#penculikan anak
Explore tagged Tumblr posts
Text
Diiming-iming Uang, Pelaku Pencabulan Bocah di Serpong Utara Berhasil Diringkus Polres Tangsel
Tangerang Selatan – Bocah berinisial KFA yang sempat diculik disebut sempat dicabuli oleh pelaku berinisial MB (49). Kasatreskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Alvino Cahyadi menyampaikan pelaku sempat mencabuli korban. “Selanjutnya korban dibawa berkeliling dengan sepeda motor dan diduga korban juga dicabuli oleh pelaku,” ujarnya, kepada rekan media, Selasa, (10/9/2024). Lalu melakukan…
#Kapolres Tangsel AKBP Victor Inkiriwang#Kasatreskrim Polres Tangsel AKP Alvino Cahyadi#Kota layak anak#Kota Tangsel#Pencabulan anak#Penculikan anak#Polres Tangsel#Serpong Utara
0 notes
Text
Penculik Anak Perempuan 7 Tahun, Babak Belur Diamuk Massa di Padang Panjang
Padang Panjang, Padangkita.com – Pria berinisial J ini harus merasakan sakitnya diamuk massa. Kemudian, setelah babak belur, dia pun dipenjara dan bersiap menjalani hukuman sesuai tindakan kriminalnya. Tak main-main, si J ini telah melarikan seorang anak perempuan di bawah umur berinisial HKL. Anak ini baru berusia tujuah tahun. Peristiwanya sendiri, terjadi Senin (10/7/2023). Kapolres Padang…
View On WordPress
0 notes
Text
Kepsek SDN 12 Asni S.Pd. Kampuang Durian Aur Duri Tanamkan Pendidikan Berkarakter
Asni. S.Pd.Kepsek SDN 12 Kampung Durian Aur Duri Padang Padang Sumbarlivetv — Terkait berita penculikan murid yang sempat menggemparkan kota Padang beberapa hari lalu, membuat cemas para orang tua murid, setelah diselidiki oleh pihak berwajib ternyata berita itu Hoax. Tanggapan dari beberapa kepala sekolah yang ada di kota Padang, salah satunya Asni kepala sekolah SDN 12 sekali gus PLT kepala…
View On WordPress
0 notes
Text
Banyak Isu Penculikan Anak, Polda Jateng Minta Masyarakat Waspada Namun Jangan Panik
BNews–JATENG-– Polda Jateng meminta warga Jawa Tengah waspada terhadap isu penculikan anak yang saat ini marak diberitakan di media sosial. Kewaspadaan itu dapat dilakukan melalui peningkatan pengawasan orang tua pada aktivitas anak, berkoordinasi dengan guru tempat anak bersekolah dan melaporkan setiap kejadian yang mencurigakan ke pihak kepolisian. Hal itu disampaikan Kabidhumas Polda Jateng,…
View On WordPress
#Banyak Isu Penculikan Anak#Berita Jateng#Berita Jogjakarta#Berita Magelang#Berita Nasional#Berita Viral#Borobudur News#Magelang#Penculikan Anak#Polda Jateng#Polresta Magelang
0 notes
Text
Beware of Kidnapping, Forkopincam Kradenan Blora Visits Elementary Schools || Blorainfo
The case of kidnapping children, which has been busy lately, has made the Kradenan Police, Blora Police, Central Java Regional Police Blorainfo – Kapolsek Kradenan Blora Police Iptu Umbaran Wibowo said, his arrival with the local Forkopincam to SDN 1 Mendenrejo was to give a number of appeals to all levels of teachers, to pay more attention to their students. In addition, students are also…
View On WordPress
0 notes
Text
Polres Sumenep Himbau Masyarakat Untuk Tidak Panik Soal Isu Penculikan Anak
SUMENEP, detikkota.com – Kapolres Sumenep mengeluarkan himbauan kepada masyarakat untuk tidak panik dan tetap waspada perihal maraknya isu penculikan anak. Untuk itu, Kapolres Sumenep AKBP Edo Satya Kentriko menghimbau, masyarakat untuk tetap tenang tidak panik dan tidak terprovokasi jika mendapatkan informasi mengenai penculikan anak. Apabila masyarakat menerima kiriman video atau gambar terkait…
View On WordPress
0 notes
Text
