#posisi sendok garpu setelah selesai makan
Explore tagged Tumblr posts
Text
Sumpit Yogyakarta 0831~0260~1251[wa]
Mungkin berikut ini ialah tulisan tentang sumpit yogyakarta yg tengah dikau buru. Tempo berikut ini orde teknologi semakin kedepan, jarak tidak pula problem untuk satu orang tetap dapat berkomunikasi dengan manusia lain di aneka tempat bahkan di belahan bumi. Kerumitan sains ini juga memudahkan kami untuk menemukan berbagai referensi apapun dan dimanapun kita berada. Hanya dengan memakai network, kita dapat mengakses artikel yg kami dambakan. Di situs tersebut insan yang memakai untuk penelitian, mandat sekolah misalpun sebatas memperoleh wacana baru bisa mengakses lebih-lebih berkontribusi pula banyak dengan memberikan tinggalan opini dibagian yg udah tersedia / menghubungi melalui kontak yg udah tersedia. Kini aku gambarkan sumpit menuju dalam realitas hidup bersosial. Rakyat dimanasaja kami berada selalu bersifat majemuk karena unsurnya tersusun pula tentang esa himpunan kumpulan budaya karakter. Roda kehidupan berfungsi dg oke apabila semua himpunan bersifat kayak sumpit, yaitu setara serta bisa bekerja sama dengan harmonis. Setiap individu, suku bangsa dan agama-agama dapat eksis sebelah-menyebelah bilamana ingin setara dan bekerja idem dengan harmonis.
sendok garpu besar
Pemakaian logam untuk material hulu pembuatan sendok dan garpu yang begitu berlebihan mengakibatkan berkurangnya sda modal daya alam, seperti : almunium serta besi yang sering sekali dijadikan material sumber. Apabila sendok dan garpu difungsikan dengan waktu yg lama akan terjadi pengkaratan di logam materi sumber tersebut, sehingga pada saat konsumsi harapannya masuk kedalam mulut dengan tiada langsung akan meracuni tubuh yang mememakai sendok serta garpu yang sudah disebutkan. Laman ini memuat artikel mengenai sumpit sekali pakai yg banyak diburu orang jadi banyak pula yang menginginkan wacana tentang artikel tersebut, mengapa begitu. Karena tentang ulasan, seorang insan dapat mengisi kebutuhan penelitiannya, untuk hulu pengetahuan mandat makalah di perguruan, dan yang paling penting seorang insan akan mendapatkan informasi baru serta wacana yang luas. Haluan dibuatnya tulisan berikut ini demi orang yg sedang menggali pengetahuan bisa mengunjunginya dengan ringkas. Ilmu pengetahuan pada zaman globalisasi waktu ini telah sangat maju dan canggih, tiap-tiap manusia dapat menemukan wacana sekitar aneka sumber. Tak pandang pada desa maupun di kota asal ada network online serta alat yg menyokong, siapa saja bisa menemukan serta membaca wacana berikut ini. Sehingga, sembarang waktu, dimanasaja, anda dapat menemukan situs berikut ini. Apabila kau mempunyai pendapat atau komentar lain, silakan tulis opini pada tabel yang telah tersedia / bisa menghubungi kita ke nomor yang udah tertera pada sini
harga sumpit sekali pakai
Dengan sederhana, kegunaan sendok ialah menggantikan tangan guna mengambil sesuatu semacam pangan, cairan, semen ataupun benda lainnya. Sedangkan fungsi sendok secara spseifik bergantung di ragam sendoknya, misalnya aja sendok padi berfungsi bagi mengambil beras, sendok sup berfungsi sebagai mengambil sup serta beda semacamnya.
#sumpit sendok garpu#sendok garpu panjang#sendok jus souvenir#harga souvenir sendok sayur#posisi sendok garpu setelah selesai makan
0 notes
Text
Souvenir Ulang Tahun Tempat Makan Ô831.Ô26Ô.1251[wa]
Laman berikut ini adalah halaman yg mengandung pengetahuan tentang berbagai macam barang produk souvenir ulang tahun tempat makan. Amat banyak hal yg menjadikan wacana ini amat dibutuhkan. Mungkin guna putra-putri madrasah, riset, mandat misalpun hanya bagi memuat waktu lengang aja. Website ini amat di rekomendasi agar orang mudah pada menemukan produk yang didambakan. Adanya ilmu pengetahuan yg makin kompleks saat berikut ini, insan begitu praktis untuk mengakses sesuatu yang mereka inginkan. Tiada terkecuali orang-orang pedalaman, mereka serta dg simpel mendapatkan apa yg dia-dia inginkan, sebab sumber tehonologi telah tercecar diberbagai wahana mana saja. Bagi itu, monggo baca web ini, dimanapun / tempo kapan saja, sebab informasi ini begitu singkat, tegas, mudah dipahami, dan tak memakan penuh saat. Apabila dikau berkehendak memberikan masukan misalpun teguran, monggo tulis di tabel komentar, karna kita selalu berharap teguran atau masukan dari kau, supaya wacana ini kedepannya lebih baik. Atau anda serta dapat men-japri kami dengan cara telfon sms di nomor yang telah terlampir pada laman situs kami. Dengan sederhana, fungsi sendok adalah menggantikan tangan untuk mengambil sesuatu semacam camilan, cairan, semen ataupun benda lainnya. Sedangkan kegunaan sendok dengan spseifik bergantung pada ragam sendoknya, misalnya aja sendok beras berfungsi bagi mengambil nasi, sendok sup berfungsi untuk mengambil sup dan lain semacamnya.
pengrajin sumpit kayu
Sejujurnya, bukan simpel menggunakan sumpit. Makan dengan sumpit merupakan satu buah seni, serta bahkan orang jepang pribadi seringkali kesulitan menggunakannya dengan sempurna. Kabar baiknya, dengan mengetahui beberapa aturan sederhana berikut ini kalian akan mengerti setidaknya 99% pola terbaik memakai sumpit. Mengenai bilamana netizen menginginkan artikel souvenir sendok nasi pastinya sangat beragam. Sebab sebagian orang membutuhkannya segera, tetapi ada pula yg tidak terlalu terburu2. Apapun alasannya, di sini kakak dapat melongok artikel ini secara bebas. Kamu tidak perlu membelanjakan ongkos, selain jaringan internet dan listrik. Apalagi selain makalah souvenir sendok nasi, kamu pastinya dapat melongok beragam arsip artikel berbeda yang berhubungan. Tidak berlebihan kalau sebagian netizen lama menjelajah website ini. Jika berhasrat mengkontak penulis, segera aja kontak di angka yang sudah disediakan.
souvenir sendok garpu kecil
Sumpit diciptakan bangsa tiongkok serta sudah dikenal di tiongkok dari 3. 000 sampai 5. 000 tahun yg lalu. Pada dalam penduduk tionghoa, makan bersama dianggap guna sarana mempererat ikat persaudaraan dan kesempatan berkumpul dg sanak keluarga serta teman-teman, sehingga penggunaan perkakas melahap yg tajam harus dihindari.
