#pytagoras
Explore tagged Tumblr posts
bocadosdefilosofia · 9 months ago
Text
Tumblr media
«Mas éste es parecer y rigor de tyranos que quieren más mandar a esclavos que a libres, y más que a hombres a bestias, y les es sospechosa la severa libertad de la philosophía que está dando voces que es más sancto matar a un mal rey que a un ladrón. Más los príncipes que tratan a los ciudadanos no como a esclavos, y que saben de sí que son governadores y no señores, es muy agradable y segura la philosophía, porque es fértil y santíssima madre de la virtud, leyes y reynos, y que en ella está el summo bien, y que el que la alcança es compañero de los Dioses. Son, pues, calumniadores los que contra ella se levantan ignorantes, que lo mismo es philósopho que varón justo, y que el philósopho del buen varón sólo se diferencia en el nombre no en la cosa, y que Pytagoras, no con invidia sino con deseo de justicia se opuso a las riquezas y govierno de otros, y que fue tanto mas justo quanto más desdichado que Julio César: porque el dictador sólo estudió en ser señor oprimiendo a los libres con tiranía y servidumbre, mas el philósopho procuró ser rey para dar libertad y justicia a los que eran esclavos.»
Mateo López Bravo: «Del rey y de la raçón de governar», en Mateo López Bravo, un socialista español del siglo XVII, Henry Mechoulan. Editora Nacional, págs. 155-156. Madrid, 1977.
TGO
@bocadosdefilosofia
@dias-de-la-ira-1
3 notes · View notes
whynotworms · 7 months ago
Text
This is a Pythagoras fallout post he had a fucking weird cult. Today he’d be the guy with a weird commune centred around himself in the sixties
0 notes
octuscle · 6 months ago
Text
Cursed Ken, part 3: Elijah, the up-and-coming soccer hopeful
Elliott was a typical controller and accountant. He was the first to get involved when something was free. In fact, Elliott was the last person to take an interest in soccer. Elliott had been a typical jock. Football QB, Navy (but only as a supply officer). And now in his mid-30s, he was still a looker. He had a well-toned body and still wore the flattop from his Navy days without a single gray hair. His constant gum chewing had given him angular, always clean-shaven features. His suits always fit perfectly and emphasized his tight ass. Okay, now the Ken doll stuck in his breast pocket was making an unsightly bulge. But the doll looked cool, his niece was an avid soccer player and she would be happy about this gift. And to Elliott's delight, the gift was free.
Tumblr media
After the meeting had been derailed and then officially ended, Elliott actually wanted to go back to his office. The quarterly report still has to be completed. And the figures looked good. That made it a lot more fun to work on the report. But today? The weather was good. It was almost 5 p.m. already. For once, he was able to finish work early. It was a short walk through the park to the station. A pleasure in the sunshine.
A few youngsters were playing soccer on a meadow. Not bad. But with potential upside. One of the boys missed the ball, which flew in Elliott's direction. Elliott skillfully stopped it with his chest, dribbled a little and then shot the ball in a powerful cross directly into the goal provisionally marked with rucksacks. The pubescent boys were astonished. Elliott was about to move on when one of the boys called out to him, asking if he wanted to show them a few tricks. He didn't have to be persuaded for long. Elliott took off his jacket and shirt. His office sneakers weren't ideal for playing. And his suit trousers didn't really give him much freedom of movement. But he was certainly better than the junior players.
It was getting dark when the boys decided to stop playing. Elliott's hair was sticking to his forehead, soaked with sweat. His bare chest glistened with sweat. And his soccer shorts were green with grass stains. Just like his knees. Actually, he should take a shower before he went to bed. But showering sucked.
