#prosesi panggih
Explore tagged Tumblr posts
Text
Mengenal Adat Pernikahan Daerah Bali
Pernikahan adalah salah satu momen penting dalam kehidupan manusia, termasuk bagi masyarakat di berbagai daerah di Indonesia. Salah satu daerah di Indonesia yang memiliki adat pernikahan yang kaya dan unik adalah Bali.
Artikel ini akan mengajak pembaca untuk lebih mengenal tentang adat pernikahan di daerah Bali. Pernikahan di Bali tidak sekadar merupakan acara bersandingnya pengantin, tetapi lebih dari itu, melibatkan serangkaian upacara dan tata cara yang sarat makna spiritual dan sosial.
Mari kita mengupas lebih lanjut mengenai beberapa aspek penting yang melekat pada pernikahan tradisional di pulau Bali.
Rangkaian Upacara Pernikahan Adat Bali
Rangkaian upacara pernikahan adat Bali terdiri dari beberapa tahap yang melibatkan keluarga, sahabat, dan komunitas setempat. Setiap tahapan memiliki makna dan simbolisme yang mendalam, mencerminkan kearifan lokal dan nilai-nilai kehidupan masyarakat Bali yang kental dengan unsur keagamaan Hindu.
Berikut adalah rangkaian upacara pernikahan adat Bali secara umum:
Mapadik: Tahapan pertama dalam upacara pernikahan adat Bali adalah Mapadik atau lamaran. Pada tahap ini, pihak keluarga pria (mempelai pria) mengajukan lamaran secara resmi kepada pihak keluarga wanita (mempelai wanita). Keluarga pria bersama dengan seorang pemuka adat atau pendeta mengunjungi rumah keluarga wanita untuk menyampaikan niat baik dan kesungguhan mereka dalam mempersunting putri dari keluarga wanita.
Melasti: Melasti adalah upacara pembersihan atau penyucian diri yang dilakukan sehari sebelum pernikahan. Para anggota keluarga dan komunitas membawa persembahan dan berjalan menuju laut atau sumber air suci untuk membersihkan diri secara fisik dan spiritual. Prosesi ini dimaksudkan untuk membersihkan segala karma buruk dan membawa kesucian bagi para mempelai.
Mapekeling: Mapekeling adalah upacara yang dilakukan untuk mengundang roh leluhur agar hadir dalam pernikahan. Para anggota keluarga memasang penjor (tiang hiasan khas Bali) yang melambangkan menghadapnya roh leluhur ke hadapan para dewa dan melindungi tempat upacara pernikahan dari gangguan makhluk halus.
Pengajian dan Panggih: Pada tahap ini, dilakukan pengajian atau doa bersama sebagai bentuk permohonan restu dari Tuhan atas pernikahan yang akan dilangsungkan. Kemudian, acara panggih dilakukan di rumah mempelai wanita, di mana mempelai pria datang untuk menemui mempelai wanita dengan mengenakan pakaian adat resmi. Panggih adalah momen pertemuan pertama kedua mempelai sebelum akad nikah dilaksanakan.
Akad Nikah: Akad Nikah adalah inti dari upacara pernikahan adat Bali. Upacara ini biasanya dilakukan di pura (tempat ibadah Hindu) dengan didampingi oleh pendeta. Di hadapan para saksi dan keluarga, kedua mempelai berjanji untuk saling mencintai dan setia dalam kehidupan pernikahan. Akad nikah ini menandai sahnya pernikahan menurut hukum adat Bali.
Ngerorod: Setelah akad nikah, dilakukan upacara Ngerorod yang melibatkan keluarga pria yang mengantarkan mempelai wanita ke rumah keluarga pria. Ini adalah momen perpisahan mempelai wanita dengan keluarga dan rumahnya sebelum memulai kehidupan baru bersama suami.
Ngiring: Upacara Ngiring adalah prosesi pengantaran mempelai pria menuju rumah keluarga mempelai wanita setelah akad nikah. Upacara ini dihadiri oleh keluarga, sahabat, dan komunitas setempat sebagai tanda dukungan dan kebersamaan dalam mengawali kehidupan berumah tangga.
Menerima Pengantin: Upacara Menerima Pengantin dilakukan ketika mempelai pria tiba di rumah keluarga mempelai wanita. Di rumah baru inilah mempelai wanita secara resmi menjadi bagian dari keluarga pria.
Ngaben: Ngaben adalah upacara kremasi yang dilakukan ketika salah satu anggota keluarga meninggal. Biasanya, upacara ini diselenggarakan bersamaan dengan pernikahan sebagai bentuk penghormatan dan mengenang leluhur yang telah meninggal.
Rangkaian upacara ini menunjukkan betapa pentingnya nilai-nilai budaya dan spiritual dalam kehidupan masyarakat Bali, dan menjadi warisan yang turun temurun dijaga dan dilestarikan.