#sumpit sendok garpu#posisi sendok garpu setelah selesai makan#harga sumpit kayu sekali pakai#rak sendok garpu#peralatan makan jepang
0 notes
Text
Souvenir Alat Makan Surabaya Ö831Ö26Ö1251[wa]
Tentang kapan orang memerlukan informasi souvenir alat makan surabaya juga amat bermacam. Karena separuh kalangan menginginkannya tergesa-gesa, tetapi terdapat pula yang tak begitu terburu2. Entah alasannya, di sini kamu bisa melihat artikel ini dengan cuma2. Kakak tak perlu membelanjakan duit, kecuali jaringan online dan setrum. Apalagi kecuali tulisan souvenir alat makan surabaya, anda juga dapat menelisik bermacam koleksi informasi lain yg terkait. Tiada berlebihan kalau sebagian orang berlama-lama menelusiri situs ini. Pabila hendak menghubungi admin, langsung saja chat di nomor yang sudah tersedia. Fasad nomor satu tentang fork cuma mempunyai 2 cabang dan rada lebar, berikut ini didesain untuk memastikan daging tidak jatuh tempo dipotong tetapi tentu saja menyulitkan apabila daging atau pangan yang dipotong berukuran rendah. Oleh sebab itulah model lama berikut ini kemudian di desain ulang serta disempurnakan dg menambah cabang berkembang 4, garpu dg cabang 4 berikut ini mulai diperkenalkan di sekitar akhir abad ke-xvii. Tentang abad ke-xix, mulai dilakukan proses pelapisan sendok yg terbuat sekitar nikel serta tembaga biasa. Di abad ke-xx, tepatnya 1920, perangkat menelan anti karat mulai dikenal serta lanjut digunakan.
posisi sendok garpu setelah selesai makan
Kali melahap bersama orang jepang, mereka akan maklum jika kalian bukan mengerti aturan penggunaan sumpit. Dia-dia harapannya memaafkan jika kalian mengadakan sebagian kesalahan. Walau demikian, dengan mengetahui sedikit tentang etika setempat menjadi susunan terbaik sebagai memperoleh sahabat, memenangkan urusan usaha, serta dengan umum mencitrakan diri guna tamu yg bagus. Laman berikut ini bermuatan ulasan tentang supplier sendok kayu yang banyak dibutuhkan manusia sehingga melimpah pula yg menginginkan referensi sekitar artikel tersebut, kenapa demikian. Karena tentang pembahasan, seseorang dapat mengisi kebutuhan penelitiannya, sebagai pangkal informasi tugas makalah pada sekolah, serta yg paling penting seseorang akan mempunyai wawasan baru serta referensi yg luas. Maksud dibikinnya artikel ini agar manusia yang sedang mencari wacana bisa mengaksesnya dengan kilat. Ilmu pengetahuan pada zaman globalisasi saat ini udah sangat maju serta kompleks, tiap-tiap insan dapat mengakses informasi dari berbagai hulu. Tidak pandang pada desa maupun pada kota asal ada jaringan www serta alat yang mendukung, siapa aja bisa mengakses serta membaca pengetahuan ini. Jadi, kapan saja, dimanasaja, anda bisa mengakses website ini. Andai dikau mempunyai pendapat atau komentar lain, silahkan tulis opini pada tabel yang udah terlampir / bisa mengkontak kita ke nomor yang telah tercantum di sini
harga souvenir sendok garpu makan
Hari ini daku gambarkan sumpit ke arah dalam realitas hidup bersosial. Rakyat dimanasaja kami berada selalu bersifat majemuk sebab unsurnya terdiri lagi dari esa himpunan kumpulan budaya sifat. Roda kehidupan berfungsi dengan oke jika seluruh himpunan bersifat kayak sumpit, yakni setara dan bisa bekerja sama secara harmonis. Setiap individu, suku bangsa dan agama-agama dapat eksis sebelah-menyebelah bilamana ingin setara serta bekerja idem dengan harmonis.
0 notes
Text
Sumpit Jogja O831-O26O-1251[wa]
Barangkali berikut ini ialah ulasan tentang sumpit jogja yg sedang dikau dambakan. Waktu berikut ini era sains semakin maju, jarak tiada lebih soal untuk seorang insan senantiasa bisa berbincang dengan insan beda di berbagai lokasi lebih-lebih di bagian dunia. Kecanggihan teknologi ini serta membuat mudah kita untuk mengakses aneka informasi apasaja serta dimanasaja kita terletak. Hanya dg memakai network, kami bisa menemukan tulisan yg kita butuhkan. Di website yang sudah disebutkan insan yg menggunakan sebagai riset, mandat pendidikan misalpun terbatas mendapat informasi baru dapat menemukan bahkan memberikan masukan lagi lanjut dg memberikan tinggalan komentar dikolom yg sudah disediakan / mengkontak melalui kontak yg sudah tersedia. Dalam budaya sendiri ada demikian lanjut aturan pada pengguanan sumpit. Terdapat etiket serta skema krama. Misalnya, kali menggunakan sumpit tidak dapat jatuh karna dianggap sial. Kali makansumpit bukan boleh dipergunakan guna menunjuk suatu santapan di meja / menunjuk apakah pun. Sumpit tak bisa dipakai guna mengetuk-ngetuk piring, mangkok, atau meja. Selama bersantap, sumpit bukan bisa terlepas dari tangan. Sesudah selesai bersantap, sumpit tiada boleh diletakkan di atas meja, melainkan harus pada atas tatakannya atau pada atas mangkuk, serta ke-2 batangnya diletakkan dengan pararel. Itulah aturan mainnya.
posisi sendok garpu setelah selesai makan
Sendok serta fork serta memproduksi harmoni. Saat kita makan sepiring padi dg sendok serta fork, perhatikan dentang denting bunyi sendok serta garpu beradu dengan piring terutama beling ya serta beradu satu sama lain. Denting itu terdengar seperti suara balera yang dipukul pra satu buah pertunjukkan marching band dimulai. Harmoni suara sendok serta garpu waktu menelan seperti mengantarkan kita kepada perut kenyang dan terbaharuinya energy kita. Harmoni yang didapat tentang kerjasama tangan kanan serta tangan kiri yang pastinya perlu keselarasan mekanik yang diproduksi dalam kepala kami. Beriringan majunya jaman, keperluan akan info-info ke arah aspek kebutuhan / eksistensi semakin gesit. Keliru satunya merupakan barang piring sendok garpu plastik. Kami faham bahwasanya produk-produk sekarang berikut ini semakin lanjut serta bermacam. Oleh karena itu, tulisan kali berikut ini akan menjunjung hal tentang piring sendok garpu plastik penyebab kenapa tulisan berikut ini diharuskan karna ini ialah salahsatu unsur penting sebagai sebagian kalangan. Oleh karena itu referensi mengenai aneka macam barang dan faedahnya diinginkan dapat menolong mengampu lanjut orang yang sedang menggali wacana / referensi anyar terkait hal tersebut. Mampu serta menopang para mahasiswa / murid yg tengah menggali bahan sebagai penelitian, mandat pendidikan / sekedar mencari hiburan untuk yg senang membaca. Nah faedah yg lain juga agar pengamat lagi pesat mempunyai referensi yang dibutuhkan. Karna di jaman sains waktu ini amat praktis menemukan pengetahuan dari mana saja sampai terhadap pelosok kelurahan sekalipun, asalkan mampu terhubung dg network www serta mempunyai alat untuk menemukan internet. Dengan begitu para pemirsa bisa mengunjungi web ini kapanpun dan dimanasaja dikau mau. Pemirsa juga dapat mengembangkan atau berkontribusi lagi lanjut jika mendapatkan opini, pandangan, / ide-ide edan maupun ide-ide beda tentang artikel yang kita ketik. Pembaca dapat menyampaikan / menginput komentar, sanggahan, ide-ide pendapat dan sepertinya pada kolom yg sudah tersedia. Bisa juga menghubungi kita melalui kontak yg telah tertera pada web berikut ini, yang mampu kami muat serta kita majukan dalam penulisan tulisan berikutnya agar lagi bervariasi serta sesuai dg selera pembaca.
