#pilarinspirasinegeri | Explore Tumblr posts and blogs

dwintaayu-sy · 4 years ago

Text

Pengabdian Sekayan Jilid IV.

Mereka Sang Pemilik Mimpi

Masih terekam jelas olehku, bagaimana raut wajah kegembiraan mereka menyambut kami. Di hari-hari terakhir kami berada di desa Sekayan, kami menyempatkan hadir berkunjung ke salah satu SD swasta 023 Suka Harjo, yang dari sinilah aku mendapatkan banyak cerita dan tersadar ternyata aku selama ini masih banyak ngeluhnya daripada berucap kata syukur.

Pagi itu kami terkendala dengan transportasi untuk menuju sekolah 023, padahal sehari sebelumnya aku sudah berjanji dengan kepala sekolah jika kami sampai ke sekolah pukul 09:00 namun nyatanya hampir pukul 09:00 kami belum mendapatkan kendaraan untuk berangkat kesana. Sampai akhirnya, bapak kepala dusun menyusul kami menggunakan mobilnya. Hal kecil seperti inilah yang membuatku terenyuh dan akan memiliki tempat khusus diingatan. Perjalanan dari posko ke sekolah sekitar kurang lebih 25 menit, sesampainya di depan sekolah benar saya mereka menyambut kami dengan ramah. Langsung saja ku temui bapak kepala sekolah, pak Suharmin namanya. Pak Suharmin juga tak kalah membuat kenangan baik diingatanku, nanti akan ku ceritakan mengenai dirinya di judul yang lain 😁.

Tak perlu waktu lama, adik-adik yang jumlahnya kurang lebih 100 orang ku bariskan dilapangan, mereka antusias menjawab salam dan yel-yel yang ku lemparkan. Hampir terlupa, aku kesana tidak sendiri pastinya ada teman-teman team divisi pendidikan dan beberapa teman relawan yang ikut. Diantaranya,ada kak Esti, kak Niswah, Kak Icha, Bang Rozi, Kak Eky, dan Kak Snthya.

Kami langsung bagi kelompok untuk bermain dan belajar bersama adik-adik disana. Kak Eky, kak Snthya, dan bang Rozi belajar dan bermain dengan adik-adik kelas 1 sampai 3. Materinya sederhana mengenai nasionalisme dan bernyanyi serta di tutup dengan mewarnai.

Untuk kelas 4 dan 5 ada aku dan kak Esti, untuk materi disini kami bawakan tentang cita-cita dan impian dan nanti diakhir akan ditutup dengan menempelkan cita-cita mereka di pohon Cita-cita. Saat itu kami berada dilapangan sekolah membentuk lingkaran duduk, berkenalan,dan kemudian bercerita. Disini, aku cukup kaget dan terkagum dengan penuturan mereka mengenai cita-cita. Contohnya saja, Putra siswa kelas 5 SD yang bercita-cita ingin menjadi dokter spesialis jantung, ketika ditanya alasannya putra menjawab "ia tidak mau melihat seseorang kesusahan ketika ingin berobat, dan ketika nanti ia sudah sukses menjadi dokter akan ia sisihkan uangnya untuk membantu adik-adik di panti asuhan." Kemudian ada Liza, kelas 5 sd, ia bercita-cita ingin menjadi Ustadzah. Ketika ditanya alasannya, Liza menjawab, "Liza ingin nanti suatu saat ketika mamak/bapak meninggal Liza yang selalu mendoakannya".

Ini hanya sebagian cerita cita-cita dari mereka yang sangat membuatku terenyuh, terkagum, dan bertanya kepada diri sendiri di usia mereka apa yang dulu ku pikirkan, malu rasanya ketika melihat betapa gigih dan semangatnya mereka merawat impian dan cita-citanya. Sedangkan aku, yang diberikan beberapa kemudahan dalam belajar tak pernah terpikir sampai sejauh mereka.

Sama seperti kelas 4 dan 5, kelas 6 pun juga berada di lapangan membentuk lingkaran bermain, berkenalan dan bercerita. Di kelas 6 ada kak Niswah dan Kak Icha, materi yang dibawakan juga sama mengenai impian dan cita-cita dan diakhir nanti akan ditutup dengan menempelkan cita-cita mereka di pohon cita-cita.

Hari mulai terik, kami memutuskan untuk masuk ke dalam ruangan. Aku masuk ke ruangan kelas 4, sembari mendengarkan sebagian dari mereka menceritakan cita-citanya sebagian dari adik-adik ada menggambar pohon yang nantinya akan ditempel dengan cita-cita mereka.