Sarat Makna Upacara Pernikahan Adat Bali
Upacara pernikahan adat Bali memang sarat dengan makna filosofis dan spiritual. Setiap tahapan dalam upacara ini memiliki tujuan dan pesan yang mendalam, mencerminkan kearifan lokal dan nilai-nilai budaya serta kepercayaan agama Hindu yang kental di masyarakat Bali.
Berikut adalah beberapa makna yang terkandung dalam upacara pernikahan adat Bali:
Kesucian dan Keseimbangan: Upacara pernikahan adat Bali dimulai dengan Melasti, yaitu upacara pembersihan diri secara fisik dan spiritual. Ini melambangkan kesucian dan persiapan untuk memulai kehidupan baru dalam keadaan yang suci dan bersih. Selain itu, upacara-upacara lainnya, seperti pengajian dan panggih, mengajarkan tentang pentingnya menjaga keseimbangan dan harmoni dalam kehidupan berumah tangga.
Penghormatan kepada Leluhur dan Dewa: Budaya Bali sangat dipengaruhi oleh kepercayaan Hindu, yang meyakini adanya roh leluhur dan dewa-dewa yang berpengaruh dalam kehidupan manusia. Setiap tahapan upacara pernikahan adat Bali, termasuk Mapekeling dan Ngerorod, melibatkan penghormatan kepada roh leluhur dan dewa-dewa sebagai bentuk permohonan restu dan berkat atas pernikahan yang akan dilangsungkan.
Kesatuan dan Kebersamaan: Upacara pernikahan adat Bali mengajarkan tentang pentingnya kesatuan dan kebersamaan antara dua keluarga yang akan menjadi satu melalui pernikahan. Melalui prosesi Ngiring dan Menerima Pengantin, dimaknai bahwa kedua mempelai disambut dengan hangat dan dukungan oleh keluarga serta masyarakat, sehingga membentuk ikatan batin yang kuat.
Simbolisme Alam dan Keberuntungan: Beberapa simbolisme alam digunakan dalam upacara pernikahan adat Bali, seperti penggunaan bunga, daun, dan air suci. Misalnya, penjor sebagai simbol alam mengajarkan tentang keberuntungan dan kesuburan dalam kehidupan pernikahan. Air suci dalam upacara siraman diharapkan membawa berkah dan keberuntungan bagi mempelai.
Kehidupan Spirit dan Materi: Upacara pernikahan adat Bali mencerminkan kesatuan antara kehidupan spiritual dan materi. Perpaduan nilai-nilai keagamaan dan sosial tercermin dalam prosesi akad nikah yang sarat makna dan melibatkan pendeta sebagai pemimpin upacara. Hal ini menunjukkan bahwa pernikahan di Bali bukan hanya perayaan dunia materi semata, tetapi juga peristiwa yang dihadiri dan dihormati oleh para dewa.
Keabadian dan Kekontinuitasan: Pernikahan dianggap sebagai peristiwa yang melampaui batas kehidupan sehari-hari. Dalam pandangan Hindu, pernikahan adalah ikatan yang berlangsung selamanya, bahkan setelah kematian. Upacara Ngaben yang diselenggarakan bersamaan dengan pernikahan menunjukkan keyakinan akan kekekalan dan kekontinuitasan hubungan di kehidupan setelahnya.
Ketika memahami makna-makna ini, dapat kita lihat bahwa upacara pernikahan adat Bali bukan hanya acara seremonial semata, tetapi memiliki nilai-nilai yang mendalam dan menyentuh aspek kehidupan manusia secara menyeluruh.
Upacara ini menjadi jembatan antara masa lalu dan masa depan, menghormati tradisi sambil membawa makna kehidupan bagi pasangan yang memulai perjalanan baru bersama.
Dengan paket wedding murah Jakarta, kami menghadirkan keindahan dan kesakralan upacara pernikahan ala Bali, mengajak Anda dan pasangan untuk mengikuti jejak masyarakat Bali yang kaya akan tradisi dan nilai-nilai luhur.
Nikmati momen indah bersama paket wedding murah Jakarta ini, dan rayakan kebahagiaan Anda dengan sentuhan kebudayaan Bali yang sarat makna.
0 notes
Text
MENCARI MAKNA
BAB 4. HILANG RASA
"Beruntung ya Riani diambil menantu Pak Subi dan Bu Sur."
"Pasti beruntunglah, siapa yang bisa menolak jika dijodohkan dengan anaknya. Lagipula mereka kaya, pasti tercukupi kebutuhannya sekalipun Riani berhenti bekerja."
"Dengar-dengar, aset keluarga Pak Subi itu tidak akan habis sampai tujuh turunan."
"Wah enak ya, tinggal duduk manis dirumah aja. Nggak perlu pusing-pusing mikirin uang belanja."
Komentar semacam itu sudah tidak asing lagi terdengar di telinga Riani. Haruskah dia bersyukur jika dianggap beruntung? Sementara, sudah terenggutlah kebebasan dia untuk memilih dan menentukan jalan hidupnya sendiri.