sumpit untuk anak kecil
Sumpit adalah alat menelan yg berasal dari asia timur, berbentuk dua batang kayu idem panjang yg dipegang di diantara jari-jari salah tunggal tangan. Sumpit digunakan guna menjepit dan memindahkan santapan dari wadah, dari piring tunggal ke arah piring lain / memasukkan santapan menuju pada mulut. Sumpit dapat dibikin sekitar bahan seperti bambu, logam, gading dan plastik yg permukaannya sudah dihaluskan atau dilapis dg materi pelapis semacam pernis atau cat demi tidak melukai mulut dan keliatan bagus.
#sumpit sendok garpu#harga 1 set sendok garpu#jual sumpit kayu panjang#sumpit menu#sendok garpu kecil
0 notes
Text
Souvenir Sendok Jus Ö831Ö26Ö1251[wa]
Pabila dikau sedang mencari ulasan tentang souvenir sendok jus, kamu terletak di web yg benar. Cepatnya perkembangan information technology akhir-akhir ini berdampak bagus pada seluruh kalangan. Putra-putri pendidikan, mahasiswa, misalpun rakyat dapat dg mudah mengakses informasi yg mereka inginkan. Tiada perlu sibuk-sibuk berkunjung ke suatu wahana guna mendapatkan informasi mengenai lokasi tersebut. Janji dapat terkait dengan jaringan www, dimanasaja kita cukup kami bisa mencari semua wawasan yang kita butuhkan. Web berikut ini sengaja kita buat bagi memberikan info-info sebagai sebagai kebutuhan penelitian, mandat perguruan, atau yg lainnya. Komentar atau saran yg membangun amat kita butuhkan supaya perkembangan informasi yg kita paparkan Sendok, dg tampilan lengkungannya, berfungsi bagi mengambil santapan yang lalu diberi sebutan dg menyendok dan sebagai kedepannya dicemplungkan ke arah bibir. Dirinya juga memiliki fungsi aditif dikala terpaksa, misal bagi memotong daging atau lauk pauk beda yg begitu luas sebagai dituangkan mulut dalam sekali caplokan. Sendok kadangkala juga digunakan untuk mengoles, dapat mentega, selai, putih telur, minyak serta lain-lain. Biasanya berikut ini merupakan pola darurat sebab tak bisa menemukan mesin olesan standar. Terkait bilamana netizen mendambakan informasi posisi sendok garpu setelah selesai makan pastinya amat beragam. Sebab separuh kalangan membutuhkannya tergesa-gesa, akan tetapi terdapat juga yg tidak terlalu terburu2. Apapun alasannya, di sini anda dapat mengintip artikel ini dengan cuma2. Kamu tiada perlu mengeluarkan biaya, selain koneksi online dan pln. Bahkan selain tulisan posisi sendok garpu setelah selesai makan, kamu pastinya boleh mengintip aneka koleksi artikel lain yang berhubungan. Tak terlalu jika sebagian netizen betah menelusiri situs yg ini. Jika ingin mengkontak penulis, langsung aja chat di angka yang sudah dipajang.
Sendok Garpu Facebook
Itulah falsafah pada balik sumpit. Tidak soal apa yg dimaksud sumpit itu terdiri sekitar bambu, mahoni, cendana, cemara, perak, perunggu, mineral akik / gading, yg pasti falsafahnya idem. Tetapi kebanyakan orang menelan tanpa menyadari falsafah itu. Lebih-lebih banyak lebih insan yang tiada mengetahui pola krama penggunaan sumpit. Sumpit yg tampak begitu lumrah, ternyata memiliki falsafah serta sejarah. Ini adalah ulasan tentang sendok garpu facebook. Penuh alasan kenapa insan memerlukan ulasan ini, semacam bagi penelitian, mandat perguruan / menambah wawasan. Pembahasan ini dibuat supaya manusia - orang yang menginginkan pengetahuan semacam berikut ini, dapat menemukan dg ringkas serta simpel. Dizaman kemajuan ilmu pengetahuan, kau bisa mengakses pengetahuan ini, sembarang waktu serta dimanapun. Janji terkait dengan jaringan. Sehingga anda bisa mendatangi website ini kapanpun dikau ingin. Kamu juga bisa memberikan pandangan pada tabel opini / bisa mengkontak kami lewat nomor yang telah tersedia.
#sendok garpu portable#harga souvenir sendok garpu surabaya#sumpit motif#sendok garpu sumpit souvenir#pengertian sendok kayu
0 notes
Photo
PENDAHULUAN Saat ini pemerintah sedang menggalakkan penanaman tebu untuk mengatasi rendahnya produksi gula di Indonesia. Usaha pemerintah sangatlah wajar dan tidak berlebihan mengingat dulu Indonesia pernah mengalami masa kejayaan sebagai pengekspor gula sebelum perang. Bisakah masa keemasan ini terulang kembali? Untuk itu PT. Natural Nusantara berusaha ikut serta mengembalikan masa kejayaan melalui peningkatan produksi tebu baik secara kuantitas, kualitas dan kelestarian (aspek K-3). B. SYARAT TUMBUH Tanah yang cocok adalah bersifat kering-kering basah, yaitu curah hujan kurang dari 2000 mm per tahun. Tanah tidak terlalu masam, pH diatas 6,4. Ketinggian kurang dari 500 m dpl. C. JENIS – JENIS TEBU Jenis tebu yang sering ditanam POY 3016, P.S. 30, P.S. 41, P.S. 38, P.S. 36, P.S. 8, B.Z. 132, B.Z. 62, dll. D. PEMBUKAAN KEBUN Sebaiknya pembukaan dan penanaman dimulai dari petak yang paling jauh dari jalan utama atau lori pabrik. Ukuran got standar ; Got keliling/mujur lebar 60 cm; dalam 70 cm, Got malang/palang lebar 50 cm; dalam 60 cm. Buangan tanah got diletakkan di sebelah kiri got. Apabila got diperdalam lagi setelah tanam, maka tanah buangannya diletakkan di sebelah kanan got supaya masih ada jalan mengontrol tanaman. Juringan/cemplongan (lubang tanam) baru dapat dibuat setelah got – got malang mencapai kedalaman 60 cm dan tanah galian got sudah diratakan. Ukuran standar juringan adalah lebar 50 cm dan dalam 30 cm untuk tanah basah, 25 cm untuk tanah kering. Pembuatan juringan harus dilakukan dua kali, yaitu stek pertama dan stek kedua serta rapi. Jalan kontrol dibuat sepanjang got mujur dengan lebar + 1 m. Setiap 5 bak dibuat jalan kontrol sepanjang got malang dengan lebar + 80 cm. Pada juring nomor 28, guludan diratakan untuk jalan kontrol (jalan tikus) E. TURUN TANAH/KEBRUK Yaitu mengembalikan tanah stek kedua ke dalam juringan untuk membuat kasuran/bantalan/dasar tanah. Tebalnya tergantung keadaan, bila tanahnya masih basah + 10 cm. di musim kemarau terik tebal + 15 – 20 cm. F. PERSIAPAN TANAM Lakukan seleksi bibit di luar kebunBibit stek harus ditanam berhimpitan agar mendapatkan jumlah anakan semaksimal mungkin. Bibit stek + 70.000 per ha.Sebelum ditanam, permukaan potongan direndam dahulu dengan POC NASA dosis 2 tutup + Natural GLIO dosis 5 gr per 10 liter air.Sebelum tanam, juringan harus diari untuk membasahi kasuran, sehingga kasuran hancur dan halus. G. CARA TANAM 1. Bibit Bagal/debbeltop/generasi Tanah kasuran harus diratakan dahulu, kemudian tanah digaris dengan alat yang runcing dengan kedalaman + 5-10 cm. Bibit dimasukkan ke dalam bekas garisan dengan mata bibit menghadap ke samping. Selanjutnya bibit ditimbun dengan tanah. 