#pengalaman beli rumah
Explore tagged Tumblr posts
Text
CS 0817-323-882, Begini Rumah Indent Rp 1,5 Miliar di Permata Royal Garden, Pintu Tol Pakis Malang
BISA CASH Call 0817-323-882, Belajar Investasi Rumah PRG Dekat Kantor Desa Sukoanyar Pakis Jl Raya Sukoanyar No 235 Malang, dan Buat Investasi Rumah PRG Daerah FIF Group Pakis Jl Raya Pakisjajar No 11 Malang, serta Cara Investasi Rumah PRG Dekat Bank Jatim Kantor Kas Pakis Jalan Raya Pakis Malang

Permata Royal Garden
Sejarah perkembangan usaha developer dimulai dari pengembangan perumahan di daerah kampus seperti kampus ITN, UIN dan Unibraw di daerah Sigura-gura. Setelah unit rumah sold out, maka pengembangan diarahkan ke daerah yang berkembang yaitu wilayah Pakis, dimana adalah wilayah primadona untuk daerah kabupaten Malang, karena lokasi sangat strategis yaitu dekat bandara Abdul Rachman Saleh Malang dan dekat dengan interchange tol Malang - Pandaan.
Di dalam menyediakan fasilitas Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) , PT Graha Intan Kreatif selaku pengembang Permata Royal Garden telah menjalin kerja sama dengan beberapa bank baik bank pemerintah maupun bank swasta.
Dalam menjalankan bisnis property telah dibuatkan akta Pendirian PT dengan Akta No. 147 tertanggal 19 Februari 2010 dihadapkan Notaris Paulus Bingadiputra.
Visi & Misi Permata Royal
VISI Menjadi developer perumahan yang terdepan dalam memberikan tata lingkungan yang prima serta berkomitmen terhadap kualitas produk demi kepuasan konsumen.
MISI Tujuan utama kami adalah menjadi developer properti yang menyediakan produk-produknya dengan kualitas terbaik, ketepatan waktu dan biaya yang efektif.
Legalitas Usaha Developer
Data Lengkap Developer Nama Perusahaan : PT. GRAHA INTAN KREATIF Bidang Usaha : Pengembang / Developer Alamat Kantor : Jl. Raya Ampeldento 1087 Malang Telepon : 0341 794181 Akte Pendirian : 147 Akta Perubahan Anggaran Dasar NPWP : 02.666.379.9-657.001 TDP : 13.11.1.52.00468 SIUP : 503/506/419.43/2010 Keanggotaan APERSI : 027/IN/DPD-04/III/2012 Keterangan Domisili : 96/421.629.014/11/2012
INFO LENGKAP G-Maps : https://maps.app.goo.gl/aL9ai53cAaUkMpbu7 Permata Royal Garden Jl. Raya Ampeldento No. 1087, Boko, Bunut Wetan, Kec. Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur 65154
Instagram https://www.instagram.com/permataroyalofficial/
Tiktok : https://www.tiktok.com/@permataroyalmalang/
Website : https://permataroyal.com/
Marketing : ASEP, 0813-3411-2000, [email protected] PURNOMO, 0812-5930-7769, [email protected] IWAN, 0822-4490-6385, [email protected] SULIST, 0878-5663-2626, [email protected] YANTI, 0813-3318-5634, [email protected]
PT Graha Intan Kreatif Marketing Office Permata Royal Garden Jl. Raya Ampeldento 1087 – Kav. A1 MALANG, Jawa Timur, 65154 (0341) 79 66 33
Marketing Office Permata Royal Manisa Jl. Manisa, Perumahan Permata Royal Manisa Blok A3 MALANG, Jawa Timur, 65135 (0341) 750 77 55
CaraInvestasiRumahKerenPRGSekitarDinasPendidikanDanKebudayaanUnitPelaksanaTeknisDinasUPTDJlHAbdulMajidNo108Malang, #CaraInvestasiRumahUnikPRGBelakangTanpaModalKantorILOJlTegalMapanMalang, #InvestasiRumahPRGDenganKprDepanPTBankPerkreditanRakyatSurasariHutamaKantorKasRukoPakisMegahKav9Malang
#Bisnis jual beli rumah bekas#Pertanyaan saat membeli rumah bekas#Pengalaman membeli rumah second#Biaya beli rumah second#Tips membeli rumah bekas#Tips membeli rumah bekas agar Tidak Tertipu#Transaksi jual beli rumah yang aman#Proses jual beli rumah cash tanpa notaris
0 notes
Text
Waktu aku kecil, aku selalu membandingkan diriku dengan orang lain. Rasanya kok hidup orang lain mudah terus, ya? Mereka gampang banget beli barang yang mereka inginkan? Sedangkan aku? Butuh waktu berhari-hari, berbulan-bulan, atau bertahun-tahun baru bisa beli barang yang aku inginkan. Setiap minggunya juga, mereka jalan-jalan. Beda denganku yang selalu di rumah. Bangun tidur, menonton TV, belajar, beres-beres rumah, selalu seperti itu.
Waktu aku kecil, aku berharap punya keluarga yang baik-baik aja, tapi nyatanya itu ngga terwujud. Semuanya kacau. Saking kacaunya, aku ngga percaya dengan siapapun. Saking kacaunya, aku berharap besoknya aku ngga bangun lagi, ngga perlu ketemu mereka lagi dan denger suara mereka lagi.
Sejak kecil, aku selalu bertanya, "Apakah hidup ini adil? Kenapa aku ngga bisa milih dari keluarga mana aku dilahirkan? Kenapa aku ngga bisa milih orang tuaku sendiri? Kenapa hidupku harus kayak gini? Apa aku ngga pantas untuk bahagia?" Banyak pertanyaan yang bersarang di kepala kecilku waktu itu.
Tapi melihat diriku yang sekarang, aku bersyukur bisa tumbuh dengan pengalaman-pengalaman itu. Menyesakkan memang kalau diingat-ingat ...Tapi kalau ngga ada diriku yang dulu, ngga ada diriku yang sekarang. Rasanya aku ngga akan bisa jadi orang yang bisa memahami orang lain dengan baik, jika aku belum pernah merasakannya. Kalau aku ngga pernah mengalami hal itu ... mungkin aku ngga akan milih jurusan kuliah yang setiap ujian dan praktikumnya bahas masalah-masalah hidup.
Aku merasa bersyukur atas semua kisah hidupku. Mungkin tidak semuanya kumengerti alasannya mengapa hal itu terjadi kepadaku. Tapi aku percaya, Allah tidak akan menciptakan segala sesuatunya secara sia-sia. Selalu ada alasan mengapa suatu hal bisa terjadi. Semoga aku bisa mengambil hikmah atas segala hal yang terjadi dalam hidupku.
13 notes
·
View notes
Text
Emakku Sayang 2
Tidak seperti biasa, pagi itu aku bangun tidur terlewat. Jam menunjukkan pukul 7.00 pagi. Selalunya pada waktu ini aku telah keluar dari rumah untuk ke sekolah tetapi episod malam tadi bersama emak membuatkan aku sangat letih. Dalam hatiku berkata,”Begini rasanya selepas bersetubuh.” Kerana ini adalah pengalaman pertama aku melakukan persetubuhan.
Dalam perjalanan aku ke bilik air, aku menjenguk ke bilik emak. Aku lihat emak tiada di biliknya. Ini tidak pernah berlaku kerana emak jarang bangun seawal pagi. Selepas membuat sarapan pagi dan abah pergi kerja, selalunya emak akan tidur semula.
Selepas aku keluar dari bilik mandi, aku masuk ke bilik untuk bersiap pergi ke sekolah. Apabila aku keluar dari bilikku, emak telah berada di dapur dan memanggilku untuk bersarapan. Aku gamam dan tidak tahu bagaimana untuk menghadapi situasi pagi itu. Aku malu untuk bertentang mata dengan emak. Aku khuatir dia akan marah tetapi sebaliknya yang berlaku. Emak menyapaku dahulu.
“Napi…mak tak sempat buat sarapan untuk Napi, ini mak belikan kueh kat rumah Mak Jah untuk sarapan. Mari sarapan dengan mak.”
Rupanya mak keluar pergi beli sarapan tadi. “ Mak letih sangat hingga tak sedar tertidur sampai siang.” Emak meneruskan kata-katanya. Aku hanya diam sahaja dan terus menuju ke meja makan. Aku lihat emak begitu ceria wajahnya. Pagi itu aku lihat emak sudah siap mandi dan rambutnya kelihatan basah.
Aku mencuri-curi pandang ke wajah emak dan pada hari itu aku baru aku sedar bahawa emak aku masih cantik dan jantung aku berdebar, bagai berhadapan dengan seorang kekasih. Aku rasa aku sudah jatuh cinta dengan emak aku sendiri.
Tiba-tiba emak bersuara, “ Tak sedar, anak emak sudah dewasa dan handsome pulak tu.” Jantung aku semakin kuat debarannya mendengarkan kata-kata emak. Batang aku berdenyut-denyut dan mula mengeras. “Napi tak payah pergi sekolah lah hari ini. Ini pun dah lambat, duduk rumah tolong mak ajelah hari ini.” Pinta emak aku. Bagai pucuk dicita, ulam mendatang, aku terus memberikan jawapanku.
“Ia lah.” Jawabku ringkas. Emak terus berlalu dan baring di atas sofa sambil membaca majalah URTV yang dibelinya. Aku duduk bersarapan seorang.
Apabila aku bangun dari duduk ku, emak memanggil aku, “Napi…tolong picitkan kepala emak, emak pening kepala lah.” Aku terus menuju ke sofa dan merapati emak. Emak meletakkan majalahnya dan aku memicit-micit dahinya. Mata emak dipejamkan dan aku memandang wajah emak aku yang masih cantik itu. Emak aku berbadan rendah, tidaklah gemuk sangat tetapi badannya bulat, munkin kerana kerendahannya, dikelihatan gempal sedikit. Buah dadanya bersaiz kecil. Aku yang tinggi 5 kaki 8 inci ,jika berdiri bersamanya, ketinggian emak hanya setakat hidungku. Abah juga rendah orangnya. Mereka sama tinggi sebab itu aku hairan kenapa aku lebih tinggi daripada kedua orang tuaku dalam usia aku 13 tahun ini.
Sambil memicit-micit kepala emak, mataku meratahi tubuh emak yang sedang terbaring di sofa. Batang aku masih mengeras sambil aku bayangkan peristiwa malam semalam. Aku ingin mengulanginya lagi tetapi aku tidak pasti akan ada kesempatan seperti itu lagi.
Dalam masih memejamkan matanya lagi dan tanpa memalingkan mukanya padaku, emak mula berbicara dengan bersahaja. “Napi, apa perasaan Napi selepas apa yang Napi buat pada mak malam tadi.”
Aku terkejut dengan soalan itu tetapi aku cuba mencari jawapan yang terbaik untuk dijawab walaupun terasa seperti halkumku tenggelam untuk bersuara. Aku cuba menjawab dengan tenang tetapi suaraku seolah-olah enggan keluar. “Napi…er..sayang mak.” Jawab ku. “Itu saja.” Balas emak dengan tenang. “Mak boleh mengandung tau..Napi lepaskan air mani dalam pepek mak.”