Ia benar-benar tidak punya pilihan lain, selain menerima pinangan Danuarta Satria Atmaja. Bahkan, Ayah dan Ibunya sama sekali tak menaruh rasa berat hati melepas anak gadisnya untuk dinikahi lelaki yang belum mereka tahu karakter dan kepribadiannya seperti apa. Mereka hanya percaya bahwa laki-laki itu berasal dari keluarga yang baik, keturunan orang baik dan pasti perilakunya turut baik. Jikalaupun ternyata ada suatu hal ketidak baikan dalam diri Danu, pasti dia bisa mengubahnya. Hanya tinggal beri kesempatan padanya setelah menikah nanti.
Sepertinya, ada yang janggal dengan argumentasi ini. Bagaimana bisa, pernikahan akan semudah itu mengubah karakter seseorang? Kenapa tidak berusaha membenahi diri dulu sampai seseorang itu sudah benar-benar siap, baru dia memutuskan untuk menikah? Lalu, jika menikah untuk mengejar surga, mengapa hanya nasabnya yang dijadikan patokan? Bukankah nasab terbaik sekalipun tidak akan memberi jaminan surga jika tidak beriman, sebagaimana kisah Abu Lahab? Alih-alih mengungkapkan alasan yang menurut Riani paling logis, ia malah mendapati kekeras kepalaan Sang Ayah yang tidak serta merta dapat diluluhlantakkan. Beliau sama sekali tidak peduli. Beliau tetap berpegang teguh pada pendiriannya, bersikukuh menjodohkan Riani dengan Danu, anak sulung keluarga Subi Atmaja.
"Patuhi saja saran Ayah. Menikah dengan Danu tidak hanya membuat hidup kamu baik, tapi juga hidup keluargamu ikut membaik."
***
Hari pernikahan datang juga. Jika semua anggota keluarga dan orang-orang terdekatnya berbahagia, justru Riani merasa sebaliknya. Risma dan Satya yang sudah lama mengenal Riani, bisa tau perasaan macam apa yang sedang tergambar dari mimik mukanya.
Prosesi pernikahan dengan adat Jawa berlangsung khidmat. Dari akad, panggih, serah terima mempelai dan juga sungkeman berlalu tanpa aral rintang apapun. Kini, Risma dan Satya naik ke atas pelaminan untuk mengucapkan selamat atas pernikahan sahabatnya itu.
"Selamat Rin, semoga pernikahanmu membawa keberkahan ya,"ucap Risma Tulus sambil memeluk erat Riani.
Riani hanya mengangguk lesu dalam pelukan Risma. Hatinya kosong, batinnya merongrong. Jika dia bisa lari, ia ingin lari detik itu juga. Lari ke tempat paling jauh sehingga tak ada satu orang pun akan menemukannya. Tak kuasa Risma menahan tetesan air yang menitik di kedua matanya. Satya yang berada disampingnya merangkul, mengelus pundaknya pelan, menenangkan.
"Terima kasih, kalian sudah berkenan datang."
"Turut berbahagia ya Rin,"kali ini Satya yang menyalami Riani.
***
Awal pernikahan adalah menjadi awal bagi Riani untuk mengenal silsilah keluarga Subi Atmaja. Menjadi putra bungsu dari garis keturunan Atmaja dengan istri kedua, Subi Atmaja dibesarkan dengan berkecukupan. Setelah lulus kuliah, Subi diberi modal untuk mengembangkan bisnis perkayuan atau panglong. Lalu, menikah dengan Suriyani dan dikarunia empat anak.
Danuarta Satria Atmaja, lelaki yang kini menjadi suaminya adalah putra pertama Subi Atmaja. Sosok laki-laki yang mungkin secara fisik kurang menarik. Jika memakai standar rupa, Danu sama sekali tidak masuk kriteria. Hanya saja, putra sulung Subi ini sudah diwariskan usaha furnitur oleh ayahnya. Maka tidak mengejutkan bahwa orang-orang menganggap Riani adalah gadis paling beruntung yang tidak akan kekurangan harta.
Deni Sandi Atmaja, putra kedua Subi sekaligus menjadi adik ipar lelaki satu-satunya bagi Riani. Selain tidak pandai mengelola bisnis, Deni juga tidak ingin menjadi penerus ayahnya. Dia memilih menjadi karyawan sebuah bank swasta. Sama seperti kakaknya, Deni memiliki sifat kaku dan keras kepala.
Dinda Mustika Atmaja, anak gadis Subi ini masih berusia dua puluh tahun. Dinda, sapaan akrabnya, adalah seorang mahasiswa perguruan tinggi jurusan Akuntansi. Berbeda dengan dua kakaknya, Dinda memiliki perangai yang lembut dan santun. Paras cantiknya tidak pudar meskipun dalam kesehariannya gadis itu mengenakan kerudung.