2. Bibit Rayungan (bibit yang telah tumbuh di kebun bibit), jika bermata (tunas) satu: batang bibit terpendam dan tunasnya menghadap ke samping dan sedikit miring, + 45 derajat. Jika bibit rayungan bermata dua; batang bibit terpendam dan tunas menghadap ke samping dengan kedalaman + 1 cm. 3. Sebaiknya, bibit bagal (stek) dan rayungan ditanam secara terpisah di dalam petak-petak tersendiri supaya pertumbuhan tanaman merata. H. WAKTU TANAM Berkaitan dengan masaknya tebu dengan rendemen tinggi tepat dengan timing masa giling di pabrik gula. Waktu yang tepat pada bulan Mei, Juni dan Juli. I. PENYIRAMAN Penyiraman tidak boleh berlebihan supaya tidak merusak struktur tanah. Setelah satu hari tidak ada hujan, harus segera dilakukan penyiraman. J. PENYULAMAN Sulam sisipan, dikerjakan 5 – 7 hari setelah tanam, yaitu untuk tanaman rayungan bermata satu.Sulaman ke – 1, dikerjakan pada umur 3 minggu dan berdaun 3 – 4 helai. Bibit dari rayungan bermata dua atau pembibitan.Penyulaman yang berasal dari ros/pucukan tebu dilakukan ketika tanaman berumur + 1 bulan.Penyulaman ke-2 harus selesai sebelum pembubunan, bersama sama dengan pemberian air ke – 2 atau rabuk ke-2 yaitu umur 1,5 bulan.Penyulaman ekstra bila perlu, yaitu sebelum bumbun ke -2. K. PEMBUMBUNAN TANAH Pembumbunan ke-1 dilakukan pada umur 3-4 minggu, yaitu berdaun 3 – 4 helai. Pembumbunan dilakukan dengan cara membersihkan rumput-rumputan, membalik guludan dan menghancurkan tanah (jugar) lalu tambahkan tanah ke tanaman sehingga tertimbun tanah. Pembumbunan ke – 2 dilakukan jika anakan tebu sudah lengkap dan cukup besar + 20 cm, sehingga tidak dikuatirkan rusak atau patah sewaktu ditimbun tanah atau + 2 bulan. Pembumbunan ke-3 atau bacar dilakukan pada umur 3 bulan, semua got harus diperdalam ; got mujur sedalam 70 cm dan got malang 60 cm. L. GARPU MUKA GULUD Penggarpuan harus dikerjakan sampai ke pinggir got, sehingga air dapat mengalir. Biasanya dikerjakan pada bulan Oktober/November ketika tebu mengalami kekeringan. M. KLENTEK Yaitu melepaskan daun kering, harus dilakukan 3 kali, yaitu sebelum gulud akhir, umur 7 bulan dan 4 minggu sebelum tebang. N. TEBU ROBOH Batang tebu yang roboh atau miring perlu diikat, baik silang dua maupun silang empat. Ros – ros tebu, yang terdiri dari satu deretan tanaman, disatukan dengan rumpun – rumpun dari deretan tanaman di sisinya, sehingga berbentuk menyilang. O. PEMUPUKAN Sebelum tanam diberi TSP 1 kuintal/haSiramkan pupuk SUPER NASA yang telah dicampur air secara merata di atas juringan dosis ± 1 – 2 botol/1000 m² dengan cara :Alternatif 1 : 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram juringan.Alternatif 2 : setiap 1 gembor vol 10 lt diberi 1 peres sendok makan SUPERNASA untuk menyiram 5 – 10 meter juringan.Saat umur 25 hari setelah tanam berikan pupuk ZA sebanyak 0,5-1 kw/ha. Pemupukan ditaburkan di samping kanan rumpun tebu.Umur 1,5 bulan setelah tanam berikan pupuk ZA sebanyak 0,5 – 1 kw/ha dan KCl sebanyak 1-2 kw/ha. Pemupukan ditaburkan di sebelah kiri rumpun tebu.Untuk mendapatkan rendemen dan produksi tebu tinggi, semprot POC NASA dosis 4 – 6 tutup dicampur HORMONIK 1 – 2 tutup per-tangki pada umur 1 dan 3 bulan. P. HAMA DAN PENYAKIT 1. Hama Penggerek Pucuk dan batang Biasanya menyerang mulai umur 3 – 5 bulan. Kendalikan dengan musuh alami Tricogramma sp dan lalat Jatiroto, semprot PESTONA / Natural BVR. 2. Hama Tikus Kendalikan dengan gropyokan, musuh alami yaitu : ular, anjing atau burung hantu 3. Penyakit Fusarium Pokkahbung Penyebab jamur Gibbrella moniliformis. Tandanya daun klorosis, pelepah daun tidak sempurna dan pertumbuhan terhambat, ruas-ruas bengkok dan sedikit gepeng serta terjadi pembusukan dari daun ke batang. Penyemprotan dengan 2 sendok makan Natural GLIO + 2 sendok makan gula pasir dalam tangki semprot 14 atau 17 liter pada daun-daun muda setiap minggu, pengembusan tepung kapur tembaga ( 1 : 4 : 5 ) 4. Penyakit Dongkelan Penyebab jamur Marasnius sacchari, yang bias mempengaruhi berat dan rendemen tebu. Gejala, tanaman tua sakit tiba-tiba, daun mengering dari luar ke dalam. Pengendalian dengan cara penjemuran dan pengeringan tanah, harus dijaga, sebarkan Natural GLIO sejak awal. 5. Penyakit Nanas Disebabkan jamur Ceratocytis paradoxa. Menyerang bibit yang telah dipotong. Pada tapak (potongan) pangkas, terdapat warna merah yang bercampur dengan warna hitam dan menyebarkan bau seperti nanas. Bibit tebu direndam dengan POC NASA dan Natural GLIO. 6. Penyakit Blendok Disebabkan oleh Bakteri Xanthomonas albilincans Mula-mula muncul pada umur 1,5 – 2 bulan setelah tanam. Daun-daun klorotis akan mengering, biasanya pada pucuk daun dan umumnya daun-daun akan melipat sepanjang garis-garis tadi. Jika daun terserang hebat, seluruh daun bergaris-garis hijau dan putih. Rendam bibit dengan air panas dan POC NASAselama 50 menit kemudian dijemur sinar matahari. Gunakan Natural GLIO sejak awal sebelum tanam untuk melokalisir serangan. Q. RENDEMEN TEBU Proses kemasakan tebu merupakan proses yang berjalan dari ruas