Aku rasa kepala aku berpusing, tak tahu nak menyambung cakap emak. Malu, segan, takut menghantui benakku. Emak meneruskan kata-katanya. “Malam ni Napi boleh tidur dengan emak, dan malam esok dengan lusa, tapi bila abah balik, Napi tidur bilik sendiri.” Aku hanya mengganguk-anggukkan kepalaku. Tiba-tiba emak memusingkan tubuhnya menghadap aku yang sedang duduk dilantai sebelah sofa. Mukaku betul-betul bertentang muka emak. Emak memandang matanya tepat ke mataku. Aku hanya memandang matanya. Ketika itu tangan emak memaut leherku dan menarikku rapat ke mukanya. Dia mengucup mulutku dan aku membalas dengan menjolokkan lidahku de dalam mulutnya. Nafas ibu semangkin kuat, sekuat debaran jantungku.
Aku memeluk emak dengan kemas apabila tiba-tiba dia melepaskan kucupannya dan dengan nafasnya yang kuat, serentak ia berkata, “Kita masuk dalam bilik sayang..Napi buat mak macam semalam.” Dan emak terus bangun, membuka baju kurungnya sehingga terserlah buah dadanya tanpa coli. Dia bergerak ke arah biliknya dan sambil berjalan dia melurutkan kainnya, menampakkan punggungnya yang gebu lalu terus menuju ke katil. Aku turut bangun dan menuju ke pintu depan, menyelak pintu dan merapatkan tingkap-tingkap. Dari dalam bilik aku dengar mak berkata, “Napi..buat apa tu..cepat sini nak.”
Aku segera menuju ke bilik emak sambil membuka baju dan seluar sekolahku. Aku hanya berseluar dalam ketika memasuki bilik mak. “Buka seluar dalam Napi.” Emak mengarahkan aku.”Mari baring sebelah emak.”
Aku melurutkan seluar dalam aku dan terus baring disisi emak. Aku memaut tubuhnya dan dia terus mengucup mulutku. Aku terasa batang aku mencucuk pada tubuh emak. Sambil mengucupku tangan kirinya mencapai batang aku dan mengurut-urutnya. Tangan aku meraba-raba teteknya, setiap kali aku memicit-micit putting teteknya, emak mengerang kesedapan. Urutan emak pada batang ku membuatkan aku hampir terpancut tetapi aku segera mengalihkan tangannya dan aku menelentangkan tubuh emak.
“Ya Napi…main mak sayang, masukkan Napi punya dalam pepek mak.” Pinta emak padaku. “Kita bersetubuh sayang…”. Dalam hatiku berkata sendiri .”Emak tak payah suruh, aku tahu apa aku nak buat.”
“Napi lepas luar..ya sayang.” Pinta emak lagi. Aku cuma menggangukkan kepala tetapi aku tak pasti aku dapat lakukan itu. Kami terus berulit dan bau badan kami bersatu menambahkan berahi dan syahwat aku dan emak. “Emak, Napi nak masukkan.” Kataku. Emak menggangukkan kepalanya tanda bersedia untuk menerima batang anaknya ke dalam lubang farajnya.
“Masukkan sayang.” Dan serentak itu aku menekan batangku masuk ke dalam pepek emak aku. Muka emak berkeriut apabila aku menujah masuk. Aku tidak pasti adakah dia kesakitan atau kenikmatan tetapi aku terus mengerakkan punggungku. Emak memaut leherku sambil punggungnya digerakkan mengikut rentak hayunan punggung ku. Mulut emak terngangga kesedapan. Kepalanya dipusingkan kekiri dan kekanan melayan perasaan nikmatnya.
Tiba-tiba emak mengerang kuat dan merapatkan mulutnya ke mulutku. Lidahku dinyonyotnya serentak dengan kakinya mengejang dan tubuhnya menghenjut-henjut. Aku terasa batangku licin dan hampir terlepas dari kemutannya yang kuat. Aku sedar, emak telah sampai ke puncak nikmat.
Selepas itu mak berkata, “Mak dah sampai…puas, Napi teruskan sampai Napi puas.” Aku teruskan henjutanku dalam keadaan pepek emak yang basah dan licin. “Napi bila nak pancut..Napi cabut ya sayang.” Emak mengingatkanku lagi. Aku hanya mengganguk dengan optimis.
Aku tahu aku akan sampai dan aku lepaskan air maniku sedikit sedikit sambil aku teruskan hayunan batang ku. Dalam hati jahatku, aku ingin melihat emak aku menggandungkan anakku..atau? adikku. Apabila telah aku perahkan semua air maniku, aku pura-pura cabut dan memegang batang ku seraya berkata.”Napi sampai mak.”
Emak tidak menyedari bahawa air mani aku telah bercampur dengan air kelazatannya sendiri di dalam farajnya. Aku rebahkan tubuhku di atas tubuhnya sambil membisik ke telinga emak. “Sedap tak mak.”
Emak menjawab.”Sedap sayang…emak puas untuk hari ini, abah……….” Belum sempat emak menghabiskan ayatnya aku menutup mulut emak dan berkata padanya. “Bila kita bersama atau bila-bila saja kita bersetubuh…mak jangan sebut nama atau pasal abah. Napi tak mahu dia menghantui hubungan kita dan bila depan abah, Napi panggil emak ..mak..tapi bila kita berdua sahaja, Napi panggil emak…Mah saja.” Nama emak aku ialah Mariamah oleh itu jika aku tersasul memanggilnya Mah tidak nampak sangat perbezaannya.
Selepas itu kami berbaring telanjang bogel sambil berpelukan, berkucupan dan berbual-bual tentang hubungan kami yang akan kami lanjutkan selama-lamanya. Aku nyatakan pada emak, aku bukan sahaja setakat sayang padanya, tetapi selepas malam semalam aku sebenarnya telah jatuh cinta pada emakku sendiri. Pada mulanya emak tidak dapat menerimanya tetapi selepas aku berjanji akan terus memuaskan nafsunya pada bila-bila masa emak mahu dan dengan berbagai pujuk rayuku seperti orang bercinta, emak akui cintaku. Aku juga memujuknya mengandungkan benihku jika ia menjadi dengan tidak sengaja. Dia pula mahu kami terus bercinta seperti pasangan suami isteri walaupun pada hakikatnya aku adalah kandungnya.
Hari-hari selepas itu kami kerap melakukan persetubuhan. Kami berzina seolah-olah aku suaminya. Perasaan cinta kami tidak dapat dibendung lagi sehinggalah pada hari abah pulang daripada berubat.
Pada malam abah pulang dari kampung, mereka tidur sebilik. Aku merasa cemburu yang amat sangat terhadap abah. Aku mahukan emak untuk ku sahaja tetapi aku harus menerima hakikat bahawa mereka adalah suami isteri. Abah berhak memperlakukan apa sahaja pada emak tetapi setiap kali abah selesai melampiaskan nafsunya, dia akan tertidur macam batang kayu sehingga emak mengejutnya pada waktu subuh untuk pergi kerja.
Pada subuhnya selepas abah pergi kerja. Emak akan memanggil aku masuk ke biliknya dan dia akan menceritakan apa yang berlaku. Walaupun abah telah berurut tetapi keadaannya pulih hanya untuk seketika sahaja dan akan kembali mengecewakannya, sebab itu kini dia memerlukan aku. Selepas emak melahirkan aku, emak tidak mahu mempunyai anak lagi kerana kehidupan kami susah dengan abah bekerja sebagai pemandu lori balak. Emak memakan jamu perancang supaya dia tidak hamil tetapi selepas abah kemalangan dia berhenti menggunakannya kerana air mani abah tidak lagi dapat membenihkan rahimnya.
Oleh kerana abah masih bekerja sebagai pemandu lori, tetapi kini dia memandu trailer, dia kerap jarang berada di rumah. Ada masanya sehingga tiga ke empat hari, baru dia pulang dan dia selalu memberitahu aku dan emak berapa lama dia akan keluar menghantar barang dari Kota Baharu ke Pelabuhan Kelang atau ke Johor Bahru. Maka itu aku dan emak mempunyai masa untuk bersama sebagai suami isteri di rumah. Emak tidak kesunyian lagi, dia akan dapat bila dia mahu dan begitu juga aku.
Sebulan telah berlalu dan emak tidak datang kotor lagi. Dia mengajak aku pergi ke klinik untuk memeriksa kandungannya. Sah doktor mengatakan bahawa dia telah mengandung. Pada mulanya emak kelihatan resah dan sugul. Sesampai di rumah, aku mengajaknya bersetubuh untuk meraikan tetapi emak menolak. Dia tidak tahu bagaiman hendak menyampaikan berita tersebut pada abah. Dia takut abah akan merasa syak bahawa emak telah menduakannya tetapi aku memujuknya dan mengajarnya bagaimana untuk memaklumkan kepada ayah. Aku menyuruhnya menunggu sehingga kandungannya berusia tiga bulan, baru dia memaklumkan kepada abah. Aku menyuruhnya mengatakan bahawa ia terjadi ketika abah menyetubuhinya selepas abah pulang daripada berurut.
Selepas aku menerangkan pada emak, barulah dia tersenyum dan kami pun masuk ke bilik lalu melayarkan lagi bahtera ke lautan kenikmatan. Kini tiada kata perlu diucapkan. Kenikmatan dan kepuasan adalah puncaknya. Aku dan emakku telah terlanjur jauh. Kini aku benar-benar rasa nikmat bermain cinta dengan emakku sendiri. Kami saling membalas cinta. Emak tidak menganggap aku anak kecil lagi malah aku dilayan sebagai suaminya setiap kali abah tiada dirumah sehinggakan ketika kami bersetubuh, aku tidak memanggilnya emak sebaliknya memanggil namanya dan emak memanggilku sayang atau abang. Kami bercinta seperti remaja yang sedang hangat bercinta sehingga lupa keadaan sebenar disekeliling kami. Kami sentiasa bersama-sama di mana sahaja. Orang kampung hanya tahu kami sebagai anak dengan emak tetapi apabila kami berada di tempat jauh dari kenalan, kami akan berjalan berpimpin tangan seperti suami isteri.
Di sekolah, kawan-kawan hanya tahu bahawa aku adalah seorang yang pemalu, tiada teman wanita yang tidak aku perlukan. Aku selalu ditanya oleh kawan-kawan kenapa aku tidak lagi keluar rumah bersiar-siar bersama mereka atau ke majlis-majlis harijadi rakan-rakan setingkatan. Ada yang mengatakan aku takut dengan emak dan abahku. Aku sudah tidak memperdulikan kawan-kawan ku lagi. Aku lebih senang berada disamping emakku di rumah. Kami bebas melakukan apa sahaja tanpa gangguan. Di kampung ku ini, jarak antara sesebuah rumah adalah jauh dan jarang sekali ada jiran yang bertandang kerana kebanyakkan mereka bekerja suami isteri di kilang-kilang di bandar berdekatan atau pun bekerja sebagai penoreh.