Debi Masita Atmaja, putri bungsu Subi ini masih sangat belia. Dia masih berusia sembilan tahun, mungkin usia yang sebaya dengan Resha, adik kandung Riani. Si bungsu yang pendiam tapi paling manja diantara semua kakak-kakaknya. Hampir semua keinginan Debi tidak pernah luput untuk dipenuhi, baik oleh Subi ataupun Suriyani.
Begitulah silsilah keluarga Subi Atmaja yang Riani tahu setelah menikah dengan Danu. Barangkali keluarga Subi Atmaja memang terlihat seperti keluarga pada umumnya, akan tetapi jika menjadi bagian didalamnya, masihkah akan mengatakan hal yang sama?
Setelah hari pernikahan, Danu meminta Riani untuk ikut tinggal bersama keluarganya. Riani menurut. Baginya, percuma saja memberi usul, kalau pada akhirnya usulnya pun tak pernah didengarkan.
Dua bulan tinggal di kediaman Subi membuat kepala Riani sering berdenyut. Agenda setiap pagi di keluarga itu selalu diawali dengan keributan. Subi yang geram jika dua anak laki-lakinya bangun kesiangan dan meninggalkan kewajiban sembahyang, sementara si dua anak itu tidak pernah mengindahkan teguran sang ayah. Jika kalian bertanya bagaimana dengan dua anak perempuan lainnya? Dinda dan Debi, hampir tidak pernah ada di rumah. Dinda berkuliah di luar kota yang kemungkinan pulang hanya sebulan sekali atau ketika ada acara-acara besar keluarga seperti pernikahan kakak sulungnya. Sedangkan Debi, bersekolah asrama yang hanya diperbolehkan pulang tiap akhir pekan. Itulah jawabannya.
Sebelumnya, ibu mertuanya sudah memberi wejangan,"jangan kaget ya nak, jika Danu sulit bangun pagi. Nanti jadi tugasmu untuk membangunkannya sembahyang ya."
Mendengar kenyataan demikian, Riani malah terkejut setengah mati. Bagaimana bisa itu terjadi? Jika memang belum ada kesiapan menjadi imam, lalu kenapa diizinkan menikah? Jika tahu anaknya belum sanggup mengemban tanggung jawab yang bahkan pada kewajibannya sendiri, kenapa tidak diharuskan untuk membenahi diri dulu sebelum akhirnya diperbolehkan mempersunting anak orang? Kenapa justru pernikahan ini akan menjadi beban buat Riani? Apa sebenarnya tujuan mereka menikahkan anaknya, adalah untuk meringankan tugas sebagai orang tua? Beribu pertanyaan muncul berulang-ulang dalam benak Riani dan ia tidak tahu menahu apa jawabannya.
***
Belum genap Riani menyesuaikan diri dengan keluarga Danu, kembali ia dibuat pusing dengan perilaku suaminya. Danu memiliki kebiasaan merokok dan mengorok. Dua hal yang sangat Riani benci. Pertama, dia alergi dengan bau tembakau dan dia memiliki riwayat sakit tuberkulosis paru yang antipati dengan asap rokok. Kedua, dia mudah terbangun dan sulit tidur ketika mendengar bebunyian yang mengganggu telinga. Maka dari itu dia benci orang yang mengorok.
"Sepertinya kamu harus mulai berolahraga deh, mungkin sleep apnea yang kamu alami itu karena efek berat badan berlebih. Mau aku temenin olahraga? Lari pagi misalnya?."
"Boleh nggak, kamu mulai belajar berhenti merokok? Aku alergi nih, jadinya aku batuk-batuk terus."
Adalah usul-usul yang disampaikan Riani tapi tak pernah dihiraukan Danu. Melihat perilaku Danu yang sama sekali tidak peduli dengannya, membuatnya berpikir, apakah keberadaanya benar-benar diinginkan?
Tidak sampai disitu saja, bayangkan, istri mana yang akan sanggup jika terus menerus menyaksikan suaminya tidak tahu menahu soal tanggung jawab? Bermain games seharian tanpa kenal waktu. Sekalipun semua pekerjaan rumah sudah diurus pekerja yang sanggup dia gaji, dan uang belanja untukmu pun tidak pernah berkurang, tapi pernikahan bukan hanya tentang itu kan? Goncangan perasaan yang demikian terus menerus menggerogoti nurani Riani.
***
Apa yang lebih menakutkan dari menyaksikan hal-hal yang kamu takutkan selama ini berubah menjadi kenyataan? Pertanyaan yang seakan mengaminkan bahwa Danu bukan sosok pendamping yang tepat untuk Riani. Ia sama sekali tidak menyangka bahwa banyak sekali pekerjaan rumah yang meminta perhatian darinya untuk diselesaikan, termasuk suaminya. Orang yang seharusnya menjadi tempatnya bersandar.