Diduga penculik anak, wanita di Sorong dibakar hidup-hidup
SORONG (Arrahmah.id) – Seorang wanita di Sorong, Papua Barat, dikeroyok warga dan dibakar hidup-hidup. Wanita yang belum diketahui identitasnya tersebut diduga sebagai anggota komplotan pelaku penculikan anak. Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Polisi Adam Erwindi membenarkan peristiwa pembakaran tersebut. “Benar. Info awal setelah saya konfirmasi ke Kapolresta Sorong Kota Kombes Pol. Happy…
View On WordPress
0 notes
Text
Penculik Anak di Bawah Umur Tertangkap Basah Warga, Lantaran Motornya Kehabisan Bensin di Pengasinan
Dapurremaja.com| Sawangan Seorang wanita tertangkap basah warga yang diduga menculik anak di bawah umur di Jl. Situ pengasinan RT 01/01 Kelurahan Pengasinan Kecamatan Sawangan Kota Depok. Berdasarkan pengakuan Ayu Agustin (pelaku) wanita kelahiran Jakarta ini, korban yang berinisial AH dibawa dari lokasi lapangan tanah merah RT.01/03 Kelurahan Cipayung Jaya Kecamatan Cipayung saat bermain…
View On WordPress
0 notes
Text
Aku imagine mama jadi undercover...Dia silap yang anak buah dia dalang penculikan dia...hahahahaha...Apa2 pun aku gurau je...
48 notes
·
View notes
Text
Debat capres #1
Semalam tadinya aku malas nonton debat, ya karna udah hopeless aja, mau ada debat atau gak, kemungkinan yang menang ya itulah, yang kampanye simpel makan siang susu yang disukai masyarakat akar rumput. Terus ternyata aku segabut itu untuk nonton selama 2.5 jam. Ditambah live komen di WA grup dengan teman-teman yang sama kritisnya.
Topiknya soal hukum dan HAM. Sesi 4 menit pertama, udah taulah ya yang bagus ngomongnya dan makjleb siapa. Sisa paslon malah meleber kemana-mana dari topik, dan bisa gak sih gausah teriak-teriak? wkwk.
Selama debat, counter argument-nya dari masing-masing paslon menarik. Yang jago ngomong jago counter argument akan tetap seperti itu, yang pasrah dengan topik karna emang merugikan buat dirinya "ya mau gimana lagi" dan memperlihatkan mimik kecapean berdiri terus, ditambah tantrum walau mengulang-ngulang kalimat "udahlah kita bukan anak kecil".
Topik hukum dan HAM, tapi pertanyaan bebas yang diajukan malah meleber ke polusi lah, ke IKN lah (ya walaupun ini berkaitan dengan Undang-undang). Mau nanya, ini timses nya emang cuma jago gimmick apa gimana? Kasian loh yang di podium, jadi bahan hujatan netizen twitter semalaman, bahkan sampe hari ini. Kasian buzzer akun gede centang biru buat dukung paslon nya, udah dibayar mahal tapi gak bisa baku hantam sama netizen yang masih bisa mikir.
Soal hukum dan HAM. Tadinya aku cuma sebatas tau "oh ada penculikan tahun 98, beberapa hilang belum tau ada dimana dan nasibnya gimana". Cuma sebatas itu. Sampai akhirnya semalam googling, cari detail kejadian kasus tersebut. Wow, serem sih, bukan cuma diculik, ternyata di-aniaya dsb. Pantesan disebut "tindak kejahatan berat".
Forum di X (twitter) itu cukup seimbang yang pros dan cons, beda sama platform sebelah (ig/tiktok) yang satu arus. Pasca debat, beberapa bilang, harus ada yang bikin resume debat tadi malam, diangkat ke tiktok, biar para genZ dan millenial yang 50% voters itu bisa lihat dan tau kasus/debat semalam, bukan cuma gimmick aja.
Any way, siapapun yang menang, kita berkontribusi terhadap negara ini akan gimana ke depannya. Semoga tulisan ini bisa terbaca oleh teman-teman yang apatis dengan per-pilpres-an tahun 2024.
13 Desember 2023
73 notes
·
View notes
Text
Aku mau pulang. Tapi maunya punya keluarga normal.
Emang yang disebut normal kayak gimana?