Mereka adik-adik kelas 4 SD 023 Suka Harjo cukup merebut ingatanku, ketika aku berpamitan untuk pulang mereka memelukku dengan erat dan ku katakan "nanti malam kita ketemu lagi loh, kalian datang yaa di nonton bareng nanti malam", dengan kompak mereka menjawab "oke kak".

Acara nonton bareng kami mulai jam 19:30, banyak adik-adik yang datang dengan antusias. Dan diantaranya ada mereka adik-adik ku kelas 4 SD yang tiba-tiba datang dan menggandengku keluar dari tempat nonton bareng. "Kak ini kado untuk kakak, jangan dibuka dulu yaa kak. Buka nya nanti aja pas kakak uda dijalan pulang". Aku terkejut dengan sebuah kotak yang dibungkus kertas kado, tak sadar air mata jatuh tanpa instruksi. "Ini juga surat untuk kakak, makasih uda masuk ke kelas kami ya kak". Dan benar saja air mata ku jatuh lebih deras, ku peluk mereka sambil berucap terima kasih.

Aku yang hanya bermain dan bercanda dengan mereka tidak lebih dari 24 jam ternyata cukup membuat ku merasa sangat dekat dengan mereka. Secara tidak langsung, aku seperti mendapat pesan dari mereka. Jika aku harus kembali kesana, dan tanpa diminta pun nanti suatu saat jika ada kesempatan baik rezeki dan kesehatan akan ku langkahkan kaki ku kembali ke desa kalian dik, khususnya sekolah SD 023 Suka Harjo.

Terima kasih untuk kesempatan mengenal kalian, terima kasih atas pembelajaran sederhana yang kalian bagikan. Doakan saja kakak bisa main kembali kesana, kakak juga mendoakan semoga kalian dapat menggapai cita-cita dan impian kalian. Terima kasih sekali lagi, kakak sayang kalian 🖤🖤.

#Volunteers

#PilarInspirasiNegeri

#AksiNyataUntukNegeri

#Sekayan

#SD023SukaHarjo

#DusunSemarem

#Kemuning

#Indragirihilir

#Riau

#Pekanbaru

2 notes · View notes

dwintaayu-sy · 4 years ago

Text

Pengabdian Sekayan Jilid 1

Kali ini kisah yang akan dibagikan mengenai dua partner kordiv selama pengabdian di desa sekayan.

Pertama, ada Kak Rizki Lukman Saputra atau yang biasa disapa kak Eky. Kak eky merupakan mahasiswa keperawatan yang menjadi kordiv kesehatan, selama pengabdian kemarin kak eky banyak sekali membantu di proker yang aku kerjakan. Bahkan sebelum bertemu secara langsung, kak Eky juga membantu ku menyusun jadwal ketika nanti berada di desa Sekayan. Frist impression ketika ketemu kak Eky, sempat terpikir orang yang cuek namun ternyata ketika sudah kenal dan akrab ternyata orangnya wah baik, ramah dan humbl banget. Kak Eky juga sebagai partner ngantri bareng untuk mandi, nyari jaringan di dekat musholla, dan partner minum es kolding. Tak heran selama 10 hari bareng kak Eky berhasil masuk ke dalam ruang ingatan yang cukup berkesan untukku.

Terima kasih kak Eky sudah jadi partner ter-best selama di Sekayan, semoga semesta mempertemukan kita kembali :').

Yang kedua, ada bang Frido kordiv Sosial. Bang Frido ini seorang dosen muda yang ketika di pengabdian kemarin benar-benar ndak kelihatan kalau bang Frido seorang dosen. Beruntung banget nih mahasiswa/i yang dapat dosen seperti bang frido. Kenal dengan bang Frido juga cukup mengambil ruang ingatan yang ada dalam diriku untuk terus ingat dan terkagum dengan sosoknya, selama 10 hari di desa Sekayan bang Frido banyak sekali membantu melancarkan berbagai proker yang ku lakukan, bang Frido juga dikenal sebagai master menaklukkan anak-anak dalam beberapa menit, dijamin langsung nyaman di gendongan bang frido🤭.

Dibalik sosok dosen muda ini, ada hal yang mungkin banyak mahasiswa/i nya tidak mengetahui kalau bang Frido itu suka jail dan ngebully relawan-relawan lain dan yang ndak ketinggalan sikap sombong yang santun nyaa😁. Namun dibalik itu semua hanyalah candaan, penghibur ketika kami semua lelah ngejalani hari dengan proker-proker divisi masing-masing.