Memasuki bulan kedelapan, Riani semakin tidak betah ada di rumah mertuanya. Ia ingin tinggal sendiri. Kalaupun suaminya tidak bisa diajak bekerja sama untuk urusan rumah tangga mereka, bila di rumahnya sendiri, ia tidak harus repot-repot menjaga perasaan mertuanya. Jika jengah dengan perilaku suaminya, ia akan memilih pulang bekerja lebih larut dari biasanya atau tidur di kantor pun tidak masalah.
Ia lantas memberanikan diri untuk berucap pada suaminya dengan bahasa sehalus mungkin supaya ego suaminya tidak merasa dilukai
"Mas, kita cari kontrakan yuk. Belajar bangun keluarga kita sendiri supaya mandiri,"kali itu Riani memberanikan diri berucap pada suaminya.
"Kenapa tiba-tiba ngajak cari rumah kontrakan?,"tanya suaminya sinis.
"Ya nggak papa, kalau di rumah sendiri kan kita bisa leluasa mengatur keluarga kita sendiri."
"Belum apa-apa aja, udah berani minta rumah sekarang,"tuduh Danu.
Lagi-lagi kesalahpahaman yang diterimanya. Riani benar-benar sudah muak. Tidak satu dua kali, Riani menangisi nasibnya. Dirumah itu, dia tidak memiliki tumpuan. Dia merasa tidak diacuhkan. Ingin kembali ke rumah orang tuanya pun tidak memungkinkan. Beragam tanya apa yang akan dia terima, tak sanggup lagi dia bayangkan. Ia hanya ingin benar-benar menghilang dan tidak pernah lagi ditemukan.
***
Makin hari, Riani makin terlihat kurus. Tak jarang pula matanya terlihat sembab, seperti habis menangis semalaman. Selama di kantor pun, ia lebih banyak diam. Kondisinya sungguh memprihatinkan. Bukankah, pengantin baru seharusnya menunjukkan aura bahagia? Risma yang memperhatikannya, sungguh menaruh tanda tanya besar di kepala. Ada apa sebenarnya?
"Rin, nanti siang kita makan mie ayam yang deket jembatan yuk? Lagi pengen banget makan mie nih,"ajak Risma, yang kali ini di setujui Riani.
Begitu sampai di kedai mie, Risma dan Riani memesan dua mangkok mie ayam porsi sedang beserta dua gelas es jeruk.
"Rin, boleh tanya sesuatu nggak?,"tanya Risma dengan hati-hati. Riani tak menjawab, hanya memusatkan perhatian pada Risma, mengisyaratkan kata tanya apa?
"Bukan Risma ingin ikut campur, tapi kalau misal Riani butuh teman untuk cerita, tentang apapun itu, Risma siap kok jadi pendengar Riani."
Belum sempat, Riani menjawab. Ponselnya berdering. Danu menghubunginya. Ia matikan segera panggilan itu sekaligus ponselnya. Risma memerhatikan dengan seksama, bagaimana Riani merespon Danu. Memang ada yang aneh dari sepasang suami istri itu.
"Aku nggak papa Ris,"ucap Riani dengan sorot mata nanar, menyiratkan hal yang berkebalikan dengan ucapannya.
Rasa lelah, sedih, kecewa yang tak ada habisnya benar-benar menguras seluruh energinya. Ia menghela nafas perlahan. Tak kuasa menahan, setetes air matanya menerobos keluar. Segera ia tepis sebelum Risma mengetahuinya.
1 note
·
View note
Photo
(via Prosesi Panggih Upacara Pernikahan Adat Jawa Wedding Temanggung) 😍 Prosesi Panggih Upacara Pernikahan Adat Jawa Wedding Temanggung
https://poetrafoto.wordpress.com/prosesi-panggih-upacara-pernikahan-adat-jawa-wedding-elisaiqbal-temanggung-by-poetrafoto/
#ProsesiPanggih #PanggihPengantin #UpacaraPanggih #ProsesiPernikahanAdatJawa #UpacaraPernikahanAdatJawa #PernikahanAdatJawa #PernikahanJawa #PernikahanTemanggung #WeddingAdatJawa #WeddingJawa #WeddingTemanggung #TemanggungWedding #ProsesiWeddingAdatJawa #UpacaraWeddingAdatJawa #AdatJawa #FotoPernikahan #FotoWedding #ProsesiPernikahanJawa #UpacaraPernikahanJawa #ProsesiWeddingJawa #UpacaraWeddingJawa
#prosesi panggih#panggih pengantin#upacara panggih#panggih#prosesi pernikahan adat jawa#upacara pernikahan adat jawa#pernikahan adat jawa#pernikahan jawa#pernikahan temanggung#wedding adat jawa#wedding jawa#wedding temanggung#temanggung wedding#prosesi wedding adat jawa#upacara wedding adat jawa#adat jawa#foto pernikahan#foto wedding#fotografer pernikahan#fotografer wedding#prosesi pernikahan jawa#upacara pernikahan jawa#prosesi wedding jawa#upacara wedding jawa#jawa wedding#fotografer pernikahan temanggung#fotografer wedding temanggung#temanggung wedding photographer#wedding photographer temanggung#fotografer temanggung
1 note
·
View note
Photo
VIDEO: Bukan Lempar Bunga, Pernikahan Ini Justru Lempar Pengantin Dailymail.co.id, Jakarta Setiap acara pernikahan, ada prosesi adat yang dilalui. Jika pesta pernikahan memakai adat jawa, maka ada prosesi yang disebut panggih, yaitu pertemuan antar mempelai pengantin dan saling lempar bunga. Namun pernikahan ini justru pengantin pria yang dilempar.