Yaa yang masing masing jalanin perannya. Orangtua sayang anak, anak sayang orangtua. Saudara saling dukung. Orangtua juga saling dukung dengan pasangan. Semua saling menghargai hak dan kewajiban sesama.
Dampaknya bakal apa kalo punya keluarga normal seperti yang kamu definisikan emangnya?
Yaa anggota didalamnya bakal bahagia sepertinya. Ga terus menerus dirundung duka dan ketakutan untuk pulang. Ga terus keluar buat cari tempat. Ga terus membenci orang orang yang Tuhan bilang kita disuruh berbuat baik sama mereka.
..... Sejujurnya takut salah ngomong karena kita beda dimensi. Aku ga selalu menjadi saksi dari segala yang terjadi. Cuman mau ingetin aja hehe.
Rasulullah SAW gapunya orangtua normal yang kamu definisikan tadi, karena emang udah meninggal sejak beliau kecil banget. Saudara juga gapunya. Kerabatnya dan kaumnya yang dulu sayang banget sama beliau jadi berubah musuhin banget sejak nubuwah digemakan. Ga main main loh musuhinnya.
Tapi beliau bisa tetap bahagia. Bisa tetap ngga benci sama orang-orang yang Tuhan perintahkan untuk berbuat baik pada mereka. Tetap bertahan sampai Allah perintahkan cari tempat baru. Kokoh dan berani menghadapi semua kekacauan itu dan tetap sabar melakukan kebaikan.
Nabi Yusuf juga. Beliau jadi korban konspirasi pembunuhan dan penculikan sama kakak-kakaknya. Apa itu saudara saling dukung? Emang si beliau punya saudara yang saling dukung. Tapi saling dukung buat menghancurkan beliau 😂
Sama Nabi Ibrahim juga, walaupun ada yang berpendapat Azar itu bukan ayah kandungnya tapi tetap aja beliau yang bersamai Nabi Ibrahim sejak kecil. Kalo orangtua zaman sekarang disebut toxic karena ga dukung apa yang anak sedang perjuangkan. Lah ini bukan ga dukung lagi. Tapi berdiri di front paling depan dalam menjegal perjuangan si anak.
Mungkin ketika kamu dengerin nasihat ini ga menjadikan dahaga mengaliri hati. Tapi aku mau ingetin lagi, kita ini Umat Islam. Umat terbaik.
Allah udah datang dan pergikan orang2 yang kiprah hidup mereka bisa dijadikan teladan akan tempaan hidup yang menyakitkan. Dari sana kita bisa munculkan kekuatan untuk bertahan melakoni peran di kehidupan. Mungkin kisah heroisme mereka terlupa dengan remahan urusan yang terlalu dibesarkan. Ayo buka lagi bukumu dan selami lautan hikmah didalamnya. Yakinilah memang teman terbaik adalah buku.
Terpenting. Harus pelan pelan lagi membangun keyakinan bahwa Allah Maha Menyayangi hambaNya. Jadi walaupun kamu merasa ada di lingkungan yang sungguh kacau dan tidak normal, yakinlah ada Rabb yang amat mencintaimu meski tak kelihatan.
...... Terimakasih ya, kamu boleh masuk lagi. Aku senang memanggilmu jika sedang kalut begini.
Hehe, tidak mengapa anak baik. Aku senang membersamaimu selalu. Ini aku sedang memelukmu ya, meski tak terlihat, kau bisa kan merasakan hangat?
11 notes
·
View notes
Text
Ramai Penculikan Anak, Dindikbud Tangsel Ingatkan Pihak Sekolah, Murid Benar-benar Dijemput Keluarga
Tangerang Selatan – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel menanggapi ramainya kasus penculikan anak, pasca adanya murid sekolah dasar di Ciputat yang menjadi korban penculikan dan pencabulan. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan Deden Deni menyampaikan sebagai langkah keprihatinannya ia telah mengeluarkan surat edaran. “Kami sudah memberikan himbauan dan juga…
#Dindik Tangsel#Dindikbud Kota Tangsel#Dindikbud Tangsel#Kota Tangsel#Pencabulan anak#Pencabulan Anak di Tangsel#Penculikan anak#Penculikan Anak di Tangsel#Tangsel
0 notes
Text
Mrs. Chatterjee vs Norway; Rasisme Berkedok Perlindungan Anak
Tulisan ini mengandung Spoiler
Baru kali ini saya benar-benar kesal pada sebuah film dari detik pertama film. Film yang diperankan oleh Rani Mukerji ini dibuka dengan penculikan anak yang dilakukan oleh Pemerintah Norwegia. Ya kamu tidak salah baca, mereka benar-benar diculik oleh pemerintah dengan alasan keluarga tersebut tidak mampu membesarkan anak disertai tuduhan-tuduhan yang tidak berdasar atau diskriminatif.
