infosolo #eventsolo #eventsoloraya #ayonyoblos #ayonyoblos2019 #pemilu2019 #kotasolo #sukoharjo #karanganyar #wonogiri #klaten #boyolali #diskonpemilu #tintapemilu #promopemilu #quickcount #hasilhitungcepat #arcobaleno #soloaman #ojogolput #jangangolput #solodamai #pemiludamai (at Arcobaleno Batik Laweyan) https://www.instagram.com/p/BwTY25jB4ca/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=729h6ciflxlz
#pilpres#agendasolo#infosolo#eventsolo#eventsoloraya#ayonyoblos#ayonyoblos2019#pemilu2019#kotasolo#sukoharjo#karanganyar#wonogiri#klaten#boyolali#diskonpemilu#tintapemilu#promopemilu#quickcount#hasilhitungcepat#arcobaleno#soloaman#ojogolput#jangangolput#solodamai#pemiludamai
0 notes
Photo
Yang tersulit dalam hidup ini bukanlah memilih, tetapi bertahan dalam pilihan. Mood by @sallyadelia Follow us: https://instagram.com/HaloSeksii https://facebook.com/HaloSeksi https://twitter.com/HaloSeksi https://pinterest.com/HaloSeksi #HaloSeksi #IndonesiaSeksi #WanitaIndonesia #ModelIndonesia #WanitaCantik #IndonesiaCantik #PerempuanCantik #WanitaSeksi #CewekCantik #CantikIndonesia #IndonesiaGirl #IndonesiaPhotography #WanitaIdaman #JokowiPrabowo #Pemilu2019 #Pilpres2019 #Pemilu #PemiluDamai #Quickcount (at Kawal Pemilu 2019) https://www.instagram.com/haloseksii/p/BwXdLNFHB7Z/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=q7u546s7kek4
#haloseksi#indonesiaseksi#wanitaindonesia#modelindonesia#wanitacantik#indonesiacantik#perempuancantik#wanitaseksi#cewekcantik#cantikindonesia#indonesiagirl#indonesiaphotography#wanitaidaman#jokowiprabowo#pemilu2019#pilpres2019#pemilu#pemiludamai#quickcount
0 notes
Photo
Biar nggak punya hak pilih, setidaknya ikut berpartisipasi #KawalPilkadaDKIJakarta2017 Semoga calon yang terpilih dapat amanah serta membawa perubahan yang jauh lebih baik untuk ibukota negara Indonesia tercinta :") Amin.... #Quickcount #enumerator #tvone #indikatorpolitikindonesia #Tambora #JakartaBarat #JembatanLima #TPS #PilkadaPutaranKedua #PilgubDKI (di Jl. Jembatan Lima - Jakarta Barat)
#tvone#tps#indikatorpolitikindonesia#tambora#jakartabarat#pilkadaputarankedua#kawalpilkadadkijakarta2017#quickcount#pilgubdki#jembatanlima#enumerator
1 note
·
View note
Photo
⭕ Kenapa tidak tanya langsung aja ? . 😂 Berani diskusi ilmiah ? . 🤠 Tanpa riset, kamu g pernah liat film atau siaran edukasi ? Pernah sekolah g ? . #forum . Follow akun @101kfe.id ✅ Quote berbobot hanya di Instagram kami. . Follow akun @101kfe.id ✅ Quote berbobot hanya di Instagram kami. . Follow akun @101kfe.id ✅ Quote berbobot hanya di Instagram kami. . #flatearthsociety #flatearth101 #ask #flatearthisreal #flatearthers #flat_earth_society #flatearth #bumidatar #bumibulat #101kfe #globeearth #flatearthdisciples #pemilu2019damai #matematikawan #modernscience #quickcount #quickcountpilpres2019 #elektromagnetik #science #fisika #quickcountpemilu2019 #jokowi #prabowo #flatearthinternational #pemiludamai2019 #pemilu #pemiludamai #pemilu2019 https://www.instagram.com/p/Bw22Dp2gtIl/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1cy2v5ea2i3f8
#forum#flatearthsociety#flatearth101#ask#flatearthisreal#flatearthers#flat_earth_society#flatearth#bumidatar#bumibulat#101kfe#globeearth#flatearthdisciples#pemilu2019damai#matematikawan#modernscience#quickcount#quickcountpilpres2019#elektromagnetik#science#fisika#quickcountpemilu2019#jokowi#prabowo#flatearthinternational#pemiludamai2019#pemilu#pemiludamai#pemilu2019
0 notes
Text
Dibanding 2014, Lonjakan Suara Jokowi Meningkat di 8 Provinsi Ini
Inanews - Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo, mendapatkan peningkatan suara signifikan di delapan provinsi, dibanding suara yang didapat dalam Pemilu 2014. Peningkatan ini berdasarkan pada data hasil Pemilu 2014 dari Komisi Pemilhan Umum yang dibandingkan dengan hasil hitung cepat atau quick count Pemilu 2019 dari lembaga Poltracking (99,3 persen sampel masuk). Dalam Pemilu 2014 Jokowi berpasangan dengan mantan wakil presiden yang juga mantan ketua umum Partai Golkar, Jusuf Kalla. Pada Pemilu 2019 ini, Jokowi menggandeng mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin. Kita tentu perlu menunggu hasil resmi yang diumumkan Komisi Pemilihan Umum. Namun, hasil quick count yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dapat memperlihatkan lonjakan suara itu. Lalu di daerah mana saja terjadi peningkatan suara Jokowi secara tajam? Jawa Tengah Provinsi Jawa Tengah dikenal sebagai salah satu basis massa terbesar Jokowi dan PDI-P, partai