ke ruas yang tingkat kemasakannya tergantung pada ruas yang yang bersangkutan. Tebu yang sudah mencapai umur masak, keadaan kadar gula di sepanjang batang seragam, kecuali beberapa ruas di bagian pucuk dan pangkal batang. Usahakan agar tebu ditebang saat rendemen pada posisi optimal yaitu sekitar bulan Agustus atau tergantung jenis tebu. Tebu yang berumur 10 bulan akan mengandung saccharose 10 %, sedang yang berumur 12 bulan bisa mencapai 13 %. R. TEBU KEPRASAN Yaitu menumbuhkan kembali bekas tebu yang telah ditebang, baik bekas tebu giling atau tebu bibitan (KBD).Kebun yang akan dikepras harus dibersihkan dari kotoran bekas tebangan yang lalu. Sebelum mengepras , sebaiknya tanah yang terlalu kering di airi dulu. Kepras petak – petak tebu secara berurutan. Setelah dikepras siramkan SUPER NASA (dosis sama seperti di atas). Lima hari atau seminggu setelah dikepras, tanaman diairi dan dilakukan penggarapan (jugaran) sebagai bumbun ke-1 dan pembersihan rumput – rumput.Lakukan penyemprotan POC NASA dan HORMONIK pada umur 1,2 dan 3 bulan dengan dosis seperti di atas.Pemeliharaan selanjutnya sama dengan tanam tebu pertama. Saat ini PT. Natural Nusantara telah mengeluarkan 2 produk unggulan baru sebagai penyempurnaan produk sebelumnya, yaitu Pupuk Organik Serbuk Greenstar dan Supernasa Granule Modern. Pupuk Organik Serbuk Greenstar dikemas dengan sangat praktis dan ekonomis. Serta dalam produk Greenstar tersebut sudah terkandung unsur yang ada pada produk POC NASA dan HORMONIK. Dan pupuk organik Supernasa Granule Modern juga dikemas dalam bentuk granule yang mantap sehingga lebih praktis dalam aplikasinya serta harganya lebih ekonomis. Cara Pemesanan Produk : 1. SMS/Telp 082347390996 untuk konfirmasi Pemesanan. 2. Kemudian akan dihitung jumlah biaya yang harus ditransfer. 3.Transfer biaya pembelian + bea kirim (bila diperlukan) sesuai dengan pemesanan
0 notes
Text
Sore itu Ahad, 16 April 2016 saya pergi ke Hotel Pandanaran Jogja untuk mengikuti undangan pelatihan jurnalistik bareng Tribun Jogja. Berawal dai sebuah informasi di Twitter, mencoba keberuntungan saya mendaftarkan acara tersebut, siapa tahu kalau sudah rejekinya pasti akan lolos. Dalam konfirmasi, ternyata hanya peserta yang memenuhi kualifikasi yang bisa ikut menjadi peserta. Setelah melewati beberapa step, akhirnya keberuntungan masih berpihak terhadap saya.
Yes, it’s finaly!
Saya menjadi salah satu peserta dalam acara tersebut. Sebelumnya juga sudah berkomunikasi dengan mas Ikrob Didik (panitia) melalui whatsapp, juga berkomunikasi dengan salah satu peserta tentang peralatan yang akan di bawa malam nanti.
Akhirnya ketemu juga dengan peserta lainnya di atas hotel tepatnya di lantai 5 (lima), di rooftop jogja. Jujur ya, belum pernah saya ‘ngecamp di atas hotel, biasa juga ngecamp di alam bebas di atas gunung atau di tepi pantai. Nah, ini ‘ngecamp nya di tengah perkotaan kota Jogja, di atas hotel lagi. Wah tentu akan menjadi menarik pastinya jika bergabung dalam acara ini. Singkatnya, ketika berada di puncak hotel, ternyata ada kolam renangnya. Airnya bersih dan berwarna biru jika dilihat dari atas, tentu akan merayu para peserta untuk berenang ke dalam kolam renang itu. Di sekitarnya terlihat rumah warga terlihat kecil-kecil, atap rumah berwarna coklat masih bisa terlihat dari atas. Angin sore pada waktu itu cukup kencang, terlihat dari rambut para peserta yang melambai-lambai terhempas angin.
Suasana di atap hotel Pandanaran Jogja
Tenda para peserta berjejer rapi
“Wah, tentu malam nanti bakal lebih kenceng anginnya,” pikirku dalam hati.
Sampai di puncak hotel, sudah ada mas-mas yang duduk di pojok bagian barat. Ada yang duduk main laptop, ada yang berdiri sambil mainkan smartphone nya, ada juga yang baru asyik menikmati rokok filter, “disedot rokoknya gek mak bul, asapnya mulai mengepul banyak.” Singkat cerita mereka itu adalah panitia dari redaksi Tribun Jogja. Saya langsung mencari mas yang bernama Ikrob Didik. Waktu itu dengan jersey pakaian olahraga warna kuning berkerah, beliau sedang asyik mendirikan tenda bersama peserta.
Sekilas kalau melihat mas nya, wajahnya mirip dengan vokalis band ternama asal Jogja, Duta Sheila on 7. Kulit besih, perawakan tinggi kurus, dengan rambut jabrik tampak dari jauh mirip dengan vokalis band tersebut. Tapi diihat dari jauh loh? Wkwkwk…
Para peserta mulai berdatangan satu-per satu, datang pertama kali langsung mendirikan tenda. Ketemu salah satu peserta ‘ngecamp yang membawa tenda sebut saja Harimas. Lalu mulai kenal satu per satu dengan para peserta lainnya ada Ipung Sang Pejuang, Haris Dimas Diajeng, dan Wawan Scot. Baru kali pertama bertemu di tempat itu, kita sudah mulai akrab seperti teman yang lama tidak berjumpa. Kesan pertama untuk mereka yang saya sebut, Gokil abiss!
Pembukaan acara terlebih dahulu di lantai 5 (lima) dari Haris Budi Prasetyo, Sales Marketing Manager Hotel Pandanaran Jogja, dilanjut dengan sambutan dari Tribun Jogja oleh Setya Krisna Sumargo. Ada lebih kurang 20 an muda-mudi yang beruntung untuk mengikuti acara ini. Ada juga peserta dari Austrailia Crystal Chantal Buckle (21) mahasiswa jurusan Hubungan Internasional salah satu perguruan tinggi di Jogja. Antusias sekali mahasiswi asal Adelaide tersebut ketika ditanya mengapa ikut bergabung menjadi peserta Camp Journalistic Tribun Jogja di Hotel Pandanaran Jogja.
Christal Chantal Buckle
Selanjutnya sedikit materi oleh Hasan Sakri Ghozali, photographer senior di redaksi Tribun Jogja. Karena acara selanjutnya adalah memotret sunset di atas rooftop Hotel Pandanaran Jogja. Setelah itu para peserta juga mulai beraksi dengan mengeluarkan perlengkapan tempur seperti smartphone, kamera DSLR dan Kamera Yicam dengan kombinasi tongsis aka tongkat narsis mulai berburu sunset.