0 notes
Photo
Panggih atau temu manten adalah bagian dari upacara pernikahan adat Jawa. Prosesi terpanjang dalam acara kami. Mulai dari balangan gantal - ngidak tagan - sinduran - bobot timbang - kacar-kucur - dulangan dan diakhiri dengan sungkeman yang membuat air mata kami menetes. . "Matur nuwun nggih, Bu. Matur nuwun nggih, Pak. Mohon bimbingannya dalam membangun rumah tangga ini." #adatjawa #pengantinadatjawa #traditionalwedding #weddingday https://www.instagram.com/p/BvX67-tla5J/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1w52x87odqwbg
0 notes
Text
Baim Wong dan Paula Verhoeven Resmi Jadi Suami Istri
Baim Wong dan Paula Verhoeven Resmi Jadi Suami Istri
[ad_1]
loading…
JAKARTA – Baim Wong dan Paula Verhoeven telah resmi menyandang status baru sebagai pasangan suami istri, setelah melaksanakan akad nikah pada Kamis (22/11/2018). Keduanya pun melanjutkan menjalani upacara adat Jawa, Panggih.
Ada beberapa hal yang dilakukan Baim Wong dan Paula saat menjalani prosesi panggih, diantaranya melempar gantal (daun sirih), yang telah diikat oleh benang…
View On WordPress
0 notes
Text
Riasan Solo Putri dipersiapkan perias buat Kahiyang Ayu
Salma Nania Riasan Solo Putri dipersiapkan perias buat Kahiyang Ayu Artikel Baru Nih Artikel Tentang Riasan Solo Putri dipersiapkan perias buat Kahiyang Ayu Pencarian Artikel Tentang Berita Riasan Solo Putri dipersiapkan perias buat Kahiyang Ayu Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : Riasan Solo Putri dipersiapkan perias buat Kahiyang Ayu
Tata rias 'Gaya Solo' milik Endang Sundari Sumaryono, dipercaya untuk memoles Kahiyang sekaligus menuntun jalannya empat prosesi. Yakni dari siraman, midodareni, ijab panggih hingga resepsi. http://www.unikbaca.com
0 notes
Text
Tim Peneliti Unnes Temukan Kekeliruan Prosesi Pernikahan Masyarakat Jawa, Misal di Upacara Panggih
Rini Ivanka Tim Peneliti Unnes Temukan Kekeliruan Prosesi Pernikahan Masyarakat Jawa, Misal di Upacara Panggih Artikel Baru Nih Artikel Tentang Tim Peneliti Unnes Temukan Kekeliruan Prosesi Pernikahan Masyarakat Jawa, Misal di Upacara Panggih Pencarian Artikel Tentang Berita Tim Peneliti Unnes Temukan Kekeliruan Prosesi Pernikahan Masyarakat Jawa, Misal di Upacara Panggih Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : Tim Peneliti Unnes Temukan Kekeliruan Prosesi Pernikahan Masyarakat Jawa, Misal di Upacara Panggih Tiga mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni Unnes yang berhasil menemukan kekeliruan prosesi pernikahan yang hingga saat ini dilakukan masyarakat. UNIKBACA.COM
#Rini Ivanka Tim Peneliti Unnes Temukan Kekeliruan Prosesi Pernikahan Masyarakat Jawa#Misal di Upaca
0 notes
Text
Seperangkat Alat Salat & Alquran Jadi Mahar Pernikahan Putra Pakualaman X
Forbes - Putra pertama Pakualaman X, BPH Kusumo Bimo Bimantoro melakukan prosesi akad nikah dengan dr Maya Lakshita Noorya di Masjid Besar Pakualaman. Prosesi akad nikah ini dilakukan pada pukul 07.30 WIB. Dalam prosesi akad nikah, BPH Kusumo Bimo Bimantoro yang mengenakan Surjan Ageng berwarna putih dengan corak bunga dan daun berjalan kaki menuju Masjid Besar Pakualaman. Dia berjalan kaki dari Puro Pakualaman yang berjarang kurang lebih 200 meter dari Masjid Besar Pakualaman. Bertindak sebagai wali dalam akad nikah adalah ayah dr Maya Lakshita Noorya, Mandiyo Priyo. Sedangkan untuk saksi pernikahan dari pihak mempelai putra adalah Kanjeng Pangeran Haryo Noto Atmojo. Sedangkan saksi untuk mempelai putri adalah Ir. Haji Aryono. Akad nikah antara kedua mempelai dilakukan menggunakan bahasa Jawa. Bahasa Jawa ini diucapkan oleh KPH Kusumo Bimo Bimantoro dengan ayah mempelai putri, Mandiyo