Hari berganti minggu dan minggu berganti bulan, kini perut emak sudah kelihatan menonjol. Abah sangat gembira kerana sangkanya dia telah menghamilkan emak tetapi hakikat sebenarnya, emak sedang mengandungkan cucu abah. Mereka berdua kurang bertengkar kini kerana emak hendak menjaga hati abah supaya dia tidak dapat mengesan perbuatan curang kami berdua. Aku dianggap oleh abah sebagai anak yang baik. Rajin membantu emak di rumah dan tidak bergaul dengan kawan-kawan yang sering kelihatan merayau-rayau keliling kampung.
Walaupun emak sedang sarat mengandung, persetubuhan kami tetap kerap seperti biasa. Dengan abah, emak hanya membiarkan sahaja di menyetubuhinya dengan batang lembiknya asalkan abah puas. Abah tidak pernah bertanya lagi mengapa emak tidak marah padanya apabila dia kerap terpancut dahulu walaupun dalam keadaan lembik tetapi emak tidak membenarkan lagi abah memasukkan jarinya ke dalam pepek emak. Selalunya selepas abah memuaskan nafsunya sendiri dan tertidur, emak akan merangkak masuk ke bilikku dan kami akan bersetubuh sepuas-puasnya. Aku selalu menunjukkan emak gambar-gambar porno dengan berbagai-bagai posisi persetubuhan tetapi emak kata dia tidak mahu buat seperti dalam gambar itu kerana padanya amat menjijikkan terutama adengan menjilat pepek dan menghisap batang. Dia lebih gemar melakukan persetubuhan secara konvensional atau secara tradisi dengan aku menghempap tubuhnya. Hanya sekali-sekali dia akan naik ke atas tubuhku dan kami bersetubuh secara itu. Aku pernah cuba sekali, cara bersetubuh dengan dia menonggeng dan aku masukkan batang aku dari belakang tetapi emak kata dia tidak puas dengan cara itu kerana aku tidak bermain dengan teteknya apalagi mengucup dan mengulum lidah ketika bersetubuh. Selepas itu, emak tidak mahu lagi bersetubuh dengan cara menonggeng. Walaubagaimanapun aku tetap merasa puas bersetubuh dengan emak.
Emak paling gemar aku menjilat seluruh tubuhnya sebelum kami bersetubuh sebab itu setiap kali kami hendak bersetubuh, emak akan membersihkan dirinya dahulu. Aku pula tidak suka emak memakai wangian. Aku lebih suka bau tubuh mak yang asli kerana ianya adalah bau berahi yang keluar apabila emak sedang berahi. Aku kadang-kadang cuba juga menjalarkan jilatan ku ke pepeknya tetapi cepat-cepat mak akan mengepitkan kelengkangnya.
2 notes
·
View notes
Text
Drama perjalanan.
Perjalanan ke negeri matahari terbit ini merupakan kali pertama perjalanan terjauh dan terlama yang baru pernah ku lalui, menghampar birunya langit, berjarak ribuan kilo dari rumah, rasanya ya Allaah degdegan parah, wkwk #lebay.
Di mulai dari tiket berangkat yang ditahan karena belum punya return ticket, akhirnya beli tiket asal on the spot yang paling murah dan kalau di pakai harus melewati 29 jam perjalanan dan transit di Vietnam untuk pulang ke indo meanwhile 7 jam perjalanan direct flight pas berangkat aja udah lumayan bikin kaki pegel alhamdulillaah. Ya, aku belum beli tiket pulang sebelumnya karena belum tau kapan bisa pulangnya, entah beberapa bulan, setahun, atau bertahun tahun nanti.
Alhamdulillaah, sepanjang penerbangan cukup aman, ga ada turbulensi yang berarti, beberapa bentukan awan lucu menemani perjalanan kali ini, masya Allaah. Di temani pula dengan teman suami yang juga studi disini.

Sampailah di bandara Tokyo - Haneda, melihat pemandangan dan suasana berbeda hiruk pikuk ibu kota jepang. Sebelum keluar bandara, saat ke bagian custom untuk diperiksa, petugas ingin membuka 2 koper besarku, aku sudah pasrah, karena satu koper berisi beberapa makanan indo yang khawatir disita nantinya :(
Akhirnya ku bukakan satu koper dulu berisi pakaian, dan memang isinya hanya pakaian yang ku vakum untuk kira kira minimal 3 bulan living here, visiting my husband. Alhamdulillaah satu kopernya lagi gajadi di buka :p kalau iya, mungkin ku takkan bisa makan dengan beberapa lauk Indonesia seperti kering tempe. Alhamdulillaah.
Di bandara juga ada anjing yang mengendus endus di sekitar kami, ternyata makan siang (chicken sandwich) di pesawat yang belum jadi dimakan oleh teman suami terendus dan disita petugas di bandara. Fiuh, aku degdegan lagi.
Keluar bandara akhirnya ku bertemu suami yang sudah menjemput, alhamdulillaah setelah LDM hampir 2 minggu haha.
Begitulah, alhamdulillaah jadi pengalaman berbedah.
23 notes
·
View notes
Text
Harus Berubah
Ada seekor kucing liar yang selalu datang ke rumahku untuk minta makan. Sebagai seorang pecinta kucing, tidak mungkin aku membiarkannya begitu saja. Jika dia datang, aku langsung cepat-cepat mengambilkan makanan untuknya. Kalau tidak, dia pasti akan langsung 'menghilang' secepat kilat. Setelah kuberi makan, biasanya dia langsung pergi. Terkadang, dia juga duduk-duduk di teras.
Aku menduga kucing tersebut dibuang oleh pemiliknya. Sebab, baru-baru ini saja dia berkeliaran di sekitar rumah. Dulu aku tidak pernah tahu kucing ini. Sepertinya, dia termasuk kucing ras. Tapi sayang, karena tidak terawat dan hidup keras di jalanan, bulunya terlihat dekil dan badannya kurus.
Dia kucing jantan yang sangat penurut. Tidak pernah juga dia melukai 9 kucingku. Ada satu kucingku yang takut bertemu dengannya. Kalau mereka bertemu, kucingku yang takut itu sudah lari terbirit-birit. Padahal, si kucing liar ini hanya bermaksud minta makan. Tapi kucingku selalu lari tunggang langgang, lalu sembunyi di atas lemari atau naik ke atas atap teras. Ada-ada saja.
Pagi tadi, ibu kedatangan tamu salah seorang temannya. Lalu tiba-tiba si kucing liar ini pun datang. Dia duduk persis di depan pintu, menunggu untuk diberi makan. Tapi sayang, tadi stok makanan kucingku habis. Jadi, semua kucing-kucingku pun saat itu juga belum makan. Aku sendiri sudah bersiap untuk keluar rumah, hendak belanja ke pasar sekalian mampir ke petshop beli makanan untuk para anak bulu tersebut.
Kurang lebih setengah jam kemudian, aku baru sampai rumah. Aku pun segera memberi makan kucing-kucingku. Setelah beres, aku kemudian mencari kucing liar itu. Tapi aku tidak menemukannya. Lalu ibu cerita bahwa si kucing liar itu telah dibawa pulang oleh temannya tadi. Setahuku, teman ibu tadi itu memang pecinta kucing juga.
Menurut cerita ibu, teman ibu tadi menangis saat melihat kucing liar itu. Sebab teringat akan 11 kucingnya yang mati mendadak, dan beliau juga iba melihat kondisi kucing liar ini. Saat beliau hendak pulang, beliau izin pada ibu untuk membawa pulang si kucing liar. Dan langsung diiyakan oleh ibu.
Ibu bilang padaku,"Tadi kucingnya dielus, terus ditanya 'Ikut ibuk pulang ya nak'. Eh kucingnya mengedipkan mata seolah ngasih kode kalau dia mau. Akhirnya langsung digendong, dan kucing itu nurut-nurut saja. Sekarang sudah dibawa pulang."
Mendengar hal itu, aku bahagia sekali sekaligus terharu. Berkali-kali aku mengucap rasa syukur. Bahkan aku pun sempat sujud syukur saking bahagianya. Sebab aku juga kasihan pada kucing itu.
Tadi pagi—benar-benar baru tadi pagi—kucing tersebut masih hidup liar. Nasibnya belum jelas. Tidak ada yang punya. Dan sepertinya, dia pun makan juga kalau ada yang memberi. Dalam sekejap mata, nasibnya kini berubah. Allah pertemukan ia dengan seorang pecinta kucing dan insyaAllah kini ia akan hidup dengan layak.
Aku belajar satu hal dari pengalaman ini.
Betapa mudah bagi Allah untuk mengubah nasib makhluk-Nya.
Aku kemudian menyambung-nyambungkan pengalaman ini dengan diriku sendiri. Sekarang aku masih di titik terendah dalam hidup. Nasibku belum jelas. Masih gagal di sana sini. Bahkan beberapa hari yang lalu, aku sudah mendapatkan kegagalan pertamaku di tahun ini.
Kadang aku merasa hidupku begitu lucu. Ingin sekali aku menertawakan diriku sendiri. Betapa tidak, aku sudah berusaha mati-matian, ujung-ujungnya masih selalu gagal.
Tapi bisa jadi, suatu saat nanti nasibku juga akan berubah selama aku tidak menyerah. Aku akan berjuang lebih keras lagi, entah bagaimana caranya. Yang jelas, nasibku juga harus berubah.
Ah Mpus, baru ditinggal sehari aku sudah rindu suaramu minta makan. Semoga kamu tidak melupakanku dalam doa-doamu ya. Tolong doakan aku, semoga nasibku juga membaik, sama sepertimu.
(17 Februari 2024 | 16:40 WIB)
#life#selfreminder#daily reminder#motivasidiri#life qoute#nasehatdiri#tulisan#motivasi#cerita#menulis#pecintabuku#tulisanku#writers on tumblr
8 notes
·
View notes
Text
Pertemuan yang mendalam, pertanyaan yang di jawab kontan.
“Apapun yang menjadi takdirmu akan mencari jalan menemukanmu” Ali Bin Abi Tholib
Bulan oktober sepertinya Allah ingin memberiku pandangan yang lebih luas lagi. Terhitung sampai saat ini mungkin lebih dari 10 orang baru yang Allah pertemukan denganku. Pertemuan yang tidak ku sangka ini mengantarkan diskusi, renungan yang mendalam, dan bisa jadi jawaban yang ku cari-cari.