Ada juga peserta nekat menaiki puncak rooftop Hotel Pandanaran, dengan memakai tangga peserta naik dan mempersipakan peralatan tempur untuk memotret sunset. Sekilas tampak dari luar puluhan pemuda dan pemudi sedang asyik pose kekinian, ada yang lompat, ada yang style mesra menatap sunset, ada juga yang bergaya mysterious. “Lengkap dah!”
“Ono-ono wae polah e, nah seperti itulah. Tapi asyik loh bener?” Disini gak usah pakai istilah jaim alias jaga image, dan mulailah para peserta mulai mengenal satu sama lain. Ah…inilah yang ditunggu, ada sayap-sayap jomblo yang mulai terkepakkan dengan syahdunya, seperti alunan syair Sayap –Sayap Patahnya Kahlil Gibran.
Senja menyapa di Hotel Pandanaran
Suasana hangat khas kota Jogja
Perkampungan warga yang sangat cantik
Setelah sholat isyak dilanjukan acara makan malam aka dinner. Ada sesuatu yang unik dalam kegiatan ini. Peserta akan melakukan makan ‘muluk, yah makan bersama dengan hanya memakai tangan, tak pakai sendok dan garpu. Menu nasi ‘Branjangan ini merupakan menu andalan dari Hotel Pandanaran Jogja yang isinya urap-urap, ikan asin, rempeyek, telur rebus, ayam bakar, dan gudheg nangka, para peserta diwajibkan menyantap dengan cara muluk hidangan yang disajikan di atas daun pisang. Bahasa Jawanya ’Njawani banget dengan suasana orang Jawa.
Nah, disinilah timbul suasana hangat, penuh keakraban. Tak heran pecah gelak tawa dari peserta yang sudah berani menggoda ke sana-kemari. Saya sempat, mau mengerjai anak Bule dari Australia, “Coba deh makan pete saya bilang enak!” Eh pas si bule hampir mau mencoba, ada temen dari peserta yang bilang,”Gak usah ntar bau.” Wah…gawat tak jadi saya mengerjai anak bule itu. Hihi…
Setelah santap menu nasi ‘Branjangan peserta melanjutkan ke materi selanjutnya. Untuk sesi materi diberikan oleh Hasan Sakri Ghozali, menjelaskan tentang dunia fotografi, tentang pencahayaan pengaturan diafragma dan semua hal berkaitan tentang dunia fotografi. Misalnya kalau mau memotret sunset temanya memakai landscape, kalau mau memotret makanan itu jauh lebih unik dan menarik jika dilihat dari keragaman unsur warnanya. Hijau, merah, cokelat dan putih. Semakin banyak warna yang ditangkap dalam lensa akan semakin bagus. Semakin banyak warna makanan yang ditangkap akan lebih hidup gambarnya. Diulas juga tentang kecepatan, diafragma, dan ISO atau tingkatan kepekaan dari media rekam.
Learn by doing
Hasan Sakri sedang memberikan materi
Antusias para peserta jurnalistik
Peserta duduk lesehan menggunakan terpal warna putih, membentuk barisan U, Suasana malam itu sangat cerah, langit tidak mendung, hanya ada awan putih sedang menutupi cahaya bulan. Kerlip bintang juga terlihat jelas, sementara angin malam tak ingin kalah juga, semilirnya angin mengibaskan rambur para peserta yang terurai. Para peserta antusias mendengarkan materi dari Hasan Sakri.
Hal yang unik dari dunia fotografi adalah banyak sekali yang jarang membaca manual book tentang misalnya penggunaan kamera DSLR, padahal itu sangat penting sekali dalam dunia fotografi. Dengan membaca manual book aslinya untuk pengetahuan dasar fotografi sudah ada, hanya karena faktor malas dan gengsi membaca banyak para photographer sering mengabaikannya.
“ Yes, ilmu pada malam hari ini adalah jika mempunyai kamera Digital, Smartphone, Kamera DSLR jangan lupa untuk membaca buku manual.”
Ikrob Didik senior dari redaksi media online Tribun Jogja. Mulai memberikan materi tentang jurnalistik, bagaimana membuat tulisan penuh berita, tak usah pakai ‘njlimet (rumit) dalam menyajikan berita. Ada salah satu kalimat yang sangat mengena.
“Membaca dan menulis adalaha dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Karenanya, penulis yang baik adalah seorang pembaca yang baik juga.”
Seorang penulis dalam menulis harus memperhatikan tentang unsur 5 W+ 1 H (who, what, where, when, why dan how). Ilmu tersebut merupakan dasar jika seorang penulis ingin menyampaikan berita.
Saudara Ikrob Didik juga mengemukakan pengalamannya tentang menuis artikel seorang ibu yang memiliki anak kurang beruntung. Mengidap suatu penyakit yang kondisinya sungguh memprihatinkan. Melihat kondisi seperti itu tugas pertama dari seorang jurnalis adalah mengkonfirmasi tentang keadaan ibu, dan langsung mengetahui kebenaran sumber itu. Menulis tulisan harus melibatkan hati dan perasaan, biarkan pembaca seolah-olah melakukan apa yang kita lakukan dalam tulisan kita. Bua emosi pembaca campur aduk, sesuai dengan tulisan kita.
Materi terakhir dari Mona Kriesdinar, memberikan materi berkaitan dengan fungsi dan karakter media sosial dari facebook, twitter, instagram. Untuk instagram itu tempat post untuk posting terbaik, kadang juga tak harus selalu pake filter. Ternyata berbagai media sosial itu mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Misalnya karakter twitter adalah media social yang selalu update dan sedang berlangsung, sedangkan perbedaannya dengan media sosial facebook, kegiatannya sudah terlaksana. Berbeda kan?
Setelah materi demi materi disampaikan oleh ahlinya, dari redaksi harian Tribun Jogja. Peserta ada yang langsung menuju ke tenda masing-masing. Ada juga yang masih hunting foto di beberapa spot menarik di area rooftop hotel, duduk nongkrong bareng lainnya sekedar sharing-sharing tentang kegiatan saat ini. Sementara di selatannya ada rekan dari Tribun Jogja asyik bermain gitar ditemani salah seorang peserta. Cewek lagi, jadi manteb dah bisa menikmati kolaborasi peserta dan panitia sedang konser musik. Hahaha…
****
Paginya setelah sholat subuh para peserta sudah ada yang terbangun, sudah stay di tempat untuk mengabadikan momen sunrise di rooftop hotel Pandanaran Jogja. Ada yang mengambil posisi di atas, ada juga mengambil dibawah. Tergantung dari selera masing-masing.
Via @wawanscot
Via @ikrobdidik
Sementara itu ada juga peserta yang masih terlelap di dalam tenda. Menikmati mimpi malam yang masih tersisa. Karena ‘ngecamp di hotel itu luar biasa jadi ya dilanjut saja tidurnya di tenda. Ayok…siapa yang ikut?
Setelah itu setelah acaranya hampir selesai, para peserta dijamu oleh pihak hotel Pandanaran Jogja dengan nasi goreng. Dengan kombinasi minuman the hangat menambah semangat peserta untuk menyambut aktifitas pagi itu. Yah, para peserta tampak bersemangat sekali dalam menyantap makanan nasi goreng, sambil tertawa lebar dan senyum sumringah jelas terpancar dari raut muka masing-masing.