Selain itu masalah seperti KDRT, budaya patriaki serta keluarga suami yang toxic menjadi “sulutan” emosi. Film yang sangat cocok bagi kamu ingin berkata-kata kasar dan marah-marah sejak awal. Karena emang semengesalkan itu.
Rangkuman Cerita
Berlatar di Negara yang memiliki reputasi maju, demokratis, feminis dan paling membela Hak Asasi manusia yakni Norwegia. Debika dan Amirud memiliki dua orang anak bernama Suchi (5 bulan), Subh (Sekitar 6/7 tahun). Mereka didatangi oleh dua orang perwakilan dari pemerintah Norwegia dari Children Walfare mengevaluasi tata cara imigran membesarkan anaknya di Norwegia. Sudah hampir 2 bulan mereka berada disana dan “mengamati” bagaimana keluarga ini membesarkan kedua anaknya. Pengamatan yang dari awal sudah sangat subjektif membuat semua temuan digunakan membentuk narasi salah sehingga menjustifikasi bahwa mereka boleh mengambil anak dari keluarga dengan alasan “Negara wajib melindungi generasi ke depan”. Hilih!
Karena tidak terima, Debika berjuang mencari keadilan agar anaknya kembali. Butuh 3 tahun akhirnya Debika mendapatkan hak asuh anak kandungnya sendiri. Ngebayangin aja udah emosi, tidak hanya pemerintah norwegia yang membuat Debika kesusahan tapi juga suami dan keluarga dari suaminya yang ikut berkonspirasi agar Debika tidak mendapatkan hak asuh anaknya menjadi hal yang membuat kita mengelus dada.
Masalah yang di “framing” Pemerintah Norwegia
Menyuapi anak dengan tangan
Dalam budaya India, menyuapi anak dengan tangan merupakan kepercayaan terhadap Dewa mereka. Tangan ibu merupakan perpanjangan dari Dewa itu sendiri agar anak mendapatkan berkat dalam hidup. Selain itu Debika juga selalu mencuci tangan serta anaknya hanya mau makan jika disuapi menggunakan tangan. Namun Children Wallfare menganggap ini bentuk kekerasan terhadap anak.
Tidak menyediakan tempat tidur sendiri untuk anak
Selain masih 5 bulan, kepercayaan mereka kepada Dewa juga menganjurkan mereka untuk menemani anaknya tidur di pangkuan mereka. Sehingga mereka belum memberikan kamar khusus untuk anaknya.
Domestic Violance suami dan ibu ke anak
Tuduhan ini benar, karena Suami Debika memang sangat patriakis dan cukup abbusive, meski benar pihak Child Wallfare tidak memperdulikan Debika yang mengalami kekerasan oleh suaminya sendiri. Dia sibuk framing-framing dan framing. Debika juga dituduh sebagai istri yang melakukan kekerasan kepada suaminya hanya karena ia marah kepada suaminya karena tidak berbuat banyak saat anaknya diambil.
PLISS SIAPA YANG GA MARAH KALAU LAKIK LU MODEL GINI.
Ia juga dituduh melakukan kekerasan pada anaknya dengan menutup pintu yang videonya dipotong padahal Debika melakukan itu karena anaknya cedera karena sebelumnya memecahkan kaca pintu. Kayaknya Children Wallfare ini gemini deh!, manipulatif :(
Mental ibu yang tidak stabil
Debika dituduh memiliki mental yang tidak stabil dan dibuktikan dengan reaksi dia ketika anaknya diambil. Ya coba kalian berpikir deh, ibu mana yang tenang idupnya dan masih scroll shopee disaat anaknya diculik. Emosi kan???
Tidak memperdulikan anak karena “sering” tidak berpartisipasi dalam tugas anak.