Priyo. "Maniro nikahake kaliyan purbo maniro pawestri inkang sesilih Maya Lakshita Noorya dhumateng Panjengenan Dalem, Bendoro Pangeran Haryo Kusumo Bimantoro bin Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Paku Alam Ingkang Jumeneng Kaping Sedoso kanthi mas kawin seperangkat pirantos sholat lan Al Quran ingkang kabayar kenceng," ucap Mandiyo Priyo kepada BPH Kusumo Bimo Bimantoro. "Maniro tampi nikahe Maya Lakhsita Noorya binti Madiyo Priyo dhumateng maniro inggih Bendoro Pangeran Haryo Kusumo Bimantoro bin Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Paku Alam Ingkang Jumeneng Kaping Sedoso kanthi mas kawin kasebat kabayar kenceng," ujar BPH Kusumo Bimo Bimantoro menjawab Mandiyo Priyo. Sebagai mahar pernikahan, BPH Kusumo Bimo Bimantoro memberikan seperangkat alat salat dan kitab suci Alquran kepada mempelai putri. Usai prosesi akad nikah, prosesi Dhaup Ageng dilanjutkan dengan prosesi Panggih, dimana mempelai pria yang akan dipertemukan dengan sang mempelai wanita. Sedangkan resepsi pernikahan dilangsungkan di Bangsal Sewotomo, Kagungan Dalem Pura Pakualaman pada pukul 11.00 WIB. Read the full article
0 notes
Text
Urutan Lengkap Upacara Panggih, Ritual Khas Pernikahan Jawa
Urutan Lengkap Upacara Panggih, Ritual Khas Pernikahan Jawa
Urutan Lengkap Upacara Panggih, Ritual Khas Pernikahan Jawa
Salah satu bagian dari prosesi pernikahan Adat Jawa lengkap adalah Upacara Panggih. Upacara Panggih ini ada sedikit perbedaan di berbagai bagian daerah di Jawa. Hal ini terutama karena perbedaan latar belakang juru rias atau dalam sebuah perkawinan Jawa disebut Juru Sumbaganya. Orang awam kadang menyebutnya “dukun”. Juru rias inilah yang…
View On WordPress
#Foto Pernikahan#fotografer depok#Jakarta#jasa foto pernikahan#pernikahan adat jawa#Pernikahan Tradisional#Persiapan pernikahan#sungkeman#Tips Pernikahan#upacara panggih#Wedding Photography
0 notes
Photo
07.11.2017. Prosesi Panggih (Temu Manten) . . . Make up by @salon_lia_ponorogo . #oriadi #temumanten #akadnikah (at Pulung, Jawa Timur, Indonesia)
0 notes
Text
Jokowi Ikuti Prosesi Panggih Bersama Kahiyang dan Bobby
Jokowi Ikuti Prosesi Panggih Bersama Kahiyang dan Bobby
Presiden Jokowi bersama putrinya Kahiyang Ayu dan sang menantu Bobby Nasution menjalani adat panggih usai ijab kabul. Kahiyang dan Bobby menikah di … Sumber
View On WordPress
0 notes
Photo
(via Prosesi Wijikan Upacara Panggih Wedding Adat Jawa Temanggung) 😍 Prosesi Wijikan Upacara Panggih Wedding Adat Jawa Temanggung
https://poetrafoto.wordpress.com/prosesi-wijikan-upacara-panggih-wedding-adat-jawa-elisaiqbal-di-temanggung-by-poetra-foto/
#ProsesiWijikan #UpacaraWijikan #ProsesiPanggih #UpacaraPanggih #Wijikan #Panggih #ProsesiWeddingAdatJawa #UpacaraWeddingAdatJawa #WeddingAdatJawa #WeddingJawa #AdatJawa #JawaWedding #Wedding #WeddingTemanggung #TemanggungWedding #ProsesiWeddingJawa #UpacaraWeddingJawa #PernikahanAdatJawa #PernikahanJawa #PengantinAdatJawa #PengantinJawa #UpacaraPernikahanAdatJawa #ProsesiPernikahanAdatJawa #UpacaraPernikahanJawa #ProsesiPernikahanJawa
#prosesi wijikan#upacara wijikan#prosesi panggih#upacara panggih#wijikan#panggih#prosesi wedding adat jawa#upacara wedding adat jawa#wedding adat jawa#wedding jawa#adat jawa#jawa wedding#wedding#wedding temanggung#temanggung wedding#prosesi wedding jawa#upacara wedding jawa#pernikahan adat jawa#pernikahan jawa#pengantin adat jawa#pengantin jawa#upacara pernikahan adat jawa#prosesi pernikahan adat jawa#upacara pernikahan jawa#prosesi pernikahan jawa
0 notes
Text
Jalani Malam Midodareni, Cantiknya Vicky Shu Nggak kira-kira