Terima kasih bang Frido sudah jadi Abang, dan Pak Dosen kami selama 10 hari di Sekayan. Dan yang ndak ketinggalan, terima kasih untuk beberapa kali traktiran es kolding dan es oyen selama disana😌. Semoga bisa bertemu kembali, dan doain Dwinta bisa main ke Bandung. Terima kasih sekali lagi bang😌🙏🏻

#Volunteers

#PilarInspirasiNegeri

#AksiNyataUntukNegeri

#Sekayan

#Kemuning

#Indragirihilir

#Riau

#Pekanbaru

2 notes · View notes

dwintaayu-sy · 4 years ago

Text

Tentang Mereka (Bagian III)

Pengabdian Sekayan

Ternyata rindu ku belum habis, malam ini dengan di temani segelas kopi hitam hangat ingatan ku terbawa kembali mengingat perjalanan yang banyak sekali menyisahkan cerita. Malam ini, aku teringat dengan satu orang baik dari sekian banyak orang-orang baik yang ku temui selama di desa Sekayan.

Ibu Lena namanya, seorang guru SD yang rumahnya tepat berada di samping posko tempat kami menginap. Bu Lena yang dengan ramah menyapa dan menawarkan ku untuk mandi di rumahnya, tidak hanya ditawarkan mandi saja namun beliau juga sering sekali menawarkan untuk makan ataupun istirahat di rumahnya. Dan jadilah aku hampir setiap hari mandi di rumahnya, yang membuatku sedikit banyak mengenal keluarganya.

Selama 10 hari berada disana, banyak cerita yang ku tukar dengan cerita Bu Lena. Tentang bagaimana perjuangannya merantau ke desa Sekayan, sampai bertukar cerita tentang anak bungsunya yang kini sudah beranjak dewasa. Aku juga cukup dekat dengan anak bungsunya, Tari namanya. Gadis Sekayan yang memiliki semangat tinggi, tak hanya itu di usianya yang masih 18thn kini tari sudah memiliki usaha wo(wedding organizer) kecil-kecilan, tari juga berjualan di kantin sekolahnya. Sedikit banyaknya aku juga terinspirasi darinya, dari semangat dan kegigihannya membantu ekonomi orang tua.

Bu Lena, satu dari banyak keluarga baru yang ku temui di Sekayan. Ada satu moments yang dengan tidak sengaja merebut porsi ingatan ku. Pernah di suatu siang dengan cuaca yang amat panas terik, ketika aku yang baru saja menyelesaikan proker (program kerja) dan belum sempat makan siang namun adik-adik sudah dengan sigap menyerbu ku untuk bermain dan belajar. Bu Lena awalnya menawari ku untuk makan saja di rumahnya, karena rumah tempat makan siang terbilang lumayan jauh dari tempat posko kami. Awalnya aku menolak ketika ditawari makan dirumahnya, dan dengan segera aku bermain dengan adik-adik Sekayan yang telah menunggu ku. Namun tanpa di sangka, Bu Lena dari arah rumahnya membawa sepiring nasi+ lauk pauk dan mendatangi ku untuk segera makan. Lagi dan lagi aku mengucapkan terima kasih dan berkata "nanti saja Bu, dwinta belum lapar". Namun siapa sangka bu Lena langsung menyuapi ku, dan berkata pada adik-adik "kak dwinta makan dulu yaa, abis itu nanti baru lanjut lagi". Karena banyak pasang mata yang melihat ku maka ku putuskan untuk makan sendiri dan jadilah aku dan Bu Lena makan sepiring berdua :D.

Hal itu yang dengan segera seperti merebut kerinduan ku terhadap almarhuma ibu. Tidak hanya kasih sayang dan perhatian dari Bu Lena saja, namun banyak kasih sayang dan perhatian yang ku dapatkan dari mereka ibu-ibu baik yang dengan senang hati membantu kami selama berada disana.

Berada 10 hari di desa Sekayan membuat ku merasa rinduku terhadap almarhuma ibu cukup terbayarkan. Dan dengan 10 hari aku berada di desa Sekayan, aku seakan kembali mendapatkan kasih sayang dan perhatian seperti yang diberikan almarhuma ibu.

Aku tak pernah bosan mengucap syukur dan berterima kasih kepada semesta yang menemukan ku dengan banyak orang baru. Di usia kepala 2 barangkali sedikit banyak aku tumbuh bersama perjalanan, bertumbuh dengan banyak pelajaran baru dan cerita-cerita baru.