Selain mengasuh anak, Debika dan Amirud tidak memperkerjakan pembantu rumah tangga, seluruh pekerjaan rumah tangga mulai mencuci, masak, bersih-bersih rumah ia lakukan sendiri. Sedangkan suaminya hanya bekerja saja dan merasa apa yang ia lakukan sudah sangat cukup. Karena melakukan itu semua, Debika sering kelelahan dan lupa membawa tugas Subh ke sekolah yang akhirnya menjadi justifikasi Childreen Wallfare bahwa ia menelantarkan anaknya.
Tidak mempedulikan anak yang Autis
Sebenernya bukan mewajarkan kalau orang tua boleh tidak melakukan tes autisme pada anaknya. Artinya orang tua tersebut tidak aware terhadap perkembangan anaknya. Tapi bayangkan jika kamu tidak tahu, dan tiba-tiba ada pihak luar yang menyalahkanmu karena tidak peduli. Bukan karena kamu tidak peduli, tapi karena beban demestikmu yang berat, suami yang abusive serta seorang imigran yang belum 100% paham budaya disana adalah sesuatu yang “wajar” jika anaknya belum mendapatkan tes tersebut.
Masalah yang sebenarnya
Suami yang sangat Patriaki
Budaya India yang masih patriaki masih menjadi bawaan bagi Amirudh. Ia merasa sebagai laki-laki tidak perlu melakukan perkerjaan rumah tangga yang seharusnya dilakukan oleh wanita. Inilah yang membuat Debika akhirnya harus kelelahan secara fisik dan mental karena mindset yang dimiliki oleh suaminya. Fakta bahwa Debika dipaksa menikah padahal dia sendiri punya mimpi sebagai seorang sarjana sains.
Mertua Toxic
Bayangkan ketika mereka datang ke rumah, disaat Debika sedang berada pada puncak kesedihan ia malah dikatakan “emang kamu perempuan yang ga benar” “suami kamu terlalu memberi kebebasan”, “anakku kelaparan karena kamu” dan pernyataan-pernyataan misoginis yang menyalahkan perempuan mulai tidak becus mengurus anak, menuntut segalanya. Yah tipical mertua toxic yang wajib kalian hindari kalau mau nikah ma pasangan.
Beban Domestik yang besar
Karena patriaki tadi akhirnya semua urusan domestik harus dilakukan oleh Debika membuat ia harus menjadi seorang guru, psikolog, teknisi, tukang laundry, bahkan ia memasak untuk bekal suaminya setiap pagi.
Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Amirudh bahkan pernah memukul Debika hingga tangannya patah. Selain itu bukannya menenangkan istrinya karena bereaksi saat anak-anaknya diambil, ia justru mengurung istrinya di kamar. Selain itu ia juga bekerja sama dengan adiknya agar anak-anaknya tidak bisa kembali ke Debika. Ia bahkan memberikan kesaksian palsu dan mengatakan istrinya tidak stabil mentalnya hanya karena obsesinya untuk mendapatkan permanent resident di Norwegia. Hati-hati jika pasanganmu udah red flag gini guys!
Diskriminasi dan Rasisme
Sebenarnya sangat tidak apa-apa jika pemerintah ikut campur dalam perkembangan anak, namun masalah di film ini adalah hal itu dilakukan atas dasar argumen bahwa negara berkembang tidak mampu membesarkan anak dengan budaya mereka. Mereka melihat budaya yang mereka lakukan adalah salah, tidak modern serta konyol. Hal itu adalah bentuk dari rasisma itu sendiri, ingat rasisme bukan hanya soal warna kulit tapi juga tentang memandang suatu budaya tidak capable melakukan sesuatu adalah bentuk rasisme juga.
Akhirnya mereka menggunakan itu untuk “mengevaluasi dan melindungi” anak, padahal tujuan mereka hanya ingin menjual anak-anak terebut ke orang-orang kaya di Norwegia dengan narasi “kedermawanan”. Ntah kenapa bule-bule kulit putih ini suka banget ngadop orang-orang dari asia dan afrika biar dibilang baik. Akhirnya menciptakan supply and demand dan membuat mereka membuat konspirasi. Menggunakan narasi perlindungan anak padahal ya rasis aja! Moral Story!
