#pustakahypatia
Explore tagged Tumblr posts
Photo
Bersulang untuk tahun baru dan kesempatan baru untuk bertindak benar. Terus menyuarakan semangat literasi, dan jadi generasi literat #literasiindonesia #pustakahypatia #indonesiaemas
0 notes
Photo
Bukan cerita baru sebetulnya jika peringkat literasi masih menjadi tantangan di sejumlah daerah terdepan, terluar dan terpencil (3T). Itu sebabnya, donasi buku adalah upaya untuk melakukan pemerataan literasi "Dulu saya pernah minta tolong sama teman untuk dibawakan buku. Biar yang sudah sobek-sobek, yang penting isinya masih bisa terbaca," aku pemilik sekolah kolong, Aco Muliadi, sambil menunjukkan buku yang disampul dari kertas karton Terakhir, kami ucapkan terima kasih. Ini dokumentasi pertanggungjawaban kami bagi pihak yang telah mendonasikan buku-bukunya untuk anak-anak sekolah alam atau sekolah kolong tanpa seragam Tunggu daerah terpencil sasaran berikutnya ya #hypatiaberliteraksi #pustakahypatia #sekolahkolong #generasiemas
0 notes
Video
Sebuah dokumentasi menuju sekolah alam atau disebut juga sekolah kolong tanpa seragam (13-15/10/17) Bukan cerita baru sebetulnya jika peringkat literasi masih menjadi tantangan di sejumlah daerah terdepan, terluar dan terpencil (3T). Termasuk di wilayah Desa Salulekbo Kecamatan Tobadak, Mamuju Tengah Karena itu, gerakan pemerataan literasi melalui donasi buku sedapat-dapatnya mesti dilakukan Meskipun berdampak kecil, tapi itu lebih baik daripada tidak sama sekali #hypatiaberliteraksi #pustakahypatia #generasiemas
0 notes
Video
Sebuah dokumentasi menuju sekolah alam atau disebut juga sekolah kolong tanpa seragam (13-15/10/17) *** Bukan cerita baru sebetulnya jika peringkat literasi masih menjadi tantangan di sejumlah daerah terdepan, terluar dan terpencil (3T) Termasuk di wilayah Desa Salulekbo Kecamatan Tobadak, Mamuju Tengah Karena itu, gerakan pemerataan literasi melalui pemberian donasi buku sedapat-dapatnya mesti dilakukan Meskipun berdampak kecil, tapi lebih baik berbuat daripada tidak sama sekali #hypatiaberliteraksi #pustakahypatia #generasiemas
0 notes
Video
Di buku kita cantik, di gelas kita damai #pustakahypatia #literasi #budayabacabuku (di Pojok Baca)
0 notes
Photo
Seperti halnya the prince dari Machiavelli dan the book of five rings dari Miyamoto Musashi. Sun Tzu, seperti yang ditulis, bisa menunjukkan jalan menuju kemenangan dalam semua konflik --bahkan dalam persaingan lawan jenis! Karena semuanya adalah perang, dan semuanya dilakukan dengan peraturan yang sama! Menang atau kalah, hidup atau mati Buku langkah yang pernah ditulis sekira 500 SM. Sayangnya, membaca cetakan ke 21 yang diterjemahkan dari the art of war by Sun Tzu oleh James Clavell tahun 1983 butuh kerja keras Selamat bekerja keras. Baca sambil nge-thai tea (eh?) #pojokbaca #pustakahypatia #literasi (di Pojok Baca)
0 notes
Photo
Dibawah Langit Salulebbo Jika ada sekolah yang harus anda kunjungi sebelum mati, itulah Sekolah Alam. Mendengar kata "alam" saja, tentu yang terbayang adalah sebuah tempat tersejuk yang dipenuhi dengan berbagai pepohonan rindang Sekolah alam ini berdiri sejak tahun 2004 silam yang digagas oleh mantan aktivis pada medio era reformasi bernama Aco Muliadi. Secara administratif terletak di Desa Salulebbo Kecamatan Tobadak, Mamuju Tengah. Namun, secara geografis dapat lah disebut "tengah hutan!" Sebab, untuk bisa sampai kesana anda harus menyeberangi sungai Budong-budong menggunakan perahu rakit. Baru kemudian melewati jalan setapak perkebunan warga yang berliku-liku, sempit dan terjal. Tak jarang ban motor terjerambat masuk ke dalam kubangan lumpur, sesekali knalpot meraung keras kesakitan ketika melewati pendakian yang curam dan berair Ditambah lagi ancaman jembatan penyeberangan (sebetulnya tidak layak disebut jembatan) yang sewaktu-waktu bisa menelan korban. Sebagian orang menyebutnya "jembatan ihdinassiratammustakin" atau jembatan kematian Setelah menempuh perjalanan selama enam jam dari Kota Mamuju, penantian panjang itu berakhir sudah. Kini saatnya menumpahkan rindu yang paling pekat melalui berbagai rangkaian aktivitas bertajuk pemerataan literasi Malam harinya, dibawah langit Salulebbo, puluhan anak berusia tak lebih dari 12 tahun berkumpul. Apa yang kami & mereka lakukan? ceritanya panjang sekali #pustakahypatia #gerakanliterasi #donasibuku