Pertama, suatu waktu berkesempatan ngobrol dengan ketua yayasan sekolah Islam, dimana setiap orang yang menyekolahkan anaknya pastilah orang yang mampu, karena yayasan itu terkenal mahal. Tapi mirisnya ternyata gaji guru masih sama dengan guru-guru honorer di sekolah negeri yang bahkan bekerja sudah 3 tahun saja masih di angka 1 juta. Padahal kalau di pikir sekolah itu full day sampai sore, tapi gurunya hanya di gaji segitu? Sungguh aku tidak habis fikir. Gaji guru sedikit, nakes juga ngeluh gajinya nggak cukup, lalu gaji yang banyak itu pekerjaannya apa?? Ternyata di sekitarku orang-orang berseragam terkadang jauh di bawahku terkait gaji. Tapii mereka lebih dibanggakan oleh lingkungan hingga tidak mau melepas seragamnya padhaal bisa bekerja yang gajinya lebih mencukupi.
Kedua, ketika tanya-tanya mbah-mbah di pasar. Kenapa jam 10 sudah pada tutup, ternyata jawabannya bikin nyesek. “Ya ke pasar cuman jenuh di rumah, biar ketemu teman, syukur kalau ada rezeki. Karena zaman sekarang barang 8 ribu aja di online kan, tukang sayur sudah sampai pelosok-pelosok. Jadi di pasar sepi begini, belum tarikan pajaknya”. Aku yang seketika mendengar langsung membatin “Ya Allah. Maafkan aku yang semua-mua barang beli online, tidak pernah berfikir sejauh itu dampaknya untuk warga desa yang gaptek dan menyebabkan ekonomi ini tidak terputar”
Ketiga, ketika sholat Dzuhur di masjid kantor kebetulan ngobrol dengan pemilik masjid yang sudah sepuh, kira-kira usia 70an tahun dan janda sejak usia 48 tahun. Tiada angin tiada hujan tiba-tiba beliau bilang gini “Mbak, semoga sedikit nanti gajinya bisa banyak ya. Kerja perempuan itu sebenarnya biar bisa mandiri, soalnya anakku semenjak nikah ngelarang istrinya bekerja. Padahal istrinya tak suruh kerja karena biar dia punya pengalaman, pikirannya luas, sosialisasinya baik, paham situasi luar, pinter dapat penghasilan, gapapa sedikit-sedikit dan terpenting tidak bergantung sama suami meskipun mungkin bisa di cukupi. Karena pasangan kita itu tidak selamanya, dulu pas aku di tinggal suami dan harus ngurus anak kuliah sampai nikah ya harus bisa”.
Degggg… Aku seperti tertampar angin tornado di siang bolong, belum lama aku mengeluh ingin berhenti bekerja, ingin fokus mengurus rumah malah dapat nasehat seperti itu. Tapi kalau dipikir-pikir benar juga, ya meskipun cita-citaku ibu rumah tangga dan full time mom, aku tetep akan mandiri dalam finansial. Entah itu freelancer atau bisnis sampingan.
Keempat, aku bertemu kepala Toko yang usianya tidak jauh beda. Kita menceritakan berbagai pengalaman suka duka anak kuliah yang memilih beda jurusan. Kita juga mendiskusikan tentang tantangan menjadi perawan tua yang kata tetangga usia 25 tahun ke atas belum nikah itu aib. Hal yang menarik adalah mentalnya yang kuat membuat tetangga-tetangganya pada ketakutan, bahkan dia pernah membalas omongan orang yang nanya nikah dengan jawaban mending belum nikah daripada hamil duluan. (Orang yg nanya adalah yang anaknya hamil duluan) kalau boleh jujur mungkin sekitar 5 orang sekitarku hamil di luar nikah. Awalnya aib, tapi sekarang biasa aja.
Oh iya aku salut sama temanku yang kepala Toko tadi, meskipun daftar ke instansi tidak keterima-keterima, bahkan orang tuanya pernah mau ngasih sesuatu ke pimpinan (semacam hadiah atau minta bantuan ordal agar anaknya bisa masuk). Ia tetep kekeuh dan bilang ke ortunya “Pak rezeki itu ga bisa di tukar, udah kalau gak keterima ya gak usah keterima jangan di paksa. Takutnya aku keterima di tempat yang bukan tempatku dan bukan rezekiku” lagi-lagi aku trenyuh dengan fikiran dewasanya.
Itu dulu ringkasan pertemuan-pertemuan kali ini, mungkin sebenarnya masih banyak tapi entar di lanjut lagi yaa. Sekali lagi terimakasih Ya Allah, akhir-akhir ini aku melamunkan banyak hal termasuk takdir-Mu yang kurasa tidak pernah berpihak kepadaku. Tapi sekali lagi Engkau selalu menunjukkan pelajaran dari berbagai cara.🥹
-ssn
5 notes
·
View notes
Text
aku nak kongsikan cerita pengalaman yg pernah aku lalui bersama dgn anak buah bini ku..name aku zahar( bkn nme sbenar),umr 35 thn & asal petaling jaya. name bini aku ati ( bkn nme sbenar ) umr 50 thn & asal serawak. nama sepupu bini aku mai ( bukan nama sbenar ) umr 55 thn & asal sekampung dengan bini aku...name ank buah bini aku edot ( bkn nme sbenar ) umr 25 thn & asal serawak. bini aku kecik & berisi sikit bdn nya... aku syg pd bini aku walau dia berumur lebih dari aku.. dah 10 thn aku nikah & lum ada rezeki dapat anak.. dalam 10 thn nikah, bini aku 3x dah keguguran.. bini aku ada taska sendiri... kami sewa rumah dua tingkat & tinggal 4 orang serumah....tingkat bawah untuk penjagaan kanak2 & tingkat atas ada 3 bilik jadi tempat tinggal..bini aku leh dikatakan segala tanggung jawab dia pada aku & mak/ayah cukup bagus..cukup baik..cuma 1 perkara je dia msaalah...masaalah nya adalah hubungan sex...
Pendikkan cita... ada 1 hari tu, bni aku nak beli brg2 rumah & dapur.. bni aku ajak aku tp aku malas,ngantok & penat sgt baru balik buat kje.. pastu bni aku ckp " x pe la, aku pegi naik grab.." aku ckp ok.. pastu bni aku ckp kat ank buah dia edot.. "edot, jom ikut cik pegi alamanda beli brg.."edot pon ckp" aku sakit kepala ni cik. dari tadi lg sakit kepala".. bni aku ckp "ok la.. kau rehat la.." edot ckp "baik cik.." tapi edot x tau yg aku pon x pegi sama... bni aku pon x ckp yg aku ada kat rmh.. setelah 15 mnit bni aku pegi je.. aku pon terjaga dri tido.. aku bangun pegi masuk tandas.. aku keluar tandas aku buka pintu bilik & buka peti ais ambik air minum.. aku terperasan pintu bilik edot x tutup rapat. aku pon intai la.. aku tgk edot bertuala & baring meniarap.. geram aku tengok edot.. dari peha sampai kaki putih..pastu aku berani kan diri, aku masuk bilik edot & terus baring atas belakang badan edot slow2.. edot terperanjat. " ehhh... cik azhar... jgn buat sy mcm ni.. " aku ckp kat edot " alaa... cik bkn nk sakit kan ko... cik nk bg ko sedap & puas sgt².. lg pon tinggal kita dua je... " edot ckp " jgn la cik azhar.... x nk la cik... " ko jgn takut & jgn risau dot... ko rase & nikmati je... cik gerenti komfom edot suka & puas nya.."
pstu aku ramas lembut2 manja2 tetek edot berlapik tuala dari belakang.. mmm...mmm...mmm... suara edot pon mula keluar perlahan " errmmnm...errmmm...errrmmm".. lepas tu aku bukak ikatan tuala edot pastu aku tanggal kan tuala edot & campak tepi katil.. sekarang edot bogel tanpa pakai apa2.. aku melihat pemandangan yg cantik & indah... pastu aku suruh edot baring telentang & aku tindih badan edot.. edot ikut je rentak aku.... aku kiss dahi edot...mmmuuaahh...mmuuaahh... aku kiss pipi edot.. mmuuaahh... aku kiss mulut edot... muuaahh... mmuuaahh.. aku turun bawah lg, aku ramas lembut2 manja2 dua² tetek edot...mmmm...mmm...mmm... pastu aku suruh edot bersujud.. bila bersujud kan menonggeng.. edot pon ikut buat.. aku suruh edot buka kaki sikit... edot buka.. pastu aku kiss pepek tembam edot dri belakang.. mmmm... mmm... mmm... edot pon terjerit sikit bila terkena kiss aku kat pepek dia.. aku suruh edot rebah kan badan dia tul2 bg tonggeng lg & buka kaki luas lg... edot pon buat..pepek edot pon terbuka luas... aku pon aku jilat tul2 hujung lidah aku kena sikit je kena x kena je kat hujung lubang pepek edot.. bila terkena je sikit hujung lidah aku kat hjung lubang pepek edot, edot menggigil terkejut2 mcm kena kejutan letrik.. mmm... mmm.. mmm... edot " aaarrrgghhh... aarrgghh... aarrrgghhh... ssss... sss... sse... se.. dapnya cik azhar.... x tahan cik azhar...lg cik azhar..." aku ckp kat edot, klau nak pancut kluar air, pancut je... jgn tahan2..
bersambung.....
5 notes
·
View notes
Text

Sore hari ini diajakin main ke pantai dekat rumah, ngga sampai 10 menit langsung sampai. Pantai yang sedari kecil menjadi destinasi wisata pluss tempat ziarah (karena ada makam leluhur) paling murah sewaktu libur lebaran. Aku jadi nostalgia, biasanya sehari setelah hari lebaran, di daerahku termasuk kampungku beramai-ramai pergi ke pantai untuk liburan. Transportasi yang digunakan adalah perahu. Pengalaman naik perahu adalah hal terseru buatku.
Pantainya sudah tercemar dan ngga sebagus sewaktu aku kecil. Di pinggiran pantai, banyak sekali sampah, pun air laut sudah tercemar limbah. Tetapi ngga membuat sepi, setiap hari pasti ada saja muda mudi yang nongkrong di bebatuan pinggir pantai atau di bahu jalan. Terlebih ketika hari Minggu dan hari libur lainnya, pasti ada saja rombongan pengunjung yang datang memadati 'Pulo Cangkir' (sebutan untuk tempat wisata/ziarah).

Sore hari ini melihat deburan ombak, perahu, aktivitas batu bara PLTU sambil menyantap bakso yang ku beli seharga 5 ribu.

Nana yang ikutan makan bakso, padahal sudah di warning kalau baksonya pedas hahaha.

Satu bakso yang ukuran besar diberi harga 5 ribu dan untuk bakso yang ukuran kecil diberi harga 5 ribu 3 bakso.

Aku yang sedang fotoin Nana

Nana dengan ekspresi tengilnya sedang bermain lato-lato.

Aku, Nana dan ponakanku yang sudah remaja (Aaaaa aku sudah tua hahahaha).

Sekian cerita hari ini~~
- 26 Desember 2023
12 notes
·
View notes
Text
Wadasmalang, demokrasi dan sentuhan sederhana
Sore ini, tak seperti sore kemarin yang mendung. Kendaraan ramai berlalu lalang. Lampu-lampu kendaraan mulai di nyalakan. Orang-orang bergegas pulang menemui diri mereka yang lain di rumah. Si tukang sekoteng berhenti sejenak untuk menemui Tuhannya lantaran suara adzan menggema saat ia tiba bersama gerobaknya di depan masjid. Tetangga berkumpul bercengkrama merayakan perjumpaan.
