#poemsofromance
Explore tagged Tumblr posts
Photo
To the abyss of distance, Father, child, lover, wild. Mirror, everyone, magician freedom. Your brother kind, your.stranger, No-one, who gave of design, Skill, bread and mind. Who tore things by accident, Lightning and spine, The seasons apart for All reasons unknown. Who shone grain things back in line. I, a life, A will to show you a sign, These sun mask leaves of mine Old rhyme to us the earth, A moment, Like the tree away told, Love is our breeze, Our breath, Our bridge dance Back home... #soulpoetry #archetypal #breathofthewild #poetryasmedicine #poetryofig❤ #poetryislove #poetrgasm #poetryofstrength #poetrysociety #powerofspontaneity #poetryofinsta #poetryofig #poetryflight #poemsofseason #poem #poetsofig #poetsofinsta #poemsoflove #poetry #poetryisart #poetsoninstagram #poemsofromance #poetryasaspiritualpractice #melbournepoetry #melbspokenword (at Ferntree Gully, Victoria) https://www.instagram.com/p/CRL8XsEt4_3/?utm_medium=tumblr
#soulpoetry#archetypal#breathofthewild#poetryasmedicine#poetryofig❤#poetryislove#poetrgasm#poetryofstrength#poetrysociety#powerofspontaneity#poetryofinsta#poetryofig#poetryflight#poemsofseason#poem#poetsofig#poetsofinsta#poemsoflove#poetry#poetryisart#poetsoninstagram#poemsofromance#poetryasaspiritualpractice#melbournepoetry#melbspokenword
0 notes
Text
Nirwana Keabadian Cinta
Kasih dengarlah bisik ku.
Kan ku beri dikau keindahan.
Bersama indahnya bias mentari pagi di tepi telaga.
Jauh menerawang ke atas nirwana keabadian cinta.
Bercerita tentang betapa aku sangat mengasihi.
Sangat ingin ku berbagi secangkir teh hangat di puncak gunung asmara bersamamu.
Menjalani cinta se damai aksara alam di pagi yang tenang.
Kasih, bukan ku janjikan kau lautan asmara yang berombak cinta.
Atau ku rengguhkan bulan sabit ke pangkuanmu.
Aku bukan seorang yang dapat memberimu lautan harta.
Atau heroes yang dapat menjaga dunia.
Aku hanya seorang yang kecil berharapan sederhana.
Melihat senyum indahmu di setiap ku buka mata.
Tertawa, menangis, berjuang menjalani setiap langkah kehidupan yang singkat ini.
Berbagi ranjang penuh kasih berselimutkan cinta tulus.
Atau hanya sekedar mengucap kata aku sayang padamu, setiap malam menjelang tidurmu.
Kasih pernah kan kita bermimpi.
Mengasuh gadis kecil kita penuh kasih.
Kasih.
Tafsirkan lah setiap goresan aksara jiwaku.
Tatap mataku, baca hatiku.
Yakin lah kan ku persembahkan cinta kasih suciku hanya untukmu.
Beri sedikit waktu untukku.
Kan ku pinang engkau dengan mahar keimanan.
0 notes
Text
Merak Bulan Di Ujung Senja
Senja di sore itu. Biaskan mentari tenggelam. Seakan ku terbang dalam lamunan pekat memudar. Terpaku dalam imaginasi. Secarik senyum dengan warna memerah. Merona menantang hasrat di jiwa. Tatap mata yang sayu, gambarkan lelah jiwamu. Rambut lurusmu yang berderai di terpa angin tepian sungai. Jiwaku melemah, ketika ku tatap linang air matamu. Mengalir menggaris pipi indahmu. Tersenyumlah manis. Bagaimana aku menulis jika ku tatap kau menangis. Bagaimana ku dapatkan tawa jika rasamu sendu. Andai dapat ku gapai rembulan. Akan ku daki gunung hingga puncak nirwana. Ku petikkan untukmu dua bulan purnama. Akan ku tuang air ke lembah asmara, agar terlihat indah senyum penuh kasihmu. Lama kira ku rasa, tak rasakan bahagiamu. Tersenyum lah jelitaku. Ku rinduka bercak bekas senyuman di pipimu. Berlarian di tepian sungai. Tetawa bersama gelapnya malam tanpa rembulan. Di sudut hati yang tersudut. Aku tulus dengan sayangku. Aku rasakan getar mendalam saat ku genggam tanganmu. Namun ku sadar. Ku hanya seekor gagak rimba yang mengharap merak bulan.
0 notes
Text
Jalanan Masa Depan
Image by : HerizkArt Gallery
Berjalan terus ku berjalan. Lelah ku mendaki. Tapi keharusan mengikutiku. Sekali-kali terdapati langkah yang teduh, dan melangkah pelan sejenak untuk bernafas. Sekali-kali terdapati langkah berat, panas dan tak satupun rindang menghampiri.
Masih jauh tujuan langkahku. Satu persatu tertinggal bekas sepatu yang aku kenakan. Hanya bayangan yang selalu setia menemani. Bayangan yang tak pernah mengeluh akan egoku, tak pernah terlihat letih mengikutiku, tak pernah sekali pun pergi walau hujan menyelimuti.
Senyuman, caci maki, tertawaan, tangisan, atau bahkan lirikan sinis yang ku temui. Silahkan, tapi ku tak akan berhenti dan tak akan pernah berbalik badan untuk langkah menurun. Senyumku, tawaku, dan tulusku akan selalu ada. Tak perlu kau khawatirkan senyumku yang akan hilang. Jatuhku masa lalu, tangisku masa lalu, keluh kesah ku juga bagian masa lalu. Tapi tangan ini akan selalu terbuka untuk masa depan.
Saat kau terjatuh dan tanpa kau minta, tangan ini akan mengulur padamu mengangkat kembali keputus asaanmu untuk sebuah impian dan kepercayaan yang telah hilang. Percayalah, melalui tangan ini masa depan akan kembali. Genggamlah tangan ku dan berjalanlah bersama ku. Jadilah bayangan dan kerikil sepanjang jalan yang akan ku lalui. Tak hanya aku, tapi kita.
Bersiap lah, tak hanya ada kita di jalanan ini. Tapi sejuta manusia dengan keputusan yang berwarna. Tak hanya kerikil yang akan kau temui. Tapi pasir, dedaunan, rumput, bahkan udara yang kau hirup. Tersenyumlah…
1 note
·
View note