0 notes
Photo
Ulasan Agustus : Kisah Sedih Dari India "Tdor..dor..dor," Tiga tembakan yang dilepas dari jarak dekat itu bersarang di bagian dada dan perutnya. Ia langsung rebah direrumputan. Inilah akhir hidup yang tragis nan pedih dari seorang Mahatma Gandhi. Peristiwa mengenaskan yang terjadi pada Jumat sore, 30 Januari 1948 lampau Rupa-rupanya, Gandhi dibunuh oleh seorang ekstrimis hindu bernama Vinayak Godse. Alasannya, Gandhi dianggap mengkhianati agama hindu. "Saya menembak orang yang kebijakan dan tindakannya meruntuhkan serta menghancurkan jutaan orang hindu," Aku Godse di pengadilan, seperti dikutip harian Kompas (20/08/17) Apa kesalahannya sehingga dibunuh? Bukankah ia tidak pernah melakukan tindakan kekerasan? Bukankah ia dikenal saentero dunia sebagai pelopor gerakan anti kekerasan dan bela rasa (ahimsa). Bukankah Gandhi tidak pernah mengucapkan kata-kata yang melukai hati orang lain? Bukankah Gandhi terkenal dengan ajaran mencintai & menyayangi? Bukankah Gandhi tidak mementingkan dirinya, seperti yang diajarkan oleh bhagawat ghita. Singkatnya, Gandhi bukan tangan besi, melainkan uluran cinta seperti yang diinspirasikan Leo Tolstoy, pengarang kondang dari Rusia Dari serangkaian pertanyaan-pertanyaan itu, untuk menjawabnya, Gandhi meninggalkan jejak perenungan mendalam setebal 728 halaman yang mengajarkan tentang bagaimana berpolitik yang bermoral. Bagaimana perjuangan tanpa kekerasan. Dan bagaimana menempatkan manusia ditempat paling tinggi diatasnya segalanya Kisahnya tentang eksperimen-eksperimen terhadap kebenaran tidak perlu diperdebatkan. "Tak ada hal baru yang bisa kuajarkan kepada dunia. Kebenaran dan anti kekerasan sama tuanya dengan gunung-gunung," itu lah Gandhi Terlebih lagi autobiografi ini seakan memberi pandangan baru ditengah-tengah krisis intoleransi. "Ya. saya seorang Hindu. Saya juga seorang Kristen, seorang Muslim, seorang Budha dan seorang Yahudi," katanya ketika ditanyai apakah ia Hindu #pustakahypatia #pojokbaca
0 notes
Photo
Krisis moneter, demo mahasiswa, massa yang mengamuk, dan seorang pria tua yang meletakkan jabatannya sebagai presiden adalah cerita tentang Orde Baru. Bagi mereka yang lahir di tahun setelah 1998 tentu tak merasakan, bagaimana kondisi klimaks pada Mei 1998 itu membuat harga-harga kebutuhan pokok melangit dan susu yang dihisap dari botol dot menjadi langka dipasaran Di balik cerita itu, ada sosok yang tak banyak diketahui orang. Baru-baru ini saja namanya kembali sontak dibicarakan di warung-warung kopi setelah film Istirahatlah Kata-kata yang disutradarai oleh Yosep Anggi rilis pada pertengahan Januari lalu Tim penyusun buku Tempo bahkan menyebutnya sebagai sosok lelaki cadel yang tak pernah bisa melafalkan huruf "r" dengan sempurna. Ia cacat 'wicara' tapi dianggap berbahaya. Rambutnya lusuh. Pakaiannya kumal. Celananya seperti tak mengenal sabun dan setrika. Tapi, kala penyair ini membaca puisi ditengah-tengah buruh dan mahasiswa, ia bagai bom yang ingin meledakkan kesewenang-wenangan Separuh hidupnya dihabiskan hanya mengelana dari satu tempat ke tempat lain, dari satu kota ke kota lain, dari satu pelarian ke pelarian lain, dari satu persembunyian ke persembunyian lain hanya untuk satu perlawanan. Pada akhirnya, ia dibungkam dan hilang tanpa jejak kuburan Penggalan sajaknya yang sangat ikonik adalah "hanya satu kata: lawan" Pertanyaannya, siapa orang ini dan mengapa ia begitu rela mengorbankan hidupnya untuk orang-orang gila yang berlindung dibawah slogan "keadilan sosial bagi seluruh wakil rakyat Indonesia" Ayo baca ceritanya di: JUDUL BUKU : Wiji Thukul: Teka-teki Orang Hilang PENULIS : Tim Buku Tempo PENERBIT : Kepustakaan Populer Gramedia TAHUN TERBIT : 2013 #pustakahypatia #ulasbuku #literasi
0 notes
Photo