Saya mengambil laptop. Duduk didepan teras kos.
Sengaja, saya memasang musik. Ini play list dari youtube. Judulnya “musik klasik untuk menulis”.
Cuaca cukup segar. Angin sepoi-sepoi menyentuh wajah dan tubuh saya. Angin segar dan suara piano menemani sore kali ini.
Jari-jari mulai menyentuh papan keyboard. Saya menulis.
Beberapa pekan lalu, tepat tiga hari setelah semesta menerbitkan kelender baru di bumi tercinta ini. Hari ke-tiga usai pesta kembang api mewarnai refleksi panjang sebuah perjalanan di awal tahun ini. Saya mengikuti kegiatan yang di adakan oleh salah satu lembaga survey di salah satu desa di Kebumen, Jawa Tengah. Lagi-lagi mewawancarai masyarakat seputar pemilu. Menelusuri elektabilitas para pemimpin, yang katanya merakyat itu.
Berbekalkan pengalaman KKN, mengikuti kegiatan dari lembaga survey beberapa waktu lalu, dan juga rasa ingin tahu soal kondisi sosial, geografis dan ekonomi suatu daerah, saya cukup berani untuk pergi menjelajah dan berinteraksi dengan masyarakat di sebuah desa yang sangat asing bagi saya. Desa Wadasmalang, Kecamatan Karangsambung.
Sebuah cerita diawal menginjakan kaki desa ini, sangat begitu mendebarkan. Saya terjebak malam dan hujan yang begitu lebat. Handphone lowbath. Tak ada jaringan. Listrik padam. Tak ada warung makan. Apalagi di tempat yang cukup jauh dari kota. Kondisi jalanan rawan longsor. Tak ada sesiapa yang di kenal. Tak punya apa-apa kecuali keberanian.
Saya memberanikan diri mengetuk rumah-rumah warga di tengah situasi itu. Sangat bersyukur karena saya di bantu dan diantarkan ke rumah pak RT. Dan diterima dengan begitu baik. Pada akhirnya saya menginap di tempat pak RT selama menjalankan tugas di wilayah itu.
Kurang lebih selama empat hari saya menikmati suasana desa yang nyaris berbanding terbalik dengan hiruk pikuknya kota. Suguhan teh panas di pagi-pagi buta. Keripik singkong hasil buatan buk RT. Candaan pak RT yang membuat suasana sangat asik. Masyarakat yang sangat ramah. Pengetahuan tentang filsafat jawa dari beberapa tetangga yang membuat kami ngobrol hingga larut malam. Hal-hal sederhana itu adalah suatu kemewahan yang tak pernah bisa di beli dengan uang sekalipun. Ini hanya soal bagaimana cara memandang segala sesuatu.
Dalam dimensi demokrasi. Masyarakat sangat sehat. Maksudnya, sangat demokratis. Tak ada sekat sosial lantaran beda pilihan. Bahkan dijadikan bahan candaan antar pendukung paslon yang satu dengan yang lain di sela-sela aktivitas. Kebebasan berekpresi sangat terasa. Ini menunjukan bahwa pemilu justru memperkuat konstruksi sosial di tempat ini. Sebagaimana apa yang menjadi tujuan etis dari pembentukan KPU di era reformasi yaitu mencerdaskan kehidupan demokrasi, benar-benar terwujud di tempat ini.
Kondisi seperti ini yang di rindukan di banyak tempat. Yang nyaris terpecah belah hanya karena berbedah pilihan. Ironisnya yang saya temui di beberapa tempat lainnya, kebebasan berekspresi hilang. Masyarakat takut untuk secara terang-terangan menunjukan pilihannya. Berbicarapun takut. Ini memunculkan pertanyaan-pertanyaan baru di benak. Misalnya, kenapa berbeda? Apa yang membuatnya berbeda? Apa karena kondisi sosial? Atau geografis? Ataukah kondisi ekonomi? Dan seterusnya. Kondisi demokrasi menumbuhkan pertanyaan-pertanyaan yang baru. Memantik untuk terus mencari jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang tumbuh lainnya. Apapun itu, Wadasmalang menjadi sebuah contoh kongkrit yang utuh dalam penerapan kehidupan berdemokrasi.
Di sisi lain, kehidupan sosial masyarakat memungkinkan cinta itu tumbuh. Tumbuh karena sentuhan sederhana. Ada kasih yang hadir di setiap percakapan bersama masyarakat. Ada keramatamahan. Ada suguhan sederhana. Ada kepedulian. Ada 5S yang di pelajari di pendidikan dasar. Sangat mengakar. Situasi seperti ini yang perlahan hilang di kikis zaman, di telan kota, di bunuh oleh yang katanya berpendidikan.
Secara ekonomi tergolong sederhana. Di tengah kapitalisme mendobrak masuk di sendi-sendi kehidupan, mereka punya cara pandang yang lain tentang kehidupan. Itu yang memungkinkan untuk mereka hidup otentik sesuai versi mereka. Dan karena itu, humanisme sungguh ada dan sangat terawat disini.
Saya selalu yakin dan percaya apa kata Eyang Khi Hajar Dewantara bahwa “setiap tempat adalah sekolah dan setiap orang adalah guru”, itu memungkinkan untuk terus belajar banyak hal. Desa Wadasmalang dan orang-orangnya, mereka mangajarkan untuk tumbuh menjadi manusia sewajarnya.
Dalam suasana asik menulis. Musik pun berhenti, suara adzan sekali lagi menggema. Yang menandakan pukul tujuh malam. Saya masih di teras kos. Tukang nasi goreng lewat. Saya mematikan laptop dan memanggilnya...........
Yogyakarta, Januari 2024
2 notes
·
View notes
Text
Road to Neima's 5th Bday (bts)
Planning nemo ultah udah kepikiran dari awal bulan agustus, karena ultahnya akhir agustus dan skrg nemo udah sekolah. Anaknya rikues pgn tiup lilin di sekolah krn liat anak2 kelas lain gt. Di kelas nemo kebetulan belom ada perayaan apa2 ya mungkin sekolah jg baru sebulanan lebih jadi belom ada yg ultah atau entah ada mungkin ngga tiup lilin disekolah. Aku dan bapak @sagarmatha13 kurang suka diraya2in gt, tepatnya kurang suka jd pusat perhatian haha. Krn selama ini nemo ultah tiup lilin doang semenjak umur 3 thn, knp ngga dari 1 atau 2 thn? Anaknya belom ngerti jg, pas 3 thn udah mulai rikues deh. Jadi tiup lilin dimulai di umur 3 lalu 4 thn tema cakenya beda2 sesuai selera dan apa yg disukai nemo saat itu haha. Nah biasanya jg tiup lilin sama keluarga aja dirumah ortu, sederhana aja. Pas thn ini kebetulan udah sekolah kami ttp megang prinsip kesederhanaan itu aja, rencananya tetep tiup lilin tp bareng keluarga dan ngga undang siapapun tapi kami bikin bingkisan untuk temen2nya nemo di kelas, ya alakadarnya aja bingkisannya jg mudah2an pada suka ya! Karena pengalaman bebikinan hampers lebaran buat bocil, nah yg skrg agak lebih niat lg wlpn ngga mewah2 amat cukup aja. Aku pgn ada lunchbox nya ngga sekedar cemilan aja, biasalah belanja mah nyari di shopee yg affordable smua haha, nyari grosiran di daerah bdg biar di gojekin instan. H-1 minggu udah mulai beli ini itu dan mulai PO cake langganan di dkt rumah ortu, kmrn pake itu jg dan enak bgtttt!
Nemo rikues cake nya gambar Wednesday, sbenernya agak kureng ya buat anak2 dan kami jg ngga nyekokin itu wlpn kami berdua suka, ya itu dia nemo suka liat di youtube bagian pas joged2nya aja atau pas ada konten cosplay Wednesday, kalo nonton seriesnya ya tentu tidak dong! Padahal aku lebih suka kalo nemo suka yg beneran dia suka nonton sampe alur ceritanya tau kaya tahun ke 3 My Neighbour Totoro dan tahun ke 4 Petualangan Sherina. Kedua itu nemo beneran tergila2 haha. Yg skrg mah hanya sekedar tertarik aja sama tampilannya. Karena ditanya beberapa kali jawabannya tanpa ragu dan berkali2 blg "mau cake Wednesday" yaa okee lah sbg ortu iya iya aja haha.


Beginilah Bts, foto2nya, yg satu utk cake nya yg satu utk tag di bingkisan. Monmaap jeleq2 acak2an wkwk. Utk tag kita serahkan pada eksekutor kita, ayahnya sendiri. Ide dari ibu dan segala detail bentuk, warna, moodboard, eksekutor si ayah.
Saking detailnya pas lagi ngerjain suami sampe blg "kamu banyak maunya ih". Kayanya kalo jadi klien sewa designer grafis bakalan jd klien rese wkwk. Suami ngerjain di canva, mantap pokonya segala kemauanku di eksekusi dgn baik oleh suamiku dan selalu nemu solusinya padahal awalnya udah stuck. Aku dan suami saling mengisi bgt saat ngerjain huahaha. Nu hajat dmn? Nuju bobo da tos jam 10/11an wkwk.





Hari kamis, hari terhectic. Karena mau tiup lilin di rumah uber kita buru2 persiapan dulu dirumah. Nyetak tag bingkisan, masukin cemilan 1 buah lg, masang2in. Belom bikin tiramisu buat guru2nya nemo. Mana tadi kudu ke tukang jait, seragam yg baru dibagiin setelah sebulan itu (fiuh finalleeehh) eeh kebesaran. Der lah abis magrib. Belanja kekurangan jg setelahnya. Ngerjain ini itu, suami plg kerja tanpa henti untar anter ngerjain ini itu, aku abis lari lungse bgt jd rudet tp ttp kudu dikerjain. Remvong bukkhhhaaaannn! Kita ngerjainnya penuh konsen dan kelelahan sampe ngobrol jg gasempet. Selesei2 jam set 12 habis isya berjamaah sung rebahan pasutri yg sibuk sepanjang hari ini. Barulah si suami bahas tadi lari gmn, blio selalu excited denger ttg kegiatan exercise ku, ngobrolnya jg sambil peureum beunta.
Bismillah semogaaaa yg sudah kita persiapkan diterima dgn baik, dan bikin org happy tentunya. Terutama untuk anak kita. Aamiinn
3 notes
·
View notes
Text
Mencuri Jeda: Es Krim dan Kontemplasi di Dalamnya.
Tiba-tiba saja hari ini aku ngedate bersama ibuku. Padahal awal mulanya kami hanya berencana pergi ke bank di perpusat untuk suatu urusan lalu pulang. Namun, obrolan dan moment yang teriring di dalamnya ternyata menggerakkan kami untuk merubah rencana.