Kamila Rina Jalani Malam Midodareni, Cantiknya Vicky Shu Nggak kira-kira Artikel Baru Nih Artikel Tentang Jalani Malam Midodareni, Cantiknya Vicky Shu Nggak kira-kira Pencarian Artikel Tentang Berita Jalani Malam Midodareni, Cantiknya Vicky Shu Nggak kira-kira Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : Jalani Malam Midodareni, Cantiknya Vicky Shu Nggak kira-kira Midodareni merupakan sebuah prosesi menjelang acara panggih dan akad nikah dalam adat Jawa. http://www.unikbaca.com
0 notes
Link
BELLA DONNA GROUP sukses menggelar seminar sehari tentang prosesi pernikahan Adat Jawa di Jakarta Design Center, Jumat (25/8). Bukan seminar biasa, acara ini mencoba memperlihatkan prosesi adat pernikahan Jawa Solo dengan lebih real, yakni menggunakan model sebagai pelaku upacara. Ini merupakan wadah bagi para wedding organizer untuk mengetahui lebih banyak tentang setiap syarat dan runtutan dari prosesi adat Jawa, mulai dari acara siraman sampai upacara panggih.
Prosesi pernikahan adat Jawa yang dipandu oleh Maria Imma Retno dan diperagakan langsung oleh model-model dari Sanggar Rias Andaya Puri ini dimulai dari Pasang Tarub secara simbolis. Prosesi pasang tarub mengandung makna gotong royong kedua orangtua yang menjadi pemangku hajat. Tatacara ini merupakan ajaran Ki Ageng Tarub, salah satu leluhur raja-raja Mataram.
Setelah selesai, acara berlanjut dengan peragaan prosesi siraman, yakni sebuah prosesi guna menyucikan diri calon pengantin baik lahir maupun batin. Sudut untuk kelangsungan prosesi siraman pun didekor khusus oleh Setyanto, membuat suasana menjadi lebih sakral dan khitmat. Menariknya, para peserta seminar juga diajak untuk terlibat dengan ikut melakukan siraman kepada calon mempelai wanita.
Tidak berhenti di situ, acara seminar semakin seru ketika orang tua mempelai wanita memeragakan prosesi Sade Dawet (menjual dawet). Para peserta masing-masing diberi koin untuk membeli dawet. Koin yang telah terkumpul pada akhirnya akan diberikan kepada kedua pengantin sebagai simbol pemberian bekal orang tua untuk keberlangsungan rumah tangga anaknya.
Upacara Panggih atau temu pengantin menjadi prosesi penting yang tidak kalah seru dari prosesi sebelumnya. Dalam prosesi Jawa, panggih merupakan puncak acara. Urutannya mulai dari balangan gantal, ngidak tigan (injak telur), sinduran, bobot timbang, ngombe rujak degan, kacar-kucur, dulangan, hingga ngabekten (sungkem).
“Ini merupakan upaya untuk melestarikan kebudayaan bangsa Indonesia, yang kini sudah mulai ditinggalkan. Kalau ditanya, anak muda lebih memilih pernikahan tema internasional dibanding adat karena lebih simpel. Padahal upacara adat menyimpan filosofi dan nilai yang berharga yang harus dijaga,” ujar Diany Pranata, selaku WO dan owner Bella Donna Group.
Kabar baiknya, seminar ini akan berlanjut ke prosesi-prosesi adat pernikahan daerah lainnya, seperti Palembang, Betawi, Tionghoa dan lain-lain. Nah, ada diskon 50% untuk setiap orang yang sudah mengikuti seminar prosesi adat Jawa ini.
ELSA FATURAHMAH
Source: Langsung Praktik, Bella Donna Group Gelar Seminar Pernikahan Adat Jawa
#Honeymoon #Pernikahan #TheWedding
0 notes
Photo
Prosesi Upacara Panggih. Upacara Panggih adalah tradisi pada pernikahan adat Jawa dimana prosesi ini pertemuan antara mempelai pria dan mempelai wanita setelah resmi menikah secara agama. . . Salah satu ritual yang dilaksanakan dalam upacara panggih adalah balangan gantal. Mempelai pria dan mempelai wanita saling melempar gantal ini perlambang kedua mempelai saling melempar kasih. . . Gantal berupa daun sirih yang dilinting berisi bunga pinang, kapur sirih, gambir, dan tembakau hitam. . . . #upacarapanggih #adatJawa #wensamwedding #08Januari2017 #halalasik
0 notes