Tumblr media
The first lesson was math. Elijah wasn't so good with numbers. Let's be honest, he wasn't good at any school subject except sports. But he was one of the great soccer hopes at his school. And competition was fierce at the sports high school. Before he went to class, Elijah's teacher took a deep breath. He knew exactly what to expect. His pubescent young stars were not so good at personal hygiene. Elijah smelled the way a boys' changing room smells. Since puberty had hit, his face had grown a fluffy fuzz. He even had a few first hairs on his chest. But he had no idea about Pytagoras' theorem. Grinning stupidly, he ran his fingers through his long, greasy hair, which was still sweaty from his morning workout. "It's okay, Elijah," said his teacher. "Can someone else answer the question?"
105 notes · View notes
nesepalamudu · 2 years ago
Text
bütün filozofların adı birbirine benziyor anaksimenes anaksimandros anaksagoras pytagoras protagoras :'(
6 notes · View notes
evelovestar · 3 months ago
Text
Coming soon on this bl9g
Dear Lovestar, Here’s what’s coming (list for myself) A twin flame union ceremony More knot magic More ancient magic I’ll be writing about the secret power in poetry and why poetry is used in spellwork. Finally, I want to talk about magic in style Actually, I was told several times (by the muse) to talk about Pytagoras (sacred geometry is something I don’t know about so I have a lot to…
0 notes
wizzardofjustify · 3 months ago
Text
Safe in the Ark
When the voice came down from heaven to Noah, “Come thou and all thy house into the ark, for thee have I seen righteous before me in this generation,” now; there was a minute when Noah was outside the ark, and another when he was inside, and by being inside he was saved. As long … Read more “Pytagoras sats” Source
0 notes
nitunio · 9 months ago
Text
i love how pytagoras + gaku -> sobagoras
0 notes
ridloaulia · 9 months ago
Text
On Education, where it all started.
"Memangnya dengan berkuliah membuat kita jadi cukup pintar? eitss tunggu dulu.."
Itu salah satu awalan dari salah satu episode podquest yang saya dengar beberapa hari yang lalu. Masih terngiang sekali di kepala saya pemaparan-pemaparan announcernya yang menurut saya couldn't agree more. Oke mari kita sounding ulang isi podquestnya, karena menurut saya ide baik itu harus disebarluaskan.
Tentang Realita Pendidikan Indonesia
Kalau kita pernah membaca berita tentang hasil PISA, sebuah tes untuk menguji kecerdasan anak usia dini di seluruh dunia, Indonesia berada di posisi yang mengkhawatirkan. Tingkat literasi dan numerikal kita sangat rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Lebih parahnya lagi, sejak tahun 2000 sampai sekarang, peningkatan hasil PISA kita tidak begitu signifikan, hanya bertambah beberapa skor saja. Bayangkan, selama 20 tahunan peran pengajar Indonesia, ternyata hasilnya tidak begitu signifikan.
Mungkin diantara kita ada yang nyeletuk "ah itu kan PISA, cuma tes untuk anak-anak". Nah, ternyata (saya baru tahu juga) ada tes PISA khusus untuk dewasa. Tes ini bernama PIAAC. sebuah tes berstandar internasional juga untuk menguji tingkat literasi, numerikal, dan sains orang berusia 16-50 tahun. Dan hasilnyaa.. Skor Kemampuan Kognitif rata-rata lulusan Sarjana Indonesia setara dengan kemampuan kognitif anak SMA di 30 negara lain. Ditambah lagi, ternyata hasil ini setara dengan anak SMP di Denmark. Bangun guys! ternyata kemampuan kognitif rata-rata sarjana kita di bawah anak smp denmark.
Tumblr media
Mengapa Tes ini Begitu Penting?
Saya setuju dengan pemaparan sabda dan cania dalam podquest ini. Tes semacam PISA dan PIAAC ini menjadi penting karena dapat memetakan tingkat kecerdasan manusia di setiap negara. Bukan hanya tes nya yang penting, tapi standardisasi akan tes tersebut menjadi sangat penting karena berkaitan dengan kemampuan kognitif masyarakat Indonesia. Saya masih yakin bahwa banyak diantara kita yang merasa "biasa-biasa" saja dengan skill literasi dan numerasi. Padahal, itu adalah skill fundamental seseorang untuk bisa "hidup" baik di dunia. Kemampuan kognitif akan menetukan cara dia membaca "realitas" dunia. Kemampuan kognitif yang baik akan membantu seseorang menemukan jalan keluar akan segala sesuatu.