Setelah urusan di bank selesai, aku dan ibuku berjalan santai sejenak di perpusat. Aku sempat bercerita bahwa di perpusat ada kedai es krim yang banyak digemari mahasiswa. Tetapi aku tidak mengajaknya untuk membeli, hanya memperkenalkan. Selain kedai es krim, aku tunjukkan beberapa spot jajan lain yang ada di lantai satu perpustakaan ini. Di antaranya cafe, toko roti, dan minimarket. Ibuku lantas terkesima. Sebab terakhir kali beliau datang ke sini saat Covid-19, hampir semua kedai tutup, seperti lantai yang mati. Sepi sekali.
Di tengah heningnya perpusat karena mahasiswa yang sedang libur hari ini, aku juga menceritakan tentang bagaimana moment aku -dengan terseok-seok- mengerjakan skripsiku di sana. Tentang ruangan mana yang biasanya aku pilih, lagu apa yang aku dengarkan, view mana yang seringkali ku pandang, hingga menu kantin yang biasanya aku beli untuk makan siang. Hanya perbincangan dan moment sederhana yang terbagi di antara kami berdua.
Tak terasa, kami sampai pada kedai es krim yang kuceritakan sebelumnya. Seketika aku seperti membaca sinyal dari ibuku bahwa beliau ingin mengambil moment sejenak, tidak langsung pulang ke rumah. "Kita makan es krim dulu, yuk". Wah, tentu saja aku setuju! Kami melihat menu yang tersedia. Ibuku memilih es krim cup, sedangkan aku memilih cone. Setelah mendapatkannya, kami menikmati es krim kami sambil duduk di kursi-meja kosong yang ada di depan kedai tersebut.
Es krim belum setengah habis, ibuku mulai bercerita tentang suatu hal dan tentang perasaannya terhadap hal tersebut. Tentang perkara itu, sejak awal aku telah menebak bahwa cepat atau lambat beliau akan menceritakannya. Dan, perkara yang diceritakannya itu memang bukanlah hal ringan. Sesuatu yang bernilai sangat berharga di dalam hidupnya. Beliau berbagi rasa sampai matanya berkaca-kaca. Dan tidak kusangka tissue yang kubawa di dalam tasku ternyata berguna untuk menyeka air mata yang tidak kuasa dibendungnya.
Singkat cerita, ibuku telah selesai bercerita dan aku juga telah selesai mendengarkan. Namun, obrolan kami bersambung pada topik yang masih berkaitan dengan hal yang diceritakannya: tentang wanita dan peran-perannya. Berangkat dari keresahan soal "standar" wanita yang terbentuk dan berkembang seiring zaman, kami berdiskusi tentang bagaimana kami menggambarkan dan memaknai peran kami sebagai seorang wanita, sebagai muslimah di dalam hidup ini. Sebelumnya, mau desclaimer dulu bahwa apa yang kubagi di sini adalah pure sebuah pendapat. Jadi jika ada perbedaan atau persamaan di dalamnya, mungkin cukup dijadikan nice to know atau informasi untuk kesempatan diskusi lainnya.
Jika boleh dikontemplasikan, rasanya bersyukur telah diciptakan menjadi seorang wanita. Bukan karena memandang bahwa wanita memiliki banyak kelebihan dan kenikmatan dibanding laki-laki. Bukan. Namun, karena menyadari bahwa ada yang Allah lebihkan, sebuah keutamaan, yang Allah titipkan kepada wanita. Bagi yang laki-laki, aku harap saat ini kalian pun memiliki rasa syukur karena diciptakan sebagai laki-laki. Sama kok, laki-laki juga memiliki keutamaan tertentu yang memang telah disematkan. Dan keutamaan masing-masing ini ada bukan untuk ditimbang atau dibandingkan siapa yang lebih utama. Cukup dimaknai dan dijalani dengan sebaik-baiknya.
Selain melalui ilmu yang didapatkan dari guru, membaca buku, mendengarkan kajian, dan atau pengalaman yang dirasakan sendiri sebagai wanita, salah satu caraku memaknai adalah dengan belajar memahami dan mengerti peran seorang muslimah melalui ibuku. Tanpa menyepelekan peran laki-laki/ayah/suami, bagiku pribadi menjadi seorang ibu itu luar biasa kemuliaannya. Sebagai sesama perempuan, rasanya sedikit banyak aku bisa memahami kesabaran dan ketegaran beliau menjalani peran-peran yang ada pada dirinya. Tak terbatas pada hal ini saja sebenarnya, namun setidaknya ada empat peran besar dan mulia yang melekat : sebagai anak perempuan yang berbakti kepada orang tua, sebagai wanita muslimah yang berdaya di masyarakat, sebagai istri yang taat dan meneduhkan, dan sebagai ibu yang berkasih sayang. Aku pernah mendengar dari suatu ceramah, bahwa apabila salah satu atau keempat peran wanita tersebut diijalani dengan baik, insyaa Allah kunci surga sudah ada di tangan. Maasya Allah. Menjalani keempat peran itu dengan baik saja sudah bisa dapat surga, apalagi kalau ditambah melakukan kebaikan-kebaikan lainnya, ya? Entah itu mencari rezeki kah, membantu orang lain yang kesulitan kah, menjadi inisiator perubahan yang positif kah, atau hal lainnya.. Priviledge banget gak tuh? :')
Satu hal juga yang aku salut dari beliau adalah.. Meski tidak bekerja, ibuku tidak pernah menganggap dirinya tidak produktif hanya karena di rumah mengurus keluarga. Justru sebaliknya. Dengan terus menjalani perannya sebagai anak, istri, dan ibu, beliau tetap mengambil peran lain menjadi wanita berdaya di masyarakat sesuai dengan kompetensi dan kemampuan yang dimilikinya sesuai masanya //tentu ini hal yang juga sudah diizinkan oleh ayahku. Beliau tidak pernah menyepelekan peran sesederhana apapun itu, selama peran itu mampu dilakukan dan dapat menghasilkan kebaikan/kebermanfaatan.
Tak terasa, obrolan sederhana yang berbobot itu telah mencuri perhatian kami. Ternyata es krim kami telah habis tak bersisa. Aku menyeka mulutku dengan tissue. Begitupun ibuku. Lalu kami menutup sesi ice cream date kami dengan kembali medawamkan dalam diri:
Apapun peran yang dijalani kini dan nanti, pastikan ada Allah di dalamnya yang menyertai.
Setelah ku ingat lagi, ternyata sebelum berangkat aku sempat-sempatnya mengambil foto selefie bersama ibuku, lengkap dengan helm dan kacamata ala rider yang kami gunakan. "Sekian kali kita pergi bareng, kayaknya ngga pernah foto ala-ala orang mau otw gitu ya, ma?", kataku. Seperti yang kukatakan sebelumnya, padahal kami hanya ingin pergi ke bank, kenapa harus foto? Namun, mungkin swafoto itu memanglah ada untuk merayakan momen yang terbagi pada kami berdua hari ini.
Yep, ice cream date! Alhamdulillah.
Dear Mama, terima kasih karena telah menjadi ibu yang sekuat ini. Semoga Allah selalu memberkahi, melapangkan hati, dan melindungi Mama.
4 notes
·
View notes
Text
30 juni.
Hai, hari ini hari spesial buat kamu, gak kerasa 24 tahun sudah berlalu. Banyaknya problema kehidupan yang sudah terlewatkan suka duka telah dilewatin. Semangat yaa menjalani harinya. Gak kerasa juga kita bisa lewatin 1 tahun lebih hubungan kitaa. Akhh terharuu deh.
Gimana harinya? capek ya? rasanya mau nyerah? semogaa capeknya sekarang membuahkan hasil yang lebih yaa hasilnyaa lebih maksimal juga dengan capeknya sekarang atau malah bisa lebih lagi. Fokuss dengan targetmu semoga bisa lulus tahun ini dan wisuda secepatnyaaaa. Aaminnn. 🎉
Aku mau bilang terimakasih sama kamu dan pastinya ga luput juga aku minta maaf sama kamu. Kalau dijalani seperti ga berasa ya kita udah kenal lama sampe-sampe kita bisa lewatin semuanya bersama. Bersyukur banget sama kamu dan terimakasih yaAllah.
Ga tau aku seneng banget sekarang bisa sama kamu, aku mau kita bisa bersama terus. Kamu jangan terlalu mikirin hal yang bikin kamu pusing aku ga suka kalau kamu lagi pusing capek karena aku ga bisa nemenin kamu maafin ya, aku selalu berusaha buat nemenin kamu. Tapi aku pengen kamu bisa kontrol emosimu sama egomu yang sangat tinggi itu huhu. 🥹
Sekarang udah sibuknya 2 kali lipat dari sebelomnyaa, doanya tahun ini bisa beli rumah sendiri dan semua target kekejar semuanya rumah juga bisa kejuall. Aaamiinn
Terimakasih udah kasih support terus dan mau ngajarin aku sampai saat ini, yaa ini pengalaman baru buat aku terjun di duniamu. Semogaa aku bisa ngejar targetku dan melebihimu mohon maaf kayaknya doa ini lebih banyak buat diriku yaa hehehe. Yaa bagaimana aku ga mau kalah dari kamuu. Tapi kamu orang yang buat aku percaya sama diriku sendiri.
Perjalanan ini pasti bakalan lebih banyak cobaannya dan aku berharap kita bisa terus bersama-sama. stopp untuk selalu overthinking kalau ada yang jadi pikiran, aku berharap kamu tanya ke akuu.
Semogaa di tahun ini semua yang kita berdua harapkan bakal kejadian yaa, aamiinnnn. Oiyaa semogaa kitaa bisa dapet tiket nonton taylorr aaaaaa dan jalan jalan bersamaa samaaa.
Sekali lagi selamat ulang tahun, semoga yang disemogakan tersemogakan.
- Rifky
4 notes
·
View notes
Text
Selama delapan hari kemarin, saya ke NTT. 4 hari pertama saya habiskan di Sumba Barat dan Tengah karena ada pekerjaan kantor. Saya gak banyak mengeksplor tempat wisata karena ya saya cuma bekerja. Paling-paling saya hanya berkunjung ke desa-desa untuk melihat progress dari proyek tertentu. Tapi saya senang malah saya bisa tahu budaya teman-teman di Sumba. Saya baru tahu kalau ternyata laki-laki di Sumba setiap mau ke luar rumah pasti selalu bawa parang karena perang antar desa bisa saja terjadi kapanpun dimanapun. Saya juga baru tahu kalau adat istiadat di Sumba seperti upacara pernikahan dan kematian sangat dibenci oleh anak-anak muda karena menghabiskan banyak uang makanya orang-orang di Sumba pasti banyak sekali hutangnya untuk merayakan upacara-upacara tersebut.