Terima kasih kepada orang-orang baik yang telah menyambut ku dengan sangat baik. Doaku semoga tetap sehat, diberikan kelancaran rezeki, dan semoga saja kelak semesta mempertemukan kita kembali :').

#TentangMereka

#Volunteers

#PilarInspirasiNegeri

#AksiNyataUntukNegeri

#Sekayan

#Kemuning

#Indragirihilir

#Riau

#Pekanbaru

1 note · View note

dwintaayu-sy · 4 years ago

Text

Tentang Mereka (Bagian II)

Pengabdian Sekayan

Kali ini aku akan bercerita tentang orang-orang hebat yang berada di balik pengabdian Desa Sekayan.

Aku mulai dari orang-orang hebat penyelenggara pengabdian ini. Jadi, di Pilar Inspirasi Negeri ada 3 anak muda yang menggagas PIN dan bertempat tinggal di Kecamatan Kemuning. Namun mereka merantau ke pulau Jawa untuk melanjutkan kuliah. Aku mulai dari kak Iyus Niar Repani Br. Sebayang, sebenarnya aku sudah tau lama dan sering ngekepoin instagramnya🙈 dan beberapa kali terkagum melihat dirinya. Sosok perempuan yang dengan mudahnya mengabdi dan berkeliling Indonesia, yaa walaupun ku tau pasti banyak proses dibaliknya.

Kak Niar juga banyak ku repotkan sejak pertama kali aku pendaftaran, aku yang banyak tanya mengenai hal ini dan itu namun dengan sabar dan telatennya menjawab pertanyaanku. Pertama kali bertemu secara langsung, kak Niar dengan ramah menyambut ku. Sewaktu pengabdian, kami tak banyak bertukar cerita hanya sekedarnya saja. Wajar saja, dia adalah penanggungjawab dari pengabdian ini. Sangat jarang, aku melihatnya duduk bersama kami saat waktu istirahat. Biasanya ia kelihatan lagi ketika sudah jam menuju makan malam dan dilanjutkan dengan evaluasi dan briefing program, dan setelah itu aku tak melihatnya lagi sampai besok pagi😬.

Kak Niar perempuan yang sangat gigih diantara 2 teman laki-lakinya, mengapa aku bilang begitu? Tampak dari raut wajahnya dan pembawaannya, kak Niar yang dengan sangat berusaha memfasilitasi kami para delegasi, yang sangat berusaha mencari sponsor untuk kegiatan ini. Ada beberapa hal yang ku dapat darinya, tentang semangatnya, tentang kegigihannya, dan tentang pribadi ramahnya.

Teruntuk Kak Niar, Dwinta teramat senang dan berterima kasih kepada semesta dan seisinya yang memperkenalkan dan mempertemukan, dapat berkenalan, bercerita, becanda, bernyanyi, dan berada satu team dengan kak Niar. Kak Niar semoga dilain kesempatan kita bertemu kembali, semoga tetap sehat jiwa dan raganya, tetap baik dengan senyum ramahnya.

Dan yang terakhir, sadar ataupun tidak sedikit maupun banyak. Gadis kecil ini sangat terinspirasi olehmu :').

Dwinta tunggu kunjungan perjalanan kak Niar ke Bumi Melayu Deli :')

#TentangMereka

#Volunteers

#PilarInspirasiNegeri

#AksiNyataUntukNegeri

#Sekayan

#Kemuning

#Indragiruhilir

#Pekanbaru

#Riau

0 notes

dwintaayu-sy · 4 years ago

Text

Pengabdian Sekayan Jilid V.

Tak akan Pernah Dilupa :')

13 hari yang lalu, di ruang yang sama tangis kita pecah dan hati berkata tak ingin pisah. Setiap wajah dari kita memiliki cerita dan kisah yang berbeda dalam ingatanku, setiap canda tawa juga terasa bermakna.

Siang itu sinar matahari sangat terik, namun mendadak sendu dengan ucapan maaf dan terima kasih yang hadir dalam setiap kata yang terutarakan

Aku, dan dirimu saat itu mendadak tak ingin pisah. Ini sebenarnya yang ku takutkan, ketika sapa tawa di awal pertemuan harus berakhir dengan jatuhnya air mata di waktu perpisahan.

Terima kasih orang-orang baik yang telah memberi warna yang cukup menyita ruang ingatan. Terima kasih untuk setiap pelajaran yang telah dibagikan.