Suparman Sopu, saat membacakan salah satu puisi karyanya dalam buku di Mandar Bulan Menenun Layar Tak sekedar membaca barisan kata-kata, tapi juga memilih kata dan memilih nada sehingga menciptakan celah diantara itu dengan naluri alami #pustakahypatia #generasiberkarya #literasi
0 notes
Photo
Sejujurnya, kami belum tahu alasan yang mendasari hingga Pustaka Hypatia diberi kepercayaan jadi fasilitator materi keagamaan di Pesantren Kilat untuk anak-anak Dusun Manalisse, Desa Tadui, beberapa waktu lalu (11/06/17) Selain karena tidak representatif untuk dikatakan sebagai lembaga agama, juga sebagai wadah yang bergeliat di wilayah literasi (baca:keaksaraan) tentu sulit jika menyentuh syariat. Terlebih jika mendakwa, itu bukan kapasitas Tapi bukan! bukan itu yang mendorong kami dan bukan itu pula yang ingin kami jamah. Melainkan ada satu kenyataan historis yang memberanikan agar ikut andil meski tidak dalam konteks literasi. Adalah penting bagi siapapun untuk mengenalkan nilai-nilai ke-kita-an (baca:akhlatul karimah) sejak usia dini ditengah-tengah krisis intoleransi, disela-sela gesekan aqidah yang digembor-gemborkan oleh aktivis pengepul kurma Paling tidak, untuk bisa mengimbangi potret keislaman dan kemajemukan, kami ingin menyampaikan ke anak-anak tentang nilai-nilai tenggang rasa yang membuat ke-kita-an bisa selaras dan berdampingan Perihal pertumbuhannya nanti, itu cerita masa depan yang bermula dari cerita hari ini. Apakah akan membeli minyak onta cap babi atau minyak babi cap onta, itu urusan lain Terima kasih undangan dan kepercayaannya teman-teman komunitas Manakarra Greener. Terus giatkan keteladanan untuk anak-anak generasi #pesantrenkilat #manakarragreener #pustakahypatia #generasiemas
0 notes
Photo
Sisa kemarin (24/01/17) #generasiemas #rumahhypatia #pustakahypatia
0 notes
Photo
Tidak banyak yang tahu, di balik cita-cita dan semangat belajar mereka, ada perut yang kangen nasi, ada urusan yang rumit dengan infrastruktur, ada tubuh yang menggigil kedinginan, ada air mata yang penuh impian Terima kasih para donatur dan semua unsur yang terlibat dalam mendukung kampanye: Dukung Anak Sekolah Kolong Mewujudkan Mimpinya Terspesial untuk para volunteer @trahwardiman @dwy_imas @paingmr @budisantosodirun @musaha.story @istiaprilia18 @erilmuz @sriwiyataismail @intannmubarak @maival_ival @rahmat_ihsan_mappangara @vickydoiph @mita13393 @dian_reski @hjdianreskish @aisyahilhamatjo @tenryandi @swastipurnama05 @tamzilrahim @ilham_chivroz @nannach77 @puspa.14 @nurulilmiherman @andi.ariell @vheraalnaway dan teman-teman lainnya yang sulit kami sebut satu per satu. Terima kasih dukungan dan partisipasinya 🙏 Salam hangat, #pustakahypatia #manakarragreener #pustakabergerak #generasiemas
4 notes
·
View notes
Photo
Pustaka Rumah Hypatia mempersembahkan keg. GENERASI BERKARYA dalam rangka memperingati hari pahlawan nasional 10 November dengan tema "PAHLAWAN TELADANKU"
Item Lomba: 1. Lomba Cipta Puisi (dibuka untuk umum) 2. Lomba Menulis Cerpen (dibuka untuk umum) 3. Lomba Baca Puisi (dibuka untuk pelajar SMA/SMK/sederajat se-Kabupaten Mamuju)
Register: 5 - 30 Oktober 2016
-Deadline pengiriman naskah (point 1 & 2) 30 Oktober 2016 pukul 23.59 wita - Baca Puisi 10 November 2016 (point 3)
Petunjuk Teknis (Juknis) lomba dapat di unduh melalui link berikut https://drive.google.com/file/d/0B-62UVDqle2NVkZxb01pRHlHRFU/view?usp=sharing
atau via tumblr : pustakahypatia.tumblr.com
Ada juga Talkshow kepenulisan (lejitkn potensi menulismu) Tanggal 10 November 2016
More info : 081243222218 (Rivai) ID LINE : Intan Mubarak
Daftarkan dirimu segera.
Tunjukkan aksimu melalui karya, sebab kalian adalah generasi yang mampu berkarya untuk negeri.
0 notes
Photo
Selamat Hari Kesaktian Pancasila. Kenapa jumlah simbol garuda yang bergantung di dinding sekolah hampir sama dengan jumlah orang miskin? Barangkali karena kita lupa bahwa Bhinneka Tunggal Ika punya kalimat lanjutan Tan Hana Dharma Mangrua. #pustakahypatia #rumahhypatia #pancasilasakti
0 notes
Photo
Namanya tetap bunga matahari, meski kau lihat di malam hari. #rumahhypatia #pustakahypatia #literasi
0 notes