Via @wawanscot
Via @wawanscot
Via @wawanscot
Lha bagaimana tidak sumringah, ‘ngecamp journalistic di hotel Pandanaran Jogja acaranya Gratis, makannya Gratis, ilmu jurnalistiknya Gratis, eh udah gitu masih ditambah doorprize dari hotell Pandanaran Jogja dengan voucher menginapnya juga Gratis!
“Waw amazing bukan! Mahasiswa dan orang normal mana yang tak akan tergoda?”
Selanjutnya setelah makan pagi alias sarapan, saya pamit undur diri dari dunia persilatan acara ‘ngecamp journalistic Tribun Jogja karena masih ada tugas negara yakni kewajiban bekerja.
Terimakasih Tribun Jogja atas kesempatan yang diberikan untuk lebih mengenal dunia jurnalistik, pihak hotel Pandanaran Jogja atas pelayanan ramah dan memuaskannya, jangan kapok untuk mengadakan acara serupa yak? Terus buat rekan-rekan yang baru kenal di acara ini terimakasih atas waktu dan salam hangatnya semoga silaturahmi tetap terjalin. Ditambah kocaknya, eh ilmu dan kemampuan menulis dan memotret.
Mengapa saya menulis? Karena saya tah hanya ingin hidup 50,100, 1000 tahun tetapi untuk selamanya… (dipa)
“ Wes….nek gak ono sampeyan gak seru dab!”
Ikut acara Ngecamp Journalistic Tribun Jogja di Rooftop Hotel Pandanaran Jogja Sore itu Ahad, 16 April 2016 saya pergi ke Hotel Pandanaran Jogja untuk mengikuti undangan pelatihan jurnalistik bareng Tribun Jogja.
0 notes
Text
Emih!
Minggu pagi ini aku diajak Mang Yadi ngaliwet[1] di kebun rimbun – yang lebih cocok disebut hutan – tak jauh dari rumah. Kami membawa sepanci beras dengan bumbu-bumbu dapur yang diperlukan di dalamnya. Tidak hanya berdua, sepanjang jalan menuju kebun, Mang Yadi mengajak tetangga-tetangga sebaya untuk bergabung. Jumlah kami lima orang anak laki-laki, dan aku paling kerdil di banding mereka yang sudah duduk di bangku sekolah menengah pertama. Kata Emih usiaku kini sekitar delapan tahun. Meski mereka jauh lebih tua, kami tetap akrab. Kami sering bermain bersama. Mang Yadi yang selalu membawaku ke sana ke mari bersama mereka. Kadang memancing ikan di kali, atau ngurek[2], bermain sepak bola atau bola voli di sawah kering, juga menerbangkan layang-layang di tanah lapang. Aku suka desaku. Desa yang dikelilingi pesawahan dan kebun-kebun beserta pohon-pohon jangkung menjulang di sekitarnya. Juga orang-orang yang begitu ramah. Anak-anak di desa ini baik meski tidak semua bisa bersekolah. Begitupun denganku. Ya, aku tak bersekolah. Tapi aku tetap akrab dengan kawan-kawan seusiaku yang bersekolah. Jika bukan hari libur, aku senang melambaikan tangan di pagi hari kepada kawan-kawanku yang bersepeda hendak berangkat sekolah.
Kali ini kami memilih kebun rimbun. Teduh, hijau, sejuk, dengan merdu kicau burung yang terdengar asik berduet dengan bising getaran sayap serangga khas hutan menjadi musik latar kami ngaliwet.
“Aku lupa bawa centong nasi” seru Mang Yadi. Kulihat nasi liwet sudah hampir matang. “Butuh sesuatu untuk mengaduk bumbunya” sambungnya. Jika terjadi hal seperti ini, jelas sudah siapa yang harus kembali ke rumah. Yang paling bungsu. Bergegaslah aku pergi dengan setengah berlari menuju rumah. Jarak antara kebun dan rumah tidaklah terlalu jauh. Sepanjang jalan, aku terus mengingat-ingat, apa hanya centong saja yang dibutuhkan Mang Yadi? Atau ada yang lain?. Langkahku semakin mendekati rumah. Dari jauh kulihat pintu depan terbuka dengan sepatu wanita berwarna coklat tua tergeletak di sana. Rasanya aku kenal sepatu itu. Semakin dekat, dua suara wanita yang sedang mengobrol semakin jelas kudengar. Tentu satu suara sangat ku kenal, itu suara Emih. Dengan siapa ia mengobrol?, lawan bicaranya tak asing di telingaku. Tetapi, ada kepingan ingatan yang kurang nyaman saat mendengar suara tamu wanita Emih itu. Kupelankan langkahku. Kupakai gaya orang hendak mencuri. Dengan mengendap-endap, kuintip tamu wanita itu.
“Hah!” desahku sontak menarik nafas.
Dengan gerak yang masih tanpa suara, segera ku tarik kakiku menjauh dari pintu depan. Kutuju pintu belakang. Kubuka pintu dapur itu perlahan. Decitnya tersamarkan obrolan. Untunglah Emih tak menguncinya dari dalam. Sesuai dugaan, centong nasi tertata bersama sendok dan garpu dalam sebuah wadah di atas meja makan kayu. Dari dapur, obrolan Emih dan si wanita gila, begitu aku menamainya, terdengar jelas. Seperti sebelumnya, wanita gila itu selalu datang dan mengobrol dengan setengah terisak.
“Ayahnya semakin membaik meski masih tetap bisa kapan saja kumat dan mengamuk lalu siap bertengkar dengan siapapun termasuk denganku. Dokter bilang, emosinya semakin stabil. Tak sesering dulu ia mengamuk” wanita gila itu bercerita.
“Ya sukurlah kalau Ayahnya semakin membaik. Moga-moga Gusti Allah segera mengembalikan ingatannya. Andai tak ada kejadian PHK itu, Emih yakin dia akan menjadi ayah yang baik” jawab Emih
“Iya. Insya Allah aku tetap berusaha berbakti padanya, bagaimanapun keadaanya, meski hati tetap masih bertanya-tanya, kenapa kejadian itu terjadi saat aku baru beberapa hari melahirkan anakku?”, di akhir kalimat, suara wanita gila itu semakin bergetar menahan tangis. “Emih sendiri bagaimana? sudah cek lagi ke mantri? hapunten, Mih aku tidak menemani Emih saat kondisi Emih seperti sekarang ini. Aku hanya bisa kemari sesekali. Tapi tak perlu khawatir, Emih selalu kusebut dalam sujud. Gajiku pun masih cukup buat bantu Emih, juga buat ngurus segalanya” sambungnya
“Tak apa, adikmu si Yadi sudah lebih dari cukup mengurus Emih. Meski masih remaja, adikmu cukup cekatan. Kata Mantri, belum ada perkembangan. Kadang kalau sedang kambuh, pusingnya tak tertahankan. Ah biarlah, tua memang tak bisa di obati. Insya Allah Emih sudah siap apapun ketetapan Gusti Allah. Asal suamimu segera pulih, biar keadaan lebih baik” sahut Emih.
Aku tertegun sesaat. Mantri? Emih sakit. Sakit apa?. Rasanya tak pernah kudengar Emih mengeluh atau mengaduh. Ah, centong nasi! Pastilah Mang Yadi menunggu-nunggu. Kembali aku berlari menuju tempat Mang Yadi dengan centong nasi di genggaman tanganku.