pengusungnya. Di sini Jokowi mendapatkan peningkatan suara sebanyak 11,21 persen. Sebelumnya, ia mengantongi 66,65 persen suara saat maju bersama Jusuf Kalla. Sekarang, ia mendapatkan 77,86 persen saat bersama Ma’ruf Amin. Peningkatan ini berarti sebagai penurunan bagi lawannya, Prabowo Subianto. Prabowo hanya mendapatkan suara 22,14 persen dari sebelumnya 33,35 persen. DI Yogyakarta Selanjutnya di Yogyakarta, Jokowi mendapatkan peningkatan suara sebanyak 18,94 persen suara. Pada 2014 ia memenangkan pemilu di Yogyakarta dengan 55,81 persen suara. Saat ini, ia menebalkan angka kemenangannya menjadi 74,75 persen. Sementara itu, Prabowo harus puas dengan penurunan yang ia terima, dari yang sebelumya cukup tinggi di angka 44,19 persen, sekarang hanya di 25,25 persen saja. Jawa Timur Masih dari Jawa, kali ini Provinsi Jawa Timur memberi lonjakan dukungan kepada Jokowi. Meski tak sebanyak Jawa Tengah dan Yogyakarta, dukungan bagi Jokowi di provinsi ini meningkat 12,71 persen. Pada Pemilu 2014 Jokowi mendapat suara 53,17 persen, dan pada tahun ini suara tersebut meningkat menjadi 65,88 persen. Karena peningkatan ini, sang rival, Prabowo mengalami penurunan dukungan, dari yang sebelumnya 48,83 persen menjadi 34,12 persen saja. Bali Beralih ke basis Jokowi dan PDI-P yang kedua, yakni Pulau Bali. Di provinsi ini, dukungan untuk Jokowi memang sudah mendominasi sejak Pemilu 2014. Saat itu, Jokowi mendapatkan suara sebanyak 71,42 persen. Tahun ini, jumlahnya meningkat 20,4 persen menjadi 91,82 persen. Ini merupakan perolehan suara yang sangat tinggi, karena di atas 90 persen. Dengan angka capaian tersebut, otomatis Prabowo sangat minim pendukungnya di Pulau Dewata ini, yakni hanya 8,18 persen tahun ini. Sebelumnya, pada Pemilu 2014 pendukungnya masih ada di angka 28,58 persen. Nusa Tenggara Timur Lonjakan suara untuk Jokowi di Bali sudah cukup tinggi, namun NTT ternyata bisa melewati angka itu. Di Provinsi yang dipimpin oleh Gubernur Viktor Laiskodat ini, Jokowi mengalami peningkatan dukungan sebanyak 26,82 persen. Sebelumnya, di NTT Jokowi menang atas Prabowo dengan perolehan 65,92 persen suara. Namun, saat ini 92,74 persen suara masyarakat NTT ditujukan untuk mantan Gubernur DKI Jakarta ini. Peroleh suara Prabowo pun otomatis menurun. Pada 2014 ia mendapatkan 34,08 persen dukungan masyarakat NTT, kali ini ia harus puas dengan dukungan yang hanya mencapai angka 7,26 persen. Kalimantan Tengah Tidak seperti provinsi lainnya di pulau Ini, Provinsi Kalimantan Tengah menjadi satu-satunya provinsi penyumbang kenaikan dukungan signifikan bagi Jokowi. Di sini, Jokowi meraup peningkatan suara mencapai 12,34 persen. Sebelumnya Jokowi mendapatkan 59,79 persen dukungan pada Pemilu 2014. Tahun ini dukungan untuknya meningkat ke angka 72,13 persen. Hal sebaliknya dialami oleh sang rival Prabowo, yang harus kehilangan sejumlah angka dukungan. Pada 2014 Prabowo mengantongi suara 40,21 persen, sementara pemilu kali ini hanya 27,87 persen. Sulawesi Utara Selanjutnya, di Pulau Sulawesi, suara untuk jokowi juga meningkat cukup signifikan di Provisi Sulawesi Utara. Sebesar 14,14 persen kenaikan suara berhasil diperoleh jokowi di provinsi dengan ibu kota Manado ini. Sebelumnya pada 2014 Jokowi mendapat dukungan sebanyak 53,88 persen suara dan pada pemilu kali ini jumlah suara untuknya meningkat menjadi 68,02 persen. Sementara itu, Prabowo harus berbesar hati atas penurunan dukungan yang ia terima, dari yang sebelumnya 46,12 persen menjadi 31,98 persen saja.
Gorontalo Terakhir, masih di Sulawesi, peningkatan dukungan signifikan untuk Jokowi juga terjadi di Provinsi Gorontalo. Kali ini ia mendapatkan dukungan yang meningkat sebanyak 10,06 persen. Jokowi bersama JK pada 2014 berhasil mengumpulkan suara sebanyak 36,90 persen. sementara kali ini bersama Ma’ruf Amin, ia mendapat dukungan sebanyak 46,96 persen. Di kubu lain, Prabowo Subianto, meskipun masig memenangkan pertarungan di provinsi ini, namun ia mengalami penurunan dukungan. Pada pemilu 2014, ia unggul dengan perolehan suara 63,10 persen, namun kali ini ia hanya unggul di angka 53,04 persen. Di beberapa provinsi lain, Jokowi juga mengalami peningkatan dukungan, hanya saja jumlahnya tidak sesignifikan peningkatan yang terjadi di 8 provinsi di atas. Sebut saja di Provinsi Lampung, Bengkulu, dan Papua, peningkatan suara untuk Jokowi tidak sampai angka 5 persen. Read the full article
0 notes
Photo
Sambil nunggu #quickcount di #net tv selfie fulu.....
1 note
·
View note