Saya selalu percaya, tes matematika adalah hal yang sangat fundamental untuk bisa dikuasai oleh semua orang. Bukan semata-mata karena "rumus-rumus"nya, tapi tentang cara berpikirnya. Bodoamat dengan rumus-rumus matematika, yang terpenting adalah "cara berpikir" matematisnya. Maka saya tidak sependapat dengan orang yang bilang "buat apa belajar matematika, toh di kehidupan sehari-hari saya tidak pakai rumus pytagoras kok" atau "saya kan cita-citanya mau jadi pelukis, kenapa harus belajar matematika sih". Karena, saya menyadari bahwa matematika itu bukan rumus, tapi cara berpikir. Dibuat "tes matematika" karena kita perlu sebuah medium konkret untuk menuliskan cara berpikir tersebut. sangat filosofis bukan.
Dengan kemampuan kognitif yang baik, maka kita akan dapat menjadi "cerdas" yang sebenarnya. Bisa menerima dan mengolah informasi dengan baik. Semua orang saat ini hidup di era VUCA, kita perlu cepat beradaptasi dan melihat peluang. Tanpa memiliki kemampuan kognitif yang baik, maka sangat mudah bagi kita untuk menjadi martir dan tersingkir dari peradaban. Belum lagi tentang politik dan demokrasi, socrates sangat membenci demokrasi karena menurutnya, ketika orang-orang bodoh disuruh untuk mengambil voting, maka hasilnya akan bodoh pula. Masyarakat dengan kognitif yang rendah pasti akan mudah untuk diadu domba dengan hoax, termakan oleh narasi-narasi palsu. Maka penting bagi kita untuk meningkatkan kualitas kognitif kita.
Permasalahan Pendidikan Indonesia I: Standardisasi
Oke, kita ingin "mencerdaskan bangsa". Pertanyaannya, standardnya apa? Menurut hemat saya, tes semacam PISA dan PIAAC ini bisa menjadi standard kemajuan kecerdasan kita. Kalau memang hasil PISA dan PIAAC kita rendah, maka kita harus jujur dan mengakui bahwa memang bangsa kita secara standard internasional masih di bawah rata-rata. Tapi tentu ini perlu menjadi semangat kita untuk terus berkembang.
Yang jadi masalahnya, apakah pendidikan kita saat ini sudah "sesuai" dengan standard yang sudah dibuat secara internasional?
Jika melihat cara bekerja kementerian pendidikan saat ini, tolok ukur yang kita gunakan sangatlah berpaku kepada kuantitas dibandingkan kualitas. Lihat saja, hasil transparansi yang ditunjukan oleh kementerian pendidikan adalah berupa sekian juta orang yang bersekolah, sekian ratus ribu sekolah dibangun, sekian ratus juta perbaikan fasilitas sekolah, sekian ribu orang menjadi sarjana. Pertanyaannya, memangnya itu berarti kita "cerdas"? Amanat UUD adalah untuk "mencerdaskan bangsa". Maka kita perlu punya standardisasi yang tepat tentang makna "cerdas" itu apa. Jangan terlalu naif, kita perlu standard internasional untuk bisa mendefinisikan "cerdas" itu apa. Karena kita semua hidup di zaman super cepat dan globalisasi, maka kita perlu memiliki kemampuan berpikir yang "berstandar global" juga
Permasalahan Pendidikan Indonesia II: Kualitas Pendidikan dan Guru
Jika kita sudah memiliki standard yang benar tentang "bagaimana itu cerdas", maka selanjutnya kita perlu menyesuaikan cara belajar kita dengan kualitas pendidikan yang terstandardisasi. Penekanan terhadap literasi, numerikal, dan sains, adalah kuncinya.
Lalu muncul pertanyaan: Bagaimana dengan kebutuhan anak seperti kemampuan estetika, moral, olahraga, dll?