“Soni! Lama sekali! Kami kelaparan!” bentak Mang Yadi. Aku meminta maaf. Mang Yadi segera mengeruk nasi dan menaruhnya di atas daun pisang yang sudah dipersiapkan untuk kami makan bersama. Kami semua mulai makan. Rasa bersalah masih mengganggu hatiku, tapi tak mengurangi kenikmatan nasi liwet buatan Mang Yadi. “Mang, di rumah ada wanita gila yang rutin datang” dengan harapan bisa mengurangi rasa bersalahku terhadap Mang Yadi, aku membuka obrolan.
“Hah?! kamu bertemu dengannya? Apa dia menangis lagi? Mendekap-dekap kamu lagi?” tanya Mang Yadi dengan mulut penuh nasi
“Tidak. Saat aku tahu dia di ruang tamu, aku langsung pergi sembunyi” jawabku santai. Kupikir jawaban ini akan menuai pujian.
“Bodoh! Ayok pulang!” bulat-bulat Mang Yadi menelan nasi. Kemudian ia menyambar teko berisi air minum. Selesai meneguknya dengan sembarang, ia sodorkan kepadaku. “Minum. Ayok pulang” katanya memberi perintah.
Mulutku masih asik mengunyah. Namun dahiku berkerut kaget. Pun dahi kawan-kawan ku yang sedang makan. Bodoh?. Harusnya ia bilang cerdas karena aku berhasil menghindar dari kegilaan wanita itu.
***
“Kamu mau kemana, Soni?” tanya Emih saat aku meminta ijin bermain kelereng di tanah lapang. “Dua minggu yang lalu, kamu sama Yadi pulang terlambat. Padahal ada yang harus kamu temui. Kemungkinan hari ini dia akan datang lagi. Jadi tak boleh lagi kamu pulang terlalu sore ya nak” pinta Emih. Kujawab dengan anggukan cepat, lalu segera berlari dengan saku yang berat penuh kelereng. Sekilas, saat langkahku semakin jauh, kudengar Emih terbatuk-batuk. Namun kawanku sudah menunggu. Emih akan baik-baik saja pikirku menenangkan diri.
Siang ini siang yang teduh. Ada segumpal awan kelabu yang melayang menutupi matahari di tanah lapang. Aku dan kawan-kawan tetap mengabaikan sang mendung. Kami terus asik bermain kelereng. Entah sudah berapa jam kami di lapang. Toh hujan tak kunjung jatuh. Seiring dengan kelerengku yang menggelinding menghantam kelereng lawan, sayup kudengar orang-orang memanggilku. Bukan satu, mungkin dua atau tiga orang. “Di sini rupanya. Soni, cepat pulang” Mak Obi, tetangga sebelah rumah menarik tanganku seketika. Wajahnya sungguh tak ramah. Di belakangnya, Pak Ikin juga Bi Ela, tetanggaku yang lain, muncul memasang raut yang sama.
“Ada apa?. Kelerengku!” rengekku
“Tinggalkan kelerengnya” kata Mak Obi setengah membentak. Tanganku terus ditariknya kuat-kuat. Hampir berlari aku berusaha mengikuti langkah Mak Obi yang cepat. “Kamu laki-laki, Soni. Kamu laki-laki. Iya kan?. Kamu tangguh bukan? Harus ya? tangguh” Mak Obi terus mengoceh sendiri sepanjang jalan. Ocehannya membuatku bingung. Dengan posisi tangan kananku digenggam erat, langkah yang setengah meloncat, dan nafas yang susah payah ku tata, tak ada celah untukku membuka mulut. Pertanyaan-pertanyaan menjejal di kepalaku yang pada akhirnya tetap tertimbun. Kadang Mak Obi menggumamkan sesuatu seperti sedang berdzikir. Mengulang-ulang asma Allah. Saat suaranya begitu pelan, aku baru menyadari bahwa Bi Ela yang sedari tadi mengikuti kami di belakang mulai terisak. Isakan tangis yang tersamarkan suara langkah kaki kami yang terburu-buru.
Kami semakin mendekati rumah. Orang-orang berkerumun di depan rumah. Pastilah ada sesuatu yang tak beres pikirku. Lagi-lagi kulihat sepatu wanita berwarna cokelat tua milik si wanita gila. Perasaan tak nyaman mulai menjalar di dadaku. Aku mulai menerka, apa si wanita gila itu datang lalu mengamuk di rumah? Atau ada pencuri memasuki rumah?. Orang-orang mulai memanggilku. Beberapa menepuk punggung dan mengusap kepalaku. Aku terus di giring ke dalam rumah oleh orang-orang. Suara tangis yang entah siapa saja mengganggu telingaku. Tetiba, kulihat wanita gila itu. Ia langsung berlari menyerangku. Di tengah keramaian, aku sudah tak bisa menghindar. Apalagi melawan. Ia berjongkok memelukku sembari terus menangis sejadi-jadinya. Ada sesuatu yang menghangat di pundakku. Semakin menghangat dan basah oleh air mata si wanita gila. Mataku tertutup jilbabnya yang lebar dan berantakan. Namun dari balik kain jilbab si wanita gila itu, samar kulihat Mang Yadi di gendong tetangga. Tatapannya yang sayu jatuh pada suatu benda yang tergeletak di tengah rumah. Aku masih kebingungan. Mataku terus memburu satu orang yang tak kulihat di deretan orang-orang. Dimana Emih?. Akhirnya aku meronta, berusaha mendorong si wanita gila agar melepaskan dekapannya. Usahaku sia-sia. Ia terus memeluk tubuh mungilku sembari sesegukan. Setelah cukup lama, akhirnya si wanita gila melonggarkan pelukannya, lalu menyimpan tangannya di kedua pipiku. Mengarahkan kepalaku lurus pada wajahnya. Ia menatapku lekat seolah mencari sesuatu dari balik bola mataku. Pupilnya terus berpindah ke kiri ke kanan.
“Soni dengarkan Mama!. Jangan khawatir. Kamu akan kembali bersama Mama. Bersama Ayah, juga adikmu. Kita akan kembali ke rumah. Kamu akan sekolah. Ayah sudah membaik. Ia tak lagi gila. Kita hidup bersama lagi. Seperti seharusnya” si wanita gila itu terus meracau dengan suaranya yang bergetar karena terisak seperti biasa, bahkan lebih hebat. Ayah? Adik?. Sulit rasanya mencerna setiap kalimat yang keluar dari mulut si wanita gila. Dan ia memanggil dirinya ‘mama’?.
“Emih?” hanya itu kata yang keluar dari mulutku
“Mama tahu, Soni. Ini salah Mama. Terlalu banyak memberikan beban pada Emih. Mama yang salah, Soni. Maafkan mama. Emih… Emih… sudah tak ada, Soni. Sudah beristirahat. Emih sudah tenang” ia kembali menangis.
Ada sesuatu yang menonjok perutku. Sekarang dadaku terasa panas. Panas yang terus naik menyebar di seluruh wajahku, lalu panas itu berhenti di mataku.
“Emih?” kata itu keluar lagi dari mulutku. Orang-orang mulai mengaji, dan gerimis sudah jatuh di luar sana.
[1] Memasak nasi dengan campuran bumbu-bumbu tertentu
[2] Memancing belut di pinggiran sawah
0 notes