Saya juga jadi tahu kalau masih ada pengkastaan di Sumba yang bahkan bisa membuat Hamba Sahaya mati hidup-hidup. Dan, bagaimana jenis bebatuan yang mereka pakai untuk memakamkan orang yang sudah meninggal serta panjangnya tanduk kerbau yang mereka pamerkan di depan rumah menggambarkan kelas-kelas sosial mereka. Saya sempat mengunjungi Pantai Roa yang wow airnya jernih sekali dan sepi pengunjung. Saya diberikan Kain Tenun Sumba oleh rekan mitra di sana yang kalau saya beli sendiri harganya bisa mencapai lima ratus ribu lebih! Dan di hari terakhir, saya diajak mengunjungi Prai Ijing, sebuah desa adat yang unik sekali bentuk rumahnya. Keesokan paginya, saya diantar ke bandara dan disuguhi matahari terbit di sepanjang jalan. Dulu saya pernah ke Sumba Timur, dan menurut saya, Sumba Barat tidak kalah cantiknya.
Bos saya memutuskan untuk lanjut meliburkan diri ke Bali sementara saya pergi sendirian ke Labuan Bajo. Iya, ini adalah pengalaman pertama saya untuk melakukan solo trip karena kapan lagi? Degdegan pasti, banyak sekali kemungkinan yang saya pikirkan di kepala tapi karena saya pikir saya senang sekali SKSD dengan orang baru jadi saya mantapkan diri kalau solo trip ini akan baik-baik saja dan menyenangkan untuk dilakukan. Saya sudah membuat beberapa rencana untuk dilakukan seperti menyewa motor, booking hotel, dan menuliskan tempat apa saja yang ingin saya datangi sendirian. Saya juga membawa pisau lipat punya Bapak untuk berjaga-jaga.
Setelah meninggalkan Sumba dan transit di Kupang, pesawat saya ke Labuan Bajo didelay karena kendala cuaca. Saya pikir, wow, harus berapa lama saya menunggu? Akhirnya saya memutuskan untuk merokok saja di kafe yang ada smoking roomnya. Sembari mengecas handphone, saya tegur sapa dengan 3 orang om-om yang nampaknya sedang menunggu juga. Kami mengobrol panjang dan ternyata mereka semua menunggu pesawat yang sama dengan saya. Om-om ini asli Ruteng, mereka sering bepergian karena pekerjaan. Mereka baik sekali, waktu mereka tahu saya ke Bajo sendirian, mereka memberikan nomor mereka kalau-kalau terjadi apa-apa dengan saya selama di Bajo. Kata mereka “teman kami banyak sekali di Bajo dan di Waerebo. Kalau ada apa-apa, hubungi kami ya. Teman kami pasti bantu nona” super terharu. Tapi kata om-om itu, orang timur semua baik. Kami berpisah ketika pesawat saya transit di Bajawa dan mereka turun sementara saya melanjutkan perjalanan ke Bajo.
Sampailah saya di Bajo dan saya segera menghubungi orang dari penyewaan motor karena ia akan mengantar motornya ke bandara. Setelah bertemu dan mengecek kendaraan motor yang agak bobrok (wkwkwkwk) akhirnya saya mengendarai motor itu sendirian menuju hostel. Tau apa yang bikin saya amazed? Selama di Bajo, di sepanjang perjalanan, pemandangan yang saya lihat hanya laut. Kanan kiri laut, dan lautnya indah betul bukan kayak laut ancol yang warnanya sudah kelihatan gelap. Setelah terkesima dengan pemandangan laut di sepanjang jalan, akhirnya sampailah saya ke hostel yang punya rooftop langsung menghadap laut! Hostelnya pun bersih, saya tidur di dormitory yang berisi 6 orang. Setelah merapikan barang, saya langsung saja naik ke rooftop untuk melihat pemandangan laut tadi yang tentu saja akan sulit saya temui kalau di Jakarta. Saya pesan makanan karena saya belum makan dari pagi sambil bengang bengong melihat dan mendengarkan suara kapal laut di kejauhan.
Setelah kenyang, karena sudah jam 5 sore, saya memutuskan untuk pergi ke Bukit Sylvia. Kata seorang teman, Bukit Sylvia adalah spot paling baik untuk melihat sunset di Bajo. Jaraknya hanya 10 menit dengan motor dari hostel saya. Pergilah saya sendirian, jalanannya menanjak, saya kuatir motor saya gak kuat tapi untungnya gak terjadi apa-apa. Setelah sampai, ternyata saya harus menaiki bukit yang lumayan tinggi. Dengan modal ngos-ngosan sampailah saya pada puncak bukit dan saya bisa melihat Bajo sangat kecil dari atas sana. Saya ambil gambar sebentar, duduk, dan minta tolong siapapun yang ada di sana untuk mengambil gambar saya dengan latar matahari terbenam yang sangat cantik itu. Setelah itu saya berkenalan dengan Yasmine dari Eropa, dia juga sendirian, dan sudah beberapa bulan di Indonesia untuk berjalan-jalan. Saya juga berkenalan dengan dua remaja Bernama Randy dan Dyno. Mereka orang asli Bajo dan sedang ke Bukit Sylvia untuk nongkrong saja. Lama mengobrol, ternyata mereka asik sekali sampai kami semua mengobrol hingga matahari terbenam. Gelap. Dan kami turun ditemani lampu senter dari handphone. Kata mereka, “kakak kenapa baik dan berani sekali kok mau mengobrol sama kita?” saya jawab aja, “feeling aku bagus kalau liat orang, dan kayanya kalian orang baik. Ya semoga sih” lalu kita tertawa.
Malam itu saya, Randy, Dyno, dan Yasmine makan malam bersama di rumah makan yang murah hahahahaha. Kami mengobrol sampai jam 10 lalu Yasmine nebeng saya pulang karena ternyata ia tinggal di hostel yang sama dengan saya. Saya tidur nyenyak sekali malam itu karena lelah dan berharap semoga hari esok akan lebih seru.
Keesokan harinya, saya dijemput oleh supir karena saya daftar private trip ke Waerebo. Tadinya saya mau open trip saja, tapi karena kuotanya tidak memenuhi yasudah akhirnya saya tambah biaya sedikit untuk private trip. Saya kira saya hanya bersama drivernya saja untuk sampai ke Waerebo, tapi ternyata saya ditemani anak magang mereka, perempuan, namanya Atik (yang kemudian saya panggil bocil) karena ia bawel dan bocil sekali wkwkwkwk. Drivernya bilang, saya akan ditemani oleh Atik selama di Waerebo nanti karena ia sudah sering menemani turis berwisata. Saya pikir, oh amaan, saya punya teman perempuan untuk menanjak. Perjalanan saya ke Desa Denge (tempat singgah terakhir ke Waerebo) memakan waktu kurang lebih 4 jam.
Mengobrollah kami bertiga di dalam mobil. Di tengah jalan, Atik sempat mabuk darat dan muntah 3x. lalu, kami bertemu dengan mobil lain dari agen trip yang sama. Kata drivernya, “oh itu kan rombongan dari kita juga, setau saya ada 6 turis di situ. Nanti kakak nanjaknya bareng mereka saja biar bisa ramean gimana? Mereka juga sewa guide local soalnya” saya pikir, ya boleh saja. Kan seru juga punya teman bule baru. Eh waktu mobil kita sama-sama berhenti untuk makan siang, ternyata yang di dalam mobil itu bukan turis. Ya betul ada 6 orang, tapi ternyata orang Indonesia. Di situ ada 6 laki-laki dari Bali. Setelah berkenalan, mereka ternyata memang lagi liburan saja, satu geng dari kampus, dan ternyata umurnya gak beda jauh sama saya. Ngobrol-ngobrol, dan mereka gak apa-apa kalau saya gabung sama mereka untuk ke Waerebo nanti.
Jadilah kita nanjak bareng, walau pas di tengah-tengah saya akhirnya nanjak duluan sama Atik karena ada salah satu dari mereka yang baru pertama kali hiking dan sepertinya sangat kelelahan. Akhirnya kita ketemu rombongan dari Jakarta yang dipimpin sama Om Hans dan barenglah kita sampai ke Waerebo. Waktu sudah sampai, saya harus menunggu 6 orang dari Bali itu untuk bisa melakukan upacara adat. Selama menunggu, saya gak habis-habis bilang alhamdulillah karena akhirnya saya bisa ke Waerebo karena Waerebo adalah wishlist saya dari dulu banget. Gak ada kata lain selain WOW untuk menggambarkan betapa bagusnya Waerebo.
Setelah 6 orang itu datang, kami melakukan upacara penyambutan yang dipimpin oleh kepala desa, lalu kami diberikan welcome drink, dan kami diantar ke salah satu rumah adat untuk bersih-bersih dan menaruh barang sebelum makan malam. Iya, tamu-tamu di sana tidur di tempat yang sama karena mereka hanya menyediakan 2 rumah adat untuk diinapi tamu. Setelah bersih-bersih, kami disuguhi makan malam dengan lauk yang sederhana tapi sungguhhhhh nikmat karena kami lapar dan lelah kali ya hahahahaha. Setelah makan, saya dan 6 orang itu kembali ke rumah adat, lalu saya merokok ditemani beberapa orang dari mereka untuk ngobrol-ngobrol saja. 2 orang dari mereka mewawancarai warlok Waerebo untuk menanyakan banyak hal sementara saya dan sisanya malah ngobrol-ngobrol gak jelas sampai jam 10 malam. Setelah itu, kita ke luar rumah untuk melihat bintang yang banyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaak sekali. Jujur. Bagus. Banget. Bintangnya benar-benar melimpah kayak saya lagi ada di planetarium. Lalu kita tidur karena besok pagi kita akan trekking lagi.
Paginya kami sarapan, foto-foto sebentar di spot mainstream, lalu trekking untuk turun ke bawah. Gak seperti waktu nanjak, turun dari Waerebo menghabiskan waktu satu jam saja karena ya memang full turunan. Di sepanjang jalan kami cuma ngobrol-ngobrol aja sambil lihat pemandangan. Sesampainya di Bajo, kita langsung ke hotel masing-masing dan istirahat. Saya beruntung banget ketemu 6 cowo ini karena ternyata kita sefrekuensi huahahaha rasanya saya kayak lagi pergi sama geng saya aja gitu. Dan karena ternyata kita udah cukup ikrib, akhirnya saya gabung mereka juga untuk island hopping sama mereka keesokan harinya.
Esoknya kita dijemput jam 5 pagi untuk ke Pelabuhan. Masih gelap banget dan kayanya kita rombongan pertama yang berangkat hari itu yang pakai slow boat. Destinasi pertama Pulau Padar yang menghabiskan waktu 3 jam dari Pelabuhan bajo. Sesampainya di sana kita naik 800 anak tangga untuk bisa foto-foto lagi di tempat menstrim. Terus kita ke Pink Beach selama 45 menit buat foto-foto lagi dan snorkling. Akhirnya berenang lagi di laut tanpa pelampung setelah sekian lama! Pantainya bersih, pas banget hari itu lagi sepi pengunjung, dan airnya juga jernih. Setelah puas snorkling, kita ke Pulau Komodo buat lihat Komodo tapi kita cuma bisa liat dari jauh aja. Gapapa, yang penting udah pernah wkwkwkwkwk. Kita selesai jam 3 sore dan langsung lanjut ke Pelabuhan bajo. Kita sampai di Bajo jam 7 malam dan oleng banget karena kapalnya mereng mereng menerjang ombak udah macem lagi naik wahana di Dufan.