Justru dengan kita menekankan pada pelajaran literasi, numerikal, dan sains (tok), maka jumlah pelajaran kita yang bejibun itu bisa banyak di-cut. Realita anak harus belajar dari jam 7 sampai jam 3 sore sangat menyeramkan. Pulang sekolah yang ada capek dan letih. Tapi dengan memfokuskan pada 3 pelajaran utama, maka jumlah pelajaran semakin sedikit, jam belajar semakin sedikit pula. Setelah itu anak justru akan punya waktu yang lebih banyak untuk aktualisasi diri: untuk ikut pesantren kilat, untuk belajar beladiri, untuk bermain sepak bola, untuk berlatih tari, dan lain-lain.
Kita juga selalu menggaungkan tentang kesejahteraan guru. Tentang guru yang gajinya sangat kecil namun bebannya sangat berat.
Yang saya pahami, kenapa gaji guru kecil salah satunya dikarenakan jumlah guru yang sangat banyak. Jumlah yang sangat banyak ini juga bisa terjadi dikarenakan mata pelajaran yang terlalu banyak tadi. Oleh karenanya, justru dengan memangkas mata pelajaran, maka akan membuat jumlah guru semakin terkendali, memiliki gaji yang besar, dan kualitas mengajar yang lebih baik.
----
Menurut saya, kita harus mulai berhenti berada pada status quo yang selama 20 tahun ini mengekang kita. Jika kualitas kognitif Indonesia masih begini-begini saja, bagaimana bisa kita mencapai bonus demografi 2045.
(Anyway, setelah tau kondisi kognitif kita seperti ini, saya juga jadi ikut berkaca diri, kok. Tau apa yang sedang saya lakukan sekarang-sekarang? saya jadi belajar ulang matematika! bukan untuk menghafal rumus-rumus. Tapi untuk mengasah cara berpikir yang runut, sistematis, detail, dan problem solving) Selamat menjadi jerome polin, all.
0 notes
myfrncsme · 5 years ago
Photo
Tumblr media
did you guys know: June 23rd is Pytagoras Fighter Day
70 notes · View notes
pretendingtobenormal · 4 years ago
Text
Other people had a train of thought. I have a buss of thought. The buss fungtions like a buss. It drives, stops and new people get on. Tho sometimes legolas is the driver and he is a. Not a good driver and b. He doesent let math come on board. He just says its full and drives right by pytagoras and multiplications. When i get a song stuck in my head is beacuse the driver blasts it. is this just me or?
6 notes · View notes
cashew-dad · 4 years ago
Text
this is me explaining a 6th grader the pytagora theorem after having a mental breakdown about a geometry problem involving pytagora
I may be an absolute disaster of an adult but when someone younger than me asks for advice I turn into a Wise Professor
173K notes · View notes
15011501m · 4 years ago
Text
Petagoras Damashi
Petagoras Damashi The battle figure of the Ghost, which takes power from the spirit of Pytagoras, is a mathematician and an ancient Greek philosopher.
อ่านต่อเพิ่มเติม    โรงเรียนบ้านสันดอน สาระสำคัญ      พ่อของฉันบริสุทธิ์
0 notes
lebfilm · 4 years ago
Photo
Tumblr media
KOMPLEX – PYTAGORA SIGNS 1
0 notes
pedrosemester03 · 5 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Mel Bochner
in order:
Pytagoras (1) - 2006
__
Rules of Inference - 1974
__
Four Shapes - 1976
https://www.wikiart.org/pt/mel-bochner
#03
0 notes
memeatglance · 6 years ago
Text
At my profs doors
Tumblr media
Tags: einstein, pytagoras, math, Stephen Hawking
406 points, 16 comments.
source http://9gag.com/gag/av8vB1n
0 notes
bluebritany · 6 years ago
Text
At my profs doors
Tumblr media
Tags: einstein, pytagoras, math, Stephen Hawking
406 points, 16 comments.
source http://9gag.com/gag/av8vB1n
0 notes