Mungkin memang begini cara kerja semesta merancang pertemuan dan perpisahan.

Maaf, gadis kecil ini masih banyak tidak mengertinya. Namun dari pertemuan yang terjadi, gadis kecil ini banyak belajar. Sekali lagi terima kasih untuk kesempatan mengenal kalian orang-orang hebat.

Semoga dilain kesempatan kita dapat bertemu, bernyanyi, bercanda tawa, dan bercerita kembali, sampai tak ada lagi sekat yang membatasi.

Dan terakhir, untuk orang-orang baik. Semoga tetap sehat tubuh dan juga hatimu, tetap berbuat baik dan jangan pernah bosan untuk menebar kebaikan.

#Volunteers

#PilarInspirasiNegeri

#AksiNyataUntukNegeri

#Sekayan

#Kemuning

#Indragirihilir

#Riau

#Pekanbaru

0 notes

dwintaayu-sy · 4 years ago

Text

Pengabdian Sekayan Jilid II

Nah selanjutnya, aku mau bercerita tentang team inti nya divisi pendidikan. Gak kebayang sih kalau ndak ada mereka, mungkin proker-proker ndak bisa jalan semaksimal ini.

Dimulai dari kak Mei, kak Mei bener-bener banyak sekali ngebantu proker div pendidikan. Dimulai dari ngingatin aku akan hal-hal kecil sampai ingatin aku sebagai kordiv harus gercep dan tegas ngambil keputusan. Kak Mei juga rela wisuda online di Sekayan dengan kami, padahal bagi sebagian orang wisuda merupakan hal yang sakral. Ndak kebayang kalau kemarin ndak ada kak mei.

Selanjutnya ada kak Esti yang selalu sabar ngedengarin cerita dan sabar juga ngasih masukan untuk diriku agar ke depannya lebih baik lagi.

Yang ketiga ada kak Khairunnisa, Kak Icha ini orang terkalem yang aku temuin selama pengabdian, sikap lembutnya juga yang ngebuat adik-adik disana jatuh hati sama kak Icha. Tak kalah dengan senyum manis yang selalu diberikan membuat sesiapapun yang melihat tak bisa berpaling🤭. Kak Icha juga sebagai masternya ice breaking waktu ngejalani proker ke sekolah

Yang keempat ada kak Niswa, kak Niswa si ceria yang sepertinya ndak kehabisan energi waktu ngejalanin proker selama disana. Dan kak Niswa juga sebagai pemberi semangat terbaik disaat-saat kami mulai kehabisan energi.

Yang kelima ada bang Rozi laki-laki paling ganteng di divisi pendidikan. Gak kebayang juga kalau ndak ada bang Rozi, gak ada yang angkat sound dan gak ada yang sigap sedia untuk nyiapin barang-barang perlengkapan. Terkadang bang Rozi juga yang antar jemput teman-teman divisi pendidikan ke rumah pakde untuk sarapan ataupun makan siang/malam.

Yang terakhir ada kak Mariati. Kak Mar, juru kunci bagi kami sewaktu pengabdian kemarin. Kak Mar, perempuan asli desa Sekayan yang dengan cerita perjuangannya untuk bersekolah membuat sesiapapun yang mendengarnya tertegun. Dengan perjuangannya bolak-balik dari Desa Sekayan ke kota akhirnya Paud yang didirikannya menjadi satu-satunya Paud yang terakreditasi B se-kecamatan Kemuning. Saat ini kak Mar juga sedang menjalani kuliah di UT, sungguh luar biasa perjuangan kak Mar untuk pendidikan di desa Sekayan.

Dan diantara mereka aku bukanlah siapa-siapa, aku hanya gadis kecil yang menguji nyali dengan menjadi kordiv mereka. Pada nyatanya akulah yang diarahkan, bukan aku yang mengarahkan. Memang tengil gadis kecil ini, sedikit ilmu tapi berani sekali untuk berada di depan.

Terima kasih sudah bahu-membahu menyelesaikan proker yang dibuat, terima kasih juga untuk teman-teman divisi pendidikan yang sudah mengingatkan dan memberi tau tentang apa-apa yang sering terlewat olehku.

Yang terakhir, Maaf jika kemarin Dwinta masih banyak merepotkannya, masih sering slow responnya, masih banyak kurangnya.

Terima kasih sudah mengingatkan dan menegur Dwinta untuk kebaikan Dwinta ke depannya.

Semoga dilain kesempatan kita bisa bertemu kembali untuk menebar kebaikan :').