JANGAN RASIS! , karena pemikiran rasis hanya akan membawamu pada ketidak-adilan dan membuat orang lain menderita. Selain itu tinggalkan nilai-nilai patriaki yang menjadi akar dari KDRT, kebencian terhadap perempuan. Pembagian tugas di Rumah Tangga bukanlah hal yang mutlak. Kalian bisa berbagi satu sama lain dan penting untuk melakukan bersama. Sekian dan meskipun saya kesal dengan film ini, tapi film ini sangat rekomended buat di tonton.
5 notes
·
View notes
Text
Dugaan Penculikan Anak SD 14 Gurun Laweh Padang Ternyata Hanya Rekaya Dari Korban
Padang, Sumbarlivetv — Dugaan Penculikan Anak SD 14 Gurun Laweh Kecamatan Lubuk Begalung Padang yang sempat menggemparkan Kota Padang Kemarin Ternyata Hanya Rekaya Dari Korban, korban takut tidak bisa masuk sekolah karena terlambat. Kasi Humas Polresta Padang, Ipda Yanti Delfina mengatakan kepada Sumbarlivetv, bahwa, kasus penculikan anak kemaren tidak benar dan itu hanya direkayasa oleh anak itu…
View On WordPress
0 notes
Text
Disdikbud Kota Magelang Keluarkan Surat Edaran Cegah Penculikan Anak
BNews—MAGELANG— Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Magelang mengeluarkan Surat Edaran Peningkatan Kewaspadaan Pada Pencegahan Kasus Penculikan Anak. Surat tersebut ditandatangani Kepala Disdikbud Kota Magelang Imam Baihaqi. Surat Edaran (SE) tertanggal 2 Februari 2023 itu ditujukan untuk satuan pendidikan mulai PAUD hingga SMP se-Kota Magelang, baik sekolah negeri maupun…
View On WordPress
0 notes
Text
Heboh Ibu-ibu Diamankan gegara Hendak Culik Bocah di Bantul, Ini Kata Polisi
Heboh Ibu-Ibu Diamankan Gegara Hendak Culik Bocah di Bantul, Ini Kata Polisi
Sebuah kejadian heboh terjadi di Bantul, Yogyakarta, setelah seorang ibu-ibu diamankan oleh polisi karena diduga hendak menculik seorang bocah. Kejadian ini terjadi pada Senin, 10 November 2024, dan langsung menarik perhatian warga setempat yang khawatir dengan keselamatan anak-anak mereka.
1. Kronologi Kejadian
Menurut keterangan polisi, wanita yang diketahui berinisial SI (36 tahun) terlihat mencurigakan di sekitar area Pasar Bantul. Ia berusaha mendekati seorang anak kecil yang sedang bersama ibunya. Warga yang curiga dengan gerak-gerik ibu tersebut langsung melaporkan kejadian itu ke petugas. Begitu polisi tiba di lokasi, wanita tersebut langsung diamankan untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
2. Tindakan Polisi
Setelah diamankan, polisi melakukan pemeriksaan terhadap SI dan akhirnya mengungkapkan bahwa wanita tersebut menderita gangguan jiwa (ODGJ). Polisi menyatakan bahwa tidak ada niat jahat untuk menculik, melainkan SI sedang kebingungan dan tidak mengetahui tindakannya. Meskipun demikian, ia tetap dibawa ke kantor polisi untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut dan untuk memastikan tidak ada tindak kejahatan yang dilakukan.
3. Reaksi Masyarakat
Masyarakat sekitar merasa lega setelah polisi berhasil mengamankan wanita tersebut. Banyak warga yang sempat khawatir, mengingat seringnya kejadian penculikan anak yang beredar di media sosial. Kejadian ini pun menjadi pengingat bagi orang tua untuk lebih waspada terhadap lingkungan sekitar, terutama di area umum.
4. Imbauan dari Polisi
Polisi mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan tidak mudah terpengaruh dengan informasi hoaks tentang penculikan. Mereka juga mengingatkan agar jika menemukan kejadian mencurigakan, segera melapor ke pihak berwenang agar bisa ditangani dengan cepat dan tepat.
Keputusan polisi untuk tidak membawa kasus ini ke ranah hukum mengingat kondisi SI yang memiliki gangguan jiwa, menunjukkan sikap kemanusiaan yang perlu dipahami masyarakat.
0 notes