Setelah pulang, kita bersih-bersih sebentar habis itu kita farewell di hotel 6 orang bli bli itu. Saya ajak juga Randy dan Dyno. Di situ kita ngobrol banyaaak sampai jam 2 pagi dan akhirnya saya diantar Randy dan Dyno ke hotel. Besok paginya, saya dijemput dan diantar Randy ke bandara. Dan saya sekarang sudah sampai lagi di Jakarta. Kemarin pagi saya bangun pagi langsung lihat laut, hari ini saya bangun pagi langsung lihat laptop hwehehe sungguh saya masih belum bisa move on dari perjalanan panjang kemarin.
Saya senang sekali karena di pengalaman pertama solo trip ini saya bisa dipertemukan sama orang-orang baik. Saya bisa berkenalan sama banyak orang, dan jadi punya teman baru yang bisa saya temui kalau saya ke Bali, Bajo, dan Ruteng. Sepertinya jiwa ekstrovert saya disuapi sampai kenyang saat solo trip kemarin. HAHAHAHAHAHA. Tuhan baik banget sama saya.
Dan, saya jadi merasa kalau saya cinta banget sama diri saya. Dulu mas mantan pernah bilang, tolong bedain Self Love sama Egois karena menurutnya 2 hal itu di diri saya batasnya sangat tipis. Setelah trip ini saya jadi sadar, ya emang siapa lagi yang bisa saya andalkan selain diri saya sendiri? Yang saya lakukan selama solo trip ini ya cuma percaya aja ke diri sendiri, mengandalkan diri sendiri, dan menyayangi diri sendiri. Dan, saya ternyata bahagia loh hanya dengan diri saya. Mungkin, saya mulai bisa ikhlas tentang sakit hati saya belakangan. Saya sudah bisa berdoa semoga mas mantan bisa bahagia dengan apapun yang dipilihnya karena saya juga akan begitu mulai saat ini hehehe.
Aduh tulisan saya panjang betul. Kalau gitu, mari kita sudahi saja. Cheers to many more solo trip ahead! Saya pastikan saya akan solo trip lagi ke tempat-tempat yang ingin saya kunjungi!
4 notes
·
View notes
Text
Belitong
Berawal dari liat kalender, long weekend, liat-liat tiket, terus laporan haha hihi sama suami. Sepertinya respon awal dia gak terlalu yakin sama ajakanku jadi ga berani beli tiket. Tapi beberapa hari kemudian dia bilang, ayok!
Gass!

Jadilah sekeluarga ke Belitung 1-3 Juni lalu. Pengalaman yang menyenangkan buatku karena memang ini pertama kali ajak anak-anak main agak jauh. Aku nggak bilang ini “making memories” buat mereka, selain karena lebih ke misi lama pribadi aku dan suami, juga kadang anak-anak tu yang bener-bener berkesan buat mereka belum tentu yang diajak liburan ke mana, dibelikan mainan bagus seperti apa. Kayak mereka jawab apa yang paling diinget dan disuka waktu bareng sama bapak ibuk, ‘Main petak umpet di rumah dimatiin lampunya terus ibuk kaget’ (padahal kagetnya pura-pura juga ya) sesimpel itu. Jadi nggak muluk-muluk pengen mereka inget kita main ke mana, tapi kalo inget lebih bagus sih nak! sip!








Semoga waktu kalian liat fotonya kita bisa inget lagi menyenangkan dan hangatnya hari itu ya.
Selama dan sepulang dari Belitung, aku setuju kalau Belitung tempat yang pas buat pergi sama keluarga mendang-mending kaya aku. Selain pantai dan lautnya bagus banget, biaya ke dan di sana lumayan terjangkau. Orangnya ramah dan daerahnya aman nyaman. Cukup ideal untuk bawa anak-anak main.
Simpan di sini ya.
3 notes
·
View notes
Text
Kembali Lebih Kuat
Hidup bukan hanya tentang gagal dan berhasil, namun tentang bagaimana bisa mensyukuri dan berlapang dada terhadap apa yang telah diupayakan. Tentang terus belajar sepanjang hayat karena hakikatnya hidup adalah ujian. Kapan ujiannya berhenti? Ketika ruh terpisah dari jasad.
Setiap orang memiliki ujiannya masing-masing. Ada yang diuji dengan ilmunya, hartanya, pasangannya, anaknya, dan masih banyak lagi ujian-ujian yang mungkin tidak akan bisa orang lain bayangkan. Ujian-ujian tersebut ada agar kita bisa naik level. Apakah setelah naik level ujiannya berhenti? Tentu tidak. Ujian yang lebih sulit menanti di depan mata. Lantas, bagaimana agar bisa menghadapi ujian kehidupan dengan baik? Tentu saja dengan belajar dan senantiasa minta pertolongan kepada Allah agar dimudahkan, dimampukan, dilapangkan, diberikan kekuatan dan ketenangan.
Hari ini, aku kembali gagal dalam seleksi wawancara sebuah beasiswa. Kadang aku berpikir apakah aku setidak pantas itu untuk mendapatkan beasiswa ini? Alhamdulillah, dikelilingi oleh orang-orang yang selalu berpikiran positif, pikiran itu bisa kutepis dengan cepat. Sebagaimana kata-kata semangat ke atlet bulu tangkis yang kalah bertanding, aku pun menggunakan #KembaliLebihKuat untuk menyemangati diriku sendiri. Teman-temanku yang lain juga mengirimkan banyak doa dan penyemangat.
Semakin dewasa aku semakin mudah untuk lebih tenang, lapang, dan ikhlas menerima kegagalan, tentu saja karena sudah berdoa kepada Allah sebelumnya. Sekarang, aku hanya perlu menyusun ulang rencana lanjut studi dan sepertinya mengejar Unconditional Letter of Acceptance (LoA) supaya bisa langsung melewati satu tahapan dari beasiswa ini. Aku juga akan mencoba short course untuk menambah pengalaman dan beasiswa lain sebagai ikhtiar mengetuk pintu lanjut studi.
Selanjutnya, tentang target menikah tahun ini meski belum tahu dengan siapa, akan tetap coba kuikhtiarkan. Aku juga berusaha agar selalu menjadi keran-keran kebaikan untuk memudahkan dan melapangkan urusan orang lain, dan semoga bisa menjadi pemberat di Hari Pertimbangan Amal nanti. Selain itu, menunaikan amanah-amanah yang sempat tertunda, semoga Allah mudahkan untuk menyelesaikannya supaya tidak ada utang yang tertinggal di dunia ini.
Lalu, tentang target menunaikan ibadah haji, aku sudah memutuskan untuk mengikhtiarkan jalur haji plus karena yang paling memungkinkan secara kalkulasi manusia. Insya Allah juga akan tetap mengikhtiarkan haji furoda, sembari mempersiapkan fisik, mental, dan ilmu. Selama masa tunggu ini, semoga Allah mudahkan untuk menunaikan ibadah umrah dan menjadi tamu-Nya kembali.
Sedangkan untuk hal-hal yang bersifat duniawi seperti rumah dan kendaraan, aku akan coba untuk membelinya secara tunai. Berdasarkan kalkulasiku, harusnya bisa terbeli sepuluh sampai dengan lima belas tahun lagi, ya tentu saja bergantung dengan lokasi rumah dan jenis kendaraan. Yang jelas, untuk rumah sendiri selama bisa kontrak, sepertinya aku akan mengontrak saja. Pun dengan kendaraan, kalau belum bisa beli tunai, bisa memanfaatkan transportasi publik.
Terakhir, aku ingin mencoba untuk mempersiapkan kematian terbaik. Sejujurnya, aku masih belum tahu bagaimana caranya selain berdoa kepada Allah agar diberikan kematian terbaik, di waktu yang terbaik, di tempat yang terbaik, dan semoga tidak merepotkan orang lain. Mungkin aku harus mulai mencari tahu tentang rukun kematian di sekitar area tempat tinggal saat ini.
Dan sebagai pengingat kembali, aku ingin mengutip kutipan favoritku akhir-akhir ini:
You will soon find yourself in the place you have been praying so long for. Your relief is near - so get ready. Allah's blessings are upon you.
4 notes
·
View notes
Text
Kim Ji Yeong 1982
terakhir nonton film offline di bioskop sepertinya adalah judul Kim Ji Yeong 1982. ya ampun, lama juga! saya hampir tidak pernah keluar kandang wkwkw. meskipun untuk windows shopping atau thawaf di mall 😂. dalam setahun bisa dihitung dengan jari berapa kali pergi ke mall atau toserba. karena sudah pasti akan spending money wkwkw. seperti ada perasaan bersalah kalau uang yang saya keluarkan tidak bermanfaat. tapi, sekali-sekali gapapa dong, yaaa. asal bertanggung jawab.
beberapa hal yang saya ingat tentang film Kim Ji Yeong 1982:
menonton Ji Yeong adalah sebuah kebetulan. tidak ada rencana sebelumnya. waktu itu mungkin sedang hype tentang woman issue. jadinya saya tonton aja hehe. pun beli bukunya! haha. sebelum nonton, saya baca Kim Ji Yeong 1982 versi terjemahan. jadi, ini bukanlah film favorit, tapi film yang berkesan secara personal.
aktornya Gong Yoo! bukan penggemar berat Gong Yoo, sih. tapi siapa penikmat K-wave yang tidak tahu om Goblin, hayo!
setelah nonton film yang diangkat dari novel karangan Cho Nam Joo ini, seingatku KJY beberapa kali masuk nominasi penghargaan di Korea. meskipun bukan menang kategori film terbaik Baeksang Art Awards, tapi saya sangat senang. karena film yang saya tonton masuk banyak nominasi. yaa, setidaknya banyak yang melirik film satu ini, bukan?
isu yang diangkat relevan sekali. tidak hanya di negara asalnya saja. sangat kompleks. bagaimana peran perempuan selain menjadi ibu, istri, anak, dan individu. saya sendiri belum memahami betul atau bahkan memutuskan saya berada di pihak mana. tapi saya meyakini bahwa perempuan juga berhak menyuarakan pendapatnya dan komunikasi itu tidak lagi penting, tapi sangat-sangatlah penting di kehidupan sehari-hari apalagi di rumah tangga.
brebesmili di suatu scene. lupa dimana. sepertinya saya mudah terhanyut-terbawa perasaan. di film Habibie Ainun saja saya menangis :(((
hmm. apa lagi ya? saking lama tidak sambang bioskop, sampai saya lupa wkwkw. bahkan kemarin ancang-ancang nonton Buya Hamka pun gagal, pemirsa! sampai GotG 3 rilis hmm. apakah ini pertanda? atau mungkin kamu punya pengalaman serupa?
4 notes
·
View notes